bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. teori bankrepository.ump.ac.id/1631/3/bab ii_tri...

33
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bank Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembalikepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank dapat sebagai agent of trust, agent of development, dan agen of services (Triandaru dan Budisantoso, 2009) a. Agen of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. b. Agen of Development Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan investasi-distribusi-konsumsi berkaitan dengan penggunaan uang. Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Upload: dinhkhuong

Post on 22-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Bank

Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembalikepada masyarakat untuk

berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik

fungsi bank dapat sebagai agent of trust, agent of development, dan agen

of services (Triandaru dan Budisantoso, 2009)

a. Agen of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan,

baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana.

Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi

oleh unsur kepercayaan.

b. Agen of Development

Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat

diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil.

Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan

investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat

semua kegiatan investasi-distribusi-konsumsi berkaitan dengan

penggunaan uang.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

13

c. Agen of Services

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan menyaluran

dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain

kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya

dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Kegiatan

menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok

perbankan. Sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya

hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan di atas.

2. Bank

a. Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10

November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak. Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam

bidang keuangan. Sehingga berbicara bank tidak terlepas dari masalah

keuangan (Kasmir, 2013).

b. Jenis-Jenis Bank

Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai

segi menurut Kasmir (2013) antara lain :

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

14

1) Dilihat dari Segi Fungsinya

Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan

ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI Nomor 10

Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari :

a) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti

dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula

dengan wilayah operasiolanya dapat dilakukan di seluruh

wilayah. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial

bank).

b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang

melakasanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya di sini

kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegitan

bank umum.

2) Dilihat dari Segi Kepemilikan

Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja

yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

15

pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang

bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut

adalah sebagai berikut:

a) Bank milik pemerintah

Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh

pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh

pemerintah juga.

b) Bank milik swasta nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta

nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu

pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.

c) Bank milik koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan

yang berbadan hukum koperasi.

d) Bank milik asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar

negeri, baik bank swasta asing atau pemerintah asing.

e) Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan

pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas

dipegang oleh warga nega Indonesia.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

16

3) Dilihat dari Segi Status

Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat,

maka bank umum dapat dibagi ke dalam dua macam. Pembagian

jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status

bank tersebut.

Kedudukan atau status ini menunjukan ukuran kemampuan

bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk,

modal maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu, untuk

memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan

kriteria tertentu.

Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a) Bank devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar

negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar

negeri, travelers cheque, pembukaan atau pembayaran Letter of

Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank

devisa ditentuka oleh Bank Indonesia.

b) Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat

melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

17

devisa merupakan kebalikan daripada bank devisa. Dimana

transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.

4) Dilihat dari Segi Menentukan Harga

Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam

menentukan harga baik harga jual mapun harga beli terbagi dalam

dua kelompok.

a) Bank yang berdasar prinsip konvensional

Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini

adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Dalam

mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para

nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional

menggunakan dua metode, yaitu:

(1) Menetapkan sebagai harga, baik untuk produk simpanan

seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga

untuk produk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan

tingkat suku bunga tertentu.

(2) Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat

menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam

nominal atau persentase tertentu. System pengenaan biaya ini

dikenal dengan istilah fee based.

b) Bank yang berdasar prinsip syariah

Bank berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang

di Indonesia. Namun di luar negeri terutama di negara-negara

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

18

timur tengah bank yang berdasarkan prinsip syariah sudah

berkembang sejak lama. Bank berdasarkan prinsip syariah dalam

penentuan harga atau produknya sangat berbeda dengan bank

berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip

syariah adalah aturan perjanjian bedasarkan hukum Islam antara

bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembayaran

usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi

bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut:

(1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

(2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

(musharakah).

(3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(murabahah).

(4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa

pilihan (ijarah).

(5) Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atau

barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah

wa iqtina).

Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi

bank yang berdasarkan prinsip syariah juga menentukan biaya

sesuai syariah. Sumber penentuan harga atau pelaksanaan

kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah Al-Qur’an

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

19

dan Sunnah rasul. Bank berdasar prinsip syariah mengharamkan

penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank

yang berdasarkan prinsip syariah bunga adalah riba.

c. Kegiatan Bank Umum

Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakan antara kegiatan

bank umum dengan BPR. Kegiatan bank umum lebih luas dari pada

BPR (Kasmir, 2013). Adapun kegiatan-kegiatan bank umum adalah

sebagai berikut:

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2) Memberikan kredit.

