bab ii tinjauan pustaka a. penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/bab ii.pdfsementara menurut...

18
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Irianto (2011) dengan judul “Dampak kawasan wisata terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di Gili Trawangan Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. “Penelitian dengan tujuan mengetahui dampak pariwisata di Gili Trawangan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Hasil penelitian ini yakni kegiatan pariwisata di Gili Trawangan memberikan pengaruh pada lingkungan sekitar yakni pengaruh positif ataupun negatif. Pengaruh positif terjadi pada segi ekonomi yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dibandingkan yang ada di tempat lain diluar Gili Trawangan dengan pendapatan bersih pedagang juice rata-rata sebesar Rp. 180.000,00 sampai Rp.200.000,00 per hari dan pendapatan masyarakat dengan pendidikan tidak tamat sekolah dasar namun memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris tersebut cukup tinggi karena mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya bahkan penghasilanya bisa ditabung. Kegiatan pengembangan pariwisata ini juga membuat pendapatan pemerintah daerah setempat meningkat hingga daerah wisata ini perlu dijaga kelestaraian dan keindahannya untuk lebih menarik para wisatawan, khususnya wisatawan asing. Kegiatan pariwiwsata ini juga menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar, dimana menurunnya nilai-nilai budaya masyarakat, karena masyarakat melihat

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Irianto (2011) dengan judul “Dampak kawasan wisata terhadap

kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di Gili Trawangan Kecamatan

Pemenang Kabupaten Lombok Utara. “Penelitian dengan tujuan mengetahui

dampak pariwisata di Gili Trawangan terhadap kehidupan sosial ekonomi

masyarakat sekitarnya. Hasil penelitian ini yakni kegiatan pariwisata di Gili

Trawangan memberikan pengaruh pada lingkungan sekitar yakni pengaruh

positif ataupun negatif. Pengaruh positif terjadi pada segi ekonomi yang

mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dibandingkan yang

ada di tempat lain diluar Gili Trawangan dengan pendapatan bersih pedagang

juice rata-rata sebesar Rp. 180.000,00 sampai Rp.200.000,00 per hari dan

pendapatan masyarakat dengan pendidikan tidak tamat sekolah dasar namun

memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris

tersebut cukup tinggi karena mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya

bahkan penghasilanya bisa ditabung. Kegiatan pengembangan pariwisata ini

juga membuat pendapatan pemerintah daerah setempat meningkat hingga

daerah wisata ini perlu dijaga kelestaraian dan keindahannya untuk lebih

menarik para wisatawan, khususnya wisatawan asing. Kegiatan pariwiwsata

ini juga menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar, dimana

menurunnya nilai-nilai budaya masyarakat, karena masyarakat melihat

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

9

perilau wisatawan asing dan bisa meniru perilaku tersebut yang sebenarnya

tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya kita.

Dengan menjaga kegiatan parawisata di Gili Trawangan ini mengingat

dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial dan ekonomi cukup besar,

pemerintah harus memiliki ide atau inovsi tidak hanya melihat sisi positif

melainkan dapat mengambil langkah bagaimana meminimalkan dampak

negatif yang dimunculkan tersebut.

Penlitian Sidarta (2002) penelitian ini bertujuan pada aspek dalam hal

1) aspek sosial dan ekonomi meliputi perubahan pekerjaan dan pendapatan, 2)

aspek lingkungan meliputi perubahan fungsi lahan. Alat uji dalam penelitian

ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1)

dampak terhadap sosial dan ekonomi yaitu (a) perubahan pekerjaan dari jenis

non pariwisata ke pekerjaan yang berhubungan dengan pariwisata, (b) pola

pembagian kerja dalam mencari nafkah, mengelolah usaha, mengurus rumah

tangga, dan keterlibatan dalam kegiatan menyerap tenaga kerja adalah hotel-

hotel , losmen/wisma, penginapan sederhana dan yang lainnya.2) Dampak

penggunaan lahan yaitu berubahnya fungsi lahan dari persawahan,

tegalan/huma, perkebunan dan pekarangan menjadi pemukiman hotel,

restoran/rumah dan fasilitas pariwisata. 3) dampak Lainnya yaitu

meningkatnya sumber daya manusia secara kualitas dalam rangka

peningkatan pelayanan dan profesionalisme.

