bab ii tinjauan pustaka 2.1 peningkatan peran badan … · 2018. 8. 15. · 15 bab ii . tinjauan...

16
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah 2.1.1 Hakikat Peningkatan Nurhasanah dkk (2007:799) menyatakan bah wa kata tingkat mempunyai arti 1) susunan yang ber lapis-lapis atau berlenggek-lenggek seperti lenggek rumah, tumpuan pada tangga; 2) tinggi rendah martabat (kedudukan,jabatan,kemajuan,peradaban); 3) batas waktu (masa). Disisi lain Poerwadarminta (2006:1280-1281) mengmukakan bahwa kata tingkat berarti lapis dari sesuatu yang bersusun atau berlenggek-lenggek. Tingkatan berarti tinggi rendah martabat (keduduk an, jabatan, kemajuan, peradaban). Kata meningkat mempunyai arti 1) menginjak (tangga), 2) naik (dalam berbagai-bagai arti seperti meninggi,mengatas, mem bubung, 3) beralih kepada (peristiwa, masa, bulan), 4) menjadi bertambah banyak (hebat, sangat, gen ting). Sedangkan kata meningkatkan mempunyai arti 1) menaikkan (derajat, taraf), mempertinggi, memper hebat, 2) mengangkat diri, memegahkan diri. Kata peningkatan mempunyai arti proses, cara, perbuat an, meningkatkan.

Upload: others

Post on 01-Aug-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi

te Sekolah

2.1.1 Hakikat Peningkatan

Nurhasanah dkk (2007:799) menyatakan bah

wa kata tingkat mempunyai arti 1) susunan yang ber

lapis-lapis atau berlenggek-lenggek seperti lenggek

rumah, tumpuan pada tangga; 2) tinggi rendah

martabat (kedudukan,jabatan,kemajuan,peradaban);

3) batas waktu (masa).

Disisi lain Poerwadarminta (2006:1280-1281)

mengmukakan bahwa kata tingkat berarti lapis dari

sesuatu yang bersusun atau berlenggek-lenggek.

Tingkatan berarti tinggi rendah martabat (keduduk

an, jabatan, kemajuan, peradaban). Kata meningkat

mempunyai arti 1) menginjak (tangga), 2) naik (dalam

berbagai-bagai arti seperti meninggi,mengatas, mem

bubung, 3) beralih kepada (peristiwa, masa, bulan),

4) menjadi bertambah banyak (hebat, sangat, gen

ting). Sedangkan kata meningkatkan mempunyai arti

1) menaikkan (derajat, taraf), mempertinggi, memper

hebat, 2) mengangkat diri, memegahkan diri. Kata

peningkatan mempunyai arti proses, cara, perbuat

an, meningkatkan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

16

Dalam penggunaan kalimat makna peningkat

an adalah suatu proses, perbuatan maupun usaha

kegiatan untuk menuju kearah yang lebih baik lagi

dari pada sebelumya. Dari rendah pengetahuan

menjadi bertambah pengetahuan, dari cukup baik

peran sertany menjadi baik.

Dengan demikian pengertian peningkatan ada

lah suatu upaya /usaha yang dilakukan oleh sese

orang guru, instruktur, dosen, nara sumber untuk

membantu Siswa, peserta pendidikan dan pelatihan,

menuju kepada situasi dan kondisi yang lebih baik.

2.1.2 Hakikat Peran

Kata peran serta menurut Surayin (2009) ada

lah:

“merupakan seperangkat derajat yang diha rapkan terhadap seseorang atau sesuatu. Dalam perkembangannya seiring dengan tuntutan demokrasi, peran serta sudah mengalami pergeseran makna.”

Sedangkan Saptoyo (2003) mngemukakan bah

wa:

“peran serta adalah keikutsertaan masya rakat dalam tahapan setiap pem bangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sam pai pada evaluasi program.”

Sementara Saptoyo (2003) memetakan peran

serta dalam tiga makna, yaitu:

“kemauan untuk menyatakan aspirasi dan pikirannya, keterlibatan dalam proses pem bangunan,dan keikutsertaan dalam mengon trol jalannya pem bangunan.”

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

17

Davis (dalam Mulyasa,2003) memberikan

definisi partisipasi sebagai berikut:

“mental dan emotional invelopment of a person in a group situasional which encou rage him to contribute to group goodang share responbility for them” (keterli batan metal dan emosional dari seseorang dalam situasi kelompok yang menggerakkannya

untuk memberikan kontribusi bagi terca painya tujuan kelompok dan berbagi tang gung jawab).”

