bab ii tinjauan obyek rancangan a. pengertian...

30
7 BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Judul Didalam membedah pengertian dan nama suatu objek yang akan dirancang maka diperlukan suatu arti atau makna dari objek yang dimaksud. Tinjauan yang dimaksud adalah tinjauan yang dilakukan dengan mengadakan studi terhadap Gedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo. Menurut Anwar ( 2002 ) Pengertian dari Gedung Kantor “ Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo sebagai Berikut : Gedung : Bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, olahraga, Kantor : Tempat mengurus sesuatu, tempat bekerja. Dinas : Bagian Kantor Pemerintah yang mengurus pekerjaan tertentu. Pemuda : Sebagai warga negara dan sumber daya insan pemba ngunan yang potensial dalam rangka mempersiapkan, memberdayakan dan meningkatkan kualitasnya sebagai subyek yang aktif dalam upaya menanggulangi masalah masyarakat, bangsa dan negara. Olahraga : Sebagai usaha pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya dan mengkokohkan

Upload: dangtu

Post on 15-Aug-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

7

BAB II

TINJAUAN OBYEK RANCANGAN

A. Pengertian Judul

Didalam membedah pengertian dan nama suatu objek yang akan dirancang

maka diperlukan suatu arti atau makna dari objek yang dimaksud. Tinjauan yang

dimaksud adalah tinjauan yang dilakukan dengan mengadakan studi terhadap

Gedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo.

Menurut Anwar ( 2002 ) Pengertian dari Gedung Kantor “ Dinas Pemuda

Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo sebagai Berikut :

Gedung : Bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar

sebagai tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan,

perniagaan, olahraga,

Kantor : Tempat mengurus sesuatu, tempat bekerja.

Dinas : Bagian Kantor Pemerintah yang mengurus pekerjaan

tertentu.

Pemuda : Sebagai warga negara dan sumber daya insan pemba

ngunan yang potensial dalam rangka mempersiapkan,

memberdayakan dan meningkatkan kualitasnya sebagai

subyek yang aktif dalam upaya menanggulangi masalah

masyarakat, bangsa dan negara.

Olahraga : Sebagai usaha pembinaan dalam rangka meningkatkan

kualitas manusia Indonesia seutuhnya dan mengkokohkan

Page 2: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

8

persatuan dan kesatuan bangsa pada hakekatnya merupakan

suatu wahana dalam mewujudkan program pembangunan

nasional yang menjadi tanggungjawab pemerintah dan

masyarakat.

Kabupaten Gorontalo : Tempat berlangsungnya Pemerintahan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Gedung Kantor

Dinas Pemuda Dan Olahraga suatu bangunan Kantor yang berfungsi sebagai pusat

Perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; bagi

masyarakat terutama yang berada di Kabupaten Gorontalo.

B. Fungsi dan Kegiatan

1. Fungsi

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga;

b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga;

c. Penyelenggaraan kegiatan teknis Operasional yang meliputi bidang

pendidikan dasar, bidang pendidikan menengah, bidang pendidikan luar

sekolah, bidang Pemuda dan olah raga;

d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas;

e. Pembinaan terhadap kelompok jabatan fungsional;

2. Kegiatan

Pelayanan Objek terpusat pada kegiatan pelayanan terutama di bidang

pendidikan,pemuda dan olah raga terhadap masyarakat guna mewujudkan visi dan

misi Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo.

Page 3: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

9

Yang menjadi ruang lingkup objek adalah masyarakat umum yang dirasa

perlu mendapatkan pelayanan secara maksimal.

