bab ii tinjauan pustaka 2.1 manajemen proyekrepository.ump.ac.id/247/3/fika rohmatulloh_bab...

31
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Suatu proyek melibatkan sumber daya material, sumber dana, sumber daya manusia, peralataan, rekayasa, sistem dan metode pengelolaan yang rumit, juga diberlakukan berbagai peraturan yang diciptakan untuk memberikan batasan keamanan dan kriteria-kriteria persyaratan serta hubungan antar institusi baik pemerintah maupun non pemerintah. Oleh karena itu dalam suatu proyek perlu dilakukan pengelolaan dan menejemen yang baik untuk mencapai hasil yang optimal. Menejemen merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan, dan menjalankan program yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung menerus seiring dengan berjalanya waktu. Manejemen dibanding sebagai suatu rangkain beberapa tanggung jawab fungsional yang terhubung erat satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk jaringan kerja yang teratur serta sistematis. Menurut Soehendradjati (1987), menejemen adalah suatu proses kegiatan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya material, sumber daya modal/uang dan peralatan/mesin yang dituangkan kedalam suatu wadahtertentu/ organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam batas ruang dan waktu tertentu, dengan menggunakan metodik dan sistematik tertentu agar tercapai daya Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Upload: phamnhan

Post on 30-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Proyek

Suatu proyek melibatkan sumber daya material, sumber dana, sumber daya

manusia, peralataan, rekayasa, sistem dan metode pengelolaan yang rumit, juga

diberlakukan berbagai peraturan yang diciptakan untuk memberikan batasan

keamanan dan kriteria-kriteria persyaratan serta hubungan antar institusi baik

pemerintah maupun non pemerintah. Oleh karena itu dalam suatu proyek perlu

dilakukan pengelolaan dan menejemen yang baik untuk mencapai hasil yang

optimal.

Menejemen merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian

dari organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan,

dan menjalankan program yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah

ditetapkan dan berlangsung menerus seiring dengan berjalanya waktu.

Manejemen dibanding sebagai suatu rangkain beberapa tanggung jawab

fungsional yang terhubung erat satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk

jaringan kerja yang teratur serta sistematis.

Menurut Soehendradjati (1987), menejemen adalah suatu proses kegiatan

penggunaan sumber daya manusia, sumber daya material, sumber daya

modal/uang dan peralatan/mesin yang dituangkan kedalam suatu wadahtertentu/

organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam batas ruang dan waktu

tertentu, dengan menggunakan metodik dan sistematik tertentu agar tercapai daya

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

7

guna dan tepat guna sebesar-besarnya. sebagaimana layaknya suatu proses,

apabila ke dalamnya diberikan masukan-masukan (input) secukupnya diharapkan

manejemen dapat menghasilkan keluaran-keluaran (output), yaitu tercapainya

tujuan ataupun sasaran sebagaimana yang ditetapkan.

Fungsi pokok manejemen adalah merencanakan, memberi contoh,

mengorganisasikan, dan mengendalikan. Sedangakan fungsi manajerial yaitu

memimpin, mengerahkan, mengarahkan, mengaktifkan, memberi contoh,

membangunmotivasi, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, serta

pengambilan keputusan. Proses menejemen tidak dapat di pisahkan dalam

pelaksanaan proyek, karena dengan adanya manejemen dapat dicapai tujuan akhir

proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi kualitas sesuai dengan

tujuan awalnya. Proyek sendiri adalah suatu kegiatan sementara yang bersifat unik

yang berlangsung dalam jangka waktu, dengan alokasi sumber daya tertentu dan

dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasaranya telah digariskan dengan

jelas.

Menurut Dipohusodo (1996), sistem manejemen adalah sebagai set yang terdiri

atas susunan terpadu dari konsep-konsep, dasar-dasar sebagai pengertian atau

teknik-teknik penanganan yang berkaitan dengan manejemen. Dengan demikian

untuk dapat menangani pelaksanaan proyek yang baik dan untuk memperkecil

kesulitan diperlukan pendekatan dengan menyusunsuatu konsep sistem manejemn

proyek yang lengkap, mendasar, kokoh, dan terpadu. Pelaksanaan proyek pada

hakekatnya adalah proses merubah sumber daya dan dana tertentu secara

terorganisasi menjadi hasil pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

8

harapan-harapan awal, dan kesemua itu harus dilaksanakan dalam jangka waktu

yang terbatas. Pelaksanaan proyek pada umumnya merupakan suatu rangkaian

mekanisme tugas atau kegiatan yang rumit, yang mengandung berbagai masalah

serta kesulitan tersendiri. Berdasarkan atas kondisi yang kompleks tersebut, maka

diperlukan cara agar suatu proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu,

sesuai dengan peraturan, perundangan serta ketentuan-ketentuan lain yang

berlaku, dan tetap dalam batas-batas anggaran yang telah direncanakan. Oleh

karena itu, agar pelaksanaan proyek dapat berhasil perlu diperhatikan faktor-

faktor spesifik penting yang disebut sebagai ciri-ciri umummanejemen proyek.

Dipohusodo (1996), menyatakan bahwa manejemen proyek mempunyai ciri-ciri

umum sebagai berikut:

1. Tujuan, sasaran, harapan-harapan dan strategi proyek hendaknya

dinyatakan secara jelas dan rinci sehingga dapat digunakan untuk

mewujudkan dasar kesepakatan segenap individu dan satuan

organisasiyang terlibat.

2. Diperlukan rencana kerja, jadwal, dan anggaran belanja yang realitis.

3. Diperlukan kejelasan dan kesepakatan tentang peran dan tanggung jawab

diantara semua satuan organisasi dan individu yang terlibat dalam proyek

untuk sebagai strata jabatan.

