bab ii tinjauan pustaka 2.1 penelitian terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/bab ii.pdfnpf, pdn,...

25
16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini yang menjadikan tiga penelitian sebelumnya dalam rujukan yaitu : 1. Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu (2011) Pada penelitian terdahulu yang pertama yang dijadikan sebagai bahan pembanding yaitu yang dilakukan oleh Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu dengan topik Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Permasalahan yang diangkat pada penelitian pertama adalah apakah risiko usaha bank yang diukur dengan CAR, NPF, BOPO, Inflasi, Suku Bunga, secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hasil dari kesimpulan ini adalah Berdasar hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negative terhadap ROA sedangkan variable CAR, NPF, Inflasi danSuku Bunga tidak berpengaruh.Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, kemampuan model dalam menerangkan variabel independen hanya sebesar 41,5 % artinya ROA dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang telah diteliti tersebut. Sehingga penelitian yang telah dilakukan kurang mampu mencermikan kinerja keuangan bank syariah. Kedua, pendeknya periode pengamatan sehingga hasilnya tidak mewakili profitabilatas bank syariah. Atas dasar hasil analisis yang didapat, maka disarankan bagi pihak manajemen agar dapat meningkatkan ROA maka harus bank lebih selektif dalam

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini yang menjadikan tiga penelitian sebelumnya dalam rujukan yaitu :

1. Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu (2011)

Pada penelitian terdahulu yang pertama yang dijadikan sebagai bahan pembanding

yaitu yang dilakukan oleh Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu dengan

topik “Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap

Profitabilitas Bank Syariah”. Permasalahan yang diangkat pada penelitian

pertama adalah apakah risiko usaha bank yang diukur dengan CAR, NPF, BOPO,

Inflasi, Suku Bunga, secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Return On Asset (ROA). Hasil dari kesimpulan ini adalah Berdasar hasil

analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa BOPO

berpengaruh signifikan negative terhadap ROA sedangkan variable CAR, NPF,

Inflasi danSuku Bunga tidak berpengaruh.Penelitian ini memiliki beberapa

keterbatasan. Pertama, kemampuan model dalam menerangkan variabel

independen hanya sebesar 41,5 % artinya ROA dapat dijelaskan oleh faktor-faktor

lain diluar variabel yang telah diteliti tersebut. Sehingga penelitian yang telah

dilakukan kurang mampu mencermikan kinerja keuangan bank syariah. Kedua,

pendeknya periode pengamatan sehingga hasilnya tidak mewakili profitabilatas

bank syariah. Atas dasar hasil analisis yang didapat, maka disarankan bagi pihak

manajemen agar dapat meningkatkan ROA maka harus bank lebih selektif dalam

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

17

mengeluarkan biaya operasional BOPO agar ROA meningkat. Pihak Bank

sebaiknya mempertahankan modalnya (CAR) agar tetap di 8% sesuai peraturan

BI. Selain menjaga kepercayaan masyarakat juga akan menjaga kesehatan bank.

Pihak bank juga tetap mempertahankan prinsip syariah yang jauh dengan prinsip

riba (bunga). Sehingga perubahan suku bunga hanya berpengaruh kecil terhadap

profitabilitas bank syariah. Selain itu pihak bank sebaiknya selektif dalam

menyalurkan pembiayaan ke masayarakat. Sehingga besarnya NPF dapat ditekan

yang pada akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas bank

2. Marini Desi Dwi Astariani (2014)

Pada penelitian terdahulu yang kelima yang dijadikan sebagai pembanding

yaitu yang dilakukan oleh Marini Desi Dwi Astarianidi tahun 2014 dengan topik

“Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank

Umum Syariah Nasional Devisa”. Permasalahan yang diangkat pada penelitian

kelima adalah apakah FDR, IPR, NPF, PDN, REO, FBIR secara bersama-sama

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Teknik

analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu analisis regresi linier

berganda. Pada penelitian terdahulu tersebut diperoleh kesimpulan sebagai bahwa

Rasio FDR, IPR, NPF, PDN, REO, FBIR secara bersama-sama memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA). FDR dan IPR secara

parsial mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. NPF dan

PDN berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. REO memiliki

pengaruh negatif signifikan terhadap ROA dan FBIR memiliki pengaruh positif

tidak signifikan terhadap ROA. Diantara keenam variabel bebas yaitu FDR, IPR,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

18

NPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap

ROA adalah REO. dibandingkan dengan koefisien determinasi parsial variabel

bebas lainnya.

