bab ii tinjauan pustaka a. penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/bab ii.pdf · 2018. 12....

30
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis menemukan penelitian dengan judul yang sama, tetapi terdapat perbedaan dari variabel dependen dan variabel independen. Penulis mengangkat beberapa penelitian untuk referensi dalam memperkaya bahan kajian peda penelitian ini dan menjadikan penelitian terdahulu sebagai pembeda jika terdapat perbedaan dari penelitian yang dilakukan ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal dan skripsi terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis. 1. Dari hasil penelitian Maya Kiswati (2017), dengan judul “Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Return On Asset PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2012- 2016”, dengan menggunakan Metode Analisis Data Uji Regresi Linier Berganda. Dapat di simpulkan: Pembiayaan Murabahah Berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset, Pembiayaan Mudharabah Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Return On Asset, Pembiayaan Musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset. 7 7 Maya Kiswati, Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Return On Asset PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2012-2016(Skripsi Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Surakarta: 2017), 93-94.

Upload: others

Post on 12-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis

menemukan penelitian dengan judul yang sama, tetapi terdapat perbedaan dari

variabel dependen dan variabel independen. Penulis mengangkat beberapa

penelitian untuk referensi dalam memperkaya bahan kajian peda penelitian ini dan

menjadikan penelitian terdahulu sebagai pembeda jika terdapat perbedaan dari

penelitian yang dilakukan ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa

beberapa jurnal dan skripsi terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

1. Dari hasil penelitian Maya Kiswati (2017), dengan judul “Analisis Pengaruh

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Return On

Asset PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2012-2016”, dengan

menggunakan Metode Analisis Data Uji Regresi Linier Berganda. Dapat di

simpulkan: Pembiayaan Murabahah Berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Return On Asset, Pembiayaan Mudharabah Berpengaruh Positif dan

Signifikan terhadap Return On Asset, Pembiayaan Musyarakah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Return On Asset.7

7Maya Kiswati, “Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan

Musyarakah Terhadap Return On Asset PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2012-2016”

(Skripsi Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Surakarta: 2017), 93-94.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

9

2. Dari hasil penelitian Revalia Ayunda (2015), dengan judul “Pengaruh

Penyaluran Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah,

Pembiayaan Murabahah, dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap

Kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia Periode Januari

2010- Maret 2015” dengan menggunakan Metode Analisa Data Vector

error correction model (VECM). Dapat di simpulkan: Variabel

independen Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah,

Pembiayaan Murabahah dan NPF secara bersama-sama mempengaruhi

Return on asset (ROA) dalam jangka pendek dan jangka panjang pada

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.8

3. Dari hasil penelitian Amri Dziki Fadholi (2015), dengan judul “Pengaruh

Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Mudharabah Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah (Studi Empiris pada Bank Umum

Syariah Di Indonesia Tahun 2011-2014)” dengan menggunakan Metode

Analisa Data Regresi Linier Berganda. Dapat di simpulkan:Variabel

Murabahah tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA), Variabel

Musyarakah tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA), Variabel

Mudharabah berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)9

8Revalia Ayunda, “Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Kinerja Keuangan di

BMT Al-Ishlah Bobos Dukuhputang” (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

Jakarta: 2015), 90 9Amri Dziki Fadholi, “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Mudharabah

Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah Di

Indonesia Tahun 2011-2014)” (Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta: 2015)

10.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

10

4. Dari hasil penelitian Muhammad Rizal Aditya (2016), dengan judul “Pengaruh

Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Tingkat

Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2010-2014” dengan menggunakan

Metode Analisa Data Regresi Linier Berganda. Dapat di simpulkan:

Pembiayaan Mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia, Pembiayaan Musyarakah tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum

Syariah 2010-2014.10

5. Dari hasil penelitian Jayeng Probo Paranata (2013), dengan judul “Pengaruh

Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah (Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2006-2011)”

dengan menggunakan Metode Regresi Linier Berganda. Dapat di simpulkan:

Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Berpengaruh Tidak Signifikan

Terhadap ROA dikarenakan masih sedikit peminatnya11

Dari penelitian terdahulu diatas, mendapatkan beberapa persamaan dan

perbedaan sebagai berikut:

Perasamaan : (1) sama-sama peneliti tentang Pembiayaan dan

Profitabilitas atau ROA, (2) terdapat variabel yang sama yaitu Pembiayaan

Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah.

10

Muhammad Rizal Aditya, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan

Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2010-2014” (Skripsi

Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta: 2016), 80-81 11

Jayeng Probo Pranata, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah (Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2006-2011),”

(Artikel Ilmiah Sekolah Tinggi Perbanas, Surabaya: 2013) 13.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

11

Perbedaan : (1) terdapat variabel tambahan yang tidak di teliti oleh

penelitian-penelitian terdahulu dari penulisan ini, variabel tambahanya yaitu

Piutang Qardh (2) tahun yang di teliti berbeda dengan penelitian terdahulu. (3)

metode panalitian berbeda dengan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini

menggunakan metode Regresi Data Panel.

