bab ii tinjauan pustaka 2.1. tinjauan pustakarepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. bab 2.pdf ·...

33
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Freight forwarding adalah perusahaan yang bergerak di jasa pengangkutan barang secara keseluruhan, freight forwarding bisa berfungsi sebagai EMKL,Pelayaran,Jasa kepabeanan ,bahkan pengiriman door to door. Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (freight forwading) adalah kegiatan usaha yang ditujukan mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut atau udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman barang- barang tersebut sampai dengan diterimanya oleh yang berhak menerimanya. Sedangkan orang atau badan hukum yang melaksanakan pekerjaan forwarding adalah seorang freight forwarder. Definisi dari Freight Forwarder yaitu: 1. Freight Forwarder bekerja hanya atas “ perintah “ dari mereka yang menginginkan agar barangnya dikirim ke tempat lain. 2. Untuk menggerakkan barang muatan tersebut forwarder tidak harus memiiki sarana angkutannya

Upload: others

Post on 08-Mar-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. TINJAUAN PUSTAKA

Freight forwarding adalah perusahaan yang bergerak di jasa pengangkutan

barang secara keseluruhan, freight forwarding bisa berfungsi sebagai

EMKL,Pelayaran,Jasa kepabeanan ,bahkan pengiriman door to door.

Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (freight forwading) adalah kegiatan

usaha yang ditujukan mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi

terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut

atau udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi,

pengepakan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen,

penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas

pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenaan

dengan pengiriman barang- barang tersebut sampai dengan diterimanya oleh

yang berhak menerimanya. Sedangkan orang atau badan hukum yang

melaksanakan pekerjaan forwarding adalah seorang freight forwarder.

Definisi dari Freight Forwarder yaitu:

1. Freight Forwarder bekerja hanya atas “ perintah “ dari mereka yang

menginginkan agar barangnya dikirim ke tempat lain.

2. Untuk menggerakkan barang muatan tersebut forwarder tidak harus memiiki

sarana angkutannya

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

8

3. Forwarder bertindak sebagai perantara antara si pengirim , pengangkut , dan

penerima barang .

Dari definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan Freight forwarder

adalah :

Seseorang atau suatu badan hukum yang melaksanakan perintah

pengiriman barang (muatan) dari satu atau beberapa orang pemilik

barang,yang di kumpulkan dari satu atau beberapa tempat , sampai ke

tempat tujuan akhir melalui system pengaturan lalu lintas barang dan

dokumen , dengan menggunakan satu atau beberapa jenis angkutan

dengan tanpa harus memiliki sarana angkutan di maksud .

Forwarder adalah tempat dimana para pemilik barang akan

menerima berbagai macam advise atau nasehat dari Forwarder tentang

segala sesuatu terhadap aspek-aspek pengiriman dan pengangkutan

barang,seperti :

a. Tata cara pengepakan/pengemasan barang

b. Negara tujuan barang beserta peraturan-peraturan setempat tentang

pemasukan barang.

c. Tentang jalur dan route angkutan barang yang terbaik dan tercepat.

d. Pengaturan dokumen serta pemantauan barang selama dalam

proses angkutan (shipment dan lain sebagainya)

Untuk melaksanakan pekerjaan sehari-harinya forwarder akan selalu

melibatkan pihak-pihak tertentu ,agar pekerjaan serta jasa yang ditawarkan

kepada para pemilik barang akan berjalan lancar ,mereka adalah :

a. Pemilik barang (baik itu penjual atau pembeli atau pihak lainnya)

b. Pihak Stevedore atau di Indonesia di sebut dengan perusahaan

Bongkar muat (PBM) yang membantu forwarder untuk memuat

dan membongkar barangnya.

c. Cargo Surveyor pemeriksa barang di pelabuhan.

d. Pihak pengangkut barang serta dokumen muatannya.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

9

e. Asuransi dan Bank dokumentasi dan keamanan barang serta

system barang yang terkait.

f. Badan dan Instansi pemerintah seperti :Bea

Cukai,perdagangan,Perhubungan dan lain sebagainya).

Disini seorang Forwarder merupakan seorang coordinator terhadap suatu

proses pengiriman barang,dengan menggunakan sarana angkutan tertentu

yang mereka pilih.Sesuai dengan jenis,berat,serta nilai barang

bersangkutan.Secara maka selanjutnya dapat kita sebutkan bahwa status

seorang Forwarder itu dalah sebagai berikut :

a. Selaku konsultan dari para pemilik barang.

b. Selaku kuasa dari pemilik barang yang diserahkan kepadanya

untuk segera dikirim ke tempat tujuan akhir(menerima dan

menyerahkan barang).

c. Selaku coordinator serta pengawas terhadap suatu proses

pengiriman barang.

Dari uraian tersebut diatas maka sekarang dapat kita simpulkan bahwa

mereka yang termasuk dalam lingkup kerja seorang Forwarder adalah :

a. Perusahaan pengiriman paket dan dokumen.

b. Perusahaan EMKL,EMKU,dan EMKA serta sejenisnya.

c. Perusahaan pengepakan barang (packing companies)

d. Perusahaan barang pindahan (Cargo Moving,Company)dimana

pada umumnya perusahaan-perusahaan di atas ini,bekerja atas

kontrak angkutan/pengiriman barang yang di tanda tangani oleh

kedua belah pihak dengan kondisi angkutan tertentu (biasanya

atas dasar “door to door services”).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

10

Aspek-aspek tatalaksana forwarding

Beberapa pengertian tentang Freight Forwarding telah kita

ketahui.Selanjutnya bagaimanakah perusahaan Freight Forwarding

dijalankan serta bagaimanakah tatalaksananya. Seperti telah dijelaskan

sebelumnya bahwa pada dasarnya seorang Forwarder adalah seorang

perantara atau agen dari mereka yang memerlukan adanya ruang muatan

disatu pihak dan di lain pihak bagi mereka yang memerlukan barang

muatan bagi sarana angkutan yang dimilikinya.Oleh karenanya seorang

Forwarder dalam posisinya yang demikian itu harus dapat berdiri dan

bertindak dengan baik bagi keuntungan atau kepentingan dari pihak-pihak

yang terkait.

