bab ii tinjauan pustaka - uksw...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh...

28
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profesionalitas Guru Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia. Guru dituntut untuk memiliki kualitas akademik, berkompeten dan profesional. Ada kompetensi yang harus dikuasai Guru profesional yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Selain itu dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran seorang guru juga mampu menjadi model yang bisa diteladani oleh siswanya. kemampuan psikomotorik juga harus dimiliki guru, berarti guru dituntut memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengimpletasikan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Zahroh (2015:43) Bahwa: “ Profesionalitas guru adalah kualitas guru yang memiliki kemampuan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan baik yang didukung dengan kemampuan maksimal”. Jadi seorang guru harus profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

Upload: others

Post on 20-Apr-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profesionalitas Guru

Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan

nasional yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia

indonesia. Guru dituntut untuk memiliki kualitas

akademik, berkompeten dan profesional. Ada

kompetensi yang harus dikuasai Guru profesional yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Selain itu

dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran seorang

guru juga mampu menjadi model yang bisa diteladani

oleh siswanya. kemampuan psikomotorik juga harus

dimiliki guru, berarti guru dituntut memiliki

pengetahuan dan kemampuan dalam mengimpletasikan

ilmu yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Zahroh (2015:43) Bahwa:

“ Profesionalitas guru adalah kualitas guru yang

memiliki kemampuan keahlian khusus dalam bidang

keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan

fungsinya sebagai guru dengan baik yang didukung dengan kemampuan maksimal”.

Jadi seorang guru harus profesional dalam

menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

2

Dari beberapa pernyataan diatas penulis

berpendapat bahwa profesi, profesional dan

profesionalitas sangat erat hubungannya, artinya

seseorang yang profesional maka akan bertindak sesuai

komitmen pada profesinya untuk selalu mengadakan

pengembangan strategi dalam rangka meningkatkan

sikap profesionalnya (profesionalitas).

2.1.1. Karakteristik Guru Profesional

Seorang guru profesional harus mempunyai

karakteristik yang mampu meningkatkan mutu

pendidikan, Zahroh (2015:45) mengemukakan:

“seorang guru dapat dikatakan Profesional manakala

memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui

pendidikan, Memiliki pengetahuan spesialisasi, Memiliki

teknik kerja yang dapat dikomunikasikan, Memiliki kode etik, Budaya profesional”

hampir sama pendapat zahroh, daryanto

berpendapat lebih spesifik lagi, Daryanto (2013:18)

menyatakan Profesionalitas guru didukung oleh tiga hal

yang amat sangat penting, tiga hal tersebut adalah

keahlian, komitmen dan ketrampilan.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut penulis

menyimpulkan karakteristik guru profesional adalah

seseorang yang mempunyai intelektual, keahlian, dan

keterampilan pada bidang pendidikan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

3

2.1.2. Kompetensi Profesional Guru

Guru merupakan agen pembelajaran yang mana

harus mempunyai kemampuan dalam melaksanakan

tugasnya. Semangat dan idealisme dan kinerja yang

tinggi disertai rasa tanggung jawab ciri guru profesional.

Kompetensi guru perlu ditingkatkan secara terprogram,

berkelanjutan melalui berbagai sistem pembinaan

profesi, sehingga dapat meningkatkan kemampuan

guru.

Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan

Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP) yang sekarang telah diubah menjadi

PP No.32 Tahun 2013. empat jenis kompetensi guru

tersebut, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi

sosial.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru

profesional adalah kompetensi dalam penyusunan

program rencana pelaksanaan pembelajaran dan

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

Permendiknas No 41 tahun 2007 tentang standar

proses. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dijabarkan

dari silabus digunakan untuk kegiatan belajar peserta

didik dalam upaya pencampaian kompetensi dasar.

Seorang guru berkewajiban menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran secara maksimal.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

4

Rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai

Permendiknas No 41 Tahun 2007 mencangkup antara

lain: identitas mata pelajaran, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi,

tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode

pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang terdiri dari

pendahuluan, inti (eksplorasi,elaborasi dan konfirmasi),

penutup (kesimpulan, penilaian). Sedangkan pada

pelaksanaannya adalah pengimplementasi dari rencana

pelaksanaan pembelajaran diatas.

Ini sesuai Indikator profesionalitas dalam

pendapat Usman (2006:17) yaitu : 1) menguasai

landasan pendidikan, 2) menguasai bahan pengajaran,

3) menyusun program pengajaran, 4) menilai hasil dan

proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Dijelaskan guru yang profesional harus menguasai

bahan pengajaran dan penyusunan program

pengajaran, menilai pelajaran.