3. Dwi Agung Prasetyo dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2013)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Risiko Kredit, Likuiditas, Kecukupan

Modal, Dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada bank BPD

Bali”.Rumusan masalah pada penelitian tersebut adalah apakah variabel bebas

yang terdiri dari NPL, LDR, CAR dan BOPO secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank BPD Bali dalam periode 2009

- 2013. Penelitian ini menggunakan data sekunder, metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan data observasi

nonparticipant dan teknik pengambilan sampel menggunakan non purposive

sampling yaitu sampel jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan

dokumentasi. Teknik analisis dalam penelitan tersebut adalah regrensi linier

berganda, dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan:

a. Variabel NPL, BOPO secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah Bali Periode 2009-2013.

b. Variabel LDR, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA

pada Bank Pembangunan Daerah Bali periode 2009-2013.

c. Variabel CAR, secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

ROA pada Bank Pembangunan Daerah Bali Periode 2009-2013.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

19

4. Retnaning Dhyah Pramesthi (2015)

Pada penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai pembanding yaitu yang

dilakukan oleh Retnaning Dhyah Pramesthi (2015) dengan topik “Pengaruh

Risiko Usaha Terhadap ROA Pada Bank Umum Syariah Non Devisa”.

Permasalahan yang diangkat pada penelitian kelima adalah apakah NPF, FDR,

IPR, APB, FTA REO dan FBIR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian tersebut yaitu analisis regresi linier berganda. Pada penelitian

terdahulu tersebut diperoleh kesimpulan sebagai bahwa Rasio NPF, FDR, IPR,

APB, FTA REO dan FBIR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Return On Asset (ROA). NPF secara parsial mempunyai

pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. IPR dan FBIR berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap ROA. APB dan REO memiliki pengaruh negatif

signifikan terhadap ROA. NPF dan FTA memiliki pengaruh positif tidak

signifikan terhadap ROA.

Diantara keenam variabel bebas yaitu NPF, FDR, IPR, APB, FTA, REO,

FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO.

dibandingkan dengan koefisien determinasi parsial variabel bebas lainnya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

20

Tabel 2.1

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN TERDAHULU DENGAN

PENELITIAN SEKARANG

Keterangan

Edhi Satriyo

Wibowo,

Muhammad

Syaichu

(2011)

Marini Desi

Dwi

Astariani

(2013)

Dwi Agung

Prasetyo

dan Ni Putu

Darmayanti

(2013)

Retnaning

Dhyah

Pramesthi

(2015)

Indri

larasati

(Peneliti)

Variabel

Terikat

ROA ROA ROA ROA ROA

Variabel

Bebas

CAR, NPF,

BOPO

FDR, IPR,

NPF, PDN,

REO, FBIR

NPL, LDR,

CAR, BOPO

NPF, FDR,

IPR, FTA

APB, REO,

FBIR

FDR, IPR,

NPF, APB,

DP dan REO

Periode

Penelitian

Tahu 2008-

Tahun 2011

Tahun 2009 -

TW II Tahun

2013

Tahun 2009-

Tahun 2013

Tahun 2013-

Tahun 2015

TW I Tahun

2013 – TW II

Tahun 2018

Pengumpulan

Data

Data

Sekunder

Data

Sekunder

Data Sekunder Data

Sekunder

Data

Sekunder

Subjek

Penelitian

Bank Umum

Syariah

Bank Umum

Syariah

Devisa

Bank

Pembangunan

Daerah Bali

Bank Umum

Syariah Non

Devisa

Bank Umum

Syariah Non

Devisa

Teknik

Sampel

Purpose

Sampling

Purpose

Sampling

Non Purpose

Sampling

Sensus Purpose

Sampling

Teknik

Analisis Data

Regresi

Linier

Berganda

Regresi

Linier

Berganda

Regresi Linier

Berganda

Regresi

Linier

Berganda

Regresi

Linier

Berganda

Metode

Penelitian

Dokumentasi Dokumentasi Observasi

nonparticipant

Dokumentasi Dokumentasi

Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu (2011), Marini Desi Dwi Astariani (2013), Dwi

Agung Prasetyo dan Ni Putu Darmayanti (2013), Retnaning Dhyah (2015)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

21

2.2 Landasan Teori

Pada landasan teori akan dijelaskan beberapa teori yang berhubungan dengan

rumusan masalah yang akan diteliti dan dipergunakan sebagai landasan

penyusunan hipotesis beserta analisisnya.

