bab ii kajian pustaka a. landasan teori 1. percaya dirirepository.ump.ac.id/5225/3/bab...

18
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Diri a. Pengertian Percaya Diri Percaya diri adalah keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu atau menunjukkan penampilan tertentu. Aunurrahman (2011: 184) berpendapat bahwa percaya diri, yaitu: Salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Percaya diri yang dimiliki seseorang akan muncul ketika melakukan atau terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu dimana pikirannya terarah untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkannya. Definisi tersebut sejalan dengan pendapat Mustari (2011: 62) bahwa percaya diri adalah “keyakinan bahwa orang mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi percaya diri tersebut didukung oleh pendapat Goel (2012: 2) dalam jurnalnya yang berjudul A Comparative Study of Self Confidence of Single Child and Child With Sibling, mengatakan bahwa: Self Confidence is essentially an attitude which allows us to have a positive and realistic perception of ourselves and our abilities. It is characterized by personal attributes such as assertiveness, optimism, enthusiasm, affection, pride, independence, trust, the ability to handle criticism and emotional maturity. Pernyataan di atas menjelaskan bahwa percaya diri pada dasarnya adalah sikap yang memungkinkan kita untuk memiliki persepsi positif dan realistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Upload: lenhi

Post on 11-Apr-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Percaya Diri

a. Pengertian Percaya Diri

Percaya diri adalah keyakinan seseorang akan kemampuan yang

dimiliki untuk melakukan sesuatu atau menunjukkan penampilan tertentu.

Aunurrahman (2011: 184) berpendapat bahwa percaya diri, yaitu:

Salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap

aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Percaya diri

yang dimiliki seseorang akan muncul ketika melakukan atau terlibat

di dalam suatu aktivitas tertentu dimana pikirannya terarah untuk

mencapai sesuatu hasil yang diinginkannya.

Definisi tersebut sejalan dengan pendapat Mustari (2011: 62) bahwa

percaya diri adalah “keyakinan bahwa orang mempunyai kemampuan untuk

melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi percaya diri

tersebut didukung oleh pendapat Goel (2012: 2) dalam jurnalnya yang

berjudul A Comparative Study of Self Confidence of Single Child and Child

With Sibling, mengatakan bahwa:

Self Confidence is essentially an attitude which allows us to have a

positive and realistic perception of ourselves and our abilities. It is

characterized by personal attributes such as assertiveness,

optimism, enthusiasm, affection, pride, independence, trust, the

ability to handle criticism and emotional maturity.

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa percaya diri pada dasarnya

adalah sikap yang memungkinkan kita untuk memiliki persepsi positif dan

realistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

9

pribadi seperti ketegasan, optimisme, semangat, kasih sayang, harga diri,

kemandirian, kepercayaan, kemampuan untuk menangani kritik dan

kematangan emosional.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

percaya diri adalah keyakinan seseorang tentang kemampuannya untuk

melakukan banyak hal yang diinginkannya atau harus dilakukannya untuk

mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang memiliki percaya diri mempunyai

sikap mudah berkomunikasi, tidak bergantung pada orang lain, tegas,

semangat, optimis dan dapat berpikir secara positif dalam mengambil

keputusan.

Percaya diri siswa dapat meningkat apabila kegiatan belajar

mengajar menggunakan model pembelajaran yang memicu keaktifan siswa

dalam mengikuti pembelajaran, siswa akan lebih aktif mengemukakan

pendapat dan mendorong siswa saling berkomunikasi dengan teman-

temannya tanpa rasa malu dan minder dalam kegiatan diskusi kelompok.

Silberman (2006: 10) menjelaskan bahwa model pembelajaran Team Quiz

dapat meberikan pengaruh yang baik dalam kegiatan pembelajaran, siswa

mampu belajar dengan baik, mendengarkan, melihat, mengajukan

pertanyaan, dan membahas materi dengan orang lain.

b. Indikator Percaya Diri

Indikator percaya diri merupakan suatu hasil yang ada pada diri

seseorang. Lauster dalam Wahyuni, (2014: 5) mengemukakan indikator

percaya diri, yaitu:

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

10

1) Percaya pada kemampuan sendiri, 2) Bertindak mandiri dalam

mengambil keputusan, 3) Memiliki rasa positif terhadap diri sendiri,

4) Berani mengungkapkan pendapat.

