bab ii wahyu
DESCRIPTION
ttTRANSCRIPT
BAB 1PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Kemampuan motorik adalah kemampuan untuk melakukan gerakan. Kemampuan
motorik diawali dengan koordinasi tubuh seperti duduk, gerakan, merangkak, berdiri, dan diakhiri dengan berjalan. Perkembangan ini merupakan pengendalian gerakan yang terkoordinasi antara pusat saraf dan otot.
Perkembangan fisik dan perkembangan gerak merupakan dua aspek yang bisa dibedakan tetapi tidak bisa di pisahkan. Perkembangan dan pertumbuhan fisik sangat menentukan terhadap kemampuan fisik untuk melakukan gerakan gerakan. Makin baik kualitas fisiknya, maka makin baik pula perkembangan untuk menguasai berbagai macam gerakan.
Perkembangan fisik dan gerakan bayi merupakan kelanjutan dari perkembangan yang telah terjadi pada masa janin yang masih berada didalam kandungan ibunya. Pertumbuhan dan pematangan akan mempengaruhi perkembangan prilaku bayi jika perkembangan prilaku tersebut bisa di sempurnakan melalui proses belajar dalam bentuk dan rangsangan.
Perkembangan fisik bayi baik sebelum dilahirkan maupun sesudah akan mengalami perubahan terus menerus dalam bentuk dan proporsi ukuran bagian tubuhnya sejalan dengan pertambahan ukuran yang menjadi besar, panjang maupun tinggi.
Dalam setiap fase perkembangan bayi dapat dimaksimalkan dengan cara cara dan rangsangan tertentu tergantung dari kesepian fisik dan umur , itu semua di mulai dari periode prenatat atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia. Periode awal yang sangat menentukan pola perkembangan pada periode periode.
B. Rumusan masalah1. Seperti apakah pertumbuhan dan perkembangan fisik anak kecil?2. Seperti apakah tumbuhan dan perkembangan motorik pada anak kecil?
C. Tujuan1. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan fisik anak kecil2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan motorik anak kecil
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan fisik
Anak kecil adalah anak yang berusia antara 2 sampai 6 tahun. Ada yang
berpendapat bahwa masa anak kecil sudah mulai sejak anak kecil usia 1 tahun.
Pendapat ini beralasan dan alasannya juga bisa diterima. Yang jelas bahwa individu
disebut anak kecil sesudah ia mampu berjalan sendiri, berada pada umur berapa anak
mulai bisa berjalan sendiri berbeda-beda. Ada yang mulai berjalan umur 1 tahun dan
ada pula umur 2 tahun bahkan lebih. Umur 2 tahun dipakai sebagai batasan mulainya
anak kecil berdasarkan perhitungan bahwa pada umur 2 tahun pada umumnya anak
sudah mulai berjalan. Di samping pertimbangan alasan tersebut, ada alasan lain yang
menjadi pertimbangan yaitu bahwa mulai umur 2 tahun ada kecenderungan sifat
pertumbuhan yang cukup jelas membedakan dengan sifat pertumbuhan pada masa
sebelumnya. Pada masa bayi yaitu umur sampai 2 tahun pertumbuhan relatif cepat,
dan sesudahnya kecepatan relatif menurun. Sampai umur 1 tahun pertumbuhan fisik
bisa kurang lebih 20%, pada tahun kedua kurang lebih 12%, pada tahun ketiga kurang
lebih 9%, pada tahun keempat 7%, pada tahun kelima 6,5% dan pada tahun ke enam
5,5%.
Pada masa anak kecil pertumbuhan tinggi dan berat badan relatif menurun
kecepatannya dibanding masa sebelumnya. Tinggi badan dan berat badan sama2
meningkat, tetapi presentase peningkatannya berbeda. Presentase tinggi badan bisa
mencapai 2 kali lipat. Apabila antara anak laki laki dengan anak perempuan
dibandingkan, ada beberapa hal yang bisa diidentifikasi, yaitu :
1. Anak laki laki pada umunya cenderung sedikit lebih tinggi dibanding anak
perempuan.
2. Proporsi rata rata seimbang, atau kecepatan pertumbuhan sama
3. Perbandingan lebar bahu dan lebar panggul belum ada perbedaan.
Pertumbuhan tulang, otot, jaringan lemak tubuh didalam membentuk
peningkatan pertumbuhan fisik ada kecenderungan berbeda dibanding pada masa
bayi atau pada masa dewas.
