analisis strategi dan pemanfaatan teknologi informasi di...

16
ANALISIS STRATEGI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIKOM Imelda, ST.,MT [email protected] ABSTRAK Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan dating. Salah satu jenjang pendidikan di Indonesia yang termasuk dalam jalur pendidikan sekolah adalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah. Dalam pembangunan dan pengembangannya, pendidikan nasional memiliki standarisasi untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkompetensi dengan menetapkan beberapa standar teknis pelaksanaan bagi tata pamong penyelenggara pendidikan; guru/pendidik; isi, proses serta evaluasi belajar; keuangan serta modal penyelenggara pendidikan. Teknologi Informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal pemanfaatan Teknologi Informasi di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini. UNIKOM sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di Bandung, menggunakan teknologi informasi sebagai pertama Inti usahanya, yaitu memberikan pendidikan berdasarkan kurikulum yang berbasis kompetensi teknologi informasi dan komputer. Kedua sebagai penunjang usahanya, yaitu menggunakan teknologi informasi sebagai sarana dan prasarana untuk memberikan layanan kepada mahasiswa, dosen dan seluruh stafnya serta membantu terlaksananya aktivitas di seruh unit yang ada. Oleh sebab itu perlu dianalisis strategi yang diterapkan di UNIKOM untuk kemudian kekurangan dari strategi tersebut dapat diperbaiki untuk peningkatan kualitas UNIKOM. Keyword : Analisis, Strategi, Teknologi Informasi Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dalam Undang-Undang RI NO. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa [4] : Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD ’45 (pasal 1). Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional (pasal 3).

Upload: hoangthien

Post on 26-Jun-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS STRATEGI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

DI UNIKOM

Imelda, ST.,MT

[email protected]

ABSTRAK

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk menyiapkan

peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi

peranannya di masa yang akan dating. Salah satu jenjang pendidikan di Indonesia

yang termasuk dalam jalur pendidikan sekolah adalah pendidikan tinggi.

Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah. Dalam

pembangunan dan pengembangannya, pendidikan nasional memiliki standarisasi

untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkompetensi dengan menetapkan

beberapa standar teknis pelaksanaan bagi tata pamong penyelenggara pendidikan;

guru/pendidik; isi, proses serta evaluasi belajar; keuangan serta modal

penyelenggara pendidikan. Teknologi Informasi bagi dunia pendidikan seharusnya

berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan

program pendidikan. Namun hal pemanfaatan Teknologi Informasi di Indonesia

baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan

penerapan Teknologi Informasi untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini.

UNIKOM sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan tinggi di Bandung, menggunakan teknologi informasi sebagai pertama

Inti usahanya, yaitu memberikan pendidikan berdasarkan kurikulum yang berbasis

kompetensi teknologi informasi dan komputer. Kedua sebagai penunjang usahanya,

yaitu menggunakan teknologi informasi sebagai sarana dan prasarana untuk

memberikan layanan kepada mahasiswa, dosen dan seluruh stafnya serta membantu

terlaksananya aktivitas di seruh unit yang ada. Oleh sebab itu perlu dianalisis

strategi yang diterapkan di UNIKOM untuk kemudian kekurangan dari strategi

tersebut dapat diperbaiki untuk peningkatan kualitas UNIKOM.

Keyword : Analisis, Strategi, Teknologi Informasi

Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu usaha

yang dilakukan secara sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran

dan/atau latihan bagi peranannya di

masa yang akan datang. Dalam

Undang-Undang RI NO. 2 tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa [4] :

Pendidikan Nasional adalah

pendidikan yang berakar pada

kebudayaan bangsa Indonesia dan

yang berdasarkan pada Pancasila dan

UUD ’45 (pasal 1).

Pendidikan Nasional berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan serta

meningkatkan mutu kehidupan dan

martabat manusia Indonesia dalam

rangka upaya mewujudkan tujuan

nasional (pasal 3).

Pendidikan Nasional bertujuan

mencerdasakan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan

mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan

(pasal 4).

Salah satu jenjang pendidikan di

Indonesia yang termasuk dalam jalur

pendidikan sekolah adalah pendidikan

tinggi. Pendidikan tinggi merupakan

kelanjutan pendidikan menengah

dijalur pendidikan sekolah yang

memiliki tujuan sebagai berikut [3] :

Menyiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik

dan/atau profesional yang dapat

menerapkan mengembangkan

dan/atau memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan, teknologi

dan/atau kesenian.

Mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu

pengetahuan teknologi dan/atau

kesenian serta mengupayakan

penggunaannya untuk

meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat dan memperkaya

kebudayaan nasional.

Satuan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan tinggi

disebut perguruan tinggi. Perguruan

tinggi selain menyelenggarakan

pendidikan tinggi, juga

menyelenggarakan penelitian dan

pengabdian pada masyarakat.

Perguruan tinggi dapat berbentuk

akademik, politeknik, sekolah tinggi,

institut atau universitas yang dapat

diselenggarakan oleh mentri yang

biasa disebut dengan Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) dan

diselenggarakan oleh Badan

Penyelenggara Perguruan Tinggi

Swasta yang biasa disebut dengan

Peguruan Tinggi Swasta (PTS).