Berdasarkan uraian di atas, penilaian percaya diri siswa, yaitu:

pertama, percaya pada kemampuan yang dimilikinya yaitu keyakinan atas

diri sendiri terhadap kemampuan yang dimiliki dalam menyelesaikan suatu

masalah, misalnya kemampuan dalam menyelesaikan tugas sekolah,

mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) dan kemampuan mengerjakan ulangan

evaluasi pembelajaran. Kedua, bertindak mandiri dalam mengambil

keputusan, artinya siswa dapat bertindak menghadapi masalah secara

mandiri, misalnya dapat menjawab pertanyaan di depan kelas tanpa bantuan

teman atau tidak bergantung pada orang lain. Ketiga, memiliki rasa positif

terhadap diri sendiri, artinya siswa dapat menghargai karya temannya.

Keempat, berani mengemukakan pendapat, artinya siswa berani

menyampaikan pendapat dan berani menjawab pertanyaan tanpa rasa ragu

dan malu.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang

dalam dunia pendidikan. Syah (2011: 63) menjelaskan pengertian belajar

adalah “kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

11

Berhasil atau gagalnya kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan

belajar sangat bergantung pada pelaksanaan pembelajaran yang dialami

oleh siswa di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Definisi tersebut

didukung oleh pendapat Slameto (2010: 2) menyatakan bahwa belajar

adalah “proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Winkel

dalam Susanto, (2015: 4) memiliki pendapat yang sama, mengatakan

bahwa:

Belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam

interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif

konstan dan berbekas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan suatu proses yang terjadi karena adanya perubahan

tingkah laku atau kebiasaan melalui pengalaman yang dialami seseorang

dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, baik secara jasmaniah

maupun rohaniah yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, dan keterampilan.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah

melakukan perubahan belajar yang ditunjukkan dalam bentuk nilai.

Arifin (2013: 12) menjelaskan prestasi belajar sebagai “indikator kualitas

dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik”.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

12

Definisi tersebut sejalan dengan pendapat Hamdani (2010: 138-139) bahwa

prestasi belajar merupakan “tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam

proses belajar mengajar”. Prestasi belajar seseorang merupakan tingkat

keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam

bentuk nilai setelah mengikuti proses belajar mengajar. Definisi prestasi

belajar tersebut didukung oleh pendapat Yung Feng (2013: 2) dalam

jurnalnya yang berjudul The Relationship of Learning Motivation and

Achievement in Efl: Gender As an Intermediated Variable, menyatakan

bahwa:

Learning achievement is the level of student succes in learning the

subject matter in schools that are expressed in the form of scores

obtained from the result of tests on a particular subject matter.

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah tingkat

keberhasilan siswa dalam pencapaian belajar materi pelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes pada subjek

tertentu.

Penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah hasil yang diperoleh seseorang dari suatu kegiatan yang dilakukan

sebagai bukti keberhasilan setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Usaha tersebut berupa kemampuan seseorang mengikuti proses belajar

mengajar di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang nantinya

dapat meningkatkan kualitas belajar dan mutu pendidikan di sekolah.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

13

Keberhasilan prestasi belajar siswa merupakan kegiatan belajar

yang telah dilakukan oleh siswa di kelas. Prestasi belajar siswa dapat

meningkat apabila siswa dapat belajar secara berkelompok dan bekerjasama

memecahkan suatu masalah. Hal tersebut dapat mempermudah siswa dalam

mengikuti proses kegiatan belajar. Model pembelajaran Team Quiz dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa karena dalam kegiatan pembelajaran

siswa belajar secara berkelompok. Slavin dalam Trianto (2010: 74-75)

menjelaskan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami

konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan masalah-

masalah itu dengan temannya.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, Hamdani

