bab ii tinjauan dan landasan teori ii.1. tinjauan umum...

66
14 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum II.1.1. Pengertian Hotel Resor Tepi Pantai Hotel : Suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan berikut makanan dan minuman. (Berdasarkan SK M enteri Perhubungan No. PM 16/PW 301/PHB 77 tanggal 22 desember 1977 pada bab I pasal 7 ayat a). Sebuah gedung/bangunan untuk menyediakan penginapan, makanan, dan pelayanan yang bersangkutan dengan menginap serta makan bagi mereka yang mengadakan perjalanan. (Menurut Prof.K.Krapf ). Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang merupakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. (Surat Keputusan Mentri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, No : KM.94/HK.103/MPTT-87 tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel ).

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

14  

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II.1. Tinjauan Umum

II.1.1. Pengertian Hotel Resor Tepi Pantai

Hotel :

• Suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi

setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan berikut makanan

dan minuman.

(Berdasarkan SK Menteri Perhubungan No. PM 16/PW 301/PHB 77

tanggal 22 desember 1977 pada bab I pasal 7 ayat a).

• Sebuah gedung/bangunan untuk menyediakan penginapan, makanan, dan

pelayanan yang bersangkutan dengan menginap serta makan bagi mereka

yang mengadakan perjalanan. (Menurut Prof.K.Krapf).

• Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang merupakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan

dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

(Surat Keputusan Mentri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, No :

KM.94/HK.103/MPTT-87 tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan

Hotel).

15  

Resor :

• Tempat untuk relaksasi atau rekreasi, menarik pengunjung untuk berlibur.

Resort juga tempat, kota atau terkadang bangunan komersial yang

dioperasikan oleh suatu perusahaan.

(www.wikipedia.com).

• Resor adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang

dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya. (A.S.

Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of Current English, Oxford University

Press, 1974).

• Resor adalah sebuah kawasan yang terrencana yang tidak hanya sekedar

untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. (Chuck Y. Gee,

Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988).

Hotel Resor :

• Sebuah hotel resor sebaiknya mempunyai lahan yang ada

kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resor berada

pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran

pantai. (Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwata. Jakarta: Akademi Pariwisata

Trisakti, 1999).

Resort hotel merupakan hotel yang dibangun di tempat – tempat wisata.

Tujuan pembangunan hotel semacam ini tentunya adalah sebagai fasilitas

akomodasi dari suatu aktivitas wisata. Resort hotel memiliki karakteristik

yang membedakan dengan jenis hotel lain yaitu :

16  

a. Segmen pasar

Resort hotel merupakan suatu fasilitas akomodasi yang terletak di

daerah wisata. Sasaran pengunjung resort hotel adalah wisatawan yang

bertujuan berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu luang, dan

melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang membosankan. Untuk tujuan

tersebut, mereka membutuhkan hotel yang dilengkapi fasilitas yang

bersifat rekreatif dan memberikan pola pelayanan yang memuaskan.

Rancangan resort yang baik harus dapat merespons kebutuhan ini

sehingga rancangan sebuah resort perlu dilengkapi dengan berbagai

fasilitas yang memungkinkan konsumen untuk bersenang-senang,

refreshing, dan mendapatkan hiburan.

b. Lokasi

Umumnya resort hotel berlokasi di tempat – tempat yang mempunyai

potensi wisata yang baik. Lokasi memegang peranan penting bagi

kesuksesan sebuah resort hotel karena kedekatan dengan atraksi utama dan

hubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan

berpengaruh pada harganya.

c. Fasilitas

Secara umum fasilitas yang disediakan pada resort hotel terdiri dari 2

kategori, yaitu :

• Fasilitas umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti

akomodasi, pelayanan, hiburan, relaksasi.

17  

• Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan

memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada tapak dan sekitarnya

untuk kegiatan rekreasi yang lebih spesifik dan dapat mengambarkan

kealamian resort.

d. Arsitektur dan suasana

Wisatawan yang berkunjung ke resort hotel cenderung mencari

akomodasi dengan arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan

jenis hotel lain. Arsitektur dan suasana alami merupakan pilihan mereka.

Rancangan bangunan lebih disukai yang mengutamakan pembentukan

suasana khusus daripada efisiensi.

Beragamnya daerah pariwisata yang ada di dunia ini mempengaruhi variasi

resort hotel yang ada. Berdasarkan letak, resort hotel dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

a. Hotel Resort Tepi Pantai (Beach Resort Hotel) : terletak di daerah pantai

b. Marina Resort Hotel : terletak di kawasan marina (pelabuhan laut).

c. Mountain Resort Hotel : terletak di daerah pegunungan

d. Health Resorts and Spas : terletak di daerah-daerah dengan potensi alam

yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, misalnya melalui

aktivitas spa.

e. Rural Resort and Country Hotels : terletak di daerah perdesaan.

18  

Jadi berdasarkan penjelasan diatas, sebuah Resort Hotel Tepi Pantai

adalah sebuah tempat peristirahatan (akomodasi) di kawasan tepi pantai yang

memberikan ketenangan pribadi (privacy) didukung jasa pelayanan dan juga

sebagai tempat rekreasi maupun olahraga bagi para penginap sambil

menikmati keindahan alam khususnya tepi pantai. Juga umumnya tidak bisa

dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan

menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-hari.

II.1.2. Fungsi & Manfaat Hotel Resort Tepi Pantai

Fungsi dari Hotel Resor Tepi Pantai adalah :

1. Sebagai fasilitas pendukung akomodasi terhadap aktivitas wisata air yang

ada disekitar kawasan dan juga sebagai penyedia sarana rekreasi di

kawasan tepi pantai.

2. Merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan dengan

dibangunnya proyek ini.

3. Memberikan nilai tambah di tempat tempat wisata Ancol

4. Mengisi pembangunan dengan cara meningkatkan devisa negara.

Manfaat dari Hotel Resor Tepi Pantai adalah :

1. Memberikan fasilitas rekreasi akomodasi yang lengkap untuk keluarga &

wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

2. Menambah pendapatan pemerintahan daerah setempat berupa pajak.

19  

3. Menambah devisa negara dari sektor pariwisata.

4. Memberikan sumbangan yang tidak sedikit bagi kemajuan pariwisata

daerah dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya.

II.1.3. Lingkup Kegiatan Hotel Resor Tepi Pantai

Kegiatan manusia di dalam hotel dapat dibedakan atas :

• Kegiatan Pengunjung

Kegiatan utamanya adalah berhubungan dengan akomodasi (tidur,

istirahat, mandi), disamping kegiatan lainnya seperti makan, minum,

rekreasi, pertemuan/konferensi. Dsb.

• Kegiatan Karyawan

Sesuai dengan tugasnya yaitu memenuhi segala kebutuhan pengunjung

mulai dari persiapan, penerimaan, dan pelayanan.

Dari kegiatan tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa area kegiatan,

antara lain yaitu :

1. Private Area : Daerah untuk kegiatan pribadi para pengunjung; seperti

tidur, mandi, dan istirahat.

2. Public Area : Daerah pertemuan karyawan dengan pengunjung &

peggunjung dengan pengunjung lainnya.

20  

3. Service Area : Daerah khusus untuk karyawan, disini segala macam

pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung.

