bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. teori agensirepository.ump.ac.id/2805/3/bab ii_tri...

20
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Teori Agensi merupakan hubungan kontrak antara agent (manajemen suatu usaha) dengan principal (pemilik usaha). Model keagenan melibatkan kedua belah pihak yaitu antara agent dengan pricipal, sehingga diperlukan adanya kontrak kerja antara kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat memaksimumkan utilitas principal dan dapat menjamin agen untuk menerima reward dari hasil aktivitas pengelolaan perusahaan. Perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajemen terletak pada memaksimalkan manfaat (utility) pemilik (principal) dengan kendala (constraint) manfaat (utility) dan insentif yang akan diterima oleh manajemen (agent). Kepentingan yang berbeda akan menimbulkan agency problem antara principal dengan agent karena adanya perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak, satu sisi agent menginginkan peningkatan kompensasi, sedangkan principal ingin menekan biaya pajak. (Siregar dan Widyawati, 2016). Agency problem dapat terjadi karena pajak merupakan beban bagi perusahaan yang dapat mengurangi laba perusahaan sehingga perusahaan akan mencari cara agar beban pajak yang ditanggung dapat dikurangi (Asri dan Suardana, 2016). Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Upload: haminh

Post on 06-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Agensi

Teori Agensi merupakan hubungan kontrak antara agent

(manajemen suatu usaha) dengan principal (pemilik usaha). Model

keagenan melibatkan kedua belah pihak yaitu antara agent dengan

pricipal, sehingga diperlukan adanya kontrak kerja antara kedua belah

pihak. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat memaksimumkan utilitas

principal dan dapat menjamin agen untuk menerima reward dari hasil

aktivitas pengelolaan perusahaan. Perbedaan kepentingan antara pemilik

dan manajemen terletak pada memaksimalkan manfaat (utility) pemilik

(principal) dengan kendala (constraint) manfaat (utility) dan insentif yang

akan diterima oleh manajemen (agent). Kepentingan yang berbeda akan

menimbulkan agency problem antara principal dengan agent karena

adanya perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak, satu sisi agent

menginginkan peningkatan kompensasi, sedangkan principal ingin

menekan biaya pajak. (Siregar dan Widyawati, 2016).

Agency problem dapat terjadi karena pajak merupakan beban bagi

perusahaan yang dapat mengurangi laba perusahaan sehingga perusahaan

akan mencari cara agar beban pajak yang ditanggung dapat dikurangi (Asri

dan Suardana, 2016).

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

14

Teori keagenan dapat memecahkan masalah yang terjadi terkait

hubungan keagenan. Permasalahan hubungan keagenan yang muncul

karena adanya perbedaan kepentingan antara para pihak, satu sisi agent

menginginkan peningkatan kompensasi, sedangkan principal ingin

menekan biaya pajak.

2. Tax Avoidance

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2008). Sistem

pengumutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah self assesment system,

yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

wajib pajak untuk menentukkan sendiri besarnya pajak yang teruatang

(Mardiasmo, 2008).

Self assesment system menjadikan wajib pajak berkewajiban untuk

menghitung sendiri jumlah seluruh penghasilan yang diperoleh, jumlah

pajak terutang, jumlah pajak yang telah dibayar atau dapat dikreditkan,

pajak yang masih harus dibayar, menyetor pajak yang terutang atau yang

masih harus dibayar serta mengisi dan melaporkan sendiri Surat

Pemberitahuan (SPT) dan Surat Setoran Pajak (SSP) ke kantor pajak

(Mulyani dkk, 2014).

Menurut Mulyani dkk (2014) self assessment system secara eksplisit

merupakan sistem perpajakan yang sangat rentan menimbulkan

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

15

penyelewengan dan pelanggaran. Penyelewengan dan pelanggaran

merupakan suatu bentuk dari penghindaran atau perlawanan pajak.

Penghindaran pajak dapat digolongkan menjadi dua, antara lain :

a. Perlawanan Pasif

Perlawanan pajak secara pasif diakibatkan oleh adanya hambatan-

hambatan yang mempersukar pemungutan pajak.

b. Perlawanan Aktif

Perlawanan aktif mancakup ruang lingkup semua usaha dan perbuatan

yang secara langsung ditujukan terhadap fiskus dengan tujuan menghindari

pajak, contohnya tax avoidance, tax evasion.