B. Tinjauan Teori

1. Perbankan

a. Pengertian Bank

Bank dapat didefinisikan sebahai suatu badan yang tugas utamanya

menghimpun dana dari pihak ketiga. Definisi lain mengatakan, bank

adalah suatu badan yang utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan

penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan.12

Bank dibagi menjadi dua, yakni bank konvensional dan bank

syariah. Dimana bank syariah adalah seluruh kegiatanya secara syariah

yang dilandasi Al-Qur’an dan Al-Hadist.

b. Fungsi Bank13

Bank berfungsi sebagai:

1) Bank berfungsi sebagai “financial intermediary” dengan kegiatan

usaha pokok menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat atau

pemindahan dana masyarakat dari unit surplus kepada unit defisit atau

pemindahan uang dari penabung kepada peminjam.

12

Lyla Rahma Adyani, “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas (ROA)”

(Skripsi Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang: 2011), 31 13

Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perbankan Indonesia (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2003), 61

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

12

2) Penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat tersebut bertujuan

menunjang sebagai tugas penyelenggaraan negara yakni:

a) Menunjang pembangunan nasional termasuk pembangunan daerah;

bukan melaksanakan misi pembangunan suatu golongan apalagi

perseorangan.

b) Dalam rangka mewujudkan trilogi pembangunan nasional, yakni:

1) Meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat banyak, bukan

kesejahteraan segolongan orang atau perseorangan saja;

melainkan kesejahteraan rakyat indonesia tanpa terkecuali.

2) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

3) Meningkatkan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

4) Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat banyak.

2. Perbankan Syariah

a. Pengertian Perbankan Syariah

Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi

sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang

kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainya sesuai dengan

hukum islam.14

Di Indonesia Bank Syariah terbagi menjadi 3 yaitu: Bank

Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pengkreditan

Rakyat Syariah (BPRS).

14

Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), 1

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

13

b. Bank Umum Syariah (BUS)

Bank Umum Syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya

melaksanakan kegiatan usahanya sesiuai dengan prinsip syariah dan

melaksanakan lalu lintas pembayaran. Kegiatan Bank Umum Syariah

secara gaeis besar memiliki 3 fungsi utama yakni: 15

1) Penghimpunan Dana dari Masyarakat

Dengan cara menawarkan berbagai jenis pendanaan antara lain: giro

wadiah, tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito

mudharabah, dan produk pendanaan lainyayang diperbolehkan sesuai

syariat islam. Penghimpunan dana dari Masyarakat dapat dilakukan

dengan akad wadiah dan mudharabah. Dengan menghimpun dana dari

masyarakat, maka bank syariah akan membayar biaya dalam bentuk

bonus untuk akad wadiah dan bagi hasil untuk akad mudharabah.

2) Penyaluran dana kepada Masyarakat

Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk

penempatan dana lainya.dengan aktivitas penyaluran dana ini bank

syariah akan memperoleh pendapatan dalam bentuk margin keuntungan

bila menggunakan akad jual beli, bagi hasil bilamenggunakan akd kerja

sama usaha, dan sewa bila menggunakan akad sewa menyewa.

3) Pelayanan Jasa

Bank Umum Syariah juga menawarkan produk pelayanan jasa untuk

membantu transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna jasa bank syariah.

15

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), 40-41

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

14

Hasil yang diperoleh bank atas pelayanan jasa bank syariah yaitu

berupa pendapatn fee dan komisi.

1) Dasar Hukum Bank Syariah

1) Al-Qur’an

Kegiatan bank Konvensional tidak sesuai dengan syariat islam,

karena terdapat praktek riba didalamnya. Oleh karena itu para ulama

termotivasi untuk mendirikan bank syariah dengan merujuk pada

Firman Allah SWT pada Q.S. Al-Baqarah ayat 275:

ب قو انز إل ك ثب ل قي انش أكه انز ي طب تخجط انش

ثب ف و انش حش ع انج أحم الل ثب ع يخم انش ب انج ى قبنا إ نك ثأس ر ان

ع ي أيش إن الل فه يب سهف ت فب سث عظخ ي ئك جبء ي بد فأن

ب خبنذ ى ف (٥٧٢)أصحبة انبس

Artinya:

Orang-orang yang akan (mengambil) Riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnua jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhanya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan); dan urusanya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali

(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;

mereka kekal didalamnya.16

Para Ulama Indonesia mendirikan bank bebas dari bunga, karena Allah

sudah jelas mengatakan bahwa jual-beli itu halal dan riba itu haram.

