bab ii tinjauan pustaka a. qur’an di madrasah aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/sofian astori...
TRANSCRIPT
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Purwokerto.
Pembelajaran Al-Qur‟an di Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM)
Purwokerto dilaksanakan 3 waktu yaitu pagi setelah shubuh, sore setelah
KBM dan malam, dari hari senin-sabtudan ditambah disela-sela KBM
dengan durasi 1 sampai 2 jam.
Kegiatan rutin tasmi’Al-Qur‟an anak-anak dilaksanakan pada hari
senin dan jum‟at pada jam 07:00-08:00 mereka menghafalkan Al-Qur‟an 1
juz yg telah dijadwalkan dan ditentukan juznya secara bergilir dengan
disimak oleh semua anak-anak dan guru, juga sewaktu-waktu akan
ditugaskan untuk tasmi‟(hafalan) di sekolah-sekolah luar.
2.1 Tabel Target Hafalan
(Hasil wawancara dengan Ust. Khayan Hidayat, selaku Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Purwokerto pada hari senin tanggal 3 juli 2018)
Kelas
Target Hafalan
Keterangan Semester
ganjil
Semester
genap
X 5 Juz
30,29,1-3 5 Juz 4-7
Dengan syarat masuk
sudah lancar dalam
membaca.
Hafal 2 juz bagi anak yang belum
lancar/bisa ketika awal
masuk MA
XI 5 Juz 5 Juz
XII 5 Juz 5 Juz
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
10
Tadarus Al-Qur‟anyaitu kegiatan berlangsung dimana siswa membaca
Al-Qur‟an selama 15 menit dari pukul 07:00-07:15 yang sempat pernah diadakan
jam ke 0 yaitu sebelum pukul 07.00 selama 15 menit juga.
1. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an di MAM Purwokerto
Tujuan pembelajaran Al-Qur‟an yang diadakan di MAM Purwokerto
adalah sebagai berikut:
1) menciptakan kader yang mumpuni yang hafiẓdan hafiẓoh.
2) diharapkan nantinya Muhammadiyah mempunyai ahli-ahli intelektual yang
hafal Al-Qur‟an.
3) pada akhir tahun semua siswa memiliki keterampilan untuk bekal hidup
(Life skil).
4) mampu membaca Al-Qur‟andengan baik sesuai dengan tajwidnya
5) memiliki akhlaqul karimah.
6) terwujudnya suasana harmonis dan terciptanya team work yang solid.
2. MateriPembelajaran Al-Qur’andi MAM Purwokerto
Guru umum dalam menjalankan perannya untuk mengembangkan nilai
religiusitas kepada siswa MAM Purwokerto yaitu dengan induktif-deduktif dari
umum ke khusus, seperti guru biologi mengajarkan tentang pembuluh darah
maupun organ-organ yang terdapat pada tubuh manusia dijelaskan tentang nama
dan fungsinya dan bagaimana agar fungsinya tetap stabil, bagaimana dari awal
makanan yang masuk kemudian keluar menjadi kotoran, bagaimana prosesnya
dan lain-lain kemudian guru biologi tersebut menghubungkan dengan dalil atau
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
11
ayat dengan ke-Maha Besarnya Allah yang menciptakan sebegitu rumitnya dan
semua memiliki fungsi masing-masing.
Hal ini sama juga dengan guru PKn, guru Geografi, guru Olahraga
ketika menyampaikan materi kemudian dihubungkan dengan dalil selama materi
tersebut bisa dihubungkan.
Guru Taḥfīẓ memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan
taḥfīẓ peserta didiknya, dan memiliki peluang yang besar dalam menanamkan
nilai-nilai kandungan keislaman yang ada di Al-Qur‟ankepada siswa dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM), anak-anak diajarkan juga tentang materi ilmu
tajwid sebagai bekal dalam menghafal dan juga harus mengaplikasikan ilmu
tajwidnya ketika menghafal, ini merupakan tantangan bagi guru taḥfīẓ karena
tidak semua murid itu bisa membaca Al-Qur‟andengan kaidah ilmu tajwid yang
benar.
Sebagaimana guru agama MAM Purwokerto mengembangkan keyakinan
kepada siswa dalam mengenal akan jatidirinya bahwa hidup di dunia bukan
semata-mata hadir begitu saja, tanpa ada tujuannya melainkan ia ada yang
menciptakan dan tujuan untuk apa ia diciptakan tiada lain untuk beribadah kepada
Allah SWT.
3. Pembelajaran diluar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
1) Sholat duha
Siswa sudah timbul rasa kesadaran sendiri dalam melaksanakan sholat sunnah
ini. Sholat dhuha dilaksanakan pada waktu istirahat jam pertama, peran guru
dalam menumbuhkan kesadaran terhadap siswa MAM Purwokerto yaitu selain
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
12
memberikan keteladan, juga memberikan motivasi kepada siswa tentang
keutamaan sholat dhuha dan menyampaikan kisah-kisah orang yang berhasil
karena berkat ketaatan kepada Allah SWT.
