bab ii tinjauan pustaka - · pdf filemendukung seluruh strategi bisnis. strategi teknologi...

27
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Sistem Informasi Menurut Turban [17] Sistem informasi merupakan sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan data dan informasi untuk tujuan yang spesifik. Menurut UK Academy of Information Systems (UKAIS) sistem informasi adalah penggunaan teknologi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menggunakan dan menyebarkan informasi oleh orang dan organisasi [18]. Misi Sistem Informasi adalah menyediakan data yang berkualitas untuk mendukung kebutuhan bisnis sedangkan misi substansial dari sistem informasi berkaitan dengan critical success factor tujuan bisnis menurut Spewak (1992), adalah sebagai berikut : a. Menyediakan akses yang efektif atas data dalam format yang berguna pada waktu dan lokasi dibutuhkan. b. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan bisnis (fleksibel) serta mudah dan efisien dalam pemeliharannya. c. Mengelola data sehingga memiliki integritas, konsistensi dan kesesuaian dengan standar untuk skala seluruh enterprise. d. Mengintegrasikan data dan aplikasi seluruh enterprise, sehingga baik data dan aplikasi dapat digunakan oleh seluruh pihak (unit organisasi) terkait dalam enterprise. e. Memiliki aspek pembiayaan yang efektif, memberikan pertambahan nilai dan return on investment (ROI) yang jelas dan terukur. Komponen Sistem Informasi menurut Turban (2008) terdiri dari : 1. Hardware, merupakan kumpulan peralatan seperti prosesor, monitor, keyboard, printer untuk mengumpulkan data dan informasi, memproses dan menampilkannya. 2. Software, merupakan kumpulan program yang menginstruksikan hardware untuk memproses data.

Upload: nguyendieu

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Konsep Sistem Informasi

Menurut Turban [17] Sistem informasi merupakan sistem yang mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan data dan informasi untuk

tujuan yang spesifik.

Menurut UK Academy of Information Systems (UKAIS) sistem informasi adalah

penggunaan teknologi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menggunakan dan menyebarkan informasi oleh orang dan organisasi [18].

Misi Sistem Informasi adalah menyediakan data yang berkualitas untuk

mendukung kebutuhan bisnis sedangkan misi substansial dari sistem informasi

berkaitan dengan critical success factor tujuan bisnis menurut Spewak (1992),

adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan akses yang efektif atas data dalam format yang berguna pada

waktu dan lokasi dibutuhkan.

b. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan bisnis

(fleksibel) serta mudah dan efisien dalam pemeliharannya.

c. Mengelola data sehingga memiliki integritas, konsistensi dan kesesuaian

dengan standar untuk skala seluruh enterprise.

d. Mengintegrasikan data dan aplikasi seluruh enterprise, sehingga baik data dan

aplikasi dapat digunakan oleh seluruh pihak (unit organisasi) terkait dalam

enterprise.

e. Memiliki aspek pembiayaan yang efektif, memberikan pertambahan nilai dan

return on investment (ROI) yang jelas dan terukur.

Komponen Sistem Informasi menurut Turban (2008) terdiri dari :

1. Hardware, merupakan kumpulan peralatan seperti prosesor, monitor,

keyboard, printer untuk mengumpulkan data dan informasi, memproses

dan menampilkannya.

2. Software, merupakan kumpulan program yang menginstruksikan hardware

untuk memproses data.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

8

3. Database, merupakan kumpulan file, tabel, relasi dan sebagainya yang

menyimpan data dan menghubungkan antar data.

4. Network, merupakan sistem yang menghubungkan antar komputer yang

berbeda sehingga memungkinkan terjadinya sharing sumber daya.

5. Procedure, merupakan kumpulan instruksi tentang bagaimana

menggabungkan hardware, software, database, dan network untuk

memproses informasi dan menghasilkan output yang diinginkan.

6. People, merupakan individu yang bekerja dengan sistem, yang berinteraksi

dengan sistem atau yang menggunakan output dari sistem.

Kriteria informasi menurut COBIT [8] adalah sebagai berikut :

a. Efektivitas: informasi relevan dan dapat diterapkan pada proses bisnis, dan

disediakan secara tepat, konsisten, berguna, dan tepat waktu.

b. Efisiensi: penyediaan informasi dengan penggunaan sumber daya secara

optimal (produktif dan ekonomis).

c. Kerahasiaan: perlindungan atas informasi yang sensitif dari pengungkapan

yang tidak terotorisasikan.

d. Integritas: akurasi dan kelengkapan informasi serta validitasnya sesuai

dengan harapan dan nilai-nilai bisnis.

e. Ketersediaan: informasi tersedia ketika diperlukan oleh proses bisnis dan

juga dalam hal menjaga sumber dayanya.

f. Kepatuhan: sesuai, selaras dengan hukum, peraturan, dan pengaturan-

pengaturan kontraktual atas proses-proses bisnis.

g. Kehandalan Informasi: berkaitan dengan kehandalan sistem untuk

menyediakan informasi bagi manajemen, menyediakan pelaporan

informasi finansial bagi pengguna, dan menyediakan informasi bagi pihak-

pihak regulator dalam kaitannya dengan kepatuhan atas hukum dan aturan-

aturan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

9

II.1.1. Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Perencanaan strategis sistem informasi merupakan langkah awal dalam

metodologi kerekayasaan informasi yang dikemukakan oleh James Martin [10].

Perencanaan stretegis sistem informasi bertujuan untuk mempersiapkan rencana

bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem informasi

berbasis komputer.

Gambar II.1 Piramid metodologi kerekayasaan informasi

Metodologi kerekayasaan informasi direpresentasikan dalam bentuk sebuah

piramid seperti pada gambar II.1. Pada tiap langkahnya dilihat dari dua sisi yaitu

data dan aktivitas. Pada puncak piramid adalah perencanaan strategis sistem

informasi, yang jika dilihat dari sisi data merupakan tinjauan strategis terhadap

kebutuhan informasi untuk menjalankan enterprise secara efektif sedangkan dari

sisi aktivitas adalah tinjauan strategis bagaimana teknologi dapat digunakan untuk

meningkatkan kinerja enterprise. Pada lapis ke dua adalah analisis data dan proses

yang dibutuhkan untuk mengoperasikan perusahaan. Pada lapis ke tiga

berhubungan dengan perancangan sistem dan lapis yang terakhir adalah

konstruksi dari sistem informasi yang dibutuhkan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

10

Menurut Ward [18] Strategi dapat didefinisikan sebagai kumpulan aksi yang

terintegrasi bertujuan pada peningkatan kemajuan enterprise jangka panjang dan

merupakan kekuatan dari enterprise terhadap competitor. Perencanaan strategis

merupakan analisis secara sistematis dan komprehensif untuk mengembangkan

sebuah rencana kegiatan.