C. Struktur Organisasi

( sumber data : Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo )

KEPALA DINAS

SKRETARIS

KASUBAG UMUM KASUBAGKEPEGAWAIAN

KASUBAGPERENCANAAN DAN

KEUANGAN

KEPALA BIDANGPEMUDA

KEPALA SEKSIPEMBERDAYAAN

KEPEMUDAAN DAN AKTIFITASANAK

KEPALA SEKSIPEMBANGUNAN

WAWASANKEBANG DANKEPEMIMPINAN

KEPALA SEKSIORGANISASI DAN

KABERISASIKEPEMUDAAN

KEPALA BIDANGOLAHRAGA

KEPALA SEKSIOLAHRAGA PELAJAR

DAN MAHASISWA

KEPALA SEKSIOLAHRAGA PRESTASI

KEPALA SEKSIOLAHRAGA

MASYARAKATTRADISIONAL DAN

PENYANDAN CACAT

KEPALA BIDANGPENGAWASAN

KEPALA SEKSISARANA DAN

PRASARANA

KEPALA SEKSIPENGAWAS FASILITAS

KEPALA SEKSIJARINGAN INFORMASI

KEPEMUDAAN DANKEOLAH RAGAAN

KEPALA SEKSIPENDATAAN DAN

PELAPORAN

KEPALA SEKSIPENGAWASAN KEGIATAN

OLAHRAGA

KEPALA SEKSIPENGAWASAN KEGIATAN

PEMUDA

KABIDPENGEMBANGANPEND. SARANA DAN

PRASARANA

Keterangan : Garis komando

Garis koordinasi

Page 4: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

10

D. Bentuk Dan Penampilan

1. Teori Bentuk Dasar

Secara umum bentuk-bentuk arsitektur merupakan hasil adaptasi dari

bentuk-bentuk dasar murni, yang oleh Francis D.K Ching bentuk-bentuk

dasar/murni itu, terdiri atas:

Lingkaran

Bentuk Sifat Olahan Ruang

Serentetan titik-titik yang

disusun dengan dalam olahan

jarak yang sama dan seimbang

terhadap sebuah titik.

Rileks dan santai.

Jika Ditempatkan suatu lingkaranpada suatu bidang akan memperkuatsifat alamnya sebagai poros.

Jika menempatkan bentuk-bentuksudut disekitarnya dapatmenimbulkan perasaan gerak putaryang kuat.

Pergerakanleluasa

Namun agaksulit dalamolahan.

Segi Empat

Bentuk Sifat Olahan Ruang

Sebuah bidang datar yang

mempunyai empat sisi yang

sama panjang dan 4 buah sudut

90°

Memberi kesan formal dankaku.

Memberi kesan tertib danteratur.

Menghadirkan kesan dinamis,stabil, statis, dan rasional

MudahRuang terpakai

secara efisianSirkulasi mudah

Page 5: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

11

Segi Tiga

Bentuk Sifat Olahan Ruang

Sebuah bidang datar yang

dibatasi oleh 3 buah sisi dan

mempunyai 3 buah sudut

Jika terletak pada suatu sisimerupakan bentuk yangstabil dan seimbang

Pada keadaan sangat kritisakan tampak tidak stabil dancenderung jatuh.

Adanya sudut yangbanyak, akan membuatruang tidak terpakaisecara efektif

Sirkulasi kurangleluasa

2. Penampilan

Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga bersifat sebagai tempat Pelayanan

masyarakat dalam Bidang pemuda dan Olahraga. Oleh karena itu sebaiknya

rancangan ini harus sesuai dengan bentuk-bentuk arsitektur yang merupakan hasil

adaptasi dari bentuk-bentuk dasar murni, yang oleh Francis D.K Ching bentuk-

bentuk dasar/murni itu, terdiri atas:

Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa

pengertian. Dalam seni dan perancangan, istilah bentuk seringkali dipergunakan

untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan yaitu cara dalam

menyusun dan mengkoordinasi unsur-unsur dan bagian-bagian dari suatu

komposisi untuk menghasilkan suatu gambaran nyata. Bentuk dapat dihubungkan

baik dengan struktur internal maupun garis eksternal serta prinsip yang

memberikan kesatuan secara menyeluruh.

