ii -...

76
i

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

i

Page 2: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

ii

DAFTAR ISI SUSUNAN ACARA 1. Character Building Training untuk Meningkatkan Efektivitas Komunikasi, Kerjasama Tim dan

Self of Belonging Karyawan di PT. X 2. Deteksi Profil Integritas Kandidat Dalam Proses Seleksi Calon Karyawan: Perkembangan

Alat Ukur Psikologis 3. Dinamika Kelompok dalam Proses Emergency Decision Making (EDM):Refleksi atas Simulasi

Kedaruratan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir 4. Dukungan Eksternal dalam Meningkatkan Kesiapan Berwirausaha: Apakah Peran Universitas

Penting?

5. Efek burnout pada job insecurity, dan organizational commitment 6. Efektifitas Integrity Dalam Memoderasi Pengaruh Work Stress Terhadap Cyberloafing

Behaviour Pada Pegawai Di Kota Bandung

7. Hubungan antara budaya organisasi dan locus of controlinternal dengan kinerja karyawan

bagian tenun PT. Dasaplast Nusantara

8. Hubungan Psychological Capital dengan stres kerja pada Karyawan Start-Up di Jabodetabek 9. Hubungan Subjective Career Success Dan Turnover Intention Pada Karyawan Generasi Milenial

Yang Bekerja Di DKI Jakarta 10. Job Autonomy, Empowering Leadership, Meaningful Work and Harmonious Passion as Predictors of

Innovative Work Behavior 11. Kecerdasan Spiritual Dan Komitmen Organisasi Mahasiswa Pengurus Organisasi

12. Kepuasan Kerja Kerja Dan Loyalitas Karyawan Ditinjau Dari Kompensasi Di Pt. Pln

Distribusi Jawa Tengah Dan D.I.Y 13. Kontribusi Sumber Informasi Pembentuk Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha pada

Wirausahawan Alumni Pendidikan Alternatif Kewirausahaan 14. Masalah Dalam Penelitian Dan Teori Perilaku Konsumen

15. Parenting Stress Pada Ibu Yang Bekerja Yang Memiliki Anak Usia Dini 16. Pengaruh Organizational Trust terhadap Kesiapan Individu untuk Menjalankan Perubahan

Sistem Manajemen SDM di PT “X” Bandung

17. Peran Burnout dalam hubungan Job Insecurity (Ketidakamanan Pekerjaan) dan Task Performance (Kinerja Tugas)

18. Peran Gaya Kepemimpinan pada Perilaku Kerja Inovatif Karyawan 19. Perilaku Cyberloafing : Apakah Selalu Berdampak Negatif Pada Kinerja?

20. Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik

21. Sikap Terhadap Pekerja Penyandang Disabilitas: Peran Usia, Jenis Kelamin, Dan Kedekatan 22. Adaptasi Alat Ukur Kepuasan Kerja Untuk Tenaga Medis di Indonesia

23. Analisis faktor-faktor yang memengaruhi dukungan bawahan terhadap pemimpin

24. Analisa Work Engagement Pada Personil Tentara Di Salah Satu Lembaga Pendidikan Perwira

TNI-AD 25. Deskripsi Gaya Kepemimpinan menurut persepsi diri mahasiswa berdasarkan Teori Hersey

dan Blanchard

26. Efek Stres Kerja pada Subjective Well-being Paramedis 27. Faktor-faktor Pembentuk Dukungan Terhadap Pemimpin: Peran Leader Prototypicality dan

Leader Effectiveness 28. Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Iklim Organisasi Sekolah Dengan Burnout Pada Guru

Smp Di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Page 3: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

iii

29. Hubungan antara Power Distance Orientation (PDO) dengan Voice Behavior: Peran Moderasi

Managerial Openness 30. Hubungan antara Power Distance Orientation dan Voice Behavior dengan Perceived

Organizational Support sebagai moderator 31. Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Suportif dengan Work Engagement pada Perawat

Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit X 32. Hubungan Iklim Komunikasi Suportif dan Persepsi Dukungan Organisasi pada Buruh

Operasional di PT X

33. Hubungan Pemberdayaan Psikologis Dan Kinerja Tenaga Penjualan Vending Machine Di PT. X

34. Hubungan Weisboard Six Box Model dan Employee Engagement dengan Kepuasan Kerja Karyawan

35. Implementasi Pelatihan Bela Negara Pada Karyawan Perusahaan

36. Kepuasan Kerja Ditinjau dari Usia, Status Perkawinan, Lama Kerja, dan Prior Experience 37. Memahami Esensi Bekerja dalam Ketidakpastian

38. Memprediksi Work Enggagement dari Subjective Well-being Paramedis 39. Psychological Capital dan Faktor Keberhasilan Pemberdayaan Ekonomi Pada Komunitas

Usaha Batik 40. Pengaruh Iklim Psikologis Dan Spiritualitas Kerja Terhadap Work Engagement Melalui

Komitmen Organisasional Sebagai Mediator

41. Pengaruh work family conflict terhadap life satisfaction pada perawat wanita di rumah sakit x di Kota Bandung

42. Pengembangan Dan Validasi Instrumen Pengukuran Kualitas Kehidupan Kerja Di UMKM

43. Pentingnya Pelatihan dan Pengembangan SDM Bagi Organisasi

44. Perilaku Alturisme Karyawan

45. Model Psychological Wellbeing Pada Wanita Buruh Garmen Di Kbn Cakung, Jakarta 46. Persepsi Penilaian Kinerja Pada Pegawai Bank Kal-Sel Kcp Kantor Gubernur Banjarbaru

Dengan Masa Kerja Diatas 10 Tahun 47. Personal Values Of Millennials Workers

48. Hubungan Antara Job Embeddedness Dengan Intensi Turnover Pada Karyawan 49. Analisa Job Satisfaction Pada Dosen Wanita Di Universitas X Kota Y

50. Dampak Dari Kesalahan Rekrutment Dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Home

Industri Q 51. Gambaran Strategi Dan Komunikasi Pemasaran Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Banjarmasin Yang Berjualan Online Dengan Media Instagram 52. Persepsi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Layanan Universitas Muhammadiyah

Banjarmasin 53. Pengaruh Spiritual Intelligence terhadap Stres Kerja

54. Personal Values Pada Guru (Studi Eksplorasi Dengan Menggunakan Teori Schwartz)

55. Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Iklim Organisasi Sekolah Dengan Burnout Pada Guru Smp Di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

56. Esteem Need Pada Pelanggan Indomaret dan Alfamart 57. Studi Kasus Kecelakaan Kerja Pada Operator Tambang Batu Bara Pt X Di Kalimantan

Selatan

58. Profil Pemimpin Publik: Studi Deskriptif Mengenai Kepemimpinan Pada Generasi Milenial 59. Gambaran Stress Kerja Pada Karyawan Dengan Tipe Kepribadian Dependen

60. Emosi Dan Kepercayaan Konsumen: Peran Kepuasan Konsumen Dalam Pemulihan

Pelayanan

61. Implementasi Pendidikan Inklusif Di Sma Negeri 2 Kandangan

Page 4: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

iv

62. Pembelajaran Debat Parlementer Sebagai Metode Training Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Pada Tenaga Kerja 63. Sikap Terhadap Perubahan Pada Produktivitas Kerja Operator Double Trailler (Dt)

Perusahaan Kontraktor Pertambangan Di Kalimantan Selatan 64. Flow Akademik Pada Mahasiswa Yang Aktif Berorganisasi Dan Bekerja

Page 5: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

v

Susunan Acara

Temu Ilmiah Nasional Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi

Jum'at-Sabtu, 4-5 Oktober 2019

Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Keterangan Ruangan

Jum’at, 4 Oktober 2019

13.00 - 13.20 Registrasi Panitia Hotel Aria Banjarmasin :

Ruang Mentaya

13.20 - 13.30 Pembukaan Panitia

13.30 - 17.00

Workshop I : Membangun Pasar dengan Bran Value : Irwan Dewanto

Moderator : Shanty Komalasari, M.Psi,Psikolog Hotel Aria Banjarmasin :

Ruang Mentaya

Workshop II : Talent Management : DR. Ayu Dwi Nindyati, Psi

Moderator : Dina Asterina, S.Psi, M.H.I, Psikolog Hotel Aria Banjarmasin :

Ruang Wine

17.00 - Selesai Penutupan

Sabtu, 5 Oktober 2019

07.30 - 08.30 Registrasi Panitia

Studio Adiani Al-Alabij,

Lantai 5 Universitas

Muhammadiyah Banjarmasin

08.30 - 09.30

Pembukaan Panitia

Pembacaan Al-Qur’an Mahasiswa

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Mc : Rizkia Fauzah

Sambutan I : Ketua Pelaksana Kegiatan

( M.S. Hidayatullah, M.Psi,Psikolog)

Sambutan II : Rektor Universitas Muhammadiyah

Banjarmasin

Sambutan III : Ketua Himpsi Pusat

(Dr. Seger Handoyo,Psikolog)

Sambutan IV: Ketua APIO Induk

(Dr. Sumaryono, M.Si, Psikolog)

Doa Fikrie, S.Psi, M.Si

09.30 - 10.30

Seminar Sesi I

Moderator : Hj. Dina Asterina, S.Psi, M.HI,

Psikolog

1. Yeni Mulyani : " Sinergi Kreatif"

2. Farid Y.A : "Pelaku UMKM"

10.30 - 11.30

Seminar Sesi II Moderator : Hj. Dina Asterina, S.Psi, M.HI,

Psikolog

1. DR. Sumaryono, M.Si : "Brand Value"

11.30 - 12.00 Tanya Jawab

12.00 - 13.00 Penutupan

13.00 - Selesai Presentasi Makalah Peserta dan Panitia Lantai 3 Universitas

Muhammadiyah Banjarmasin

Page 6: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

vi

PAKET WISATA

(Susur Sungai - Kuliner – Cinderamata)

TINA APIO 2019 – Banjarmasin

Minggu, 6 Oktober 2019

No. WAKTU AKTIVITAS

1. 06.30 – 07.00 Persiapan / Jemput Hotel (Check Out)

2. 07.00 – 08.30 Pasar Terapung Siring Bekantan

3. 08.30 – 10.00 Susur Sungai dan Kuliner

4. 10.00 – 13.00 Martapura (Pasar Permata / Cinderamata)

5. 13.00 - Selesai Bandara / Hotel

Biaya Paket Wisata = Rp. 250.000,-

*konfirmasi paket wisata terakhir tanggal 3 Oktober 2019

Page 7: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

vii

JADWAL PRESENTASI MAKALAH TEMILNAS APIO BANJARMASIN

Pemakalah diberikan waktu presentasi maksimal 15 menit termasuk tanya jawab. Presentasi dalam bentuk file ppt, dianjurkan slide tidak lebih dari 10 slide. File presentasi dapat dikirim ke email [email protected] maksimal 1 oktober 2019. Berikut adalah jadwal presentasi pemakalah beserta pembagian ruangan presentasi.

Sabtu, 5 Oktober 2019 Ruang 3.1 (Lantai 3) Moderator : Imanuddin, S.Psi, M.A

No Judul Pemakalah Universitas Waktu

1 Emosi Dan Kepercayaan Konsumen: Peran Kepuasan Konsumen Dalam Pemulihan Pelayanan

Resekiani Mas Bakar, Zhafran Fadhil Damara, Ahmad Yasser Mansyur

Universitas Negeri Makassar 13.00 - 13.15

2 Peran Burnout dalam hubungan Job Insecurity (Ketidakamanan Pekerjaan) dan Task Performance (Kinerja Tugas)

Alice Salendu, Muhammad Fachri Universitas Indonesia 13.15 - 13.30

3 Masalah Dalam Penelitian Dan Teori Perilaku Konsumen

Lerbin R. Aritonang R UNTAR dan HIMPSI Banten 13.30 - 13.45

4 Deteksi Profil Integritas Kandidat Dalam Proses Seleksi Calon Karyawan: Perkembangan Alat Ukur Psikologis

Anrilia Ema Mustikawati Ningdyah Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 13.45 - 14.00

5 Peran Gaya Kepemimpinan pada Perilaku Kerja

Inovatif Karyawan Arum Etikariena Universitas Indonesia & APIO Jakarta 14.00 - 14.15

6 Efektifitas Integrity Dalam Memoderasi Pengaruh Work Stress Terhadap Cyberloafing Behaviour Pada Pegawai Di Kota Bandung

Rian Adi Saputra, Sri Maslihah, Anastasia Wulandari

Universitas Pendidikan Indonesia 14.15 - 14.30

7 Sikap Terhadap Pekerja Penyandang Disabilitas : Peran Usia, Jenis Kelamin, Dan Kedekatan

Selly Dian Widyasari Universitas Brawijaya 14.30 - 14.45

8 Sikap Terhadap Perubahan Pada Produktivitas Kerja Operator Double Trailler (Dt) Perusahaan Kontraktor Pertambangan Di Kalimantan Selatan

Aziza Fitriah, Erny Refriyani

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

14.45 – 15.00

Page 8: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

viii

Sabtu, 5 Oktober 2019

Ruang 3.2 (Lantai 3) Moderator : Dyta Setiawati, M.Psi, Psikolog

No Judul Pemakalah Universitas Waktu

9

Faktor-faktor Pembentuk Dukungan Terhadap Pemimpin: Peran Leader Prototypicality dan Leader Effectiveness

Taufik Nur Rochman, Corina D. Riantoputra Universitas Indonesia 13.00 - 13.15

10 Analisa Work Engagement Pada Personil Tentara Di Salah Satu Lembaga Pendidikan Perwira TNI-AD Endah Andriani Pratiwi, Muhammad Hadras

Universitas Jendral Achmad Yani Cimahi Bandung

13.15 - 13.30

11 Job Autonomy, Empowering Leadership, Meaningful Work and Harmonious Passion as Predictors of Innovative Work Behavior, Studi terhadap karyawan di industri kreatif

Endang Parahyanti Universitas Indonesia 13.30 - 13.45

12 Efek burnout pada job insecurity, dan organizational commitment

Kristiana Dewayani, Risma Mardiana Universitas Gunadarma 13.45 - 14.00

13 Personal Values Pada Guru (studi eksplorasi dengan menggunakan Teori Schwartz)

Ayu Dwi Nindyati, Lucia Trisni Widhianingtanti Universitas Paramadina 14.00 - 14.15

14 Profil Pemimpin Publik: Studi Deskriptif Mengenai Kepemimpinan Pada Generasi Milenial

Anissa Lestari Kadiyono & Gianti Gunawan Universitas Padjajaran 14.15 - 14.30

15 Hubungan Antara Budaya Organisasi Dan Locus Of Controlinternal Dengan Kinerja Karyawan Bagian Tenun Pt. Dasaplast Nusantara

M. Luluk Cahyantoro, Iranita Hervi Mahardayani, Fajar Kawuryan

Universitas Muria Kudus 14.30 - 14.45

16 Gambaran Kontrol Diri Dan Perilaku Konsumtif Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dalam Berbelanja Online

Dyta Setiawati, Rizkia Afifah, Shasa Kartini Dewi, Nadia Aziza Rahma

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

14.45 – 15.00

Page 9: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

ix

Sabtu, 5 Oktober 2019

Ruang 3.3 (Lantai 3) Moderator : Achmad Faisal, S.Psi, M.Si

No Judul Pemakalah Universitas Waktu

17 Perilaku Cyberloafing : Apakah Selalu Berdampak Negatif Pada Kinerja?

Harlina Nurtjahjanti, Fendy Suhariadi Universitas Diponegoro 13.00 - 13.15

18 Adaptasi Alat Ukur Kepuasan Kerja Untuk Tenaga Medis di Indonesia

Widawati Hapsari, Kristiana Haryanti, Arifa Luthfi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

13.15 - 13.30

19 Analisis faktor-faktor yang memengaruhi dukungan bawahan terhadap pemimpin: Leader prototypicality, leaders expert power, dan leaders referent power

Yoga Aji Nugraha, Corina D. Riantoputra Uiversitas Indonesia 13.30 - 13.45

20 Pembelajaran Debat Parlementer Sebagai Metode Training Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Tenaga Kerja

Rifki Zidan dan Rika Vira Zwagery Universitas Lambung Mangkurat 13.45 - 14.00

21 Deskripsi Gaya Kepemimpinan menurut persepsi diri mahasiswa berdasarkan Teori Hersey dan Blanchard

Muhammad Hadras Universitas Jenderal Ahmad Yani Cimahi Bandung

14.00 - 14.15

22 Efek Stres Kerja pada Subjective Well-being Paramedis

Alimatus Sahrah, Reny Yuniasanti Universitas Mercu Buana Yogyakarta 14.15 - 14.30

23 Memprediksi Work Enggagement dari Subjective Well-being Paramedis

Alimatus Sahrah, Reny Yuniasanti Universitas Mercu Buana Yogyakarta 15.30 - 14.45