2.2.1 Profitabilitas Bank

Profitabilitas yaitu rasio yang menunjukkan tingkat efektivitas yang dicapai

melalui usaha operasional bank. Rasio yang di gunakan untuk mengukur

profitabilitas bank pada Bank Umum Syariah Non Devisa menurut (Lampiran 1

SEOJK No. 10/SEOJK.03/2016) adalah sebagai berikut:

1. Return On Asset (ROA)

Rasio ROA adalah gambaran produktivitas bank dalam mengelola dana

sehingga menghasilkan keuntungan. Semakin besar ROA, maka tingkat laba yang

bisa dicapai bank akan semakin besar pula dan semakin baik posisi bank dari segi

penggunaan asset. Rasio tersebut dirumuskan sebagai berikut:

ROA = Laba Sebelum Pajak

Total Aktiva x 100%..................................................(1)

Keterangan:

1. Laba sebelum pajak terdiri dari laba sebelum disetahunkan

2. Rata- rata total asset terdiri dari total asset sebelum periode ini dibagi dua

2. Return On Equity (ROE)

ROE digunakan dalam mengukur tingkat efektivitas memperoleh keuntungan atau

laba dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki pada bank tersebut. Peningkatan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

22

ROE mengakibatkan kenaikan laba bersih dan harga saham bank tersebut juga

naik. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak

Rata−Rata Modal Disetor x 100%.......................................................... (2)

Keterangan :

a. Laba bersih setelah pajak diperoleh dari laba (rugi) setelah pajak

disetahunkan.

b. Rata-rata modal inti diperoleh dari total modal inti periode sebelumnya

ditambah total modal inti periode sekarang dibagi dua.

3. Net Operating Margin (NOM)

Rasio NOM yaitu rasio pendapatan operasional bersih yang digunakan untuk

menghitung besarnya aktiva produktif dalam menghasilkan keuntungan atau laba.

Rumus yang digunakan sebagai berikut :

NOM =

Pendapatan Penyaluran Dana Setelah Bagi

Hasil−Beban Operasional

Rata−Rata Aktiva Produktif x 100%.............................(3)

Keterangan :

a. Pendapatan penyaluran dana setelah bagi hasil adalah pendapatan penyaluran

dana setelah dikurangi beban bagi hasil dan beban operasional.

b. Beban operasional adalah beban operasional termasuk beban bagi hasil dan

bonus.

Dalam penelitian ini bisa mengukur rasio profitabilitas, maka rasio yang akan

digunakan yaitu ROA sebagai variabel tergantung dalam penelitian ini.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

23

2.2.2 Pengertian Risiko Usaha Bank

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah adalah bank

yang beroperasi dengan tidak megandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa

disebut dengan Bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang

operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan

Hadis Nabi SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan

yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan

dengan prinsip syariat islam (Muhammad, 2014:2). Menurut Undang-Undang No.

21 Tahun 2008 Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatannya

berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdapat bank umum syariah

dan bank pembiayaan rakyat syariah.

Adapun tujuan didirikannya Bank syariah yaitu menunjang terlaksananya

pembangunan nasional untuk meningkatkan keadilan, kebersamaan dan

pemerataan kesejahteraan masyarakat. Risiko merupakan potensi kerugian akibat

terjadinya suatu peristiwa tertentu. Untuk dapat menghadapi berbagai risiko yang

timbul tentunya harus ada manajemen risiko untuk mengidentifikasi, mengukur,

memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha

bank.

Risiko dalam bidang perbankan merupakan suatu suatu kejadian potensial

yang dapat diperkirakan maupun tidak dapat diperkirakan yang berdampak negatif

pada pendapatan maupun permodalan bank. Risiko-risiko tersebut tidak dapat

dihindari namun dapat dikelola dan dikendailkan. Risiko ini haruslah diatur

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

24

sedemikian rupa untuk diminimalisir potensi terjadinya kerugian. Risiko yang

berkaitan dengan usaha bank pada dasarnya berasal dari sisi aktiva dan sisi pasiva.

