bab ii tinjauan pustaka - institutional repository | satya...

18
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka ini akan diuraikan kajian teoritis yang digunakan untuk penelitian ini. Beberapa hal yang ada di dalamnya berkaitan dengan kerangka teori beserta definisi berdasarkan perumus- an masalah dan tujuan penelitian. Kajian teori ini terdiri dari beberapa sub bab yang saling berkaitan. Sub bab tersebut antara lain: tugas pokok kepala sekolah; kompetensi guru profesional; dan pengelolaan supervisi akademik, yang meliputi perencanaan, im- plementasi, dan umpan baliknya. 2.1 Tugas Pokok Kepala Sekolah Tanggung jawab dan tugas kepala sekolah di sekolah dasar secara umum mengalami perkembangan dan perubahan, baik dalam sifat maupun luasnya. Hal ini berkaitan dengan semakin pintarnya masyarakat menempatkan posisi pendidikan di level yang utama. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja. Sebagai pemimpin di instansi pendidikan, Kepala sekolah merupakan orang yang paling bertanggung- jawab terhadap keberhasilan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Hal ini berkaitan dengan kepemim- pinan dalam melaksanakan tugas dan hubungan

Upload: buithu

Post on 13-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam tinjauan pustaka ini akan diuraikan

kajian teoritis yang digunakan untuk penelitian ini.

Beberapa hal yang ada di dalamnya berkaitan dengan

kerangka teori beserta definisi berdasarkan perumus-

an masalah dan tujuan penelitian. Kajian teori ini

terdiri dari beberapa sub bab yang saling berkaitan.

Sub bab tersebut antara lain: tugas pokok kepala

sekolah; kompetensi guru profesional; dan pengelolaan

supervisi akademik, yang meliputi perencanaan, im-

plementasi, dan umpan baliknya.

2.1 Tugas Pokok Kepala Sekolah

Tanggung jawab dan tugas kepala sekolah di

sekolah dasar secara umum mengalami perkembangan

dan perubahan, baik dalam sifat maupun luasnya. Hal

ini berkaitan dengan semakin pintarnya masyarakat

menempatkan posisi pendidikan di level yang utama.

Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas

kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis

saja. Sebagai pemimpin di instansi pendidikan, Kepala

sekolah merupakan orang yang paling bertanggung-

jawab terhadap keberhasilan pendidikan di sekolah

yang dipimpinnya. Hal ini berkaitan dengan kepemim-

pinan dalam melaksanakan tugas dan hubungan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

8

antar manusia. Kunci keberhasilan sekolah terletak

pada efisiensi dan efektivitas kerja seorang kepala

sekolah. Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh

kepala sekolah yaitu tercermin melalui sifat-sifat:

jujur, percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil

resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil

dan teladan. Sifat dasar seperti itu dengan sendirinya

akan diikuti oleh guru atau staf kerja.

Dari kepemimpinan yang profesional tersebut

berarti juga merupakan proses menggerakkan, mem-

pengaruhi, memberikan motivasi dan mengarahkan

orang-orang di dalam lembaga pendidikan. Tentunya

akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan. Tuntutan lain yang berkaitan dengan

tugas kepala sekolah yaitu mempunyai dasar kompe-

tensi kepribadian, manjerial, supervisi dan kewirausa-

haan. Dari keempat kompetensi tersebut, yang tidak

kalah pentingnya adalah kompetensi supervisi. Pelak-

sanaannya disesuaikan prosedur dan teknik-teknik

yang tepat.

Berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kepala

sekolah, ada konsep yang memudahkan untuk diingat

yaitu EMASLIM (Educator, Manager, Administrator,

Supervisor, Leader, Inovator, Motivator). Ada banyak

pandangan yang mengkaji tentang peranan kepala

sekolah dasar. Seperti halnya Campbell, Corbally &

Nyshand (1993: 129) yang mengemukakan tiga klasifi-

kasi peranan kepala sekolah dasar, yaitu:

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

9

(1) peranan yang berkaitan dengan hubungan per-sonal, mencakup kepala sekolah sebagai figure-head atau simbol organisasi, leader atau pemim-

pin, dan connection atau penghubung; 2) peranan

yang berkaitan dengan informasi, mencakup kepala sekolah sebagai pemonitor, disseminator,

dan spokesman yang menyebarkan informasi ke

semua lingkungan organisasi, dan; 3) peranan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan,

yang mencakup kepala sekolah sebagai entrepre- neur, disturbance handler, penyedia segala sumber,

dan negosiator.