Secara esensial, strategi SI/TI dibagi menjadi dua bagian yaitu komponen sistem

informasi dan komponen teknologi informasi. Strategi sistem informasi

mendefinisikan kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem untuk

mendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi

bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat di dukung oleh

teknologi [18].

Perencanaan sistem informasi merupakan proses untuk menetapkan serangkaian

kegiatan pemanfaataan sistem informasi atau teknologi informasi untuk

mendukung bisnis suatu organisasi dan merupakan langkah awal dalam

pencapaian misi sistem informasi.

II.1.2. Sistem Informasi Terintegrasi

Sistem informasi terintegrasi sering direpresentasikan dengan Sistem Informasi

Enterprise (SIE), merupakan kumpulan sistem informasi yang terintegrasi dan

bertujuan mendukung kegiatan-kegiatan sebuah enterprise seperti Enterprise

Resource Planning (ERP), sistem-sistem legacy, dan sistem-sistem transaksional.

Dengan ciri-cirinya mempunyai tingkat keterpaduan (integrasi) yang tinggi untuk

mengakomodasi kebutuhan data/informasi yang terpadu pula [11].

Integrasi sistem informasi fungsional organisasi bertujuan untuk mendukung

tersedianya informasi yang berkualitas dan sharing informasi antar unit

organisasi. Integrasi sistem informasi dapat mengurangi hambatan-hambatan antar

departemen, mengurangi duplikasi effort, mengurangi biaya, meningkatkan

produktifitas pegawai dan memfasilitasi sharing informasi dan kolaborasi yang

penting untuk meningkatkan layanan customer [17].

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

11

Pendekatan dalam integrasi sistem informasi :

1. Pendekatan total dan homogen

Pendekatan ini dianut oleh vendor-vendor besar sepeti SAP dan Peoplesoft.

Integrasi dilakukan pada setiap aspek dalam organisasi/bisnis seperti personalia,

keuangan, produksi, pemasaran, inventory, dan lain-lain dan didorong oleh satu

kerangka pandang yang standar (standar bisnis atau penyediaan layanan). Dengan

pendekatan total dan serentak, diharapkan integrasi dapat dilakukan secara lebih

mudah karena homogenitas komponen-komponen sistem dapat terjaga. Tetapi

pendekatan ini tidak cocok untuk organisasi kecil atau tingkat kematangan

teknologi informasinya belum tinggi karena implementasinya memerlukan biaya

yang mahal serta memerlukan waktu lama.

2. Pendekatan bertahap (bottom-up)

Pendekatan ini dimulai bawah (bottom-up), dengan memperhatikan kondisi saat

ini (existing condition). Integrasi dimulai dengan “merangkai” sistem-sistem yang

ada menuruti pola/arsitektur integrasi yang juga bisa berkembang. Kelebihan dari

pendekatan ini adalah implementasinya lebih murah dan benar-benar berangkat

dari kondisi yang ada, sedangkan kelemahannya memerlukan waktu yang lama.

dan solusi yang diperoleh cenderung ad-hoc dan tidak mengikuti standar.

II.2. Konsep Arsitektur Enterprise

Untuk mengelola sebuah organisasi atau sebuah sistem yang kompleks diperlukan

arsitektur. Arsitektur menggambarkan struktur organisasi, proses bisnis, aplikasi

dan infrastruktur serta hubungannya dalam sebuah organisasi.

Menurut standar IEEE definisi arsitektur adalah organisasi fundamental dari

sebuah sistem yang terdiri atas komponen-komponennya, hubungannya satu sama

lain dan hubungannya dengan lingkungan serta panduan prinsip desain dan

evolusinya. Berdasarkan definisi di atas arsitektur mengakomodasi blueprint dan

prinsip-prinsip umum. Secara ringkas arsitektur dapat didefinisikan sebagai

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

12

“struktur dengan sebuah visi”. Sebuah arsitektur menyediakan cara pandang

sistem yang terintegrasi terhadap sistem yang akan dirancang atau dipelajari [9].

Arsitektur adalah sebuah proses juga sebuah produk. Sebagai sebuah produk

arsitektur memberikan panduan kepada manajer dalam perancangan proses bisnis

dan kepada pengembang sistem dalam membangun aplikasi-aplikasi yang selaras

dengan tujuan dan kebijakan bisnis. Sedangkan arsitektur sebagai sebuah proses

terdiri dari langkah-langkah yang dilakukan untuk mendefinisikan arsitektur

enterprise. Dalam setiap fase dari proses arsitektur memerlukan adanya

komunikasi yang jelas dengan para stakeholder [9].

Menurut The Open Group 2002, Enterprise didefinisikan sebagai kumpulan dari

organisasi yang mempunyai sekumpulan tujuan umum dan/atau sebuah single

bottom line. Arsitektur enterprise didefinisikan sebagai sebuah hubungan logis

yang menyeluruh dari prinsip-prinsip, metode, dan model yang digunakan dalam

merancang dan merealisasikan struktur organisasi, proses bisnis, sistem informasi

dan infastruktur sebuah enterprise. Arsitektur enterprise menyediakan cara

pandang yang menyeluruh dari sebuah enterprise [9].

Arsitektur Enterprise adalah kumpulan representasi deskriptif (model) yang

relevan untuk menjelaskan sebuah enterprise, dengan demikian dapat digunakan

untuk kebutuhan pengelolaan dan pemeliharaan enterprise. Arsitektur Enterprise

menyediakan sebuah gambaran umum dari sumber daya utama enterprise (orang,

proses dan teknologi) dan bagaimana mereka berintegrasi untuk menyediakan

driver utama bagi enterprise. Enterprise Architecture Framework menyediakan

sebuah kerangka kerja dimana semua informasi enterprise dapat diklasifikasikan

dan dihubungkan dalam bentuk yang tepat dan ditelusuri sehingga dapat

mengidentifikasi masalah-masalah integrasi. [1]

Arsitektur enterprise mempunyai dua fungsi utama yaitu:

1. Sesebagai engineering tools, arsitektur enterprise mendefinisikan

kebutuhan informasi dan komponen-komponenya serta metodologi yang

digunakan enterprise untuk menghasilkannya.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

13

2. Sebagai management tools, seorang manajer dapat membayangkan

hubungan antar artifak pada level yang berbeda dalam arsitektur

enterprise (hubungan antar proses, sumber daya, informasi, strategi,

sistem informasi dan lainnya).