(2010: 139-145) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor

internal yang mempengaruhi yang mempengaruhi prestasi belajar

siswa, yaitu: a) Kecerdasan (Intelegensi), b) Faktor jasmaniah dan

faktor fisiologi, c) Sikap, d) Minat, e) Bakat, dan f) Motivasi.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa,

yaitu: a) Keadaan keluarga, b) Keadaan Sekolah, dan c)

Lingkungan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, faktor internal yang mempengaruhi

prestasi belajar yaitu: pertama, kecerdasan adalah kemampuan belajar yang

dimiliki oleh siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kedua, faktor jasmaniah

dan faktor fisiologi. Ketiga, sikap yaitu tingkah laku siswa dalam mengikuti

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

14

pembelajaran. Keempat, minat adalah perasaan senang yang dimiliki siswa

ketika mengikuti pembelajaran. Kelima, bakat merupakan kemampuan

siswa untuk mencapai keberhasilan tertentu. Keenam, motivasi adalah

dorongan kepada siswa untuk melakukan sesuatu.

Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari:

pertama, keadaan keluarga mempengaruhi prestasi belajar apabila rasa

aman dan nyaman dalam keluarga dapat dirasakan oleh siswa. Kedua,

keadaan sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar apabila hubungan

antara guru dengan siswa kurang baik. Ketiga, lingkungan masyarakat

mempengaruhi prestasi belajar apabila lingkungan tempat tinggal siswa

memiliki teman-teman yang rajin belajar, maka akan membawa pengaruh

baik pada dirinya.

3. Model Pembelajaran Team Quiz

a. Pengertian Model Pembelajaran Team Quiz

Team Quiz merupakan salah satu model pembelajaran Active

Learning, artinya proses pembelajaran dimana siswa dituntut untuk selalu

aktif. Siswa harus aktif dalam menyampaikan pendapat, menjawab

pertanyaan, ataupun memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi

yang diajarkan. Silberman (2006: 175) menjelaskan model pembelajaran

Team Quiz adalah “teknik tim yang dapat meningkatkan rasa

tanggungjawab siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang

menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak membuat mereka takut”.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

15

Proses belajar mengajar dengan model pembelajaran Team Quiz

mengajak siswa bekerjasama dengan timnya dalam melakukan diskusi,

bertanya, menjawab pertanyaan, memberi arahan, mengemukakan

pendapat, serta menyampaikan informasi. Silberman (2006: 175)

menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran model Team Quiz

sebagai berikut:

1) Guru memilih topik yang dapat dipresentasikan dalam beberapa bagian.

2) Siswa membentuk tim belajar dan masing-masing tim akan mendapat

tugas untuk membahas satu bagian dari topik yang telah ditentukan.

3) Setiap tim berdiskusi membuat ringkasan sesuai topik selanjutnya

melakukan pemaparan hasil diskusi di depan kelas.

4) Guru menjelaskan aturan main dan prosedur Team Quiz.

5) Guru menunjuk tim pertama (siswa) sebagai pemandu kuis yang akan

menyiapkan kuis jawaban singkat tentang topik yang dibahas,

sementara tim lain akan menyiapkan diri dan memeriksa catatan

mereka.

6) Kuis dimulai dengan tim pertama (siswa) sebagai pemimpin kuis, tim

pertama memberikan pertanyaan kepada tim kedua. Jika tim tersebut

tidak dapat menjawab, tim ketiga dan seterusnya diberikan kesempatan

untuk segera menjawab.

7) Tim pertama melanjutkan kuis dengan memberikan ke pertanyaan

selanjutnya kepada tim kedua lalu ulangi prosesnya secara bergantian.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

16

8) Ketika kuis selesai, lanjutkan ke bagian kedua kuis dan tunjuklah tim

kedua sebagai pemimpin kuis, ulangi proses kuis seperti pada bagian

pertama. Begitu seterusnya hingga semua tim mendapat giliran.