Terdapat sepuluh risiko usaha yang dialami Bank Umum Syariah Non Devisa

yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko

Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko Imbal Hasil

(Rate of Return Risk), dan Risiko Investasi (Equity Investment Risk)

(65/POJK/03/2016). Namun, pada penelitian ini hanya akan meneliti tiga risiko

yaitu Risiko Likuiditas, Risiko Kredit (Pembiayaan), dan Risiko Operasional

adalah sebagai berikut :

2.2.2.1 Risko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi

kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan dari aset likuid

berkualitas tinggi yang dapat digunakan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi

keuangan bank (POJK Nomor 18/POJK.03/2016). Adapun jenis-jenis rasio

likuiditas pada bank syariah sebagai berikut menurut (Muhammad, 2014: 252-

253) adalah rasio FDR dan QR dengan didukung menurut (Veithzal Rivai, 2013:

482-484) adalah rasio CR dan IPR. Sebagai berikut uraian dan penjelasan rasio

likuiditas :

1. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antar seluruh jumlah pembiayaan

yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang diterima oleh bank. Rasio ini

menunjukkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

25

dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

FDR =Total pembiayaan

Total dana pihak ketiga x 100% ......................................................... (4)

Keterangan :

a. Pembiayaan yang diberikan (Total Pembiayaan) diperoleh dari penjumlahan

piutang dan pembiayaan.

b. Total Dana Pihak Ketiga yakni penjumlahan dana simpanan wadiah dan dana

investasi tidak terikat.

2. Quick Ratio (QR)

QR merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar utang

jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Rumus yang digunakan

sebagai berikut :

QR =Kas

Hutang LAncar x 100% ......................................................................... (5)

Keterangan :

a. Kas adalah uang tunai

b. Hutang Lancar adalah kewajiban yang harus dibayar dalam rupiah dan

valas.

3. Cash Ratio (CR)

CR merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang

harus dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut. Rumus Yang

digunakan sebagai berikut :

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

26

CR =Aktiva Likuid

Pasiva Likuidx 100% ........................................................................... (6)

4. Investing Policy Ratio ( IPR )

Menurut Kasmir (2012:316), Investing Policy Ratio merupakan kemampuan bank

dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuidasi

surat-surat berharga yang dimilikinya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

IPR = Surat Berharga Milik Bank

Dana pihak ketigax 100% ........................................................ (7)

Dimana:

1. Surat-surat Berharga : Surat berharga yang dimiliki, Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), Surat berharga yang dijual dengan janji dijual kembali

(Reserve Repo), dan tagihan ekseptasi.

2. Dana pihak ketiga: Penjumlahan dana simpanan wadiah dan investasi tidak

terkait.

Pada penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengkur risiko likuiditas adalah

FDR dan IPR.

2.2.2.2 Risiko Kredit (Pembiayaan)

Risiko Kredit (Pembiayaan) merupakan risiko akibat kegagalan nasabah atau

pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian

yang disepakati. Risiko ini harus diantisipasi oleh bank melalui suatu proses

penilaian, analisis pembiayaan yang benar dan tepat.

Pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah menurut (Darsono, 2017:66)

adalah sebagai berikut:

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

27

1. Pembiayaan Atas Dasar Akad Mudharabah

Mudharabah merupakan akad perkongsian, akad ini berdasarkan prinsip kongsi

untung apabila pemilik modal (shahibul maal) memberikan modalnya kepada

pengelola modal (Mudharib) untuk digunakan dalam perniagaan dan sebagai

balasannya pemilik modal mendapatkan bagian tertentu terhadap suatu

keuntungan. Akan tetapi, apabila terjadi kerugian maka pemilik modal yang

menanggung sepenuhnya. Akad kerjasama antara bank sebagai pemilik dana

(shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola (mudharib) , kedua pihak sepakat

membagi keuntungan dan risiko sesuai dengan kontribusinya.

2. Pembiayaan Atas Dasar Akad Musyarakah

Musyarakah merupakan akad kongsi atau syarikah bentuk umum dari bagi hasil

dimana dua orang atau lebih menyumbangkan pembiayaan dan manajemen usaha,

dengan proposrsi bisa sama atau tidak. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan

antara para mitra, dan kerugian akan dibagikan sesuai proporsi modal. Investasi

yang melibatkan pihak-pihak yang memiliki dana dan keahlian, pihak yang

berkongsi sepakat untuk membagi keuntungan dan risiko sesuai dengan

kontribusinya.