Peraturan Pemerintah No. 60 tahun

1999 tentang Perguruan Tinggi

mengatur bahwa penyelenggara

perguruan tinggi yang dilakukan oleh

masyarakat haruslah berbentuk

yayasan atau badan yang bersifat

sosial [3]. Gambar 1.1 menunjukkan

bahwa PTN adalah badan hukum

milik negara yang bersifat nirlaba [6].

Maksudnya, PTN adalah badan

hukum yang mandiri dan berhak

melakukan semua perbuatan hukum

sebagaimana layaknya suatu badan

hukum pada umumnya. Meskipun

bersifat nirlaba, namun PTN dapat

menyelenggarakan kegiatan lain dan

mendirikan unit usaha yang hasilnya

digunakan untuk mendukung

penyelenggaraan fungsi-fungsi utama

perguruan tinggi.

Sedangkan penyelenggara PTS pada

umumnya berbentuk yayasan. Pada

tahun 2001, dikeluarkan Undang-

Undang RI No. 16 tahun 2001 tentang

yayasan. Dalam undang-undang

tersebut ditegaskan bahwa yayasan

adalah badan hukum yang harus

mempunyai maksud dan tujuan yang

bersifat sosial, keagamaan, dan

kemanusiaan, dan didirikan dengan

memperhatikan persyaratan formal

yang ditentukan.

Produk Perguruan Tinggi Produk perguruan tinggi yang

sepenuhnya adalah jasa kependidikan

tinggi yang terdiri dari [10] :

Jasa Kurikuler (JK), meliputi

kurikulum, silabus, rancangan

mutu perkuliahan, satuan

materi sajian, penyajian materi,

evaluasi, praktikum, dan

pembimbingan.

Jasa Penelitian (JP), meliputi

pembimbingan tentang

penelitian, perencanaan,

pelaksanaan, dan penyediaan

berbagai fasilitas.

Jasa Pengabdian pada

Masyarakat (JPM), meliputi

kegiatan-kegiatan untuk

membantu serta melayani

masyarakat umum, terutama

masyarakat yang ekonominya

lemah atau pendidikannya

masih rendah, dengan

mengaplikasikan ilmu-ilmu dan

kereampilan yang merupakan

JK dan JP.

Jasa Administrasi (JA),

meliputi administrasi akademik

dan umum.

Jasa Ekstrakurikuler (JE),

meliputi semua kegiatan

pelayanan terhadap mahasiswa,

baik yang langsung mendukung

JK, JP, dan JPM maupun yang

tidak langsung, seperti

pengembangan minat

mahasiswa, pembinaan

kesejahteraan mahasiswa, dan

pembimbingan hubungan

dengan dunia kerja.

Sedangkan lulusan perguruan tinggi

merupakan produk parsial karena

sesungguhnya mahasiswa pada

akhirnya lulus bukan karena jasa-jasa

perguruan tinggi, melainkan juga

karena adanya potensi dan usaha

mahasiswa sendiri. Selain itu,

pengaruh lingkungan, dukungan

orang tua, berbagai bacaan dan

informasi dari berbagai media,

khususnya internet juga turut

memberikan kontribusi pada

keberhasilan mahasiswa.

Pelanggan Perguruan Tinggi Tidaklah mudah mengidentifikasikan,

siapa sesungguhnya yang menjadi

pelanggan perguruan tinggi. Jika

dikatakan bahwa produk dari

perguruan tinggi adalah ilmu

pengetahuan dan pendidikan, maka

pengguna produk tersebut adalah

mahasiswa, sehingga mahasiswa

dapat disebut sebagai pelanggan

perguruan tinggi. Jika dikatakan

produk perguruan tinggi adalah

sarjana lulusannya, maka pengguna

produk tersebut adalah masyarakat

luas khususnya dunia industri,

pemerintahan, dan sebagainya. Hal ini

merupakan keunikan dari perguruan

tinggi jika dibandingkan dengan

dunia usaha yang lain.

Kondisi Perguruan Tinggi

Indonesia Dalam pembangunan dan

pengembangannya, pendidikan

nasional memiliki standarisasi untuk

menghasilkan sumberdaya manusia

yang berkompetensi dengan

menetapkan beberapa standar teknis

pelaksanaan bagi tata pamong

penyelenggara pendidikan;

guru/pendidik; isi, proses serta

evaluasi belajar; keuangan serta

modal penyelenggara pendidikan.

Masalah pemerataan pendidikan yang

belum tercapai dapat disebabkan oleh

kurangnya perhatian pemerintah

Indonesia terhadap pentingnya

pendidikan dan kemampuan ekonomi

masyarakat Indonesia untuk

memberikan pendidikan yang layak

kepada anak-anaknya. Seperti yang

telah kita ketahui bahwa anggaran

pendidikan yang dikeluarkan oleh

pemerintah Indonesia sangat rendah

jika dibandingkan dengan negara-

negara Asia lainnya seperti

Bangladesh, Pakistan, Vietnam,

Kamboja, Afganistan, India dan

Myanmar. Rata-rata negara di Asia

menempatkan anggaran pendidikan

secara nasional di atas 3% dari GNP

[5]. Rendahnya subsidi pemerintah

terhadap bidang pendidikan

menyebabkan biaya pendidikan di

Indonesia menjadi tinggi dan terlalu

mahal untuk kemampuan ekonomi

masyarakat Indonesia. Hal ini terjadi

mulai dari jenjang pendidikan dasar

sampai pendidikan tinggi (perguruan

tinggi).

