bab ii tinjauan pustaka a. qur’an di madrasah aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/sofian astori...

25
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Purwokerto. Pembelajaran Al- Qur‟an di Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Purwokerto dilaksanakan 3 waktu yaitu pagi setelah shubuh, sore setelah KBM dan malam, dari hari senin-sabtudan ditambah disela-sela KBM dengan durasi 1 sampai 2 jam. Kegiatan rutin tasmi Al- Qur‟an anak-anak dilaksanakan pada hari senin dan jum‟at pada jam 07:00-08:00 mereka menghafalkan Al- Qur‟an 1 juz yg telah dijadwalkan dan ditentukan juznya secara bergilir dengan disimak oleh semua anak-anak dan guru, juga sewaktu-waktu akan ditugaskan untuk tasmi(hafalan) di sekolah-sekolah luar. 2.1 Tabel Target Hafalan (Hasil wawancara dengan Ust. Khayan Hidayat, selaku Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Purwokerto pada hari senin tanggal 3 juli 2018) Kelas Target Hafalan Keterangan Semester ganjil Semester genap X 5 Juz 30,29,1-3 5 Juz 4-7 Dengan syarat masuk sudah lancar dalam membaca. Hafal 2 juz bagi anak yang belum lancar/bisa ketika awal masuk MA XI 5 Juz 5 Juz XII 5 Juz 5 Juz Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Upload: others

Post on 20-Jul-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Purwokerto.

Pembelajaran Al-Qur‟an di Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM)

Purwokerto dilaksanakan 3 waktu yaitu pagi setelah shubuh, sore setelah

KBM dan malam, dari hari senin-sabtudan ditambah disela-sela KBM

dengan durasi 1 sampai 2 jam.

Kegiatan rutin tasmi’Al-Qur‟an anak-anak dilaksanakan pada hari

senin dan jum‟at pada jam 07:00-08:00 mereka menghafalkan Al-Qur‟an 1

juz yg telah dijadwalkan dan ditentukan juznya secara bergilir dengan

disimak oleh semua anak-anak dan guru, juga sewaktu-waktu akan

ditugaskan untuk tasmi‟(hafalan) di sekolah-sekolah luar.

2.1 Tabel Target Hafalan

(Hasil wawancara dengan Ust. Khayan Hidayat, selaku Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Purwokerto pada hari senin tanggal 3 juli 2018)

Kelas

Target Hafalan

Keterangan Semester

ganjil

Semester

genap

X 5 Juz

30,29,1-3 5 Juz 4-7

Dengan syarat masuk

sudah lancar dalam

membaca.

Hafal 2 juz bagi anak yang belum

lancar/bisa ketika awal

masuk MA

XI 5 Juz 5 Juz

XII 5 Juz 5 Juz

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

10

Tadarus Al-Qur‟anyaitu kegiatan berlangsung dimana siswa membaca

Al-Qur‟an selama 15 menit dari pukul 07:00-07:15 yang sempat pernah diadakan

jam ke 0 yaitu sebelum pukul 07.00 selama 15 menit juga.

1. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an di MAM Purwokerto

Tujuan pembelajaran Al-Qur‟an yang diadakan di MAM Purwokerto

adalah sebagai berikut:

1) menciptakan kader yang mumpuni yang hafiẓdan hafiẓoh.

2) diharapkan nantinya Muhammadiyah mempunyai ahli-ahli intelektual yang

hafal Al-Qur‟an.

3) pada akhir tahun semua siswa memiliki keterampilan untuk bekal hidup

(Life skil).

4) mampu membaca Al-Qur‟andengan baik sesuai dengan tajwidnya

5) memiliki akhlaqul karimah.

6) terwujudnya suasana harmonis dan terciptanya team work yang solid.

2. MateriPembelajaran Al-Qur’andi MAM Purwokerto

Guru umum dalam menjalankan perannya untuk mengembangkan nilai

religiusitas kepada siswa MAM Purwokerto yaitu dengan induktif-deduktif dari

umum ke khusus, seperti guru biologi mengajarkan tentang pembuluh darah

maupun organ-organ yang terdapat pada tubuh manusia dijelaskan tentang nama

dan fungsinya dan bagaimana agar fungsinya tetap stabil, bagaimana dari awal

makanan yang masuk kemudian keluar menjadi kotoran, bagaimana prosesnya

dan lain-lain kemudian guru biologi tersebut menghubungkan dengan dalil atau

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

11

ayat dengan ke-Maha Besarnya Allah yang menciptakan sebegitu rumitnya dan

semua memiliki fungsi masing-masing.

Hal ini sama juga dengan guru PKn, guru Geografi, guru Olahraga

ketika menyampaikan materi kemudian dihubungkan dengan dalil selama materi

tersebut bisa dihubungkan.

Guru Taḥfīẓ memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan

taḥfīẓ peserta didiknya, dan memiliki peluang yang besar dalam menanamkan

nilai-nilai kandungan keislaman yang ada di Al-Qur‟ankepada siswa dalam

kegiatan belajar mengajar (KBM), anak-anak diajarkan juga tentang materi ilmu

tajwid sebagai bekal dalam menghafal dan juga harus mengaplikasikan ilmu

tajwidnya ketika menghafal, ini merupakan tantangan bagi guru taḥfīẓ karena

tidak semua murid itu bisa membaca Al-Qur‟andengan kaidah ilmu tajwid yang

benar.

