bab ii tinjauan pustaka

Upload: muhammadamirfaisol

Post on 14-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pembuatan Kap Lampu dari Kulit Perkamen kombinasi batik tradisional

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Kabupaten JemberKabupaten Jember adalah sebuah wilayah kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jember berada di lereng Pegunungan Yang dan Gunung Argopuro membentang ke arah selatan sampai dengan Samudera Indonesia. Dalam konteks regional, Kabupaten Jember mempunyai kedudukan dan peran yang strategis sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).Kabupaten Jember secara astronomis terletak pada posisi 627'29" s/d 714'35" Bujur Timur dan 759'6" s/d 833'56" Lintang Selatan dengan luas wilayah seluas 3.293,34 Km2. dan memiliki 76 pulau-pulau kecil dengan pulau terbesar adalah Pulau Nusa Barong. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Jember memiliki batas : Sebelah Utara: Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Probolinggo Sebelah Selatan: Samudera Indonesia Sebelah Timur: Kabupaten Banyuwangi Sebelah Barat: Kabupaten Lumajang

Gambar 1. Peta kabupaten JemberSumber : http://www.eastjava.com/tourism/jember/ina/map.html1. Visi Terwujudnya masyarakat Jember yang Kreatif, Sejahtera, Agamis dan Bermartabat.2. Misia. Mewujudkan peningkatan aksebilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkaub. Mengedepankan partisipasi dan menumbuhkan kreatifitas masyarakat dalam pembangunanc. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup masyarakatPenggunaan lahan di Kabupaten Jember didominasi oleh fungsi kegiatan budidaya, dimana lahan yang dibudidayakan untuk pertanian adalah seluas 46,41 % dari luas wilayah, sedangkan sisanya digunakan untuk permukiman seluas 9,93 %, hutan seluas 21,17 % dan lain-lain seluas 22,49 %Kabupaten Jember berada pada ketinggian 0 3.330 meter di atas permukaan laut. Daerah dengan ketinggian 100 500 meter di atas permukaan air laut merupakan kawasan terluas, yaitu 1.240,77 km atau 37,68 % dari luas wilayah Kabupaten Jember sedangkan kawasan tersempit adalah daerah dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut dengan luas 31,34 km atau 0,95 % dari luas wilayah Kabupaten Jember.Kabupaten Jember memiliki karakter topografi dataran ngarai yang subur pada bagian Tengah dan Selatan serta dikelilingi oleh pegunungan yang memanjang pada batas Barat dan Timur. Di wilayah Barat Daya memiliki dataran dengan ketinggian 0 25 meter di atas permukaan laut, sedangkan di wilayah Timur Laut yang berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan wilayah Tenggara yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi memiliki ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan air laut.

B. Kap LampuDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), kap berarti tudung sedangkan lampu adalah sebuah benda yang memproduksi cahaya atau alat penerang dalam kegelapan. Maka pengertian kap lampu adalah sebuah tudung yang menutupi lampu agar cahaya yang dihasilkan tidak terlalu terang. Kap lampu biasanya diletakkan di ruang tamu ataupun di kamar tidur. Hal itu dimaksudkan untuk memperindah ruangan tersebut agar terlihat lebih unik ataupun mewah. Sebenarnya lampu interior sangat beragam jenis dan variasinya, namun jika digolongkan sesuai dengan kegunaan dan pemasangannya maka dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu :1. Lampu Gantung (Pendant Fixtures)Berfungsi untuk menghiasi langit-langit dan memberikan cahaya yang menerangi area khusus misalnya meja makan, meja tamu dan lain-lain. Modelnya bervariasi contohnya tabung, kotak, elips, kerucut atau bentuk lainnya. Warna, motif, variasi dan ukurannya sesuai dengan ruang yang diinginkan. 2. Lampu Berdiri (Standing Lamps)Lampu berdiri biasanya diletakkan dilantai dan memiliki ketinggian hampir sama dengan tinggi rata-rata orang dewasa saat berdiri, namun ada juga yang berukuran pendek. Lampu ini sering kali dimanfaatkan sebagai penerang tambahan disudut ruangan seperti ruang tamu, ruang keluarga atau ruang lainnya. Selain itu juga dapat dijadikan obyek dekorasi yang menarik, juga sebagai alat penerang yang mendukung aktifitas sehari-hari. 3. Lampu meja (Table Lamps)Lampu meja merupakan pelengkap interior yang ampuh digunakan untuk menghadirkan suasana hangat dalam hunian. Ukurannya yang tidak terlalu besar membuat lampu ini sangat fleksibel diletakkan dihampir semua tempat. 4. Lampu Dinding (Wall Lamps)Lampu ini banyak dipakai untuk penerangan tambahan atau aksen. Tetapi bukan berarti tidak bisa digunakan untuk menerangi aktifitas Anda. Meskipun sifatnya hanya sebagai lampu aksen sehingga penyebaran cahaya yang dihasilkan juga tidak terlalu luas, tapi justru disitulah terciptanya efek dan suasana dramatis dalam interior ruang.

