bab ii tinjauan pustaka a. obesitas 1. pengertian obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/wiji saputri...

33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitas Menurut Galih (2012) obesitas merupakan keadaan patologis karena penimbunan lemak berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Penderita obesitas adalah seseorang yang timbunan lemak bawah kulit terlalu banyak. Obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya. Perbandingan normal antara lemak tubuh dan berat badan adalah sekitar 12-35% pada wanita dan pada pria 18-23%. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes militus, penyakit jantung koroner dan hipertensi. Nuri Rahmawati (2009) Obesitas berhubungan dengan pola makan, terutama makan makanan yang mengandung tinggi kalori, tinggi garam, dan rendah serat. Selain itu terdapat faktor lain yang mempengaruhi seperti faktor demografi, faktor sosio kultur, faktor biologi dan faktor keturunan. Menurut dietz anak yang beresiko menderita obesitas sebesar 80% jika kedua orangtuanya mengalami obesitas. Sedangkan anak akan beresiko menderita obesitas sebesar 40% jika salah satu orangnya mengalami obesitas. 10 Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Upload: trinhthuan

Post on 07-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Obesitas

1. Pengertian Obesitas

Menurut Galih (2012) obesitas merupakan keadaan patologis karena

penimbunan lemak berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi

tubuh. Penderita obesitas adalah seseorang yang timbunan lemak bawah

kulit terlalu banyak. Obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu

penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi

kebutuhannya. Perbandingan normal antara lemak tubuh dan berat badan

adalah sekitar 12-35% pada wanita dan pada pria 18-23%. Obesitas

merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit

degeneratif seperti diabetes militus, penyakit jantung koroner dan

hipertensi. Nuri Rahmawati (2009) Obesitas berhubungan dengan pola

makan, terutama makan makanan yang mengandung tinggi kalori, tinggi

garam, dan rendah serat. Selain itu terdapat faktor lain yang

mempengaruhi seperti faktor demografi, faktor sosio kultur, faktor biologi

dan faktor keturunan. Menurut dietz anak yang beresiko menderita

obesitas sebesar 80% jika kedua orangtuanya mengalami obesitas.

Sedangkan anak akan beresiko menderita obesitas sebesar 40% jika salah

satu orangnya mengalami obesitas.

10

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

11

Para ahli menetapkan angka indeks masa tubuh (BMI/Body Mas

Indeks). BMI untuk mengukur lemak tubuh berdasarkan pembagian berat

badan dalam kg dengan kuadrat tinggi badan meter (kg/ m2). Para ahli

sedang memikirkan klasifikasi BMI tersendiri untuk orang Asia , misalnya

di Singapura orang dengan BMI 27-28 mempunyai lemak tubuh yang

sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI 22

menjadi 24, meningkat kejadian diabetes melitus 2 kali lipat. Dan bila

menjadi 28, kejadian diabetes meningkat 3 kali lipat (Faisal Yatim, 2005)

Salah satu cara mengetahu obesitas atau tidaknya seseorang dapat

dihitung dengan rumus Body Mas Indeks yaitu : Hasil dari perhitungan

tersebut kemudian dicocokan dengan kurva BMI. Interprestasinya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1. Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas berdasarkan

IMT menurut kriteria Asia Pasifik.

Table 2.1 kriteria obesitas

Klasifikasi IMT (kg/m2

)

Sangat kurus <17

Kurus 17,0-18,5

Normal 18,5-24,9

Gemuk 25,0-29,9

Obesitas I Ringam 30,0-34,9

Obesitas II Sedang 35,00-39,9

Obesitas III Berat >40

Sumber WHO WPR/IASO/IOTF dalam The Asia-Pasific

Perspestive:Redefinig Obesity and its Treatment (2006).

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

12

2. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Obesitas

Pada dasarnya obesitas terjadi karena energi yang didapat lewat

makanan melebihi energi yang dikeluarkan anak. Ketidakseimbangan ini

didapat dari berlebihnya energi yang diperoleh atau berkurangnya energi

yang dikeluarkan untuk metabolisme tubuh, thermolegulasi, dan aktivitas

fisik (Galih, 2012).

Menurut Galih (2012) ada tiga penyebab obesitas, antara lain

disebabkan oleh :

a. Faktor Faktor Fisiologis

Faktor-faktor fisiologis dapat herediter maupun nonherediter.

Variabel yang bersifat herediter (internal faktor) merupakan variabel

yang berasal dari faktor keturunan. Sedangkan faktor yang bersifat

nonherediter (eksternal faktor) merupakan faktor yang berasal dari luar

individu, misalnya jenis makanan yang dikonsumsi dan taraf kegiatan

yang dilakukan individu.

b. Faktor Psikologis

Sebab-sebab psikologis terjadinya kegemukan ialah bagaimana

gambaran kondisi emosional yang tidak stabil yang menyebabkan

kecenderungan seorang individu untuk melakukan pelarian diri dengan

cara banyak makan makanan yang mengandung kalori atau kolestrol

tinggi. Kondisi ini biasanya bersifat ekstrim, artinya menimbulkan

gejolak emosional yang sangat dahsyat dan bersifat traumatis.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

13

c. Faktor Kecelakaan atau Cidera Otak

Salah satu faktor penyebab terjadinya obesitas adalah kecelakaan

yang menyebaban cidera otak terutama pada pusat pengaturan rasa

lapar. Kerusakan syaraf otak ini menyebabkan individu tidak pernah

merasa kenyang, walaupun telah makan makanan yang banyak, dan

akibatnya badan individu menjadi gemuk.