Penyebab lainnya berhubungan

dengan masalah otonomi daerah dan

pendidikan yang sedang gencar

dilaksanakan oleh pemerintah pusat,

dimana pemerintah daerah

mempunyai wewenang untuk

mengatur dan mengurus segala

sesuatu tentang pendidikan di

daerahnya masing-masing. Hal ini

telah tercantum dalam Undang-

Undang No. 22 Tahun 1999 [8].

Adanya Undang-undang itu

merupakan salah satu faktor yang

menjadikan sistem pendidikan harus

dibayar mahal tiap orang tua peserta

didik.

Masalah lainnya adalah kualitas

pendidikan di Indonesia masih

rendah. Rendahnya kualitas hasil

pendidikan tersebut akan berdampak

pada rendahnya sumber daya manusia

Indonesia. Menurut Human

Development Reports 2002 (Laporan

Pembangunan Manusia 2002) yang

dikeluarkan oleh Program

Pembangunan PBB (United Nations

Development Programme) tentang

Human Development Indicators 2002,

Indonesia menempati peringkat 110

dari 173 negara yang diteliti dengan

Human Development Index (HDI)

0.684. Posisi Indonesia itu jauh di

bawah negara anggota ASEAN,

misalnya Singapura (25), Brunei

Darussalam (32), Malaysia (59),

Thailand (70), Vietnam (109).

Kemudian pada Human Development

Reports 2003, indeks tersebut merosot

menjadi 0,682. Penurunan indeks

yang mencerminkan memburuknya

kualitas manusia Indonesia ini juga

terlihat dari menurunnya peringkat

HDI, dari urutan 110 ke 112,

sementara Malaysia naik ke peringkat

58 dan Vietnam masih diurutan ke

109 [8].

Sejarah Singkat UNIKOM Pada bulan Juli tahun 1994, Ir. Eddy

Suryanto Soegoto, MSc., mendirikan

Lembaga Pendidikan Komputer

Indonesia Jerman (LPKIG) yang

merupakan program pendidikan ini

berbasis pada pendidikan

komputerisasi dengan sistem praktek

langsung dimana semua jurusan para

siswanya diberikan pengetahuan

perangkat lunak komputer terbaru

saat itu. Ketika didirikan LPKIJ,

bertempat di jalan Dipati Ukur 102

Bandung . Dengan 1 ruang kelas

berkapasitas 50 orang dan 1

laboratorium komputer dengan 25

unit komputer. Lembaga ini membuka

program pendidikan 1 tahun (D1)

dengan 5 program studi yaitu Ahli

Komputer Aplikasi Bisnis, Ahli

Komputer Keuangan & Perbankan,

Ahli Komputer Akuntansi &

Perpajakan, Ahli Komputer

Manajemen & Pemasaran dan

Sekretaris Eksekutif. Jumlah peserta

pendidikan pada tahun pertama ini

sebanyak 233 siswa.

Pada tahun 1995, dibuka jenjang

pendidikan 3 tahun (D3) untuk

memenuhi animo siswa tahun

pertama yang ingin memperdalam

ilmunya, disamping pemikiran jangka

panjang pengembangan institusi. Pada

tahun ini juga dibuka program studi

baru, meliputi : Ahli Komputer

Teknik Informatika, Ahli Komputer

Manajemen Informatika dan

Sekretaris Eksekutif. Ruang kelas

ditambah menjadi 2 buah dan

laboratorium komputer menjadi 2

buah dengan jumlah siswa sebanyak

457 orang.

Pada tahun 1996, dilakukan

penambahan gedung kuliah baru

bertempat di jalan Dipati Ukur 116

(gedung FISIP sekarang), sekaligus

pemindahan pusat administrasi dan

perkantoran. Digedung baru ini

dilakukan penambahan 1

laboratorium komputer, 5 ruang

kuliah, ruang dosen dan ruang

kemahasiswaan. Jumlah siswa dari

tahun 1996 hingga tahun 1998

bertambah dari 632 orang menjadi

1184 orang.

Pada tahun 1998, dimulai

pembangunan Kampus baru (Gedung

Rektorat /Kampus I sekarang)

berlantai 6 di jalan Dipati Ukur 114.

Pembangunan Kampus baru ini dapat

diselesaikan pada bulan Agustus

1999, sehingga pada awal perkuliahan

bulan September 1999 telah dapat

digunakan.

Mencermati dinamika peserta didik

dan pengembangan Institusi kedepan,

pada tanggal 24 Desember 1998

dibentuklah Yayasan Science dan

Teknologi dan dilanjutkan dengan

pengajuan pendirian STIMIK IGI dan

STIE IGI ke DIKTI. Pada bulan Juli

1999 STIE IGI diresmikan dengan

keluarnya SK Mendiknas no.

119/D/O/1999 dengan 5 program

studi : Akuntansi S1, Manajemen S1,

Manajemen Pemasaran D3, Keuangan

Perbankan D3 serta Akuntansi D3.