3. Pembiayaan Atas Dasar Akad Murabahah

Murabahah merupakan akad jual beli barang dengan menyatakan harga sesuai

perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad

Murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang

ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, di mana penjual

menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

28

4. Pembiayaan Atas Dasar Akad Istishna’

Kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini

pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu

membuat/membeli barang menurut spesifiksi yang telah disepakati dan

menyerahkannya kepada pembeli. Kedua belah pihak sepakat atas harga dan

sistem pembayaran.

5. Pembiayaan Atas Dasar Akad Ijarah Akad ijarah dapat dilakukan dengan dua

pola:

a. Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara

pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan

penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.

b. Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah transaksi sewa menyewa antara pemilik

objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang

disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa.

6. Pembiayaan Atas Dasar Akad Qardh

Akad Qardh adalah transaksi pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan

kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau

cicilan dalam jangka waktu tertentu. Ada beberapa rasio yang dapat digunakan

untuk menghitung risiko pembiayaan diantaranya menurut (Lampiran 1 No.

10/SEOJK.03/2014) adalah sebagai berikut :

1. Non Performing Financing (NPF)

NPF adalah jumlah pembiayaan yang bermasalah yang dihadapi bank

dibandingkan dengan total pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada para

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

29

debiturnya. NPF lebih besar dari 5% maka bak tersebut memiliki masalah kredit

yang harus segera diatasi. Rumus yang digunakan yaitu:

NPF =Total pembiayaan bermasalah

Total pembiayaanx 100% .................................................. (8)

Keterangan :

1. Total pembiayaan bermasalah yang terdiri dari kredit kurang lancar +

diragukan + macet yang ada pada laporan kualitas aktiva bank

2. Pembiayaan merupakan penjumlahan piutang dan pembiayaan.

2. Aktiva Produktif Bermasalah (APB)

Rasio APB adalah aktiva produktif dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki

bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.

Rumus yang digunakan rasio ini adalah:

APB = Aktiva Produktif Bermasalah

Total Aktiva Produktif x 100%...............................…….......…..(9)

Keterangan :

a. Aktiva produktif bermasalah adalah aktiva produktif dalam likuiditas kurang

lancar, diragukan, macet.

b. Total Aktiva produktif keseluruhan yang dimiliki oleh bank.

3. Non Kualitas Rasio Debitur Inti (KRDI)

Rasio ini merupakan konsentrasi tingkat risiko penyaluran dana kepada debitur

inti. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

KRDI =Pembiayaan Kepada Debitur Inti

Total Pembiayaan x 100%............................................(10)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

30

Pada penelitian ini rasio yang dipakai untuk mengukur risiko kredit yakni NPF

dan APB.

2.2.2.3 Risko Operasional

Risiko operasional merupakan risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses

internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia,

kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang

mempengaruhi operasional Bank. Rasio yang digunakan untuk mengukur risiko

operasional yaitu DP dan REO menurut (Lampiran 1 SEOJK

No.10/SEOJK.03/2014) adalah sebagai berikut :

1. Diversifikasi Pendapatan (DP)

DP adalah rasio untuk mengukur jumlah pendapatan Operasional selain bagi hasil

yang dihasilkan (pendapatan berbasis fee) dibandingkan dengan total pendapatan

operasional (pendapatan penyaluran dana). Semakin tinggi pendapatan berbasis

fee maka semakin baik, karena semakin berkurangnya ketergantungan bank

terhadap pendapatan dari penyaluran dana. Produk jasa bisnis syariah yang sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah menurut (Muhammad Yusuf, 2011:131-135)

adalah sebagai berikut :

a. Wakalah

Wakalah adalah pelantikan seorang untuk mengambil tempat orang yang

melantiknya untuk mengerjakan suatu tugas bagi pihaknya. Wakalah dalam

aplikasi perbankan seperti pembukaan letter of credit, inkaso dan transfer uang.