Arikunto (2006:239) menyatakan bahwa: “kompetensi profesional berarti Guru harus memiliki

pengetahuan yang luas serta dalam tentang subject

matter (bidang studi) yang akan diajarkan, serta penguasaan metodologi dalam arti memiliki

pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode

yang tepat, serta mampu menggunakan dalam proses

belajar mengajar”.

Menurut Suyanto (2013:43) menyatakan

“kompetensi profesional merupakan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus

dikuasai guru mencakup penguasaan materi kurikulum

mata pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan yang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

5

menaungi materi, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan”.

Berdasarkan uraian-uraian diatas penulis

berpendapat bahwa kompetensi profesional guru dapat

diartikan penguasaan serangkaian kompetensi pada

bidang keilmuan berupa kemampuan pedagogik,

kepribadian, profesional dan sosial yang dapat di

implementasikan pada kegiatan pengajaran.

2.1.3. Profesionalitas Guru dalam Pembelajaran

Dalam pembelajaran guru kadang hanya

menganggap mengajar sebagai pekerjaan rutin saja

sehingga keadaan belajar dikelas tidak menarik dan

membosankan seharusnya mampu menciptakan

suasana belajar yang nyaman dan menarik dan

menyenangkan juga menciptakan kegiatan belajar yang

lebih bermutu, Menurut Zahroh (2015:237) penerapan

profesionalitas guru penting sekali dalam kegiatan

pembelajaran disekolah. Guru dikatakan profesional

manakala guru tersebut mampu menghasilkan lulusan

yang berkualitas dan mampu bersaing sesuai dengan

tuntutan zaman modern saat ini. Untuk mewujudkan itu

semua, guru harus mampu mendongkrak kualitas

dalam pembelajaran oleh karena itu, penerapan

pembelajaran dioptimalkan sedemikian rupa sehingga

mampu mewujudkan tujuan pendidikan secara

sempurna. Agar memperoleh hasil yang maksimal,

proses tersebut harus dilakukan dengan sadar dan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

6

sengaja serta terorganisasi dengan baik sehingga akan

diperoleh kualitas pembelajaran yang maksimal.

Peningkatan kualitas pembelajaran menjadi

dambaan semua guru. Adanya peran aktif dari seluruh

komponen akan mewujudkan pembelajaran yang

memang benar-benar bermutu dan juga berkualitas.

Menurut Suyanto (2013:1-2) sebagai tenaga

pengajar, setiap guru harus memiliki kemampuan

profesional dalam bidang pembelajaran. Dengan

kemampuan tersebut, guru dapat melaksanakan

perannya sebagai berikut: Fasilitator, Pembimbing,

Penyedia lingkungan, Model, Motivator, Agen

perkembangan kognitif, Manajer.

Berdasarkan uraian-uraian diatas penulis

berpendapat bahwa profesionalitas guru dalam

pembelajaran adalah guru dapat mejalankan perannya

seperti yang telah dijelaskan di atas. Selain itu guru juga

harus memiliki kemampuan penguasaan materi secara

runtut sesuai dengan program yang telah dicanangkan,

serta dapat memberikan penilaian terhadap proses dan

hasil pembelajaran.

2.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Didalam kehidupan selalu dibutuhkan seorang

pemimpin baik dilingkungan keluarga, masyarakat,

sekolah maupun berbangsa ada beberapa pengertian

tentang pemimpin dan kepemimpinan . Pemimpin

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

7

adalah orang yang paling berorientasi hasil, dimana

hasil tersebut akan diperoleh jika pemimpin mengetahui

apa yang dinginkannya, Priansa dan somad (2014:185).

Berarti hasil yang diharapkan akan didapat jika

pemimpin itu mengetaui apa yang diinginkan sedangkan

purwanto menekankan pada sifat- sifat seorang

pemimpin agar yang dipimpin yakin akan pemimpinya..

Sedangkan menurut Usman (2014:312) Kepemimpinan

ialah ilmu dan seni memengaruhi orang atau kelompok

untuk bertindak seperti yang diharapkan untuk

mencapai tujuan secara efektif dan efesien. pendapat

Usman kepemimpinan adalah sebuah seni untuk

mempengaruhi orang lain ini juga sama seperti pendapat

Mulyasa.

Mulyasa (2012:107) menyatakan Kepemimpinan

dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi

orang-orang yang diarahkan terhadap pencapaian

tujuan organisasi.