4. Diperlukan mekanisme untuk memonitor, mengkoordinasikan,

mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

pada berbagai strata organisasi.

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

9

5. Diperlukan mekanisme sistem evaluasi yang diharapkan dapat

memberikan umpan baik untuk manejemen yang dapat dimanfaatkan

sebagai pelajaran yang dipakai sebagai pedoman dalam upaya peningkatan

produktivitas proyek.

6. Sesuai sifat dinamis suatu proyek, apabila diperlukan Tim proyek atau

satuan organisasi proyek dapat dimungkinkan untuk melakukan kegiatan-

kegiatan yang mungkin harus bergerak diluar kerangka organisasi

tradisional atau rutin, akan tetapi dengan tetap berorientasi pada

tercapainya produktivitas.

7. Diperlukan pengertian dan pemahaman mengenai tata cara dan dasar-dasar

peraturan birokrasi, dan pengetahuan tentang cara-cara mengatasi kendala

birokrasi.

2.1.1 Sumber Daya

Kebutuhan untuk menunjang pelaksanaan suatu proyek kontruksi dapat diberikan

suatu istilah yaitu sumber daya. Sumber daya atau unsur proyek dapat

dikelompokan menjadi enam macam, yaitu :Material/bahan, tenaga kerja,

mesin/peralatan, biaya/uang, waktu, metode.

Biaya diperlukan untuk melaksanakan kegiatan proyek dan ditaksir bila logika

rencana telah dibuat. Material, tenaga dan peralatan diperlukan setelah

terbentuknya rencana kegiatan atau saat realitas kegiatan.

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

10

2.1.2 Rencana Anggaran Proyek

Dalam pengerjaan suatu proyek diperlukan berbagai jenis sumber daya seperti

bahan, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya. Hal tersebut akhirnya akan

menyangkut masalah keungan proyek. Untuk lebih menjamin adanya

profitabilitas dan likuiditas proyek maka perlu membuat anggaran proyek.

Definisi anggaran biaya menurut National Estimating Society (Soeharto, 1990)

adalah seni memperkirakan ( The art of approximating ) kemungkin jumlah biaya

yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang

tersedia pada waktu itu. Beberapa hal yang harus ditelusuri dalam penyusunan

anggaran biaya proyek, yaitu :

1. Gambar rencana beserta detail gambar

2. Informasi harga bahan dan upah pekerjaan dilapangan untuk mencegah

kekeliruan dalam perhitungan.

3. Akumulasi perhitungan volume pekerjaan

4. Harga satuan

5. Safety factor

6. biaya operasional dan perawatan

7. peraturan pemerintahan

8. biaya tidak terduga

9. letak bangunan

Menurut Dipohosodo (1996), urutan langkah-langkah penyusunan anggaran

keuangan proyek adalah sebagai berikut :

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

11

1. Menentukan keluaran-keluaran yang akan dicapai.

2. Menentukan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk dapat menghasilkan

keluaran-keluaran yang telah ditetapkan.

3. Menentukan sumber daya yang telah diperlukan untuk setiap kegiatan

dalam rangka upaya mencapai keluaran-keluaran tersebut.

4. Menyusun jadwal waktu kegiatan-kegiatan berupa bagan balok.

5. Menentukan biaya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan dengan

mengkaitkan kebutuhan sumber daya yang diperlukan dengan menghitung

volume dari masing-masing pekerjaan.

6. Menentukan arus pembayaran (cash flow) setiap periode waktu tertentu

berdasarkan jadwal waktu kegiatan yang telah tersusun.

7. Manuangkan hasil penyusunan anggaran keuangan kedalam daftar usulan

proyek dengan mengelompokan pembiayaan dalam beberapa jenis

pengeluaran.

Dalam proses suatuproyek diperlukan berbagai jenis sumber daya seperti bahan,

tenaga kerja, peralatan dan sebagainya yang menantinya menyangkut masalah

keuangan yaitu masalah biaya dan pendapatan proyek serta masalah penerimaan

dan pengeluaran kas. Menurut Soehendradjati (1987), jenis-jenis biaya proyek

adalah sebagai berikut :

1. Biaya langsung (Direct Field Cost)

Himpunan pengeluaran-pengeluaran untuk tenaga kerja, bahan, alat-alat, dan

sub kontraktor. Jika durasi proyek dipercepat maka biaya langsung akan

makin tinggi, yang termasuk dalam biaya langsung yaitu :

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

12

a) Biaya Tenaga Kerja Langsung

Memperhitungkan kebutuhan akan tenaga kerja meliputi kuantitas dan kualitas

dari tenaga kerja kemudian menghubungkan dengan tingkat upah dan

biaya lain dari masing-masing jenis pekerjaan kemudian dilakukan

penaksiran biaya, misal upah pekerja atau tukang.

b) Biaya Bahan Langsung

Penaksiran biaya bahan yang meliputi spesifikasi dan kuantitas material yang

dibutuhkan, misal : harga pasir beton, pasir dan sebagainya.

c) Biaya Sub Kontraktor

Pada pekerjaan proyek terdapat bagian-bagian tertentu yang diborongkan

kapada pihak lain disebut sub kontrak, miasal : instalasi listrik, elevator

dan sebagainya.

d) Biaya Peralatan

Dalam proyek umumnya biaya peralatan digolongkan sebagai jenis biaya

tersendiri, merupakan rental sewa dan biaya penyusutan alat-alat yang

dimiliki, misal : biaya penggunaan bulldozer, crane, excavator, dan

sebagainya.