Penelitian-penelitian yang ada membahas hal yang sama dengan

penelitian yang dilakukan penulis. Dari penelitian yang ada dapat dijelaskan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

10

tentang mengenai dampak pengembangan wisata terhadap perubahan

pendapatn, perubahan fungsi tata guna lahan, maupun kebersihan lingkungan.

Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnyabahwa

kawasan ini merupakan hasil pengembangan sumber mata air yang dulunya

sepi kini menjadi obyek wisata yang menarik.

B. Landasan Teori

1. Teori Pariwisata

1.1 Pengertian Pariwisata

Seperti yang tercantum dalam UU No.10 Tahun 2009

pengertian wisata diberikan batasan sebagai: “kegiatan perjalanan

yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan

pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi

dalam jangka waktu sementara”.

Wahab (2003) menerangkan pengertian pariwisata sebagai

berikut: “Pariwisata merupakan salah satu bentuk industri baru yang

bisa membuka lapangan kerja baru, meningkatkan penghasilan,

standar hidup masyarakatnya dengan cepat. Pariwisata juga akan

mendongkrak sektor-sektor lainnya yang berkaitan, seperti

transportasi, penginapan (yang merupakan industri klasik), sehingga

nantinya akan menghasilkan suatu pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Dijelaskan pula pariwisata akan membawa pembangunan yang

berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

11

eksistensi pariwisata itu sendiri. Seperti perbaikan jalan, penyediaan

air, pelabuhan dan sebagainya yang seluruhnya akan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut”.

Secara khusus dalam kepariwisataan dapat menjadi suatu alat

untuk memperkecil kesenjangan, saling pengertian diantara negara-

negara yang sudah berkembang, yang biasanya adalah negara-

negarayang memilik banyak wisatawan atau negara ‘negara pengirim

wisatawan’.Pada dasarnya bagian-bagian dari gejala atau

fenomenadari pariwisata terdiri 3 (tiga) unsur yaitu: manusia (unsur

insani atau manusia yang melakukan kegiatan pariwisata), tempat

(unsur fisik yang sebenarnya tercakup oleh kegiatan itu sendiri) dan

waktu (unsur tempo yang dinikmati serta dihabisk ketika perjalanan

maupun selama berdiam di tempat tujuan). Dari unsur waktu

mempunyai variasi berdasarkan dengan jarak di antara titik

pemberangkatan antara dengan negara atau daerah tujuan wisata,

lamanya menginap di tempat tujuan tersebut dan sebagainya.

Jadi pariwisata termasuk merupakan perjalanan yang

dimaksudkan bukan untuk berusaha dan mencari nafkah, melainkan

merupakan segala sesuatu perjalanan yang dilakukan untuk memenuhi

berbagai macam kebutuhan mereka dengan semata-mata menikmati

perjalanan dan berkunjung ke tempat-tempat yang mereka kehendaki

seperti rekreasi guna melepas segala rutinitas aktifitas dalam

pekerjaan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

12

1.2 Pengertian Objek Wisata

Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 tahun 1990 tentang

kepariwisataan pasal 1, menjelaskan objek wisata adalah segala

sesuatu yang menjadi tujuan untuk sasaran berwisata. Diperjelas

dengan, Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

kepariwisataan pasal 1 dimana segala sesuatu yang memiliki

keunikan, keindahan, dan nilai berupa keanekaragaman kekayaan

alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau

kunjungan wisatawan.