16

Q.S Al-Baqarah ayat 275, Al-Qur’an dan Terjemahnya.(Bandung: PT Syaamil Cipta

Media, 1987)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

15

2) Al-Hadist

Hadis ini dikutip oleh Muhammad Syafi’i Antonio dari kitab al-Ahkam

no. 1272.

“Perdamaian dapat dilakukan diantara kaum Muslimin kecuali

perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang

haram; den kaum mMuslimin terikatdengan syarat-syarat mereka

kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang

haram.”17

3) Fatwa MUI/DSN tentang perbankan syariah

DSN dibentuk pada tahun 1997 yang merupakan hasil dari loka

karya Reksadana Syariah pada bulan juli 1997. DSN merupakan

lembaga otonom di bawah Majelis Ulama Indonesia yang di pimpin

oleh ketua umum Majelis Ulama Indonesia. Fatwa DSN No. 7/DSN-

MUI/2000, dalam fatwa ini disebutkan:

“lembaga keuangan syariah sebagai penyedia dana, menanggung

semua kerugian akibat dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah)

melakukan kesalahan yang di sengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.”18

3. Produk Pembiayaan Mudharabah

a. Pengertian Al-Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak

dimana pemilik modal (Shahib al-maal) mempercayakan sejumlah modal

17

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), 11-12 18

LH.M. Ichwan Sam dkk. (ed), Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (Jakarta: PT.

Intermasa, 2003), 43

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

16

kepada pengelola (Mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian

keuntungan . bentuk ini menegaskan kerjasama dengan paduan kontribusi

100% modal kas dari Shahib al-maal dan keahlian dari Mudharib.19

Dalam pembiayaan Mudharabah terdapat Nisbah bagi hasil.

Besarnya Nisbah Bagi Hasil tidak ditentukan dalam Syariah, tetapi

tergantung dari kesepakatan mereka. Nisbah Bagi Hasil bisa dibagi rata

50:50, atau 30:70, 40:60 sesuai kesepakatan bersama.

Dalam akad Mudharabah terdapat dua jenis, yaitu mudharabah

mutlaqah dan mudharabah muqayyadah. Dalam mudharabah mutlaqah

pemodal tidak mensyaratkan kepada pengelola untuk melakukan jenis usaha

tertentu. Jenis usaha yang akan dilakukan oleh mudharib secara mutlak

diputuskan oleh mudharib. Pada mudharabah muqayyadah pemodal

mensyaratkan kepada pengelola untuk melakukan jenis usaha tertentu.20

b. Landasan Hukum

1) Al-Qur’an

Q.S Al-Muzammil ayat 20

فضم الل ي ف السض جتغ ضشث آخش ...

Artinya:

...Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian

Karunia Allah...21

19

Ir. Adiwarman A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 2004), 103 20

Arcarya, Akad & Produk Bank Syariah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), 65 21

Q.S Al-Muzammil Ayat 20, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT Syaamil Cipta

Media, 1987)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

17

2) Hadits

انج ا صه الله عه ا سهى قبل انجش ث لا ح ن خ: ك ف

خه ع ان انج قبسضخ, ان ثبنشع اجم, ت شنهج ط انجش

“Dari Shahib Bin Shuhaib dari ayahnya bahwa Rasullullah saw bersabda:

Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguh,

muqaradhah (mudharabah), dan tercampur gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah, bukan untuk di jual” (HR Ibnu Majah)22

3) Ijma’

Imam Zailani, dalam kitabnya Nasbu ar Rayah , telah menyatakan bahwa

para sahabatnya telah berkonsesus terhadap legitimasi pengolahan harta

yatim secara mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan

spirit haditsyang dikutip Abu Ubaid dalam kitab Al Amwal. Dari landasan

diatas mudharabah merupakan suatu akad yang diperbolehkan.23

c. Mudharabah dalam Perbankan Syariah

Dalam prakteknya pihak bank menyediakan modal dan pihak

nasabah mengelolah modal, jika terdapat kerugian maka akan di tanggung

oleh pihak bank selama kerugian tersebut tidak disebabkan oleh pihak

nasabah atau mudharib.24

Contoh dari pembiayaan mudharabah: pihak bank dan nasabah

sepakat menjalankan usaha dengan modal sebesar Rp 100 juta yang

sepenuhnya modal tersebut di danai oleh pihak bank, dengan nisbah bagi

hasil sebesar 30:70. 30 untuk bank dan 70 untuk nasabah/pengelolah.