Atas pelaksanaan tugasnya tersebut bank akan mendapatkan imbalan atau fee

berdasarkan kesepakatan bersama.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

31

b. Kafalah

Kafalah adalah mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan

berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. Bank syariah dalam

melayani nasabah akan terlibat dengan prinsip kafalah saat mengeluarkan surat

jaminan (letter of guarantee), dimana pihak bank sendiri boleh mengambil komisi

atas pengeluaran surat tersebut.

c. Hiwalah

Hiwalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain

yang wajib menanggungnya. Akad hiwalah pada bank syariah dipraktikan dalam

beberapa produk yaitu, anjak piutang, post-date check dan bill discounting. Bank

dapat meminta imbalan atau fee dalam batas kewajaran kepada nasabah.

d. Gadai (Rahn)

Gadai (Rahn) menurut syariah menahan sesuatu dengan cara yang dibenarkan

yang memungkinkan ditarik kembali. Dalam teknis perbankan akad ini dapat

digunakan sebagai agunan tambahanpada pembiayaan yang berisiko tinggi. Akad

ini juga dapat menjadi produk jasa tersendiri untuk melayani kebutuhan nasabah

guna keperluan yang bersifat jasa dan konsumtif. Bank dapat menarik biaya

pemeliharaan atau keamanan barang yang digadaikan tersebut.

e. Sharf

Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi jual

beli valas ini dapat dilakukan dengan mata uang jenisnya maupun tidak sejenis.

Pihak bank akan mendapatkan imbalan atau fee berupa selisih antara kurs jual dan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

32

kurs beli yang ada, ditambah biaya administrasi yang besarnya ditentukan sesuai

dengan kebijakan bank yang bersangkutan.

f. Al-Qardh

Al-Qardh adalah suatu akad pinjaman kepada nasabah tertentu dengan ketentuan

nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada Lembaga Keuangan

Syariah (LKS) pada waktu yang telah disepakati. Atas pinjaman qardh bank hanya

boleh membebankan biaya administrasi dan apabila ada penerimaan imbalan (fee)

maka akan dimasukan dalam pendapatan berbasis fee. Dalam bank konvensional

FBIR sama dengan DP pada bank syariah. Rumus yang digunakan DP sebagai

berikut:

DP =Pendapatan Berbasis Fee

Pendapatan Penyaluran Danax 100% ......................................................(11)

Keterangan :

a. Pendapatan berbasis fee : pendapatan operasional lainnya dilaba rugi.

b. Pendapatan dari penyaluran dana pada pendapatan operasional dilaba rugi.

2. Return On Equity (REO)

Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional (REO) adalah merupakan rasio untuk

mengukur jumlah biaya operasional dibandingkan dengan total pendapatan

operasional. Semakin tinggi REO maka semakin buruk kondisi bank, karena bank

tersebut tidak dapat menutup beban operasional dengan pendapatan operasional

nya. Dalam bank konvensional BOPO sama dengan REO pada bank syariah.

Rumus yang digunakan sebagai berikut :

REO= Biaya Operasional

Pendapatan Operasional𝑥 100% ........................................................(12)

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

33

Keterangan :

a. Biaya Operasional adalah penjumlahan bagi hasil untuk dana investasi dan

beban operasional lainnya.

b. Pendapatan Operasional adalah penjumlahan Pendapatan penyaluran dana dan

pendapatan operasional lainnya.

Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur risiko operasional

yaitu DP dan REO.

2.2.2.4 Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening administratif,

akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari asset

yang dapat diperdagangkan atau disewakan.

2.2.2.5 Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan / atau kelemahan aspek

yuridis. Kelemahan ini diakibatkan antara lain oleh ketiadaan peraturan

perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak

terpenuhinya syarat-syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak

sempurna.

2.2.2.6 Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku

kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

Hal-hal yang sangat berpengaruh pada reputasi bank antara lain adalah ;

manajemen, pelayanan, ketaatan pada aturan, kompetensi, dll.

2.2.2.7 Risiko Stratejik

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

34

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan / atau

pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi

perubahan lingkungan bisnis.

2.2.2.8 Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi atau tidak

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta

Prinsip Syariah.

2.2.2.9 Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk)

Risiko imbal hasil (Rate of Return Risk) adalah risiko akibat perubahan tingkat

imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan

tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana, yang dapat

mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank.

2.2.2.10 Risiko Investasi (Equity Investment Risk)

Risiko investasi (Equity Investment Risk) adalah Risiko akibat Bank ikut

menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis

bagi hasil baik yang menggunakan metode net revenue sharing maupun yang

menggunakan metode profit and loss sharing.

