bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan teori 1. kehamilan...

40
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan adalah pembuahan ovum oleh spermatozoa yang kemudian mengalami nidasi pada uterus dan berkembang sampai janin lahir. Lamanya hamil normal 37-42 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (Wiknjosastro, 1999). Kehamilan merupakan suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Depkes RI, 2002). Kehamilan Menurut Rustam (1998) yaitu terjadi proses permulaan kehamilan yakni, Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (frimbiae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpahke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung di tuba fallopi. Disekitar sel telur, banyak terkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada

Upload: hadang

Post on 13-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah pembuahan ovum oleh spermatozoa yang

kemudian mengalami nidasi pada uterus dan berkembang sampai janin

lahir. Lamanya hamil normal 37-42 minggu dihitung dari hari pertama

haid terakhir (Wiknjosastro, 1999).

Kehamilan merupakan suatu proses pembuahan dalam rangka

melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin

yang tumbuh di dalam rahim ibu (Depkes RI, 2002).

Kehamilan Menurut Rustam (1998) yaitu terjadi proses permulaan

kehamilan yakni, Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur

(ovum) dari indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai

(frimbiae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan,

cairan semen tumpahke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani

(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.

Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang

menggembung di tuba fallopi.

Disekitar sel telur, banyak terkumpul sperma yang mengeluarkan

ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

7

tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan

kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan

(konsepsi =fertilisasi).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil

bergerak (oleh rambut getar tuba ) menuju ruang rahim, kemudian

melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang

rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai

nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan

zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta).

Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel

telur), spermatozoa (sel mani), Pembuahan (konsepsi = fertilisasi),

nidasi, dan plasentasi.

b. Periode Kehamilan

Menurut Manuaba (1998) kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu:

1) Triwulan pertama : 0 sampai 12 minggu

2) Triwulan kedua : 13 sampai 28 minggu

3) Triwulan ketiga : 29 sampai 42 minggu

Menurut Kusbandiyah (2010) Kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu :

1) Trimester pertama 0 – 12 minggu

2) Trimester kedua 12 – 28 minggu

3) Trimester ketiga 28 – 40 minggu

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

8

c. Tanda dan Gejala Kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan untuk dapat menegakkan kehamilan

menurut Saifudin (2004) dengan melakukan penilaian terhadap :

1) Tanda – tanda tidak pasti hamil meliputi :

a) Amenorhea (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi folikel de graff

dan ovulasi. Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil,

apabila sudah kawin mengeluh terlambat haid, maka pikirkan

bahwa dia hamil, meskipun keadaan stress, obat-obatan, penyakit

kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid.

b) Mual

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam

lambung yang berlebihan menyebabkan mual dan muntah. Mual

dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak

sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam kedokteran sering di

kenal morning sickness karena munculnya seringkali pagi hari.

Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk

dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil. Untuk

mengatasinya penderita perlu di beri makan-makanan yang

ringan, mudah di cerna dan jangan lupa menerangkan bahwa

keadaaan ini dalam batas normal orang hamil. Bila berlebihan

dapat pula diberikan obat-obat anti muntah.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

9

c) Ngidam

Keinginan untuk makan tertentu.

d) Pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan

pingsan.

e) Mastodinia

Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara

disebabkan payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus

dan duktus berproliferasi karena pengaruh estrogen dan

progesteron dan somatomammotropin.

f) Konstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus dan

dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

g) Hiperpigmentasi kulit

(1) Sekitar pipi

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofis anterior

menyebabkan pigmentasi kulit

(2) Dinding perut

Striae lividae, striae nigra, linea alba atau nigra

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

10

(3) Sekitar payudara

Hiperpigmentasi areola mammae, puting susu makin

menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah

manifes sekitar putting

(4) Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi

penampakan pembuluh darah vena

h) Perubahan berat badan

Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan,

karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan

selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai stabil

menjelang aterm.