Sedangkan Menurut Priansa dan Somad

(2014:185) pemimpin dalam lingkungan sekolah adalah

“seseorang yang berorientasi terhadap kemajuan

sekolah, dimana ia merupakan pionir, yang memiliki

kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakan

seluruh sumberdaya sekolah yang mencapai visi dan melaksanakan misi sekolah”.

Seorang pemimpin disekolah harus mengetahui

visi dan misi sekolah dan dapat memajukan sekolah .

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

8

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan kepala sekolah yang baik adalah

kepemimpinan yang efektif, dengan melibatkan segala

potensi baik potensi diri maupun potensi sekitar serta

dapat menjadi pengayom bagi para warga sekolah dalam

perwujudan visi dan misi yang telah ditetapkan.

2.2.1 Peran dan Fungsi Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempunyai peran dan fungsi yang

penting disekolah dan menjadi faktor penentu proses

pembelajaran yang berada disekolah.

Menurut Priansa dan Somad (2014:186) fungsi

pokok seorang pemimpin yang dapat menciptakan

sekolah yang efektif adalah:

“Task Related/Problem solving Functio artinya Kepala

sekolah harus memberikan saran dan mampu memecahkan berbagai masalah yang muncul, serta

memberikan sumbangan informasi dan pendapat bagi

segala permasalahan yang muncul dilingkungan

sekolah, Group Maintenance function/social function

dalam hal ini Kepala sekolah membantu sumber daya

yang ada disekolah agar mampu beroperasi dengan lebih optimal. Kepala sekolah memberikan persetujuan atau

menjadi pelengkap bagi kepentingan guru, staf, pegawai

lainnya yang ada disekolah. Misalnya menjembatani

kelompok guru atau Kepala sekolah membantu sumber

daya yang ada disekolah agar mampu beroperasi dengan lebih optimal. Kepala sekolah memberikan persetujuan

atau menjadi pelengkap bagi kepentingan guru, staf,

pegawai lainnya yang ada disekolah. Misalnya

menjembatani kelompok guru atau staf administrasi

sekolah yang sedang berselisih pendapat. staf

administrasi sekolah yang sedang berselisih pendapat”.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

9

Kepala sekolah yang efektif merupakan pemimpin

yang mampu mengkombinasikan kedua fungsi tersebut

dengan optimal.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional (Mendiknas) Nomor tahun 162 Tahun 2003

tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai kepala

sekolah disebutkan bahwa tugas kepala sekolah sebagai

berikut: Kepala sekolah sebagai educator (Pendidik),

Kepala sekolah sebagai Manager (Manager),Kepala

sekolah sebagai administrator, Kepala sekolah sebagai

supervisor, Kepala sekolah sebagai pemimpin (leader).

Kepala sekolah sebagai pengusaha (Entrepreneur),

Pencipta iklim (Climator Maker).

Kepala sekolah sebagai climator Kepala sekolah

maker harus mampu menyusun berbagai rencana kerja

dan menuangkan dalam bentuk perangkat kerja yang

dilaksanakan dalam suasana yang kondusif dan

menyenangkan. Iklim yang kondusif akan membantu

terwujudnya stabilitas kerja yang tinggi yang pada

akhirnya pencapaian berbagai rencana kerja berbagai

rencana kerja yang telah disusun sebelumnya menjadi

efektif dan efesien. Berdasarkan uraian diatas penulis

berpendapat terdapat 7 tugas pokok seorang kepala

sekolah yaitu educator, manager, administrator,

supervisor, leader, entrepeneur, dan climate creator.

tugas-tugas tersebut sering disebut EMASLEC.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

10

Menurut Priansa dan Somad (2014:53 )EMASLEC

merupakan

“Penyempurnaan dari tugas kepala sekolah sebelumnya

yaitu, sebagai educator, manager, administrator, supervisor, inovator, motivator atau disingkat dengan

EMASLIM”.

2.3. Supervisi

Tugas kepala sekolah selain sebagai pendidik,

manajer, juga sebagai supervisor, supervisi penting

dilakukan dengan tujuan perbaikan pengajaran

menurut

Muslim (2010:41) menyatakan:

“supervisi dapat diartikan serangkaian usaha pemberian

bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional

yang diberikan oleh supervisor (kepala sekolah) guna

meningkatkan mutu proses dan hasil belajar”.