1.3 Pengertian Wisatawan

Wisatawan (Tourism) adalah seorang atau sekelompok orang

yang sedang melakukan suatu perjalanan wisata, lama waktu

tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah yang dituju atau

negara yang dikunjungi dengan waktu kurang 24 jam maka mereka

disebut pelancong excurionist (Suwantoro,2004)

Menurut Spillane, wisatawan ialah pengunjung pada tahap

masih sementara dengan tinggal sekurang-kurangnya 24 jam dinegara

yang dikunjungi dan tujuan dari perjalanannya bisa dikategorikan

sebagai berikut (Spillane, 2001):

a. Pesiar merupakan kebutuhan ytang dijalankan untuk keperluan

rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan, dan olahraga.

b. Hubungan dagang, sanak keluarga, handai taulan, konferensi dan

misi.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

13

Wisatawan pada umumnya yaitu sekelompok orang yang

berkunjung di suatu daerah untuk melakukan suatu perjalanan wisata,

namun tidak untuk tinggal di daerah tujuan tersebut maupun bekerja

untuk mendapatkan upah.

1.4 Wisata Yang Berkelanjutan

Ide dan gagasan tentang mengenai pembangunan berkelanjutan

(sustainable development) berawal muala dari pemikiran yang

berusaha untuk mengintegrasikan tentang pada perspektif ekonomi

dan perspektif ekologi yang ada. Dalam Pembangunan yang

berkelanjutan dihadapkan dengan integrasi ekonomi dan ekologi pada

upaya perumusan paradigmauntuk menuju pada arah kebijakan yang

bertumpu pada kemitraan dan partisipasi para pelaku pembangunan

dalam mengelola sumber daya seoptimal mungkin (Baiquni,

2002:37).

Menurut Damanik dan Webber (2006:29)beberapa persyaratan

yang harus dipenuhi dalam menjamin keberlanjutan di pariwisata,

yaitu:

1. Wisatawan akan dapat mempunyai kemampuan untuk

mengkonsumsi produk jasa dan jasa wisata secara kolektif,

dijelaskan bahwa bagian produk tersebut tidak bisa diperoleh

dengan mengeksploitasi secara eksesif sumberdaya pariwisata

setempat.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

14

2. Produk wisata yang menunjang ke produk berbasis lingkungan

(green product).

3. Kegiatan wisata juga diharapkan mampu melestarikan lingkungan

dan peka kegiatan terhadap budaya lokal.

4. Masyarakat harus terlibat dalam perencanaan, implementasi, dan

monitoring pengembangan pariwisata uuntuk berkelanjutan.

5. Masyarakat juga harus mendapat keuntungan yang adil dengan

adanya kegiatan pariwisata.

6. Posisi tawar terhadap masyarakat lokal dalam pengelolahan

sumberdaya pariwisata semakin meningkat.

2. Industri Pariwisata

a. Menurut GA. Schmoll dalam bukunya Tourism Promotion (Yoeti,

1985:43)

Industri pariwisata lebih terfokuskan pada orientasi dengan

menganalisa cara-cara melakukan pemasaran dan promosi hasil

produk industri pariwisata. Industri pariwisata bukanlah suatu industri

yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari

serangkaian perusahaan yang dapat menghasilkan jasa atau produk

yang berbedaantara satu dengan lainnya. Perbedaan itu tidak hanya

dalam jasa yang dihasilkan, tetapi juga dalam besarnya perusahaan,

lokasi tempat kedudukan , letak geografis, fungsi, bentuk organisai

yang mengelola dan metdoe atau cara pemasarannya.

b. Menurut Darmaji (Yoeti , 1996:154)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

15

Industri pariwisata adalah sebuah rangkuman dari berbagai

bidang usaha yang secara bersama-sama bisa menghasilkan produk-

produk dan servis yang kedepannya secara langsung akan dibutuhkan

oleh setiap wisatawan dalam perjalanan.

Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha yang saling terkait

dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemerintahan

kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata (Undang-

undang Pariwisata no 10. Tahun 2009).

