bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. teori agensirepository.ump.ac.id/2807/3/bab ii_triyana...

17
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Teori keagenan menyebutkan mengapa terjadi manajemen laba. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa dalam teori keagenan hubungan keagenan merupakan sebuah hubungan kontrak antara investor (principal) dengan manajer (agent). Manajemen lebih mengetahui informasi perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang dibandingkan dengan pemilik perusahaan yang hanya berkewajiban memberikan laporan mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Perbedaan informasi antara manajemen dan pemilik perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba untuk menyesatkan pemilik perusahaan mengenai kinerja ekonomi perusahaan. Oleh karena itu, hubungan yang baik antara pemegang saham dan manajer adalah khubungan yang mampu menjelaskan spesifikasi yang harus dilakukan manajer dalam mengelola dana para pemegang saham, dan spesifikasi tentang pembagian keuntungan antara manajer dan pemegang saham. Namun pada akhirnya, manajer tidak selalu bertindak sejalan dengan kepentingan pemegang saham sehingga menimbulkan masalah agensi yang diakibatkan oleh perbedaan kepentingan kedua belah pihak. Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Upload: buinhu

Post on 19-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Agensi

Teori keagenan menyebutkan mengapa terjadi manajemen laba.

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa dalam teori keagenan

hubungan keagenan merupakan sebuah hubungan kontrak antara investor

(principal) dengan manajer (agent). Manajemen lebih mengetahui

informasi perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang

dibandingkan dengan pemilik perusahaan yang hanya berkewajiban

memberikan laporan mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik

perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Perbedaan informasi antara

manajemen dan pemilik perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada

manajer untuk melakukan manajemen laba untuk menyesatkan pemilik

perusahaan mengenai kinerja ekonomi perusahaan. Oleh karena itu,

hubungan yang baik antara pemegang saham dan manajer adalah

khubungan yang mampu menjelaskan spesifikasi yang harus dilakukan

manajer dalam mengelola dana para pemegang saham, dan spesifikasi

tentang pembagian keuntungan antara manajer dan pemegang saham.

Namun pada akhirnya, manajer tidak selalu bertindak sejalan dengan

kepentingan pemegang saham sehingga menimbulkan masalah agensi

yang diakibatkan oleh perbedaan kepentingan kedua belah pihak.

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

12

Jensen dan Meckling (1976) juga menyatakan bahwa semakin besar

size perusahaan maka semakin besar pengungkapan yang perlu

diungkapkan. Pernyataan tersebut mendasarkan teori keagenan yang

menyatakan bahwa pada perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang

lebih besar. Perusahaan besar akan mengungkapkan informasi yang lebih

banyak sebagai upaya mengurangi biaya keagenan tersebut. Alasan lain

perusahaan besar bisa menanamkan modal pada berbagai jenis usaha, lebih

mudah memasuki pasar modal, memperoleh penilain kredit yang tinggi,

dan sebagainya. Kesemuanya itu mempengaruhi keberadaan total asetnya.

Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi

kewajiban jangka panjangnya. Dalam Teori Keagenan dijelaskan bahwa

semakin tinggi Leverage perusahaan, semakin baik transfer kemakmuran

dari kreditur kepada pemegang saham perusahaan. Perusahaan yang

memiliki proporsi utang lebih besar dalam struktur permodalannya akan

mempunyai biaya agensi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan

yang memiliki Leverage tinggi mempunyai kewajiban yang lebih tinggi

untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang (Chow dan

Wong Boren, 1987). Perusahaan dengan jumlah hutang yang tinggi akan

menanggung biaya agensi yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh

adanya transfer kekayaan dari debtholder kepada stockholder. Di sisi lain

dengan proporsi Leverage yang lebih tinggi, maka kebutuhan informasi

mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya oleh

kreditur akan lebih tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi biaya agensi

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

13

serta konflik kepentingan yang muncul yaitu dengan melakukan

pengungkapan informasi yang lebih banyak, yaitu dengan menyajikan

pengungkapan informasi keuangan melalui website perusahaan.

