bab ii tinjauan pustaka a. hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/beta sugiarso bab ii.pdf ·...

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapi Hipnoterapi merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku (Setiawan, 2009). Menurut Batbual (2010), hipnoterapi adalah salah satu jenis hipnosis sebagai sarana penyembuhan gangguan psikologis maupun fisik (psikomatis). Selain itu, hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnosis (Setiawan, 2009). Menurut Wong & Andri (2009), hipnosis dapat diartikan sebagai suatu kondisi relaks, fokus atau konsentrasi. Dengan demikian, hipnoterapi efektif digunakan dalam penanganan gangguan-gangguan yang bersifat psikologis untuk mengubah mekanisme pikiran manusia dalam menginterpretasikan pengalaman hidupnya serta menghasilkan perubahan pada persepsi dan tingkah laku (Wong, 2010). Proses Fisiologis Hipnosis Menurut Budi & Ervin (2010), proses hipnosis dapat berlansung karena adanya gap duration dalam berlangsungnya perjalanan impuls, penalaran atas suatu impuls yang diterima dan perjalanan respons sebagai reaksi terhadap suatu impuls serta terjadi atau muculnya reaksi, yang diakibatkan oleh adanya kelambatan berlangsungnya proses tersebut. Kelambatan proses tersebut yang menyebabkan adanya gap duration dapat tejadi sebagai akibat dari: Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Upload: phungduong

Post on 07-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipnoterapi

Hipnoterapi merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang

mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan

perilaku (Setiawan, 2009). Menurut Batbual (2010), hipnoterapi adalah salah

satu jenis hipnosis sebagai sarana penyembuhan gangguan psikologis maupun

fisik (psikomatis). Selain itu, hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu

teknik terapi pikiran menggunakan hipnosis (Setiawan, 2009).

Menurut Wong & Andri (2009), hipnosis dapat diartikan sebagai suatu

kondisi relaks, fokus atau konsentrasi. Dengan demikian, hipnoterapi efektif

digunakan dalam penanganan gangguan-gangguan yang bersifat psikologis

untuk mengubah mekanisme pikiran manusia dalam menginterpretasikan

pengalaman hidupnya serta menghasilkan perubahan pada persepsi dan

tingkah laku (Wong, 2010).

Proses Fisiologis Hipnosis

Menurut Budi & Ervin (2010), proses hipnosis dapat berlansung

karena adanya gap duration dalam berlangsungnya perjalanan impuls,

penalaran atas suatu impuls yang diterima dan perjalanan respons sebagai

reaksi terhadap suatu impuls serta terjadi atau muculnya reaksi, yang

diakibatkan oleh adanya kelambatan berlangsungnya proses tersebut.

Kelambatan proses tersebut yang menyebabkan adanya gap duration dapat

tejadi sebagai akibat dari:

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

1). Perjalanan masing-masing rangsangan yang melalui jejas serabut saraf

mengalami perbedaan kecepatan.

2). Rangsangan yang timbul memiliki perbedaan dalam kejelasan, jenis,

lokasi, dan kekuatannya.

3). Selama melawati jejas serabut saraf, rangsangan dapat mengalami

modifikasi baik pembelokan maupun penguatan bahkan blocing atau

inhibiasi (penghambatan).

4). Kelambatan alur impuls tersebut dapat menyebabkan kelembatan loading

otak di dalam memersepsikan semua impuls yang masuk, yaitu

kelambatan dalam perjalanan impuls untuk dipersepsikan atau diolah.

5). Dapat pula sebagai akibat dalam kelambatan alur respons saraf setelah

dipersepsikan di dalam otak.

Saat seseorang telah terfokus kepada suatu hal maka pada saat itulah

terjadi gap duration yang memungkinkan dilakukan sugesti suatu kalimat-

kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam

pikir bawah sadar dan akan mengikuti apapun yang diperintahkan subyek

pemberi hipnosis.

