bab ii tinjauan dan landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-2-00132-ar...

29
8 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Wisma II.1.a Definisi Wisma Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) pengertian wisma (wis.ma) adalah bangunan untuk tempat tinggal, kantor, gerha atau kumpulan rumah, kompleks perumahan, permukiman. Peruntukan Wisma adalah jenis peruntukan lokasi tanah atau lahan yang dapat didirikan bangunan untuk penggunaan rumah atau tempat tinggal. Jenis peruntukan Wisma dapat berupa jenis peruntukan : WBS (Wisma Besar) WSD (Wisma Sedang) WKC (Wisma Kecil) WTm (Wisma Taman) WFL (Wisma Flat) WSN (Wisma Susun), yang dapat didirikan menjadi Rumah Susun Murah, atau Apartemen, Condominium dengan ketinggian 4 lantai atau lebih sesuai batasan yang ditetapkan dan rencana kota. Definisi Atlet Menurut Peraturan Organisasi Aeromodelling Indonesia (2010), atlet adalah olahragawan baik laki-laki maupun perempuan yang melatih kemampuan secara khusus untuk bersaing dalam pertandingan yang melibatkan kemampuan fisik, kecepatan atau daya tahan. Kemudian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) pengertian atlet (at.let) adalah olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan (kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan).

Upload: haphuc

Post on 01-Apr-2019

289 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

 

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II.1. Pengertian Wisma

  II.1.a Definisi Wisma

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) pengertian wisma

(wis.ma) adalah bangunan untuk tempat tinggal, kantor, gerha atau kumpulan

rumah, kompleks perumahan, permukiman.

Peruntukan Wisma adalah jenis peruntukan lokasi tanah atau lahan yang

dapat didirikan bangunan untuk penggunaan rumah atau tempat tinggal. Jenis

peruntukan Wisma dapat berupa jenis peruntukan :

• WBS (Wisma Besar)

• WSD (Wisma Sedang)

• WKC (Wisma Kecil)

• WTm (Wisma Taman)

• WFL (Wisma Flat)

• WSN (Wisma Susun), yang dapat didirikan menjadi Rumah Susun Murah, atau

Apartemen, Condominium dengan ketinggian 4 lantai atau lebih sesuai batasan

yang ditetapkan dan rencana kota.

Definisi Atlet

• Menurut Peraturan Organisasi Aeromodelling Indonesia (2010), atlet adalah

olahragawan baik laki-laki maupun perempuan yang melatih kemampuan secara

khusus untuk bersaing dalam pertandingan yang melibatkan kemampuan fisik,

kecepatan atau daya tahan.

• Kemudian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) pengertian atlet

(at.let) adalah olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau

pertandingan (kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan).

Page 2: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

 

  II.1.b Karakter Wisma

Dalam penentuan karakternya wisma mempunyai ciri atau karakter ruang

yang hampir sama dengan apartment, jadi penulis dsini menjelaskan karakter

ruang atau program ruang berdasarkan buku John macsai: Housing. Pembagian

ruang atau karakter ruang dan yang berkaitan dengan gedung dan keadaan

sekitar gedung berdasarkan buku tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Building program

1. Pengguna (user)

• Umur (age)

• Gaya hidup (life style)

• Kependudukan/jumlah (occupation)

2. Kepunyaan/pasar (market)

• Sponsor/pendukung (sponsorship)

• Kepunyaan (ownership)

• Cara penjualan (rent or sales structures)

• Keuangan (financing)

3. Jenis unit hunian (dweliing unit)

• Campuran unit (mix) Jalan masuk (entry)

• Ukuran unit (unit size) Gudang (storage)

• Ukuran ruang (room size) Kamar mandi (bathroom)

• Ruang makan (dining) Dapur (kitchen)

• Exterior luar (exterior space)

4. Gedung (building)

• Tipe privasi dengan umum

• Orientasi

5. Servis

• Parkir

• Tempat cuci (laundry)