24

Character Building Training untuk Meningkatkan

Efektivitas Komunikasi, Kerjasama Tim dan Self of Belonging Karyawan di PT. X

Shanty Komalasari

UIN Antasari Banjarmasin

14.45 – 15.00

Page 10: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

x

Sabtu, 5 Oktober 2019

Ruang 3.4 (Lantai 3) Moderator : Mahdia Fadhila, M.Psi, Psikolog

No Judul Pemakalah Universitas Waktu

25 Gambaran Strategi Dan Komunikasi Pemasaran Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Yang Berjualan Online Dengan Media Instagram

Dyta Setiawati, Via Yulandari, Aulia Rahmita, Rizka Nurlatifah

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

13.00 - 13.15

26 Hubungan Pemberdayaan Psikologis dan Kinerja Tenaga Penjual Vending Machine di PT.X

Elna Madeline Radja, Esther M Kembaren Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

13.15 - 13.30

27 Hubungan Weisboard Six Box Model dan Employee Engagement dengan Kepuasan Kerja Karyawan

Kristiana Haryanti, Lucia Trisni Widyaningtanti, Marieta Indriastuti

Unika Soegijapranata Semarang 13.30 – 13.45

28 Kepuasan Kerja Ditinjau dari Usia, Status Perkawinan, Lama Kerja, dan Prior Experience

Eugenius Tintus Reinaldi, Kristiana Haryanti, Anwar Fauzi

Universitas Katolik Soegijapranata 13.45 - 14.00

29 Hubungan antara Power Distance Orientation (PDO) dengan Voice Behavior: Peran Moderasi Managerial Openness

Puji Gufron Rhodes, Corina D. Riantoputra Universitas Indonesia 14.00 - 14.15

30 Psychological Capital dan Faktor Keberhasilan Pemberdayaan Ekonomi Pada Komunitas Usaha Batik

Muhammad Nur Syuhada’ Universitas Ahmad Dahlan 14.15 - 14.30

31 Implementasi Pendidikan Inklusif Di Sma Negeri 2 Kandangan

Hayatun Thaibah dan Farindra Ramadhan Putra Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

14.30 - 14.45

32 Dampak Dari Kesalahan Rekrutment Dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Home Industri Q

Ceria hermina, Feny Aulia, Sekar Safitri, adit Husaini

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

14.45 -15.00

Page 11: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

xi

Sabtu, 5 Oktober 2019

Ruang 3.5 (Lantai 3) Moderator : Roswita Santia Dewi, M.Psi, Psikolog

No Judul Pemakalah Universitas Waktu

33 Pengaruh Work Family Conflict Terhadap Life Satisfaction Pada Perawat Wanita Di Rumah Sakit X Di Kota Bandung

Shinta Febrina, Endah Andriani Pratiwi, Julia Noer Latifah

Universitas Jenderal Achmad Yani 13.00 - 13.15

34 Psychological Wellbeing Pada Wanita Buruh Garmen Di Kbn Cakung, Jakarta

Dr. Silverius Y. Soeharso, S.E., MM., Psikolog ; Dr. Kristiana Dewayani, M.Si., Psikolog Nanda Dwi Putri Utami

Universitas Pancasila dan Universitas Gunadarma

13.15 – 13.30

35 Analisa Job Satisfaction Pada Dosen Wanita Di Universitas X Kota Y

Ditya Indria Sari, Detri Sefianmi Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi Bandung

13.30 – 13.45

36

Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Iklim Organisasi Sekolah Dengan Burnout Pada Guru Smp Di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa

Tengah

Rizki Zuharudin Alamsyah*1, Siti Mulyani2 Universitas Ahmad Dahlan 13.45 – 14.00

37 Hubungan antara Power Distance Orientation dan Voice Behavior dengan Perceived Organizational Support sebagai moderator

Muhammad Ibrahim, Corina D. Riantoputra Universitas Indonesia 14.00 - 14.15

38 Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Suportif dengan Work Engagement pada Perawat Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit X

Fatyani Ayu Larasati, S.Psi., Rayini Dahesihsari,M.Psych, Ph.D, Psi., Purnomolugi Ursila Nilamsari, MSi., Psi

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

14.15 – 14.30

39 Flow Akademik Pada Mahasiswa Yang Aktif Berorganisasi Dan Bekerja

Marina Dwi Mayangsari, Senda Dewi Pratiwi Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat

14.30 – 14.45

40 Kecerdasan Spiritual Dan Komitmen Organisasi Mahasiswa Pengurus Organisasi

Tri Yuliani & Shanty Komalasari

UIN Antasari Banjarmasin

14.45 – 15.00

Page 12: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

xii

Sabtu, 5 Oktober 2019

Ruang 3.6 (Lantai 3) Moderator : M. Syarif Hidayatullah, M.Psi, Psikolog

No Judul Pemakalah Universitas Waktu

41 “Persepsi Penilaian Kinerja Pada Pegawai Bank Kal-Sel Kcp Kantor Gubernur Banjarbaru Dengan Masa Kerja Diatas 10 Tahun”

Muhammad Syarif Hidayatullah Universitas Lambung Mangkurat 13.00 - 13.15

42 Hubungan Iklim Komunikasi Suportif dan Persepsi Dukungan Organisasi pada Buruh Operasional di PT X

Gabriela Anung Lalitya Aikacchatra, Rayini Dahesihsari,M.Psych, Ph.D, Psi., Purnomolugi Ursila Nilamsari, MSi., Psi

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

13.15 – 13.30

43 “Studi Kasus Kecelakaan Kerja Pada Operator Tambang Batu Bara Pt X Di Kalimantan Selatan”

Lita Ariani, Fikrie, Eka Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

13.30 – 13.45

44 Kepuasan Kerja Kerja Dan Loyalitas Karyawan Ditinjau Dari Kompensasi Di Pt. Pln Distribusi Jawa Tengah Dan D.I.Y

Dhini Rama Dhania, S.Psi, M.Si, Iranita Hervi Mahardayani, S.Psi, M.Psi, Purnomo, S.Psi

Universitas Muria Kudus 13.45 - 14.00

45

Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Iklim Organisasi Sekolah Dengan Burnout Pada Guru Smp Di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Rizki Zuharudin Alamsyah, Siti Mulyani Universitas Ahmad Dahlan 14.00 - 14.15

46 Parenting Stress Pada Ibu Yang Bekerja Yang Memiliki Anak Usia Dini

Yulia Hairina, Mahdia Fadhila

UIN Antasari Banjarmasin

14.15 – 14.30

47 Memahami Esensi Bekerja dalam Ketidakpastian Luqman Tifa Perwira1, Muhammad Hidayat Universitas Ahmad Dahlan 14.30 - 14.45

48 “Pengaruh Spiritual Intelligence terhadap Stres Kerja” Restu Khaliq, Jumi Herlita UIN Antasari Banjarmasin 14.45 - 15.00

Page 13: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

1

Character Building Training untuk Meningkatkan Efektivitas Komunikasi,

Kerjasama Tim dan Self of Belonging Karyawan di PT. X

Shanty Komalasari

Dosen Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Antasari

Banjarmasin

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian eksperimen ini dilatar belakangi oleh adanya upaya perusahaan untuk meingkatkan

kinerja karyawan melalui training. Adapun training yang dipilih sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan kinerja para karyawan adalah character building training. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh character building training ini terhadap

kemampuan komunikasi, kerjasama tim dan self of belonging yang dimiliki oleh karyawan.

Penelitian ini bersifat quasi eksperimen dengan one group pre-test, post test design. Metode

sampling yang digunakan adalah purposive sampling yang ditujukan pada para karyawan jajaran

eksekutif di pabrik makanan kemasan berstandar Nasional PT. X yang berjumlah 15 orang.

Character building training dilaksanakan outdoor selama 2 hari 1 malam di Loksado, Hulu Sungai

Selatan, Kalimantan Selatan. Analisis hasil menggunakan non parametric Wilcoxon test dengan

nilai signifikansi terhadap kemampuan komunikasi, 0,001, nilai signifikansi kemampuan

kerjasama tim 0,001 sedangkan nilai signifikansi self of belonging juga 0,001. Ini berarti

Character building training efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, kerjasama tim

dan self of belonging para karyawan.

Kata Kunci: Character Building Training, Komunikasi, Kerjasama Tim, Self of Belonging

Page 14: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

2

Deteksi Profil Integritas Kandidat Dalam Proses Seleksi Calon Karyawan:

Perkembangan Alat Ukur Psikologis

Anrilia Ema Mustikawati Ningdyah

Magna Penta Consulting Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

[email protected]

Abstrak

Integritas sebagai sebuah tata nilai organisasi dan deteksi profil integritas kandidat merupakan

isu kritikal dalam proses seleksi calon karyawan. Beban kerugian yang harus ditanggung

institusi ketika pada akhirnya mempekerjakan karyawan dengan integritas yang rendah tentu

sangatlah besar, baik finansial maupun psikologis. Upaya-upaya untuk merancang sebuah alat

ukur ataupun serangkaian baterai pengukuran untuk memotret profil integritas individu telah

dimulai perkembangannya pada beberapa dekade lalu, sekaligus mencakup usaha untuk

mengkonseptualisasi integritas sebagai sebuah konstruk psikologis yang dapat diukur. Artikel

ini membahas hasil telaah terhadap literatur yang memuat pembahasan mengenai pengukuran

integritas, termasuk penelitian yang mengunakan alat ukur integritas. Hasil telaah bertujuan

untuk dapat memetakan perkembangan terkini terkait upaya pengukuran konsep integritas

dan sekaligus mengidentifikasi poin-poin penting dalam usaha pengembangan alat ukur

integritas. Telaah sistematis dilakukan terhadap artikel-artikel yang terjaring melalui metode

pencarian yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hasil telaah literatur dapat mengidentifikasi

penggolongan jenis alat ukur integritas berdasarkan karakteristik item-item penyusunnya,

yaitu bersifat langsung-terbuka ataukah berbasis kepribadian. Gambaran karakteristik

psikometri beberapa alat ukur integritas juga berhasil diidentifikasi, di mana hasil telaah

menunjukkan kecenderungan tingkat validitas yang cukup menjanjikan, disertai kemampuan

yang cukup baik sebagai prediktor performa kerja. Selanjutnya, kaitan integritas dengan

aspek-aspek kepribadian spesifik juga diidentifikasi, antara lain dengan conscientiousness dari

the Big Five Personality Test. Artikel ditutup dengan pembahasan mengenai tantangan

pengembangan alat ukur integritas dalam konteks Indonesia.

Kata kunci: integritas, pengukuran, seleksi, rekrutmen, asesmen

Page 15: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

3

Dinamika Kelompok dalam Proses Emergency Decision Making (EDM):

Refleksi atas Simulasi Kedaruratan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Ratri Atmoko Benedictus Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Jakarta

Friedrich-Schiller-Universität Jena, Jena

[email protected]

Abstrak

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah salah satu sumber energi non fosil dengan

kapasitas produksi daya listrikyang sangat besar. PLTN juga tergolong ramah lingkungan,

karena dalam proses normalnya tidak menghasilkan Karbon Dioksida yang adalah

penyumbang tertinggi polusi udara. Namun, jika terjadi musibah maka dampak yang

ditimbulkan sangatlah dhasyat. Salah satunya adalah kasus yang menimpa PLTN Chernobyl di

Ukraina pada tahun 1986 yang seketika menewaskan lebih dari 28 orang. Selain itu, juga

membuat ribuan orang mengalami gangguan kesehatan, ratusan ribu orang mengungsi, dan

dibutuhkan waktu hingga seratus tahun untuk memulihkan kondisi alam sekitar supaya dapat

kembali seperti sedia kala. Untuk memastikan musibah tidak terjadi, maka kecakapan para

operator PLTN adalah bersifat mutlak, terutama dalam mengatasi situasi krisis. Salah satu

tantangan pada PLTN, terutama yang masih mempergunakan sistem Analog adalah sinergi

antar anggota kelompok, terutama dalam mengambil keputusan saat terjadi situasi krisis.

Pada sistem Analog, jumlah operator dalam satu tim kerja bisa dua hingga tiga kali lipat bila

dibandingkan dengan sistem Digital. Sedangkan, standar waktu dalam sistem Analog untuk

pemberian respon atas suatu situasi darurat berkisar antara 0,5 hingga 1,4 detik. Karenanya,

kecakapan para operator sangatlah penting untuk dikuasai, terutama dalam hal bekerjasama,

mengambil keputusan bersama, dan mengelola konflik dalam kelompok. Tulisan ini

merupakan buah refleksi atas pengalaman simulasi atas situasi krisis di pusat simulasi PLTN

dengan sistem Analog yang diikuti oleh sekelompok mahasiswa dengan latarbelakang budaya

bangsa yang beragam. Buah refleksinya antara lain adalah karakteristik yang unik dari tiap

latarbelakang budaya bangsa berdampak pada sejauh mana suatu kelompok cakap dan efektif

dalam mengatasi situasi krisis, terutama dalam proses pengambilan keputusannya.

Kata Kunci: Situasi Krisis, Emergency Decision Making, Kerjasama Antar Budaya, PLTN

Page 16: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

4

Dukungan Eksternal dalam Meningkatkan Kesiapan Berwirausaha: Apakah

Peran Universitas Penting?

Amy Mardhatilah

Aziz Sani [email protected]

Universitas Mercu Buana

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan berbagai faktor eksternal dalam

meningkatkan kesiapan berwirausaha di kalangan mahasiswa. Faktor eksternal ini terdiri dari,

faktor peran universitas dalam mempromosikan kewirausahaan, kurikulum yang mendukung

kewirausahaan, peran panutan yaitu teman dan dosen dalam mendukung menjadi wirausaha,

peran latar belakang keluarga serta faktor demografi (jenis kelamin, pengalaman kerja dan

pekerjaan orang tua). 266 Mahasiswa di kampus X, berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa, peran universitas dalam mempromosikan kewirausahaan dan

kurikulum kewirausahan berhubungan significant dengan kesiapan berwirausaha di kalangan

mahaiswa. Tidak terdapat hubungan yang signifikan dari peran panutan, latar belakang

keluarga dan demografi dalam meningkatkan kesiapan berwirausaha dikalangan mahasiswa.

Implementasi dari penelitian ini dapat digunakan untuk merancang intervensi dalam

meningkatkan peran perguruan tinggi untuk memfasilitasi kesiapan berwirausaha di kalangan

mahasiswa.

Page 17: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

5

Efek burnout pada job insecurity, dan organizational commitment

Kristiana Dewayani

Risma Mardiana

Abstrak

Organizational commitment sampai saat ini masih dipandang perlu bagi perusahaan, berdasarkan

asumsi bahwa individu dengan organizational commitment tinggi cenderung akan berusaha

mewujudkan tujuan perusahaan. Ada beberapa faktor yang memengaruhi organizational

commitment, dan penelitian kali ini bertujuan untuk menguji efek burnout pada hubungan antara

job insecurity dan organizational commitment. Dalam hal ini burnout merupakan variabel

moderator, job insecurity sebagai variabel bebas, dan organizational commitment sebagai variabel

terikat. Penelitian dilakukan pada 150 orang karyawan pada suatu perusahaan, yang diambil

secara non random. Survey dilakukan dengan skala burnout (adaptasi Maslach Burnout Inventory),

skala job insecurity, dan skala organizational commitment yang dikembangkan oleh Alen dan

Meyer. Ketiga skala tersebut berbentuk skala likert, dan setelah dilakukan CFA (confirmatory factor

analysis), dinyatakan valid serta reliabel . Perolehan data diolah untuk dengan bantunan program

statistic Jamovi versi 1.0.6.0. menguji hipotesis , yaitu burnout merupakan moderator bagi job

insecurity dan organizational commitment. Hasilnya menunjukkan bahwa burnout tidak signifikan

sebagai variabel moderator, yang memengaruhi hubungan antara job insecurity, dan organizational

commitment. Akan tetapi, burnout berhubungan signifikan dengan organizational commitment.

Analisis dilanjutkan dengan menguji peranan masing-masing aspek dalam job insecurity dan aspek

dalam burnout. Hasilnya menunjukkan bahwa organizational commitment akan menjadi rendah

hanya ketika skor aspek kognitif dalam job insecurity, dan aspek emotional exchaustion dalam

burnout, tinggi.

Kata kunci : burnout, job insecurity, organizational commitment

Page 18: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

6

Efektifitas Integrity Dalam Memoderasi Pengaruh Work Stress Terhadap

Cyberloafing Behaviour Pada Pegawai Di Kota Bandung

Oleh:

Rian Adi Saputra

[email protected]

Sri Maslihah,

[email protected]

Anastasia Wulandari

[email protected]

Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah integrity dapat memoderasi pengaruh work

stress terhadap cyberloafing behaviour pada pada pegawai di Kota Bandung. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan partisipan sebanyak

346 orang pegawai. Instrumen yang digunakan adalah instrumen The Work-Related Stress

Scale (Cousins, 2004) untuk mengukur tingkat work stress, Ethical Integrity Scale (Ingerson,

2014) untuk mengukur tingkat integrity , dan cyberloafing yang dikembangkan peneliti untuk

mengukur tingkat cyberloafing. Teknik analisis yang digunakan adalah Moderated Regression

Analysis (MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) work stress berpengaruh

terhadap cyberoafing behaviour dengan nilai signifikansi 0.001<0.05; 2) Integrity berpengaruh

terhadap cyberloafing behaviour dengan nilai signifikansi 0.030<0.05; 3) integrity tidak

memoderasi pengaruh antara work stress terhadap cyberloafing behaviour dengan nilai

signifikansi koefisien β3 sebesar 0.283 > 0.05.