II.2.1. Zachman Framework

Zachman Framework merupakan sebuah kerangka kerja arsitektur enterprise

yang dikemukan oleh John Zachman pada tahun 1987. Framework ini melihat

sebuah enterprise dari berbagai perspektif terhadap berbagai aspek yang terdapat

dalam enterprise dan digambarkan dalam bentuk matriks yang terdiri atas baris

dan kolom.

Baris merepresentasikan sudut pandang dari berbagai perspektif orang-orang yang

terlibat dalam proses pengembangan sistem. Perspektif-perspektif tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Scope (Planner’s view)

Menetapkan arahan dan tujuan bisnis enterprise, menetapkan konteks dari

pengembangan sistem termasuk batasan pengembangan sistem dan proyek

pengembangannya.

2. Enterprise Model (owner’s view)

Menetapkan struktur organisasi dan model bisnis

3. System Model (designer’s view)

Mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan sistem secara logic seperti fungsi-fungsi

proses dan data.

4. Technology Model (builder’ view)

Menjelaskan bagaimana teknologi dapat digunakan dalam pemrosesan

informasi seperti database model, interface, bahasa pemrograman dan lainnya.

5. Detailed Representation (sub-contractor’s view)

Menjelaskan komponen sistem secara terperinci seperti spesifikasi database

storage, network, yang bisa dialokasikan pada kontraktor untuk implementasi.

6. Functioning Enterprise

Merupakan gambaran presentasi organisasi dalam bentuk sistem yang baru.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

14

Sedangkan kolom merepresentasikan aspek-aspek yang ada dalam proses

pengembangan sistem yaitu

1. Data (what)

2. Function (how)

3. Network (where)

4. People (who)

5. Time (when)

6. Motivation (why)

Keuntungan dari zachman framework adalah mudah dipahami dan menyediakan

kerangka kerja yang komprehensif untuk arsitektur enterprise.

VA Enterprise Architecture

DATAWhat

FUNCTIONHow

NETWORKWhere

PEOPLEWho

TIMEWhen

MOTIVATIONWhy

DATAWhat

FUNCTIONHow

NETWORKWhere

PEOPLEWho

TIMEWhen

MOTIVATIONWhy

SCOPE(CONTEXTUAL)

Planner

ENTERPRISEMODEL(CONCEPTUAL)

Owner

SYSTEM MODEL(LOGICAL)

Designer

TECHNOLOGYMODEL(PHYSICAL)

Builder

DETAILEDREPRESENTATIONS(OUT-OF-CONTEXT)

Sub-Contractor

FUNCTIONINGENTERPRISE

Things Important to the Business

Entity = Class of Business Thing

Processes Performed

Function = Class of Business Process

Semantic Model

Ent = Business Entity Rel = Business Relationship

Business Process Model

Proc = Business Process I/O = Business Resources

Business LogisticsSystem

Node = Business Location Link = Business Linkage

Work Flow Model

People = Organization Unit Work = Work Product

Master Schedule

Time = Business Event Cycle = Business Cycle

Business Plan

End = Business Objectiv e Means = Business Strategy

ImportantOrganizations

People = Major Organizations

Business locations

Node = Major Business Locations

Ev ents Significantto the Business

Time = MajorBusiness Event

Business Goalsand Strategy

Ends/Means =Major Business Goals

Logical DataModel

Ent = Data Entity Rel = Data Relationship

Application Architecture

Proc = Application Function I/O = User Views

Distributed SystemArchitecture

Node = IS Function Link = Line Characteristics

Human InterfaceArchitecture

People = Role Work = Deliv erable

ProcessingStructure

Time = System Event Cycle = Processing Cycle

Business RuleModel

End = Structural Assertion Means = Action Assertion

Physical DataModel

Ent = Segment/Table Rel = Pointer/Key

SystemDesign

Proc = Computer Function I/O = Data Elements/Sets

TechnologyArchitecture

Node = Hardware/Softw are Link = Line Specifications

PresentationArchitecture

People = User Work = Screen Format

ControlStructure

Time = Ex ecute Cycle = Component Cycle

RuleDesign

End = Condition Means = Action

DataDefinition

Ent = Field Rel = Address

Program

Proc = Language Statement I/O = Control Block

Netw orkArchitecture

Node = Addresses Link = Protocols

SecurityArchitecture

People = IdentityWork = Job

Timing Definition

Time = InterruptCycle = Machine Cycle

RuleDesign

End = Sub-Condition Means = Step

Data

Ent = Rel =

Function

Proc =I/O =

Netw ork

Node = Link =

Organization

People = Work =

Schedule

Time = Cycle =

Strategy

End = Means =

VA Enterprise Architecture

DATAWhat

FUNCTIONHow

NETWORKWhere

PEOPLEWho

TIMEWhen

MOTIVATIONWhy

DATAWhat

FUNCTIONHow

NETWORKWhere

PEOPLEWho

TIMEWhen

MOTIVATIONWhy

SCOPE(CONTEXTUAL)

Planner

ENTERPRISEMODEL(CONCEPTUAL)

Owner

SYSTEM MODEL(LOGICAL)

Designer

TECHNOLOGYMODEL(PHYSICAL)

Builder

DETAILEDREPRESENTATIONS(OUT-OF-CONTEXT)

Sub-Contractor

FUNCTIONINGENTERPRISE

Things Important to the Business

Entity = Class of Business Thing

Processes Performed

Function = Class of Business Process

Semantic Model

Ent = Business Entity Rel = Business Relationship

Business Process Model

Proc = Business Process I/O = Business Resources

Business LogisticsSystem

Node = Business Location Link = Business Linkage

Work Flow Model

People = Organization Unit Work = Work Product

Master Schedule

Time = Business Event Cycle = Business Cycle

Business Plan

End = Business Objectiv e Means = Business Strategy

ImportantOrganizations

People = Major Organizations

Business locations

Node = Major Business Locations

Ev ents Significantto the Business

Time = MajorBusiness Event

Business Goalsand Strategy

Ends/Means =Major Business Goals

Logical DataModel

Ent = Data Entity Rel = Data Relationship

Application Architecture

Proc = Application Function I/O = User Views

Distributed SystemArchitecture

Node = IS Function Link = Line Characteristics

Human InterfaceArchitecture

People = Role Work = Deliv erable

ProcessingStructure

Time = System Event Cycle = Processing Cycle

Business RuleModel

End = Structural Assertion Means = Action Assertion

Physical DataModel

Ent = Segment/Table Rel = Pointer/Key

SystemDesign

Proc = Computer Function I/O = Data Elements/Sets

TechnologyArchitecture

Node = Hardware/Softw are Link = Line Specifications

PresentationArchitecture

People = User Work = Screen Format

ControlStructure

Time = Ex ecute Cycle = Component Cycle

RuleDesign

End = Condition Means = Action

DataDefinition

Ent = Field Rel = Address

Program

Proc = Language Statement I/O = Control Block

Netw orkArchitecture

Node = Addresses Link = Protocols

SecurityArchitecture

People = IdentityWork = Job

Timing Definition

Time = InterruptCycle = Machine Cycle

RuleDesign

End = Sub-Condition Means = Step

Data

Ent = Rel =

Function

Proc =I/O =

Netw ork

Node = Link =

Organization

People = Work =

Schedule

Time = Cycle =

Strategy

End = Means =

Gambar II.2 Zachman framework

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

15

II.2.2. Enterprise Architecture Planning (EAP)