Tax avoidance merupakan cara tindakan penghematan pajak yang

masih dalam koridor perundang-undangan (lawful fashion) (Swingly dan

Sukartha, 2015). Tax Avoidance bukan pelanggaran undang – undang

perpajakan karena usaha wajib pajak untuk mengurangi, menghindari,

meminimumkan dan meringankan beban pajak dilakukan dengan cara

yang dimungkinkan oleh undang – undang pajak (Kurniasih dan Sari,

2013). Tax avoidance menurut Maharani dan Suardana (2014) adalah salah

satu cara untuk menghindari pajak secara legal yang tidak melanggar

peraturan perpajakan. Menurut siregar dan Widyawati (2016) menyatakan

bahwa tax avoidance adalah upaya tindakan perusahaan untuk mengurangi

atau meminimalisir beban pajak perusahaan.

Model estimasi pengukuran tax avoidance yaitu menggunakan

model Effective Tax Rate (ETR). Effective Tax Rate (ETR) merupakan

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

16

presentase besarnya beban pajak efektif yang harus dibayarkan suatu

perusahaan pada tahun berjalan. ETR dapat dihitung dengan

membandingkan beban pajak penghasilan dengan laba sebelum pajak

suatu perusahaan (Kurniasih, 2015). Nilai ETR 0 sampai dengan 1. Alasan

menggunakan proxy ETR adalah karena dengan menggunakan ETR dapat

diketahui adanya pajak yang dibayarkan sebagai proporsi dari pendapatan

ekonomi (Ardyansah, 2014). Satuan ukuran yang digunakan yaitu satuan

angka itu sendiri. Nilai ETR yang semakin rendah menunjukkan adanya

tindakan tax avoidance yang semakin tinggi yang dilakukan oleh suatu

perusahaan.

3. Leverage

Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagai

kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat

berjalan sebagaimana mestinya. Dana selalu dibutuhkan untuk menutupi

seluruh atau sebagian dari beban yang diperlukan , baik dana jangka

pendek maupun jangka panjang. Dalam praktiknya untuk menutupi

kekurangan akan kebutuhan dana, perusahaan memiliki beberapa pilihan

sumber dana yang digunakan. Sumber-sumber dana secara garis besar

dapat diperoleh dari modal sendiri atau pinjaman (Kasmir, 2011).

Menurut Kasmir (2011) Kombinasi dari penggunaan dana dikenal

dengan nama rasio penggunaan dana pinjaman atau utang atau dikenal

dengan nama rasio solvabilitas atau leverage ratio. Rasio Solvabilitas atau

leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

17

mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban

utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya. Dalam

arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan

(dilikuidasi).

Menurut Fahmi (2011) Rasio leverage adalah mengukur seberapa

besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu

tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk

dalam kategori extreme leverage (utang ekstrem) yaitu perusahaan terjebak

dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang

tersebut.

Perusahaan yang menggunakan hutang akan menimbulkan adanya

bunga yang harus dibayar. Pada peraturan perpajakan, yaitu pasal 6 ayat 1

huruf angka 3 UU nomor 36 tahun 2008 tentang PPh, bunga pinjaman

merupakan beban yang dapat dikurangkan (deductible expense) terhadap

penghasilan kena pajak. Beban bunga yang bersifat deductible akan

menyebabkan laba kena pajak perusahaan menjadi berkurang. Laba kena

pajak yang berkurang pada akhirnya akan mengurangi jumlah pajak yang

harus dibayar perusahaan (Mulyani dkk, 2014).

Dalamp penelitian ini, variabel leverage diukur menggunakan debt

to asset ratio (debt ratio). Menurut Kasmir (2011) Debt to assets ratio

merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

18

antara total hutang dengan total aset. Dengan kata lain seberapa besar aset

perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan

berpengaruh terhadap pengelolaan aset. Dari hasil pengukuran, apabila

rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang juga semakin banyak.

Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai

dengan utang.