Model pembelajaran Team Quiz membantu meningkatkan

kemampuan meyelesaikan soal secara kritis dan membiasakan siswa untuk

bersaing secara hebat. Dengan demikian siswa akan lebih menghargai dan

menerima satu sama lain sehingga siswa akan lebih percaya diri. Siswa akan

tertantang dan bersemangat untuk bekerjasama menjawab soal yang

diberikan karena ingin menjadi tim yang terbaik. Model pembelajaran Team

Quiz ini juga memungkinkan siswa yang pemalu sekalipun untuk ikut aktif

sebab anggota timnya dapat membantu dan mendukungnya sehingga

menjadi lebih percaya diri.

b. Kelebihan model pembelajaran Team Quiz

1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2) Pembelajaran lebih mudah diserap oleh siswa.

3) Melatih keberanian siswa dalam megemukakan pendapat dan menjawab

pertanyaan.

4) Dapat meningkatkan percaya diri siswa dalam proses pembelajaran.

5) Melatih kedisiplinan siswa.

6) Proses belajar mengajar dapat menyenangkan dan tidak menakutkan.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

17

c. Kelemahan model pembelajaran Team Quiz

1) Waktu yang digunakan untuk menyampaikan materi lebih banyak

2) Proses belajar mengajar mengalami kesulitan jika siswa tidak membawa

buku.

3) Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat

keributan terjadi.

4) Siswa kesulitan mengorientasikan pemikirannya apabila dalam satu

kelompok kemampuan berpikir teman-temanya kurang aktif.

4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS SD)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Sapriya (2011: 7) menjelaskan “Ilmu Pengetahuan Sosial

merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah”. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah

nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan

Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Definisi tersebut sejalan

dengan pendapat Trianto (2010: 171) menyatakan Ilmu Pengetahuan Sosial

sebagai “Integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial, seperti Sosiologi,

Sejarah, Geografi, Ekonomi, Politik, Hukum, dan Budaya yang dirumuskan

atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan

interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial”. Definisi IPS

tersebut didukung oleh pendapat Alberta (2005: 1) dalam jurnalnya yang

berjudul Social Studies Kindergarten to Grade 12, mengatakan bahwa:

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

18

Social studies is the studyof people in relation to each other and to

their world. It is an issues-focused and inquiry-based

interdisciplinary subject that draws upon history, geography,

ecology, economics, law, philosophy, political science and other

social science disciplines. Social studies fosters students’

understanding of and involvement in practical and ethical issues that

face their communities and humankind. Social studies is integral to

the process of enabling students to develop an understanding of who

they are, what they want to become and the society in which they

want to live.

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial

adalah studi tentang hubungan manusia dengan lingkungannya. Hal ini

merupakan fokus masalah dan penyelidikan berbasis subjek interdisipliner

yang mengacu pada Sejarah, Geografi, Ekologi, Ekonomi, Hukum, Filsafat,

Ilmu Politik dan disiplin ilmu sosial lainnya. Ilmu Pengetahuan Sosial

menumbuhkan pemahaman siswa dalam keterlibatan isu-isu praktis dan etis

yang dihadapi di masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Ilmu Pengetahuan

Sosial merupakan bagian integral dari proses memungkinkan siswa untuk

mengembangkan pemahaman tentang siapa mereka, apa tujuan mereka dan

lingkungan masyarakat di mana mereka tinggal.

b. Karakteristik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki beberapa karakteristik, Trianto

(2011: 174-175) menjelaskan karakteristik mata pelajaran IPS antara lain:

1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

Geografi, Sejarah, Ekonomi, Hukum dan Politik,

Kewarganegaraan, Sosiologi, bahkan juga Humaniora,

Pendidikan dan Agama.

2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari

struktur keilmuan Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi,

yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok

bahasan atau topik tertentu.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

19

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga

menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan

pendekatan iterdisipliner dan multidisipliner.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut

peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip

sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan

lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-

upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan

kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.