2) Sholat Wajib
Tidak hanya duhur melainkan guru memotivasi siswa untuk shalat lima waktu,
dan sholat Jum‟at bagi laki-laki secara berjamaah baik ketika berada
dilingkungan sekolah atau ketika diluar lingkungan sekolah.
3) Pelatihan Manasik Haji
Pelatihan manasik haji tiada lain sebagai bentuk melatih siswa khususnya siswa
MAM Purwokerto agar mengetahui cara bagaimana berhaji dengan benar,
dengan mengetahui syarat, rukun, dan urutan-urutannya.
4) Mubaligh Hijrah
Guru bekerja sama dengan IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) dan anak
asrama dalam membentuk, mempersiapkan, dan melatih siswa menjadi para
da‟i di lingkungan masyarakat.
5)Kegiatan di IPM
Dalam kegiatan Ramadhan mengisi kultum di tiap-tiap kelas (1) membina
tilawah Al-Qur‟anyang diadakan setiap hari. (2) untuk hari jum‟at diadakan
kegiatan ke IPMawatian (3) dan lainnya.
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
13
(6) Kegiatan di Asrama
Asrama putra terletak sebelah timur MAM Purwokerto, yang mengurus atau
yang menjadi penanggungjawab asrama tiada lain adalah dari orang-orang
Muhammadiyah sendiri yang diketuai oleh Pak Imam. Kegiatan siswa yang di
asrama itu seperti: kultum setelah shubuh (1) setor hafalan setiap setelah
maghrib (2)Adzan (3) menghidupkan TPQ di masjid (4) kajian, semua itu
mereka yang mengurusi.
(7) Pelatihan Mubaligh Hijrah
Pelatihan ini diadakan setiap tahun sekali. Biasanya para siswa yang sudah
terdaftar itu akan di terjunkan di tempat-tempat yang rawan, misalnya ditempat
itu banyak kristenisasi. Mereka juga menghidupan TPQ disana, mengisi
kultum, membantu urusan masyarakat sebatas kemampuan mereka.(Hasil
wawancara terhadap guru TaḥfīẓulQurānUst.Hayan Hidayat, dan pak Syaiful
selaku guru di MAMPurwokerto pada hari senin tanggal 3 juli 2018)
4. MetodeTaḥfīẓdi MAM Purwokerto
Metode taḥfīẓulyang digunakan di MAM Purwokerto yaitu metode
talaqqi yaitu guru menerangkan (menjelaskan) dan mencontohkan kemudian
murid menirukan dan menyimak, kemudian guru mengevaluasi hasilnya, baik
mengevaluasi secara langsung maupun setelah pembelajaran selesai.Pembelajaran
talaqqi secara bersama-sama dilakukan pada tahun pertama pelajaran untuk
perbaikan bacaan, kemudian tahun-tahun selanjutnya ketika murid sudah mulai
menguasai ilmu tajwid, dan setelah bacaan mereka baik, mereka akan dilepas
dalam artian mereka sudah dibolehkan menghafal secara mandiri, kemudian ayat-
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
14
ayat yang mereka hafal tinggal disetorkan ke guru secara langsung yaitu
pertemuan guru dan murid secara face to face,(Hasil wawancara dengan Ust.
Khayan Hidayat, selaku guru taḥfīẓ di MAM Purwokerto pada hari senin tanggal
3 juli 2018)
5. Kompetensi standar kelulusan.
Kompetensi standar kelulusan siswa MAM Purwokerto adalah sebagai berikut:
1. target capaian hafalan, harian, pekanan, bulanan, tahunan,
2. menguasai bahasa Arab dan Inggris aktif,
3. terampil mengunakan IT,
4. meningkatnya daya keunggulan dan daya kompetisi siswa dalam
akademik dan non akademik,
5. memiliki aqidah yang shahih,
6. memiliki kepribadaian/ akhlaq Islami,
7. mampu menjadi imam sholat dengan bacaan dan gerakan yang benar, dan
8. memiliki kompetensi leadership.
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
15
B. Metode TalaqqiAl-Qurān
1. Pengertian Metode TalaqqiAl-Qur’an
Strategi yang digunakan dalam proses tahfiẓulQurān dengan
metodetalaqqi dijelaskan oleh Imana, (2009:7) bahwa: “Metode talaqqi
dilaksanakan melalui pendekatan 5M yaitu menerangkan (menjelaskan)
mencontohkan, menirukan, menyimak, dan mengevaluasi.”
Metode talaqqi adalah cara yang digunakan dalam mengajarkan
taḥfīẓAl-Qur‟an dimana guru dan murid berhadapan langsung. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kekeliruan dan kesalahan dalam mengucapkan
huruf-huruf Al-Qur‟an, dengan caratalaqqi guru dapat menjelaskan secara
makhroj atau tempat keluarnya huruf, kemudian mencontohkan bunyi huruf
sehingga siswa dapat langsung menirukan huruf-huruf sehingga siswa dapat
langsung menirukan huruf-huruf atau ayat-ayat Al-Qur‟anyang dibacakan
serta dapat dilakukan berulang-ulang, sampai hafalan tersebut tersimpan
dalam memori ingatan anak.
