bab ii tinjauan pustaka 2.1 pengertian peranan

18
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Peranan 1. Menurut Kunto (1998:31) menerangkan bahwa pengertian peranan termasuk kedalam penelitian korelasi sebab akibat yang artinya keadaan pertama dengan yang kedua terdapat hubungan sebab akibat 2. Menurut Dipraja (2006:135) arti kata peranan adalah suatau tngkat kedudukan yang dimilki oleh seseorang, yang oleh sebagian besar orang memandang dia mampu untuk mengerjakan hal tersebut yaitu dengan memainkan kedudukan tersebut sesuai tuntutan dari seseorang yang mengutusnya dalam suatu peristiwa atau kejadian. 2.2 Pengertian Fasilitas Fasilitas Pelabuhan Dalam menunjang kelancaran kegiatan di suatu pelabuhan diperlukan fasilitas-fasilitas yang ada di suatu pelabuhan dapat menggambarkan baik atau buruknya pelabuhan tersebut. Fasilitas pelabuhan dapat dilihat dari peruntukan wilayah.Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 61 tahun 2009 tentang kepelabuhanan dan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 51 tahun 2015, rencana peruntukan wilayah dibagi menjadi 2 (dua) yaitu peruntukan wilayah daratan dan peruntukan wilayah perairan, yang mana tiap-tiap peruntukan wilayah terdapat fasilitas pokok dan fasilitas penunjang. Adapun fasilitas-fasilitas tersebut antara lain: a. Peruntukan wilayah daratan 1) Fasiltas pokok a) Dermaga; Dalam melayani kapal-kapal yang masuk di pelabuhan dibutuhkan fasilitas berupa dermaga, yaitu tempat dimana kapal dapat sandar dan tambat guna melakukan kegiatan baik bongkar/muat naik turun penumoang dan kegiatan lainnya.

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Peranan

Peranan

1. Menurut Kunto (1998:31) menerangkan bahwa pengertian peranan

termasuk kedalam penelitian korelasi sebab akibat yang artinya keadaan

pertama dengan yang kedua terdapat hubungan sebab akibat

2. Menurut Dipraja (2006:135) arti kata peranan adalah suatau tngkat

kedudukan yang dimilki oleh seseorang, yang oleh sebagian besar orang

memandang dia mampu untuk mengerjakan hal tersebut yaitu dengan

memainkan kedudukan tersebut sesuai tuntutan dari seseorang yang

mengutusnya dalam suatu peristiwa atau kejadian.

2.2 Pengertian Fasilitas

Fasilitas Pelabuhan

Dalam menunjang kelancaran kegiatan di suatu pelabuhan diperlukan

fasilitas-fasilitas yang ada di suatu pelabuhan dapat menggambarkan baik

atau buruknya pelabuhan tersebut. Fasilitas pelabuhan dapat dilihat dari

peruntukan wilayah.Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

nomor 61 tahun 2009 tentang kepelabuhanan dan Peraturan Menteri

Perhubungan nomor PM 51 tahun 2015, rencana peruntukan wilayah dibagi

menjadi 2 (dua) yaitu peruntukan wilayah daratan dan peruntukan wilayah

perairan, yang mana tiap-tiap peruntukan wilayah terdapat fasilitas pokok

dan fasilitas penunjang. Adapun fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:

a. Peruntukan wilayah daratan

1) Fasiltas pokok

a) Dermaga;

Dalam melayani kapal-kapal yang masuk di pelabuhan dibutuhkan

fasilitas berupa dermaga, yaitu tempat dimana kapal dapat sandar dan

tambat guna melakukan kegiatan baik bongkar/muat naik turun

penumoang dan kegiatan lainnya.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

5

b) Gudang lini 1;

Gudang lini 1 disebut juga transit-shed atau deep-sea godown

Barang-barang yang ada di dalamnya masih berada dalam

pengawasan Bea dan Cukai karena belum menyelesaikan urusan Bea

dan Cukai atau persyaratan lainnya.

c) Lapangan penumpukan lini 1;