Enterprise Architecture Planning (EAP) adalah proses pendefinisian arsitektur

penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana untuk

mengimplementasikannya. EAP merupakan metodologi yang dikembangkan

untuk membangun arsitektur enterprise dan bagian dari proses perencanaan sistem

informasi yang dapat mencapai misi sistem informasi dalam waktu jangka

panjang [13].

EAP mengadopsi dua baris dan tiga kolom pertama dari Zachman Framework dan

menghasilkan blue-print dari data, aplikasi dan teknologi pada aras tinggi. EAP

merupakan sebuah metodologi yang didasarkan pada dorongan bisnis dan

dorongan data karena :

1. Model bisnis yang stabil (bebas dari batasan organisasi, sistem dan

prosedur) adalah pondasi untuk arsitektur enterprise.

2. Data didefinisikan terlebih dahulu sebelum mendefinisikan aplikasi.

3. Ketergantungan data menentukan rangkaian dalam mengimplementasikan

sistem aplikasi.

Gambar II.3 Metodologi EAP dalam zachman framework

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

16

EAP berfokus pada pendefinisian arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur

teknologi untuk keseluruhan enterprise bukan perancangan untuk tujuan yang

spesifik.

Gambar II.4 Tahapan dalam metodologi EAP

Metodologi EAP seperti pada gambar II.4 terdiri atas empat lapis kegiatan yaitu:

1. Lapisan pertama merupakan inisiasi perencanaan untuk mempersiapkan

pelaksanaan proyek perencanaan arsitektur enterprise.

2. Lapisan ke dua merupakan pendefinisian dari organisasi saat ini, terdiri atas

dua kegiatan yaitu:

a. Pemodelan bisnis, merupakan kegiatan mengumpulkan informasi dan

pengetahuan mengenai proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi.

b. Sistem informasi dan teknologi yang digunakan saat ini, mendefinisikan

sistem aplikasi dan dukungan platform teknologi yang digunakan oleh

organisasi dalam mendukung proses bisnisnya.

3. Lapisan ke tiga, menentukan posisi yang diinginkan dimasa depan, terdiri atas

tiga kegiatan yaitu:

a. Pembangunan arsitektur data, merupakan kegiatan untuk menentukan jenis

data utama yang dibutuhkan untuk mendukung kelangsungan bisnis.

b. Pembangunan arsitektur aplikasi merupakan kegiatan untuk menentukan

aplikasi-aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan

mendukung fungsi bisnis.

c. Pembangunan arsitektur teknologi, merupakan kegiatan untuk menentukan

platform teknologi yang dibutuhkan guna menyediakan sebuah lingkungan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

17

agar aplikasi-aplikasi yang mengelola data dan mendukung fungsi bisnis

dapat berjalan.

Tanda panah pada lapisan ini menunjukkan bahwa arsitektur data

didefinisikan terlebih dahulu sebelum arsitektur aplikasi dan arsitektur

teknologi.

4. Lapisan ke empat merupakan rencana implementasi atau migrasi, yaitu

mendefinisikan tahapan-tahapan kegiatan untuk migrasi dari sistem yang lama

ke sistem yang diinginkan seperti kegiatan implementasi aplikasi, jadwal

untuk implementasi, analisis biaya dan manfaat dan lain-lain.

Output yang dihasilkan dari masing-masing tahapan dapat dilihat pada tabel II.1

berikut:

Tabel II.1 Hasil Setiap Tahapan dalam EAP

No Tahapan Hasil

1. Planning Initiation Lingkup, tujuan, visi, metodologi, tools, team, persentasi, workplan

2. Business Modeling Struktur organisasi, Model fungsi bisnis

3. Enterprise Survey Model fungsi bisnis

4. Current System & Technology

Information Resource Catalog (IRC), skema sistem

5. Arsitektur Data Entitas, E-R Diagram, Matriks entitas-Fungsi, Laporan arsitektur data.

6. Arsitektur Aplikasi Definisi aplikasi, Matriks aplikasi, analisis pengaruh aplikasi, Laporan arsitektur aplikasi

7. Arsitektur Teknologi Distribusi data/aplikasi, Laporan arsitektur teknologi

8. Perencanaan implementasi

Rangkaian aplikasi, perencanaan migrasi, cost dan benefit, success factor dan rekomendasi

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

18

II.3. Pemodelan bisnis

Pemodelan bisnis merupakan proses pendefinisian bisnis, bertujuan untuk

menyediakan pengetahuan yang lengkap, menyeluruh dan konsisten yang dapat

digunakan untuk mendefinisikan arsitektur enterprise dan rencana implementasi.

Pemodelan bisnis akan mengidentifikasi fungsi-fungsi bisnis, mendeskripsikan

setiap fungsi dan mengidentifikasi unit organisasi yang melakukan setiap fungsi

tersebut.

Tahap ini terdiri atas tiga langkah :

1. Mendokumentasikan struktur organisasi.

2. Mengidentifikasi dan menentukan fungsi bisnis

3. Mendokumentasikan model bisnis dan mengkomunikasikannya pada

komunitas bisnis untuk mendapatkan pendapat mereka.

II.3.1. Model Rantai Nilai

Model rantai nilai dikemukan oleh Porter tahun 1985. Berdasarkan Model rantai

nilai Porter, kegiatan yang dilakukan dalam sebuah organisasi dibagi menjadi dua

bagian yaitu kegiatan utama dan kegiatan pendukukung. Kegiatan utama

merupakan kegiatan bisnis yang menghasilkan barang dan menciptakan value

untuk customer. Value adalah nilai produk/layanan yang diterima oleh customer.

Kegiatan utama meliputi pembelian material, pemrosesan material menjadi

produk, dan pengiriman produk ke customer. Kegiatan utama terdiri dari lima

kegiatan yaitu:

1. Logistik masukan, merupakan aktivitas yang berhubungan dengan

penerimaan, penyimpanan dan menyebarkan masukan.