Ini berarti layanan profesional oleh guru kepada

siswa melalui kepala sekolah pendapat ini hampir sama

dengan pendapat suhardan, menurut Suhardan

(2010:36) menyatakan

“supervisi adalah pengawasan profesional dalam bidang

akademik, dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah

keilmuan tentang bidang kerjanya, memahami tentang

pembelajaran lebih mendalam dari sekedar pengawas

biasa”.

Selanjutnya Menurut Purwanto (2010:76) Bahwa:

“supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan dan

direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai

sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif”.

Jadi Purwanto menegaskan tentang pembinaan

yang dilakukan oleh kepala sekolah sehingga membantu

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

11

guru dalam melakukan pembelajaran secara efektif itu

yang disebut supervisi

Menurut Soetjipto (2009:233) supervisi yaitu

semua usaha yang dilakukan oleh supervisor untuk

memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki

pengajaran. Dengan bantuan kepala sekolah guru dapat

memperbaiki pengajaran dan meningkatkan

keprofesionalnya sebagai seorang pendidik.

Hartoyo (2006:47) menyatakan bahwa:

“supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang

supervisor untuk membantu orang lain yang disupervisi agar

dapat menemukan solusi atas permasalahan atau kendala

yang dijumpai untuk meningkatkan profesionalisme dan

kinerja mereka”.

Dari beberapa pengertian supervisi yang telah

dipaparkan kita dapat melihat bahwa antara, Muslim,

Suhardan, Purwanto, Hartoyo memiliki persamaan

pendapat mengenai definisi dari supervisi yang ada pada

intinya mereka menuliskan supervisi sebagai membantu

guru agar menjadi guru yang profesional.

Dari beberapa pernyataan diatas peneliti dapat

memberi pendapat bahwa supervisi adalah kegiatan

pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang

dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun

pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

kinerja dan profesionalitas para guru.

2.3.1.Fungsi dan Prinsip-Prinsip Supervisi

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

12

Adapun fungsi dari adanya supervisi pendidikan

menurut Imron (2011:12) adalah menumbuhkan iklim

bagi perbaikan proses dan hasil belajar melalui

serangkaian upaya supervisi terhadap guru-guru dalam

wujud layanan profesional. Berarti dijelaskan fungsi

supervisi pada intinya perbaikan proses dan hasil

belajar.

Kemudian Purwanto (2010:86) menjelaskan bahwa :

fungsi-fungsi pendidikan yang sangat penting diketahui kepala sekolah adalah Dalam bidang kepemimpinan, Dalam hubungan kemanusiaan, Dalam pembinaan proses kelompok, Dalam bidang administrasi personel, Dalam bidang evaluasi

Jadi sejalan dengan pemikiran purwanto penulis

berpendapat bahwa dalam melaksanakan supervisi

kelima fungsi-fungsi supervisi harus diterapkan agar

kegiatan supervisi efektif artinya kegiatan supervisi yang

dilaksanakan agar tujuan utama supervisi memperbaiki

kualitas pengajaran tercapai, haruslah ditujukan untuk

menumbuhkan motivasi dan mengembangkan potensi

guru untuk bekerjasama mengembangkan usaha

perbaikan mutu pendidikan dengan melihat data objektif

permasalahan yang ditemui dalam suasana yang akrab

dan penuh kehangatan sehingga diharapkan dengan

adanya supervisi mampu mengkondisikan

profesionalitas guru dengan sebenarnya.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

13

Menurut Sagala (2010:95) prinsip supervisi antara

lain adalah ilmiah yang berarti sistematis dilaksanakan

secara tersusun, kontinyu,teratur, objektif, demokratis,

kooperatif, menggunakan alat, kontruktif dan kreatif.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka bisa

dikatakan bahwa dalam pelaksanaan supervisi,

supervisor hendaknya memiliki prinsip ilmiah

(scientific), demokratis, kooperatif serta konstruktif dan

kreatif sehingga proses pembelajaran menjadi lebih

kondusif.

2.3.2 Supervisi Akademik

Ada beberapa pendapat tentang supervisi

akademik Menurut Mulyasa (2013:249) supervisi

akademik adalah bantuan profesional pada guru,

melalui siklus perencanaan yang sistemati, pengamatan

yang cermat, dan umpanbalik yang objektif dan segera

Mulyasa menerangkan dengan proses siklus sehingga

supervisi lebih sistematis. Sedangkan Menurut

Suhardan (2010:47) supervisi akademik yang menitik

beratkan pengamatan supervisor pada masalah-

masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada

dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu

siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu. Berarti

seorang supervisor harus menguasai masalah-masalah

akademik dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Muslim (2013:68) seorang supervisor

harus memiliki kompetensi teknis khususnya bidang

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

14

akademik berkaitan dengan pekerjaan orang-orang yang

disupervisi

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis

memberikan pendapat bahwa supervisi akademik

adalah serangkaian aktivitas terstruktur pada bidang

akademik baik dalam hal waktu maupun aktivitas yang

dilakukan oleh supervisor kepada guru, berkaitan

dengan pengembangan potensi diri sebagai profesional

kerja demi tercapainya tujuan pembelajaran.

