bab ii wahyu

14
BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Kemampuan motorik adalah kemampuan untuk melakukan gerakan. Kemampuan motorik diawali dengan koordinasi tubuh seperti duduk, gerakan, merangkak, berdiri, dan diakhiri dengan berjalan. Perkembangan ini merupakan pengendalian gerakan yang terkoordinasi antara pusat saraf dan otot. Perkembangan fisik dan perkembangan gerak merupakan dua aspek yang bisa dibedakan tetapi tidak bisa di pisahkan. Perkembangan dan pertumbuhan fisik sangat menentukan terhadap kemampuan fisik untuk melakukan gerakan gerakan. Makin baik kualitas fisiknya, maka makin baik pula perkembangan untuk menguasai berbagai macam gerakan. Perkembangan fisik dan gerakan bayi merupakan kelanjutan dari perkembangan yang telah terjadi pada masa janin yang masih berada didalam kandungan ibunya. Pertumbuhan dan pematangan akan mempengaruhi perkembangan prilaku bayi jika perkembangan prilaku tersebut bisa di sempurnakan melalui proses belajar dalam bentuk dan rangsangan. Perkembangan fisik bayi baik sebelum dilahirkan maupun sesudah akan mengalami perubahan terus menerus dalam bentuk dan proporsi ukuran bagian tubuhnya sejalan dengan pertambahan ukuran yang menjadi besar, panjang maupun tinggi. Dalam setiap fase perkembangan bayi dapat dimaksimalkan dengan cara cara dan rangsangan tertentu tergantung dari kesepian fisik dan umur , itu semua di mulai dari periode prenatat atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia. Periode awal yang sangat menentukan pola perkembangan pada periode periode. B. Rumusan masalah 1. Seperti apakah pertumbuhan dan perkembangan fisik anak kecil?

Upload: rudi-hartono

Post on 17-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tt

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Wahyu

BAB 1PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Kemampuan motorik adalah kemampuan untuk melakukan gerakan. Kemampuan

motorik diawali dengan koordinasi tubuh seperti duduk, gerakan, merangkak, berdiri, dan diakhiri dengan berjalan. Perkembangan ini merupakan pengendalian gerakan yang terkoordinasi antara pusat saraf dan otot.

Perkembangan fisik dan perkembangan gerak merupakan dua aspek yang bisa dibedakan tetapi tidak bisa di pisahkan. Perkembangan dan pertumbuhan fisik sangat menentukan terhadap kemampuan fisik untuk melakukan gerakan gerakan. Makin baik kualitas fisiknya, maka makin baik pula perkembangan untuk menguasai berbagai macam gerakan.

Perkembangan fisik dan gerakan bayi merupakan kelanjutan dari perkembangan yang telah terjadi pada masa janin yang masih berada didalam kandungan ibunya. Pertumbuhan dan pematangan akan mempengaruhi perkembangan prilaku bayi jika perkembangan prilaku tersebut bisa di sempurnakan melalui proses belajar dalam bentuk dan rangsangan.

Perkembangan fisik bayi baik sebelum dilahirkan maupun sesudah akan mengalami perubahan terus menerus dalam bentuk dan proporsi ukuran bagian tubuhnya sejalan dengan pertambahan ukuran yang menjadi besar, panjang maupun tinggi.

Dalam setiap fase perkembangan bayi dapat dimaksimalkan dengan cara cara dan rangsangan tertentu tergantung dari kesepian fisik dan umur , itu semua di mulai dari periode prenatat atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia. Periode awal yang sangat menentukan pola perkembangan pada periode periode.

B. Rumusan masalah1. Seperti apakah pertumbuhan dan perkembangan fisik anak kecil?2. Seperti apakah tumbuhan dan perkembangan motorik pada anak kecil?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan fisik anak kecil2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan motorik anak kecil

Page 2: Bab II Wahyu

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan fisik

Anak kecil adalah anak yang berusia antara 2 sampai 6 tahun. Ada yang

berpendapat bahwa masa anak kecil sudah mulai sejak anak kecil usia 1 tahun.