Dari ketiga area diatas, dapat dikenal sebagai berikut :

a) Front Of The House

Terdiri dari private area & publik area. Disinilah segala macam bentuk

pelayanan & fasilitas ditampilkan oleh suatu hotel untuk inikmati

penggunjung.

• Ruang registrasi tamu

• Servis penyimpanan kunci

• Kasir

• Ruang Administrasi

• Lobby

• Fasilitas transportasi vertikal mekanik (elevator)

• Guest Room

Dalam menentukan rancangan guest room, pertimbangan pertama

terletak pada ukuran ruang. Panjang dan lebar ruangan ditentukan oleh

jumlah furniture yang mengisi ruangan dan tingkat kemewahan suatu

hotel. Guest room yang paling umum terdapat dalam suatu hotel

adalah twin bed room, single bedroom, dan suite room. Unti terkecil

memiliki sepasang tempat tidur kembar, baik yang diletakan secara

terpisah dengan adanya meja lampu diantara maupun yang diletakan

21  

secara berdempetan. Pertimbangan kedua adalah ukuran dan tipe

tempat tidur yang digunakan, yaitu tipe king atau standard twin. Selain

itu, juga perlu dipertimbangan fasilitas tempat duduk.

Pencahayaan dalam ruangan dan kontrol pada guest room harus

dipertimbangkan secara hati-hati. Tipe kontrol yang paling sederhana

yaitu pengontrolan pada pintu secara otomatis. Pada tipe ini lampu

pada ruangan akan menyala begitu pintu terbuka

Gambar 2.1 Tipe – tipe dan layout Guest Room

(Sumber: Rutes, W. & Penner, R,1992)

22  

• Fasilitas Restauran

Restauran pada hotel harus mempertimbangkan kenyamanan termasuk

coffee shop. Ada beberapa hotel yang menyediakan klab – klab malam

di mana para tamu dapat menikmati musik dan berdansa.

b) Back Of The House

Merupakan service area, sedapat mungkin supaya para tamu tidak

melihat/mengetahui segala kegiatan di sekitar area ini. Bagian ini

merupakan bagian yang penting dalam hotel, segala kelancaran dari

bagian Front Of The House tergantung pada bagian ini.

• Fasilitas laundry

Luasan ruang laundry tergantung dari aktivitas yang ada di dalamnya.

Untuk hotel berbintang, laundry berukuran cukup luas dan berfungsi

sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika, dan mesin press yang

digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan (Rutes, W. &

Penner, 1992).

• Housekeeping Department

Ruang ini mempunyai berbagai fungsi yang meliputi ruang kepala

department dan ruang asisten. Selain itu, juga dibuat gedung untuk

menyimpan peralatan yang digunakan oleh housekeeper dan tempat

khusus untuk menjahit kain seprei, sarung bantal, dan gorden yang

dipersiapkan untuk pelayanan kamar tamu hotel.

• Servis makanan dan sayuran

23  

Aktivitas ini terlalu membutuhkan ruang yang luas karena makanan

dan sayuran tersebut selalu berjalan dan tidak bertahan lama di tempat

tersebut. Setelah selesai diperiksa, ditimbang dan disahkan, bahan

pangan akan dikirim ke gedung yang kering atau basah sesuai

kebutuhan, atau dimasukkan ke dalam pendingin untuk diawetkan.

Khusus makanan kaleng, botol, atau makanan instan lainnya yang

tidak membutuhkan lemari pendingin, akan dipindahkan ke gedung

yang kering. Pada bagian ini lemari es sangat diperlukan. Board untuk

memotong sayuran juga harus sesuai dengan ketinggian manusia

sehingga memudahkan pekerjaan memasak. Untuk minuman seperti

susu, penyimpanan dilakukan di dalam lemari es khusus yang terpisah

dari sayuran, ikan, dan daging.

Apabila terdapat perbedaan ketinggian lantai pada bagian ini,

diperlukan ramp yang akan memudahkan pembersihan dengan air dan

memudahkan pergerakkan bahan makanan dengan kereta dorong atau

meja dorong.

• Ruang Mekanikal

Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tanki

dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal seluruhnya.

24  

Gambar 2.2 Unit servis Hotel

(Sumber: Rutes, W. & Penner, R, 1992)

Tabel II.1.3 Penjabaran aktivitas pengguna pada bangunan hotel

Fungsi Aktivitas Ruang/Wadah Karakter aktivitas

Fungsi utama :

Bermukim

Istirahat

Makan

Membersihkan diri

Kamar tidur

Ruang makan

Kamar mandi/WC

Nonformal, santai

Nonformal – formal

Privat, nonformal

Fungsi pendukung :

• Standar : Interaksi sosial Administrasi

• Tambahan : (sesuai jenis hotel yang dibangun)

Interaksi sosial

Registrasi, pembayaran

*) sesuai jenis hotel yang dibangun

Ruang tamu, ruang santai

Lobby, resepsionis

*) sesuai jenis hotel yang dibangun

Nonformal – formal, santai, rekreatif

Formal – nonformal, informatif

*) sesuai jenis hotel yang dibangun

25  

Fungsi pelengkap :

Pengelolaan bangunan

Manajemen

Administratif

Service

Pemeliharaan bangunan

Ruang-ruang kantor

Ruang-ruang kantor

Gudang, parkir, ruang karyawan, dapur

Gudang, ruang karyawan

Formal, disiplin

Formal, disiplin

Disiplin, nonformal, aktif

Disiplin, nonformal, aktif

Sumber : diolah dari Rutes, W. & Penner, R, 1992

II.1.4. Struktur Organisasi Ruang Pada Hotel

Gambar 2.3 Bubble Diagram organisasi ruang pada hotel.

(Sumber: Rutes, W. & Penner, R,1992)

Pengun

jung

parkir

lobby

Shops& souvenir

resepsionis

Guest Room

Room Service

Layanan umum

Kitchen Bar

Front office

Stores

Pengelola Staff

FacilitieService

KETERANGAN :  

Front Of The House  

  Back Of The House  

26  

Gambar 2.4 Diagram organisasi ruang pada hotel.

(Sumber: Fred Lawson, 1995)

II.1.5. Klasifikasi Hotel Bintang 5

Klasifikasi hotel yang berlaku di Indonesia yang didasarkan pada

beberapa pertimbangan, yaitu :

1. Jumlah kamar

2. Fasilitas dan peralatan yang disediakan

3. Model sistem pengelolaan

4. Bermotto pelayanan

Front Of The House Front Of The House

27  

Berdasarkan pertimbangan aspek-aspek diatas, hotel dapat

diklasifikasikan menjadi berbagai tingkatan yang kemudian dinyatakan

dalam sebutan bintang dan melati yang masing-masing terdiri dari 5

tingkatan. Peninjauan terhadap kelas-kelas hotel ini dilakukan setiap 3 tahun

sekali. Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada :

1. Persyaratan fisik yang meliputi luasan bangunan, konstruksi (design

dan dekorasi) , entrance, tangga, fasilitas listrik darurat, lift, telefon

umum.

2. Bedrooms meliputi ukuran (single, double, triple), suites, handuk,

ruang service, gudang, tempat duduk, meja, pencahayaan, finishing

lantai, fasilitas ruang lain, akustik, pintu.

