bab ii tinjauan pustaka 2.1. pembangunan manusia...

31
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia (Human Development) Konsep human development atau pembangunan manusia dibahas oleh UNDP untuk pertama kalinya pada era kotemporer dalam Human Development Report 1990. Konsep ini menunjukan bahwa tujuan utama pembangunan adalah untuk menguntungkan manusia - masyarakat, maka high national income dan growth tidak secara langsung menjaminkan human development, karena terkadang hanya mementingkan pihak elit politis dan ekonomi. Gagasan model pembangunan manusia adalah untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi masyarakat untuk menikmati hidup yang panjang, sehat dan kreatif. UNDP memberikan pendefinisian sebagai berikut: Human development is a process of enlarging people's choices. The most critical ones are to lead a long and healthy life, to be educated and to enjoy a decent standard of living. Additional choices include political freedom, guaranteed human rights and self respect. (UNDP HDR 1990: 9-10) Dengan merujuk kepada Mahbub Haq (1995) Pemahaman human development menunjukan 5 karakteristik dan 4 komponen yang membentuknya. Dapat durangkum sebagai berikut:

Upload: vuonganh

Post on 08-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembangunan Manusia (Human Development)

Konsep human development atau pembangunan manusia dibahas oleh UNDP

untuk pertama kalinya pada era kotemporer dalam Human Development Report 1990.

Konsep ini menunjukan bahwa tujuan utama pembangunan adalah untuk

menguntungkan manusia - masyarakat, maka high national income dan growth tidak

secara langsung menjaminkan human development, karena terkadang hanya

mementingkan pihak elit politis dan ekonomi. Gagasan model pembangunan manusia

adalah untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi masyarakat untuk

menikmati hidup yang panjang, sehat dan kreatif. UNDP memberikan pendefinisian

sebagai berikut: Human development is a process of enlarging people's choices. The

most critical ones are to lead a long and healthy life, to be educated and to enjoy a

decent standard of living. Additional choices include political freedom, guaranteed

human rights and self respect. (UNDP HDR 1990: 9-10)

Dengan merujuk kepada Mahbub Haq (1995) Pemahaman human

development menunjukan 5 karakteristik dan 4 komponen yang membentuknya.

Dapat durangkum sebagai berikut:

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

9

1. Pertama human development itu memusatkan perhatian kepada manusia, “people in

the center of the stage”, sehingga pendekatan pembangunan itu diartikan seperti aksi

perluasan pilihan atau alternatif bagi rakyat, “expanding people’s choices”. Dalam

semua proses pembangunan dipertanyakan bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi

secera aktif dan juga mendapatkan manfaat dari pembangunan.

2. Kedua menekankan kepada kedua sisi yang dimiliki pembangunan mansusia, yaitu

formation of human capabilities (peningkatan health, knowledge dan skills); dan

people use of acquired capabilities (untuk pekerjaan, kegiatan produktif, partisipasi

dalam urusan politik,dll) . Hal itu bermaksud bahwa proses pembangunan seharusnya

memperdaya masyarakat dengan menyediakan berbagai institusi atau prasarana untuk

meningkatkan kapabilitas manusia, sehingga mereka mampu berkreativitas di tengah

masyarakat untuk juga mendorong pembangunan.

3. Ciri ketiga adalah bahwa untuk memperluas pilihan bagi rakyat diperlukan means,

yaitu pertumbuhan ekonomi, terutama melalui peningkatan Gross National Product.

Namun pertumbuhan ekonomi tidak otomatis memberi kesejahteraan masyarakat, tetapi

harus didistribusikan secara merata melalui kebijakan yang jelas.

4. Keempat, human development merupakan sebuah teori dan pendekatan yang

menggabungkan pembangunan ekonomi, sosial dan politik. Perhatian tidak hanya

terfokus kepada faktor ekonomi tetapi kepada semua faktor yang menyangkut suatu

society.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

10

5. Cirinya kelima adalah diakui bahwa manusia merupakan tujuan, juga sarana daripada

pembangunan. Sedangkan economic growth adalah sebagai sarana untuk mencapai

human development.

Sementara empat komponen penting dalam paradigma human development

ialah equity, sustainability, productivity dan empowerment.

Equity berarti bahwa dalam memperluas pilihan dan kesempatan untuk manusia

harus ada keadilan, berarti akses terhadap kesempatan yang merata. Di sini juga

ditekankan istilah growth with equity by income distribution, bahwa peningkatan GNP

didistribusikan kepada masyarakat, melalui kebijakan fiscal yang optimal, land reform,

akses kepada kredit, political opportunities, dan penghapusan hambatan sosial atau

legal yang membatasi kaum minoritas kepada kesempatan ekonomi dan politik.

Sustainability adalah komponen yang sangat penting juga yang berarti bahwa,

tingkat kesejahteraan yang dinikmati masa kini harus juga bisa dinikmati oleh generasi

mendatang, jadi sustanaibility di sini adalah kelestarian daripada human development

opportunities. Dengan kata lain kelestarian dari semua kapital: kapital fisik; finansial;

lingkunang hidup; dan sumber daya manusia, dengan kapasitas memperbaruhi dan

meregenerasi kapital tersebut.

Productivity merupakan satu elemen dalam human development dimana

pentingnya adalah sama dengan equity, sustainability dan empowerment. Productivity

berarti peningkatan kapabilitas sumber daya manusia melalui investment in people agar

potensial maksimal mereka dapat digunakan sebagai sarana untu mencapai

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

11

pertumbuhan. Di sini manusia dilihat sebagai sarana atau partisipan dari pembangunan

namun human development menggarisbawahi bahwa manusia adalah means dan juga

the ultimate ends of development, oleh karena itu konsep productivity dianggap hanya

sebagai suatu unsur dalam human development.