Satuan ukuran pada variabel leverage yaitu menggunakan prosentase

dari hasil perhitungan rasio hutang tersebut. Penggunaan proksi tersebut

dikarenakan hutang yang dilakukan perusahaan untuk tujuan usaha atau

lainnya bukan hanya terdiri dari hutang jangka panjang saja, tapi juga

hutang jangka pendek (Mulyani dkk, 2014). Selain itu, beberapa penelitian

terdahulu lebih banyak menggunakan total hutang dibagi dengan total aset

dalam menghitung leverage.

4. Profitabilitas

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting

adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, disamping hal-

hal lainnya. Menurut Fahmi (2011) rasio profitabilitas digunakan untuk

mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh

besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya

dengan penjualan maupun investasi. Menurut Kasmir (2011) rasio

profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

19

yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah

penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Menurut Kasmir (2011) profitabilitas terdiri dari beberapa rasio,

salah satunya adalah return on assets (ROA). ROA merupakan rasio yang

menunjukkan hasil (return) atas jumlah aset yang digunakan dalam

perusahaan. Menurut Maharani dan Suardana (2014) Return on assets

adalah suatu indikator yang mencerminkan performa keuangan

perusahaan, semakin tingginya nilai ROA yang mampu diraih oleh

perusahaan maka performa keuangan perusahaan tersebut dapat

dikategorikan baik. ROA dilihat dari laba bersih perusahaan dan

pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) untuk Wajib Pajak Badan.

Pengukuran kinerja dengan ROA menunjukkan kemampuan dari modal

yang diinvestasikan dalam keseluruhan aset untuk menghasilkan laba.

ROA adalah rasio keuntungan bersih pajak yang juga berarti suatu ukuran

untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki

perusahaan. ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang

memadai atas keseluruhan efektifitas perusahaan dan dapat

memperhitungkan profitabilitas (Dewinta Dan Setiawan, 2016). Semakin

tinggi rasio ini, maka semakain baik produktifitas aset dalam memperoleh

keuntungan bersih.

Dalam penelitian ini menurut Kasmir (2011) mengukur tingkat

profitabilitas perusahaan yaitu menggunakan Return On Assets (ROA)

yaitu membandingkan antara laba setelah pajak dengan total aset pada

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

20

akhir periode. Satuan ukuran dalam penelitian ini adalah prosentase dari

hasil perhitungan tersebut.

5. Intensitas Aset Tetap

Aset adalah kekayaan berupa benda berwujud maupun benda tak

berwujud yang memiliki manfaat ekonomi yang dapat dikuasai oleh yang

berhak akibat transaksi. Aset perusahaan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu aset

lancar dan tidak lancar, aset tetap termasuk dalam golongan aset tidak

lancar, aset tetap sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2007 menjelaskan

bahwa aset tetap adalah aset bewujud yang yang diperoleh dalam bentuk

siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan untuk

operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan

normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

(Darmadi, 2013).

Intensitas aset tetap perusahaan menggambarkan banyaknya

investasi perusahaan terhadap aset tetap perusahaan. Pemilihan investasi

dalam bentuk aset tetap mengenai perpajakan adalah dalam hal depresiasi.

Beban depresiasi yang melekat pada kepemilikan aset tetap akan

memengaruhi pajak perusahaan, hal ini dikarenakan beban depresiasi akan

bertindak sebagai pengurang pajak. Laba kena pajak perusahaan yang

semakin berkurang akan mengurangi pajak terutang perusahaan (Mulyani

dkk, 2014).

Dalam penelitian ini menurut Darmadi (2013) mengukur intensitas

aset tetap yaitu menggunakan proxy intensitas aset tetap yaitu

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

21

membandingkan antara total aset tetap dengan total aset pada perusahaan.

Satuan ukuran dalam penelitian ini adalah angka itu sendiri.

6. Intensitas Persediaan

Menurut Kasmir (2011) persediaan merupakan sejumlah barang

yang disimpan oleh perusahaan dalam satu tempat (gudang). Persediaan

merupakan cadangan perusahaan untuk proses produksi atau penjualan

pada saat dibutuhkan. Menurut Fahmi (2011) secara umum persediaan ada

tiga jenis, yaitu:

a. Persediaan dalam bentuk bahan atau barang bakul

b. Persediaan dalam bentuk bahan atau barang setengah jadi atau dalam

proses

c. Persediaan dalam bentuk bahan atau barang jadi.

