bab ii tinjauan pustaka -...

29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Bimbingan dan Konseling dalam Manajemen Pendidikan di Sekolah. Pendidikan di sekolah bertujuan untuk menghasilkan perubahan positif dalam diri siswa yang sedang berkembang menuju kedewasaan secara utuh. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam sistem pendidikan di sekolah telah dikembangkan tiga sub sistem, yang meliputi sub sistem administrasi, sub sistem pengajaran (instruction), sub sistem pemberian bantuan atau pembinaan siswa (pupil/student personal service). Bidang Bimbingan dan Konseling termasuk pada pemberian bantuan/pembinaan siswa Mortensen dan Schumuller (1967 : 7). Ketiga sub sistem ini bekerja sama menurut fungsinya masing-masing dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya meliputi beberapa atau aspek yang secara bersama- sama merupakan suatu kebulatan. Pidarta, (1988:4) mendefinisikan manajemen pendidikan sebagai aktivitas memadukan sumber- sumber pendidikan agar terpusat dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Sumber daya dimaksud dalam definisi ini adalah ketenagaan, dana, sarana, dan prasarana termasuk

Upload: dangnhi

Post on 20-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Bimbingan dan Konselingdalam Manajemen Pendidikan diSekolah.Pendidikan di sekolah bertujuan untuk

menghasilkan perubahan positif dalam diri siswa yangsedang berkembang menuju kedewasaan secara utuh.Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam sistempendidikan di sekolah telah dikembangkan tiga subsistem, yang meliputi sub sistem administrasi, subsistem pengajaran (instruction), sub sistem pemberianbantuan atau pembinaan siswa (pupil/student personalservice). Bidang Bimbingan dan Konseling termasukpada pemberian bantuan/pembinaan siswa Mortensendan Schumuller (1967 : 7).

Ketiga sub sistem ini bekerja sama menurutfungsinya masing-masing dalam rangka pencapaiantujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnyameliputi beberapa atau aspek yang secara bersama-sama merupakan suatu kebulatan.

Pidarta, (1988:4) mendefinisikan manajemenpendidikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam pencapaiantujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.Sumber daya dimaksud dalam definisi ini adalahketenagaan, dana, sarana, dan prasarana termasuk

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

2

informasi. Dengan demikian maka kemampuan seorangmanajer memadukan sumberdaya tersebut merupakanhal yang sangat penting. Dalam definisi ini tentu sajameliputi proses perencanaan, pengorganisasian,penggerakan, dan pengendalian sebagaimana fungsi-fungsi manajemen.

Manajeman dalam bimbingan dan konselingtidak lepas dari manajeman sekolah. Tery, GR & Rue,LW, (1982) : menjelaskan fungsi-fungsi manajemenadalah (a). Planning, (b). Organizing, (c). Staffing, (d).Motivating, (e) Controlling. Dalam Bimbingan danKonseling menerapkan juga fungsi-fungsi manajemen.Penerapan tersebut digambarkan sebagai berikut : (a).Planning. Menyusun program kegiatan bimbingan danKonseling, dari program tahunan hingga programharian dalam bentuk rencana pelaksanaan layanan dansatuan layanan pendukung yang harus dilakukan gurupembimbing, (b). Organizing. Agar program yang telahdisusun dapat terlaksanan secara efektif dan efisien,tentu saja perlu melibatkan berbagai pihak yang ada disekolah yakni kepala sekolah, guru dengan peranandan tanggung jawab masing-masing phak tersebutperlu dianalisis dengan seksama sehingga terjalinkerjasama yang harmonis. (c). Staffing. Untukmeningkatkan profesionalisme guru pembimbing, perludiupayakan keikutsertaan mereka dalam kegiatan-kegiatan seminar, loka karya, ataupun pelatihantentang Bimbingan dan Konseling, (d).Motivating/motivation merupakan jenis kegiatan dalamMelakukan upaya-upaya peningkatan motivasi kerjaguru pembimbing melalui pemberian penghargaan,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

3

insentif, dan sebagainya, (e). Controlling. Melakukanevaluasi terhadap penyelenggaraan layanan Bimbingandan Konseling, melakukan analisis terhadap hasilevaluasi serta melakukan tindak lanjut terhadapanalisis hasil evaluasi.

Melalui manajemen yang baik, pelayananBimbingan dan Konseling diharapkan efisiensi danefektivitas dalam penyelenggaraan kegiatan Bimbingandan Konseling di sekolah. Dengan demikian perananBimbingan dan Konseling dalam mengoptimalkanpencapaian tujuan pendidikan disekolah dapatterlaksana mewujudkan tujuan yang hendak dicapaisekolah.

2.2 Bimbingan karier dalam BimbinganKonselingPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentangBimbingan dan konseling pada Pendidikan Dasar danPendidikan Menengah (hal.15), bimbingan dankonseling karier bertujuan memfasilitasiperkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilankeputusan karier sepanjang rentang hidupnya, dengandemikian siswa akan (1) memiliki pemahaman diri,(kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkaitdengan pekerjaan, (2) memiliki pengetahuan mengenaidunia kerja dan informasi kariryang menunjangkematangan kompetensi karir, (3) memiliki sikap positifterhadap dunia kerja, (4) memahami relevansikemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratankeahlian atau ketrampilan bidang pekerjaan yang

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

4

menjadi cita-cita kariernya masa depan, (5) memilikikemampuan untuk membentuk identitas karier,dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratankemampuan yang dituntut, lingkungan sosiopsikologispekerjaan, prospek kerja dan kesejahteraan kerja.Memiliki kemampuan merencanakan masa depan yaitumerancang kehidupan secara rasional, untukmemperoleh peran- peran yang sesuai dengan minat,kemampuan dan kondisi kehidupan social ekonomi,membentuk pola karier, mengenal ketrampilankemampuan dan minat, memiliki kemampuan ataukematangan untuk mengambil keputusan karier.

