bab ii tinjauan pustaka a. 1. -...

26
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sanitasi 1. Pengertian Sanitasi Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitik beratkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. (Azwar,1995). Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air limbah. Sanitasi adalah upaya kesahatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air besih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan (Depkes RI,2004) B. Fasilitas Sanitasi Sekolah 1. Sarana Air Bersih a.) Pengertian Air Bersih Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh manusia sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila tidak diperhatikan maka air yang dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah

Upload: others

Post on 01-Mar-2020

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sanitasi

1. Pengertian Sanitasi

Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk

menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitik

beratkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi

derajat kesehatan manusia. (Azwar,1995). Upaya sanitasi dasar meliputi

penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan

sampah dan saluran pembuangan air limbah.

Sanitasi adalah upaya kesahatan dengan cara memelihara dan melindungi

kebersihan lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air besih untuk

keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang

sembarangan (Depkes RI,2004)

B. Fasilitas Sanitasi Sekolah

1. Sarana Air Bersih

a.) Pengertian Air Bersih

Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan

oleh manusia sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat dengan

kesehatan. Apabila tidak diperhatikan maka air yang dipergunakan

masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. untuk mendapatkan air

yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang

mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

8

dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan industri dan

kegiatan lainnya (Wardhana, 2004).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MenKes/Per/IX/1990, yang di maksud air bersih adalah air bersih

yang digunakan untuk keperluan seharihari yang kualitasnya memenuhi

syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah di masak. Air bersih

merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar

kehidupan manusia secara sehat. ketersediaan air yang terjangkau dan

berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang

tinggal di perkotaan maupun di perdesaan .

Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan

perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan

air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam

yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa

tangan dalam , tempat penampungan air hujan, penampungan mata air, dan

perpipaan. Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-sifat air

memungkinkan terjadinya pengaruh air terhadap kesehatan. Secara

khusus, pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun

tidak langsung (Slamet, 2002).

b.) Syarat Air Bersih

Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat

yaitu kuantitas dan kualitas (Depkes RI, 2005).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

9

a. Syarat Kuantitatif

Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap hari

tergantung kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin banyak

aktifitas yang dilakukan maka kebutuhan air akan semakin besar.

Secara kuantitas di Indonesia diperkirakan dibutuhkan air sebanyak

138,5 liter/orang/hari dengan perincian yaitu untuk mandi, cuci kakus

12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4

liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-

lain 33,3 liter (Slamet, 2007).

b. Syarat Kualitatif

Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktivitas, dan

mikrobiologis yang memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang

Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air (Slamet, 2007).

c.) Pengaruh air bagi Kesehatan

Air dalam keadaan manusia, selain memberikan manfaat yang

menguntungkan dapat juga memberikan pengaruh buruk terhadap

kesehatan. air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan merupakan

media penularan penyakit karena air merupakan salah satu media dari

berbagai macam penularan, terutama penyakit perut (Slamet, 2002).

Penyakit yang dapat ditularkan melalui air : (Kusnoputranto, 2000)

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

10

1. Water Borne Disease

Water Borne Disease Adalah penyakit yang di tularkan langsung

melalui air minum, dimana air minum tersebut mengandung kuman

pathogen dan terminum oleh manusia maka dapat menimbulkan

penyakit. Penyakit- penyakit tersebut antara lain adalah penyakit

cholera, Thypoid, Hepatitis infektiosa, Dysentri dan Gastroentritis.

2. Water Washed Disease

Water Washed Disease Adalah penyakit yang disebabkan oleh

kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perseorangan dan air

bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat makan.

Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup

maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat

dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan,

diantaranya adalah penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah satu

penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare, penularannya

bersifat fecal-oral.

3. Water Based Disease

Water Based Disease Adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit

penyakit yang sebagian besar siklus hidupnya di air seperti

Schistosomiasis. Larva schistoma hidup di dalam keong air.

Setelah waktunya larva ini akan mengubah bentuk menjadi carcaria

dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada di dalam air

tersebut.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

11

4. Water Related Insect Vectors

Water Related Insect Vectors Adalah penyakit yang di tularkan

melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air misalnya

malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever dan sebagainya.

d.) Jenis-jenis Sarana Air Bersih dan Pemanfaatannya

Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan

perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air

bersih untuk masyarakat. Jenis – jenis sarana air bersih adalah sebagai

berikut:

a. Jenis jenis sarana air bersih

1) Sumur Gali

Sumur gali adalah sarana air bersih yang mengambil atau

memanfaatkan air tanah dengan cara menggali lubang dengan tangan

sampai mendapatkan air. Persyaratan teknis kesehatan sumur gali :

- Lantai sumur gali harus kedap air, Dan permukaannya tidak licin.