Definisi peran serta memberikan gambaran

bahwa peran serta merupakan keterlibatan mental

dan emosional, bukan aktivitas lahiriah saja.

Keterlibatan orang dalam suatu kelompok lebih

bersifat psikologis daripada fisik. Oleh karena itu

keterlibatan orang bukan saja dalam suatu tugas

akan tetapi dalam keterlibatan diri. Ide dari peran

serta adalah motivasi seseorang untuk mengem

bangkan inisiatif dan kreatifitas ke arah ter capainya

suatu tujuan. Ide peran serta merupakan peneri

maan tanggung jawab bersama dalam aktifitas

kelompok. Peran serta merupakan proses sosial

dimana mereka lebih menyertakan diri nya dalam

kelompok organisasi serta berkeinginan kerja, dan

kemudian mendapatkan hasil. Persaan kebersamaan

lebih menonjol dalam menghadapi masalah kerja

daripada kepentingannya sendiri. Adanya peran serta

dapat mendorong mereka lebih bertanggung jawab

secara sosial atas semua anggota daripada sekedar

tangung jawab mekanis (Mulyasa,2003).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

18

2.1.3 Hakikat Badan Pertimbangan

Kata pertimbangan berasal dari kara “timbang”

memperoleh awalan per dan akhiran an. Nurhasanah

dkk (2007:798) meengartikan bahwa kata timbang

berarti tidak berat sebelah;sama berat. Sementara

Poerwadarminta (2006:1280-1273) mengartikan

bahwa kata “timbang” mempunyai arti sama berat.

Di era otonomi daerah yang tengah bergulir di

masa sekarang ini, keterlibatan masyarakat serta

partisipasinya menjadi alat ukur dalam keberhasilan

kebijakan dan program pada berbagai bidang, salah

satunya bidang pendidikan. Untuk itu, sebagai

badan atau lembaga yang non-struktural, dalam

perannya sebagai badan yang memberikan pertim

bangan atau nasihat, badan pertimbangan Komite

Sekolah memiliki peran sebagai jembatan dalam

menggali berbagai aspirasi masyarakat. Aspirasi

tersebut kemudian dibahas dalam forum musya

warah Komite Sekolah untuk dimasukkan dalam

perencanaan sekolah.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 044/u/2002 Ten

tang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Menteri

Pendidikan Nasional Komite Sekolah berperan

sebagai: 1) Pemberi pertimbangan (advisory agency)

dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

19

pendidikan di satuan pendidikan; 2) Pendukung

(supporting agency), baik yang berwujud financial,

pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan

pendidikan di satuan pendidikan; 3) Pengontrol (con

trolling agency) dalam rangka transparansi dan

akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pen

didikan di satuan pendidikan; 4) Mediator antara

pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan

pendidikan.

Sedangkan salah satu Peran Badan pertimbang

an Komite Sekolah adalah memberikan pertimbang

an dalam hal Perencanaan Sekolah iang meliputi:

1)Mengidentifikasi sumber daya pendidikan dalam

sekolah, 2)Memberikan masukan untuk penyusunan

RAPBS, 3) Menyelenggarakan rapat RAPBS (sekolah,

orangtua siswa, masyarakat), 4) Memberikan pertim

bangan perubahan RAPBS, 5) Ikut mengesahkan

RAPBS bersama kepala sekolah.

2.1.4 Hakikat Komite Sekolah

Menurut Nanang Fattah (2004:118) mengemu

kakan bahwa:

“Komite Sekolah merupakan suatu badan atau lembaga non politis dan non profit, yang dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh para Stakeholders pendidikan ditingkat seko lah sebagai repre sentasi dari berbagai unsur yang bertang gung jawab terhadap peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan.”

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

20

Disi lain Malik Fajar (2002:12) mendefiniskan

bahwa:

“Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada jalur pendi dikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.”

Nama komite sekolah ini disebut sebagai nama

generik, dengan arti nama badan ini boleh berbeda-

beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing

satuan pendidikan. Nama komite sekolah bisa

diganti dengan Komite Pendidikan, Komite pendi

dikan yang tercantum dalam (Depdiknas,2003:6)

pasal 56 ayat 3 yang menyebutkan bahwa;

“komite sekolah/madrasah, sebagai lam bang Mandiri, dibentuk dan beperan

dalam meningkatkan mutu pelayanan de ngan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga sarana dan prasa

rana serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.”