3. Resiko Penderita Obesitas

Menurut Pingkan Palilingan (2010), banyak sekali resiko gangguan

kesehatan yang dapat terjadi pada anak dan remaja yang mengalami

obesitas. Anak dengan obesitas akan mengalami masalah dengan sistem

jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yaitu hipertensi dan

displidemia (kelainan pada kolesterol). Bisa juga mengalami gangguan

fungsi hati dimana terjadi peningkatan SGOT dan SGPT serta hati yang

membesar. Bisa juga terbentuk batu empedu dan penyakit kencing manis

(diabetes militus). Pada sistem pernafasan dapat terjadi gangguan fungsi

paru, mengorok saat tidur dan sering mengalami tersumbatnya jalan nafas

(obstructive sleep apnea).

Obesitas juga bisa mempengaruhi kesehatan kulit dimana dapat

terjadi striae atau garis-garis putih terutama dibagian perut (white/purple

stripes). Selain itu, gangguan psikologis dapat terjadi dengan anak atau

remaja yang mengalami obesitas. Badan yang terlalu gemuk sering

membuat anak diejek oleh teman-temanya. Sehingga memiliki dampak

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

14

yang kurang baik pada perkembangan psikologis anak (Pingkan

Palilingan, 2010).

Selain masalah kosmetik, kegemukan merupakan masalah kesehatan

yang sangat serius. Di Amerika 300.000 kematian pertahun disebabkan

oleh karena faktor kegemukan. Kegemukan dapat memicu timbulnya

beberapa penyakit kronis yang sangat serius seperti :

a. Resistensi Insulin

Insulin dalam tubuh berguna untuk menghantarkan glukosa

sebagai bahan bakar pembentukan energi kedalam sel maka insulin

akan menjaga kadar gula tingkat yang normal. Pada orang gemuk

terjadi penumpukan lemak yang tinggi didalam tubuhnya, sementara

lemak masih resisten terhadap insulin. Sehingga untuk menghantarkan

glukosa kedalam sel lemak dan menjaga kadar gula darah tetap normal,

pankreas sebagai pabrik insulin dibagian pulau-pulau langerhans,

memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak. Lama kelamaan,

pankreas tidak sanggup lagi memproduksi insulin dalam jumlah besar

sehingga kadar gula darah berangsur naik dan terjadilah apa yang

disebut Diabetes Melitus tipe 2.

b. Tekanan darah tinggi

Hipertensi sangat umum terjadi pada orang gemuk. Para peneliti

di Norwegia menyebutkan bahwa peningkatan tekanan darah pada

perempuan gemuk lebih mudah terjadi jika dibndingkan dengan laki-

laki gemuk. Peningkatan tekanan darah juga mudah terjadi pada orang

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

15

gemuk tipe apel (central obesity konsentrasi pada lemak perut) bila

dibandingkan dengan mereka yang gemuk tipe buah pear (konsentrasi

lemak ada pinggul dan paha).

c. Serangan jantung

Penelitian terakhir menunjukan bahwa resiko terkena penyakit

jantung koroner pada orang gemuk tiga sampai empat kali lebih tinggi

bila dibandingkan dengan orang normal. Setiap peningkatan 1 kilogram

berat badan terjadi peningkatan kematian akibat penyakit jantung

koroner sebanyak 1% .

4. Cara Mengatasi Obesitas

Penanganan obesitas pada anak dan remaja ditujukan untuk

mencapai berat badan yang ideal dan pengurangan BMI secara aman dan

efektif serta mampu mencegah komplikasi jangka panjang akibat obesitas

seperti hipertensi, diabetes militus, dan penyakit kardiovaskuler. Karena

demikian kompleksnya permasalaha obesitas ini maka perlu ditangani

bersama antara dokter anak, psikologi, ahli gizidan tentu saja orangtua.

Oleh karena anak sedang dalam masa pertumbuhan maka menurunkan

berat badan anak harus dilakukan dengan perhitungan yang tepat agar

tidak menganggu pertumbuhanya. Menurut Rahmatika (2008) bahwa ada

beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani obesitas, antara lain:

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

16

a. Non Farmakologi

1) Olahraga

Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang bersifat

aerobik, yaitu olahraga yang menggunakan oksigen dalam sistem

pembentukan energinya. Atau dengan kata lain olahraga yang tidak

terlalu berat namun dalam waktu lebih dari 15menit. Contohnya

olahraga yang dianjurkan antara lain berjalan selama 20-30 menit

setiap harinya, berenang, bersepeda, jogging.

2) Diet

Karena diet berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi

dalam keluarga sehari-hari maka partisipasi seluruh anggota keluarga

untuk ikut mengubah pola makanan akan sangat bermanfaat.

Kurangi konsumsi makanan cepat saji dan banyak mngandung lemak

terutama asam lemak tak jenuh dan mengurangi makanan yang

manis-manis.

3) Terapi Psikologis

Hal ini terutama ditujukan jika penyebab obesitas adalah

masalah psikologis seperti perceraian orangtua, ketidak harmonisan

dalam keluarga maupun rendahnya tingkat percaya diri anak. Selain

itu kegemukan juga menyebabkan anak menjadi minder dan

cenderung mengasingkan diri dari teman sebayanya.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

17

4) Operasi

Penanganan obesitas dengan cara operasi dilakukan apabila

keadaan penderita sudah tidak mungkin lagi untuk diberikan cara-

cara lain seperti olahraga dan diet. Cara ini dilakukan juga dengan

alasan untuk mendapatkan tubuh yang ideal dengan cara yang cepat.

Operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat jaringan lemak

bawah kulit yang berlebihan pada penderita.

b. Farmakologi

1) Orlistat menginduksi penurunan berat badan dengan cara

menurunkan absopsi lemak dan mengembangkan profil lipid, control

glukosa dan metabolit yang lain. Nyeri perut atau colic, flatulence,

fecal urgency, banyak terjadi pada 80% individu dari ringan sampai

berat. Dan berkembang setelah 1-2 tahun terapi. Orlistat

bereinteraksi dengan absorbsi vitamin larut lemak dan siklosporine.

