bab ii tinjauan pustaka 2.1 hakekat belajarrepository.ump.ac.id/732/3/bab...

17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajar Sebagian besar dari proses perkembangan berlangsung melalui proses belajar, belajar yang disadari atau tidak, sederhana maupun kompleks, belajar sendiri atau dengan adanya fasilitator yaitu guru, atau dari buku dan media elektronik. Pembelajaran dilakukan dilingkungan sekolah, lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan yang terjadi pada seseorang dan umumnya pembelajaran yang menuju kearah yang lebih baik. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa ciri- ciri dari kegiatan belajar adalah belajar merupakan aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang , baik secara aktual maupun potensial. (Sukmadinata & Syaodih, 2005). Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Seseorang telah dianggap belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal perubahan pemahaman, keterampilan, sikap, dan kemampuan (Slameto, 2010). Belajar tersebut bukan merupakan tujuan, tetapi suatu proses untuk mencapai sebuah tujuan. Siswa dikatakan telah belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku pada salah satu aspek. Aspek tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, 12 Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakekat Belajar

Sebagian besar dari proses perkembangan berlangsung melalui proses

belajar, belajar yang disadari atau tidak, sederhana maupun kompleks, belajar

sendiri atau dengan adanya fasilitator yaitu guru, atau dari buku dan media

elektronik. Pembelajaran dilakukan dilingkungan sekolah, lingkungan

keluarga atau lingkungan masyarakat. Belajar selalu berkenaan dengan

perubahan yang terjadi pada seseorang dan umumnya pembelajaran yang

menuju kearah yang lebih baik. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa ciri-

ciri dari kegiatan belajar adalah belajar merupakan aktivitas yang dapat

menghasilkan perubahan dalam diri seseorang , baik secara aktual maupun

potensial. (Sukmadinata & Syaodih, 2005).

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan

penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Seseorang telah

dianggap belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah

laku. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami

siswa dalam hal perubahan pemahaman, keterampilan, sikap, dan kemampuan

(Slameto, 2010). Belajar tersebut bukan merupakan tujuan, tetapi suatu proses

untuk mencapai sebuah tujuan. Siswa dikatakan telah belajar apabila terjadi

perubahan tingkah laku pada salah satu aspek. Aspek tersebut adalah

pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional,

12

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

13

hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap (Hamalik, 2001).

Belajar menempatkan seseorang dari status abilitas yang satu ke tingkat

abilitas yang lain. Perubahan abilitas tersebut meliputi ranah kognitif, afektif,

dan psikomotor (Bloom. 1975 dalam Sardiman, 2007)..

Menurut Gagne dalam Suprijono (2009) belajar adalah perubahan

disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas.

Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses

pertumbuhan seorang secara alamiah.

Dari pengertian-pengertian di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut diperoleh

melalui proses adaptasi dalam kepribadian manusia secara alamiah dan

ditampakkan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti

peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.

2.2 Hakekat Pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara perbuatan

mempelajari. Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru

membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan

atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar mengenal dan

memahami sesuatu yang sedang dipelajari (Hamdani, 2011). Sedangkan

menurut Suprijono (2009) pembelajaran adalah dialog interaktif yang

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

14

berpusat pada peserta didik. Pembelajaran merupakan proses organik dan

konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran.

Berdasarkan uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah suatu interaksi antara guru dan peserta didik untuk membentuk tingkah

laku yang diinginkan serta dapat mempermudah dalam proses belajarnya.

Isjoni (2011) menyatakan pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh

siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan

upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan

belajar yang dilkukan siswa.

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta

dapat berlaku kapanpun dan di manapun. Pembelajaran mempunyai

pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun konotasi yang berbeda.

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar

dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang

ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap

(aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.

Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu

pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya

interaksi antara guru dengan peserta didik.

Hakekat pembelajaran belajar menurut teori konstruktivisme

merupakan suatu tekhnik pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk

membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

15

yang telah ada dalam diri mereka masing-masing. Kegiatan pembelajaran

yang berpijak pada teori belajar konstruktivisme ini sudah banyak digunakan.