2. Biaya Tak Langsung ( Indirect Field Cost )

Himpunan pengeluaran-pengeluaran untuk overhead, pengawasan resiko-

resiko dan lain-lain. Jika pekerjaan diperlambat maka biaya akan semakin

tinggi, yang termasuk dalam biaya tak langsung yaitu :

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

13

a) Biaya Pengawas Lapangan ( Field Supervision Cost )

Yang termasuk dalam golongan biaya ini adalah gaji supervision proyek,

biaya cabang kantor, biaya pemeliharaan dan sebagainya.

b) Biaya Fasilitas Sementara

Yang termasuk dalam golongan biaya ini adalah perumahan darurat tenaga

kerja, penyedian air, listrik, fasilitas komunikasi sementara untuk

kontruksi dan sebagainya.

c) Biaya Keperluan Sementara

Yang termasuk dalam golongan biaya ini misalnya warung makan untuk

tenaga kerja, keamanan lokasi, dan sebagainya.

d) Biaya Penjagaan

Yang termasuk dalam golongan ini misalnya adanya penjagaan dari saptam

untuk keamanan di lingkungan proyek.

e) Biaya Tenaga Air

Yang termasuk dalam golongan ini misalnya tenaga ahli untuk peralatan-

peralatan proyek.

f) Beban Tenaga Kerja dan Pajak ( Labor Burdens and Texes )

Yang termasuk dalam golongan ini misalnya pajak, pungutan atau sumbangan,

biaya izin dan asuransi.

g) Obligasi dan Asuransi ( Bond and Insurance )

Yang termasuk dalam golongan ini misalnya pengadaan material dengan tidak

mengeluarkan biaya dimuka ( Bond ), memberikan jaminan pada suplayer

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

14

atau penanggung pembayaran.Hubungan antara biaya langsung, biaya

tidak langsung dan biaya total digambarkan dalam gambar yaitu :

Biaya Total

Biaya tak Langsung

Biaya Langsung

Gambar 2.1 Hubungan antara Biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total

Dari gambar dapat dilihat bahwa biaya total untuk pelaksanaan suatu pekerjaan

(aktifitas) mempunyai bentuk lengkung yang berarti apabila waktu dipercepat,

maka biaya akan naik,tetapi apabila waktu diperlambat, sewaktu waktu biaya akan

naik juga sehingga dapat dikatakan bahwa untuk kegiataan pelaksanaan sesuatu

pekerjaan terdapat suatu jumlah pengeluaran yang optimum atau yangpaling kecil,

yaitu pada durasi yang dianggap normal (normal time). Pengeluaran itu disebut

biaya normal. Soehendradjati (1987).

Menurut Ervianto (2007) tahapan dalam penyusunan anggaran biaya adalah

sebagai berikut :

1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar

untuk menyediakan bahan / material kontruksi secara kontinu.

2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yangberlaku di daerah

lokasi proyek atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar

daerah lokasi proyek.

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

15

3. Melakukan perhitungan analisis bahan dan upah dengan menggunakan

analisis harga satuan.

4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerja dengan memanfaatkan hasil

analisis satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan.

5. Membuat rekapitulasi anggaran biaya

Gambar 2.2 Tahap penyusunan RAB

2.1.3 Perencanaan Proyek

Keberhasilan proyek kontruksi diawali dan sangat ditentukan dengan berhasil dan

tidaknya menyusun landasanya, yaitu berupa perencanaan yang lengkap dan

matang. Sehingga dengan sendirinya perencanaan harus dapat mengakomodasikan

Daftar harga

Satuan bahan

Daftar harga

Satuan upah

Daftar harga satuan

Bahan dan upah

Daftar volume dan

Harga satuan pekerjaan

Rekapitulasi

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

16

seluruh kebutuhan dan kepentingan pelaksanaan kontruksi. Proses pelaksanaan

keseluruhan secara umum di bagi empat tahap pelaksanaan, yaitu :

1. Tahap pengajuan proposal

2. Tahap survey dan investigasi

3. Tahap penyusunan pra-rencana dan sketsa rencana

4. Tahap pecencanaan ditail

Pelaksanaan keempat tahap kegiatan perencanaan tersebut berurutan dengan

urutan tetap, tidak bisa diubah dan kelngkapan serta hasil masing-masing tahap

sangat ditentukan oleh hasil tahap selanjutnya. Sering dikatakan proses

perencanaan lebih penting dari pelaksanaan itu sendiri, menyusun suatu

perencanaan yang lengkap meliputi :

1. Menentukan Tujuan

Tujuan (goal)organisasi atau perusahaan dapat diartikan sebagai pedoman

yang memberikan arah gerak segala kegiatan yang hendak dilakukan.

2. Menentukan Sasaran

Sasaran adalah titik tertentu yang perlu dicapai bila organisasi tersebut ingin

tercapai tujuanya. Kegiatan proyek dapat digolongkan sebagai kegiatan

dengan sasaran yang telah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Agar

perusahaan dapat mencapai tujuanya, maka terlebih dahulu dicapai sasaran

proyek yang terdiri dari biaya, jadwal dan mutu.

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

17

3. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan

Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi organisasi

pada saat awal terhadap sasaran, maka dapat diidentifikasi hambatan dan

kemudahan.

4. Memilih alternatif

Dalam meraih tujuan dan sasaran tersedia berbagai pilihan tindakan atau cara

mencapainya. Umumnya ditempuh pilihan yang paling menjanjikan, yang

paling efisien dan ekonomis dari segi biaya.

5. Menyusun rangkain langkah mencapai tujuan

Proses ini penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan

dengan berbagai batasan. Kemudian penyusunan menjadi urutan dan

rangkain menuju sasaran dan tujuan.

Menurut Soeharto (1990), perencanaan operasional proyek meliputi beberapa

unsur, yaitu :

1. Perencanaan lingkup proyek dan penyusunan SRK/WBS (Struktur rincian

lingkup kerja/work breakdown structure)

Setelah menyesun lingkup proyek selanjutnya memecah menjadi komponen-

komponenya dan menyusun kembali untuk tujuan pengelolaan berikutnya.

