bab ii tinjauan pustaka hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/bab ii.pdf ·...

17
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Komunikasi Persuasif 2.1.1 Definisi Komunikasi Persuasif Manusia dikehidupan sehari hari tidak akan pernah lepas dengan komunikasi. Manusia dan komunikasi adalah satu kesatuan slogan yang sering di ucapkan ataupun didengar yaitu We cant, not communicationkita tidak bisa untuk tidak berkomunikasi. Komunikasi sendiri telah banyak dipaparkan oleh para ilmuan secara paradimatis komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung atau melalui media (Machmud, 2010). Sedangkan, Persuasi (persuasion) bersumber pada perkataan latin persuasio yang mana kata kerjanya adalah persuadere yang berarti membujuk, mengajak, atau merayu. Menurut Maulana dan Gumelar (2013:9) Persuasi adalah proses yang bertujuan guna mengubah sikap ataupun perilaku orang lain dalam sebuah peristiwa, ide, ataupun objek lainnya melalui bahasa verbal atau nonverbal yang didalamnya tersirat informasi, perasaan dan penalaran. Sering kali para ahli komunikasi menekankan bahwa persuasi adalah kegiatan psikologis. Hal ini dimaksudkan untuk mengadakan perbedaan dengan koersi (coersion) pada umumnya, antara persuasi dan koersi memiliki tujuan yang sama yakni untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku (Effendy, 2015:21).

Upload: others

Post on 23-Jun-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi Komunikasi Persuasif

2.1.1 Definisi Komunikasi Persuasif

Manusia dikehidupan sehari – hari tidak akan pernah lepas dengan

komunikasi. Manusia dan komunikasi adalah satu kesatuan slogan yang sering di

ucapkan ataupun didengar yaitu “We can’t, not communication” kita tidak bisa

untuk tidak berkomunikasi. Komunikasi sendiri telah banyak dipaparkan oleh para

ilmuan secara paradimatis komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan

oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap,

pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung atau

melalui media (Machmud, 2010).

Sedangkan, Persuasi (persuasion) bersumber pada perkataan latin

persuasio yang mana kata kerjanya adalah persuadere yang berarti membujuk,

mengajak, atau merayu. Menurut Maulana dan Gumelar (2013:9) Persuasi adalah

proses yang bertujuan guna mengubah sikap ataupun perilaku orang lain dalam

sebuah peristiwa, ide, ataupun objek lainnya melalui bahasa verbal atau nonverbal

yang didalamnya tersirat informasi, perasaan dan penalaran. Sering kali para ahli

komunikasi menekankan bahwa persuasi adalah kegiatan psikologis. Hal ini

dimaksudkan untuk mengadakan perbedaan dengan koersi (coersion) pada

umumnya, antara persuasi dan koersi memiliki tujuan yang sama yakni untuk

mengubah sikap, pendapat, atau perilaku (Effendy, 2015:21).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

8

Bila pada persuasi dilakukan dengan halus, luwes yang mengandung sifat-

sifat manusiawi tanpa adanya paksaan sedangkan, koersi sanksi dan ancaman

seperti perintah, instruksi, pemerasan. Bila disimpukan definisi komunikasi

persuasi yaitu suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk memengaruhi

pemikiran dan pendapat orang lain agar bisa menyesuaikan pendapat dan

keinginan komunikator. Kemudian, proses komunikasi yang mengajak atau

membujuk orang lain dengan tujuan mengubah sikap, keyakinan dan pendapat

sesuai keinginan komuikator. Suatu ajakan atau bujukan tanpa adanya unsur

acaman ataupun paksaan. Secara singkat bisa dikatakan bahwa komunikasi

persuasi adalah kemampuan komunikasi yang dapat membujuk atau mengarahkan

orang lain.

2.1.2 Tujuan Komunikasi Persuasif

Menurut sendjaja dikutip oleh Ritongah (2011:45) bahwa tujuan persuasi

di sini identik dengan menginginkan efek, hasil, atau akibat yang terjadi pada

khalayak sasaran. secara umum akibat atau hasil persuasi mencakup tiga aspek

yaitu :

1. Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengentahuan.

Contohnya menjadi sadar dan ingat, menjadi tahu dan kenal.

2. Aspek afektif, yaitu menyangkut sikap, perasaan serta emosi. Dalam hal

ini contohnya sikap setuju/ tidak setuju, perasaan sedih, gembira, benci

dan menyukai.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

9

3. Aspek konatif, yaitu menyangkut perilaku ataupun tindakan misalnya

berbuat sesuatu seprti yang diinginkan, disarankan, atau yang tidak

disarankan.