2.2 Hakikat In House Training

Dalam hal pengertian In House training,

Abdurokhman (2014:7) menyatakan bahwa:

“In House Training adalah pelatihan yang dilakukan bagi karyawan di tempat kerjanya dengan cara mengundang pelatih yang professional.”

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

21

Disisi lain Sudarwan Danim (2013:30) menye

butkan bahwa:

“Pelatihan dalam IHT adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal dikelompok kerja guru, sekolah atau tempat lain yang ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatih an. Strategi pe ningkatan kompetensi guru melalui IHT dilaksanakan berdasarkan pemi kiran bahwa sebagian dalam meningkatkan kompetensi tidak harus dilaksanakan seca ra eksternal, tetapi dapat dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi yang belum dimiliki oleh guru lain”

Sementara Inyoman Sueta (2010:14) menyata

kan bahwa:

“In-House Training adalah pelatihan yang terjadi atas permintaan suatu komunitas tertentu apakah itu lembaga profit ataupun non profit.”

Fitroh Hanrahmawan (2010:85) juga menyum

bangkan gagasan tentang pengertian In House Trai

ning, bahwa:

“In House Training adalah: upaya me ningkatkan keahlian dan keterampilan se seorang atau sekelompok orang dengan cara mendatangkan tenaga ahli/profesional/

praktisi keinstitusi atau lembaga.”

Dengan demikian dari ungkapan-ungkapan

diatas dapat digaris bawahi bahwa definisi In House

training (IHT) menitik beratkan pada kegiatan pelatih

an di lembaga/perusahaan yang bertujuan untuk

mening-katkan sikap, pengetahuan dan keterampilan

sesuai dengan kebutuhan para peserta pelatihan.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

22

Sehingga dengan uraian tersebut dapat

dirangkum bahwa In House Trining (IHT) merupakan

kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dilembaga

sekolah/perusahaan, dengan memberdayakan nara

sumber/instruktur dari dalam atau luar lembaga

sekolah/perusahaan yang bertujuan untuk mening

katkan sikap,pengetahuan, dan keterampilan se

seorang sesuai dengan kebutuhan/ bidang pekerja

an para peserta pelatihan.

2.2.1 Tujuan In House Training

Secara umum, tujuan In-House Training yaitu

untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

yang didayagunakan instansi terkait, sehingga pada

akhirnya dapat lebih mendukung dalam upaya

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Selain hal

tersebut di atas, sasaran pelatihan internal ini antara

lain: menciptakan interaksi antara peserta (yang

berasal dari berbagai unit kerja yang berbeda)

termasuk dengan narasumber untuk saling sharing

informasi yang berkaitan informasi yang up-to date

tentang teknologi informasi dan aplikasinya diling

kungan instansi yang terkait serta mempererat rasa

kekeluargaan/kebersamaan, meningkatkan motivasi

baik bagi peserta maupun bagi narasumber untuk

membiasakan budaya pembelajaran yang berkesi

nambungan, untuk mengeksplorasi permasalahan-

permasalahan yang dihadapi di lapangan yang ber

kaitan dengan peningkatan efektifitas kerja, sehingga

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

23

dapat diformulasikan solusi pemecahannya secara

bersama-sama.

2.2.2 Langkah-langkah In house Training

Setiap kegiatan pendidikan dal latihan, dapat

menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan

keinginan penyelenggara kegiatan.

Dalam kegiatan pendidikan dan latihan dengan

menggunakan model In House Training yang

dilaksanakan untuk meningkatkan peran badan

pertimbangan komite sekolah di gugus lokantara

kecamatan Temanggung menggunakan langkah-

langkah-langkah dikemukakan oleh Goad (Fitroh

Hanrahmawan, 2010: 81) antara lain terdiri dari:

1) Analisis kebutuhan pelatihan (analyze to

determine training requirements),

2) Desain pendekatan pelatih an (design the training

approach),

3) Pengembangan materi pelatihan (develop the train

ing materials),

4) Pelaksanaan pelatihan (conduct the training), dan

5) Evaluasi dan pemutakhiran pelatihan (evaluate

and update the training).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

24

2.3 Penelitian Tindakan

Suharsimi Arikunto (2010:33) menyatakan

bahwa :

“ Penelitian tindakan merupakan penelitian eksperimen berkesinambungan dan berkelan jutan. Alasan dilakukannya berkelanjutan karena penelitian tindakan bermaksud meng

uji proses, sehingga kenyamanan dan kelan caran proses tersebut dirasakan oleh siswa sebagai pembelajar an yang menyenangkan dan isinya enak ditang kap.”