Kata Kunci: work stress, integrity, cyberloafing behaviour, pegawai

Page 19: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

7

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN LOCUS OF

CONTROLINTERNAL DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN TENUN

PT. DASAPLAST NUSANTARA

M. Luluk Cahyantoro

Iranita Hervi Mahardayani

Fajar Kawuryan

Universitas Muria Kudus

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara budaya organisasi

dan locus of control internaldengan kinerja karyawan.Populasi dalam penelitian ini adalah

karyawan bagian tenun di PT. Dasaplast Nusantara Jepara.Subjek dalam penelitian ini

sebanyak 82karyawan tetap bagian tenun di PT. Dasaplast Nusantara Jepara dengan

menggunakan teknik pengambilan data total sampling. Alat ukur yang digunakan berupa skala

budaya organisasi, skala locus of control internal dan skala kinerja karyawan.Adapun metode

analisis data menggunakan analisis regresi dua predictor (regresi berganda). Hasil hipotesis

mayor diperoleh rx12y =0.621dengan p sebesar 0.000 (p<0.01) berarti ada hubungan yang

sangat signifikan antara budaya organisasi dan locus of control internal dengan kinerja

karyawan dengan sumbangan efektif 38,6%. Hipotesis minor pertama diperoleh rx1,y =0,547

dengan p sebesar 0,000 (p<0,01)berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara

budaya organisasi dengan kinerja karyawan dengan sumbangan efektif sebesar

29,9%.Hipotesis minor kedua diperoleh rx2,y =0,515 dengan p sebesar 0,000 (p<0,01)

berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara locus of control internal dengan

kinerja karyawan dengan sumbangan efektif sebesar 26,5%.

Kata kunci: budaya organisasi, locus of control internal, kinerja karyawan

Page 20: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

8

Hubungan Psychological Capital dengan stres kerja pada Karyawan Start-Up di

Jabodetabek

Victor Sunnardy

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Abstrak

Perusahaan start-up adalah sebuah organisasi sementara yang sedang mencari model bisnis yang dapat berkembang, diulang, dan menghasilkan keuntungan dalam ketidakpastian

ekstrem. Start-up yang merupakan perusahaan baru memiliki keterbatasan sumber daya

finansial maupun manusia. Keterbatasan tersebut mengakibatkan ketergantungan kepada pihak ketiga, seperti investor sehingga perusahaan start-up harus beroperasi dengan

kecepatan tinggi agar dapat memenuhi tuntutan dari investor.

Karyawan merasakan stres kerja akibat kondisi tersebut. Tekanan-tekanan tersebut

akhirnya menjadi stressor bagi karyawan yang bekerja di perusahaan start-up. Stressor yang dirasakan dapat dianggap sebagai suatu hal yang positif karena memberikan keuntungan

(challenge stressor) atau sebagai suatu yang negatif dan menghambat perkembangan karyawan

(hindrance stressor). Karyawan dapat menggunakan psychological capital untuk menghadapi stressor-stressor tersebut. Psychological capital merupakan kondisi psikologis individu yang

positif dan dapat dikembangkan. Psychological capital terbentuk dari dinamika dimensi efficacy,

optimism, resilience, dan hope. Individu yang memiliki tingkat psychological capital tinggi dapat

menghadapi tekanan-tekanan dengan cara yang lebih adaptif sehingga tekanan yang dirasakan

lebih rendah.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Peneliti menguji hubungan antara

psychological capital dengan stres kerja dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Psychological capital diukur menggunakan Psychological Capital Questionnaire dan stres kerja diukur dengan

Challenge and Hindrance Self Reported Stress Related Measures. Hasil pengujian pada 88

responden menunjukkan bahwa psychological capital memiliki hubungan yang negatif dengan

stres kerja (r = -.298). Karyawan dengan tingkat psychological capital tinggi terbukti merasakan

tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan dengan karyawan dengan tingkat psychological capital yang rendah. Pada pengujian PsyCap dengan challenge dan hindrance stressor, ditemukan

bahwa PsyCap berkorelasi negatif dengan challenge stressor namun tidak berkorelasi dengan hindrance stressor. Ketika masing-masing dimensi PsyCap diujikan, hasilnya hanya dimensi

optimism yang berkorelasi negatif dengan challenge stressor dan tidak terdapat dimensi yang

berkorelasi dengan hindrance stressor.

Kata kunci: psychological capital, stres kerja, challenge stressor, hindrance stressor,

start-up

Page 21: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

9

Hubungan Subjective Career Success Dan Turnover Intention Pada Karyawan

Generasi Milenial Yang Bekerja Di Dki Jakarta

Dimas Arianto, Puji Tania Ronauli

UNIKA Atma Jaya;

[email protected]; [email protected]

ABSTRAK Saat ini angkatan kerja di DKI Jakarta di dominasi oleh angkatan kerja generasi

milenial, dengan jumlah sekitar 3.904.816. Tidak terlepas dari generasi mana karyawan

berasal, kesuksesan karier merupakan hal yang ingin dicapai. Kesuskesan karier sendiri dapat

dipahami sebagai pencapaian positif dari hasil perjalanan karier seseorang. Namun, seiring

dengan perubahan orientasi karier yang lebih proaktif pada karyawan, saat ini karier mulai

dimaknai lebih subjektif berdasarkan evaluasi pribadi dari karyawannya. Di sisi lainm generasi

milenial mendapatkan penilaian sebagai generasi yang paling sering berpindah-pindah

pekerjaan. Salah satu faktor yang membuat karyawan sering berpindah-pindah pekerjaan

adalah ekspektasi karyawan yang tidak dapat terfasilitasi oleh tempat kerja, sehingga

karyawan mencari pekerjaan lain yang dapat memfasilitasi hal tersebut. Penelitian ini ingin

mencari tahu hubungan antara pencapaian subjective career success dan turnover intention

pada karyawan generasi milenial di DKI Jakarta. Penelitian dilakukan dengan desain

kuantitatif dengan metode korelasional. Partisipan merupakan 254 karyawan generasi

milenial yang lahir diantara tahun 1980-2000 yang bekerja di DKI Jakarta. Partisipan akan

diminta untuk mengisi dua kuesioner, yaitu Subjective Career Success Inventory dan

Turnover Intention Scale 6 yang peneliti bagikan secara offline atau pun online. Hasil analisis

data menggunakan spearman correlation menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif dan

signifikan (rs(252) = -0.338, p<0.01, r2 = 0.114) antara subjective career success dan

turnover intention pada karyawan generasi milenial yang bekerja di DKI Jakarta. Analisa

tambahan menunjukan bahwa tidak hanya konstruk subjetive career success yang memiliki

hubungan negatif dan signifikan terhadap turnover intention, melainkan dimensi-dimensinya

juga. Ditemukan juga faktor lain yang memengaruhi turnover intention adalah usia karyawan

dan status pernikahan karyawan. Kedepannya dengan mendukung pencapaian subjective

career success di tempat kerja dapat berkontribusi dalam menurunkan turnover intention

karyawan. Mendukung pencapaian subjective career success bisa dalam bentuk memberikan

tempat kerja atau pekerjaan yang membuat karyawan senang, mendukung work-life balance

karyawan, atau dalam bentuk dukungan karyawan agar dapat secara mandiri mengelola karier

atau pekerjaannya.

Kata kunci: Subjective Career Success; Turnover Intention; Generasi Milenial

Page 22: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

10

Job Autonomy, Empowering Leadership, Meaningful Work and Harmonious Passion

as Predictors of Innovative Work Behavior : Studi terhadap karyawan di industri kreatif

Endang Parahyanti

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran job autonomy, empowering leadership, work

meaningfulness dan harmonious passion terhadap innovatif work behavior pada karyawan yang

bekerja di industri kreatif. Partisipan penelitian ini adalah 163 karyawan pada perusahaan

tersebut dan bekerja di divisi yang erat kaitannya dengan kreatifitas dan inovasi produk,

seperti divisi aplikasi dan pengembangan permainan, desain interior, fesyen dst. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah subskala job autonomy dari Job Diagnostic Survei,

empowering leadership, harmonious passion dari The Passion Scale, Meaningfulness Scale, dan

innovative work behavior (IWB). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan structure

equation model (SEM), diperoleh data bahwa perilaku kerja inovatif karyawan industri kreatif

dipengaruhi oleh empowering leadership yaitu leader yang memberikan otonomi kepada para

pekerjanya dan mengharapkan mereka untuk proaktif dan mengambil tanggung jawab yang

lebih besar lagi di dalam suatu pekerjaan. Dengan adanya tanggungjawab lebih tersebut maka

dapat meningkatkan work meningfulness karyawan yang berarti karyawan merasakan

pekerjaannya bermakna, bernilai dan berharga bagi dirinya, hal tersebut selanjutnya akan

meningkatkan harmonious passion mereka terhadap pekerjaan. Dengan adanya passion

kemudian memengaruhi perilaku kerja inovatif karyawan yang bekerja di industri kreatif

karena passion yang besar terhadap suatu aktivitas mampu memaksimalkan kreativitas yang

ada pada diri individu. Karyawan yang menunjukkan perilaku inovasi yang tinggi akan sangat

berperan dalam meningkatkan produktifitas dan daya saing perusahaan terutama yang

bergerak di industri kreatif.

Kata kunci: innovative work behavior, harmonious passion, work meaningfulness, job autonomy,

empowering leadership, karyawan industri kreatif.

Page 23: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

11

Kecerdasan Spiritual Dan Komitmen Organisasi Mahasiswa Pengurus Organisasi

Tri Yuliani & Shanty Komalasari

UIN Antasari Banjarmasin Email: [email protected]

[email protected]

ABSTRAK

Kurangnya komitmen organisasi sering terjadi dikalangan mahasiswa yang menjadi pengurus

organisasi, mereka masih kurang mampu dalam menetapkan aturan bagi diri sendiri. Hal

tersebut terkait dengan bagaimana seseorang menilai dan memaknai setiap tindakan atau

yang biasa disebut sebagai kecerdasan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji

hubungan antara kecerdasan spiritual dengan komitmen organisasi. Populasi dalam penelitian

ini berjumlah 919 orang, dengan sampel 92 orang pengurus UKK dan UKM periode

2017/2018 di UIN Antasari Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan probability sampling dengan jenis sampel random sampling. Instrumen

pengumpulan data menggunakan skala komitmen organisasi dan kecerdasan spiritual model

likert dan analisis menggunakan korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS 21.0.

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahawa tingkat komitmen organisasi dan

kecerdasan spiritual mahasiswa tergolong sedang. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya

hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel (p = 0,002, p < 0,05). Semakin tinggi

kecerdasan spiritual maka semakin tinggi pula komitmen organisasi mahasiswa dan

sebaliknya, semakin rendah kecerdasan spiritual maka semakin rendah pula komitmen

organisasi mahasiswa.

Kata Kunci: Kecerdasan Spiritual, Komitmen Organisasi, Mahasiswa

Page 24: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

12

Kepuasan Kerja Kerja Dan Loyalitas Karyawan Ditinjau Dari Kompensasi Di Pt.

Pln Distribusi Jawa Tengah Dan D.I.Y

Dhini Rama Dhania, S.Psi, M.Si Iranita Hervi Mahardayani, S.Psi, M.Psi Purnomo, S.Psi

Universitas Muria Kudus

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara kompensasi

dengan kepuasan kerja dan loyalitas karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y pada bagian Niaga dan Pelayanan

Pelanggan, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

total sampling sejumlah 37 orang. Alat pengumpulan data adalah skala kepuasan kerja, skala

loyalitas karyawan dan skala kompensasi dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Adapun metode

analisis yang digunakan adalah multivariate test dan Product moment. Hasil uji hipotesis

mayor diperoleh koefisien korelasi rxy1,y2 sebesar 2.263 dengan taraf signifikansi p = 0,008

(p<0,01) yang artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kompensasi dengan

kepuasan kerja dan loyalitas karyawan. Hasil analisis hipotesis minor pertama diperoleh

koefisiensi korelasi rxy1 sebesar 0,598 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p<0,01) yang

artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kompensasi dengan kepuasan kerja

dengan sumbangan efektif sebesar (35,76% ). Sedangkan hasil analisis hipotesis minor kedua

diperoleh koefisiensi korelasi rxy2 sebesar 0,671 dengan taraf signifikansi p sebesar 0,000

(p<0,01) yang artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kompensasi dengan

loyalitas karyawan dengan sumbangan efektif sebesar (45,02%). Kata Kunci : Kepuasan Kerja,

Loyalitas Karyawan dan Kompensasi

Page 25: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

13

Kontribusi Sumber Informasi Pembentuk Efikasi Diri Terhadap Perilaku

Berwirausaha pada Wirausahawan Alumni Pendidikan Alternatif Kewirausahaan

Chatarina Shelda, Penny Handayani

[email protected]

Abstrak

Beberapa keluarga miskin cenderung memanfaatkan anaknya untuk bekerja bahkan pada

situasi yang merugikan dan beresiko sekalipun. Keadaan ini beresiko mengganggu

perkembangan anak sebagai remaja, dan dapat menjadi siklus kemiskinan yang turun

temurun. Salah satu solusi yang diberikan terhadap isu ini adalah menyediakan pendidikan

kewirausahaan bagi remaja-remaja rentan ini, dengan harapan mereka dapat hidup secara

lebih independen dan berguna di dalam masyarakat. Dalam berwirausaha, seseorang

membutuhkan efikasi diri agar mampu mengubah intensi berwirausaha menjadi aksi nyata.

Melihat latar belakang mereka yang belum tentu terpapar dengan model dan peran yang baik,

peneliti ingin mencaritahu sumber informasi pembentuk efikasi diri mana yang berkontribusi

pada efikasi diri berwirausaha pada alumni pendidikan alternatif kewirausahaan yang

berwirausaha, melihat jumlahnya yang tidak banyak. Penelitian ini dilakukan dengan metode

kuantitatif dan jenis penelitian retrospektif. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan dua

instrumen penelitian yang adalah Source of Entrepreneurial Self Efficacy Scale dan

Entrepreneurial Self Efficacy Scale. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui dari keempat

sumber informasi pembentuk efikasi diri; enactive mastery experiences, vicarious

experiences, verbal persuasion, dan physiological & affective state, serta akan dikaitkan

dengan efikasi diri berwirausaha partisipan. Instrumen ini disebarkan secara daring kepada 81

partisipan yang adalah wirausahawan alumni pendidikan alternatif kewirausahaan yang

mengikuti pendidikan pada usia 10-20 tahun. Partisipan didapatkan melalui organisasi

penyedia pendidikan alternatif kewirausahaan. Hasil dari pengisian kuisioner ini dianalisis

dengan melakukan korelasi pearson dan analisis regresi berganda (multiple regression).

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dari keempat sumber informasi

pembentuk efikasi diri, sumber informasi yang paling berkontribusi pada wirausahawan

alumni pendidikan alternatif kewirausahaan adalah vicarious experience. Vicarious

experiences berkontribusi paling besar, kemudian terdapat verbal persuasion, enactive

mastery experience, dan physiological & affective state yang berada pada posisi terakhir.

Kata Kunci: efikasi diri, pendidikan alternatif, kewirausahaan.

Page 26: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

14

Masalah Dalam Penelitian Dan Teori Perilaku Konsumen

Lerbin R. Aritonang R., FEB UNTAR dan HIMPSI Banten

[email protected]

Abstrak

Tujuan tulisan ini merupakan kajian teoritis untuk menjelaskan masalah-masalah yang menjadi

hambatan dalam penelitian perilaku konsumen dari sejak lama hingga sekarang. Masalah itu

terutama berkaitan dengan teori yang sangat jarang digunakan. Jika pun digunakan teori, tapi

lebih banyak hanya “sekedarnya” dan tidak fokus pada suatu teori. Hal itu mungkin terjadi

karena perilaku konsumen sendiri merupakan ilmu terapan yang hanya meminjam teori-teori

dari berbagai disiplin ilmu.

Page 27: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

15

Parenting Stress Pada Ibu Yang Bekerja Yang Memiliki

Anak Usia Dini

Yulia Hairina, Mahdia Fadhila UIN Antasari Banjarmasin

Email: [email protected]

Abstrak

Praktik pengasuhan seringkali menjadi sumber stress tersendiri bagi orang tua yang bekerja

terutama yang masih memiliki anak usia dini. Stres pengasuhan merupakan kondisi atau

keadaan orang tua yang mengalami kecemasan atau ketegangan khususnya terkait dengan

peran orang tua dalam mengasuh anak serta hubungan interaksi antara orang tua dan anak.

Penelitian ini lebih fokus pada Ibu di karenakan peran ganda ibu yang bekerja dalam sebuah

keluarga menyebabkan ibu melakukan dua peran sekaligus yaitu sebagai ibu juga sebagai

pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber stress. Pengumpulan data

dilakukan pada 100 orang ibu bekerja di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu Stress Parenting Index-Short Form (SPI-SF)

versi bahasa Indonesia.