- Ukuran lantai minimum 100 cm dari dinding sumur atas bagian

luar dengan kemiringan lantai (1-5)% ke arah saluran pembuangan.

- Saluran pembuangan harus dibuat kedap air dan kemiringan 2 % ke

arah sarana pengolahan air buangan.(Notoatmodjo,2012).

2) Sumur gali yang dilengkapi pompa

Air sumur pompa, terutama air sumur pompa dalam sudah cukup

memenuhi syarat kesehatan, Tetapi sumur pompa ini di daerah

pedesaan masih mahal, disampig itu, teknologi masih di anggap tinggi

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

12

untuk masyarakat pedesaan, yang lebih umum di daerah pedesaan

adalah sumur gali. Agar sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh

kotoran disekitarnya, perlu adanya syarat-syarat,sebagai berikut.

- Harus ada bibir sumur, agar bila musim hujan tiba, air tanah tidak

akan masuk kedalam sumur.

- Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan tanah harus di

tembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur.

- Perlu diberi lapisan krikil di bagian bawah sumur tersebut untuk

mengurangi kekeruhan.(Notoatmodjo,2012).

3) Perlindungan Mata Air

Perlindungan mata air (PAM) merupakan prasarana air minum yang

memanfaatkan mata air tanah sebagai sumber air baku untuk air minum,

dengan cara melindungi dan menangkap mata air untuk ditampung dan

disalurkan kepada masyarakat pemakai.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

- Permukaan air dalam bangunan penangkap tidak boleh lebih tinggi

dari permukaan air asal (permukaan mata air sebelum ada

bangunan) pada musim kemarau agar mata air tidak hilang

- Pipa peluap (over flow) pada bangunan penangkap dipasang pada

tinggi muka air asal

- Bangunan penangkap bagian luar harus kedap terhadap air dan

tahan longsor

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

13

- Tinggi dinding bangunan penangkap minimum 20 cm dari muka

air asal

- Bagian bawah bangunan penangkap merupakan pondasi dengan

kedalaman minimum 60 cm dari dasar mata air

- Pembuatan pondasi bangunan penangkap mata air dibuat

sedemikian

rupa sehingga tidak mengganggu aliran air tanah

- Bangunan penangkap mata air dilengkapi dengan saluran air hujan

yang kedap air yang dibuat mengelilingi bangunan penangkap

mata air bagian atas dengan kemiringan 1% – 5% ke arah saluran

pembuang untuk mencegah masuknya air ke bangunan penangkap

mata air

- Tinggi maksimum bangunan penangkap mata air didasarkan pada

tinggi muka air dalam kolam ditambah ruang bebas

- Bak penampung harus kedap air, permukaan licin, tertutup dan

dilengkapi dengan pipa udara, pipa peluap, pipa penguras, alat

ukur, pipa keluar, dan lubang pemeriksa (manhole)

- Diberi pagar pada sekeliling bangunan untuk menghindari

masuknya binatang atau orang yang tidak

berkepentingan.(Notoatmodjo,2012).

4) Penampungan Air Hujan (PAH)

Penampungan air hujan (PAH) adalah sarana air bersih yang

memanfaatkan air hujan untuk pengadaan air.Air hujan yang mengalir

diatap rumah dialirkan dan ditampung kedalam bak PAH.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

14

Beberapa hal yang harus diperhatikan:

- Penampungan air hujan harus kedap air

- Air hujan jatuh pertama setelah musim kemarau jangan langsung

di tampung.

- Pengambilan air harus melaluin kran

- Lubang pemeriksa harus bagian atas bak penampung dan ditutup

- Air bersih yang di hasilkan harus memenuhi ketentuan berlaku.

(Notoatmodjo,2012).

4) Sumur Bor

Adalah sumur yang dibangun dengan bantuan alat auger, metode

pengeborannya dilakukan dengan mesin.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

(a) Jarak dari pencemar bahan kimia sejauh 95 meter

(b) Pada pipa dengan kedalaman 3 meter dari permukaan tanahy

diberi selubung dari semen/ cor atau PVC dan pipa besi.