Memecah lingkup proyek dan meyusun kembali dengan mengikuti

struktur hirarki dikenal dengan membentuk SRK ( Struktur rincian lingkup

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

18

kerja). Disamping sebagai kerangka pembagian kerja untuk pelaksanaan

proyek, SRK juga merupakan saran untuk perencanaan, pemantaun dan

pengendalian.

2. Rancangan organisasi yang menangani proyek

Organisasi proyek diperlukan untuk mengatur unsur-unsur sumber daya

perusahaan yang terdiri dari tenaga kerja, tenaga ahli, material, dan lain-

lain. Dalam suatu gerak yang singkron untuk mencapai tujuan organisasi

dengan efektif dan efisien. Dalam organisasi disusun dan diletakan dasar-

dasar pedoman dan petunjuk kegiatan jalur pelaporan, pemberian tugas

dan tanggung jawab masing-masing kelompok dan pimpinan.

3. Rencana jadwal kegiatan

Jadwal adalah penjabaran perencanaan proyek menjadi urutan langkah-

langkah pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai sasaran. Metode

penyusunan jadwal yang terkenal adalah analisis jaringan kerja,yang

menggambarkan dalam suatu grafik hubungan urutan pekerjaan proyek.

Pekerjaan yang mendahului dan didahului oleh pekerjaan lain di

identifikasikan dalam kaitanya dengan waktu, jaringan ini berguna untuk :

a. Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar

komponen dengan hubungan ketergantungan kompleks.

b. Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis.

c. Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya.

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

19

d. Mengetahui kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis dalam penyelesain

proyek.

e. Mengetahui beberapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek.

f. Mengetahui bila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu

dan bagaimana pengaruhnya terhadap sasaran jadwal penyelesaian proyek

secara keseluruhan.

4. Perkiraan biaya dan anggaran

Anggaran adalah suatu bentuk perencanaan yang tidak dapat dipisahkan dalam

kegiataan proyek. Anggaran dalam menunjukan perencanaan pengguna

dana untuk melaksanakan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu, dibuat

dalam bentuk uang, jam per tenaga kerja atau satuan lain. Suatu anggaran

disusun menjadi time phased budget, yaitu perkiraan biaya yang dikaitkan

dengan rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan, merupakan patokan dasar

atau tolak ukur kegiatan pengendalian. Seperti halnya dengan

perencanaan, anggaran dapat menjadi tidak sesuai dengan kenyataan.

5. Proyeksi keperluan tenaga kerja, material dan peralatan

Keperluan akan tenaga kerja merupakan sumber daya yang sering kali tidak

mudah didapat, mahal dan menimbulkan banyak permasalahan. Untuk itu

diperlukan perencanaan yang matang mulai dari memperkirakan jumlah

total tenaga kerja, jenis dan jumlah masing-masing tahap kemajuan proyek

dan lain sebagainya. Perencanaan material dan peralataan meliputi aspek-

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

20

aspek yang erat kaitanya dengan ketepatan jadwal peyerahan dilokasi

proyek dan diusahakan jangan terlalu awal atau terlalu lambat.

2.1.4 Tenaga Kerja

Menurut Ibrahim (1996), yang dimaksud tenaga kerja adanya besarnya jumlah

tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu satuan

pekerjaan.

Menurut Martio (1997), pada proyek kontruksi terdapat tiga jenis kegiatan kerja,

yaitu:

1. Angkatan kerja variabel

Terdiri atas tenaga kerja yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka dapat

diberhentikan dan dipekerjakan tanpa suatu usaha menjaga kontinuitasnya.

Jika permintaan tidak dikendalikan akan berfluktuasi, jadi penting untuk

meratakan angkatan kerja ini. Caranya dengan mengatur agar permintaan

ditingkatkan secara berangsur angsur sehingga dicapai suatu puncak

menjelang akhir proyek dan diikuti dengan penurunan. Setelah itu seluruh

angkatan kerja ini dapat dipindahkan secara serentak pada proyek-proyek

berikunya.

2. Angkatan kerja tetap

Terdiri atas petugas pokok yang mempunyai keterampilan dan pengetahuan

khusus. Mereka harus digaji meskipun tenaganya tidak digunakan. Jika

kebutuhan tenaga ini tidak dikendalikan dengan baik, akan berfluktuasi

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

21

dan tibul kecenderungan untuk mempertahankan sejumlah besar tenaga

yang tersedia sepanjang waktu untuk dapat memenuhi permintaan yang

memuncak. Oleh karena itu, akan banyak periode dimana mereka

menganggur tapi gaji berjalan terus. Untuk itu diperluka suatu metode

untuk meratakan penggunaan angkatan kerja ini, agar dapat dicapai

suatujumlah optimum dengan waktu menganggur yang minimum.

3. Angkatan kerja kombinasi

Biasanya keseluruhan angkatan kerja yang dibutuhkan merupakan kombinasi

antara angkatan kerja tetap dan angkatan kerja variabel. Persoalan utama

dalam masalah tenaga kerja bagi kontraktor dan perusahaan-perusahaan

yang sejenis, yang volume usahanya naik turun secara tajam adalah bagai

mana membuat seimbang antara jumlah tenaga kerja dengan jumlah

pekerjaan yang tersedia dari waktu ke waktu. Adalah tidak ekonomis

untuk memakai jumlah besar tenaga kerja pada saat volume pekerjaan

sedang dalam tingkat yang rendah,dalam waktu yang panjang. Demikian

juga yang tersedia banyak pekerjaan tapi sulit mencari tenaga kerja proyek

yang mengerjakan kontruksi. Tenaga kerja proyek khususnya tenaga kerja

kontruksi dibedakan menjadi :

a. Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung (Direct labour) adalah tenaga kerja yang direkrut dan

menandatangani ikatan kerja perorangan dengan perusahaan kontraktor.