2) Tanda – tanda mungkin hamil

a) Tanda Hegar

Segmen bawah uterus lembek pada perabaan.

b) Tanda Chadwicks

Vagina berwarna kebiru-biruan, terjadi kira-kira minggu keenam.

c) Tanda Piscasek

Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang

dekat dengan implatasi plasenta.

d) Kontraksi Braxton His

Uterus berkontraksi bila dirangsang, tanda ini khas untuk uterus

pada masa kehamilan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

11

e) Tanda Goodell’s

Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks terasa lebih

lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat memberikan

dampak ini.

f) Tanda Mc Donald

Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu

sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan

isthmus.

g) Terjadi pembesaran abdomen

Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke 16, karena

pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi

organ rongga perut.

h) Kontraksi uterus

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya

kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.

i) Pemeriksaan tes biologis kehamilan

Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan

positif palsu.

3) Tanda pasti hamil

a) Denyut Jantung Janin (DJJ)

Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17 - 18.

Pada orang gemuk lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonic

(Doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi sekitar minggu

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

12

ke-12. Melakukan auskultasi pada janin bisa juga

mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti bising tali pusat,

bising uterus dan nadi ibu.

b) Palpasi

Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi

jelas setelah minggu ke 22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan

jelas setelah minggu ke 24 (Kusmiyati.dkk, 2008, pp.93-97).

2. Wanita Usia Subur Pranikah

Wanita usia subur adalah wanita yang keadaan organ

reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun (Ekasari,

2009). Pada wanita subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria.

Puncak kesuburan lebih cepat dari pada pria. Puncak kesuburan ada

pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki

kesempatan 95% untuk hamil.

Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan

seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga

atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

Yang Maha Esa (UU Tentang perkawinan, 1974).

Wanita Usia Subur Pranikah adalah wanita yang keadaan organ

reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun yang

akan melakukan pernikahan dengan seorang pria dengan tujuan

membentuk keluarga.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

13

3. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I, Trimester II, Trimester III

a. Pengertian

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang

mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama

kehamilan/ periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau

tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003).

Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang

fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi

patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini

adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil.

b. Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan

Pada umumnya 80-90 % kehamilan akan berlangsung normal

dan hanya 10-12 % kehamilan yang disertai dengan penyulit atau

berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis

tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya

terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-

angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan

merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang

serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor

predisposisi dan adanya penyulit penyerta sebaiknya diketahui sejak

awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

14

mencegah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan

keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya.

c.Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I,

Trimester II, Trimester III

1) Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0 – 12 minggu)

a) Perdarahan Pada Kehamilan Muda

Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah

terjadinya Perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap

usia kehamilan. Pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan

kejadian abortus, misscarriage, early pregnancy loss.

Perdarahan pada kehamilan muda dikenal beberapa istilah

sesuai dengan pertimbangan masing-masing, setiap terjadinya

perdarahan pada kehamilan maka harus selalu berfikir tentang

akibat dari perdarahan ini yang menyebabkan kegagalan

kelangsungan kehamilan (Hadijanto, 2008).

(1) Abortus

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil

konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu

atau berat janin kurang dari 500 gram (Hadijanto, 2008).

Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu

dikarenakan abortus (5%). Berdasarkan jenisnya Sujiyatini

dkk (2009) menyebutkan abortus dibagi menjadi:

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

15

(a) Abortus Imminens (threatened)

Suatu abortus imminens dicurigai bila terdapat

pengeluaran vagina yang mengandung darah, atau

perdarahan pervaginam pada trimester pertama

kehamilan. Suatu abortus iminens dapat atau tanpa

disertai rasa mules ringan, sama dengan pada waktu

menstruasi atau nyeri pinggang bawah. Perdarahan

pada abortus imminens seringkali hanya sedikit,

namun hal tersebut berlangsung beberapa hari atau

minggu. Pemeriksaan vagina pada kelainan ini

memperlihatkan tidak adanya pembukaan serviks.

Sementara pemeriksaan dengan real time ultrasound

pada panggul menunjukkan ukuran kantong amnion

normal, jantung janin berdenyut, dan kantong amnion

kosong, serviks tertutup, dan masih terdapat janin

utuh.

