bab ii tinjauan pustaka 2.1. teori kepatuhan...

25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan (compliance theory) Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran dan aturan. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan go public di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dan selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan-peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi (perusahaan publik) yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam. Hal ini sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory) Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya dibidang psikologis dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Menurut Tyler (Saleh, 2004) terdapat dua perspektif dalam literatur sosiologi mengenai kepatuhan kepada hukum, yang disebut instrumental dan normatif. Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan terhadap perubahan-perubahan yang Universitas Sumatera Utara

Upload: truongdan

Post on 04-Mar-2018

217 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Kepatuhan (compliance theory)

Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan

dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada

ajaran dan aturan.

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian

laporan keuangan tahunan perusahaan go public di Indonesia telah diatur dalam

Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dan selanjutnya diatur

dalam Peraturan Bapepam tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan

Berkala. Peraturan-peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan adanya

kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi (perusahaan publik) yang

terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan

perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam. Hal ini sesuai dengan teori

kepatuhan (compliance theory)

Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya dibidang

psikologis dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses

sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Menurut

Tyler (Saleh, 2004) terdapat dua perspektif dalam literatur sosiologi mengenai

kepatuhan kepada hukum, yang disebut instrumental dan normatif.

Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong

oleh kepentingan pribadi dan tanggapan terhadap perubahan-perubahan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang

orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi.

Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai

dan konsisten dengan norma-norma internal mereka. Komitmen normatif melalui

moralitas personal (normative commitment through morality) berarti mematuhi

hukum karena hukum tersebut dianggap sebagai suatu keharusan, sedangkan

komitmen normatif melalui legitimasi (normative commitment through

legitimaty) berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum tersebut

memiliki hak untuk mendikte perilaku.

2.2. Teori Keagenan

Teori keagenan merupakan salah satu cara untuk lebih memahami

ekonomi informasi dengan memperluas satu individu menjadi dua individu yaitu

agen dan principal. Menurut Jansen dan Mecling (1976), teori ini menjelaskan

hubungan antara agen (manajemen usaha) dan prinsipal (pemilik usaha). Dalam

hubungan keagenan terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih

(principle) memerintah orang lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama

principal dan memberi wewenang kepada agent untuk membuat keputusan terbaik

bagi principle.

Informasi laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu akan

mengurangi asimetri yang erat kaitannya dengan teory agency (Kim dan

Verrechia, 1994) dalam (Saleh, 2004). Sehingga dalam hubungan keagenan,

manajemen diharapkan dalam mengambil kebijakan perusahaan terutama

kebijakan yang menguntungkan pemilik perusahaan. Bila keputusan manajemen

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

merugikan bagi pemilik perusahaan, maka akan timbul masalah keagenan

(Ismiyanti dan Hanafi, 2004)

Laporan akuntansi berupa laporan keuangan memang dimaksudkan untuk

digunakan oleh berbagai pihak, termasuk manajemen perusahaan sendiri. Namun

yang paling berkepentingan dengan laporan keuangan sebenarnya adalah para

pengguna eksternal. Informasi akuntansi ini penting bagi pengguna eksternal

terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar

ketidakpastiannya.

Para pengguna internal (para manajemen) memiliki kontak langsung

dengan entitas atau perusahaannya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan

yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi akuntansi

tidak sebesar pengguna eksternal (Irfan, 2002). Sehingga untuk mengurangi

asimetri informasi dan mencegah terjadinya konflik keagenan, sudah menjadi

kewajiban bagi pihak manajemen untuk melaporkan laporan keuangan secara

tepat waktu.