Kata kunci: Parenting, Stress, Ibu Bekerja

Page 28: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

16

Pengaruh Organizational Trust terhadap Kesiapan Individu untuk Menjalankan

Perubahan Sistem Manajemen SDM di PT “X” Bandung

Indah Puspitasari

Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh organizational trust terhadap

kesiapan individu untuk menjalankan perubahan sistem manajemen SDM di PT “X” Bandung.

Kesiapan individu untuk menjalankan perubahan akan meningkatkan efektifitas pelaksanaan

program perubahan yang dijalankan organisasi sebagai langkah untuk merespon perubahan

lingkungan. Populasi penelitian adalah karyawan PT “X” Bandung. Pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik purposive sampling dengan kriteria sudah menjadi pegawai tetap dan telah bekerja

minimal 1 tahun. Jumlah sampel penelitian adalah 100 orang. Metode pengambilan data dilakukan

melalui survei dengan memberikan skala kesiapan individu untuk menjalankan perubahan sistem

manajemen SDM dan skala organizational trust. Reliabilitas alat ukur kesiapan individu untuk

menjalankan perubahan sistem manajemen SDM adalah 0,919. Reliabilitas alat ukur

organizational trust adalah 0,844. Analisa data dilakukan dengan analisa regresi linear sederhana.

Hasil analisa menunjukkan bahwa organizational trust memiliki peran dalam meningkatkan

kesiapan individu melakukan perubahan (R2= 0,085; p<0,05). Artinya peran dari kesiapan individu

untuk menjalankan perubahan sebesar 8,5% dan 91,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diukur

dalam penelitian ini.

Page 29: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

17

Peran Burnout dalam hubungan Job Insecurity (Ketidakamanan Pekerjaan) dan

Task Performance (Kinerja Tugas)

Alice Salendu, Muhammad Fachri

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Burnout dalam hubungan Job Insecurity

(Ketidakamanan Pekerjaan) dan Taks Performance (Kinerja Tugas). Partisipan dalam penelitian

ini adalah 106 karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Adapun alat ukur yang digunakan adalah Job Insecurity Scale dan Task Performance Scale (Picoli

2017) dan Burnout General Inventory (Maslach et.al 1996). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Burnout memediasi hubungan Job Insecurity dan Task Performance secara parsial.

Kata kunci : Job Insecurity, Task Performance, Burnout dan karyawan swasta.

Page 30: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

18

Peran Gaya Kepemimpinan pada Perilaku Kerja Inovatif Karyawan

Arum Etikariena

Universitas Indonesia & Perwakilan APIO Jakarta [email protected]/[email protected]

Abstrak

Dalam organisasi, salah satu aspek penting yang dianggap akan dapat menimbulkan performa

kerja yang optimal. Salah satu hal yang saat ini digalakkan adalah bagaimana menimbulkan

perilaku kerja inovatif pada karyawan. Beberapa studi menyebutkan peran leader berperan

signifikan pada perilaku kerja inovatif. Penelitian ini menguji empat gaya kepemimpinan yaitu

kepemimpinan otentik, kepemimpinan pemberdayaan, kepemimpinan etis dan kepemimpinan

benevolence pada perilaku kerja inovatif. Hipotesis yang diajukan adalah keempat gaya

kepemimpinan ini memiliki hubungan yang signifikan pada perilaku kerja inovatif. Hipotesis 2

adalah ada gaya kepemimpinan tertentu yang memberikan kontribusi lebih besar pada

perilaku kerja inovatif. Studi dilakukan pada 217 responden yang bekerja di perusahaan –

perusahaan yang berbasis teknologi digital. Terdapat 5 alat ukur yang digunakan yaitu Skala

Perilaku Kerja Inovatif (Janssen, 2000), Skala Gaya Kepemimpinan Otentik (Walumbwa dkk,

2008), Skala Gaya Kepemimpinan Pemberdayaan (Amundsen & Martinsen, 2014), Skala Gaya

Kepemimpinan Etis (Yukl dkk, 2013) dan Skala Gaya Kepemimpinan Benevolence (Cheng

dkk. dalam Irawanto, 2011). Hasil analisis korelasi Pearson Product Moment mendukung

hipotesis 1 bahwa gaya-gaya kepemimpinan yang diukur memiliki korelasi yang signifikan

dengan perilaku kerja Inovatif. Sedangkan untuk hipotesis 2 melalui analisis multiple regresi

diketahui bahwa Gaya Kepemimpinan Pemberdayaan dengan kontribusi sebesar 31.13%

adalah gaya kepemimpinan yang memberikan kontribusi paling besar dibandingkan tiga gaya

kepemimpinan lainnya. Dengan hasil studi ini maka para pemilik usaha atau pimpinan di

organisasi dapat mengembangkan gaya-gaya kepemimpinan tersebut untuk menggerakkan

perilaku kerja inovatif pada karyawan. Secara spesifik, mengembangkan gaya kepemimpinan

pemberdayaan akan diharapkan dapat memberikan dampak paling kuat. Meskipun demikian,

karakter karyawan dan tipe atau organisasi juga sebaiknya menjadi pertimbangan dalam

menerapkan gaya kepemimpinan yang lebih sesuai.

Kata kunci : perilaku kerja inovatif, gaya kepemimpinan otentik, gaya kepemimpinan

pemberdayaan, gaya kepemimpinan etis, gaya kepemimpinan benevolence,

organisasi digital teknologi.

Page 31: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

19

Perilaku Cyberloafing : Apakah Selalu Berdampak Negatif Pada Kinerja?

Harlina Nurtjahjanti & Fendy Suhariadi

Abstrak

Penggunaan internet diera digital dirasakan sangat membantu untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan efisien khususnya dalam mengakses informasi (Greenberg & Baron, 2003). Disisi lain

penggunaan internet ini juga menimbulkan masalah bagi organisasi dimana akses internet ini

dapat memicu perilaku karyawan menggunakannnya untuk menyelesaikan urusan yang tidak

terkait dengan pekerjaan. Cyberloafing ditemukan berhubungan positif dengan

counterproductive behavior (Metin et all, 2016). Perilaku cyberloafing dideteksi merupakan

hal yang umum dilakukan oleh karyawan ketika jam kerja sedang berlangsung dan

berdasarkan penelitian Lim & Chen (2012) menunjukan bahwa 75% dari responden setuju

bahwa perilaku cyberloafing membuat pekerjaan menjadi lebih menarik.

Kata Kunci : Cyberloafing, dampak negative & positif, karyawan

Page 32: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

20

Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik

Rayini Dahesihsari, Rocky, Ursila Nilamsari

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

[email protected]

ABSTRAK

Survei yang dilakukan organisasi terhadap para karyawan merupakan salah satu bentuk

saluran komunikasi yang banyak digunakan organisasi untuk mengetahui pandangan,

kebutuhan dan harapan para karyawan terhadap manajemen. Sayangnya survei yang dilakukan

tersebut tidak banyak diikuti dengan pemberian umpan balik hasil survei. Diasumsikan

efektivitas survei sebagai saluran komunikasi dari bawah ke atas dalam organisasi tidak hanya

ditentukan oleh metode dan alat ukur yang digunakan dalam survei, namun juga dari umpan

balik hasil survei yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari bentuk

umpan balik hasil survei terhadap reaksi karyawan mengenai survei yang diikutinya. Reaksi

yang dimunculkan karyawan diasumsikan dapat menjadi indikator dari efektivitas survei

sebagai media dalam komunikasi organisasi. Menggunakan pendekatan eksperimen, diberikan

tiga bentuk umpan balik yang berbeda pada partisipan yang telah mengisi survei, yaitu : (1)

tanpa umpan balik (2) umpan balik tertulis dan (3) umpan balik dalam bentuk diskusi

(feedback meeting). Seratus tujuh partisipan mengisi kuesioner iklim organisasi dalam survei

yang dilakukan di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta yang sedang melakukan

transformasi budaya organisasi. Enam puluh empat partisipan diantaranya menjadi partisipan

dalam penelitian ini dengan menerima salah satu dari bentuk umpan balik di atas dan

kemudian mengisi kuesioner reaksi terhadap survei. Data yang diperoleh dianalisa dengan

teknik statistik uji beda Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari

bentuk umpan balik terhadap reaksi partisipan tentang survei yang diikutinya. Pemberian

umpan balik, terutama dalam bentuk diskusi dua arah menyebabkan partisipan lebih positif

dalam memandang survei yang diikutinya, lebih memiliki kesediaan untuk berkontribusi dalam

memberikan informasi yang dibutuhkan secara sungguh-sungguh. Dengan demikian survei

organisasi yang diadakan juga dapat mencapai tujuannya sebagai saluran komunikasi organisasi

dari bawah ke atas secara efektif.

Kata kunci: umpan balik, survei organisasi, saluran komunikasi, komunikasi organisasi

Page 33: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

21

Sikap Terhadap Pekerja Penyandang Disabilitas: Peran Usia, Jenis Kelamin, Dan

Kedekatan

Selly Dian Widyasari

Universitas Brawijaya

[email protected]

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, setiap warga Negara Indonesia memiliki kesaman hak

dalam mendapatkan pekerjaan, tidak terkecuali bagi penyandang disabilitas. Hal ini juga

dipertegas oleh Undang-undang nomer 8 Tahun 2016 yang menyebutkan adanya kesamaan

hak bagi penyandang disabilitas untuk memperoleh pekerjaan yang diselenggarakan oleh

pemerintah, swata, dan BUMN. Untuk dapat sukses dalam dunia kerja, penyandang disabilitas

membutuhkan dukungan dari lingkungan sosial tempat ia bekerja, terutama pemberi kerja

dan juga rekan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap (emosi, kognisi, dan

konasi) terhadap pekerja penyandang disabilitas dan peran usia, jenis kelamin, serta

kedekatan terhadap sikap tersebut. Dalam lingkungan kerja, sikap merupakan faktor penting

yang dapat mempengaruhi perilaku dan dukungan yang akan diberikan individu terhadap

pekerja penyandang disabilitas. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan

Multidimensional Attitudes Scale Toward Persons With Disabilities (Findler, Werner, dan

Vilchinsky, 2007) serta Contact Survey (Barr & Bracchitta, 2015). Subjek dalam penelitian ini

adalah karyawan pada perusahaan yang mempekerjakan dan tidak mempekerjakan disabilitas.

Saat ini tahap pengambilan data masih berlangsung sampai mendapatkan keseluruhan data

yang ditargetkan, yaitu sebanyak 150 subjek.

Kata Kunci; pekerja disabilitas, sikap terhadap disabilitas

Page 34: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

22

Adaptasi Alat Ukur Kepuasan Kerja Untuk Tenaga Medis di Indonesia

Widawati Hapsari

Kristiana Haryanti

Arifa Luthfi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Abstrak

Kepuasan kerja merupakan salah satu topik penelitian paling populer di bidang industri dan

organisasi, karena sangat erat kaitannya dengan variabel lain seperti komitmen dan turnover.

Berkaitan dengan hal tersebut, alat ukur kepuasan kerja juga turut mengalami perkembangan

yang signifikan. Alat ukur kepuasan kerja telah diadaptasi di berbagai bidang pekerjaan,

termasuk kesehatan. Sayangnya perkembangan alat ukur ini tidak diimbangi dengan penelitian

yang lebih mendalam mengenai konstruk kepuasan kerja khusus untuk tenaga kesehatan di

Indonesia. Peneliti mengadaptasi skala kepuasan kerja untuk tenaga kesehatan dari Hills,

Joyce dan Humphreys (2012) ke dalam bahasa Indonesia. Proses penerjemahan berdasarkan

langkah-langkah yang disarankan oleh Beaton, dkk. (2000). Alat ukur kepuasan kerja yang

digunakan terbagi menjadi dua berdasarkan sumbernya, yaitu ekstrinsik dan intrinsik, dengan

total 10 aitem. Peserta yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 281 responden.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan koefisien alfa sebesar .811 untuk kepuasan kerja

yang bersifat intrinsik dan .729 untuk kepuasan kerja yang bersifat ekstrinsik. Berdasarkan

hasil uji validitas dengan teknik faktor analisis dan uji reliabilitas, didapatkan bahwa alat ukur

ini cukup valid dan reliabel untuk diterapkan di tenaga medis Indonesia. Berdasarkan analisis

tambahan yang dilakukan, ditemukan hubungan antara kepuasan kerja yang bersifat intrinsik

dan ekstrinsik. Artinya seseorang yang puas secara intrinsik, juga akan puas secara ekstrinsik.

Kata kunci: kepuasan kerja, adaptasi, intrinsik, ekstrinsik.

Page 35: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

23

Analisis faktor-faktor yang memengaruhi dukungan bawahan terhadap

pemimpin: Leader prototypicality, leaders expert power, dan leaders referent power

Yoga Aji Nugraha

Corina D. Riantoputra

Universitas Indonesia

[email protected]

[email protected]

Abstrak

Salah satu kunci dari kepemimpinan yang efektif adalah bagaimana seorang pemimpin

diterima dan didukung oleh bawahannya (leader endorsement) sebagai seorang pemimpin.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi dukungan bawahan

terhadap pemimpin. Berdasarkan perspektif identitas sosial, peneliti berasumsi bahwa leader

prototypicality dan personal bases of power pemimpin (leaders expert power dan leaders referent

power) akan membentuk dukungan bawahan terhadap pemimpinnya (leader endorsement).

Penelitian dilakukan menggunakan online survey dengan mengumpulkan data partisipan dari

berbagai perusahaan swasta di Indonesia, dengan reliabilitas masing-masing alat ukur yang

digunakan berkisar antara 0,80 – 0,90. Data terkumpul sebanyak 135 karyawan. Analisis

menunjukkan: (1) leader prototypicality tidak secara signifikan berhubungan dengan leader

endorsement; sedangkan (2) leaders expert power dan leaders referent power secara signifikan

berhubungan dengan leader endorsement. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukkan

manfaat yang baik bagi seseorang yang minoritas untuk mendapatkan endorsement dari

bawahan, karena faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan bawahan terhadap pemimpin

tidak ditentukan hanya karena pemimpin tersebut prototipikal namun lebih ditentukan oleh

personal bases of power pemimpin (leaders expert power dan leaders referent power).

Kata kunci: leader endorsement, leader prototipicality, leaders expert power, leaders referent

power, Indonesia

Page 36: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

24

Analisa Work Engagement Pada Personil Tentara

Di Salah Satu Lembaga Pendidikan Perwira Tni-Ad

Endah Andriani Pratiwi, Muhammad Hadras Universitas Jendral Achmad Yani Cimahi Bandung

[email protected]

Abstrak

TNI sebagai alat pertahanan negara diberikan pendidikan untuk memiliki kecintaan terhadap

tanah air dan jiwa korsa seorang prajurit. Kecintaan dan keterikatan mereka terhadap

Negara dan juga instansi TNI menjadi hal yang sangat penting dimiliki agar mereka tetap

dapat memberikan pengabdian seutuhnya bagi Negara dan bangsa. Schaufeli, Salanova,

González-Romá & Bakker, (2002) mendefinisikan Work Engagemet sebagai sebagai hal yang

positif, pemenuhan, cara pandang kerja yang dikarakteristikan melalui vigor, dedication dan

absorpion. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan menganalisa

mengenai Work Engagement yang dimiliki oleh para personil tentara. Adapun yang menjadi

sample penelitian adalah personil tentara di lembaga pendidikan perwira TNI-AD dengan

jumlah 136 personil. Alat ukur yang digunakan adalah Alat ukur baku dari Ultrecht Work

Engagement Scale (UWES) yang dibuat oleh Schaufeli dan Bakker (2003) dengan tipe skala

interval. Hasilnya menyatakan bahwa para personil tentara ini memiliki Work Engagement

yang tinggi dan kuat, dimana hal ini ditunjukkan dengan perilaku yang engage dengan

pekerjaannya sebagai seorang prajurit TNI-AD. Adapun karakteristik Vigor dimiliki sebesar

29,28% yang mana mereka memiliki kekuatan di dalam menghadapi situasi yang berat dan

sulit, karakteristik Absorption dimiliki sebesar 27,37% dan karakteristik Dedication sebesar

26,15%. Saran yang dapat diberikan adalah bagaimana agar lembaga TNI-AD khususnya tetap

mempertahankan program yang menanamkan mengenai kecintaan terhadap pekerjaan,

instansi dan Negara serta terus mengembangkan program tersebut agar tetap dapat sejalan

dengan perkembangan Negara Indonesia.

Kata Kunci : Work Engagement, personil, TNI-AD

Page 37: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

25

Deskripsi Gaya Kepemimpinan menurut persepsi diri mahasiswa berdasarkan

Teori Hersey dan Blanchard

Muhammad Hadras

Universitas Ahmad Yani

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gaya kepemimpinan menurut persepsi diri masing-

masing mahasiswa yang diklasifikasi berdasarkan nilai tes psikologi dan nilai tes seleksi

terbaik, selanjutnya dikategori sebagai mahasiswa yang memiliki potensi akademik diatas rata-

rata dengan menggunakan angket persepsi gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard.