22

Muhammad Bin Yazid al Quwainy, Sunan Ibnu Majah Juz.2 (Beirut: Dar al Fikr. Tt),

768. 23

Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema

Insani, 2002) 96 24 Arcarya, Akad & Produk Bank Syariah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), 62

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

18

Apabila dalam kurun waktu yang disepakati yaitu 3 tahun pengelola

mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi menjadi dua

sesuai dengan kesepakatan. Dan apabila dalam 3 tahun mengalami

kerugian maka kerugian tersebut di tanggung oleh pihak bank selama

kerugian tersebut tidak dilakukan oleh pihak nasabah

d. Skema Al-Mudharabah

Gambar 2.1

Siklus Al-Mudharabah

Keahlian Modal 100%

Sumber: Ascarya, 2007: 61

4. Produk Pembiayaan Musyarakah

a. Musyarakah Perspektif Fiqh

Musyarakah atau sering di sebut Syarikah atau Syirkah berasal dari

fi’il madhiyang mempunyai arti sekutu atau teman perseroan,

perkumpulan, persyarikatan.25

25

Munawwir, Ahmad Warson, Al-Minawwir, Kamus Arab-Indonesia (Yogyakarta: Al-

Munawwir, 1984), 765

Nasabah Pihak Bank

Proyek / Usaha

Pembagian Keuntungan

Modal

Akad

Mudharabah

Nis

bah

Y%

Nis

bah

X%

Pen

gem

bal

ian M

odal

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

19

Definisi Syirkah menurut mazhab maliki adalah suatu izin ber-

tasharruf bagi masing-masing pihak yang bersertifikat. Menurut mazhab

Hambali Syirkah adalah persekutuan dalam hal hak dan tasharruf.

sedangkan menurut Syafi’i, syirkah adalah berlakunya hak atas sesuatu

bagi dua pihak atau lebih dengan tujuan persekutuan26

.

Bentuk-bentuk Musyarakah antara lain:27

1) Musyarakah Tetap

Bentuk Musyarakah yang paling sederhana adalah musyarakah tetap

ketika jumlah dan porsi modal yang disertakan oleh masing-masing

mitra tetap selama periode kontrak.

2) Musyarakah Menurun

Dua pihak bermitra untuk kepemilikan bersama suatu aset dalam bentuk

properti, peralatan, perusahaan atau lainya. Mereka bersepakat bahwa

bahwa pihak pertama sebagai pemilik modal atau pemilik barang dan

pihak kedua sebagai klien, akan membeli unit demi unit sehingga

barang yang dibutuhkan terpenuhi secara periodik. Keuntungan yang

dihasilkan pada tiap-tiap periode dibagi sesuai porsi kepemilikan aset

masing-masing pihak saat itu.

3) Musyarakah Mutanaqisnah

Yaitu suatu penyertaan modal secara terbatas dari mitra usaha kepada

perusahaan lain untuk jangka waktu tertentu, yang dalam dunia modern

26

A. Mas’adi, Ghufron, Fiqih Mualamah Kontekstual (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2002), 192 27 Arcarya, Akad & Produk Bank Syariah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), 60

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

20

biasa disebut Modal Ventura, tanpa Unsur-unsur yang dilarang dalam

syariah seperti riba, maysir, dan gharar

b. Landasan Hukum

Terdapat hukum dari transaksi di dalam Al-Qur’an, Hadist maupun Ijma’

sebagai berikut:

1) Al-Qur’an

Q.S An-Nisa, ayat 12

ى ششكبء ف انخهج ... نك ف ر كبا أكخش ي (٢٥) ... فإ

Artinya:

...Dan jika saudara-saudara itu lebih dua orang, maka mereka

bersyarikat pada yang sepertiga itu...28

Dari ayat diatas menunjukan bahwa Allah SWT mengakui adanya

persyerikatan dalam kepemilikan harta. Surat An-Nisa menyebutkan

bahwa perkongsian menyebutkan terjadi secara otomatis (Jabr) karena

warisan.29

2) Al-Hadits

الله تعبن ل:اب ا يبنى ك انشش ج بن ح ق خ

بصبحج,فب ا ر احذ ث اخب بصبحج خشجت ي ب. حذ

Dalam hadits di jelaskan: “Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah

SAW Bersabda: Allah SWT berfirman: aku adalah pihak ketiga dari

dua orang yang sedang berserikat selama salah satu dari keduanya tidak

28

Q.S An-Nisa, Ayat 12, Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: PT Syaamil Cipta

Media, 1987) 29

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah: Suatu Pengenalan Umum (Jakarta: Tazkia

Institite, 1999), 130

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

21

khianat terhadap saudaranya (temanya). Apabila diantara mereka ada

yang berkhianat, maka aku akan keluar dari mereka” (HR. Abu Daud)30

Hadits ini menjelaskan apabila ada yang berserikat maka Allah akan

ikut memberkahinya, dan apabila dalam suatu koprasi ada yang

berkhianat maka Allah akan menjauhi dan tidak akan memberikan

berkah-Nya.