• Area loading (delivery and pick up)

• Mail

• Pencuci kaca (window washing)

Page 3: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

10 

 

6. Commercial space

7. Keamanan (security)

• kebutuhan (needs) dan control

8. Sponsor

• Skill pembangun

• Pengalaman dan Marketing

Mechanical

1. Pemanasan, penghawaan, dan fentilasi

2. Plumbing

3. Electrical

Lokasi

1. Keadaan tapak (surface)

2. Keadaan bawah tapak (subsurface)

3. Iklim (climate)

4. Bahaya (hazards)

5. Traffic

6. Keindahan tapak (visual conditions)

7. Services

Zoning

Building code

Light and air, etc

Dari hal-hal yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan konsep wisma

atlet ini yaitu hampir sama dengan hotel, yaitu dengan lobby yang didukung oleh

front office dan back office juga ruang-ruang servis yang lain. Hanya konsep

yang dibawa bukan seperti hotel bintang 5-7, bila melihat susunan kamar dan

program ruangnya nanti yaitu seperti hotel bintang 3.

II.2. Pengertian Arsitektur Berkelanjutan

Sustainable development

“ Development that meets the needs of the present without compromising

the ability of future generations to meet their own needs. “

(Brundtland, 1987)

Page 4: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

11 

 

Sustainable Design

“ Creating buildings which are energy efficient,healthy, comfortable, flexible, in

use and designed for long life. “

(Foster and Partners, 1999)

Environmental friendly development adalah pembangunan yang

ramah lingkungan. Melihat isu-isu tersebut yang sedang marak-maraknya,

sebuah bangunan kini haruslah earth-friendly dan cukup indah agar dapat

dihargai untuk dipreservasi. Tujuannya untuk memunculkan sifat sustainable

architecture pada bangunan tersebut yang merupakan jawaban dari

environmenal friendly development tersebut. walau keberlanjutan suatu

bangunan tidak bisa dilihat dari sudut ketahanan fisik bangunan saja.Prinsip-

prinsip dari sustainable architecture, antara lain seperti :

Perhatian pada iklim setempat

Substitusi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui (menghemat

sumber energi yang tidak dapat diperbaharui)

Penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan dan yang hemat

energi

Pembentukan peredaran yang utuh antara penyedia dan pembuangan

bahan bangunan energi dan air

Hemat energi secara menyeluruh

Selain itu, ada berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung

sustainable architecture terutama di Indonesia, antara lain seperti :

Efisiensi lahan

Lahan yang semakin sempit, mahal dan berharga tidak harus digunakan

seluruhnya untuk bangunan, karena sebaiknya selalu ada lahan hijau dan

penunjang keberlanjutan potensi lahan.

• Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua lahan harus

dijadikan bangunan, atau ditutupi dengan bangunan . Menggunakan

lahan secara efisien, kompak dan terpadu.

• Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau

dimaksimalkan dengan berbagai inovasi, misalnya pembuatan roof

Page 5: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

12 

 

garden ( taman atap ), taman gantung ( dengan menggantung pot-pot

tanaman pada sekitar bangunan ), pagar tanaman.

• Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan tidak

mudah menebang pohon-pohon.

• Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman ( sesuai

dengan fleksibilitas buka-tutup yang direncanakan sebelumnya ) .

• Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapat

menjadi tolak ukur dalam menggunakan berbagai potensi lahan,

misalnya; berapa luas dan banyak ruang yang diperlukan? Dimana

letak lahan ( dikota atau didesa ) dan bagaimana konsekuensinya

terhadap desain? Bagaimana bentuk site dan pengaruhnya terhadap

desain ruang-ruang? Berapa banyak potensi cahaya dan penghawaan

alami yang dapat digunakan?