(c) Selubung casing dari sumur bor minimnal memiliki tinggi

sekitar 16 inci dari permukaan tanah.

(d) Lantai kedap air berukuran 6 x 6 kaki persegi dengan tebal 6

inci(sarudji,2010).

5) Perpipaan (PP)

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

15

Sarana perpipaan adalah bangunan serta peralatan dan perlengkapan

yang menghasilkan, menyediakan dan membagikan air minum untuk

masyarakat melalui jaringan perpipaan atau distribusi.

Air yang di konsumsi masyarakat umumnya didistribusikan melalui

syitem perpipaan.Biasanya air yang didistribusikan berasal dari sumber

berupa mata air, danau, maupun air yang sudah dikelola olah pemerintah atau

pihak swasta (PDAM).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

Perencanaan jalur pipa harus memenuhi kebutuhan teknis sebagai

berikut :

- Jalur pipa sependek mungkin

- Menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi sulit dan mahal

- Tinggi hidrolis pipa minimum 5 m di ataspipa, sehingga cukup

menjamin operasi katup udara (airvalve)

- Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar, sehingga tidak

ada perbedaan kelas pipa.

Penentuan dimensi pipa harus memenuhi ketentuan teknis sebagai

berikut :

- Pipa harus direncanakan untuk mengalirkan debit maksimum

harian

- Kehilangan tekanan dalam pipa tidak lebih dari 30% dari total

tekanan statis pada sistem transmisi. Untuk sistem gravitasi,

kehilangan tekanan maksimum 5 m/1000 m atau sesuai dengan

spesifikasi teknis pipa

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

16

- Pemilihan bahan pipa harus memenuhi persyaratan teknis

(Notoatmodjo,2012).

6) Tempat cuci tangan

Sarana tempat cuci tangan adalah sarana yang menyediakan air untuk

kegiatan mencuci tangan.

(a) Menggunakan sistim air mengalir, artinya air bekas tidak

terpakai lagi.

(b) Air bekas dibuang ke saluran pembuangan air limbah

(c) Dilengkapi dengan sabun

(d) Dilengkapi dengan kain lap

(e) Mudah digunakan dan dalam keadan bersih.

Untuk sekolah kuantitas tempat cuci tangan adalah sebuah tempat cuci

tangan untuk 50 murid .

B.)Manfaat Air

Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah (Usman D,

2000):

1. Untuk keperluan air minum.

2. Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat

dapur, dan lainlain).

3. Untuk kebutuhan rumah tangga II (gelontor, siram-siram

halaman)

4. Untuk konservasi sumber baku PAM.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

17

5. Taman Rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci

tangan).

6. Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang

dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-bahan/ minuman,

WC dan lain-lain).

7. Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan

dalam proses membuat makanan, minuman seperti the

botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).

8. Pertanian/ irigasi

9. Perikanan.

2. Pembuangan Air Limbah

Air limbah atau air kotoran adalah air yang tidak bersih dan

mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan

manusia atau hewan dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan

manusia termasuk industrialisasi (Azwar,1995).

Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan dengan

cara menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa

diolah sebelumnya. Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat

menjadi media perkembangbiakan mikroorganisme pathogen, larva

nyamuk ataupun serangga yang dapat menjadi media transmisi

penyakit.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

18

a. Sarana pembuangan limbah

Sarana pembuangan air limbah yang sehat harus memenuhi

persyaratan teknis sebagai berikut (DepKes RI, 1993) :

1. Tidak mencemari sumber air bersih

2. Tidak menimbulkan genangan air yang menjadi sarang

serangga/nyamuk

3. Tidak menimbulkan bau

4. Tidak menimbulkan becek, kelembaban dan pandangan yang

tidak menyenangkan

b. Dampak dari Pencemaran Limbah

Pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap

lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Beberapa akibatnya yaitu (Kusnoputranto, 2000) :

1. Akibat Terhadap Lingkungan Air buangan limbah dapat menjadi

sumber pengotoran, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan

dapat menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan, tanah atau

lingkungan hidup dan terkadang dapat dapat menimbulkan bau serta

pemandangan yang tidak menyenangkan.