2. Operasional, merupakan aktivitas yang mentranformasikan masukan

menjadi keluaran atau menjadi produk akhir.

3. Logistik keluaran, merupakan aktivitas yang berhubungan dengan

penyimpanan dan distribusi produk/jasa ke pelanggan

4. Pemasaran dan penjualan, merupakan kegiatan yang berhubungan dengan

pemasaran dan penjualan seperti penelitian pasar, promosi dan sebagainya

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

19

5. Layanan, merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyedia layanan

untuk meningkatkan pemeliharaan produk seperti instalasi, pelatihan,

perbaikan, supply bahan dan perawatan.

Kegiatan utama membentuk serangkaian proses yang memberikan pertambahan

value terhadap produk dalam setiap kegiatan. Kegiatan utama didukung dan

dilanjutkan dengan beberapa kegiatan pendukung berikut ini:

1. Infrastruktur perusahaan, merupakan aktivitas, biaya aset yang

berhubungan dengan manajemen umum, accounting dan keuangan,

keamanan dan keselamatan sistem informasi dan fungsi lainnya.

2. Manejemen sumber daya manusia, terdiri dari aktivitas yang terlibat dalam

pengelolaan sumber daya manusia seperti penerimaan, administrasi,

pelatihan, pengembangan dan kompensasi untuk semua pegawai dan

mengembangkan tingkat keahlian pekerja.

3. Pengembangan teknologi, merupakan aktivitas yang terkait dengan biaya

yang berhubungan dengan produk, perbaikan proses, perencanaan

peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem

telekomunikasi, kapabilitas basis data baru dan pengembangan dukungan

sistem berbasis komputer.

4. Pengadaan, merupakan kegiatan yang berhubungan dengan berbagai

sumber daya yang diperoleh seperti pembelian input yang digunakan

dalam rantai nilai organisasi.

Infrastruktur perusahaan

Manajemen Sumber daya Manusia

Pengadaan

Pengembangan teknologi

Logistik Masukan Operasi

Logistik Keluaran

Pemasaran&Penjualan

Layanan

Aktivitas

Utam

aA

ktivitas P

endukung

Gambar II.5 Model rantai nilai Porter

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

20

Istilah margin mengisyaratkan bahwa organisasi mendapat suatu margin

keuntungan melalui kinerja yang efektif dan efisien yang tergantung pada

kemampuan untuk mengatur keterkaitan antar semua aktivitas di dalam rantai

nilai tersebut. Keterkaitan tersebut dapat berupa arus informasi, barang dan jasa

serta sistem dan prosedur untuk menjalankan aktivitas.

II.3.2. Siklus Hidup Sumber Daya

Business System Planning IBM [7] mengemukakan empat langkah siklus hidup

produk atau layanan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan

mengelompokkan proses bisnis secara logik seperti pada gambar II.6. Siklus

hidup tersebut adalah sebagai berikut:

1. Requirement (kebutuhan), merupakan kegiatan yang menentukan berapa

banyak produk atau layanan yang dibutuhkan, rencana untuk mendapatkan

produk atau sumber daya tersebut serta ukuran dan kontrol terhadap

penyimpangan rencana.

2. Acquistion (akuisisi), merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengembangkan sebuah produk dan layanan atau untuk mendapatkan

sumber daya yang akan digunakan dalam pengembangan produk atau

layanan. Seperti proses pengadaan dan pabrikan dalam perusahaan

manufaktur atau pengembangan kurikulum dan pendaftaran pelajar pada

bidang pendidikan.

3. Stewardship (pengelolaan), merupakan kegiatan untuk membentuk,

menyeleksi, memodifikasi, atau mengelola sumber daya pendukung dan

untuk menyimpan produk atau layanan.

4. Retirement (disposisi), merupakan aktivitas dan keputusan yang

menghentikan tanggung jawab dari sebuah organisasi untuk suatu produk

atau layanan atau berakhirnya penggunaan suatu sumber daya.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

21

Gambar II.6 Siklus hidup sumber daya/produk

II.3.3. Fungsi dan Proses Bisnis

Fungsi bisnis merupakan sebuah pekerjaan atau departemen yang berkonsentrasi

pada keahlian. Sebuah fungsi merupakan bagian dari pekerjaan atau kegiatan yang

dilakukan berulang-ulang dan melibatkan keahlian atau tools. Customer service,

pabrikan, pemasaran, penjualan, sumber daya manusia, keuangan merupakan

fungsi bisnis[12].

Proses Bisnis adalah kumpulan tugas-tugas atau kegiatan yang saling

berhubungan, diawali untuk merespon sebuah event, dan bertujuan untuk

mencapai hasil yang spesifik untuk customer dan stakeholder lainya yang terlibat

dalam proses [12].

Proses bisnis adalah serangkaian tugas atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan, yang dapat diselesaikan baik secara sekuensial maupun paralel

oleh orang-orang atau sistem baik di dalam maupun di luar organisasi [3].

Proses bisnis yang berjalan dalam sebuah organisasi dapat dimodelkan dengan

menggunakan beberapa tools berikut :

1. Diagram swimlane

Merupakan diagram yang menggambarkan aliran proses bisnis dari awal

hingga akhir dengan notasi yang sederhana dan mudah dipahami. Dapat

digunakan untuk menunjukkan aliran proses saat ini (as-is workflow) ataupun

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

22

untuk merancang aliran proses yang akan datang (to-be workflow) mulai dari

level umum sampai ke level terperinci. Elemen diagram ini teridiri atas:

a. Roles, merupakan aktor atau pelaku proses,

b. Responsibilities, merupakan tugas individual yang menjadi tanggung

jawab aktor tersebut, dan

c. Routes, merupakan workflow dan keputusan yang menghubungkan

aktivitas.

2. Diagram ASME (American Society of Mechanical Engineers)

Merupakan diagram yang menunjukkan runtutan aktivitas dalam proses.

Elemen-elemennya terdiri atas:

a. Aktivitas dalam proses,

b. Jenis aktivitas terdiri atas :

- Operation, langkah-langkah dalam proses, yaitu: value-adding steps

dan non value-adding steps

- Inspection, pengecekan kualitas/kuantitas

- Transport, perpindahan orang, material, kertas, informasi, dan lain

sebagainya.

- Delay, penyimpanan sementara, penundaan atau waktu tunggu antar

operasi

- Storage, penyimpanan atau pengarsipan yang bukan delay.

c. Waktu, merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah

proses.