Kondisi perusahaan yang baik adalah dimana kepemilikan

persediaan dan perputaran adalah selalu berada dalam kondisi yang

seimbang, artinya jika perputaran persediaan adalah kecil maka akan

terjadi penumpukan barang dalam jumlah yang banyak di gudang, namun

jika perputaran terlalu tinggi maka jumlah barang yang tersimpan di

gudang akan kecil (Fahmi, 2011).

Tingginya tingkat persediaan dalam perusahaan akan menimbulkan

tambahan beban bagi perusahaan. PSAK 14 no. 13 menyatakan adanya

beberapa pemborosan yang ditimbulkan akibat tingginya tingkat

persediaan, beban-beban tersebut meliputi beban bahan, beban tenaga

kerja, beban produksi, beban penyimpanan, beban administrasi dan umum,

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

22

dan beban penjualan. Beban-beban tersebut akan diakui sebagai beban di

luar persediaan itu sendiri. Beban-beban tersebut nantinya akan

mengurangi tingkat laba bersih perusahaan dan mengurangi beban pajak

(Adisamartha dan Noviari, 2015).

Dalam penelitian ini variabel intensitas persediaan menggunakan

proxy rasio perputaran persediaan atau rasio inventory turnover. Alasan

menggunakan rasio inventory turnover karena rasio ini menggambarkan

hubungan antara volume barang yang terjual dengan volume dari

persediaan yang ada ditangan dan digunakan sebagai salah satu ukuran

efisiensi perusahaan (Putri dan Lautania, 2016). Menurut Fahmi (2011)

rasio inventory turnover ini melihat sejauh mana tingkat perputaran

persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Yaitu dengan

membandingkan cost of good sold dengan average inventory.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Tahun Variabel Penelitian Topik Penelitian Hasil Penelitian

1

Ida Ayu Rosa

Dewinta dan

Putu Ery

Setiawan

2016 Variabel independen

: ukuran

perusahaan, umur

perusahaan,

profitabilitas,

leverage, dan

pertumbuhan

penjualan

Variabel dependen :

tax avoidance

Penelitian ini meneliti

pengaruh ukuran

perusahaan, umur

perusahaan,

profitabilitas,

leverage, dan

pertumbuhan

penjualan terhadap

tax avoidance yang

menggunakan proksi

effective tax rate

(CETR).

Ukuran perusahaan, umur

perusahaan, profitabilitas,

dan pertumbuhan

penjualan berpengaruh

positif terhadap CETR

sebagai proksi tax

avoidance, leverage tidak

berpengaruh terhadap tax

avoidance.

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

23

No Peneliti Tahun Variabel Penelitian Topik Penelitian Hasil Penelitian

2 Ida Bagus

Putu Fajar

Adisamartha

dan Naniek

Noviari

2015 Variabel

independen:

likuiditas , leverage,

intensitas

persediaan,

intensitas aset tetap

Variabel dependen:

agresivitas wajib

pajak badan

Pengaruh likuiditas,

leverage, intensitas

persediaan dan

intensitas aset tetap

pada tingkat

agresivitas wajib

pajak badan yang

menggunakan proksi

NPM (net profit

margin)

Likuiditas perusahaan

berpengaruh positif pada

tingkat agresivitas wajib

pajak,

Leverage tidak

berpengaruh pada tingkat

agresivitas wajib pajak

badan, Intensitas

Persediaan berpengaruh

positif pada tingkat

agresivitas wajib pajak

badan, Intensitas Aset

Tetap tidak berpengaruh

pada tingkat agresivitas

wajib pajak badan,

3 I Gusti Ayu

Cahya

Maharani dan

Ketut Alit

Suardana

2014 Variabel independen

: proporsi dewan

komisaris, kualitas

audit, komite audit,

dan ROA, risiko

perusahaan

Variabel dependen :

tax avoidance

Penelitian ini meneliti

tentang pengaruh

corporate governance,

profitabilitas dan

karakteristik eksekutif

pada tax avoidance

perusahaan

manufaktur

Proporsi dewan komisaris,

kualitas audit, komite

audit, dan ROA secara

parsial berpengaruh positif

terhadap tax avoidance,

sedangkan risiko

perusahaan berpengaruh

positif terhadap tax

avoidance.