3) Menerbitkan surat pengakuan utang.

4) Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabahnya:

a) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank

yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam

perdagangan surat-surat dimaksud.

b) Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan

surat-surat dimaksud.

c) Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.

d) Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

20

e) Obligasi.

f) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.

g) Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai

dengan satu (1) tahun.

5) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah.

6) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan

dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana

telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana

lainnya.

7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga.

8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain

berdasarkan suatu kontrak.

10) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya

dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

11) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan

wali amanat.

12) Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain

berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

21

13) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang

tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku (www.ojk.go.id).

3. Kredit

a. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani, credare, yang artinya adalah

kepercayaan. Artinya, kepercayaan pihak bank (kreditor) kepada

nasabah (debitur), dimana bank percaya nasabah pasti akan

mengembalikan pinjamannya sesuai dengan kesepakatan yang telah

dibuat (Kasmir, 2013).

Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun

1998, kredit adalah penyediaan uang atah tagihan dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tetentu dengan

pemberian bunga.

b. Unsur-Unsur yang terkandung dalam pemberian suatu kredit menurut

Kasmir (2011) adalah sebagai berikut :

1) Kepercayaan

Kepercayaan artinya bahwa bank percaya nasabah akan

mengembalikan kredit yang diberikan. Dasar pertimbangan yang

diberikan oleh bank adalah itikad baik nasabah dalam hal ini berarti

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

22

nasabah memperoleh kepercayaan dan juga memiliki kemampuan

untuk membayar kewajibannya.

2) Kesepakatan

Sebelum kredit dikucurkan, bank dengan nasabah terlebih

dahulu menyepakati hal-hal yang menjadi kewajiban dan hak

masing-masing pihak. Kemudian juga disepakati sanksi-sanksi yang

akan diberikan apabila masing-masing pihak melanggar kesepakatan

yang telah dibuat. Kesepakatan ini dituangkan dalam akad kredit

yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada saat kredit

disetujui.

3) Jangka Waktu

Setiap kredit yang disalurkan pasti memiliki jangka waktu

tertentu, artinya tidak ada kredit yang waktu pengembaliannya tidak

terbatas. Jangka waktu tersebut merupakan waktu pengembalian atau

kapan kredit tersebut berakhir (lunas).

4) Risiko (Degree of Risk)

Dimasa depan kondisi penuh dengan ketidakpastian. Oleh

karena itu, setiap kredit yang dibiayai pasti memiliki risiko tidak

tertagih alias macet. Hal ini disebabkan oleh berbagai sebab, baik

yang disengaja, maupun yang tidak disengaja. Segaja artinya

nasabah sengaja untuk tidak membayar kreditnya. Sementara itu,

tidak sengaja artinya nasabah memang tida bermaksud untuk tidak

mengembalikan kreditnya.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

23

Hanya saja nasabah belum memiliki kemampuan akhibat

misalnya kerugian yang diderita atau terkena bencana. Oleh karena

itu, dalam hal ini pihak perbankan harus mempertimbangkan faktor

resiko yang mungkin akan terjadi, bank biasanya mensyaratkan suatu

jaminan yang nilainya lebih tinggi dari kreditnya yang akan

diberikan. Maupun bank dapat juga dengan menjaminkan lewat

asuransi untuk mengalihkan risiko kerugian yang mungkin akan

timbul.

5) Balas Jasa

Sudah pasti bank mengharapkan keuntungan atas setiap dana

yang dikucurkannya. Keuntungan ini disebut balas jasa. Keuntungan

bagi bank konvensional disebut bunga. Bagi nasabah balas jasa ini

merupakan jasa atau imbalan yang mereka berikan atas dana yang

mereka gunakan. Bagi perusahaan dagang biasanya balas jasa yang

diterima berupa harga yang diberikan lebih tinggi dari harga normal

dan terkadang pembeli tidak memperoleh diskon seperti penjualan

tunai.

c. Dalam menyalurkan kredit dunia perbankan memiliki beberapa jenis

kredit. Penentuan jenis kredit dipilah-pilah sesuai dengan kebutuhan.