(b) Abortus Insipien (inevitable)

Merupakan suatu abortus yang tidak dapat

dipertahankan lagi ditandai dengan pecahnya selaput

janin dan adanya pembukaan serviks. Pada keadaan

ini didapatkan juga nyeri perut bagian bawah atau

nyeri kolek uterus yang hebat. Pada pemeriksaan

vagina memperlihatkan dilatasi osteum serviks

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

16

dengan bagian kantung konsepsi menonjol. Hasil

Pemeriksaan USG mungkin didapatkan jantung janin

masih berdenyut, kantung gestasi kosong (5-6,5

minggu), uterus kosong (3-5 minggu) atau perdarahan

subkorionik banyak di bagian bawah.

(c) Abortus Incompletus (incomplete)

Adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada

kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa

yang tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan

vagina, canalis servikalis terbuka dan jaringan dapat

diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah

menonjol dari osteum uteri eksternum. Pada USG

didapatkan endometrium yang tipis dan ireguler.

(d) Abortus Completus (complete)

Pada abortus completus semua hasil konsepsi

sudah dikeluarkan. Pada penderita ditemukan

perdarahan sedikit, osteum uteri telah menutup, dan

uterus sudah banyak mengecil. Selain ini, tidak ada

lagi gejala kehamilan dan uji kehamilan menjadi

negatif. Pada Pemeriksaan USG didapatkan uterus

yang kosong.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

17

(e) Missed Abortion

Adalah kematian janin berusia sebelum 20

minggu, tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama

8 minggu atau lebih.

(f) Abortus Habitualis (habitual abortion)

Adalah abortus spontan yang terjadi berturut-

turut tiga kali atau lebih. Pada umumnya penderita

tidak sukar menjadi hamil, namun kehamilannya

berakhir sebelum 28 minggu.

(2) Kehamilan ektopik

Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur

telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium

kavum uteri. Lebih dari 95% kehamilan ektopik berada di

saluran telur (tuba Fallopii). Kejadian kehamilan ektopik

tidak sama diantara senter pelayanan kesehatan. Hal ini

bergantung pada kejadian salpingitis seseorang. Di

Indonesia kejadian sekitar 5-6 per seribu kehamilan.

Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik tersering

karena sel telur yang telah dibuahi dalam perjalanannya

menuju endometrium tersendat sehingga embrio sudah

berkembang sebelum mencapai kavum uteri dan akibatnya

akan tumbuh di luar rongga rahim. Bila kemudian tempat

nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

18

besarnya buah kehamilan, akan terjadi rupture dan

menjadi kehamilan ektopik terganggu (Hadijanto, 2008).

Tanda dan gejala pada kehamilan muda, dapat atau

tidak ada perdarahan pervaginam, ada nyeri perut

kanan/kiri bawah. Berat atau ringannya nyeri tergantung

pada banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum.

Dari Pemeriksaan fisik didapatkan rahim yang juga

membesar, adanya tumor didaerah adneksa. Adanya tanda-

tanda syok hipovolemik yaitu hipotensi, pucat dan

ekstremitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut

yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri

lepas dinding abdomen. Dari Pemeriksaan dalam serviks

teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan dan kiri.

(3) Mola hidatidosa

Adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak

wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh

vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi

hidropik. Secara makroskopik, molahidatidosa mudah

dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus

pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi

dari beberapa millimeter sampai 1 atau 2 cm.

Menurut Hadijanto (2008) pada permulaannya gejala

mola hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

19

biasa yaitu mual, muntah, pusing, dan lain-lain, hanya saja

derajat keluhannya sering lebih hebat. Selanjutnya

perkembangan lebih pesat, sehingga pada umumnya besar

uterus lebih besar dari umur kehamilan. Ada pula kasus-

kasus yang uterusnya lebih kecil atau sama besar

walaupun jaringannya belum dikeluarkan. Dalam hal ini

perkembangan jaringan trofoblas tidak begitu aktif

sehingga perlu dipikirkan kemungkinan adanya dying

mole. Perdarahan merupakan gejala utama mola. Biasanya

keluhan perdarahan inilah yang menyebabkan mereka

datang ke rumah sakit.