2. Akibat Terhadap Kesehatan Masyarakat Lingkungan yang tidak sehat

akibat tercemar air buangan dapat menyebabkan gangguan terhadap

kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi media tempat

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

19

berkembangbiaknya mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun

serangga lainnya dan juga dapat menjadi media transmisi penyakit

seperti cholera, thypus dan lainnya.

c. Dampak Terhadap Lingkungan

Dampak pembuangan air limbah terhadap perubahan ekosistem ditandai

dengan adanya perubahan baik struktur maupun fungsi berbagai komponen

kehidupan dalam ekosistem itu sendir.(sarudji, 2010)

d. Dampak Terhadap Kesehatan Masyarakat

Air buangan sangat berbahaya sehingga dapat mengakibatkan masalah

pada kesehatan masyarakat, seperti dikemukakan oleh notoatmodjo yaitu:

Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat

menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.Air buangan dapat

menjadi media tempat berkembangbiaknya mikroorganisme pathogen, larva

nyamuk ataupun serangga lainnya dan juga dapat menjadi media transmisi

penyakit seperti cholera, thypus dan lainnya.(Notoatmodjo, 2012: 180 )

3. Pembuangan Kotoran Manusia (Jamban)

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai

lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat

yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (faces), air

seni (urine) dan CO2 sebagai hasil dari proses pernafasan.

Pembuangan Kotoran manusia dalam ilmu kesehatan lingkungan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

20

dimaksudkan hanya tempat pembuangan tinja dan urine, pada

umumnya disebut latrine, jamban atau kakus (Notoatmodjo, 2003).

Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang

cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan

pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari

lingkungan terutama tanah dan sumber air. Beberapa penyakit yang

dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain ; thypus, disentri,

kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang dan pita),

schistosomiasis dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka

pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik.

Pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang

sehat. Suatu jamban tersebut sehat jika memenuhi persyaratan-

persyaratan sebagai berikut : (DepKes RI, 1998) :

1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban

2. Tidak mengotori air permukaan disekitarnya

3. Tidak mengotori air tanah disekitarnya

4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan

binatang lainnya

5. Tidak menimbulkan bau

6. Mudah digunakan dan dipelihara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

21

7. Desainnya sederhana

8. Murah

Persyaratan jamban yang harus dipenuhi :

a. Tertutup, artinya jamban terlindung dari panas dan hujan, serangga

dan binatang lain, terlingdung dari pandangan orang lain, dan

sebagainya.

b. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat

berpijak yang kuat, dan sebagainya.

c. Bangunan jamban ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu

pemandangan, tidak menimbulkan bau.

d. Disediakan alat pembersih seperti air dan kertas pembersih

(Notoatmodjo, 2012:185 ).

Dalam KEPMENKES RI No.1429 tahun 2006, tentang pedoman

penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah, toilet/urinoir sangat penting

diperhatikan, dan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

a. Letak toilet harus terpisah dari ruang kelas,ruang UKS,ruang

guru,perpustakaan

b. Tersedia toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan

c. Proporsi jumlah wc/urinoir adalah 1 wc/urinoir untuk 40 siswa dan 1

wc/urinoir untuk 25 siswi

d. Toilet harus dalam keadaan bersih

e. Lantai toilet tidak ada genangan air

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

22

f. Tersedia lubang penghawaan yang langsung berhubungan dengan

udara luar.

g. Bak penampung air harus tidak menjadi perindukan nyamuk.

4. Pengelolaan Sampah

Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu

yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang

dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya

(Notoatmodjo, 2003).

Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan

pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak

mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup (Notoatmodjo,

2003).

A. Penyimpanan sampah

Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah

tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnakan)

dan untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis

sampah tertentu.maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk

memudahkan pemusnahannya. Syarat-syarat tempat sampah antara lain :

a) Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah

berseraknya sampah

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

23

b) Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta

dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat

dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan.

c) Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah

diangkut oleh satu orang.

B. Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing

rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh sebab itu

setiap rumah tangga atau institusi harus mengadakan tempat khusus untuk

mengumpulkan sampah, kemudian dari masing-masing tempat

pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan

Sementara (TPS) dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).

Mekanisme sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah

perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang

didukung oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khusunya dalam

hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah perdesaan pada umumnya sampah

dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS

maupun TPA. Sampahnya umumnya dibakar atau dijadikan pupuk.

C. Pemusnahan Sampah

Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui

berbagai cara, antara lain :

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

24

1. Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat

lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukan dan ditimbun

dengan sampah.