Namun demikian pada saat-saat tertentu ,pihak-pihak yang

berkepentingan itu akan selalu mencari seorang Forwarder untuk

membantu menyelesaikan berbagai masalah yang timbul terhadap barang-

barang atau ruang muatan kosong.Dan biasanya yang datang kepada

seorang Forwarder itu adalah para pemilik barang ,sedangkan pihak

pengangkut tidak akan selalu berbuat demikian karena mereka hanya

menghadapi beberapa masalah saja seperti :

a. Bagaimanakah caranya mereka mampu untuk dalam waktu yang

ditetapkan dapat memadai ruang muatannya dengan barang

muatan (cargo) untuk tujan tertentu yang diinginkan.

b. Selanjutnya bagaimanakah mereka akan memelihara dan

memerlukan barang muatan yang berada dikapalnya selalu aman

dan utuh selama dalam proses pengangkutannya sampai di

tempat tujuan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

11

Dan segala sesuatunya itu telah dengan jelas tertulis di dalam suatu

kontrak angkutan yang dikenal dengan sebutan Bill Of Lading/BL pada

angkutan laut,dan pada kontrak angkutan udara adanya Airway Bill atau di

kenal dengan AWB. Pada kedua jenis dokumen muatan tersebut dapat

dibaca segala persyaratan pengangkutan barang yang mengikat kedua

belah pihak. Kemudian bagaimanakah tata cara pelaksanaan operasional

dari perusahaan Freight Forwarding itu ada beberapa macam tindakan para

forwarder dalam hal mereka mengelola usaha jasa forwarding tersebut.

Secara singkat beberapa langkah yang biasanya akan di ambil oleh

perusahaan Forwarding itu adalah sebagai berikut ini :

a. Mencari calon penngguna jasa,bila mungkin untuk dijadikan

langganan (client) tetap dengan cara : dengan menjelaskan jasa-

jasa yang akan di tawarkan melalui system dari pintu ke pintu

dengan kunjungan ke lapangan melalui cara lain yang efektif.

b. Melakukan negosiasi atau perundingan lain,sehingga calon

pemakai jasa setuju untuk menggunakan jasa Forwarding yang

ditawarkan .

c. Melaksanakan persiapan-persiapan yang di perlukan untuk

memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap barang –

barang yang telah diterima dari pemilik barang.

d. Meneliti segala sesuatunya yang diperlukan agar barang

dimaksud dapat segera di kirim,seperti umpamanya :

1) Apakah isi, jenis, berapa berat dan volume barangnya,lengkap

dokumen penunjangnya.

2) Siapakah Nama dan Pemilik Barang.

3) Kemana tujuan barang ini akan di kirim.

4) Siapa nama penerima barang di tempat tujuan.

5) Apa dan bagaimana persyaratan angkutannya.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

12

6) Apabila barang tersebut didukung oleh L/C dan bagaimanakah

persyaratan yang dibebankan terhadapnya.

7) Kepada siapakah barang tersebut diserahkan untuk dikirim.

8) Bagaimakah syarat pembayaran uang tambang dan berapa

jumlahnya.

9) Apabila selesai proses pengiriman barangnya bagaimanakah

tata cara penagihan kepada pemilik barang,dimanakah

tagihannya.

10) Bagaimanakah dengan polis asuransinya.

e. Proses pengurusan dokumen ,pemeriksaan barang oleh petugas

pabean,dan sebagainya.

f. Melaksanakan negosiasi mengenai tarif angkutan,baik dengan

pihak pengangkut,maupun pemilik barang.

g. Apabila segala sesuatunya telah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku,segera menghubungi pihak pengangkut yang akan

melaksanakan pengiriman barang yang dimaksud.

h. Apabila proses pengiriman barang berjalan lancar.

Demikian ringkasan umum tentang bagaimanakah seorang

Forwarder melaksanakan operasional pekerjaannya setiap hari,yaitu mulai

dari mencari calon pelanggannya, proses tentang cargo dan dokumen

handling ,pengangkutan dalam proses pengiriman barang sampai dengan

penagihan atas jasa-jasa yang dapat dimanfaatkan oleh para pemilik

barang. Seorang Forwarder akan selalu berkecimpung dalam suatu

pekerjaan rutin,yaitu segala hal mengenai :

a. Aspek-aspek pemasaran bagi produksi jasanya.

b. Koordinasi penggunaan dengan berbagai macam

peralatan,pengendalian,dan pemeliharaan barang.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

13

c. Pemanfaatan tata ruang gudang yang diisi barang dagangan/muatan

kapal yang efisisen.

d. Koordinasi terhadap lalu lintas dokumen.

e. Pemanfaatan ruang kapal yang berada di bawah unit

operasionalnya agar dapat diisi muatan secara maksimal.

f. Menerima dan menyerahkan barang.

g. Penanggung jawab terhadap hasil pekerjaan dari para sub kontrak

yang bekerja untuknya.