Pada bulan Agustus 1999 STIMIK

IGI diresmikan dengan keluarnya SK

Mendiknas no. 143/D/O/1999 dengan

5 program studi : Teknik Informatika

S1, Manajemen Informatika D3,

Teknik Komputer D3, Komputerisasi

Akuntansi D3 serta Teknik

Informatika D3.

Agar Sistem Pendidikan lebih Efisien,

Efektif, Produktif dengan Struktur

Organisasi yang lebih baik, enam

bulan kemudian dilakukan usulan ke

DIKTI untuk melakukan Merger

kedua Sekolah Tinggi diatas menjadi

Universitas. Sehingga pada tanggal 8

Agustus 2000 keluarlah SK

MENDIKNAS no. 126/D/O/2000 atas

Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM). Pada SK tersebut

sekaligus diijinkan dibukanya 11

program studi baru : Teknik

Komputer S1, Manajemen

Informatika S1, Teknik Industri S1,

Teknik Arsitektur S1, Perencanaan

Wilayah dan Kota S1, Ilmu Hukum

S1, Ilmu Komunikasi S1, Ilmu

Pemerintahan S1, Desain Interior D3,

Desain Komunikasi Visual S1 dan

Desain Komunikasi Visual D3.

Sejak berdirinya pada tahun 2000,

setiap tahunnya UNIKOM menerima

± 2500 mahasiswa baru. Terakhir

pada tahun 2003 yang lalu diterima

sebanyak 2643 mahasiswa baru.

Hingga tahun akademik 2003/2004

terdapat 6 Fakultas dan 23 Program

Studi di UNIKOM dengan jumlah

mahasiswa sebanyak 8484 orang yang

berasal dari berbagai pelosok tanah

air dan dari luar negeri yang sedang

menempuh pendidikan di UNIKOM.

Visi, Misi & Tujuan UNIKOM UNIKOM sebagai sebuah organisasi ,

memiliki visi, misi dan tujuan sebagai

berikut [11]:

Visi :

Menjadi Universitas terdepan

dibidang Teknologi Informasi &

Komputer, berwawasan Global dan

menjadi pusat Unggulan dibidang

ilmu pengetahuan Teknologi dan seni

yang mendukung pembangunan

nasional serta berorientasi pada

kepentingan masyarakat, bangsa dan

Negara.

Misi :

Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi

ke arah masyarakat industri maju

dengan sistem pendidikan yang

kondusif, tenaga pengajar berkualitas

dan program-program studi berbasis

pada teknologi informasi & komputer

dengan mengoptimalkan sumber daya

yang ada, kualitas dan manajemen

mutu berdasarkan prinsip “Quality is

Our Tradition”.

Tujuan :

Menghasilkan Ilmuwan dan

berpikiran tinggi maju dibidangnya

masing-masing, mahir menggunakan

teknologi informasi & komputer

dalam bekerja serta beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

Untuk itu UNIKOM memiliki strategi

kebijakan organisasi sendiri, yaitu:

1. Meningkatkan mutu pendidikan

dengan menggunakan

Teknologi Informasi untuk

pertumbuhan UNIKOM

2. Menciptakan kondisi kerja

yang saling mendukung.

3. Meningkatkan kompetisi

dengan Peguruan Tinggi

Swasta lain.

Struktur Organisasi Untuk mendukung pelaksanaan teknis

dan operasionalnya maka UNIKOM

menyusun struktur organisasi yang

memiliki fungsi – fungsi dan

pelaksanaan proses seperti di bawah

ini:

1. Fungsi Manajemen Organisasi

1.1 Merencanakan kebijakan

strategis organisasi

1.2 Pengawasan dan pengendalian

pengelolaan institut

1.3 Manajemen resiko

1.4 Mengangkat, mengawasi

kinerja dan memberhentikan

staf/pimpinan institut

1.5 Memberikan penilaian dan

melaporkan hasil penilaian

2. Fungsi Akademik

2.1 Menyusun kebijakan

akademik

2.2 Pelaksanaan akademik

2.3 Pengawasan pada

pelaksanaan akademik

2.4 Mengangkat, mengawasi

kinerja dan memberhentikan

staf/pimpinan institut

2.5 Memberikan penilaian dan

melaporkan hasil penilaian.

3. Fungsi Administrasi Keuangan

3.1 Menyusun anggaran

universitas

3.2 Pengelolaan kekayaan

universitas

3.3 Pengawasan pengelolaan

keuangan dan anggaran

universitas.

3.4 Pelaporan hasil pengawasan.

4. Fungsi Kemahasiswaan

4.1 Pengawasan kegiatan

mahasiswa

4.2 Pelaporan hasil pengawasan

4.3 Pengadaan kegiatan untuk

pengembangan akademik

mahasiswa

5. Fungsi LPPM(Penelitian dan

Pengembangan)

5.1 Mengadakan penelitian dan

pengabdian pada masyarakat

5.2 Pengembangan keahlian dan

profesionalitas para dosen.

Fungsi dan proses tersebut di atas

disimpulkan dari banyaknya tugas

yang dikerjakan oleh masing-masing

bagian organisasi. Bagan organisasi

UNIKOM ditunjukkan pada gambar

1[11].

