bab ii tinjauan pustaka

9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Crude Palm Oil (CPO) Minyak kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan dari minyak sawit. Minyak kelapa sawit diperoleh dari serabut buah dan inti (Munadi, 2007). Serabut buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar atau kulit buah (pericarp), lapisan sebelah dalam (mesocarp atau pulp) dan lapisan paling dalam (endocarp). Sedangkan inti kelapa sawit (kernel) terdiri dari lapisan kulit biji (testa), endosperm dan embrio (Risza, 2004). Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) adalah minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit (Kong, 2010). Minyak sawit dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Selain itu, juga mudah dimurnikan dalam tingkat pembentukan asam lemak bebas (ALB) yang dihasilkan rendah (Hutahean, 2008). 2.2 Manajemen Industri Secara Umum Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan. Tujuan dari sistem manajemen dapat dicapai dengan menggunakan sarana manajemen yang terdiri dari manusia, uang/modal, material, metode, mesin dan pasar (Tampubolon, 2004). Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasi-an dan penggunaan sumber daya 3

Upload: azis-saputra

Post on 07-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Lapran Praktek Kerja Lapang tentang Pengendalian Mutu

TRANSCRIPT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Crude Palm Oil (CPO)

Minyak kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan dari minyak sawit. Minyak kelapa sawit diperoleh dari serabut buah dan inti (Munadi, 2007). Serabut buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar atau kulit buah (pericarp), lapisan sebelah dalam (mesocarp atau pulp) dan lapisan paling dalam (endocarp). Sedangkan inti kelapa sawit (kernel) terdiri dari lapisan kulit biji (testa), endosperm dan embrio (Risza, 2004). Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) adalah minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit (Kong, 2010). Minyak sawit dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Selain itu, juga mudah dimurnikan dalam tingkat pembentukan asam lemak bebas (ALB) yang dihasilkan rendah (Hutahean, 2008).

2.2 Manajemen Industri Secara Umum

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan. Tujuan dari sistem manajemen dapat dicapai dengan menggunakan sarana manajemen yang terdiri dari manusia, uang/modal, material, metode, mesin dan pasar (Tampubolon, 2004). Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasi-an dan penggunaan sumber daya organisasi yang telah ditetapkan (Amirullah, 2004). Adapun aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam manajemen industri sebagai berikut:1. Lokasi Perusahaan

Penetapan lokasi perusahaan atau pabrik merupakan fase yang sangat penting dalam proses perancangan pabrik. Lokasi pabrik memiliki unsur strategi guna memperkuat posisi untuk bersaing, terutama dalam rangka penugasan wilayah pemasaran (Nasution, 2006). Dalam menentukan lokasi perusahaan, manajer perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti kedekatan pasar, kemudahan mendapatkan bahan baku, rendahnya biaya tenaga kerja, rendahnya biaya transportasi dan lain sebagainya (Herjanto, 2007).

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sarana untuk mendistribusikan kekuasaan yang diperlukan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi (Mulyadi, 2007). Menurut Bastian (2006) struktur organisasi merupakan alat/instrumen para manajer perusahaan untuk mengarahkan dan mengoordinasikan kegiatan dan operasi. Struktur organisasi menentukan kaitan antar tugas-tugas yang dilaksanakan serta membagi-bagi otoritas/wewenang dan tanggung jawab kepada manajer.

3. Mesin dan Peralatan

Mesin merupakan suatu peralatan bersifat otomatis atau semi otomatis yang memiliki tenaga atau kekuatan yang digunakan untuk membantu kegiatan manusia (Rizaldi, 2006). Menurut Sani (2007) mesin adalah setiap mesin permesinan, alat perlengkapan instalasi pabrik, peralatan atau perkakas dalam keadaan terpasang. Sedangkan peralatan adalah perkakas kecil yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tertentu (Regina, 2009).

4. Tata Letak Fasilitas

Tata letak fasilitas merupakan susunan fasilitas-fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu produksi (Purnomo, 2004). Tata letak fasilitas dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu product layout, process layout, hybrid position layout dan fixed position layout. Product Layout adalah metode penempatan semua produksi yang diperlukan untuk membuat satu jenis produk ke dalam satu departemen secara khusus. Process Layout merupakan metode penempatan mesin dan peralatan produksi dengan tipe/jenis yang sama dalam satu departemen (Aidil, 2012). Hybrid Position Layout adalah campuran antara metode product layout dan process layout. Fixed Position Layout dipilih apabila ukuran bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya sukar untuk dipindahkan (Herjanto, 2007).