Empowerment bermaksud pembangunan berdasarkan partisipasi penuh

masyarakat, masyarakat bukan hanya sebagai penerima tetapi aktif dalam menentukan

pilihan mengenai bagaimana seharusnya hidup mereka sendiri dibentuk. Pemberdayaan

masyarakat menurut Haq adalah investasi dalam pendidikan dan kesehatan suapaya

masyarakat dapat mengambil keuntungan dari peluang ditawarkan pasar; akses kepada

kredit dan productive assets; juga pemberdayaan yang sama kepada wanita dan pria

agar mempunyai kesempatan bersaing yang setara. Dengan demikian memerlukan

political democracy, economic liberalism, desentralisasi dan partsipasi dari organisasi

non-pemerintah dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannya. (Haq 1995: 16-19)

2.2. Tujuan Pembangunan Milenium (MDG’s)

MDG’s merupakan tujuan-tujuan pembangunan internasional, diadopsi pada

KTT milenium PBB tahun 2000 oleh semua negara anggota PBB, serta berbagai

organisasi internasional (OCDE, IMF, World Bank,..). MDG’s diadopsi berdasarkan

kesepakatan dan komitmen para pemimpin yang dikandung dalam United Nations

Millennium Declaration, yang intinya adalah untuk membentuk kemitraan global guna

mengurangi kemiskinan dan human deprivation yang dialami masyarakat di negara-

negara termiskin. Deklarasi milenium mengutamakan nilai-nilai fundamental sebagai

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

12

hak setiap individu, yakni freedom, equality, solidarity, tolerance, respect for nature

dan shared responsibility.

Dalam konteks Millennium Development Goal’s (MDG’s), konsep human

development banyak mempengaruhi pemahaman pembangunan dan menjadi gagasan

pusat pembangunan internasional. Konsep tersebut menggarisbawahi bahwa

pembangunan tidak hanya terfokus kepada economic growth tetapi juga kepada

kebebasan manusia sendiri. Selain itu mendorong fokus perhatian kepada yang miskin

dan termiskin, dan juga kepada peningkatan kemampuan mereka. Meningat sejarah

persiapan menuju kepada Millennium Summit, bekas sekjen PBB Kofi Annan juga

menentukan “pembangunan”, termasuk pengetasan kemiskinan global sebagai tema

kedua KTT itu. Pengetasan kemiskinan sangat terkait dengan upaya pembangunan

manusia untuk memberikan kebebasan bagi manusia. Demikian David Hulme dalam

papernya The making of the MDG’s menjelaskan bahwa Development was no longer

about national development (nation building, economic growth and general

improvements in welfare). Rather, it was synonymous with poverty eradication (or

reduction)1. Dapat dikatakan bahwa pergeseran yang telah terjadi pada pemahaman

pembangunan sejak karyanya Haq dan UNDP tahun 1990-an membawa insentif kepada

“poverty eradication‖ dengan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. Sehingga

MDG’s umumnya mempromosikan pemberantasan kemiskinan; hak asasi manusia

dengan memajukan prinsip-prinsip martabat manusia; demokrasi; kelestarian

1 David Hulme in The making of the MDG’s: Human development meets result based-management in an

imperfect world.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

13

lingkungan; kesetaraan dan keadilan sosial; serta kemitraan untuk pembangunan

internasional.

MDG’s memiliki delapan tujuan global yang ditargetkan akan dicapai tahun

2015. Menurut David Hulme MDG’s merupakan janji yang terbesar pernah diberikan

kepada penduduk dunia terkait dengan pengetasan kemiskinan, tujuannya bersifat

komprehensif (global atau menyeluruh) dengan upaya yang sistematis dilakukan untuk

menentukan, membiayai, melaksanakan, memantau dan mendukung mereka2.

Kedelapan tujuan tersebut adalah: (1) Eradicating extreme poverty and hunger,(2)

Achieving universal primary education, (3) Promoting gender equality and

empowering women, (4) Reducing child mortality rates, (5) Improving maternal health,

(6) Combating HIV/AIDS, malaria, and other diseases, (7) Ensuring environmental

sustainability, and (8) Developing a global partnership for development.

Tujuan pertama, yaitu “Penanggulangan kemiskinan dan kelaparan” yang akan

dijadikan fokus penelitian ini dengan ketiga indicator berikut:

1. Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat

pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990 – 2015.

2. Target 1B: Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang

layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda,

2 Penjelasan berdasarkan paper Hulme 2007. The making of the MDG’s: Human development meets

result based-management in an imperfect world; http://www.un.org/millenniumgoals/bkgd.shtml dan

http://en.wikipedia.org/wiki/Millennium_Development_Goals diakses pada 07-01-13

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

14

3. Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita

kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015.

2.3. Keamanan Manusia (Human security)

2.3.1. Pergeseran paradigma keamanan: Kemanan Nasional menuju

Keamanan Manusia

Konsep Security ini merupakan konsep yang sangat diperdebatkan para penstudi

hubungan internasional, negara dan berbagai aktor lainnya, terutama pada aspek bahwa

keamanan itu untuk siapa, untuk individu, negara sendiri atau keamanan internasional.

Suatu hal yang jelas adalah bahwa dalam konsep keamanan terdapat gagasan ancaman

terhadap nilai tergantung obyek keamanan itu sendiri. Pada era Perang Dingin konsep

keamanan didominasi oleh konsep tradisional yakni national security, atau state

security terhadap ancaman militer. Hal ini dipicu oleh konflik ideologis, politik dan

militer antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (Uni Soviet). Pada saat itu

konsepsi dominan keamanan berdasarkan kekuatan militer dan hubungan strategis

antara negara (alliances) dan balance of power, dan yang hanya mendorong negara

untuk menjaga keamanan adalah kelangsungan hidup (survival). Konsepsi tradisional

keamanan melihat ancaman dari luar perbatasan negara, dan objek dari ancaman militer

tersebut terfokus kepada negara sendiri: perbatasannya, masyarakat, institusi dan nilai-

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

15

nilainya3. Di sini negara adalah satu-satunya aktor yang menyediakan keamanan, dan

menghadapi ancaman eksternal.

Konsepsi tradisional tersebut terkait dengan sudut pandang neo-realis yang

berasumsi, menurut Baylis dan Smith (2005:302-303) bahwa (1) sistem internasional

adalah anarkis dimana tidak ada otoritas pusat yang mampu mengendalikan perilaku

negara; (2) negara-negara berpotensi berbahaya satu sama lain oleh karena klaim

terhadap kedaulatan yang meningkatkan kemampuan ofensif militer untuk membela

diri dan memperluas kekuasaan; (3) ketidakpastian yang menyebabkan

keditakpercayaan sehingga tidak ada negara yang memiliki keyakinan mengenai niat

negara tetangganya maka dia harus selalu waspada; (4) survival merupakan kekuatan

mendasar dan mendorong perilaku negara dalam mepertahankan kemandirian dan

kedaulatannya; dan (5) meskipun terdapat rasionalitas negara, selalu ada ruang untuk

miscalculation, dimana negara memberi gambaran yang salah mengenai

kemampuannya dengan tujuan membuat negara lain hanya bisa menduga. Hal itu dapat

menyebabkan kesalahan tentang minat negara sesungguhnya.