Hal tersebut merupakan proses fisiologis yang dapat terjadi dan

dialami oleh siapapun karena pada dasarnya setiap orang dalam kehidupan

sehari-harinya akan mengalami hal fluktuatif dalam tingkatan alam pikir baik

dalam gelombang alfa, beta maupun teta. Hal tersebut terjadi secara otomatis

dengan sendirinya atau tanpa disadari karena 80% memori manusia yang

mempengaruhi perilaku manusia tersimpan dalam alam pikir bawah sadar

(Budi & Ervin, 2010).

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

Tahapan Proses Hipnoterapi

Menurut Wong & Andri (2009) dan Setiawan (2009), kondisi

hipnoterapi dapat dicapai dalam beberapa proses, yaitu tahap Pre Induction,

Induction, Deepening, Suggestion dan Termination.

1) Pre induction

Pre induction merupakan suatu proses mempersiapkan suatu situasi

dan kondisi yang bersifat kondusif antara terapis dengan orang yang akan

dihipnosis (klien). Agar proses pre induction berlangsung dengan baik

maka sebelumnya terapis harus dapat mengenali aspek-aspek psikologis

dari klien, antara lain hal yang diminati, hal yang tidak diminati, apa yang

diketahui klien terhadap proses hipnoterapi.

Pre induction dapat berupa percakapan ringan, saling berkenalan,

serta hal-hal lain yang bersifat mendekatkan seorang terapis secara mental

terhadap seorang klien. Pre induction merupakan tahapan yang bersifat

kritis, seringkali kegagalan proses hipnoterapi diawali dari proses pre

induction yang tidak tepat.

Salah satu yang harus dilakukan pada pre induction adalah

suggestivity test yang harus dilakukan untuk mengetahui tingkat

suggestivitas alamiah dari klien. Tes ini merupakan standar yang harus

dilakukan setiap menghipnoterapi pada saat melakukan hipnoterapi kepada

orang yang belum pernah merasakan hipnosis langsung.

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

2) Induction

Induction (induksi) merupakan teknik untuk membawa subjek

berada dalam kondisi hipnosis. Induksi ini dilakukan dengan memberikan

suatu kejutan kepada subjek sehingga critical area terbuka secara tiba-tiba

dan terjadi masa tegang (blank). Pada masa tegang tersebut, kita berikan

perintah sederhana kepada subjek.

3) Deepening

Deepening merupakan suatu teknik yang bertujuan membawa

subjek memasuki kondisi hipnosis yang lebih dalam lagi dengan

memberikan suatu sentuhan imajinasi. Konsep dasar dari deepening ini

adalah membimbing subyek klien untuk berimajinasi melakukan sesuatu

kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh subyek.

Rasa mengalami secara dalam ini akan membimbing subyek memasuki

trance level lebih dalam.

4) Sugestion

Sugestion merupakan suatu kalimat-kalimat saran yanng

disampaikan oleh hipnosis ke bawah sadar obyak. Dalam hal ini, sugesti

tersebutlah yang menjadi tujuan kegiatan hipnosis dilakukan .

5) Temination

Temination merupakan tahap pengakhiran untuk mengembalikan

subyek pada keadaan semula. Sebuah terminasi dilakukan dengan

memberikan kalimat lanjutan setelah kalimat-kalimat sugesti.

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

Mekanisme hipnoterapi dalam mempengaruhi tubuh

Mengubah citra diri yang negatif menjadi positif bukanlah pekerjaan

yang mudah, dibutuhkan suatu usaha yang gigih dan sungguh-sungguh.

Ucapan-ucapan negatif yang sering didengarnya itu mengendap didalam

pikiran bawah sadar membentuk citra diri negatif. Untuk membentuk citra diri

positif, terlebih dahulu citra diri negatif itu harus dihapuskan dari pikiran

bawah sadar, kemudian diganti dengan citra diri yang baru yang positif.