2.3 Pengaruh Variabel Bebas terhadap ROA

Bank merupakan lembaga penghimpun dana atau lembaga yang akan

memfasilitasi antara pemilik dana dan yang membutuhkan dana, sehingga bank

sebagai mediasi untuk menghadapi risiko yaitu antara pemilik dana atau pihak

yang membutuhkan dana dalam hal memperoleh pendapatan. Jika semakin tinggi

pendapatan yang di inginkan maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

35

Begitu pula sebaliknya jika semakin rendah pendapatan yang akan di inginkan

maka semakin rendah pula risiko yang akan dihadapi.

Pada penelitian kali ini menggunakan rasio ROA kenapa, karena penelitian ini

membahas tentang tingkat pengembalian asset pada bank. Rasio ROA mampu

menggambarkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola asset yang

dimiliki oleh bank tersebut, sehingga semakin tinggi return maka akan semakin

baik karena deviden yang dibagikan besar dan sesuai dengan yang dijelsakan

bahwa ada keterkaitan antara risiko dan keuntungan sama-sama berkaitan atau

berhubungan

a. Pengaruh FDR Terhadap ROA

Pengaruh FDR terhadap risiko likuiditas adalah negatif atau berlawanan arah.

Semakin rendah FDR berarti tingkat kemampuan bank dalam memenuhi

kewajibannya akan rendah, dan ini menunjukkan risiko likuiditas semakin

tinggi. Pada sisi lain pengaruh FDR terhadap ROA adalah positif, sehingga

apabila FDR mengalami peningkatan ROA juga akan mengalami peningkatan.

Hal ini terjadi karena peningkatan FDR terjadi pula kenaikan persentase total

pembiayaan yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan persentase total

dana pihak ketiga. Ini juga berati risiko likuiditas bank semakin rendah.

Dengan meningkatnya FDR dapat menyebabkan menurunnya risiko likuiditas

dan kenaikan pendapatan dan laba bank yang membuat ROA pun akan

mengalami peningkatan, maka risiko likuiditas terhadap ROA adalah negatif.

b. Pengaruh IPR Terhadap ROA

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

36

IPR merupakan rasio antara surat berharga yang dimiliki bank dengan dana

pihak ketiga. Pengaruh IPR terhadap risiko likuiditas sendiri yaitu negatif.

Apabila IPR meningkat berarti telah terjadi persentase peningkatan surat-surat

berharga yang dimiliki oleh bank lebih besar daripada persentase peningkatan

total PDK. Akibatnya terjadi peningkatan kemampuan bank untuk memenuhi

kewajiban pada pihak ketiga dengan mengandalkan surat berharga yang

dimiliki, sehingga terjadi penurunan risiko likuiditas. Pada sisi lain pengaruh

IPR terhadap ROA adalah posistif, sehingga apabila IPR mengalami

peningkatan ROA juga akan mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena

kenaikan IPR berarti terjadi kenaikan investasi surat berharga yang lebih besar

dari kenaikan dana pihak ketiga dan berakibat pada kenaikan pendapatan yang

lebih besar daripada kenaikan biaya, sehingga laba akan meningkat dan ROA

pun juga akan meningkat. Dengan meningkatnya IPR, dapat menyebabkan

risiko likuiditas mengalami penuruan, dan ROA meningkat, maka pengaruh

risiko likuiditas terhadap ROA adalah negatif.

c. Pengaruh NPF Terhadap ROA

NPF merupakan jumlah pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh bank

dibandingkan dengan total pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada para

debiturnya. Pengaruh NPF terhadap risiko adalah positif, artinya apabiila

pembiayaan yang bermasalah mengalami kenaikan dengan persentase lebih

besar dibandingkan persentase kenaikan total pembiayaan yang dimiliki oleh

bank maka akan menimbulkan risiko kegagalan pengembalian pinjaman

semakin tinggi. Pada sisi lain pengaruh NPF terhadap ROA adalah negatif.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

37

Hal ini terjadi karena saat NPF mengalami kenaikan dengan prsentase lebih

besar dibandingkan persentase kenaikan total pembiayaan yang dimiliki oleh

bank akibatnya kenaikan biaya pencadangan lebih besar dari kenaikan

pendapatan bank. Oleh karena itu, risiko pembiayaan akan meningkat dan laba

akan menurun serta ROA juga ikut menurun. Dengan demikian, pengaruh

risiko terhadap ROA adalah negatif.