2) Sibutramin lebih efektif dari pada placebo tetapi pasien akan

berkurang berat badanya setelah 6bulan terapi. Mulut kering,

anorexia, insomnia, konstipasi mulai timbul 3kali lebih sering dari

pada placebo. Sibutramine tidak digunakan pada pasien dengan

stroke.

3) Dietilpropion (25mg sebelum makan atau 75mg pada sediaan lepas

lambat setiap pagi) lebih efektif daripada placebo dapat mengurani

berat badan dengan cepat. Adalah salah satu surpresan noradrenergic

yang aman dan dapat digunakan pada pasien dengan hipertensi

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

18

ringan sampai sedang atau angina tapi tidak dapat digunakan ada

pasien hipertensi berat atau penyakit kardiovaskuler yang signifikan

(Dipiro, 2005)

5. Beberapa Opsi Untuk Mengatasi Obesitas, Berikut Penjelasanya

a. Kurangi makanan yang mengandung lemak dan minyak

Kita tahu makanan seperti ini sangat banyak menghasilkan lemak

dalam tubuh. Banyak makanan yang mengandung jenis ini seperti

lemak hewan (sapi, lembu, dan kambing), makanan gorengan, dan

macam makanan yang diolah dengan menggunakan minyak. Dan kalau

hewan ditemukan dalam bentuk hidangan sup dan sejenisnya.

b. Perbanyak Olahraga

Olahraga menjadi bagian penting bagi tubuh karena dengan

olahraga tubuh akan mengubah lemak menjadi karbohidrat yang

dijadikan sangat sumber energi untuk beraktivitas, semakin banyak

beraktivitas maka semakin banyak lemak yang akan dibakar menjadi

energi. Maka dari itu olahraga memang sangat baik untuk membakar

lemak dalam tubuh sehingga membuat tubuh menjadi lebih sehat dan

bugar.

c. Kurangi porsi makan

Banyak makan sedikit gerak inilah menjadi salah satu efek

kegemukan. Ada kalanya kita makan sesuai porsi dan kegiatan kita

sehari-harinya. Jangan mengkonsumsi nasi terlalu berlebihan jika kita

tidak melakukan aktivitas berat. Karena ini biasanya tidak seimbang

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

19

antara makanan yang dimakan dengan pergerakan aktivitas yang

dilakukan. Makanlah makanan yang seimbang sesuai dengn aktivitas

sehari-hari.

d. Kurangi Mengemil Makanan

Mengemil artinya terlalu banyak mengkonsumsi makanan ringan,

seperti makanan instan, contohnya : kerupuk, cokelat biskuit, minum es,

dan lain-lain (Dewi Nur, 2013)

B. Percaya Diri

1. Definisi Percaya Diri

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat

penting dalam kehidupan manusia. Anita Lie (2003) menjelaskan bahwa

kepercayaan diri merupakan salah satu faktor seseorang untuk dapat

mempertimbangkan dan membuat keputusan tertentu sendiri. Santrock

(2003) mendefinisikan kepercayaan diri merupakan sebuah dimensi

evaluatif yang menyeluruh dari diri seseorang sehingga seseorang dapat

melihat gambaran positif dari diri mereka. Percaya diri juga dapat disebut

sebagai harga diri atau gambaran diri. Hal ini diperkuat oleh Anita Lie

(2003) yang menjelaskan bahwa percaya diri adalah sikap yakin akan

kemampuan diri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan masalah.

Dengan kepercayaan diri seseorang akan merasa lebih berharga dan

mempunyai kemampuan untuk menjalani kehidupan.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

20

Dari pendapat yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri adalah suatu aspek kepribadian yang dimiliki oleh

seseorang berupa keyakinan dan kemampuan diri, kemandirian dan

mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam

hidupnya. Individu yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi akan

mudah untuk masuk kedalam lingkungan tertentu sedangkan individu yang

kurang memiliki rasa percaya diri akan sulit untuk masuk pada lingkungan

pergaulan.

2. Aspek-aspek Kepercayaan Diri

Sukria berpendapat bahwa orang yang mempunyai rasa percaya diri

yang tinggi akan mampu bergaul secara fleksibel, mempunyai toleransi

yang cukup baik, bersikap positif, tidak mudah terpenaruh dengan orang

lain dalam bertindak dan mampu menentukan langkah-langkah pasti dalam

kehidupanya. M. Nur Ghufron (2011) juga menyatakan bahwa orang yang

mempunyai kepercayaan diri yang positif adalah orang yang memiliki : 1)

Keyakinan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya

mencakup segala potensi dalam dirinya, ia mampu secara sungguh-

sungguh akan apa yang akan dilakukanya. 2) Optimis yaitu sikap optimis

yang dimiliki seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi

segala hal tentang diri dan kemampuanya.

Menurut Marwati (2009) ada beberapa aspek kepercayaan diri yang

dapat diungkapkan : 1) Mandiri, adalah sikap tidak tergantung pada orang

lain dan merasa tidak perlu dukungan dari oranglain dalam melakukan

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

21

sesuatu. 2) tidak mementingkan diri sendiri dan toleran, dapat mengerti

kesukaran yang ada pada diri sendiri dan dapat menerima pendapat dari

orang lain.

