bab ii tinjauan pustaka · 2013. 4. 10. · 6 bab ii tinjauan pustaka peserta didik di setiap...

27
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peserta didik di setiap jenjang pendidikan bukan orang – orang yang tidak tahu apa – apa. Mereka itu datang dari berbagai kelompok di lapisan masyarakat dengan pengalaman empirik serta pengetahuan yang berbeda – beda. Keragaman pengalaman peserta didik akan mempengaruhi daya serap terhadap informasi yang diberikan oleh guru. Apabila seorang guru hanya menggunakan sumber bahan ajar secara terbatas maka ada murid yang di untungkan tetapi ada murid yag dirugikan. Kecuali itu, siswa tidak dirangsang untuk melacak secara proaktif informasi baru untuk memperkaya pemahaman dan sikap terhadap bahan ajar. Belajar menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh peserta didik sendiri. Maka peserta didik harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna sesuatu yang dipelajarinya. Maka para guru, perancang pembelajaran dan pengembang program – program pembelajaran ini berperan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar. Artinya mereka perlu mengatur lingkungan agar peserta didik termotivasi untuk belajar (Budiningsih, 2005: 58 – 59). Dengan kata lain para guru perancang pembelajaran dan pengembang program – program pembelajaran ini berperan untuk membantu proses pengkonstruksian pengetahuan oleh

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Peserta didik di setiap jenjang pendidikan bukan orang – orang

    yang tidak tahu apa – apa. Mereka itu datang dari berbagai kelompok di

    lapisan masyarakat dengan pengalaman empirik serta pengetahuan yang

    berbeda – beda. Keragaman pengalaman peserta didik akan mempengaruhi

    daya serap terhadap informasi yang diberikan oleh guru. Apabila seorang

    guru hanya menggunakan sumber bahan ajar secara terbatas maka ada

    murid yang di untungkan tetapi ada murid yag dirugikan. Kecuali itu,

    siswa tidak dirangsang untuk melacak secara proaktif informasi baru untuk

    memperkaya pemahaman dan sikap terhadap bahan ajar.

    Belajar menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses

    pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh peserta

    didik sendiri. Maka peserta didik harus aktif melakukan kegiatan, aktif

    berpikir, menyusun konsep dan memberi makna sesuatu yang

    dipelajarinya. Maka para guru, perancang pembelajaran dan pengembang

    program – program pembelajaran ini berperan untuk menciptakan

    lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar. Artinya mereka perlu

    mengatur lingkungan agar peserta didik termotivasi untuk belajar

    (Budiningsih, 2005: 58 – 59). Dengan kata lain para guru perancang

    pembelajaran dan pengembang program – program pembelajaran ini

    berperan untuk membantu proses pengkonstruksian pengetahuan oleh

  • 7

    peserta didik agar berjalan lancar. Dengan demikian para guru ini tidak

    hanya menstransferkan pengetahuan yang dimilikinya, tetapi membantu

    peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri.

    2.7 Keberadaan Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Sosial Pada Jurusan

    IPS di SMA

    Ilmu sosial (inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial

    (inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang

    mempelajari aspek – aspek yang berhubungan dengan manusia dan

    lingkungan sosialnya. Ilmu sosial ini berbeda dengan seni dan

    humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam

    mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah

    ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas

    dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia pada

    masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS

    tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan

    memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.

    Ilmu sosial dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara

    subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya

    dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam. Namun

    sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan

    metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-

    disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor

    sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak

  • 8

    peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu

    sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak

    diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan

    konsekuensinya.

    Sifatnya yang berupa penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial,

    di Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk siswa sekolah

    dasar (SD), dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP/SLTP).

    Sedangkan untuk tingkat di atasnya, sekolah menengah tingkat

    atas (SMA) dan perguruan tinggi, rumpun ilmu sosial dipelajari sesuai

    cabang-cabang dalam ilmu tersebut khususnya pada jurusan atau

    fakultas yang memfokuskan diri dalam mempelajari hal tersebut.