Ruang lingkup bimbingan konseling kariertertuang dalam program bimbingan konseling karierterdiri atas pengembangan sikap positip terhadappekerjaan, pengembangan ketrampilan menempuhmasa transisi secara positif dari masa bersekolah kemasa bekerja, pengembangan kesadaran terhadapberbagai pilihan karir, informasi pekerjaan, ketentuansekolah dan pelatihan kerja, kesadaran akan hubunganberagam tujuan hidup dengan nilai, bakat, minatkecakapan, dan kepribadian, dituangkan dalamberbagai layanan karier yang komprehensif danberkesinambungan setiap jenjang pendidikan dasarsampai menengah.

Oleh karena itu program Layanan bimbingankarier di Sekolah Menengah Kejuruan dikembangkandari kebutuhan dan tugas perkembangan sebagaikompetensi karier yang harus dikuasai siswa, Mulaidari aspek perkembangan Karier, tahap dan tugasinternalisasi karier, dan tujuan karier yang hendak

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

5

dicapai serta permasalahan karier yang ada.Mempertimbangkan kesesuaian objek kajian materidengan pengembangan bakat, minat dan kreativitassiswa. Memberikan layanan bimbingan karier yangberfungsi dalam hal pemahaman, pencegahan,pengentasan pemeliharaan dan pengembangan karieryang termuat dalam program bimbingan karier yangkomprehensif yang disusun berdasarkan needassesmen karier yang sesuai.

2.3 Teori kematangan Karier2.3.1 Definisi Kematangan Karier

Kematangan karier adalah tahapan dariperkembangan karier individu (Super dalam Sharf,2006 :228).

Super mendefinsikan kematangan karier sebagai“congruence between an individual’s vocational behaviorand the expected vocational at the age”. (Sharf, 2006)yang berarti bahwa individu dapat dikatakan memilikikematangan karier adalah individu yang mempunyaikesesuaian antara perilaku karirnya dengan tugasperkembangan pada rentang usianya. Perkembangankarier dalam setiap tahap merupakan hasil interaksiantara kematangan karier seseorang dengan tuntutanrealita dari situasi yang dihadapinya.

Menurut teori perkembangan karier super (Sharf,2006: 228). Masa remaja memiliki kesiapan dalammenentukan pilihan-pilihan karir yang tepat. Kesiapanindividu dalam menentukan pilihan-pilihan kariertersebut dikenal sebagai “kematangan karier’. Superberpendapat bahwa penyesuaian tugas-tugas sesuai

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

6

pada setiap tahapan merupakan indikasi kematangankarir (career maturity).

Kematangan karier merupakan konsep utamadari teori perkembangan karir dari super (life spanTheory), dinyatakan dalam keberhasilannyamenyempurnakan antara usia dan tahap-tahap dalamtugas perkembangan melewati rentang kehidupan.Kematangan karier sebagai bagian dari perkembanganadalah proses yang berlangsung sepanjang kehidupanseseorang. Kematangan karier dapat dilihat sebagaiproses dan hasil, kematangan karier sebagai prosesmengacu kepada bagaimana individu menentukan,membuat pilihan atau keputusan dan bagaimanaindividu mengkombinasikan antara kondisi dirinyadengan lingkungan. Sedangkan kematangan kariersebagai hasil mengacu kepada apa yang telah dicapaiindividu, apakah dia mantap atau tidak dengan pilihanatau keputusan yang telah dipilihnya.

2.3.2 Tahap Perkembangan KematanganKarier

Super (1995) menggambarkan perkembangankarier manusia menjadi lima fase yang berlangsungsepanjang hayat yaitu :1. Tahap pertumbuhan (growth) antara usia 4-13

tahun. Pada fase ini mengarah pada pertumbuhanfisik dan perubahan mental. Selama masa ini,individu membentuk mekanisme sikap dan perilakuyang merupakan unsur yang penting dari konsepdiri bagi hidupnya. Pada waktu yang bersamaan,pengalaman memberikan latar belakang

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

7

pengetahuan kerja yang pada akhirnya digunakandalam pilihan sementara dan pilihan akhir. Dalamfase ini anak-anak mengembangkan bakat, minat,kebutuhan dan potensi yang akhirnya akandipadukan dalam konsep diri.

2. Tahap Penjelajahan (Exploration), berlangsung usia14-24 tahun. Remaja mulai memikirkan beberapaalternatif pekerjaan tetapi belum mengambilkeputusan mengikat, mulai mencari peluang yangterbuka bagi individu di samping meningkatkankepedulian atau problematika karier. Sebagianindividu meneliti jabatan tertentu, memutuskankarier yang hendak diikuti serta melakukan prosesperalihan ke dalam karier yang dikendaki. Pilihanyang diungkapkan seringkali tidak nyata ataurealistik. Pilihan sementara biasanya mempunyaisedikit signifikansinya jangka panjang

3. Tahap pendirian (Establishment), yaitu antara usia24-35 tahun. Individu mulai memasuki dunia kerjayang sesuai dengan dirinya dan bekerja keras untukmempertahankan pekerjaan tersebut. Masa inimerupakan masa produktif dan kreatif. Individumerasa nyaman dengan pekerjaan, sehingga inginterus mempertahankan pekerjaan yang dimiliki.Tugas perkembangan yang harus dipenuhi olehindividu pada masa ini adalah menstabilkan danmenetapkan pilihan pekerjaan agar memperolehkeamanan dan kenyamanan dalam bekerja sertamelakukan peningkatan dalam dunia kerja denganmenunjukkan perilaku yang positif dan produktifdengan rekan kerja. Tahap pembinaan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