Pada umumnya bentuk dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :

1. Bentuk beraturan

Page 6: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

12

Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berhubungan satu sama lain

dan tersusun secara rapi dan konsisten.

2. Bentuk tak beraturan

Bentuk tak beraturan adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan

hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Bentuk beraturan Pada umumnya

bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau

lebih.Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama

bentuk-bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan Pada umumnya bentuk ini tidak

simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan

bisa berasal dan bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan

ataupun hasil dan komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.

D. Hasil Survey Objek Rancangan

Gambar 2.1 Kondisi Fisik Kantor Dispora Sumatra Selatan

* Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga provinsi Sumtra Selatan pada saat ini

sudah sangat layak digunakan sebagai fasilitas bangunan kantor, seperti gambar

yang diatas ini

Page 7: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

13

* Kondisi Tampak bangunan

Tampak bangunan gedung Dinas pemuda dan olah raga yang ada menggunakan

struktur beton dan baja.

Utilitas bangunan

Dalam gedung dinas pemuda dan olahraga provinsi sumatra sistem utilitas

bangunan yang ada sudah sangat memenuhi standar hal ini bisa dilihat dari

gambar yang diatas misalnya jumlah bukaan jendela yang ada dalam

bangunan banyak sehingga penghawaan serta pencahaan dalam bangunan

sudah sangat maksimal.

1. Lokasi

Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu dari 6 Kabupaten yang ada

di provinsi gorontalo yakni Kota Gorontalo,Kabupaten Gorontalo, Kabupaten

Boalemo,Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Bonebolango, dan Kabupaten

Gorontalo Utara.

Kabupaten Gorontalo terletak di poros provinsi Gorontalo pada posisi

yang cukup strategis, yakni:

Utara: Kabupaten Gorontalo Utara

Selatan: Teluk Tomini

Barat: Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato

Timur: Kota Gorontalo dan Kabupaten Bonebolango.

Page 8: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

14

Gambar 2.2 : Peta Kabupaten Gorontalo

Gambar 2.2 Peta Kabupaten Gorontalo

b. Keadaan Morfologis dan Geografis

Posisi geografis Kabupaten Gorontalo sangat menguntungkan karena berada

diporos Provinsi Gorontalo yang tidak lain adalah kawasan pertumbuhan ekonomi

yang besar. Juga karena Provinsi Gorontalo merupakan daerah lintasan dua

Provinsi yakni Palu – Luwuk (Sulawesi Tengah) dan Manado–Bitung (Sulawesi

Utara). Letaknya yang strategis itu menjadikan kota seluas 64,79 km2 ini sebagai

daerah transit seluruh komoditas dari dan ke kedua Provinsi tersebut.

c. Sirkulasi dan Pola Tata Massa

Seperti kutipan pada buku acuan perancangan Ruang sirkulasi dapat

berbentuk tertutup, terbuka pada salah satu sisinya, atau terbuka pada kedua

sisinya.

Page 9: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

15

Kita bergerak dalam waktu, melalui suatu tahapan, dan dalam ruang. Kita

merasakan suatu ruang dalam hubungan dimana kita berada dan kemana kita

menetapkan tujuan.

Sirkulasi adalah elemen yang sangat kuat dalam membentuk struktur

lingkungan, karena sirkulasi menghubungkan ruang satu dengan ruang lainnya

dan sirkulasi juga dapat menggunakan ruang yang sudah ada atau memiliki ruang

sirkulasi sendiri.

Ada 3 bentuk dalam sirkulasi ruang, yaitu:

a) Hubungan Jalan dengan Ruang

Jalan mungkin dihubungkan dengan ruang-ruang dalam cara berikut:

Melalui ruang-ruang

- Kesatuan tiap-tiap ruang dipertahankan.

- Konfigurasi jalan fleksibel.

- Ruang-ruang perantara dapat digunakan.

- Untuk menghubungkan jalan dengan ruang-ruangnya.