Dari beberapa pemaparan para ahli dapat disimpulkan bahwa

kepercyaan diri dapat memiliki beberapa aspek yaitu : yakin akan

kemampuan diri sendiri, berani mengungkapkan pendapat, mandiri,

mampu bergaul secara fleksibel, dan mampu mengambil langkah pasti

dalam kehidupanya.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Perkembangan

Kepercayaan Diri

Rasa percaya diri merupakan pengalaman masa kanak-kanak hingga

dewasa, terutama sebagai akibat dari hubungan dengan oranglain. Para ahli

kepercayaan ahli berkeyakinan bahwa kepercayaan diri diperoleh melalui

proses yang berlangsung sejak usia dini. Adapun fakor-faktor yang

mempengaruhi kepercayaan diri, yang antara lain disebutkan oleh

Santrock (2003)

a. Faktor Internal

1) Konsep Diri

Terbentuknya kepercayaan diri pada diri seseorang diawali

dengan perkembangan konsep diri. Konsep diri merupakan evaluasi

terhadap sesuatu yang sangat spesifik dari diri kita. Pada dasarnya

apabila seserang sudah memiliki konsep diri yang baik, maka orang

tersebut juga kaan memiliki kepercayaan yang tinggi.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

22

a) Citra Tubuh

Menurut kamus psikologi (Chaplin, 2010) citra tubuh

adalah ide seseorang mengenai penampilanya dihadapan orang

(bagi) oranglain. Feldman (2010) menyatakan bahwa citra tubuh

merupakan gambaran dan evaluasi mengenai penampilan

seseorang. Dacey & Kenny (2009) menyatakan bahwa citra tubuh

adalah keyakinan seseorang akan penampilan mereka dihadapan

oranglain.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa citra tubuh

adalah penampilan seseorang terhadap dirinya untuk dihadapkan

atau ditujukan kepada oranglain. Citra tubuh juga

menggambarkan bagaimana seseorang dapat memandang dirinya

secara positif dan negatif.

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan citra tubuh

(1) Jenis kelamin

Chase (2009) menyatakan bahwa jenis kelamin adalah

faktor paling penting dalam perkembangan citra tubuh

seseorang. Deacy dan Kenny (2009) juga sependapat bahwa

jenis kelamin mmpengaruhi citra tubuh. Beerapa penelitian

yang sudah dilakukan menyatakan bahwa wanita lebih negatif

memandang citra tubuh dibandingkan pria.

Pria ingin bertubuh besar dikarenakan mereka ingin

tampil percaya diri didepan teman-temannya dan mengikuti

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

23

trend yang sedang berlangsung. Sedangkan wanita ingin

memiliki tubuh kurus menyerupai ideal yang digunakan untuk

menarik perhatian pasanganya. Usaha yang dilakukan pria

untuk membuat tubuh lebih berotot dipengaruhi oleh gambar

dimedia masa yang memperlihatkan model pria yang kekar dan

berotot. Sedangkan wanita cenderung untuk menurunkan berat

badan (Anderson, 2008)

(2) Usia

Pada tahun perkembangan remaja, citra tubuh menjadi

penting (Papalia & Olds, 2008). Hal ini berdampak pada usaha

berlebihan pada remaja untuk mengontrol berat badan.

Umumnya lebih sering terjadi pada remaja putri daripada

remaja putra. Remaja putri mengalami kenaikan berat badan

pada masa pubertas dan menjadi tidak bahagia tentang

penampilan dan hal ini dapat menyebabkan remaja putri

mengalami gangguan makan (eating disorder). Ketidakpuasan

remaja putri pada tubuhnya meningkat pada awal hingga

pertengahan usia remaja sedangkan pada remaja putra yang

semakin berotot juga semakin tidak puas dengan tubuhnya

(Papalia & Olds, 2008)

(3) Media Massa

Tinggeman (2009) mengatakan bahwa media yang

muncul dimana-mana memberikan gambaran ideal mengenai

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

24

figur perempuan dan laki-laki yang dapat mempengaruhi

gambaran tubuh seseorang. Tinggeman (2009) juga

menyatakan media massa menjadi pengaruh yang paling kuat

dalambudaya sosial.

Anak-anak dan remaja lebih banyak menghabiskan

waktunya dengan menonton televisi. Konsumsi media yang

tinggi dapat mempengaruhi konsumen. Isi tayangan media

sering menggambarkan bahwa standar kecantikan perempuan

adalah tubuh yang kurus dalam hal itu berarti dengan level

kekurusan yang dimiliki, kebanyakan perempuan percaya

bahwa mereka adalah orang-orang yang sehat. Media juga

menggambarkan gambaran ideal bagi laki-laki adalah dengan

memiliki tubuh yang berotot.

(4) Keluarga

Menurut teori social leraning, orangtua merupakan

model yang paling penting dalam proses sosialisasi sehingga

mempengaruhi gambarantubuh anak anaknya melalui

modeling, feedback, dan intruksi. Fisher dan Strack (2007)

menyatakan bahwa gambaran tubuh melibatkan bagaimana

orangtua menerima keadaan bayinya baik terhadap jenis

kelamin bayinya dan bagaimana wajah bayinya kelak. Ketika

bayi lahir, orangtua menyambut bayi tersebut dengan

pengharapan akan adanya bayi ideal dan membandingkannya

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

25

dengan penampilan bayi sebenarnya. Kebutuhan emosional

bayi adalah disayangi lingkungan yang dapat mempengaruhi

harga diri seseorang. Harapan fisik bayi oleh orangtua sama

seperti harapan anggota keluarga lain yait tidak cacat tubuh.

(5) Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal membuat seseorang cenderung

membandingkan diri dengan oranglalin dan feedback yang

diterima mempengaruhi konsep diri termasuk mempengaruhi

bagaimana perasaan terhadap penampilan fisik. Hal inilah yang

sering membuat orang merasa cemas dengan penampilanya

dan gugup ketika orang lain melakukan evaluasi terhadap

dirinya. Rosen (2010) menyatakan bahwa feedback terhadap

penampilan dan kompetensi teman sebaya dan keluarga dalam

hubungan interpersonal dapat mempengaruhi bagaimana

pandangan dan perasaan mengenai tubuh. Menurut Dunn &

Gokee (2009) menerima feedback mengenai penampilan fisik

berarti seseorang mengembangkan persepsi tentang bagaimana

oranglain memandang dirinya. Keadaan tersebut dapat

membuat mereka melakukan perbandingan sosial yang

merupakan salah satu proses pembentukan dalam penilaian diri

mengenai daya tarik fisik. Pikiran dan perasaan mengenai

tubuh bermula dari adanya reaksi oranglain. Dalam konteks

perkembangan, gambaran tubuh berasal dari hubungan

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

26

interpersonal. Perkembangan emosional dan pikiran individu

juga berkontribusi pada bagaimana seseorang melihat dirinya.