Tabel II.1.5 Rasio Tipikal dari type kamar

Single / double* Twin

Resort Hotel 15 % 85 %

City / suburban hotels 50% 50 %

Budget hotel / motel 100 %

(Sumber : Planning, Design, & Refurbisment,Fred Lawson,1995)

3. Kamar mandi meliputi jumlah, ukuran, standard, fasilitas dalam

kamar mandi.

28  

4. Area publik meliputi toilet umum, koridor, ruang resepsi, tempt

parkir, area hijau.

5. Service makanan dan fasilitas rekreasi meliputi lounge, breakfast,

room service, restauran, bar, fasilitas konfrensi, Cloakroom,

entertainment, rekreasi, hairdresser.

6. Service, meliputi service penerima tamu, service medical, sevice

kasir, laundry, sevice postel, service turis dan travel, retail, service

bahasa, kondisi dan situasi.

Proyek Hotel Resor Tepi Pantai akan didesain nantinya sesuai

dengan klasifikasi hotel bintang 5. Alasan dipilih bintang 5 karena

menyesuaikan dengan judul proyek adalah Hotel Resor Tepi Pantai dimana

mengutamakan privacy dan luxury serta keindahan sebuah kawasan tepi

pantai. Melalui topik dan tema juga menuntut desain sebuah bangunan yang

ekspresif. Sasaran market juga merupakan kalangan menengah keatas yaitu

wisatawan. Hotel ini nantinya akan dilengkapi fasilitas kolam renang,

restaurant, children playground, drug store, Cafe, jogging track,dll. Pada

hotel ini juga akan dilengkapi function room dan ballroom untuk digunakan

pada event tertentu ( seperti pernikahan, hari raya,dll).

Klasifikasi hotel bintang 5 mempunyai kondisi sebagai berikut :

a. Umum

Unsur dekorasi Indonesia tercemin pada lobby, restauran, kamar

tidur, function room.

29  

b. Bedroom

• Terdapat minimum mempunyai 100 kamar standard dengan luas 26

m2/kamar.

• Terdapat minimum 4 kamar suite dengan luasan minimum 52

m2/kamar.

• Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai.

• Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam bedroom.

c. Dinning room

Mempunyai minimum 3 buah dinning room, salah satunya dengan

spesialisasi masakan (Japanese/Chinese/European food).

d. Bar

• Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan

pengatur udara mekanik ( AC ) dengan suhu 24 derajat C.

• Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m.

e. Ruang Functional

• Minimum terdapat satu buah pintu masuk yang terpisah dari

lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar.

• Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan

lobby.

• Terdapat pre function room.

f. Lobby

• Mempunyai luas minimum 100 m2.

30  

• Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk

wanita dengan perlengkapannya.

• Kapasitas penerangan minimum 150 lux.

g. Store

Minimum terdapat drug store, bank, money changer, biro

perjalanan, airline agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan

salon.

h. Sarana olahraga dan Rekreasi

• Minimum 1 buah dengan alternatif pilihan : tennis, bowling,

golf, fitnes, sauna, billyard, jogging, diskotik, taman bermain

anak.

• Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam

renang anak.

• Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari

alternatif berperahu, menyelam, selancar, atau ski air.

• diskotik atau night club, kedap suara, dengan Ac dan toilet.

• area bermain anak minimum ayunan atau ungkit (children

playground).

i. Utilitas Penunjang

• Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal.

• Dilengkapi dengan sentral video/ tv, radio, paging, car call.

• Terdapat transportasi vertikal yang bersifat mekanis.

31  

• Terdapat transportasi vertikal mekanis.

• Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/ orang/ hari.

• Dilengkapi dengan instalasi air panas atau dingin.

• Dilengkapi dengan sentral video, musik, teleks, radio,

carcall.

j. Business centre

Di business centre ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu

dengan bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin

berkomunikasi dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya.

Selain itu, ada pula fasilitas lain seperti faksimili, teleks,

mecanograf. Para tamu dapat memanfaatkan pelayanan dengan

akses internet melalui kamarnya untuk reservasi dan promosi

usahanya, di samping juga dapat melakukan telekonfrensi.

k. Restaurant

Subbagian restauran di hotel yang besar dapat dibagi menjadi :

• Main dining room atau ruang makan utama yang

menyediakan makanan Perancis atau interrnasional.

• Coffee shop, restauran yang menyediakan dan menyajikan

makan pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih

sederhana atau biasa disebut ready on plate.

• Restauran yang spesifik seperti grill-room, pizzarea,

japanese, oriental.

32  

• Room service : restauran yang melayani dan menyediakan

hidangan makanan dan minuman kepada tamu hotel yang

enggan keluar kamar. Atas dasar pesanan tamu, makanan dan

minuman diantar langsung ke kamar tamu.

• Take out service dan out side catering : untuk lebih

meningkatkan pendapatan penjualan produk yang dihasilkan

oleh dapur hotel, ada beberapa hotel yang melayani pesanan

makanan dan minuman dan penyelenggaraan perjamuan di

luar hotel seperti misalnya untuk perjamuan instansi –

instansi pemerintah, perjamuan kenegaraan dan instansi –

instansi swasta. Di samping itu, toko makanan berupa kue –

kue yang dijual oleh pastry shop yang ada di hotel juga

melayani penjualan kue – kue dan ice-cream untuk keperluan

umum.

II.1.6. Struktur Organisasi Hotel

Struktur organisasi hotel ini adalah untuk memperjelas hubungan kerja

antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Dengan adanya struktur

ini, tanggung jawab bidang yang satu dengan yang lainnya dapat terlihat

susunanya. Berdasarkan penentuan bahwa hotel resor tepi pantai adalah hotel

bintang 5 dengan jumlah kamar diatas 200, maka struktur organisasi yang

digunakan adalah :

33  

Gam

bar

2.5

Stru

ktur

Org

anis

asi H

otel

den

gan

kam

ar d

iata

s 20

0.

 

34  

II.2. Tinjauan Khusus Topik - Tema

Secara umum diketahui bahwa arsitektur merupakan perpaduan antara ilmu

pengetahuan dan seni, dengan didukung pula oleh teori vitruvius yang

menempatkan arsitektur sebagai disiplin ilmu yang memanfaatkan secara bersama

rasio/logika dan emosi/perasaan. Pendekatan arsitektur menjadi bersifat multi-

disiplin dan beragam, antara lain melalui pendekatan seni yang didasari nilai – nilai

estetis. Dengan menilai arsitektur sebagai seni berarti, teori – teori estetika harus

pula diterapkan pada arsitektur.

Terdapat beberapa pengertian Estetika/keindahan seperti dikutip H.K. Ishar

(1992:74), yaitu :

• Nilai-nilai yang menyenangkan pikiran, mata dan telinga (kamus Oxford).

• Sesuatu itu indah kalau sesuai dengan tujuan atau fungsi atau kegunaannya

(Socrates)

• Ekspresi luhur (Hegel)

• Sesuatu yang struktural (Schopenhauer)

• Bentuk sempurna yang ada pada alam (Baumgarten).