B. Perkembangan Kemampuan Fisik
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil bisa diidentifikasi dalam
beberapa hal. Sifat perkembangan fisik yang bisa diamati adalah sebagai berikut:
1. Terjadi perkembangan otot –otot besar cukup cepat pada 2 tahun terakhir
masa anak kecil. Hal ini memungkinkan anak melakukan berbagai gerakan
yang lebih leluasa yang kemudian bisa dilakukannya bermacam-macam
keterampilan gerak dasar. Beberapa gerak dasar misalnya berlari, meloncat,
melempar, menangkap, dan memukul berkembang secara bersamaan tetapi
dengan perkembangan yang berlainan. Ada yang lebih cepat dikuasai dan ada
yang baru dikuasai kemudian.
2. Dengan berkembangnya otot-otot besar, terjadi pulalah perbedaan
kekuatan yang cukup cepat, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
3. Pertumbuhan kaki dan tangan yang secara proporsional lebih cepat
dibanding dengan pertumbuhan bagian tubuh lainnya, ini diakibatkan
peningkatan daya ungkit yang lebih besar didalam melakukan gerakan yang
melibatkan tangan dan kaki. Daya ungkit yang meningkat akan meningkatkan
kecepatan dalam bergerak. Hal ini dapat menunjang terbentuknya bermacam-
macam keterampilan gerak dasar.
4. Terjadi peningkatan koordinasi gerak dan keseimbangan yang cukup cepat.
Koordinasi gerak yang meningkat dan disertai dengan daya ungkit kaki dan
tangan yang semakin besar, menjadikan anak mampu menggunakan
kekuatannya didalam melakukan aktivitas. Sedangkan meningkatnya
keseimbangan tubuh meningkatkan pada keluasan rentangan gerak dalam
melakukan gerakan keterampilan.
5. Meningkatnya kemungkinan dan kesempatan melakukan berbagai macam
aktivitas gerak fisik yang bisa merangsang perkembangan pengenalan konsep-
konsep dasar objek, ruang, gaya, waktu, dan sebab akibat. Melalui gerakan
fisik anak kecil mulai mengenali konsep dasar objek yang berada di luar
dirinya. Misalnya karena bisa menyepak, mulai ia menyepak objek yang ada
di dekatnya
C. Perkembangan Gerak
Perkembangan gerak anak kecil merupakan kelanjutan dari perkembangan
gerak yang telah terjadi pada masa bayi. Pada akhir masa bayi, anak mulai bisa
berjalan sendiri, memegang suatu objek dan memainkannya secara sederhana.
Dengan mulainya anak bisa berjalan dan memainkan suatu objek walaupun baru
secara sederhana, kemampuan tersebut menjadi modal perkembangan selanjutnya.
Dengan modal kemampuan gerak tersebut, telah memungkinkan bagi anak untuk
melakukan aktivitas fisik untuk menejelajahi ruang lebih luas. Anak bisa berpindah
dari satu tempat ke tempat yang lain, dan bisa mengambil sesuatu untuk kemudian
menggunakannya untuk bermain-main. Kemungkinan melakukan aktivitas seperti
tersebut sengat menntukan perkembangan gerak selanjutnya.
Pada masa anak kecil, perkembangan gerak yang terjadi adalah berupa
kualitas penguasaan pola gerak yang telah bisa dilakukan pada masa bayi, serta
peningkatan variasi berbagai macam pola-pola gerak dasar. Kemampuan berjalan dan
memegang akan semakin baik dan bisa dilakukan dengan berbagai macam variasi
gerakan.
Peningkatan kemampuan gerak terjadi sejalan dengan meningkatnya
kemampuan koordinasi mata, tangan, dan kaki. Perkembangan gerak bisa terjadi
dengan baik apabila anak memperoleh kesempatan cukup besar untuk melakukan
aktivitas fisik dalam bentuk gerakan-gerakan yang melibatkan keseluruhan anggota-
anggota tubuh.
Mengenai perbandingan kemampuan gerak antara anak laki-laki dengan
anak perempuan secara umum hanya kecil atau hampir tidak berbeda, tetapi bila
dilakukan pengukuran atau penilaian terhadap beberapa macam kemampuan gerak,
ada kecenderungan bahwa dalam beberapa hal anak laki-laki lebih mampu atau lebih
baik penguasaannya, sementara dalam beberapa hal yang lain anak perempuan justru
yang lebih mampu.
D. Perkembangan Kemampuan Gerak Dasar
Pada masa anak kecil, perkembangan fisik berada pada suatu tingkatan dimana
secara organis telah memungkinkan untuk melakukan beberapa macam gerak dasar
dengan beberapa variasinya. Ukuran fisik yang semakin tinggi dan semakin besar,
serta peningkatan jaringan otot yang cepat pada tahun-tahun terakhir masa ini telah
memungkinkan bagi anak lebih mampu mempelajari ruang yang lebih luas, serta
menjangkau objek-objek yang berada di sekitarnya. Kemungkinan menjelajah
tersebut memacu berkembangnya kemampuan melakukan beberapa macam gerakan.