Lapangan penumpukan atau biasa disebut open storage, merupakan

lapangan yang memiliki fungsi sama seperti gudang sebagai tempat

untuk menyimpan/meletakkan muatan yang tahan terhadap

perubahan cuaca, lapangan penumpukan lini 1 sama halnya seperti

gudang lini 1, masih berada dalam pengawasan Bea dan Cukai dan

belum menyelesaikan urusan Bea dan Cukai atas persyaratan

lainnya.

d) Terminal Penumpang

Terminal penumpang merupakan terminal yang memiliki fungsi

untuk melayani kegiatan naik turun penumpang. Sebagai contoh

Terminal Penumpang di Surabaya ini yang memiliki fasilitas di

Terminal penumpangnya seperti fasilitas di Bandar udara karena

kemajuanya.

2.3 Pengertian Peralatan

Menurut Yan suu (2012:08). Peralatan adalah segala keperluan yang

di gunakan manusia untuk Mengubah alam sekitarnya, termasuk dirinya

sendiri dan orang lain dengan menciptakan alat-alat sebagai Sarana dan

Prasarana.

2.4 Pengertian Bongkar Muat

Bongkar Muat adalah kegiatan pemindahan barang dari moda

transportasi laut ke moda transportasi Darat atau sebaliknya. (Wahyu

Agung Prihartanto, S.Sos, MM, 2014:22)

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

6

2.5 Pengertian Kapal

Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang

digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, dan energi lainnya,

ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis,

kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan

terapung yang dapat berpindah-pindah. Oleh karena itu kapal yang

digunakan untuk keperluan transportasi antara pulau maupun untuk

keperluan ekploitasi hasil laut, harus memenuhi persyaratan kelayakan

laut.

2.6 Gambaran Umum Obyek Penulisan

Di dalam bab ini Penulis memaparkan tentang teori-teori yang

mendukung dan berhubungan dengan pembahasan karya tulis ini, yang

bersumber dari referensi buku-buku dan juga observasi selama penulis

melaksanakan praktek.

1. Bidang Bongkar Muat Kayu Log

Muat bongkar adalah kegiatan menaikkan/memuat kayu ke atas

alat angkut dan menurunkan/membongkarnya di tempat tujuan.

Kegiatan memuat kayu ke atas truk merupakan kegiatan awal

sebelum proses pengangkutan kayu dilakukan, sedang kegiatan

membongkar kayu dilakukan setelah muatan kayu sampai di tempat

pengolahan kayu lebih lanjut atau di tempat pengumpulan kayu

(TPK). Kegiatan memuat kayu harus dilakukan secepat mungkin

untuk menghindari atau mengurangi kerusakan kayu yang mungkin

timbul di tempat pengumpulan kayu sementara di hutan, seperti

terserang jamur atau serangga perusak kayu yang sangat merugikan

karena akan menurunkan kualitas kayu sebelum diolah.

Kegiatan muat bongkar untuk sortimen kayu yang panjang dan

besar akan lebih praktis dan efisien bila menggunakan tenaga mesin

seperti loader atau crane. Muat bongkar dengan tenaga mesin sendiri

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

7

dibedakan menjadi 2 yaitu alat muat bongkar yang menyatu dengan

alat angkut (biasanya dilengkapi derek) dan alat muat bongkar yang

terpisah dari alat angkut.

Kegiatan memuat dan membongkar kayu dapat dilakukan secara

manual/dengan tenaga manusia atau dengan alat mekanis. Hal ini

tergantung dari volume kayu yang dimuat dan keadaan lapangan.

Penggunaan alat mekanis tentu saja menghasilkan produktivitas yang

lebih tinggi dibandingkan cara manual. Besar kecilnya produktivitas

alat yang dihasilkan akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan.

Alat yang sudah tua dan dalam kondisi yang tidak baik/jelek,

misalnya, dapat menyebabkan biaya pemeliharaan tinggi, sehingga

berdampak pada biaya pengoperasian keseluruhan menjadi tinggi

juga.