Gambar 2.3 Melalui Ruang-ruang

Page 10: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

16

Menembus ruang

- Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya, miring,

atau sepanjang sisinya.

- Dalam memotong sebuah ruang, suatu jalan menimbulkan pola-pola

istirahat dan gerak didalamnya.

Gambar 2.4 Menembus Ruang

Berakhir dalam ruang

- Lokasi ruang menentukan jalan.

- Hubungan jalan dan ruang ini digunakan untuk pendekatan dan jalan

masuk ruang-ruang.

- Penting yang fungsional dan simolis.

Gambar 2.5 Berakhir Dalam Ruang

Page 11: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

17

b) Bentuk Ruang Sirkulasi

Ruang sirkulasi dapat berbentuk tertutup, terbuka pada salah satu sisinya,

atau terbuka pada kedua sisinya.

Tertutup

Membentuk galeri umum atau koridor pribadi yang berkaitan dengan

ruang-ruang yang dihubungkan melalui pintu-pintu masuk pada bidang dinding.

Gambar 2.6 Tertutup

Terbuka pada salah satu sisinya

Membentuk balkon atau geleri yang memberikan kontinuitas visual dan

kontinuitas ruang dengan ruang-ruang yang dihubungkannya.

Gambar 2.7 Terbuka Salah Satu sisinya

Page 12: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

18

Terbuka pada kedua sisinya

Membentuk dretan kolom untuk jalan lintas yang menjadi sebuah

perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.

Gambar 2.8 Terbuka Pada Kedua sisinya

c) Konfigurasi Jalan

Konfigurasi jalan secara umum dapat dikelompokkan dalam beberapa pola

sirkulasi sebagai berikut:

Linier

Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan

ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong

jalan, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop)

Gambar 2.9 Konfigurasi Linier

Page 13: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

19

Radial

Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari

sebuah pusat bersama.

Gambar 2.10 Konfigurasi Radial

Spiral (Berputar)

Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dari titik pusat, mengelilingi

pusatnya dengan jarak yang berubah.

c. Sistem Struktur

Adapun 4 hal konsep struktur yang harus diperhatikan dalam perencanaan

bangunan antara lain:

1. Fungsional.

Dapat memberikan kenyamanan dan kenikmatan bagi pemakai dalam

pemanfaatan dan penggunaannya.

2. Estetika.

Sebagai dasar keindahan dan keserasian pada bangunan yang mampu

memberikan rasa kagum bagi pengamat dan rasa bangga bagi pemilik.

3. Struktural.

Page 14: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

20

Mempunyai struktur yang kuat dan mantap sehingga dapat memberikan

rasa aman.

4. Ekonomis

Penggunaan material yang baik sehingga bangunan tersebut dapat bertahan

lama dan awet.

Perencanaan suatu bangunan perlu diperhatikan dalam masalah struktur,

karena sturuktur berfungsi untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim,

bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh alam dan menyalurkan semua macam

beban kedalam tanah.

Struktur bangunan yang baik adalah dapat menahan beban bangunan secara

merata atau semua gaya yang bekerja dan mempengaruhinya.

Yang menjadi pertimbangan dalam merencanakan system struktur adalah :

Kondisi tanah setempat.

Jenis dan bahan yang digunakan dan teknologi pelaksanaan proyek.

Mempunyai kelenturan yang stabil.

Tidak terjadi penurunan pada bagian struktur yang direncanakan.

Dapat menahan beban antara lain : beban angin, beban gempa dsb.

Dimensi kolom ditentukan berdasarkan ketinggian bangunan, jarak

bentangan, dan daya dukung tanah.

Kebutuhan luas ruang berdasarkan penyesuaian dengan jumlah pemakai.

Sirkulasi dalam bangunan.