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan strategi dan

tujuan pembelajaran, tidak lagi mekanistik sebagaimana dilakukan dalam

pendekatan behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif

dalam proses belajar amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi

siswa.

2.3 Hakekat Pembelajaran Biologi

Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA). Biologi berasal dari kata “Bios” yang berarti hidup, dan “logos’ yang

berarti ilmu. Jadi biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk

hidup.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh

pengalaman yang bermakna (BSNP, 2006). Pembelajaran biologi di sekolah

menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta proses pengembangan lebih

lanjut dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari. Penting sekali bagi

setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar

dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang

tepat dan serasi bagi siswa (Hamalik, 2010).

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

16

Biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan

dengan ilmu-ilmu yang lain. Biologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan

yang mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek

persoalan dan tingkat organisasinya. Produk keilmuan biologi berwujud

kumpulan fakta- fakta maupun konsep-konsep sebagai hasil dari proses

keilmuan biologi (Sudjoko,2001).

Pembelajaran biologi pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk

menghantarkan siswa ke tujuan belajarnya, dan biologi itu sendiri berperan

sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Biologi sebagai ilmu dapat

diidentifikasikan melalui objek, benda alam, persoalan/gejala yang

ditunjukkan oleh alam, serta proses keilmuan dalam menemukan konsep-

konsep biologi.

Proses pembelajaran biologi merupakan penciptaan situasi dan kondisi

yang kondusif sehingga terjadi interaksi antara subjek didik dengan objek

belajarnya yang berupa makhluk hidup dan segala aspek kehidupannya.

Melalui interaksi antara subjek didik dengan objek belajar dapat

menyebabkan perkembangan proses mental dan sensori motorik yang optimal

pada diri siswa.

Menurut Julianto (2010) Biologi sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan

Alam merupakan ilmu yang lahir dan berkembang berdasarkan observasi dan

eksperimen. Dengan demikian belajar Biologi tidak cukup hanya dengan

menghafal fakta dan konsep yang sudah jadi, tetapi dituntut pula menemukan

fakta-fakta dan konsep-konsep tersebut melalui observasi dan eksperimen.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

17

Menurut Sastrodinoto (1985), tujuan mempelajari biologi yaitu

mengembangkan cara berpikir ilmiah melalui suatu penelitian dan percobaan,

mengembangkan pengetahuan praktis dan metode biologi untuk memecahkan

masalah kehidupan individu dan sosial, merangsang studi lanjut dibidang

bilogi, serta membangkitkan pengertian dan rasa sayang terhadap makhluk

hidup. Oleh karena itu pembelajaran biologi merupakan suatu hasil dari

serangkaian kegiatan untuk mengembangkan pengetahuan, konsep, dan fakta

tentang alam sekitar yang diperoleh berdasarkan pengalaman melalui

serangkaian proses ilmiah. (Depdikbud, 2003).

2.4 Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajarn kooperatif (cooperative learning) merupakan strategi

pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk memaksimalkan tujuan belajar

(Depdiknas, 2003). Bern dkk.(2001) mengemukakan dalam cooperatif

learning merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran

yang mengunakan kelompok belajar kecil yaitu siswa bekerja bersama untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi

pembelajaran dimana siswa bekerja dan belajar secara berkelompok dalam

dalam jumlah kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 2 sampai 5

orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.

Unsur-unsur dasar pembelajaarn kooperatif menurut Ibrahim dkk

(2000) adalah sebagai berikut:

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

18

1) Siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “sehidup sepenanggungan

bersama”.

2) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya,

sepertimiliknya sendiri.

3) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya

memilikitujuan yang sama.

4) Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara

anggota kelompoknya.

5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang

akan jugadikenakan untuk semua anggota kelompok.

6) Siswa akan berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan

keterampilan untukbelajar bersama selama proses belajarnya.

7) Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi

yangditangani dalam kelompok kooperatif.

Ciri–ciri pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim,dkk (2000) adalah sebagai

berikut :

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materibelajarnya.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan heterogen

(tinggi,sedang dan rendah).