Dengan demikian asumsi-asumsi tersebut akan membuat hubungan negara

selalu akan antagonis dan agresif satu sama lain. Konsepsi ini sangat dikritisis terlalu

sempit dan berlebihan, karena tidak mempertimbangkan ancaman lain yang melanda

masyarakat atau komunitas, yang bahkan bisa lebih berbahaya.

Seperti yang dijelaskan Richard Ullman4 bahwa:

3 Commision on Human Security Report (CHS) 2003, hal 5.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

16

―..defining national security merely in military terms conveys a profoundly

false image of reality. That false image is doubly misleading and therefore

dangerous. First, it causes states to concentrate on military threats and to

ignore other and perhaps even more harmful dangers(…) And second, it

contributes to a pervasive militarization of international relations that in

long run can only increase global insecurity.‖

King and Murray5dalam essay mereka Rethinking Human Security juga

memberikan penjelasan mengenai konsep tradisonal bahwa:

―The traditional view of security has focused on using the military to ensure

the territorial integrity of sovereign states. Security studies and the security

establishment have long been focused on foreign and defense policy

mechanism to avoid, prevent, and if need be win interstate military

disputes.‖

Mereka menekankan kepada pengeluaran negara untuk keamanan militer yang begitu

besar, jauh lebih tinggi daripada 49% income populasi dunia digabungkan, dan juga

semua kebijakan luar negeri terfokus kepada pertahanan, padahal banyak orang yang

menjadi korban dari berbagai perang dan konflik militer yang seolah-olah tidak perlu

dipertimbangkan. Sekalipun negara memiliki keamanan relatif dan berhasil dalam

melindungi teritorinya tetapi hal ini tidak berarti secara otomatis bahwa warganya juga

aman.

Dari situ muncul pemikiran bahwa keamanan nasional tidak hanya mengacu

kepada keamanan secara militer, atau ancaman militer kepada suatu negara dan

integritasnya tetapi juga meluas hingga keamanan bagi aktor non negara, seperti warga,

komunitas atau organisasi terhadap ancaman dari berbagai peristiwa. Berakhirnya

perang dingin terutama membuka era untuk keamanan yang komprehensif, pengertian

4 Redefining Security in International Security, vol. 8, No.1 (Summer, 1983), p. 129

5 Rethinking Human Security in Political Science Quarterly Vol. 116, No. 4 2001- 02, p.588

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

17

keamanan lebih luas mencakup bermacam-macam instrumen dan sumber ancaman,

bahkan tidak hanya terbatas kepada kemakmuran negara tetapi hingga kesejahteraan

individu, atau manusia. Sehingga keamanan manusia pun dianggap seperti salah satu

kajian yang penting dalam international security studies. Dengan demikian definisi

keamanan pasca Perang Dingin tidak lagi bertumpu pada konflik ideologis antara blok

Barat dan blok Timur tetapi kepada isu-isu non-tradisional yang meliputi berbagai

ancaman yang muncul dalam kehidupan manusia. Termasuk misalnya ancaman dari

degradasi lingkungan hidup, perubahan cuaca, economic deprivation (kemiskinan dan

kelaparan), pelanggaran hak asasi manusia, crimes, human dan drugs trafficking,

konflik etnis, terrorism, HIV/AIDS, dll. Dengan kata lain, yang menjadi fokus adalah

keamanan untuk individu, atau manusia.

Salah satu fenomena yang berdampak pada pemahaman keamanan manusia

adalah berkembang pesat fenomena globalisasi dan globalisasi ekonomi, disertai

dengan teknologi inforrmasi, komunikasi, dan transportasi yang semakin canggih masa

kini. Dengan demikian menyebabkan meningkatnya interdependensi antara seluruh

masyarakat dunia, dan memudahkan perdagangan, pertukaran, pembentukan jaringan-

jaringan (termasuk jaringan kejahatan internasional), mobilitas masyarakat,

pemanfaatan sumber daya dll, maka ancaman terhadap manusia bisa muncul dari faktor

yang sangat luas dan kompleks.

Mengacu kepada CHS (Commission on Human Security 2003: 4), keamanan

manusia adalah:

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

18

"... to protect the vital core of all human lives in ways that enhance human

freedoms and human fulfillment. Human security means protecting

fundamental freedoms-freedoms that are the essence of life. It means

protecting people from critical (severe) and pervasive (widespread) threats

and situations. It means using processes that build on people’s strengths and

aspirations. It means creating political, social, environmental, economic,

military and cultural systems that together give people the building blocks of

survival, livelihood and dignity."

Sementara King dan Murray menekankan kepada resiko deprivasi masa kini dan

masa depan yang bisa dialami manusia dengan penjelasannya:

― the idea of security thus contains two key elements: an orientation to

future risks and a focus on risks of falling below some critical threshold of

deprivation…My security today is not only a function of my well-being

today, but also the prospects of avoiding states of great deprivation.6‖

Demikian CHS, dan King & Murray mendefiniskan human security, seksi

berikutnya akan memaparkan perbandingan perspektif UNDP dengan perspektif

Canadian school mengenai konsep ini.

2.3.2. Keamanan Manusia: Perbandingan perspektif UNDP dan Canada

Kedua tulisan ini merupakan tulisan penting dan telah menguatkan pemahaman

serta diskusi mengenai konsep human security. Pada kenyataanya definisi pertama

keamanan manusia secara eksplisit diberikan oleh UNDP dalam bab 2 laporan Human

development tahun 1994, yang berjudul The new demensions of human security.

Definisi tersebut memiliki dua aspek utama , pertama keamanan manusia diartikan

sebagai safety from chronic threats as hunger, disease and repression, dan kedua

protection from sudden and hurtful disruptions in the patterns of daily life-whether in

6 King and Murray. Hal 592

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

19

homes, in jobs or in communities, dan ancaman-ancaman tersebut bisa berada pada

semua tingkat pembangunan dan pendapatan nasional7.