Gambar 1. Struktur Organisasi

UNIKOM

Pemanfaatan Teknologi Informasi

Di Unikom Dalam era modern sekarang ini,

informasi menjadi suatu komoditi

yang sangat penting. Penguasaan

informasi besera teknologinya

menjadi kunci keberhasilan dalam

persaingan global saat ini. Informasi

dapat dipandang sebagai entitas yang

dapat dicari, dibangkitkan, diolah,

disimpan, disebarluaskan, dan

dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan. Dalam konteks ini

teknologi informasi didefinisikan

sebagai himpunan perangkat bantu

untuk bekerja dengan informasi dan

memanfaatkannya secara cepat,

akurat, efisien, dan berkelanjutan.

Teknologi Informasi bagi dunia

pendidikan seharusnya berarti

tersedianya saluran atau sarana yang

dapat dipakai untuk menyiarkan

program pendidikan. Namun hal

pemanfaatan Teknologi Informasi di

Indonesia baru memasuki tahap

mempelajari berbagai kemungkinan

pengembangan dan penerapan

Teknologi Informasi untuk

pendidikan memasuki milenium

ketiga ini. Padahal pemanfaatan

Teknologi Informasi ini bukanlah

suatu hal yang asing di negara seperti

Amerika Serikat misalnya, sudah

menjadi kelaziman Teknologi

Informasi dimanfaatkan dalam bidang

pendidikan pada dasawarsa yang lalu.

Ini merupakan salah satu bukti utama

ketertinggalan bangsa Indonesia

dengan bangsa-bangsa di dunia.

UNIKOM sebagai salah satu lembaga

pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan tinggi di Bandung,

menggunakan teknologi informasi

sebagai :

• Inti usahanya, yaitu memberikan

pendidikan berdasarkan

kurikulum yang berbasis

kompetensi teknologi

informasi dan komputer.

• Penunjang usahanya, yaitu

menggunakan teknologi

informasi sebagai sarana dan

prasarana untuk memberikan

layanan kepada mahasiswa,

dosen dan seluruh stafnya

serta membantu

terlaksananya aktivitas di

seruh unit yang ada

UNIKOM Center UNIKOM sebagai sebuah Institusi

yang mempunyai komitmen untuk

mengikuti perkembangan teknologi

informasi sudah seharusnya memiliki

sebuah tim (divisi) yang handal

dibidang tersebut, maka dengan

alasan itulah UNIKOM CENTER

didirikan.

UNIKOM CENTER merupakan suatu

divisi yang akan menjadi Pusat

Perencanaan, Perancangan dan

Pengelolaan Sistem Informasi dan

Komputerisasi di lingkungan

UNIKOM yang dalam pelaksanaan

tugas, pengawasannya, dan

bertanggung jawab langsung kepada

Rektor Universitas Komputer

Indonesia. UNIKOM Center memiliki

visi, misi dan tujuan sebagai berikut

[11] :

Visi :

Menjadi Pusat Teknologi Informasi

dan Komputer, Profesional dalam

penyediaan pelayanan komputer

untuk mendukung seluruh proses

kegiatan civitas akademika

UNIKOM, serta menjadi pusat

pengembangan teknologi dan

informasi berbasis komputer.

Misi :

Membantu UNIKOM untuk

menyelenggarakan Pendidikan Tinggi

kearah masyarakat industri maju

dengan sistem pendidikan yang

kondusif, tenaga pengajar berkualitas

dan program-program studi yang

berbasis pada teknologi informasi dan

komputer dengan mengoptimalkan

sumber daya yang ada, kontrol

kualitas dan manajemen mutu

berdasarkan prinsip “Quality is Our

Tradition”.

Tujuan : 1. Penelitian, Pengembangan dan

Penerapan Teknologi Informasi.

2. Membuat dan mengembangkan

Sistem Informasi yang ada di

UNIKOM.

3. Melayani dan mengelola setiap

kegiatan Universitas,

Fakultas/Lembaga, Unit, Jurusan

maupun dosen mata kuliah akan

kebutuhan penggunaan komputer,

dalam rangka mendukung proses

belajar mengajar.

4. Mengkoordinasikan jadwal

penggunaan komputer baik

praktikum, bebas/internet,

maupun untuk tugas-tugas lain

dengan pihak-pihak terkait.

5. Merencanakan pengembangan

fasilitas (kuantitas dan kualitas)

laboratorium, pemeliharaannya

dalam mengikuti perkembangan

kemajuan teknologi serta untuk

memenuhi akreditasi. Selain itu

guna penyesuaian kurikulum

pendidikan di Universitas

Komputer Indonesia.

6. Ikut serta mengembangkan ilmu

pengetahuan dan ketrampilan di

bidang ilmu komputer dan ilmu-

ilmu pendukungnya sesuai

dengan kebutuhan di lingkungan

UNIKOM.

Fasilitas Online UNIKOM telah menyediakan fasilitas

teknologi Online yang dapat

dimanfaatkan untuk proses-proses

akademik seperti yang terlihat pada

tabel 3.1 [11]. Selain itu, UNIKOM

sedang melakukan pengembangan

teknologi informasi untuk

menyediakan fasilitas Online seperti

yang ditunjukkan oleh tabel 3.2 [11].