Adapun jenis-jenis kredit adalah sebagai berikut :

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

24

1) Dari segi Kegunaan

a) Kredit investasi

Kredit ini merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan

investasi, misalnya membangun pabrik, rumah, tanah, dll. Kredit

investasi biasanya diberikan untuk jangka panjang.

b) Kredit modal kerja

Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan untuk

keperluan modal kerja, misalnya untuk membeli bahan baku,

pembayaran gaji, dan biaya lainnya. Kredit modal kerja diberikan

dalam waktu yang relative pendek dan satu kali siklus operasi.

2) Dari Segi Tujuan

a) Kredit Produktif

Kredit produktif merupakn kredit yang diberikan untuk

menghasilkan sesuatu (proses produksi), baik barang maupun

jasa, misalnya kredit diberikan untuk industri, (pabrik), pertanian,

peternakan perhotelan, dll.

b) Kredit Konsumtif

Kredit ini merupakan kredit yang diberikan untuk

digunakan secara pribadi atau dipakai (dikonsumsi) sendiri.

c) Kredit Perdagangan

Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan kepada

para pedagang. Para pedagang yang kemudian barang tersebut

dijual kembali.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

25

3) Dari Segi jangka Waktu

a) Kredit Jangka Pendek

Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki

jangka waktu maksimal satu tahun atau kurang dari satu tahun.

b) Kredit Jangka Menengah

Kredit jangka menengah merupakan kredit yang memiliki

jangka waktu satu sampai tiga tahun, namun dewasa ini banyak

bank yang mengklasifikasikan menjadi kredit jangka panjang.

c) Kredit Jangka Panjang

Kredit jangka panjang merupakan kredit yang memiliki

jangka waktu lebih dari satu atau tiga tahun. Artinya ada bank

yang mengklasifikasikan yang lebih dari satu tahun menjadi

kredit jangka panjang, namun ada pula yang mengklasifikasikan

lebih dari tiga tahun menjadi jangka panjang.

4) Dari Segi Jaminan

a) Kredit dengan Jaminan

Kredit dengan jaminan merupakan kredit yang syarat untuk

memperolehnya harus memiliki jaminan tertentu, baik harta

bergerak, tidak bergerak atau jaminan lainnya.

b) Kredit Tanpa Jaminan

Kredit tanpa jaminan merupakan kredit kredit yang

diberikan tanpa jaminan apapun secara riil, sebenarnya meskipun

tidak ada jaminan, dalam praktiknya ada jaminan kemampun

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

26

membayar dari nasabah, misalnya pegawai tetap yang mempunyai

penghasilan tertentu

5) Dari Segi Sektor Usaha

a) Kredit Sektor Pertanian

Kredit sektor pertanian merupakan kredit yang diberikan

kepada para petani, baik tanaman jangka pendek yang kurang atau

maksimal satu tahun maupun jangka panjang (lebih dari satu

tahun atau tiga tahun sesuai persyaratan bank).

b) Kredit Sektor Industri

Kredit sektor industri merupakan kredit yang diberikan

kepada industri, baik industri kecil, menengah maupun besar.

c) Kredit Sektor Profesi

Kredit sector profesi merupakan kredit yang diberikan

kepada profesional seperti dokter, pengacara, dosen dan lainnya.

d) Kredit Sektor Pertambangan

Kredit sektor pertambangan merupakan kredit yang

diberikan untuk pengusaha yang bergerak dalam bidang

pertambangan seperti emas, batubara, timah, atau tambang

lainnya.

e) Kredit Sektor Pendidikan

Kredit sektor pendidikan merupakan kredit yang diberikan

dunia pendidikan, seperti kredit mahasiswa (Kasmir, 2013).

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

27

d. Prinsip-Prinsip dalam Pemberian Kredit

Menurut Kasmir (2013) Bank ketika akan menyalurkan kredit

memiliki kriteria/prinsip dalam penyaluran kredit. Untuk dapat

melaksanakan perkreditan secara sehat telah di kenal adanya prinsip 5C

dan 7P Character (kepribadian, watak). Dasar dari pemberian kredit

adalah kepercayaan. Jadi yang mendasari adanya kepercayaan adalah

adanya keyakinan dari pihak bank bahwa peminjam memiliki watak,

moral yang positif dan mempunyai tanggung jawab dalam menerima

kredit.