Menanam pikiran baru kedalam pikiran bawah sadar tidak bisa

dilakukan begitu saja. Kita tidak bisa memaksa suatu pemikiran kedalam

pikiran bawah sadar, ia akan menolak jika kita paksakan. Semakin kuat kita

memaksakan semakin kuat pula dia menolak. Cara paling efektif memasukan

pengaruh ke dalam pikiran bawah sadar adalah dengan memasuki gelombang

alpha. Para ahli menemukan bahwa otak manusia memancarkan gelombang

otak yang dapat diukur dengan alat EEG. Otak memancarkan gelombang

sesuai kondisi pikiran dan jiwanya.

Kemampuan pikiran bawah sadar jauh melebihi pikiran sadar dalam

soal persepsi, konsep, emosi, dan respon. Pikiran bawah sadar berisi segala hal

yang tidak diperhatikan, diabaikan, atau ditolak oleh pikiran sadar, ditambah

semua hal yang ada di pikiran sadar. Pikiran bawah sadar dapat mengakses

dan menggunakan segala sesuatu yang ada di pikiran sadar, sedangkan pikiran

sadar umumnya tidak dapat menjangkau isi dan potensi pikiran bawah sadar.

Menurut Gunawan (2006), pikiran bawah sadar mempunyai fungsi

atau menyimpan hal-hal tentang kebiasaan, emosi, memori jangka panjang,

kepribadian, intuisi, kreativitas, persepsi, believe dan value/nilai. Penilaian

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

individu terhadap kehormatan diri, melalui sikap terhadap dirinya sendiri

menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang

yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. Sehingga

akan mengimplementasikan sikap yang adaptif.

Gelombang Otak Manusia

Secara umum mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan

aktivitas otak manusia. Aktivitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang

diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat

bantu EEG (Electroenchepalograph). Dalam kondisi hipnosis, pikiran bawah

sadar manusia dapat diakses karena diri seseorang lebih fokus secara internal

dengan gelombang otak yang lebih rendah. Kondisi ini dicapai saat klien

berada dalam kondisi lebih rileks. Berikut penjabaran pola gelombang otak

manusia berdasarkan pengukuran EEG, yaitu:

1). Beta (14-30 Hz)

Beta merupakan gelombang otak yang mempunyai frekuensi

paling tinggi, yaitu antara 14 siklus per detik (spd) atau Hz hingga 30

spd/Hertz. Gelombang ini diproduksi otak ketika seseorang dalam kondisi

terjaga sepenuhnya, saat pikiran sadar benar-benar sangat aktif. Kondisi

ini misalnya muncul saat seseorang sedang sibuk belajar, menganalisis,

atau memperhatikan sesuatu yang umumnya mengarah ke bagian luar

dirinya (eksternal).

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

2). Alpha (8-13,9 Hz)

Alpha merupakan jenis gelombang dengan frekuensi di bawah

beta, yaitu antara 8 hingga 13.9 Hz. Gelombang ini diproduksi dalam

keadaan yang lebih tenang dan santai, biasanya dalam kondisi ini,

seseorang mampu merasakan kondisi relaks pada tubuh dan pikiran.

Gelombang alpha merupakan gelombang yang timbul saat pikiran

sadar mulai pasif dan sebaliknya, pikiran bawah sadar mulai aktif. Dalam

keadaan alpha, pikiran kesadaran manusia mulai mengarah ke dalam

dirinya sendiri atau berfokus pada suatu hal saja (internal).

3). Theta (4-7,9 Hz)

Theta merupakan jenis gelombang dengan frekuensi di bawah

alpha, yaitu berkisar antara 4 hingga 7,9 Hz. Gelombang ini terjadi ketika

kesadaran manusia lebih mengarah ke dalam dirinya sendiri (internal),

misalnya pada kondisi ketika seseorang merasakan kantuk yang sangat

dalam. Pada saat kondisi ini dicapai, pikiran bawah sadar benar-benar

telah aktif dan mengggantikan pikiran sadar.