Metode penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif. Diperoleh data dari 45

responden mahasiswa kelas tersebut diatas yakni sebanyak 8% mahasiswa memiliki

kematangan tinggi (M4) mempersepsi gaya kepemimpinan sebagai telling. Kemudian sebanyak

39% mahasiswa memiliki kematangan sedang (M3) dimana mempersepsi kepemimpinan diri

dengan gaya selling, selanjutnya sebanyak 26% mahasiswa memiliki kematangan rendah (M2)

yaitu sebagai participating dan sebanyak 27% mahasiswa memiliki kematangan rendah (M1)

yang mempersepsi dengan gaya kepemimpinan diri sebagai gaya delegating. Hal ini

menunjukkan keadaan dimana masih sangat rendah kematangan kategori tinggi sebagai telling

untuk tugas dengan target akhir skripsi dan lulus dengan predikat memuaskan. Saran bagi

peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel-variabel yang belum diangkat dalam penelitian ini

sekaligus mengkonfirmasi hasil penelitian ini, bagi lembaga fakultas agar dapat meningkatkan

model kepemimpinan situasional dengan pendekatan model leader member exchange.

Kata kunci: Gaya kepemimpinan, mahasiswa, persepsi, kepemimpinan situasional.

Page 38: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

26

Efek Stres Kerja pada Subjective Well-being Paramedis

Alimatus Sahrah1 & Reny Yuniasanti2

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

[email protected], [email protected]

Kesejahteraan hidup merupakan tujuan hidup semua orang tidak terkecuali sumber daya

manusia kesehatan paramedis sebagai garda paling depan untuk mewujudkan visi

Departemen Kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stress kerja

dengan subjective well-being pada paramedis. Subjek penelitian adalah 110 paramedis yang

telah dipilih melalui teknik stratified random sampling yang memiliki karakteristik paramedis

yang bersuku Jawa, tinggal di Yogyakarta selama minimal 3 tahun dan memiliki masa kerja 1

tahun. Skala penelitian menggunakan skala stress kerja dan skala subjective well-being dengan

aspek dari penelitian di Indonesia. Hasil penelitian dianalisis menggunakan korelasi product

moment menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara stress kerja dengan

subjective well-being perawat (p<0.000), dengan nilai -0.391. Temuan ini sebagai bahan

informasi penerapan intervensi penurunan stress kerja untuk dapat meningkatkan subjective

well-being pada paramedis.

Kata kunci : Stress kerja, subjective well-being, paramedis

Page 39: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

27

Faktor-faktor Pembentuk Dukungan Terhadap Pemimpin:

Peran Leader Prototypicality dan Leader Effectiveness

Taufik Nur Rochman

Corina D. Riantoputra

[email protected]; [email protected]

Universitas Indonesia

ABSTRAK

Kepemimpinan hanya akan terbentuk jika terdapat klaim dari individu bahwa dirinya sanggup

memimpin dan klaim tersebut diterima dan diberikan dukungan (endorsement) oleh individu

di lingkungan sekitarnya. Penelitian ini berupaya menguji faktor-faktor apa yang berpengaruh

dalam terbentuknya endorsement pada pemimpin. Penelitian ini berangkat dari social identity

theory of leadership yang menyatakan pemimpin yang memiliki kesamaan nilai dan pandangan

dengan organisasi (prototypical) dan pemimpin yang menampilkan perilaku positif (effective

leader) kemungkinan akan lebih diberikan endorsement. Data dikumpulkan melaui online survey

dengan reliabilitas alat ukur berkisar antara 0,8-0,9. Sampel yang terkumpul adalah 135

pekerja di Indonesia. Hasil analisa regresi menunjukkan bahwa: (1) bawahan akan mendukung

pemimpin yang menampilkan perilaku efektif, (2) bawahan akan mendukung pemimpin yang

memiliki kesamaan nilai dan pandangan dengan organisasi, (3) seberapa lama bawahan berada

dalam organisasi juga memengaruhi secara positif pemberian dukungan. Penelitian ini

berkontribusi untuk menjelaskan dalam kondisi seperti apa bawahan akan memberikan

dukungan kepada atasan. Selain itu penelitian ini juga berkontribusi bagi para calon pemimpin

di tingkat organisasi tentang perilaku seperti apa yang sebaiknya ditampilkan untuk mendapat

dukungan dari bawahan.

Kata kunci: leader, endorsement, organisasi, pemimpin, leader effectiveness, prototypical

Page 40: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

28

Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Iklim Organisasi Sekolah Dengan Burnout

Pada Guru Smp Di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Rizki Zuharudin Alamsyah*1, Siti Mulyani2

Universitas Ahmad Dahlan

[email protected] [email protected]

Abstrak

Tugas guru tidak hanya mengajar tetapi juga dituntut untuk menyelesaikan tugas adminsitrasi

sebagai penunjang sertifikasi guru. Kondisi tersebut membuat beban kerja guru menjadi

tinggi sehingga dapat memicu timbulnya burntout . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah dengan burnout. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 30 orang guru.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan

program sistem komputasi program SPSS versi 16.00 for windows. Hasil penelitian

menujukkan bahwa secara bersama-sama tidak ada hubungan yang signifikan antara dimensi-

dimensi iklim organisasi sekolah terhadap burnout. Namun secara terpisah terdapat 3 dimensi

prediktor yang memiliki korelasi yang sangat signifikan dengan burnout yaitu: directive principal

behavior, restrictive principal behavior, dan intimate teacher behavior. Dapat disimpulkan bahwa

variabel iklim organisasi sekolah secara bersama-sama memiliki hubungan yang tidak

signifikan terhadap kecenderungan burnout, sumbangan efektif dimensi directive principal

behavior sebesar 12%, sumbangan efektif restrictive principal behavior sebesar 10%, dan

sumbangan efektif intimate teacher behavior sebesar 19%.

Kata Kunci: Kecenderungan burnout, Dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah.

Page 41: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

29

Hubungan antara Power Distance Orientation (PDO) dengan Voice Behavior:

Peran Moderasi Managerial Openness

Puji Gufron Rhodes

Corina D. Riantoputra

[email protected]; [email protected]

Universitas Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengivestigasi faktor individu dan lingkungan yang mempengaruhi

voice behavior yaitu variabel power distance orientation dan managerial openness. Penelitian

dilakukan dengan metode survei online kepada 103 orang karyawan di wilayah DKI Jakarta

dan sekitarnya menggunakan alat ukur dengan reliabilitas sebesar 0,77-0,91. Hasil moderated

multiple regression menunjukkan bahwa power distance orientation berpengaruh negatif

terhadap voice behavior dan terdapat peranan penting managerial openness sebagai moderator

untuk menjelaskan hubungan antara power distance orientation dengan voice behavior. Artinya,

managerial openness dapat memperkuat hubungan negatif antara power distance orientation

dengan voice behavior. Model yang dibangun menjelaskan 30,3% terjadinya voice behavior.

Hasil ini sejalan dengan trait theory activation yang menjelaskan bahwa sebuah sifat yang

terlihat pada satu situasi, belum tentu terlihat pada situasi yang lainnya. Jika managerial

openness tinggi, namun power distance orientation rendah maka akan menghasilkan voice

behavior yang lebih tinggi. Sedangkan managerial openness yang rendah pada power distance

orientation yang rendah akan menghasilkan voice behavior yang lebih rendah. Namun, pada

power distance orientation yang tinggi tidak begitu terlihat peranan moderator managerial

openness terhadap munculnya voice behavior. Riset ini berkontribusi pada interaksi power

distance orientation, managerial openness dan voice behavior.

Kata kunci: voice behavior, power distance orientation, managerial openness

Page 42: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

30

Hubungan antara Power Distance Orientation dan Voice Behavior dengan

Perceived Organizational Support sebagai moderator

Muhammad Ibrahim

Corina D. Riantoputra

[email protected] ; [email protected]

Universitas Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor individual (power distance orientation) dan

kontekstual (perceived organizational support) yang mempengaruhi voice behavior. Penelitian

menggunakan metode online survey pada 103 karyawan yang berada di daerah DKI Jakarta

dan sekitarnya menggunakan alat ukur dengan reliabelitas 0,77 – 0,81. Hasil analisa

moderated regression menunjukkan bahwa : (1) power distance orientation berpengaruh negatif

terhadap voice behavior, (2) terdapat peranan penting perceived organizational support sebagai

moderator untuk menjelaskan hubungan antara power distance orientation dengan voice

behavior. Perceived organizational support berperan dalam memperkuat hubungan negatif

antara power distance orientation dengan voice behavior. Model penelitian ini menjelaskan 38 %

terbentuknya voice behavior. Sesuai dengan trait activation theory bahwa suatu sifat yang

terlihat pada situasi tertentu belum tentu terlihat pada situasi yang lainnya. Jika perceived

organizational support tinggi, namun power distance orientation rendah maka voice behavior yang

muncul akan tinggi. Sedangkan, ketika perceived organizational support rendah dan power

distance orientation rendah akan menghasilkan voice behavior yang rendah. Pada power distance

orientation yang tinggi tidak terlihat peran moderator perceived organizational support terhadap

voice behavior. Penelitian ini berkontribusi pada interaksi antara power distance orientation,

perceived organizational support dan voice behavior.

Kata kunci: voice behavior, power distance orientation, perceived organizational support

Page 43: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

31

Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Suportif dengan Work Engagement pada

Perawat Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit X

Fatyani Ayu Larasati, S.Psi., Rayini Dahesihsari,M.Psych, Ph.D, Psi., Purnomolugi Ursila

Nilamsari, MSi., Psi.

Abstrak

Kurangnya jumlah perawat di rumah sakit masih menjadi isu yang terjadi di Indonesia.

Kekurangan perawat dapat menyebabkan beban kerja semakin meningkat. Hal tersebut

menjadi salah satu indikator sumber stres kerja bagi perawat, khususnya perawat ruang

rawat inap. Stres kerja dapat mengakibatkan penurunan kinerja perawat. Namun, terdapat

juga perawat yang tetap berdedikasi dalam bekerja meskipun dengan stressor yang tinggi.

Work engagement berperan dalam memunculkan kinerja positif di bawah tekanan stres kerja.

Komunikasi internal dalam organisasi yang suportif diasumsikan juga mampu mengembangkan

work engagement yang memotivasi dan membantu perawat dalam menghadapi stres kerjanya.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan iklim komunikasi organisasi suportif dengan

work engagement perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit X. Jenis penelitian menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk melihat

hubungan antar variabel. Jumlah responden yang berpartisipasi mengisi kuesioner CCI

(Communication Climate Inventory) dan UWES (Utrecht Work Engagement Scales) sejumlah 176

perawat yang sudah bekerja minimal dua tahun masa kerja. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa iklim

komunikasi organisasi suportif dan work engagement memiliki korelasi yang signifikan dan

bersifat positif. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa iklim komunikasi organisasi suportif

memberikan kontribusi sebanyak 38% terhadap pembentukan work engagement perawat

ruang rawat inap di Rumah Sakit X. Dengan demikian, sesuai hasil penelitian ini diharapkan

Rumah Sakit X mampu melakukan pengelolaan komunikasi internal yang positif, karena hal

tersebut berperan dalam pembentukan work engagement perawat.

Kata kunci : Perawat, Rumah Sakit, Iklim komunikasi organisasi suportif, work

engagement

Page 44: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

32

Hubungan Iklim Komunikasi Suportif dan Persepsi Dukungan Organisasi pada

Buruh Operasional di PT X

Gabriela Anung Lalitya Aikacchatra, Rayini Dahesihsari,M.Psych, Ph.D, Psi., Purnomolugi

Ursila Nilamsari, MSi., Psi.

Abstrak

Buruh operasional sering diasosiasikan dengan unjuk rasa, dalam satu tahun minimal satu kali

di tingkat nasional maupun di daerah-daerah dan di perusahaan pada saat perayaan hari

buruh. Tuntutan buruh tidak hanya mengenai kenaikan upah namun buruh juga menuntut

untuk dihargai oleh perusahaan. Komunikasi yang terjadi di pabrik seringkali membuat buruh

merasa tidak dihargai karena adanya perkataan kasar dan terdapat hal yang ditutupi. Perlu

adanyan pertukaran informasi secara bebas dan terbuka, kesempatan untuk berpartisipasi,

penyelesaikan konflik secara membangun. Hal itu akan terjadi jika iklim komunikasi di sebuah

perusahaan bersifat suportif. Iklim yang suportif membuat berbagai bentuk penghargaan atau

dukungan yang diberikan oleh pihak manajemen dapat diterima dengan baik oleh buruh

operasional. Buruh operasional akan memiliki persepsi bahwa mereka dihargai kinerjanya dan

diperhatikan kesejahteraannya. Persepsi seperti itu disebut dengan persepsi dukungan

organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara iklim komunikasi suportif

di organisasi dan persepsi buruh operasional terhadap dukungan organisasi di PT X.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan alat ukur Communication

Climate Inventory (CCI) dan Survey Perceived Organizational Support (SPOS). CCI untuk iklim

suportif memiliki 18 item, sedangkan SPOS memiliki 27 item. Populasi penelitian ini adalah

buruh operasional dengan status tetap di PT X. Seluruh populasi diikutsertakan dalam

penelitian ini dengan jumlah partisipan sebanyak 57 orang. Teknik analisis data menggunakan

Spearman Rank Correlation karena data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa iklim komunikasi suportif berhubungan secara signifikan dengan persepsi

terhadap dukungan organisasi. Jika di pabrik terdapat komunikasi yang bebas dan terbuka,

serta penyelesaian konflik yang membangun maka buruh akan merasa dihargai dan didukung

oleh perusahaan.

Kata kunci: Iklim Komunikasi Suportif, Persepsi Dukungan Organisasi, Buruh Operasional

Page 45: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

33

Hubungan Pemberdayaan Psikologis Dan Kinerja Tenaga Penjualan Vending

Machine Di Pt.X

Elna Madeline Radja & Esther M Kembaren

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

[email protected]

Abstrak

Pemberdayaan psikologis dapat dijelaskan dengan empat konsep yakni makna (meaning),

kecakapan (competence), determinasi diri (self-determination) dan dampak (impact).

Sejumlah penelitian sebelumnya membuktikan bahwa pemberdayaan psikologis memiliki

hubungan dengan kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

pemberdayaan psikologis dan kinerja tenaga penjualan vending machine di PT.X, sebuah

perusahaan yang bergerak di bidang financial technology. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja

yang dilakukan perusahaan, hanya 6% tenaga penjualan vending machine yang berhasil

mencapai target sementara 94% lainya tidak memenuhi target penjualan yang telah

ditentukan oleh PT.X. Adanya perbedaan persepsi antara tenaga penjualan yang berhasil dan

yang tidak berhasil mengenai kemampuan diri dan dampak dari pekerjaan mereka terhadap

perusahaan mendasari penggunaan konsep pemberdayaan psikologis dalam penelitian ini.

Selain untuk mengetahui hubungan antara pemberdayaan psikologis dengan kinerja, dalam

penelitian juga akan dilihat besarnya kontribusi masing-masing dimensi pemberdayaan

psikologis terhadap kinerja tenaga penjualan vending machine di PT X. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan dua alat ukur yaitu Empowerment

Scale (ES) yang terdiri dari empat dimensi yaitu, meaning, competence, self-determination

dan impact, serta Kinerja Tenaga Penjualan yang diukur dari jumlah vending machine yang

berhasil ditempatkan oleh tenaga penjualan selama masa kerjanya. Penelitian ini dilakukan

pada 35 tenaga penjualan vending machine di PT.X yang diperoleh dari teknik total

population sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis statistik

korelasi spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan psikologis

berkorelasi signifikan dengan kinerja tenaga penjualan vending machine di PT.X. Jika dilihat

berdasarkan empat dimensi pada pemberdayaan psikologis, dimensi kecakapan (competence)

memiliki skor tertinggi pada tenaga penjualan vending machine di PT X. Namun, competence

memberikan pengaruh yang paling kecil, hanya 13,4% terhadap kinerja tenaga penjualan.

Dimensi yang memberikan pengaruh paling besar adalah meaning yakni sebesar 34,8%.

Perusahaan disarankan untuk meninjau kembali bentuk dan materi pembekalan yang

diberikan kepada tenaga penjualan untuk meningkatkan kinerja mereka dengan

memperhatikan dimensi-dimensi pemberdayaan psikologis.

Kata kunci : pemberdayaan psikologis, tenaga penjualan, vending machine

Page 46: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

34

Hubungan Weisboard Six Box Model dan Employee Engagement dengan

Kepuasan Kerja Karyawan

Kristiana Haryanti, Lucia Trisni Widyaningtanti, Marieta Indriastuti

Unika Soegijapranata Semarang

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara aspek-aspek dalam

Weisboard Six Box Model dan employee engagement dengan kepuasan kerja karyawan di PT.X.