8

(maintenance), yaitu antara usia 35-64 tahun. Padatahap ini individu sudah mulai dewasa untukmenyesuaikan diri dan menghayati terhadapjabatannya, individu telah menetapkan pilihan padasatu bidang karier, fokus mempertahankan posisimelalui persaingan dengan rekan kerja yang lebihmuda dan menjaga posisi tersebut denganpengetahuan baru

4. Tahap pengunduran (decline), yaitu tahun 65 tahunkeatas. Pada tahap ini individu mulai memasukimasa pensiun dan harus menemukan pola hidupbaru setelah melepaskan masa jabatannya, mulaimempertimbangkan masa pra pensiun, hasil kerja,akhirnya pensiun. Hal ini dikarenakan berkurangkekuatan mental, fisik sehingga menyebabkanperubahan aktivitas kerja.

Pada Siswa SMK dengan rentang usia usia15 sampai dengan 18 tahun, berada dalam tahapTahap Penjelajahan (Exploration), memikirkan berbagaimacam alternatif pekerjaan tetapi belum mengambilkeputusan yang mengikat.

2.3.3 Tugas Perkembangan KematanganKarierTahapan perkembangan karier di atas

menjadi kerangka untuk perilaku dan sikap individuterhadap suatu pekerjaan yang dimanifestasikanmelalui lima aktivitas yang dikenal dengan tugasperkembangan karier (career development task). Tahapeksplorasi dalam perkembangan karier adalah tahapterpenting bagi siswa usia sekolah menengah,

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

9

menurut Super dalam Herring, 1998 menjabarkantugas perkembangan kematangan karier sebagaiberikut :

1. Kristalisasi (Crsystallization), berlangsung di sekitarusia 14 -18 tahun. Tugas perkembangan meliputi: a)kesadaran diri (self Awareness) yaitu mengenalikecakapan, minat, ketrampilan, tata nilai anutandan pilihan gaya hidup, b) tersedia peluangkesadaran diri memiliki pengetahuan tentangwawasan luas atas dunia kerja beserta persyaratanpendidikan yang terkait dengan mengenalikecenderungan pilihannya untuk memikirkan peranjabatannya. Hal ini disebabkan peran karier salingmempengaruhi dengan keluarga dan masyarakat. Disamping itu, perencanaan karir bersangkut pautdengan rencana hidup keseluruhan sepanjanghayat.

2. Spesifikasi (specification) berlangsung antara usia18-24 tahun, sebagai hasil dari mengeksplorasiberbagai jabatan yang secarapotensial dipandangmenjanjikan beserta jalur pendidikan yang sesuai,remaja dan dewasa muda mampu menspesifikasikecenderungan pilihan karir dan pilihan pendidikanlanjutan serta mengambil langkah-langkahmenerapkan keputusan karir yang telah diambil.

3. Implementasi (implementasi) berlangsung antarausia 24-35 tahun, sebagian orang dewasamenangani tugas perkembangan ini diawal usiaduapuluhan. Tugas perkembangan ini diawalmenempuh pendidikan dan pelatihan yangdiperlukan untuk mencapai tujuan karir. Melamar

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

10

pekerjaan selaras dengan karir yang terspesifikasi,mengeksplorasi jabatan yang dipandang tepatsebelum masuk jalur jabatan yang lebih khusus,membuat jejaring informasi dan relasi serta menulisriwayat hidup dan wawancara seleksi karyawanberlangsung pada tahap ini.

4. Stabilitasi (Stabilitation) berlangsung antara usia35-45 tahun. Periode mengkonfirmasi karier yangdisukai dengan pengalaman kerja yangsesungguhnya dan penggunaan bakat untukmenunjukkan bahwa pilihan karirnya sudah tepat.

5. Konsilidasi (Consilidation) berlangsung pada usia 45tahun keatas periode pembinaan kemapanan karierdengan meraih kemajuan, status dan senioritas.

Berdasarkan tugas perkembangan karier Padausia Sekolah menengah, Tugas Pengembanganperencanaan dan pengambilan keputusan karier dalamtaraf perkembangan eksplorasi siswa yang mengelolaproses ini dengan baik memiliki kematangan kariersehingga siap membuat pilihan karir yang realistik dansebaliknya siswa yang kurang mampu mengelola prosesini sebaik teman sebayanya dikatakan kurang matangkarirnya dan kurang siap membuat pilihan karier.

Dalam konteks inilah kematangan karier ataukesiapan membuat pilihan karier yang realistik perludipandu sekolah, guru, konselor, dan orang tuamemainkan peran penting dalam proses kematangankarir. Peran guru, konselor dan orang tua siswa dapatberbentuk dorongan dan dukungan bagi siswa untukmelakukan langkah berikut (Hughes ,2000):

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

11

1. Menyadari ada sifat dan tempo pengambilankeputusan dan pilihan yang berpengaruh padapilihan karir bdimasa depan, serta mengakui adakebutuhan merencanakan karir beserta studilanjutan dalam rentang waktu agak panjang. Secaraideal dimulai ditahun-tahun pertama usia remajaawal sekitar kelas 6 SD

2. Makin memperjelas minat, kecakapan, talenta,kecenderungan kepribadian, tata nilai anutan danpilihan gaya hidup serta keterhubungan segi-segikesadaran diri tersebut dengan dunia kerja

3. Mengadakan pentelaahan mendalam atas berbagaipilihan luas karir beserta persyaratan pendidikandan latihan yang sesuai

4. Mengupayakan agar dipahami dan pengetahuanluas atas peluang-peluang jabatan yang menjanjikanberikut persyaratan pendidikan yang sesuai.