d. Pengaruh APB Terhadap ROA

APB merupakan aktiva produktif bermasalah dibandingkan dengan totl aktiva

produktif dan pengaruhnya terhadap risiko pembiayaan adalah positif. Hal ini

terjadi karena Hal ini terjadi karena semakin tinggi APB berarti pembiayaan

bermasalah bank meningkat dengan presentase yang lebih besar dibanding

persentase peningkatan pembiayaan yang diberikan. Akibatnya peluang

terjadinya permbiayaan yang macet akan menjadi semakin besar, sehingga

risiko pembiayaan yang dialami bank akan meningkat. Pada sisi lain pengaruh

APB terhadap ROA adalah negatif. Artinya jika semakin tinggi rasio ini maka

kenaikan total APB akan meningkat dengan persentase lebih besar dibanding

persentase peningkatan total aktiva produktif sehingga peningkatan biaya

pencadangan untuk APB ini lebih besar yang akan menyebabkan pendapatan

dan laba bank menurun. Dengan demikian karena meningkatnya APB dapat

menyebabkan laba bank menurun dan ROA pun menurun yang menunjukkan

pengaruh risiko kredit terhadap ROA adalah negatif

e. Pengaruh DP Terhadap ROA

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

38

Diversifikasi Pendapatan DP berpengaruh negatif terhadap risiko operasional.

Hal ini bisa terjadi jika DP meningkat berarti telah terjadi peningkatan

pendapatan operasional diluar pendapatan bagi hasil (pendapatan berbasis fee)

dengan persentase peningkatan lebih besar dibanding persentase peningkatan

pendapatan operasional (pendapatan penyaluran dana). Akibatnya tingkat

efisiensi bank dalam menghasilkan pendapatan operasional selain bagi hasil

meningkat, sehingga risiko operasionalnya turun. Selain itu DP berpengaruh

positif atau searah terhadap ROA, hal tersebut bisa terjadi jika DP meningkat

berarti telah terjadi peningkatan pendapatan operasional diluar pendapatan

bagi hasil dengan persentase peningkatan lebih besar dibanding peningkatan

pendapatan operasional (pendapatan penyaluran dana). Akibatnya tingkat

efisiensi bank dalam menghasilkan pendapatan operasional selain bagi hasil

meningkat, sehingga laba dan ROA bank meningkat. Pengaruh risiko

operasional terhadap ROA yaitu negatif atau berlawanan arah, karena jika DP

meningkat maka risiko operasional menurun dan ROA mengalami

peningkatan.

f. Pengaruh REO Terhadap ROA

Pengaruh REO terhadap risiko operasional adalah positif. Dengan

meningkatnya REO berarti terjadi peningkatan biaya operasional dengan

persentase lebih besar daripada persentase peningkatan pendapatan

operasional. Akibatnya efisiensi bank dalam hal menekan biaya operasional

untuk mendapatkan pendapatan operasioanal menurun sehingga risiko

operasional meningkat. Di sisi lain, pengaruh REO terhadap ROA adalah

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

39

negatif, karena dengan meningkatnya REO berarti persentase peningkatan

biaya operasional lebih besar daripada persentase peningkatan pendapatan

operasional. Akibatnya laba bank akan menurundan akhirnya ROA pun akan

menurun juga. Dengan demikian pengaruh risiko operasional terhadap ROA

adalah negatif.

2.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan dalam penelitian ini maka

kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. 1

KERANGKA PEMIKIRAN

BANK UMUM SYARIAH

Risiko

Likuiditas

Risiko Usaha

Bank

NPF

FDR

IPR

REO

ROA

Risiko

Operasional

Risiko Kredit

(Pembiayaan)

DP

APB

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1.eprints.perbanas.ac.id/4833/6/BAB II.pdfNPF, PDN, REO, FBIR yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah REO. dibandingkan

40

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. FDR, IPR, NPF, APB, DP dan REO secara bersama-sama memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah Non Devisa

2. FDR memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank

Umum Syariah Non Devisa.

3. IPR memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank

Umum Syariah Non Devisa.

4. NPF memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank

Umum Syariah Non Devisa.

5. APB memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank

Umum Syariah Non Devisa.

6. DP memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank

Umum Syariah Non Devisa.

7. REO memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank

Umum Syariah Non Devisa.