4). Delta (0,1-3,9 Hz)

Delta merupakan jenis gelombang otak yang paling lambat, yang

berkisar antara 0,1 hingga 3,9 Hz. Gelombang ini terjadi ketika manusia

masuk ke dalam tidur yang sangat nyenyak (sleep state atau

somnambulism).

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

Hipnosisability

Menurut Batbual (2010), hipnosisability dapat diartikan secara bebas

sebagai kemampuan untuk dapat memasuki kondisi hipnosis atau kemampuan

seseorang memasuki hypnosis state. Hypnosis state merupakan suatu kondisi

dimana seseorang cenderung lebih sugestif sehingga dapat menerima saran-

saran yang dapat berubah menjadi nilai-nilai baru. Dalam pengertian praktis,

seseorang hanya dapat dihipnosis jika memenuhi 3 (tiga) persyaratan utama,

yaitu:

1). Bersedia atau tidak menolak

Hipnosis terkait dengan pembukaan filter pikiran bawah sadar.

Oleh karena itu, jika seorang subyek tidak nyaman atau menolak, secara

otomatis filter pikiran bawah sadarnya akan tertutup.

2). Memahami komunikasi

Hipnosis membentuk suatu pengertian melalui komunikasi verbal

dan non verbal. Jika seseorang memiliki gangguan panca indra misalnya

gangguan pendengaran maka sulit untuk menerima proses hipnosis.

Demikian juga jika kata-kata atau kalimat dari terapis tidak dipahami oleh

subyek maka subyek akan sulit untuk memasuki kondisi hipnosis.

3). Memiliki kemampuan untuk fokus

Salah satu faktor penting yang dapat mempermudah pembukaan

filter pikiran bawah sadar adalah fokus. Oleh karena itu bagi subyek yang

memiliki kesulitan dalam fokus, sulit untuk dipandu memasuki kondisi

hipnosis.

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

B. Harga Diri

Stuart dan Sundeen (2006), mengatakan bahwa harga diri (self esteem)

adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa

seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga

diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai

orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.

Sedangkan menurut Gilmore (dalam Setiawan, 2009) mengemukakan

bahwa: “….self esteem is a personal judgement of worthiness that is a

personal that is expressed in attitude the individual holds toward himself ”.

Pendapat ini menerangkan bahwa harga diri merupakan penilaian individu

terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap

dirinya. Sementara itu,memberikan pengertian harga diri (self esteem) sebagai

penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit dan tidak

diverbalisasikan.

Menurut pendapat beberapa ahli tersebut, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa harga diri (self esteem) adalah penilaian individu

terhadap kehormatan diri, melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya

implisit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh mana individu

tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan,

keberartian, berharga, dan kompeten.

1. Karaktristik harga diri

Menurut Coopersmith (dalam Burn, 1998) harga diri mempunyai

beberapa karakteristik, yaitu:

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

a) Harga diri sebagai sesuatu yang bersifat umum

b) Harga diri bervariasi dalam bebagai pengalaman.

c) Evaluasi diri. Individu yang memiliki harga diri tinggi menjukan

perilaku menerima dirinya apa adanya, percaya diri, puas dengan

karakter dan kemampuan diri dan individu yang memiliki harga diri

rendah, akan menunjukan penghargaan buruk terhadap dirinya

sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial

(Stuat dan sundeen, 1998).

2. Pembentukan diri

Harga diri terbentuk setelah anak lahir, ketika anak berhadapan

dengan dunia luar dan berinteraksi dengan orang- orang di lingkungan

sekitarnya. Interakasi secara minimal memerukan pengakuan, penerimaan

peran yang saling terggantung pada orang yang bicara dan orang yang di

ajak bicara. Interakasi menimbulkan pengertian tentang kesadaran diri,

identitas, dan pemahaman tentang diri. Hal ini akan membentuk penilaian

individu terhadap dirinya sebagai orang yang berarti, berharga, dan

menerima keadaan diri apa adanya sehingga individu mempunyai perasaan

harga diri (Burn, 1998).