Ishar (1992) menyebutkan ada 3 faktor utama yang menjadi pertimbangan

dalam perancangan arsitektur yaitu fungsi, struktur, dan estetika. Menurut beliau juga

bahwa keindahan dalam arsitektur dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu

keindahan bentuk dan keindahan ekspresi. Keindahan bentuk Didasari oleh penerapan

35  

prinsip – prinsip estetika tertentu dan didukung juga fungsi dan struktur. Keindahan

ekspresi lebih kepada ekspresi masing-masing yang melihat terhadap kejujuran secara

teknis yang berhubungan dengan fungsi dan struktur untuk menciptakan citra yang

didukung karakter bangunan.

Dalam Arsitektur, struktur tidak hanya ditekankan pada faktor logika kalkulasi

perhitungan dimensinya saja, namun lebih dari itu, struktur hendaknya

memperlihatkan ekspresi dalam bangunan, serta memperlihatkan keindahan dalam

setiap hubungan konstruksi antara bahan bangunan.

Jenis – jenis hubungan antara struktur dan arsitektur:

• Ornamentasi struktur

Dalam menentukan sistem struktur, bentuk yang diambil merupakan akibat

yang logis dari perlindungan struktur pada bangunan. Kategori ornamentasi

stuktur merupakan salah satu versi dimana bangunan hanya memiliki

perlindungan struktur yang terlihat dengan beberapa penyesuaian yang

minimum untuk alasan visual.

• Struktur sebagai ornament

‘estetika insinyur dan arsitektur – adalah dua hal yang bergerak bersama dan

saling mengikuti’. Hubungan antara struktur dan arsitektur dalam kategori ini

meliputi manipulasi pada elemen struktur dengan kriteria visual sebagai

kriteria utama. Hubungan ini merupakan fenomena yang sangat menonjol

pada abad kedua puluh. Seperti halnya dalam kategori ornamentasi pada

36  

struktur, kategori ini juga mementingkan efek visual akan tetapi tidak seperti

dalam ornamentasi pada struktur, proses desain pada kategori ini lebih

dikendalikan oleh pertimbangan visual dibanding pertimbangan teknis.

Akibatnya kinerja struktur-struktur ini jauh dari ideal jika dinilai oleh kriteria

teknis.

Struktur sebagai ornament dapat dibedakan dalam tiga versi, sebagai berikut:

1. Pada awalnya, struktur digunakan secara simbolik. Pada versi ini

peralatan yang dihubungkan dengan efisiensi struktur, yang sebagian besar

didapat dari industri luar angkasa dan dari ilmu pengetahuan fiksi, digunakan

sebagai perbendaharaan visual yang dimaksudkan untuk menyampaikan ide

tentang kemajuan dan dominasi teknologi di masa depan.

2. Struktur ekspos yang mengagumkan direncanakan sebagai respon

terhadap keadaan buatan yang diciptakan. Pada bangunan jenis ini, bentuk

struktur yang diekspos dibenarkan secara teknis, tetapi hanya sebagai solusi

untuk permasalahan teknis yang tidak perlu yang diciptakan oleh para

perencana bangunan.

3. Penggunan pendekatan di mana struktur diekspresikan untuk

menghasilkan bangunan yang menarik dengan menggunakan teknologi

terkenal, tetapi di mana tujuan visual yang diinginkan tidak cocok

dengan logika structural. Tidak adanya penggunaan gambaran yang jelas-

jelas berhubungan dengan teknologi maju membedakan kategori ketiga ini

dari kategori yang pertama.

37  

• Struktur sebagai arsitektur(STRUKTUR BENTANG LEBAR)

Dalam suatu perencanaan bangunan dimana batas dari apa yang mungkin

secara teknis dikerjakan, tanpa memungkinkan kompromi terhadap

persyaratan struktur. Ini adalah jenis ketiga dari hubungan antara struktur dan

arsitektur yang juga diartikan sebagai struktur tanpa ornament, tetapi mungkin

lebih tepatnya adalah struktur sebagai arsitektur. Batasan dari apa yang

memungkinkan secara struktur dapat dicapai untuk bangunan dengan bentang

sangat panjang dan sangat tinggi. Kasus lainnya adalah bila diinginkan berat

struktur yang sangat ringan agar bangunan dapat mudah dipindahkan, atau

adanya hal-hal teknis lainnya yang begitu penting sehingga dapat menentukan

perencanaan.

• Struktur sebagai penghasil bentuk/Struktur yang diterima

Kategori ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara struktur dan

arsitektur dimana persyaratan structural diijinkan untuk sangat kental

mempengaruhi bentuk bangunan walaupun struktur tersebut sebenarnya tidak

diekspos. Dalam jenis hubungan ini digunakan susunan elemen yang paling

pantas secara struktur dan arsitektur disesuaikan dengannya. Alasan mengapa

kedua kasus dibedakan adalah karena bentuk kedekatan hubungan antara

arsitektur dan struktur sangat bervariasi. Kadang-kadang hal ini sangat positif,

dengan kemungkinan bentuk struktur yang dihasilkan dapat digunakan untuk

disumbangkan pada suatu gaya arsitektur. Alternatif kedua, meskipun bentuk

38  

bangunan sangat ditentukan untuk memenuhi persyaratan structural,

kepentingan arsitektural diletakkan di tempat lain.

• Struktur yang diabaikan dalam Proses Pembuatan Bentuk dan Bukan

Bagian dari Pembentukan Estetika.

Sejak pengembangan teknologi struktur dengan menggunakan baja dan beton

bertulang, maka memungkinkan untuk merencanakan bangunan tanpa

mempertimbangkan bagaimana struktur tersebut dapat didukung dan

dibangun setidaknya pada proses tahap persiapan atau pendahuluan. Hal

tersebut di atas menjadi memungkinkan karena sifat kekuatan yang dimiliki

oleh baja dan beton bertulang, sehingga hampir semua bentuk dapat dibangun,

selama bentuknya tidak terlalu besar dan tidak ada batasan keuangan.

Kebebasan ini merupakan kontribusi yang berarti dan sering tidak dinyatakan

dalam teknologi struktur yang dibuat untuk arsitektur, dengan membebaskan

arsitek dari kekangan yang dipaksakan oleh kebutuhan untuk mendukung

bangunan dengan pasangan bata dan kayu.

Pada tahun 1973, Eduard Sekter dalam Structure, Construction and

Tectonics mendefinisikan tektonik sebagai ekspresi yang ditimbulkan oleh penekanan

struktur dari bentuk konstruksi, dengan demikian hasil ekspresi tektonika tidak dapat

diperhitungkan hanya sebagai istilah pada struktur dan konstruksi saja.

Hubungan antara struktur dengan arsitektur dimana struktur mendukung

ekspresi arsitektur pada bangunan dimana struktur sebagai ornament untuk

39  

menciptakan estetika, ada kaitannya dengan arsitektur “tekonik”. Istilah tektonika

sepertinya masih kurang dikenal di lingkungan arsitektur. Tektonika erat kaitannya

dengan material, struktur dan kontruksi, namun tektonika lebih menekankan pada

aspek estetika yang dihasilkan oleh suatu sistem struktur atau ekspresi dari suatu

konstruksi dari pada aspek teknologinya.