4 I Made Surya

Dharma dan

Putu Agus

Ardiana

2016 Variabel independen

: leverage, intensitas

aktiva tetap, ukuran

perusahaan dan

koneksi politik

Variabel dependen :

tax avoidance

Penelitian ini meneliti

pengaruh leverage,

intensitas aktiva tetap,

ukuran perusahaan

dan koneksi politik

terhadap tax

avoidance dengan

menggunakan proksi

effective tax rate

(ETR).

Leverage dan intensitas

aset tetap berpengaruh

positif terhadap ETR

sebagai proksi terhadap

tax avoidance, ukuran

perusahaan berpengaruh

negative terhadap ETR

sebagai proksi tax

avoidance, koneksi politik

tidak berpengaruh

terhadap tindakan tax

avoidance.

5 Laila

Marfu’ah

2015 Variabel independen

: return on assets ,

leverage , ukuran

perusahaan,

kompensasi rugi

Fiskal, dan koneksi

politik

variabel dependen :

tax avoidance

Penelitian ini

meneniti pengaruh

return on assets,

leverage, ukuran

perusahaan,

kompensasi rugi

fiskal dan koneksi

politik terhadap tax

avoidance yang

menggunakan proksi

Cash Effective Tax

Rate (CETR)

Return on assets, koneksi

politik secara parsial tidak

berpengaruh terhadap

CETR sebagai proksi tax

avoidance, leverage

berpengaruh positif

terhadap CETR sebagai

proksi tax avoidance,

ukuran perusahaan

berpengaruh negatif

terhadap CETR sebagai

proksi tax avoidance,

kompensasi rugi fiskal

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

24

No Peneliti Tahun Variabel Penelitian Topik Penelitian Hasil Penelitian

tidak berpengaruh

terhadap CETR sebagai

proksi tax avoidance.

6 Mia Meisiska 2016 Variabel

independen: dept to

equity ratio,

intensitas aset tetap,

perputaran

persediaan,

profitabilitas

Variabel dependen:

Tarif pajak efektif

Penelitian ini meneliti

tentang analisis

faktor-faktor yang

mempengaruhi

efektivitas

Pembayaran pajak

pada wajib pajak

badan

Debt to equity ratio

berpengaruh negatif

signifikan terhadap tarif

pajak

efektif, intensitas aset

tetap berpengaruh negatif

dan tidak signifikan

terhadap tarif

pajak efektif, perputaran

persediaan berpengaruh

positif signifikan terhadap

tarif pajak

efektif, profitabilitas

berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap tarif

pajak

efektif.

7 Citra Lestari

Putri dan

Maya

Febrianty

Lautania

2016 Variabel independen

: capital intensity

ratio, inventory

intensity

ratio, ownership

structure

(managerial dan

institutional), dan

profitability

Variabel dependen:

Effective tax rate

Penelitian ini meneliti

tentang pengaruh

capital intensity ratio,

inventory intensity

ratio, ownership

Strucutre dan

profitability terhadap

effective tax rate

(ETR)

Inventory intensity ratio,

capital intensity ratio

berpengaruh negatif

terhadap ETR, Managerial

ownership tidak

berpengaruh

terhadap ETR,

Institutional ownership

tidak berpengaruh

terhadap ETR,

Profitability berpengaruh

positif terhadap

ETR.

8 Rifka Siregar

dan Dini

Widyawati

2016 Variabel independen

: profitabilitas,

leverage, size,

capital intensity,

dan inventory

intensity

Variabel dependen :

penghindaran pajak

Penelitian ini meneliti

pengaruh

profitabilitas,

leverage, size, capital

intensity, dan

inventory intensity

terhadap

penghindaran pajak

dengan menggunakan

proksi effective tax

rate (ETR)

Leverage, capital intensity

tidak berpengaruh

terhadap ETR sebagai

proksi penghindaran

pajak, size , inventory

intensity secara parsial

berpengaruh positif

terhadap ETR sebagai

proksi penghindaran pajak

perusahaan, profitabilitas

berpengaruh negative

terhadap ETR sebagai

proksi peghindaran pajak.