Efisiensi energi

Arsitektur dapat menjadi media yang paling berpengaruh dengan

implementasi arsitektur berkelanjutan, karena dampaknya secara

langsung terhadap lahan. Konsep desain yang dapat meminimalkan

penggunaan energi listrik, misalnya, dapat digolongkan sebagai konsep

sustainable dalam energi, yang dapat diintegrasikan dengan konsep

penggunaan sumber cahaya matahari secara maksimal untuk penerangan,

penghawaan alami, pemanasan air untuk kebutuhan domestik, dan

sebagainya.

• Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara

maksimal pada siang hari, untuk mengurangi penggunaan energi

listrik.

• Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan dan

penghawaan alami merupakan konsep spesifik untuk wilayah dengan

iklim tropis.

Efisiensi material

• Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam

pembangunan, sehingga tidak membuang material, misalnya kayu

sisa bekisting dapat digunakan untuk bagian lain bangunan.

Page 6: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

13 

 

• Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama

yang masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan

lama.

• Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang

ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk material yang

semakin jarang seperti kayu.

Penggunaan teknologi dan material baru

• Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin,

cahaya matahari dan air untuk menghasilkan energi listrik domestik

untuk rumah tangga dan bangunan lain secara independen.

Manajemen limbah

• Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (

black water, grey water ) yang mandiri dan tidak membebani sistem

aliran air kota.

(Sumber: Tri Harso Karyono, Arsitektur Masa Kini)

Sementara pendapat lain yang sama seperti Tri Harso yaitu Heinz Frick,

menurutnya dalam membangun itu harus secara ekologis (basic eco-design

standard), pegangan untuk pembangunan secara berkelanjutan didasarkan pada

teknologi bangunan lokal dan tuntutan ekologis alam. Ketentuan cara

membangun merupakan fungsi perencanaan. Kebiasaan cara membangun

berasal dari cara bagaimana pengamat memperhatikan sesuatu dan apa yang

dianggapnya penting.

Desain gedung dapat diubah sesuai keinginan dengan catatan

meminimalkan pengaruhnya terhadap lingkungan karena desain pada prinsipnya

tidak bisa dipaksakan oleh apa saja dari alam. Cara bagaimana suatu gedung

berfungsi dalam keseimbangan dengan alam mencerminkan kemampuan para

perencana untuk mengerti cara membangun dan prosesnya, menyatakan impian

penghuni, memperhatikan segala peredaran alam.

Asas-sas pembangunan secara berkelanjutan yang ekologis dapat dibagi

menjadi dua: asas yang menciptakan keadaan yang ekologis berkelanjutan dan

asas yang menjawab tantangan oleh keadaan yang ekologis tidak berkelanjutan.

Page 7: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

14 

 

Berdasarkan dua hal tersebut, maka empat asas yang pembangunan

berkelanjutan yang ekologis dapat disusun sebagai berikut:

1. Menggunakan bahan baku alam tidak lebih cepat dari pada alam mampu

membentuk penggantinya

Prinsip : meminimalkan penggunaan bahan baku, utamakan bahan baru yg

renewable, meningkatkan efisiensi.

2. Menciptakan system yang menggunakan sebanyak mungkin energi

terbarukan.

Prinsip : menggunakan energy matahari,meminimalkan pembororsan

3. Mengizinkan hasl sambilan (potongan, sampah, dsb) saja yang dapat

dimakan atau merupakan bahan mentah untuk produksi bahan lain.

Prinsip : meniadakan pencemaran, menggunakan bahan organik, reuse.

4. Meningkatkan penyesuaian fungsional dan keanekaragaman biologis.

Prinsip : melestarikan dan meningkatkan keanekaragaman biologis.

(Sumber: Heinz Frick, Dasar-dasar Arsitektur Ekologis)

Dari beberapa pemaparan diatas kita dapat melihat atau sedikit

mengambil kesimpulan kecil, bahwa di era saat ini sustainable architecture atau

arsitektur berkelanjutan mempunyai konsep-konsep sebagai dasar konsep utama

dari keberlanjutan dari konsep itu. Pada kali ini yang ingin diangkat yaitu

tetntang penghematan energi atau energy efficiency pada sebuah bangunan.