5. Mengembangkan pengetahuan atas faktor-faktorpenting yang perlu diperhitungkan dalam prosespengambilan keputusan karir dan keputusankependidikan serta mengembangkan kecakapanmenerapkan model pengambilan keputusan kedalampemilihan karir dan jurusan studi.

2.3.4. Faktor Kematangan KarierSuper (1995), Faktor kematangan karir terdiri

dari 5 komponen yaitu perencanaan karier (careerplanning), eksplorasi karier (career exploration),pembuatan keputusan karier (Career decision making),Informasi karier (Career Information):Orientasi nyatadalam karier (realism Orientation Career)

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

12

1. Perencanaan karier/Career planningPerencanaan karier mengukur seberapa besar

pemikiran yang individu telah ditunjukkan pada ragamaktifitas mencari informasi dan seberapa besar merekamerasakan tentang aspek kerja yang beraneka ragam.Jumlah perencanaan yang individu telah lakukansangatlah penting pada konsep ini. Beberapa aktifitasyang terlibat adalah belajar mengenai wawasan danpersiapan informasi karier, perencanaan mengambilprogram yang sesuai karier, merencanakan karierdengan antisipasi karier yang akan datang.

Ketika berbicara dengan siswa tentang kegiatanperencanaan karier, hal ini berguna untuk mengetahuitidak hanya apa yang siswa lakukan, tetapi juga apayang siswa duga atau kira bahwa dia telah lakukan.Langkah ini untuk memberikan lebih banyak berfungsisbagai dasar perencanaan.2. Eksplorasi karier / Career Exploration

Keinginan mengeksplorasi atas mencari informasiadalah konsep yang menjadi dasar pada skalaeksplorasi karier. Keinginan siswa menggunakansumber-sumber informasi seperti orang tua, kerabatlainnya, teman-teman, guru-guru, konselor, buku, film,sedang diteliti.

Penggunaan sarana informasi yang tersedia jugamemberikan pengaruh dalam kegiatan ekplorasi karierindividu. internet, kegiatan-kegiatan yang tersediasumber tertulis seperti Koran, majalah.

Konsultasi dari berbagai pihak juga digunakansebagai sarana dalam eksplorasi karier individu,

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

13

eksplorasi karier individu lebih berfokus pada sikapyang dilakukan individu.3. Pengambilan keputusan /Decision Making

Pendapat bahwa siswa harus mengetahuibagaimana membuat keputusan karier sangatlahpenting, menurut konsep super tentang kematangankarier, kemampuan ini melibatkan kemampuanmenggunakan kemampuan menggunakan pengetahuandan pikiran guna membuat rencana karier.

Pembuatan keputusan, siswa diberi situasi dimana siswa harus membuat keputusan karier dandiminta untuk memutuskan keputusan yang terbaikdengan langkah keputusan karier dengan memper-timbangkan hal-hal yang mempengaruhi.

Perencanaan dalam keputusan, kemandiriandalam membuat keputusan, Pertimbangan dalammembuat keputusan.4. Informasi /Information

Informasi kemampuan diri informasiKetrampilan yang dikuasai, cita-cita, bakat, minatkecerdasan, nilai hidup,pilihan gaya hidup, sifatkepribadian, Informasi tentang Dunia kerja : InformasiPengetahuan kelompok kerja, Gambaran tentang jenispekerjaan, Informasi tentang pilihan peluang kerja,Persyaratan dalam dunia kerja, Bidang pekerjaan yangdibutuhkan didaerah tertentu, kewajiban kerja dalambekerja, hak dalam bekerja, cara memasuki suatupekerjaan, resiko pekerjaan.5. Orientasi Nyata /Realism Orientation

Pilihan nyata dalam karir (realistik), Pengalamankarier, Mengetahui faktor pendukung dan penghambat

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

14

karier yang diinginkan, Mampu mengambil manfaatmembuat keputusan yang realistik.

Dari lima faktor yang menentukan kematangankarier siswa ini , yang dijadikan dasar teori dalammenyusun konstruk pengembangan inventori daalampenelitian ini.

2.4 Inventori Kematangan Karir2.4.1 Definisi Inventori Kematangan karier

Inventori dalam bimbingan dan konselingmerupakan alat pendukung dalam pemahamanindividu. Di tinjau dari segi diungkapkannya data,maka sifat dari tehnik ini adalah approach self report,sebab individu dengan inventori itu dapat menyatakansegala aspek-aspek kepribadian penyesuaiannya secarabebas. Inventori umum yang digunakan dalambimbingan konseling seperti minat, nilai, kepribadian(Aiken:2006).

Adapun bentuk dari inventori itu dapat berupaquestionaire (angket), chek-list atau rating scale. Denganalat-alat ini di harapkan individu dapat menunjukkanbagaimana merasa, bagaimana bersikap, berbuat danmengerjakan sesuatu. Berdasarkan tujuan-tujuan itumaka kita mengenal adanya berbagai jenis inventoriseperti: personality inventories, interest inventories, danattitude inventories (Aiken :2009 : 15 )

Fungsi Inventori adalah mengumpulkan datadalam rangka memahami individu dan fungsi data dandata merupakan potret atau gambaran tentangseseorang. Aplikasi Instrumentasi bimbingan dankonseling, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

15

konseling untuk mengumpulkan data dan keterangantentang siswa, keterangan tentang lingkungan siswa,melalui instrument tes (tes intelegensi, bakat, minat,kepribadian, hasil belajar, diagnostic) dan non tes(catatan anekdot, angket/kuisioner, daftar cek,sosiometri, inventori) berfungsi sebagai fungsipemahaman, yang mendasari berbagai layananbimbingan lanjutan yang dibutuhkan siswa, yangberfungsi sebagai pencegahan, pengentasan,pemeliharaan dan pengembangan.