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

22

Umumnya diikuti dengan latihan, sampai dianggap cukup memiliki

pengetahuan dan kecakapan dasar, misalnya tukang las dan tukang pipa.

b. Tenaga kerja borongan

Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang bekerja berdasarkan ikatan

kerja antara perusahaan penyedia tenaga kerja dengan kontraktor dalam

waktu tertentu. Untuk memenuhi tenaga kerja, dilakukan dengan

menyeimbangkan antara jumlah tenaga kerja dan pekerjaan yang tersedia,

umumnya kontraktor memilih kombinasi dari kedua cara tersebut.

2.2 Beton Site Mix

Pengecoran dengan sistem site mix adalah pelaksanaan pengecoran dimana proses

pencampuran dan pengadukan beton dilakukan di lapangan / di lokasi kerja.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk beton yang menggunakan site mix

adalah saat pencampuran dan pengadukan sering tidak merata baik dari volume

campuran maupun proses pengadukan yang tidak bagus, apalagi dilakukan secara

manual. Jika menggunakan mesin molen beton, mungkin pencampuran akan

didapatkan adukan yang lebih baik, tapi kadang kesalahan penuangan material

kedalam molen baik air ataupun material lainnya bisa menjadikan campuran tidak

bagus.

Untuk mendapatkan hasil maksimal di lapangan , pemilik bangunan, pelaksana

dan pengawas (bila pemilik kurang mengerti teknis bisa menunjuk pengawas)

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

23

perlu memperhatikan standar pelaksanaan pengecoran beton mulai pemilihan

material, pencampuran, pengadukan dan penuangan berjalan dengan baik.

2.3 Beton Ready Mix

Dalam kontruksi, beton adalah campuran antara semen portland atau semen

hidrolik lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan

tambahan lain dengan perbandingan tertentu yang kemudian membentuk masa

yang padat. Semen merupakan bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif

yang kemungkinan melekatnya fregmen-fregmen muneral menjadi suatu massa

yang padat ( Wang, 1986 ).

Teknologi beton ready mix adalah teknologi kontruksi struktur beton dengan

komponen-komponen penyusunan yang dicetak terlebih dahulu pada suatu tempat

khusus (off-site fabrication), dimana proses pengecoranya dapat dilakukan dengan

baik dan mudah atau bahkan komponen-komponen tersebut disusun dan disatukan

terlebih dahulu (pre-assembly) dan selanjutnya dipasang di lokasi (installation).

Jadi komponen beton ready mix dipasang sebagai komponen jadi, kemudian

disambung dengan struktur lainnya sehingga menjadi struktur utuh yang

terintregasi. Kerena proses pengecoranya di tempat khusus, maka mutunya dapat

terjaga dengan baik, tetapi agar dapat menghasilkan keuntungan jika beton ready

mix diproduksi dengan skala besar. Sistem ready mix ini berbeda dengan

kontruksi beton monolit atau metode site mix pada aspek perencanaan dan

produksi yang ditentukan oleh metode pelaksanaan dari fabrikasi, penyatuan dan

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

24

pemasanganya, serta ditentukan pula oelh teknis prilaku sistem percetakan dalam

hal cara penyambungan antara komponen (joint).

Sistem beton cor di tempat atau metode site mix proses produksi beton

berlangsung di tempat elemen tersebut akan ditempatkan. Beberapa prinsip beton

ready mix dipercaya dapat memberikan manfaat lebih dibandingkan beton site

mix antara lain pengurangan waktu dan biaya, serta peningkatan jaminan kualitas,

keandalan, produktivitas, kesehatan, keselamatan, lingkungan, koordinasi, dan

inovasi. (Gibb, 1999)

1. Keunggulan Beton Ready mix

a. Kecepatan waktu dalam pengerjaan kontruksi

b. Pengawasan mutu fabrikasi, ketahanan terhadap api, variasi bentuk dan

permukaan (beton Ready mix arsitektural)

c. Dicapainya tingkat fleksibilitas dalam proses perancanganya.

d. Pekerjaan dilokasi proyek menjadi lebih sederhana.

e. Pihak yang bertanggung jawab lebih sedikit sehingga mempunyai aspek

positif terhadap penjadwalan, terutama kemudahan dalam melakukan

pengawasan dan pengendalian biaya serta jadwal pekerjaan.

f. Jumlah pekerja kantor proyek dan pekerja lapangan menjadi lebih sedikit

karena pekerjaan dilakukan secara seri.

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

25

g. Aspek kualitas dimana beton Ready mix dapat lebih mudah dihasilkan serta

biaya lebih kecil dibandingkan metode Site mix karena durasi proyek yang

lebih singkat.

2. Kelemahan Beton Ready mix

a. Kerusakan yang mungkin timbul selama proses trasportasi.

b. Dibutuhkan peralatan lapangan dengan kapasitas angkat yang cukup untuk

mengakat kompoen kontruksi dan menempatkanya pada posisi tertentu

yang juga membutuhkan tambahan biaya untuk proses transportasi

tersebut.

c. Adanya permasalahan teknis dan biaya yang dibutuhkan untuk menyatukan

komponen beton Ready mix.

d. Diperlukan perencanaan yang detail pada bagian sambungan.

e. Diperlukan lapangan yang luas untuk produksi dalam jumlah besar dan

gudang yang luas.