Struktur yang dipakai dalam Kantor Dinas pemuda dan olahrags ini adalah:

a. Struktur Bawah (Sub Structure)

Page 15: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

21

Struktur pondasi yang berfungsi untuk meneruskan semua beban bangunan

yang berasal dari beban vertikal dan beban horisontal dari seluruh bagian

bangunan, dan meneruskannya ke tanah, harus kuat dan tidak terjadi penurunan

bangunan yang mengakibatkan kerusakan. Jenis pondasi yang dapat dipakai pada

bangunan berlantai empat adalah pondasi langsung atau tidak langsung. Hal ini

tergantung letak kekuatan tanah yang ada dimana bangunan itu dibuat.

Pondasi Setempat (Telapak)

Pondasi setempat atau disebut juga pondasi telapak adalah pondasi beton

bertulang yang dibuat setempat hanya di bawah kolom struktur. Bentuk

pelat pondasi dapat segi empat atau segi empat panjang. Pondasi ini

dipakai pada tanah keras dangkal dengan beban bangunan yang tidak

berat.

Gambar 2.10 Pondasi Telapak

Pondasi Menerus / Lajur

Pondasi menerus atau disebut juga pondasi lajur adalah pondasi yang

dibuat sepanjang arah melintang dan memanjang bangunan di bawah

deretan kolom struktur. Pondasi ini dipakai apabila beban bangunan relatif

Page 16: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

22

berat, tanah kurang baik, sehingga kalau dibuat pondasi setempat luas

dasarnya kurang.

Gambar 2.11 Pondasi lajur

Struktur bawah dibentuk oleh pondasi dengan fungsi utama sebagai

pemikul beban bangunan. Struktur bawah yang dipakai dalam rancangan

bangunan ini adalah pondasi tiang pancang, yang dipilih berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut:

1) Cocok untuk semua daya dukung tanah.

2) Tahan gempa; karena lokasi obyek berada di Gorontalo yang berdekatan

dengan Sulawesi Utara yang merupakan jalur gunung berapi yang masih

efektif dalam intensitas kecil maupun sedang yang rentan terhadap

gempa bumi.

3) Kemudahan pelaksanaan, tidak memerlukan pekerjaan galian karena

tiang-tiang langsung ditancapkan ketanah.

4) Letak lapisan tanah kasar berada jauh didalam (± 6-10 m).

5) Kekuatan struktur.

b. Struktur Tengah (Main Strukture)

Berikut ini merupakan unsur–unsur struktur dasar bangunan

Page 17: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

23

Unsur Linier

Kolom dan balok : mampu menahan gaya aksial dan gaya rotasi.

Gambar 2.12 Contoh kolom yang terpotong

Unsur permukaan

Dinding, : dapat berlubang atau berangka, mampu menahan gaya – gaya

aksial dan rotasi.

Plat : padat atau beruas, ditumpu pada rangka lantai, mampu memikul

beban di dalam dan tegak lurus terhadap bidang tersebut.

Unsur Spasial

Pembungkus fasade atau inti ( core ), misalnya dengan mengikat bangunan

agar berlaku sebagai suatu kesatuan. Perpaduan dari unsur – unsur dasar di

atas akan membentuk struktur tulang dari bangunan. Kita dapat

membayangkan berbagai kemungkinan pemecahan yang tak terhingga.

Struktur tengah dibentuk oleh lantai, kolom, balok dan dinding yang

berfungsi sebagai pembentuk ruang, sebagai pembentuk bangunan dan sebagai

pelindung. Struktur tengah yang digunakan adalah struktur rangka, dengan

pertimbangan sebagai berikut:

1) Struktur rangka grid radial merupakan hal khusus yang berlaku untuk

bentuk apa saja. Disamping mengikuti garis maka pengembangan bentuk

denah dapat juga mengikuti garis-garis lainnya yang sesuai.

Page 18: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

24

2) Kuat dan efisien dalam pengaturan lay out ruang sehingga pengaturan

ruang lebih bebas dan fleksibel untuk diadakan pengembangan.