Zunker, VG (2006) menyebutkan bahwainventori kematangan karier adalah alat ukur yangdigunakan untuk mengetahui kematanganan karierindividu dalam proses pembuatan keputusan, inventorikematangan karier merupakan alat diagnosis untukmengembangkan prosedur individual atau kelompok,bisa juga menghasilkan pengukuran orientasiperencanaan, kesiapan untuk eksplorasi, informasi danpembuatan keputusan secara realistik.

2.4.2 Manfaat Inventori Kematangan karierMenurut Super (1995) ada 3 kegunaan inventori

kematangan karier dalam layanan bimbingan dankonseling karier yaitu : konseling perorangan,perencanaan program bimbingan dan evaluasi danpenelitian1. Konseling perorangan

Inventori kematangan karier berguna membantusiswa untuk menentukan pilihan karier. Tujuan darikonseling adalah tidak untuk merubah personalitasorang tetapi membantu mereka membuat keputusan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

16

atau pilihan yang baik. Karena keputusan dan pilihanyang orang buat dapat mempengaruhi kehidupanmereka.

Para siswa sangat berbeda dalam kesiapanmereka untuk membuat pilihan pekerjaan danpendidikan yang baik.konselor memiliki tiga tugas,pertama untuk menentukan di mana siswa dalamperkembangan pekerjaannya, kedua, untukmengidentifikasi seberapa siap siswa untuk memilihdiantara pilihan pekerjaan dan kurikulum yangtersedia, dan ketiga , untuk memutuskan bagaimanasiswa yang tidak dipersiapkan sebelumnya dapatdibantu.

Dalam konseling perorangan inventorikematangan karier berguna untuk diagnosis. Intervensiatau strategi konseling paling mungkin untuk berhasilketika didasarkan pada penilaian cermat terhadapindividu. Penilaian semacam itu membantu konseloruntuk memutuskan apakah kerja dengan klienseharusnya bersifat perbaikan, preventif ataupengembangan. Jika bersifat perbaikan, konselor akanmemikirkan strategi-strategi untuk meralatkekuranagan yang didiagnosis dalam perkembanganpekerjaan dank lien. Intervensi preventif tepat untukklien yang didiagnosis mungkin untukmengembangkan masalah-masalah dan kekurangan-kekurangan.

Selain itu dengan memahami kematangan karierberguna untuk membantu individu membuat pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan yang baik,mengevaluasi dan mempertanyakan kesesuaian pilihan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

17

siswa, kearah tujuan-tujuan yang dianggap lebih.Inventori kematangan karir berguna untuk membantukonselor untuk mengarahkan perhatian jauh daritujuan-tujuan siswa dan kearah kondisi-kondisi yangdibutuhkan untuk membuat pilihan-pilihan yangbaik.Inventori kematangan karier konselor dankonseling bisa membantu menginterpretasikan profilkematangan karier siswa. Setelah menilai kekuatan dankekurangan siswa, konselor perlu untuk memutuskantindakan apa, jika ada, yang dibutuhkan.

Konselor harus memutuskan apakah kerjaperbaikan atau pengembangan yang diindikasikan,seorang konselor menggunakan pendekatan yangdibutuhkan. Untuk mengidentifikasikan pengalamanapa yang paling mungkin untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, konferensi-konferensiindividual dengan siswanya, uji minat dan bakat,pekerjaan paruh waktu atau summer job, programstudi kerja, partisipasi dalam sekolah yang dipilih danaktivitas-aktivitas diluar sekolah, bacaan yangditentukan.dalam layanan responsif inventorikematangan karir sangat berguna dalam konselingindividu di mana melaui konseling dapat membantusiswa menagalami kesulitan, mengalami hambatandalam mencapai tugas-tugas perkembangannya,melalui konseling siswa dibantu untuk mengidentifikasimasalah, penyebab masalah, penemuan alternatif.Dengan mengetahui tingkat kematangan karir dapatmembantu siswa dalam membuat keputusan-keputusan, atau pilihan yang baik, karena keputusan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

18

atau pilihan yang orang buat dapat mempengaruhikehidupan mereka (Super, 1985)2. Perencanaan program bimbingan

Hasil Inventori kematangan karier dirancangsebagai sebuah instrumen survey untuk menilaikebutuhan-kebituhan program layanan bimbingan.Dengan melihat profil inventori kematangan karier,yang mengungkap career planning, career exploration,decision making, information, orientasi realism dapatdijadikan dasar pembuatan program layananbimbingan. Para siswa setidaknya mulai menggunakanpengalaman sekolah mereka untuk membantu merekamemikirkan tentang rencana-rencana karier, bagaimanaktivitas di luar sekolah mereka dapat digunakandalam eksplorasi karier. Mereka melaporkan bahwamereka lebih mengetahui tentng tugas-tugas pekerjaandan ketentuan dan syarat pendidikan untuk memasukidunia kerja

Dari data kelompok ini, konselor mendapatkansebuah profil dari kebutuhan perencanaan karier darikelompok dan kemudian dapat merumuskan tujuan-tujuan dan komponen-komponen yang sesuai untukprogram bimbingan.