2. Macam-macam Bongkar Muat di Dermaga

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. 33 Tahun 2001

pasal 1 ayat 22, kegiatan bongkar muat adalah barang dari dan atau

ke kapal meliputi :

a) Kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal keatas

dermaga di lambung kapal atau sebaliknya (stevedoring),

b) Kegiatan pemindahan barang dari dermaga dilambung kapal

kapal ke gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya

(cargodoring)

c) kegiatan pengambilan barang dari gudang/lapangan

penumpukan di bawa ke atas truk atausebaliknya

(receiving/delivery).

d) Ship Operation yaitu kegiatan bongkar barang dari kapal ke

darat atau dari kapal ke darat.

e) Quay Tranfer Operation yaitu kegiatan memindahkan barang

yang telah di bongkar dari kapal kemudian di bawa menuju

gudang/lapangan penumpukan atau kegiatan sebaliknya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

8

f) Storage Operation yaitu kegiatan memindahkan barang dari

gudang/lapangan penumpukan ke moda transportasi untuk di

bawa keluar dari gudang/lapangan penumpukan.

g) Receiving yaitu kegiatan membawa masuk barang dari luar

area pelabuhan menuju ke dalam area pelabuhan

3. Macam-Macam Alat Berat dan Alat Angkut Bongkar Muat

Kayu Log di Pelabuhan

a. Macam-Macam alat berat

1) BULLDOZER Adalah salah satu alat berat yang mempunyai

roda rantai (track shoe), untuk pekerjaan serba guna yang

memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk

menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban

dan menimbun (Digging, cutting/filling, pushing, spreading,

grading, skidding dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak

sampai yang keras. Dengan swamp dozer untuk daerah yang

sangat lunak dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu

dengan ripper alat garu) atau blasting (Peledakan dengan

tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi

pada daerah yang miring (sudut kemiringan tertentu), berbukit

apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak dorong yang effisiensi

antara 25 – 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak

mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan

dengan estafet, mendorong pada turunan lebih produktif dari

pada tanjakan. Attachment yang biasa menyertainya antara

lain : Bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree

pusher, herrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller,

peralatan pipe layer dan lain-lain.

2) DOZER SHOVEL Sebuah alat berat pemuat beroda rantai

(track loader), biasa digunakan untuk memuat material / tanah

atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau hopper

pada belt conveyor) atau memindahkan material ke tempat lain

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

9

dengan jarak angkut sangat terbatas (load and carry). Hanya

bisa beroperasi didaerah yang keras dan agak keras. Pada

landasan yang kurang rata sekalipun, daya cengkeram lebih

kuat, tetapi tidak atau kurang mampu didaerah yang lunak dan

basah, mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau yang

agak lunak. Memerlukan daerah pemuatan (loading point)

sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah operasi kurang

cepat (kurang mobile). Selain bucket, attachment lainnya

adalah log clamp (penjepit kayu bulat/kepiting).

3) LOGGING TRUCK dalam industri Logging Truck merupakan

komponen penting agar bisa membawa Logging dari dalam

hutan ke luar hutan, Truck Logging merupakan truk khusus

yang dibuat untuk kepentingan mengangkut Kayu Log dari

dalam Hutan ke Luar Hutan, kendaraan ini dapat mengangkut

kayu bulat (log) sampai 40 meter kubik atau setara dengan 50

ton kayu gelondongan, bahkan kadang bisa lebih berat, Jalan

yang dilalui pun biasanya adalah jalan log yang cenderung

offroad ekstrem, berlumpur dan banyak tanjakan.

4) FORKLIFT Merupakan alat bongkar muat kapal yang

digunakan untuk angkat barang umum/ general cargo dengan

kapasitas angkat tertentu dan mempunyai jangkauan

pengangkatan yang terbatas.

5) CRAWLER CRANE merupakan pesawat pengangkat material

yang biasa digunakan pada lokasi proyek pembangunan

dengan jangkaun yang tidak terlalu panjang. Tipe ini

mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360 Derajat.

Dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak

didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat

crane akan digunakan diproyek lain maka crane diangkut

dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

10

dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa

bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.

b. Alat bongkar muat barang

1) Crane

Crane adalah alat bongkar muat yang digunakan untuk

mengangkat atau menurunkan beban dngan boom dan

kerangka besi melaui tackle berupa kawat sling. Mesin

pemutar sling dapat berputar 360 derajat dengan posisi

operator mengikuti gerak boomnya. Menurut Rahmawati

(2015:08)

2) Forklift

Forklift adalah pralatan untuk melakukan bongkar muat dalam

tonase yang kecil. Pada umumnya penggerak utama

mengunakan mesin diesil dan perangkat lainnya menggunakan

hydrolik system. Menurut Romy Prasetyo (2015:05)

3) Forklift Elektronik

Forklift elektronik adalah peralatan untuk melakukan bongkar

muat dalam tonase yang kecil yang digerakkan menggunakan

energi listrik berupa battery untuk gerak lifting gear,

sedangkan gear fork dan kelengkapannya menggunakan

hydrolik system. Kapasitas 2.5 ton. Rahmawati (2015:08)

4) Truk

Digunakan untuk mengangkut dari kade atau lambung kapal

ke gudang. Menurut Dimas Sagita (2012:09).

5) Sling

Adalah tali temali yang digunakan untuk mengangkut barang-

barang yang akan dibongkar atau dimuat,biasanya terbuat dari

seutas tali rope/plastik ataupun dari rantai. Menurut Satrio

bima (2008:05)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

11

4. Jenis – Jenis Bongkar Muat

Secara garis besar pelaksanaan bongkar muat dapat dibagi

menjadi dua yaitu :

a. Bongkar Muat Secara Langsung ke Truck ( Truck Lossing )

Pada hakikatnya pembongkaran maupun pemuatan dengan cara

truck losing hanya dilakukan terhadap barang – barang tertentu

misalnya barang berbahaya yang tidak boleh ditimbun di

gudang / lapangan dan barang strategis misalnya beras, gula,

semen dan lainya. Kenyataan akhir – akhir ini berkembang

kecenderungan bongkar muat terhadap barang – barang lain

dengan cara truck losing ini dikarenakan biaya lebih murah,

tetapi akibatnya bertambat lebih lama dan biaya di Pelabuhan

menjadi lebih tinggi dan juga performansi atau kinerja akan

lebih jelek. Berth Time lebih lama, Berth Troughtput lebih kecil

dan Tons Pership Hour at Berth lebih kecil dan lain – lain.

b.Bongkar Muat Melalui Penimbunan

Pelaksanaan pembongkaran atau pemuatan sebagian besar

dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat yang dikelola oleh

koperasi tenaga kerja bongkar muat atau koperasi TKBM yang

ada di tiap pelabuhan.

(Referensi Kepelabuhanan Seri ke IV Edisi II)

5. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembongkaran Kayu

Log

Muatan kayu gelondong (log), khususnya muatan deck,

mempunyai pengaruh terhadap daya apung cadangan kapal

apabila pemuatannya dilakukan secara benar. Oleh karenanya,

bagi kapal – kapal yang memuat – muatan kayu pada decknya,

akan diberikan sertifikat khususnya untuk memuat kapal kayu,

dan dilambungnya dapat dibuat Pilmsol Mark kapal kayu.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

12

Sesuai dengan Load Line Convention 1966, maka

selengkapnya dalam pemuatan kayu di deck diatur dan diuraikan

sebagai berikut:

Daya apung cadangan tertentu Perlindungan bagi keselamatan

kapal terhadap / gelombang. Dengan alas an itu kapal yang

mengangkut kayu diatas geladak diijinkan untuk mengurangi

tinggi lambung bebasnya, dengan catatan bahwa :

1) Kapal harus memenuhi suatu persyaratan tertentu

mengenai bangunannya.

2) Muatan kayu diatas geladak itu harus memenuhi

persyaratan tertentu mengenai pemadatannya.