Apabila dilihat dari beberapa sektor,jika pengiriman barang di

serahkan sepenuhnya kepada forwarder maka para pemilik barang akan

terlepas dari beberapa problema yang selalu membayanginya pada setiap

barang produksi yang siap untuk di pasarkan,Problema yang dimaksud

adalah sebagai berikut :

a. Memikirkan bagaimana system kemasan atas barangnya yang

terbaik,agar ekonomis dan efisien.

b. Harus menghubungi perusahaan pengemasan barang apabila

produksinya tersebut berbentuk agak istimewa.

c. Untuk mengangkut hasil produksinya ke pelabuhan harus

berhubungan dengan pemilik usaha angkut darat(kereta api atau

truck)

d. Di pelabuhan harus mencari perusahaan EMKL (khususnya di

Indonesia)untuk mengurus penyelesaian dokumen yang muatan

dan sebagainya.

e. Mencari perusahaan bongkar dan muat(Stevedoring)dan

pelayanan yang baik di pelabuhan agar hasil produksinya tersebut

dapat dimuat ke kapal dan di kirim kepada penerima di luar negeri.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

14

f. Menghubungi perusahaan asuransi untuk mengurangi resiko

kerugian yang mungkin akan dideritanya di kemudian hari.

Keadaan yang demikian ini tentunya akan sangat menguras tenaga dan

pikiran para produsen bersangkutan atau pemilik barang ,karena :

a. Pemilik barang harus mengeluarkan surat perintah kerja bagi

setiap pihak yang terkait tersebut diatas,setelah melalui proses

negosiasi yang melelahkan.

b. Pemilik barang harus selalu mengikuti seluruh proses

pergerakan barang selama dalam pengangkutan sampai barang

diserahkan kepada penerima.

c. Selalu di bayangi oleh suatu kemungkinan terjadinya tuntutan

ganti rugi (claim)

d. Sistem distribusi barang tidak teratur.

Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari bahwa jika

pelaksanaan pengiriman dan pengangkutan barang itu dilaksanakan sendiri

maka akhirnya biaya yang terkait ternyata lebih tinggi di bandingkan

apabila pengiriman barang tersebut di serahkan saja sepenuhnya kepada

Freight Forwarder. Karena seorang forwarder akan selalu siap untuk

melayani setiap kepentingan para pemilik barang maka pada saat-saat

tertentu,yaitu pada saat barang muatan yang diserahkan kepada pihak

pengangkut,maka secara otomatis Forwarder tersebut akan bertindak

untuk dan atas nama pihak pemilik barang,dengan perkataan lain bahwa

Forwarder disini telah berubah statusnya yaitu menjadi pemilik barang

atau si pengirim.Sehubungan dengan ststusnya tersebut maka kepada

pihak pengangkut ,seorang forwarder pada dasarnya dapat pula

memberikan jasanya antara lain berupa :

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

15

1. Mampu memberikan jaminan muatan untuk jalur atau route

tertentu kepada pihak pengangkut, secara teratur baik waktu

maupun jumlahnya.

2. Akan menggunakan salah satu atau beberapa peti kemas milik

pihak pengangkut guna melayani para pemilik barang dengan

volume atau kuantitas yang relative lebih kecil(mutan kosolidasi

atau Groupage Cargo).

3. Proses penyelesaian dokumen yang tepat waktu sehingga

muatan bersangkutan dapat segera dikirim ke tempat tujuannya.

Dari uraian tersebut yaitu mengenai tatalaksana Freight

Forwarding maka dapat kita gambarkan tata cara mereka menjalankan

operasional beserta beberapa aspek yang terkait di dalamnya

khususnya tentang pengiriman /pengangkutan barang baik sebagai

pengangkut atau pengirim barang.

Jenis-jenis Freight Forwarding

Freight Forwarding dalam kegiatannya sehari-hari dapat dibagi dalam

2 jenis golongan yaitu :

1. Atas dasar operasional

Pengiriman barang oleh para Forwarder hanya dapat dilaksanakan

dengan menggunakan sarana angkutan yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh mereka,yaitu dengan melihat

bentuk,kemasan,berat dan isi barang bersangkutan.Tetapi secara

operasional,mereka hanya akan melayani pada areal pengiriman

barang terbatas kemampuan atau keinginannya masing-masing.

Umpamanya saja di Indonesia,Forwarder itu dibagi dalam tiga

kategori yaitu :

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

16

- Forwarder Internasional (kelas A)

- Forwarder Domestik/Regional(Kelas B)

- Forwarder Lokal(Kelas C)

Dari ketiga jelas yang dibagi oleh INFA/GAPEKSI yaitu

pendekatan dari gabungan Forwarder dan Expedisi Indonesia atau

Indonesian National Forwarding yang terdaftar pada asosiasi

tersebut akan merupakan golongan kelas A seluruhnya,tetapi

terbagi didalam 3 kategori seperi disebutkan itu. Pembagian

kualifikasi tersebut adalah atas dasar daerah

operasional,pengalaman kerja perusahaan,dan mitra usahanya di

luar negeri serta beberapa kreteria lainnya.

a. Forwarder internasional

Forwarder kelas A ini biasanya disebut juga secara umum

dengan sebutan Internasional Freight Forwarder adalah mrupakan

Forwarder yang professional dalam hal menjalankan kegiatan

Freight Forwarding dengan memberikan jasa pengiriman barang

kepada para pemakai jasanya ,yaitu telah melampaui batas Negara

dengan tujuan barang di salah satu Negara di luar negeri.jenis

Forwarder seperti inilah yang banyak diminati oleh para pemilik

barang terutama pada Exportir atau Importir.

Faktor-faktor yang mendukung mengapa mereka yang selalu

diminati oleh para pemakai jasa adalah karena :

1. Berhak menerbitkan /menggunakan FIATA B/L dan

memiliki tenaga ahli dibidang pengangkutan barang.

2. Adanya jaringan kerja secara Internasional serta

Agen/Mitra kerja yang tangguh.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

17

3. Memiliki sarana dan prasarana kerja yang cukup.

4. Berpengalaman luas serta mampu memberikan saran-saran

yang diperlukan oleh pemilik barang terhadap suatu

maksud untuk pengiriman barang ke Negara tujuan

tertentu.