Gejala perdarahan ini biasanya terjadi antara bulan

pertama sampai ketujuh dengan rata-rata 12-14 minggu.

Sifat perdarahan bias intermiten, sedikit-sedikit atau

sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau

kematian. Karena perdarahan ini umumnya pasien mola

hidatidosa masuk dalam keadaan anemia.

b) Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan

Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan

pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari,

gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan

berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena

meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

20

Mual dan muntah yang sampai menggangguaktifitas sehari-

hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan

Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2002, p.275).

c) Selaput kelopak mata pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam

kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di

bawah 11 gr% pada trimester I. Anemia dalam kehamilan

disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak

jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada trimester I

bisa disebabkan karena mual muntah pada ibu hamil dan

perdarahan pada ibu hamil trimester I (Saifuddin, 2002, p.281).

d) Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam

kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat

merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut

SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi

(11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring,

minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu

(Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat disebabkan oleh

infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme

pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian

menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit.

Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

21

organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan

dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).

2) Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 – 28 minggu)

a) Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam

kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat

merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut

SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi

(11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring,

minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu

(Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat disebabkan oleh

infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme

pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian

menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit.

Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi

organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan

dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).

b) Bayi kurang bergerak seperti biasa

Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali

dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan

ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa

dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah

tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

22

Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.

Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak

paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau

beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik

(Pusdiknakes, 2003).

c) Selaput kelopak mata pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam

kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di

bawah <10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada trimester II

disebabkan oleh hemodilusi atau pengenceran darah. Anemia

dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi

(Saifuddin,2002, p.281).

3) Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III (29 – 42 minggu)

a) Perdarahan Pervaginam

Dilihat dari SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu

dikarenakan perdarahan (28%). Pada akhir kehamilan

perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan

kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan

semacam ini berarti plasenta previa. Plasenta previa adalah

keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang

abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi

sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain

adalah solusio plasenta dimana keadaan plasenta yang letaknya

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

23

normal, terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir,

biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.

b) Sakit Kepala Yang Hebat

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali

merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.

Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah

sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan

beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat

tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur.

Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari

pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).

c) Penglihatan Kabur

Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat

disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi

oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang

mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan

kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan

penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur,

dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang

mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah

perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur

atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-

kunang.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

24

Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia

merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya

preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini

disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat

penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema

retina dan spasme pembuluh darah) (Pusdiknakes, 2003).

d) Bengkak di muka atau tangan

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak

yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari

dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya

lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah

serius jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak

hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik

yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.

e) Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa

Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali

dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan

ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa

dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah

tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.

Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.

Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak

paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

25

beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik

(Pusdiknakes, 2003).

f) Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)

Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban.

Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan disertai dengan

munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal. Pecahnya

ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu

satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut

ketuban pecah dini.

Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung

antara dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga

memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode laten

(waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim),

makin besar kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu

atau janin dalam rahim (Marjati Kusbandiyah Jiarti, Julifah

Rita, 2010).

g) Kejang

Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu

karena eklampsi (24%). Pada umumnya kejang didahului oleh

makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala

sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila

semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

26

kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan

gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002, p.212)

h) Selaput kelopak mata pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam

kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di

bawah 11 gr% pada trimester III. Anemia dalam kehamilan

disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak

jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III

dapat menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan

nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500

gram) (Saifuddin, 2002).

i) Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam

kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat

merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut

SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi

(11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring,

minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu

(Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat disebabkan oleh

infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme

pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian

menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit.

Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

27

organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan

dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).

d.Tujuan Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan

Tujuan pentingnya mengetahui tanda bahaya kehamilan menurut

Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO (2003) yaitu :

1) Mengenali tanda-tanda yang mengancam bagi ibu hamil dan

janinnya sejak dini.