UNIKOM Hotline

Telepon sampai saat ini merupakan

media komunikasi yang memegang

peranan penting dalam suatu

komunikasi masyarakat. Dengan

berkembangnya teknologi sekarang

ini telepon tidak hanya berfungsi

sebagai media komunikasi tetapi juga

sebagai media informasi. Fungsi

terakhir ini di mungkinkan karena

adanya dukungan teknologi Computer

Telephony. Teknologi Computer

Telephony mungkin masih terdengar

asing bagi masyarakat, tapi

sebenarnya sebagian dari masyarakat

sudah pernah berinteraksi dengannya.

Istilah seperti phone banking ataupun

call center tentunya sebagian orang

sudah mengenalnya. Layanan phone

banking dan call center merupakan

contoh dari implementasi teknologi

computer telephony. Teknologi ini

berbeda dengan VoIP (Voice IP) yang

merupakan implementasi teknologi

Internet Telephony.

Untuk media kampus, umumnya

digunakan telepon, mobile phone, fax,

SMS, chat ataupun email. Untuk

media informasi kampus, umumnya

digunakan papan pengumuman,

website, buletin kampus dan

sebagainya. Sampai saat ini masih

sedikit kampus yang memaksimalkan

fungsi telepon sebagai media

informasi padahal telepon bisa

difungsikan sekaligus sebagai media

komunikasi dan sebagai media

informasi. Dengan bantuan teknologi

Computer Telephony kedua fungsi

diatas dapat dijalankan baik untuk

telepon maupun untuk handphone.

Dengan menggabungkan kedua fungsi

diatas maka telepon sebagai alat

komunikasi dapat dimanfaatkan

dengan maksimal. Kemampuan ganda

telepon tersebut dapat digabungkan

dengan dalam satu nomor telepon

yang kemudian dikembangkan

menjadi UNIKOM Hotline (tidak lain

adalah Campus Hotline). Dalam

pembangunannnya dibutuhkan

peralatan PABX dan jaringan telepon

yang sudah ada, ditambah dengan

CTI server dan aplikasi EMS

(Enterprise Messaging System).

Manfaat dari Kemampuan UNIKOM

Hotline adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pusat layanan

komunikasi dan informasi via

telepon

2. Memudahkan penelepon

menghubungi ekstensi yang

dituju.

3. Membantu operator telepon.

4. Penyedia fasilitas konseling.

5. Media informasi nilai ujian,

jadwal ujian, special event,

pengumuman kampus dan

beasiswa

6. Media registrasi rencana studi

mahasiswa

7. Media bagi pemasaran untuk

menjangkau mahasiswa baru

8. Media bagi orang tua siswa untuk

memonitor studi putra-putri

mereka

9. Sebagai nilai lebih dari total

service kampus.

10. Dapat ditambahkan fasilitas fax-

on-demand ataupun sms gateway

Dari segi ekonomis, UNIKOM

Hotline yang dijalankan secara

otomatis oleh komputer, akan

memudahkan mahasiswa mencek

nilai tanpa harus mengeluarkan biaya

transportasi dari rumah ke kampus.

Mahasiswa cukup menelpon dari

rumah ke UNIKOM Hotline, lalu

mengikuti panduan menu, dan akan

mendengarkan laporan nilai ujiannya.

Dibutuhkan paling tidak 2 sampai 5

pulsa untuk mendapatkan informasi

nilai ujiannya tergantung dari

banyaknya matakuliah yang di

akses.Operator nantinya akan lebih

leluasa melayani penelpon yang

sedang membutuhkan panduan.

Informasi lainnya juga bisa di

dapatkan seperti pengumuman dari

manajemen kampus dan pengumuman

beasiswa yang juga bisa diakses oleh

orang tua mahasiswa. Diperkirakan

biaya untuk menelpon lebih murah

daripada biaya transportasi ke kampus

khususnya bagi mahasiswa yang

rumahnya jauh dari kampus.

Registrasi dengan cara ini cocok

untuk mahasiswa yang sedang berada

jauh dari kampus misalnya di luar

kota atau karena terpaksa untuk

registrasi di luar jam kerja seperti di

kantor administrasi akademis. Orang

tua mahasiswa yang peduli dengan

studi putra-putrinya dapat pula

mengetahui perkembangan studi

anaknya. Apalagi bila UNIKOM

Hotline diperlengkapi dengan fasilitas

Fax On Demand, maka orang tua

dapat meminta melalui UNIKOM

Hotline untuk dikirim transkrip nilai

anaknya melalui fax. Komputer yang

akan melayani permintaan ini.

Fasilitas ini akan memberi nilai lebih

bagi kampus di mata orang tua

mahasiswa.

Biaya operasional UNIKOM Hotline

secara teknis tidak ada karena pulsa

ditanggung oleh pihak penelpon

kecuali bila diperlengkapi dengan

SMS gateway. Tetapi secara praktis

biaya yang diperlukan adalah untuk

staf operator dan layanan konseling.

Untuk staf operator bisa ditambahkan

tugas yang baru yaitu memasukan

informasi kampus ke database dalam

bentuk rekaman voice.

UNIKOM SMS

Short Message Service (SMS) adalah

salah satu layanan operator telepon

seluler (GSM) yang paling banyak

dipakai masyarakat untuk

berkomunikasi. Biaya pengurusan

SMS relative murah bergantung pada

operator penyelenggaranya.