Penghematan energi sangatlah erat kaitanya dengan arsitektur berkelanjutan ini,

baik penghematan dari sumber daya alam sampai sumber daya buatanya. Di

dalam konsep sustainable architecture itu sendiri tentu tidak bisa kita hanya

berargumen bahwa setiap bangunan sudah sustainable atau belum, karena

hampir disemua negara mempunyai standar atau kriterianya masing-masing

untuk menilai sudah memenuhi atau belum bangunan kita untuk konsep

arsitektur berkelanjutan ini.

  II.2.a LEED dan GREENSHIP Indonesia

Pada era saat ini hampir disetiap Negara mempunyai dasar atau

acuan untuk penilaian standar-standar yang berlaku untuk bangunan

yang baik atau dalam hal ini sudah menjadi bangunan yang sustainable

Page 8: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

15 

 

atau belum. Maksud dari hal ini tentu ingin mengembangakan setiap

konsep bangunan agar mempunyai kriteria standar pada saat

perancanganya sampai pada saat bangunan itu selesai dibangun dan siap

guna. Pada kali ini saya mencoba melihat standar yang ditetapkan di

Negara Amerika dan sudah menjadi acuan bagi seluruh Negara di dunia,

termasuk Indonesia yaitu LEED (Leadership in Energy and Environmental

Design). Tetapi tidak hanya menggunakan itu saja, karena pada

kumpulan atau praktisi di Indonesia yang tergabung di GBCI (Green

Building Council Indonesia) membuat suatu standar pembangunan juga

berkaitan dengan situasi dan klim yang berada di Indonesia sendiri.

LEED (Leadership in Energy and Environmental Design)

Dicetuskan oleh United States Green Building Council (USGBC) pada

1998 ini  adalah sistem bangunan sertifikasi yang diakui secara

internasional, memberikan verifikasi pihak ketiga bahwa suatu bangunan

atau komunitas yang dirancang dan dibangun menggunakan strategi

ditujukan untuk meningkatkan kinerja dalam metrik seperti penghematan

energi, efisiensi air, emisi CO2 penurunan, peningkatan kualitas

lingkungan dalam ruangan, dan pengelolaan sumber daya dan kepekaan

terhadap dampaknya. Setiap jenis bangunan LEED diatur oleh beberapa

parameter atau kategori. Dalam setiap kategori ada daftar strategi kredit

yang menguraikan tujuan kinerja untuk kredit yang harus dicapai.

Kategori-kategori atau parameter dari LEED adalah :

1. Keberanjutan Tapak (Sustainable Site)

2. Penghematan Air (Water Efficiency)

3. Energi dan Atmosfer (Energy and Atmosphere)

4. Material dan Sumber Daya (Material and Resource)

5. Kualitas Lingkungan Ruang Dalam (Indoor Environmental Quality)

6. Inovasi dan Proses Desain (Innovation and Design Procces)

(Sumber : Tri Harso Karyono .Green Architecture : Pengantar

Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia)

Berdasarkan parameter LEED permasalahan yang ingin dibuat

solusisnya dapat menggunakan parameter no.5 yaitu kualitas lingkungan

ruang dalam, dalam hal ini daylighting atau pencahayaan alami.

Page 9: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

16 

 

Sementara GREENSHIP digagas olehl embaga KONSIL

BANGUNAN HIJAU INDONESIA atau GREEN BUILDING

COUNCIL INDONESIA. GBCI adalah lembaga mandiri (non

government) dan nirlaba (non-for profit) yang berkomitmen penuh

terhadap pendidikan masyarakat dalam mengaplikasikan praktik-praktik

terbaik lingkungan dan memfasilitasi transformasi industri bangunan

global yang berkelanjutan. GBC INDONESIA merupakan Emerging

Member dari World Green Building Council (WGBC) yang berpusat di

Toronto, Kanada. WGBC saat ini beranggotakan 73 negara dan hanya

memiliki satu GBC di setiap negara.