Menurut hemat peneliti sosok kepala sekolah itu

orang yang dituakan di sekolah. Artinya segala sesu-

atu tertumpu kepadanya. Stabil ataupun labil dalam

perkembangan sekolah tergantung kepadanya. Semua

kegiatan guru dapat dikendalikan. Jadi apabila setiap

saat kinerja guru meningkat ataupun stabil, bahkan

terjadi penurunan tingkat kinerja guru juga tergan-

tung kepada kepala sekolah. Kemampuan yang mema-

dai untuk dimiliki kepala sekolah betul-betul sangat

dibutuhkan peranannya.

Bentuk-bentuk tugas di bidang administrasi

adalah garapan kepala sekolah yang berkaitan dengan

pengelolaan bidang pendidikan di sekolah. Garapan

tersebut meliputi pengelolaan pengajaran, kesiswaan,

kepegawaian, keuangan, sarana-prasarana, dan hu-

bungan sekolah masyarakat. Keenam bidang tersebut,

bisa diklasifikasi menjadi dua, yaitu mengelola kom-

ponen organisasi sekolah yang berupa manusia, dan

komponen organisasi sekolah yang berupa benda.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

10

Garapan di bidang supervisi adalah tugas-tugas

kepala sekolah yang berkaitan dengan pembinaan

guru untuk perbaikan pengajaran. Supervisi merupa-

kan suatu usaha memberikan bantuan kepada guru

untuk memperbaiki atau meningkatkan proses dan

situasi belajar mengajar. Hal ini berarti sebuah upaya

meningkatkan kinerja guru. Sasaran akhir dari kegiat-

an supervisi adalah meningkatkan hasil belajar siswa.

2.2 Kompetensi Guru Profesional

Agar dapat melaksanakan tanggung jawab dan

tugas dengan baik, maka seorang guru dituntut me-

miliki keterampilan dan kemampuan tertentu. Hal ter-

sebut merupakan perwujudan dari kompetensi profe-

sional guru. Pada Kepmendiknas no. 045/U/2002 juga

disebutkan bahwa kompetensi merupakan seperang-

kat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan pekerjaan ter-

tentu. Merujuk pada UU No.14 tahun 2005 tentang

guru dan dosen, maka guru harus memiliki empat

kompetensi, yaitu kompetensi profesional, pedagogis,

personal, dan sosial.

Dari keempat kompetensi tersebut dapat dimak-

nai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang diwujudkan dalam tindakan yang cerdas

dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan

tugasnya. Ditandaskan lagi dalam Permendiknas

No.16 tahun 2007 tentang standar kompetensi akade-

mik dan kompetensi guru, bahwa standar kompetensi

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

11

guru terdiri dari kompetensi inti guru dan kompetensi

profesional guru. Dari dasar tersebut maka yang di-

maksud kompetensi profesional guru adalah kemam-

puan dan wewenang guru dalam melaksanakan

profesinya sebagai guru. Secara rinci kompetensi

profesional guru dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Kompetensi Profesional Guru

NO ASPEK SUB ASPEK

1 Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir yang mendukung mata pelajaran yang diampu

1.1 Menguasai materi

1.2 Memahami struktur

1.3 Memahami konsep

1.4 Memahami pola pikir yang mendukung mata pelajaran

2 Menguasai standar kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu

2.1 Menguasai standar kompetensi mata pelajaran yang diampu

2.2 Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu

2.3 Memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran yanag diampu

3 Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif

3.1 Memilih materi mata pelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik

3.2 Mengolah materi mata pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peseta didik

4 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

4.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus

4.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan

4.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keprofesionalan

4.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber

5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri

5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi

5.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

Sumber: data yang diolah (2013)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

12

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan

bahwa kompetensi profesional guru merupakan

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam. Hal ini mencakup penguasaan materi

kurikulum atau pelajaran di sekolah dan substansi

keilmuan yang menaungi materinya, termasuk pengu-

asaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan.

