bab ii tinjauan pustaka a. gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/ririn farina bab...

19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronik 1. Definisi Gagal ginjal kronik adalah penyakit yang tidak dapat pulih, ditandai dengan penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada penyakit ginjal tahap akhir dan kematian (Tucker, 1998). Definisi lain menyebutkan gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjalprogresifyang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam darah) serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal (Nursalam dan Fransiska, 2006). Gagal ginjal di bagi menjadi dua yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Gagal ginjal akut terjadi dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Gagal ginjal akut ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus yang cepat biasanya dalam beberapa hari, azotemia, gangguan homeostasis elektolit, cairan dan asam basa. Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan berlangsung beberapa tahun. Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit merusak massa nefron ginjal, pada gagal ginjal kronik terjadi anemia berat osteodistrofi ginjal (Price dan Wilson, 2006). 2. Etiologi Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Upload: nguyencong

Post on 26-Aug-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gagal ginjal kronik

1. Definisi

Gagal ginjal kronik adalah penyakit yang tidak dapat pulih,

ditandai dengan penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada

penyakit ginjal tahap akhir dan kematian (Tucker, 1998). Definisi lain

menyebutkan gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjalprogresifyang

berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen

lainnya yang beredar dalam darah) serta komplikasinya jika tidak

dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal (Nursalam dan Fransiska,

2006).

Gagal ginjal di bagi menjadi dua yaitu gagal ginjal akut dan gagal

ginjal kronik. Gagal ginjal akut terjadi dalam beberapa hari atau beberapa

minggu. Gagal ginjal akut ditandai dengan penurunan laju filtrasi

glomerulus yang cepat biasanya dalam beberapa hari, azotemia, gangguan

homeostasis elektolit, cairan dan asam basa. Gagal ginjal kronik

merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan berlangsung

beberapa tahun. Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam

penyakit merusak massa nefron ginjal, pada gagal ginjal kronik terjadi

anemia berat osteodistrofi ginjal (Price dan Wilson, 2006).

2. Etiologi

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

Menurut Sja’bani (2005) penyebab terbanyak gagal ginjal kronik di

Indonesia adalah glomeruloneprhritis (2,51%), diabetic nephropati

(17,54%), hipertensi (15,72%), ginjal polikistik ( 2,51%), nefritis lupus

(0,23%), sedangkan data di negara barat penyebab utama glomerulonefritis

14%, diabetes mellitus 30% dan hipertensi 26%.

3. Patofisiologi

Patofisiologigagal ginjal dapat dijelaskan denganhipotesis Bricker

atau hipotesis nefron yang utuh. Bila nefron terserang penyakit, maka

seluruh unitnya akan hancur.Sisa nefron yang masih utuh tetap

bekerjanormal. Kekurangan jumlah nefron akan mengakibatkan uremia

sehingga terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Adaptasi yang

dilakukan oleh ginjal sebagai respon terhadap ancaman ketidakseimbangan

cairan dan elektrolitadalah hipertrofi dan peningkatan kecepatan filtrasi.

Pada ginjal dengan 75% masa nefron sudah hancur kecepatan filtrasi dan

beban zat terlarut bagi setiap nefron terlalu tinggi sehingga keseimbangan

antara peningkatan filtrasi dan peningkatan reabsorpsi oleh tubulus tidak

dapat dipertahankan. Beban zat terlarut yang meningkat akan

menyebabkan hilangnya kemampuan memekatkan atau mengencerkan

urin secara progresif. Hal ini mengakibatkan berat jenis urin akan tetap

(Price dan Wilson, 2006).

Gagal ginjal kronik mengakibatkan perubahan – perubahan sebagai

berikut :

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

a. Cairan tubuh

Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

laju filtrasi glomerulus dan haluaran urine berkurang.

b. Nutrisi

Semua pasien yang mengalami dialisis mempunyai pembatasan nutrisi,

natrium, kalium dan cairan karena keseimbangan filtrasi ginjal terjadi

terbatas hanya beberapa jam perminggu. Pasien yang menjalani

hemodialisis peritoneal mempunyai pembatasan diet sedikit lebih

longgar. Kepatuhan terhadap diet kebiasaan makan seumur hidup harus

di ubah, hal ini membuat aktivitas sosial sangat terbatas.