GBC INDONESIA didirikan pada tahun 2009 dan diselenggarakan oleh

sinergi di antara para pemangku kepentingannya, meliputi :

Profesional bidang jasa konstruksi,

Kalangan industri sektor bangunan dan properti,

Pemerintah,

Institusi pendidikan dan penelitian

Asosiasi profesi dan masyarakat peduli lingkungan.

Salah satu program GBC INDONESIA adalah menyelenggarakan

kegiatan Sertifikasi Bangunan Hijau di Indonesia berdasarkan perangkat

penilaian khas Indonesia yang disebut GREENSHIP. GREENSHIP ini

juga mempunya sistim rating atau parameter seperti LEED juga. Apabila

suatu bangunan berhasil melaksanakan butir rating, maka bangunan itu

akan mendapatkan poin nilai dari butir tersebut.Bila jumlah semua point

nilai yang berhasil dikumpulkan mencapai suatu jumlah yang ditentukan,

maka bangunan tersebut dapat disertifikasi untuk tingkat sertifikasi

tententu. Namun sebelum mencapai tahap penilaian rating terlebih

dahulu dilakukan pengkajian bangunan untuk pemenuhan persyaratan

awal penilaian (eligibilitas)

Sistim Rating GREENSHIP dipersiapkan dan disusun oleh Green

Building Council yang ada di negara-negara tertentu yang sudah

mengikuti gerakan bangunan hijau. Setiap negara tersebut mempunyai

Sistem rating masing-masing, sebagai contoh Amerika Serikat - LEED,

Page 10: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

17 

 

Singapura - Green Mark, Australia - Green Star dsb. Konsil Bangunan

Hijau Indonesia saat ini dalam tahap penyusunan draft Sistem rating.

Untuk itu telah dipilih nama yang akan digunakan bagi Sistem Rating

Indonesia yaitu GREENSHIP, sebuah perangkat penilaian yang disusun

oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) untuk menentukan

apakah suatu bangunan dapat dinyatakan layak bersertifikat "bangunan

hijau" atau belum. GREENSHIP bersifat khas Indonesia seperti halnya

perangkat penilaian di setiap negara yang selalu mengakomodasi

kepentingan lokal setempat. Program sertifikasi GREENSHIP

diselenggarakan oleh Komisi Rating GBCI secara kredibel, akuntabel

dan penuh integritas

Penyusunan GREENSHIP ini didukung oleh World Green

Building Council, dan dilaksanakan oleh Komisi Rating dari GBCI. Saat

ini GREENSHIP berada dalam tahap penyusunan GREENSHIP untuk

Bangunan Baru (New Building) yang kemudiannya akan disusun lagi

GREENSHIP untuk kategori-kategori bangunan lainnya.

Greenship sebagai sebuah sistem rating terbagi atas enam aspek yang

terdiri dari :

1. Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ASD)

2. Efisiensi Energi & Refrigeran (Energy Efficiency &

Refrigerant/EER)

3. Konservasi Air (Water Conservation/WAC)

4. Sumber & Siklus Material (Material Resources & Cycle/MRC)

5. Kualitas Udara & Kenyamanan Udara (Indoor Air Health &

Comfort/IHC)

6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building & Enviroment

Management)

Masing-masing aspek terdiri atas beberapa Rating yang

mengandung kredit yang masing-masing memiliki muatan nilai tertentu

dan akan diolah untuk menentukan penilaian. Poin Nilai memuat

standar-standar baku dan rekomendasi untuk pencapaian standar

tersebut. Bila melihat standar GREEBSHIP ini yang dapat menjadi

Page 11: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

18 

 

kategori sebagai acuan yaitu no.2 efisiensi energy dan refrigerant, dan

melihat parameternya cahaya pada siang hari atau daylighting.