2. Dibakar (incenarator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan

membakar di dalam tengku pembakaran.

3. Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah

menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-

daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk.

D. pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan

pengaruh negative terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun

pengaruh-pengaruh tersebut antara lain (Kusnoputranto, 2000) :

a. Terhadap Kesehatan

Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan

tempat yang baik bagi vektor-vektor penyakit yaitu

serangga dan binatang-binatang pengerat untuk mencari

makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat

menimbulkan penyakit.

b. Terhadap Lingkungan

a) Dapat menggangu estetika serta kesegaran udara lingkungan

masyarakat akibat gas-gas tertentu yang dihasilkan dari

proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

25

b) Debu-debu yang berterbangan dapat menggangu mata serta

pernafasan.

c) Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya

dapat menggangu pernafasan, penglihatan dan penurunan

kualitas udara karena ada asap di udara.

d) Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan

menyebabkan estetika yang terganggu, memyebabkan

pendangkalan saluran serta mengurangi kemampuan daya

aliran saluran.

e) Dapat menyebabkan banjir apabila sampah dibuang ke

saluran yang daya serap alirannya sudah menurun.

f) Pembuangan sampah ke selokan atau badan air akan

menyebabkan terjadinya pengotoran badan air.

Sampah padat dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu :

a. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah

dibagi menjadi :

1. Sampah an-organik adalah sampah yang umumnya tidak

dapat membusuk, misalnya logam/besi, pecahan gelas, plastik dan

sebagainya.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

26

2. Sampah organik adalah sampah yang umumnya dapat

membusuk, misalnya sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-

buahan dan sebagainya.

b. Berdasarkan dapat tidaknya dibakar

1. Sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, karet, kayu,

plastik, kain bekas dan sebagainya.

2. Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya kaleng-kaleng

bekas, besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca dan sebagainya.

C. Pengertian Sekolah

Sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kehidupan

manusia dengan tidak adanya sekolah, maka kualitas pendidikan

masyarakat yang ada di Indonesia jadi terganggu. Kehidupan yang

dijalaninya pun juga tidak akan terjamin, banyak terjadinya pengangguran

dimana-mana sebab ilmu yang dimiliki tidak mampu untuk memenuhi

standar yang diinginkan.

Pengertian Sekolah adalah suatu lembaga yang digunakan untuk

kegiatan belajar bagi para pendidik serta menjadi tempat memberi dan

juga menerima pelajaran yang sesuai dengan bidangnya. Sekolah menjadi

salah satu tempat untuk mendidik anak-anak dengan maksud untuk

memberikan ilmu yang diberikan supaya mereka mampu menjadi manusia

yang berguna bagi bangsa dan juga negara. Sekolah memiliki peran yang

sangat penting bagi kehidupan bangsa.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

27

1. Fungsi Sekolah

Sekolah memiliki fungsi yakni : ( Ahmadi, 2001)

a. Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar,

memperbaiki, dan memperdalam atau memperluas tingkah laku anak didik

yang dibawa dari keluarga serta membantu pengembangan bakat

b. Mengembangkan kepribadian peserta didik dapat bergaul dengan guru

dan teman- temannya sendiri, taat kepada peraturan atau disiplin dan dapat

terjun di masyarakat berdasarkan norma yang berlaku.

2. Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Sekolah

Faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan sekolah yang

sehat adalah :

a. Persediaan air bersih yang terdiri dari air ledeng dan bukan air ledeng

b. Fasilitas cuci tangan yaitu disediakan kran-kran atau tempat air untuk

cuci tangan

c. WC yang memenuhi syarat kesehatan

d. Tempat pembuangan sampah yang mudah dijangkau dan memenuhi

syarat kesehatan.

e. Saluran pembuangan air limbah (air bekas) yang lancar (tidak

tersumbat).

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

28

f. Program sanitasi makanan sekolah, misalnya warung sekolah juga harus

memenuhi syarat kesehatan.

g. Bangunan sekolah dan letaknya (Azwar, 1995).