Teknologi SMS ini selain digunakan

untuk berkomunikasi dapat juga

digunakan untuk mengakses

informasi, misalnya informasi

mengenai saldo tabungan, stok

barang, harga saham, data nilai ujian

mahasiswa dan informasi lainnya

yang ada dalam database suatu

lembaga atau perusahaan.

Dalam UNIKOM SMS ini, SMS

digunakan mahasiswa untuk

mengecek informasi nilai ujian

mereka, mereka tidak perlu lagi

datang ke kampus untuk melihat

pengumuman, apalagi jika jarak dari

rumah ke kampus cukup jauh atau

bahkan mungkin yang berada diluar

kota. Dengan menggunakan SMS

untuk mengakses nilai mahasiswa

akan dapat menghemat biaya

transportasi yang harus dikeluarkan

mahasiswa jika mereka datang

kekampus hanya untuk mengecek

informasi nilai saja.

Selain informasi nilai, kedepannya

sistem ini dapat dikembangkan untuk

aplikasi-aplikasi lainnya, misalnya

untuk mengetahui jadwal kuliah,

jadwal penerimaan mahasiswa baru,

pengumuman dari kampus dan

sebagainya dengan biaya relatif

murah, praktis dan cepat. Layanan ini

dihasilkan oleh Unikom Center pada

Januari 2003.

Gambar 3. Struktur Sistem Informasi

SMS UNIKOM

Strategi Teknologi Informasi

Unikom

Di tengah era globalisasi saat ini,

tingkat persaingan diantara perguruan

tinggi semakin ketat sehingga

memaksa UNIKOM untuk memulai

mempersiapkan langkah-langkah

strategis agar dapat lebih berbobot

dan mampu bersaing dengan sesama

PTS lainnya dan PTN. Maka

UNIKOM perlu meningkatkan mutu

dan kinerjanya terutama dalam

mengelola manajemen dan teknologi

informasi sehingga mampu

memanfaatkan peluang bisnis yang

baru, sehingga dapat menjadi cheaper,

better, dan faster dan bersaing dengan

perguruan tinggi lainnya (gambar

4.1).

Strategi merupakan alat yang sangat

penting untuk mencapai keunggulan

pesaing, arena strategi merupakan

suatu rencana global meliputi

penentuan arah bisnis dengan

mengalokasikan faktor internal dan

menempatkan dirinya di lingkungan,

dimana UNIKOM mempunyai

keunggulan untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan.

Permasalahan utama dalam

penyusunan strategi adalah mencari

tahu bagaimana posisi UNIKOM

dengan perguruan tinggi lainnya, di

dalam melakukan kegiatan usahanya

yang bergerak dalam bidang

pendidikan tinggi serta bagaimana

melakukan perencanaan strategi

UNIKOM (terutama dalam bidang

teknologi informasi) untuk

menghadapi kompetisi yang ada

dalam lingkungan bisnisnya.

Pendekatan yang akan dilakukan

adalah analisis kompetitif Model

Porter, analisis faktor internal dan

eksternal dengan menggunakan

Matrik Evaluasi Faktor Internal,

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal,

Matrik Internal-Eksternal dan Matrik

SWOT.

Analisis Kompetitif

Lingkungan operasional sangat besar

pengaruhnya dalam menentukan

intensitas persaingan. Menurut Porter,

keadaan persaingan dalam suatu

bidang usaha sangat dipengaruhi oleh

lima kekuatan persaingan, yang

secara bersama-sama menentukan

intensitas persaingan dan

profitabilitas perusahaan dan industri.

Model Kompetitif Porter digunakan

untuk memahami dan mengevaluasi

struktur lingkungan dan ancaman

dalam suatu jenis usaha. Model Porter

menjelaskan bahwa ada lima

kekuatan yang menentukan

kemenarikkan dan keuntungan suatu

industri, yaitu :

� Pesaing dalam industri yang sama

(Intraindustry rivalry) �

Kekuatan dari para konsumen

(Thebargaining power of buyers)

� Kekuatan dari para pemasok (The

bargaining power od su

� Ancaman dari pesaing baru (The

threat of new entrants)

� Ancaman dari pendukung produk

atau layanan (The threat of

substitute product or services)

Gambar 4. Analisis Kompetitif

UNIKOM

Gambar 4 menunjukkan model

analisis kompetitif untuk UNIKOM

dalam menjalankan usahanya sebagai

penyelenggara pendidikan tinggi

berbasis teknologi informasi. Dari

gambar tampak bahwa UNIKOM

memiliki pesaing yaitu PTN dan PTS

lain yang sudah lama

menyelenggarakan pendidikan tinggi

yang memiliki program studi atau

jurusan yang sejenis dengan

UNIKOM. Begitu pula dengan PTN,

PTS, dan lembaga-lembaga baru yang

menyelenggarakan pendidikan dalam

bentuk pelatihan ataupun kursus akan

menjadi pendatang baru yang

merupakan ancaman bagi UNIKOM.

Dari sudut pandang konsumen

UNIKOM melayani :

Mahasiswa dalam bentuk Jasa

Kurikuler, Jasa Administrasi, dan

Jasa Ekstrakurikuler.

Dosen dalam bentuk Jasa

Penelitian dan Jasa Administrasi.

Masyarakat pengguna lulusan

UNIKOM.

Masyarakat umum, yang selain

pengguna lulusan UNIKOM juga

pengguna Jasa Pengabdian pada

Masyarakat.