5. Mampu memberikan tarif angkutan yang relative murah

serta dapat membantu mencari jalan keluar untuk

menurunkan biaya produksi terhadap suatu barang yang

akan di pasarkan di dunia internasional,serta selalu

membayar tuntutan ganti rugi.

b. Forwarder Domestik/Regional

Perbedaan yang mendasar dengan Internasional Freight

Forwarder adalah mereka berhak untuk menggunakan FIATA/BL

sedangkan dari Forwarder Domestik/Regional belum berhak

menggunakannya atau menerbitkan B/L sendiri (House B/L)

c. Forwarder Lokal

Jenis Forwarder ini merupakan forwarder dengan klasifikasi

yang minim,karena disini yang termasuk golongn Forwarder local

adalah mereka yang belum memiiki agen di luar negeri,dan

mereka adalah para pengelola EMKL,EMKU,dan EMKA.

2. Atas dasar sarana angkutan

Jenis Forwarder yang termasuk pada jenis golongan atau

jenis ini adalah :

a. Sea Freight Forwarder

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

18

Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah mereka

yang telah mengkhususkan kegiatan usahanya pada

pengiriman barang muatan melalui angkutan laut atau

melalui kombinasi antara angkutan darat lainnya.Ada

kategori umum mengenai barang muatan atau cargo yang

harus diketahui oleh seorang Forwarder tentang tehnik

pelayanannya(Cargo handling)masing-masing jenisnya yaitu:

- Bulk cargo

Yaitu semua jenis barang yang secara fisik bentuknya

tidak dapat atau tidak harus dikemas tersendiri dengan

jenis kemasan apapun juga kecuali di sesuaikan dengan

unit alat angkutan itu sendiri.Contoh dari katagori jenis

ini adalah :

a. Biji-bijian, seperti jagung,beras,tepung terigu dll.

b. Bijih tambang,seperti batubara,besi,serta bahan

mineral lain yang belum diproses.

c. Kayu-kayuan,berupa kayu gelondong(logs), chips

(pecahan kayu) dan hasil-hasil hutan lainnya.

d. Berbagai macam jenis mesin-mesin serta produk-

produk lain yang tidak dapat dimasukkan kedalam

salah satu jenis kemasan atau dimasukkan kedalam

petikemas,seperti transformer, reactor, turbin dan

sebagainya.

e. Kendaraan bermotor,truck,dan alat angkutan

lainnya.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

19

f. Berbagai macam jenis produk besi-besi atau jenis

produk metal lainnya yang telah selesai maupun

berupa semi proses.

- Unit load cargo

Yaitu satu atau lebih kemasan barang yang

digabung /diikat atau ditumpuk menjadi satu tumpukan

pada sesuatu ”palet” atau bentuk lainnya sedemikian

rupa (skidded),sehingga dengan demikian seluruh unit

tersebut dapat di terima oleh kapal dan siap dimuat

dengan aman serta ditata diatas kapal dan di bongkar

dengan mudah di pelabuhan tujuan dengan

menggunakan alat mekanik tertentu.

Adapun maksud dan tujuan untuk mengelompokkan

komoditi tersebut pada satu unit “Pallet” adalah karena

hal-hal sebagai berikut :

a) Menghemat biaya tenaga kerja (labor saving),

item “unit load” ini akan memperkecil biaya

operasional untuk pelayanan barang muatan

,yaitu dengan jalan menggunakan peralatan

bongkar /muat,seperti forklift, yang hanya

dengan satu orang operator mampu

melaksanakan pekerjaan mengangkat sebagian

besar barang muatan/cargo ;demikian pula

dengan crane,yang mampu membongkar

/memuat sejumlah besar peti,karton maupun

karung-karung,untuk sekali angkat.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

20

b) Menghemat waktu pelayanan, banyak sekali

waktu yang berharga terbuang percuma untuk

melayani barang muatan yang terdiri dari

berbagai macam bentuk kemasan.Dengan

menggunakan system “Unit Load” akan mampu

menggerakkan atau memindahkan sebagian

besar komoditi di pelabuhan dengan

menggunakan berbagai peralatan mesin

bongkar/muat.

c) Meningkatkan kemasan barang , kerusakan

maupun pencurian barang muartan akan

merupakan suatu factor yang sangat mahal

dalam hal pelayanan barang pada suatu

pengapalan barang.Dengan “Unit load

system”akan banyaak sekali pengurangan

terhadap kerusakan maupun kehilangan atas

suatu barang ,di bandingkan system

konvensional.

- Containerised Cargo(Containerisation)

adalah “suatu kegiatan dimana sejumlah barang

muatan yang diisi kedalam suatu unit petikemas untuk

selanjutnya petikemas tersebut diangkut/dikirim

melalui pelabuhan muat dengan sarana angkutan

tertentu ketempat tujuan atau pelabuhan pembongkaran

yang di kehendaki.”Memang banyak keuntungan yang

dapat diperoleh dengan adanya petikemas sebagai salah

satu sarana untuk melaksanakan pengiriman barang

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

21

oleh seorang Forwarder ,keuntungan-keuntungan

dimaksud,antara lain sebagai berikut :

a) Mengurangi biaya pengemasan barang ,karena

secara umum petikemas itu sebenarnya adalah

merupakan alat kemasan yang sebenarnya (actual

packing material)

b) Mengurangi biaya tenaga kerja yang

berlebihan,terhadap proses pelayanan barang

bersangkutan sebagai contoh bahwa unit petikemas

yang harus dimuat keatas kapal dapat dilaksanakan

dalam waktu satu hari,sedangkan kapal

konvensional dengan volume barang yang

sama,akan memerlukan waktu muat paling sedikit 5

hari.

c) Mengurangi masa transit kapal,sehingga masa

perjalanan kapal menjadi lebih pendek(turnaraound

time),sehingga perjalan kapal menjadi lebih

ekonomis.