2.3 Pengelolaan Supervisi Akademik

Setelah membahas tugas-tugas bidang garapan

kepala sekolah dan kompetensi profesional guru,

selanjutnya pembahasan difokuskan pada pelaksana-

an supervisi di sekolah dasar. Kegiatan supervisi me-

rupakan usaha yang sifatnya membantu guru atau

melayani guru agar ia dapat memperbaiki, mengem-

bangkan, dan bahkan meningkatkan pengajarannya,

serta dapat pula menyediakan kondisi belajar siswa

yang efektif dan efisien. Dari alur perkembangan terse-

but, maka akan mengarah upaya untuk mencapai tu-

juan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan.

Telah ditandaskan lagi oleh Purwanto (2006: 76)

bahwa bantuan atau pelayanan yang diberikan, yang

dimaksud adalah bantuan yang diberikan dengan

jalan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

guru untuk dapat mengembangkan pengelolaan ke-

giatan belajar mengajar yang terdiri dari penyusunan

rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan

penilaian prestasi belajar. Dari pandangan tersebut,

supervisi dapat juga diartikan sebagai segala bantuan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

13

dari para pemimpin sekolah, yang tertuju pada

perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel

sekolah lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan.

Berarti juga bahwa supervisi ini berupa dorongan,

bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan dan

keahlian serta kecakapan guru-guru.

Bentuk-bentuk kegiatannya seperti bimbingan

dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan dalam

pendidikan dan pembelajaran; pemilihan alat-alat

pelajaran dan metode mengajar yang lebih baik; cara

penilaian yang sistematis terhadap seluruh fase proses

pembelajaran. Kegiatan-kegiatan supervisi ini sesuai

dengan fungsi dan tujuannya akan memacu pening-

katan kinerja guru. Pemberian bantuan pembinaan

dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung atau

tidak langsung kepada guru yang bersangkutan.

Supervisi akademik merupakan serangkaian

kegiatan membantu guru mengembangkan kemampu-

annya mengelola proses pembelajaran demi penca-

paian tujuan pembelajaran. Hal itu sama sekali bukan

menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses

pembelajaran, melainkan membantu guru mengem-

bangkan kemampuan profesionalnya. Pengembangan

kemampuan dalam konteks ini perlu ditafsirkan

secara luas. Hal ini bukan semata-mata ditekankan

pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan

mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan

komitmen (commitmen) atau kemauan (willingness)

atau motivasi (motivation) guru, sebab dengan mening-

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

14

katkan kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas

pembelajaran akan meningkat.

Dalam rangkaian upaya untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran, diperlukan sumber data super-

visi. Sumber data tersebut adalah sesuatu yang dituju

oleh pelaku supervisi yang sedang mengumpulkan

data. Oleh karenanya sumber data supervisi dikenal

dengan istilah sasaran supervisi. Dalam penyelengga-

raan supervisi akademik dilakukan dengan cara pem-

berian diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Proses

supervisi akademik tersebut dilakukan dengan bebe-

rapa tahapan, antara lain tahapan perencanaan, im-

plementasi, dan umpan balik. Kegiatan ini dilakukan

oleh kepala sekolah melalui konfirmasi kepada guru

atau pihak lain yang berkompeten.

2.3.1 Perencanaan Supervisi Akademik

Perencanaan merupakan salah satu syarat

mutlak bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi

setiap kegiatan, baik perseorangan maupun kelompok.

Perencanaan merupakan bekal kegiatan pelaksanaan.