3. Teori Pendapatan

3.1 Pengertian Pendapatan

Pendapatan secara umum merupakan sejumlah uang yang

diterima oleh seseorang atau badan sebagai akibat dari suatu

kegiatan usaha. Sementara menurut (Sadono Sukirno:47)

dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

a. Pendapatan Pribadi

Dapat diartikan semua jenis pendapatan, termasuk

pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan

apa pun, yang diterima oleh penduduk suatu negara (Sadono

Sukirno:47).

b. Pendapatan Disposebel

Apabila suatu pendapatan dikurangi oleh pajak yang

harus dibayar oleh penerima pendapatan, maka nantinya nilai

yang tersisa itulah dinamakan pendapatan disposebel. Yang

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

16

berarti bahwa hakikatnya pendapatan disposebel adalah

pendapatan yang bisa digunakan oleh penerimanya, yaitu

rumah semua tangga yang berada dalam perekonomian, untuk

membeli barang dan jasa yang mereka inginkan.

Tetapibiasanya tidak semua pendapatan disposebel itu

digunakan untuk tujuan konsumsi, namun sisa dari yang ada

untuk ditabung dan sebagian lainya digunakan untuk ketentuan

membayar bungamaupun pinjaman yang digunakan untuk

membeli barang-barang secara mencicil ( Sadono Sukirno:47).

3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Menurut Boediono (2002:150) Terdapat beberapa faktor-

faktor yang mempengaruhi pendapatan antara lain:

1. Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber

pada hasil-hasil ini dan warisan atau pemberian.

2. Harga per unit berdasarkan masing-masing faktor produksi,

harga tersebut ditentukan oleh penawaran dan permintaan di

pasar faktor produksi.

3. Kegiatan yang menimbulkan hasil oleh anggota keluarga

sebagai pekerjaan sampingan.

4. Pengembangan Pariwisata

Pengembangan pariwisata diperlukan bila akan menjadikan wisata

tersebut menjadi daya tarik yang lebih bagi wisatawan. Pengembangan

dilakukan baik di dalam obyek wisatanya maupun fasilitas-fasiltas yang

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

17

ada di kawasan obyek wisata tersebut. Pengembangan wisata terbagi

dalam empat tahap (Frandelli, 2000) yaitu: tahap pengenalan ditandai

dengan mulai meningkatnya pengunjung, kemudian dengan tahap

pengunjung meningkat dengan tajam, tahap selanjutnya perkembangan

pengunjung tidak meningkat, dan pada tahap akhir adalah jumlah

pengunjung menurun. Usaha pengembangan pariwisata diharapkan

mampu mempertahankan dan memperpanjang kondisi ekosistem yang ada

agar tetap diminati oleh para wisatawan.

Di pihak sektor lain pun dapat memanfaatkan pariwisata sebagai

energik pengerak secara positif sehingga saling mendukung dan saling

menguntungkan.. Dengan kreativitas dan inovasi perencanaan, pariwisata

dapat dikembangkan seiring dengan sektor lainnya tanpa harus

memunculkan konflik. Pada pengembangan pariwisata pada obyek dan

daya tarik wisata menurut Yoeti (1997:2) syarat dari suatu obyek wisata

menggunakan sudut pandang something to see, something to do dan

something to buy.

5. Dampak Industrialisasi

Dalam istilah ekonomi, industri mempunyai dua pengertian.

Pertama, industri merupakan himpunan perusahaan-perusahaan penghasil

kertas. Kedua, industri adalah sektor ekonomi yang didalamnya terdapat

kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah

jadi atau barang jadi (Arsyad, 2004).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

18

Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1981 tentang industri

adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai

yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang

bangun dan perkayasaan industri (pasal 1 ayat 2).

a. Dampak-dampak Industrialisasi

Pembangunan dan pengembangan industri mengakibatkan

terjadimya suatu perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial

ekonomi masyarakat, dimana perubahan itu meliputi perubahan

mata pencaharian, perubahan jumlah kesempatan, perubahan tingkat

pendapatan, dan perubahan sarana dan prasarana. Perubahan tersebut

kemudian menimbulkan suatu gejala atau dampak positif dan

dampak negatif.