d) Keamanan barang lebih terjamin,selama barang

berada di petikemas.

b. Air Freight Forwarder

Mereka yang mengkhususkankegiatan usaha jasanya pada

sector angkutan udara,dengan kombinasi angkutan kereta api atau

truck, disini lokasi kegiatan tentunya sebagian besar berada di

sekitar Bandar udara,baik penyelesaian dokumen,maupun

penumpukan baranng serta lalulintasnya.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

22

Airwaybill atau House Airway(AWB atau HAWB) adalah

tata cara seorang forwarder yang akan melakukan pemesanan

ruang muatan (booking cargo space system)pada setiap

pengapalan yang telah diatur secara internasional ,yaitu

sebagaimana yang tertera berikut ini :

1) Nomor seri Airwaybill ,bahwa pada setiap pengapalan akan

selalu tercantum nomor seri dari setiap Airwaybill yang

diterbitkannya.Nomor ini merupakan factor yang sangat

penting sekali peranannya,dalam rangka

mengidentifikasikan suatu pengapalan barang muatan

melalui suatu penerbangan sampai pada saat pnyerahan

barang I Bandar udara pada tujuan akhirnya.

2) Jumlah paket (collie) ,jumlah paket harus di ketahui dengn

pasti sebagai kelengkapan pengapalan selama dalam proses

pemuatan,alih penerbangan dan atau saat penyerahan.

3) Berat barang ,seperti diketahui dengan pasti sebagai

kelengkapan pengapalan selama dalam proses

pemuatan,alih penerbangan dan atau saat penyerahan.

4) Jenis barang muatan ,untuk melaksanakan pemesanan

ruang muatan pada pesawat udara,jenis serta bentuk barang

sangat penting sekali untuk diketahui.

5) Ukuran dan isi barang,informasi atau keterangan lengkap

mengenai ukuran dan isi barang yang akan dimuat keatas

kapal,disamping tentunya berat barang bersangkutan

,adalah sangat di perlukan,yang dinyatakan dalam Cm dan

Inch.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

23

6) Bandar udara pemberangkatan dan tujuan nama-nama

Bandar udara pemberangkatan serta tujuannya sangat

penting sekali untuk hal-hal sebagai berikut :

a) Untuk menentukan trayek pengapalan.

b) Guna mengatur tempat penimbunan yang sesuai

dengan tata ruang yang telah ditentukan,menjelang

keberangkatan meupun kedatangan barang

bersangkutan.

c) Untuk menatur komunikasi tertentu apabila terjadi

sesuatu hal selama dalam proses penerbangan .

d) Memberikan kesempatan kepada pengirim barang

untuk mengatur segala sesuatunya baik di tempat transit

maupun ditempat tujuan barag.

c. Rail and Inland freight Forwarder

Yaitu mereka yang mengkhususkan kegiatan usaha

jasanya pada sector angkutan darat dengan menggunakan jasa

angkutan kereta api dan sarana angkutan lainnya sampai jauh ke

pedalaman pada suatu daerah atau Negara.

d. Combined Transport Operator

Yaitu Forwarder yang dalam usaha jasanya menggunakan

lebih dari satu jenis alat angkutan atau berbagai sarana angkutan

yang melalui laut,udara dan kereta api dan truck,atau kombinasi

diantaranya.

Adapun Syarat untuk disebut sebagai seorang Forwarder yang

professional adalah sebagai berikut :

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

24

a. Memiliki sejumlah pengalaman luas dan memiliki berbagai

aspek perdaganngan internasional,angkutan serta memiliki

hubungan luas serta mitra kerja yang baik pada sector

paengangkutan darat ,laut dan udara ,pergudangan stevedoring

,bank asuransi dan sebagainya.

b. Memiliki ketrampilan kerja yang efektif dan efisien yang

didukung oleh tenaga ahli di bidangnya masing-masing,seperti

ahli logistic dan mobilitasi bongkar dan muat,tata cara

pengemasan ,dan asuransi dan sebagainya.

c. Mampu memberikan pelayanan maksimal kepada para pemakai

jasa,karena sebagai forwarder professional ,mereka memiliki

sarana-sarana serta perlengkapannya untuk penumpukan dan

pelayanan barang muatan selama berada dibawah

kekuasaannya tersebut.

d. Mampu membayar segala jenis biaya-biaya tekait pada setiap

proses pengiriman barang terlebih dahulu ,ntuk kemudian

menagih pembiayaan tersebut kepada pera pemakai jasa

bersangkutan dan mampu memberikan tariff yang relative

lebih murah.

Batas-batas dan tanggung jawab

Dengan begitu banyak ragam fungsi maupun peranan seorang

forwarder dalam rangka melaksanakan sejumlah pengiriman barang,baik

dengan meggunakan armada milik pihak lain atau miliknya sendiri,maka

hal tersebut akan memberikan suatu lingkup konsekuensi maupun

tanggung jawab yang cukup luas. Untuk memenuhi keinginan para

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

25

pemakai jasanya seorang forwarder sebelum menyetujui untuk

melaksanakan pengiriman barang ,akan mengambil beberapa langkah –

langkah penting,antara lain mencari informasi,bagaimanakah kredibilitas

pemakai jasanya tersebut,untuk selanjutnya barulah mempersiapkan segala

sesuatunya yang berhubungan dengan rencana pelaksanaan pengiriman

barang bersangkutan.Dimana prospek yang akan dapat memberikan

sesuatu kepadanya khususnya pekerjaan untuk melaksanakan pengiriman

barang.Beberapa jenis pelayanan pengiriman barang muatan yang dapat

ditawarkan kepada calon pemakai jasanya, antara lain :

1. “Door to Door Services

Suatu pelayanan pengirima barang yang ditawarkan untuk

seorang Forwarder kepada calon pemakai jasa;mulai dari pintu

gudang pengirim sampai dimuka pintu gudang penerima barang

dengan menggunakan satu atau beberapa jenis sarana

angkutan.Sistem pengiriman barang yang demikian ini diinternasional

dinamakan “from point of origin”(mulai dari tempat dimana pengirim

berdomisili) “up to the point of end user” (sampai dengan gudang

pemakai akhir).