Weisbord’s Six-Box Model diukur melalui enam aspek tujuan, struktur, reward, hubungan

kerja, kepemimpinan, dan mekanisme. Employee engagement merupakan keadaan

motivasional positif yang mengandung aspek vigor, dedication dan absorption. Sedangkan

kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya

senang atau tidak, senang puas atau tidak puas dalam bekerja. Penelitian ini dilakukan

terhadap 288 karyawan yang ada di Semarang, Solo, Boyolali, Tegal, Cilacap dan Yogyakarta.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan survey online. Analisis regresi dan korelasi

parsial digunakan dalam penelitian ini. Hasilnya menunjukkan ada korelasi yang singnifikan

antara aspek-aspek dalam Weisboard Six Box Model dan Employee engagement dengan

kepuasan kerja.

Kata kuci: kepuasan kerja, Weisboard Six Box Model dan employee engagement

Page 47: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

35

IMPLEMENTASI PELATIHAN BELA NEGARA PADA

KARYAWAN PERUSAHAAN

Arbayah, Mubarak

[email protected]

[email protected]

UIN Antasari Banjarmasin

Abstrak

Nasionalisme Bangsa Indonesia kembali terusik dengan beredarnya isu-isu tentang

dominasi tenaga asing dalam proyek-proyek strategis. Cinta tanah air mengandung arti yang

sangat mendalam bagi umat Islam karena tersurat dalam salah satu hadis tentang cinta tanah

air sebagian dari iman. Ini merupakan sesuatu fundamental bagi rakyat Indonesia terutama

kaitannya dalam hidup berbangsa dan bernegara. Tidak heran jika di instansi atau perusahaan

juga melakukan pelatihan bela negara dengan harapan dapat memberi dampak positif

terhadap individu maupun instansi tempat mereka bekerja. Tulisan ini bertujuan untuk

mendeskripsikan pola pelatihan bela negara pada perusahaan, manfaat dan metode yang

digunakan. Selanjutnya, melalui kajian library research peneliti mengidentifikasi seberapa

implementasi dari pelatihan bela negara pada karyawan perusahaan. Pelatihan yang dilakukan

telah disesuaikan dengan keadaan lapangan pekerjaannya sehingga setelah pelatihan selesai

diharapkan karyawan sudah terbiasa dengan iklim dari perusahaan tersebut. Kesimpulan dari

tulisan ini adalah bahwa pelatihan bela negara yang diikuti oleh karyawan perusahaan

bertujuan untuk memberikan penanaman kedisiplinan. Pelatihan bela negara bertujuan agar

karyawan selain memiliki jiwa disiplin, mereka juga memiliki wawasan kebangsaan sehingga

tumbuh pada dalam dirinya rasa cinta tanah air, rasa tanggung jawab, profesionalitas,

patriotisme. Dengan mekanisme yang tepat, pelatihan ini dapat memberikan dampak positif

terhadap karyawan dan menjadikannya seorang karyawan yang ulet dan tangguh, serta

memiliki keahlian di bidangnya..

Kata Kunci : Implementasi, Pelatihan Bela Negara, Karyawan

Page 48: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

36

Kepuasan Kerja Ditinjau dari Usia, Status Perkawinan,

Lama Kerja, dan Prior Experience

Eugenius Tintus Reinaldi1, 2, Kristiana Haryanti1, Anwar Fauzi1

1Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata

[email protected]

Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif terhadap pekerjaan. Kepuasan kerja

karyawan penting untuk dicari tahu karena kepuasan kerja dapat mempengaruhi kinerja

karyawan di perusahaan. Berbagai faktor seperti gaji, rekan kerja, benefit, dsb dapat

mempengaruhi kepuasan kerja seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk

melihat kemampuan prediktif dari faktor demografi karyawan (usia, status perkawinan,

lama kerja, prior experience) terhadap kepuasan kerjanya. Pengambilan data dilakukan

dengan menyebarkan skala kepuasan kerja Hills, dkk. pada 288 karyawan salah satu

perusahaan BUMN di Jawa Tengah. Analisis dengan regresi berganda menunjukkan

bahwa gabungan dari keempat faktor demografis tersebut dapat memprediksi kepuasan

kerja seorang karyawan, dengan sumbangan efektif sebesar 6.3%. Namun dari keempat

faktor ini, hanya ada dua faktor, usia dan status perkawinan, yang memiliki hasil signifikan.

Analisis dengan regresi sederhana menunjukkan bahwa usia dapat memprediksi kepuasan

kerja seseorang dengan sumbangan efektif 3.9%, sementara status perkawinan memiliki

sumbangan efektif 4.4%. Aplikasi dari hasil temuan ini akan didiskusikan.

Page 49: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

37

Memahami Esensi Bekerja dalam Ketidakpastian

Luqman Tifa Perwira1, Muhammad Hidayat

1,2 Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

*[email protected] , [email protected]

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat cenderung selalu dipandang sebagai

sesuatu yang positif karena kehadirannya memberikan kemudahan bagi manusia untuk

mengerjakan sesuatu. Namun, tidak jarang revolusi digital ini berdampak kurang

menguntungkan bagi golongan tertentu karena situasi ketidakpastian dan komplesitas tinggi

yang menjadi karakteristik era ini. Para pekerja yang bekerja di organisasi bidang teknologi

tinggi kerap menghadapi perubahan yang cepat dan tidak terprediksi. Penelitian ini berujuan

untuk mengetahui lebih mendalam esensi dari bekerja di tengah situasi yang penuh

ketidakpastian. Esensi ini akan digali melalui pengalaman-pengalaman para pekerja yang

berada di tengah-tengah industri yang berbasis teknologi informasi. Mitra perusahaan

transportasi online merupakan kalangan pekerja yang berada di tengah pusaran lingkungan

kerja yang dinamis dan cepat berubah. Enam orang responden yang merupakan driver ojek

online dipilih menggunakan teknik purposeful sampling untuk menjadi narasumber utama

dalam penelitian ini. Para driver ojek online ini merupakan mitra yang telah bergabung

minimal selama satu tahun, merupakan pencari nafkah utama dalam keluarga, dan menjadikan

ojek online sebagai sumber penghasilan utama. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi, ditemukan tema-tema utama yakni : ketidakpastian lingkungan, otonomi,

identitas tugas, cara pandang dan sikap kerja, serta tema-tema strategi untuk menghadapi

situasi dan sifat pekerjaan tersebut. Selanjutnya peneliti membangun deskripsi esensi atau

konstruksi menyeluruh mengenai makna dan esensi pengalaman subjek.

Kata kunci: ojek online, otonomi, identitas tugas, nilai kerja, startegi, uncertainty

Page 50: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

38

Memprediksi Work Enggagement dari Subjective Well-being Paramedis

Alimatus Sahrah1 & Reny Yuniasanti2

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

[email protected], [email protected]

Work Engagement yang tinggi dari para paramedis diyakini dapat menjadi energy pendorong

terwujudnya Indonesia Sehat 2025. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan

Subjective Well-Being dengan Work Engagement dari paramedis. 110 orang paramedis adalah

subjek penelitian ini, ciri-ciri dari subjek penelitian adalah bersuku Jawa, tinggal di Yogyakarta

selama minimal 3 tahun dan memiliki masa kerja 1 tahun. Skala penelitian menggunakan skala

Subjective Well-Being yang disusun oleh peneliti dengan mempertimbangkan kultur Jawa,

Indonesia, dan Skala Work engagement yang diadaptasi dari UWES (2009). Hasil penelitian

dianalisis menggunakan korelasi product moment menunjukkan adanya hubungan positif yang

signifikan antara subjective well-being dengan WE perawat sebesar 0.341 (p<0.01). Dengan

demikian dapat diartikan bahwa semakin perawat merasakan adanya SWB maka dirinya akan

semakin menunjukkan keterlibatannya terhadap organisasinya.

Kata kunci : Subjective Well-Being, Work Enggagement, paramedis

Page 51: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

39

Psychological Capital dan Faktor Keberhasilan Pemberdayaan Ekonomi

Pada Komunitas Usaha Batik

Muhammad Nur Syuhada’

Universitas Ahmad Dahlan [email protected]

Abstrak

Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi ketidakefektifan intervensi yang dilakukan oleh pemerintah dan LSM selama ini dalam mengurangi kemiskinan adalah kurangnya pemahaman

secara menyeluruh tentang kondisi masyarakat miskin itu sendiri. Kemiskinan tidak hanya bisa dilihat dari kacamata ekonomi, melainkan pemahaman faktor psikologis sangat

diperlukan.Keberadaan Posdaya migunani yang terletak di Dusun Plalangan, Pondowoharjo,

Sleman Yogyakarta, sejak beberapa tahun terakhir ini terbukti telah berhasil memberdayakan warga sekitarnya dan mengentaskan kemiskinan pada perempuan. Salah satunya adalah

melalui program pemberdayaan perempuan dengan pembentukan Kelompok BatikAyu Arimbi yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga di dusun tersebut. Hal yang menarik untuk

dikaji dari Kelompok Batik Ayu Arimbi tersebut adalah bagaimana para perempuan atau ibu-ibu peserta Kelompok Batik Ayu Arimbi tersebut mampu bangkit dari kesulitan ekonomi

yang berfokus mendalami modal psikologisnya. Selain itu perlunya juga memahami bagaimana

program pemberdayaan yang dijalankan oleh posdaya migunani dan Kelompok Batik Ayu

Arimbi ini dapat berhasil memberdayakan ibu-ibu tersebut hingga memiliki kemampuan

ekonomi atau bangkit dari kemiskinan. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai psychological capital pada perempuan yang telah bangkit dari

kemiskinan dan faktor apa yang membuat keberhasilan program pemberdayaan ekonomi

yang telah dilakukan pada perempuan secara komunitas di Dusun Plalangan, Desa Pondowoharjo, Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan

pendekatan analisis fenomenologis interpretatif. Partisipan dipilih berdasarkan purposive sampling dengan kriteria ; 1) Anggota Batik Ayu Arimbi, 2) Masa bergabung Komunitas

minimal 3 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara semi-terstruktur yang dipandu oleh panduan wawancara. Penelitian ini bertujuan agar dapat

mengungkapkan bagaimana psychological capital dan faktor keberhasilan pemberdayaan

ekonomi pada Komunitas Usaha Batik. Dan penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan manfaat khasanah pengetahuan dan memberikan sumbangsih masukan pada

program pemberdayaan pengetasan kemiskinan baik itu dari Pemerintah ataupun Organisasi Masyarakat.

Kata Kunci : Psychological Capital, Faktor Keberhasilan, dan Perempuan Miskin.

Page 52: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

40

PENGARUH IKLIM PSIKOLOGIS DAN SPIRITUALITAS KERJA TERHADAP

WORK ENGAGEMENT MELALUI KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI MEDIATOR

(Studi pada karyawan PT. Bukit Asam Tbk)

Ema Yudiani

UIN Raden Fatah Palembang

APIO Sumatera Selatan

ABSTRACT

The global crisis that hit the world had an impact on the slowing performance of Indonesia's mining

exports including coal. The drop in national coal prices has caused losses for 70% of coal mining in

Indonesia, even 40% of coal industry players have closed their businesses. PT. Bukit Asam (Persero),

Tbk is one company that managed to survive from this situation by making various efforts and

strategic steps. This can not be done without the support and participation of qualified employees

visible through his or her engagement with work. Employees who are engaged with his work will feel

enthusiastic, passionate, and diligent doing his duties. Work engagement owned by employees is

thought to be influenced by their psychological climate and spirituality at work through

organizational commitment as mediating variable. This study aims to determine the effect of the

psychological climate and spirituality on work engagement through organizational commitment as a

mediator. The study was conducted on 344 employees. Data were collected using the Work

Engagement Scale, Organizational Commitment Scale, Psychological Climate Scale, and Work

Spirituality Scale. The analysis technique used is the Structural Equation Model (SEM) method. The

results showed that the spirituality of work has a significant influence to work engagement, while the

psychological climate has no significant influence to work engagement. In this study, organizational

commitment affective and normative proved to be a mediator on the relationship between the

psychological climate with work engagement, but can not be a mediator on the relationship between

the spirituality of work with work engagement.

Keywords: work engagement, organizational commitment, psychological climate, spirituality at

work

Page 53: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

41

PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP LIFE SATISFACTION PADA

PERAWAT WANITA DI RUMAH SAKIT X DI KOTA BANDUNG

Shinta Febrina, Endah Andriani Pratiwi, Julia Noer Latifah

Universitas Jenderal Achmad Yani

ABSTRAK

Partisipasi wanita dalam dunia kerja semakin meningkat dari waktu ke waktu. Pada wanita

bekerja yang telah berkeluarga cenderung lebih rentan mengalami work-family conflict.

Penelitian sebelumnya menunjukkan work-family conflict yang dialami dapat mempengaruhi

tingkat kepuasan hidup yang dirasakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh work-family conflict terhadap life satisfaction pada perawat wanita di Rumah Sakit X

di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dengan pendekatan deduktif.

Jumlah sampel 47 perawat wanita yang sudah menikah dan memiliki anak di Rumah Sakit X di

Kota bandung dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Alat ukur menggunakan Work-

Family Conflict Scale dari Dawn S, Carlson, K Michele Kacmar, dan Larry J. Williams (2000)

dan Satisfaction with Life Scale dari Diener, Emmons, Larsen dan Griffin (1985). Berdasarkan

hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linear, diperoleh nilai signifikan 0,003

dan r2 = 0,179 (17,9%). Artinya terdapat pengaruh antara Work-Family Conflict terhadap Life

Satisfaction. Dengan demikian, maka semakin tinggi work-family conflict maka semakin rendah

life satisfaction. Bentuk time-based conflict memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap life

satisfaction dibandingkan dengan bentuk work-family conflict lainnya. Oleh karena itu

hendaknya perawat wanita di Rumah Sakit X di Kota Bandung agar dapat lebih mengelola

waktu untuk meningkatkan life satisfaction.

Kata kunci:Life Satisfaction, Work-Family Conflict, Perawat Wanita

Page 54: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

42

PENGEMBANGAN DAN VALIDASI INSTRUMEN PENGUKURAN KUALITAS

KEHIDUPAN KERJA DI UMKM

Dwi Despiana, Arief Fahmie, Elisa Kusrini

Fakultas Psikologi UIN Raden Fatah Palembang, Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,

Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Email: [email protected]

Abstrak

Berbagai permasalahan yang kini dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) dalam mengembangkan organisasinya, terutama yang berkaitan dengan kualitas kehidupan kerja perlu mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk akademisi.

Akan tetapi, penelitian tentang pengembangan dan validasi instrumen pengukuran kualitas kehidupan kerja di Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia belum pernah

dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi instrumen

pengukuran kualitas kehidupan kerja (F.E.D-Quality of Work Life Scale) di Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM). Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan skala Likert.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel

sejumlah 196 orang karyawan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM). Teknik analisis

data penelitian ini menggunakan exploratory factor analysis (EFA) melalui program Statistical

Product and Service Solutions (SPSS) versi 16.0 for Windows. Hasil analisis data penelitian dengan menggunakan exploratory factor analysis (EFA) sebagai uji validitas konstruk

menunjukkan perolehan nilai KMO sebesar 0,766 dan nilai Bartlett’s Test of Sphericity sebesar 1,872 dengan nilai signifikansi 0,000 (sig. < 0,05), serta menghasilkan 4 faktor, yakni faktor

gaji dan hubungan interpersonal, kepuasan kerja, fasilitas dan pengembangan karir, serta iklim organisasi yang memuat 26 pernyataan. Sedangkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan

metode alpha Cronbach, yakni sebesar 0,882. Berdasarkan uji validitas konkuren terdapat

hubungan yang sangat signifikan antara F.E.D-Quality of Work Life Scale dan QWLS dengan nilai r = 0,846 dan p = 0,000 (p < 0,01). Sedangkan hasil uji korelasi antara F.E.D-Quality of

Work Life Scale dan QWLS dengan SDS memperoleh nilai r = -0,052 dan r = -0,159 dengan p = 0,614 (p > 0,05) dan p = 0,122 (p > 0,05), sehingga terdapat hubungan negatif yang tidak

signifikan antara pengukuran dengan menggunakan F.E.D-Quality of Work Life Scale dan QWLS dengan SDS. Kelebihan penelitian ini adalah bahasa yang digunakan cukup mudah

dimengerti oleh karyawan UMKM. Selain itu, item pada alat ukur yang dihasilkan hanya

terdiri dari 26 item, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu bagi responden dalam mengisi skala ini. Sedangkan kelemahan penelitian ini adalah jumlah sampel yang kurang

banyak, dan tidak menggunakan teori lain sebagai teori pembanding pada validitas konkuren.