Diagram ASME menggunakan notasi-notasi seperti tabel II.2

Tabel II.2 Notasi Diagram ASME

Notasi Keterangan Value-adding operation

Non-value-adding operation

Inspection

Transport

Delay

Storage

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

23

II.3.4. Business Process Engineering (BPR)

Menurut Hammer dan Champy (1993) BPR adalah berfikir ulang secara mendasar

dan merancang ulang secara radikal proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang

signifikan dalam ukuran-ukuran performansi seperti biaya, kualitas, layanan dan

kecepatan [2].

Menurut Peppard dan Rowland (1995) BPR merupakan sebuah filosofi perbaikan

yang bertujuan untuk mencapai tindakan perbaikan terhadap performansi dengan

merancang ulang proses yang dioperasikan sebuah organisasi, memaksimalkan

kegiatan yang value-added dan meminimalkan yang lainnya. Pendekatan ini dapat

diaplikasikan pada masing-masing proses atau keseluruhan proses organisasi [2].

BPR merupakan sebuah tools strategis yang dapat digunakan ketika organisasi

menginginkan perbaikan performansi bisnis yang signifikan.

Perbaikan proses bisnis dengan pendekatan BPR terdiri atas beberapa tahapan

proses yaitu :

1. Planning, fokus pada proyek BPR yang dipilih, pembentukan tim proyek

dan penetapan tujuan.

2. Reengineering

Berdasarkan pada proses yang telah ada, menggunakan sekumpulan teknik

untuk merancang ulang proses pada setiap level yang akan menghasilkan

perbaikan yang signifikan.

3. Tranformation

Menetapkan bagaimana proses yang sudah dirancang ulang dapat

diimplementasikan dengan memperhatikan proses-proses yang sudah ada,

membutuhkan investasi, pelatihan dan lainnya.

4. Implementation

Solusi yang dihasikan dan disetujui pada fase-fase sebelumnya

diimplementasikan dan proses diubah.

Fase reengineering pada BPR bertujuan untuk merancang ulang proses bisnis

untuk perbaikan performansinya. Salah satu teknik yang dapat digunakan pada

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

24

fase ini adalah systematic reengineering. Dengan teknik ini proses yang ada dapat

dipahami, didokumentasikan dan dianalisis untuk menentukan proses baru yang

lebih baik secara sistematis. Dalam BPR teknik ini dikenal dengan model ESIA

(Eliminate, Simplify, Integrate, Automate), merupakan teknik yang dirancang

untuk mengerjakan empat langkah utama secara sistematis dari proses yang ada

yaitu :

1. Eliminate

Eliminasi dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan value

(non-value-added). Beberapa area yang dapat dieliminasi adalah sebagai

berikut :

a. Kelebihan produksi

b. Waktu tunggu

c. Perpindahan atau pergerakan orang dan dokumen

d. Proses yang tidak efisien

e. Duplikasi kegiatan

f. Pencatatan dokumen (paperwork)

2. Simplify

Setelah mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak penting, langkah

berikutnya adalah menyederhanakan tugas-tugas yang ada. Beberapa area

tugas yang dapat disederhanakan adalah :

a. Formulir

b. Prosedur

c. Komunikasi antar customer dan staff

d. Teknologi

e. Aliran material atau paperwork

f. Proses

3. Integrate

Tugas-tugas yang telah disederhanakan, diintegrasikan agar aliran proses

dalam menghasilkan kebutuhan dan layanan customer berjalan dengan baik

dan lancar. Berberapa area yang dapat diintegrasikan adalah :

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

25

a. Pekerjaan

b. Team

c. Customer

d. Supplier

4. Automate

Teknologi informasi merupakan tools yang sangat handal untuk mempercepat

proses dan menghasilkan layanan yang berkualitas kepada customer. Setelah

melakukan eliminasi, menyederhanakan dan mengintegrasikan tugas-tugas

dalam proses, penting untuk melakukan otomatisasi peroses dengan dukungan

teknologi informasi dalam memberikan layanan yang berkualitas kepada

customer. Beberapa area yang dapat diotomatisasi adalah :

a. Tugas-tugas yang berulang

b. Penangkapan data (data capture)

c. Transfer data

d. Analisis data

e. Proses-proses yang memerlukan kontrol.

II.4. Katalog Sumber daya Informasi

Katalog sumber daya informasi digunakan untuk menganalisis SI/TI yang sedang

digunakan oleh enterprise saat ini. Semua sistem informasi dan platform

teknologi yang digunakan dalam sebuah enterprise didokumentasikan dan

didefinisikan dalam sebuah katalog sumber daya informasi atau Information

Resource Catalog (IRC). IRC menyediakan referensi untuk semua sumber daya

informasi, berisi definisi dan deskripsi semua sistem aplikasi (termasuk personal

komputer yang digunakan, aplikasi lokal, dan spreadsheet), data (input, output

dan file/database) dan platform teknologi (hardware, software dan komunikasi).

IRC digunakan sebagai dasar untuk perencanaan sistem informasi jangka panjang.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

26

II.5. Arsitektur Data

Arsitektur data bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan data-data utama

yang mendukung fungsi-fungsi bisnis yang telah didefinisikan pada model bisnis.

Pendefinisian arsitektur data merupakan langkah pertama dari tiga arsitektur

sistem informasi yang akan ditentukan karena kualitas data merupakan dasar dari

produk fungsi sistem informasi. Arsitektur data berisi entitas data yang

mempunyai atribut dan berelasi dengan entitas data lainnya. Arsitektur data juga

dikenal sebagai model data konseptual. Beberapa istilah yang berhubungan

dengan arsitektur data adalah sebagai berikut:

a) Entitas adalah orang, tempat, konsep ,benda, atau kejadian yang mempunyai

arti (informasi) dalam konteks bisnis dan data-datanya dapat disimpan.

b) Atribut adalah nama karakteristik dari sebuah entitas yang menjelaskan

mengenai entitas tersebut.

c) Relasi adalah hubungan antara sebuah entitas dengan entitas lainnya.

d) ERD (Entity Relationship Diagram), merupakan diagram yang

menggambarkan entitas data dan hubungan antar entitas.

Langkah-langkah dalam membangun arsitektur data :

1. Membuat daftar kandidat entitas data.

Bertujuan untuk mengidentifikasi semua entitas data potensial yang dibutuhkan

untuk mendukung bisnis. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan

kebutuhan data dari masing-masing fungsi atau proses bisnis yang telah

didefinisikan dan sumber informasi yang ada dalam organisasi.

2. Membuat diagram hubungan antar entitas data.

Suatu entitas data bisa mendukung lebih dari satu area fungsi dan tidak berdiri

sendiri, tetapi memiliki ketergantungan dan hubungan dengan entitas data lainnya.