2) Dapat mengambil tindakan yang tepat yaitu menghubungi tenaga

kesehatan terdekat bila menemui tanda bahaya kehamilan untuk

mendapat perawatan segera.

4. Penyuluhan

a. Pengertian

Menurut Azwar (1983) penyuluhan kesehatan adalah kegiatan

pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan,

menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan

mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan sesuatu anjuran yang ada

hubungannya dengan kesehatan. Dengan pengertian seperti ini maka

petugas penyuluhan kesehatan, disamping harus menguasai ilmu

komunikasi juga harus menguasai pemahaman yang lengkap tentang

pesan yang akan disampaikan.

Departemen kesehatan Penyuluhan kesehatan adalah gabungan

berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip

belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana individu, keluarga dan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

28

kelompok dan masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat tahu

bagaimana caranya dan melakukan apa yang dilakukan secara

perseorangan maupun kelompok dan meminta pertolongan bila perlu.

b. Tujuan dari penyuluhan yang paling pokok menurut Effendy

(1998) adalah :

1) Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat

dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan

sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal.

2) Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental

dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan

kematian.

3) Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah

perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.

c. Tempat penyelenggaraan

Penyelenggaraan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan di berbagai

tempat menurut Effendy (1998) diantaranya adalah :

1) Di dalam institusi pelayanan

Dapat dilakukan di Rumah Sakit, Puskesmas, Rumah Bersalin, klinik

dan sebagainya, yang dapat diberikan secara langsung kepada

individu maupun kelompok mengenai penyakit, perawatan,

pencegahan penyakit dan sebagainya.Tetapi dapat juga diberikan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

29

secara tidak langsung misalnya poster, gambar-gambar, flanfelt, dan

sebagainya.

2) Di masyarakat

Penyuluhan kesehatan di masyarakat dapat dilakukan melalui

pendekatan edukatif terhadap keluarga dan masyarakat binaan secara

menyeluruh dan terorganisasi sesuai dengan masalah kesehatan dan

keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat. Agar penyuluhan

kesehatan di masyarakat dapat mencapai hasil yang diharapkan

diperlukan perencanaan yang matang dan terarah sesuai dengan

tujuan program penyuluhan kesehatan masyarakat berdasarkan

kebutuhan kesehatan masyarakat setempat. Penyuluhan kesehatan

masyarakat di masyarakat biasanya berkaitan dengan pembinaan

wilayah binaan puskesmas atau oleh karena kejadian yang luar biasa

seperti wabah dan lain sebagainya.

d. Materi atau pesan

Materi atau pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat

hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat. Sehingga materi yang

disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang

disampaikan sebaiknya :

1) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat dalam

bahasa kesehariannya

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

30

2) Materi yang disampaikan tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh

sasaran

3) Dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan alat peraga

untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian

sasaran.

4) Materi atau pesan yang disampaikan merupakan kebutuhan sasaran

dalam masalah kesehatan yang mereka hadapi.

e. Metode

Effendy (1998) menyebutkan metode yang dipakai dalam penyuluhan

kesehatan hendaknya metode yang dapat mengembangkan komunikasi

dua arah antara yang memberikan penyuluhan terhadap sasaran,

sehingga diharapkan tingkat pemahaman sasaran terhadap pesan yang

disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami, diantaranya metode

curah pendapat, diskusi, demonstrasi, simulasi, bermain peran dan

sebagainya, yang akan dijelaskan sebagai berikut. Dari banyak metode

yang dapat dipergunakan dalam penyuluhan kesehatan masyarakat,

dapat dikelompokkan dalam dua macam metode yaitu :

1) Metode didaktik

Pada metode didaktik yang aktif adalah orang yang melakukan

penyuluhan kesehatan, sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak

diberikan kesempatan untuk ikut serta mengemukakan pendapatnya

atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan apapun. Proses penyuluhan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