Pendapat ini beralasan dan alasannya juga bisa diterima. Yang jelas bahwa individu

disebut anak kecil sesudah ia mampu berjalan sendiri, berada pada umur berapa anak

mulai bisa berjalan sendiri berbeda-beda. Ada yang mulai berjalan umur  1 tahun dan

ada pula umur 2 tahun bahkan lebih. Umur 2 tahun dipakai sebagai batasan mulainya

anak kecil  berdasarkan perhitungan bahwa pada umur 2 tahun pada umumnya anak

sudah mulai berjalan. Di samping pertimbangan alasan tersebut, ada alasan lain yang

menjadi pertimbangan yaitu bahwa mulai umur 2 tahun ada kecenderungan sifat

pertumbuhan yang cukup jelas membedakan dengan sifat pertumbuhan pada masa

sebelumnya. Pada masa bayi yaitu umur sampai 2 tahun pertumbuhan relatif cepat,

dan sesudahnya kecepatan relatif menurun. Sampai umur 1 tahun pertumbuhan fisik

bisa kurang lebih 20%, pada tahun kedua kurang lebih 12%, pada tahun ketiga kurang

lebih 9%, pada tahun keempat 7%, pada tahun kelima 6,5% dan pada tahun ke enam

5,5%.

Pada masa anak kecil  pertumbuhan tinggi dan berat badan relatif menurun

kecepatannya dibanding masa sebelumnya.  Tinggi badan dan berat badan sama2

meningkat, tetapi presentase peningkatannya berbeda.  Presentase tinggi badan bisa

mencapai 2 kali lipat. Apabila antara anak laki laki dengan anak perempuan

dibandingkan, ada beberapa hal yang bisa diidentifikasi, yaitu : 

1. Anak laki laki pada umunya cenderung sedikit lebih tinggi dibanding anak

perempuan.

2. Proporsi rata rata seimbang, atau kecepatan pertumbuhan sama

3. Perbandingan lebar bahu dan lebar panggul belum ada perbedaan.

Pertumbuhan tulang, otot, jaringan lemak tubuh didalam membentuk

peningkatan pertumbuhan fisik ada kecenderungan berbeda dibanding pada masa

bayi atau pada masa dewas.

Page 3: Bab II Wahyu

B. Perkembangan Kemampuan Fisik

Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil bisa diidentifikasi dalam

beberapa hal. Sifat perkembangan fisik yang bisa diamati adalah sebagai berikut:

1. Terjadi perkembangan otot –otot besar cukup cepat pada 2 tahun terakhir

masa anak kecil. Hal ini memungkinkan anak melakukan berbagai gerakan

yang lebih leluasa yang kemudian bisa dilakukannya bermacam-macam

keterampilan gerak dasar. Beberapa gerak dasar misalnya berlari, meloncat,

melempar, menangkap, dan memukul berkembang secara bersamaan tetapi

dengan perkembangan yang berlainan. Ada yang lebih cepat dikuasai dan ada

yang baru dikuasai kemudian.

2. Dengan berkembangnya otot-otot besar, terjadi pulalah perbedaan

kekuatan yang cukup cepat, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.

3. Pertumbuhan kaki dan tangan yang secara proporsional lebih cepat

dibanding dengan pertumbuhan bagian tubuh lainnya, ini diakibatkan

peningkatan daya ungkit yang lebih besar didalam melakukan gerakan yang

melibatkan tangan dan kaki. Daya ungkit yang meningkat akan meningkatkan

kecepatan dalam bergerak. Hal ini dapat menunjang terbentuknya bermacam-

macam keterampilan gerak dasar.

4. Terjadi peningkatan koordinasi gerak dan keseimbangan yang cukup cepat.

Koordinasi gerak yang meningkat dan disertai dengan daya ungkit kaki dan

tangan yang semakin besar, menjadikan anak mampu menggunakan

kekuatannya didalam melakukan aktivitas. Sedangkan meningkatnya

keseimbangan tubuh meningkatkan pada keluasan rentangan gerak dalam

melakukan gerakan keterampilan.