Pelaksanaan supervisi akademik perlu direncanakan

dengan baik, rapi dan terstruktur. Perencanaan dimu-

lai dari pertemuan awal, observasi kelas, wawancara

hingga diskusi dan tindak lanjutnya. Berkaitan dengan

hal ini Hartoyo (2006: 93) menyatakan bahwa peren-

canaan ini meliputi: tujuan, waktu, tempat, instrumen

dan sebagainya yang diperlukan untuk kelancaran

proses supervisi. Pandangan mengenai perencanaan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

15

itu sangat berpengaruh terhadap hasil supervisi. Oleh

karena itu perencanaan yang matang merupakan awal

keberhasilan.

Perincian perencanaan disusun bersama antara

pengawas, kepala sekolah dan guru. Maksudnya

untuk menciptakan koordinasi antara keduanya,

sehingga pelaksanaa supervisi tidak tumpang tindih.

Dalam perencanaan supervisi pembelajaran kepala

sekolah bersama guru sekaligus menghadirkan

pengawas berdiskusi menyusun rencana kerja untuk

kurun waktu tertentu, yaitu satu tahun yang dibagi

menjadi rencana caturwulan dan bulan.

2.3.2 Implementasi Supervisi Akademik

Kegiatan pelaksanaan supervisi akademik meru-

pakan implementasi dari perencanaan yang telah di-

susun. Bagaimana dapat melaksanakan dengan baik,

tentu saja memerlukan teknik atau cara yang baik

pula. Pelaksanaan supervisi akademik dapat dilaku-

kan dengan berbagai cara sesuai dengan situasi dan

kondisi setempat. Tempat yang satu kemungkinan

berbeda dengan palaksanaan di tempat yang lain.

Fenomena yang demikian ini dapat menggunakan

ketentuan rambu-rambu pelaksanaan kegiatan super-

visi akademik. Herabudin (2009: 234) memberikan

pandangan sebagai berikut:

Rambu-rambu dalam pelaksaan supervisi akade-

mik yaitu (1) kunjungan rutin yang terjadwal ke

setiap sekolah, yang dikesani sebagai silaturahmi para supervisor sehingga terbentuk hubungan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

16

dialogis yang harmonis dalam mendiskusikan ber-bagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi

sekolah; (2) melakukan berbagai kegiatan sekolah

dengan melibatkan para guru dan siswa untuk

mengenali dan menerapkan metode dan pendekat-an baru dalam pembelajaran; (3) melaksanakan

seminar pendidikan untuk para guru untuk me-

nambah wawasan kependidikannya; (4) pelaksa-naan kurikulum baru yang lebih menekankan

kepada kemandirian siswa; (5) penilaian terhadap

kinerja guru dan reward yang dijanjikan.

Ada yang menerapkan dengan rambu-rambu,

tetapi ada juga yang mengatakan dengan teknik.

Untuk pelaksanaan kegiatan supervisi yang baik

tentunya dengan teknik yang sesuai keadaan setempat

dan saling menerima. Teknik supervisi bisa dikelom-

pokkan menjadi dua, yaitu teknik supervisi individual

dan teknik supervisi kelompok. Klasifikasi ini untuk

mempermudah menjangkau tujuan. Dalam melaksa-

nakan kegiatan supervisi perlu rambu-rambu ataupun

teknik-teknik yang mendukung, implementasinya

perlu menyesuaikan kondisi dan situasi setempat.

Pengaruh ataupun efek yang muncul sesaat di

lapangan perlu dicatat untuk menemukan solusinya,

sekaligus sebagai perbaikan supervisi berikutnya.

2.3.3 Umpan Balik Supervisi Akademik

Setelah memerinci perencanaan, kemudian

melaksanakan kegiatan supervisi akademik maka yang

berikutnya adalah tindak lanjut umpan balik dari

kegiatan itu sendiri. Pertemuan balikan dilakukan

segera setelah melaksanakan observasi pengajaran.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

17

Namun terlebih dahulu melakukan analisis terhadap

hasil observasi. Pertemuan balikan ini merupakan

tahap yang penting untuk mengembangkan perilaku

guru dengan cara memberikan balikan tertentu.

