bab ii tinjauan pustaka a. kepercayaan dirirepository.ump.ac.id/6057/3/umi saniatul muhimmah bab...

19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Diri 1. Pengertian Kepercayaan diri Menurut Willis (dalam Ghufron dan Rini, 2011: 34) kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain. Lautser (dalam Ghufron dan Rini, 2011:34) mendefinisikan kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab. Menurut De Angelis (dalam Rosita, 2007) percaya diri sebagai keyakinan pada kemampuan diri sendiri yang mana percaya diri itu berawal dari tekad pada diri sendiri untuk melakukan segala seuatu yang diinginkan dan dibutuhkan dalam hidup. Senada dengan Kumara ( dalam Ghufron dan Rini, 2010: 34) menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan ciri kepribadian yang mengandung arti keyakinan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif serta keyakinan akan kemampuan diri yang dimiliki oleh 8 Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepercayaan Diri

1. Pengertian Kepercayaan diri

Menurut Willis (dalam Ghufron dan Rini, 2011: 34) kepercayaan diri

adalah keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah

dengan situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan

bagi orang lain. Lautser (dalam Ghufron dan Rini, 2011:34) mendefinisikan

kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri

merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan

kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan

dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan

bertanggung jawab.

Menurut De Angelis (dalam Rosita, 2007) percaya diri sebagai

keyakinan pada kemampuan diri sendiri yang mana percaya diri itu berawal

dari tekad pada diri sendiri untuk melakukan segala seuatu yang diinginkan

dan dibutuhkan dalam hidup. Senada dengan Kumara ( dalam Ghufron dan

Rini, 2010: 34) menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan ciri

kepribadian yang mengandung arti keyakinan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah

sikap positif serta keyakinan akan kemampuan diri yang dimiliki oleh

8 Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

9

seorang individu untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dan

merasa puas terhadap dirinya.

2. Karakteristik Individu yang memiliki Kepercayaan diri

Menurut Fatimah (dalam Rosita, 2007) ciri-ciri individu yang

memiliki kepercayaan diri diantaranya :

a. Percaya akan kemampuan diri sendiri serta memiliki ketenangan sikap.

b. Tidak terdorong untuk menunjukan sikap konformis demi diterima oleh

orang lain atau kelompok.

c. Berani menerima dan menghadapi penolakan.

d. Punya kendali diri yang baik (tidak moody dan emosi stabil).

e. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau

kegagalan, tergantung dari usaha sendiri dan tidak mudah menyerah pada

nasib).

f. Mempunyai cara pandang positif terhadap orang lain, diri sendiri, dan

situasi diluar dirinya.

g. Memiliki harapan-harapan ysng realistik, sehingga ketika harapan itu

tidak terwujud mampu untuk melihat sisi positif dirinya dan situasi yang

terjadi.

Lautser (dalam Ghufron dan Rini, 2011: 35-36) menyatakan bahwa

orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah yang disebutkan

dibawah ini:

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

10

a. Keyakinan kemampuan diri

Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang

dirinya. Ia mampu sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya.

b. Optimis

Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu

berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang dirinya.

c. Objektif

Orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan

kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut

dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung

segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

e. Rasional dan realistis

Rasional dan realistis adalah analisis terhadap suatu masalah,

sesuatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang

dapat diterima oleh akal sesuai dengan kenyataan.

Sedangkan menurut Leman (2000) ciri-ciri individu yang memiliki

kepercayaan diri adalah sebagai berikut :

a. Bersifat lebih independen atau tidak bergantung kepada orang lain

b. Tidak mudah mengalami rasa putus asa.

c. Bisa menghargai diri dan usahanya sendiri.

d. Mampu memikul tanggung jawab yang diberikan.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

11

e. Mampu menerima tantangan atau tugas baru.

f. Memiliki emosi yang lebih hidup tetapi tetap stabil.

g. Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain

Berdasarkan ciri-ciri kepercayaan diri diatas, diambil tujuh indikator

kepercayaan diri yaitu:

a. Bersifat lebih independen atau tidak tergantung orang lain

b. Tidak mudah mengalami rasa putus asa.

c. Bisa menghargai diri dan usahanya sendiri.

d. Mampu memikul tanggung jawab yang diberikan.

e. Mampu menerima tantangan atau tugas baru.

f. Memiliki emosi yang lebih hidup tetapi tetap stabil.

g. Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain.