Dengan cara seperti ini, pendidik juga dapat memperhatikan
bagaimana anak mengucapkan huruf-huruf Al-Qur‟an secara fasih dengan
kaidah tajwid yang benar. Pendidik juga dapat memantau sejauhmana hafalan
anak terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an yang sudah dihafalkanya.
Metode talaqqi yang diterapkan mengacu pada pendekatan 5 M
sebagaimana pembahasan di atas, yaitu:
a. Menerangkan (menjelaskan) ketika hendak memulai
pembelajarantaḥfīẓsebaiknya mengkondisikan anak dengan duduk
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
16
melingkar saling berhadapan dengan pendidik dan teman-teman yang lain
sehingga perhatian anak tertuju dalam wilayah lingkaran.
b. mencontohkan, sebaiknya pendidik bertanya kepada anak-anak tentang
kesiapan dalam menghafal Al-Qur‟ankarena nantinya peserta didik akan
diajak menirukan secara berulang-ulang sampai makhorijul huruf dan
tajwidnya dengan benar-benar fasih. Guru akan menyuruh siswa untuk
membacakan penggalan bacaan Al-Qur‟an yang dicontohkan tadi secara
bergantian, dengan durasi yang singkat.
c. menirukan, siswa harus menirukan bacaan persis yang dicontohkan oleh
pendidik, dari segi lagam/lagu, makhorijul hurufnya,sifat hurufnya,
panjang pendek bacaan dengan kaidah tajwid yang benar.
d. menyimak, anak-anak yang menunggu giliran dianjurkan untuk menyimak
bacaan temannya sehingga tidak ada anak yang bermain sendiri.
e. mengevaluasi, evaluasi kegiatan dilakukan pada saat guru mentalaqqi anak
satu persatu, dengan demikian guru dapat mengetahui kualitas anak baik
dari segi makhorijul hurufnya dan kaidah tajwidnya.
Metode apapun yang digunakan dalam pembelajaran taḥfīẓ, para
penghafal Al-Qur‟anuntuk mengikuti adab yang digunakan pendidik dalam
menyampaikan ilmu Al-Qur‟an,karena belajar mengajar merupakan interaksi
yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran
untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. (Majid Abdul 2013:135)
Berkenaan dengan metode, Al-Qur‟antelah memberikan petujuk mengenai
metode pendidikan secara umum yaitu: “Serulah semua manusia kepada jalan
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
17
Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik,dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang sangat
mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia-lah yang mengetahui
orang-orang yang dapat petunjuk.”(An-Nahl:125)
Petunjuk Al-Qur‟antentang metode-metode pendidikan, dapat kita
peroleh dari ungkapan “al-hikmah” (bijaksana) dan “al-mau’iẓah al-
ḥasanah’’(pelajaran yang baik). Karena itu, secara tersirat as-sunnah berperan
memberikan penjelasan. Sehingga menjadikan materi agama Islam yang
berlandaskan pada Al-Qur‟andan As-sunnah.
Metode apapun yang digunakan oleh pendidikan/guru dalam proses
pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah akomodasi menyeluruh
terhadap prinsip-prinsip KBM. Pertama, berpusat kepada anak didik (student
oriented). Guru harus memandang anak didik sebagai suatu yang unik, tidak
ada dua orang anak didik yang sama, sekalipun mereka kembar. Satu
kesalahan jika guru memperlakukan mereka secara sama. Gaya belajar
(learning style) anak didik harus diperhatikan.
Kedua, belajar dengan melakukan (learning by doing)supaya proses
belajar itu menyenangkan, guru harus menyediakan kesempatan kepada anak
didik untuk melalukan apa yang dipelajarinya, sehingga ia memperoleh
pengalaman nyata.ketiga, mengembangkan kemampuan sosial. Proses
pembelajaran dan pendidikan selain sebagai wahana untuk memperoleh
pengetahuan, juga sebagai sarana untuk berinteraksi sosial (learning to
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
18
livetogether). Keempat, mengembangkan keingintahuan dan imajinasi.
Kelima, mengembangkan kreativitas dan ketrampilan memecahkan masalah.
Dari sini kita bisa melihat salah satu kelebihan dari talaqqi, Rasulullah
Saw dalam mengajari para sahabat, beliau mengajarkan Al-Qur‟an dengan
cara pertemuan secara langsung dan menyampaikannya pada hari-hari
tertentu, dan Rasulullah Saw sangat teliti tentang perkembangan sahabat
melalui pertemuan itu.
Berbeda dengan cara belajar sekarang seperti melalui media internet,
yang seorang guru tidak secara langsung bertemu murid, sehingga guru hanya
mentitikberatkan pada tugas dan IQ murid, dan selebihnya guru tidak
mengetahui tentang kepribadian murid-muridnya, tetapi Islam terutama cara
mengajar Rasulullah Saw berbeda, karena Rasulullah Saw mengerti bahwa
karakter itu penting disamping ilmu yang tinggi.