Ketidakpatuhan terhadap diet dapat mengakibatkan hipertensi maligna,

gagal jantung kongestif, edema paru, hiperkalemia, dan potensial henti

jantung.

c. Sistem Hematologi

Gagal ginjal kronis ditandai dengan ginjal tidak mampu membentuk

faktor perangsang eritropoetin dalam jumlah yang adekuat sehingga

pembentukan sel darah merah menurun dan masa hidup sel darah

merah memendek pada pasien uremik . Anemia menyebabkan

keletihan dan frustasi. Pasien gagal ginjal kronik memerlukan terapi

eritropoetin manusia kombinasi ( epoetin alfa atau EPO) untuk

mencapai target hematokrit, menurunkan simpanan zat besi dengan

cepat pada pembentukan hemoglobin.

d. Mobilitas Fisik

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

Ginjal mempunyai peran utama dalam mempertahankan

keseimbangan fosfor kalsium dalam tubuh. Ginjal berfungsi

mengekskresi fosfor dan mengubah vitamin d menjadi kolekalsiferol.

Kehilangan fungsi nefron menyebabkan gangguan metabolisme

kalsium dan perkembangan dari satuan kompleks masalah – masalah

komorbiditas yang disebut sebagai osteodistropi ginjal yang

mengacu pada proses penyakit tulang yaitu osteomalasia (pelunakan

tulang), osteoporosis (meningkatnya pori –pori tulang diikuti tulang

kehilangan kalsium) , osteofibrosa kistitis. Osteofibrosa kistitis

mempunyai gejala gatal, metastase kalsifikasi jaringan lunak sekitar

sendi dan tendon, kalsifikasi vaskular pada pembuluh darah besar dan

kecil, nyeri tulang lokal atau menyebar.

e. Kontrol Sistem Saraf

Pada pasien gagal ginjal kronik yang mengalami uremia berat atau

kronik terjadi neuropati. Neuropati menyebabkan kelemahan otot.

Fungsi sistem saraf otonom pada saluran gastrointestinal mengalami

kerusakan . Pasien akan mengalami kontrol tekanan darah yang

buruk dan dapat mengalami hipotensi kronik karena neuropati

sistem saraf otonom.

f. Disfungsi Seksual

Pasien pria gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa akan

mengalami impotensi disebabkan karena obat anti hipertensi dan

faktor psikologi. Pada pasien wanita akan terjadi penurunan libido

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

dan tidak mengalami menstruasi saat dialisis, setelah transplantasi

dapat berevolusi dan menstruasi.

g. Fungsi hepatik

Pasien dengan hemodialisis beresiko tertular hepatitis karena

seringnya menerima sirkulasi ekstraporeal. Pasien yang mendapatkan

tranfusi darah berisiko mendapat hepatitis virus B, hepatitis virus C,

dan human immunodeficiency virus (HIV), hal ini adalah ancaman

integritas fungsi hati.

h. Fungsi Kardiovaskuler

Penderita gagal ginjal kronik mengalami peningkatan arteri sklerosis

dengan etiologi tidak diketahui. Mortalitas pasien dialisys jangka

panjang penyebab terbesarnya adalah perdarahan kardiovaskuler.

Komplikasi system kardiovaskular yang lain adalah hipervolemia

akibat masukkan cairan yang berlebihan, gagal jantung kongestif dan

edema paru. Komplikasi tersebut harus ditangani dengan membuang

cairan melalui dialisis.

i. Fungsi gastrointestinal

Pasien gagal ginjal kronik meengalami kenaikan produksi asam

lambung akibat kadar hormon paratiroid meningkat dan penurunan

degradasi gastrin oleh ginjal.

j. Sistem Imun

Pasien gagal ginjal kronik rentan mengalami infeksi karena uremia

dan obat – obat yang mengubah respon imun.

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

k. Pertukaran Gas

Hipervolemia menyebabkan gagal jantung kongestif , kongestif

pulmoner dan edema paru. Pengobatan dilakukan dengan dialisis dan

diuritik.

l. Konsep Diri dan Citra Diri

Penderita gagal ginjal kronik tergantung pada mesin dan cairan.