9 Sri mulyani

Darminto

2014 Variabel independen

: leverage, intensitas

Penelitian ini meneliti

pengaruh karakteristik

leverage berpengaruh

negatif dan signifikan

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

25

No Peneliti Tahun Variabel Penelitian Topik Penelitian Hasil Penelitian

M.g wi dan

Endang n.p

modal, koneksi

politik, reformasi

perpajakan

Variabel dependen :

penghindaran pajak

perusahaan, koneksi

politik

dan reformasi

perpajakan terhadap

penghindaran pajak

yang menggunakan

proksi boox tax gap

terhadap penghindaran

pajak, intensitas modal

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

penghindaran pajak,

koneksi politik

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap

penghindaran pajak,

reformasi perpajakan

berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap

penghindaran pajak

10 Theresa

Adelina

Victoria

Surbakti

2012 Variabel independen

: ukuran perusahaan,

intensitas modal,

intensitas

persediaan, leverage

dan reformasi

perpajakan

Variabel dependen :

penghindaran pajak

Penelitian ini meneliti

tentang pengaruh

karakteristik

perusahaan dan

reformasi perpajakan

terhadap

penghindaran pajak

yang diproxykan

dengan model desai

dan dharmapala.

Ukuran perusahaan dan

intensitas modal secara

parsial berpengaruh positif

terhadap penghindaran

pajak, intensitas

persediaan berpengaruh

negatif terhadap

penghindaran pajak,

sedangkan leverage dan

reformasi perpajakan

secara parsial tidak

berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran teoritis menjelaskan logika teoritis atas pengaruh

leverage, profitabilitas, intensitas aset tetap, intensitas persediaan terhadap tax

avoidance. Leverage mempunyai arah hipotesis yang positif terhadap ETR

sebagai proksi tax avoidance, hal ini dikarenakan dalam teori agensi terdapat

agency proplem antara principal dan agent dimana pihak principal tidak

setuju dengan permintaan pendanaan dari pihak manajemen untuk keperluan

perusahaan, sehingga pihak manajemen (agent) menutupi kebutuhan

pembiyaan perusahaan dengan melakukan hutang sehingga perusahaan dapat

menggunakan celah dengan memanfaatkan beban bunga yang ditimbulkan

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

26

oleh hutang tersebut yang dapat digunakan untuk mengurangi laba sebelum

pajak perusahaan, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan (Ardyansah,

2014). Laba sebelum pajak kecil akan menghasilkan nilai ETR yang tinggi ,

nilai ETR yang semakin tinggi semakin perusahaan tidak melakukan tax

avoidance.

Profitabilitas mempunyai arah hipotesis yang negatif terhadap ETR

sebagai proksi tax avoidance, hal ini dikarenakan dalam teori agensi akan

memicu para agent untuk meningkatkan laba perusahaan. Ketika laba yang

diperoleh membesar, maka jumlah pajak penghasilan akan meningkat sesuai

dengan peningkatan laba perusahaan sehingga perusahaan kemungkinan

melakukan tax avoidance untuk menghindari peningkatan jumlah beban

pajak. Agent dalam teori agensi akan berusaha mengelola beban pajaknya

agar tidak mengurangi kompensasi kinerja agent sebagai akibat dari

berkurangnya laba perusahaan oleh beban pajak (Dewinta dan Setiawan,

2016). Laba kena pajak perusahaan tinggi akan menghasilkan nilai ETR yang

rendah, semakin rendah nilai ETR semakin perusahaan melakukan tax

avoidance.

Intensitas aset tetap mempunyai arah hipotesis yang positif terhadap

ETR sebagai proksi tax avoidance, hal ini dikarenakan dalam teori agensi

untuk menekan jumlah beban pajak perusahaan, dana yang menganggur di

perusahaan oleh manajer akan diinvestasikan dalam bentuk investasi aset

tetap, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa beban depresiasi

yang dapat digunakan sebagai pengurang pajak sehingga laba kena pajak

rendah. Manajer dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

27

memanfaatkan beban depresiasi tersebut, sehingga kompensasi kinerja

manajer yang diinginkan dapat tercapai (Adisamartha dan Noviari, 2015).

Laba kena pajak yang rendah akan menghasilkan nilai ETR yang tinggi

sehingga mengindikasikan perusahaan tersebut semakin tidak melakukan tax

avoidance.