Sementara Intervensi pemerintah Canada (inisiatif mantan menteri luar negeri

Lloyd Axworthy tahun 1996) melalui kebijakan luar negeri mereka memfokuskan

konsep human security kepada perlindungan warga sipil dari aksi kekerasan (violent

conflicts), serta pendefinisian agenda internasional untuk menanganinya. Departemen

luar negeri menentukan paradigma baru dari kebijakan luar negeri Canada setelah

perang dingin berakhir oleh karena pada era baru ini, warga sipil menjadi korban

langsung dari berbagai internal konflik. keamanan dari integritas territorial dan

kedaulatan negara semakin meningkat, tetapi keamanan untuk individu semakin

memburuk. Terutama oleh karena semakin banyak meledak perang saudara, perang

etnis atau agama yang memakai senjata ringan, dan 8/10 korbannya merupakan warga

non-kombatan8. Sehingga perlindungan individu menjadi fokus utama dari kebijakan

luar negeri mereka.

Canada’s human security agenda responds to new global realities. Its goal is

to ensure that people can live in freedom from fear. This means building a

world where universal humanitarian standards and the rule of law effectively

protect all people; where those who violate these standards and laws are held

accountable; and where our global, regional and bilateral institutions are

equipped to defend and enforce these standards. As Canadians, we are

committed to working with like-minded partners, at home and abroad, to

build this world9.

7 UNDP . (1994) . Chap 2, New dimension of human security. Hal 23

8 Axworthy. La sécurité humaine : la sécurité des individus dans un monde en mutation. In: Politique

étrangère N°2 - 1999 - 64e année pp. 333-342. Persee Scientific Journals. 9 DFAIT (Canada Department of Foreign Affairs and International Trade). Freedom from fear:

Canada’s Foreign Policy for Human Security. 2000. Hal 1

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

20

Supaya lebih mengerti perspektif UNDP dan Canada, gagasan security dari

David Baldwin10

akan dijadikan titik awal penjelasan. Baldwin sendiri

mereformulasikan gagasanya dari Arnold Wolfers security sebagai the absence of

threat to acquired values, untuk menjadi a low probability of damage to acquired

values yang menekankan kepada preservation of acquired values daripada presence or

absence of threats. Jadinya Baldwin mengusulkan beberapa pertanyaan vital dalam

pembuatan kebijakan keamanan untuk mereduksi dan membatasi damage terhadap

nilai. Setidaknya kedua pertanyaan berikut harus dijawab: Security for whom? dan

Security for which values? Namun untuk menjadinya efektif, melengkapi keduanya itu

juga pertanyaan seperti: how much security? from what threats? by what means? at

what cost? dan in what time period? Meskipun semuanya tidak vital tetapi tergantung

pada analysis dan kebutuhan pembuatan kebijakan. Sehingga dengan merujuk pada

Kanti Bajpai (2000), diperlukan 2 pertanyaan tambahan, yakni security from what

threats? dan security by what means? Diuraikan dengan 4 pertanyaan dari Baldwin,

pendekatan UNDP terhadap human security memiliki gagasan dasar yang sama dengan

Canada, namun terdapat juga perbedaan dari beberapa aspek.

Kedua perspektif (perspektif Canada dan UNDP11

) dapat dirangkum sebagai

berikut:

1) Security for whom? : Menurut UNDP untuk individu dan masyarakat.

(people-centered security). Sementara Canada tentu berupaya melindungi keamanan

10

David A. Baldwin, The concept of security in Review of International Studies (1997), 23, 5-26 11

Kanti Bajpai.( August 2000). Human Security: Concept and Measurement. Kroc Institute. Hal 13-19

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

21

individu, masyarakat atau warga sipil (people-centered view of security). Namun state

security juga diperlukan sebagai salah satu sarana untuk melindungi people security.

Maka konsep human security tidak menggantikan state security, tetapi keduanya saling

melengkapi. DFAIT ketika membahas konsep ini menjelaskan bahwa: “people are

made safer by an open, tolerant and responsive state capable of ensuring the protection

of all its citizens. At the same time, enhancing human security reinforces the state by

strengthening its legitimacy and stability.‖12

Pada 1999, Lloyd Axworthy mencatat

bahwa “the safety of the individual – that is, human security – has become a new

measure of global security13

.‖ Axworthy mengakui bahwa keamanan antara negara

adalah kondisi yang tetap relevan untuk keamanan warga.

2) Security for What values? : Pertama UNDP menggarisbawahi beberapa nilai

secara umum, yaitu: safety, well-being, dignity, freedom, acces to market and social

opportunities, personal choice, dan surety about the future. UNDP security adalah

perlindungan dari ancaman penyakit, pengangguran, kelaparan, kejahatan, konflik

sosial, represi politik, dan risiko lingkungan menurut definisi berikut:

―..human security is a child who did not die, a disease that did not spread, a

job that was not cut, an ethnic tension that did not explode in violence, a

dissident who was not silenced. Human security is not a concern with

weapons – it is a concern with human life and dignity…It is concerned with

how people live and breathe in a society, how freely they exercise their many

choices, how much access they have to market and social opportunities –

and whether they live in conflict or in peace14

.‖

12

DFAIT. Hal 3 13

Ibid., 17 14

UNDP.1994. Hal 22 dan 23

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

22

Selain itu UNDP (1994: 24-25) memberikan tujuh komponen atau tujuh nilai

spesifik terhadap keamanan manusia, yakni: economic security, food security, health

security, environmental security, personal security, community security, dan political

security.

Canada dengan paper Lloyd Axworthy (1997) berpendapat bahwa people-

centered security itu mencakup security against economic privation, an acceptable

quality of life, and a guarantee of fundamental human rights. Hal itu menunjukan basic

needs, sustained economic development, fundamental freedoms-freedom from fear and

freedom from want, the rule of law, good governance, sustainable development and

social equity.15

Dikuatkan DFAIT (2000: 3) bahwa untuk Canada human security

berarti: freedom from pervasive threats to people rights, safety or lives.