6. Pekerjaan Utama Bongkar Muat

a. Pekerjaan Stevedoring

Pekerjaan yang membongkar dari dek atau palka kapal ke

dermaga, tongkang, truck atau memuat ke dek atau ke dalam

palka kapal dengan menggunakan Derek kapal ataupun Derek

darat. Untuk pekerjaan ini standar buruh per palka pergilir kerja

membutuhkan 12 orang termasuk 1 orang mandor, 2 orang

tukang Derek dan 1 orang pilot yang mengkomandoi Derek

kapal.

b. Pekerjaan Cargodoring

Pekerjaan mengeluarkan dari sling ke atas dermaga,

mengangkut dan menyusun ke dalam gudang lini 1 atau ke

lapangan penumpukan atau pekerjaan sebaliknya. Yaitu

mengambil dari tumpukan di gudang lini 1 atau Lapangan

Penumpukan Lini 1 dan mengangkat serta mengangkut ke

dermaga dan memasukkan sling di atas dermaga. Standar buruh

yang bekerja di Cargodoring ini per palka 24 orang.

c. Pekerjaan Receiving / Delivery

Pekerjaan mengambil dari timbunan dan menggerakkan untuk

kemudian menyusunnya di atas truck di pintu darat di sebut

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

13

delivery. Sedangkan pekerjaan menerima barang dari atas truck

di pintu darat untuk di timbun di gudang atau lapangan

penumpukan lini 1 disebut Receiving. (Referensi

Kepelabuhanan Seri 01 Edisi II)

7. Proses Bongkar Muat

Proses bongkar muat barang umum di pelabuhan meliputi

stevedoring, cargodoring, dan receiving/delivery yang masing-

masing dijelaskan di bawah ini :

1. Stevedoring

Menurut Drs. Herry Gianto, Msc dan Capt Arso Martopo

(2004:30) dalam bukunya yang berjudul Pengoperasian Pelabuhan

Laut, stevedoring adalah jasa pelayanan membongkar dari/ke

kapal, dermagam, tongkang, truck atau muat dari/ke dermaga,

tongkang, truck ke/dalam palka deangan menggunakan derek

kapal atau yang lain..

Petugas stevedoring dalam mengerjakan bongkar muat kapal,

selain foreman juga ada beberapa petugas lain yang membantu

stevedore, yaitu :

a. Cargo surveyor perusahaan PBM

b. Petugas barang berbahaya

c. Administrasi.

2. Cargodoring

Menurut Drs. Herry Gianto, Msc dan Capt Arso Martopo

(1990:30) dalam bukunya yang berjudul Pengoperasian Pelabuhan

Laut, cargodoring adalah pekerjaan mengeluarkan barang atau

muatan dari sling di lambung kapal di atas dermaga, mengangkut

dan menyusun muatan di dalam gudang atau lapangan

penumpukan dan sebaliknya.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

14

a. Faktor penentu Cargodoring

Dalam pelaksanaan produktifitas cargodoring dipengaruhi oleh

tiga variable, yakni jarak tempuh, kecepatan kendaraan, dan

waktu tidak aktif.

1) Jarak yang ditempuh

2) Kecepatan kendaraan

3) Waktu tidak aktif ( immobolisasi )

Agar aktifitas cargodoring bias berjalan produktuf dan

efisien, peralatan harus dimanfaatkan dengan baik. Agar

downtime rendah maka perlu pemeliharaan peralatan

dilaksanakan dengan baik dan secara teratur.

4) Receiving atau Delivery

Adalah pekerjaaan mengambil barang atau muatan dari

tempat penumpukan atau gudang hingga menyusunnya di

atas kendaraan pengangkut ke luar pelabuhan atau

sebaliknya.

Kegiatan receiving ini pada dasarnya ada dua macam, yaitu :

a. Pola muatan angkutan langsung

Adalah pembongkaran atau pemuatan dari kendaraan darat

langsung dari dan ke kapal.

b. Pola muatan angkutan tidak langsung

Adalah penyerahan/penerimaan barang/peti kemas setelah

melewati gudang atau lapangan penumpukan.

Terlambatnya operasi delivery dapat terjadi disebabkan;

a) Cuaca buruk/hujan waktu bongkar/muat dari kapal.

b) Terlambatnya angkutan darat, atau terlambatnya dokumen.

c) Terlambatnya informasi atau alur dari barang.

d) Perubahan dari loading point.