Jensen dan Meckling (1976) juga menyatakan bahwa terdapat tiga unsur

yang dapat membatasi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh agen. Unsur-

unsur tersebut adalah bekerjanya pasar tenaga manajerial, bekerjanya pasar modal

dan bekerjanya pasar bagi keinginan menguasai dan memiliki kepentingan

perusahaan (market for corporate control). Agen bisa tidak mempunyai masa

depan bila kinerjanya buruk sehingga diberhentikan oleh pemegang saham. Pasar

tenaga manajerial akan menghapus kesempatan agen yang tidak mempunyai

kinerja baik dan berperilaku menyimpang dari keinginan pemegang saham

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

perusahaan yang dikelola oleh agen. Bekerjanya pasar modal secara efisien bisa

menjadi cermin kinerja manajer dari harga saham perusahaannya. Bekerjanya

market for corporate control bisa menghambat tindakan menguntungkan diri

pengelola sendiri, dalam hal menghentikan pengelola dari jabatannya jika

perusahaan yang dikelolanya mempunyai kinerja rendah yang memungkinkan

pemegang saham baru menggantinya dengan pengelola (agent) lain setelah

perusahaan diambil alih.

2.3. Laporan Keuangan

Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan alat penguji untuk

menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Sebelum membahas secara

mendalam mengenai membaca, menganalisis dan menafsirkan kondisi keuangan

suatu perusahaan melalui laporan keuangannya, maka berikut ini akan diuraikan

terlebih dahulu mengenai definisi akuntansi laporan keuangan. Sebab

sebagaimana telah diketahui sebelumnya bahwa laporan keuangan merupakan

produk akhir dari siklus akuntansi.

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2007) disebutkan bahwa

laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan

yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai

laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi

penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu

juga termasuk skedul-skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis,

serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Tujuan laporan keuangan menurut IAI (2007) adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan tujuan pelaporan keuangan menurut

Kieso dan Weygandt (2002) adalah untuk memberikan :

1) Informasi yang berguna dalam keputusan investasi dan kredit.

2) Informasi yang berguna dalam menilai prospek arus kas.

3) Informasi mengenai sumberdaya perusahaan, klaim pada sumberdaya

tersebut, dan perubahan dalam sumberdaya tersebut.

Berikut para pengguna laporan keuangan serta kepentingannya terhadap

laporan keuangan (IAI, 2007) yaitu:

1) Investor

Para investor memanfaatkan laporan keuangan untuk membantu dalam

pengambilan keputusan apakah harus membeli, menahan atau menjual

investasi. Selain itu juga untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

membayar dividen.

2) Karyawan

Laporan keuangan memungkinkan karyawan untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan

kesempatan kerja.

3) Pemberi pinjaman

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

Pemberi pinjaman memerlukan informasi keuangan untuk memutuskan

apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4) Pemasok dan kreditur lain

Untuk mengetahui apakah jumlah yang terutang dapat dibayar pada saat

jatuh tempo.

5) Pelanggan

Berkepentingan mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama

apabila antara perusahaan dan pelanggan terlibat dalam perjanjian jangka

panjang.

6) Pemerintah

Pemerintah memerlukan informasi keuangan untuk mengatur aktivitas

perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan dasar untuk menyusun

statistic pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7) Masyarakat

Menyediakan informasi agar masyarakat dapat mengetahui

perkembangan kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya.

Selain itu juga perusahaan membantu memberikan kontribusi pada

perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan.

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi

dalam laporan keuangan menjadi berguna bagi pemakai laporan keuangan.

Terdapat empat karakteristik pokok laporan keuangan yaitu (IAI, 2007) :

1) Dapat dipahami

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

Kualitas penting informasi yang dapat ditampung dalam laporan

keuangan adalah kemudahannya untuk dapat segera dipahami oleh

pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memilki pengetahuan

yang memadai tentang aktivitas dan bisnis akuntansi, serta kemauan

untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun

demikian, informasi kompleks yang dimasukkan dalam laporan keuangan

tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi

tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tertentu.

2) Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki

kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai

dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini,

atau masa depan, membantu mengkoreksi hasil evalusi mereka di masa

lalu.

3) Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki

kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan

material, dan dapat diandalkan oleh pemakainya sebagai penyajian yang

tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan

atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi tersebut

secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan

jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan huku masih

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan mengakui jumlah

seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun tepat untuk

mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.

4) Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar

periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan

kinerja keuangan perusahaan. Pemakai juga harus dapat

memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk

mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan

secara relatif.

Salah satu kendala informasi yang relevan dan andal adalah tepat waktu,

apabila terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka

informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Pelaporan keuangan

publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang

pasar modal, yang telah diperbarui dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2.

Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-36/PM/2003 yang berlaku

sejak tanggal 30 September 2003 tentang kewajiban penyampaian laporan

keuangan berkala (akhir tahun dan tengah tahunan) yang disusun berdasarkan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia. Pelaporan

dan publikasi laporan keuangan tahunan yang diaudit dan laporan tengah tahunan

yang tidak diaudit adalah bersifat wajib, sedangkan penyampaian laporan

keuangan triwulan bersifat sukarela.

2.4. Ketepatan Waktu (Timeliness)

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

Menurut IAI (2007) bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi

para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan

kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil.

Menurut Baridwan (1997) tepat waktu diartikan bahwa informasi harus

disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk

membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk

menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Ketepatan waktu tidak

menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimunkingkan jika laporan

keuangan tidak tepat waktu.

Menurut Mc Gee (2007) salah satu cara umtuk mengukur transparansi dan

kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu. Rentang waktu antara

tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan

diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang

dilaporkan.

Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi

empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi

laporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut

yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

mendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah

satunya adalah kendala ketepatan waktu.

Hendriksen dan Van Breda (2006) dalam Adhy (2010) menyatakan bahwa

informasi tidak dapat relevan jika tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagi

pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi

keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya, tetapi relevansi

tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah

batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan dan

penyajian selanjutnya informasi akuntansi yang dilakukan secepat mungkin untuk

menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu

juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu

yang teratur yang memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada

gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.

Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, maka

penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diambil dikatakan tepat waktu

apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah

tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Keterlambatan

laporan keuangan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Secara tidak langsung, para investor mungkin

menanggapi keterlambatan tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

Secara langsung, sebagai contoh di pasar modal Indonesia pada tahun 2009,

perusahaan-perusahaan publik yang melanggar prinsip keterbukaan informasi

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

denngan tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu telah

dikenakan sanksi administrasi dan denda.

2.5. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan

keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan faktor

yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan

hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan

(profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan

untuk menarik modal dari kas. Dalam melakukan analisis perusahaan, di samping

melihat laporan keuangan perusahaan, juga harus dilakukan dengan melakukan

analisis rasio keuangan. Rasio profitabilitas terbagi menjadi dua jenis rasio, yaitu:

1) Rasio profitabilitas yang terkait dengan penjualan

2) Rasio yang berkaitan dengan investasi

Gibron (2001), profitability is the ability of a firm to generate earnimgs. It

is measured relative to a number of bases, such as assets, sales, and investment.

Gibson mengartikan profitabilitas dengan kemampuan suatu perusahaan untuk

meningkatkan laba perusahaan. Profitabilitas ini diukur dengan membandingkan

laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolok

ukur keberhasilan perusahaan seperti aktiva perusahaan, penjualan dan investasi,

sehingga dapat diketahui efektivitas pengelolaan keuangan dan aktiva dalam

perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

Menurut Ang (1997), rasio rentabilitas dan profitabilitas menunjukkan

keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Return on Asset

(ROA) biasanya disebut sebagi hasil pengembalian atas total aktiva. Rasio ini

mencoba mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan.

ROA yang digunakan diukur dengan membagi laba bersih (Net Income After

Tax) dengan total aktiva (Average Total Asset), dapat dirumuskan sebagai berikut

:

ROA = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

x 100

2.6. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to equity ratio dikenal juga sebagai rasio financial leverage.