C. Kulit Kulit adalah lapisan luar tubuh binatang yang merupakan suatu kerangka luar, tempat bulu binatang tumbuh. Dalam EnsiklopediaIndonesia, dijelaskan bahwa kulit adalah lapisan luar badan yang melindungi tubuh binatang dari pengaruh-pengaruh luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan alat penghantar suhu(Sunarto, 2001).Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, hypodermis dan korium. Tebal tipisnya kulit serta ciri khas kulit ditentukan oleh jenis, bangsa, jenis kelamin, umur, pengaruh lingkungan hidup, termasuk pemeliharaan dan pemberian pakan. Jaringan penyusun kulit terdiri dari jaringan ephitel, ikat, syaraf, dan otot polos, serta pembuluh darah, folikel rambut dan bulu/rambut. Susunan kimia kulit mentah adalah protein, lemak, karbohidrat air dan mineral (Djojowidagdo, 1999).

D. Kulit PerkamenDalam industri perkulitan, jika dilihat dari sisi bahannya, dikenal ada dua kelompok besar kulit. Yang pertama, kulit yang telah mengalami proses pengolahan penyamakan kulit yang kemudian disebut leather. Jenis kulit ini digunakan sebagai bahan baku industri persepatuan dan non persepatuan, yang pada umunya merupakan barang-barang terpakai (fungsional). Kedua, kulit yang belum mengalami pengolahan dengan bahan kimiawi, sehingga masih alami dan merupakan bahan mentah. Jenis kulit yang kedua ini digunakan dalam seni tatah sungging sebagai bahan utama. Kulit yang masih alami ini dalam dunia perkulitan dikenal dengan sebutan kulit perkamen atau kulit mentah.Kedua kelompok industri ini memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Namun dalam perkembangannya yang berkaitan dengan dunia seni, keduanya dapat disatukan dalam seni kontemporer (Sunarto, 2001).Perkamen merupakan terjemahan dari istilah asing yang berasal dari bahasa Belanda yaitu Perkamentdan dalam bahasa Inggris adalah Perchamentyang memiliki pengertian kulit mentah. Kulit perkamen yang sudah diolah umumnya dibuat produk kerajinan seperti tatah sungging, wayang dan kerajinan lainnya. Seiring perkembangan zaman kulit perkamen sudah banyak dikombinasikan dengan kerajinan-kerajinan lainnya (Sunarto, 2001).Dalam kerajinan tatah sungging, kulit perkamen digunakan dalam pembuatan barang-barang seni. Bahan kulit perkamen yang digunakan berasal dari kulit binatang, baik kulit tebal maupun tipis. Beberapa jenis kulit binatang yang sering digunakan untuk membuat perkamen yaitu seperti kulit kerbau, kulit sapi, kulit kambing atau domba. Kulit perkamen yang dibuat dari kulit kerbau biasanya digunakan dalam pembuatan wayang, untuk kulit perkamen dari kulit sapi biasa digunakan untuk hiasan dan barang-barang yang memerlukan ketebalan khusus, sedangkan untuk kulit perkamen dari kulit kambing atau domba biasa digunakan sebagai kerajinan seperti acesories, dan alat musik seperti gendang dan rebana (Sunarto, 2001).Pembutan untuk kulit perkamen secara umum dibagi menjadi dua tahapan proses yaitu, penipisan dan penurunan kadar air. Proses penipisan meliputi pencucian, perendaman, pementangan, dan pengeringan. Sedangkan tahapan pengurangan kadar air adalah setelah kulit ditipiskan, kandungan air kulit cukup tinggi sehingga perlu dikurangi hingga kadar air kulit sekitar 12%. Metode yang digunakan ada dua yaitu, pertama menyimpan kulit dibawah sinar matahari atau di atas perapian panas dengan peredaran udara yang baik. Metode yang kedua yaitu diolesi dengan pasta kapur sirih hingga kapur sirih mengering. Kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan keuntungan masing-masing (Sunarto, 2001).