8. Kelayakan Laut Kapal

Adapun kelayakan laut kapal adalah kendaraan kapal yang

memenuhi persyaratan keselamatan kapal pencegahan pencemaran

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

15

perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan,

kesejahteraan awak kapal, dan kesehatan penumpang, status hukum

kapal. Maka kapal merupakan salah satu sarana transportasi yang

sangat penting, terutama bagi negara maritim, terutama negara

Indonesia .(Undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran)

a. Jenis - Jenis Kapal

Beberapa Jenis kapal menurut Undang - undang Pelayaran UU RI

No. 17 Th. 2008 sebagai berikut :

Kapal-Kapal Perang adalah kapal Tentara Nasional Indonesia

(TNI) yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang

-undangan.

1) Kapal Negara adalah kapal milik negara digunakan oleh instansi

pemerintah tertentu yang diberi fungsi dan kewenangan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang - undangan untuk

menegakkan hukum serta tugas - tugas pemerintah lainnya.

2) Kapal Asing adalah kapal yang berbendera selain bendera

Indonesia dan tidak dicatat dalam daftar kapal Indonesia.

Sedangkan menurut pengangkutan intermoda ekspor impor

melalui laut berdasarkan jenisnya, kapal dibagi menjadi beberapa

jenis yaitu :

1) Kapal Barang Biasa adalah kapal yang melakukan pelayaran

degan jadwal tetap dan biasanya membawa muatan umum atau

barang dalam partai yang tidak begitu besar.

2) Kapal Semi Container / Pallet Vessel adalah kapal yang dapat

mengangkut muatan secara breakbulk, pre - slung, atau unit - unit

pre - pallet. Kapal ini juga dapat mengangkut peti kemas dalam

palkanya yang terbuka dan di atas dek.

3) Kapal Petikemas / Full Container Vessel adalah kapal yang

khusus dibuat untuk mengangkut peti kemas (container). Oleh

karena itu kapal ini bisa mempunyai alat bongkar / muat sendiri.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

16

4) General Cargo Breakbulk Vessel adalah kapal yang mula - mula

beroperasi sebagai kapal angkut serba guna.

5) Freedom Vessel adalah kapal general cargo yang dibuat setelah

perang dunia II untuk pengangkutan serba guna.

6) Kapal Roro adalah kapal yang didesain untuk bongkar barang ke

kapal di atas kendaraan roda.

Berikut ini kapal berdasarkan kegunaanyayaitu kapal barang

(cargo veseel) atau konvensional. Berdasarkan jenis muatannya,

kapal barang dapat dibedakan menjadi tujuh jenis (Drs. Suwarno,

BA., MM, 2011:131), yaitu :

1) General Cargo Carrier adalah jenis kapal ini laut ini mengangkut

muatan umum (general cargo), yang terdiri dari bermacam-

macam barang dalam bentuk potongan maupun dibungkus, dalam

peti, keranjang, dan lain-lain.

2) Bulk Cargo Carrier adalah jenis kapal laut ini mengangkut muatan

curah dengan jumlah banyak dalam sekali jalan.

3) Kapal Tanker adalah kapal laut jenis ini untuk mengangkut

muatan cair. Combination Carrier adalah kombinasi kapal tanker

dan dry bulk, dengan tujuan bila return cargo tidak ada maka bisa

di muati dry bulkcargoes.

4) Off shore Supply Ship adalah kapal laut jenis ini untuk

mengangkat bahan / peralatan, makanan, dan lain-lain untuk

anjungan.

5) Special Designed Ship adalah kapal laut ini khusus dibangun

untuk muatan tertentu, seperti daging, LNG, misalnya refrigerated

cargo carrier, liqueid gas carrier, dan sebagainya.

6) Kapal container atau kapal cellular container adalah kapal laut ini

untuk mengangkut muatan general cargo yang dimasukkan ke

dalam container atau muatan yang perlu di bekukan dalam reefer

container.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

17

Berikut ini kapal berdasarkan kegunaanyayaitu kapal barang

(cargo veseel) atau konvensional. Berdasarkan jenis muatannya,

kapal barang dapat dibedakan menjadi tujuh jenis (Drs. Suwarno,

BA., MM, 2011:131), yaitu :

1) General Cargo Carrier adalah jenis kapal ini laut ini mengangkut

muatan umum (general cargo), yang terdiri dari bermacam-

macam barang dalam bentuk potongan maupun dibungkus, dalam

peti, keranjang, dan lain-lain.