1) Capital (modal, kekayaan)

Merupakan kekayaan atau modal sendiri yang dimiliki calon

kreditur.

2) Condition (keadaan)

Merupakan kondisi atau keadaan perekonomian yang dapat

mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh

kredit.

3) Capacity (kemampuan, kesanggupan)

Merupakan penilaian kemampuan calon debitur dalam

mengelola kredit yang akan diterima untuk dapat berkembang serta

mampu untuk mengembalikan pinjaman tersebut pada bank.

4) Collateral (jaminan)

Merupakan jaminan yang dimiliki calon kreditur dan

diserahkan kepada bank atas kredit yang diterimanya.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

28

Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7 P adalah

sebagai berikut :

a) Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau

tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personaliti

juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah

dalam menghadapi masalah.

b) Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi

tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya, sehingga

nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan

mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.

c) Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam

mengambil kredit yang diinginkan nasabah.

d) Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan

datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain

mempunyai prospek atau sebaliknya.

e) Payment yaitu merupakan ukuran bagaimana nasabah

mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana

saja dana untuk pengembalian kredit.

f) Profitability yaitu untuk menganalisis bagaimana kemampuan

nasabah dalam mencari laba.

g) Protection tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan

jaminan mendapat perlindungan. Perlindungan dapat berupa

jaminan barang atau orang atau asuransi.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

29

4. Faktor internal yang mempengaruhi penyaluran kredit

a. Suku Bunga Pinjaman

Bunga pinjaman merupakan bunga yang dibebankan kepada para

peminjam atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam

kepada bank (Kasmir, 2013). Suku bunga ada 2 jenis yakni suku bunga

nominal yaitu suku bunga yang menjadi acuan bank, serta suku bunga

riil yaitu suku bunga yang telah memperhitungkan faktor inflasi. Suku

bunga riil merupakan suku bunga nominal di kurangi inflasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga menurut Kasmir

(2013) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya penetapan suku bunga secara garis besar sebagai berikut:

Kebutuhan Dana.

1) Persaingan.

2) Kebijaksanaan Pemerintah.

3) Target Laba yang diinginkan.

4) Jangka Waktu.

5) Kualitas Jaminan.

6) Reputasi Perusahaan.

7) Produk yang Kompetitif.

8) Hubungan yang Baik.

9) Jaminan Pihak Ketiga.

Menurut Firdaus dan Ariyanti (2011) dengan meningkatknya

suku bunga kredit maka akan mengurangi minat sebagaian anggota

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

30

masyarakat untuk mengambil kredit. Sehingga suku bunga pinjaman

mempunyai hubungan negative dengan penyaluran kredit.

b. Kredit Macet

Tingginya kredit macet atau biasa disebut dengan Non Perfoming

Loan (NPL) merupakan salah satu sebab sulitnya suatu bank untuk

memberikan pinjaman. Penelitian yang dilakukan Kaunang (2013)

menunjukkan adanya pengaruh negatif dan signifikan NPL terhadap

kredit UMKM yang disalurkan Bank Umum Swasta Nasional. Dalam

kondisi NPL yang tinggi, bank cenderung untuk meningkatkan kualitas

asetnya dibandingkan keputusan untuk menyalurkan kreditnya.

Tingginya level NPL mengharuskan bank untuk meningkatkan

cadangan atas kerugian yang disebabkan oleh kredit dimana hal tersebut

berarti menurunkan pendapatan bank dan mengurangi dana untuk

menciptakan kredit baru.

Selain itu, akhibatnya dapat menyebabkan kerugian yang lain

yaitu tidak diterimanya kembali dana yang disalurkan maupun

pendapatan bunga yang tidak diterima, maka bank kehilangan

kesempatan mendapatkan bunga yang berakhibat peda penurunan

pendapatan secara total. Kredit bermasalah disebabkan oleh kegagalan

pihak debitur memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran

pokok kredit beserta bunga yang telah disepakati kedua pihak didalam

perjanjian kredit (Yuwono dan Wahyu, 2012).