Kita juga tidak boleh melupakan bahwa Al-Qur‟anjuga disampaikan
kepada Nabi Saw yang salah satunya melalui jalur talaqqi dari Malaikat Jibril,
bahkan setiap tahun Nabi Saw mengulang hafalan Al-Qur‟an yang telah
diturunkan kepada beliau didepan Malaikat Jibril.
Inilah metode Nabi Muhammad Saw dalam mengajar, Nabi
Muhammad Saw dengan metode ini lebih leluasa mengawasi perkembangan
para sahabat, tidak hanya para sahabat tapi Nabi juga mengajari para
shahabiyah tentang agama Islam dengan pertemuan pada hari-hari tertentu,
dalam sebuah hadits, dari Abu Sa‟iid berkata : Kaum wanita berkata kepada
Nabi Saw : “ Para laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikanlah untuk
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
19
kami hari darimu, maka Nabi Saw menjanjikan kepada mereka disalah satu
hari dimana mereka akan bertemu, lalu Nabi menasehati dan memerintah
mereka di hari itu.” (HR. Bukhori)
Talaqqi memudahkan pengajar memilih cara yang tepat dalam
menyampaikan ilmu, karena dengan bertemu langsung antara guru dan murid,
membuat guru lebih mudah mengenali kepribadian murid.
2. Pengertian Talaqqi Al-Qur’an
Talaqqi berasal daripada kata“laqia” yang berarti berjumpa, yang
dimaksudkan berjumpa adalah bertemu antara murid dengan
guru.Talaqqiadalah model pembelajaran pertama yang dicontohkan Rasulullah
Saw bersama para sahabat beliau.Talaqqi adalah salah satu metode untuk
mengetahui sesuatu atau bisa dikatakan talaqqi merupakan salah satu metode
pembelajaran zaman dulu yang ada hingga saat ini.
Talaqqi adalah salah satu metode mengajar peninggalan Nabi
Muhammad Saw yang terus menerus dilakukan oleh orang-orang setelah Nabi
Saw, para sahabat, tabi’in, hingga para ulama bahkan pada zaman sekarang
terutama untuk daerah Arab seperti Mekkah, Madinah dan Mesir.
Sudah menjadi hal yang masyhur dikalangan mahasiswa Al-Azhar
Mesir terutama tentang cara belajar dengan cara talaqqi, yaitu cara pertemuan
guru dan murid secara face to face,dari situlah para mahasiswa mengambil
pelajaran disamping belajar di universitas masing-masing. Disini tidak
membahas lebih dalam tentang apa itu talaqqi tetapi akan sejenak memutar
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
20
ulang tentang sejarah pengajaran Rasulullah Saw kepada sahabat yang banyak
beliau lakukan melalui metode talaqqi.
Dilihat dari sistem mengajarnya,maka ada dua macam kategori
talaqqi. Pertama, seorang guru membaca atau menyampaikan ilmunya di depan
murid-muridnya sedang para murid menyimaknya, yang mungkin diakhiri
dengan pertanyaan-pertanyaan. Kedua, murid membaca di depan guru lalu
guru membenarkan jika ada kesalahan dalam bacaan murid.
Di zaman Nabi Saw sendiri talaqqi kedua hanya bisa digunakan dalam
membaca Al-Qur‟an, yaitu para sahabat membaca Al-Qur‟an di depan Nabi
Saw lalu Nabi Saw mendengarkan dan membenarkannya jika ada kesalahan
karena pada waktu itu belum ada bacaan dan para sahabat hanya fokus pada
menghafal Al-Qur‟an dan belum mengerti membaca dan menulis, sedangkan
dalam metode pembelajaran, Nabi Saw lebih menggunakan metode talaqqi
yang pertama, yaitu Nabi Saw menyampaikan didepan para sahabat sedang
para sahabat mendengarkannya.
Ada beberapa kelebihan dari metode talaqqi, yang dalam hal ini sudah
dilalui oleh Rasulullah Saw dalam mendidik sahabatnya. Menurut Al-Hafidz
Abdul Aziz Abdul Rauf (2014) dalam bukunya Pedoman Dauroh Al-
QurānTalaqqi yaitu mempelajari Al-Qur‟an melalui seorang guru secara
langsung atau berhadap-hadapan. Allah SWT berfirman:
ذابع قرأهه فإ قرأنه فإت
“Apabila kami telah selesai membacanya,maka ikutilah bacanya
itu”(Al-Qiyāmah:17)
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
21
Karena itu, Rasulpun menunjuk dan memberi kepercayaan kepada
beberapa orang sahabat untuk mengajarkannya,diantara mereka adalah Muadz
bin Jabal, Ubay bin Ka‟ab, dan Salim Maula Abi Hudzaifah. Para sahabat
kemudian mengajarkan kepada para tabi’in, dan demikian seterusnya Al-
Qur‟an diajarkan secara turun temurun dalam kedaan asli tanpa terkurangi
huruf-hurufnya, kalimat-kalimatnya, bahkan sampai teknis membacanya.