Pengetahuan dan pembelajaran tektonika yang berkaitan dengan seni

mengolah struktur, konstruksi dan material dapat merupakan jembatan penghubung

yang harmonis antara struktur dan konstruksi sebagai teknologi dengan penciptaan

ruang dan bentuk arsitektur.

Hal tersebut memperlihatkan bahwa struktur tidak hanya ditekankan pada

faktor logika kalkulasi perhitungan dimensinya saja, namun lebih dari itu, struktur

hendaknya memperlihatkan ekspresi dalam bangunan, serta memperlihatkan

keindahan dalam setiap hubungan konstruksi antara bahan bangunan.

Pada intinya, tektonika dalam arsitektur bisa dikatakan merupakan sebuah

seni penggubahan bentuk, dimana dalam menggubah sebuah bentukan

memperhatikan aspek-aspek penting dalam arsitektur, yaitu Keindahan / Estetika

(Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas). Dalam hal ini,

tektonika merupakan sebuah sistem yang mementingkan fungsi dari struktur sebuah

bangunan, namun di samping itu struktur pada bangunan tersebut menjadi aspek

penting dalam menentukan estetika bangunan tersebut.

40  

Uraian yang ada menunjukkan bahwa sebuah sistem struktur pada suatu

bangunan juga penting bukan hanya dari segi kekuatan bangunan tetapi juga

merupakan pendukung estetika bangunan tersebut.

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)

adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama

untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering

dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana

suatu model matematika seringkali bisa dibuat. (www.wikipedia.com).

Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu

dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat

fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas

subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya

dan hubungan mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi

tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada. (www.wikipedia.com).

Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala

sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam

membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta

rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu

bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang

dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.

(www.wikipedia.com).

41  

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem struktur bangunan adalah satu kesatuan

bangunan yang terdiri dari berbagai elemen – elemen pada bangunan yang salin g

berhubungan.

II.2.1. Elemen-Elemen Dasar Struktur

Elemen dasar pada sistem struktur bangunan dibagi menjadi elemen struktur

vertikal (kolom, dinding, gabungan dimana dapat diletkkan tegak, miring atau

kurva) dan elemen struktur horizontal ( balok – balok, plat lantai, atap datar).

II.2.2. S istem Struktur Truss

Dalam arsitektur dan teknik struktur, tuss adalah sebuah struktur yang

menghubungkan satu atau lebih bentuk segitiga secara lurus dengan ujung yang

dihubungkan pada sambungan seperti titik. Beban dari luar dan reaksi terhadap

beban tersebut dianggap hanya bereaksi pada titik sambungan dan hasil tanggapan

dari beban itu adalah berupa tegangan. Gaya momen juga termasuk didalamnya

dengan jelas karena dan hanya karena semua sambungan truss mengalami putaran.

Truss datar adalah gabungan dari bentuk segitiga dan titik yang membentuk

dua dimensi, Sementara space truss dari bentuk segitiga dan titik yang berkembang

menjadi 3 dimensi.

42  

(Sumber: www.wikipedia.com)

Karakteristik truss :

A truss is composed of triangles because of the structural stability of

that shape and design. A triangle is the simplest geometric figure that will

not change shape when the lengths of the sides are fixed. In comparison,

both the angles and the lengths of a four-sided figure must be fixed for it to

retain its shape. (www.wikipedia.com)

Truss itu terdiri dari banyak segitiga karena kestabilan struktur dari

bentuk dan desain. Sebuah segitiga adalah figure geometrik yang paling

simple, yang tidak mengubah bentuk saat panjang sisi sudah sesuai. Dalam

perbandingan, sudut dan panjang dari figur 4 sisi haruslah sesuai untuk

mempertahankan bentuknya.

Jenis – jenis Truss :

Gambar 2.6 Space frame truss

43  

• Pratt truss

Gambar 2.7

(Sumber: www.wikipedia.com)

• Bow string roof truss

Gambar 2.8

(Sumber: www.wikipedia.com

• King post truss

Gambar 2.9

(Sumber: www.wikipedia.com)

44  

• Queen post truss

Gambar 2.10

(Sumber: www.wikipedia.com)

• Lenticular Truss

Gambar 2.11

(Sumber: www.wikipedia.com)

• Town's lattice truss

Gambar 2.12

45  

(Sumber: www.wikipedia.com)

• Vierendeel truss

Gambar 2.13

(Sumber: www.wikipedia.com)

II.2.3. Penerapan “TRUSS” Pada Sistem Struktur Bangunan

Pada suatu sistem struktur bangunan, Truss dapat dipergunakan sebagai

kolom, balok, dan atap. Truss juga dapat dipergunakan pada kulit bangunan tinggi

yaitu sebagai bracing. Aplikasinya dapat terlihat pada gambar-gambar dibawah ini:

a) Kolom

Gambar 2.14

(Sumber: www.wikipedia.com)

46  

b) Balok

c) Dinding (bracing)

Gambar 2.16

(Sumber: www.google.com)

Gambar 2.15a Gambar 2.15b

(Sumber: Jeong, Ji-Seong,2008) (Sumber: www.wikipedia.com)

47  

d) Atap

Gambar 2.17

(Sumber: www.google.com)

II.2.4. Kelebihan dan kelemahan “truss”

Kelebihan:

• Struktur Truss dapat dijadikan elemen – elemen dasar pada

bangunan, yaitu kolom, balok, dinding, dan atap.

• Penggunaan struktur truss sebagai balok memperpendek “floor to

floor” pada bangunan beretingkat.

• Dengan struktur truss, bentuk apapun dapat diwujudkan seperti

bentuk lengkung maupun dome.

• Struktur tuss selain lebih kuat juga lebih ringan dari struktur lain.

Kekurangan:

48  

• Dalam mendesain perlu ketelitian dan presisi yang tinggi.

• Struktur truss dengan menggunakan baja tidak tahan api dan jika

diekspos dapat korosi/berkarat.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka topik “Ekspresi Bentuk Arsitektur

Dengan Sistem Struktur Truss” dan tema “Penggunaan Truss Pada Sistem Struktur

Bangunan Untuk Mewujudkan Ekspresi Bentuk Arsitektur Bangunan Hotel Resort

Tepi Pantai” yang dipilih sebagai usaha membuktikan bahwa dalam sebuah desain

bangunan, struktur juga memeng persn penting dalam terwujudnya ekspresi

arsitektur dan juga untuk menunjukkan bahwa struktur “truss” itu bervariasi

sehingga fleksibel penggunaannya pada bagian – bagian elemen bangunan untuk

menciptakan bentuk – bentuk menarik.

II.3. Tinjauan Lokasi

Berikut adalah tinjauan mengenai kota Jakarta dan kawasan Ancol. Data dan

informasi mengenai Jakarta didapat dari Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta.

II.3.1. Tinjauan Terhadap Kota Jakarta

Letak Geografis dan Topografis

Secara geografis Jakarta terletak pada 106o22’42” BT - 106o58’18”

BT dan 5o19’12” LS - 6o23’54” LS. Ketinggian tanah adalah 0 – 10 m di

atas permukaan laut (dari titik 0 m di Tanjung Priok) serta 5 – 50 m di

atas permukaan laut dari Banjir Kanal sampai batas Selatan DKI Jakarta.