Harga diri mengandung pengertian “siapa dan apa diri saya”.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan seseorang, selalu mendapat

penilaian berdasarkan kriteria dan yang standar tertentu, atribut-atribut

yang melekat dalam diri individu akan mendapat masukan dari orang lain

dalam proses berinteraksi dimana proses ini dapat menguji. Individu, yang

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

memperlihatkan standard dan nilai diri yang terinternalisasi dari

masyarakatdan orang lain.

3. Aspek-aspek dalam harga diri:.

Coopersmith dalam Burn (1998) membagi harga diri kedalam empat

aspek,

a) Kekuasaan (power)

Kemampuan untuk mengatur dan mengontrol tingkah laku orang lain.

Kemampuan ini ditandai adanya pengakuan dan rasa hormat yang

diterima individ dari orang lain.

b) Keberanian (significance)

Adanya kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari

orang lain.

c) Kebajikan (virtue)

Ketaatan mengikkuti standar moral dan etika, ditandai oleh ketaatan

untuk menjauhi tingkah laku yang tidak diperbolehkan.

d) Kemampuan (competence)

Sukses memenuhi tuututan prestasi.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri:

a) Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu bentuk emosi, perasaan,

tindakan, dan kejadian yang pernah di alami individu yang dirasakan

bermakna dan meninggalkan kesan dalam hidup.

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

b) Pola asuh

Pola asuh merupakan sikap orangtua dalam berinteraksi dengan

anak-anaknya yang meliputi carar orangtua memberikan aturan-aturan,

hadiah maupun hukuman, cara orangtua menunjukan otoritasnya, dan

cara orangtua memberikan perhatiannya serta tanggapan terhadap

anaknya.

c) Lingkungan

Lingkugan memberikan dampak besar kepada remaja melalui

hubungan yang baik antara remaja dengan orangtua, teman sebaya, dan

lingkungan sekitar sehingga menubuhkan rasa aman dan nyaman

dalam penerimaan sosial dan harga dirinya.

d) Sosial ekonomi

Sosial ekonomi merupakan suatu yang mendasari perbuatan

seseorang untuk memenuhi dorongan sosial yang memerlukan

dukungan financial yang berpengaruh pada kebutuhan hidup sehari-hari

(Ali dan Ansrori, 2004).

5. Hambatan dalam perkembangan harga diri

Menurut Dariuszky (2004) yang menghambat perkembangan harga

diri adalah: Perasan takut, yaitu kekhawatiran atau ketakutan (fear). Dalam

kehidupan sehari- hari individu harus menempatkan diri di tengah-tengah

realita. Ada yang menghadapi fakta-fakta kehidupan dengan penuh

kebenaran, akan tetapi ada juga yang mengahadapinya dengan persaan

tidak berdaya. Ini adalah tanggapan negatif terhadap diri, sehingga

sekitarnya pun merupakan sesuatu yang negatif bagi dirinya. Tanggapan

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

ini menjadikan individu selalu hidup dalam ketakutan yang akan

mempengaruhi seluruh alam perasaanya sehingga terjadi keguncangan

dalam kseimbangan kepribadian, yaitu suatu keadaan emosi yang labil.

Maka dalam keadaan tersebut individu tidak berfikir secara wajar, jalan

pikirannya palsu, dan segala sesuatu yang diluar diri yang dipersepsikan

secara salah. Dengan demikian tindakan-tindakannya menjadi tidak

adekuat sebab diarahkan untuk kekurangan dirinya. Keadaan ini lama

kelamaan tidak dapat dipertahankan lagi, yang akhirnya akan menibulkan

kecemasan, sehingga jelaslah bahwa keadaan ini akan berpengaruh pada

perkembangan harga dirinya.

Perasaan salah yang pertama dimiliki oleh individu yang

mempunyai pegangan hidup berdasarkan kesadaran dan keyakinan diri,

atau dengan kata lain individu sendiri telah menentukan criteria mengenai

mana yang baik dan yang buruk bagi dirinya dan perasaan salah yang

kedua adalah merasa salah terhadap ketakutan, seperti umpamanya yang

merupakan unsur penghambat bagi perkembangan kepercayaan akan diri

sendiri.