5. Meningkatnya kemungkinan dan kesempatan melakukan berbagai macam

aktivitas gerak fisik yang bisa merangsang perkembangan pengenalan konsep-

konsep dasar objek, ruang, gaya, waktu, dan sebab akibat. Melalui gerakan

fisik anak kecil mulai mengenali konsep dasar objek yang berada di luar

dirinya. Misalnya karena bisa menyepak, mulai ia menyepak objek yang ada

di dekatnya

Page 4: Bab II Wahyu

C. Perkembangan Gerak

Perkembangan gerak anak kecil merupakan kelanjutan dari perkembangan

gerak yang telah terjadi pada masa bayi. Pada akhir masa bayi, anak mulai bisa

berjalan sendiri, memegang suatu objek dan memainkannya secara sederhana.

Dengan mulainya anak bisa berjalan dan memainkan suatu objek walaupun baru

secara sederhana, kemampuan tersebut menjadi modal perkembangan selanjutnya.

Dengan modal kemampuan gerak tersebut, telah memungkinkan bagi anak untuk

melakukan aktivitas fisik untuk menejelajahi ruang lebih luas. Anak bisa berpindah

dari satu tempat ke tempat yang lain, dan bisa mengambil sesuatu untuk kemudian

menggunakannya untuk bermain-main. Kemungkinan melakukan aktivitas seperti

tersebut sengat menntukan perkembangan gerak selanjutnya.

Pada masa anak kecil, perkembangan gerak yang terjadi adalah berupa

kualitas penguasaan pola gerak yang telah bisa dilakukan pada masa bayi, serta

peningkatan variasi berbagai macam pola-pola gerak dasar. Kemampuan berjalan dan

memegang akan semakin baik dan bisa dilakukan dengan berbagai macam variasi

gerakan.

Peningkatan kemampuan gerak terjadi sejalan dengan meningkatnya

kemampuan koordinasi mata, tangan, dan kaki. Perkembangan gerak bisa terjadi

dengan baik apabila anak memperoleh kesempatan cukup besar untuk melakukan

aktivitas fisik dalam bentuk gerakan-gerakan yang melibatkan keseluruhan anggota-

anggota tubuh.

Mengenai perbandingan kemampuan gerak antara anak laki-laki dengan

anak perempuan secara umum hanya kecil atau hampir tidak berbeda, tetapi bila

dilakukan pengukuran atau penilaian terhadap beberapa macam kemampuan gerak,

ada kecenderungan bahwa dalam beberapa hal anak laki-laki lebih mampu atau lebih

baik penguasaannya, sementara dalam beberapa hal yang lain anak perempuan justru

yang lebih mampu.

Page 5: Bab II Wahyu

D. Perkembangan Kemampuan Gerak Dasar

Pada masa anak kecil, perkembangan fisik berada pada suatu tingkatan dimana

secara organis telah memungkinkan untuk melakukan beberapa macam gerak dasar

dengan beberapa variasinya. Ukuran fisik yang semakin tinggi dan semakin besar,

serta peningkatan jaringan otot yang cepat pada tahun-tahun terakhir masa ini telah

memungkinkan bagi anak lebih mampu mempelajari ruang yang lebih luas, serta

menjangkau objek-objek yang berada di sekitarnya. Kemungkinan menjelajah

tersebut memacu berkembangnya kemampuan melakukan beberapa macam gerakan.

Perkembangan keterampilan dasar anak-anak adalah sebuah proses

penghalusan keterampilan-keterampilan, oleh karena itu mereka mamakai berbagai

cara yang secara mekanik efisien. Proses ini sering meliputi perubahan kualitatif

dalam keterampilan, seperti melakukan langkah ke depan pada saat melempar.

Beberapa ahli mendiskripsikan perkembangan dari suatu keterampilan utama melalui

tahap demi tahap. Pernyatan ini didasarkan pada perubahan kualitatif melaui ciri-ciri

keterampilan yang utama, dimana ditandai dengan bagaimana kelanjutan ketelitian

anak-anak menggunakan prinsip-prinsip mekanik secara efisien. Sebagai contoh dari

perubahan penting yang ditandai dengan pencapaian sebuah level baru, yaitu pada

saat menggunakan ayunan kaki pada saat berjingkat atau menggunakan

tangan dan kaki secara berlawanan saat berlari. Dengan kata lain dapat

dijelaskan, tahap-tahap didasarkan pada perubahan kualitatif bagaimana kinerja anak,

daripada perubahan kinerja kuantitatif seperti jauhnya anak dalam berjingkat, atau

berlari dengan cepat.