5. Ketenagakerjaan

Tenaga kerja merupakan sebagian dari penduduk yang ikut serta dalam proses produksi dan menghasilkan barang dan jasa (Kurnia, 2007). Tenaga kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam perusahaan. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Tenaga kerja dapat dibagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi (Nafarin, 2007)

6. Proses Produksi

Proses produksi (production process) merupakan serangkaian pekerjaan dimana sumber daya digunakan untuk memproduksi suatu barang atau jasa (Madura, 2007). Menurut Komalasari (2012) proses produksi merupakan suatu aktivitas fisik yang berupa pengubahan bentuk, sifat atau tampilan suatu material untuk memberikan nilai tambah. Konsep dasar proses produksi adalah proses masuknya input dan kemudian diproses untuk menghasilkan output. 7. Limbah

Limbah merupakan bahan buangan hasil sampingan akibat proses produksi dalam bentuk padat, cair dan gas yang kehadirannya tidak dikehendaki oleh lingkungan (Suprapti, 2005). Berdasarkan toksisitasnya limbah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu limbah non B3 dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah non B3 adalah limbah yang tidak memberikan dampak bagi makhluk hidup. Sedangkan limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemari lingkungan hidup dan dapat membahayakan manusia (Firmansyah dkk, 2009).

8. Sanitasi

Sanitasi merupakan upaya pencegahan penyakit yang dilakukan dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai penyebaran penyakit. Jadi, sanitasi merupakan usaha menciptakan atau memelihara kondisi yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan (Suparinto dkk, 2006). Menurut Arisman (2008) dalam menciptakan keamanan pangan maka diperlukan sanitasi. Sanitasi merupakan upaya mereduksi jumlah jasad renik pencemar (bakteri atau virus) dari permukaan tempat makanan diproses.9. PemasaranTujuan utama pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa tersebut dapat terjual pada konsumen yang tepat (Natalisa, 2005). Kegiatan pemasaran terdapat saluran pemasaran yang menentukan organisasi yang terlibat dalam proses pemasaran. Menurut Kottler dan Keller (2009) ada beberapa tingkat saluran pemasaran, saluran tingkat nol, saluran tingkat pertama, saluran tingkat dua, saluran tingkat tiga 2.3 Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu merupakan bagian dari manajemen mutu yang difokuskan pada pemenuhan persyaratan mutu. Dengan kata lain, pengendalian mutu adalah suatu tahapan dalam prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi suatu aspek teknis pengujian dan/atau kalibrasi (Hadi, 2007). Kegiatan dalam pengendalian mutu mencakup pemantauan, mengurangi kemungkinan adanya perubahan, menghilangkan penyebab buruk dan usaha-usaha meningkatkan keefektifan ekonomi (Madura, 2007). Pengendalian mutu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pengendalian mutu bahan baku, pengendalian mutu proses dan pengendalian mutu produk akhir (Nur, 2012).1. Pengendalian Mutu Bahan Baku

Bahan baku yang tidak memenuhi syarat akan menurunkan mutu dari produk akhir sehingga dibutuhkan pengendalian mutu bahan baku yang baik (Madura, 2007). Pengendalian kualitas bahan baku sangat menentukan baik buruknya kualitas produk. Pengendalian mutu bahan baku sebaiknya dikerjakan oleh manajemen perusahaan yang meliputi seleksi sumber bahan, pemeriksaan dokumen, pemerikaan dan penerimaan bahan serta penjagaan gudang bahan baku perusahaan (Assauri, 2004).2. Pengendalian Mutu Proses Produksi

Pengendalian mutu proses merupakan kegiatan perencanaan dan pengawasan. Perencanaan adalah suatu kegiatan untuk menentukan tujuan. Sedangkan pengawasan pengendalian mutu meliputi pemeriksaan dan pengujian produk atau layanan ketika diproses (Assauri, 2004). Pengendalian mutu proses dikatakan berhasil apabila produk berhasil diproduksi sesuai standar perusahaan (Schroeder, 2005).3. Pengendalian Mutu Produk Akhir

Pengendalian mutu produk akhir bertujuan untuk menjaga produk yang rusak tidak sampai ke tangan konsumen. Oleh karena kitu, produk akhir harus selalu diawasi mutunya sejak keluar dari proses produksi hingga tahap pengemasan, pergudangan dan pengiriman ke tangan konsumen. Kegiatan ini mencakup monitoring proses, melakukan tindakan koreksi apabila terdapat ketidaksesuainan (Hurst, 2006). Pengendalian mutu produk akhir ini bertujuan untuk meningkatkan mutu produk dengan bakuan mutu SNI 19-9000 maupun ISO (Haming, 2007).3