3) Kemudahan pelaksanaan.

c. Struktur Atas (Upper Strukture)

Rangka Batang

Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk

segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak

dapat berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan

bentuk pada satu atau lebih pada batangnya. Setiap elemen tersebut seeara umum

dianggap tergabung pada titik hubungnya dengan sambungan sendi. Prinsip utama

yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah

penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil

. Untuk rangka batang yang hanya memikul beban vertikal, pada batang tepi atas

umumnya timbul gaya tekan, dan pada tepi bawah umumnya timbul gaya tarik.

Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang, dan mungkin saja

terjadi pola yang berganti-ganti antara tarik dan tekan.

Gambar 3.41 Rangka Batang

Page 19: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

25

Gambar 2.14 Jenis Rangka Batang

Fungsi dari struktur atas adalah sebagai penutup bangunan, sebagai

pelindung terhadap hujan dan radiasi matahari serta mendukung penampilan

bangunan secara keseluruhan.

Konstruksi atap yang digunakan adalah konstruksi rangka baja ringan

karena dengan struktur ini dapat melingkupi bentangan lebar dan juga dipadukan

dengan atap pelat beton.

Balok dan Plat Lantai 2

Pada massa berlantai 2 perlu adanya plat lantai dan balok sebagai

pendistribusi beban di lantai 2 hingga ke kolom dan pada akhirnya ke pondasi

Gambar 2.15 Balok dan plat lantai beton

Page 20: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

26

D. Utilitas Bangunan

Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan yang digunakan terdiri atas:

1. Pencahayaan alami (natural lighting)

Pencahayaan yang berasal dari sinar matahari melalui jendela-jendela dan

skylight. Sinar matahari melalui skylight diteruskan ke lantai dua dan lantai

dasar.

2. Pencahayaan buatan (artificial lighting)

Pencahayaan dengan menggunakan energi listrik (berasal dari PLN), dengan

tenaga cadangan dari generator. Secara umum, menggunakan lampu down-

light. Downlight tidak hanya menjadi alat penerangan didaerah publik tetapi

dengan penataan letak yang artistik, elemen interior ini dapat memberi

nuansa berbeda yang mempecantik ruangan. Lampu taman (garden lamp)

digunakan untuk ruang luar.

Sistem Penghawaan

Penghawaan pada Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga ini menggunakan 2

sistem yaitu:

1. Penghawaan alami (natural ventilation)

Dengan memanfaatkan aliran udara dengan cara memasukkan udara dan

mengeluarkan udara kembali keluar bangunan.

Page 21: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

27

UDARABERDEBU

Gambar 2.16 Penghawaan Alami

2. Penghawaan buatan (artificial ventilation)

Memanfaatkan tenaga listrik dengan menggunakan alat pengukur suhu

ruangan Air Conditioning (AC). Jenis AC yang digunakan adalah:

1) AC Split

Digunakan pada fasilitas utama (kantor pengelola, ruang kelas dan studio

rekaman). AC Spit mempunyai kelembutan suara mesin yang tidak bising

sehingga menjamin ketenangan. Peredam suara bising tersebut karena adanya

motor kondensor terletak diluar ruangan.

Compressor

Condensator

X X X

In Door

Out DoorX = fan coil unit

Gambar 2.17 Sistem AC Split

Page 22: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

28

2) AC Central

Digunakan pada fasilitas Billyard, Fitness, dan Ruang Serbaguna, yang

terdiri dari mesin pengelola udara Air Handling Unit (AHU).

Sistem Pencegahan Kebakaran

Sistem pencegahan kebakaran telah diatur pada peraturan-peraturan

bangunan yang prinsipnya meliputi pencegahan kebakaran dengan mengadakan

alat pengaman pada sistem sekring (fuse). Setiap ruangan dilengkapi dengan Alat

Pemadam Air Ringan (APAR) dengan media tabung kimia/busa dengan

perletakan yang mudah dijangkau, dilengkapi dengan ionizer/head detector yang

membunyikan alarm seketika bila terjadi kebakaran.