2) Ijma’

Ibnu Qudamah dan kitabnya Al-Mughni yang dikutib Muhammad

Syafi’i Antonio dalam bukunya Bank Syariah dari Teori ke Praktik,

telah berkata: “Kaum Muslimin telah berkonsensus terhadap legitimasi

musyarakah secara global walaupun terdapat perbedaan dalam beberapa

elemen darinya”31

c. Musyarakah Perspektif Perbankan Syariah

Implementasi Musyarakah dalam perbankan syariah dapat dijumpai pada

pembiayaan-pembiayaan seperti:

1) Pembiayaan Proyek

Diaplikasikan untuk pembiayaan proyek dimana nasabah dan

perbankan sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek

tersebut, dan jika proyek tersebut sudah selesai maka nasabah

mengembalikan dana bank beserta bagi hasilnya.

30

Ash Shidieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Koleksi Hadis-hadis Hukum (Semarang:

PT. Petrajaya Mitrajaya, 2001), 175 31

Antonio, Muhammad Syafi’i, Op.cit, 91

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

22

2) Proyek Ventura

Penanaman modal atau investasi yang dilakukan nasabah pada saham,

dan pada akhirnya akan di jual kepada nasabah. Baik secara singkat

maupun bertahap32

Ketentuan Umun pembiayaan Musyarakah adalah sebagai berikut:33

1) Semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek Musyarakah dan

dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak ikut serta dalam

menentukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek.

Pemilik modal dipercaya untuk menjalankan proyek Musyarakah dan

tidak boleh melakukan tindakan seperti:

a) Menggabungkan dana proyek dengan dana pribadi.

b) Menjalankan proyek dengan pihak lain tanpa izin pemilik modal

lainya.

c) Memberi pinjaman pada pihak lain.

d) Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau digantikan

oleh pihak lain.

e) Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerjasama apabila : menarik

dari perserikatan, meninggal dunia dan menjadi tidak cakap hukum.

2) Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka waktu proyek

harus diketahui bersama. Keuntungan dibagi sesuai porsi kesepakatan,

sedangkan kerugian dibagi sesuai dengan porsi kontribusi modal.

32

Mahmudatus Sa’diyah, “Musyarakah dalam Fiqih dan Perbankan Syariah”, Jurnal

Equilibrium, Vol II No. 2 (Desember, 2014), 319 33

Karim Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta, PT. Raja

Grafindo Persada, 2004), 92-93

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

23

3) Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam akad. Setelah

proyek sesuai nasabah harus mengembalikan dana bersama bagi hasil

yang telah disepakati untuk bank.

d. Skema Al-Musyarakah

Secara umum aplikasi atau skema dari Musyarakah adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Siklus Al-Musyarakah

Sumber: Antonio, 2001: 94

5. Produk Piutang Murabahah

a. Pengertian Akad Murabahah

Murabahah yang berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah

transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntunganya. Bank

bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. harga jual

adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (marjin).34

34

Adiwarman A Karim, Bank Islam (Analisi Fiqh dan Keuangan), (Jakarta: PT

Rajagrafindo, 2004), 98

Bank Syariah Parsial:

Pembiayaan

Nasabah Parsial: Asset

Value

PROYEK USAHA

KEUNTUNGAN

Bagi Hasil keuntungan sesuai porsi kontribusi modal

(nisbah)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

24

Kedua belah pihak harus sepakat dengan harga jual dan jangka

waktu pembayaran. Harga jual yang di cantumkan di akad jual beli tidak

boleh berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan murabahah

selalu dilakukan dengan cara pembayaran cicil (bi tsaman ajil, atau

muajal). Dalam transaksi barang langsung diserahkan jika sudah

melakukan akad, dan pembayaranya di tangguhkan atau secara cicilan.35

b. Landasan Hukum

Landasan hukum dalam akad murabahah ini adalah sebagai

berikut:

1) Al-Qur’an

ان ... أحم الل ثب و انش حش ع ... ج

...dan Allah menghalalkan jual beli dan mrngharamkan riba... (QS. Al-

Baqarah:275)36

2) Al-Hadits

انج ا الله عه صه ا سهى قبل: انجش ف ث لا ح ن خ: ك

ثباشع ع ان ج ان خهط انجش قبسضخ, ان ت ل شنهج اجم,

ت( ع)سا اث يبج ع ص نهج

“Tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkahan: menjual dengan

pembayaran secara tangguh muqaradhah (nama lain dar mudharabah),

dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah dan

tidak untuk dijual” (HR. Ibnu Majah).37

35

Ibid, 98 36

Q.S Al-Baqarah ayat 275, Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: PT Syaamil Cipta