Salah satu ukuran keberhasil suatu komunikasi persuasif terdapat tahapan

komunikasi persuasif yang bisa dijadikan sebuah landasan pelaksanaan. Tahapan

ini disebut Formula AIDDA yang mana adalah singkatan dari tahap-tahap

komunikasi persuasif (Effendy, 2015). Berikut dalah penjelasannya :

Singkatan Deskripsi

A Attention Perhatian

I Interest Minat

D Desire Hasrat

D Decision Keputusan

A Action Kegiatan

Tabel 1. Tahap – tahap Formula AIDDA

2.1.3 Unsur – unsur Komunikasi Persuasif

Adapun untuk memahami komunikasi secara efektif dalam suatu proses

komunikasi secara umum maupun komunikasi secara persuasif. berikut unsur –

unsur komunikasi persuasif dalam buku Soemirat dan Suryana (2018:2.25):

a. Persuader

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pesan dengan tujuan mempengaruhi sikap pendapat dan perilaku orang

lain, baik secara verbal maupun nonverbal.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

10

b. Persuadee

Persuadee adalah orang dan atau sekelompok orang yang menjadi tujuan

pesan disampaikan/disalurkan oleh komunikator/persuader baik secara

verbal maupun nonverbal.

c. Persepsi

Persepsi antara persuadee terhadap persuader dan pesan yang

disampaikannya akan menentukan efektif atau tidaknya komunikasi

persuasif terjadi. Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman,

proses belajar, cakrawala dan pengetahuan seseorang.

d. Pesan Persuasif

Menurut littlejhon dikutip Ritongah didalam bukunya (2005 : 5) pesan

persuasif dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan

tindakan dengan motif-motif ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Makna

memanipulasi bukanlah mengurangi atau menambahkan fakta sesusai

konteksnya, tetapi dalam arti memanfaatkan fakta yang berkaitan dengan

motif khalayak sasaran. Sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan

yang disampaikan.

e. Saluran persuasif

Saluran meruapakan perantara yang mana ketikan seorang persuadee

mengoperkan kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan

akhir. Saluran (channel) yang digunakan oleh persuader untuk

berkomunikasi dengan berbagai orang, secara formal maupun non formal,

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

11

secara tatap muka (face to face communication) ataupun bermedia

(mediated communication).

f. Umpan balik dan Efek

Umpan balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari

komunikan atau datang dari pesan itu sendiri, tebagi menjadi dua yaitu

internal dan eksternal. Umpan balik internal adalah reaksi dari

komunikator atas pesan yang disampaikan sebagai bahan koreksi atas

pesan yang telah diutarakan/diucapakan. Sedangkan umpan balik eksternal

sebagai reaksi yang dilakukan komunikan karena pesan yang telah

disampaikan oleh komunikator sebagai tanggapan pesan yang diutarakan

respon dipahami atau tidak sesuai dengan keinginan atau harapannya.

Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri

komunikan sebagai akibat dair diterimanya pesan melalui proses

komunikasi. Perubahan yang terjadi bisa berupa sikap, pendapat

pandangan dan tingkah laku. Dalam komunikasi persuasif terjadinya

perubahan aspek sikap, perilaku, pendapat pada diri persuadee merupakan

tujuan utama. Inilah pokok komunikasi persuasif yang membedakan

dengan komunikasi pada umumnya.

2.1.4 Tingkatan Komunikasi

Komunikasi memiliki tingkatan – tingakatan untuk melihat konteks

komunikasinya. Mulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta yang

paling sedikit sampai jumlah peserta yang paling banyak menurut Mulyana

(2010:80) menjelaskan beberapa tingkatan komunikasi:

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

12

1. Komunikasi Intrapribadi

Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, contohnya

saat sedang berpikir, saat sebelum berkomunikasi dengan orang lain maka

secara tidak sadar kita berkomunikasi dengan diri sendiri dengan berpikir.

Hal itu membantu untuk mempersepsikan memastikan makna pesan dari

orang lain sebelum berkomunikasi kepada orang lain.

2. Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang melibatkan dua orang

atau antara orang – orang secara langsung dan tatap muka sehingga, setiap

orang tersebut memberi respon atau reaksi dari komunikasi tersebut.

respon atau reaksi tersebut dapat berupa verbal atau non verbal. Pada

komunikasi ini biasa dilakukan dengan jarak dekat dan hanya dilakukan

dengan dua orang saja seperti suami-istri, anak-ayah.

3. Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama,

saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama (adanya

saling ketergantungan), mengenal satu sama lain dan memandang mereka

sebagai bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap anggota boleh jadi

peran berbeda. Dalam komunikais kelompok umpan baliknya adalah

seorang peserta masih bisa diidentifikasi dan ditanggapi langsung oleh

peserta lainnya.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

13

4. Komunikasi Publik

Komunikasi publik adalah komunikasi antara seseorang pembicara dengan

sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu.

Biasanya komunikasi ini digunakan oleh seseorang yang memberikan

sebuah pesan kepada orang lain dalam jumlah banyak. Seperti seorang

ustadz yang sedang menyampaikan ceramah kepada para jamaahnya yang

memiliki jumlah yang sangat banyak.

5. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi bersifat formal dan

juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada

komunikasi kelompok

6. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yg menggunakan media massa,

baik cetaka (koran, majalah, buku) atau elektronik (internet, radio, televisi)

ditujukan kepada orangg yang dalam jumlah besar dan tersebar di banyak

tempat dan biasanya dikelola oleh suatu lembaga.

2.1.5 Komponen Komunikasi Persuasif

Terdapat komponen atau elemen dalam komunikasi persuasi sehingga baru

bisa dikatakan komunikasi persuasif Maulana dan Gumelar (2013:8).

1. Claim, adalah pernyataan persuasi dengan tujuan yang tersurat (eksplisit)

maupun tersirat (implisit). Misalnya iklan yang menyatakan dengan

ajakannya untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu dengan lugas.

Secara implisit iklan rokok tidak pernah mengajak audience-nya secara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

14

terang – terangan untuk merokok. Merka mengemasnya dengan menarik

oleh karena itu iklan rokok tampil kreatif karena larangan menampilkan

ajakan dalam iklan secara terang-terangan.

2. Warrant, yaitu sebuah perintah yang dikemas dengan ajakan atau bujukan

yang terkesan tidak memaksa. Seperti kata “Ayo” dan “Mari”.

3. Data, fakta atau data yang digunakan untuk memperkuat argumentasi

keunggulan suatu pesan dari seorang komunikator. Seperti iklan susu

merek untuk memperkuat tulang dengan kalimat 8 dari 10 orang sudah

mencoba dan terbukti.

2.1.6 Strategi Komunikasi Persuasif

Strategi pada dasarnya adalah sebuah perencaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan (Effendy, 2009:32).

Sedangkan, Strategi komunikasi persuasif dilakukan yang mana untuk mencapai

suatu tujuan, yakni mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku komunikan atau

audiens. Menurut Soemirat dan Suryana (2018) menjelaskan bahwa strategi

komunikasi persuasif merupakan perpaduan antara perencanaan komunikasi

persuasif dengan manajemen komunikasi, oleh karen itu agar mencapai tujuan

yang diinginkan maka dalam strategi yang dibuat, harus mencerminkan

operasional taktis.

Jadi, yang harus ditentukan adalah siapa sasaran kita, apa pesan yang akan

disampaikan, mengapa harus disampaikan, dimana lokasi penyampaian pesan dan

apakah waktu yang digunakan cukup tepat. Strategi komunikasi persuasif menurut

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

15

Melvin L. DeFluer dan Sandra J. Ball-Roceach, (dalam Soemirat dan suryana,

2018) menjabarkan antara lain:

1. Strategi Psikodinamika

Asal kata Psiche: pikiran mecakup perasaan, pengamalan masa

lalu, roh dan jiwa. Kata Dinamik mengacu pada pandangan bahwa psikis

individu bersifat dinamis, tidak statis. Menekankan pada dorongan insting

dari individu untuk melakukan hubungan, baik internal maupun eksternal

karenanya itu, harus dipusatkan pada faktor emosional dan faktor kognitif.

faktor kognitif yang berpengaruh besar pada perilaku, kondisi, pernyataan,

dan kekuatan dalam diri individu Sangat besar ketidak mungkinan

mengubah faktor- faktor biologis (seperti tinggi, berat, sex, ras, dll)

dengan pesan persuasif.