Kata kunci : Kualitas kehidupan kerja, UMKM

Page 55: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

43

Pentingnya Pelatihan dan Pengembangan SDM Bagi Organisasi

Annida Magfirah, Wiwin Apriliawati, Malahayati, dan Rahmiatun Nisa

Abstrak

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran jelas kepada pembaca

bagaimana pentingnya pengembangan SDM bagi kemajuan organisasi. Di dalam artikel ini

penulis akan membahas tentang arti penting adanya sebuah pelatihan/training di dalam

pengembangan dan kemajuan suatu organisasi. Penulis akan memulai pembahasan artikel

dengan pendahuluan yang berisi alasan atau gambaran umum mengenai perusahaan dan 10

pilar pendukung kesuksesan organisasi. Karena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang ada saat ini menuntut organisasi untuk merekrut anggota/karyawan yang

memiliki kemampuan, keterampilan, ide cemerlang, dan kemampuan yang memberikan hasil

maksimal untuk keuntungan sebuah organisasi. Sebab karyawan merupakan aset yang paling

berharga bagi sebuah organisasi, tujuan dari sebuah organisasi tidak akan tercapai jika tidak

dikelola oleh sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidangnya. Dampak dari tidak

adanya pengembangan SDM akan memperburuk kinerja, produktivitas dan kualitas di dalam

organisasi.

Kata Kunci: SDM, Pelatihan, Pengembangan, Organisasi

Page 56: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

44

Perilaku Alturisme Karyawan

Asti Wulandari dan Imadduddin

Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Abstrak

Salah satu tugas perkembangan manusia usia dewasa adalah bekerja untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Kemajuan teknologi, materialisme, hedonisme, dan tuntutan kebutuhan

masyarakat pasca-industri membuat beberapa orang bekerja secara tidak beretika dan jauh

dari nilai-nilai tolong menolong untuk memenuhi apa yang mereka inginkan. Akibatnya,

orang-orang menjadi bersikap dan berperilaku apatis terhadap lingkungan sekitarnya. Namun

demikian, masih ada beberapa karyawan yang peduli dengan kondisi lingkungan mereka

dengan berperilaku altruisme seperti yang terjadi di PT X. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk menggambarkan perilaku altruisme karyawan dan mengeksplorasi faktor-faktor yang

mendorong karyawan untuk berperilaku altruisme. Hasil penelitian pada 3 karyawan PT. X

dilakukan secara kualitatif (observasi non-partisipan dan wawancara mendalam), komponen

perilaku altruisme sebagian besar sama, yaitu berperilaku membantu, mempertimbangkan

hak dan kesejahteraan orang lain, berbagi dan kejujuran. Sedangkan komponen yang berbeda

dilihat dari perilaku donasi & kemurahan hati dan Kerjasama. Komponen perilaku altruisme

yang tercermin pada karyawan juga sesuai dengan ajaran Islam, yaitu amal dengan dasar

Tuhan (ikhlas) dan masih ada yang bernuansa kemanusiaan. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai

faktor, baik situasional (eksternal) maupun dalam (internal)

Page 57: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

45

Model Psychological Wellbeing

Pada Wanita Buruh Garmen Di Kbn Cakung, Jakarta

Dr. Silverius Y. Soeharso, S.E., MM., Psikolog

Dr. Kristiana Dewayani, M.Si., Psikolog

Nanda Dwi Putri Utami

[email protected] / [email protected] ;

[email protected] ; [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji model Psychological Wellbeing pada wanita buruh

garmen di Kawasan Berikat nasional, Jakarta. Peneliti menguji adanya pengaruh meaning of

work (MOW) dan employee engagement (EE) terhadap psychological well-being (PWB).

Responden dalam penelitian ini sejumlah 111 orang, yaitu buruh garmen perempuan yang

bekerja di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung Jakarta, dengan masa kerja minimal 1

(satu) tahun. Data dikumpulkan dengan instrumen skala adaptasi dari Ryff Psychological Well-

being Scale (RPWBS), Work-life Questionnaire, dan Employee Engagement Scale. Hipotesis diuji

kebenarannya dengan SEM (Structural Equation Modeling), yang dianalisis dengan bantuan

program statistic Lisrel 8.7. Hasilnya menunjukkan bahwa model psychological wellbeing

dinyatakan fit, dengan employee engagement sebagai variabel mediator (intervening) pada

hubungan antara meaning of work dan psychological wellbeing dengan Chi-square sebesar

40.40, df=32, p=0.14656, dan RMSEA sebesar 0.049.

Kata kunci: psychological well-being, meaning of work, employee engagement,

Page 58: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

46

PERSEPSI PENILAIAN KINERJA PADA PEGAWAI BANK KAL-SEL KCP

KANTOR GUBERNUR BANJARBARU DENGAN MASA KERJA DIATAS 10 TAHUN

PERCEPTION OF PERFORMANCE ASSESSMENT AT BANK KALSEL GOVERNOR'S BRANCH OFFICE IN BANJARBARU WITH WORKING PERIOD ABOVE 10 YEARS

Muhammad Syarif Hidayatullah1 dan Rahmadilla Nuratikah2

Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat

Jl. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, 70174, Indonesia Email : [email protected]

No Handphone : 081335638549

Abstrak

Penelitian ini ingin mengetahui persepsi penilaian kinerja pada pegawai Bank Kalsel KCP

Kantor Gubernur Banjarbaru. Mengingat pentingnya penilaian kinerja bagi pegawai dan

perusahaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dan observasi non-partisipan. Subjek

penelitian berjumlah tiga orang dengan masa kerja diatas 10 tahun. Berdasarkan persyaratan

penilaian kinerja yang efektif menurut dan merupakan dimensi dalam persepsi penilaian

kinerja pada pegawai yaitu persyaratan ilmiah (legal/formal) yaitu relevansi, sensitivitas, dan

reliabilitas. Temuan penelitian menunjukan persepsi pegawai dalam persyaratan sensitivitas

penilaian kinerja belum dapat dikatakan objektif. Sedangkan persyaratan operasional yaitu

akseptabilitas dan praktis, perlunya perbaikan prosedur penilaian kinerja kearah yang lebih

baik dan memudahkan penggunaannya.

Kata Kunci : Persepsi, Penilaian Kinerja, Bank Kalsel.

Page 59: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

47

PERSONAL VALUES OF MILLENNIALS WORKERS

Ni Made Swasti Wulanyani,

Ayu Dwi Nindyati, Universitas Udayana

Universitas Paramadina [email protected] ; [email protected]

Personal values represent broad constructs used to characterize fundamental individual

differences. Personal values are broad evaluative criteria that provide a framework for

prioritizing goals and determining what is important or good in human life and work.

Various theories of values have been proposed, but the framework proposed by Schwartz is

one of the most established in psychology. Schwartz proposed that there are 10 basic values

that are largely generalizable across cultures. These are represented as self-direction,

stimulation, hedonism, achievement, power, security, tradition, conformity, benevolence,

and universalism. The 10 values are arranged in scale with a continuum that expressed how

necessary the value for the person. Using 123 millennials participants, this survey find that

salary is related to hedonism value (r = -0.183, p < 0.05), but there is no difference between

group of salary. The higher salary, the lower values of hedonism. Hedonism is the view that

a good life consists mainly of pleasurable experiences. Cultures are not equally supportive of

hedonism. In particular, hedonism seems to be more consistent with the ethos of

individualism compared to collectivism.

Keywords: personal values, millennials, worker, salary, hedonism

Page 60: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

48

Hubungan Antara Job Embeddedness Dengan Intensi Turnover

Pada Karyawan

Hana Nabila & Annisa Miranty Nurendra

Universitas Islam Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara job embeddedness dengan intensi

turnover pada karyawan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 150 orang karyawan di sebuah

perusahaan. Peneliti menggunakan dua skala untuk mengumpulkan data, yaitu skala job

embeddedness yang diadaptasi dari skala yang dibuat oleh Mitchell dkk., (2001), berjumlah 24

aitem. Skala kedua yaitu intensi turnover yang mengacu pada aspek dari Mobley (1978) yang

berjumlah 31 aitem. Analisis data dilakukan dengan teknik korelasi product moment dari

spearman. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara job embeddedness

dengan intensi turnover. Berdasarkan analisis data, menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara job embeddedness dan intensi turnover pada karyawan. Analisis korelasi

menunjukkan r = -0.651 dengan p = 0.000 (p < 0.05) yang berarti semakin tinggi job

embeddedness maka tingkat intensi turnover karyawan akan semakin rendah. Berdasarkan hasil

tersebut, maka hipotesis penelitian diterima. Hal-hal yang berpengaruh didiskusikan lebih

lanjut.

Kata kunci : job embeddedness, intensi turnover, karyawan.

Page 61: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

49

ANALISA JOB SATISFACTION PADA DOSEN WANITA

DI UNIVERSITAS X KOTA Y

Ditya Indria Sari, Detri Sefianmi Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi Bandung

[email protected]

Dosen merupakan ujung tombak keberhasilan dalam mencetak generasi penerus bangsa yang

cerdas dan berguna bagi nusa dan bangsa. Dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat mereka di

tuntut untuk menyelesaikan pekerjaan secara profesional. Namun saat menjalankan tugas

tersebut para dosen wanita merasakan adanya kesenjangan antara nilai-nilai pekerjaan dosen

dan kebutuhan-kebutuhan dasar dosen yang berujung pada kepuasan kerja. Kepuasan kerja

mengacu pada sikap individu secara umum terhadap pekerjaanya, Stephen P. Robbins, 2007.

Pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, dengan jumlah 28 responden. Reliabilitas

alat ukur kepuasan kerja dengan hasil Cronbach's α 0.936. Hasil penelitian menyatakan

bahwa dosen wanita merasakan ketidakpuasan kerja sebesar 64.5%. Kepuasan kerja yang

mendapat nilai tinggi yaitu pada dimensi Gaji 82.14%, supervisi 82.14% dan promosi sebesar

82.14%, sedangkan yang membuat dosen wanita merasakan ketidakpuasan kerja yaitu dimensi

rekan kerja 75% dan pekerjaan itu sendiri 57.14%. Hal ini menandakan bahwa para dosen

wanita merasakan gaji yang diterima sesuai harapan, adanya hubungan yang baik antara atasan

dan bawahan serta memiliki kesempatan untuk naik jabatan. Namun disisi lain, responden

merasakan belum dapat memenuhi secara optimal tugas penting sebagai dosen, serta adanya

hubungan ketergantungan sepihak yang bercorak fungsional. Saran dari penelitian ini yaitu

pada dosen wanita memahami potensi motivasi yang dimiliki serta rutin dalam mengadakan

pemecahan masalah kelompok.

Kata Kunci : Job Satisfaction, Dosen Wanita

Page 62: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

50

Dampak Dari Kesalahan Rekrutment Dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Home Industri Q

Ceria Hermina, Feny Aulia, Sekar Safitri, Muhammad Husaini Aditya Noor

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Indonesia

[email protected]

Abstrak

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari proses rekrutment dan seleksi

terhadap kinerja karyawan perusahaan Q. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, data yang di dapat melalui wawancara

mendalam mengenai kesalahan rekrutment. Teknik pengambilan data menggunakan

wawancara dan observasi. Kesalahan terhadap rekrutment dan seleksi pernah terjadi pada

perusahaan Q di mana berdampak pada omset penjualan Q. Dilihat dari hasil wawancara

yang mendalam dengan pemilik Q tersebut.

Kata Kunci: Rekrutmen, Seleksi, Kinerja Karyawan

Page 63: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

51

Gambaran Strategi Dan Komunikasi Pemasaran Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Banjarmasin Yang Berjualan Online Dengan Media Instagram

Dyta Setiawati Hariyono1, Via Yulandari 2, Aulia Rahmita 3, Rizka Nurlatifah 4

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, [email protected]

Abstrak

Internet telah menjadi media yang terus berkembang fungsinya, tidak hanya sebagai media

informasi tetapi juga sebagai media pemasaran dan media komunikasi. Online shop merupakan

sarana atau toko untuk menawarkan barang dan jasa lewat internet sehingga para pengunjung

online shop dapat melihat barang-barang di online shop tersebut. Online Shop selain

menggunakan platform miliki pribadi seperti website, juga menggunakan platform sosial

media dalam memasarkan produk-produk dan jasanya. Salah satu platform sosial media yang

paling popular adalah Instagram. Semakin banyaknya dan mudahnya fasilitas internet ini maka

berjualan online juga menjadi trend baru yang terasa lebih sederhana, cepat, dan efisien.

Trend ini juga terjadi dikalangan mahasiswa. Pada umumnya mahasiswa melakukan jualan

online hanya untuk kesenangan dan ada juga untuk menambah uang saku mereka. Penelitian

ini bertujuan mengetahui Gambaran Strategi Dan Komunikasi Pemasaran Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Yang Berjualan Online Dengan Media Instagram.

Penelitian ini dilakukan pada 3 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang

berjualan online melalui Instagram. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek mahasiswa dalam

penelitian ini memiliki strategi pemasaran berupa menawarkan produk dengan kualitas

terbaik maupun memiliki keunggulan tertentu dibandingkan penjual lain di pasaran. Strategi

lainnya adalah melakukan promosi dengan mengenalkan produk tersebut, cara penggunaan,

maupun manfaat dari produk tersebut. Dalam promosi ini, mereka melibatkan orang-orang

yang cukup dikenal atau memiliki relasi dan teman yang cukup luas di instagram untuk

mempromosikan dalam bentuk endorse atau review dari produk tersebut.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi Pemasaran, Berjualan Online, Mahasiswa

Page 64: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

52

PERSEPSI KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS LAYANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

Hana Humaira

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

[email protected]

ABSTRAK

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, sebagai salah satu penyedia jasa pendidikan, tentu

perlu mengidentifikasi aspek kualitas layanan untuk menentukan kepuasan mahasiswa selaku

pengguna jasa. Kualitas layanan yang diorganisir dengan baik diharapkan dapat mempengaruhi

kepuasan pelanggan atau pengguna jasa. Hal ini ditujukan untuk menjamin kualitas mutu suatu

institusi pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur persepsi kepuasan

mahasiswa terhadap kualitas layanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Penelitian ini

menggunakan metode SERVQUAL (service quality) yang dimodifikasi dengan melibatkan 203

mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang dipilih melalui random sampling.

Data dikumpulkan menggunakan kuisioner dengan skala Likert. Adapun instrumen yang

digunakan diadaptasi dari publikasi sebelumnya, terdiri dari aspek-aspek reliability, responsive,

assurance, empathy, tangible, dan information system. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

persepsi kepuasan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang tertinggi berada

pada aspek assurance sebesar 17.00%, dan terendah berada pada aspek tangibles sebesar

16.41%.

Kata kunci: kepuasan, mahasiswa, kualitas layanan, universitas

Page 65: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

53

Pengaruh Spiritual Intelligence terhadap Stres Kerja

Restu Khaliq, Jumi Herlita Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin, Indonesia

[email protected],

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengaruh Spiritual Intelligence terhadap

stres kerja karyawan yang bekerja di lembaga perbankan area Banjarmasin dan sekitarnya.

Data penelitian ini diambil dari 100 orang responden yang bekerja di lembaga perbankan

dengan masa kerja di atas 3 tahun. Penelitian ini menggunakan model analisis Partial Least

Square (PLS) dengan teknik analisis data menggunakan software smartPLS versi 2.0.M3. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Spiritual Intelligence seseorang berpengaruh signifikan negatif

terhadap stess kerja karyawan yang mempunyai pengalaman kerja lebih dari 3 tahun di

tempat yang sama.

Kata Kunci: Spiritual Intelligence, Stress Kerja

Page 66: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

54

Personal Values Pada Guru

(Studi Eksplorasi Dengan Menggunakan Teori Schwartz)

Ayu Dwi Nindyati

Lucia Trisni Widhianingtanti

[email protected] ; [email protected]

Abstrak

Guru merupakan profesi yang dalam pelaksanaan tugasnya dilindungi oleh UU no 14 tahun

2005 yang menjelaskan Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Guru berhadapan dengan siswa Pendidikan dasar dan menengah, yang tergolong

pada kategori perkembangan anak-anak dan remaja. Pada masa perkembangan ini banyak titik

balik yang terjadi. Pada masa anak-anak dikenal dengan masa latent, kemudian pada saat

pubertas mulai masuk ke masa remaja dengan perubahan fisik dan tuntutan peran social dan

pada akhirnya masa remaja, dimana pada masa ini apa yang dikatakan orang lain menjadi

sangat penting bagi siswa, termasuk apa yang dikatakan gurunya. Dengan kata lain Guru

merupaka sosok yang ikut berperan dalam menanamkan nilai dan karakter pada anak

didiknya sejak dini. Guru adalah figur otoritas yang dikenal anak didik di luar keluarganya.