Ulama sangat menjaga sanad Al-Qur‟an (runtutan para pengajar Al-
Qur‟an sejak zaman Rasulullah Saw hinga sekarang) untuk membaca keaslian
Al-Qur‟an. Maka tidak heran kalau Imam Al-Jazari mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk membaca dengan tajwid, karena hal ini merupakan penjagaan
terhadap keaslian Al-Qur‟an. Beliau mengatakan dalam Mandzumah Al-
Jajariyah “membaca Al-Qur‟andengan tajwid hukumnya wajib. Siapa yang
tidak membacanya dengan tajwid, maka ia berdosa karena dengan tajwidlah
Allah menurunkan Al-Qur‟an, dan demikian pula ia sampai kepada kita dari-
Nya”.
3. Pengertian Al-Qur’an
Menurut Fatihudin (2015:01) Qurān menurut bahasa berati “bacaan”. Di
dalam Al-Qurānsendiri ada pemakaian kata “Qur‟an” dalam arti yang tersebut
dalam ayat 17 surat Al-Qiyāmah
عه وقرأهه ن علينإ ج ا
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur‟an (di dalamdadamu) dan (menetapkan)
bacaanya (padalidahmu) itu adalah tanggungan Kami.”(Al-Qiyāmah:17)
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
22
Kemudian dipakai kata Al-Qur‟anitu untuk Al-Qur‟anyang dikenal sekarang ini.
Adapun definisi Al-Qur‟anialah: “kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat
yang diturunkan kepada Muhammad Sawdan yang membacanya adalah ibadah.
Dengan definisi ini, kalam Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Nabi
Muhammad Saw tidak dinamakan Al-Qur‟anseperti Taurot dan Injil, demikian
pula kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang
membacanya tidak dianggap sebagai ibadah seperti Hadits Qudsi, tidak pula
dinamakan Al-Qur‟an.
Menurut Ali as-Sabuni dalam bukunya at-tib‟yān “Al-Qur‟anadalah kalam
Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw,
penutup para nabi dan rasul, dengan pelantaran Jibril, ditulis pada mushaf-mushaf
yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan
mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surah al-Fatihah dan
ditutup dengan surah An- Nās. (Faizah Nur, 2008:97)
Menurut Syaikh Abdullah bin Muhammad Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir
jilid 1(2008:53) Al-kitab yang dimaksud dalam ayat ini adalah Al-Qur‟an, dan
lafadz roi’ba artinya keragu-raguan. Jadi,lāroibafīhberarti tidak ada keraguan di
dalamnya. Maksudnya, tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur‟anini diturunkan dari
sisi Allah SWT. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya:
(٢( تنيل امكتإب ال ريب فيه من رب امعإممني )١امل )
“Alif Lām Mīm. Turunnya Al-Qur’anyang tidak ada keraguan terhadapnya
adalah dari Rabb semesta alam.” (QS.As-Sajadah: 1-2). Sebagian ulama
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
23
mengatakan: “Ini merupakan kalimat berita yang mengandung arti larangan,
artinya jangan kalian meragukanya.
Sayyid Salafuddin Abu (2015:17) Salah satu kemukjizatan sekaligus
keunikan Kitab suci Al-Qur‟anadalah dapat dihafal seutuhnya oleh jutaan umat
manusia sepanjang masa, baik oleh anak-anak belia, remaja, hingga kaum lanjut
usia. Fakta ini tak terbantahkan sejak awal Al-Qur‟anditurunkan oleh Allah SWT
ke bumi sejak lebih dari empat belas abad silam. Bahkan Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah mengatakan, umat kita tidaklah seperti umat ahlu kitab yang tidak hafal
kitab-kitab mereka di dalam hati. Bahkan andaikan seluruh mushaf yang ada
didunia ini dimusnakhan, maka Al-Qur‟antatap terpelihara (dihafal) di dalam hati
umat islam.“Al-Qur‟anadalah kitab suci yang “tersimpan‟‟di dalam dada orang-
orang yang dianugrahi ilmu oleh Allah, sebenarnya Al-Qur‟anitu adalah ayat-ayat
nyata yang terdapat di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang dhalim.‟‟(Al-Ankabut :
49)
4. Pengertian Taḥfīẓ
Menurut Ammar Abu&Abu Fatiah Al-Adnani(2015:72) Taḥfīẓ yaitu
mengingat dan menghafal perkara yang dianggap penting dan merupakan hal yang
lazim dikalangan manusia. Para pelajar menghafal intisari pelajaran, para orator
menghafal teks pidato, para pemain film dan sinetron menghafal skenario, dan
lain sebagainya. Al-Qur‟anadalah perkataan paling mulia didunia, sebab ia adalah
firman Allah SWT yang menjadi pedoman hidup umat Islam.
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
24
Al-Qur‟anadalah buku bacaan dan pelajaran yang lebih penting dari semua buku
bacaan dan teks apapun selainnya didunia ini. Sangat wajar apabila Islam
menganjurkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam menghafal Al-Qur‟an.