Menurut Ang (1997), debt to equity ratio digunakan untuk mengukur tingkat

leverage (penggunaan hutang) terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki

perusahaan. Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan aset dan

sumber dana (source of fund) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan

maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Tingginya rasio

debt to equty mencerminkan tingginya rIsiko perusahaan. Tingginya rIsiko ini

menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa

melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok ataupun bunganya

Debt to equty ratio merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan

ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal

sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini dapat

dihitung denan rumus, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

DER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟′𝑠 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

2.7. Kualitas Auditor

Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam merupakan laporan

keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik. Auditor yang berkualitas tinggi

harus memenuhi Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). Standar umum pertama

menyebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Standar

umum yang kedua mengatur sikap mental independen auditor dalam tugasnya.

Standar umum yang ketiga menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit dan

penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya

dengan cermat dan seksama.

2.8. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian telah dilakukan oleh para peneliti dan para akademisi

sebelumnya mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa variabel. Seperti

Adhy (2010) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang

listing di BEI periode 2006-2008 dengan hasil pengujian hipotesis yang

menunjukkan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi

perusahaan, kepemilikan publik dan reputasi KAP berpengaruh signifikan

terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

ditemukan bukti bahwa likuiditas, leverage keuangan dan opini auditor

berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Dwiyanti (2010) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan

waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa profitabilitas dan struktur

kepemilikan secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan, sedangkan Debt to Equity Ratio, kualitas auditor dan

pergantian auditor tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan

perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI.

Sedangkan Situmorang (2010) meneliti mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan perkebunan

dan pertambangan Go Publik di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel laba (rugi), variabel umur perusahaan, dan variabel likuiditas

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu, variabel

likuiditas, variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap ketepatan waktu, sedangkan variabel reputasi KAP berpengaruh positif

dan signifikan terhadap ketepatan waktu, dan laporan audit report lag berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Ukago (2004) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan di BEJ. Objek

penelitiannya adalah pada perusahaan yang terdaftar di Indonesian Capital Market

Directory dan mempublikasikannya ke BAPEPAM periode tahun 2000-2002.

Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya di mana rata-rata

perusahaan tepat waktu di atas 50%, namun temuan-temuan ini menunjukkan ada

kecenderungan meningkat untuk perusahaan yang tidak tepat waktu. Hasil uji

logistic regression akhirnya menemukan bukti empiris bahwa variabel debt to

equity ratio, profitability dan operation of complexity untuk tahun 2002 secara

signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan,

sedangkan variabel firm size, insider ownership concentration untuk tahun 2000,

debt to equity ratio, profitability, indsider ownership concentration dan outsider

ownership concentration untuk tahun 2001, serta firm size, profitability dan

insider owner concentration untuk tahun 2002 tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Kadir (2008) menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio

gearing, pos luar biasa, umur perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional terhadap waktu pelaporan keuangan. Objek penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2005 dan 2006. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kepemilikan manajerial

dan kepemilikan institusional terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan perusahaan. Sedangkan ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing,

pos luar biasa, dan umur perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan

waktu publikasi laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

Wulantoro (2011) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi ketepatan waktu publikasi laporan keuangan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa faktor profitabilitas, solvabilitas, reputasi Kantor Akuntan

Publik yang digunakan dan struktur kepemilikan internal berpengaruh signifikan

terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan. Faktor ukuran perusahaan

dan opini auditor tidak menunjukkan adanya pengaruh yang sigifikan terhadap

ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.