    Sesuai dengan wikipedia. com, cabang-cabang utama dari ilmu

    sosial adalah :

    1. Antropologi, yang mempelajari manusia pada umumnya, dan

    khususnya antropologi budaya, yang mempelajari

    segi kebudayaan masyarakat.

    2. Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan

    dalam masyarakat.

    3. Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas

    fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.

    4. Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah

    dilembagakan.

  • 9

    5. Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari

    bahasa.

    6. Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan

    belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral.

    7. Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia

    (termasuk negara).

    8. Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.

    9. Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan

    umat manusia.

    10. Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar

    manusia di dalamnya.

    Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA sesuai dengan

    kurikulum, tidak semua disiplin ilmu itu dijadikan mata pelajaran

    tersendiri melainkan di batasi pada ekonomi, geografi, sejarah dan

    sosiologi. Walaupun demikian, mengingat kehidupan sosial

    kemasyarakatan sudah menyatu sebagai sebuah kenyataan / fenomena

    sosial, maka dalam pengembangan bahan ajar tiap mata pelajaran perlu

    diperkaya dengan materi dari cabang – cabang ilmu sosial sepanjang ada

    kaitannya. Itu berarti guru harus selalu melacak bahan ajar dari berbagai

    sumber bahan ajar dan disesuaikan dengan dinamika masyarakat itu

    sendiri.

  • 10

    2.8 Peran Guru Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Sosial Dalam Meramu

    Bahan Ajar

    Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber

    dari kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan

    konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan untuk kepentingan

    pembelajaran. Oleh karena itu, segala gejala, masalah, dan peristiwa

    tentang kehidupan manusia di masyarakat, dapat dijadikan sumber dan

    materi IPS. Kejadian – kejadian tadi baik yang langsung kita jumpai

    dimasyarakat maupun yang diberitakan di radio, surat kabar, TV, dan yang

    ditulis pada buku – buku pelajaran, dapat dijadikan bahan untuk dipelajari.

    Dengan demikian, sumber dan materi IPS ini dapat dikatakan tidak

    terbatas.

    Salah satu masalah penting yang sering dihadapi guru dalam

    kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi

    pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa

    memenuhi kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam

    kurikulum atau tuntutan KTSP, silabi di susun sendiri oleh guru atau

    kelompok guru mata pelajaran dan itupun terbatas pada materi pokok saja.

    Menjadi tugas guru mata pelajaran untuk menjabarkan materi pokok

    tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana

    cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan

    dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari pihak guru,

    dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak murid.

  • 11

    Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah

    dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup,

    urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran, dan

    sebagainya. Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah

    memilih sumber di mana bahan ajar itu didapatkan. Mengingat bahwa

    masyarakat itu sangat majemuk dan sangat dinamis maka keragaman

    sumber bahan ajar menjadi keharusan, mulai dari yang memuat catatan

    peristiwa lama seperti pada sejarah sampai pada prediksi kecenderungan

    sosial ke depan seperti pada ekonomi dan sebagainya. Padahal banyak

    sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan. Bukupun tidak harus

    satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini.

    Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar.

    Termasuk masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan

    bahan ajar adalah guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran

    terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal,

    urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak

    sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa. Berkenaan

    dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester atau ganti tahun

    ganti buku.

    Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat

    diperoleh. Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk

    mencarinya. Misalnya, siswa ditugasi untuk mencari koran, majalah, hasil

    penelitian, dsb. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif

  • 12

    (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi

    pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar.

    Berbagai sumber-sumber dimaksud menurut Nana Sanjaya (2001: 86)

    antara lain :

    1. Buku Teks

    Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih

    untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Buku teks yang

    digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis mata

    pelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal dari

    satu pengarang atau penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku

    teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas. Buku-buku atau

    terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Artinya,tidaklah

    tepat jika hanya menggantungkan pada buku teks sebagai satu-

    satunya sumber bahan ajar. Tidak tepat pula tindakan mengganti

    buku pelajaran pada setiap pergantian semester atau pergantian

    tahun. Buku-buku pelajaran atau buku teks yang ada perlu dipelajari

    untuk dipilih dan digunakan sebagai sumber yang relevan dengan

    materi yang telah dipilih untuk diajarkan. Mengajar bukanlah

    menyelesaikan satu buku, tetapi membantu siswa mencapai

    kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan banyak

    sumber materi. Bagi guru, sumber utama untuk mendapatkan materi

    pembelajaran adalah buku teks dan buku penunjang yang lain.