Untuk penangkal kebakaran pada bangunan ini digunakan:

1. Ionizer Detector, yang berfungsi mendeteksi ion asap secara dini.

2. Head Detector, yang mendeteksi perubahan panas yang signifikan dida-lam

ruangan.

3. Pemadaman dengan bahan powder (dry chemical) dipakai pada ruangan

studio rekaman dan ruang komuter.

4. Penempatan tabung pengaman dalam fire box ditempat-tempat yang mudah

terbakar pada jarak sekitar 30m.

5. Pemasangan water hydrant pada area sudut-sudut luar bangunan.

6. Pemasangan sprinkler.

Page 23: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

29

Water Hydrant Fire House

Sumber Api

Tangga Darurat APAR

PDAM METERAN RESERVOIR BAWAH POMPA

RESERVOIR BAWAH

SHAFT

DISTRIBUSI

Sistem Distribusi Air Bersih

Suplai utama air bersih dari PDAM langsung ke tangki penampungan

bawah (ground reservoir) lalu dipompakan kebak penampungan atas (tank

reservoir) pada menara air dan selanjutnya disalurkan dengan memnfaatkan

grafitasi keunit-unit yang ada.

Gambar 2.19 Distribusi Air Bersih

Bak

Penampungan

Alarm

Gambar 2.18 Sistem Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran

Page 24: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

30

Air kotor perpipaan

Banguna Bak

Truk TPS

TPA

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Sampah

Air kotor berasal dari fasilitas sanitasi dan drainase. Pembuangan air kotor

harus ditunjang dengan sistem perpipaan yang sempurna.

Sistem pembuangan sampah mempergunakan Carry Out Sistem, dimana

sampah dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian diangkut ketempat pembuangan

sampah (TPA).

Sistem Telekomunikasi

Sistem komunikasi yang digunakan didalam bangunan ini adalah:

1. Telepon

Digunakan untuk hubungan ekstern, dengan sistem PABX (Privat

Automatic Brance Exchanges) yang dihubungkan dengan PT. Telkom.

2. Intercom

Digunakan untuk percakapan antar ruangan didalam bangunan.

Pemakaian

air bersih

Bak Riol

Gambar 2.20 Sistem Pembuangan Air Kotor

Gambar 2.21 Sistem Pembuangan Sampah

Page 25: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

31

Penghantar padadinding bangunan

Elektroda diatas tanah

(penghantar ke tanah

3. winkie Talkie

Digunakan oleh security sebagai sarana didalam menjaga keamanan dan

kenyamanan.

Sistem Penangkal Petir

Site yang terletak ditanah lapang serta tanpa gedung-gedung tinggi rentan

terhadap sambaran petir, dengan demikian maka perlu adanya alat penangkal

petir. Sistem penangkal petir yang digunakan pada bangunan ini adalah

penangakal petir sistem Thomas dengan pemasangan tongkat kedudukan pada tiap

puncak atap yang dihubungkan dengan konduktor horisontal sebagai kabel

penghantar ke tanah.

Sistem Akustik

Prinsip-prinsip perencanaan akustik sebagai dasar pertimbangan antara lain:

1. Background noise/latar belakang kebisingan.

2. Bentuk dan ukuran ruang.

3. Jenis kegiatan dan fungsi ruang.

4. Penggunaan elemen-elemen ruang seperti:

PT. Telkom Terminal PABX Ruang-rung

Gambar 2.22 Sistem Jaringan Telekomunikasi

Sistem Thomas

Gambar 2.23 Sistem Penangkal Petir Sistem Thomas

Page 26: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

32

a. Plafon yang berfungsi untuk pemantulan bunyi.

b. Dinding berfungsi untuk pemantulan, penyerapan dan pembaur bunyi.

c. Lantai berfungsi sebagai penyerap, pemantul dan pembelok bunyi.