Perkembangan keterampilan dasar anak-anak adalah sebuah proses
penghalusan keterampilan-keterampilan, oleh karena itu mereka mamakai berbagai
cara yang secara mekanik efisien. Proses ini sering meliputi perubahan kualitatif
dalam keterampilan, seperti melakukan langkah ke depan pada saat melempar.
Beberapa ahli mendiskripsikan perkembangan dari suatu keterampilan utama melalui
tahap demi tahap. Pernyatan ini didasarkan pada perubahan kualitatif melaui ciri-ciri
keterampilan yang utama, dimana ditandai dengan bagaimana kelanjutan ketelitian
anak-anak menggunakan prinsip-prinsip mekanik secara efisien. Sebagai contoh dari
perubahan penting yang ditandai dengan pencapaian sebuah level baru, yaitu pada
saat menggunakan ayunan kaki pada saat berjingkat atau menggunakan
tangan dan kaki secara berlawanan saat berlari. Dengan kata lain dapat
dijelaskan, tahap-tahap didasarkan pada perubahan kualitatif bagaimana kinerja anak,
daripada perubahan kinerja kuantitatif seperti jauhnya anak dalam berjingkat, atau
berlari dengan cepat.
Gerakan berjalan dan memegang yang telah bisa dilakukan pada akhir masa
bayi terus makin dikuasai pada masa anak kecil. Selain makin dikuasainya gerakan-
gerakan lain yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari gerakan berjalan dan
memegang. Beberapa macam gerak dasar dan variasinya yang semakin dikuasai atau
mulai bisa dilakukan, yaitu:
1. Berjalan
Perkembangan kemampuan gerak berjalan berhubungan dengan
peningkatan kekuatan kaki, keseimbangan, dan koordinasi bagian-bagian tubuh
yang mendukung mekanisme keseimbangan. Kekuatan kaki diperlukan untuk
mendukung beban berat tubuh, keseimbangan diperlukan untuk menjaga tubuh
tidak roboh. Untuk menjaga keseimbangan pada saat memindahkan titik berat
badan ke kaki depan yang melangkah, koordinasi antar kaki dengan anggota
tubuh bagian atas terutama tangan sangat diperlukan. Perkembangan yang baik
dalam hal kekuatan kaki, keseimbangan, dan koordinasi antara kaki dengan
tubuh bagian atas sangat menunjang kemampuan anak melakukan berbagai
variasi gerakan berjalan.
2. Berlari
Gerakan berlari merupakan perkembangan dari gerakan berjalan.
Gerakan dasar anggota tubuh pada saat berlari menyerupai gerakan berjalan.
Perbedaannya terletak ada irama ayunan langkah, pada lari iramanya lebih
cepat dan ada saat-saat melayang.
Untuk meningkat menjadi mampu berlari sesudah mampu berjalan,
diperlukan peningkatan kekuatan kaki dan koordinasi yang lebih baik antara
otot-otot penggerak dengan otot-otot yang berlawanan pada saat kaki
melangkah. Kekuatan kaki yang lebih besar diperlukan untuk menjejakkan satu
kaki tumpu agar terjadi gerakan melayang, dan untuk menahan berat badan
pada saat kaki lainnya mendarat dan dilanjutkan menjejak untuk gerakan
langkah berikutnya. Koordinasi yang baik antara otot-otot penggerak dengan
otot-otot yang berlawanan diperlukan agar perpindahan dari satu langkah-
langkah berikutnya yang relatif cepat bisa dilakukan dengan lancar atau tidak
terputus-putus.
Karakteristik bentuk gerakan berlari yang mula-mula bisa dilakukan oleh anak-
anak adalah:
a. Gerakan langkah masih terbatas rentanyannya.
b. Ayunan lenggang tangan terbatas siku dan arahnya tidak sepenuhnya ke
depan dan ke belakang, melainkan cenderung ke arah samping.
3. Mendaki
Bersamaan dengan pada saat anak belajar merangkak, ia juga belajar
mengangkat tubuh dan hal ini terjadi sebelum bisa berjalan. Setelah bisa
berjalan anak berusaha untuk mendaki, misalnya mendaki tangga rumah. Mula-
mula anak bisa melakukan apabila dibantu dipegangi orang dewasa, kemudian
berusaha melakukan sendiri apabila ada pegangannya. Perkembangan
selanjutnya anak mampu melakukan sendiri tanpa perlu menggunakan
pegangan dengan gerakan seperti berjalan.