Disisi lain Dirjen PMPTK Depdiknas (2009:15)

menyebutkan bahwa:

“penelitian tindakan merupakan peneli tian eksperimen dengan ciri yang khu sus. Jika dalam penelitian eksperimen peneliti ingin mengetahui akibat dari sua tu perlakuan (treatment, tindakan, atau “sesuatu” yang dilakukan), maka pada penelitian tindakan, peneliti mencermati kajiannya pada proses dan akibat dari tindakan yang dibuatnya. Berdasar ha sil pencermatan itulah, kemu dian dila kukan tindakan lanjutan yang merupa kan perbaikan dari tindakan perta ma (dise but sebagai siklus), untuk dapat memperoleh informasi yang mantap tentang dampak tindakan yang dibua tnya.”

Adelman (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010:

142) menyimpulkan bahwa:

“penelitian tindakan merupakan suatu pro ses yang memberikan kepercayaan pada pengembangan kekuatan berfikir reflektif, diskusi, penen tuan keputusan dan tindakan oleh orang-orang biasa, berpartisipasi dalam penelitian kolektif dalam mengatasi kesulit an-kesulitan yang mereka hadapi dalam kegiatannya.”

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

25

Berdasarkan beberapa pendapat diatas

dapat di garis bawahi bahwa definisi penelitian

tindakan adalah merupakan penelitian eksperimen

yang berkesinambungan dan berkelanjutan, dengan

maksud untuk menguji proses, sehingga proses

belajar dan mengajar dirasakan adanya kenyamanan

dan kelancaran. sehingga siswa merasakan terjadi

nya pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan (Pakem).

2.4 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Siska Yuni Larasati

(2009) dengan judul Peran Komite Sekolah Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SMA Rongolawe

Kota Semarang menunjukkan bahwa Data yang

diperoleh melalui alat pengumpul data yang diguna

kan adalah metode wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara

dengan beberapa pihak sekolah dapat diketahui

bahwa belum atau tidak semua peran komite sekolah

dilakukan. Dalam menjalankan tugas dan perannya

masih ada kekurangan. Peran komite sekolah

sebagai pemberi pertimbangan diwujudkan dalam

bentuk pemberian pertimbangan terhadap penyedia

an dan penggunaan sarana dan prasarana yang dibu

tuhkan oleh sekolah. Komite sekolah juga mem

berikan pertimbangan terhadap penggunaan dan

pemanfaatan anggaran atau dana yang diperoleh

sekolah, memberikan masukan tentang rancangan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

26

anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS).

Peran komite sekolah sebagai pendukung berupa

dukungan materiil dan moril. Peran sebagai

pengontrol dengan melakukan pengawasan terhadap

alokasi anggaran untuk pelaksanaan program

sekolah dan melakukan pengawasan terhadap

partisipasi sekolah pada program sekolah. Komite

sekolah juga berperan serta dalam rangka

transparansi penggunaan alokasi dana pendidikan

yang berasal dari pusat agar lebih dapat dipertang

gungjawabkan. Peran komite sebagai mediator

sejauh ini wujudnya berupa penghubung antara

kepala sekolah dengan masyarakat, kepala sekolah

dengan dewan pendidikan serta kepala sekolah

dengan sekolah itu sendiri dalam hal ini guru, staf

karyawan dan murid. Saran yang diajukan dalam

penelitian ini adalah seharusnya komite sekolah

lebih memahami lagi apa yang menjadi tugas dan

perannya seperti halnya terdapat dalam AD / ART

sekolah. Sekolah, yayasan dan komite sekolah serta

mastyarakat dalam hal ini adalah orang tua murid

bisa lebih bekerja sama dalam meningkatkan mutu

pendidikan, lebih sering melakukan koordinasi

dengan jalan diadakannya dialog secara periodik

untuk membicarakan masalah yang dihadapi sekolah

baik masalah sarana dan prasarana, penggunaan

dana hingga pada masalah siswa atau murid.