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

31

c. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana pihak ketiga yaitu sumber dana masyarakat yang dihimpun

bank yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito. Dana pihak ketiga

merupakan input dalam menyalurkan kredit. Semakin banyak dana

pihak ketiga yang dihimpun, semakin mudah bank dalam menyalurkan

kredit kepada pihak yang membutuhkan. Menurut Undang-Undang

Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998, secara

umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi ke dalam tiga jenis yaitu:

1) Simpanan Giro

Bahwa yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunkan cek,

bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya dengan cara

pemindahbukuan. Uang yang sudah disimpan di rekening giro

tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana

yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi

persyaratan lainnya yang telah ditetapkan oleh bank yang

bersangkutan.

2) Simpanan Tabungan

Simpanan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya

dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati,

tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau lainnya

yang dipersamakan dengan itu.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

32

3) Simpanan Deposito

Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang

dikeluarkan oleh bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan

sebelumnya, dimana simpanan deposito mengandung unsur jangka

waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat

atau setiap hari (Kasmir, 2013).

5. Faktor ekternal yang mempengaruhi penyaluran Kredit

a. Inflasi

1) Pengertian Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga barang-

barang pada umumnya secara terus-menerus, yang disebabkan oleh

karena jumlah uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan

dengan barang-barang dan jasa yang tersedia (Firdaus dan Maya,

2011).

2) Jenis-Jenis Inflasi

Menurut ilmu ekonomi modern, terdapat dua jenis inflasi yang

berbeda satu sama lain, yaitu inflasi karena dorongan biaya (Cost-

Push Inflation) dan inflasi karena meningkatnya permintaan

(Demand-Pull Inflation).

a) Cost-Push Inflation (inflasi desakan ongkos)

Yaitu, inflasi yang disebabkan karena peningkatan harga

akibat naiknya biaya-biaya. Apabila permintaan terhadap bahan

baku melebihi penawarannya, maka harga akan naik. Karena para

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

33

pabrikan membayar lebih mahal atas bahan baku mereka dan

menetapkan harga produk akhir yang lebih tinggi kepada

pedagang dan pedagang menaikkan harga barang itu, yang

kemudian akan ditanggung oleh para konsumen.

b) Demand-Pull Inflation (inflasi karena tarikan permintaan)

Yaitu, kenaikan harga-harga yang terjadi akibat kenaikan

permintaan agregat (AD) yang lebih besar dari penawaran agregat

(AS). Artinya, inflasi terjadi apabila pendapatan nasional lebih

besar dari pendapatan potensial. Inflasi atau kenaikan harga-harga

yang tinggi dan terus menerus telah menimbulkan beberapa

dampak buruk kepada individu dan masyarakat, para penabung,

kreditor/debitor dan produsen, ataupun pada kegiatan

perekonomian secara keseluruhan.

3) Dampak Inflasi

Setelah melampaui titik/ ketinggian tertentu, inflasi

mempunyai dampak atau akibat yang luas yang akan mempengaruhi

struktur perekonomian sebagai berikut:

a) Inflasi mempengaruhi dalam arti mengurangi minat masyarakat

untuk menabung (propensity to save/PTS) karena mereka

khawatir kalau nilai uang tabungannya semakin lama semakin

menurun, sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk

menabung bahkan cepat-cepat membelanjakan uang atau

pendapatannya.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

34

b) Inflasi mempercepat laju edar uang (veloncity of circulation),

yang dengan perkataan lain berarti mengurangi hasrat/keinginan

untuk menyimpan uang tunai (liquidity preference menurun).

c) Berkurangnya ketersediaan orang/badan untuk memberikan

kredit.

d) Inflasi cenderung menguntungkan orang-orang atau badan-badan

yang meminjam uang (debitur). Sebaliknya inflasi cenderung

merugikan orang-orang/badan-badan yang meminjamkan uang

(kredit).

4) Teori Tentang Inflasi

Secara garis besar menurut Firdaus dan Maya (2011) ada 3

teori inflasi. Setiap teori menyoroti aspek-aspek tertentu dari inflasi

diantaranya:

a) Teori Kuantitas

Teori kuantitas merupakan teori paling tua mengenai inflasi.