3) Security from what threats? : UNDP mengklasifikasikan ancaman sebagai

ancaman lokal dan global. Ancaman lokal (localized threats) bisa spesifik untuk suatu

daerah, atau negara yang biasanya bervariasi oleh sebab berbagai faktor, tingkat

pembangunan ekonomi, stabilitas politik, kondisi geografis,.. Umumnya ancaman lokal

terkait erat dengan ketujuh komponen keamanan. Misalnya Ancaman terhadap

economic security meliputi kurangnya lapangan kerja produktif dan remunerative,

pekerjaan yang berbahaya, tidak adanya publicly financed safety nets. Ancaman

terhadap food security bisa kurangnya akses terhadap makanan termasuk akses yang

cukup untuk aset, pekerjaan, dan pendapatan yang terjamin. Ancaman terhadap health

15

Kanti Bajpai, hal 18

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

23

security misalnya penyakit yang menular, kanker, polusi udara, kurangnya akses ke

fasilitas perawatan kesehatan. Ancaman terhadap environmental security, penurunan

ketersediaan air, polusi air, menurun garapan lahan, deforestasi, desertifikasi, polusi

udara, bencana alam,..dll. Ancaman terhadap personal security, kejahatan kekerasan,

narkoba, kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan. Ancaman terhadap community

security, kerusakan keluarga, runtuhnya bahasa dan budaya tradisional, diskriminasi

etnis dan perselisihan, genosida. Ancaman terhadap political security, represi dari

pemerintah, pelanggaran hak asasi manusia sistematis, militerisasi…Ancaman global

(global/transnational threats) merupakan ancaman yang tersebar melampaui batas

negara dan berefek pada seluruh dunia, dapat dikatakan juga akibat dari berbagai isu

global kotemporer, antara lain: population growth, growing disparities in global

income, meningkatnya migrasi internasional, environmental decay , drug trafficking,

International terrorism.

Paper Axworthy (1997) menunjukan bahwa Canada juga mempertimbangkan

ancaman seperti the income gap between rich and poor countries, internal conflict and

state failure, transnational crime, the proliferation of weapons of mass destruction,

religious and ethnic discord, environmental degradation, population growth, ethnic

conflict and migration, state repression, the widespread use of anti-personnel

landmines, child abuse, economic underdevelopment, and a unstable, protectionist

international trading system. Sementara papernya (1999) lebih menekankan kepada

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

24

bahaya yang ditimbulkan oleh civil conflicts, large-scale atrocities, dan genocide.16

Seperti yang ditegaskan DFAIT (2000:3) bahwa:

―Through its foreign policy, Canada has chosen to focus its human

security agenda on promoting safety for people by protecting them from

threats of violence. We have chosen this focus because we believe this is

where the concept of human security has the greatest value added —

where it complements existing international agendas already focussed on

promoting national security, human rights and human development.‖

Selain itu DFAIT (2000: 2), dan juga Kanti Bajpai (200:18-19) menambah

bahwa kemunculan fenomena globalisasi membawa berbagai isu transnasionalism yang

menjadi faktor ancaman terhadap keamanan individu, yakni terorisme, kejahatan

internasional, perdagangan senjata kecil dan narkoba, violent crime, internal war

dengan senjata ringan, penyakit dan kerusakan lingkungan hidup. Semua ancaman

tersebut meningkatkan kekerasan terhadap individu dan membuat mereka lebih rentan

lagi. Sehingga menuntut untuk mengadopsi suatu perluasan pemahaman konsep

security.

4) Security by what means? : Dengan luasnya ancaman dari sangat banyak isu

yang muncul, domestik maupun internasional, UNDP mengusulkan agar agenda

keamanan yang baru dibentuk dengan instrumen yang lebih luas, serta kerjasama yang

erat antara berbagai aktor. Cara untuk mengatasi ancaman-ancaman tersebut menurut

rekomendasi UNDP adalah pertama dengan persetujuan dari konsep keamanan manusia

itu sendiri (calling on endorsement of the concept and people full contribution to global

16

Op.Cit.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

25

human security). Kedua adalah perubahan dalam kebijakan nasional dan internasional

lebih berfokus kepada kebutuhan dasar, basic capabilities dan opportunities, terutama

dalam akses terhadap aset dan lapangan kerja produktif dan remunerative. Pemerintah

juga harus memastikan bahwa semua orang memiliki political choices dan hak asasi

yang terlindungi. Point ketiga adalah peningkatan upaya PBB dalam diplomasi

preventif, karena terlihat bahwa penyebab konflik dan perang saat ini sering berakar

pada kemiskinan, ketidakadilan sosial dan degradasi lingkungan, melalui pembangunan

preventive. Keempat UNDP merekomendasikan reformasi dari institusi-institusi global,

maksudnya bahwa kerangka kerja mereka ditinjau dan didesain kembali untuk

menangani berbagai tantangan yang mendesak keamanan manusia dalam kerangka

paradigma jangka panjang pembangunan manusia yang berkelanjutan. Berarti cara

UNDP adalah melalui promosi human development.

Sementara Canadian school pertama memajukan inisiatif yang preventif,

centered-people conflict resolution, peacebuilding dan peacekeeping di area-area yang

ada konflik. Termasuk juga perlucutan senjata (terutama penghapusan anti-personnel

landmines), menjaga hak anak-anak (war-affected children dan pengusi internal), dan

pembangunan ekonomi melalui ―rules-based trade‖17

. Kedua menguatkan peran global

governance yakni, akuntabilitas dari institusi international dan hukum internasional.

Canada mengusulkan reformasi dan penguatan dari standard hukum (humanitarian and

human rights law with coercive measures), sebagai instrumen internasional yang

17

Kanti Bajpai. Hal 19

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

26

efektif, atau code of conduct untuk melindungi warga sipil di daerah konflik. Juga suatu

hal yang penting adalah penilaian kembali peran organisasi internasional, terutama PBB

dalam arti memperkuat kapasitas PBB dalam melaksanakan mandatnya. Axworthy

menjelaskan bahwa dewan keamanan PBB harus memperluas konsep keamanannya

untuk memasukkan keamanan manusia dalam agendanya ketika melakukan intervensi

agar isu keamanan manusia dapat ditangani secara efektif. Termasuk juga perluasan

keanggotaan dalam badan yang menganani soal perdamaian dan keamanan global

supaya badan itu sendiri lebih repersentatif, menegaskan demokrasi dan akuntabel,

dengan membuka pintu untuk civil society misalnya18

. Ketiga, Canada melihat bahwa

negara harus kerjasama erat dengan NGO atau pihak swasta (corporations) karena

semakin bertumbuhnya kontribusi dari corporate social responsabilty, dimana mereka

berkontribusi kepada pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan demikian

korporasi juga merupakan aktor yang penting dalam perlindungan keamanan manusia.