Penelitian yang dilakukan Sagala, Syaiful

Purwanti, Dwi Endah Jenny, Dumoro (2012) dengan

judul Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Menin

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

27

gkatkan Kualitas Manajemen Sekolah menunjukkan

bahwa pada umumnya fasilitas dan SDM dari komite

sekolah masih relatif kurang dan kegiatan yang

dilakukan masih perlu ditingkatkan dalam menjalan

kan peran dan fungsinya. Pemberdayaan komite

sekolah belum maksimum, ditunjukkan dengan

masih banyaknya anggota komite sekolah belum

pernah mengikuti pelatihan/workshop tentang

masalah komite sekolah. Pengetahuan anggota

komite sekolah tentang peran dan fungsi serta impli

kasinya di lapangan perlu ditingkatkan. Telah disu

sun suatu modul/materi dalam meningkatkan

pengeta huan komite dalam rangka pemberdaya

annya. Diharapkan pemerintah (Gubernur Sumatera

Utara) melalui Dinas Pendidikan melakukan pembina

an/pemberdayaan komite sekolah, yakni dengan

meningkatkan peran dan fungsinya dalam mening

katkan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendi

dikan.

2.5 Kerangka Pikir

Sekolah merupakan suatu sistem sosial yang

memperoleh input sumber daya (sumber daya manu

sia, siswa, finansial, dan lain-lain) dari lingkungan

yang selanjutnya diproses di sekolah dan akhirnya

menghasilkan output yang akan dikembalikan ke

lingkungan (masyarakat). Hal ini menunjukkan bah

wa sekolah merupakan organisasi yang tidak dapat

berdiri sendiri, tidak dapat berkembang dan menca

pai kemajuan tanpa keterlibatan dari lingkungan.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

28

Sekolah merupakan organisasi yang tidak terpisah

kan dari lingkungan.

Untuk meningkatkan mutu sekolah maka diper

lukan kerjasama antara sekolah, masyarakat, dan

lingkungan. Masyarakat disini yang dimaksud adalah

peran serta Komite Sekolah di Satuan Pendidikan.

Dalam era Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

pengelolaan pendidikan perlu dibenahi selaras de

ngan tuntutan perubahan yang dilandasi oleh ada

nya kesepakatan, komitmen, kesadaran, kesiapan

membangun budaya baru dan profesionalisme dalam

mewujudkan “Masyarakat Sekolah” yang memiliki

loyalitas terhadap peningkatan mutu sekolah.

Sekolah membutuhkan pertisipasi dari masya

rakat disekitar lingkungan. Partisipsi ini perlu

dikelola dan dikoordinasikan dengan baik agar lebih

bermakna bagi sekolah, terutama dalam peningkatan

mutu dan efektifitas pendidikan lewat suatu wadah

yaitu komite sekolah disetiap satuan pendidikan.

Dengan demikian pelaksanaan MBS disatuan pendi

dikan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diha

rapkan.

Namun yang terjadi dilapangan peran Komite

Sekolah ini belum sesuai dengan apa yang diharap

kan. Hal ini terjadi karena Komite Sekolah belum

mengerti dan mamahami peran dan fungsinya seba

gai Komite Sekolah. Untuk itu perlu dilakukan pem

binaan Komite Sekolah agar Komite Sekolah lebih

mengerti dan memahami peran dan fungsinya.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

29

Pembinaan secara umum diartikan sebagai

usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan

guna mencapai suatu tujuan tertentu. Dan diha

rapkan melalui pembinaan pelatihan model In House

Training ini nantinya akan meningkatkan peran

badan pertimbangan Komite Sekolah di gugus lokan

tara kecamatan Temanggung Kabupaten Temang

gung.

2.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir tersebut diatas

peneliti dapat merumuskan hipotesis penelitian

yaitu:

1. Penerapan program pelatihan In House training

diduga dapat meningkatkan peran badan pertim

bangan komite sekolah dii gugus lokantara

kecamatan Temanggung

2. Penerapan program pelatihan In House Training

dapat meningkatkan peran badan pertimbangan

komite sekolah khususnya dalam memberikan

masukan, pertimbangan, dalam penyusunan Ren

cana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) di gugus

lokantara Kecamatan Temanggung apabila mini

mal tiga (3) dari lima (5) pengurus komite sekolah

melaksanakan peran sertanya sebagai badan

pertimbangan dalam penyusunan RAKS/RAPBS.

Sedangkan RAKS yang disusun meliputi delapan

(8) Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan … · 2018. 8. 15. · 15 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah . 2.1.1 Hakikat

30