Perguruan Tinggi lainnya sebagai

pengguna lulusan UNIKOM dan

Jasa Ekstrakurikuler (seperti

pelatihan & seminar).

Dalam hal ini UNIKOM dapat

menggunakan kekuatan-kekuatan dari

para konsumennya tersebut di atas

untuk menghadapai pesaingnya.

Sedangkan dari sudut pandang

pemasok UNIKOM tergantung pada :

• Peraturan dan kebijakan yang

dikeluarkan oleh pemerintah yang

berhubungan dengan

penyelenggaraan pendidikan

tinggi di daerah (khususnya kota

Bandung) dan di Indonesia.

• Minat, bakat, potensi dan

kemampuan ekonomi masyarakat

umum sebaai calon mahasiswa

UNIKOM.

• Kemampuan mahasiswa di

bidang ekonomi dan kemampuan

untuk meningkatkan

kompetensinya sebagai

mahasiswa dan calon lulusan

UNIKOM yang handal di bidang

teknologi informasi

• Kompetensi dosen tetap

UNIKOM di bidang

keilmuannya.

• Kerjasama dengan pihak luar

misalnya dengan perguruan tinggi

lain dalam pelaksanaan tugas

tridarma dan dengan isntansi lain

dalam upaya meningkatkan

pelayanan yang diberikan baik

pada mahasiswa maupun dosen.

• Pemasok perangkat-perangkat

keras yang mendukung

pengembangan teknologi

informasi di UNIKOM.

• Bank dan pihak yayasan dalam

hal pasokan dana yang

dibutuhkan baik untuk untuk

pengembangan UNIKOM.

Identifikasi Faktor-Faktor Internal

dan Eksternal

Sebelum melakukan serangkaian

analisis, tim penyusun melakukan

indentifikasi terhadap faktor-faktor

internal dan eksternal UNIKOM.

Dalam hal ini, tim penyusun

membatasi faktor – faktor yang

diidentifikasi dan dianalisis yaitu

faktor – faktor internal dan eksternal

yang menyangkut maslah teknologi

informasi yang mempengaruhi

perkembangan strategi UNIKOM

untuk menghadapi pesaingnya.

Gambar 5.Matriks Internal Eksternal UNIKOM

Gambar 6. Matriks SWOT UNIKOM

Tabel 1. Identifikasi dan solusi masalah strategi prioritas I

Tabel 3. Identifikasi dan solusi masalah strategi prioritas II

Kesimpulan

Berdasarkan hasil identifikasi

permasalahan UNIKOM dan hasil

analisis SWOT maka diketahui bahwa

UNIKOM memiliki 8 alternatif

strategi yang dapat digunakan untuk

menghadapi pesaing – pesaingnya

yaitu :

Mengoptimalkan SIM yang

terintegrasi

Mengoptimalkan pelayanan

kepada mahasiswa

Meningkatkan mutu lulusan

Meningkatkan Akses Jaringan

Memperbaiki sistem kerja

Mengoptimalkan pelayanan pada

konsumen

Meningkatkan pemanfaatan

layanan teknologi informasi

Meningkatkan promosi

Selain itu dapat dilakukan

pengelompokan terhadap kedelapan

alternative strategi menjadi 4

alternatif strategi sebagai berikut :

Memperbaiki sistem kerja

Optimasi Teknologi Informasi

Optimasi Pelayanan Teknologi

Informasi

Meningkatkan promosi

DAFTAR PUSTAKA

1. Basic Framework for Higer

Education Development KPPTJP

IV (2003-2010), http://

______________ C

/KPPTJP_2003_2010.pdf

2. allon, Jack O., Competitive

Advantage Through Information

Tekchnology, McGraw- Hill

Companies, Inc., Singapore,

1996.

3. Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, Peranturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 60 Tahun

1999 Tentang Pendidikan Tinggi,

http://www.dikti

4. Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, Undang-Undang Republik

Indonesia No. 2 Tahun 1989

Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, http://www.dikti

5. Dunia Pendidikan Bangsa Kita,

http://________________

Pendidikan di Indonesia.htm

6. Indrajit, R.E. dan Djokopranoto,

R., Strategi Manajemen

Perguruan Tinggi., Jakarta, 2003.

7. Indonesia : Towards Standardizrd

Education Under a Decentralized

System, Ministry of National

Education, Oktober 2003,

http://www.idp.com/17aiec/select

edpapers

/Suryadi%20Future%20of%20int

ernational%20development%202

3-10-03.pdf

8. Pengaruh otonomi Daerah Bagi

Dunia Pendidikan, http://

_____________/Pengaruh

Otonomi Daerah Bagi Dunia

Pendidikan.htm

9. Rangkuti, Freddy, 1999, Analisa

SWOT Teknik Membedah Kasus

Bisnis, Gramedia, Jakarta.

10. Tampubolon, D.P., Perguruan

Tinggi Bermutu Paradigma Baru

Manajemen Pendidikan Tinggi

Menghadapi Tantangan Abad ke-

21, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2001.

11. UNIKOM, Buku Panduan

2004/2005 Universitas Komputer

Indonesia.

12. Hidajat, DR. Ir. Ubuh B.,

Implementasi Strategi – Diktat

Kuliah Strategi Perusahaan, TI-

ITENAS.