Maka, bagaimana seseorang berpikir dan merasa mengenal

tubuhnya dapat mempengaruhi hubungan dan karakteristik

psikologis (Chase, 2009)

(6) Dimensi Citra Tubuh

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

mengenai citra tubuh pada umumnya menggunakan

Multidimensional Body Self Relation Questionnaire

Appearance Scales (MBSRQ-AS) yang dikemukakan oleh

Cash. Pengukuran gambaran tubuh dalam penelitian ini

menggunakan diemnsi-dimensi pada alat ukur yang

dikemukakan oleh Cash (2009) mengemukakan adanya citra

tubuh, yaitu :

(a) Apparance Evaluation (orientasi penampilan), yaitu

mengukur evaluasi dari penampilan dan keseluruhan tubuh,

apakah menarik atau tidak menarik serta memuaskan dan

tidak memuaskan.

(b) Apparance Orientation (orientasi Penampilan), yaitu

perhatian individu terhadap penampilan dirinya dan usaha

yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan dirinya.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

27

(c) Body Area Satisfaction (kepuasaan terhadap bagian tubuh),

yaitu mengukur kepuasan ndividu terhadap bagian tubuh

secara spesifik, seperti wajah, rambut, tubuh bagian bawah

(pantat, paha, pinggul, kaki), tibuh bagian tengah

(pinggang, perut), tubuh bagian atas (dada, bahu, lengan).

(d) Overwight Preocupation (kecemasan menjadi gemuk), yaitu

mengukur kecemasan terhdap kegemukan, kewaspadaan

individu terhadap berat badan, kecenderungan melakukan

diet untu menurunkan berat badan dan membatasi pola

makan.

(e) Self-Classified Weight (pengkategorian ukuran tubuh), yaitu

mengukur bagaimana individu mempersepsi dan menilai

berat badanya, dari sangat kurus sampai sangat gemuk.

2) Kondisi fisik

Kondisi fisik merupakan keadaan yang tampak secara

langsung dan melekat pada diri individu. Kepercayaan diri seseorang

berawal dari pengenalan diri secara fisik, bagaimana menilai,

menerima atau menolak gambaran dirinya. Individu yang merasa

puas dengan kondisi fisiknya cenderung memiliki kepercayaan diri

yang tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi fisik

berkorelasi sangat kuat dengan kepercayaan diri.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

28

3) Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu hal yang pernah dialami oleh

seseorang individu dan dapat berpengaruh pada kehidupan

selanjutnya. Contoh dari pengalaman itu sendiri yaitu pengalaman

masa kecil, kejadian-kejadian masa kecil serta dukungan dari

lingkungan, rumah juga dapat mempengarui perkembangan

kepercayaan diri. Dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi

pada masa lampau, seseorang remaja akan terus mencoba

mengevaluasi diri mereka sehingga terjadi persetujuan dalam diri

mereka dan dapat meningkatkan rasa percaya diri.

4) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap

tingkat kepercayaan diri seseorang, tingkat pendidikan yang rendah

akan menjadikan orang tersebut tergantung dan berada dalam kuasa

orang lain yang lebih pintar darinya. Sebaliknya orang-orang yang

mempunyai pendidikan tinggi akan memiliki tinggi akan memiliki

tingkat kepercayaan tinggi yang lebih karena mereka tahu tugas-

tugas apa yang penting untuk mencapai tujuannya. Konsep ini

hampir sama dengan apa yang disebutkan Bandura mengenai

kualitas diri yang merupakan keyakinan individu untuk dapat

menguasai situasi tertentu dan menghasilkan sesuatu yang positif.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

29

b. Faktor Eksternal

1) Orang tua

Penilaian dan harapan orangtua berikan akan menjadi penilaian

individu dalam memandang dirinya. Jika individu tidak dapat

memenuhi sebagian besar harapan dan jika keberhasilanya tidak

diakui oleh oranglain maka akan memunculkan rasa tidak mampu

dan rendah diri. Keharmonisan serta partisipasi anak dalam aktivitas

keluarga juga mempengaruhi tingkat percaya diri seseorang.

2) Sekolah

Sekolah merupakan tempat panutan anak selain dalam

keluarga. Siswa yang banyak dihukum dan ditegur cenderung lebih

sulit untuk mengembangkan rasa percaya diri dibandingkan dengan

siswa yang dipuji dan mendapatkan penghargaan karena prestasinya.

Selain itu dukungan teman sekelas juga mempengaruhi kuat terhadap

perkembangan percaya diri remaja.

3) Teman sebaya

Pengakuan dengan teman-teman akan menentukan

pembentukan gambaran diri seseorang. Apabila individu merasa

diterima, disenangi, dihormati oleh temanya, maka akan cenderung

merasa percaya diri dan merasa terpacu untuk mengembangkan

potensi-potensi yang dimilikinya. Penerimaan dari lingkungan sosial

tentu saja akan membangkitkan suatu konsep diri yang kuat untuk

menghadapi lingkungan sosialnya. Disisi lain, penolakan dari

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

30

lingkungan sosial akan memberikan suatu konsep diri yang negatif

dalam diri individu sehingga muncul perasaan cemas dan tidak

percaya diri untuk melangkah.