Untuk menyelenggarakan layanan ahli bimbingandan konseling yang memandirikan (Gysbers, N.C. danP. Henderson, 2006). Seorang konselor harus mampumerancang dan mengimplementasikan kegiatanlayanan bimbingan. Untuk keberhasilan programtersebut sangat ditentukan tersedianya data daninformasi diri. Dengan adanya inventori kematangankarir dapat digunakan untuk layanan pengumpulan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

19

data (aplikasi instrumentasi) yang merupakan kegiatanuntuk mengumpulkan data atau informasi tentangpribadi siswa.3. Evaluasi dan penelitian

Inventori kematangan karier dirancang untukmengukur komponen-komponen yang bermanfaat dariperkembangan karir, skala-skala dapat mengukur hasilatau perubahan dalam penelitian dan evaluasiprogram.

Komponen inventori kematangan karier dapatmengukur hasil dari program-program bimbingankarier seperti kesadaran karier, pembuatan keputusan,pengetahuan dunia kerja, dan eksplorasi kariertermasuk dalam tujuan bimbingan karier. Hasil dariinventori kematangan karier juga berguna untukpenelitian untuk menguji hipotesis atau mengukurhasil kematangan karier

2.4.3 Pengembangan Inventori KematanganKarierPengembangan inventori kematangan karier

sebagai skala psikologi perlu memenuhi standarpengembangan alat ukur. Prosedur standarisasipengembangan alat ukur skala psikologis adalah usahauntuk menyeragamkan prosedur tes. Prosedur tes yangmeliputi administrasi tes, petunjuk tes, materi tes,penilaian tes. (Kaplan dan saccuzzo, 2012)

Pengembangan inventori dilakukan denganprosedur validitas yaitu pengujian validitas danreliabilitas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalampengembangan inventori yaitu tingkat reliabilitas dan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

20

validitas yang baik. Selain itu inventori tersebut harusmemiliki kemudahan-kemudahan dalam hal petunjukpengerjaan, pemberian skor, dan interpretasi hasil.

Untuk menghasilkan Inventori yang baik adabeberapa langkah yang harus dilakukan. MenurutAnastasi & Urbina, 1997,(Kaplan & Saccuzzo,2012)konstruksi tes dilakukan dengan tahapan-tahapansebagai berikut (1). Pendefinisian tes, (2). Pemilihanmetode penskalaan, (3). Pengkonstruksian butir soal,(4). Pengujian butir, (5). Revisi tes, (6). Publikasi tes.

Pengembangan Inventori kematangan Karierharus juga memenuhi kriteria alat ukur yang baimdanstandar. Kaplan & Saccuzzo, 2012 menyebutkan bahwakriteria yang baik dalam menyusun tes harus(1)valid,apabila tes mengukur apa yang seharusnyadiukur (2) reliabel,apabila tes memiliki ketetapan hasilatau konsistensi artinya jika tes diberikan kepadasubjek yang sama pada waktu yang berbeda makahasilnya akan tetap sama atau hampri sama (3)obyektif, apabila suatu faktor yang pentingmempengaruhi validitas dari reliabilitas (4)diskriminatif, apabila tes mempunyai nilai beda dengantes yang lain dan (5) prediktif, apabila tes memiliki dayaprediksi di masa yang akan datang.

Pengembangan Inventori kematangan karier,yang dikembangkan dalam penelitian ini, mengikutipanduan dari “APA” (American psychologicalAssosiation) tahun 1985 (1) Berkaitan dengan validitasisi/“content validity” (2) Berkaitan dengan Kriteria/”criteria validity” : validitas konkuren dan validitasprediktif/“Concurent validity & predictive validity” (3)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

21

berkaitan dengan isi/”contruct validity”: validitasKonvergen dan validitas diskriminan/“convergentvalidity & discrimant validity”, (4). Internal konsistensi& Reliabilitas (5). Hubungan Nomologis (Kaplan &Saccuzzo, 2012, hal:106-114) ). Pengertian validitas danreliabilitas diatas adalah :1. Validitas isi (Content Validity)

Validitas isi adalah validitas yang menunjuk-kan sejauh mana isi item-item suatu alat tes telahdapat mengukur atau mewakili keseluruhankawasan konsep yang hendak diukur oleh tes itu.

Validitas isi memastikan bahwa pengukuranmemasukkan item yang yang memadai dan mewakiliyang mengungkap konsep, semakin item skalamencerminkan kawasan atau keseluruh konsepyang diukur, semakin besar validitas isi.

Cara untuk menguji sejauh mana suatu alatukur mempunyai validitas isi ditentukan berdasar-kan analisis rasional terhadap isi atau item dari alattes tersebut. Pengujian validitas isi dilakukan olehseorang ahli atau pakar yang memahami teori yanghendak diukur dan pengembangan alat ukur.

Hasil penilaian dari pakar atau ahli, yangmemberikan pemikiran rasional dan analisislogisnya pada item yang disusun dengan konsepteori yang dibuat dasar dalam menyusunnya melaluiuji kelayakan atau “Expert judgment”.

Cara memvalidasi dengan menggunakan kisi-kisi yang berisi butir item yang diajukan untukmendapatkan penilaian pakar atau ahli.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

22

2. Validitas Kriteria (Criteria–validity)Validitas kriteria adalah validitas empirik,

ketepatan mengukur yang didasrakan pada analisisyang bersifat empirik. Validitas kriteria digunakanuntuk pengujian efektifitas suatu tes dalammemprediksi kinerja individu dalam aktivitas ataukriteria tertentu.