Allah Ta‟ala memuliakan para penghafal Al-Qur‟andengan mensejajarkan
kedudukan mereka bersama para malaikat yang mulia. Sebagaimana disabdakan
oleh Rasulullah Saw: “Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’andan ia
mampu menghafalnya adalah ia akan bersama para utusan Allah (malaikat) yang
mulia lagi selalu berbuat kebajikan. Adapun perumpamaan orang yang membaca
Al-Qur’an dan ia berusaha menghafalnya dengan kesulitan, baginya dua
pahala”. (HR.Muslim).
Rasulullah Saw telah memperingatkan umatnya agar memiliki hafalan
Al-Qur‟an. Beliau menjelaskan rendahnya kedudukan seorang muslim yang tidak
memiliki hafalan Al-Qur‟an, walau hanya beberapa ayat dan surat pendek.Beliau
bersabda: Sesungguhnya orang yang didalam hatinya tidak memiliki hafalan Al-
Qur‟an sama sekali adalah seperti rumah yang roboh (kosong dari kebaikan).
(HR.Tirmidzi).
5. Keunggulan dan kelemahan metode talaqqi
Keunggulan metode talaqqi ditinjau dari definisi di atas serta
berdasarkan hasil beberapa penelitian yang relevan adalah sebagai berikut:
a. menumbuhkan kelekatan antara pendidik dengan anak didik sehingga
secara emosional akan menciptakan hubungan yang harmonis,
b. pendidik membimbing anak didik secara berkesinambungan sehingga
pendidik memahami betul karakteristik masing-masing anak,
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
25
c. pendidik dapat langsung mengoreksi bacaan anak didik agar tidak keliru
dalam membunyikan huruf,
d. anak didik dapat melihat gerakan langsung gerakan bibir pendidik dalam
mengucapkanmakhorijul hurufkarena berhadapan secara langsung, dan
e. dapat memantau perkembangan anak dengan baik.
Adapun kelemahan metode talaqqi adalah sebai berikut:
a. metode talaqqi tidak dapat digunakan secara klasikal pada kelas yang
siswanya berjumlah banyak karena dirasa kurang efektif,
b. pendidik akan menguji hafalan masing-masing anak secara sendiri-
sendiri sehingga anak yang belum mendapat giliran akan merasa bosan
menunggu, dan
c. perbandingan pendidik dan anak yaitu 1 (satu) orang pendidik
berbanding 5 (lima) orang anak sehingga jika siswanya banyak, pihak
lembaga pendidikan merasa kesulitan dalam perekrutan guru
taḥfīẓulQurānyang masih sangat terbatas dan dari segi pembiyaan untuk
menggaji guru memerlukan biaya lebih besar.
C. Faktor-faktor yang Menghambat PrestasiTaḥfīẓulQurān
Faktor-faktor yang menjadi penghambat prestasi terdiri dari faktor
internal dan faktor eksternal yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Internal
1) Kurang minat dan bakat
Kurangnya minat dan bakat para siswa dalam mengikuti pendidikan
TaḥfīẓulQurānmerupakan faktor yang sangat menghambat keberhasilannya dalam
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
26
menghafal Al-Qur‟an, dimana mereka cenderung malas untuk melakukan taḥfīẓ
maupun takrir.
2) Kurang motivasi dari diri sendiri
Rendahnya motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri ataupun motivasi
dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan kurang bersemangat untuk
mengikuti segala kegiatan yang ada, sehingga ia malas dan tidak bersungguh-
sungguh dalam menghafalkan Al-Qur‟an. Akibatnya keberhasilan untuk
menghafalkan Al-Qur‟anmenjadi terhambat bahkan proses hafalan yang
dijalaninya tidak akan selesai-selesai dan akan memakan waktu yang relatif lama.
3) Banyak dosa dan maksiat.
Hal ini karena dosa dan maksiat membuat seorang hamba lupa pada Al-
Qur‟an dan melupakan dirinya pula, serta membutakan hatinya dari ingat kepada
Allah SWT serta dari membaca dan menghafal Al-Qur‟an.
4) Kesehatan yang sering terganggu
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting bagi orang yang
menghafalkan Al-Qur‟an. Jika kesehatan terganggu, keadaan ini akan
menghambat kemajuan siswa dalam menghafalkan Al-Qur‟an, dimana kesehatan
yang tergganngu tidak memungkinkan untuk melakukan proses taḥfīẓ maupun
takrir.
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
27
5) Rendahnya kecerdasan
IQ merupakan merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan
taḥfīẓulQurān. Apabila kecerdasan siswa ini rendah maka proses dalam lemah
hafal Al-Qur‟anmenjadi terhambat. Selain itu lemahnya daya ingatan akibat
rendahnya kecerdasan bisa menghambat keberhasilannya dalam menghafalkan
meteri, karena dirinya mudah lupa dan sulit untuk mengingat kembali materi yang
sudah dihafalkannya. Meskipun demikian, bukan berarti kurangnya kecerdasan
menjadi alasan untuk tidak bersemangat dalam proses taḥfīẓulQurān. Karena hal
yang paling penting adalah kerajinan dan istiqomah dalam menjalani hafalan.