31

yang terjadi bersifat satu arah (one way method), yang termasuk

dalam metode ini adalah :

a) Secara langsung

Ceramah

b) Secara tidak langsung

(1) Poster

(2) Media cetak

(3) Media elektronik (radio, televisi)

2) Metode Sokratik

Pada metode ini sasaran diberikan kesempatan mengemukakan

pendapat, sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar mengajar,

dengan demikian terbinalah komunikasi dua arah antara yang

menyampaikan pesan disatu pihak dengan yang menerima dilain

pihak (two way method). Yang termasuk dalam metode ini adalah :

a) Langsung :

(1) Diskusi

(2) Curah pendapat

(3) Demonstrasi

(4) Simulasi

(5) Bermain peran (role playing)

(6) Sosio drama

(7) Simposium

(8) Seminar

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

32

(9) Studi kasus, dsb

b) Tidak langsung

(1) Penyuluhan kesehatan melalui telepon

(2) Satelit komunikasi

Dari sekian banyak metode yang dapat digunakan dalam memberikan

penyuluhan kesehatan, peneliti menggunakan metode ceramah yaitu

suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian

atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga

memperoleh informasi tentang kesehatan.

f. Alat peraga dalam penyuluhan

1) Definisi

Alat peraga (audio visual aid) adalah segala sesuatu yangdapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan (penyuluh)

ke penerima pesan (sasaran) sehingga dapat menerangkan pikiran,

perasaan, perhatian dan minat sasaran sedemikian rupa sehingga

terjadi pemahaman, pengertian dan penghayatan dari apa yang

diterangkan

2) Kegunaan alat peraga

a) Dapat menumbuhkan minat terhadap kelompok sasaran

b) Membantu kelompok sasaran untuk mengingat lebih baik

c) Membantu kelompok sasaran untuk meneruskan apa yang

diperoleh kepada orang lain

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

33

d) Membantu kelompok sasaran untuk menambah atau membina

sikap baru

3) Manfaat bagi sasaran

a) Dapat melihat nyata inti materi yang disampaikan sehingga lebih

mudah di pahami

a) Menghindari kejenuhan dan kebosanan

b) Mudah mengingat pesan yang disampaikan penyuluh

c) Mempermudah pengertian sasaran dalam menangkap makna

materi yang disampaikan

4) Macam-macam alat peraga (Effendy, 1998)

a) Poster

Definisi : pesan yang singkat dalam bentuk gambar, dengan

tujuan untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok agar

tertarik pada objek materi yang diinformasikan.

b) Leaflet

Definisi : selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang

sesuatu masalah khususnya untuk suatu sasaran dengan tujuan

tertentu.

c) Flip chart

Definisi : beberapa chart yang telah disususn secara berurutan dan

berisi tulisan dengan gambar-gambar yang telah disatukan dengan

ikatan atau ring spiral pada bagian pinggir sisi atas. Biasanya

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

34

jumlah chart lebih dari 12 lembar, berukuran poster lebih besar

atau lebih kecil. Dan biasanya memakai kertas tebal.

g. Langkah-langkah Merencanakan Penyuluhan

1. Perencanaan

Istilah perencanaan sudah sering didengar baik dalam tugas maupun

dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum dan sederhana, dapat

dikatakan bahwa perencanaan ialah serangkaian kegiatan dimana

keputusan yang dibuat dituangkan dalam bentuk tindakan-tindakan

(Machfoedz, 2005).

2. Rencana yang Dihasilkan Hendaknya :

1) Sesuai dengan kebutuhan masyarakat

2) Diterima oleh masyarakat

3) Sesuai dengan kebutuhan program

4) Didukung oleh kebijaksanaan yang ada

5) Bersifat praktis dan bisa dilaksanakan sesuai situasi setempat

(feasible dan fleksibel)

3. Langkah-langkah Dalam Perencanaan

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan terdahulu, maka

dapatdisusun langkah-langkah perencanaan sebagai berikut:

1) Mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah tindakan pertama

yang penting ialah mengumpulkan data atau keterangan tentang

berbagai hal, yang diperlukan baik untuk kepentingan

perencanaan, maupun untuk data awal sebagai pembanding dalam

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

35

rangka penilaian. Langkah pertama ini akan kita bagi

pembahasannya.