Beberapa kelemahan beton ready mix yang membedakan antara struktur ready

mix dan struktur site mix antara lain :

1. Transportasi

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

26

Setelah proses produksi dilaksanakan maka dilanjutkan dengan proses

pemindahan hasil produksi. Proses pemindahan elemen beton ready mix

membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan alat bantu yang

digunakan untuk mengangkut elemen ready mix. Faktor penting yang

dipertimbangkan adalah dimensi dan berat setiap komponen yang harus

sesuai dengan ketersediaan alat angkat dan alat angkut. Data mengenai

ketersediaan alat akan sangat membantu perencanaan komponen untuk

menghasilkan desain yang layak angkat dan angkut. Dimensi dan berat

dari elemen beton ready mix sangat dipengaruhi oleh kemampuan alat

angkut serta kemudahan transportasinya.

2. Erection

Penggunaan teknologi beton ready mix selalu melewati proses yang disebut

erection, yaitu tahap penyatuan elemen beton ready mix menjadi satu

kesatuan yang utuh sehingga membentuk suatu bangunan. Pada proses ini

dibutuhkan alat bantu crane yang mampu mengangkat dan memindahkan

elemen beton ready mix sehingga terpasang pada posisi yang seharusnya.

Penyediaan alat bantu membutuhkan biaya yang relatif besar sehingga jika

teknologi ini akan diterapkan pada sebuah bangunan maka harus dikaji

efisien biayanya, antara penyedian alat bantu dengan nilai proyek itu.

Kajian tentang volume pekerjaan beton ready mix dengan biaya

pengadaan alat bantu instalasi dapat digunakan sebagai bahan untuk

memutuskan metode yang akan digunakan. Apabila volume pekejaan

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

27

kurang memadai maka akan mengakibatkan biaya kontruksi menjadi

mahal.

Pengalokasian dana dalam suatu proyek, distribusi biaya proyek sipil dan

gedung dapat diperkirakan sebagai berikut : 6% - 8% untuk biaya kantor

pusat : 65% - 70% untuk biaya kontruksi : 10% - 15% untuk biaya

mekanikal : 10% - 15% untuk biaya listrik dan 10% - 15% untuk biaya

kontigensi, dari alokasi biaya tersebut dapat dilihat alokasi biaya tersebar

adalah anggaran untuk kontruksi bangunan, oleh sebab itu perlu dilakukan

evaluasi pada bagian kontruksi salah satunya dengan penggunaan

teknologi beton ready mix.

Penghematan biaya dari penggunaan teknologi beton ready mix diperoleh dari

hal-hal sebagai berikut : ( Ervianto, 2006 )

a) Upah tenaga kerja yang relatif lebih sedkit.

b) Pemakaian bekisting yang lebih hemat dan lebih sedikit karena dapat

dipakai berkali-kali.

c) Waktu penyelesain proyek yang relatif singkat karena produktifitas besar

karena setiap item pekerjaan dapat dilakukan bersama-sama dalam satu

waktu serta tidak terpengaruh cuaca.

3. Connection

Dalam usaha menyatukan material beton dan baja beton ready mix dibutuhkan

suatu kontruksi tambahan yang mampu meneruskan semua gaya-gaya

yang bekerja dalam setiap elemen. Kendala yang timbul adalah

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

28

menentukan jenis sambungan yang mampu mengantisipasi semua gaya

yang terjadi sehingga semua perilaku struktur dapat menyerupai struktur

beton bertulang dengan proses kontruksi tradisional. Untuk mengaplikasi

alat sambung yang betul-betul sempurna dibutuhkan biaya yang realitif

mahal. Ervianto, 2006

Pembangunan kontruksi struktur beton dengan metode ready mix memang

dianggap lebih unggul dibandingkan dengan metode site mix. Berdasarkan hal-hal

tersebut diatas ,aka tidak mudah menentukan manakah yang lebih ekonomis

antara pembangunan struktur Ready mix dengan struktur Site mix.

2.4 Perbedaan Metode PelaksanaanReady Mix dan Site Mix

Perbedaan nyata antara kontruksi struktur ready mix dan kontruksi struktur site

mix adalah pada metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Persyaratan beton

yang harus dipenuhi untuk sebagai material kontruksi adalah mampu

menghasilkan kekuatan yang tinggi, tidak memerlukan perawatan yang berlebih,

tahan api, tidak mudah mengalami perubahan volume (stabil), tahan terhadap

panas dan dapat diproduksi secara mekanis.

1. Durasi proyek menjadi lebih singkat

Pada beton site mix pekerjaan struktur yang masih harus dilaksanakan

dilapangan dapat bersamaan dengan kegiatan produksi beton ready mix,

pengaturan jadwal produksi elemen beton ready mix dapat diatur

sedemikian rupa sehingga elemen-elemen yang akan dipasang lebih awal

dapat diproduksi lebih dulu dan pada saatnya nanti elemen-elemen

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

29

tersebut telah cukup umur. Pada saat pekerjaanstruktur bawah selasai

maka elemen-elemen beton ready mix yang telah cukup umur tersebut

dapat langsung dipasang dalam waktu yang relatif lebih singkat dibanding

dengan proses kontruksi struktur site mix, dimana pada metode site mix

setiap pekerjaan struktur dilakukan secara berurutan.

2. Mereduksi biaya kontruksi

Adanya durasi yang lebih singkat dengan sendirinya biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan proyek menjadi lebih kecil. Selain dari durasi proyek,

pengurangan biaya juga dari penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit

yang akan menurunkan biaya upah, serta berkuranya kebutuhan material

pendukung seperti scaffolding, penghamatan material bekisting, serta

penghematan material pembentukan beton bertulang.

3. Kontinuitas proses produksi dapat terjaga

Kegiatan pelaksanaan pekerjaan tidak terhenti karena sesuatu pengaruh alam

(cuaca) misalnya pekerjaan pemasangan tulangan, pemasangan bekisting

dapat dilakukan di dalam ruangan. Waktu yang dibutuhkan untuk

melaksanakan pekerjaan di luar ruangan relatif lebih singkat sehingga

kekontinuitas pekerjaan dapat lebih terjaga.