(Sumber : www.gbcindonesia.org)

  II.2.b Pengertian Hemat Energi

Arsitektur hemat energi adalah arsitektur yang berlandaskan pada

pemikiran meminimalkn penggunaan energi tanpa membatasi atau

merubah fungsi bangunan, kenyamanan maupun produktivitas penghuni.

Arsitektur hemat energi berdasarkan pada prinsip konservasi

energi(sumber energi yang tidak terbaharui) yang menciptakan istilah

forms follows energi.

Konsep hemat energi masih menjadi hal yang penting untuk

digunakan saat ini dalam berbagai bidang. Para ahli dan praktisi masih

mencari cara untuk menerapkan konsep ini dengan baik. Perkembangan

dalam dunia arstitektur juga mengalami kemajuan, terutama dalam

perancangan aktif, sehingga menghasilkan suatu konsep baru seperti

zero-energy building, sustainable architecture, intelegent building, dan

sebagainya.

Pendekatan perancangan hemat energi dapat dibagi dua, yaitu:

• Perancangan Pasif

Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui

pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan

energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih

mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan

dengan sendirinya mampu dan dapat mengantisipasi iklim luar.

Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya

dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena

radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan

penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas

hanya akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.

• Perancangan Aktif.

Page 12: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

19 

 

Perancangan aktif bersifat tambahan. Pengertian perancangan

aktif adalah salah cara penghematan energi dengan bantuan alat-alat

teknolgi yang dapat mengontrol, mengurangi pemakaian, atau

menghasilkan energi baru. Dalam perancangan secara aktif, secara

simultan arsitek juga harus menerapkan strategi perancangan secara

pasif. Tanpa penerapan strategi perancangan pasif, penggunaan energi

dalam bangunan akan tetap tinggi apabila tingkat kenyamanan termal

dan visual harus dicapai.

Prinsip perancangan arsitektur hemat energi dilihat dari parameter disain

arsitektural adalah sebagai berikut:

• Konfigurasi bangunan dipengaruhi oleh iklim

• Orientasi bangunan merupakan hal yang krusial

• Fasade bangunan yang responsif terhadap iklim

• Sumer energy berasal dari pembangkit yang terbarukan

• Penggunaan system operasional aktif dan kombinasi

• Konsumsi energi yang rendah

• Tingkat kenyamanan yang konsisten

• Pertimbangan terhadap ekologi tapak

Perbandingan dengan parinsip arsitektur lainnya dapat terlihat pada table

berikut ini :

Tabel II.2.1 Table Perbandingan Prinsip Perancangan Arsitektur

Parameter

Disain

Arsitektural

Prinsip Perancangan Arsitektur

Bioklimatik Hemat

Energi

Surya Hijau Murni

Konfigurasi

Bangunan

Diperngaruhi

Iklim

Diperngaruh

i Iklim

Diperngaruhi

Matahari

Diperngaruhi

Lingkungan

Diperngaruhi

Lainnya

Orientasi

Bangunan

Krusial Krusial Sangat

Krusial

Krusial Relatif tidak

penting

Fasade

Bangunan

Responsif

terhadap

iklim

Responsif

terhadap

iklim

Responsif

terhadap

matahari

Responsif

terhadap

lingkungan

Responsif

terhadap

lainnya

Page 13: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

20 

 

Sumber Energi Natural non-

renewable

Pembangkit

non-

renewable

Pembangkit

renewable

Natural dan

pembangkit

renewable

dan non-

renewable

Pembangkit

non-

renewable

Energi lost Krusial Krusial Krusial Krusial Tidak

penting

System

Operasional

Passive-

Mixed

Active-

Mixed

Produktive Passive-

Active-

Produktive-

Mixed

Passive +

Active

Tingkat

Kenyamanan

Variable Konsisten Konsisten Variabel

Konsisten

Konsisten

Konsumsi

Energi

Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi

Sumber

Material

Tidak

Penting

Tidak

Penting

Tidak

Penting

Minimum

Dampak

Lingkungan

Tidak

Penting

Material

Output

Tidak

Penting

Tidak

Penting

Tidak

Penting

Reuse-

Recycle-

Reconfigure

Tidak

Penting

Ekologi Tapak Penting Penting Penting Krusial Tidak

Penting

Sumber : Pengembangan dari The Green Skyscraper, Ken Yeang

(Sumber: Energy-efficient Architectute, Paradigma dan Manifestasi

Arsitektur Hijau, Jimmy Priatman, 2002)