Berdasarkan uraian di atas, mata pelajaran IPS merupakan mata

pelajaran yang terdiri dari gabungan ilmu-lmu sosial seperti Geografi,

Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, Kewarganegaraan. Pelaksanaan pembelajaran

IPS ditentukan berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang sudah ditentukan, adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang ditentukan berdasarkan struktur ilmu-ilmu sosial yang ada serta

perubahan peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat sehingga

menjadi pokok bahasan atau topik tertentu. Semuanya dikemas secara

ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan, dan pemahaman yang

mendalam kepada siswa.

c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

pemahaman, kemampuan dalam memasuki kehidupan di masyarakat.

Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar memiliki beberapa tujuan,

Sapriya (2011: 194) menyebutkan tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar

sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

20

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan

dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial

dan kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional, dan global.

Berdasarakan uraian di atas, dapat disimpulkan tujuan pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar yaitu siswa dapat mengenal

konsep-konsep yang berkatian dengan kehidupan di lingkungan

masyarakat, siswa dapat berfikir secara logis dan kritis terhadap nilai-nilai

sosial dan kemanusiaan yang ada di lingkungan masyarakat serta memiliki

kemampuan bersosialisasi dan bekerjasama dalam hubungan masyarakat.

B. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Penelitian

Standar Kompetensi :2. Mengenal Sumber Daya Alam, kegiatan ekonomi, dan

kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan

propinsi.

Kompetensi Dasar :2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Indikator : 1. Menjelaskan pengertian Koperasi.

2. Menjelaskan landasan, prinsip, dan lambang Koperasi.

3. Menjelaskan tujuan dan manfaat Koperasi.

4. Mengidentifikasi keanggotaan Koperasi.

5. Menyebutkan modal-modal Koperasi.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

21

6. Menjelaskan perangkat organisasi Koperasi.

7. Mengelompokkan jenis-jenis Koperasi.

8. Menjelaskan peran, keunggulan, dan kelemahan

Koperasi.

C. Penelitian yang Relevan

Fitriana (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Team Quiz Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas V Madrasah Ibtidiyah”.

Menunjukkan bahwa dari data hasil nilai rata-rata kelas kontrol pada pre-test adalah

66,1 lebih tinggi dari pada pre-test kelas eksperimen yaitu 60,1. Setelah dilakukan

penelitian, rata-rata skor hasil belajar siswa kelas VB yang diajar tanpa

menggunakan model pembelajaran Team Quiz (kelas kontrol) dalam pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam adalah 76,81. Rata-rata skor hasil belajar siswa kelas VA

yang diajar dengan menggunakan model Team Quiz (kelas eksperimen) dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah 82,39. Dapat disimpulkan bahwa

pemberian model pembelajaran Team Quiz memberikan pengaruh terhadap hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V MIN Bangka Belitung Pontianak.

Ningrum (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Model Active Learning tipe Team Quiz Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan

Siswa Kelas X Semester Genap SMK Kartikatama Metro Tahun Pelajaran

2014/2015” berdasarkan hasil observasi belajar siswa kelas X di SMK Kartikatama

Metro nilai hasil belajar siswa masih rendah dibawah KKM (75). dengan jumlah

siswa yang tuntas adalah 37,5% atau 9 siswa dan jumlah yang belum tuntas adalah

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

22

62,5% atau 15 siswa. Setelah melakukan penelitian dengan menerapkan model

pembelajaran Active Learning tipe Team Quiz ada pengaruh positif yaitu

meningkatkan hasil belajar siswa. Analisis data bahwa siswa yang dinyatakan

tuntas dengan KKM (75) sebanyak 58,33% atau 14 siswa dan yang belum tuntas

sebanyak 41,67% atau 10 siswa. Dapat dinyatakan bahwa penerapan model

pembelajaran Active Learning tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil pelajar

siswa.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, disimpulkan bahwa dengan penerapan

model pembelajaran Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung membuat siswa yang tidak aktif