4. Produksi massal

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

30

Salah satu pertimbangan jika hendak menggunakan teknologi ready mix

adalah bahwa jenis elemen struktur hendaknya tidak perlu bervariasi

sehingga setiap jenis elemen yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif

besar. Hal ini dilakukan agar tingkat efisien dan pembuatan secara massal

dan prabikasi dapat dicapai. Efek lain dari proses pabrikasi adalah

kebutuhan tenaga kerja yang relatif lebih sedikit karena sebagian besar

proses produksinya didukung oleh mesin. Disamping itu produk yang

dihasilkan mempunyai ketepatan dimensi yang lebih akurat apabila

dibandingkan dengan penggunaan proses site mix.

5. Mengurangi biaya pengawasan

Biaya yang harus dikeluarkan dalam sebuah proyek kontruksi terdiri dari

biaya langsung dan biaya tak langsung. Biaya langsung tidak dipengaruhi

oleh durasi proyek, sedangkan biaya tak langsung yang terdiri dari biaya

overheadsangat tergantung dari durasi proyek. Proses kontruksi yang lebih

singkat akan banyak mereduksi biaya yang harus dikeluarkan.

6. Mengurangi kebisingan

Pada metode beton site mix pelaksanaan semua kegiatan dilakukan di lokasi

proyek sehingga peralatan yang dibutuhkan harus didatangkan ke lokasi

pekerjaan. Hal itu menimbulkan aneka suara yang berasal dari sejumlah

alat yang digunakan yang akan mempengaruhi tingkat kebisingan dilokasi

proyek. Dengan menggunakan beton ready mix, proses produksi

dilaksanakan di luar lokasi proyek, yang apabila telah selesai proses

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

31

produksi maka akan dipindahkan ke lokasi proyek dan di instalasi pada

tempat yang seharusnya. Proses semacam ini secara langsung dapat

mengurangi tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh peralatan kontruksi

karena jumlah alat yang harus didatangkan ke lokasi proyek relatif lebih

sedikit jumlahnya.

7. Kualitas beton yang lebih baik

Bila dibandingkan dengan metode Site mix, beton Ready mix mempunyai

kualitas yang lebih baik. Hal ini karena hal-hal sebagai berikut:

1. Proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan mesin

2. Kondisi pabrikasi yang relatif konstan.

3. Pengawas yang lebih termat.

4. Kondisi dari lingkungan kerja yang lebih baik.

8. Pelaksanaan kontruksi tidak terpengaruh cuaca

Elemen beton Ready mix diproduksi dalam lingkungan pabrik yang terlindung

dari pengaruh cuaca sehingga dalam cuaca apapun proses produksi dapat

dilaksanakan. Waktu yang dibutuhkan untuk proses erection relatif lebih singkat

bila dibandingkan dengan proses produksi beton ready mix. Dengan demikian

penggunaan elemen ready mix akan dapat mereduksi durasi proyek secara

keseluruhan dan memperkecil kemungkinan terjadinya keterlambatan yang

diakibatkan oleh cuaca. (Ervianto, 2006).

2.5 Proses Penerapan Teknologi Site Mix dan Ready Mix

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

32

Pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi dengan menerapkan teknologi ready

mix memiliki urutan sebagai berikut :

1. Planing

2. Design and Engineering

3. Procurement

4. Fabrication, Handling and Erection

Dibandingkan dengan metode site mix, penerapan teknologi ready mix

membutuhkan interaksi positif antar kegiatan. Teknologi ready mix akan

mengubah hubungan antara kegiatan yang semula tidak saling bergantungan. Pada

pelaksaan elemen struktual bangunan gedung yang biasanya dilaksanakan secara

berurutan yaitu site mix, bangunan gedung yang biasanya dilaksanakan secara

pararel yaitu ready mix.

2.6 Metode Pelaksanaan Site Mix

Metode akan disesuaikan dengan jadwal yang telah direncanakan. Hal

inimerupakan tahap-tahap penyelesaian suatu item pekerjaan yang akan

mewujudkan prestasi pekerjaan secara berkala mulai dari kegiatan-kegiatan

awal/persiapan dan lain-lain. Pengadaan alat, pengadaan bahan-bahan, dan tenaga

kerja secara efisien akan dapat menghasilkan volume kerja yang sesuai disamping

memudahkan dalam pengaturan kerja dilapangan dan akan menciptakan kualitas

kerja yang baik dan waktu penyelesaian ideal sesuai rencana sketsa diagaram :

1. Sosialisasi, Survey Lapangan & Direksi Keet

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

33

Mengadakan survey lapangan dan sosialisasi / kesepakatan publik kepada

masyarakat dan aparat setempat sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan

dengan hasil akhir dituangkan dalam Berita Acara. Kemudian mendirikan

direksi keet, Pemasangan Papan Nama Proyek dan Rambu-Rambu dengan

sebelumnya diadakan langkah seperti di atas.

2. Pekerjaan Pengukuran

Mengadakan pengukuran di lapangan dengan pemasangan patok dan

bouwplank, pengecekan lapangan disesuaikan dengan gambar yang ada

kemudian mengukur, mencatat data dan menghitung elevasi dengan

pedoman elevasi dari Bina Marga yang ditentukan oleh pengawas dan

hasil pengukuran disesuaikan dengan gambar pelaksanaan serta dilakukan

perhitungan dan Berita Acara MC 0. Dilakukan foto 0% pekerjaan.

3. Mobilisasi / Demobilisasi

Mendatangkan peralatan berat, bahan, dan tenaga kerja yang dibutuhkan

dalam pekerjaan, serta pengembalian item – item tersebut setelah selesai

pekerjaan.