Sebagaimana guru agama MAM Purwokerto mengembangkan keyakinan

kepada siswa dalam mengenal akan jatidirinya bahwa hidup di dunia bukan

semata-mata hadir begitu saja, tanpa ada tujuannya melainkan ia ada yang

menciptakan dan tujuan untuk apa ia diciptakan tiada lain untuk beribadah kepada

Allah SWT.

3. Pembelajaran diluar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

1) Sholat duha

Siswa sudah timbul rasa kesadaran sendiri dalam melaksanakan sholat sunnah

ini. Sholat dhuha dilaksanakan pada waktu istirahat jam pertama, peran guru

dalam menumbuhkan kesadaran terhadap siswa MAM Purwokerto yaitu selain

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

12

memberikan keteladan, juga memberikan motivasi kepada siswa tentang

keutamaan sholat dhuha dan menyampaikan kisah-kisah orang yang berhasil

karena berkat ketaatan kepada Allah SWT.

2) Sholat Wajib

Tidak hanya duhur melainkan guru memotivasi siswa untuk shalat lima waktu,

dan sholat Jum‟at bagi laki-laki secara berjamaah baik ketika berada

dilingkungan sekolah atau ketika diluar lingkungan sekolah.

3) Pelatihan Manasik Haji

Pelatihan manasik haji tiada lain sebagai bentuk melatih siswa khususnya siswa

MAM Purwokerto agar mengetahui cara bagaimana berhaji dengan benar,

dengan mengetahui syarat, rukun, dan urutan-urutannya.

4) Mubaligh Hijrah

Guru bekerja sama dengan IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) dan anak

asrama dalam membentuk, mempersiapkan, dan melatih siswa menjadi para

da‟i di lingkungan masyarakat.

5)Kegiatan di IPM

Dalam kegiatan Ramadhan mengisi kultum di tiap-tiap kelas (1) membina

tilawah Al-Qur‟anyang diadakan setiap hari. (2) untuk hari jum‟at diadakan

kegiatan ke IPMawatian (3) dan lainnya.

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

13

(6) Kegiatan di Asrama

Asrama putra terletak sebelah timur MAM Purwokerto, yang mengurus atau

yang menjadi penanggungjawab asrama tiada lain adalah dari orang-orang

Muhammadiyah sendiri yang diketuai oleh Pak Imam. Kegiatan siswa yang di

asrama itu seperti: kultum setelah shubuh (1) setor hafalan setiap setelah

maghrib (2)Adzan (3) menghidupkan TPQ di masjid (4) kajian, semua itu

mereka yang mengurusi.

(7) Pelatihan Mubaligh Hijrah

Pelatihan ini diadakan setiap tahun sekali. Biasanya para siswa yang sudah

terdaftar itu akan di terjunkan di tempat-tempat yang rawan, misalnya ditempat

itu banyak kristenisasi. Mereka juga menghidupan TPQ disana, mengisi

kultum, membantu urusan masyarakat sebatas kemampuan mereka.(Hasil

wawancara terhadap guru TaḥfīẓulQurānUst.Hayan Hidayat, dan pak Syaiful

selaku guru di MAMPurwokerto pada hari senin tanggal 3 juli 2018)

4. MetodeTaḥfīẓdi MAM Purwokerto

Metode taḥfīẓulyang digunakan di MAM Purwokerto yaitu metode

talaqqi yaitu guru menerangkan (menjelaskan) dan mencontohkan kemudian

murid menirukan dan menyimak, kemudian guru mengevaluasi hasilnya, baik

mengevaluasi secara langsung maupun setelah pembelajaran selesai.Pembelajaran

talaqqi secara bersama-sama dilakukan pada tahun pertama pelajaran untuk

perbaikan bacaan, kemudian tahun-tahun selanjutnya ketika murid sudah mulai

menguasai ilmu tajwid, dan setelah bacaan mereka baik, mereka akan dilepas

dalam artian mereka sudah dibolehkan menghafal secara mandiri, kemudian ayat-

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

14

ayat yang mereka hafal tinggal disetorkan ke guru secara langsung yaitu

pertemuan guru dan murid secara face to face,(Hasil wawancara dengan Ust.

Khayan Hidayat, selaku guru taḥfīẓ di MAM Purwokerto pada hari senin tanggal

3 juli 2018)

5. Kompetensi standar kelulusan.

Kompetensi standar kelulusan siswa MAM Purwokerto adalah sebagai berikut:

1. target capaian hafalan, harian, pekanan, bulanan, tahunan,

2. menguasai bahasa Arab dan Inggris aktif,

3. terampil mengunakan IT,

4. meningkatnya daya keunggulan dan daya kompetisi siswa dalam

akademik dan non akademik,

5. memiliki aqidah yang shahih,

6. memiliki kepribadaian/ akhlaq Islami,

7. mampu menjadi imam sholat dengan bacaan dan gerakan yang benar, dan

8. memiliki kompetensi leadership.

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

15

B. Metode TalaqqiAl-Qurān

1. Pengertian Metode TalaqqiAl-Qur’an

Strategi yang digunakan dalam proses tahfiẓulQurān dengan

metodetalaqqi dijelaskan oleh Imana, (2009:7) bahwa: “Metode talaqqi

dilaksanakan melalui pendekatan 5M yaitu menerangkan (menjelaskan)

mencontohkan, menirukan, menyimak, dan mengevaluasi.”