2.3.3 Tujuan Supervisi Akademik

Mulyasa (2013:249) yang menyatakan tujuan

utama supervisi akademik adalah untuk meningkatkan

kemampuan profesional guru dan meningkatkan

kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang baik.

Pembelajaran yang baik untuk meningkatkan

profesionalitas guru dijabarkan lagi oleh Muslim

(2010:42) secara umum tujuan supervisi yaitu

“Membantu guru dalam mencapai tujuan pendidikan,

membimbing pengalaman mengajar guru, memenuhi kebutuhan-kebutuhan belajar siswa, membina moral

kerja, menyesuaikan diri dengan masyarakat dan

membina sekolah atau madrasah”.

Menurut Glickman dalam Priansa dan Somad

(2014:109) menyatakan bahwa tujuan supervisi

akademik digambarkan melalui gambar

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

15

Gambar 2.1 Tujuan Supervisi Akademik

1. Membantu Guru mengembangkan

kompetensinya. Seorang guru harus bisa

mengembangkan kemampuan profesionalnya

melalui Supervisi akademik dalam pembelajaran.

2. Mengembangkan Kurikulum.

Mengembangkan kurikulum melalui supervisi

akademik dilakukan untuk memonitor kegiatan

belajar mengajar

3. Mengembangkan kelompok kerja guru serta

membimbing penelitian tindakan kelas (PTK).

Melalui Supervisi akademik dilakukan untuk

mendorong melaksanakan tugas-tugas

mengajarnya, mendorong guru mengembangkan

kemampuanya dalam menulis penelitian tindakan

kelas.

2.3.4. Teknik-Teknik Supervisi Akademik

Kemampuan guru harus diperbaiki untuk

peningkatan proses pembelajaran dan prestasi belajar

anak meningkat.tugas kepala sekolah salah satunya

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

16

sebagai supervisor, yang tugasnya mensuvervisi

pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.

menurut Purwanto (2008:120) supervisi dapat dilakukan

dengan berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang

diharapkan bersama dapat menjadi kenyataan, secara

garis besar cara atau teknik supervisi dapat digolongkan

menjadi dua, yaitu teknik perseorangan dan teknik

kelompok.

Gambar 2.2 Teknik Supervisi

1. Teknik Individual

Teknik supervisi individual menurut Sahertian dalam

Priansa dan Somad (2014:99) adalah teknik yang

TEKNIK SUPERVISI

AKADEMIK

SUPERVISI

PERSEORANGAN

SUPERVISI

KELOMPOK

1. Kunjungan Kelas

(Classroom

Visitation)

2. Observasi Kelas

3. Pertemuan

Individual

4. Kunjungan antar

kelas

1. Supervisi Rapat

Guru

2. Diskusi Kelompok

3. Panataran-

Penataran

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

17

digunakan pada pribadi yang mengalami masalah

khusus dan memerlukan bimbingan sendiri dari

kepala sekolah. Teknik supervisi individual biasanya

pembinaanya secara individual dilakukan oleh kepala

sekolah, Teknik-teknik supervisi yang bersifat

individual antara lain:

a. Kunjungan Kelas (classroom visitation)

Menurut Purwanto (2008:120) bahwa

kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-

waktu yang dilakukan oleh seorang supervisor

(kepala sekolah, penilik, pengawas) untuk

mengamati seorang guru yang sedang

mengajar. Menurut Priansa dan Somad

(2014:99) bahwa kunjungan kelas yakni

kunjungan yang dilakukan kepala sekolah ke

dalam kelas pada saat guru yang bersangkutan

menghadapi masalah/kesulitan selam

mengadakan kegiatan pembelajaran.