Elemen-elemen ruang ini merupakan fungsi akustik yang sangat menentukan

dalam sistem yang akan diterapkan

2. Penentuan Site

a. Kriteria Penentuan Site

Salah satu hal yang cukup penting dalam pemilihan site adalah dengan

memperhatikan kriteria-kriteria site yang memenuhi syarat dari segi fisik, tata

lingkungan dan kebutuhannya:

1) Sesuai arahan RTRW Kabupaten Gorontalo tahun 2001-2013 tentang

penggunaan lahan untuk kawasan fasilitas rekreatif.

2) Ketersediaan lahan yang memungkinkan untuk pengembangan ke masa depan.

3) Tersedia jaringan utilitas di sekitar lokasi.

4) Berada di lokasi yang strategis, mudah dicapai serta mudah dikenal

masyarakat.

5) Lingkungan yang tertib dan teratur.

Berdasarkan kriteria diatas diambil 2 alternatif site untuk dijadikan bahan

pertimbangan memperoleh lokasi site, yaitu berada di Kelurahan Hepuhulawa dan

Kelurahan Kayubulan. Dimana di dua kelurahan ini terdapat lokasi yang

memungkinkan untuk menjadi site rancangan dibandingkan kelurahan-kelurahan

lain .

Page 27: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

33

b. Alternatif Penentuan Site

1) Site A, berada di Jalan Jendral Sudirman, terletak di depan sport centre

Kabupaten Gorontalo .

U

( Sumber : Data primer,2013)

Gambar 2.24 : Batas-batas Site A

Page 28: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

34

2) Site B, berada di Jalan Sudirman limboto terletak di dekat sarana

perdagangan, dan pemukiman

U

( Sumber : Data primer 2013 )

Gambar 2.25 : Batas-batas Site B

Page 29: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

35

Tabel 3.1 Penilaian Site

No Kriteria Bobot

Site 1 Site 2

Nilai N x B NilaiN x

B

1

Sesuai arahan RTRW Kabupaten

Gorontalo tahun 2000-2013 tentang

penggunaan lahan untuk kawasan

fasilitas rekreatif.

30 % 0,5 15 % 0,5 15 %

2

Ketersediaan lahan yang

memungkinkan untuk

pengembangan ke masa depan.

30 % 0,5 15 % 0,5 15 %

3 Tersedianya jaringan utilitas. 20 % 0,5 10 % 0,3 6 %

4

Berada di lokasi yang strategis,

mudah dicapai serta mudah dikenal

masyarakat.

10 % 0,5 5 % 0,3 3 %

5 Lingkungan yang tertib dan teratur. 10 % 0,5 5 % 0,5 5 %

Jumlah 100 % 50 % 44 %

Keterangan nilai : 0,5 = Baik 0,3 = Cukup 0,1 = Kurang

Dari hasil pembobotan di atas yang sesuai dengan kriteria pemilihan site,

maka site yang terpilih adalah Site A. Letak site tidak jauh dari pusat Olahraga

Kabupaten Gorontalo, dan dapat dicapai sekitar 5 menit dari pusat Perkantoran

Kabupaten Gorontalo dengan menggunakan kendaraan umum. Site dapat dicapai

melalui jalan utama yaitu Jalan Yusuf Hasirru

Page 30: BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Juduleprints.ung.ac.id/3320/3/2013-1-23401-551308027-bab2-01082013042730.pdfGedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo

36

1) Data Site

Luas Lahan : ± 9250 m2

Sebelah Utara : Sawah

Sebelah Timur : Sekolah SDN 2 Hepuhulawa

Sebelah Selatan : Sport Center Limboto

Sebelah Barat : Pemukiman

2) Kondisi administratifKabupaten : Gorontalo

Kecamatan : Limboto

Kelurahan : Hepuhulawa

Gambar 2.26 : Site Terpilih