4. Ciri-ciri Individu yang Percaya Diri

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku untuk memperoleh hasil

seperti yang diharapkan. Ciri-ciri perilaku yang mncerminkan percaya diri

menurut Anita Lie (2003) adalah :

a. Yakin kepada diri sendiri yaitu seseorang yang percaya diri akan

memahami kemampuan yang dimiliki dan mengetahui apa yang

dilakukan.

b. Tidak bergantung pada orang lain yaitu orang yang percaya akan

bersikap mandiri dan berusaha mengerjakan sesuatu hal dengan

kemampuan dirinya sendiri.

c. Merasa diri berharga yaitu orang yang percaya diri memiliki self esteem

yang positif sehingga dari harga diri yang positif akan selalu diharapkan

oleh orang lain.

d. Tidak ragu-ragu yaitu orang yang percaya diri akan selalu

melaksanakan pekerjaan tanpa ragu-ragu.

e. Tidak menyombongkan diri, dengan kemampuan yang dimiliki

seseorang yang dimiliki seseorang yang percaya diri tidak lantas

menyombongkan diri kepada orang lain.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

31

f. Memiliki keberanian untuk bertindak yaitu seseorang yang percaya diri

akan selalu merasa berani dalam melakukan suatu tindakan.

Lautser (2004) juga menyebutkan ciri-ciri individu yang mempunyai

rasa percaya diri, sebagai berikut :

a. Tidak mementingkan diri sendiri

b. Tidak membutuhkan dukungan orang lain secara berlebihan

c. Bersikap optimis dan gembira

d. Tidak merisaukan diri untuk memperkesan yang menyenangkan dimata

orang lain.

e. Yakin akan kemampuan diri

Dari pendapat-pendapat tersebut memiliki kesamaan dalam

memandang individu yang memiliki kepercayaan diri diantaranya adalah

optimis, memiliki keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri, mandiri,

berpikir positif, bangga dan puas dengan dirinya sendiri, mudah

beradaptasi dan mampu mengembangkan motivasi.

5. Ciri-ciri Individu yang Tidak Percaya Diri

Setiap individu berbeda antara satu dengan yang lain, masing-masing

memiliki ciri yang khas pada dirinya, dari perbedaan itu dapat diketahui

bahwa ada individu yang memiliki kepercayaan diri. Berikut ini

merupakan ciri-ciri individu yang kurang percaya diri menurut Dery

Iswidharmanjaya (2004) adalah :

a. Tidak bisa menunjukkan kemampuan diri

b. Kurang berprestasi dalam studi

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

32

c. Tidak berani mengungkapkan ide-ide

d. Membuang-buang waktu dalam mengambil keputusan

e. Apabila gagal cenderung menyalahkan orang lain

Beberapa ciri atau karakteristik individu yang kurang percaya diri

menurut Maslow dalam (Iswidharmanjaya & Agung, 2004: 13) gambaran

mengenai orang yang kurang percaya diri antara lain pesimis, ragu-ragu

dalam menyampaikan gagasan, bimbang dalam menentukan pilihan dan

membandingkan diri dengan orang lain.

Berdasarkan pemaparan mengenai individu yang kurang mempunyai

rasa percaya diri diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang kurang

mempunyai rasa percaya diri sering menilai diri tidak mampu, sulit untuk

menerima diri sendiri, pesimis, tidak mampu mengungkapkan ide-ide,

membuang waktu dalam mengambil keputusan dan sering memposisikan

diri sebagai terakhir sebagai imbas sering menyerah pada nasib. Seseorang

yang kurang mempunyai rasa percaya diri selalu memandang kekurangan

yang ada pada diri sendiri tanpa pernah menyadari kelebihan-kelebihan

yang sebenarnya ada dalam dirinya.

6. Pentingnya Rasa Percaya Diri

Kepercayaan diri yang dimiliki siswa merupakan faktor pendukung

dalam usaha belajar siswa dalam mencapai prestasi. Hal ini dikemukakan

Indriati (1994) yang mengutip hasil penelitian kumara yang membuktikan

adanya hubungan antara keputusan diri dengan prestasi belajar. Orang

yang mempunyai rasa percaya diri tinggi akan menghadapi setiap

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

33

perubahan dengan bangga, karena dia akan merasa mampu untuk

menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Seorang yang mempunyai

rasa percaya diri akan menghadapi setiap perubahan dengan bangga,

karena dia akan merasa mampu untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan tersebut. Seseorang yang mempunyai kepercayaan diri yang

tinggi juga akan terus berusaha untuk berprestasi dengan terus

mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Secara singkat Angelis

(2002), menyatakan bahwa orang yang kurang percaya diri cenderung

tidak menarik, kurang menunjukan kemampuan dan jarang menduduki

jabatan pemimpin. Orang yang kurang percaya diri selalu saja merasa

tidak puas dengan apa yang ada pada dirinya, memiliki prestasi kerja

rendah dan cenderung malas dalam studi, sehingga sering mengalami

kegagalan.

M. Nur Ghufron (2011) berpendapat bahwa kepercayaan diri yang

sangat berlebihan, bukanlah sifat yang positif. Pada umumnya akan

menjadikan orang tersebut kurang hati-hati dan cenderung seenaknya

sendiri. Hal ini menjadi sebuah tingkah laku yang menyebabkan konflik

dengan orang lain. Damon dalam (Santrock, 2003) juga menjelaskan

bahwa kurangnya percaya diri pada remaja hanya menyebabkan rasa tidak

nyaman secara emosional yang bersifat sementara.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rasa percaya diri

dapat membantu seseorang untuk dapat disimpulkan bahwa rasa percaya

diri dapat membantu seseorang untuk dapat secara mudah menyesuaikan

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

34

dirinya, memotivasi diri hanya akan membuatnya merasa kurang dari

orang lain dan menarik diri dari pergaulan sehingga menghambat

komunikasi dengan orang lain.