Masalah keagenan dapat merugikan pemegang saham karena tidak

terlibat langsung dalam pengelolaan perusahaan sehingga tidak memiliki

akses untuk mendapatkan informasi yang memadai. Fenomena terjadinya

asimetri informasi atau kesenjangan (GAP) antara pihak lain yang

mempunyai sumber dan akses yang memadai untuk memonitor semua

tindakan manajer, dapat terjadi karena perusahaan merupakan kumpulan

dari berbagai pihak dan kepentingan-kepentingan tersebut sangat

ditentukan oleh pengelolaan manajemen (Jatiningrum dan Rofiqoh, 2004

dalam Haryono, 2005). Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang

saham dapat diminimumkan melalui mekanisme pengawasan yang dapat

mensejajarkan kepentingan-kepentingan yang terkait tersebut (Bathala et

al,1994). Berdasarkan munculnya mekanisme tersebut, akan menimbulkan

biaya yang disebut biaya keagenan (agency cost). Kepemilikan

institusional dapat berperan sebagai agen pengawas yang dapat

mengurangi biaya agensi, karena kepemilikan institusional dapat

mendorong efektifitas pengawasan terhadap aktivitas manajemen karena

besarnya dana yang ditanamkan (Bathala et al, 1994).

Merchan (1989) dalam Merchan dan Rockness (1994)

mendefinisikan bahwa manajemen laba sebagai suatu tindakan manajemen

perusahaan untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan agar terbentuk

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

14

informasi mengenai keuntungan ekonomis (economic advantage) yang

sebenarnya tidak dialami oleh perusahaan.

2. Teori Stakeholder

Teori stakeholder mempertimbangkan pengaruh harapan berbagai

kelompok stakeholders yang berbeda dalam masyarakat terhadap

kebijakan pengungkapan yang dimiliki perusahaan. Managerial branch

dari teori stakeholder, menganggap bahwa pengungkapan yang dilakukan

oleh perusahaan merupakan alat manajemen untuk mengelola kebutuhan

informasi dari berbagai kelompok stakeholders. Manajer menggunakan

informasi untuk mengatur atau mempengaruhi stakeholders yang memiliki

pengaruh besar untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan dalam

menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Manajer harusnya menyesuaikan

kebijakannya tidak hanya untuk shareholder, tetapi juga untuk memuaskan

pelanggan, pekerja, dan organisasi masyarakat. Menurut perspektif

stakeholder, perusahaan dipahami tidak hanya sebagai hubungan bilateral

antara shareholder dan manajer, tetapi sebagai hubungan multilateral di

antara stakeholders (Prior et al., 2008).

Teori stakeholder dibedakan dalam aspek deskriptif, instrumental,

dan normatif. Aspek deskriptif menjelaskan bagaimana upaya organisasi

memenuhi kepentingan stakeholders, serta bagaimana dan untuk apa

inisiatif dalam standar etis dapat membantu organisasi memenuhi tuntutan

dan kepentingan stakeholders. Aspek instrumental memusatkan perhatian

pada manfaat bagi organisasi dengan memenuhi kepentingan stakeholders,

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

15

dan implementasi dari inisiatif standar etis yang berfungsi sebagai alat

untuk memenuhi kepentingan dan tuntutan dari stakeholders. Sementara

Aspek normatif mengacu pada sudut pandang moral mengapa perusahaan

harus memenuhi kepentingan stakeholders. Sehubungan dengan

pelaksanaan CSR, kerangka instrumental stakeholders menyatakan bahwa

CSR perusahaan merupakan fungsi kinerja ekonomi perusahaan, strategi

yang mengarah pada CSR, dan intensitas kekuatan stakeholders (Mahoney

et al., 2004 dalam Suharsono dan Rahmasari 2013).

3. Corporate Social Responsibility (CSR)

Lako 2009, dalam Supatmi dan Widi 2007 mendefinisikan tanggung

jawab sosial dan lingkungan sebagai komitmen berkelanjutan dari suatu

perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomik, legal, etis dan

sukarela terhadap dampak-dampak dari tindakan ekonominya terhadap

komunitas masyarakat dan lingkungan serta proaktif melakukan upaya-

upaya berkelanjutan untuk mencegah potensi-potensi dampak negatif atau

risiko aktivitas ekonomi korporasi terhadap masyarakat dan lingkungan

serta meningkatkan kualitas sosial dan lingkungan yang menjadi

stakeholder-nya.

Sebagai suatu usaha perusahaan untuk menyeimbangkan

komitmennya terhadap kelompok maupun individu di dalam lingkungan

perusahaan tersebut yang termasuk di dalamnya yaitu pelanggan,

perusahaan lain, karyawan, dan investor. Pengungkapan CSR dalam

laporan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan umumnya bersifat

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

16

sukarela, belum diaudit, dan tidak dipengaruhi peraturan tertentu. Dalam

laporan tahunan tersebut CSR biasanya masuk dalam bagian sustainability

reporting. Sustainability reporting adalah pelaporan pembangunan

berkelanjutan (sustainable development) mengenai kebijakan ekonomi,

lingkungan, sosial, kinerja organisasi dan pengaruh produknya di

masyarakat.

Pelaporan CSR merupakan pengungkapan sukarela sebagaimana

dinyatakan dalam SAK No 1 (2007) paragraf ke sembilan bahwa

perusahaan dapat menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai

lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri

dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang menjadi peranan

penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok

pengguna laporan yang memegang peranan penting.

Selanjutnya pengukuran CSR pada penelitian ini dengan pendekatan

CSDI. Pengukuran CSDI mengacu pada penelitian Haniffa dkk 2005,

dalam Sayekti dan Wondabio 2007, yang menggunakan content analysis

dalam mengukur variety dari CSDI. Pendekatan ini pada dasarnya

menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam

instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak

diungkapkan.

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya suatu

perusahaan. Jadi ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

17

perusahaan yang yang dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang

digunakan, total aktiva yang dimiliki atau total penjualan yang diperoleh.

Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public

demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan

yang berukuran kecil.

Dalam ukuran perusahaan menurut Diamond dan Verrecchia (1991)

dalam Murni (2003) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar

dengan total resiko yang ditanggung oleh investor lebih besar, akan

mendapatkan keuntungan per saham yang terbesar (dalam hal ini

peningkatan nilai saham) sebagai hasil dari peningkatan ungkapan.

Variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan natural logharitma dari total assets (Ln).

5. Financial Leverage

Financial leverage dalam penelitian ini dihitung menggunakan debt

to asset ratio (DAR), ratio ini merupakan alat untuk mengukur seberapa

besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset

perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage tinggi berarti

sangat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya.

Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage lebih rendah

lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri.

Penggunaan financial leverage yang semakin besar akan membawa

dampak positif bila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana

tersebut lebih besar dibandingkan beban yang harus dikeluarkan untuk

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

18

memperoleh dana tersebut, sedangkan dampak negatif dari penggunaan

financial leverage yang semakin besar akan menyebabkan hutang yang

ditanggung oleh perusahaan semakin besar, yaitu beban tetap tetap atau

beban bunganya. Apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban

tersebut, maka perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menjalankan

kegiatan usahanya.

6. Manajemen Laba

Menurut Schipper 1989, dalam Saiful 2004 mendefinisikan

manajemen laba sebagai suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap

proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja memperoleh

beberapa keuntungan pribadi. Sedangkan Setiawati dan Saputro (2004)

menyatakan bahwa manajemen laba adalah campur tangan manajemen

dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal guna mencapai

tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri

(atau perusahaannya sendiri).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Copeland 1968, dalam Utami

2005 mendefinisikan manajemen laba sebagai, “some ability to increase

or decrease reported net income at will” ini berarti manajemen laba

mencakup usaha manajemen untuk memaksimumkan atau

meminimumkan laba, termasuk perataan laba sesuai keinginan

manajemen. Manajemen laba terjadi ketika para manajer menggunakan

pertimbangan atau judgmentnya dalam pelaporan keuangan dan di dalam

perancangan transaksi yang terstruktur untuk mengubah laporan keuangan

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

19

yang menyesatkan stakeholder tentang dasar kinerja ekonomi perusahaan

atau untuk mempengaruhi hasil sesuai kontrak yang tergantung pada

angka-angka akuntansi yang dilaporkan.

Menurut Beneish (2001) dalam Meutia (2004), mengungkapkan

bahwa setidaknya terdapat tiga cara dalam mendeteksi adanya praktek

manajemen laba, yaitu: pendekatan yang mengkaji akrual agregat dan

menggunakan model regresi untuk menghitung akrual yang diharapkan

dan tidak diharapkan, pendekatan yang menekankan pada akrual spesifik

seperti cadangan hutang ragu–ragu, atau akrual pada sektor yang spesifik

seperti tuntutan kerugian pada industri asuransi, pendekatan yang

mengkaji ketidak sinambungan dalam pendistribusian pendapatan.

7. Cost of Equity Perusahan

Cost of equity capital merupakan tingkat pengembalian yang

diinginkan oleh penyedia dana, baik investor maupun kreditur. Cost of

equity capital berkaitan dengan resiko investasi atas saham perusahaan.

Dalam Utami (2005) dijelaskan bahwa cost of equity capital adalah

besarnya rate yang digunakan investor untuk mendiskontokan dividen

yang diharapkan diterima dimasa yang akan datang.

Menurut Botosan (1997:341), biaya ekuitas dipengaruhi oleh tingkat

disclosure, dan risiko (BETA). Pengungkapan lebih meningkatkan

likuiditas saham pasar sehingga mengurangi biaya modal ekuitas baik

melalui pengurangan biaya transakasi atau meningkatnya permintaan

sekuritas perusahaan. Risiko (BETA) yang ada pada perusahaan rendah

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

20

maka tingkat pengembalian yang diharapkan investor juga rendah,

sehingga Cost of Equity perusahaan juga rendah.

Menurut Amurwani 2006, dalam Ariyani dan Nugrahanti 2013 cost

of equity merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang

memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba

yang ditahan untuk investasi. Cost of equity dapat mengalami peningkatan

secara internal dengan menahan laba atau secara eksternal dengan menjual

atau mengeluarkan saham biasa baru. Selain itu, definisi menurut

Mardiyah (2002) cost of equity merupakan biaya yang dikeluarkan

perusahaan untuk membiayai sumber pembiayaan. Dalam penelitian ini

hanya menggunakan pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model).

Alasannya adalah pembahasan mengenai pengaruh tingkat disclosure

terhadap biaya ekuitas juga tidak terlepas dari faktor risiko di dalamnya

dan penggunaan pendekatan ini tidak dibatasi oleh pertumbuhan dividen

yang konstan, sehingga dapat diterapkan pada lingkungan yang lebih luas.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Tahun dan

penelitian Metodologi Variabel Hasil

Mitta Aryani dan

Yeterina widi

Nugrahanti

(2013)

Uji asumsi klasik,

regresi bergana

Variabel

Independen:

Corporate Social

Responsibility

Variabel Deoenden:

Cost of Equity

Perusahaan

Pengungkapan

Corporate social

responsibility

berpengaruh negatif

terhadap cost of equity

perusahaan

Rianto Setiawan

dan Gusti ayu

putu wulan

rahmasari (2013)

Uji chow dan uji

Hauswan

Variabel

Independen:

Corporate social

responsibility

Pengungkapan

Corporate social

responsibility,

berpengaruh negatif

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

21

Variabel Dependen:

Cost of capital

dengan

kepemilikan

institusional

sebagai variabel

pemoderasi

terhadap COC

sedangkan

kepemilikan

institusional

pemoderasi dan

pengaruh

pengungkapan CSR

berpengaruh terhadap

Cost of Capital

Danang

Haryuduno

(2010)

Uji asumsi klasik,

dan uji regresi

berganda

Variabel

Independen:

Manajemen Laba

Variabel Dependen:

Tingkat CSR dan

nilai perusahaan

Manajemen laba,

tingkat CSR

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan

Regina Reizky

Ifonie (2012)

Uji asumsi klasik

dan Uji linier

berganda

Variabel

Independen:

Pengaruh asimetri

informasi dan

manajemen laba

Variabel Dependen:

Cost of Capital

Asimetri informasi dan

manajemen laba

berpengaruh positif

terhadap Cost of

Capital

Arvina Arief dan

Moh. Didik

Ardiyanto (2014)

Uji asumsi

klasik,uji

normalitas,uji

heteroskadatisitas,

uji autokorelasi

Variabel

Independen:

Pengaruh

pengungkapan CSR

Variabel Dependen:

Manajemen laba

Pengaruh

pengungkapan CSR

berpengaruh negatif

terhadap praktik

manajemen laba

C. Kerangka Pemikiran

Hubungan yang logis antar variabel dalam penelitian akan diuraikan

dan digambarkan dalam sub – bab kerangka pemikiran sebagai berikut:

H3 (+)

Ukuran Perusahaan

(X2)

Cost of Equity

Perusahaan

(Y)

Manajemen Laba

(X4)

Financial Leverage

(X3)

Corporate Social

Responsibility

(X1)

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

22

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Dari gambar diatas menggambarkan hubungan antar Variabel dalam

penelitian yang dilakukan, Variabel independen dalam hipotesis 1,2,3 dan 4

adalah Corporate Sosial Responsibility, Ukuran Perusahaan, Financial

Leverage dan Manajemen Laba yang mengarah pada Variabel Cost of Equity

perusahaan sebagai Variabel dependen.

D. Hipotesis

Perumusan hipotesis dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori

yang digunakan dan penelitian – penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya. Pembahasan terperinci terkait rumusan hipotesis disajikan

sebagai berikut:

1. Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap

Cost of Equity Perusahaan

Menurut Restuningdiah (2010), pengungkapan CSR merupakan

konsep akuntansi yang memperhatikan transparasi pengungkapan sosial

atas kegiatan sosial perusahaan, sehingga informasi yang diungkapkan

perusahaan tidak hanya informasi keuangan perusahaan, namun juga

informasi CSR yang termasuk pengungkapan sukarela mengenai dampak

sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan perusahaan.

Dalam teori stakeholder mempertimbangkan pengaruh harapan

berbagai kelompok stakeholders yang berbeda dalam masyarakat terhadap

kebijakan pengungkapan yang dimiliki perusahaan. Managerial branch

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

23

dari teori stakeholder, menganggap bahwa pengungkapan yang dilakukan

oleh perusahaan merupakan alat manajemen untuk mengelola kebutuhan

informasi dari berbagai kelompok stakeholders. Manajer menggunakan

informasi untuk mengatur atau mempengaruhi stakeholders yang memiliki

pengaruh besar untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan dalam

menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Manajer harusnya menyesuaikan

kebijakannya tidak hanya untuk shareholder, tetapi juga untuk memuaskan

pelanggan, pekerja, dan organisasi masyarakat.

Penelitian Frankel et al. (1995) menunjukan bukti adanya pengaruh

tingkat disclosure terhadap biaya Equitas. Semakin tinggi tingkat

disclosure suatu perusahaan, maka akan mempertinggi nilai perusahaan

yang ditunjukkan dengan peningkatan permintaan sekuritas dan

peningkatan harga saham yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang pada

akhirnya berdampak pada pengurangan biaya modal (Juniarti dan Yunita,

2003).

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dhaliwal, Zhen Li, dan

Tzang (2011) kegiatan CSR berpengaruh negatif terhadap cost of equity

perusahaan, karena perusahaan yang bertanggung jawab sosial dapat

menikmati penjualan dan kinerja keuangan yang lebih baik karena

preferensi konsumen dan investor oleh perusahaan tersebut. Sehingga

hipotesis pada penelitian ini adalah:

H1 : Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif

terhadap Cost of Equity Perusahaan.

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

24

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Cost of Equity Perusahaan

Menurut Ferry dan Jones dalam Jaelani (2001: 79) ukuran

perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan dapat dilihat

dari besar kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki atau

total penjualan yang diperoleh. Perusahaan yang berukuran lebih besar

cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi

dibanding dengan perusahaan yang berukuran kecil. Alasan lainnya adalah

bahwa perusahaan besar mempunyai biaya produksi informasi yang lebih

rendah yang berkaitan dengan pengungkapan mereka atau biaya

competitive disadvantage yang lebih rendah pula.

Jensen dan Meckling (1976) juga menyatakan bahwa semakin besar

size perusahaan maka semakin besar pengungkapan yang perlu

diungkapkan. Pernyataan tersebut mendasarkan teori keagenan yang

menyatakan bahwa pada perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang

lebih besar. Perusahaan besar akan mengungkapkan informasi yang lebih

banyak sebagai upaya mengurangi biaya keagenan tersebut. Alasan lain

perusahaan besar bisa menanamkan modal pada berbagai jenis usaha, lebih

mudah memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi,

dan sebagainya. Kesemuanya itu mempengaruh keberadaan total asetnya.

Berkaitan dengan ukuran perusahaan Diamond dan Verrecchia

1991, dalam Murni 2003. menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar

dengan total resiko yang ditanggung oleh investor lebih besar, akan

mendapatkan keuntungan per saham yang terbesar (dalam hal ini

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

25

peningkatan nilai saham) sebagai hasil dari peningkatan ungkapan. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan semakin tinggi

tingkat pengungkapan, semakin tinggi tingkat pengungkapan semakin

rendah asimetri informasi, semakin rendah asimetri informasi Cost of

Equity Capital akan semakin rendah. Maka dapat dirimuskan di dalam

hipotesis sebagai berikut:

H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap Cost of Equity

Perusahaan.

3. Pengaruh Financial Leverage terhadap Cost of Equity Perusahaan

Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total aset.

Semakin besar rasio Leverage, berarti semakin tinggi nilai utang

perusahan. Menurut Pratiwi (2009) perusahaan yang memiliki tingkat

Leverage yang tinggi sangat bergantung pada pinjaman luar untuk

membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat

Leverage yang rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal

sendiri. Dalam Teori Keagenan dijelaskan bahwa semakin tinggi Leverage

perusahaan, semakin baik transfer kemakmuran dari kreditur kepada

pemegang saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki proporsi utang

lebih besar dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya agensi

yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki Leverage

tinggi mempunyai kewajiban yang lebih tinggi untuk memenuhi

kebutuhan informasi kreditur jangka panjang (Chow, 1987).

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

26

Hasil penelitian Arti (2009) menunjukkan bahwa Financial Leverage

berpengaruh Positif terhadap Cost of Equity perusahaan. Penggunaan

financial leverage yang semakin besar akan membawa dampak positif bila

pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar

dibandingkan beban yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana

tersebut, sedangkan dampak negatif dari penggunaan financial leverage

yang semakin besar akan menyebabkan hutang yang ditanggung oleh

perusahaan semakin besar, yaitu beban tetap tetap atau beban bunganya.

Apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, maka

perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menjalankan kegiatan

usahanya. Maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah:

H3 : Financial Leverage berpengaruh positif terhadap Cost of equity

Perusahaan.

4. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Cost of Equity Perusahaan

Kemampuan manajemen laba untuk meningkatkan atau mengurangi

laba bersih yang dilaporkan sesuka hati. Hal ini dapat dilakukan dengan

memanfaatkan perbedaan informasi yang diterima oleh manajemen dan

pemilik perusahaan. Dalam teori keagenan yang dijelaskan oleh Anthony

dan Govindarajan (1995), hubungan principal (pemilik perusahaan)

dengan agent (manajer) adalah principal memperkerjakan agent agar

melakukan tugas untuk kepentingan principal. Dalam teori ini principal

dan agent memiliki tujuan yang berbeda sehingga terjadi konflik

kepentingan.

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/2807/3/BAB II_TRIYANA MARYATUN_AKUNTANSI'17.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori

27

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa dalam teori

keagenan hubungan keagenan merupakan sebuah hubungan kontrak antara

investor (principal) dengan manajer (agent). Manajemen Laba akan

meningkatkan risiko jika tindakan tersebut ternyata untuk menutupi

kinerja manajer yang buruk. Sedangkan Merchan (1989) dalam Merchan

dan Rockness (1994) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu

tindakan manajemen perusahaan untuk mempengaruhi laba yang

dilaporkan agar terbentuk informasi mengenai keuntungan ekonomis

(economic advantage) yang sebenarnya tidak dialami oleh perusahaan.

Manajemen laba dalam penelitian ini dideteksi menggunakan model

modified Jones (1991) dengan proksi akrual diskresioner (discretionary

current accrual). Model modified Jones (1991) digunakan dalam penelitian

ini karena dianggap model paling baik dalam mendeteksi manajemen laba.

Manajemen Laba menyebabkan banyak informasi yang harus

diungkap oleh perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang

mempraktikkan Manajemen Laba memiliki tingkat pengungkapan yang

tinggi, semakin tinggi tingkat pengungkapan semakin rendah asimetri

informasi, semakin rendah asimetri informasi Cost of Equity perusahaan

akan semakin rendah. Maka dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai

berikut:

H4 : Manajemen Laba berpengaruh positif terhadap Cost of Equity

perusahaan.

Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017