D. Sanitasi sekolah

Menurut Keputusan Direktur Jendral Pengendalian Penyakit Dan

Penyehatan Lingkungan (PP&PL) Dapartemen Kesehatan

Nomor.HK.03.05/D/I.4/2870/2007 Tentang Petunjuk Teknis Pengendalian Faktor

Resiko Kesehataan Lingkungan Di Sekolah bahwa untuk menindak lanjuti

Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1429/menkes/SK/XII/2006 tentang pedoman

penyelenggaraan kesehataan lingkungan, kesehatan sekolah, sarana dan prasarana

sekolah, dipandang perlu dilakukan pengendalian faktor risiko kesehatan

lingkungan sekolah.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

29

E. Kerangka Teori

Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas maka dapat dilihat kerangka

teoritis sebagai berikut: (KEPMENKES RI No. 1429 tahun 2006 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah)

Sumber: (KEPMENKES RI No 1429, 2006)

1. Lokasi

2. Kontruksi bangunan

3. Ruang bangunan

4. Kualitas udara ruang

5. Pencahayaan

6. Ventilasi

7. Kebisingan

8. Sarana olah raga dan sarana ibadah

9. Halaman

10. Bebas jentik nyamuk

11. Fasilitas Sanitasi Sekolah

Air bersih

Toilet (kamar mandi,wc dan

urinoir)

Sarana Pembuangan Air Limbah

(SPAL)

Sarana Pembuangan Sampah

Persyaratan

Kesehatan

Lingkungan Sekolah

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

30

F. Kerangka Konsep

Fasilitas Sanitasi Sekolah

1. Sarana penyedian Air bersih

- Kualitas air bersih (syarat

secara fisik)

- Kuantitas air bersih (15

liter/orang/hari)

- Kondisi SAB dengan sumber

pencemar

2. Sarana Toilet (kamar mandi,

wc dan urinoir)

- Proporsi jumlah toilet (kamar

mandi, wc dan urinoir)

- Kondisi toilet

3. Sarana Pembungan Air

Limbah (SPAL)

4. Sarana Pembuangan Sampah

- Jarak tempat pembuangan

Fasilitas Sarana

Sanitasi Sekolah

Dasar

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

31

NO

Variabel

Definisi Cara Ukur Alat

Ukur

Hasil ukur Skala

1. Air Bersih Air yang

digunakan setiap

hari untuk

memenuhi

persyaratan

kesehatan yang

berlaku.

Observasi

Wawancara

Checklist

dan

kuesioner

-Memenuhi

Syarat Jika

semua criteria

yang dinilai

terpenuhi

- Tidak

Memenuhi

Syarat Jika

salah satu atau

lebih komponen

yang dinilai

tidak terpenuhi/

tidak memiliki

menurut

KepMenKes RI

No.1429 tahun

2006

Ordinal

2. Toilet (kamar

mandi, Wc,

dan urinoir)

Bangunan yang

dipergunakan

untuk membuang

tinja / kotoran

sehingga

memenuhi syarat

kesehatan.

Observasi

Wawancara

Checklist

dan

kuesioner

- Memenuhi

Syarat Jika

semua kriteria

yang dinilai

terpenuhi

-Tidak

Memenuhi

Syarat Jika

salah satu atau

lebih komponen

yang dinilai

tidak terpenuhi/

tidak memiliki

menurut

KepMenKes RI

No.1429 tahun

2006

Ordinal

3. Sarana

Pembuangan

Air Limbah

(SPAL)

Saluran

pembuangan air

limbah di Sekolah

Menegah Pertama

yang

menggunakan

sistem tertutup ,

kedap air , dan air

dapat mengalir

dengan lancar.

Observasi

Wawancara

Checklist

dan

kuesioner

-Memenuhi

syarat jika

semua kriteria

yang dinilai

terpenuhi

-tidak

memenuhi

syarat jika salah

satu kompone

tidak terpenuhui

menurut

KepMenKes RI

No.1429 tahun

2006

Ordinal

4. Sarana

pembuangan

sampah

Tempat untuk

membuang

sampah dan

terbuat dari bahan

yang kuat , cukup

ringan ,tahan

Observasi

Wawancara

Checklist

dan

kuesioner

- Memenuhi

Syarat Jika

semua kriteria

yang dinilai

terpenuhi

Ordinal

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/594/6/BAB II.pdf · 9. Perikanan. 2. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran

32

karat , kedap air .

-Tidak

Memenuhi

Syarat Jika

salah satu atau

lebih komponen

yang dinilai

tidak terpenuhi/

tidak memiliki

menurut

KepMenKes RI

No.1429 tahun

2006