Hal yang sangat mungkin adalah menggunakan pesan persuasi

untuk pernyataan yang bersifat emosional. Esensi dari strategi

psikodinamika untuk persuasi adalah pesan yang efektif bersifat mampu

mengubah fungsi psikologis individual dengan berbagai cara, yang mana

mereka akan merespon secara terbuka dengan bentuk perilaku, seperti

yang diinginkan atau sesuai dengan yang dinyatakan persuader. Dalam

penekanan ini memungkinkan menggunakan media massa untuk

mengubah struktur tersebut, seperti perubahan perilaku.

Menurut Firdaus (2016:9) dalam thesisnya terkait strategi

komunikasi persuasif menjelaskan bahwa mekanisme pertahanan dalam

seseorang individu saat menerima stimulant dari luar adalah Repression

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

16

(penekanan) berkenaan dengan dorongan hati yang tidak pantas

dikeluarkan sehingga didesak kedalam pikiran bawah sadar. Regression

(kemunduran) kembali ke bentuk-bentuk perilaku awal perkembangan.

Sublimation mengganti perilaku yang tidak wajar dengan perilaku yang

lebih baik. Displacement (penggantian) mengubah sasaran pelampiasan

dari emosi kepada sebuah objek lain. Reaction formation (pembentukan

reaksi) bertindak yang berlawanan dengan apa yang dirasakan atau

diinginkan.

2. Strategi Persuasi Sosiokultural

Strategi persuasi sosiokultural banyak dipengaruhi oleh kekuatan

luar individu. Perilaku orang yang dipersuasi dipengaruhi oleh faktor

lingkungan, contoh lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,

lingkungan sesama teman maupun lingkungan profesi disuatu tempat

pekerjaan. Faktor lingkungan seperti ini dapat diperhatikan pemasar

sebelum mempersuasif calon orang yang dipersuasif. Strategi ini dapat

dikatakan dimana biasanya pemasar dapat referensi dari teman ataupun

keluarga. Strategi sosiokultural banyak digunakan dalam promosi pada

produk komersial dengan cara melalui kesamaan situasi. Faktor

lingkungan memang sangat membantu persuader untuk merubah dan

meyakinkan perilaku persuadee. Kedekatan antar seseorang akan lebih

mudah dipersuasif selain itu kepercayaan telah ada di dalam hubungan

kedekatan antar keluarga, sahabat, atau teman untuk mengikuti apa yang

diinginkan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

17

3. Strategi The Meaning Construction

The Meaning Construction bahwa pengetahuan dapat

mempengaruhi perilaku. Hal ini berawal dari konsep bahwa hubungan

antara pengetahuan dan perilaku dapat dicapai sejauh apa yang dapat

diingat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa strategi ini dicirikan oleh

“belajar-berbuat” (learn-do), seperti yang dilawankan dengan belajar

merasa berbuat (learn-feel-do) dan pendekatan belajar penyesuaian diri.

Asumsi dasar strategi persuasi the meaning contruction menurut adalah

bahwa pengetahuan dapat membentuk perilaku.

Persuader pada kali ini berupaya memberikan pengetahuan

mengenai suatu hal kepada calon yang dipersuasif. Pada strategi ini

persuader berupaya memanipulasi suatu makna, untuk lebih dapat

memberikan pengertian yang mudah dimengerti dan dipahami orang yang

dipersuasif tanpa mengurangi arti dari pengertian itu sendiri.

memperkenalkan suatu hal, persuader tidak melakukan media periklanan,

persuader cukup menjelaskan dengan orang yang dipersuasi langsung pada

saat memberikan suatu pemahaman, karena bagi persuader itu sangat

efektif dan efisien , ditambah lagi persuader itu sangat efektif dan efesien.

2.2 Partisipasi Kegiatan Sosial

2.2.1 Definisi Partisipasi

Partisipasi menurut Mikkelson yang dikutip oleh Nasution (2009:16-17)

adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

18

sendiri. Senada dengan Mikkelson, menurut Humeryar dan Hecman partisipasi

adalah suatu keterlibatan mental dan emosional individu dalam situasi kelompok

yang bisa mendorongnya memberi sumbangan terhadap suatu kelompok serta

tanggung jawab bersama mereka (Irene, 2015:51). Sedangkan, Partisipasi dalam

konsep ilmu sosial memiliki keberagaman definisi, seperti yang diungkapkan

Theodorson bahwa partisipasi merupakan keikutsertaan seseorang dalam

kelompok sosila untuk mengambil bagian dari kegiatan masyarakat, profesinya

sendiri ataupun di luar pekerjaan. Partisipasi merupakan bentuk khusus dari

interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian, kewenangan,

tanggung jawab, dan manfaat Aprilia et al. (2014:196).

Kesimpulan dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan dapat pahami

bahwa konsep partisipasi tidak hanya keikutsertaan atau peran serta masyarakat

yang berkaitan dengan lahiriyah saja, namun juga keterlibatan mental, peran serta

dan pikiran atau usaha bersama dalam suatu program yang ada di masyarakat

untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

2.2.2 Definisi Kegiatan Sosial

Kepedulian Masyarakat Indonesia terhadap kegiatan – kegiatan sosial

sebenarnya cukup besar. Hal ini dibuktikan pada kegiatan sosial dalam berbagai

bentuk yang dilaksanakan berdasarkan berbagai keyakinan yang sudah menjadi

pola hidup bangsa indonesia seperti sikap gotong royong dalam kerja bakti,

masyarakat banyak menyumbang misalanya pada hari Raya Idul Fitri, Natal, atau

Peringatan Hari Ulang Tahun (Wullur, 2009).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

19

Kegiatan menurut kamus besar bahasa indonesia, adalah aktivitas, usaha,

pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan1. Sedangkan Sosial

menurut Damsar (2016: 91) berakar dari kata Latin, yaitu socius, yang berarti

bersama-sama, bersatu, terikat, sekutu, teman, yang bermakna menjadikan teman,

mengikat atau mempertemukan. Dari pengertian dua kata tersebut, maka sosial

dapat dipahami sebagai pertemanan atau masyarakat. Jika disimpulkan kegiatan

sosial adalah salah satu bentuk kepedulian seseorang atau kelompok terhadap

individu atau kelompok lain yang mimiliki keterbatasan kondisi.

Kepedulian sosial dalam diri seseorang muncul adanya suatu perasaan

simpati yang mendalam terhadap penderitaan atau kemalangan orang lain, disertai

oleh suatu hasrat untuk meringankan penderitaan atau menghilangkan

penyebabnya (Rich, 1995). Dari perasaan kepedulian yang muncul pada setiap

individu atau anggota kelompok tertentu maka muncullah keingingan untuk ikut

membatu tergerak dari hati dan perasaan tersebut hal itu lah yang dinamakan

partisipasi pada kegiatan sosial.

Bila disimpulkan berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan maka

Partisipasi kegiatan sosial adalah keikutsertaan dan terlibatnya seseorang atau

kelompok dalam suatu aktivitas yang dilakukan bersama – sama. Partisipasinya

seseorang dalam suatu kegiatan sosial muncul karena adanya sifat kepedulian

pada kegiatan sosial tersebut.

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia melalui situs https://www.Kbbi.web.id (di akses pada 3 maret

2018)

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

20

2.2.3 Bentuk – bentuk Partisipasi Masyarakat

Partisipasi dalam masyarakat terdapat berbagai bentuk seperti yang

dijelaskan Effendi dikutip oleh Irene (2015:58) bahwa partisipasi terbagi atas

partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal. Partisipasi vertikal terjadi karena hal

ini dalam bentuk kondisi tertentu masyarakat terlibat dan ambil bagian dalam

suatu program, dimana dalam kegiatan tersebut masyarakat sebagai pengikut,

klien, ataupun bawahan. Sedangkan partisipasi horizontal, masyarakat memiliki

prakarsa dimana setiap anggota atau kelompok masyarakat berpartisipasi secara

horizontal satu dengan lainnya. Partisipasi semacam ini merupakan tanda

permulaan tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri.

Dusseldorp di kutip oleh Aprillia et al. (2014:200) mengidentifikasi beragam

bentuk – bentuk kegiatan partisipasi yang dilakukan oleh setiap warga masyarakat

dapat berupa:

a. Melibatkan diri pada kegiatan – kegiatan organisasi untuk

menggerakkan partisipasi masyarakat yang lain

b. Menggerakkan sumberdaya masyarakat

c. Mengambil bagian dalam proses pengmbailan keputusan

d. Memanfaatkan hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan masyarakat.