Ada dua macam validitas kriteria yaitu: (1).Validitas konkuren(“Concurrent validity”) adalahvaliditas yang digunakan untuk menunjukkanhubungan antara skor tes yang sedang diujivaliditasnya dengan hasil pengukuran lain yang alatpengukurannya dianggap sudah valid. Hasil validitaskonkuren lebih banyak digunakan untuk keperluandiagnostic. Validitas konkuren adalah validitasbandingan, apabila tes dalam kurun waktu yangsama dengan secara tepat mampu menunjukkanadanya hubungan yang searah, antara tes pertamadengan tes berikutnya. (2). Validitas prediktif(“Predictive validity”) adalah validitas untuk mengujidaya prediksi suatu alat tes terhadap performasiindividu di masa yang akan datang., menunjukkansejauhmana sebuah tes dapat dengan secara tepatmenunjukkan kemampuannya untuk meramalaknaapa yang akan terjadi pada masa mendatang.

3. Validitas konstruk (“Contruct validity”)Validitas konstruk adalah validitas yang

menunjukkan sejauhmana tes dapat mengungkapsuatu konstruk teoritik yang hendak diukur.

Pengujian validitas diawali denganmengidentifikasi dan memberi batasan mengenai

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

23

konsep yang diukur dan dinyatakan dalam bentukkonstruk logis berdasarkan teori mengenai konsepyang dipakai.

Prosedur validitas konstruk dilakukan denganberbagai cara (1) analisis faktor,(2) analisisitem(3)korelasi item dengan skor total.

Ada dua macam validitas konstruk yaitu (1).Validitas konvergen/”convergent validity” yaituketika pengukuran validitas berkolerasi baik dengantes lain yang sudah valid untuk mengukur konstrukyang sama. Ditunjukkan dengan korelasi anta itemdengan konstruk nilainya lebih tinggi disbandingdengan korelasi antar item dengan konstruk yanglain. Validitas konvergen diperoleh melalui dua cara(a). bahwa pengukuran tes sama dengan tes lainuntuk tujuan yang sama (b). Adanya hubungan ataukorelasi spesifik yang dapat kita harapkan apabilates tersebut benar-benar bekerja. (2). Validitasdiskriminan/”discriminant Validity” untuk meng-gambarkan hubungan alat ukur yang mengukuratribut yang berbeda dari konstruk yang berbeda.Nilai Korelasi antar alat ukur yang diharapkanrendah atau mempunyai skor kecil.

4. Internal konsistensi dan reliabilitasReliabilitas adalah sejauhmana tes mem-

punyai derajad stabilitas, konsistensi, daya prediksi.Skor yang diperoleh seseorang dalam suatu tes akansama atau menjadi sama apabila diukur ulangdengan tes yang sama pada kesempatan berbeda.

Internal konsistensi adalah sejauhmana tesatau prosedur tes menilai karakteristik atau kualitasyang sama.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

24

2.5 Penelitian yang Relevan2.5.1 Penelitian Vieenata Sirohi, Ph.D

Penelitian Vineeta Sirohi, Ph.D, AssosiateProfessor,”Vocational Guidance and Career MaturityAmong Secondary School Student: An indianExperience” National University of Educational Planningand Administration, New delhi, India”.

Penelitian ini difokuskan pada siswa sekolahmenengah dalam menerima layanan bimbingan karier.Layanan bimbingan karier pada populasi ini sangatpenting karena pada tahap ini siswa mengalami periodekritis dalam perkembangan kariernya sehinggadibutuhkan suatu alat ukur dalam mengukur tingkatkematangan karier pada siswa.

Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang kuatbagi para pembuat kebijakan serta guru untukmemprogramkan layanan bimbingan karier dankonseling karier. Diharapkan dengan program layananyang diberikan secara sistematis dapat meningkatkankematangan karier siswa sekolah menengah.2.5.2 Penelitian Manuel Alvares Gonzales.

Penelitian Manuel Alvarez Gonzales, “CareerMaturity: a priority for secondary education”,Departement of educational Research Methode anddiagnostics University Of Barselona.

Penelitian ini mengkaji kondisi saat kematangankarier dipendidikan menengah. Periode ini sangatpenting untuk pengembangan membangunkematangan karier, dalam keputusan akademik danpekerjaan yang akan datang. Penelitian ini mengkajitentang konsep, struktur dan model perkembangankematangan karier, Diagnosis dan penilaian instrumen

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

25

yang digunakan melalui teori kematangan karier darisuper maupun dari crites. Serta bagaimana untukmeningkatkan intervensi dalam layanan karierberdasarkan instrumen ini.2.5.3 Penelitian Setyorini

Penelitian Setyorini, tahun 2012, yang berjudul“Pengembangan Inventori kematangan Karier bagi siswaSMA Negeri di Kota Malang” Karya Ilmiah UM, tahun2014.

Hasil penelitian Setyowati (2011) menunjukkanbahwa pengembangan inventori kematangan karieruntuk siswa SMA Negeri di kota Malang menunjukkanreliabilitas α = 0,951 ini berarti memiliki tingkatreliabilitas tinggi tapi norma persentil yang disusunmerupakan norma local yang hanya dapat digunakanbagi Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Malang.normayang didapatkan adalah norma lokal yang hanya dapatdigunakan bagi Sekolah Menengah Atas Negeri diKotaMalang .

Konstruk kematangan karir yang dikembangkandari super (1981). Yang terdiri dari 4 aspek yaituperencanaan karier (career planning), eksplarasi karier(career exploration), pembuatan keputusan (decitionmaking), informasi dunia kerja (world of workinformation).