Keadaan ini dapat mengubah konsep diri seseorang sebagai orang

yang mandiri. Waktu yang diperlukan untuk prosedur dialisis

bervariasi antara 6 sampai 12 jam perminggu, hal ini akan mengurangi

aktivitas dan kontak sosial . Energi emosional mereka dipusatkan

pada pengobatan dialisis sehingga timbul rasa komunitas dan

kontak sosial di dalam lingkungan pengobatan. Perubahan terhadap

citra diri tampak pada dialisis kronis seperti perubahan kulit yang

berhubungan dengan anemia dan uremia juga kehilangan massa otot

(Hudak & Gallo, 1996).

B. Hemodialisa

1. Pengertian Hemodialisa

Hemodialisis adalah proses perpindahan massa berdasarkan difusi

antara darah dan cairan dialisis yang dipisahkan oleh membran

semipermeabel. Hemodialisis dapat mengeluarkan zat – zat toksin dari

darah. Pada keadaan keadaan keracunan obat atau zat toksin yang tidak

terikat albumin darah, maka dialysis dapat dilakukan dengan tujuan

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

mengeluarkan zat toksin tersebut secara cepat. Pada hemodialisis darah

arteri mengalir ke dialiser atau ke mesin hemodialisis, di mana toksin dan

kelebihan cairan melalui membrane artificial ke dalam larutan dialisat dan

dibutuhkan elektrolit dan elemen lain melalui system vena (Carpenito,

1997).

Pembiayaan hemodialisa yang meningkat menjadi isu strategis

yang menjadi perhatian dan menyebabkan kebijakan penanganan kasus

ginjal harus diantisipasi segera. Berdasarkan data PT. Askes, biaya

pelayanan yang di alokasikan untuk hemodialisa sebesar 19,12 milyar per

tahun. Mekipun alokasi pembiayaan sangat besar tetapi tidak semua pasien

terlayani kebutuhan cuci darahnya karena keterbatasan mesin

hemodialisis. Menurut Indonesia Renal Registry terdapat 238 unit

hemodialisis di Indonesia yang tersebar dalam 12 PENEFRI koordinator

regional. Jumlah mesin yang digunakan mencapai lebih dari 2400 mesin.

Setiap mesin melayani terbatas hanya sekitar 6 pasien per hari, dan pada

umumnya setiap mesin selalu penuh (Nasution, 2013).

Hemodialisis merupakan metode dialisis yang paling umum

digunakan sebagai terapi pengganti ginjal. Tindakan ini merupakan proses

difusi melintasi membrane semipermeabel untuk membuang substansi

yang tidak diinginkan dari darah sambil menambah komponen –

komponen yang di inginkan. Aliran konstan darah satu sisi membran

semipermiabel dan larutan dialisat di sisi lain menyebabkan produk

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

sampah dengan cara serupa dengan filtrasi glomerulus (Perhimpunan

Nefrologi Indonesia, 2003).

Indikasi hemodialisis pada gagal ginjal kronis menurut

Perhimpunan Nefrologi Indonesia (2003) adalah Laju Filtrasi Glomerulus

(LFG) < 10 ml/mnt dengan gejala uremia. Kontraindikasi hemodialisa

adalah pada keadaan akses vaskuler sulit, tidak stabil hemodinamiknya,

koagulopati, penyakit alzheimer, dimensia multi infark, sindroma

hepatorenal sirosis hati lanjut dengan ensepalopati, keganasan lanjut.

Karena pada keadaan di atas terdapat kendala medis atau bedah sehingga

dialysis sulit dilakukan atau bila dilakukan hasilnya tidak maksimal

bahkan dapat membahayakan pasien. Fungsi organ yang buruk dan

irreversible akan membuat prognosis yang buruk. Hemodialisis

memperpanjang usia pada penderita gagal ginjal tanpa batas waktu yang

jelas , namun hemodialisis tidak akan mengubah perjalanan alami penyakit

yang mendasari dan juga tidak mengembalikan fungsi ginjal.

Masalah –masalah komplikasi yang dialami pasien hemodialisis

dapat berupa masalah fisik seperti demam, reaksi anafilaksis, tekanan

darah rendah, gangguan jantung, emboli paru, perdarahan otak, infeksi,

kram , anemia, hipoksemia, hiponatremia, hipernatremia, hiperkalemia,

hiperkalsemia. Masalah psikologis yaitu frustasi, rasa bersalah, depresi,

cemas, gangguan gambaran diri, keputusasaan dan ketidakberdayaan

(Soegiharto, 2006).