49  

Kondisi iklim

Jakarta beriklim tropis, dengan suhu tahunan rata-rata 27 oC dengan

kelembaban 80% - 90%. Karena terletak di dekat garis khatulistiwa,

arah angin dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim barat bertiup

antara November dan April, sedang angin musim timur antara Mei dan

Oktober. Suhu kota Jakarta dipengaruhi angin laut yang nyaman karena

disepanjang pantai. Curah hujan rata – rata 2,000 mm, curah hujan

paling besar sekitar bulan Januari dan paling kecil pada bulan Desember.

II.3.2. Tinjauan Terhadap Kawasan Ancol

Dilihat dari kondisi Meteorologi, Teluk Jakarta memiliki iklim basah pada

bulan November – April, iklim kering pada bulan Mei – Oktober, dan iklim

pancaroba pada bulan April – Mei atau pada bulan Oktober – November. Angin

yang dominan terjadi pada Barat/Barat Laut dengan kecepatan 10 – 20 knot, dan

pada arah Timur/Tenggara kecepatan 7 –15 knot. Tinggi rata–rata gelombang 0.5 M

– 1.5 M di musim basah, sedangkan pada musim kering 0.5 M – 1.0 M. Suhu udara

maksimum 31.7o C dan minimum 23.6 o C. Tekanan udara 1009.0 mb – 1010.0 mb.

Kelembaban udara bulanan 80%.

Kawasan Ancol dibagi menjadi 3, yaitu:

Bagian barat : Pantai Indah Kapuk, Pluit, Pantai Mutiara Muara Angke

dikembangkan dengan peruntukkan utama permukiman

50  

Bagian Tengah : Sunda Kelapa, Ancol, Kemayoran, dikembangkan

dengan peruntukkan campuran dengan kepadatan tinggi. (Kawasan

rekreasi & pemukiman, pusat niaga, revitalisasi Sunda Kelapa).

Bagian timur : diperuntukkan bagian kegiatan pelabuhan, pergudangan,

dan pusat distribusi.

II.3.3. Tinjauan Terhadap Lokasi Proyek

Berikut merupakan tinjauan terhadap lokasi proyek dengan data sebagai

berikut :

Judul Proyek : Hotel Resor Tepi Pantai

Lokasi Proyek : Jl. Puri Marina

Kasus Proyek : Fiktif

Pemilik Proyek : Swasta

Luas Tapak : 2.0005 Ha

KDB : 45%

KLB : 4

GSB : 20 m (bagian utara & timur), 12m (bagian Selatan)

Maksimal lantai : 24 lantai

Besaran Proyek : ± 9,000 m2

Peruntukan Proyek: Kantor jasa / perdagangan

Batas – batas lokasi proyek :

• Utara : Jalan Puri Marina dan laut lepas

51  

• Selatan : Jalan Puri Marina dan kawasan perumahan

• Barat : Karya Utama Hijau (Kut)

• Timur : Jalan Puri Marina dan laut lepas

Gambar 2.18 Peta Lokasi Proyek

Gambar 2.19 Kondisi Lokasi Tapak

(Sumber: tatakota-jakartaku.net)

U

52  

Kondisi tapak saat ini masih berupa tanah kosong yang belum diolah. Ada beberapa

bagian tanah masih terendam air laut. Jalan disekitar tapak berupa pengerasaan aspal.

Pada gambar terlihat bahwa lingkungan di sekitar tapak terdapat beberapa bangunan

hunian maupun office dengan bentuk – bentuk modern yang menarik.

Alasan dipilihnya tapak ini adalah karena posisi tapak yang memungkinkan

pemanfaatan view laut secara maksimal. Kondisi tanah adalah tidak berkontour. Bentuk

tapak juga memudahkan dalam mendesain bangunan. Kawasan disekitar tapak juga masih

belum banyak yang dibangun tetapi terlihat beberapa bangunan hunian telah dibangun.

Bentuk – bentuk bangunan rumah yg telah ada cukup menarik dan ini menjadi bukti bahwa

Gambar 2.20 Bangunan hunian sekitar tapak

53  

desain bangunan yang tepat dan serasi untuk kawasan ini adalah yang menarik dimana

mendukung tema yang ambil berhubungan dengan ekspresi bentuk arsitektur melalui

struktur truss.

II.4. LANDASAN TEORI

• Teori Vitruvius bahwa 3 faktor utama dalam arsitektur adalah Keindahan /

Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas).

• Ishar (1992) menyebutkan ada 3 faktor utama yang menjadi pertimbangan

dalam perancangan arsitektur yaitu fungsi, struktur, dan estetika.

• Pada tahun 1973, Eduard Sekter dalam Structure, Construction and

Tectonics mendefinisikan tektonik sebagai ekspresi yang ditimbulkan oleh

penekanan struktur dari bentuk konstruksi.

54  

II.5. STUDI BANDING

II.5.1. Studi Literatur Hotel Resort

Gambar 2.21 Facade bangunan

(Sumber: www.halekulani.com)

Hotel ini dekat dengan pusat keramaian di 14 mil pantai Waikiki, Halekulani

(rumah menyerupai surga) menyediakan oasis yang sangat elegant. Kawasan seluas 2 Ha

meliputi 5 bangunan yang saling berhubungan/terkoneksi di sekitar taman, kolam renang,

teras dan lapangan, memberikan kesan terisolasi dari keramaian. Bangunan ini terdiri dari

456 kamar & 44 suites yang memiliki pemandangan laut dan bangunannya memiliki 16

toko dibelakang hingga 1 dan 2 toko di depan pantai.

55  

Gambar 2.22 Ground Floor

(Sumber: www.halekulani.com)

Pada Ground Floor Plan menunjukkan enterance lobby, shops, restauran,

area servis. Back of house terdapat pada 3 lantai diatas area servis. Guestroom

berada pada lantai 5 – 11.

BACK OF

THE HOUSE

AREA PRIVATE

56  

Gambar 2.23 Second Floor

(Sumber: www.halekulani.com)

Hotel ini merupakan hotel bintang 5 dengan penyediaan fasilitas yang lengkap.

Perletakkan fasilitas terpusat di tengah – tengah bangunan. Penempatan Front Of House

dengan Back Of House terpisah dengan baik.

57  

Zoning kamar pada bangunan :

58  

Hotel ini dipilih sebagai studi banding karena hotel ini merupakan hotel

resor bintang 5 yang terpilih menjadi the best resort tropical di dunia dalam salah

satu majalah travel selama 3 tahun berturut-turut (1990-1992). Alasan lainnya

karena posisi bangunan yang berada dekat pantai dengan luasan 2 Ha. Perletakkan

ruang pada hotel ini juga cukup baik karena sirkulasi service dan office dengan

sirkulasi tamu tidak tercampur. Perletakkan fasilitas yang terpusat ditengah

bangunan untuk menimbulkan kesan privasi dan terisolir dari keramaian merupakan

tujuan utama dari sebuah resor juga diterapkan dengan baik pada bangunan ini.