E. Batik TradisionalBatik Jember memiliki motif dan corak berbeda dengan batik Solo dan Jogja. Batik ini memiliki corak yang khas, yakni bermotif daun tembakau. Daun tembakau adalah ciri khas Jember, yang menjadi penanda bahwa kota ini adalah salah satu kota penghasil tembakau terbesar di Indonesia. Ada 33 motif batik yang pernah diperkenalkan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Jember melalui situs jejaring sosial Facebook, harga sepotong batik tulis ala Sumberjambe terhitung murah: Rp 75 ribu hingga Rp 300 ribu sedangkan harga jual batik tulis variatif, tergantung bahan dasar kain yang digunakan. Jika menggunakan bahan katun, harga jual antara Rp 450 ribu hingga Rp 750 ribu. Jika menggunakan kain sutra, maka harga jualnya antara Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta per lembar. Pangsa pasar batik ini sudah mencapai kelas internasional, diantaranya Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Vietnam) hingga Belanda dan Amerika Serikat. (Anonim, 2015)

Gambar 2. Batik tradisional kabupeten JemberF. Business PlanBusiness plan (perencanaan bisnis) dapat diartikan sebagai dokumen tertulis yang menggambarkan semua unsur internal dan eksternal yang relevan dan strategi untuk memulai usaha baru. Business plan (perencanaan bisnis) mempunyai beberapa manfaat antara lain dapat dijadikan sebagai panduan wirausahawan untuk mencapai tujuan bisnis, membantu wirausahawan dalam mengidentifikasi terjadinya penyimpangan pencapaian tujuan (monitoring), mendorong wirausahawan berpikir objektif terhadap berbagai ide. Ide tersebut untuk siapa. apakah diberikan kepada calon investor, pemasok, banker, pekerja, konsultan dan konsumen (Husnan dan Suwarsono, 2000).Umumnya perencanaan usaha meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek produk dan teknologi, aspek organisasi dan manajemen, aspek keuangan dan kelayakan usaha, dan aspek lingkungan (Husnan dan Suwarsono, 2000). Analisis terhadap keadaan dan prospek suatu usaha dilakukan atas kriteria-kriteria tertentu, meliputi:1. Aspek pasar dan pemasaranPemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapat laba. Menurut The American Marketing Assocciation (AMA), definisi pemasaran yaitu merupakan perencanaan dan implementasi dari konsep, promosi dan distribusi(ide, produk, maupun jasa), sehingga dapat diciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan custemer dan perusahaan sekaligus.Pasar adalah titik pertemuan antara permintaan dan penawaran jenis produk atau jasa sehingga tercapai kesapakatan dalam transaksi. Pengertian pasar lainnya adalah kekuatan dan keadaan yang menghasilkan pengambilan keputusan oleh pembeli dan penjual sehingga terjadi petukaran (jual-beli) barang (Subagyo, 2008).Pemasaran memiliki fungsi untuk menjual produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Kegiatan pemasaran tersebut harus mempertimbangkan kegiatan promosi, mengendalikan tingkat penjualan serta memperluas pangsa pasar (Pusdiklat industri, 2013).2. Aspek Produk dan TeknologiBeberapa hal yang perlu dijelaskan dalam aspek produk dan teknologi adalah analisis bahan baku, lokasi usaha, skala/kapasitas produksi, kriteria pemilihan mesin dan perlengkapan utama dan pembantu, proses produksi dan desain pabrik/tata letak pabrik serta jenis teknologi proses yang dipilih (Husnan dan Suwarsono, 2000).3. Aspek Organisasi dan ManajemenMenurut Husnan dan Suwarsono (2000), aspek organisasi dan manajemen meliputi manajemen pembangunan proyek dan manajemen dalam operasi. Manajemen dalam operasi meliputi identifikasi jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan, persyaratan yang diperlukan dan struktur organisasi yang digunakan. Menurut Stoner dan Edward (1994), struktur organisasi merujuk kepada cara dimana kegiatan-kegiatan sebuah organisasi dibagi, diorganisasikan dan dikoordinasi.Analisis aspek