Arsitektur hemat energi (energy efficient architecture) adalah

arsitektur dengan kebutuhan energi serendah mungkin yang bisa dicapai

dengan mengurangi jumlah sumber daya yang masuk akal (Enno, 1994).

Dengan demikian, arsitektur hemat energi ini berlandaskan pada

pemikiran meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau

merubah fungsi bangunan, kenyamanan, maupun produktifitas

penggunanya. Konsep Arsitektur Hemat Energi ini mengoptimasikan

sistem tata cahaya dan tata udara, integrasi antara sistem tata udara

buatan–alamiah dan sistem tata cahaya buatan–alamiah serta sinergi

antara metode pasif dan aktif dengan material dan instrumen hemat

Page 14: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

21 

 

energi. Konsep bangunan dengan efisiensi energi sangat penting karena

jika melihat pada penggunaan energi secara global, sektor bangunan

sendiri menyerap 45 % dari kebutuhan energi keseluruhan. Pemanfaatan

energi dalam bangunan ini khususnya untuk pemanasan, pendinginan

dan pencahayaan bangunan.

(Sumber : Enno, Abel. (1994). “Low-energy Building”. Energy and

Building Science Journal)

Hemat nergi merupakan salah satu issu yang sedang hangat

diperbincangkan, karena mempunyai efek yang baik untuk bangunan

juga untuk lingkungan sekitar bangunan bila dapat dijalankan konsep

tersebut dengan tepat. Di dalam konsep hemat energy secara pasif ini ada

beberapa issu yang terkait dengan desain sebuah gedung atau bangunan,

salah satunya yaitu passive solar design. Didalam issu tersebut dipecah

lagi menjadi tiga yaitu:

1. Daylighting (cahaya siang hari)

2. Building envelope (pengolahan bangunan)

3. Renewable energy (energy terbarukan)

Ketiga hal tersebut sangatlah terkait satu sama lain sehingga dapat

menghasilkan suatu konsep perancangan yang hemat energy, dalam hal

ini pencahayaan alami pada siang hari atau daylighting.

(sumber : Charles j.kibert, Sustainable construction green building

designand delivery)

  II.2.c Pencahayaan alami (Daylighting)

Cahaya merupakan bagian penting dari kehidupan manusia,

terutama untuk mengenali lingkungan dan menjalankan aktivitasnya.

Tanpa cahaya dunia menjadi gelap, menakutkan, tidak ada yang bisa

dikenali, dan tidak ada keindahan visual. Dengan cahaya manusia dapat

melihat lingkungan dan warma; dapat beraktivitas dengan nyaman serta

dapat menikmati interior bangunan dan keindahan arsitektur.

Page 15: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

22 

 

Gambar II.2.1Jangkauan Pencahayaan Dalam Ruang

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan ,Heinz Frick, Ant.ardianto.

Cahaya dapat diartikan sebagai sebuah gua yang gelap dengan

lubang kecil untuk masuknya cahaya. Makin gelap permukaan gua,

makin kecil lubang cahayanya. Namun, lubang cahaya yang makin besar

akan memberikan efek silau. Untuk menghindari masalah silau tersebut

lubang cahaya dapat diperbesar atau dinding gua dapat dicat dengan

warna terang.