Teori ini menyoroti 2 aspek yang mempengaruhi inflasi, kedua

aspek itu adalah jumlah uang beredar dan psikologi (harapan)

masyarakat mengenai kenaikan harga-harga (expectation). Dalam

teori kuantitas ini ada 2 hal penting. Pertama, inflasi hanya terjadi

bila ada penambahan volume jumlah uang beredar (JUB). Kedua,

Laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang

beredar dan oleh psikologi (harapan) masyarakat mengenai

kenaikan harga-harga di masa mendatang.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

35

b) Teori Keynes

Menurut Keynes, inflasi terjadi karena masyarakat ingin

hidup di luar batas kemampuannya. Permintaan masyarakat akan

barang-barang selalu melebihi jumlah barang yang tersedia biasa

disebut inflatory gap. Inflatory Gap terjadi dikarenakan

permintaan barang dan jasa di masyarakat pada tingkat harga

yang berlaku lebih besar dari barang dan jasa yang dihasilkan di

masyarakat. Efeknya adalah harga-harga akan mengalami

kenaikan, hal itu karena permintaan total melebihi jumlah barang

yang tersedia di pasaran atau masyarakat. Selama permintaan dari

semua golongan masyarakat melebihi jumlah output yang

dihasilkan pada tingkat harga yang berlaku, proses inflasi akan

terus berlangsung.

c) Teori Strukturalis

Teori strukturalis adalah teori mengenai inflasi yang

didasarkan atas pengalaman di negara-negara Amerika latin.

Teori ini memberi tekanan pada ketegaran (inflexibilities) dari

struktur perekonomian negara-negara sedang berkembang.

Karena inflasi dikaitkan dengan faktor-faktor struktural dari

perekonomian (yang menurut definisi, faktor-faktor ini hanya bisa

berubah secara gradual dan dalam jangka panjang), maka teori ini

bisa disebut teori inflasi “jangka panjang”.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

36

6. Pengertian UMKM

Usaha kecil didefinisikan sebagai usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha, dan tidak

terkait dengan secara kepemilikan dengan usaha menengah atau usaha

besar (UU No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Dalam analisis teori mikroekonomi, usaha kecil sebagai suatu badan yang

melakukan kegiatan usaha melalui proses produksi dengan mengubah

masukan (input) yang disebut juga faktor produksi termasuk segala

sesuatu yang harus digunakannya, menjadi keluaran yang sering disebut

produk (output).

Pada usaha kecil, peran kewirausahaan dan fungsi pengelolaan usaha

ini seringkali dilakukan oleh satu individu sekaligus sebagai pemilik

usaha, karena itu perlu pemahaman terhadap jenis-jenis usaha. Batasan

dan kriteria umum tentang usaha kecil biasanya digunakan untuk

mengelompokan usaha untuk tujuan pembangunan sesuai dengan program

pemerintah untuk menggerakkan sektor riil.

Batasan dan kriteria dari pemerintah ini belum tentu sesuai dengan

kebutuhan, namun masih dapat digunakan sebagai salah satu pedoman

dalam menyiapkan produk dan jasa layanan lembaga pemberi kredit

kepada masing-masing kelompok usaha tersebut.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada kenyataannya banyak yang

mendefinisikan bermacam-macam, namun demkian menurut Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM memiliki kriteria sebagai berikut:

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

37

a. Usaha Mikro

Yaitu usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria :

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah).

b. Usaha Kecil

Yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan/badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan/bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak dari usaha menengah atau

usaha besar yang memenuhi kriteria :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah).

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

38

c. Usaha Menengah

Yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar Rupiah).