  • 13

    Kelemahan dari buku teks itu adalah bahwa data dan informasi

    tidak aktual lagi, sebab informasi yang ada di dalam buku itu tidak

    mengikuti perubahan masyarakat. Misalnya saja buku teks yang

    terbit tahun 2011 di mungkinkan data – data yang ada di dalam

    buku tersebut adalah data – data tahun sebelumnya.

    Kelebihan buku teks adalah pesan atau informasi dapat dipelajari

    oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-

    masing ; dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah

    dibawa.

    2. Laporan Hasil Penelitian

    Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian

    atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber

    bahan ajar yang aktual atau mutakhir. Laporan penelitian ini

    mempunyai data – data yang relevan dengan perubahan sosial

    masyarakat yang dinamis.

    3. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)

    Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil

    pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber bahan

    ajar. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian dan

    pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah

    dikaji kebenarannya.

    Pemakaian jurnal sebagai sumber bahan ajar memang sangat

    mutakhir karena informasi yang ada mengikuti perubahan sosial

  • 14

    masyarakat yang dinamis. Data – data yang adapun juga relevan

    dengan perkembangan yang ada. Tetapi data – data tersebut harus di

    uji atau di kritisi kembali.

    4. Pakar bidang studi

    Pakar atau ahli bidang studi digunakan sebagai sumber bahan ajar.

    Pakar tadi dapat dijadikan konsultan mengenai kebenaran materi

    bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan dan sebagainya. Pakar

    ini sangat mahir dengan teori – teori yang ada. Mereka dapat

    memakai teori sesuai dengan keadaan yang ada.

    5. Profesional (sumber nara)

    Kalangan professional adalah orang-orang yang bekerja pada

    bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang

    ekonomi dan keuangan. Sehubungan dengan itu bahan ajar yang

    berkenaan dengan ekonomi dan keuangan dapat ditanyakan pada

    orang-orang yang bekerja di perbankan. Mereka ini ahli dalam

    praktek.

    6. Buku kurikulum

    Buku kurikulm penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar.

    Karena berdasar kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi

    dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja materi yang

    tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi.

    Gurulah yang harus menjabarkan materi pokok menjadi bahan ajar

    yang terperinci. Data –data yang ada buku kurikulum kurang

  • 15

    relevan dengan keadaan sosial masyarakat yang dinamis karena data

    – data yang ada biasanya merupakan data – data tahun sebelumnya.

    7. Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan

    Penerbitan berkala seperti koran banyak berisikan informasi yang

    berkenaan dengan bahan ajar suatu mata pelajaran. Penyajian dalam

    koran-koran atau mingguan menggunakan bahasa popular yang

    mudah dipahami. Karena itu baik sekali apabila penerbitan tersebut

    digunakan sebagai sumber bahan ajar. Data – data atau informasi

    yang adapun juga relevan dengan sosial masyarakat yang dinamis.

    Karena data di dapat kemari atau hari ini langsung bisa

    dipublikasikan kepada masyarakat. Sehingga data – data yang ada

    merupakan data yang benar – benar baru.

    8. Internet

    Bahan ajar dapat diperoleh melalui jaringan internet. Internet

    dengan jaringan kerjanya (network) merupakan sumber untuk

    mendapatkan segala macam bahan ajar. Bahan ajar tersebut bisa

    dicetak atau dicopy.Di internet dapat diperoleh segala macam bahan

    ajar. Pemafaatan internet dalam pembelajaran ilmu sosial pada

    jurusan IPS mengkondisikan siswa untuk dapat belajar sendiri. Para

    siswa dapat mengakses secara on line dari berbagai perpustakaan,

    museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang

    berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data

    statistik,atau kutipan yang berkaitan dengan ilmu sosial.