Gerakan berjalan dan memegang yang telah bisa dilakukan pada akhir masa

bayi terus makin dikuasai pada masa anak kecil. Selain makin dikuasainya gerakan-

gerakan lain yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari gerakan berjalan dan

memegang. Beberapa macam gerak dasar dan variasinya yang semakin dikuasai atau

mulai bisa dilakukan, yaitu:

1. Berjalan

Perkembangan kemampuan gerak berjalan berhubungan dengan

peningkatan kekuatan kaki, keseimbangan, dan koordinasi bagian-bagian tubuh

yang mendukung mekanisme keseimbangan. Kekuatan kaki diperlukan untuk

Page 6: Bab II Wahyu

mendukung beban berat tubuh, keseimbangan diperlukan untuk menjaga tubuh

tidak roboh. Untuk menjaga keseimbangan pada saat memindahkan titik berat

badan ke kaki depan yang melangkah, koordinasi antar kaki dengan anggota

tubuh bagian atas terutama tangan sangat diperlukan. Perkembangan yang baik

dalam hal kekuatan kaki, keseimbangan, dan koordinasi antara kaki dengan

tubuh bagian atas sangat menunjang kemampuan anak melakukan berbagai

variasi gerakan berjalan.

2. Berlari

Gerakan berlari merupakan perkembangan dari gerakan berjalan.

Gerakan dasar anggota tubuh pada saat berlari menyerupai gerakan berjalan.

Perbedaannya terletak ada irama ayunan langkah, pada lari iramanya lebih

cepat dan ada saat-saat melayang.

Untuk meningkat menjadi mampu berlari sesudah mampu berjalan,

diperlukan peningkatan kekuatan kaki dan koordinasi yang lebih baik antara

otot-otot penggerak dengan otot-otot yang berlawanan pada saat kaki

melangkah. Kekuatan kaki yang lebih besar diperlukan untuk menjejakkan satu

kaki tumpu agar terjadi gerakan melayang, dan untuk menahan berat badan

pada saat kaki lainnya mendarat dan dilanjutkan menjejak untuk gerakan

langkah berikutnya. Koordinasi yang baik antara otot-otot penggerak dengan

otot-otot yang berlawanan diperlukan agar perpindahan dari satu langkah-

langkah berikutnya yang relatif cepat bisa dilakukan dengan lancar atau tidak

terputus-putus.

Karakteristik bentuk gerakan berlari yang mula-mula bisa dilakukan oleh anak-

anak adalah:

a. Gerakan langkah masih terbatas rentanyannya.

b. Ayunan lenggang tangan terbatas siku dan arahnya tidak sepenuhnya ke

depan dan ke belakang, melainkan cenderung ke arah samping.

Page 7: Bab II Wahyu

3. Mendaki

Bersamaan dengan pada saat anak belajar merangkak, ia juga belajar

mengangkat tubuh dan hal ini terjadi sebelum bisa berjalan. Setelah bisa

berjalan anak berusaha untuk mendaki, misalnya mendaki tangga rumah. Mula-

mula anak bisa melakukan apabila dibantu dipegangi orang dewasa, kemudian

berusaha melakukan sendiri apabila ada pegangannya. Perkembangan

selanjutnya anak mampu melakukan sendiri tanpa perlu menggunakan

pegangan dengan gerakan seperti berjalan.

4. Meloncat dan Berjengket

Kemampuan gerak meloncat dan berjengket berkembang secara

bersamaan. Pola gerak meloncat dan berjengket merupakan perkembangan dari

kemampuan gerak berjalan dan berlari. Perkembangan pola gerak tersebut

berupa modifikasi atau penyesuaian dalam beberapa bentuk gerak dan identitas

kemampuan fisik yang diperlukan untuk mendukung gerakan.

5. Mencongklang dan Lompat Tali

Gerakan mencoklang atau lari seperti langkah kuda dan lompat tali

merupakan variasi gerakan berjalan, berlari meloncat, dan berjengkat.

Mencongklang terbentuk dari kombinasi gerakan berjalan atau berlari dengan

meloncat, sedangkan lompat tali terbentuk dari kombinasi antara gerakan

melangkah dengan berjengket.