6) Usia yang lebih tua
Usia yang sudah lanjut menyebabkan daya ingat seseorang menjadi
menurun dalam menghafalkan Al-Qur‟andiperlukan ingatan yang kuat, karena
ingatan yang lemah akibat dari usia yang sudah lanjut menghambat keberhasilan
dalam menghafalkannya. (Badwillan Ahmad Salim 2009:203).
2.Faktor Eksternal
1) Cara instruktur dalam memberikan bimbingan
Cara yang digunakan oleh instruktur dalam memberikan materi pelajaran
bimbingan besar sekali pengaruhnya terhadap kualitas dan hasil belajar
siswa. Cara instruktur yang tidak disenangi oleh siswa bisa menyebabkan minat
dan motivasi belajar siswa dalam menghafal menjadi menurun.
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
28
2) Masalah kemampuan ekonomi
Masalah biaya menjadi sumber kekuatan dalam pembelajaran, sebab
kurangnya biaya sangat mengganggu terhadap kelancaran belajar siswa (santri).
Pada umumnya biaya ini diperoleh bantuan orangtua, sehingga kiriman dari
orangtua yang terlambat akan mempunyai pengaruh terhadap aktifitas
siswa. Akibatnya tidak sedikitpun diantara mereka yang malas dan turun
motivasinya dalam belajar menghafal Al-Qur‟an.
3) Padatnya materi yang harus dipelajari siswa
Materi yang terlalu banyak atau padat akan menjadi salah satu penghambat
studi para siswa. Keadaan ini beralasan sekali karena beban yang harus
ditanggung siswa menjadi lebih berat dan besar serta melelahkan.
D. Faktor-faktor pendukung dalam taḥfīẓulQurān
1) Keluarga
Keluarga adalah poros utama dalam pendidikan anak, bahkan
merupakan penentu arah pendidikan itu sendiri. Allah berfirman:
„„Wahai orang-orang yang beriman peliharalah diri dan keluarga kalian dari
api neraka.’’(QS.At-Tahrim:6)
Ketika menjelaskan ayat di atas, para ulama mengatakan, „„Ajarilah dan
didiklah mereka hal-hal yang bisa menyelamatkan mereka dari siksa neraka.‟‟
Tugas ini merupakan amanah dan tanggung jawab yang besar. Alangkah celaka
orang yang meremehkan amanah ini. Nabi Saw bersabda dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan dari Ibnu Umar:
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
29
„„Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian semua akan dimintai pertangung
jawaban tentang orang-orang yang dipimpinya.‟‟(HR.Bukhari Muslim)
2) Lingkungan
Allah SWT menyatakan dalam Al-Qur‟an, bahwa salah satu sebab
utama yang membantu para sahabat Nabi Saw untuk tetap semangat dalam
iman adalah keberadaan Rasullulah Saw di tengah-tengah mereka. Allah SWT
berfirman:
„„Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah
dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu?
Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya
ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.’’(QS. Ali Imran: 101)
3) Teman
Faktor yang mempengaruhi perilaku dan kesemangatan anak
diantaranya adalah teman bermain anak-anak kita. Nabi Saw mengajarkan
kepada kita agar bersahabat dengan orang-orang yang dapat memberikan
manfaat kebaikan dan sering menasehati kita. Karena sahabat baik akan
membuat agama kita semakin kokoh.Rasulullah Saw bersabda:
الح والسىء كحامل المسك ووافخ الكيز، فحامل المسك إما أن يحذيك، مثل الجليس الص
ا أن يحزق ثيابك، وإما أن وإما أن تبتاع مىه، وإما أن تجد مىه ريحا طيبة، ووافخ الكيز إم
تجد ريحا خبيثة
“Permisalan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah ibarat penjual
minyak kasturi dan pandai besi. Si penjual minyak kasturi bisa jadi akan memberimu minyaknya tersebut atau engkau bisa membeli darinya, dan
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
30
kalaupun tidak, maka minimal engkau akan tetap mendapatkan aroma harum
darinya. Sedangkan si pandai besi, maka bisa jadi (percikan apinya) akan membakar pakaianmu, kalaupun tidak maka engkau akan tetap mendapatkan bau (asap) yang tidak enak.” (HR. Bukhari Muslim )
Imam an-Nawawi rahimahullāh mengatakan: “Dalam hadits ini
Rasulullah Saw memberikan permisalan seorang teman yang baik dengan
penjual minyak kasturi, dan teman yang buruk dengan tukang pandai besi.
Dalam hadits ini juga terdapat keutamaan berteman dengan orang-orang shalih,
pelaku kebaikan, orang-orang yang memiliki wibawa, akhlak yang mulia, sifat
wara’, ilmu serta adab.
4) Sekolah
Tempat pendidikan yang kedua setelah keluarga di rumah adalah
sekolah (madrasah). Anak-anak lebih dari setengah harinya di sekolah dengan
berbagai macam aktifitas dan suasana. Maka tidak akan diragukan lagi jika
sekolah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk perilaku dan
pola pikir anak. Kita tentu berharap pendidik anak-anak kita di sekolah dapat
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka
baikdari segi pembelajaran maupun pembinaan.