Metode talaqqi adalah cara yang digunakan dalam mengajarkan

taḥfīẓAl-Qur‟an dimana guru dan murid berhadapan langsung. Hal ini

dilakukan untuk menghindari kekeliruan dan kesalahan dalam mengucapkan

huruf-huruf Al-Qur‟an, dengan caratalaqqi guru dapat menjelaskan secara

makhroj atau tempat keluarnya huruf, kemudian mencontohkan bunyi huruf

sehingga siswa dapat langsung menirukan huruf-huruf sehingga siswa dapat

langsung menirukan huruf-huruf atau ayat-ayat Al-Qur‟anyang dibacakan

serta dapat dilakukan berulang-ulang, sampai hafalan tersebut tersimpan

dalam memori ingatan anak.

Dengan cara seperti ini, pendidik juga dapat memperhatikan

bagaimana anak mengucapkan huruf-huruf Al-Qur‟an secara fasih dengan

kaidah tajwid yang benar. Pendidik juga dapat memantau sejauhmana hafalan

anak terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an yang sudah dihafalkanya.

Metode talaqqi yang diterapkan mengacu pada pendekatan 5 M

sebagaimana pembahasan di atas, yaitu:

a. Menerangkan (menjelaskan) ketika hendak memulai

pembelajarantaḥfīẓsebaiknya mengkondisikan anak dengan duduk

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

16

melingkar saling berhadapan dengan pendidik dan teman-teman yang lain

sehingga perhatian anak tertuju dalam wilayah lingkaran.

b. mencontohkan, sebaiknya pendidik bertanya kepada anak-anak tentang

kesiapan dalam menghafal Al-Qur‟ankarena nantinya peserta didik akan

diajak menirukan secara berulang-ulang sampai makhorijul huruf dan

tajwidnya dengan benar-benar fasih. Guru akan menyuruh siswa untuk

membacakan penggalan bacaan Al-Qur‟an yang dicontohkan tadi secara

bergantian, dengan durasi yang singkat.

c. menirukan, siswa harus menirukan bacaan persis yang dicontohkan oleh

pendidik, dari segi lagam/lagu, makhorijul hurufnya,sifat hurufnya,

panjang pendek bacaan dengan kaidah tajwid yang benar.

d. menyimak, anak-anak yang menunggu giliran dianjurkan untuk menyimak

bacaan temannya sehingga tidak ada anak yang bermain sendiri.

e. mengevaluasi, evaluasi kegiatan dilakukan pada saat guru mentalaqqi anak

satu persatu, dengan demikian guru dapat mengetahui kualitas anak baik

dari segi makhorijul hurufnya dan kaidah tajwidnya.

Metode apapun yang digunakan dalam pembelajaran taḥfīẓ, para

penghafal Al-Qur‟anuntuk mengikuti adab yang digunakan pendidik dalam

menyampaikan ilmu Al-Qur‟an,karena belajar mengajar merupakan interaksi

yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran

untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. (Majid Abdul 2013:135)

Berkenaan dengan metode, Al-Qur‟antelah memberikan petujuk mengenai

metode pendidikan secara umum yaitu: “Serulah semua manusia kepada jalan

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

17

Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik,dan bantahlah mereka

dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang sangat

mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia-lah yang mengetahui

orang-orang yang dapat petunjuk.”(An-Nahl:125)

Petunjuk Al-Qur‟antentang metode-metode pendidikan, dapat kita

peroleh dari ungkapan “al-hikmah” (bijaksana) dan “al-mau’iẓah al-

ḥasanah’’(pelajaran yang baik). Karena itu, secara tersirat as-sunnah berperan

memberikan penjelasan. Sehingga menjadikan materi agama Islam yang

berlandaskan pada Al-Qur‟andan As-sunnah.

Metode apapun yang digunakan oleh pendidikan/guru dalam proses

pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah akomodasi menyeluruh

terhadap prinsip-prinsip KBM. Pertama, berpusat kepada anak didik (student

oriented). Guru harus memandang anak didik sebagai suatu yang unik, tidak

ada dua orang anak didik yang sama, sekalipun mereka kembar. Satu

kesalahan jika guru memperlakukan mereka secara sama. Gaya belajar

(learning style) anak didik harus diperhatikan.

Kedua, belajar dengan melakukan (learning by doing)supaya proses

belajar itu menyenangkan, guru harus menyediakan kesempatan kepada anak

didik untuk melalukan apa yang dipelajarinya, sehingga ia memperoleh

pengalaman nyata.ketiga, mengembangkan kemampuan sosial. Proses

pembelajaran dan pendidikan selain sebagai wahana untuk memperoleh

pengetahuan, juga sebagai sarana untuk berinteraksi sosial (learning to

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

18

livetogether). Keempat, mengembangkan keingintahuan dan imajinasi.

Kelima, mengembangkan kreativitas dan ketrampilan memecahkan masalah.

Dari sini kita bisa melihat salah satu kelebihan dari talaqqi, Rasulullah

Saw dalam mengajari para sahabat, beliau mengajarkan Al-Qur‟an dengan

cara pertemuan secara langsung dan menyampaikannya pada hari-hari

tertentu, dan Rasulullah Saw sangat teliti tentang perkembangan sahabat

melalui pertemuan itu.