The Kahala Hilton, Honolulu, Hawaii

Gambar 2.24 Facade bangunan

(Sumber: www.kahalaresort.com)

59  

Gambar 2.25 Plan of site at lobby enterance level

Gambar 2.26 Ground floor, back of house and restaurant areas

(Sumber: www.kahalaresort.com)

BACK OF

THE HOUSE

FRONT OF THE HOUSE

AREA PRIVATE

60  

Zoning kamar bangunan :

Alasan memilih bangunan ini karena lokasinya yang berada di daerah pantai

dan juga dari segi struktur bangunan dan material sudah lebih modern dan ada

perpaduan antara alam dengan struktur. Hal ini terlihat pada kisi-kisi bangunan yang

digunakan selain sebagai penyangga bangunan juga sebagai tempat tanaman

menjalar yang mencitrakan suasana hawaii. Pembagian ruang antara Front Of

House dan Back Of House terpisah dengan baik.

61  

Burj Al-Arab, Dubai

Gambar 2.27 Facade bangunan Burj Al-Arab

(Sumber : www.google.com)

Burj Al-Arab yang unik dan mewah ini menawarkan yang terbaik

dari segi fasilitas, lokasi, pelayanan dan desain. Mendominasi garis pantai

Dubai dengan bentuknya yang seperti layar kapal mengembang.

Sistem Struktur : Struktur rangka

Material

• Fasade bangunan : Glass, teflon-coated fiberglass

• Building structure : Baja, reinforced concrete

62  

Jenis – jenis kamar yang tersedia :

Gambar 2.28 Royale suites

(Sumber: www.google.com)

Gambar 2.29 Deluxe suites

(Sumber: www.google.com)

63  

Keterangan Hotel Halekulani Hotel Kahala Hotel Burj Al-

Arab

Lokasi Tepi pantai Tepi pantai Tepi pantai

Luas tanah 2 Ha 2 Ha -

Jumlah massa bangunan Tunggal Tunggal Tunggal

Jumlah unit kamar 500 unit 370 unit 220 unit

Jumlah lantai 15 lantai 10 lantai 60 lantai

Luas bangunan 36.900 m2 31.600 m2

Standart hotel Bintang 5 Bintang 5 Bintang 5

Kapasitas ballroom 320 – 500 Orang 500 Orang -

Jenis koridor Kombinasi Kombinasi Single- loaded

Persentase ruang Residential (71,3 %)

Publik (11,5%)

Administrasi (2,3%)

Back of house

(17,2%)

Residential(74,1%)

Publik (13,5%)

Administrasi (1%)

Back of house

(11,4%)

-

Tabel II.5. Perbandingan Proyek Berdasarkan Studi Literature

II.5.2. Studi Literatur Struktur Truss Pada Bangunan

Turning Torso

Terletak di selat Öresund, merupakan bangun pencakar langit. Menara ini

dirancang oleh arsitek Spanyol, Santiago Calatrava dan secara resmi dibuka pada 27

64  

Agustus 2005. Menara ini mencapai tinggi 190 meter (623 kaki) dengan 54 tingkat.

Setelah selesai, menara ini menjadi bangunan tertinggi di Skandinavia, dan

bangunan apartemen tertinggi kedua di Eropa, setelah Triumph-Palace setinggi 264

meter di Moskow.

Gambar 2.30 Facade bangunan

(Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf)

Rancangan gedung ini didasarkan kepada sebuah pahatan oleh Santiago Calatrava yang

disebut Twisting Torso. Menara ini menggunakan kotak bertingkat lima yang berputar

apabila dipasang; bagian paling atar berputar 90 derajat searah jarum jam dengan lantai

dasar. Setiap lantai secara dasar berisi sebuah ujung persegi yang mengitari pusat gedung,

bersama dengan ujung segitiga, yang didukung oleh sebuah tangga-tangga besi. Dua kotak

bawah digunakan sebagai perkantoran. Kotak ke-3 hingga ke-9 merumahkan 149

apartemen mewah.

65  

Gambar 2.31 Sketsa bentuk

(Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf)

Pahatan Twisting Torso dengan marmer putih berdasarkan pada bentuk manusia apabila

berputar.

Gambar 2.32 struktur & Konstruksi bangunan

(Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf)

Bangunan tingkat tinggi sangat rentan terhadap gaya lateral, rangka kaku dengan tambahan

bracing seperti bracing diagonal atau rigid core, pada bangunan ini untuk menyeimbangi

lekungan bentuknya, maka bracingnya menggunakan pilar – pilar baja yang mengelilingi

tepi bangunan yang saling menyilang dibaut dengan diafragma yang kaku. Struktur tersebut

akan berlaku seperti balok kotak berkantilever dalam menahan gaya – gaya lateral.

66  

Gambar 2.33 bagian jendela dan tube tiap bagian

(Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf)

Jendela-jendela pada bangunan ini dibuat kecil, karena dengan menggunakan sistem

bearing wall jendela yang besar akan mengurangi kekuatan bangunan. Frame tube pada

bangunan memiliki kolom – kolom yang rapat mengelilingi dan terhubung secara kaku

dengan balok – balok spaderal. Perforated shell tube pada bangunan ini dibuat bergeser dan

tertarik dengan bukaan dengan ritme yang teratur diikat bersamaan dengan barace. Latticed

truss tube berkeliling secara diagonal sesuai kemiringan yang rapat tanpa kolom.

Gambar 2.34 frame tube saling terikat

(Sumber: repository.gunadarma.ac.id8000Rully_923.pdf)

67  

Bangunan ini dipilih untuk studi banding berdasarkan pertimbangan struktur

bangunan yang ditonjolkan untuk memberi estetika bangunan dan juga kuat berdiri,

meskipun lokasi dan jenis proyek berbeda tapi ini menunjukkan bahwa bangunan yang

menonjolkan struktur khususnya truss sebagai bracing pada facade bangunan sangat

terlihat ekspresif dan estetis.

II.5.2. Studi Lapangan

Gambar 2.35 Facade bangunan Mercure Convention Center.

Gambar 2.36 Peta Lokasi bangunan Mercure Convention Centre

68  

Nama Hotel : Mercure Convention Center (MC

Alamat : Jl. Pantai Indah Ancol Jakarta Baycity Jakarta Utara 14430

Klasifikasi : Resort and Bussiness 4 Stars International Hotel

MCC adalah satu-satunya hotel berbintang 4 di Jakarta, yang

memiliki pemandangan laut (seaside hotel)

Fasilitas :

1. Lapangan tenis/futsal/basket

2. 3 restoran : Japanesse Restaurant, Nelayan Lobby Bar, dan Coffee shop

3. Children Playground & Mimo Kid’s Club

- Facilities : Ball Pool, Barbie House, Lego, Dolls, Playstation 2

- Activities : Drawing, Coloring, Handicrafting, Cartoon TV, Mimo Chef,

Kid’s Movie & Popcorn

4. Drug Store

5. Function rooms, meeting room, Ballroom

6. Bicycle Rental

7. Billiard

8. Jetski, Windsurfing

9. Batavia lounge and family karaoke

 

 

 

Gambar 2.37 Kolam Gambar 2.38 Playground kids

69  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.45 Kolam

Gambar 2.39 Wedding bar Gambar 2.40 Restauran

Gambar 2.41 Travel Gambar 2.42 Butik

Gambar 2.43 Bussiness centre Gambar 2.44 Floris

Gambar 2.45 Whiskey store Gambar 2.46 Bar corner

70  

Berdasarkan gambar – gambar interior bangunan, bahan material lantai yang

digunakan adalah granit dan karpet khususnya didaerah lobby, untuk dinding menggunakan

cat dan ornamen kayu dan adanya permainan bentuk plafond. Fasilitas yang tersedia juga

sangat lengkap. Ini menunjukkan bahwa target market adalah kalangan menengah atas dan

memenuhi standar bintang 4 internasional.