Media, 1987) 37

Mardiana, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2012), 143

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

25

3) Ijma’

Transaksi ini dipraktekan di berbagai kurun dan tempat tanpa ada yang

mengingkari. Kaidah fiqhyang menyatakan “pada dasarnya, semua

bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil uang

mengharamkanya”.

c. Murabahah menurut Perspektif Perbankan Syariah

Praktek piutang murabahah dalam perbankan suariah dapat di

simpulkan sebagai berikut: dapat di gunakan untuk memenuhi usaha

modal kerja, investasi dan konsumtif seperti pembelian kendaraan

bermotor, pembelian rumah dll.

d. Skema Murabahah

Gambar 2.3

Siklus Al-Murabahah

Sumber: Antonio, 2001: 94

Bank

Syariah

Nasabah

Penjual

1. Terjadi Negosiasi & Persyaratan

2. Akad Murabahah / Jual Beli

5. Bayar

4. B

arang &

Dokum

en

diserah

kan

3. B

eli Baran

g

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

26

6. Produk Piutang Qardh

a. Pengertian Akad Qardh

Qardh secara terminologi adalah memberikan harta kepada orang

yang akan memanfaatkanyadan mengembalikan gantinya dilain hari.38

Dalam literatur fiqih klasik, qardh dikategorikan dalam aqd tathawwui

atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial.39

b. Landasan Hukum40

Transaksi qardh di perbolehkan oleh para ulama berdasarkan

hadits riwayat Ibnu Majah dan Ijma ulama. Sungguhpun demikian, Allah

SWT mengajarkan kepada kita agar meminjamkan sesuatu bagi “agama

Allah”.

1) Al-Qur’an

ن أجش كشىي را انز قشض الله قشضب حسب فضبعف ن

Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,

Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan dia

akan memperoleh pahala yang banyak. (al-hadid:11)41

Yang menjadi landasan dalil dalam ayat ini adalah kita diseru

untuk “meminjamkan kepada Allah”, artinya untuk membelanjakan

harta dijalan Allah, selaras dengan meminjamkan kepada Allah, kita

juga diseru untuk “meminjamkan kepada sesama manusia”, sebagai

bagian dari kehidupan bermasyarakat.

38 Mardiana, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2012), 333-334 39

Antonio,Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori Ke Prakti (Jakarta: Tazkia Cendikia, 2001),

131 40

Ibid, 132 41

Q.S Al-Hadid ayat 11, Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: PT Syaamil Cipta

Media, 1987)

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

27

2) Al-Hadits

يسعد أ اث يسهى قشض ع سهى قبل يب ي صه الله عه انج

ح ب يش كصذقت إل كب ت ب قشضب يش يسه

Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi saw. berkata, “Bukan seorang

muslim (mereka) yang meminjamkan muslim (lainnya) dua kali kecuali

yang satunya adalah (senilai) sedekah.” (HR Ibnu Majah no.2421, kitab

al-Ahkam; Ibnu Hibban dan Baihaqi)42

1) Ijma

Para ulama telah menyepakati bahwa al-qardh boleh dilakukan.

Kesepakatan ulama ini didasari tabiat manusia yang tidak bisa hidup

tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya. Tidak ada seorangpun yang

memiliki segala barang yang ia butuhkan. Oleh karena itu, pinjam-

meminjam sudah menjadi satu bagian dari kehidupan di dunia ini. Islam

adalah agama yang sangat memperhatikan segenap kebutuhan umatnya.

c. Qardh Menurut Perspektif Perbankan Syariah

Aplikasi qardh dalam perbankan syariah ada empat hal:43

1) Sebagai Pinjaman Talangan Haji, dimana nasabah calon haji diberikan

pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan

haji. Nasabah akan melunasi sebelum keberangkatan haji.

42

kitab al-Ahkam, 2421 43

Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskriptif dan Ilustrasi

(Yogyakarta: Ekonosia kampus Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta, 2003), 82

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

28

2) Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit

syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai

milik bank melalui ATM. Nasabah akan mengembalikan sesuai waktu

yang ditetukan.

3) Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil dimana menurut perhitungan

bank akan memberatkan si pengusaha bila diberi pembiayaan dengan

skema jual-beli Ijarah atau bagi hasil.

4) Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan

fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank.

Pengurus bank akan mengembalikannya secara cicilan melalui

pemotongan gajinya.

d. Skema Qardh

Gambar 2.4

Siklus Qardh

Tenaga Kerja Modal 100%

Sumber: Ascarya, 2007: 46

Nasabah Bank

PROYEK USAHA

KEUNTUNGAN

Pinjaman Qardh

Kem

bali M

odal

100%

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

29

7. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

“analisis laporan keuangan adalah kegiatan membandingkan

kinerja perusahaan dalam bentuk angka-angka keuangan dengan

perusahaan sejenis atau dengan ngka-angka keuangan periode sebelumnya,

atau dengan angka-angka anggaran.44

Analisis laporan keuangan biasanya

untuk mengetahui profitabilitas (keuntungan), tingkat resiko dan tingkat

kesehatan suatu perusahaan.