Pendekatan EAP mengambil ketergantungan dan hubungan antar entitas data ini

untuk melandasi pembangunan arsitektur enterprise. Hal ini mempertimbangkan

bahwa aplikasi-aplikasi berkaitan erat dengan basis-basis data. Sedangkan suatu

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

27

basis data terdiri dari kumpulan entitas data dengan hubungan dan

ketergantungannya. Karena itu, entitas-entitas data perlu dirangkai sesuai dengan

ketergantungan dan hubungannya dalam konteks area fungsi yang didukungnya.

Pemodelan untuk menggambarkan hubungan antar entitas data dapat

menggunakan Entity-Relationship Diagram (ERD). Hasil pemodelan ERD untuk

tiap area fungsi melengkapi Zachman Framework pada baris perspektif pemilik

dan baris data.

3. Menghubungkan entitas data dengan fungsi bisnis

Setiap entitas data yang telah didefinisikan dihubungkan dengan area fungsi

bisnis. Hubungan antara area fungsi dan entitas data adalah dalam hal pembuatan,

pengolahan, dan penggunaan data untuk keperluan pemenuhan tujuan fungsi

bisnis. Hubungan ini didefinisikan melalui sebuah matriks hubungan antara entitas

data dan fungsi/proses bisnis. Masing-masing sel dalam matriks diisi dengan

huruf-huruf: “C” (create) untuk fungsi yang membuat data, U (update) untuk

fungsi yang mengolah atau meng-update data, dan R (reference) untuk fungsi

yang menggunakan data.

II.6. Arsitektur Aplikasi

Tujuan dari arsitektur aplikasi adalah untuk mendefnisikan aplikasi-aplikasi utama

yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis enterprise.

Arsitektur aplikasi bukanlah rancangan sebuah sistem secara terperinci tetapi

hanya mendefinisikan aplikasi apa yang digunakan untuk mengelola data dan

menyediakan informasi untuk orang-orang yang melakukan bisnis. Arsitektur

aplikasi juga dikenal sebagai model aplikasi konseptual.

Langkah-langkah dalam menentukan arsitektur aplikasi:

1. Membuat daftar kandidat aplikasi

Setelah fungsi-fungsi bisnis didefinisikan dan arsitektur data untuk masa depan

dibangun, maka dorongan bisnis dan dorongan data diarahkan untuk menentukan

dan mendefinisikan aplikasi-aplikasi. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

28

setiap aplikasi yang mungkin yang dibutuhkan untuk mengelola data dan

mendukung fungsi bisnis.

Langkah awal dalam tahap ini adalah menginventarisasikan kandidat-kandidat

aplikasi yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis dan mengelola data

untuk masa depan. Kandidat-kandidat aplikasi dapat diperoleh dengan meninjau

katalog sumber daya informasi dan mengakomodasi berbagai masukan kebutuhan

aktual dari unit-unit organisasi maupun dengan mengadaptasi perkembangan

aplikasi sistem informasi.

2. Membuat definisi masing-masing aplikasi

Setelah mengidentifikasi semua kandidat aplikasi yang dibutuhkan, langkah

berikutnya adalah membuat definisi standar dari masing-masing aplikasi. Tahap

ini bertujuan untuk menyediakan definisi standar yang berisi tujuan, deskripsi,

kemampuan, dan manfaat dari aplikasi bagi bisnis untuk setiap aplikasi yang ada

dalam arsitektur aplikasi.

3. Analisis dampak aplikasi terhadap sistem legacy.

Analisis dampak bertujuan untuk menentukan pengaruh integrasi aplikasi secara

keseluruhan pada aplikasi yang sudah ada (aplikasi legacy) yang telah

didefinisikan pada katalog sumber daya informasi. Katalog sumber daya informasi

digunakan untuk menganalisis dampak penentuan aplikasi baru yang akan

dikembangkan terhadap sistem-sistem legacy. Hasil analisis adalah penentuan atas

pilihan-pilihan tetap menggunakan, memodifikasi, atau mengganti sistem legacy.

Hal ini dapat dilengkapi dengan catatan dan uraian dampak ataupun justifikasi

atas penentuan pilihan tersebut.

II.7. Arsitektur Teknologi

Arsitektur teknologi bertujuan untuk menentukan teknologi yang dibutuhkan

untuk menyediakan lingkungan agar aplikasi yang mengelola data dapat berjalan

dengan baik. Arsitektur teknologi bukan sebuah analisis atau rancangan terperinci

dari jaringan komputasi enterprise, tetapi merupakan sebuah definisi dari

teknologi yang merujuk pada sebuah platform yang akan mendukung bisnis

dalam lingkungan data yang dapat di-sharing. Platform teknologi menyediakan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

29

alat untuk mengumpulkan data, menyalurkan, menyimpan, memproses data dan

mengirimkan data ke customer. Arsitektur teknologi didefinisikan setelah

arsitektur data dan arsitektur aplikasi ditentukan untuk menjamin bahwa platform

teknologi layak dan konsisten dengan kedua arsitektur tersebut dan juga dengan

model bisnisnya.

Langkah-langkah dalam menentukan arsitektur teknologi :

1. Mengidentifikasi dasar-dasar platform teknologi

Mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar platform teknologi dan platform potensial

yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah enterprise secara keseluruhan dan

sharing data.

2. Menentukan Konfigurasi Platform Teknologi

Tahapan ini bertujuan untuk menentukan konfigurasi platform teknologi yang

akan menjadi lingkungan bagi aplikasi dan data dalam mendukung fungsi bisnis

serta menentukan strategi distribusi aplikasi dan data diantara unit bisnis. Pada

tahap ini dibangun sebuah jaringan enterprise konseptual yang terdiri dari alat

komputasi, input, output, media penyimpanan dan fasilitas telekomunikasi. Dalam

jaringan enterprise konseptual semua elemen komputasi saling terhubung baik

secara langsung maupun tidak langsung dan juga harus bersifat fleksibel dan

adaptable sehingga dapat mengakomodasi perubahan tanpa mengganggu operasi.

Disamping itu juga dibangun arsitektur sistem bisnis, merupakan teknologi untuk

mengimplementasikan dan mengelola aplikasi dan database enterprise.