Sergiovanni (2007: 65) menjelaskan bahwa balikan ini

harus deskriptif, spesifik, konkrit, bersifat memotivasi,

aktual, dan akurat, sehingga betul-betul bermanfaat

bagi guru. Pandangan tersebut diperkuat lagi oleh

Goldhammer, Anderson, dan Krajewski (2001: 69),

yang menyatakan bahwa:

Paling tidak ada lima manfaat pertemuan balikan

bagi guru, sebagaimana dikemukakan yaitu:

(1) guru bisa diberikan penguatan dan kepuasan, sehingga bisa termotivasi dalam kerjanya, (2) isu-

isu dalam pengajaran bisa didefinisikan bersama

supervisor dan guru dengan tepat, (3) supervisor bila mungkin dan perlu, bisa berupaya menginter-

vensi secara langsung guru untuk memberikan

bantuan didaktis dan bimbingan, (4) guru bisa

dilatih dengan teknik ini untuk melakukan super-visi terhadap dirinya sendiri, dan (5) guru bisa

diberi pengetahuan tambahan untuk meningkat-

kan tingkat analisis profesional diri pada masa yang akan datang.

Dari pendapat tersebut dapat ditambah bahwa

sebelum mengadakan pertemuan balikan ini kepala

sekolah terlebih dahulu menganalisis hasil observasi

dan merencanakan bahan yang akan dibicarakan

dengan guru. Begitu pula diharapkan guru menilai

dirinya sendiri. Setelah itu dilakukan pertemuan

balikan ini. Dalam pertemuan balikan ini sangat

diperlukan adanya keterbukaan antara kepala sekolah

dan guru. Sebaiknya kepala sekolah menanamkan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

18

kepercayaan pada diri guru bahwa pertemuan balikan

ini bukan untuk menyalahkan guru melainkan untuk

memberikan masukan balikan. Kepala sekolah dalam

setiap pertemuan balikan adalah memberikan pengu-

atan (reinforcement) terhadap guru. Baru dilanjutkan

dengan analisis bersama setiap aspek pengajaran yang

menjadi perhatian supervisi klinis.

Pada kesempatan ini kepala sekolah bersama

guru mengidentifikasi target keterampilan sebagai

perhatian utama yang telah dicapai dan yang belum

dicapai. Bisa juga pada saat ini kepala sekolah me-

nunjukkan hasil rekaman kegiatan. Dengan demikian

guru mengetahui apa yang telah dilakukan dan

dicapai. Apabila ada yang belum sesuai dengan target

kegiatan dan perhatian utama guru sebagaimana

disepakati pada tahap pertemuan awal maka guru

dapat memperbaiki diri. Kegiatan ini kepala sekolah

bisa juga merekam proses belajar mengajar dengan

alat elektronik, maka sebaiknya hasil rekaman ini

dipertontonkan kepada guru sehingga ia dengan bebas

melihat dan menafsirkannya sendiri.

Berikut ini beberapa langkah yang perlu dilaku-

kan selama pertemuan balikan (Anonim, 2008: 45).

Langkah-langkah ini antara lain, a)menanyakan perasaan guru secara umum atau kesannya ter-

hadap pengajaran yang dilakukan, kemudian

supervisor berusaha memberikan penguatan (reinforcement); (b) menganalisis pencapaian tuju-

an pengajaran yaitu kepala sekolah bersama guru

mengidentifikasi perbedaan antara tujuan penga-

jaran yang direncanakan dan tujuan pengajaran

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

19

yang dicapai; (c) menganalisis target keterampilan dan perhatian utama guru; (d) kepala sekolah me-

nanyakan perasaannya setelah enganalisis target

keterampilan dan perhatian utamanya; (e) Me-

nyimpulkan hasil dari apa yang telah diperoleh- nya selama proses supervisi klinik. Di sini super-

visi memberikan kesempatan kepada guru untuk

menyimpulkan target keterampilan dan perhatian utamanya yang telah dicapai selama proses super-

visi klinis; (f) mendorong guru untuk merenca-

nakan latihan-latihan sekaligus menetapkan ren-cana berikutnya.