B. Pemahaman Konsep Matematika

1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman berarti proses, perbuatan, cara memahami atau

memahamkan (KKBI, 2007:811). Sedangkan menurut Benjamin Bloom

(dalam Sagala, 2010:33) pemahaman adalah kemampuan menangkap makna

atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3

macam pemahaman yaitu pengubahan (translation), pemberian arti

(interpretation), dan pembuatan ekstrapolasi (extrapolation)”. Dalam

matematika, proses pengubahan (translation) dapat dilihat dari kemampuan

siswa untuk mengubah soal dalam bentuk kalimat atau bahasa matematika,

misalnya dapat menyebutkan variabel yang diketahui dan yang ditanyakan.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

12

Untuk proses pemberian arti (interpretasi) dapat dilihat dari kemampuan

siswa dalam memahami bahan atau ide yang direkam, diubah atau disusun

dalam bentuk lain, misalnya dalam bentuk grafik, tabel, peta konsep,

diagram, dan sebagainya. Sedangkan ekstrapolasi dapat dilihat dari

kemampuan siswa dalam membuat ramalan, membuat perkiraan atau

menerapkan konsep dalam perhitungan matematis untuk menyelesaikan

soal.

Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa

konkret (KKBI, 2007:588). Konsep ialah satuan arti yang mewakili

sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama (Winkel, 1999:82).

Sedang konsep menurut gagne (dalam Suyuti, 2011) adalah ide abstrak yang

memungkinkan kita mengelompokkan benda-benda (objek) ke dalam

contoh dan non contoh.

Di jelaskan pada dokumen Peraturan Dirjen Dikdasmen No.

506/C/PP/2004 (dalam Shadiq, 2009:13), bahwa pemahaman konsep

merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep

dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat, efisien,

dan tepat. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dari tiga aspek

penilaian matematika. Penilaian pada aspek pemahaman konsep ini

bertujuan mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan memahami

konsp dasar matematika yang telah diterima siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka pemahaman konsep adalah

kompetensi yang diperlukan siswa dalam memahami konsep, dapat

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

13

menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana (secara algoritmik), dan

dapat mengaitkan satu konsep dengan konsep lainnya.

2. Indikator Pemahaman Konsep Matematika

Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep (Shadiq, 2009:13)

antara lain adalah:

a. Menyatakan ulang sebuah konsep yaitu mampu menyebutkan definisi

berdasarkan konsep esensial yang dimilki oleh sebuah objek.

Contoh soal:

Apa yang kamu ketahui tentang teorema pythagoras?

Jawab:

Dalam suatu segitiga siku-siku, kuadrat panjang sisi miring sama dengan

jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya

b. Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan

konsepnya) yaitu mampu menganalisis suatu objek dan

mengklasifikasikannya menurut sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang

dimiliki sesuai dengan konsepnya.

Contoh soal:

Apakah 5, 12, 13 merupakan tripel pythagoras? Jika iya, jelaskan!

Jawab:

52 + 12

2 = 13

2 → 25 + 144 = 169

5,12,13 merupakan tripel pythagoras karena 52 + 12

2 = 13

2

c. Memberi contoh dan non contoh dari konsep yaitu mampu memberikan

contoh lain dari sebuah objek baik untuk contoh maupun non contoh

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

14

Contoh soal :

Berikan 2 contoh bilangan tripel pythagoras dan bukan tripel pythagoras!

Serta berikan alasannya!

Jawab:

Tripel pythagoras :

6, 8, 10 : 62 + 8

2 = 10

2 36 + 64 = 100

7, 24, 25 : 72 + 24

2 = 25

2 49 + 576 = 625

Bukan tripel pythagoras:

3, 5, 6 : 32 + 5

2 ≠ 6

2 9 + 25 ≠ 36 34 ≠ 36

5, 12, 15 : 52 + 12

2 ≠ 15

2 25 + 144 ≠ 225 169 ≠ 225

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu

mampu menyatakan suatu objek dengan berbagai bentuk representasi,

misalkan dengan mendaftarkan anggota dari suatu objek.

Contoh soal :

Seorang anak menaikan layang-layang dengan benang yang panjangnya

100 m. Jarak anak ditanah dengan titik yang tepat berada dibawah

layang-layang adalah 60 m. Gambarkan skema dari situasi tersebut!

Jawab:

e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep yaitu

mampu mengkaji mana syarat perlu dan syarat cukup yang terkait dengan

suatu objek.

100 m

60 m

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

15

Contoh soal :

Pada segitiga ABC diketahui AB = 10 cm, BC = 26 cm, AC = 24 cm.

Tunjukan bahwa segitiga ABC siku-siku!

Jawab:

AB2 + AC

2 = BC

2

102 + 24

2 = 26

2

100 + 576 = 676

Segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku karena AB2 + AC

2 = BC

2

f. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah yaitu

mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis sebagai suatu algoritma pemecahan masalah.

Contoh soal:

Seorang anak menaikan layang-layang dengan benang yang panjangnya

100 m. Jarak anak ditanah dengan titik yang tepat berada dibawah

layang-layang adalah 60 m. Hitunglah tinggi layang-layang!

Jawab:

Tinggi layang-layang = y

y = √

= √ = √ = 80

Jadi, tinggi layang – layang adalah 80 m

A

C

B

100 m

60 m

y

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

16

C. Pembelajaran Kooperatif tipe Scramble

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius,

falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberi

kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa

dalam tugas-tugas yang berstruktur (Lie, 2010:28).

Menurut Slavin (1985) (dalam Isjoni, 2009: 12) mengatakan, bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dimana siswa belajar

dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.

Isjoni (2009: 12) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota

kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus

saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi

pelajaran.

Sedangkan, Suyatno (2009:51) menjelaskan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk

bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan

persoalan, atau inkuiri. Dijelaskan oleh Suyatno (2009:51) agar kelompok

kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang,

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

17

siswa heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada kontrol dan fasilitasi,

dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi

Menurut Suyatno (2009:52) metode pembelajaran kooperatif

mempunyai beberapa tipe dengan langkah yang berbeda-beda diantaranya

STAD (Student Teams Achievment Division), NHT (Number Heads

Together), Jigsaw, TPS (Think Pair Share), TGT (Teams Games

Tournament), PBI (Problem Based Instuction), TAI (Team Assisted

Individually), Scramble dan masih banyak yang lainnya.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berbentuk

kerjasama diantara siswa, peran guru membimbing, mengarahkan,

mengkoordinir, dan memantau aktivitas masing- masing kelompok sehingga

dapat tercapai tujuan pembelajaran di dalam kelompok.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

b. Menyajikan informasi

c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar

d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja

e. Evaluasi

f. Memberikan penghargaan

(Suyatno, 2009:52)

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

18

3. Ciri-ciri

Roger dan David Johson (dalam Lie, 2009: 31-35) mengatakan bahwa

tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam pembelajaran

kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:

a. Saling Ketergantungan Positif

Keberhasilan suatu kelompok sangat bergantung pada usaha setiap

anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar

perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota

kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa

mencapai tujuan mereka.

b. Tanggung Jawab Perseorangan

Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran

terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah

membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.

Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua

anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.

c. Tatap Muka

Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan

berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar

untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari

sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan

mengisi kekurangan masing-masing..

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

19

d. Komunikasi Antaranggota

Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan

berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam

kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi.

Keberhasilan suatu kelompok bergantung pada kesediaan para anggota

untuk saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka.

e. Evaluasi Proses Kelompok

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi tidak

perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa diadakan

selang beberapa waktu setelah pembelajar terlibat dalam kegiatan

Cooperative Learning. Dari kegiatan evaluasi kelompok ini, anggota

kelompok mengetahui bagaimana hasil atau penilaian dari kerja keras

kelompok yang telah dilakukan.

4. Pengertian Pembelajaran Kooperatif tipe Scramble

Istilah Scramble berasal dari bahasa inggris yang diterjemahkan dalam

bahasa indonesia berarti perebutan, pertarungan, perjuangan. Menurut

Suyatno (2009:72), Scramble merupakan salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yang disajikan dalam bentuk kartu. Seperti yang diungkapkan

Fadmawati (2009) pembelajaran kooperatif tipe Scramble adalah

pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokan kartu pertanyaan

dan kartu jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

20

Pembelajaran Scramble tampak seperti pembelajaran word square,

bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban, tetapi

jawaban sudah dituliskan, namun dengan susunan yang acak, jadi siswa

bertugas mengoreksi jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban yang tepat

atau benar. Scramble merupakan suatu metode mengajar dengan

membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan

alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban

dan cara penyelesaian dari soal yang ada (Yusiriza, 2011).

Scramble adalah strategi pembelajaran yang membutuhkan kerjasama

antar anggota kelompok dengan membagi lembar kerja. Lembar kerja

kelompok berupa kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak nomornya

yang dibagikan kepada siswa sesuai materi yang disajikan. Dengan jawaban

yang telah disusun secara acak diharapkan dapat mendorong siswa untuk

belajar dengan mengerjakan soal tersebut (Giarti, 2012)

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa,

pembelajaran Kooperatif tipe Scramble adalah suatu metode pembelajaran

kelompok yang kegiatannya memasangkan kartu soal dan kartu jawaban

yang telah tersedia.

5. Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Scramble

Menurut Suyatno (2009:72), Scramble merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang disajikan dalam bentuk kartu. tahapannya

adalah sebagai berikut:

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

21

a. Membuat kartu soal sesuai materi ajar.

Guru membuat kartu soal sesuai dengan materi yang akan disajikan

kepada siswa. Kartu soal dibuat sebelum kegiatan belajar mengajar

dilaksanakan.

b. Membuat kartu jawaban.

Guru membuat pilihan jawaban dalam bentuk kartu jawaban sesuai

jawaban soal-soal pada kartu soal. Kartu jawaban dibuat sebelum

kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.

c. Sajikan materi.

Guru menyajikan materi ajar kepada siswa.

d. Bagikan kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok.

Guru membagikan kartu soal dan membagikan kartu jawaban sebagai

pilihan jawaban soal-soal pada kartu soal, sebelumnya siswa telah dibagi

menjadi beberapa kelompok.

e. Siswa berkelompok mengerjakan kartu soal.

Siswa berkelompok dan saling membantu mengerjakan soal-soal yang

ada pada kartu soal.

f. Siswa mencari jawaban untuk setiap soal-soal dalam kartu soal.

Siswa mencari jawaban pada kartu jawaban yang cocok untuk setiap soal

yang mereka kerjakan dan memasangkannya dengan kartu soal.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

22

g. Mempresentasikan Jawaban

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu anggota kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas, dan kelompok

lain menanggapi.

h. Penilaian Hasil Kerja Siswa

Setelah diadakan evaluasi diskusi lalu guru memberikan penilaian hasil

kerja siswa, penilaian dapat berupa penambahan nilai, pujian maupun

hadiah.

6. Kelebihan dan Kekurangan Scramble

Pembelajaran Kooperatif tipe Scramble mempunyai kelebihan

diantaranya:

a. Memudahkan siswa untuk menemukan jawaban

b. Mendorong siswa untuk mengerjakan soal tersebut karena jawaban sudah

tersedia

c. Semua siswa terlibat

d. Kegiatan tersebut dapat mendorong pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran.

Sedangkan kekurangannya,

a. Pembelajaran ini terkadang sulit dalam merencanakannya karena

terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar

b. Memerlukan waktu yang lama

c. Biasanya menimbulkan kegaduhan didalam kelas.

(Amanah, 2012:13-14)

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

23

D. Materi Bangun Ruang Sisi Datar Prisma dan Limas

Standar Kompetensi :

Memahami sifat-sifat limas, prisma, dan bagian-bagiannya serta menentukan

ukurannya.

Kompetensi Dasar :

1. Mengidentifikasi sifat-sifat prisma dan limas serta bagian-bagiannya.

2. Membuat jaring-jaring prisma dan limas.

3. Menghitung luas permukaan dan volume prisma dan limas.

Indikator :

1. Mengenal dan menyebutkan unsur – unsur prisma.

2. Melukiskan prisma dan jaring – jaring prisma

3. Menghitung luas permukaan prisma

4. Menghitung volume prisma.

5. Mengenal dan menyebutkan unsur – unsur limas.

6. Melukiskan prisma dan jaring – jaring limas

7. Menghitung luas permukaan limas.

8. Menghitung volume limas

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

24

E. Kerangka pikir

Merencanakan tindakan perbaikan

Indikator percaya diri Indikator pemahaman konsep

a. Bersifat lebih independen atau

tidak tergantung orang lain

b. Tidak mudah mengalami rasa

putus asa.

c. Bisa menghargai diri dan

usahanya sendiri.

d. Mampu memikul tanggung

jawab yang diberikan.

e. Mampu menerima tantangan

atau tugas baru.

f. Memiliki emosi yang lebih

hidup tetapi tetap stabil.

g. Mudah berkomunikasi dan

membantu orang lain.

a. Menyatakan ulang sebuah konsep.

b. Mengklasifikasi objek-objek menurut

sifat-sifat tertentu (sesuai dengan

konsepnya)

c. Memberi contoh dan noncontoh dari

konsep.

d. Menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis.

e. Mengembangkan syarat perlu atau

syarat cukup suatu konsep.

f. Mengaplikasikan konsep atau

algoritma ke pemecahan masalah.