Guru juga berperan sebagai orang tua siswa di lingkungan sekolahnya. Hal ini menuntut Guru

hendaknya mengembangkan nilai-nilai personal yang akan memengaruhi perilakunya dalam

menjalankan tugasnya. Schwartz (1992) sejalan dengan peneliti lainnya, menjelaskan values

adalah kriteria yang digunakan individu untuk memilih dan menentukan tindakannya dan

mengevaluasi setiap orang (termasuk dirinya) dan kejadian yang ada disekitarnya. Dengan

kata lain values merupakan guidance untuk menghadapi tuntutan lingkungan. Penelitian ini

menggunakan konsep nilai yang dikemukakan Schwartz. Schwartz menjelaskan nilai dalam

level individual sebagai tujuan individu dalam memahami lingkungannya yang mengarahkan

individu memilih bagaimana berperilaku, mengevaluasi dan membenarkan perilaku dan hasil

evaluasi individu. Terdapat 10 nilai yaitu self-direction, stimulation, hedonism, achievement,

power, security, conformity, tradition, benevolence, dan universalism. Responden penelitin ini

adalah 36 guru (L=9 orang; P=27 orang) dengan rata-rata berusia 32 tahun dan rata-rata

masa kerja 8 tahun. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara umum nilai hedonism

Guru adalah nilai yang paling kecil dan nilai security merupakan nilai yang paling besar. Artinya

dalam penelitian ini para Guru dalam membuat keputusan untuk bertindak bukan dilandasi

untuk memenuhi tuntutan kesenangan. Pada sisi lain, Guru dalam menjalankan perannya lebih

banyak dilandasi oleh keinginan untuk menjaga keamanan social dan keharmonisan, baik

terkait dengan interaksi dalam komunitasnya, maupun rasa aman dalam dirinya. Berdasarkan

penelitian ini maka Guru memiliki peran besar dalam pembentukan karakter siswanya untuk

mengedepankan kehamonisan dalam komunitasnya melalui role model yang diperlihatkan

Guru dalam perilakunya.

Kata Kunci: Character, Personal, Values, Guru

Page 67: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

55

Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Iklim Organisasi Sekolah Dengan Burnout

Pada Guru Smp Di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Rizki Zuharudin Alamsyah*1, Siti Mulyani2

Universitas Ahmad Dahlan

[email protected] [email protected]

Abstrak

Tugas guru tidak hanya mengajar tetapi juga dituntut untuk menyelesaikan tugas

adminsitrasi sebagai penunjang sertifikasi guru. Kondisi tersebut membuat beban kerja guru

menjadi tinggi sehingga dapat memicu timbulnya burntout . Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah dengan burnout.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 30

orang guru. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan

menggunakan program sistem komputasi program SPSS versi 16.00 for windows. Hasil

penelitian menujukkan bahwa secara variabel iklim organisasi sekola bersama-sama tidak ada

hubungan yang signifikan antara dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah terhadap burnout.

Namun secara terpisah terdapat tiga dimensi prediktor yang memiliki korelasi yang sangat

signifikan dengan burnout dan yaitu: directive principal behavior, restrictive principal behavior, dan

intimate teacher behavior. Sumbangan efektif ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut

dimensi directive principal behavior sebesar 12%, sumbangan efektif restrictive principal behavior

sebesar 10%, dan sumbangan efektif intimate teacher behavior sebesar 19%. Tiga dimesi

predictor yang lain tidak ada hubungan yang signifikan dengan burntout adalah supportive

principal behavior, collegial teacher behavior dan disengaged teacher behavior

Kata Kunci: Burnout, Dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah.

Page 68: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

56

Esteem Need Pada Pelanggan Indomaret dan Alfamart

Siti Ra’iyati dan Romita

Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin [email protected]/[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pelanggan

Indomaret dan Alfamart dalam berbelanja dengan menggunakan teori Esteem Need Abraham

Maslow. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang pelanggan Indomaret dan Alfamart. Data

pada penelitian ini digali menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil

penelitian menujukan bahwa proses esteem need yang menjadi alasan subjek memilih untuk

menjadi pelanggan Indomaret dan Alfamart, mereka merasa; (1) Achievement, yakni mereka

merasa lebih tenang, aman dan nyaman berbelanja di Indomaret dan Alfamart dikarenakan

transparansi harga dan tempat yang terang, luas dan ramai; (2) Self-respect, yakni mereka

menjadi lebih hemat karena promo-promo dari Indomaret dan Alfamart, sehingga tidak perlu

menyalahkan diri sendiri saat berbelanja; (3) Respect from others, yakni tidak perlu

mengkawatirkan penampilan dan tidak perlu khawatir akan komentar-komentar yang bersifat

pribadi saat bebrbelanja di Indomaret dan Alfamart.

Kata Kunci: Esteem Need; Pelanggan; Indomaret; Alfamart

Page 69: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

57

Studi Kasus Kecelakaan Kerja Pada Operator Tambang Batu Bara Pt X Di

Kalimantan Selatan

Lita Ariani1, Fikrie2, Eka Janatunaim3

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

[email protected]

Abstrak

Kalimantan Selatan dikenal sebagai salah satu daerah dengan sector pertambangan batu bara

yang ada di Indonesia. PT X merupakan salah satu perusahaan batu bara terbesar yang ada di

Kalimantan Selatan. Dalam setiap aktivitas industry pertambangan terdapat potensi bahaya

yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja yang berdampak pada keselamatan

pekerja, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang

kecelakaan kerja pada operator tambang di PT X. Penelitian ini dilakukan dengan metode

kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah operator houling PT

X. Berdasarkan hasil yang telah dilakukan diketahui terjadinya kecelakaan kerja karena

adanya faktor lingkungan, salah satunya karena minimnya penerangan di jalur lalu lintas dan

faktor manusia, dimana area tambang berdekatan dengan area pemukiman warga. Dapat

disimpulkan bahwa faktor manusia dan lingkungan merupakan salah satu indicator terjadinya

kecelakaan kerja di tambang batu bara PT X. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan

system lingkungan dan perilaku manusia.

Kata Kunci : Kecelakaan Kerja, Tambang Batu Bara

Page 70: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

58

Profil Pemimpin Publik: Studi Deskriptif Mengenai Kepemimpinan Pada

Generasi Milenial

Anissa Lestari Kadiyono & Gianti Gunawan

Asosiasi Psikologi Industri & Organisasi (APIO) Wilayah Bandung

Universitas Padjadjaran

[email protected]; [email protected]

Abstrak

Pemimpin merupakan faktor penting atas keberhasilan pembangunan bangsa. Pemimpin juga

merupakan sosok cerminan harapan dari masyarakat yang memilihnya. Persepsi akan

pemimpin seperti apa yang lebih pantas dan cocok sebagai pemimpin diwarnai dengan

harapan, ide, dan cita-cita akan dibawa kemana Indonesia di masa yang akan datang. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk menelaah tipe pemimpin yang diharapkan oleh generasi

milenial untuk dapat memimpin bangsa Indonesia berbasis eksplorasi orientasi tugas, relasi,

dan perubahan. Generasi milenial merupakan generasi yang saat ini presentasenya mencapai

30% dari penduduk Indonesia. Oleh karenanya, suara mereka akan sangat menentukan

pemimpin seperti apa yang diharapkan dapat memimpin Indonesia. Penelitian dilakukan

dengan menggunakan convenience sampling dan terdapat 275 responden yang merupakan

pemilih mula, generasi milenial yang terdiri atas mahasiswa dari 26 universitas yang tersebar

di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai yang seharusnya ada pada pemimpin

menurut generasi milenial adalah sosok pemimpin yang memiliki kerja nyata, bertanggung

jawab, dan tegas. Orientasi akan nilai perubahan (change orientation) memiliki dominasi yang

lebih tinggi dibandingkan dengan orientasi nilai tugas (task orientation) maupun relasional

(relationship orientation). Hal ini dapat memberikan arah pandangan baru akan sosok

pemimpin yang diharapkan dapat memimpin bangsa pada generasi milenial.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Orientasi Nilai Pemimpin, Generasi Milenial

Page 71: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

59

GAMBARAN STRESS KERJA PADA KARYAWAN DENGAN TIPE KEPRIBADIAN

DEPENDEN

Wafa Yuzayyina Maghfirah

UIN Antasari Banjarmasin

[email protected]

Abstrak

Dalam kehidupan yang makin kompleks, manusia akan cenderung mengalami “stress”

apabila ia kurang mampu mengadaptasikan keinginan-keinginan dengan kenyataan yang ada.

Stress sendiri dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan untuk siapa saja, pun dalam hal dunia

kerja sendiri. Adapun stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan

ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi

seorang karyawan. Sedangkan tipe kepribadian merupakan kecenderungan individu dalam

menjalani kehidupan. Tipe kepribadian sangat beragam salah satunya tipe kepribadian

dependen yang merupakan tipe kepribadian yang sangat bergantung, dan membutuhkan

arahan serta bimbingan dari pihak lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran

stress kerja pada karyawan ditinjau dari tipe kepribadian dependen (studi pada karyawan di

salah satu rumah sakit di kota Banjarmasin). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif

deskriptif, menggunakan teknik observasi wawancara dengan subjek berjumlah 5 orang dan

menggunakan alat tes MCMI IV untuk mengukur tipe kepribadian subjek. Hasil yang

diperoleh dari subjek dengan tipe kepribadian dependen mengalami stress kerja yang

berdampak pada kegiatannya serta kesulitan dalam bekerja jika tidak mendapat arahan dan

bimbingan dari pihak lain, membutuhkan reward, perlindungan, dukungan dan kepastian

bahwa subjek tidak akan ditinggalkan, karena tanpa dukungan subjek menjadi tidak

berdaya dan pasif. Subjek juga merendahkan diri dan kemampuan meraka, serta self

estem mereka sepenuhnya ditentukan oleh perasaan persahabatan, dukungan dan dorongan

dari pihak lain.

Kata Kunci: Stress kerja, Karyawan, Kepribadian Dependen.

Page 72: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

60

Emosi Dan Kepercayaan Konsumen: Peran Kepuasan Konsumen

Dalam Pemulihan Pelayanan

Resekiani Mas Bakar, Zhafran Fadhil Damara, Ahmad Yasser Mansyur Universitas Negeri Makassar

[email protected]

Abstrak

Kegagalan dalam pelayanan tidak dapat dihindarkan. Dalam mengatasi ketidakpercayaan

konsumen akibat kegagalan pelayanan, penyedia layanan melakukan tindakan pemulihan.

Pemulihan yang dilakukan oleh penyedia layanan setelah terjadi kegagalan pelayanan

menimbulkan emosi bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tidak

langsung emosi pelanggan setelah pemberian pemulihan layanan terhadap kepercayaan

konsumen yang dimediasi oleh kepuasan konsumen. Seratus empat orang partisipan ikut

serta dalam penelitian ini dengan membaca narasi yang menceritakan tentang kegagalan dan

pemulihan layanan. Analisis data menggunakan model Process Hayes untuk menguji pengaruh

peran mediasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kepuasan konsumen memoderasi

pengaruh tidak langsung antara emosi konsumen terhadap kepercayaan, setelah terjadi

kegagalan layanan. Implikasi penelitian ini bermanfaat bagi penyedia layanan untuk

meminimalkan terjadinya kegagalan layanan dan melakukan tindakan pemulihan, agar

kepercayaan konsumen dapat terjaga.

Kata kunci: Emosi, Kepuasan, kepercayaan konsumen

Page 73: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

61

Implementasi Pendidikan Inklusif Di Sma Negeri 2 Kandangan

Hayatun Thaibah dan Farindra Ramadhan Putra

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Abstrak

Setting pendidikan inklusif di SMA Negeri 2 Kandangan masih terdapat beberapa masalah

diantaranya yaitu tenaga kependidikan dalam hal ini berkaitan dengan kualifikasi, kompetensi,

sarana dan prasarana (kelas, media pembelajaran, aksesbilitas). Tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan inklusif di SMA Negeri 2 Kandangan.

Metode penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Kandangan dengan

menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang

digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

menunjukan bahwa Implementasi Pendidikan Inklusif di SMA Negeri 2 Kandangan meliputi

manajemen kesiswaan, teknis penerimaan siswa berdasarkan ranking NEM dan wawancara;

manajemen kurikulum sekolah inklusif menggunakan K13 yang terbatas tanpa mampu

mengembangkan lebih jauh; manajemen Sumber Daya Manusia, keterbatasan tenaga pendidik

pada bidang inklusif; Manajemen sarana dan prasarana penyelenggara pendidikan inklusif

meliputi media/alat peraga masih belum optimal; Anggaran dana operasional dan dana

investasi terutama yang bersumber dari dana APBS menunjukkan adanya ketidakmandirian.

Peneliti berikutnya harus lebih memahami dengan baik masalah kurikulum yang digunakan

untuk anak berkebutuhan khusus, melakukan modifikasi terhadap kurikulum yang disesuaikan

dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dengan lebih memperhatikan sekolah

penyelenggara kelas inklusi dengan mengadakan pelatihan, workshop, penataran dan

sebagainya.

Kata Kunci : Implementasi Pendidikan Inklusif

Page 74: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

62

Pembelajaran Debat Parlementer Sebagai Metode Training Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Tenaga Kerja

Rifki Zidan1, Rika Vira Zwagery1 Universitas Lambung Mangkurat

[email protected]

Abstrak

Tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan komponen vital dalam industri dan

organisasi. Pada era industri 4.0 salah satu kompetensi yang dibutuhkan oleh sumber daya

manusia di Indonesia adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan tersebut meliputi daya

analisa, sintesa, dan evaluasi individu. Akan tetapi, kemampuan berpikir kritis yang kurang

masih menjadi salah satu permasalahan sumber daya manusia di Indonesia, sehingga

memerlukan intervensi yang tepat untuk mengatasinya. Menurut perspektif industri dan

organisasi training berperan penting dalam mengembangkan kapasitas sumber daya manusia.

Oleh karena itu, metode training yang tepat dapat menjadi solusi bagi permasalahan tersebut.

Pembelajaran debat parlementer dapat menjadi metode training untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis tenaga kerja. Penelitian terdahulu menunjukkan adanya perbedaan

yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan

debat. Faktor-faktor dalam pembelajaran debat parlementer yang berkontribusi dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah argumentasi, memberikan alasan,

memberikan penjelasan, dan mempertanyakan; yang merupakan bagian penting dalam

kemampuan berpikir kritis.

Kata Kunci: Debat Parlementer, Training, Berpikir Kritis, Tenaga Kerja

Page 75: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

63

Sikap Terhadap Perubahan Pada Produktivitas Kerja Operator Double Trailler

(Dt) Perusahaan Kontraktor Pertambangan Di Kalimantan Selatan

Aziza Fitriah1, Erny Refriyani2

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin [email protected]

Abstrak

Organisasi hanya dapat bertahan jika sebuah organisasi tersebut mampu melakukan

perubahan. Pada dasarnya perubahan yang di lakukan mengarah pada efektivitas organisasi

dengan tujuan mengupayakan perbaikan kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri

terhadap perubahan lingkungan serta perubahan perilaku anggota organisasi. Banyak faktor

yang dapat menentukan kesuksesan perubahan organisasi salah satunya adalah dukungan

anggota organisasi tersebut terhadap perubahan yang terjadi di organisasi, menempatkan

pentingnya pertimbangan pada keterlibatan individual dan partisipasi para anggota organisasi.

Dalam proses perubahan organisasi tersebut tentu akan berpengaruh pada produktivitas

kerja anggota/karyawan dalam sebuah perusahaan/organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh sikap terhadap perubahan pada produktivitas kerja operator DT di

perusahaan kontraktor batubara. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode kuantitatif deskriptif, kemudian instrument yang dipakai untuk menjaring

data menggunaka skala sikap terhadap perubahan dan alat ukur sikap kerja. Responden yang

terlibat dalam kegiatan ini adalah 157 operator DT. Hasil analisis yang dilakukan diketahui

bahwa terdapat pengaruh positif antara sikap terhadap perubahan dengan produktifitas kerja

operator dengan angka r-tabel sebesar 0.781, dan besaran tingkat pengaruh X terhadap Y

sebesar R-Square 0.610. Hal ini menunjukkan bahwa X memiliki pengaruh sebesar 60%

terhadap Y.

Kata Kunci: Sikap terhadap perubahan, Produktifitas Kerja, Operator, Pertambangan

Page 76: ii - pi.fuh.uin-antasari.ac.idpi.fuh.uin-antasari.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Panduan... · Reaksi Karyawan terhadap Survei Organisasi: Peran dari Bentuk Umpan Balik 21

64

Flow Akademik Pada Mahasiswa

Yang Aktif Berorganisasi Dan Bekerja

Marina Dwi Mayangsari, Senda Dewi Pratiwi Universitas Lambung Mangkurat,

[email protected]

ABSTRAK

Konflik peran ganda pada mahasiswa yang aktif berorganisasi sekaligus bekerja umumnya

dapat menjadi sumber stres dan menurunnya produktivitas kuliah. Modal penting agar

terhindar dari hal tersebut adalah memiliki konsentrasi, merasa nyaman, dan termotivasi

pada saat menjalani perkuliahan, kondisi seperti ini disebut sebagai flow. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui gambaran flow akademik pada mahasiswa yang aktif

berorganisasi dan bekerja. Subjek penelitian adalah 2 orang mahasiswa yang aktif

berorganisasi sekaligus bekerja paruh waktu. Pengumpulan data menggunakan metode

wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kedua subjek

memenuhi dimensi flow yang menandakan bahwa kedua subjek tetap merasakan flow

walaupun berada dalam tuntutan aktivitas yang tinggi antara kuliah, berorganisasi, dan

bekerja. Faktor intrinsik yang mempengaruhi subjek tetap flow adalah karena keingintahuan

dan kemauan memperoleh pengetahan, sedangkan faktor ekstrinsik berupa dukungan sosial

teman dan keluarga.

Kata Kunci : Flow akademik, Mahasiswa aktif berorganisasi dan bekerja