Adapun pemberian umpan balik (feed back) oleh Dharma (2004: 8) dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Pemberian Umpan Balik

Sumber: Manajemen Supervisi (Dharma, 2004: 8)

Proses

Kondisi

Hasil

Umpan Balik

Motivasi

Umpan Balik Formatif

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

20

Penjelasan dari Gambar 2.1 pemberian umpan

balik tersebut adalah sebagai berikut:

Kondisi: unsur masukan atau input yaitu semua masukan yang

diperlukan dalam proses pembelajaran yaitu lingkung-an kerja, media pembelajaran, hubungan antar pribadi

guru, suasana kerja, kebijakan sekolah.

Proses: semua kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembela-

jaran, penilaian hasil pembelajaran, analisis penilaian

hasil pembelajaran, tindak lanjut hasil penilaian pem-belajaran.

Hasil: salah satu parameter hasil pembelajaran adalah perolehan

rata-rata nilai hasil ujian nasional dan prestasi non

akademik yang lain yang diperoleh siswa.

Balikan formatif: diberikan untuk mengubah kinerja guru dalam

memperbaiki kualitas pembelajaran yang langsung

disam-paikan setelah supervisi pembelajaran.

Balikan motivasi: digunakan untuk mendorong guru agar

bekerja lebih baik dengan memberikan penghargaan

bagi yang berprestasi dalam pembelajaran.

Berdasarkan gambar dan penjelasan tersebut,

bahwa fungsi balikan dalam pelaksanaan supervisi

adalah mengkomunikasikan hasil supervisi kepada

guru sebagai feedback atau balikan untuk memper-

baiki kesalahan dengan tindak lanjutnya. Dengan

adanya balikan ini dapat mempengaruhi pembelajaran

yang diinginkan (umpan balik motivasi) dan mempe-

ngaruhi bentuk pembelajaran yang diinginkan (umpan

balik formatif). Umpan balik tersebut diharapkan ada

perbaikan proses pembelajaran. Harapan lainnya ada-

lah meningkatnya mutu pembelajaran. Peningkatan

kinerja guru tersebut akan terlihat dengan adanya

peningkatan pelayanan siswa pada proses pembela-

jaran dan meningkatnya perolehan hasil belajar.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

21

2.4 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa jurnal sebagai penelitian terdahu-

lu yang sudah membahas tentang kepemimpinan

kepala sekolah, kompetensi guru profesional, dan

sekaligus dengan pelaksanaan supervisi. Penjelasan

dalam jurnal tersebut sudah merupakan persamaan

yang ada pada penelitian ini, adalah sebagai berikut:

Bloom (2003: 8) dalam Journal of Case Studies in

Education yang berjudul Leadership effectiveness and

instructional supervision: the case of the failing twin

menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai adminis-

trator mempunyai kewajiban dalam melakukan super-

visi dan monitoring secara teratur. Tujuannya untuk

mengu-rangi benturan sumber daya manusia yang di-

kelola baik secara vertikal maupun horizontal. Dalam

jurnal tersebut digambarkan beberapa fenomena per-

masalahan pembelajaran, efektivitas kepemimpinan,

pengawasan pelatihan peningkatan kinerja guru.

Permasalahan yang diangkat merupakan fenomena

dalam sebuah instansi pendidikan.

Dijelaskan bahwa penjiwaan kepemimpinan

yang beroreantasi pada efektivitas dan etos kerja yang

tinggi akan membawa sebuah keberhasilan yang

cemerlang. Penjiwaan ini adalah proses mengangkat

semangat kinerja tenaga pendidikan yang dilakukan

secara efektif dan profesional. Perlakuan dalam proses

peningkatan tersebut difokuskan pada peningkatan

hasil perolehan keterampilan yang diraih anak.

Kecemerlangan hasil yang digenggam anak merupakan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

22

cermin kepemimpinan yang efektif dan etos kerja yang

tinggi.