Analisis rasio laporan keuangan dapat dilakukan dengan dua cara

yakni:

2) Analisi Horizontal (Perbandingan Laporan Keuangan)

Analisis dengan cara membandingkan neraca dengan laporan laba rugi

beberapa tahun terakhir secara berurutan. Maksudnya dengan

membandingkan hasil dari neraca dan laporan laba rugi sehingga dapat

mengetahu gambaran-gambaran selama beberapa tahun terakhir apakah

terjadi kenaikan atau penurunan.

3) Analis Vertikal (per Komponen)

Analis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos pos dalam

neraca dengan suatu jumlah tertentu dari neraca atau proporsi dari

unsur-unsur tertentu dari laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari

jumlah laporan laba rugi.

44

Dewi Utari, Ari Purwanti, Darsono Prawironegoro, Manajemen Keuangan Edisi Revisi

(Jakarta: Mitra Wacana Wedia, 2014), 53.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

30

Hasil analisis merupakan informasi bagi manajemen untuk

membuat keputusan di berbagai bidang pembiayaan, investasi dan oprasi.

Setiap manajer mambutuhkan informasi keuangan untuk membuat

program kerja, anggaran dan pengendalian.45

b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Berikut adalah tujuan dari analisis Laporan Keuangan:46

1) Investasi pada Saham

Risiko ini sama dengan resiko pada perusahaan umumnya. Analisis

risiko biasanya memfokus pada kemungkinan pada bangkrutnya

perusahaan atau kemungkinan perusahaan kesulitan pada bidang

keuangan.

2) Pemberian Kredit

Tujuanya adalah menilai kemampuan perusahaan dalam

mengembalikan pinjaman beserta bunganya. Fokus dalam penelitian ini

adalah kemampuan perusahaan dalam pemberian kredit jangka panjang.

3) Kesehatan Pemasok (supplier)

Perusahaan ingin memastikan bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa

bertahan terus. Pengetahuan akan kondisi supplier juga akan

bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan negosiasi dengan

supplier.

45

Dizere Alice Bellina, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli dan Pembiayaan Bagi Hasil

Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri (Periode 2009-2014)” (Skripsi Universitas

Islam Negeri Raden Intan, Lampung: 2017) 84-85 46

Mamduh Hanafi, Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan Edisi Kelima (Yogyakarta:

UPP STIM YKPN, 2016), 6-9

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

31

4) Kesehatan Pelanggan (customer)

Apabila perusahaan akan memberikan kredit kepada pelanggan maka

perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan tersebut.

5) Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Perusahaan

Karyawan atau calon karyawan akan tertarik untuk menganalisis

keuangan dari perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut

memiliki prospek keuangan yang baik atau tidak.

6) Pemerintah

Pemerintah bisa menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan

besarnya pajak dari perusahaan tersebut.

7) Analisis Internal

Pihak internal perusahaan (manajemen) akan membutuhkan analisis

laporan keuangan dari perusahaan untuk menentukan sejauh mana

perkembangan perusahaan.

8) Analisis Pesaing

Kondisi keuangan pesaing bisa memperi informasi kepada perusahaan

sejauh mana kekuatan dari perusahaan pesaing tersebut. Dan juga untuk

mencari strategi perusahaan.

9) Penilaian Keuangan

Analisis keuangan juga bisa dipakai untuk menentukan besarnya

kerusakan yang dialami oleh perusahaan.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

32

c. Analisis Rasio Keuangan

Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokan kedalam beberapa

macam kategori, yaitu:47

1) Rasio Likuiditas

Mengukur likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva

lancarnya (utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan).

Dalam rasio ini terdapat dua perhitungan yakni:

a) Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang

jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.

b) Rasio Cepat (Quich Ratio)

Rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang

jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya tanpa

memasukan persediaan.

2) Rasio Profitabilitas

Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

(profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang

tertentu. Ada tiga rasio:

47

Ibid, 75-83

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

33

a) Net Profit Margin

Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

b) Return On Invesment atau Return On Asset

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu.

c) Return On Equity

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan modal saham tertentu.

8. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan antara Pembiayaan Mudharabah dengan ROA

Menurut Amri (2015) pembiayaan Mudharabah berpengaruh

terhadap Profitabilitas, begitupun menurut Maya (2017) turut mengatakan

bahwa hasil penelitianya juga menunjukan bahwa Pembiayaan

Mudharabah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Return

On Asset (ROA).