Noviandi (2007) menguji faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan

waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode

2003-2005. Ada pun faktor-faktor yang diuji adalah ukuran perusahaan,

profitability, kompleksitas operasi, umur perusahaan, dan item-item luar biasa

(extra ordinary). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusaan tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian

laporan keuangan. Semakin besar perusahaan, maka penyampaian laporan

keuangan akan semakin lambat. Umur perusahaan dan kompleksitas operasi juga

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyampaian laporan keuangan

perusahaan. Sedangkan profitabilitas dan item-item luar biasa memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Sedangkan Putri (2010) melakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian ini bahwa rasio gearing, profitabilitas,

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

solvabilitas, ukuran perusahaan, dan kepemilikan publik secara signifikan

mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Tahun Penelitian

Peneliti Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

2004 Ukagko Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan di BEJ

Variabel independen: Debt to equity ratio, firm size, profitability, outsider ownership concentration, insider ownership concentration, dan operation of complexity

Variabel dependen: ketepatan waktu

Debt to equity ratio, profitability dan operation of complexity untuk tahun 2002 secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Sedangkan firm size, insider ownership concentration untuk tahun 2000, Debt to equity ratio, profitability, outsider ownership concentration, dan insider ownership concentration untuk tahun 2001, serta firm size, profitability dan insider ownership concentration untuk tahun 2002 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

waktu pelaporan keuangan perusahaan.

2007 Noviandi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ Periode 2003-2005

Variabel independen: Ukuran perusahaan, profitability, kompleksitas operasi, umur perusahaan, dan oxtra ordinary.

Variabel dependen: ketepatan waktu

Ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kompleksitas operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu.

Sedangkan profitabilitas dan item extra ordinary memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyampaian laporan keuangan perusahaan.

2008 Kadir Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ

Variabel independen: Ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, pos luar biasa, umur perusahaan, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional

Variabel dependen: ketepatan waktu

Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Sedangkan ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, pos luar biasa, dan umur perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

perusahaan.

2010 Adhy Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang listing di BEI periode 2006-2008

Variabel independen: Profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, likuiditas, leverage keuangan, opini auditor dan reputasi KAP

Variabel dependen: Ketepatan waktu

Profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Sedangkan likuiditas, leverage keuangan dan opini auditor tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

2010 Dwiyanti Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Variabel independen: Profitabilitas, struktur kepemilikan, debt to equity ratio, kualitas auditor, dan pergantian auditor.

Variabel dependen: Ketepatan waktu

Profitabilitas dan struktur kepemilikan secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Sedangkan debt to equity ratio, kualitas auditor, dan pergantian auditor tidak berpenngaruh pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

perusahaan.

2010 Situmorang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan Go Public di BEI

Variabel independen: Laba (rugi), umur perusahaan, likuiditas, ukuran perusahaan, reputasi KAP dan laporan audit report lag.

Variabel dependen: Ketepatan waktu

Laba (rugi), umur perusahaan dan likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu.

Ukuran perusahaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ketepatan waktu.

Sedangkan reputasi KAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu, dan laporan audit report lag berpengaruh negatif dan signifikan tethadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

2010 Putri Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

Variabel independen: Rasio gearing, profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan kepemilikan publik

Variabel dependen: Ketepatan waktu

Rasio gearing, profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan kepemilikan publik secara signifikan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.

2011 Wulantoro Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Variabel independen: Provitabilitas,

Profitabilitas, solvabilitas, reputasi KAP dan

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010

solvabilitas, reputasi KAP, struktur kepemilikan internal, ukuran perusahaan, dan opini auditor.

Variabel dependen: Ketepatan Waktu

struktur kepemilikan internal berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.

Sedangkan ukuran perusahaan dan iopini auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.

2.9. Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran mengenai hubungan antar variabel-variabel yang

telah dijelaskan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

-

+

+

Kualitas auditor

(X3)

Profitabilitas

(X2)

Debt to equity ratio

(X1)

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan (Y)

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

Keterangan: - Menyatakan hubungan negatif antara variabel independen dengan variabel

dependen (X1 berpengaruh negatif terhadap Y) + Menyatakan hubungan positif antara variabel independen dengan variabel

dependen (X2 dan X3 berpengaruh positif terhadap Y)

2.10. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah penjelasan sementara yang harus diuji kebenarannya

mengenai masalah yang sedang dipelajari, dimana suatu hipotesis selalu

dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau

lebih. Perumusan hipotesis dapat dikembangkan berdasarkan hubungan antara

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

adalah debt to equity ratio. Profitabilitas, dan kualitas auditor.