Jadi konsep human security diwujudkan dengan tanggung jawab negara, NGO’s, Civil

society, dan organisasi internasional, berbagai koalisi atau like-minded states.

Berdasarkan analisis Kanti Bajpai dalam membandingkan kedua pendekatan

tersebut, berikut ini suatu tabel yang merangkum perspektif mereka.

18

Axworthy Lloyd. Human security and global governance: Putting people first. Global

Governance;Jan-Mar 2001;7,1; Proquest Central , hal 21-23

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

27

Tabel 2.1: Comparison of the UNDP and Canadian Schools of Human Security

UNDP School Canadian School

Security for whom Primarily the individual Primarily the individual, but

state security also is important

Security of what values Personal safety/well being and

individual freedom

Personal safety/well being and

individual freedom

Security from what threats Direct and indirect violence;

greater emphasis on indirect

violence, especially economic

and environmental factors

Direct and indirect violence;

greater emphasis on direct

violence at two levels-

national/societal and

international/global

Security by what means Promoting human development:

basic needs plus equity,

sustainability, and greater

democratization at all levels of

global society

Promoting political

development: global norms and

institutions (governance) plus

collective use of force as well as

sanctions if and when necessary

Sumber: Kanti Bajpai.2000, hal 36.

Perspektif UNDP dan Canadian School terlihat menunjukan hal yang sama tetapi

terdapat juga perbedaan terutama terhadap aspek ancaman, dimana tulisan mereka

menjelaskan tentang ancaman langsung dan ancaman tidak langsung terhadap safety,

well-being dan freedom. Yang dimaksud dengan “ancaman langsung” adalah ancaman

atau kekerasan yang melanda hidup manusia secara langsung, meliputi misalnya

kejahatan, pembunuhan, terorisme, genocide, perbudakan, diskriminasi, penyiksaan,

kekerasan fisik terhadap perempuan dan anak, pemakaian anak-anak sebagai tentara,

perdagangan manusia kecanduan narkoba dll. Sedangkan “ancaman tidak langsung”

bergantung kepada struktur atau disebut juga ancaman struktural, yang mencakup

misalnya economic deprivation, kemiskinan, pengangguran, penyakit, kerusakan

lingkungan, bencana, inflasi, tingkat GNP per capita rendah, pertumbuhan populasi, dll..

UNDP lebih menempatkan ancaman terhadap keamanan manusia dari “ancaman

tidak langsung” karena dia menekankan mengenai underdevelopment. Mengingat

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

28

ketujuh aspek keamanan UNDP (economic, food, health, environmental, personal,

community, political) terlihat bahwa cara UNDP lebih ke economic deprivation dan

bahaya underdevelopment serta akibat kerusakan lingungan hidup. Sehingga sarana

untuk mengatasinya adalah dengan sustainable development, keadilan dan

pemberdayaan masyarakat, serta partispasi penuh dalam proses pembangunan.

Sementara Canada menekankan kepada “ancaman langsung” karena dia

mempertaruhkan fokusnya kepada violent conflict. Jika serangan antara negara menurun,

internal konflik, baik etnis, agama, political konflik meledak maka merentan dan

mengacam kehidupan penduduk sipil. Sehingga Canada pun mengkritisis UNDP untuk

hanya melewati persoalan keamanan manusia terkait dengan violent conflict meskipun

pendefinisian UNDP terlihat sangat luas.19

Memang konsep keamanan manusia belum mencapai kesepakatan antara

berbagai penganutnya, dan masing-masing menjalankan programnya dengan fokus yang

berbeda-beda. Misalnya terdapat juga pandangan negara Jepan mengenai konsep

keamanan manusia yang terlihat mendekati perspektif UNDP. Jepan mengkritisis

Canadian School yang menekankan kepada freedom from fear sebagai gagasan

pokoknya, freedom from want juga adalah komponen yang seharusnya tidak diabaikan.

Sehingga keamanan manusia dari sudut pandang Jepan adalah upaya yang melebihi

perlindungan warga dari violent conflict dan menekankan kepada economic

19

Berdasarkan paper Kanti Bajpai Human security: Concept and measurement. 2000, dia mengambil

gagasan Galtung untuk menjelaskan mengenai direct dan indirect threats dianggap sebagai violence untuk

membedakan atau menklasifikasi berbagai ancaman yang dijelaskan UNDP dan Canada.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

29

development, dan penyediaan kebutuhan dasar masyarakat. Perspektif Jepan mendekati

gagasan human development dan ingin mengatasi penyebab struktural dari

ketidakamanan manusia melalui development assistance, dengan agenda yang fokus

kepada health care, education, dan economic insecurity, terutama melalui ODA (Official

Development Assistance). Jepan membentuk The Trust Fund for Human Security pada

tahun 1999 dan memilih untuk bekerjasama dengan organisasi PBB: UNDP, UNESCO,

WHO.

Penelitian ini akan dipandang dan dibahas dengan perspektif UNDP terhadap

human security karena peneliti melihat bahwa pendekatan UNDP yang lebih sesuai dan

relevan untuk mendekati masalah penelitian (kemiskinan dan kelaparan) dibandingkan

dengan Canadian perpective. Menginat bahwa UNDP lebih menekankan kepada

ancaman tidak langsung yang mengganggu keamanan manusia, yaitu human deprivation

dan juga underdevelopment, dan mencari safety, well-being, dan dignity untuk semua

orang dengan mempromosikan pembangunan manusia. Sama seperti Jepan,

penekanannya UNDP adalah kepada development assistance supaya dapat mengatasi isu

kemiskinan dan kelaparan. Namun UNDP yang mengkategorisasikan dimensi keamanan

manusia ke dalam 7 area (yang telah dipaparkan diatas), dan hal itu memungkinkan

untuk mendekati tujuan pertama MDG’s (penanggulangan kemiskinan dan kelaparan)

dengan economic dan food security.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

30

2.3.3. Keamanan Ekonomi dan Keamanan Pangan

Berbicara keamanan ekonomi atau economic security dalam rangka human

security adalah keamanan individu dan masyarakat secara ekonomi. Apa saja faktor

yang mempengaruhi keamanan ekonomi serta faktor yang mengancamkannya. Pada

dasarnya keamanan ekonomi individu dan keluarga ditentukan oleh ada atau tidaknya

pekerjaan, juga tingkat pendapatan yang pada gilirannya memastikan kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka serta berbagai jaminan hidup. Tentu

keamanan ekonomi individu sangat terkait dengan keamanan ekonomi negara, yang

dilihat dari pertumbuhan GDP, perdagangan bebas, pembangunan berkelanjutan,

produktivitas, persaingan, tingkat inflasi rendah, tingkat pengangguran rendah, nilai

tukar yang stabil, neraca keseimbangan pembayaran, hutang20

,..