3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis

kelamin yang berbeda-beda.

4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok dari pada individu.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

19

Keberhasilan dalam kelompok tergantung pada kemampuan dan

aktivitas anggota kelompok baik secara individu maupun secara kelompok

(Slavin, 1995). Sehubungan dengan pengengertian tersebut , Jhonson (1994)

menegaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok

kecil 2 sampai 5 orang dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa

bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota

lainnya dalam kelompok.

2.5 Pengertian Model Pembelajaran GI (Group Investigation)

Model pembelajaran adalah bingkai dari pendekatan, strategi, metode,

tekhnik, dan taktik di mana model meripakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir serta disajikan khas oleh guru. Model

pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas. Menurut Arends dalam Suprijono,

(2009) Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

termasuk di dalamya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model

pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar.

Model pembelajaran Group Investigation merupakan salah satu bentuk

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas

siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

20

melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa

dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik

dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui

investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang

baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses

kelompok. Model pembelajaran Group Investigation dapat melatih siswa

untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara

aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran

(Rusman, 2011).

Group investigation seringkali disebut sebagai metode pembelajaran

kooperatif yang paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh metode ini

memadukan beberapa landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan

konstruktivistik, democraticteaching, dan kelompok belajar

kooperatif. Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran

dengan model Group Investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya

kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses

pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik

melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses pembelajaran yang

dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan,

menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan

memperhatikan keberagaman peserta didik (Trianto, 2010). Group

Investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa

dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

21

kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan

proses kelompok (group process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah

sumbangan ide dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene

lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar secara

individual.

2.6 Sintak – sintak Pembelajaran GI (Group Investigation)

Sintak-sintak atau langkah-langkah penerapan desain

pembelajaran Group Investigation, (Slavin, 1995), dapat dikemukakan

sebagai berikut :

1. Seleksi topik

Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah

umum yang biasanya digambarkan lebih dulu oleh guru. Para siswa

selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang

berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2

hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis

kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

2. Merencanakan kerjasama

Para siswa bersama guru merencanakan berbagai prosedur belajar

khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan

subtopik yang telah dipilih dari langkah 1 diatas.

3. Implementasi

Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada

langkah 2. pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

22

keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk

menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di

luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap

kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

4. Analisis dan sintesis

Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang

diperoleh pada langkah 3 dan merencanakan agar dapat diringkaskan

dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Penyajian hasil akhir

Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari

berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling

terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut.

Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

6. Evaluasi

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap

kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi

dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

2.7 Pengertian dan Indikator Aktivitas Ilmiah

Aktivitas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pribadi

dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas terdiri dari berbagai macam, ada

aktivitas belajar, aktivitas olahraga, aktivitas kerja, aktivitas ibadah ataupun

aktivitas dalam keluarga. Menurut Poerwadamita (1991) mengatakan bahwa

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

23

“aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kesibukan kerja atau salah satu kegiatan

kerja yang dilaksanakan ditiap bagian kerja diperusahaan”.

Kerja ilmiah didefinisikan sebagai usaha sistematik untuk mendapatkan

jawaban atas masalah atau pertanyaan (Dawson, 2006). Schermerhon & John

(1998) mendefinisikan kinerja ilmiah sebagai kuantitas dan kualitas

pencapaian tugas-tugas ilmiah, baik yang dilakukan oleh individu maupun

kelompok. Ditinjau dari proses pelaksanaan percobaan, kinerja ilmiah siswa

dinilai dari prosedur dan teknis yang telah ditempuhnya dalam menyelesaikan

percobaan. Penilaian berdasarkan proses ini tidak melihat hasil kerja siswa,

namun lebih ditekankan pada “bagaimana” seseorang siswa menyelesaikan

pekerjaannya secara teliti dan dapat dipertanggungjawabkan. Selama

prosedur dan teknis yang dilaksanakan telah sesuai dengan apa yang

digariskan, maka dapat disimpulkan bahwa kinerjanya cukup baik. Jika

ditinjau dari kontekstualnya penilaian kinerja ilmiah siswa dapat juga dilihat

dari aspek kontekstualnya, yakni kemampuannya sendiri.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas kerja ilmiah

adalah kegiatan atau keaktifan yang sistematis untuk menemukan suatu

jawaban atau pertanyaan dengan langkah kerja ilmiah.