Intensitas persediaan mempunyai arah hipotesis yang positif terhadap

ETR sebagaiproksi tax avoidance, hal ini dikarenakan dalam teori agensi,

manajer akan berusaha meminimalisir beban tambahan karena banyaknya

persediaan agar tidak mengurangi laba perusahaan. Disisi lain, manajer akan

memaksimalkan biaya tambahan yang terpaksa ditanggung untuk menekan

beban pajak. Cara yang akan digunakan manajer adalah dengan

membebankan biaya tambahan persediaan untuk menurunkan laba kena pajak

perusahaan. Laba kena pajak perusahaan yang kecil akan menghasilkan nilai

ETR yang tinggi, yang mengindikasikan perusahaan semakin tidak

melakukan tax avoidance. Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka

pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Independen

LEVERAGE(X1)

PROFITABILITAS (X2)

INTENSITAS ASET

TETAP (X3)

INTENSITAS

PERSEDIAAN (X4)

TAX

AVOIDANCE

(ETR)

H4 (+)

H3 (+)

H2 (-)

H1 (+)

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Penelitian

Variabel Dependen

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

28

D. Hipotesis

1. Pengaruh leverage terhadap tax avoidance

Karena ada peraturan perpajakan terkait kebijakan struktur

pendanaan perusahaan, maka keputusan pendanaan perusahaan dapat

menjadi gambaran penghindaran pajak terkait dengan tarif pajak efektif.

Keputusan pendanaan yang dimaksud ada dua yaitu pendanaan internal

atau eksternal. Ketika suatu perusahaan memiliki sumber pendanaan yang

kurang, dapat memicu konflik antar principal dan agent. Ada

kemungkinan bahwa pihak principal tidak setuju dengan permintaan

pendanaan dari pihak manajemen untuk keperluan perusahaan, sehingga

pihak manajemen (agent) menutupi kebutuhan pembiyaan perusahaan

dengan melakukan hutang sehingga perusahaan dapat menggunakan celah

dengan memanfaatkan beban bunga yang ditimbulkan oleh hutang tersebut

yang dapat gunakan untuk menekan jumlah pembayaran pajak sehingga

tercapainya keuntungan yang maksimal (Ardyansah, 2014).

Perusahaan yang lebih memilih menggunakan pendanaan eksternal

seperti utang akan mengakibatkan munculnya beban bunga yang pada

akhirnya akan menjadi pengurang laba kena pajak (Dewinta dan Setiawan,

2016). Adanya penambahan jumlah utang suatu perusahaan akan

mengakibatkan bertambahnya beban bunga yang harus dibayar oleh

perusahaan (Surbakti, 2012). Beban bunga yang semakin tinggi akan

memberikan pengaruh berkurangnya laba sebelum pajak perusahaan. Laba

kena pajak perusahaan yang rendah akan menghasilkan nilai ETR yang

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

29

tinggi. ETR yang tinggi berarti perusahaan cenderung tidak melakukan tax

avoidance. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Siregar dan Widyawati

(2016) menemukan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap ETR

sebagai proksi tax avoidance. Sejalan dengan penelitian Marfu’ah (2015)

menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap CETR sebagai

proksi tax avoidance.

Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis yang dirumuskan adalah

sebagai berikut:

H1 : Leverage berpengaruh positif terhadap ETR sebagai proksi tax

avoidance.

2. Pengaruh profitabilitas terhadap tax avoidance

Kinerja suatu perusahaan dapat diukur dengan profitabilitas

(Maharani dan Suardana, 2014). Salah satu rasio profitabilitas adalah

return on assets (ROA). Karena mampu menunjukkan keberhasilan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, rasio ini paling sering

disoroti dalam analisis laporan keuangan. ROA digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan

aset yang dimiliki. Semakin tinggi nilai ROA yang mampu dicapai oleh

perusahaan maka semakin besar juga laba yang diperoleh perusahaan.

Teori agensi akan memicu para agent untuk meningkatkan laba

perusahaan. Ketika laba yang diperoleh membesar, maka jumlah pajak

penghasilan akan meningkat sesuai dengan peningkatan laba perusahaan

sehingga perusahaan kemungkinan melakukan tax avoidance untuk

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

30

menghindari peningkatan jumlah beban pajak. Agent dalam teori agensi

akan berusaha mengelola beban pajaknya agar tidak mengurangi

kompensasi kinerja agent sebagai akibat dari berkurangnya laba

perusahaan oleh beban pajak (Dewinta dan Setiawan, 2016). Beban pajak

perusahaan yang semakin rendah maka nilai ETR semakin rendah. ETR

yang rendah maka perusahaan semakin tinggi melakukan tax avoidance.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan Sari

(2013) bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap CETR sebagai proksi

tax avoidance. Menurut Siregar dan Widyawati (2016) menunjukkan hasil

bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap ETR sebagai proksi

penghindaran pajak.

Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis yang dirumuskan adalah

sebagai berikut :

H2 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap ETR sebagai proksi

tax avoidance.

3. Pengaruh Intensitas Aset Tetap Terhadap Tax Avoidance

Intensitas aset tetap perusahaan merupakan gambaran banyaknya

investasi perusahaan terhadap aset tetap perusahaan (Darmadi, 2013).

Dalam teori agensi untuk menekan jumlah beban pajak perusahaan, dana

yang menganggur di perusahaan oleh manajer akan diinvestasikan dalam

bentuk investasi aset tetap, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan

berupa beban depresiasi yang dapat digunakan sebagai pengurang pajak.

Manajer dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan memanfaatkan

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

31

beban depresiasi tersebut, sehingga kompensasi kinerja manajer yang

diinginkan dapat tercapai (Adisamartha dan Noviari, 2015).

Kepemilikan aset tetap suatu perusahaan yang tinggi akan

menghasilkan beban depresiasi atas aset yang besar pula, sehingga beban

depresiasi tersebut akan mengurangi laba kena pajak perusahaan akibat

adanya jumlah aset tetap yang besar (Adisamartha dan Noviari, 2015).

Laba kena pajak yang semakin rendah maka menghasilkan nilai ETR yang

tinggi. ETR yang tinggi maka perusahaan cenderung melakukan tax

avoidance yang semakin rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Dharma

dan Ardiana (2016) menunjukkaan hasil bahwa intensitas aset tetap

berpengaruh terhadap ETR sebagai proksi tax avoidance.

Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis yang dirumuskan adalah

sebagai berikut :

H3 : Intensitas aset tetap berpengaruh positif terhadap ETR sebagai

proksi tax avoidance.

4. Pengaruh Intensitas Persediaan Terhadap Tax Avoidance

Intensitas persediaan merupakan gambaran suatu perusahaan

bagaimana menginvestasikan kekayaannya pada persediaan (Putri dan

Lautania, 2016). Tingkat persediaan dalam suatu perusahaan yang semakin

tinggi akan menimbulkan tambahan beban bagi perusahaan. PSAK 14 no.

13 menyatakan adanya beberapa pemborosan yang ditimbulkan akibat

tingginya tingkat persediaan, beban-beban tersebut meliputi beban bahan,

beban tenaga kerja, beban produksi, beban penyimpanan, beban

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2805/3/BAB II_TRI MULYANI_AKUNTANSI'17.pdf · ROA digunakan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

32

administrasi dan umum, dan beban penjualan. Beban-beban tersebut

merupakan beban yang akan diakui sebagai beban di luar persediaan itu

sendiri. Beban-beban tersebut nantinya akan mengurangi tingkat laba

bersih perusahaan (Adisamartha dan Noviari, 2015).

Dalam teori agensi, manajer akan berusaha meminimalisir beban

tambahan karena banyaknya persediaan agar tidak mengurangi laba

perusahaan. Disisi lain, manajer akan memaksimalkan biaya tambahan

yang terpaksa ditanggung untuk menekan beban pajak. Cara yang akan

digunakan manajer adalah dengan membebankan biaya tambahan

persediaan untuk menurunkan laba kena pajak perusahaan. Laba kena

pajak perusahaan yang semakin rendah akan menghasilkan nilai ETR yang

tinggi. ETR yang tinggi semakin perusahaan cenderung melakukan tax

avoidance yang semakin rendah. Penelitian yang dilakukan Meisiska

(2016) menunjukkan hasil bahwa perputaran persediaan berpengaruh

positif signifikan terhadap tarif pajak efektif.

Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis yang dirumuskan adalah

sebagai berikut :

H4 : Intensitas Persediaan Berpengaruh Positif Terhadap ETR

sebagai proksi Tax Avoidance.

Pengaruh Leverage, Profitabilitas…, Tri Mulyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017