II.8. Perencanaan Implementasi

Tahapan ini bertujuan untuk memformulasikan dan mempersiapkan rencana untuk

mengimplementasikan arsitektur yang telah dibangun. Implementasi arsitektur

enterprise dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sistem informasi atau

dengan kata lain implementasi terdiri dari kegiatan pengembangan aplikasi-

apalikasi yang telah dibangun sehingga urutan pengembangan aplikasi menjadi

bagian utama dalam strategi implementasi.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

30

Langkah-langkah dalam membuat rencana implementasi

1. Membuat rangkaian prioritas aplikasi

Menetapkan prioritas dan memformulasikan rangkaian aplikasi yang seharusnya

diimplementasikan dari sekian banyak aplikasi yang telah didefinisikan dengan

menggunakan prinsip aplikasi yang menciptakan (create) data seharusnya

diimplementasikan terlebih dahulu sebelum aplikasi yang mengubah (update) atau

menggunakan data. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat matriks aplikasi

terhadap entitas data.

2. Membuat estimasi sumber daya, dan jadwal.

Langkah ini bertujuan untuk menentukan estimasi sumber daya yang dibutuhkan

untuk proses implementasi termasuk sumber daya manusia (analyst, programmer,

user, data analyst dan lain-lain), software tools, dan platform teknologi serta

menyusun jadwal yang diperlukan untuk kegiatan implementasi.

3. Membuat estimasi rencana biaya dan manfaat.

Langkah ini bertujuan untuk membuat estimasi biaya yang dibutuhkan untuk

kegiatan implementasi dan melakukan analisis biaya dan manfaat.

4. Menentukan success factors

Langkah ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor sukses yang dibutuhkan

dalam mengimplementasikan arsitektur enterprise agar implementasi dapat

berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

II.9. Portofolio Aplikasi

II.9.1. Model Portofolio Aplikasi

Dalam metodologi EAP pemilihan kandidat aplikasi pada pembangunan arsitektur

aplikasi hanya berdasarkan pada peran dari aplikasi tersebut terhadap pengelolaan

data dan masukan dari personil kunci.

Untuk melengkapi proses penentuan aplikasi dalam hubungannya dengan fungsi-

fungsi bisnis, maka digunakan model portofolio aplikasi yang diajukan oleh Ward

[18]. Model portofolio aplikasi berbentuk matriks yang mempertimbangkan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

31

kontribusi SI/TI terhadap bisnis saat ini dan pada masa mendatang. Model ini

mengusulkan sebuah analisis dari semua aplikasi yang ada, aplikasi yang

direncanakan dan aplikasi potensial untuk masa depan dan mengelompokkannya

ke dalam empat kategori berdasarkan pengukuran pentingnya aplikasi terhadap

bisnis saat ini dan masa mendatang seperti pada gambar II.7. Empat katagori

aplikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi strategis, merupakan aplikasi kritis untuk kesuksesan bisnis di

masa depan. Aplikasi ini mendukung perubahan bagaimana organisasi

melakukan bisnisnya dengan tujuan menyediakan keuntungan yang

kompetitif.

2. Aplikasi operasional kunci merupakan aplikasi yang mempertahankan

operasional bisnis saat ini dan membantu untuk menghindari kerugian-

kerugian bisnis.

3. Aplikasi dukungan, merupakan aplikasi yang meningkatkan efisiensi

bisnis dan efektifitas manejemen tetapi tidak menyediakan keuntungan

yang kompetitif.

4. Aplikasi berpotensi tinggi, merupakan aplikasi yang inovatif yang dapat

menciptakan kesempatan-kesempatan untuk keuntungan bisnis di masa

depan.

STRATEGIS BERPOTENSI TINGGI

Aplikasi yang kritikal untuk menopang strategi bisnis di

masa depan

Aplikasi yang penting untuk mencapai kesuksesan di

masa depan

Aplikasi yang digunakan saat ini untuk kesuksesan

organisasi.

Aplikasi yang bernilai tapi tidak kritikal untuk

kesuksesan organisasi

OPERASIONAL KUNCI PENDUKUNG

Gambar II.7 Portofolio aplikasi sistem informasi

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

32

II.9.2. Framework Portofolio Aplikasi

Tujuan utama penentuan strategi sistem informasi adalah untuk mengidentifikasi

aplikasi yang dibutuhkan dan prioritasnya sehingga dapat di gunakan sumber daya

yang tepat untuk dapat mencapainya dengan sukses.

Strategi sistem informasi dapat ditentukan dengan menggunakan framework

pengelolaan portofolio aplikasi yang diajukan oleh Ward [18]. Framework ini

digunakan karena alur untuk membangun portofolio aplikasi didasarkan pada

keselarasan antara strategis bisnis dan perencanaan strategis sistem informasi.

Langkah-langkah yang diusulkan Ward memiliki banyak keterkaitan dengan

langkah-langkah di dalam EAP. Framework portofolio aplikasi membagi

portofolio aplikasi menjadi tiga komponen yaitu:

1. Aplikasi yang telah ada, pengembangan aplikasi sistem informasi berdasarkan

portofolio aplikasi saat ini (current); yang akan dikembangkan atau diinstal

dalam waktu dekat biasanya 6-12 bulan. Aplikasi ini harus diukur

kontribusinya terhadap proses dan performansi bisnis yang ada, dan seberapa

baik aplikasi ini mendukung pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Kekuatan dan kelemahan dari setiap aplikasi ini perlu di pahami

2. Aplikasi yang dibutuhkan, pengembangan aplikasi sistem informasi

berdasarkan portofolio aplikasi yang dibutuhkan (required); aplikasi ini

penting untuk mencapai strategi dan tujuan bisnis dalam perencanaan bisnis

mendatang dan dapat ditunjukkan kontribusinya yang spesifik terhadap bisnis.

3. Aplikasi potensial, pengembangan aplikasi sistem informasi berdasarkan

portofolio aplikasi masa depan (future); aplikasi yang bernilai pada masa

mendatang, menghasilkan keuntungan-keuntungan yang relevan dengan

strategi dan berpengaruh terhadap peningkatan performansi bisnis.

Gambar II.8 mendeskripsikan framework pengelolaan aplikasi yang disarankan

oleh Ward [18]. Kolom kiri adalah langkah-langkah untuk menentukan rencana

investasi dan pengembangan jangka pendek, sedangkan kolom kanan adalah

untuk mengantisipasi perubahan bisnis dengan investasi jangka panjang. Kolom

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - · PDF filemendukung seluruh strategi bisnis. Strategi teknologi informasi fokus pada visi bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem dapat

33

tengah adalah langkah-langkah untuk menghasilkan portofolio aplikasi pada saat

ini. Masing-masing langkah di kolom kiri dan kanan saling terkait dengan

langkah-langkah di kolom tengah. Kolom tengah berfungsi untuk menyelaraskan

hasil-hasil dari kolom kiri dan kanan, agar dapat selalu mendukung tujuan dan

strategi bisnis.

Gambar II.8 Framework pengelolaan portofolio aplikasi