1) Dampak Positif

a) Penciptaan peluang usaha dan Pekerjaan

Kehadiran industri membawa pengaruh terhadap mata

pencaharian penduduk dimana sebelum adanya industri

sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani

dan dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa mata

pencaharian. Dengan dibangun dan berkembangnya industri,

masyarakat mempunyai peluang usaha yang lebih luas.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

19

b) Ketersediaan sarana dan prasarana

Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah

berkembangnya industri telah memberikan kemudahan-

kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas

sehari-hari. Aktivitas masyarakat sebelum berkembang industri

lebih banyk dilakukan untuk pergi ke sawah atau ke pasar

untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual hasil

pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat dengan mudah

melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan

prasarana yang memadai baik yang disediakan oleh pemerintah

daerah atau perusahaan.

2) Dampak Negatif

a) Potensi Konflik

Perkembangan jumlah industri yang yang cukup pesat secara

langsung memberikan peluang kesempatan kerja yang lebih

luas, hal ini yang kemudian menarik pendatang untuk

berusaha mendapatkan pekerjaan di sektor industri, seiring

perkembangan industri jumlah pendatang yang berada di

wilayah-wilayah tersebut bertambah.

b) Perubahan Sosial Ekonomi

• Mata Pencaharian

Perubahan penggunaan lahan dari pertanian menjadi industri

dan pemukiman penduduk. Perubahan penggunaan lahan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

20

secara langsung juga ikut berpengaruh terhadap perubahan

mata pencaharian penduduk. Berkurangnya lahan pertanian

dan pembebasan tanah penduduk oleh industri akan

mengakibatkan terjadinya pergeseran jenis pekerjaan

kesempatan pekerjaan. Berkembangnya industri di pedesaan

memberikan berbagai alternatif peluang pekerjaan yang lebih

luas dimana sebelum berkembangnya industri, peluang kerja

sangat terbatas baik jenis pekerjaan maupun kesempatan

kerjanya. Tetapi setelah berkembangnya industri, peluang

untuk memperoleh pekerjaan lebih tersedia baik pekerjaan

bidang usaha maupun jasa.

• Tingkat Pendapatan

Dampak pembangunan pada aspek sosial ekonomi yang lain

adalah ekonomi rumah tangga yang salah satunya meliputi

tingkat pendapatan. Setelah berkembangnya industri tingkat

pendapatan meningkat.

• Sarana dan Prasarana

Jumlah sarana dan prasarana berkembang industri terlihat

dengan bertambahnya fasilitas seperti jalan, angkutan umum

dan lain-lain. Sarana dan prasarana tersebut merupakan

fasilitas umum yangdapat dirasakan oleh semua penduduk

desa. Sebelum industri berkembang sarana dan prasarana

belum banyak yang melintas ataupun tersedia. Setelah

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

21

industri berkembang sarana dan prasarana seperti transportasi

lebih memadai.

6. Dampak Lingkungan Terhadap Pengembangan Pariwisata

Pengembangan pariwisata menciptakan lapangan pekerjaan dan

kesempatan berusaha, mempertahankkan dan meningkatkan kualitas

lingkungan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah. Akan

tetapi pengembangan pariwisata juga dapat menjadi hal yang sangat

merugikan, terutama jika berhubungan dengan penurunan nilai

lingkungan.

Menurut Yoeti (2008) dalam Harahap (2015:18) beberapa dampak

negatif yang dihasilkan pariwisata terhadap lingkungan, yaitu:

1. Pembuangan sampah sembarangan selain menyebabkan bau tidak

sedap, juga membuat tanaman di sekitarnya mati.

2. Pembuangan limbah hotel, reestoran, dan rumah sakit yang merusak

air sungai, danau, dan laut.

3. Kerusakan terumbu karang akibat nelayan tidak lagi memiliki pantai

untuk mencari ikan, karena pantai telah dikavling untuk membangun

hotel dan restoran. Akibatnya, para nelayan membom terumbu karang

dan tidak ada lagi daya tarik pantai.