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri

(self-esteem) adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999).

Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang

berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika

individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah

jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan

menerima penghargaan dari orang lain.

Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang

negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga

diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan

produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak

mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.

Intervensi dari gangguan harga diri guna mencapai tingkat

aktualisasi diri yang maksimal sehingga menyadari potensi dirinya (Stuard

G. W., 2006) dengan memanfaatkan teknik hipnoterapi, antara lain:

a. Perkuat identitas klien.

b. Kuatkan perilaku adaptif.

c. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta

pikirannya.

d. Bantu klien untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan, ideal

diri, serta kritik diri.

e. Klarifikasi keyakinan yang salah dan distorsi kognitif.

f. Dorong klien untuk merumuskan tujuan baru.

g. Gunakan latihan peran, model peran, dan visualisasi untuk

mempraktikan perilaku baru.

h. Tiingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok.

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

Peningkatan pemahaman terhadap harga diri sendiri, sehingga

membuat seseorang mengganti respon koping maladaptif menjadi respon

adaptif. Menurut Maslow dalam kahija (2007) kebutuhan harga diri

mendorong penghargaan dan respek pada diri sendiri maupun pengakuan

dari orang lain. Kebutuhan ini juga akan mendorong realisasi atau

perwujudan potensi-potensi yang dimiliki.

Akhmad Sudrajad mengatakan bahwa pentingnya pemenuhan

kebutuhan harga diri individu, khususnya pada kalangan remaja, terkait

erat dengan dampak negatif jika mereka tidak memiliki harga diri yang

mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku

sosialnya, merasa canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka

dapat terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh

sukses dalam menampilkan perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan

diri (self-confidence) dan merasa memiliki nilai dalam lingkungan

sosialnya.

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

C. Gagal Ginjal Kronik

1. Pengertian

Gagal ginjal kronik adalah suatu kondisi kerusakan ginjal yang

terjadi selama ≥ 3 bulan, yang didefinisikan sebagai abnormalitas

struktural atau fungsional ginjal, dengan atau tanpa adanya penurunan

Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan

patologis atau kerusakan ginjal, termasuk ketidakseimbangan komposisi

zat di dalam darah atau urine serta ada atau tidaknya gangguan hasil

pemeriksaan pencitraan. LFG yang kurang dari 60mL/menit/1,73m2 lebih

dari tiga bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal (Depkes, 2008).

Menurut Davey (2005) gagal ginjal kronik (chronic renal failure/ CRF)

didefinisikan sebagai nilai laju filtrasi glomerulus yang berada dibawah

normal selama lebih dari 3 bulan.

Penyakit ginjal kronik atau gagal ginjal kronik merupakan suatu

proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, yang mengakibatkan

penurunan fungsi ginjal secara progresif, dan pada umumnya berakhir

dengan gagal ginjal (Suwitra, 2006). Chasani (2003) mengatakan gagal

ginjal kronik (GGK) merupakan penyakit gangguan fungsi ginjal yang

bersifat progresif dan irreversibel, yang akhirnya akan menjadi gagal

ginjal terminal. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir

(ESRD) juga didefinisikan gangguan fungsi renal yang progresif dan

ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan

metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremi

(Smeltzer & Bare, 2001).

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

Menurut Long (1996), pasien dengan penyakit kronik termasuk

gagal ginjal kronik memilliki masalah yang kompleks, yaitu terjadi

perubahan fisik dan perubahan psikis. Perubahan fisik atau psikologis

diantaranya kenaikan tekanan darah, keletihan, sakit kepala, mual muntah,

diare dan lain-lain. Sedangkan perubahan psikologis akibat penurunan

fungsi organ akan mempengaruhi masalah psikis salah satunya adalah

kehilangan harga diri (Nasir & Muhith, 2011).