Tingkat pertumbuhan ekonomi negara akan mempengaruhi kapasitasnya untuk

menyediakan berbagai prasarana seperti infrastruktur, lapangan kerja dan jaminan

sosial bagi masyarakat. Maka keadaan seperti krisis ekonomi atau resesi ekonomi

domestik, maupun internasional, kenaikan harga minyak dan harga pangan, tingkat

penangguran dan inflasi yang tinggi, daya saing negara dalam perdagangan

internasional yang rendah merupakan ancaman terhadap keamanan ekonomi individu.

Menurut UNDP (1994:25) economic security mengacu pada kepastian basic

income, biasanya dari kerja produktif dan remuneratif atau dari social safety net

(misalnya social security, unemlployment compensation dibiayai oleh pemerintah).

20

Bostjan Udovic paper. Economic security: Large and small states in enlarged European Union.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

31

Merujuk kepada Lane Kenworthy (2010), economic security adalah “having sufficient

and reasonably stable income, assets and expenses‖. Dan ancaman terhadap keamanan

ekonomi individu dapat terjadi oleh karena low earnings; no earnings; significant

decline in income misalnya dari kehilangan pekerjaan, atau penyakit; significant loss of

assets contohnya kehilangan rumah karena kebakaran atau terjadinya gempa; large

unexpected cost misalnya dari kedatangan penyakit. Maka economic insecurity yang

dihasilkan faktor tersebut akan menurunkan standar hidup manusia, dan menimbulkan

keadaan kemiskinan.

CHS juga membahas mengenai economic security dalam bab lima laporannya.

Menurut CHS keadaan ini akan bergantung kepada dua hal, yaitu basic income dan

resources untuk dapat menikmati pelayanan kesehatan, pendidikan, tempat tinggal,

akses terhadap makanan dan air bersih. Yang kedua adalah akses terhadap kesempatan

untuk menghasilkan resource atau kemampuan untuk menghasilkan resource

(opportunity and capability). Upaya untuk mempromosikan keamanan ekonomi melalui

penurunan kemiskinan dan peningkatkan standar hidup akan memiliki dampak sosial

yang besar. (CHS 2003: 73, 75)

Sementara keamanan pangan atau food security sudah memiliki konsep

tersendiri. Dengan merujuk kepada Edward Clay (2000:2), konsep keamanan pangan

muncul setelah krisis pangan yang dihadapi pada tahun 1970-an karena penurunan

produk pertanian, dan sejak itu definisi konsep ini telah berkembang dari waktu ke

waktu.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

32

Pada tahun 1974 definisi keamanan pangan dihasilkan dari World Food Summit

terfokus kepada volume dan stabilitas pasokan pangan, serta harga pada tingkat

nasional dan internasional: “availability at all times of adequate world food supplies of

basic foodstuffs ... to sustain a steady expansion of food consumption…and to offset

fluctuations in production and prices”

Pada tahun 1983, FAO memperluas konsepnya dan menekankan kepada akses

oleh masyarakat rentan terhadap pasokan makanan: ―ensuring that all people at all

times have both physical and economic access to the basic food that they need‖.

Selanjutnya laporan Bank Dunia pada tahun 1986 yang berjudul poverty and

hunger berkontribusi untuk mempengaruhi pemahaman konsep food security ini dengan

definisi yang diberikannya: keamanan pangan adalah ―access of all people at all times

to enough food for an active, healthy life.‖

World Food Summit tahun 1996 mengadopsi definisi lebih luas lagi dan

konsensual yang memperkuat sifat multidimensional konsep keamanan pangan,

termasuk akses terhadap pangan, ketersediaan, pemanfaatan dan stabilitas:

―Food security, at the individual, household, national, regional and global

levels is achieved when all people, at all times, have physical and economic

access to sufficient, safe and nutritious food to meet their dietary needs and

food preferences for an active and healthy life.‖

Laporan FAO The State of Food Insecurity 2001 memasukkan suatu elemen baru

untuk melengkapi definisi 1996 yaitu akses sosial:

―Food security is a situation that exists when all people, at all times, have

physical, social and economic access to sufficient, safe and nutritious food

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

33

that meets their dietary needs and food preferences for an active and healthy

life.‖

Untuk merangkum semua pendefinisian tersebut, pencapaian keamanan pangan

itu bergantung kepada ketersediaan makanan yang cukup, berkualitas dan merespon

kepada kebutuhan pangan menurut kebiasaan sosial dan budaya. Hal yang penting juga

adalah kemampuan mengakses kepada pangan sebagai hak semua individu, terutama

kepada akses ekonomi yang bergantung pada sarana ekonomi. Ketika masyarakat tidak

mempunyai sarana ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya, kelaparan tetap berada

walaupun ada ketersediaan pangan yang cukup. Jadi economic security dan food

security bergantung satu sama lain. Termasuk juga stabilitas pangan yang berarti

ketersediaan permanen dan akses permanen kepada pangan yang tidak mudah

diancamkan oleh guncangan mendadak atau kejadian siklik.

Menurut UNDP kedua komponen keamanan tersebut dapat diberikan melalui

kebijakan yang mendorong prinsip-prinsip pembangunan manusia khususnya basic

needs, equity, sustanaibility, empowerment dan democratization. Dalam rangka

keamanan ekonomi dan keamanan pangan basic needs berarti bahwa mengakses

kepada pekerjaan productif dan remuneratif, akses kepada social safety nets, dan asset

produktif (tanah, air..) untuk dapat mengakses kepada pangan (food entitlement), air

bersih, pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar, termasuk juga tempat tinggal

(shelter). Equity berarti dalam memberi akses kepada basic needs harus didorong

kebijakan yang berkeadilan tanpa mendiskriminasi kaum masyarakat. Sustainability di

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

34

sini bermaksud untuk mempertahankan semua kesempatan yang ditawarkan tersebut

dalam jangka yang panjang, juga sustainability dari pertumbuhan ekonomi.