4. Perambahan hutan dimana-mana. Akibatnya, orangutan sukar hidup di

habitatnya sendiri, burung cendrawasih menjadi semakin langka,

akhirnya daya tarik wisata alam menjadi sirna.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

22

5. Perusakan sumber-sumber hayati yang tidak terkendali, merambah

hutan baku untuk dijadikan tambak udang.

7. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Pengembangan Pariwisata

Menurut Yoeti (2008:273) pengembangan adalah suatu usaha atau

cara untuk memajukan serta mengembangkan sesuatu yang sudah ada.

Pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata selalu akan

diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi masyarakat yang ada

di sekitarnya. Pengembangan pariwisata harus sesuai dengan perencanaan

yang matang sehingga baik bagi masyarakat, baik juga dari segi ekonomi,

sosial, dan juga budaya. Pariwisata juga dapat memberikan keuntungan

bagi wisatawan maupun komunitas tuan rumah dan dapat menaikkan taraf

hidup melalui keuntungan secara ekonomi yang dibawa ke kawasan

tersebut (Mill, 2000:168-169).

Penduduk setempat mempunyai peran penting dalam upaya

pengembangan obyek wisata, karena penduduk setempat mau tidak mau

terlibat langsung dengan aktifitas yang berkaitan dengan kepariwisataan

di daerah tersebut, misalnya menjadi tuan rumah yang ramah, adanya

penyelenggaraan atraksi wisata dan budaya khusus (tarian adat, upacara-

upacara agama, ritual dan lain-lainnya). Dengan begitu turut menjaga

keamanan lingkungan agar terpandang baik terutama bagi wisatawan non

lokal yang akan datang.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

23

Menurut Cohen dalam Waluya (2013:2) dampak pariwisata

terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal dapat dikategorikan

menjadi delapan kelompok, yaitu:

1. Dampak terhadap penerimaan devisa.

2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat.

3. Dampak terhadap kesempatan kerja.

4. Dampak terhadap harga-harga

5. Dampak terhadap distribusi

6. Dampak terhadap kepemilikan dan kontrol

7. Dampak terhadap pada pembangunan pada umumnya

8. Dampak terhadap pembangunan pendapatan pemerintah

Menurut Waluya (2013:2-3) dampak positif dari pengembangan

pariwisata, yaitu:

1. Memperluas lapangan pekerjaan.

2. Bertambahnya kesempatan berusaha.

3. Meningkatkan pendapatan.

4. Terpeliharanya kebudayaan setempat.

5. Dikenalnya kebudayaan setempat oleh wisatawan

Sedangkan dampak negatif dari pengembangan pariwisata, yaitu:

1. Terjadinya tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru

dari luar daerah.

2. Timbulnya komersialisasi.

3. Berkembangnya pola hidup konsumtif.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

24

4. Terganggunya lingkungan.

5. Semakin terbatasnya lahan pertanian.

6. Pencemaran budaya.

7. Terdesaknya masyarakat setempat.

C. Kerangaka Pemikiran

Berdasarkan kajian teoritis dan empirik yang telah diperkuat dengan

penelitian terdahulu, maka kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini

adalah obyek wisata Sumber Maron saat ini telah dikembangkan.Oleh karena

itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan perekonomian

masyarakat baik sebelum maupun sesudah adanya pengembangan obyek

wisata tersebut. Hasil yang tersaji diharapkan dapat mengungkapkan

perbedaan perekonomian, perubahan alih fungsi lahan, kebersihan lingkungan

kawasan wisata maupun perbaikan akses bagi masyarakat dilihat dari

aktivitas ekonomi terutama sesudah adanya pengembangan obyek wisata

tersebut.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42726/3/BAB II.pdfSementara menurut (Sadono Sukirno:47) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Pendapatan Pribadi Dapat

25

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kesimpulan

Penyerapan

tenaga kerja

Wisata Sumber Maron

Pengembangan Wisata

Sumber Maron

Dampak

Lingkungan

Dampak

Sosial

Kebersihan lingkungan

fisik

Analisis Deskriptif

Kualitatif

Dampak

Ekonomi

Perubahan

Pendapatan

Masyarakat