organisasi dan manajemen meliputi analisis kebutuhan tenaga kerja (SDM), struktur organisasi dan deskripsi tugas. Tenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga tidak langsung. Kebutuhan tenaga kerja langsung mengacu pada teknologi proses produksi, mesin dan peralatan serta ruangan proses produksi yang direncanakan. Kebutuhan tenaga kerja tidak langsung mengacu pada efisiensi dan efektifitas usaha. Struktur organisasi dan deskripsi tugas dianalisis berdasarkan kebutuhan usaha.4. Aspek LingkunganAda dua hal yang dikaji dalam aspek lingkungan yaitu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan potensi limbah dari usaha. Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 17 tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Menurut Suratmo (1998), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu analisis suatu proyek yang meliputi pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak proyek dan bangunannya, prosesnya maupun sistem dari proyek terhadap lingkungan yang berlanjut ke lingkungan hidup manusia. AMDAL terdiri dari empat dokumen yaitu Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL), Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) (Anonim, 2004).5. Aspek KeuanganAspek keuangan dalam suatu perusahaan merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan dari investasi yang akan dikeluarkan, seperti dalam hal perencanaan aktiva, struktur modal, kegiatan berproduksi, aktivitas pemasaran dan personalia yang bersangkutan, dan berbagai aktivtas langsung maupun tidak langsung lainnya. Berdasarkan aspek keuangan tersebut dapat diketahui secara jelas berapa biaya yang digunakan untuk melaksanakan proyek tersebut (Pusdiklat industri, 2013).Beberapa hal yang menjadi pertimbangan aspek keuangan ini adalah kebutuhan dan sumber data, aliran kas (cas flow) dan penilaian investasi. Kebutahan dana investasi dapat berupa kebutuhan dana untuk penyediaan aktiva tetap dan biaya modal (Pusdiklat industri, 2013).Metode aspek keuangan dalam suatu kelayakan bisnis biasanya menggunakan:a. Payback Periode (PP)Payback period (PP) adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. Dengan kata lain, metode ini merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya dan hasilnya ditetapkan dalam satuan waktu. Ada dua macam model perhitungan yang akan digunakan dalam menghitunga masa pengembaliansebagai berikut:Payback Period = b. Net Present Value (NPV)Net present value atau nilai bersih sekarang adalah perbandingan antara PV kas bersih (PV of Proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV inilah yang disebut dengan Net Present Value (NPV).Rumus yang biasa digunakan dalam menghitung NPV adalah:NPV = Dimana:Rt = arus kas bersih pada tahun ni = suku bunga diskontot = arus waktu kaskriterian penilaian dari metode ini adalah:- Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima- Jika NPV < 0, maka ususlan proyek ditolak- Jika NPV = 0, maka nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima atau ditolak.c. Internal Rate of Return (IRR). Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Ada dua cara yang digunakan untuk mencari IRR.Cara pertama untuk mencari IRR dengan menggunakan rumus:IRR =Di mana:i1 = tingkat bungan 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1)i2 = tingkat bungan 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2)NPV1 = NetPresentValue 1NPV2 = NetPresentValue 2Cara kedua untuk mencari IRRIRR = Di mana:P1 = tingkat bunga 1P2 = tingkat bunga 2C1 = NPV 1C2 = NPV 2Semua metode tersebut digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dari investasi yang akan dikeluarkan. Metode NPV dan IRR merupakan metode yang paling baik dalam memberikan gambaran profitabilitas suatu investasi, karena metode ini telah mempertimbangkan nilai waktu dari uang(time value of money) (Pusdiklat industri, 2013).