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

C. Keputusasaan

1. Pengertian Keputusasaan

NANDA (2011) mendefinisikan keputusasaan adalah keadaan

subyektif dimana individu tampak terbatas atau tidak memiliki alternatif

pilihan dan tidak dapat memanfaatkan energi atas kemauannya sendiri.

Keputusasaan adalah keadaan subyektif ketika individu melihat

keterbatasan atau tidak adanya alternatif atau tidak adanya pilihan pribadi

dan tidak mampu untuk mengerahkan energi atas dirinya sendiri

(Mijakim, Gertrude, Farland, Audrey dan Mclane,2005). Keputusasaan

yaitu suatu kondisi emosional seseorang dimana individu tersebut melihat

tidak ada lagi pilihan pribadi yang tersedia untuk mengatasi masalah atau

untuk mencapai apa yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkanenergy

diri sendiri untuk membuat tujuan (Carpenito,1998). Keputusasaan adalah

kondisi subyektif ketika individu melihat keterbatasan atau ketiadaan

alternative atau pilihan pribadi yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi

energy untuk kepentingan individu (Wilkinson dan Ahern, 2011).

2. Tanda Keputusasaan

Menurut NANDA (2011) penyebab keputusasaan meliputi

penurunan kondisi fisiologis, kehilangan kepercayaan pada kekuatan

spiritual, stress jangka panjang dan pembatasan aktvitas jangka panjang

yang mengakibatkan isolasi. Faktor yang berhubungan dengan

keputusasaan yaitu pembatasan aktifitas yang berkepanjangan yang

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

menimbulkan isolasi, kegagalan atau penyimpangan kondisi fisiologis,

stres jangka panjang, pengabaian, kehilangan keyakinan dalam nilai

atau Tuhan. Batasan karakteristiknya adalah pasif, penurunan verbalisasi,

afek menurun, petunjuk verbal (menandakan patah semangat, keluhan

“saya tidak bisa”, tidak punya inisiatif, penurunan respon terhadap stimuli,

memalingkan muka dari pembicara, penurunan nafsu makan, peningkatan

atau penurunan tidur, kurang keterlibatan perawatan secara pasif

membiarkan perawatan. (Mijakim, Gertrude, Farland ,Audrey&

Mclane,2005).

Tanda keputusasaan ditunjukkan dengan tanda lisan berupa isi

pembicaraan pesimis, menyatakan tidak bias dan menghela nafas.Secara

objektif seseorang yang putus asa akan menunjukkan respon menutup

mata, penurunan nafsu makan, penurunan afek, penurunan respon terhadap

stimuli, penurunan pengungkapan verbal, kurang inisiatif, kurang terlibat

dalam perawatan, pasif, mengangkat bahu sebagai respon terhadap

pembicara, gangguan pola tidur, diam, dan menghindari kontak mata

(Wilkinson dan Ahern, 2011).

Keputusasaan ditandai dengan ekspresi dalam,

berlebihan,berespons apatis dalam berespons terhadap situasi yang

dirasakan sebagai tidak mungkin dan tanpa solusi. Secara fisiologis

ditandai dengan respons yang lambat terhadap stimulus, tidak ada tenaga,

peningkatan tidur,emosional pada individu yang putus asa sering

mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya. Individu merasa

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

tidak dapat mencari kesempatan yang baik, nasib atau pertolongan Tuhan,

hidupnya merasa tidak berarti atau tidak ada tujuan dalam kehidupannya,

kesepian, merasa sia-sia,merasa kehilangan dan rugi, tidak berdaya, tidak

mampu, terperangkap, individu tersebut akan memperlihatkan pasif dan

tidak terlibat dalam perawatan, menurunnya percakapan,penurunan afek,

tidak berambisi, berinisiatif dan tidak merasa tertarik, tidak mampu

melakukan apapun, pesimis, proses berfikir lambat, tidak

bertanggungjawab pada keputusannya dan kehidupannya sendiri.