Jumlah parkir : - 550 parkir mobil

- 150 parkir motor

- parkir bus mencapai 30 buah, dengan menggunakan area parkiran mobil

- Mobil servis (untuk loading) di bagian belakang dengan kapasitas 2 - 3 mobil

Jumlah kamar : 434 unit kamar

Tipe-tipe kamar :

1. Superior (standard) Twin bed 124 unit kamar, King bed 20 unit kamar

2. Deluxe (tower) Twin bed 70 unit kamar, King bed 15 unit kamar

3. Deluxe ocean Twin bed 118 unit kamar, King bed 28 unit kamar

Memiliki connecting door di tiap unit kamar

Dilengkapi dengan balkon

Ocean View

4. Studio Suite King bed 31 unit kamar

Beberapa memiliki ocean view

5. PeLangi Suite 1 unit kamar

71  

Living room, dry kitchen, bedroom, bathroom

6. Junior Suite King bed 9 unit kamar

+ Living room

7. Senior Suite 6 unit kamar

King bedroom, twin bedroom, living room, dry kitchen

Junior Suite + Deluxe Ocean

8. Royal Suite 1 unit kamar

Ocean view

Dilengkapi dengan balkon

Living room, dinning room, master bedroom, master bathroom, 1

twin room, bathroom, kitchen

9. President Suite 1 unit kamar

Ocean view

Dilengkapi dengan balkon

Living room, dinning room, master bedroom, master bathroom, 1

twin room, bathroom, kitchen

Massa bangunan : Bangunan di bagi menjadi 2 bagian, main building dan tower

Jumlah lantai : Main building terdiri dari 7 lantai, dan tower terdiri dari 10 lantai

Tinggi plafon : - Kamar : 2.5 m, drop ceiling 2,2 m

- Koridor 2,2 m

Lebar koridor : 2 – 2,2 m

72  

Foto – foto type kamar :

Back Office

Back Office terdiri dari

HRD (unit yang menangani segala sesuatu mengenai karyawan)

= ruangan terdapat di lt. dasar

Accounting (menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan)

= terletak di lt. 2

Entrance dibagi menjadi 2:

- untuk tamu

- untuk servis, karyawan

Gambar 2.47 Interior Deluxe oceon Gambar 2.48 Interior Presidential suite

Gambar 2.49 Balkon Deluxe oceon

73  

Ruangan di area Servis

1. Ruang HRD R. Asisten, R. HRM (human resources manager), ruang

penerima tamu

2. Ruang pimpinan dan ruang wakil

3. Financial Control

4. Training Room

5. Ruang Interview

6. Engineering Room

7. Ruang Tamu

8. Kafetaria dapur, smoking room

9. Gudang gudang kering, gudang basah, chiller, gudang ikan, gudang daging,

gudang sayur, gudang penyimpanan minuman, gudang perlengkapan (alat-alat

tulis)

10. Receiving Store

11. Gudang Penerima

12. Ruang Staff

13. House Art

14. Florist

15. General Store

16. AC Store

17. Chemical Store

18. AHU

19. Tile Store

74  

20. STP Room

21. Kitchen & Steward Dry kitchen, banquet kitchen, drink bar, bakery, hot

kitchen, pastry, butcher, etc.

FOTO :

Gambar 2.50 Denah ruang

Gambar 2.51 Interior ruang 

75  

Gambar 2.52 Denah ruang cafetaria

Gambar 2.53 Interior ruang cafetaria

76  

Pada area lobby terdapat :

Bussiness Center

= melayani print, scan, fotocopy, fax

= memberikan informasi rekreasi (terutama di ancol), ticketing untuk travelling, informasi hotel lainnya

= dikenakan cash

Souvenir/Gift Shop

= menjual boneka, makanan (coklat, snack, dsb.), baju

Lounge (nelayan bar)

= melayani welcome drink, minum santai, dinner & lunch, room service

= buka 24 jam

= setiap hari senin – jumat ada live entertaint dari jam 6 – 10, sabtu dari jam 7 – 11

Receptionist

= ada bagian front desk dan ada back office (menangani operasional & reservasi)

Boutique

Travel

Wine Shop

Penitipan barang

FOM room

Lift

- 3 lift ke main building

- 3 lift ke tower

- 3 lift barang di back office

- 1 lift servis unit

77  

DIAGRAM RUANG KAMAR :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.54 Bubble royal

Gambar 2.55 Bubble presidential suite

78  

Pada royal dan presidential suite yang memiliki lebih dari 1 kamar, apabila unit

tersebut tidak ada yang menyewa, maka kamar yang lain selain master bedroom

dapat disewakan seperti unit king bed & twin bed yang biasa.

Royal suite terdapat di lt. 10 & presidential terdapat di lt. 6

Bedanya studio suite, junior suite, pelangi suite, dan senior suite :

Studio suite tidak ada living room seperti standard room hanya saja ukuran Kamar & kamar mandi lebih luas

= junior suite ada living room dengan king bedroom

= pelangi suite seperti studio hanya saja ada living room

= senior suite, gabungan dari junior & deluxe

Perbedaan dapat dilihat dari luas kamar & fasilitasnya

untuk kamar yang menghadap ke laut memiliki balkon

kamar royal & presidential memiliki view yang menghadap ke laut.

Analisis :

Pada hotel ini, pembagian Front Of House dengan Back Of House terpisah

dengan baik. Fasilitas – fasilitas yang tersedia juga cukup lengkap. Penyediaan

ruang – ruang meeting juga cukup banyak dan sesuai dengan kriteria hotel bintang 4

internasional.

Kesimpulan :

Dari beberapa studi banding yang ada dapat disimpulkan bahwa untuk

sebuah hotel terdapat pembagian ruang – ruang menjadi Front Of House dan Back

79  

Of house. Front Of House biasanya diletakkan pada posisi yang dekat potensi view

dan jauh dari dari jalan utama. Back Of House posisi dekat dengan jalan dengan

maksud mempermudah sirkulasi servis.

Peresentase area dalam bangunan juga memberikan gambaran besar

perbandingan yang ideal untuk area publik, private, administrasi, dan service ubntuk

sebuah hotel resor.

Struktur bangunan sekarang ini sudah sangat maju dan menarik untuk

ditonjolkan seperti pada bangunan “Al-Burj”, dubai. Selain itu, struktur juga dapat

menciptakan ekspresi arsitektur yang menarik seperti bangunan “Turning torso”

dimana bangunan tersebut merupakan bangunan tingkat tinggi dengan struktur yang

tidak menyebabkan bentuk bangunan hanya kotak – kotak saja. Bangunan tersebut

juga berada di kawasan tepi pantai yang membuktikan bahwa bangunan tinggi juga

dapat dibangun dekat laut dan struktur pada bangunan juga dapat menjadi menarik

dan estetis.