Kepercayaan diri dan pemahaman konsep matematika siswa VIII C

SMP Negeri 2 Cilongok masih rendah

Langkah-langkah pemmbelajaran kooperatif tipe Scramble:

a. Guru membuat Lembar Kerja Siswa berupa kartu soal sesuai materi

ajar

b. Guru membuat kartu jawaban

c. Guru menyajikan materi

d. Guru membagi siswa dalam kelompok.

e. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok.

f. Siswa berkelompok mengerjakan kartu soal

g. Mempresentasikan Jawaban

h. Penilaian hasil kerja siswa.

Dengan pembelajaran Kooperatif tipe Scramble, indikator-indikator

kepercayaan diri dan pemahaman konsep matematika siswa kelas

VIIIC SMP Negeri 2 Cilongok meningkat

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

25

Berdasarkan kerangka pikir diatas menyatakan bahwa indikator

kepercayaan diri dan pemahaman konsep siswa masih rendah, dengan

penerapan pembelajaran Kooperatif tipe Scramble diharapkan dalam proses

pembelajaran dapat meningkatkan kepercayaan diri dan pemahaman konsep

siswa. Adapun langkah-langkah pembelajaran Kooperatif tipe Scramble yaitu :

1) Guru menyampaikan materi. 2) Guru membentuk kelompok-kelompok

siswa dan memberikan Lembar Kerja Siswa yang berupa kartu soal dan kartu

jawaban, dalam tahap ini diharapkan dapat meningkatkan indikator

kepercayaan diri siswa, yaitu mampu menerima tantangan atau tugas baru. 3)

Siswa berdiskusi mengerjakan kartu soal dengan teman kelompoknya, setelah

memperoleh jawaban siswa mencocokan kartu soal dengan kartu jawaban yang

dianggap benar. Dalam tahap ini siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi

dengan temannya dan bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam

mengerjakan kartu soal. Diharapkan nantinya dapat meningkatkan indikator

mudah berkomunikasi dan membantu orang lain serta tidak mudah mengalami

rasa putus asa. Dalam kegiatan diskusi ini diharapkan siswa lebih memahami

materi yang sedang diajarkan dan dapat meningkatkan indikator pemahaman

konsep. 4) Setiap kelompok melalui wakilnya mempresentasikan hasil jawaban

diskusinya, dan kelompok lain menanggapi hasil jawaban tersebut. Jika ada

pertanyaan dari guru atau teman lain, siswa menjawab pertanyaan dengan

kemampuan yang dimiliki. Sehingga dapat meningkatkan indikator memiliki

emosi yang lebih hidup tetapi tetap stabil, bersifat independen, serta mampu

memikul tanggung jawab yang diberikan. 5) Penilaian hasil kerja siswa, dalam

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Dirirepository.ump.ac.id/6057/3/UMI SANIATUL MUHIMMAH BAB II.pdf · atau arti sesuatu hal. Bloom (dalam Suyuti, 2011) menyatakan: “ada 3 macam

26

tahap ini guru mengevaluasi hasil diskusi siswa dan memberikan penilaian

hasil kerja siswa berupa pujian ataupun hadiah, baik dalam kegiatan diskusi

maupun presentasi jawaban. Sehingga dalam hal ini dapat meningkatkan

indikator kepercayaan diri siswa yaitu menghargai diri dan usahanya sendiri

dan memiliki emosi yang lebih hidup tetapi tetap stabil.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir yang telah dirumuskan di atas, maka

hipotesis tindakan yang diajukan adalah adanya peningkatan kepercayaan diri

dan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII C di SMP Negeri 2

Cilongok pada pembelajaran matematika melalui penerapan pembelajaran

Kooperatif tipe Scramble.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif..., Umi Saniatul Muhimmah, FKIP UMP, 2012