7. Kepercayaan diri dalam aspek perkembangan pribadi dan sosial

remaja

Masa remaja mnurut Pinonka dan Syamsu Yusuf (2004) meliputi

masa remaja awal (12-15 tahun), remaja madya (15-18 tahun), dan remaja

akhir (18-22 tahun) menurut Panut Panuju dan Ida Umami (2005) yang

membagi batas remaja awal berada dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18

tahun dan remaja akhir dalam rentangan 17/18 tahun sampai 21/22 tahun,

Masa remaja adalah sebuah tahapan dalam kehidupan dimana seseorang

berada diantara tahap kanak-kanak dengan tahapan dewasa (Kathryn

geldard dan David Geldard, 2011) Harter dalam penelitianya (Santrock,

2003) menjelaskan bahwa penampilan fisik remaja berkolerasi kuat

dengan rasa percaya diri secara umum dan diikuti dengan penerimaan

sosial teman sebaya. Selain itu, dalam penelitianya Harter juga

menemukan adanya hubungan yang kuat antara penampilan diri dengan

harga diri. Hubungan itu tidak hanya terjadi pada masa remaja, namun

juga terjadi pada masa kanak-kanak sampai usia dewasa pertengahan.

Beberapa ahli meyakini bahwa remaja sering menggunakan

perbandingan sosial untuk mengevaluasi diri mereka dibandingkan dengan

anak-anak. Remaja menjadi instropektif dengan dirinya. Ketika

mengevaluasi dirinya remaja cenderung lebih tidak mengakui bahwa

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

35

dirinya banyak menggunakan perbandingan sosial, karena itu

membahayakan popularitas diri mereka (Santrock, 2003). Dalam

perkembanganya, remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman

sebaya, sehingga dalam melakukan evaluasi diri, remaja akan lebih banyak

meminta pendapat dari teman dan menjadikan teman sebagai pembanding

dalam pemahaman diri remaja. Lingkungan sosial juga memiliki pengaruh

terhadap perkembangan kepercayaan diri individu. Lingkungan osial

adalah orang-orang yang berada disekitar kehidupan individu, misal teman

sebaya. Penerimaan dari lingkungan sosial tentu saja akan membangkitkan

suatu konsep diri yang positif dalam diri individu sehingga membentuk

rasa percaya diri yang kuat untuk menghadapi lingkungan sosialnya. Disisi

lain, penolakan dari lingkungan sosial akan memberikan suatu konsep diri

yang negatif dalam diri individu sehingga muncul perasaan cemas dan

tidak percaya diri untuk melangkah.

C. Latihan Percaya Diri

1. Definisi Latihan Percaya Diri

Latihan percaya diri adalah setiap orang memiliki hak untuk

mengungkapkan perasaanya, pendapat, apa yang diyakini serta sikapnya

terhadap orang lain dengan tetap menghormati dan menghargai hak-hak

orang tersebut (Corey, 2009)

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

36

Latihan percaya diri adalah suatu program belajar untuk mengajar

manusia mengekspresikan perasaan dan pikiranya secara jujur dan tidak

membuat orang lain menjadi terancam. (Nursalim, 2005).

Latihan percaya diri merupakan suatu proses membantu orang tidak

mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan mengucapkan

kata tidak, kesulitan mengungkapkan afeksi dan respon positif lainnya.

(Latipun, 2003)

Pendapat tersebut di dukung oleh (Corey, 2003) yang

mengungkapkan bahwa latihan percaya diri adalah salah satu tehnik yang

digunakan dalam situasi intrapersonal dimana individu mengalami

kesulitan untuk menerima kenyataan bahwa apa yang dilakukan memang

sudah selayaknya atau sudah benar. Corey juga menambahkan bahwa

latihan percaya diri digunakan untuk membantu seseorang yang tidak

mampu mengungkapan perasaan marah, memiliki kesopanan yang

berlebihan, kesulitan mengatakan tidak dan kesulitan mengungkapkan

perasaan atau ide pikiran sendiri.

Pelaksanaan latihan percaya diri memiliki tujuan untuk

meningkatkan efektivitas perilaku sehari-hari remaja atau untuk

meningkatkan kualitas hidup remaja agar lebih baik. (Hetti Rahmawati,

2008) menambahkan bahwa indikator penting dalam keberhasilan latihan

percaya diri adalah berkurangnya tingkat kecemasan remaja serta

meningkatnya kemampuan remaja dalam mengekspresikan diri dalam

berbagai situasi sosial.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

37

Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

latihan percaya diri merupakan suatu proses untuk menolong seseorang

agar dapat memahami tentang asertif untuk dapat mengembangkan diri

sehingga mampu menyampaikan perasaan-perasaan dan keinginan yang

akan disampaikan. Latihan percaya diri bertujuan untuk meningkatkan

efektifitas kehidupan sosial dan untuk meningkatkan kemampuan

mengekspresikan diri dalam berbagai situasi sosial yang ada.

2. Prosedur Latihan Percaya Diri

Perilaku percaya diri bukanlah suatu yang sudah ada sejak lahir,

sehingga untuk membentuk dan membiasakan seseorang mempunyai rasa

percaya diri diperlukan latihan percaya diri yang ter tahap dan seharusnya

dimulai sejak dini. Latihan percaya diri menekankan pada proses

mempelajari respon-respon aktif pada berbagai situasi, pada dasarnya

latihan percaya diri merupakan penerapan tingkah laku seseorang dan

membantu individu-individu dalam mengembangkan cara berhubungan

lebih langsung dalam situasi intrapersonal (Corey, 2003).

Berikut ini dijelaskan sesi-sesi dalam latihan percaya diri :

a. Sesi pertama

Mengenal diri (menuliskan kelebihan dan kelemahan diri )

b. Sesi Kedua

Melatih kemampuan mengungkapkan pikiran atau ide dan perasaan

c. Sesi Ketiga

Melatih memahami percaya diri

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

38

d. Sesi Keempat

Melatih meningkatkan percaya diri

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam latihan percaya diri

Latihan percaya diri digunakan untuk membantu mengurangi rasa

takut yang berhubungan situasi sosial dan hubungan interpersonal klien.