Dalam perbankan memperoleh laba adalah hal yang penting,

dimana laba yang didapatkan akan mempengaruhi Profit dan kesehatan

dari bank tersebut. Salah satu faktor yang dapat meningkatan Profitabilitas

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

34

adalah produk pembiayaan. Semakin lancar nasabah yang melakukan

transaksi pembiayaan Mudharabah dan lancar dalam hal pengambilan

dana, maka diharapkan kinerja keuangan akan menjadi semakin lebih

meningkat.

H1 : Pembiayaan Mudharabah berpengaruh signifikan terhadap ROA

b. Hubungan antara Pembiayaan Musyarakah terhadap ROA

Menurut Maya (2017) turut mengatakan bahwa hasil penelitianya j

menunjukan bahwa Pembiayaan Musyarakah berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Dalam perbankan memperoleh laba adalah hal yang penting,

dimana laba yang didapatkan akan mempengaruhi Profit dan kesehatan

dari bank tersebut. Salah satu faktor yang dapat meningkatan Profit adalah

produk pembiayaan. Semakin lancar nasabah yang melakukan transaksi

pembiayaan Musyarakah dan lancar dalam hal pengambilan dana, maka

diharapkan Profitabilitas akan menjadi semakin lebih meningkat.

H2 : Pembiayaan Musyarakah berpengaruh signifikan terhadap ROA

c. Hubungan antara Piutang Murabahah terhadap ROA

Menurut Maya (2017) turut mengatakan bahwa hasil penelitianya

menunjukan bahwa Pembiayaan Murabahah berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Dalam perbankan memperoleh laba adalah hal yang penting,

dimana laba yang didapatkan akan mempengaruhi kinerja dan kesehatan

dari bank tersebut. Salah satu faktor yang dapat meningkatan kinerja

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

35

keuangan adalah produk pembiayaan. Semakin lancar nasabah yang

melakukan transaksi Piutang Murabahah (masuk kategori pembiayaan)

dan lancar dalam hal pengambilan dana, maka diharapkan kinerja

keuangan akan menjadi semakin lebih meningkat.

H3 : Piutang Murabahah berpengaruh signifikan terhadap ROA

d. Hubungan antara Piutang Qardh terhadap ROA

Menurut Riyanto dan Prakoso “makin besarnya jumlah perputaran

piutang berarti semakin besar resiko, tetapi bersamaan dengan itu juga

akan memperbesar profitabilitas (ROA)”.48

Dalam perbankan memperoleh laba adalah hal yang penting,

dimana laba yang didapatkan akan mempengaruhi kinerja dan kesehatan

dari bank tersebut. Salah satu faktor yang dapat meningkatan kinerja

keuangan adalah produk pembiayaan. Semakin lancar nasabah yang

melakukan transaksi piutang Qardh (masuk kategori pembiayaan) dan

lancar dalam hal pengambilan dana, maka diharapkan kinerja keuangan

akan menjadi semakin lebih meningkat.

H4 : Piutang Qardh berpengaruh signifikan terhadap ROA

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu yang telah

diuraikan, maka kerangka konsep penelitian ini adalah adanya indikator suatu

perusahaan perbankan yaitu pembiayaan mudharabah, musyarakah dan piutang

48

Prakoso, Pengaruh Profita-bilitas, Kepemilikan Keluarga, dan Corporate Governance

Terhadap Penghindaran Pajak di Indonesia (Simposium Nasional Akuntansi XVII, 2014) 6.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

36

Murabahah dan Piutang Qardh yang mempunyai pengaruh terhadap baik

tidaknya Profitabilitas yang ada dalam suatu perusahaan perbankan.

Dalam pengukuran Profitabilitas tersebut menggunakan alat pengukuran

yaitu ROA. ROA ini digunakan untuk menunjukan kemampuan aktiva perusahaan

untuk menghasilkan laba operasi.

Kerangka konsep sebagai berikut:

Gambar 2.5

Bagan Kerangka Pemikiran

H1 H2 H3

H4

D. Hipotesis

Hipotesis berasal dari perkataan hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti

kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat

atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara.49

49Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 80.

Pembiayaan

Mudharabah

(X1)

Pembiayaan

Musyarakah

(X2)

Piutang

Murabahah (X3)

Piutang Qardh

(X4)

Return On

Asser ROA

(Y)

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42047/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 15. · Dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana

37

Dalam penelitian ini terdapat beberapa Hipotesis sebagai berikut:

H1 : Pembiayaan Mudharabah diduga berpengaruh terhadap ROA.

H2 : Pembiayaan Musyarakah diduga berpengaruh terhadap ROA.

H3 : Piuatang Murabahah diduga berpengaruh terhadap ROA

H4 : Piutang Qardh diduga berpengaruh terhadap ROA