Menurut Muslim (2013:74) kunjungan kelas

adalah kunjungan seorang supervisor ke kelas pada saat

guru sedang mengajar, artinya supervisor menyaksikan

dan mengamati guru mengajar. Melalui kunjungan kelas

tersebut supervisor dapat mengetahui apa kelebihan dan

kekurangan guru terutama dalam konteks pelaksanaan

KBM. Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan

atau kelemahan yang sekiranya perlu diperbaiki.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

18

Tahap-tahap kunjungan kelas terdiri dari empat

tahap yaitu:

(1) tahap persiapan

(2) tahap pengamatan selama kunjungan

(3) tahap akhir kunjungan

(4) tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut”

b. Kunjungan Observasi (Observation Visits)

Kunjungan Observasi bisa dilakukan

sekolah sendiri atau sekolah lain. Fokus dari

observasi kelas adalah untuk mengetahui aktifitas

guru maupun siswa dalam proses pembelajaran

yang meliputi cara/metode guru menyampaikan

materi, penguasaan materi oleh siswa,

penggunaan/pemanfaatan media dan alat peraga,

dan aspek-aspek lain penunjang-penunjang

tercapainya tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan (Hartoyo, 2006:105).

c. Percakapan Pribadi

Percakapan pribadi biasanya dilakukan

untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan

guru dalam mengajar setelah kepala sekolah

melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.

Kepala sekolah juga memberi dorongan agar yang

sudah baik agar bisa ditingkatkan lebih baik lagi.

Teknik percakapan ini dilakukan dengan

menerapkan pendekatan-pendekatan supervisi

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

19

seperti teknik directive, non-directive, dan

collaborative (Priansa dan Somad, 2014:101).

d. Kunjungan Antar kelas (Inter Visitasi)

Tujuan Kunjungan antar kelas atau antar

sekolah adalah upaya untuk meningkatkan

efektifitas pembelajaran dengan cara studi

banding atau bertukar pengalaman dalam

pembelajaran, Dengan demikian, setelah

selesainya kunjungan/studi banding ini, guru

dapat mencoba dan menerapkan pengalaman

yang mereka peroleh dari kelas atau sekolah lain

(Hartoyo, 2006:106).

1. Teknik Kelompok

Menurut Purwanto (2008:122) Teknik supervisi

kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara

berkelompok. Dengan mengadakan KKG, atau

diskusi maupun penataran kelompok untuk

menyelasaikan masalah- masalah dalam KBM.

2.3.5.Supervisi Akademik Kunjungan Kelas

Dalam penelitian ini metode supervisi akademik

yang digunakan adalah supervisi akademik kunjungan

kelas sebagai bahan masukan apakah pelaksanaannya

dapat digunakan untuk meningkatkan profesionalitas

guru di SDN 3 Sumberejo.

Menurut Priansa dan Somad (2014:99) kunjungan

kelas yakni kunjungan yang dilakukan kepala sekolah

ke dalam kelas pada saat guru yang bersangkutan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

20

menghadapi masalah/kesulitan selama mengadakan

kegiatan pembelajaran.

Hartoyo (2006:104) menyatakan

“kunjungan kelas merupakan salah satu teknik

supervisi yang dapat dilakukan secara periodik dan berencana untuk memperoleh baganan tentang kegiatan

pembelajaran dan kegiatan pengelolaan kelas yang

dilakukan guru”.

Dibandingkan pendapat Hartoyo tentang supervisi

akademik kunjungan kelas yang hanya sebagai kegiatan

dan pengelolaan pembelajaran saja secara periodik dan

berencana priansa dan somad lebih menekankan pada

mengatasi masalah- masalh dalam pembelajaran. Lain

lagi Menurut Purwanto (2008:120) bahwa

“ kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh seorang supervisor (kepala

sekolah, penilik, pengawas) untuk mengamati seorang

guru yang sedang mengajar”.

Tujuannya untuk mengobservasi bagaimana guru

mengajar, apakah sudah memenuhi syarat-syarat

didaktis atau metodik yang sesuai. untuk melihat apa

kekurangan atau kelemahan yang sekiranya perlu

diperbaiki. Supervisi akademik menurut Purwanto

(2008:120) dilakukan secara mendadak terkesan seperti

inpeksi yang tidak ada pemberitahuan pada guru.

Jadi dari pernyataan Priansa dan Somad, Hartoyo,

Purwanto penulis berpendapat bahwa supervisi

akademik kunjungan kelas adalah tindakan

pengamatan langsung kedalam kelas oleh pihak yang

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

21

bersangkutan (kepala sekolah, pengawas) untuk

mengetahui kompetensi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas, apakah sudah sesuai dengan

syarat-syarat didaktis guna melihat kekurangan atau

kelemahan untuk proses evaluasi kedepannya.