Semo dkk (2013) menyebutkan indikator aktivitas kerja ilmiah dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antara lain :

1. Merumuskan masalah

Saat proses pembelajaran siswa menemukan suatu permasalahan berupa

topik khusus yang kan dipelajari. Proses merumuskan masalah bisa

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

24

melalui pengamatan yang dilakukan di lingkungan baik secara langsung

maupun tidak langsung(melalui gambar atau video).

2. Siswa menunjukkan hipotesis dalam pembelajaran Biologi

Dari permasalan yang ada siswa menduga jawaban sementara atau dugaan

sementara. Dugaan sementara terkait materi pembelajaran biologi bisa

berupa sebab, akibat, cara penanggulangan, atau pengertian.

3. Menguji hipotesis

dalam kegiatan menguji hipotesis siswa melaksanakan kerja ilmiah sesuai

prosedur atau petunjuk yang telah diberikan oleh peneliti. Siswa mencari

jawaban dari dugaan sementara sebelumnya.

4. Membuat kesimpulan

Dalam kegiatan menyimpulkan siswa menginterpretasikan hasil kegiatan

kerja ilmiah kelompok dalam diskusi baik melalui lisan maupun tulisan.

Melalui tulisan dilakukan dalam proses diskusi kelompok sehingga

didapatkan kesepakatan bersama dalam menjawab permasalahan yang ada.

Melalui lisan dilakukan setelah proses diskusi kelompok dan proses

pembelajaran dikelas siswa bisa membuat kesimpulan dari proses diskusi

dan proses pembelajaran dikelas.

5. Menyampaikan kesimpulan (Mengkomunikasikan)

Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan setelah siswa selesai melakukan

diskusi kelompok yang selanjutnya hasil diskusi kelompok di

presentasikan didepan kelas. Proses mengkomunikasikan dilakukan siswa

secara lisan didepan kelas.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

25

2.8 Pengertian dan Indikator Sikap Ilmiah

Sikap ilmiah diartikan sebagai suatu kecenderungan, kesiapan,

kesediaan,seseorang untuk memberikan respon/tanggapan/tingkah laku secara

ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat (hokum) ilmu pengetahuan yang telah

diakui kebenarannya. Sikap ilmiah merupakan pendekatan tertentu untuk

memecahkan masalah, menilai ide dan informasi utnuk membuat keputusan.

Pengembangan keputusan berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan dan

dievalusai secara objektif. Diperlukan juga sikap kritis berdasarkan bukti yang

relevan. Orang yang melakukan prosedur ini dikatakan memiliki sikap ilmiah.

Sikap ilmiah memilikiperan penting dalam mengembangkan kecakapan

ilmiah.

Dalam pembelajaran sikap ilmiah siswa sangat diperlukan sikap rasa

ingin tahu, bekerja sama secara terbuka, bekerja keras, bertanggung jawab,

kepedulian, kedisiplinan dan kejujuran. Ini dikarenakan dengan sikap ilmiah

tersebut pembelajaran akan berjalan dengan baik, sehingga mencapai tujuan

pembelajaran dan hasil belajar yang diinginkan, dimana siswa diharapkan

mampu aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

“Scientist” atau ilmuwan mempelajari gejala-gejala alam melalui

observasi, eksperimentasi dan analisis yang rasional. Ia menggunakan sikap-

sikap tertentu (Scientific attitudes). Sikap-sikap tersebut antara lain :

a. Jujur

Seorang ilmuwan wajib melaporakan hasil pengamatan secara objektif.