1. Hubungan debt to equty dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan

Rasio debt to equity juga dikenal sebagai rasio financial leverage.

Tingginya debt to equity ratio mencerminkan tingginya risiko keuangan

perusahaan. Tingginya risiko ini menunjukkan adanya kemungkinan

bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya

baik berupa pokok maupun bunganya. Risiko perusahaan yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan.

Sedangkan kesulitan keuangan dianggap buruk yang akan mempengaruhi

kondisi perusahaan di mata publik. Sehingga pihak manajemen cenderung

akan menunda penyampaian laporan keuangan yang membuat berita

buruk. Berkaitan dengan teori agensi, maka agen harus bisa mengelola

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila perusahaan memiliki

sedikit hutang maka masih bisa dikatakan wajar karena hutang tersebut

bisa memperbesar arus kas masuk dan dapat digunakan untuk

menghasilkan laba perusahaan lebih banyak. Tetapi bila hutang

perusahaan terlalu besar (Debt to equity ratio terlalu besar) maka

perusahaan tidak akan dapat membayar pinjaman dan bunga pinjaman,

sehingga agen berusaha untuk menunda penyampaian informasi. Oleh

karena itu, semakin tinggi rasio debt to equty suatu perusahaan maka

perusahaan tersebut akan semakin tidak tepat waktu dalam penyampaian

laporan keuangan (menunda informasi). Menurut Rini (2010) sebagian

besar perusahaan yang tepat waktu maupun tidak tepat waktu dalam

pelaporan keuangan mempunyai hutang lebih dari Rp 100.000.000.000,00.

Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang mempunyai hutang

banyak ingin mengumumkan laporan keuangan perusahaan khususnya

ditujukan pada pihak kreditor dengan tujuan agar kreditor mengetahui

kinerja perusahaan dan mengetahui kemampuan perusahaan dalam

membayar pinjaman dari kreditor. Berdasarkan uraian di atas, maka

hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai berikut :

H1 : debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan.

2. Hubungan profitabilitas dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan

Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam

menghasilkan keuntungan. Dengan semakin besar rasio profitabilitas maka

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

semakin baik pula kinerja perusahaan sehingga perusahaan akan

cenderung untuk memberikan informasi tersebut pada pihak lain yang

berkepentingan. Sehingga dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita

baik (good news) bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki berita baik

tidak akan menunda penyampaian informasi. Seperti yang telah

dikemukakan oleh Owusu dan Ansah (2000) bahwa profitabilitas dapat

mempengaruhi perilaku ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan

uraian di atas, maka hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai berikut :

H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan.

3. Hubungan kualitas auditor (KAP) dengan ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan

De Angelo (1981) dalam Annisa (2004) mendefinisikan kualitas auditor

sebagai gabungan probabilitas pendeteksian dan pelaporan kesalahan

laporan keuangan yang material. Beliau menyimpulkan bahwa Kantor

Akuntan Publik yang lebih besar, kualitas audit yang dihasilkan juga lebih

baik. Kualitas auditor yang mengaudit perusahaan sangat penting, auditor

yang berkualitas merupakan informasi yang baik sehingga manejemen

akan segera menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh kantor

akuntan publik yang memiliki reputasi baik. Perusahaan yang diaudit oleh

KAP yang berkualitas baik akan melaporkan laporan keuangan perusahaan

lebih tepat waktu dibandingkan perusahaan yang diaudit oleh KAP yang

kurang berkualitas. Hal ini disebabkan KAP besar mampu mengerjakan

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35177/4/Chapter ll.pdf · yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi

pekerjaan auditnya secara lebih efisien dan efektif sehingga dapat selesai

secara tepat waktu. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat

disusun adalah sebagai berikut:

H3 : Kualitas auditor ( KAP) berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara