bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. pasar modalrepository.ump.ac.id/9574/3/alan...
TRANSCRIPT
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Pasar modal
Beberapa pendapat mengenai definisi Pasar Modal diungkapkan
berikut ini. Fahmi (2012) menyebutkan Pasar Modal merupakan tempat
dimana berbagai pihak perusahaan menjual saham (Stock) dan Obligasi
(Bond). Tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan
diperdagangkan sebagai tambahan dana untuk memperkuat modal
perusahaan.
Penilaian harga saham merupakan hal yang sangat penting dan
mendasar bagi para investor sebelum melakukan investasi karena saham
merupakan salah satu jenis investasi yang menjanjikan untuk para
investor. Harga saham sangat ditentukan dari penawaran dan permintaan
akan saham itu sendiri. Saham berwujud selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkam surat berharga tersebut. Menurut Fahmi (2012) yang
dimaksud dengan saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan
dana/modal pada suatu perusahaan kertas yang tercantum dengan jelas
nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban
yang dijelaskan kepada setiap pemegang dan persediaan yang siap untuk
dijual.
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
13
Semakin banyak orang yang membeli saham maka harga saham
cenderung bergerak naik dan sebaliknya semakin banyak orang yang
menjual sahamnya maka harga saham akan cenderung bergerak turun.
Jika harga saham meningkat maka kekayaan pemegang saham juga akan
meningkat, begitu juga sebaliknya jika harga saham mengalami
penurunan maka kekayaan pemegang saham juga akan mengalami
penurunan.
Menurut Darmaji dan Fakhruddin (2012) ada dua metode yang
dapat digunakan secara terpisah atau sekaligus dalam menganalisa
saham, diantaranya adalah Metode Fundamental dan Metode Teknikal.
Metode Fundamental merupakan salah satu cara untuk melakukan
penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator
yang terkait dengan kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu
perusahaan sehingga berbagai indikator keuangan dan manajemen.
Metode Teknikal adalah suatu metode yang digunakan untuk penilaian
saham, dimana dengan metode ini para analisis melakukan evaluasi
saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktifitas
perdagangan saham, seperti harga saham dan volume transaksi.
2. Event Study (Studi Peristiwa)
Studi Peristiwa (Event Study) merupakan studi yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (Event) yang informasinya di
publikasikan sebagai suatu pengumuman. (Jogianto, 2017)
Informasi yang dipublikasikan tersebut dapat berupa :
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
14
a. Informasi yang bersumber dari internal perusahaan (Corporate
Action) hanya mempengaruhi harga sekuritas perusahaan yang
mempublikasikan informasi tersebut,
b. Informasi yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah
perusahaan. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau
peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga
sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi teresebut,
c. Informasi yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua
perusahaan yang terdaftar di pasar modal. Informasi ini dapat
berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang
berdampak pada semua perusahaan emiten.
Menurut Surwijaya dalam Gunistiyo (2005) pengujian terhadap
masuknya informasi baru yang dapat memengaruhi reaksi pasar
merupakan suatu bentuk pengujian Event Study. Pengujian Event Study
pada awalnya lebih terfokus pada peristiwa-peristiwa internal
perusahaan, seperti laporan tahunan, pengumuman Deviden, Stock Split,
dan sebagainya. Sekarang aplikasi terhadap metode Event Study telah
mengalami suatu perkembangan, dimana pengujiannya tidak terbatas
pada Corporate Event saja, namun telah menyentuh pula aspek makro
ekonomi bahkan politik hingga keuangan. Penelitian ini mencoba
meneliti sesuatu yang tidak bersifat Corporate Event, seperti peristiwa
kerusuhan massa dalam peristiwa pergantian presiden, terjadinya
peperangan yang dilakukan oleh negara besar dan sebagainya.
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
15
Event Study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi
dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji
efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengertian tersebut tampak bahwa
sebenarnya Event Study dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar
modal (dengan pendekatan pergerakan harga saham) terhadap suatu
peristiwa tertentu. Event Study digunakan untuk mengetahui apakah
abnormal return yang terjadi setelah event tersebut diperkirakan
sebelumnya (Anticipated) dan digunakan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh event terhadap aktivitas di pasar modal. (Jogiyanto, 2017)
3. Abnormal Return
Pengujian kandungan informasi dari suatu pengumuman ditujukan
untuk melihat reaksi investor dipasar modal terhadap suatu peristiwa.
Reaksi investor ini dapat ditukar dengan menggunakan Abnormal Return
(AR) saham. Abnormal Return (AR) saham menurut Jogianto (2017)
adalah selisih antara tingkat keuntungan sebenarnya (Actual Return)
dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (Expected Return).
Abnormal Return (AR) saham atau Expected Return ini merupakan
kelebihan dari Return yang sesungguhnya terjadi dari return normalnya.
Return Normal adalah return yang diharapkan investor dengan
mempertimbangkan tingkat risikonya.
Brown dan Warner dalam Jogianto (2017) menyatakan bahwa
Expected Return dapat dihitung dengan menggunakan tiga model
estimasi, yaitu :
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
16
a. Mean-Adjusted Model yaitu Model yang disesuaikan rata-rata
(Mean Adjusted Model) menyatakan bahwa return eskpetasi
bernilai konstan, yang nilainya sama dengan rata-rata return
realisasi sebelumnya selama periode estimasi (Estimation Period),
b. Market Model yaitu Model Pasar atau Model Indeks Tunggal
(Single Index Model) yang didasarkan pada hasil pengamatan
bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks
pasar. Kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga
jika indeks harga saham gabungan naik, demikian juga sebaliknya,
c. Market-Adjusted Model yaitu Model yang disesuaikan pasar bahwa
penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas
adalah return dari indeks pasar pada saat tersebut. Dengan
menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode
estimasi untuk membentuk model sestimasi, karena sekuritas yang
diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
Terdapat beberapa pengumuman yang dapat mempengaruhi harga
dari sekuritas menurut Jogianto (2017) antara lain :
a. Pengumuman yang berkaitan dengan laba,
b. Pembagian dividen,
c. Regulasi pemerintah,
d. Perubahan susunan manajemen direksi,
e. Pengumuman yang berkaitan dengan pendanaan dan investasi.
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
17
Hal ini menunjukan bahwa pengumuman yang dipublikasikan ke
publik memiliki kandungan informasi, sehingga informasi yang berhasil
diserap oleh pasar tersebut akan menyebabkan investor dipasar modal
bereaksi. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorang pun baik itu
investor individu maupun investor institusi, mampu memperoleh
Abnormal Return (AR) saham. (Tandelilin, 2010).
Abnormal Return (AR) saham dapat terjadi sebelum suatu
informasi diterbitkan atau akibat dari kebocoran informasi setelah
informasi diterbitkan. Apabila terdapat perolehan Abnormal Return (AR)
saham yang signifikan sebelum pengumuman bad news maka hal
tersebut mengindikasikan adanya kebocoran informasi (Leakage of
Information) sehingga para investor merespon pengumuman bad news
tersebut dengan cepat (Samsul, 2006).
4. Arbitrage Pricing Theory (APT)
Arbitrage Pricing Theory (APT) pertama kali diformulasikan oleh
Ross (1976) dalam Lemiyana (2015) sebagai alternatif model
keseimbangan untuk menilai hubungan antara risiko dan return suatu aset
selain model Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang dikemukakan
oleh Sharpe (1964), Lintner (1965), Mossin (1969) dan Black, Jensen &
Scholes (1972) dalam Arifin (2005). APT muncul untuk mengatasi
kelemahan dari model CAPM yang memungkinkan dimasukkannya lebih
dari satu faktor untuk menentukan return asset selain risiko systematic.
APT didasari oleh pandangan bahwa return harapan untuk suatu sekuritas
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
18
dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang menunjukkan kondisi
perekonomian secara umum. Faktor–faktor risiko tersebut harus
mempunyai karakteristik seperti berikut ini;
1) masing-masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh luas
terhadap return saham-saham di pasar,
2) faktor-faktor risiko tersebut harus mempengaruhi return harapan,
3) pada awal periode, faktor risiko tersebut tidak dapat diprediksi
oleh pasar (Tendelilin, 2010).
APT berasumsi bahwa investor percaya return sekuritas akan
ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan sejumlah (n) faktor risiko.
Risiko dalam APT didefinisikan sebagai sensitivitas saham terhadap
faktor-faktor ekonomi makro, dan besarnya return harapan akan
dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut. Secara umum memang tidak akan
mungkin untuk menggunakan analisis faktor dalam mengidentifikasi
faktor-faktor apa saja yang melandasi (Underlying Factors) perubahan
Return, namun sejumlah peneliti mencoba untuk menggunakan berbagai
variabel makro ekonomi untuk menggantikan Underlying Factors.
Model APT dapat diformulasikan dengan prinsip investor percaya
bahwa Return sekuritas akan ditentukan oleh sebuah model faktorial
dengan dan faktor risiko. Model APT yang disarankan oleh Chen dan
Ross adalah sebagai berikut (Rjoub, dkk., 2009):
Ri = E (R1) b11f1 + b12f2 + ... + bin fn + e1
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
19
dengan Ri merupakan tingkat return aktual sekuritas i, E(Ri)
menyatakan pengembalian yang diharapkan dari sekuritas i, bi
merupakan sensitivitas sekuritas i terhadap faktor i, dan ei menyatakan
Random Error.
Model faktorial di atas tidak memberikan penjelasan mengenai
kondisi keseimbangan, untuk itu perlu mengubahnya menjadi:
E (R1) = a0 + b11f1 + b12f2 + ... + bin fn
dengan E(Ri) menyatakan pengembalian yang diharapkan dari
sekuritas i, a0 merupakan Return harapan dari sekuritas i bila risiko
sistematis sebesar nol, bin merupakan koefisien yang menujukkan
besarnya pengaruh faktor n terhadap return sekuritas i,dan merupakan
premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya premi risiko untuk F1 adalah
E(F1) – a0). Risiko dalam APT didefinisikan sebagai sensitivitas saham
terhadap faktor-faktor ekonomi makro (bi), dan besarnya return harapan
akan dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut.
B. PENELITIAN TERDAHULU
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi penulis untuk melakukan penelitian saat ini, dengan
variabel yang sama yaitu Abnormal Return (AR) saham dan beberapa
variabel lainnya seperti Average Abnormal Return, Tradding Volume Activity,
Cumulative Average Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return
saham terdapat pada tabel 2.1 dibawah ini :
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
20
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Jurnal dan Peneliti
Judul Penelitian Variabel Sampel Perusahaan
Hassil Penelitian
1 E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 6, 2017: 3080-3110 ISSN : 2302-8912 M.Hatta dan Ketut Wijaya (2017)
Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia
Abnormal Return saham.
45 Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45.
ADA Perbedaan Pada Abnormal Return Terhadap Harga Saham sebelum, saat, dan sesudah Peristiwa Terorisme Bom Sarinah.
2 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2 Tahun 2015, Halaman 1 ISSN (Online): 2337-3806 Rizkia Nur dan Moh Didik (2017)
Abnormal Return dan Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Pemilihan Presiden Secara Langsung 9 Juli 2014 (Studi Kasus pada Saham LQ_45)
Abnormal Return dan Trading Volume Activity saham.
45 Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45.
ADA Perbedaan Pada Abnormal Return dan Trading Volume Activity Saham Terhadap Harga Saham sebelum dan sesudah Perisitwa Pemilihan Presiden secara Langsung 9 Juli 2014.
3. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.23.1. April (2018): 406-435 ISSN: 2302-8556 I Made Deva dan I Gusti Ayu (2018)
Analisi Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Kemenangan Donald Trump Menjadi Presiden Amerika Serikat
Abnormal Return dan Trading Volume Activity saham.
Perusahaan yang Terdaftar di Indeks KOMPAS 100 Periiode Agustus – Januari 2017.
ADA Perbedaan Pada Abnormal Return dan Trading Volume Activity Saham Terhadap Harga Saham sebelum dan sesudah Peristiwa Pengumuman Kemenangan Presiden Donald Trump.
4. Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.1 Oktober 2014 ISSN : 0853 - 2516 Nungky dan Siti (2014)
Dampak Peristiwa Pemilu Presiden Indonesia 2014 Terhadap Abnormal Return di Pasar Modal Indoneisa
Abnormal Return saham.
45 Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45.
ADA Perbedaan Pada Abnormal Return Saham Terhadap Harga Saham sebelum dan sesudah Peristiwa Peristiwa Pemilihan Umum Presiden di Indonesia pada Tahun 2014.
5. E-Jurnal Reaksi Pasar Abnormal Return 45 Perusahaan ADA Perbedaan
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
21
Manajemen Unud, Vol. 7, No. 6, 2018: 2971-2998 ISSN : 2302-8912 Ni Made dan I Ketut (2018)
Modal Terhadap Peristiwa Pengumuman Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Umum dan Pelantikan Presiden Amerika Serikat
saham. yang Terdaftar di LQ-45.
Pada Abnormal Return Saham Terhadap Harga Saham sebelum dan sesudah Peristiwa Pengumuman Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Umum dan Pelantikan Presiden Amerika Serikat.
6. Journal of Financial Risk Management, 2016, 5, 281-314 ISSN Online: 2167-9541 ISSN Print: 2167-9533 Issaq, Yinping, Braimah, dan Ramous (2016)
Review of Stock Markets Reaction to New Events : Evidence from Brexit
Average Abnormal Return saham.
250 Perusahaan yang Terdaftar di FTSE.
ADA Perbedaan Pada Average Abnormal Return Saham Terhadap Harga Saham pada saat Peristiwa Terjadinya BREXIT di Eropa.
7. European Scientific Journal October 2015 edition vol.11, No.28 ISSN: 1857 – 7881 (Print) e - ISSN 1857- 7431 James, Duncan, dan Hellen (2015)
The Effect Of General Elections On Stock Returns At The Nairobi Securities Exchange
Cummulative Abnormal Return saham.
Perusahaan yang Terdaftar Di Nairobi Securities Exchange.
ADA Perbedaan Pada Cummulative Abnormal Return Saham Terhadap Harga Saham sebelum dan sesudah Peristiwa Pemilihan Pemerintahan di Kenya.
8. e-Proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 ISSN : 2355-9357 Faras dan Khairunnisa (2015)
Analisis Perbedaan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa Politik (Pemilihan Umum Presiden di Indonesia dan Singapura) (Studi Kasus Terhadap Perusahaan Kelompok LQ-45 di BEI dan
Abnormal Return saham.
45 Perusahaan di LQ-45 dan 25 Perusahaan di STI.
TIDAK ADA Perbedaan Pada Abnormal Return Saham Terhadap Harga Saham sebelum, saat, dan sesudah Peristiwa Pemilihan Umum Presiden di Indonesia dan Singapura.
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
22
Strait Times Index di Sgx)
9. International Journal of Economics, Commerce and Management United Kingdom Vol. V, Issue 2, February 201 Licensed under Creative Common Page 177 ISSN 2348 0386 Zeiny dan Anisah (2017)
Terorism Event Study : The Analysis Of Abnormal Return and Trading Volume Activity Before, During, and After Terrorism Act (A Case Study On Indonesia Terrorism Acts In 2005-2015)
Abnormal Return dan Trading Volume Activity saham.
Perusahaan yang Terdaftar Di London Stock Exchange dan Athens Stock Exchange.
TIDAK ADA Perbedaan Pada Abnormal Return dan Trading Volume Activity Saham Terhadap Harga Saham sebelum dan sesudah Peristiwa Terorisme yang Terjadi di Indonesia.
10. Economic Research-Ekonomska Istraživanja, 2017 VO L. 30, NO . 1, 112–124 ISSN: 1331-677X Sasa dan Nenad (2017)
The Effect Of Presidental Election In The USA On Stock Return Flow – A Study Of A Political Event
Abnormal Return saham.
Perusahaan yang Terdaftar Di New York Stock Exchange.
TIDAK ADA Perbedaan Pada Abnormal Return Saham Terhadap Harga Saham sebelum, saat, dan sesudah Peristiwa Peristiwa Pemilihan Umum Presiden di USA pada Tahun 2012.
11. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 21(4): 597–608, 2017 Nationally Accredited: No.040/P/2014 ISSN:2443-2687 (Online) ISSN:1410-8089 (Print) Agung dan Susetyto (2017)
Reaction Of Indnoesia Capital Market Investors to the Implementation of Tax Amnesty
Abnormal Return dan Trading Volume Activity saham.
Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
TIDAK ADA Perbedaan Pada Abnormal Return dan Trading Volume Activity Saham Terhadap Harga Saham sebelum, saat, dan sesudah Peristiwa Pemberlakuan Tax Amnesty.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Pada kerangka penelitian yang akan dilakukan kali ini, sesuai dengan
gambar 2.1 menjelaskan bahwa peristiwa yang akan diuji dalam teknik Event
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
23
Study adalah peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
Indonesia tahun 2019. Kemudian setelah itu akan dilakukan pengujian pada
indikator penelitian yang terdiri dari Abnormal Return (AR) saham dengan
menggunakan sampel pada perusahaan yang terdaftar pada Indeks Liquid 45,
pada event periode 30 hari yakni, 15 hari sebelum peristiwa dan 15 hari
setelah peristiwa terjadi.
Studi untuk menguji reaksi pasar terhadap suatu event (peristiwa) yang
informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman disebut studi
peristiwa (Hartono, 2016). Reaksi pasar dicerminkan oleh perubahan harga
dari sekuritas yang bersangkutan. Menilai perbedaan harga atau menghitung
abnormal return merupakan cara untuk mengukur reaksi pasar. Abnormal
Return (AR) saham akan timbul pada peristiwa yang memuat informasi,
sebaliknya Abnormal Return (AR) saham tidak akan timbul pada peristiwa
yang tidak memuat informasi. Suatu pengumuman yang memiliki informasi
buruk biasanya akan direspon negatif oleh pasar dan pengumuman yang
memiliki informasi baik akan direspon positif oleh pasar.
Menurut Nurhaeni dalam Ni Made dan I Ketut (2018). peristiwa politik
khususnya rangkaian peristiwa pemilihan umum presiden sangat berpengaruh
terhadap kegiatan perdagangan di pasar modal karena peristiwa politik
berkaitan erat dengan kestabilan perekonomian. Peristiwa politik kerap kali
menjadi pemicu fluktuasi harga saham di pasar modal seluruh dunia
khususnya di Indonesia, dimana para investornya cenderung melakukan
investasi jangka pendek. Semakin penting peran pasar modal dalam kegiatan
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
24
ekonomi, maka semakin sensitif terhadap berbagai peristiwa disekitarnya,
baik itu berkaitan atau tidak berkaitan secara langsung dengan isu ekonomi.
Berbagai penelitian mengenai Event Study sudah cukup banyak
dilakukan Farah dan Khairunnisa (2015), Zeiny dan Anisah (2017), Agung
dan Susetyto (2017) dan Sasa dan Nenad (2017) ini menggunakan
pendekatan Event Study, dimana dilakukan pengamatan hari sebelum, Event
Date, dan hari sesudah peristiwa.. Maka kesimpulan dengan ini memberikan
hasil yang hampir sama bahwa pasar bereaksi negative yang artinya dari
informasi tersebut Tidak terdapat adanya perbedaan yang memiliki
kandungan informasi yang mempengaruhi investor di pasar modal.
Tetapi ada penelitian lain, yang memberikan hasil berbeda yaitu
penelitian dari M.Hatta dan Ketut Wijaya (2017) dan hari sesudah peristiwa
dilakukan I Made Deva dan I Gusti Ayu (2018), Nungky dan Siti (2014), Ni
Made dan I Ketut (2018), Rizkia Nur dan Moh Didik (2017), dan James,
Duncan, dan Hellen (2015). Dalam penelitian lainnya dimana dilakukan
pengamatan hanya pada hari Event Date peristiwa oleh Issaq, Yinping,
Braimah, dan Ramous (2016). Maka kesimpulan dengan ini memberikan
hasil yang hampir sama bahwa pasar bereaksi positive yang artinya dari
informasi tersebut Ada perbedaan yang memiliki kandungan informasi yang
mempengaruhi investor di pasar yang cukup berarti terhadap investor.
Kerangka konseptual pemikiran digunakan untuk memudahkan arah
pemikiran dalam penelitian, yaitu menjelaskan hubungan antar Abnormal
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
25
Return saham dan Event Study (Studi Peristiwa). Kerangka konseptual
pemikiran terlihat pada gambar 3.1 berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Konsep
Sehingga pada kerangka penelitian, maka terbentuklah hipotesis dibawah
ini :
Terdapat perbedaan Abnormal Return (AR) Saham Sebelum dan Sesudah
peritiwa Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada Tahun 2019.
Abnormal Return
UJI BEDA
Return Saham
“Sebelum” Peristiwa Pilpres Indonesia 2019
Return Saham
“Sesudah” Peristiwa Pilpres Indonesia 2019
Analisis Peristiwa Pemilihan…, Alan Darmasaputra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019