2) Bulk Cargo Carrier adalah jenis kapal laut ini mengangkut muatan

curah dengan jumlah banyak dalam sekali jalan.

3) Kapal Tanker adalah kapal laut jenis ini untuk mengangkut

muatan cair.

1) Combination Carrier adalah kombinasi kapal tanker dan dry

bulk, dengan tujuan bila return cargo tidak ada maka bisa di

muati dry bulkcargoes.

2) Off shore Supply Ship adalah kapal laut jenis ini untuk

mengangkat bahan / peralatan, makanan, dan lain-lain untuk

anjungan.

3) Special Designed Ship adalah kapal laut ini khusus dibangun

untuk muatan tertentu, seperti daging, LNG, misalnya

refrigerated cargo carrier, liqueid gas carrier, dan sebagainya.

4) Kapal container atau kapal cellular container adalah kapal laut

ini untuk mengangkut muatan general cargo yang dimasukkan

ke dalam container atau muatan yang perlu di bekukan dalam

reefer container.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

18

Gambar 2.1 Bagan Jenis-Jenis Kapal

9. Peralatan Bongkar Muat

Dalam pelaksanaan pembongkaran terdapat beberapa alat

penunjang dan alat bantu bongkar muat, yang termasuk alat

penunjang bongkar muat dan alat bantu bongkar yang digunakan

oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung

Emas Semarang yaitu:

a. Alat penunjang bongkar muat

1) HMC (Harbour Mobile Crane)/crane darat

Type of Ship

Cargo Vessel

General Cargo Vessel

Break Cargo Vessel

Time Carrier Vessel

Log Carrier Vessel

Coaster Vessel

Container Vessel

Bulk Cargo Vessel

Dry Bulk Cargo Vessel

Coal Carrier Bulk Cargo

Vessel

Ore Carrier Bulk Cargo

Vessel

Grain Bulk Cargo Vessel

Liquid Bulk Cargo Vessel Chemical

Tanker Vessel

Gas Carrier Vessel

Multi Purpose Bulk Cargo

Vessel

Passanger Vessel

Vehicle Vessel

Special Vessel

Work Ship

Tug Boat

Barge

Fishing Vessel

Dredger

Inland and River Ship

Sport Ship

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

19

Alat yang berfungsi sebagai pengganti crane kapal, apabila

kapal yang dibongkar adalah jenis kapal panamex atau kapal

yang tidak memiliki crane. Tetapi bisa juga digunakan untuk

mempercepat bongkaran kapal handymax atau kapal yang

memiliki crane.

Gambar 2.2 Harbour Mobile Crane (HMC)

2) Excavator

Excavator memiliki fungsi untuk menggemburkan

soyabean meal yang memadat / mengeras.

Gambar 2.3 Excavator

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

20

3) Angkutan/Truk

Berfungsi untuk mengangkut muatan dari samping

lambung kapal menuju ke gudang penerima. Dalam

pembongkaran truk merupakan alat penunjang yang sangat

penting, karena ketersediaan truk sangat berpengaruh untuk

cepat atau lambatnya pembongkaran.

Gambar 2.4 Angkutan Truck

a. Alat bantu bongkar muat

1) Sling Rantai, Sling Tali, Wire Ropes

Merupakan peralatan yang digunakan untuk mengikat

antara grabe dengan sling HMC/Crane kapal, selain itu juga

digunakan untuk mengikat pada saat menaikan alat berat untuk

memperlancar kegiatan bongkar muat.

Gambar 2.5 Sling Baja

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan

21

2) Shackle

Merupakan Pengunci dari sling-sling rantai atau tali

untuk memperkuat ikatan pada alat-alat bongkar muat

sehingga aman untuk kegiatan bongkar muat.

.

Gambar 2.6 Shackle