Berbeda dengan cara belajar sekarang seperti melalui media internet,

yang seorang guru tidak secara langsung bertemu murid, sehingga guru hanya

mentitikberatkan pada tugas dan IQ murid, dan selebihnya guru tidak

mengetahui tentang kepribadian murid-muridnya, tetapi Islam terutama cara

mengajar Rasulullah Saw berbeda, karena Rasulullah Saw mengerti bahwa

karakter itu penting disamping ilmu yang tinggi.

Kita juga tidak boleh melupakan bahwa Al-Qur‟anjuga disampaikan

kepada Nabi Saw yang salah satunya melalui jalur talaqqi dari Malaikat Jibril,

bahkan setiap tahun Nabi Saw mengulang hafalan Al-Qur‟an yang telah

diturunkan kepada beliau didepan Malaikat Jibril.

Inilah metode Nabi Muhammad Saw dalam mengajar, Nabi

Muhammad Saw dengan metode ini lebih leluasa mengawasi perkembangan

para sahabat, tidak hanya para sahabat tapi Nabi juga mengajari para

shahabiyah tentang agama Islam dengan pertemuan pada hari-hari tertentu,

dalam sebuah hadits, dari Abu Sa‟iid berkata : Kaum wanita berkata kepada

Nabi Saw : “ Para laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikanlah untuk

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

19

kami hari darimu, maka Nabi Saw menjanjikan kepada mereka disalah satu

hari dimana mereka akan bertemu, lalu Nabi menasehati dan memerintah

mereka di hari itu.” (HR. Bukhori)

Talaqqi memudahkan pengajar memilih cara yang tepat dalam

menyampaikan ilmu, karena dengan bertemu langsung antara guru dan murid,

membuat guru lebih mudah mengenali kepribadian murid.

2. Pengertian Talaqqi Al-Qur’an

Talaqqi berasal daripada kata“laqia” yang berarti berjumpa, yang

dimaksudkan berjumpa adalah bertemu antara murid dengan

guru.Talaqqiadalah model pembelajaran pertama yang dicontohkan Rasulullah

Saw bersama para sahabat beliau.Talaqqi adalah salah satu metode untuk

mengetahui sesuatu atau bisa dikatakan talaqqi merupakan salah satu metode

pembelajaran zaman dulu yang ada hingga saat ini.

Talaqqi adalah salah satu metode mengajar peninggalan Nabi

Muhammad Saw yang terus menerus dilakukan oleh orang-orang setelah Nabi

Saw, para sahabat, tabi’in, hingga para ulama bahkan pada zaman sekarang

terutama untuk daerah Arab seperti Mekkah, Madinah dan Mesir.

Sudah menjadi hal yang masyhur dikalangan mahasiswa Al-Azhar

Mesir terutama tentang cara belajar dengan cara talaqqi, yaitu cara pertemuan

guru dan murid secara face to face,dari situlah para mahasiswa mengambil

pelajaran disamping belajar di universitas masing-masing. Disini tidak

membahas lebih dalam tentang apa itu talaqqi tetapi akan sejenak memutar

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

20

ulang tentang sejarah pengajaran Rasulullah Saw kepada sahabat yang banyak

beliau lakukan melalui metode talaqqi.

Dilihat dari sistem mengajarnya,maka ada dua macam kategori

talaqqi. Pertama, seorang guru membaca atau menyampaikan ilmunya di depan

murid-muridnya sedang para murid menyimaknya, yang mungkin diakhiri

dengan pertanyaan-pertanyaan. Kedua, murid membaca di depan guru lalu

guru membenarkan jika ada kesalahan dalam bacaan murid.

Di zaman Nabi Saw sendiri talaqqi kedua hanya bisa digunakan dalam

membaca Al-Qur‟an, yaitu para sahabat membaca Al-Qur‟an di depan Nabi

Saw lalu Nabi Saw mendengarkan dan membenarkannya jika ada kesalahan

karena pada waktu itu belum ada bacaan dan para sahabat hanya fokus pada

menghafal Al-Qur‟an dan belum mengerti membaca dan menulis, sedangkan

dalam metode pembelajaran, Nabi Saw lebih menggunakan metode talaqqi

yang pertama, yaitu Nabi Saw menyampaikan didepan para sahabat sedang

para sahabat mendengarkannya.

Ada beberapa kelebihan dari metode talaqqi, yang dalam hal ini sudah

dilalui oleh Rasulullah Saw dalam mendidik sahabatnya. Menurut Al-Hafidz

Abdul Aziz Abdul Rauf (2014) dalam bukunya Pedoman Dauroh Al-

QurānTalaqqi yaitu mempelajari Al-Qur‟an melalui seorang guru secara

langsung atau berhadap-hadapan. Allah SWT berfirman:

ذابع قرأهه فإ قرأنه فإت

“Apabila kami telah selesai membacanya,maka ikutilah bacanya

itu”(Al-Qiyāmah:17)

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

21

Karena itu, Rasulpun menunjuk dan memberi kepercayaan kepada

beberapa orang sahabat untuk mengajarkannya,diantara mereka adalah Muadz

bin Jabal, Ubay bin Ka‟ab, dan Salim Maula Abi Hudzaifah. Para sahabat

kemudian mengajarkan kepada para tabi’in, dan demikian seterusnya Al-

Qur‟an diajarkan secara turun temurun dalam kedaan asli tanpa terkurangi

huruf-hurufnya, kalimat-kalimatnya, bahkan sampai teknis membacanya.

Ulama sangat menjaga sanad Al-Qur‟an (runtutan para pengajar Al-

Qur‟an sejak zaman Rasulullah Saw hinga sekarang) untuk membaca keaslian

Al-Qur‟an. Maka tidak heran kalau Imam Al-Jazari mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk membaca dengan tajwid, karena hal ini merupakan penjagaan

terhadap keaslian Al-Qur‟an. Beliau mengatakan dalam Mandzumah Al-

Jajariyah “membaca Al-Qur‟andengan tajwid hukumnya wajib. Siapa yang

tidak membacanya dengan tajwid, maka ia berdosa karena dengan tajwidlah

Allah menurunkan Al-Qur‟an, dan demikian pula ia sampai kepada kita dari-

Nya”.

3. Pengertian Al-Qur’an

Menurut Fatihudin (2015:01) Qurān menurut bahasa berati “bacaan”. Di

dalam Al-Qurānsendiri ada pemakaian kata “Qur‟an” dalam arti yang tersebut

dalam ayat 17 surat Al-Qiyāmah

عه وقرأهه ن علينإ ج ا

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur‟an (di dalamdadamu) dan (menetapkan)

bacaanya (padalidahmu) itu adalah tanggungan Kami.”(Al-Qiyāmah:17)

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

22

Kemudian dipakai kata Al-Qur‟anitu untuk Al-Qur‟anyang dikenal sekarang ini.

Adapun definisi Al-Qur‟anialah: “kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat

yang diturunkan kepada Muhammad Sawdan yang membacanya adalah ibadah.

Dengan definisi ini, kalam Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Nabi

Muhammad Saw tidak dinamakan Al-Qur‟anseperti Taurot dan Injil, demikian

pula kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang

membacanya tidak dianggap sebagai ibadah seperti Hadits Qudsi, tidak pula

dinamakan Al-Qur‟an.

Menurut Ali as-Sabuni dalam bukunya at-tib‟yān “Al-Qur‟anadalah kalam

Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw,

penutup para nabi dan rasul, dengan pelantaran Jibril, ditulis pada mushaf-mushaf

yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan

mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surah al-Fatihah dan

ditutup dengan surah An- Nās. (Faizah Nur, 2008:97)

Menurut Syaikh Abdullah bin Muhammad Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir

jilid 1(2008:53) Al-kitab yang dimaksud dalam ayat ini adalah Al-Qur‟an, dan

lafadz roi’ba artinya keragu-raguan. Jadi,lāroibafīhberarti tidak ada keraguan di

dalamnya. Maksudnya, tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur‟anini diturunkan dari

sisi Allah SWT. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya:

(٢( تنيل امكتإب ال ريب فيه من رب امعإممني )١امل )

“Alif Lām Mīm. Turunnya Al-Qur’anyang tidak ada keraguan terhadapnya

adalah dari Rabb semesta alam.” (QS.As-Sajadah: 1-2). Sebagian ulama

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

23

mengatakan: “Ini merupakan kalimat berita yang mengandung arti larangan,

artinya jangan kalian meragukanya.

Sayyid Salafuddin Abu (2015:17) Salah satu kemukjizatan sekaligus

keunikan Kitab suci Al-Qur‟anadalah dapat dihafal seutuhnya oleh jutaan umat

manusia sepanjang masa, baik oleh anak-anak belia, remaja, hingga kaum lanjut

usia. Fakta ini tak terbantahkan sejak awal Al-Qur‟anditurunkan oleh Allah SWT

ke bumi sejak lebih dari empat belas abad silam. Bahkan Syaikhul Islam Ibnu

Taimiyah mengatakan, umat kita tidaklah seperti umat ahlu kitab yang tidak hafal

kitab-kitab mereka di dalam hati. Bahkan andaikan seluruh mushaf yang ada

didunia ini dimusnakhan, maka Al-Qur‟antatap terpelihara (dihafal) di dalam hati

umat islam.“Al-Qur‟anadalah kitab suci yang “tersimpan‟‟di dalam dada orang-

orang yang dianugrahi ilmu oleh Allah, sebenarnya Al-Qur‟anitu adalah ayat-ayat

nyata yang terdapat di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Tidak ada yang

mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang dhalim.‟‟(Al-Ankabut :

49)

4. Pengertian Taḥfīẓ

Menurut Ammar Abu&Abu Fatiah Al-Adnani(2015:72) Taḥfīẓ yaitu

mengingat dan menghafal perkara yang dianggap penting dan merupakan hal yang

lazim dikalangan manusia. Para pelajar menghafal intisari pelajaran, para orator

menghafal teks pidato, para pemain film dan sinetron menghafal skenario, dan

lain sebagainya. Al-Qur‟anadalah perkataan paling mulia didunia, sebab ia adalah

firman Allah SWT yang menjadi pedoman hidup umat Islam.

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

24

Al-Qur‟anadalah buku bacaan dan pelajaran yang lebih penting dari semua buku

bacaan dan teks apapun selainnya didunia ini. Sangat wajar apabila Islam

menganjurkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam menghafal Al-Qur‟an.

Allah Ta‟ala memuliakan para penghafal Al-Qur‟andengan mensejajarkan

kedudukan mereka bersama para malaikat yang mulia. Sebagaimana disabdakan

oleh Rasulullah Saw: “Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’andan ia

mampu menghafalnya adalah ia akan bersama para utusan Allah (malaikat) yang

mulia lagi selalu berbuat kebajikan. Adapun perumpamaan orang yang membaca

Al-Qur’an dan ia berusaha menghafalnya dengan kesulitan, baginya dua

pahala”. (HR.Muslim).

Rasulullah Saw telah memperingatkan umatnya agar memiliki hafalan

Al-Qur‟an. Beliau menjelaskan rendahnya kedudukan seorang muslim yang tidak

memiliki hafalan Al-Qur‟an, walau hanya beberapa ayat dan surat pendek.Beliau

bersabda: Sesungguhnya orang yang didalam hatinya tidak memiliki hafalan Al-

Qur‟an sama sekali adalah seperti rumah yang roboh (kosong dari kebaikan).

(HR.Tirmidzi).

5. Keunggulan dan kelemahan metode talaqqi

Keunggulan metode talaqqi ditinjau dari definisi di atas serta

berdasarkan hasil beberapa penelitian yang relevan adalah sebagai berikut:

a. menumbuhkan kelekatan antara pendidik dengan anak didik sehingga

secara emosional akan menciptakan hubungan yang harmonis,

b. pendidik membimbing anak didik secara berkesinambungan sehingga

pendidik memahami betul karakteristik masing-masing anak,

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

25

c. pendidik dapat langsung mengoreksi bacaan anak didik agar tidak keliru

dalam membunyikan huruf,

d. anak didik dapat melihat gerakan langsung gerakan bibir pendidik dalam

mengucapkanmakhorijul hurufkarena berhadapan secara langsung, dan

e. dapat memantau perkembangan anak dengan baik.

Adapun kelemahan metode talaqqi adalah sebai berikut:

a. metode talaqqi tidak dapat digunakan secara klasikal pada kelas yang

siswanya berjumlah banyak karena dirasa kurang efektif,

b. pendidik akan menguji hafalan masing-masing anak secara sendiri-

sendiri sehingga anak yang belum mendapat giliran akan merasa bosan

menunggu, dan

c. perbandingan pendidik dan anak yaitu 1 (satu) orang pendidik

berbanding 5 (lima) orang anak sehingga jika siswanya banyak, pihak

lembaga pendidikan merasa kesulitan dalam perekrutan guru

taḥfīẓulQurānyang masih sangat terbatas dan dari segi pembiyaan untuk

menggaji guru memerlukan biaya lebih besar.

C. Faktor-faktor yang Menghambat PrestasiTaḥfīẓulQurān

Faktor-faktor yang menjadi penghambat prestasi terdiri dari faktor

internal dan faktor eksternal yaitu sebagai berikut:

1. Faktor Internal

1) Kurang minat dan bakat

Kurangnya minat dan bakat para siswa dalam mengikuti pendidikan

TaḥfīẓulQurānmerupakan faktor yang sangat menghambat keberhasilannya dalam

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

26

menghafal Al-Qur‟an, dimana mereka cenderung malas untuk melakukan taḥfīẓ

maupun takrir.

2) Kurang motivasi dari diri sendiri

Rendahnya motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri ataupun motivasi

dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan kurang bersemangat untuk

mengikuti segala kegiatan yang ada, sehingga ia malas dan tidak bersungguh-

sungguh dalam menghafalkan Al-Qur‟an. Akibatnya keberhasilan untuk

menghafalkan Al-Qur‟anmenjadi terhambat bahkan proses hafalan yang

dijalaninya tidak akan selesai-selesai dan akan memakan waktu yang relatif lama.

3) Banyak dosa dan maksiat.

Hal ini karena dosa dan maksiat membuat seorang hamba lupa pada Al-

Qur‟an dan melupakan dirinya pula, serta membutakan hatinya dari ingat kepada

Allah SWT serta dari membaca dan menghafal Al-Qur‟an.

4) Kesehatan yang sering terganggu

Kesehatan merupakan salah satu faktor penting bagi orang yang

menghafalkan Al-Qur‟an. Jika kesehatan terganggu, keadaan ini akan

menghambat kemajuan siswa dalam menghafalkan Al-Qur‟an, dimana kesehatan

yang tergganngu tidak memungkinkan untuk melakukan proses taḥfīẓ maupun

takrir.

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

27

5) Rendahnya kecerdasan

IQ merupakan merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan

taḥfīẓulQurān. Apabila kecerdasan siswa ini rendah maka proses dalam lemah

hafal Al-Qur‟anmenjadi terhambat. Selain itu lemahnya daya ingatan akibat

rendahnya kecerdasan bisa menghambat keberhasilannya dalam menghafalkan

meteri, karena dirinya mudah lupa dan sulit untuk mengingat kembali materi yang

sudah dihafalkannya. Meskipun demikian, bukan berarti kurangnya kecerdasan

menjadi alasan untuk tidak bersemangat dalam proses taḥfīẓulQurān. Karena hal

yang paling penting adalah kerajinan dan istiqomah dalam menjalani hafalan.

6) Usia yang lebih tua

Usia yang sudah lanjut menyebabkan daya ingat seseorang menjadi

menurun dalam menghafalkan Al-Qur‟andiperlukan ingatan yang kuat, karena

ingatan yang lemah akibat dari usia yang sudah lanjut menghambat keberhasilan

dalam menghafalkannya. (Badwillan Ahmad Salim 2009:203).

2.Faktor Eksternal

1) Cara instruktur dalam memberikan bimbingan

Cara yang digunakan oleh instruktur dalam memberikan materi pelajaran

bimbingan besar sekali pengaruhnya terhadap kualitas dan hasil belajar

siswa. Cara instruktur yang tidak disenangi oleh siswa bisa menyebabkan minat

dan motivasi belajar siswa dalam menghafal menjadi menurun.

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

28

2) Masalah kemampuan ekonomi

Masalah biaya menjadi sumber kekuatan dalam pembelajaran, sebab

kurangnya biaya sangat mengganggu terhadap kelancaran belajar siswa (santri).

Pada umumnya biaya ini diperoleh bantuan orangtua, sehingga kiriman dari

orangtua yang terlambat akan mempunyai pengaruh terhadap aktifitas

siswa. Akibatnya tidak sedikitpun diantara mereka yang malas dan turun

motivasinya dalam belajar menghafal Al-Qur‟an.

3) Padatnya materi yang harus dipelajari siswa

Materi yang terlalu banyak atau padat akan menjadi salah satu penghambat

studi para siswa. Keadaan ini beralasan sekali karena beban yang harus

ditanggung siswa menjadi lebih berat dan besar serta melelahkan.

D. Faktor-faktor pendukung dalam taḥfīẓulQurān

1) Keluarga

Keluarga adalah poros utama dalam pendidikan anak, bahkan

merupakan penentu arah pendidikan itu sendiri. Allah berfirman:

„„Wahai orang-orang yang beriman peliharalah diri dan keluarga kalian dari

api neraka.’’(QS.At-Tahrim:6)

Ketika menjelaskan ayat di atas, para ulama mengatakan, „„Ajarilah dan

didiklah mereka hal-hal yang bisa menyelamatkan mereka dari siksa neraka.‟‟

Tugas ini merupakan amanah dan tanggung jawab yang besar. Alangkah celaka

orang yang meremehkan amanah ini. Nabi Saw bersabda dalam sebuah hadits

yang diriwayatkan dari Ibnu Umar:

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

29

„„Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian semua akan dimintai pertangung

jawaban tentang orang-orang yang dipimpinya.‟‟(HR.Bukhari Muslim)

2) Lingkungan

Allah SWT menyatakan dalam Al-Qur‟an, bahwa salah satu sebab

utama yang membantu para sahabat Nabi Saw untuk tetap semangat dalam

iman adalah keberadaan Rasullulah Saw di tengah-tengah mereka. Allah SWT

berfirman:

„„Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah

dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu?

Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya

ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.’’(QS. Ali Imran: 101)

3) Teman

Faktor yang mempengaruhi perilaku dan kesemangatan anak

diantaranya adalah teman bermain anak-anak kita. Nabi Saw mengajarkan

kepada kita agar bersahabat dengan orang-orang yang dapat memberikan

manfaat kebaikan dan sering menasehati kita. Karena sahabat baik akan

membuat agama kita semakin kokoh.Rasulullah Saw bersabda:

الح والسىء كحامل المسك ووافخ الكيز، فحامل المسك إما أن يحذيك، مثل الجليس الص

ا أن يحزق ثيابك، وإما أن وإما أن تبتاع مىه، وإما أن تجد مىه ريحا طيبة، ووافخ الكيز إم

تجد ريحا خبيثة

“Permisalan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah ibarat penjual

minyak kasturi dan pandai besi. Si penjual minyak kasturi bisa jadi akan memberimu minyaknya tersebut atau engkau bisa membeli darinya, dan

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

30

kalaupun tidak, maka minimal engkau akan tetap mendapatkan aroma harum

darinya. Sedangkan si pandai besi, maka bisa jadi (percikan apinya) akan membakar pakaianmu, kalaupun tidak maka engkau akan tetap mendapatkan bau (asap) yang tidak enak.” (HR. Bukhari Muslim )

Imam an-Nawawi rahimahullāh mengatakan: “Dalam hadits ini

Rasulullah Saw memberikan permisalan seorang teman yang baik dengan

penjual minyak kasturi, dan teman yang buruk dengan tukang pandai besi.

Dalam hadits ini juga terdapat keutamaan berteman dengan orang-orang shalih,

pelaku kebaikan, orang-orang yang memiliki wibawa, akhlak yang mulia, sifat

wara’, ilmu serta adab.

4) Sekolah

Tempat pendidikan yang kedua setelah keluarga di rumah adalah

sekolah (madrasah). Anak-anak lebih dari setengah harinya di sekolah dengan

berbagai macam aktifitas dan suasana. Maka tidak akan diragukan lagi jika

sekolah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk perilaku dan

pola pikir anak. Kita tentu berharap pendidik anak-anak kita di sekolah dapat

bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka

baikdari segi pembelajaran maupun pembinaan.