5) Masjid
Masjid adalah tempat berkumpulnya kaum muslimin untuk syiar
islam, mempelajari agama dan penerapannya. Masjid memiliki peran yang
sangat besar dalam proses tarbiyah islāmiyah. Biasakan nak-anak untuk
mencintai masjid, merindukan masjid dan menjadikan masjid sebagi tempat
yang sering dikunjungi, entah itu untuk sholat lima waktu berjamaah bagi laki-
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
31
laki, untuk belajar, menghafal Al-Qur‟an atau muroja’ah, bahkan untuk
sekedar bersantai.
Dengan menjadikan masjid sebagai tempat yang dicintai anak-anak
dalam beraktifitas, kita berharap mereka dimudahkan oleh Allah SWT menjadi
salah satu dari tujuh golongan yang mendapat naungan kelak di hari kiamat.
6) Teknologi dan media informasi
Tak bisa dipungkiri, teknologi dan media informasi berkembang amat
pesat dan menjamah seluruh lapisan masyarakat, keduanya sudah menjadi
bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia dan memiliki pengaruh yang
besar terhadap pendidikan dan perkembangan anak.
Hal ini dapat mendatangkan sisi manfaat, namun juga dapat
menjerumuskan pada jurang kejelekan. Sebagai umat islam, hendaknya kita
manfaatkan nikmat yang begitu besar ini semaksimal mungkin dalam
memberikan pengaruh positif pada para generasi penerus umat, bukan
sebaliknya justru abai terhadap sinyal-sinyal kerusakan akhlaq dan mental anak
akibat tergerus oleh arus kecanggihan teknologi dan media. Coba liat saat ini
bertebaran program-program yang disiarkan stasiun-stasiun TV dan media-
media di dunia maya yang sangat merusak dan melailaikan. (Raihan Abu
2016:165).
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
32
E. Penelitian terdahulu
1. Skripsi oleh Husna Rosidah (2015) jurusan Pendidikan Bahasa Arab,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul “Pengaruh kemampuan menghafal Al-
Qur’anterhadap prestasi belajar bahasa arab siswa taḥfīẓulMts yapi
Pakem Sleman Yogyakarta di tinjau dari perspektif teori behaviorisme”.
Latar belakang penelitian ini adalah institusi pendidikan memiliki
kontribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik sesuai
dengan sikap, minat, motivasi, apresiasi, dan kebutuhan peserta didik,
sehingga prsoses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal
dan maksimal para akademisi dan sepesialis sependapat bahwa menghafal
Al-Qur‟an memiliki efek yang baik dalam pengembangan keterampilan
dasar pada siswa, serta dapat meningkatkan pendidikan dan prestasi
akademis.
2. Skripsi oleh Hervina Kusumawati (2018) jurusan Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Negri Sunan Ampel
Surabaya, yang berjudul “Implementasi Model Turki Utsmani Dalam
Menghafal Al-Qur’anDi Yayasan taḥfīẓulQurān Sulaimaniyah JATIM”.
Menghafal Al-Qur‟anbukanlah hal yang impossibele atau mustahil dan
merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, bagi orang islam yang ingin
melakukannya, Allah telah memberi garansi akan mudahnya Al-
Qur‟anuntuk di hafalkan, dalam agama islam menghafal Al-Qur‟anbernilai
ibadah apabila diniatkan hanya kepada Allah.
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
33
F. Efektivitas Kriteria Penilaian
Dalam proses taḥfīẓulQurānyang dilaksanakan di MAM Purwokerto
untuk penilaian taḥfīẓ, ustadz atau pembimbing selaku penanggung jawab
progam taḥfīẓulQurānmemiliki kriteria penilaian, kriteria penilaian ini
digunakan untuk proses taḥfīẓulQurāndan juga sebagai alat dalam kegiatan
evaluasi taḥfīẓulQurān. Berikut ini adalah efektivitas kriteria penilaian
taḥfīẓulQurāndi MAM Purwokerto:
Tabel 2.2 Tabel Efektivitas Kriteria Penilaian TaḥfīẓulQurānMAM
Purwokerto
Keterangan Interval Kualifikasi
Baik sekali 80-100
Mampu melafadzkan makhorijul huruf dan tajwidnya secara
sangat baik dan benar seluruhnya.
Sangat lancar dalam menyetorkan hafalan.
Baik 60-70
Mampu melafadzkan makhorijul
huruf dan tajwidnya secara baik, tetapi masih terdapat sedikit kesalahan.
Lancar dalam menyetorkan hafalan.
Kurang 40-50
Belum mampu melafadzkan
makhorijul huruf dan tajwidnya secara baik dan benar.
Kurang lancar dalam menyetorkan hafalan.
Kurang sekali
10-30
Kurang mampu melafadzkan
makhorijul huruf dan tajwidnya secara baik dan benar.
Belum bisa menyetorkan hafalan.
Sumber: Ustad Khayan Hidayat (Guru Taḥfīẓ MAM Purwokerto)
Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018