Pada individu yang mengalami keputusasaanakan mengalami

perubahan kognitif. Perubahan kognitif tersebut berupa penurunan

kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan membuat keputusan,

penurunan fleksibilitas dan fungsi belajar, tidak dapat membuat

keputusan dan pikiran bunuh diri. Faktor-faktor yang berhubungan

dengan keputusasaan adalah berbagai penyakit kronis, termasuk di

dalamnya adalah gagal ginjal. Faktor lain adalah tindakan yang

berhubungan dengan ketergantungan yang lama pada peralatan untuk

mendukung kehidupan (dialisa). Kimmel P.L. dkk, 2012 dalam

Nugrahaningtyas (2005) menyatakan faktor yang berpengaruh pada

penyakit ginjal kronis antara lain tingkat pendidikan, tingkat religiusitas ,

status pekerjaan mempunyai tingkat korelasi yang signifikan. Jenis

kelamin dan umur tidak mempunyai korelasi yang kuat dengan terjadinya

keputusasaan.

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

Keputusasaan menggambarkan seseorang yang merasa tidak

mungkin dapat memperbaiki dan mempertahankan kehidupannya dan

merasa tidak ada seorangpun yang dapat membantunya melakukan

sesuatu.Keputusasaan berbeda dengan ketidakberdayaan. Pada seseorang

yang putus asa tidak ada solusi pada masalahnya atau tidak ada cara

untuk mencapai apa yang diinginkan, walaupun ia merasa dapat

mengontrol kehidupannya. Sebaliknya seseorang yang tidak berdaya

masih dapat terlihat dari cara memilih atau menjawab untuk mengatasi

masalahnya, tidak dapat melakukan sesuatu untuk mengatasinya, yang

berhubungan dengan kurang dapat mengontrol dan atau tidak adanya

sumber. Perasaan ketidakberdayaan terus menerus dapat menjadi perasaan

putus asa. Keputusasaan pada umumnya berhubungan dengan rasa

berduka,depresi dan keinginan bunuh diri (Carpenito,1998).

D. Pengertian Terapi Spiritual Bimbingan do’a

1. Pengertian Terapi Spiritual

Terapi spiritual adalah terapi dengan pendekatan terhadap

kepercayaan yang dianut oleh klien dengan cara memberikan pencerahan.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat keimanan seseorang erat

hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan tubuh (Setyoadi dan

Kushariyadi,2011).

Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungnnya dengan yang

Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Dimensi spiritual berupaya untuk

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

mempertahankan keharmonisan dengan dunia luar, memberikan kekuatan

ketika sedang menghadapi stres emosional, penyakit fisik, atau kematian.

(Hamid, 2008).

Menurut Burkhadrt (1993) spiritualitas meliputi aspek sebagai

berikut:

1) Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau

ketidakpastian dalam kehidupan.

2) Menemukan arti tujuan hidup

3) Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan

dalam diri sendiri.

4) Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan Yang

Maha Tinggi.

Wilkinson dan Ahern (2011) menyebutkan bahwa kesiapan untuk

meningkatkan harapan pasien menggambarkan individu meyakini adanya

penyelesaian masalahnya dan berharap dapat memperbaiki kemampuan

dirinya untuk menyelesaikan masalah serta meyakini bahwa tujuan dan

harapan hidupnya realistis. Indikator peningkatan harapan salah satunya

ditunjukkan dengan mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan rasa

spiritualitas dan makna kehidupan. Salah satu intervensi keperawatan

untuk menumbuhkan harapan pasien adalah bersama klien menggali

sumber spiritualitas dan membantu pasien mengembangkan spiritual

dirinya. Kesejahteraan spiritual adalah kemampuan mengintegrasi makna

dan tujuan hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, orang lain, seni,

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

musik, buku, alam atau dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pasien yang telah

menunjukkan kesejahteraan spiritual menunjukkan adanya harapan, makna

dan tujuan hidup, filosofi hidup yang menyenangkan, membaca literature

keagamaan,berpartisipasi dalam aktivitas keagamaan serta berdoa.

2. Pengertian Do’a

Menurut agama Islam, doa adalah permohonan penyembuhan

kepada Tuhan yang Maha Esa, dan dzikir adalah mengingat Tuhan

dengan segala kekuasaan-Nya. Doa dan dzikir dilihat dari ilmu kedokteran

jiwa merupakan terapi psikiatri setingkat lebih tinggi dari psikoterpi biasa.

Doa dan dzikir membangkitkan harapan dan rasa percaya diri sehingga

kekebalan tubuh serta proses penyembuhan dapat meningkat.Kesehatan

harus dijaga dengan makan minum yang baik dan halal. Makanan dan

minuman yang baik akan membantu menjaga kesehatan badan, sedangkan

makanan yang halal membantu menjaga kesehatan mental atau jiwa

(Setyoadi dan Kushariyadi,2011).