2. Patofisiologi

Terdapat dua pendekatan teoritis yang umumnya diajukan untuk

menjelaskan gangguan fungsi ginjal pada gagal ginjal kronik (Price &

Wilson, 1995), yaitu :

a) Pandangan tradisional

Dari sudut pandang tradisional mengatakan bahwa semua unit

nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda-

beda dan bagian-bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan

fungsi tertentu dapat saja benar-benar rusak atau berubah strukturnya.

b) Hipotesis nefron yang utuh atau hipotesis Bricker

Hipotesis ini berpendapat bahwa bila nefron terserang penyakit,

maka seluruh unitnya akan hancur namun sisa nefron yang masih utuh

tetap bekerja normal. Meskipun penyakit ginjal kronik terus berlanjut,

namun jumlah zat terlarut yang harus diekskresi oleh ginjal untuk

mempertahankan homeostasis tidaklah berubah, sedangkan jumlah

nefron yang bertugas melakukan fungsi tersebut sudah menurun

secara progresif. Dua adaptasi penting yang dilakukan oleh ginjal

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

sebagai respon terhadap ancaman ketidakseimbangan cairan dan

elektrolit, yaitu sisa nefron yang ada mengalami hipertrofi dalam

usahanya untuk melaksanakan seluruh beban kerja ginjal dan

erjadinya peningkatan kecepatan filtrasi beban zat terlarut dan

reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron meskipun laju filtrasi

glonerulus (GFR) untuk seluruh masa nefron yang terdapat dalam

ginjal turun dibawah nilai normal.

Hipotesis nefron utuh ini didukung oleh beberapa pengamatan

eksperimental. Bricker dan Fine (1969) dalam (Price dan Wilson,

1995) pasien pielonefritis dan anjing-anjing yang ginjalnya dirusak

pada percobaan, nefron yang masih bertahan akan mengalami

hipertrofi dan menjadi lebih aktif dari keadaan normal. Juga diketahui

bila satu ginjal seorang yang normal dibuang, maka ginjal yang trsisa

akan mengalami hipertrofi dan fungsi ginjal ini mendekati

kemampuan yang sebelumnya dimiliki oleh kedua ginjal itu secara

bersama-sama.

Sifat perjalanan penyakit gagal ginjal kronik adalah progresif.

Akibat dari progresifitas tubuh akan mengalami perubahan-perubahan

seperti: gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan

keseimbangan asam basa, hiperfosfatemia, kelainan tulang, anemia,

hipertensi, gangguan hormone dan hiperlipidemia (Ardaya, 2003).

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

3. Etiologi

Etiologi dari gagal ginjal kronik sangat bervariasi antara

negara satu dengan yang lainnya, menurut (Davey, 2005) GGK dapat

terjadi akibat glomerulonefritis (30%), nefritis interstisial dan nefropati

refliks (20%), penyakit ginjal polikistik ((10%), diabetes melitus (10%),

hipertensi/penyakit renovaskular (10%), uropati obstruktif dan penyakit-

penyakit lain yang tidak diketahui (20%).

Berdasarkan catatan perhimpunan nefrologi Indonesia (Pernefri),

penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisa di Indonesia pada tahun

2000, adalah: glomerulonefritis (46,39%), diabetes melitus (18,65%),

obstruksi dan infeksi (12,85%), hipertensi (8,46%), sebab lain (nefritis

lupus, nefropati urat, intoksikasi urat, intoksikasi obat, penyakit ginjal

bawaan dan penyakit yang tidak diketahui ada 13,65% (Suwitra, 2006).

4. Penatalaksanaan Pasien Gagal Ginjal Kronik

Penatalaksanaan pasien gagal ginjal kronik bertujuan untuk

mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin (Smeltzer

& Bare, 2001). Salah satu penatalaksanaan pasien gagal ginjal kronik

adalah dengan terapi pengganti ginjal. Terapi pengganti ginjal bisa dengan

dialisis maupun transplantasi ginjal. Perencana tatalaksana penyakit ginjal

kronik disesuaikan dengan stadiumnya (Suwitra, 2006).