2. “Port to Port Services”

Suatu system pelayanan pengiriman barang yang dilaksanakan

oleh seorang Forwarder , dimulai dari gudang/truck/tongkang di

pelabuhan pemuatan sampai dengan gudang /truck/tongkang di

pelabuhan tujuan (Pembongkaran),degan menggunakan satu jenis

sarana angkutan (single transportation system) .

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

26

3. “Port to Door Services”

Suatu system pengiriman barang yang dilaksankan oleh

seorang Forwarder , mulai dari pelabuhan pemuatan ,sampai dengan

pintu gudang si penerima (end User) , dengan meggunakan lebih dari

sarana angkutan.

4. “Door to Port Services”

Suatu system pengirim barang yang dilaksanakan oleh

seorang forwarder mulai dari pintu gudang pengirim sampai dengan

pelabuhan pembongkaran di tempat tujuan dengan menggunakan

lebih dari sarana angkutan.

A. DOKUMEN YANG TIMBUL DALAM KEGIATAN FREIGHT

FORWARDING

1. Shippping Instruction

Adalah dokumen yang dibuat oleh Shipper (Pengirim Barang) kepada

pihak agen yang berisi perintah pengiriman barang, terdapat rincian

yang jelas memngenai Pengirim barang, penerima barang dan

deskripsi barang.

2. Packing List

Daftar perincian barang (desrkripsi) yang dibuat oleh shipper, meliputi

Jumlah satuan barang, berat kotor (Gross Weight), berat bersih (Nett

Weight) dan Volume barang (Measurement).

3. Invoice

Adalah dokumen yang merupakan faktur penjualan yang dibuat oleh

penjual (eksportir) dan dikirimkan kepada pembeli (Importir).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

27

4. DO / Booking Confirmation

Adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Maskapaip pelayaran sebagai

bukti atas penggunaan jasanya dan sebagai surat jalan yang ditujukan

ke Depo Container dari maskapai pelayaran untuk pengambilan

container kosong.

5. Bill Of Lading

Suatu surat yang diberi tanggal dan ditandatangani oleh pengangkut

yang menerangkan telah menerima barang muatan dari pengirim

dengan persetujuan mengangkutnya serta menyerahkannya kepada

penerima barang muatan tersebut di tempat tujuan yang ditunjuk.

6. Certificate of Origin (COO)

Merupakan surat pernyataan yang dikeluarkan oleh instansi yang

berwenang yang ditandatangani untuk membuktikan / menerangkan

negara asal suatu barang. Instansi yang berwenang ini misalnya :

Departemen perdagangan, Kantor Dagang, Bea Cukai, dan sebagainya.

7. Outward Manifest

Outward Manifest adalah daftar muatan barang niaga yang diangkut

oleh sarana pengangkut melalui laut, udara, dan darat pada saat

meninggalkan Kawasan Pabean.

8. Certiface of Fumigation

Dokumen yang menyatakan bahwa perlakuan fumigasi telah

dilaksanakan sesuai dengan persyaratan atau standar yang telah

ditentukan. Serifikat ini dikeluarkan oleh Perusahaan Fumigant yang

telah mendapat jamiinan dari Badan Karantina Pertanian.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

28

B. MODA TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN

EKSPOR

Dalam kegiatan pengiriman Barang, ada beberapa pihak yang saling

terkait satu sama lalin yaitu Shipper (Pengirim Barang) – Carrier

(Pengangkut) – Consignee (Penerima Barang). Untuk mengakomodasikan

pengiriman barang tersebut diperlukan alamat atau saramna Transportasi. Ada

beberapa alat transportasi, baik melalui darat, laut, maupun udara yang

digunakan untuk mengirim barang dari suatu Negara ke negara lain.

1. Jasa Angkutan Laut

Kegiatan oprasional pengangkutan Laut dijalankan oleh perusahaan

pelayaran samudera (Ocean Shipping Company) yang bertindak sebagai

Carrier dalam kontrak pengangkutan laut. Media pengangkutan yang

paling sering diigunakan dalam mekasnisme transaksi perdagangan

International adalah media pengangkutan laut (shipping). Berdasarkan

pola transportasi yang diterapkan dalam jasa angkutan laut, terdapat

beberapa alternative sebagai berikut :

a. Liner

Yaitu pola pengangkutan dengan trayek tertentu dan telah

ditentukan waktunya secara regular. Keberangkatan dan

kedatangan kapal telah terjadwal dengan baik.

b. Tramper

Adalah pola pengangkutan laut yang tidak memiliki trayek dan

jadwal waktu yang jelas (Independence services). Sifat Jasa

pengangkutan mengikuti keinginan pihak yang mengoprasikan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

29

kapal namun disesuaikan dengan pihak yang mengontrak space

muatan kapal.

c. Charter

Adalah pola pengangkutan laut dengan cara menyewa kapal secara

penuh hak pengoprasian kapal. Perjanjian sewa menyewa antara

pemilik kapal dengan pihak yang mencartet disebut sebagai

Caharter party.

2. Jasa Angkuutan Udara

Jasa angkutan udara walaupun porsinya tidak sebesar jasa

angkutan laut, namun kehadirannya sangat dibutuhkan para pelaku

perdagangan. Kelebihan utama jasa angkutan udara dibandingkan jasa

angkutan lainnya adalah dalam hal efisiensi waktu. Sebagian besar

pengguna jasa angkutan cargo udara adalah user yang berkepentingan

terhadap kecepatan waktu sampainya barang ke tangan pembeli.