Bentuk – bentuk partisipasi yang disumbangkan masyarakat sangat beragam dan

bermanfaat yaitu seperti:

a. Partisipasi material bagi masyarakat yang memiliki kemampuan

ekonomi.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

21

b. Partisipasi pemikiran bagi masyarakat yang memiliki tingkat dan

wawasan kependidikan.

c. Partisipasi tenaga bagi masyarakat awam yang tidak memiliki

kemampuan ekonomi dan pemikiran tetapi memiliki kepedulian, dan

d. Partisipasi moral dalam bentuk dukungan penuh oleh berbagai lapisan

masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam perencanaan antara lain:

a) terlibat aktif dalam proses sosialisasi kepada masyarakat dengan

melibatkan anggota masyarakat, b) identifikasi kebutuhan masyarakat, c)

rekrutmen, d) penyusunan program kegiatan, e) membantu mempersiapkan

sebagian sarana dan prasarana yang diperlukan. Sedangkan bentuk partisipasi

dalam pengembangan program antara lain: a) memberikan sumbangan dana, b)

menyumbangkan tenaga, c) ikut mensosialisasikan program – program kegiatan

kepada anggota masyarakat, d) mendukung kegiatan- kegiatan yang telah

dilakukan secara menyeluruh (Suryono dan Hermawan, 2016).

Dari berbagai definisi yang telah dijabarkan sebelumnya maka diambil

kesimpulan bahwa bentuk partisipasi di kelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu

bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk nyata (fisik) dan juga bentuk

partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak nyata (nonfisik).

2.2.4 Faktor – faktor Partisipasi Masyarakat

Pada umumnya banyak faktor yang dapat menjadi hambatan atau faktor yang

mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam suatu kegiatan. Tentu untuk bisa

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

22

bergabung berpartisipasi dalam suatu kegiatan setiap orang perlu adanya

pengetahuan tentang suatu kegiatan maupun program tersebut. Menurut Slamet

yang dikutip Aprillia et al. (2014:207) bahwa tumbuhnya para partisipasi

masyarakat sangat di tentukan oleh tiga unsur pokok, yaitu:

a. Adanya kesempatan yang diberikan.

b. Adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi

c. Adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi

Sedangkan, faktor yang dapat menghampat dan menjadi ancaman terhadap

partisipasi masyarakat menurut (Irene, 2015).

a. Sifat dan rasa malas, apatis, perilaku masa bodoh, dan tidak mau

melakukan perubahan di tingkat anggota masyarakat.

b. Aspek – aspek tipologi (pembuktian dan jurang).

c. Faktor geografis berkaitan dengan dan jarak.

d. Demografis (jumlah penduduk).

e. Faktor ekonomi masyarakat.

Suryono dan Hermawan (2016:106) menjelaskan bahwa faktor – faktor yang

mempengaruhi partisipasi masyarakat terbagi dua yaitu faktor pendukung dan

faktor penghambat. Faktor penghambat yaitu tingkat pendidikat, bila pendidikan

tergolong rendah maka mereka lebih cenderung susah untuk ikut berpartisipasi

khususnya dalam proses perencanaan ide karena keterbatasan pemahamn dan

kemampuan. Partisipasi tidak selamanya faktor penghambat dan pendukung sama

tentunya, setiap masyarakat berbeda- beda mulai dari lingkungan, jenis

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA hari tidak akan pernah lepas ...eprints.umm.ac.id/45330/3/BAB II.pdf · Umpan balik internal adalah reaksi dari ... respon atau reaksi tersebut dapat berupa

23

kebutuhan, dan kepentingan masalah sosial yang berbeda pada setiap masing –

masing masyarakat.

2.3 Fokus Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah strategi komunikasi

persuasif yang dilakukan komunitas ketimbang ngemis malang untuk

menumbuhkan partisipasi pada kegiatan sosial. Kegiatan sosial tersebut dilakukan

untuk membantu warga yang kurang mampu namun masih berjuang bekerja

tanpa mengharap belas kasih dari orang lain. Oleh karena itu, peneliti mencoba

mencari tahu apa saja strategi yang dilakukan melihat latar belakang komunitas,

dan aktivitas komunitas tentu membutuhkan banyak partisipasi keterlibatan untuk

menyukseskan program yang ada.

Oleh karena itu peneliti ingin meneliti dengan mendeskripsikan bagaimana

pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan serta meneliti bagaimana strategi

komunikasi persuasif yang dilakukan oleh komunitas ketimbang ngemis malang

ini dengan melihat segala aspek seperti media komunikasi yang digunakan,

rancangan program kerja, pesan menarik yang ingin disampaikan dalam kegiatan,

kapan dan dimana lokasi kegiatan diadakan sehingga bisa dikenal dan mampu

menumbuhkan partisipasi sesuai dengan yang diinginkan.