5) Masjid

Masjid adalah tempat berkumpulnya kaum muslimin untuk syiar

islam, mempelajari agama dan penerapannya. Masjid memiliki peran yang

sangat besar dalam proses tarbiyah islāmiyah. Biasakan nak-anak untuk

mencintai masjid, merindukan masjid dan menjadikan masjid sebagi tempat

yang sering dikunjungi, entah itu untuk sholat lima waktu berjamaah bagi laki-

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

31

laki, untuk belajar, menghafal Al-Qur‟an atau muroja’ah, bahkan untuk

sekedar bersantai.

Dengan menjadikan masjid sebagai tempat yang dicintai anak-anak

dalam beraktifitas, kita berharap mereka dimudahkan oleh Allah SWT menjadi

salah satu dari tujuh golongan yang mendapat naungan kelak di hari kiamat.

6) Teknologi dan media informasi

Tak bisa dipungkiri, teknologi dan media informasi berkembang amat

pesat dan menjamah seluruh lapisan masyarakat, keduanya sudah menjadi

bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia dan memiliki pengaruh yang

besar terhadap pendidikan dan perkembangan anak.

Hal ini dapat mendatangkan sisi manfaat, namun juga dapat

menjerumuskan pada jurang kejelekan. Sebagai umat islam, hendaknya kita

manfaatkan nikmat yang begitu besar ini semaksimal mungkin dalam

memberikan pengaruh positif pada para generasi penerus umat, bukan

sebaliknya justru abai terhadap sinyal-sinyal kerusakan akhlaq dan mental anak

akibat tergerus oleh arus kecanggihan teknologi dan media. Coba liat saat ini

bertebaran program-program yang disiarkan stasiun-stasiun TV dan media-

media di dunia maya yang sangat merusak dan melailaikan. (Raihan Abu

2016:165).

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

32

E. Penelitian terdahulu

1. Skripsi oleh Husna Rosidah (2015) jurusan Pendidikan Bahasa Arab,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul “Pengaruh kemampuan menghafal Al-

Qur’anterhadap prestasi belajar bahasa arab siswa taḥfīẓulMts yapi

Pakem Sleman Yogyakarta di tinjau dari perspektif teori behaviorisme”.

Latar belakang penelitian ini adalah institusi pendidikan memiliki

kontribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik sesuai

dengan sikap, minat, motivasi, apresiasi, dan kebutuhan peserta didik,

sehingga prsoses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal

dan maksimal para akademisi dan sepesialis sependapat bahwa menghafal

Al-Qur‟an memiliki efek yang baik dalam pengembangan keterampilan

dasar pada siswa, serta dapat meningkatkan pendidikan dan prestasi

akademis.

2. Skripsi oleh Hervina Kusumawati (2018) jurusan Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Negri Sunan Ampel

Surabaya, yang berjudul “Implementasi Model Turki Utsmani Dalam

Menghafal Al-Qur’anDi Yayasan taḥfīẓulQurān Sulaimaniyah JATIM”.

Menghafal Al-Qur‟anbukanlah hal yang impossibele atau mustahil dan

merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, bagi orang islam yang ingin

melakukannya, Allah telah memberi garansi akan mudahnya Al-

Qur‟anuntuk di hafalkan, dalam agama islam menghafal Al-Qur‟anbernilai

ibadah apabila diniatkan hanya kepada Allah.

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Qur’an di Madrasah Aliyah …repository.ump.ac.id/7949/3/Sofian Astori BAB II.pdf · 2018-10-24 · makhorijul huruf. dan tajwidnya dengan benar-benar

33

F. Efektivitas Kriteria Penilaian

Dalam proses taḥfīẓulQurānyang dilaksanakan di MAM Purwokerto

untuk penilaian taḥfīẓ, ustadz atau pembimbing selaku penanggung jawab

progam taḥfīẓulQurānmemiliki kriteria penilaian, kriteria penilaian ini

digunakan untuk proses taḥfīẓulQurāndan juga sebagai alat dalam kegiatan

evaluasi taḥfīẓulQurān. Berikut ini adalah efektivitas kriteria penilaian

taḥfīẓulQurāndi MAM Purwokerto:

Tabel 2.2 Tabel Efektivitas Kriteria Penilaian TaḥfīẓulQurānMAM

Purwokerto

Keterangan Interval Kualifikasi

Baik sekali 80-100

Mampu melafadzkan makhorijul huruf dan tajwidnya secara

sangat baik dan benar seluruhnya.

Sangat lancar dalam menyetorkan hafalan.

Baik 60-70

Mampu melafadzkan makhorijul

huruf dan tajwidnya secara baik, tetapi masih terdapat sedikit kesalahan.

Lancar dalam menyetorkan hafalan.

Kurang 40-50

Belum mampu melafadzkan

makhorijul huruf dan tajwidnya secara baik dan benar.

Kurang lancar dalam menyetorkan hafalan.

Kurang sekali

10-30

Kurang mampu melafadzkan

makhorijul huruf dan tajwidnya secara baik dan benar.

Belum bisa menyetorkan hafalan.

Sumber: Ustad Khayan Hidayat (Guru Taḥfīẓ MAM Purwokerto)

Efektivitas Metode Talaqqi..., Sofian Astori, Fakultas Agama Islam UMP, 2018