Karena gerakan mencongklang dan lompat tali merupakan variasi dari

gerakan berjalan, berlari, meloncat, dan berjengket, maka kedua gerakan

tersebut baru dikuasai sesudah dikuasainya gerakan-gerakan yang divariasikan.

Gerakan mencongklang mulai bisa dilakukan dengan lancar pada usia lebih 6,5

tahun. Gerakan loncat tali dikuasai sesudahnya.

6. Menyepak

Gerakan menyepak mulai bisa dilakukan oleh anak anak setelah mereka

mampu mempertahankan keseimbangan tubuhnya dalam posisi berdiri pada

satu kaki sementara satu kaki lainnya diangkat dan di ayun kedepan.

.

Page 8: Bab II Wahyu

E. Minat Melakukan Aktivitas Fisik

Setelah anak bisa berjalan sendiri, semakin besarlah minatnya untuk

melakukan aktivitas fisik. Bisa diamati pada kehidupan anak kecil, pada umumnya

mereka tidak mau diam atau selalu aktif berbuat sesuatu. Umumnya anak kecil suka

berjalan kian kemari, untuk menjelajahi lingkungan sekitarnya, dan memegang aatau

mengambil segala sesuatu yang bisa dipegang atau diambilnya untuk digunakan

sebagai mainan. Apabila ia ingin mengambil sesuatu dan ternyata tidak mampu untuk

menjangkaunya karena berada pada tempat yang agak tinggi, ia akan berusaha dengan

memanjat apa yang ada di dekatnya atau menarik apa saja yang bisa ditariknya. Anak

kecil suka sekali memanjat kursi, bangku atau perabot rumah tangga lainnya.

Kemampuan anak kecil untuk memusatkan perhatiannya didalam melakukan

aktivitas tertentu masih terbatas. Perhatiannya masih mudah beralih pada sesuatu

yang lain. Anak kecil tidak akan tahan berlama-lama memerhatikan suatu objek atau

kegiatan tertentu. Mereka lebih senang memerhatikan objek secara bergantian. Jemu

memerhatikan sesuatu, akan beralih memerhatikan yang lain. Anak kecil mempunyai

sifat imajinatif, imitatif, dan rasa ingin tahunya besar. Imajinatif artinya suka

membayangkan sesuatu, imitatif suka meniru.

F. Aktivitas yang Diperlukan Anak Kecil

Di dalam anak kecil melakukan aktivitas bermain, peran orang dewasa sangat

diperlukan, terutama untuk mengawasi keselamatannya. Kemampuan anak kecil

untuk mengontrol tubuhnya masih belum baik, karena itu masih perlu pengawasan.

Namun, perlu diingat bahwa sifat individualistik dan egosentik yang ada pada anak

kecil menjadikan mereka tidak senang terlalu dicampuri atau terlalu diatur apabila

sedang Agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan

potensi yang dimiliki perlu diperhatikan sifat pertumbuhan dan perkembangan yang

ada pada mereka. Sifat-sifat tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam upaya

memberikan kondisi yang sesuai bagi anak-anak dalam melakukan aktivitas sehari-

hari. Sesuai dengan sifat –sifat pertumbuhan, perkembangan, serta minat dalam

melakukan aktivitas, berbagai pengalaman yang perlu diberikan pada anak kecil

adalah sebagai berikut:

Page 9: Bab II Wahyu

1. Aktivitas fisik yang cukup, yang memerlukan penggunaan otot-otot besar,

misalnya otot kaki, lengan, dan bahu. Misalnya berlarian, memanjat, berguling,

merangkak.

2. Permainan sederhana yang hanya memerlukan penjelasan sedikit,

pengorganisasian yang sederhana, dan tidak terlalu lama pada setiap macam

permainan. Misalnya permainan sembunyi-sembunyian.

3. Kesempatan mencoba-coba berbuat sesuatu dan meniru gerakan-gerakan.

Misalnya berjalan menirukan gerak binatang.

4. Belajar bekerjasama dan dan barusaha bersama dengan teman-temannya.

Misalnya bermain bola dalam kelompok.

5.   Kesempatan menggunakan sarana bermain dengan berbagai ukuran. Misalnya

bermain bola yang berbeda-beda ukuran.