4. Meloncat dan Berjengket
Kemampuan gerak meloncat dan berjengket berkembang secara
bersamaan. Pola gerak meloncat dan berjengket merupakan perkembangan dari
kemampuan gerak berjalan dan berlari. Perkembangan pola gerak tersebut
berupa modifikasi atau penyesuaian dalam beberapa bentuk gerak dan identitas
kemampuan fisik yang diperlukan untuk mendukung gerakan.
5. Mencongklang dan Lompat Tali
Gerakan mencoklang atau lari seperti langkah kuda dan lompat tali
merupakan variasi gerakan berjalan, berlari meloncat, dan berjengkat.
Mencongklang terbentuk dari kombinasi gerakan berjalan atau berlari dengan
meloncat, sedangkan lompat tali terbentuk dari kombinasi antara gerakan
melangkah dengan berjengket.
Karena gerakan mencongklang dan lompat tali merupakan variasi dari
gerakan berjalan, berlari, meloncat, dan berjengket, maka kedua gerakan
tersebut baru dikuasai sesudah dikuasainya gerakan-gerakan yang divariasikan.
Gerakan mencongklang mulai bisa dilakukan dengan lancar pada usia lebih 6,5
tahun. Gerakan loncat tali dikuasai sesudahnya.
6. Menyepak
Gerakan menyepak mulai bisa dilakukan oleh anak anak setelah mereka
mampu mempertahankan keseimbangan tubuhnya dalam posisi berdiri pada
satu kaki sementara satu kaki lainnya diangkat dan di ayun kedepan.
.
E. Minat Melakukan Aktivitas Fisik
Setelah anak bisa berjalan sendiri, semakin besarlah minatnya untuk
melakukan aktivitas fisik. Bisa diamati pada kehidupan anak kecil, pada umumnya
mereka tidak mau diam atau selalu aktif berbuat sesuatu. Umumnya anak kecil suka
berjalan kian kemari, untuk menjelajahi lingkungan sekitarnya, dan memegang aatau
mengambil segala sesuatu yang bisa dipegang atau diambilnya untuk digunakan
sebagai mainan. Apabila ia ingin mengambil sesuatu dan ternyata tidak mampu untuk
menjangkaunya karena berada pada tempat yang agak tinggi, ia akan berusaha dengan
memanjat apa yang ada di dekatnya atau menarik apa saja yang bisa ditariknya. Anak
kecil suka sekali memanjat kursi, bangku atau perabot rumah tangga lainnya.
Kemampuan anak kecil untuk memusatkan perhatiannya didalam melakukan
aktivitas tertentu masih terbatas. Perhatiannya masih mudah beralih pada sesuatu
yang lain. Anak kecil tidak akan tahan berlama-lama memerhatikan suatu objek atau
kegiatan tertentu. Mereka lebih senang memerhatikan objek secara bergantian. Jemu
memerhatikan sesuatu, akan beralih memerhatikan yang lain. Anak kecil mempunyai
sifat imajinatif, imitatif, dan rasa ingin tahunya besar. Imajinatif artinya suka
membayangkan sesuatu, imitatif suka meniru.
F. Aktivitas yang Diperlukan Anak Kecil
Di dalam anak kecil melakukan aktivitas bermain, peran orang dewasa sangat
diperlukan, terutama untuk mengawasi keselamatannya. Kemampuan anak kecil
untuk mengontrol tubuhnya masih belum baik, karena itu masih perlu pengawasan.
Namun, perlu diingat bahwa sifat individualistik dan egosentik yang ada pada anak
kecil menjadikan mereka tidak senang terlalu dicampuri atau terlalu diatur apabila
sedang Agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki perlu diperhatikan sifat pertumbuhan dan perkembangan yang
ada pada mereka. Sifat-sifat tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam upaya
memberikan kondisi yang sesuai bagi anak-anak dalam melakukan aktivitas sehari-
hari. Sesuai dengan sifat –sifat pertumbuhan, perkembangan, serta minat dalam
melakukan aktivitas, berbagai pengalaman yang perlu diberikan pada anak kecil
adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas fisik yang cukup, yang memerlukan penggunaan otot-otot besar,
misalnya otot kaki, lengan, dan bahu. Misalnya berlarian, memanjat, berguling,
merangkak.
2. Permainan sederhana yang hanya memerlukan penjelasan sedikit,
pengorganisasian yang sederhana, dan tidak terlalu lama pada setiap macam
permainan. Misalnya permainan sembunyi-sembunyian.
3. Kesempatan mencoba-coba berbuat sesuatu dan meniru gerakan-gerakan.
Misalnya berjalan menirukan gerak binatang.
4. Belajar bekerjasama dan dan barusaha bersama dengan teman-temannya.
Misalnya bermain bola dalam kelompok.
5. Kesempatan menggunakan sarana bermain dengan berbagai ukuran. Misalnya
bermain bola yang berbeda-beda ukuran.