2.3.6.Tahap- Tahap Kunjungan Kelas

Agar pelaksanaan supervisi dapat berlangsung

sebagaimana diharapkan, supervisor perlu menyusun

dan memperhatikan beberapa tahapan. Menurut clegg

dan Billington dalam Hartoyo (2006:111)tahapan

supervisi dapat dikelompokan menjadi tiga bagian

utama persiapan, Proses supervisi dan tindak lanjut.

Berbeda dengan tahapan dari Hartoyo yang hanya 3

tahapan, pidarta mempunyai 4 tahapan. Tahap-tahap

kunjungan kelas menurut Pidarta (2009:104) terdiri dari

empat tahap yaitu: (1) Persiapan, supervisor

menentukan waktu, memeriksa informasi kelemahan

guru dari berbagai pihak dan cara mengobservasi selama

kunjungan kelas, (2) Proses supervisi selama

kunjungan, supervisor mengamati jalannya proses

pembelajaran berlangsung, (3) Pertemuan balikan,

supervisor memberi petunjuk tentang cara-cara

memperbaiki kelemahanya dan (4) terakhir adalah tahap

tindak lanjut. Tahapan supervisi sebenarnya sama yaitu

pada intinya ada persiapan, proses supervisi dan tindak

lanjut yang sekaligus pertemuan balikan.

2.4. Penelitian Yang Relevan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

22

Penelitian tentang pelaksanaan supervisi telah

banyak dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah

penelian itu Bersifat melengkapi dan menyempurnakan.

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian ini diantaranya Penelitian yang dilakukan

Hasan (2011) dalam judul upaya meningkatkan

kompetensi guru MIPA dalam menyusun RPP melalui

supervisi akademik di SMP Negeri 15 Kota Gorontalo

menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru

dalam menyusun RPP yaitu pada siklus I nilai rata-rata

kompetensi guru adalah 66,15% (kategori cukup)

sedangkan pada siklus II nilai rata-rata adalah 91,99%

(kategori sangat baik) sehingga dapat disimpulkan

bahwa kegiatan supervisi akademik dapat

meningkatkan kompetensi guru MIPA di SMP Negeri 15

Kota Gorontalo dalam menyusun RPP. Sejalan dengan

penelitian Hasan penelitian yang dilakukan Aswir (2013)

dengan judul meningkatkan kinerja guru di SDN 5

Puhun Pintu Kabun Kota Bukittinggi melalui supervisi

akademik menunjukkan bahwa berdasarkan observasi

awal pada SDN 05 Puhun Pintu Kabun Kec. Mandiangin

Koto Selayan Kota Bukittinggi memperoleh nilai rata-

rata 56% setelah dilaksanakan siklus pertama diperoleh

nilai rata-rata 73, sedangkan siklus kedua diperoleh

nilai rata-rata 89%. Implikasi hasil Penelitian Tindakan

Sekolah (PTS) melalui supervisi akademik dapat

meningkatkan kinerja majelis guru dalam

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

23

melaksanakan kegiatan pembelajaran pada SDN 05

Puhun Pintu Kabun Kec. Madiangin Koto Selatan Kota

Bukittinggi. Jadi penelitian Hasan dan Aswir memiliki

persamaan yaitu menggunakan model penelitian

tindakan sekolah dimana mereka melaksanakan

penelitian dengan 2 siklus. Hasil penelitian Hasan

digunakan untuk melihat seberapa besar peningkatan

kompetensi guru dalam penyusunan RPP melalui

pembinaan secara umum sesuai standar proses,

sedangkan Aswir melihat seberapa besar peningkatan

kinerja guru melalui pembinaan profesional secara

umum pada siklus I dan pembinaan individual sesuai

kinerja guru pada siklus 2.

Penelitian yang dilakukan Dalawi, dkk (2013)

dalam judul pelaksanaan supervisi akademik pengawas

sekolah sebagai upaya peningkatan profesionalisme

guru SMP N 1 Bengkayang menunjukkan bahwa

pelaksanaan supervisi akademik di SMP Negeri 1

Bengkayang dinilai dapat meningkatkan kinerja atau

profesionalitas guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Pada penilaian ini aspek-aspek yang disupervisi dinilai

telah mengarah pada materi/sasaran supervisi

akademik yang disesuaikan dengan kebutuhan

guru/sekolah begitu juga pada teknik supervisi

akademik yang digunakan cukup bervariasi, hanya saja

didalam pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas

sekolah membutuhkan waktu yang lebih lama. Upaya

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

24

yang dilakukan pengawas sekolah dinilai sudah cukup,

namun tetap perlu ditingkatkan, kelemahan yang lain

terletak pada frekuensi kunjungan pengawas sekolah

yang dinilai belum optimal karena masih ada guru yang

belum dikunjungi oleh pengawas sekolah.