Jurnal internasional berjudul TAFE head

teachers: Discourse brokers at the managementteaching

interface oleh Black (2003: 8), Meadowbank College of

TAFE Northern Sydney Institute menyatakan bahwa

kepala sekolah harus mempunyai strategi dalam

memanajemen guru. Kepala sekolah merupakan kunci

dalam pengelolaan tersebut. Banyak kegiatan guru

dipengaruhi oleh supervisi yang dilakukan oleh kepala

sekolah. Kegiatan supervisi ini untuk meningkatkan

kinerja guru dalam pendidikan. Supervisi ini mampu

mempengaruhi kinerja guru secara berkelanjutan.

Dijelaskan lebih dalam lagi mengenai pengelolaan guru

dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara-

kat dengan sekolahan, pengelolaan kesiswaan dan

kurikulum, hal tersebut dalam rangka pendayagunaan

sumberdaya secara optimal. Pada intinya adalah pada

faktor utama dikelola dengan baik maka komponen-

komponen yang lain akan terimbas juga. Dengan

demikian apabila faktor semangat guru sudah termo-

tifasi dengan baik maka semua yang berkaitan dengan

tugas guru akan menghasilkan produk yang optimal.

Canadian Journal of Educational Administration

and Policy, January 14, 2007 berjudul Teacher Educa-

tion Program Admission Criteria and What Beginning

Teachers Need to know to be Successful Teachers oleh

Childs and Casey (2007: 1) dalam abstraknya melapor-

kan mengenai pemilihan program pendidikan guru

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

23

yang prospektif. Program tersebut berkaitan dengan

skill, wawasan dan perilaku yang merupakan kriteria

persiapan guru dalam pembelajaran. Hasil dari proses

tersebut mampu memproduksi guru profesional.

Keberhasilan potensi yang dimiliki anak juga merupa-

kan keberhasilan seorang guru.

Journal Effectiveness of the blended Supervision

model: a case study of Student teachers learning to

teach in High schools of Zimbabwe oleh Mutandwa,

Muropa and Gadzirayi (2007: 11) menjelaskan bahwa

model supervisi merupakan upaya mengkolaborasikan

atau mencampurkan model tutorial guru dan murid

dalam pembelajaran. Metode ini banyak memfokuskan

pada aktivitas diskusi. Perbedaannya terletak pada

subjek yang melakukan supervisi, yaitu apabila dalam

penelitian terdahulu yang melakukan supervisi adalah

guru terhadap siswa, sedangkan pada penelitian ini

adalah kepala sekolah terhadap guru. Persamaannya

adalah penggunaan metode kualitatif dan pembahasan

metode supervisi dengan cara hubungan kerja sama

atau diskusi.

Jurnal internasional berjudul Supervision as

Professional Development: Compatible or Strange

Bedfellows in the Policy Quest for Increased Student

Achievement oleh Rucinski and Hazi (2007: 3) bahwa

supervisi merupakan usaha evaluasi guru yang ber-

guna untuk meningkatkan kualifikasi guru sebagai

tenaga pengajar. Prosesnya berlangsung secara ber-

jangka atau bertahap yang dilakukan dalam rangka

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6018/2/T2... · 2015-06-09 · Kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh ... resiko

24

peningkatan pembelajaran siswa di kelas melalui guru

yang disupevisi. Dijelaskan pula bahwa profesional

dikembangkan melalui pengawasan yang profesional.

Melalui pengawasan maka dedikasi, karakter, sema-

ngat, dan sikap akan terbentuk, dan tugas keprofesio-

nalannya lebih diakui. Profesional menunjukkan

kinerja yang mumpuni, dimana kebijakan profesi itu

dapat meningkatkan prestasi. Dengan kebijakan profe-

sional guru maka akan mampu untuk meningkatkan

prestasi siswa.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian ter-

dahulu adalah bahwa penelitian ini lebih memfokus-

kan pada pengelolaan supervisi pembelajaran yang

meliputi perencanaan, implementasi dan umpan balik.

Metode yang digunakan adalah kualitatif, dimana

penelitian ini dilakukan pada taraf sekolah dasar,

sedangkan persamaannya adalah sama-sama memba-

has cara peningkatan profesionalisme guru melalui

suatu pembinaan dalam bentuk supervisi.