menjadi lebih aktif mengikuti proses pembelajaran, serta siswa dapat memahami

materi dengan cara mencari dan menentukan jawabannya sendiri. Penelitian yang

akan dilakukan mencoba menggunakan model pembelajaran Team Quiz untuk

meningkatkan percaya diri dan prestasi belajar siswa di kelas IV A SD Negeri

Ajibarang Wetan.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan model

pembelajaran Team Quiz. Perbedaannya dalam penelitian tersebut dengan

penelitian yang akan dilakukan terletak pada lokasi dan jenis penelitian. Lokasi

dalam penelitian tersebut adalah di Kelas V Madrasah Ibtidiyah dan di kelas X

SMK Kartikatama Metro, sedangkan penelitian yang akan dilakukan berada di SD

Negeri Ajibarang Wetan kelas IV A. Perbedaan yang lain adalah jenis

penelitiannya, jika penelitian yang sudah dilakukan menggunakan jenis penelitian

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

23

Eksperimen sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan jenis

Penelitian Tindakan Kelas.

D. Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang yang diperoleh, siswa kelas IV A SD Negeri

Ajibarang Wetan prestasi belajar IPS masih rendah ditunjukkan dengan nilai

Ulangan Tengah Semester rata-rata kelas hanya mencapai 11,1%. Hal tersebut

dipengaruhi pelajaran IPS yang sulit untuk dipahami karena bentuk materi yang

bersifat penjabaran konsep. Kurangnya peran aktif siswa dalam kegiatan tanya

jawab dan siswa tidak yakin akan jawabannya ketika menjawab pertanyaan

mengakibatkan percaya diri siswa rendah. Hal tersebut disebabkan kurang tepatnya

metode atau model pembelajaran yang digunakan. Metode yang digunakan saat

pelaksanaan pembelajaran IPS masih menggunakan metode ceramah atau

pendekatan yang berpusat pada guru.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mencoba untuk menerapkan salah

satu model pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran IPS di SD Negeri

Ajibarang Wetan. Model pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran

Team Quiz. Model pembelajaran Team Quiz dapat lebih melibatkan siswa untuk

aktif mengikuti kegiatan belajar baik secara individual maupun secara kelompok.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari

beberapa tahap yaitu siswa dibagi menjadi beberapa tim, guru menentukan topik

yang akan dibahas, siswa melakukan diskusi dengan timnya membahas topik yang

dibagikan, kemudian hasil diskusi tim dipresentasikan dan selanjutnya diadakan

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

24

kuis. Penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ke siklus II apabila pada siklus I

belum mencapai indikator keberhasilan. Peneliti dan guru melakukan refleksi untuk

mengkaji perubahan yang terjadi dan menganalisis keberhasilan dan kekurangan

pada siklus I, hal tersebut dilakukan untuk perbaikan menyusun tindakan

selanjutnya pada siklus II. Penerapan Model pembelajaran Team Quiz diharapkan

dapat meningkatkan percaya diri dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS

materi Koperasi.

Kondisi

Awal

Menggunakan model

pembelajaran Team Quiz pada

mata pelajaran IPS

Siklus I

Siklus II

Rendahnya

percaya diri dan

prestasi belajar IPS

Refleksi

Kondisi

Akhir

Melalui model pembelajaran

Team Quiz dapat meningkatkan

percaya diri dan prestasi belajar

IPS kelas IV A SD Negeri

Ajibarang Wetan

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Penelitian

Tindakan

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/5225/3/BAB II.pdfrealistis tentang diri kita dan kemampuan kita. Hal ini ditandai dengan sikap . Upaya Meningkatkan

25

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka berfikir diatas, maka dalam

penelitian tindakan ini diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut :

1. Melalui model pembelajaran Team Quiz dapat meningkatkan sikap percaya diri

siswa pada mata pelajaran IPS materi Koperasi kelas IV A SD Negeri

Ajibarang Wetan.

2. Melalui model pembelajaran Team Quiz dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran IPS materi Koperasi kelas IV A SD Negeri

Ajibarang Wetan.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Febri Antoro, FKIP, UMP, 2016