2.7Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Waktu pelaksanaan pekerjaan ialah jangka waktu pelaksanaan dari seluruh

pekerjaan yang dihitung dari permulaan pekerjaan sampai dengan seluruh

pekerjaan selesai. Pelaksanaan pekerjaan diperoleh dari waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan bagian-bagian pekerjaan yang didapat dari penjumlahan dari

waktu untuk menyelesaikan jenis-jenis pekerjaan dari bagian pekerjaan yang

bersangkutan. Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

34

suatu pekerjaan perlu diketahui volume/jumlah dan satuan dari jenis pekerjaan

tersebut, baik yang dlaksanakan dengan tenaga kerja biasa maupun yang

dikerjakan dengan menggunakan peralatan pembangunan.

Jadwal waktu proyek merupakan alat yang dapat menunjukan kapan

berlangsungnya setiap kegiatan, sehingga dapat digunakan pada waktu

merencanakan kegiatan maupun untuk pengendalian pelaksanaan proyek secara

keseluruhan. Sistem manajemen proyek harus dapat memberikan cara yang logis

untuk dapat menyusun anggaran keuangan proyek yang realistis dan bertahap

waktu atau biasa disebut anggaran yang berorientasi pada keluaran.

Waktu yang direncanakan atau dihitung untuk menyelesaikan suatu jenis

pekerjaan atau bagian pekerjaan harus didasarkan pada kemampuan sistem kerja

yang wajar. Apabila waktu pelaksanaan telah dihitung dan bagian pekerjaan telah

disusun menurut urutan sesuai dengan rencana dalam pelaksanaan pekerjaan,

maka akan diperoleh rencana kerja yang menyeluruh dari pekerjaan bangunan

yang akan dilaksanakan.

Jangka waktu pelaksanaan pekarjaan ditentukan oleh dasar kecilnya pekerjaan

juga dari sulit/berat ringanya sifat dari pekerjaan. Makin panjang atau lama jangka

waktu pelaksanaan pekerjaan, makin banyak masalah yang perlu diperhitungkan

dengan teliti dalam penyusunan rencana kerja.( Soehendradjati, 1987)

Durasi kegiatan adalah durasi (waktu) yang diperlukan untuk melaksanakan

kegiatan proyek dari awal sampai akhir. Durasi kegiatan umumnya dinyatakan

dalam jam, hari atau minggu. Durasi pekerjaan dapat dihitung berdasarkan

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

35

volume kegiatan dibandingkan dengan produktifitas alat dan tenaga kerja, yang

dirumuskan sebagai berikut :

Durasi = 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑃𝑃𝑉𝑉𝑃𝑃𝑉𝑉𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑉𝑉𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑉𝑉𝑃𝑃𝑉𝑉𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃

Dalam memperkirakan durasi kegiatan proyek, perlu diperhitungkan faktor-faktor

seperti :

a. Angka perkiraan hendaknya bebas dari pertimbangan pengaruh durasi

kegiatan yang mendahului atau yang terjadi sesudahnya.

b. Angka perkiraan durasi kegiatan dihasilkan dari asumsi bahwa sumber

daya bersedia dalam jumlah normal.

c. Pada tahap awal analisis, angka perkiraan ini dianggap tidak ada

keterbatasan jumlah sumber daya, sehingga memungkinkan kegiatan

dilaksanakan dalam waktu bersamaan atau paralel, sehingga penyelesaian

proyek lebih cepat dibandingkan bila dilaksanakan secara berurutan.

d. Menggunakan hari kerja normal tanpa adanya asumsi hari kerja lembur.

e. Tidak memasukan angka kontigensi (biaya tak terduga) untuk hal-hal

seperti adanya bencana alam, pemogokan dan kebakaran.

2.7.1 Kurva Presentasi Penyelesaian Proyek (Kurva S)

Kurva S bertujuan untuk memberikan gambaran kemajuan pekerjaan dengan

waktu yang dipresentasikan terhadap bobot penyeran biaya. Pada kurva S

diasumsikan bahwa biaya setiap item kegiatan terdistribusi secara merata selama

durasinya. Berdasrkan asumsi tersebut maka panjang batang menggambarkan

durasi kegiatan dapat dikonversikan terhadap biaya (dalam bentuk % bobot biaya)

yang dibutuhkan untuk melaksanakanya. Kemudian setiap waktu (hari, minggu

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyekrepository.ump.ac.id/247/3/Fika Rohmatulloh_BAB II.pdf · pelaksanaan proyek, ... proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi

36

atau bulan) dapat dijumlahkan vertikal kebawah berarti biaya yang harus

dikerluarkan pada waktu yang bersangkutan. Selanjutnya biaya-biaya ini

dijumlahkan secara kmulatif untuk satuan waktunya sehingga total jumlah

keseluruhan pada akhir proyek mencapai 100%. Akhirnya titik-titik tersebut

dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk kurva S. Pada perhitungkan

waktu dalam tugas akhir ini perhitungan kurva S dengan menggunakan bantuan

program primavera.

2.7.2 Perbedaan Waktu Pelaksanaan Site mix dan Ready mix

Pada penerapan teknologi beton ready mix durasi proyek menjadi lebih singkat,

pekerjaan struktur yang masih harus dilaksanakan dilapangan seperti pekerjaan

struktur bawah(pondasi), dimana proses pelaksanaanya dapat bersamaan dengan

kegiatan produksi beton ready mix. Pengaturan jadwal produksi elemen beton

ready mix dapat diatur sedemikian rupa sehingga elemen-elemen yang akan

dipasang lebih awal dapat diproduksi lebih dahulu dan pada saatnya nanti elemen

tersebut telah cukup umur, dengan pekerjaan yang overlapping maka proyek akan

selesai dalam waktu yang lebih singkat.

Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015