Menurut Hetti (2008). Penggunaan latihan percaya diri perlu dilandasi

beberapa hal yaitu :

a. Saat klien memang benar-benar dalam keadaan dimana dia harus

mendapatkan latihan percaya diri

b. Klien mengalami kesulitan untuk merespon kejadian-kejadian yang

berpengaruh langsung terhadap kehidupanya

c. Klien kesulitan untuk mengekspresikan perasaanya terhadap orang-

orang terdekat dalam hidupnya

Hetti (2008) menjelaskan bahwa dalam latihan percaya diri terdapat

beberapa langkah-langkah yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Terapis dan klien menentukan beberapa situasi yang memang menjadi

masalah klien, masalah yang dipilih harus jelas dan detail, sehingga

klien dapat memerankan seperti apa yang sebenarnya terjadi dalam

kehidupan nyata

b. Klien memerankan masing-masing melalui metode bermain peran dan

terapis disini memberikan komentar terhadap tingkah laku klien saat

bermain peran, terapis juga memberikan masukan untuk kemajuan

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

39

klien, khususnya dalam sikap tubuh, kontak mata, nada suara dan

sebagainya

c. Terapis mencoba memberikan arahan kepada klien untuk menerapkan

apa yang sudah dilatih dalam kehidupan nyata dengan memberikan

terget perilaku sebagai tolak ukur keberhasilan

d. Dalam pertemuan berikutnya diadakan diskusi mengenai hasil

penerapan ketrampilan yang dilatih dalam kehidupan nyata.

e. Pengaruh latihan percaya diri terhadap peningkatan percaya diri pada

remaja yang mengalami obesitas

D. Pengaruh Latihan Percaya Diri terhadap Peningkatan Percaya Diri pada

Remaja yang Mengalami Obesitas

Dari beberapa pemaparan ahli tentang kepercayaan diri, peneliti dapat

mengambil kesimpulan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu aspek

kepribadian yang berupa keyakinan diri akan kemampuan yang dimiliki,

kemandirian dan kekuatan untuk mencapai tujuan hidupnya. Seseorang yang

memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan mudah untuk masuk dan

membaur dengan lingkungan sosial yang ada, sedangkan individu yang

percaya diri rendah akan sulit untuk membaur dengan lingkungan sosial yang

ada. Seseorang dikatakan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi apabila

aspek-aspek percaya diri sudah tercapai yaitu yakin akan kemampuan diri

sendiri, berani mengungkapkan pendapat, mandiri, mampu bergaul secara

fleksibel dan mampu mengambil langkah pasti dalam kehidupannya.

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

40

Dalam pelaksanaan bimbingan pribadi di MAN 1 dan MAN 2

Kabupaten Banyumas, guru BK masih kurang dalam penyampaian materi

tentang kepercayaan diri. Metode penyampaian layanan yang digunakan

masih kurang beragam, biasanya penyampaian materi hanya dengan

menggunakan tehnik ceramah dan diskusi. Padahal variasi pada pemberian

layanan sangat penting untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam

penggunaan metode yang sama pada materi yang sama. Sebagai solusi untuk

masalah kepercayaan diri tersebut, untuk meningkatkan kepercayaan diri

remaja yang mengalami obesitas maka digunakanlah metode latihan percaya

diri yang merupakan prosedur terapi tingkah laku yang digunakan untuk

membantu remaja dalam mengekspresikan perasaan dan menyampaikan ide-

ide yang dimiliki. Latihan percaya diri diharapkan mampu meningkatkan

kepercayaan diri remaja melalui kegiatan-kegiatan beragam dari latihan

percaya diri tersebut. Jika kepercayaan diri siswa tinggi, siswa dapat lebih

menunjukan kemampuan yang dimiliki dan dapat bersosialisasi dengan

lingkungan yang ada lebih baik lagi. Dengan demikian latihan percaya diri

dapat meningkatkan percaya diri remaja yang mengalami obesitas di MAN

KabupatenBanyumas .

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

41

41

41

E. Kerangka Teori

Penatalaksanaan Obesitas

Farmakolog Non Farmakolog

Jenis – Jenis (Rahmatika, 2008)

Olahraga

Diet

Terapi Psikologis

Kurangi Porsi Makan Faktor

Genetik

Faktor

Lingkung

ana

Faktor

Psikis

1. Definisi Obesitas

(Mayor, 2012)

2. Tanda dan Gejala

Obesitas

Dampak

obesitas Low Self

Esteem

Low Self Esteem latihan percaya

diri

1. Sesi kesatu mengenal diri

(menuliskan kelebihan dan

kelemahan ).

2. Sesi Kedua melatih

kemampuan mengungkapk-

an pikiran atau ide .

3. Sesi ketiga melatih

memahami percaya diri.

4. Sesi keempat meningkatkan

percaya diri

Remaja percaya diri

Ciri – ciri remaja percaya

diri (lautser, 2004) :

Tidak mementingkan diri

sendiri

Optimis

Yakin akan kemampuan

sendiri

Gamabar 2.1 Kerangka Teori Modifikasi Mager, (2004), Rahmatika

2008, Lautser 2004

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Pengertian Obesitasrepository.ump.ac.id/4307/3/Wiji Saputri BAB II.pdf · sama dengan BMI 30 pada orang kulit putih. Di India peningkatan BMI

42

E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah hubungan antara konsep yang satu dengan

konsep yang lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah

diuraikan pada tinjauan pustaka (Azwar, 2010). Keterangan konsep

merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang dilakukan dan memberi

landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan identifikasi

masalahnya.

Pada penelitian ini, kerangka konsep yang diambil oleh peneliti adalah

sebagai berikut :

Gambar 2.2 kerangka konsep

F. Hipotesis Penelitian

Ha : Ada pengaruh latihan percaya diri terhadap peningkatan percaya diri

pada remaja yang mengalami obesitas

Ho : Tidak ada pengaruh latihan percaya diri terhadap peningkatan percaya

diri pada remaja yang mengalami obesitas.

Percaya Diri Remaja

Obesitas sebelum latihan

percaya diri

Intervensi

Latihan Percaya

Diri

Percaya Diri

Remaja Obesitas

sesudah latihan

percaya diri

Pengaruh Latihan Percaya..., Wji Saputri, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017