Saran dari penelitian di atas ApabilaMenggunakan hasil penelitian pengembangan InventoriKematangan karier maka harus diadaptasikan padapopulasi yang akan dihadapi. Dan untuk yang berminatmengembangkan inventori kematangan karier lebihlanjut, dapat mengembangakan inventori kematangan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

26

karier untuk siswa tingkat SLTP, atau tingkat SDmaupun untuk mahasiswa diperguruan Tinggi.

Penelitian-penelitian tersebut menjadi dasaruntuk mengadakan penelitian lebih lanjut,Pada hasilpenelitian yang dilakukan Vineeta Sirohi, Ph.D, bahwalayanan bimbingan karier mempunyai implikasi dalammembuat kebijakan program karier dan konselingkarier dapat meningkatkanzales kematangan karierpada siswa sekolah menengah, lebih lanjut Hasilpenelitian Manuel Alvares Gonzales bahwa dalamlayanan bimbingan karier dibutuhkan instrumen alatukur dalam mendiagnosis kematangan karier siswa,,Instrumen sebagai alat ukur kematangan karier, salahsatunya berbentuk inventori, seperti yangdikembangkan dalam penelitian Setyorini,

Berdasarkan penelitian-penelitian yang adadiatas, maka penelitian ini bertujuan mengembangkanalat ukur inventori untuk siswa smk dengan konstrukteori dari super, hasil pengukuran dengan inventorikematangan karier dapat digunakan untukmerencanakan dalam memnyusun program laytanankarier yang sesuai dengan kebutuhan dan tugasperkembangan karier siswa SMK.2.6 Kerangka Berpikir

Bimbingan dan Konseling pada setiap tingkatpendidikan bertujuan untuk memaksimalkan potensiyang dimiliki siswa agar tugas dan tahapperkembangannya dapat terselesaikan dengan baik,berkaitan dengan hal tersebut maka pada tingkatSekolah Menengah Kejuruan yang siswanya dalam usiaperkembangan remaja tingkat akhir yang harusnyasudah siap dengan karir masa depannya harus dapat

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

27

merencanakan dan memutuskan dengan baik. Hal inimengharapkan adanya program dari bimbingankonseling khususnya pada layanan karir dapat berjalansecara maksimal. Oleh karena itu dalam memberikanlayanan karir hendaknya didukung dengan suatu alatukur yang dapat membaca kesiapan siswa dalammerencanakan masa depannya. Bimbingan kariermerupakan bagian integral dari program bimbingankonseling secara keseluruhan.

Agar layanan bimbingan karier berjalan efektifmaka perlu adanya penyusunan program, pelaksanaanprogram, sistem manajemen dan sistem evaluasi dananalisis dan tindak lanjut.

Adapun struktur program yang dikembangkanterdiri rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan layanan,pengembangan tema/topik, media dan alat pendukungserta tahapan atau langkah implementasi programsebagai upaya mengembangkan layanan lanjutan danjenis layanan yang tepat diberikan pada siswa.

Pengembangan inventori kematangan karir dalambimbingan konseling karir diharapkan sebagai needassesment untuk menentukan layanan atau bantuanyang akan diberikan kepada siswa, Data atau hasilyang diperoleh melalui alat pengukuran kematangankarier dalam bentuk inventori dijadikan dasar untukmemahami diri lewat layanan bimbingan dan konseling,penyusunan program.

Berdasarkan kondisi tersebut dilakukanpenelitian pengembangan alat ukur berupa inventorikematangan karir yang teruji secara valid dan reliabelsebagai alat ukur kematangan karier.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

28

Penelitian ini bertujuan mengembangkan alatukur psikologis yang berupa inventori yaitu :“Pengembangan Inventori Kematangan Karieruntuk siswa SMK Negeri 1 Sayung di KabupatenDemak”.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15530/2/T2_942013039_BAB II.pdf · dalam Manajemen Pendidikan di ... Staffing, (d). Motivating,

29

Bagan kerangka BerpikirPengembangan Inventori Kematangan Karier

untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung Di Kabupaten Demak

KONDISI DI LAPANGAN

Layanan Bimbingan karier hanyadiberikan dalam bentuk layananinformasi.

Belum dikembangkannyainstrumen untuk membantumengungkap kematangan karirsiswa SMK yang sesuai

Perlu disusunnya programbimbingan dan konseling kariersesuai dengan kebutuhan, tahapdan tugas perkembangan siswasehingga diperlukan needassessment dengan menggunakanalat ukur yang teruji secara validan reliabel.

KONDISI IDIAL (TEORITIS)

Layanan karier dalam BimbinganKonseling berfungsi secaramaksimal.

Penggunaan Inventorikematangan karier data yangdihasilkan digunakan untukmenyusun program bk karieryang sesuai kebutuhan,tahap dantugas perkembangan siswa.

Bimbingan konseling karir secarakomprehensif di perlukan untukuntuk mencapai keberhasilanakademik dan keberhasilankarier.

Pengembangan ProdukPengembangan

Inventori KematanganKarierUntuk Siswa SMK Negeri 1 Sayung

di Kabupaten Demak

KESENJANGAN

Program layanan Bimbingan dankonseling karir secara komprehensif di

perlukan untuk untuk mencapaikeberhasilan akademik dankeberhasilan karier siswa.

Hasil ProdukPengembangan InventoriKematangan Karir yangteruji valid dan reliabel

dapat digunakan sebagaialat ukur kematangan

karier, penggunaan alatukur Inventori kematangan

karier sebagi needassessment dalam

menyusun program danlayanan karier sesuai

dengan kebutuhan dantugas perkembangan karier

siswa.