Empowerment tergantung program-program pemberdayaan masyarakat yang

dipromosikan setiap negara supaya masyarakat didukung untuk tidak jatuh ke dalam

kemiskinan, dan kelaparan. Sementara demokratisasi adalah proses yang membela

kekuasaan dan hak rakyat.

Dalam pensuksesan keamanan pangan, terdapat pemahaman disebut dengan

“kedaulatan pangan” yang diperjuangkan oleh kaum petani. Artinya adalah bahwa

rakyat mempunyai hak dan kekuasaan menentukan sistem produksi dan konsumsi

pangan di pasar, dan bukan seharusnya dikusai berbagai pihak asing yang sudah

menjadi industri pangan yang besar. Secara konseptual, kedaulatan pangan berarti hak

setiap negara atau masyarakat untuk menentukan sendiri kebijakan pangannya,

melindungi sistem produksi pertanian dan perdagangan untuk mencapai sistem

pertanian yang berkelanjutan dan mandiri. Kedaulatan pangan mengatur produksi dan

konsumsi pertanian yang berorientasi kepada kepentingan lokal dan nasional, bukan

pasar global.21

2.4. Kerangka pemikiran dan proposisi penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan tujuan penelitian, yakni untuk

mendeskripsikan dan menganalisis upaya-upaya yang dilakukan Indonesia dalam

memberi keamanan ekonomi dan keamanan pangan terkait dengan Tujuan

21

Berdasarkan penjelasan SPI dalam http://www.spi.or.id/?p=4304 dikases 15-04-2015

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

35

Pembangunan Milenium pertama, maka penulis mencoba membangun kerangka

pemikiran sebagai gambar berikut:

Kesehatan Pendidikan Daya beli 1 2 3 …. 8

Peran NGO's

Semua manusia berhak untuk memiliki hidup yang layak, intinya sesuai dengan

hak asasinya. Hidup bebas dari kemiskinan dan berbagai kejahatan, hidup bermartabat

Human Development MDG’s

Indonesia

Kemiskinan dan Kelaparan

Food Security Economic Security

Human Security: UNDP

1. Security for whom?

2. Security for what values?

3. Security from what threats?

4. Security by what means?

UNDP

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

36

dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan kewajibannya. Namun

kenyataan menunjukan bahwa jutaan orang di negara berkembang masih terancam oleh

kemiskinan dan megalami kelaparan, rentan dan sangat bergantung. Selain

mengakibatkan kerentanan dan ketergantungan, kemiskinan dan kelaparan juga

mengancamkan keamanan manusia, secara rinci keamanan ekonomi dan keamanan

pangan. Yang dimaksud adalah bahwa keamanan itu sendriri adalah bagian dari hak

semua orang, yang seharusnya dimilikinya. Freedom, dignity, safety dan well being, itu

semua mencakup hak asasi manusia.

UNDP dengan mempromosikan gagasan pembangunan manusia justru

memberikan insentif yang penting bagi pembangunan internasional dengan tujuan

utama untuk memberantas kemiskinan global. Gagasan pokoknya adalah mengenai

economic growth yang disertai dengan distribusi income dan asset yang adil, dan juga

pemberdayaan masyarakat miskin. Sehingga UNDP mengusulkan bahwa keamanan

manusia, termasuk keamanan ekonomi dan pangan tersebut dicapai dengan

mempromosikan pembangunan manusia, yaitu melalui basic needs, equity,

sustanaibility, democratization, dan people empowerment. Jika pembangunan manusia

adalah proses yang memperluas berbagai pilihan atau kesempatan bagi rakyat untuk

mampu bangkit dari kemiskinan, keamanan manusia memastikan bagaimana orang

menggunakan pilihan-pilihan tersebut dengan aman dan bebas, bagaimana mereka

dapat yakin bahwa kesempatan yang diperoleh hari ini tidak akan hilang atau hancur di

hari berikutnya. Dengan demikian kedua konsep ini saling menguatkan.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

37

Fenomena kemiskinan dan kelaparan, dan soal pembangunan pun sudah

menjadi perhatian dunia internasional sebagai dilihat dalam Deklarasi Milenium yang

mengandung komitmen komunitas internasional untuk mengatasinya. Dalam tujuan

MDG’s pengetasan kemiskinan dan kelaparan global justru ditentukan sebagai target

pertama yang harus ditangani, sebab pencapaian target ini mewujudkan visi untuk

memberi keamanan bagi masyarakat melalui pembangunan berkelanjutan.

Indonesia sebagai salah satu negara yang mengambil komitmen dalam

mewujudkan MDG’s juga mengusahakan pencapaian target pertama ini. Dalam semua

uapayanya baik melalui berbagai kebijakan dan strategi penanggulangan kemiskinan,

mobilisasi dana ataupun kemitraan dengan berbagai pihak domestik terutama para

NGO’s, dan organisasi internasional, Indonesia akan memperkuat keamanan rakyatnya

terhadap ancaman kelaparan dan kemiskinan. Sebagai yang tergambar di atas,

penelitian ini akan berfokus mengenai salah satu persoalan pembangunan manusia yaitu

persoalan standar hidup yang layak terkait dengan tingkat daya beli, yang

mempengaruhi keadaan kemiskinan dan kelaparan. Sehingga dengan melakukan

penyelidikan lebih dalam terhadap gagasan David Baldwin yang mengusulkan 4

pertanyaan penting terkait dengan keamanan (security for whom, for what values, from

what threats, dan by what means) akan diketahui dan dipaparkan

hasil usaha negara Indonesia dalam mengamankan rakyatnya melalui berbagai

tindakan penurunan tingkat kemiskinan dan juga masyarakat yang mengalami gizi

buruk. Dengan kata lain jawaban dari pertanyaan security by what means yang akan

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Manusia …media.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170120110001_2_1598.pdf · Pada era Perang Dingin konsep ... Hal ini dipicu oleh konflik ideologis,

38

menunjukkan berbagai tindakan negara ini, dan akan dianalisis jika mencerminkan

cara-cara pembangunan manusia dalam memberikan keamanan (basic needs, equity,

sustanibility, empowerment, democratization).

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas penulis mencoba membangun sebuah

proposisi penilitian, yakni: pelaksanaan komitmen Indonesia dalam pencapaian tujuan

milenium pertama untuk menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, berkontribusi

memberi keamanan ekonomi dan keamanan pangan bagi rakyat.