  • 16

    Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran

    Ilmu sosial dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan

    nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di

    kelas (classroom meeting),karena siswa dapat mempelajari bahan

    ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan

    cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara

    online. Siswa juga dapat belajar bekerja sama (collaborative) satu

    sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic mail)

    untuk mendiskusikan bahan ajar IPS

    Manfaat internet dalam dunia pendidikan tidak diragukan lagi

    dengan tersedianya informasi dalam berbagai bidang dalam jumlah

    yang melimpah. Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di

    internet harus benar-benar dimanfaatkan oleh para penentu

    kebijakan dalam pendidikan, kepala sekolah, guru dan staf

    administrasi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di

    Indonesia

    Dalam kaitannya dengan kelebihan internet bagi guru, internet

    sangat potensial untuk mendukung pengembangan profesional guru

    karena internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih,

    yakni (a) meningkatkan pengetahuan; (b) berbagi sumber diantara

    rekan sejawat; (c) bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri;

    (d) kesempatan untuk menerbitkan/mengumumkan gagasan yang

    dimiliki secara online; (e) mengatur komunikasi secara teratur; dan

  • 17

    (f) berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal

    maupun internasional.

    Dalam kaitannya dengan sumber bahan mengajar, guru dapat (a)

    mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru, (b)

    memperoleh bahan baku & bahan jadi yang cocok untuk segala

    bidang pelajaran.

    9. Media audio visual (TV, Video, VCD, kaset audio).

    Berbagai jenis media audio visual berisikan pula bahan ajar untuk

    berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung

    berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi.

    Media elektronik, khususnya radio dan TV bukan lagi barang baru

    bagi para siswa. Hampir setiap saat mereka dapat mendengar siaran

    radio dan menonton tayangan TV. Pada umumnya berita di radio

    berisi tentang kejadian-kejadian dibidang ekonomi, politik,

    pendidikan dan sosial budaya di lingkungan setempat, lingkungan

    nasional dan dunia. Sedangkan siaran di TV berisi berita yang

    menyangkut hal yang sama yang dilengkapi dengan gambar

    bergerak. Acara TV juga terdapat juga siaran hiburan. TV memiliki

    keunggulan dibandingkan dengan radio. TV tidak hanya

    menyiarkan audio (suara) yang dimiliki oleh radio melainkan juga

    rekaman video atau gambar bergerak. Oleh karena itu media TV

    lebih menarik dibandingkan dengan radio. Namun demikian, tidak

    semua siaran TV dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran. Banyak

  • 18

    acara TV yang tidak sesuai dengan tingkat usia siswa. Demikian

    juga acara tayangan iklan berbagai produk sering mendorong para

    siswa untuk mengkonsumsi barang yang ditawarkan sehingga hal

    itu dapat mengajak mereka ke arah pola hidup boros atau konsumtif.

    Oleh karena itu dalam pembelajaran diperlukan pelatihan tentang

    cara menyeleksi siaran TV, waktu menonton dan sikap kritis

    terhadap tayangan TV agar siaran tersebut benar-benar menjadi

    sumber belajar bagi para siswa yang sedang belajar IPS.

    10. Lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi)

    Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan sosial,

    lingkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi

    dapat digunakan sebagai sumber bahan ajar. Mempelajari abrasi

    atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang misalnya

    kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai sebagai

    sumber sebagai contoh yang berkaitan dengan lingkungan sosial, Di

    Desa Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, sejak sepuluh

    tahun lalu sebagian warga telah membuka usaha baru untuk

    memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebanyakan dari mereka

    memproduksi aneka macam dodol. Ada yang memproduksi dodol

    dari kacang hijau atau dari buah-buahan dan lain sebagainya. Hasil

    produksi mereka tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat sekitar,