Menurut Pernefri (2003) bila gagal ginjal sudah mencapai stadium

5 dengan LFG < 15mL/menit/1.73m2, dibutuhkan terapi pengganti dialisis,

namun dalam pelaksanaan klinis pedoman yang dapat dipakai adalah: tes

klirens kreatin (TKK)/LFG < 10mL/menit dengan gejala uremi atau

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

malnutrisi, tes klirens kreatin (TKK)/LFG < 5mL/menit walaupun tanpa

gejala, indikasi khusus yaitu adanya komplikasi akut (edema paru,

hiperkalemi, asidosis metabolik berulang) dan pasien nefropati diabetik

dapat dilakukan lebih awal.

Penyakit ginjal kronik dapat mengakibatkan berbagai komplikasi,

diantaranya adalah penyakit kardiovaskuler. Upaya pencegahan dan terapi

terhadap penyakit kardiovaskuler merupakan hal penting, karena 40-45%

kematian pada penyakit ginjal kronik disebabkan oleh penyakit

kardiovaskuler. Upaya pencegahan dan terapi kardiovaskuler adalah

dengan pengendalian: diabetes, hipertensi, dislipidemia, anemia,

hiperfosfatemia, dan terapi terhadap kelebihan cairan dan gangguan

keseimbangan elektrolit (Suwitra, 2006). Pembatasan asupan cairan pada

penyakit gagal ginjal kronik bertujuan untuk mencegah terjadinya edema

dan komplikasi, kardiovaskuler. Asupan cairan yang masuk harus

seimbang dengan cairan yang dikeluarkan. Dianjurkan cairan yang masuk

sebanyak jumlah urine selama sehari ditambah 500-700 ml.

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

D. Kerangka Teori

Berdasarkan teori Wong & Andri (2009), Stuart & Suddeen (1991),

Menurut Smeltzer & Bare (2001) tentang hipnoterapi, harga diri dan gagal

ginal kronik dapat digambarkan suatu kerangka teori sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Teori mengenai Harga Diri Pada Pasien Gagal Ginjal

Kronik.

Penyakit kronik Gagal ginjal kronik

Perubahan fisiologis

Hipnoterapi

Faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya harga diri :

1. Pengalaman 2. Pola asuh 3. Lingkungan 4. Sosial ekonomi

Perubahan psikologis

Harga diri - Letih - Sakit kepala - Mual - Muntah

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

E. Kerangka Konsep

Variabel bebas

Variabel terikat

Ket. :

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Berhubungan

: Berpengaruh

: Sebab akibat

Bagan 2.2. Kerangka Konsep mengenai Harga Diri Pada Pasien Gagal Ginjal

Kronik.

Gagal ginjal kronik

Harga diri

Komunikasi terapeutik sesuai SOP + Dilakukan

hipnoterapi

Komunikasi terapeutik sesuai SOP tanpa dilakukan

hipnoterapi

Naik atau tidak naik

Faktor yang mempengaruhi timbulnya harga diri :

1. Pengalaman 2. Pola asuh 3. Lungkungan 4. Sosialisasi ekonomi

- Perkuat identitas - Kuatkan perilaku adaptif - Dorong untuk merumuskan

tujuan baru

Peningkatan harga diri pada pasien gagal ginjal

kronik

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipnoterapirepository.ump.ac.id/5550/3/Beta Sugiarso BAB II.pdf · kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam ... Mengubah

F. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini peneliti menuliskan dalam bentuk hipotesis statistik

yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis altenatif (Ha), sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh hipnoterapi terhadap peningkatan harga diri pada

pasien gagal ginjal kronik.

Ha : Ada pengaruh hipnoterapi terhadap peningkatan harga diri pada pasien

gagal ginjal kronik.

Pengaruh Hipnoterapi terhadap..., Beta Sugiarso, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013