Lebih lanjut penelitian oleh Benjamin Kutsyuruba

(2003) dengan judul Instructional Supervision Perceptions

Of Canadian And Ukrainian Beginning High School

Teachers, menunjukan bahwa pengawasan/supervisi

pembelajaran dan pengembangan profesional telah

diidentifikasi sebagai kendaraan untuk meningkatakan

kinerja guru dengan supervisi profesional guru

meningkat dan dapat memberikan pendidikan

berkualitas bagi siswa. Selanjutnya Kweku Esia Donkoh,

Eric Ofosu Dwamena (2014) dengan judul Effects Of

Educational Of Public Basic School Teachers At Winneba,

Ghana menyimpulkan ada efek positif dari pengawasan

pendidikan pada pengembangan profesional mereka

dalam hal mengembangkan pengalaman melalui

supervisi pendidikan para guru dibantu meningkatkan

kegiatan mereka sebelumnya dengan mempelajari tren

baru dalam profesi guru, membahas pengalaman

dengan guru rekan, dan merefleksikan ajaran mereka.

Penelitian yang dilakukan beberapa peneliti diatas

menunjukkan bahwa dengan adanya supervisi

akademik terjadi peningkatan kinerja maupun

profesionalitas guru dalam tugasnya sebagai pendidik.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

25

Pada penelitian yang dilakukan penulis

memfokuskan pada tindakan pembinaan individual,

Klasikal dan diskusi untuk meningkatkan

profesionalitas guru dalam pembelajaran melalui

supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah yang

diteliti mencakup perencanaan pembelajaran yang

meliputi penyusunan RPP serta pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.

Pembuatan RPP disesuaikan Permendiknas No. 41

Tahun 2007 tentang standar isi baik isi maupun

sistematikanya. Supervisi ini diutamakan untuk

mengefektifkan kegiatan supervisi yang selama ini belum

terlaksana hingga tuntas dan difokuskan pada

peningkatan profesionalitas guru yang selama ini masih

rendah. Tindakan yang dilakukan berupa pembinaan

dari kepala sekolah maupun dari guru pendamping.

2.5. Kerangka Berpikir

Kualitas mutu sekolah merupakan tujuan Setiap dari

lembaga sekolah memiliki tujuan utama berupa

terciptanya mutu pendidikan yang berkualitas dan

mempunyai daya saing yang tinggi. Guru merupakan

faktor utama. Namun, tingkat profesionalitas dalam

menentukan berhasil tidaknya pendidikan disekolah.

Dengan demikian usaha guru dalam menigkatkan

kualitas sumber daya manusia perlu dibina dan

dikembangkan secara berkelanjutan agar dapat

direncanakan oleh supevisor (kepala sekolah) untuk

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

26

membantu guru dalam meningkatkan kompetensi

profesional guru dalam usaha memperbaiki kualitas

pembelajaran.

Adapun supervisi pada penelitian ini adalah

supervisi kunjungan kelas. Supervisi kunjungan kelas

ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan secara individu klasikal dan diskusi tentang

keprofesionalan guru dalam pengelolaan pembelajaran.

Hal ini diasumsikan kegiatan supervisi kunjungan

kepala sekolah ini akan mampu mengkondisikan tingkat

profesionalitas guru seperti di SDN 3 Sumberejo

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

Terkait dengan uraian tersebut, maka peneliti

supervisi akademik kunjungan kelas dalam upaya

meningkatkan profesionalitas guru di SDN 3 Sumberejo

Kecamatan Kaliwungu berikut:

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

27

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian

tindakan. Dalam penelitian tindakan ini penulis akan

meneliti tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan

profesionalitas guru. Supervisi yang dilakukan

menyeluruh disertai pembinaan dan pendampingan oleh

kepala sekolah penyusunan RPP dan pelaksanaan

pembelajaran yang sesuai dengan Permendiknas No 41

tahun 2007 tentang standar proses diharapkan dapat

memberi motivasi dan peningkatan kepercayaan diri

guru.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UKSW...pemantauan, dan pembinaan kepada para guru yang dilakukan oleh supervisor baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang bertujuan untuk meningatkan

28