2) Menentukan prioritas

3) Menentukan tujuan penyuluhan

4) Menentukan sasaran penyuluhan

5) Menentukan isi penyuluhan

6) Menentukan metode penyuluhan yang akan dipergunakan

7) Memilih alat-alat peraga atau media penyuluhan yang dibutuhkan

8) Menyusun rencana penilaiannya

9) Menyusun rencana kerja/rencana pelaksanaannya

5. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tidak tahu menjadi tahu, ini

terjadi karena seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek

tertentu. Peningkatan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera

penciuman, penglihatan, pendengaran, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoadmodjo, 2007).

Pengetahuan merupakan faktor penting dalam menentukan

perilaku seseorang karena pengetahuan dapat menimbulkan perubahan

persepsi dan kebiasaan masyarakat. Pengetahuan yang meningkat dapat

merubah persepsi masyarakat tentang penyakit. Meningkatnya

pengetahuan juga dapat mengubah perilaku masyarakat dari yang

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

36

negatif menjadi positif, selain itu pengetahuan juga membentuk

kepercayaan (Wawan, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, 2003 bahwa tingkat pengetahuanyang dicapai

dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk dalam tingkat pengetahuan ini adalah

mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Memahami (comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang suatu obyek yang diketahui dan dimana dapat

menginterprestasikan secara benar.

2) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang sudah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

3) Analisis (analysis)

Analisis yaitu kemampuan untuk menyatakan atau menjabarkan

suatu materi atau obyek ke dalam keadaan komponen-komponen

tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih saling

berkaitan satu sama lain. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

37

4) Sintesis (syntesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk melaksanakan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang

baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

5) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap materi atau obyek. Penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria yang telah ada.

c. Proses Perilaku

Perilaku menurut Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003)

yaitu semua kegiatan atau aktivitas manusia yang dapat diamati

langsung atau tidak dapat diamati dari pihak luar. Akan terjadi proses

yang berurutan sebelum mengadopsi perilaku yang baru dalam diri

seseorang, yakni :

1) Kesadaran (awareness)

Di mana seseorang telah menyadari dalam arti mengetahui terlebih

dahulu terhadap obyek.

2) Merasa Tertarik (interest)

Dimana seseorang mulai menaruh perhatian dan tertarik pada obyek.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

38

3) Menimbang-nimbang (evaluation)

Seseorang akan mempertimbangkan baik buruknya tindakan

terhadap obyek tersebut, hal ini berarti sikap responden sudah lebih

baik.

4) Mencoba (trial)

Di mana individu mulai mencoba perilaku baru.

5) Mengadopsi (adaptation) dan sikapnya terhadap obyek.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengadopsian

perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran yang positif,

maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng, namun sebaliknya

jika perilaku tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka

perilaku tersebut bersifat sementara. Perilaku manusia dapat dilihat

dari tiga aspek, yaitu aspek fisik, psikis dan sosial yang secara terinci

merupakan refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan seperti

pengetahuan, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya yang

ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor pengalaman keyakinan,

sarana fisik dan sosial budaya.

d. Cara Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari

subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin

kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-

tingkatan diatas (Nursalam, 2008) :

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

39

Tingkatan pengetahuan baik bila skor ≥ 75% - 100%

Tingkatan pengetahuan cukup bila skor 56% - 75%

Tingkatan pengetahuan kurang bila skor <56%

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Wanita Usia

Subur (WUS) Pranikah Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

1) Faktor Langsung

a) Pengalaman

Pengalaman individu tentang berbagai hal bisa diperoleh dari

tingkat kehidupan dalam proses perkembangannya. Misal sering

mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendidik seperti seminar.