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin saja ia tidak jujur dari manusia lain,

tetapi dalam hal penelitian ia harus sejujur-jujurnya dalam melaporkan

penelitiannya.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

26

b. Terbuka

Seorang ilmuwan mempunyai pandangan luas, terbuka dan bebas dari

praduga. Ia tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Ia akan

menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum menerima/

menolaknya. Jadi ia terbuka akan pendapat orang lain.

c. Toleran

Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa ia paling hebat. Ia bersedia

mengakui bahwa orang lain mungkin mempunyai pengetahuan yang lebih

luas, atau mungkin saja pendapatnya bisa salah. Dalam belajar menambah

ilmu pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan

pendapatnya dengan pendapat orang lain, serta tidak memaksakan suatu

pendapat kepada orang lain.

d. Skeptis

Ilmuwan dalam mencari kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, dan

skeptis. Ia akan menyalidiki bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu

kesimpulan. Ia akan bersikap kritis untuk memperoleh data yang menjadi

dasar suatu kesimpulan tanpa didukung bukti-bukti yang kuat.

e. Optimis

Seorang ilmuwa selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan berkata bahwa

sesuatu itu tidak dapat dikerjakan, tetapi akan mengatakan “ Berikan saya

kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan “.

f. Pemberani

Ilmuwan sebagai pencari kebenaran harus berani melawan semua

kesalahan, penipuan, kepura-puraan, kemunafikan dan kebatilan yang akan

menghambat kemajuan.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

27

g. Kreatif

Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus selalu kreatif agar terlihat

lebih menarik.

Tes sikap ilmiah yang dikembangkan oleh Harlen (1992) yaitu ada

dimendi pengelompoakan antara lain

1. Sikap ingin tahu

2. Sikap respek terhadap data fakta

3. Sikap penemuan dan kreatifiktas

4. Sikap berpikir terbuka dan kerjasama

5. Sikap ketekunan

6. Sikap peka terhadap lingkungan

Keterangan indikator sikap ilmiah yang diamati :

Sikap ilmiah Indikator

1. Rasa ingin tahu 1. Melakukan kajian literatur dari berbagai sumber

2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari

guru

3. Mengajukan pertanyaan kepada guru terkait materi

yang diajarkan

4. Antusias dalam mencari jawaban dari pertanyaan

guru atau teman

5. Melakukan diskusi untuk menguji hipotesis

2. Berpikir kritis 1. Mengidentifikasi permasalahan yang ada.

2. Menganalisis permasalahan yang ada.

3. Memberikan tanggapan dari pertanyaan guru

4. Memberikan tanggapan dari pertanyaan siswa

5. Menyanggah jawaban dari kelompok lain

3. Berpikiran

terbuka

1. Mengajukan pertanyaan jika belum memahami

penjelasan guru dan teman

2. Menerima pendapat teman jika jawaban teman lebih

baik

3. Menghargai pendapat teman dalam proses diskusi

kelompok

4. Mau merubah pendapat jika data kurang akurat

5. Mau menerima informasi baru terkait materi yang

sedang diajarkan

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Belajarrepository.ump.ac.id/732/3/BAB II_MULYATI_BIOLOGI'15.pdf · usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman

28

4. Kerjasama 1. Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

2. Saling membantu tugas antar kelompok diskusi

3. Membagi tugas dalam menyelesaikan tugas diskusi

kelompok

4. Berbagi informasi mengenai permasalahan yang

sedang di diskusikan

5. Memecahkan permasalahan melalui proses diskusi

kelompok

5. Ketekunan 1. Sungguh-sungguh dalam mendiskusikan

permasalahan yang ada pada LKS

2. Mencari berbagai informasi yang tepat dalam

mendiskusikan permasalahan yang ada pada LKS

3. Berusaha mengerjakan permasalahan diskusi dengan

referensi yang tepat dan jawaban yang akurat

4. Melaksanakan diskusi dengan tepat waktu

5. Mampu menyelesaikan semua tugas dengan baik

yang diberikan oleh guru

2.9 Hasil Penelitian yang Relevan

1. Handayani, dkk (2009) menyatakan bahwa model GI dapat meningkatkan

meningkatkan kemampuan kerja ilmiah dan hasil belajar kognitif biologi

siswa kelas X SMA Negeri 1 Lawang.

2. Katharina (2013) menyatakan bahwa penerapan pembeljaran kooperatif

tipe Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Mulyati, FKIP UMP, 2015