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai penyaluran kredit UMKM disajikan pada

tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Hasil

Kaunang

(2013)

Tingkat Suku Bunga

Pinjaman Dan Kredit

Macet Pengaruhnya

Terhadap Permintaan

Kredit UMKM Di

Indonesia

Tingkat suku bunga pinjaman

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap permintaan kredit UMKM &

Kredit macet yang juga berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap

permintaan kredit UMKM di Indonesia.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

39

Tandris dan

Tommy

(2014)

Suku Bunga, Inflasi

Dan Nilai Tukar

Pengaruhnya

Terhadap Permintaan

Kredit Perbankan Di

Kota Manado

Hasil penelitian yang dilakukan

menunjukan secara bersama suku bunga,

inflasi dan nilai tukar berpengaruh

terhadap permintaan kredit. Suku bunga

berpengaruh negatif namun signifikan

terhadap permintaan kredit pada

perbankan di Kota Manado. Inflasi tidak

berpengaruh terhadap terhadap

permintaan kredit dan nilai tukar

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap permintaan kredit.

Wahab

(2014)

Pengaruh PDRB,

inflasi, suku bunga

bank Indonesia dan

dana Pihak ketiga

terhadap penyaluran

kredit pada Bank-

Bank umum di

Sulawes Selatan

Hasil penelitian menunjukan bahwa

PDRB, inflasi dan DPK berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

penyaluran kredit. Sedangkan suku buga

bank Indonesia berpengaruh negative dan

signifikan terhadap penyaluran kredit.

Ratnasari dan

Yoyok

(2016)

Variabel-Variabel

yang mempengaruhi

penyaluran kredit

kepada UMKM Oleh

perbankan di

Indonesia tahun

2011-2015

Hasil penelitian menunjukan bahwa

secara parsial bahwa variabel Inflasi dan

BI Rate tidak berpengaruh terhadap

penyaluran kredit UMKM pada tiga

kelompok bank di Indonesia sedangkan

pertumbuhan ekonomi, NPL, CAR, dan

DPK berpengaruh terhadap penyaluran

kredit UMKM pada tiga kelompok bank

di Indonesia.

Mariso

dan

Sjahruddin

(2013)

Analisis pengaruh

CAR, ROA, NPL,

BOPO dan DPK

terhadap penyaluran

kredit UMKM di

Indonesia (Studi

pada bank umum

yang terdaftar di BEI

periode 2010-2012)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

CAR, ROA, NPL dan BOPO

berpengaruh tidak signifikan terhadap

penyaluran kredit pada UMKM. Hanya

DPK yang berpengaruh signifikan dan

juga merupakan variabel yang paling

mempengaruhi penyaluran kredit

padaUMKM.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

40

Purba et al

(2015)

Faktor-“Faktor Yang

Mempengaruhi

tingkat Penyaluran

kredit Pada BPR

konvensional di

Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel Dana Pihak Ketiga dan LDR

berpengaruh positif signifikan terhadap

tingkat penyaluran kredit. Variabel NPL,

suku bunga kredit, dan BOPO

berpengaruh negatif signifikan terhadap

tingkat penyaluran kredit, sedangkan

variabel ROA tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat penyaluran

kredit.

Yuliana dan

Mohd (2012)

Analisis Faktor -

Faktor Yang

Mempengaruhi

Permintaan Kredit

Usaha Mikro Kecil

Dan Menengah Pada

Bank Umum Di Kota

Banda Aceh.

Hasil penelitian menunjukan bahwa

PDRB, suku bunga berpengaruh positif

dan tingkat inflasi berpengaruh negative

terhadap permintaan kredit Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) pada

Bank Umum di Kota Banda Aceh

C. Kerangka Pemikiran

1. Suku Bunga Pinjaman dengan Penyaluran Kredit

Suku bunga akan berdampak pada lesunya investasi dan aktivitas

ekonomi sehingga menyebabkan turunnya penyaluran kredit bank-bank

umum. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat suku bunga maka

penyaluran kredit akan semakin menurun atau berkurang, sebaliknya

ketika bunga mengalami penurunan maka penyaluran kredit akan

meningkat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purba et al (2015)

suku bunga pinjaman mempunyai hubungan negatif terhadap tingkat

penyaluran kredit. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaunang (2013)

serta Tandaris et al (2014) suku bunga pinjaman berpengaruh negatif

terhadap permintaan kredit.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

41

2. Kredit Macet dengan Penyaluran Kredit

Sinungan (2011) mengatakan bahwa pengertian kredit bermasalah

adalah sebagai berikut. “kredit bermasalah atau problem loan dapat

dirtikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat

adanya faktor kesenjangan atau karena factor eksternal diluar kemampuan

kendali debitur. Noan Perfoming Loan adalah persentase kredit

bermasalah dengan kriteria kurang lancrr, lancar, diragukan dan macet

terhadap total kredit yang disalurkan. NPL dapat juga diartikan sebagai

pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan baik akhibat faktor

kesengajaan atau ketidaksengajaan yang dilakukan oleh debitur atau faktor

lain (Wardani 2012).

NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil

pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Bank dalam memberikan

kredit harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk

membayar kembali kewajibannya. Variabel NPL berpengaruh negatif

terhadap volume penyaluran kredit UMKM, jumlah NPL dalam

perbankan yang cukup rendah akan mempengaruhi performa perbankan

dalam hal kinerja.

Rendahnya NPL akan berpengaruh terhadap pemberian kredit karena

disebabkan hilangnya kepercayaan kreditur kepada debitur. Hal ini sering

mengakibatkan terjadinya kredit macet pada bank. Selain itu, kredit macet

juga dapat terjadi karena ketidakmampuan nasabah dalam mengembalikan

kredit. Penelitian yang dilakukan oleh Purba et al (2015) NPL berpengaruh

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

42

terhadap permintaan kredit dan Kaunang (2013) NPL mempunyai

hubungan negative dan signifikan terhadap permintaan kredit.

3. DPK dengan Penyaluran Kredit

Dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari, bank harus

mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Salah

satunya adalah dana masyarakat yang merupakan mayoritas dari seluruh

dana yang dihimpun oleh bank dalam kegiatan usaha sehari-hari (Kuncoro

dan Suhardjono, 2011). Dana pihak ketiga merupakan sumber dana

masyarakat yang dihimpun bank yang terdiri dari giro, tabungan dan

deposito. Dana pihak ketiga merupakan input dalam menyalurkan kredit.

Menurut Kasmir (2013) DPK adalah dana yang berasal dari masyarakat

luas yang merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional

suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu

membiayai operasionalnya dari sumber dana ini. Penelitian yang

dilakukan oleh Wahab (2014) dan Purba et al (2015) DPK mempunyai

hubungan positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Hal ini berarti

bahwa semakin banyak DPK yang terkumpul maka akan semakin banyak

dana yang disalurkan oleh masytarakat.

4. Tingkat inflasi dengan Penyaluran Kredit

Inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk naik secara umum

dan terus menerus. Inflasi yang meningkat mendorong harga baik barang

maupun jasa sedangkan pendapatan masyarakat yang cenderung tetap akan

mendorong masyarakat untuk mengajukan kredit guna memenuhi

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

43

kebutuhan yang sangat banyak. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Yuliana dan Mohd (2012) inflasi mempunyai hubungan negatif dan

signifikan dengan penyaluran kredit.

Berdasarkan teori, tinjauan pustaka serta mengacu pada penelitian

terdahulu yang relevan secara garis besar maka kerangka pemikiran

teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1

H2 (-)

2.1 Gambar Bagan Kerangka Pemikiran

Keterangan

Secara simultan

Secara parsial

Tingkat Suku

Bunga Pinjaman

(X1)

Kredit Macet

(X2)

Inflasi

(X4)

Penyaluran UMKM

(Y)

H3 (-)

)0000

))H3H

3(-)

H4 (+)

H5 (-)

DPK

(X3)

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Bankrepository.ump.ac.id/1631/3/BAB II_TRI PURWANI_MANAJEMEN'17.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Landasan Teori 1. Teori Bank

44

D. Hipotesis

Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

H1 = Suku bunga, kredit macet dan tingkat inflasi secara simultan

berpengaruh terhadap penyaluran kredit UMKM pada bank umum di

Indonesia.

H2 = Suku bunga pinjaman secara parsial berpengaruh negatif terhadap

penyaluran kredit UMKM pada bank umum di Indonesia.

H3 = Kredit macet secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap penyaluran kredit UMKM di Indonesia.

H4 = DPK secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penyaluran kredit UMKM pada bank umum di Indonesia.

H5 = Tingkat inflasi secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap penyaluran kredit UMKM pada bank umum di Indonesia.

Pengaruh Tingkat Suku…, Tri Purwani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017