    tetapi juga didistribusikan ke masyarakat luas di sekitar Kabupaten

    Garut. Oleh karena itu, mereka terus berusaha meningkatkan

  • 19

    kualitas dan kuantitas hasil produksi. Salah satu cara meningkatkan

    kualitas dan kuantitas tersebut, selain memilih bahan baku yang

    berkualitas mereka juga harus menentukan lay out mesin-mesin dan

    tata ruang yang benar. Hal tersebut kemudian diangkat dalam

    pembelajaran di kelas untuk mata pelajaran IPS, yang dikemas

    dengan tema Home Industry. Model pembelajaran ini mengarah

    pada pembelajaran kontekstual, yaitu mengaitkan materi

    pembelajaran dengan situasi dunia nyata, sehingga siswa dapat

    menggali informasi secara langsung dari sumber dan media

    pembelajaran yang ada di lingkungan sekitarnya. Tujuan dari

    pembelajaran ini adalah agar siswa dapat memahami tentang

    kegiatan home industry. Selain itu, siswa dapat melakukan

    pemetaan tata ruang yang benar untuk kegiatan home industry.

    Lain dari pada itu, kehidupan sosial kemasyarakatan tidak

    terkotak – kotak menurut disiplin ilmu. Sehingga ramuan bahan

    ajar harus mencakup kehidupan itu sendiri.

    2.9 Prinsip – Prinsip Pemilihan Bahan Ajar

    Dalam mengembangkan bahan ajar tentu perlu memperhatikan

    prinsip-prinsip pembelajaran. Gafur (1994) menjelaskan bahwa

    beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar

    atau materi pembelajaran diantaranya meliputi prinsip relevansi,

    konsistensi, dan kecukupan.

  • 20

    1. Prinsip relevansi, artinya keterkaitan. Materi pembelajaran

    hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan

    pencapaian SK dan KD. Cara termudah ialah dengan mengajukan

    pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.

    Misalnya, apakah kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai

    siswa berupa mengingat nama suatu objek, waktu dan lokasi suatu

    peristiwa seperti nama-nama ibu kota propinsi atau nama-nama

    tokoh pahlawan? Jika ”ya” maka materi pembelajaran yang

    diajarkan harus berupa fakta atau bahan hafalan. Atau apakah

    berupa kemampuan menyatakan suatu pengertian/definisi,

    mengidentifikasi ciri-ciri/karakteristik sesuatu, membandingkan

    dan mengklasifikasi beberapa contoh objek seperti mendefinisikan

    apa itu gunung, apa ciri-ciri yang dimiliki gunung, apa bedanya

    gunung dengan pegunungan?Jika “ya” berarti materi yang harus

    diberikan berupa konsep. Dengan memperhatikan prinsip dasar ini,

    guru akan mengetahui apakah materi yang hendak diajarkan

    tersebut materi fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap atau

    aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya guru terhindar dari

    kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan

    pencapaian SK dan KD.

    2. Prinsip konsistensi, artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang

    harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus

    diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya, siswa

  • 21

    diminta menyebutkan masing-masing empat contoh alat

    transportasi yang ada di daratan, perairan dan udara. Dengan

    memperhatikan prinsip ini, guru akan mengetahui seberapa banyak

    rincian materi yang harus diajarkan serta melakukan kriteria

    pengukuran dan penilaian dari kemampuan siswa.

    3. Prinsip kecukupan, artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup

    memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar

    yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh

    terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu

    mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan

    membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk

    mempelajarinya

    2.10 Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)

    SMA/MA/SMALB/Paket C

    Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23

    Tahun 2006, menyebutkan standar kompetensi lulusan satuan

    pendidikan (SKL-SP) SMA/MA/SMALB/Paket C adalah sebagai

    berikut :

    1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

    perkembangan remaja.

    2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan

    kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya.

  • 22

    3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas

    perilaku, perbuatan dan pekerjaannya.

    4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan – aturan sosial.

    5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan

    sosial ekonomi dalam lingkup global.

    6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara

    logis, kritis, kreatif, dan inovatif.

    7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan

    inovatif dalam pengambilan keputusan.

    8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

    pemberdayaan diri.

    9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatka hasil

    terbaik.