Terapi spiritual lebih cenderung untuk menyentuh satu sisi

spiritualitas manusia, mengaktifkan titik Godspot dan mengembalikan

klien ke dalam kesadaran dari mana individu tersebut berasal, alasan

mengapa manusia diciptakan, tugas-tugas yang harus dilakukan manusia

di dunia, hal yang pantas dan tidak pantas dilakukan, mengembalikan

manusia dalam kesucian, menjadi selembar kertas putih ( Setyoadi dan

Kushariyadi, 2011).

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

E. Tujuan Terapi Spiritual

Tujuan terapi spiritual adalah mereduksi lamanya waktu perawatan

klien gangguan psikis, memperkuat mentalitas dan konsep diri klien,

mengembalikan persepsi terkait dirinya, orang lain dan lingkungan, serta

menurunkan stres.Terapi spiritual dilakukan menggunakan peralatan ibadah

(kitab suci) dan lingkungan yang hening sehingga klien dapat berkonsentrasi

penuh( Setyoadi dan Kushariyadi, 2011).

F. Kerangka Teori Penelitian

Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal progresif yang berakibat

fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang

beredar dalam darah) serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis atau

transplantasi ginjal (Nursalam dan Fransiska, 2006).

Pasien yang menjalani terapi hemodialisis dapat mengalami

keputusasaan.Salah satu penyebab keputusasaan adalah berbagai penyakit

kronis, termasuk di dalamnya adalah gagal ginjal, dan tindakan yang

berhubungan dengan ketergantungan yang lama pada peralatan untuk

mendukung kehidupan (dialisa). Keputusasaan terjadi dan diperberat

dengan cara berpikir yang negatif tentang penyakit gagal ginjal kronis

,rendahnya tingkat keimanan seseorang, jauhnya seseorang dari doa dan

dzikir. Penderita gagal ginjal kronik dengan berbagai masalah yang dihadapi,

perlu di berikan terapi spiritual bimbingan doa.Doa dan dzikir mengandung

unsur spiritual yang dapatmembangkitkan harapan. Terapispiritual

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

bimbingan doa adalah salah satu intervensi untuk menurunkan tingkat

keputusasaan.

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

Gambar 2.1 Skema Landasan Teori

Nursalam & Fransisca, (2006); Ethical Digest, (2011); Price & Wilson, (2006) ;

Mijakim, (2005); Wilkinson & Ahern (2011); Setyoadi & Kusharyadi, (2011).

GGK

Terapi Pengganti

Transplantasi Ginjal

Gagal Berhasil

HD

Terapi Spiritual Bimbingan Doa Metode Group

Pasien mengalami masalah psikososial

(keputusasaan)

Depresi akibat sakit kronis

Kesulitan Dalam Mempertahankan

Pekerjaan

Ketergantungan Terapi Pada Semua Jenis

Terapi

Masalah Finansial

Ketakutan Kematian

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

G. Kerangka Konsep Penelitian

Sesuai dengan kerangka teori yang sudah dijelaskan

sebelumnya, gagal ginjal kronik dengan penatalaksanaan hemodialisis akan

menyebabkan keputusasaan, keadaan keputusasaan tersebut dapat

dipengaruhi oleh terapi spiritual bimbingan doa dan karakteristik pasien

seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan status pekerjaan.

Gambar 2.2 Skema Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan : diteliti.

Gagal ginjal kronik Hemodialisa

Keputusasaan

1. Terapi spiritual bimbingan doa metode group

2. Karakteristik usia 3. Jenis kelamin 4. Tingkat

Pendidikan 5 Status Pekerjaan

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gagal ginjal kronikrepository.ump.ac.id/3863/3/Ririn Farina BAB II.pdf · a. Cairan tubuh Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan tubuh karena

H. Hipotesis Penelitian

1. H0 diterima H1 ditolak, tidak ada perbedaan antara angka keputusasaan

sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan yang diberikan

intervensi terapi spiritual bimbingan doa.

2. H1 diterima H0 ditolak, ada perbedaan angka keputusasaan setelah

intervensi pada kelompok intervensi yang diberikan terapi spiritual

bimbingan doa dan buku saku dengan kelompok kontrol yang diberikan

terapi bimbingan doa melalui buku saku tanpa dibimbing.

Efektivitas Terapi Spiritual..., Ririn Farina, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014