Meskipun untuk pencapaian tersebut dibutuhkan biaya yang jauh lebih

besar disbanding jasa angkutan lainnya. Jenis barang yang dikirim

pada umumnya adalah barang barang yang bersifat perishable (tidak

tahan lama), bernilai tinggi (expensive goods), atau barang barang

yang peka waktu (Koran, majalah, dan sebagainya). Pola transportasi

yang digunakan dapat bersifat regular maupun charter. Pola regular

digunakan terhadap maskapai penerbangan yang telah memiliki rute

tertentu dan jadwal penerbangan yang regular. Pola charter digunakan

apabila sifat kontrak adalah secara menyeluruh (borongan).

Secara umum angkutan udara dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Passenger Aircraft, barang disimpan di lower deck.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

30

b. All Cargo Aircraft, Angkutan udara yang khusus mengangkut

Cargo.

c. Mixed/ Combined Aircraft, kapl terbang yang dapat membawa

cargo/ passenger pada main deck.

3. Jasa angkutan Darat

Jasa angkutan perdagangan lintas Negara yang melalui jalur darat

hanya dimiliki oleh Negara Negara yang berbatasan darat dengan

Negara negara lain. Contoh wilayah yang memiliki batas darat dan

sering melakukan pertukaran perdagangan lewat jalurbdarat adalah

Negara Negara di wilayah Asia Tengah dan Eropa. Sarana transportasi

yang tersedia umum dipakai dalam angkutan darat adalah Jasa lereta

api (Railway company), dan jasa perusahaan Truck (Trucking

Company). Atas penyerahan muatan cargo kepada perusahaan kereta

api maka dokumen yang diterbitkan adalah consigtment note (Surat

Angkutan kereta api).

4. Jasa Angkutan multimodal

Jasa angkutan Multimodal berdasarkan Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2008 adalah angkutan barang dengan menggunakan

sedikitnya dua moda angkutan yang berbeda atas dasar satu kontrak

pengangkutan yang menggunakan dokumen dokumen angkutan

multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh operator angkutan

multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang

tersebut. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kontrak angkutan

multimoda menyangkut pengangkutan barang ekspor atau impor dari

suatu tempat ke tempat lain di dalam negeri, kemudian akan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

31

dilanjutkan dengan pemindahan (transhipment) dengan sarana

pengangkut ke luar negeri.

C. INSTANSI YANG TERKAIT DALAM KEGIATAN EKSPOR

1. Eksportir

Pihak yang melakukan kegiatan ekspor yaitu mengeluarkan barang k luar

daerah pabean, baik barang yang diprodukse sendiri maupun diambil dari

produsen. Tentunya eksportir telah memiliki pasar tujuan yang jelas.

2. Transporter /EMKL

Merupakan perusahaan yang menawarkan jasanya yaitu berupa kendaraan

dan trailer guna mengangkut container baik dari gudang penjual ke

pelabuhan maupun sebaliknya.

3. Stevedoring

Adalah perusahaan yang menyelenggarakan jasa bongkar muat barang /

container dari dermaga ke atas kapal atau sebaliknya. Perusahaan ini

menggunakan alat seperti Ganty Crane yang dilengkapi spreader.

4. Cargodoring

Perusahaan yang menawarkan jasa pemindahan barang dari dermaga ke

gudang pelabuhan atau sebaliknya.

5. Warehousing

Pihak yang menawarkan jasa penyediaan tempat penyimpanan sementara

barang atau container sebelum diteruskan ke kapal atau tempat tujuan.

6. Maskapai pelayaran

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

32

Suatu perusahaan yang menyelenggarakan jasa penyewaan ruang kapal

baik kapal barang maupun kapal penumpang.

7. Maskapai Asuransi

Perusahaan yang bergerak di bidang penutupan resiko kerugian. Dalam

hal ini penutupan resiko dapat dilakukan pada saat pengiriman maupun

penyimpanan barang.

8. Surveyor

Sebuah perusahaan yang memberikan sebuah penilaian terhadap barang

yang akan diperdagangkan. Perusahaan ini bekerja secara mandiri dan

melakukan penilaian secara professional.

9. Bea Cukai (Custom)

Perusahaan yang berada dibawah naungan Departemen keuangan, yang

melakukan pengawasan atas arus barang ekspor – impor dan memastikan

bahwa eksportir/importer telah memenuhi semua kewajiban seperti

kelengkapan dokume dan pembayaran pungutan.

10. Freight forwarder

Adalah suatu perusahaan yang yang menawarkan jas pengiriman dan

pengapala serta pengurusan dokumen kepabeanan.

11. Karantina

Merupakan sebuah badan yang melakukan kegiatan pengkarantinaan

penampungan dan pengawasan atas barang ekspor-impor yang

diperkirakan membawa penyakit, hama, kuman, yang dapat menular.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

33

2.2. GAMBARAN UMUM OBYEK PENULISAN

Bakhtera Freight World Wide adalah sebuah perusahaan Freight

Forwarding international yang beerkonsentrasi dalam hal Ocean dan Air

Freight, Penyewaan Kapal, Exibition,Pergudangan, Pengurusan Cargo

dan juga pelayanan lain. Servis perusahaan mencakup seluruh dunia

(Internasional), meliputi Asia, Australia, Eropa, USA, dan Negara lainnya

dengan didukung dengan kerjasama Tim yang baik dan juga koneksi di

seluruh dunia yang kuat dan berkualitas.

Didirikan sejak tahun 2002 di Surabaya oleh Bapak Nanang sucahyo adi,

perusahaan didukung oleh pegawai pegawai professional yang sangat

berpengalaman dan handal dalam bidangnya. Dipimpin dengan

manajement yang sangat kolektive dan memiliki pengalaman lebih dari 30

tahun dalam dunia bisnis .