    10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

    kompleks.

    11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial.

    12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung

    jawab.

    13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

    bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan

    Republik Indonesia.

    14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.

    15. Mengapresiasi karya seni dan budaya.

  • 23

    16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.

    17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta

    kebersihan lingkungan.

    18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

    19. Memahami hak dan kewajiban diri da orang lain dalam pergaula di

    masyarakat.

    20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap

    orang lain.

    21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara

    sistematis dan estetis.

    22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan

    berbicara dalam bahasa indonesia dan Inggris.

    23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

    pendidikan tinggi.

    2.11 Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)

    untuk masing – masing satuan pendidikan khususnya mata

    pelajaran ilmu Pengetahuan dan tehkhnologi

    Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23

    Tahun 2006, menyebutkan standar kompetensi kelompok mata

    pelajaran (SK-KMP) untuk masing – masing satuan pendidikan

    khususnya mata pelajaran ilmu Pengetahuan dan tehkhnologi adalah

    sebagai berikut :

  • 24

    1. Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan

    tekhnologi secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif.

    2. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

    secara mandiri.

    3. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

    pemberdayaan diri.

    4. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk

    mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang iptek.

    5. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memcahkan masalah

    kompleks.

    6. Menunjukkan kemampuan menganalisis fenomena alam dan sosial

    sesuai dengan kekhasan daerah masing – masing.

    7. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung

    jawab.

    8. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui

    berbagai cara termasuk pemanfaatan tekhnologi informasi.

    9. Menunjukkan kegemaran mwmbaca dan menulis.

    10. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan

    berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

    11. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

    pendidikan tinggi,

  • 25

    2.12 Tinjaun IPS SMA dan MA dalam Kaitannya dengan

    KTSP

    Menurut Akbar dan Hadi Wijaya (2010) dalam bukunya

    mengemukakan bahwa ruang lingkup mata pelajaran ilmu sosial

    pada jurusan IPS adalah :

    1) Sosiologi SMA/MA

    a. Latar Belakang Masalah

    Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai ilmu

    pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengethauan

    terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk

    memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam

    memahami konsep – konsep sosiologi seperti sosialisasi,

    kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan

    sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial.

    Pembelajaraan sosiologi dimaksudkan untuk

    mengembangkan kemampuan pemahaman fenomena kehidupan

    sehari – hari. Materi pelajaran mencakup konsep – konsep

    dasar, pendekatan, metode, dan tekhnik analisis dalam

    pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan yang ditemui

    dalam kehidupan nyata di masyarakat. Mata pelajaran sosiologi

    sebagai bagian integral dari IPS, sedangkan pada tingkat

    pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran

    tersendiri.

  • 26

    b. Tujuan.

    Mata pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta didik

    memiliki kemampuan sebagai berikut :

    • Memahami konsep – konsep sosiologi seperti sosialisasi,

    kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial,

    perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya

    integrasi sosial;

    • Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan

    bermasyarakat;

    • Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial

    dalam kehidupan bermasyarakat.

    c. Ruang Lingkup.

    Ruang lingkup mata pelajaran sosiologi meliputi aspek –

    aspek sebagai berikut :

    • Struktur Sosial.

    • Proses Sosial.

    • Perubahan Sosial.

    • Tipe – tipe Lembaga Sosial.

    2) Ekonomi SMA/MA.

    Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan

    manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasai,

    dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan –

  • 27

    pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Luasnya

    ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat

    standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan

    difokuskan pada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar

    peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi

    disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupan

    yang lebih baik.

    Akuntansi difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan

    dagang. Peserta didik dituntut memahami transaksi keuangan

    perusahaan jasa dan dagang serta mencatatnya dalam suatu sistem

    akuntansi untuk disusun dalam laporan keuangan. Pemahaman

    pencatatan ini berguna untuk memahami manajemen keuangan

    perusahaan jasa dan dagang.

    a. Tujuan.

    Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik

    memiliki kemampuan sebagai berikut :

    • Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk

    mengakaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan

    kehidupan sehari – hari, terutama yang terjadi

    dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan

    negara;

    • Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep

    ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi;

  • 28

    • Membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab

    dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu

    ekonomi, manajemen dan akuntansi yang bermanfaat bagi

    diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara;

    • Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai

    nilai – nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang

    majemuk, baik dalam skala nasional maupun

    internasional.

    b. Ruang Lingkup.

    Mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan

    ksesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang

    terjadi di lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan

    terjauh, meliputi aspek – aspek sebagai berikut :

    • Perekonomian,

    • Ketergantungan,

    • Spesialisasi dan pembagian kerja,

    • Perkoperasian, dan

    • Kewirausahaan,

    • Akuntansi dan manajemen.

    3) Sejarah SMA/MA.

    Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang

    menelaah tentang asal usul dan perkembangan serta peranan

  • 29

    masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi

    tertentu.

    a. Tujuan

    Mata pelajaran Sejarah bertujuan agar peserta didik

    memiliki kemampuan sebagai berikut :

    • Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya

    waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari

    masa lampau, masa kini dan masa depan,

    • Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta

    sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan

    ilmiah dan metodologi keilmuan,

    • Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik

    terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban

    bangsa indonesia di masa lampau,

    • Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses

    terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang

    panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa

    yang akan datang,

    • Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai

    bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga

    dan cinta tanah air yang dapat diimpelemantasikan dalam

    berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun

    internasional.

  • 30

    b. Ruang Lingkup.

    Mata pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas

    meliputi aspek – aspek sebagai berikut :

    • Prinsip dasar ilmu sejarah;

    • Peradaban awal masyarakat dunia dan Indonesia;

    • Perkembangan negara – negara tradisional di Indonesia;

    • Indonesia pada masa penjajahan;

    • Pergerakan kebangsaan; dan

    • Proklamasi dan perkembangan negara kebangsaan

    Indonesia.

    4) Geografi SMA/MA.

    Mata pelajaran geografi membangun dan mengembangkan

    pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial

    masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Peserta didik

    didorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk

    pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di

    permukaan bumi. Selain itu peserta didik di motivasi secara aktif

    dan kreatif untuk menalaah bahwa kebudayaan dan pengalaman

    mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat dan wilayah.

    Pengetahuan, keterampilan, dan nilai – nilai yang diperoleh

    dalam mata pelajaran geografi diharapkan dapat membangun

    kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak cerdas, arif,

  • 31

    dan bertanggung jawab dalam menghadapi masalah sosial,

    ekonomi, dan ekologis.

    a. Tujuan.

    Mata pelajaran geografi bertujuan agar peserta didik

    memiliki kemampuan sebagai berikut :

    • Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan

    serta proses yang berkaitan.

    • Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data

    dan informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan

    pengetahuan geografi.

    • Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup

    dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta

    memiliki toleransi terhadap keragaman budaya

    masyarakat.

    b. Ruang Lingkup.

    Ruang lingkup Geografi meliputi aspek –aspek sebagai

    berikut :

    • Konsep dasar, pendekatan, dan prinsip dasar geografi.

    • Konsep dan karakteristik dasar serta dinamika unsur –

    unsur geosfer mencakup litosfer, pedosfer, atmosfer,

    hidrosfer, biosfer, dan antroposfer serta pola persebaran

    spasialnya.

  • 32

    • Jenis, karakteristik, potensi, persebaran spasial, Sumber

    Daya Alam (SDA) dan pemanfaatannya.

    • Karakteristik, unsur – unsur, kondisi (kualitas) dan

    variasi spasial lingkungan hidup, pemanfaatan dan

    pelestariannya.

    • Kajian wilayah negara – negara maju dan sedang

    berkembang.

    • Konsep wilayah dan perwilayahan, kriteria dan

    pemetaannya serta fungsi dan manfaatnya dalam analisis

    geografi.

    • Pengetahuan dan keterampilan dasar tentag seluk beluk

    dan pemanfaatan peta, sistem informasi geografis (SIG)

    dan citra pengindraan jauh.