b) Paparan Media Massa

Melalui bermacam-macam media baik cetak maupun elektronik

berbagai informasi dapat diterima, sehingga seseorang yang lebih

sering terpapar media massa akan memperoleh informasi yang

lebih banyak dibanding dengan orang yang tidak terpapar

informasi media massa. Ini berarti paparan media massa

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

c) Seminar

Seminar merupakan kegiatan yang diadakan dalam rangka

membahas suatu topik tertentu yang biasanya diikuti banyak

peserta, dipimpin oleh seorang yang ahli didalam bidang seminar

tersebut berfungsi memberikan kesempatan diskusi kepada

pesertanya dan menstimulasi anggota kelompok menjadi aktif.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

40

d) Konseling

Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang

konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya

bersifat individu, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari

2 orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan

memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya

sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya

(Insano, 2004)

e) Kelompok Referensi Sosial

Kelompok Referensi Sosial yaitu sejumlah orang yang

mengadakan hubungan tatap muka secara berkala karena

mempunyai tujuan dan sikap bersama dan antara orang–orang itu

terdapat ketergantungan satu sama lain misalnya kelompok

pengajian, kelompok arisan, kawan sepermainan, keluarga dll.

2) Faktor Tidak Langsung

a) Pendidikan

Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-

hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidup. Menurut YB Mantra yangdikutip Notoatmodjo

(2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk

sikap berperan serta dalam pembangunan. Pada umumnya makin

tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

41

(Nursalam, 2003). Pendidikan adalah suatu usaha

mengembangkan suatu kepribadian dan kemampuan di dalam dan

diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan

seseorang semakin mudah orang tersebut menerima informasi

baik dari orang lain maupun dari media massa (Notoatmodjo,

2003).

b) Pekerjaan

Pekerjaan menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003),

adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan

bukanlah sumber kesenangan, tetapi merupakan cara mencari

nafkah, berulang dan banyak tantangan. Menurut Wales (2009)

pekerjaan dalam arti luas adalah aktifitas utama yang dilakukan

oleh manusia, dalam arti sempit istilah pekerjaan digunakan untuk

suatu tugas/kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang.

c) Lingkungan

Menurut Ann Mariner yang dikutip Nursalam (2003), lingkungan

merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

42

d) Status ekonomi

Tingkat status ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan

dimana, dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder.

Keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih tercukupi

dibanding keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini juga

berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan sekunder

f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Deteksi Dini

Tanda Bahaya Kehamilan

1) Sosial-budaya

Sistem sosial-budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap dalam menerima informasi yang didapat

(Wawan, 2010)

2) Akses layanan kesehatan atau Fasiltas Keshehtan

Mudah atau sulitnya mengakses layanan kesehatan tentunya akan

berpengaruh terhadap pengetahuan dalam hal kesehatan.

3) Status ekonomi

Tingkat status ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan dimana,

dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder. Keluarga

dengan status ekonomi baik akan lebih tercukupi dibanding keluarga

dengan status ekonomi rendah. Hal ini juga berpengaruh dalam

pemenuhan kebutuhan sekunder

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

43

B. KerangkaTeori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmojo (2003) dan Nursalam (2003)

Kelompok

Referensi

Sosial

Pendidikan

Pekerjaan

Lingkungan

Ekonomi

Pengalaman

PaparanMedia massa

Penyuluhan

Pengetahuanwanita usia subur(WUS) pranikah

tentang tandabahaya

kehamilan

Deteksi dinitanda bahaya

kehamilan

Pemeriksaancepat dan

tepat

Penanganantanda bahaya

kehamilan

Sosial Budaya

Tenaga Kesehatan

Ekonomi

Seminar

Angkakematian ibu

menurun

Konseling

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen

44

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka konsep

D. Hipotesis

Ada Efektivitas Penyuluhan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Pada Wanita

Usia Subur (WUS) Pranikah Terhadap Pengetahuannya Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan di Desa Tambakharjo Semarang Tahun 2012

Penyuluhan

Perlakuan Variabel dependen

Pengetahuan Wanita UsiaSubur (WUS) pranikahtentang tanda bahaya

kehamilan

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf · Pada USG didapatkan ... adanya tanda-tanda abdomen