Bakhtera Worldwide merupakan perusahaan yang berada di bawah

naungan dari Batasa Capital. Sebagai Perusahaan (Batasa Capital) adalah

perushaan yang bergerak di bidang keuangan focus dalam manajemen

asset, investasi, dan konsultasi keuangan.

Pada tahun 2006 perusahaan memperlebar sayapnya dengan memindahkan

kantornya ke Jakarta yang beroprasi sebagai Kantor Pusat dan didukung

oleh cabang cabangnya di seluruh Indonesia meliputi Surabaya, semarang

solo, Cirebon, dengan sub agen yang berada di Medan, padang, panjang

dan juga Balikpapan. Semua Office didukung dengan system Informasi

yang modern yang dapat mencangkup inventaris, order processing dan

juga system trucking.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

34

2.2A. STRUKTUR ORGANISASI PT. BAKHTERA TRANS CARGO

Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang menggambarkan

hubungan kerja antara pemimpin dengan bawahannya dalam menjaga

suatu bagian tugas masing-masing, disini dapat dilihat rincian tugas pokok

dan kewenangan masing-masing bagian, yang tertera dalam struktur

organisasi.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

35

STRUKTUR ORGANISASI

PT. BAKHTERA TRANS CARGO

OPERASIONAL MARKETING FINANCE

DOC

Pak Indra Bu Mega Pak Dino

CS

Pak Arga

Bu Ning Mbak Ayik

Pak Antok

BRANCH MANAGER

Goeritno G Wibisono

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

36

2.2B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING MASING BAGIAN

Dalam menjalankan kegiatan masing masing memilki Tugas dan

Tanggung Jawab sebagai berikut :

1. Branch Manager

a. Melakukan penanganan dan mengambil langkah-langkah yang

diperlukan terhadap permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas

operasional.

b. Mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional baik di lingkungan

intern dan unit kerja terkait serta pihak eksternal untuk kelancaran tugas.

c. Merencanakan langkah strategis perusahaan, mengatur target sales

untuk pencapaian target penjualan secara maksimal

d. Memonitor dan mengevaluasi pencapaian target perusahaan secara

berkelalnjutan.

e. Menjalankan tugas tugas terkait lalinnya dalam upaya pencapaian

target perusahaan.

2. Marketing

a. Mengenalkan Perusahaan baik melalui promosi langsung, iklan,

kegiatan pemasaran langsung di suatu tempat atau media lainnya.

b. Menjual produk jasa pesusahaan sesuai program dan target yang

direncanakan.

c. Melayani kebutuhan konsumen dengan baik.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

37

d. Mampu melihat dan melaporkan perubahan dalam pasar yang terkait

dalam pemasaran yang sedang dilakukan.

e. Membuat program program pemasaran yang jitu dan efektif untuk

menjaring konsumen lebih besar.

3. Finance

a. Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan.

b. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan perusahaan.

c. Melakukan transaksi keuangan perusahaan.

d. Melakukan penagihan kepada costumer.

e. Membuat laporan mengenai aktifitas keuangan perusahaan.

4. Oprasional

a. Menjalankan aktifitas perusahaan.

b. Mengelola dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasi

perusahaan.

c. Meningkatkan system oprasional dalam mendukung visi dan misi

perusahaan.

2.3. RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

1. Kepegawaian

Jumlah karyawan PT. BAKHTERA TRANS CARGO sebanyak 8 orang

yang terdiri dari Oprasional , Marketing dan Finance.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

38

PT.BAKHTERA TRANS CARGO selalu memperhatikan dan

memberikan kesejateraan para karyawan dengan cara memberikan fasilitas

–fasilitas penunjang .

2. Tanggung Jawab

PT. BAKHTERA TRANS CARGO sangat menutamakan tanggung jawab

dari setiap kegiatan yang di lakukan di perusahaan, terutama terhadap

kinerja para pelaku untuk dapat menyelesaikan setiap pekertjaan dengan

baik dan tepat waktu..Adapun jam kerja yang berlaku :

a. Jam masuk kerja pukul 08.30 WIB ,berlaku setiap hari kerja secara

teratur.

b. Jam istirahat pukul 12.00-13.00 WIB.

c. Jam pulang pukul 17.00 WIB

d. Tidak ada aktifitas Perusahaan di hari Sabtu.

e. Apabila ada karyawan yang berhalangan hadir memberitahukan

kepada perusahaan melalui personalia.

3. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungannya

Untuk memberikan dan meningkatkan kerja para karyawan diperlukan

fasilitas ataupun peralatan kerja maupun lingkungan ruang kerja,hal ini

tidak lepas dari pengawasan perusahaan secara seksama karena langsung

dapat menambah motivasi bagi karyawan atau pekerja dalam melakkan

kegiatan demi lancar nya kemajuan perusahaan.

Beberapa hal yang sangat diperhatikan oleh Perusahaan :

a. Membersihkan seluruh ruangan yang ada di dalam perusahaan.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/1409/2/3. BAB 2.pdf · Sistem distribusi barang tidak teratur. Oleh karenanya maka para pemilik barang menyadari

39

b. Menyediakan segala kebutuhan para karyawan seperti air minum dan

makanan

c. Menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan perusahaan.

Masalah ini tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab seluruh

karyawan perusahaan.

4. Bidang Usaha yang Dijalankan PT. BAKHTERA TRANS CARGO

Adapun usaha yang dilakukan PT.Bakhtera Trans Cargo adalah

perusahaan Freight Forwarding yang melayani jasa pengiriman dan juga

pengurusan barang Ekspor maupun Impor.

5. Tempat dan Kedudukan

Perusahaan berkantor di Jl. Semarang Indah Blok E2/6, 50144, Indonesia.