1.Cahaya dari Pembukaan Atap dan Dinding

Pencahayaan pada ruang dalam bangunan biasanya diperoleh dari

atas (atap) atau dari samping (lubang dinding). Dalam pelaksanaanya

pelubangan cahaya dari atap sangat bervariasi tergantung dari fungsi

bangunan yang ada. Demikian pula pada pelubangan dinding/jendela

bervariasi dipengaruhi oleh bentuk bangunan yang ada. Untuk

menanggulangi masalah silau dapat digunakan bahan kaca atau lain

pada jendela untuk mereduksi kesilauan tersebut.

Gambar II.2.2 Konsep Penyaluran Cahaya

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan ,Heinz Frick, Ant.ardianto.

Page 16: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

23 

 

2.Perlindungan Terhadap Silau Matahari dan Langit

Intensitas cahaya matahari umumnya memberikan cahaya

berlebih dan berakibat silau, hal tersebut menyebabkan ketidak

nyamanan secara visual dan menyebabkan mata menjadi lelah. Untuk

menghindarinya bisa menggunakan penghalang sinar matahari

langsung, dengan penyediaan selasar bangunan, atap tritian atau sisrip

pada jendela. Prinsip perlindungan terhadap cahaya matahari langsung

adalah penyaringan cahaya atau penciptaan bayangan. Selain itu bisa

dengan cara penggunaan kaca berwarna atau berlapis yang memiliki

kemampuan menyerap/memantulkan cahaya matahari.

Gambar II.2.3 Perlindungan dari Radiasi Matahari

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan ,Heinz Frick, Ant.ardianto

(sumber: Ant.Ardiyanto;H.Frick,Ilmu Fisika Bangunan)

Menurut Heinz frick, pencahayaan alami mempunyai pengaruh

kepada kesehatan manusia. Menurutnya, peletakan lubang jendela

harus diusahakan pada sisi utara dan selatan lebih banyak dan sisi lain

dihindari. Pada sisi barat dihindari karena panas yang panas dan

menyengat. Salah satu pengaruh cahaya alami pada bangunan adalah

suhu dari intensitas matahari yang langsung dapat meningkatkan suhu

dinding akibat konduksi dan suhu ruangan bila sinar mathari langsung

masuk pada ruangan.

Page 17: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

24 

 

Gambar II.2.4 Pemantulan Cahaya untuk Mengurangi Radiasi

Matahari

Sumber : Dasar-dasar Arsitektur Ekologis, Heinz Frick

Karena pencahayaan buatan dengan lampu dan sebagainya

mempengaruhi kesehatan manusia, maka dibutuhkan pencahayaan

alami yang terang, bebas kesilauan, dan tanpa sinar panas. Untuk

memenuhi tuntutan berlawanan ini, maka sebaiknya sinar matahari

tidak diterima secara langsung, melainkan sinarnya

dicerminkan/dipantulkan misalnya dalam air kolam (menghilangkan

panasnya) dan lewat plafond putih untuk menghindari silau bagi orang

yang bekerja didalam ruang. Peningkatan dalam penggunaan cahaya

alami sekaligus dapat menghemat energy listrik. Pencahayaan alami

mengandung efek penyembuhan dan meniingkatkan kreatifitas

manusia.

(Sumber: H.Frick, Dasar-dasar arsitektur ekologis)

Penggunaan pencahayaan alami sangatlah penting didalam suatu

bangunan, karena tidak hanya dapat mengurangi pemakaian listrik atau

energy tetapi juga mengurang pengeluaran biaya. Selain itu pemanfaatn

pencahayaan alami dalam bangunan sangatlah berkaitan dengan

kesehatan pengguna bangunan yang berada didalamnya, karena cahaya

yang masuk akan memberikan pengaruh pada kondisi fisik bangunan.

Pemaanfaatan cahaya alami ini juga biasanya menjadi maslah yang

cukup kompleks karena selain ingin memasuka cahaya yang efektif,

bangunan juga harus bisa mendinginkan ruang dalamnya. Semua factor

Page 18: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

25 

 

pencahayaan alami ada pada seperti kaca jendela, atap skylight, dan

pencahayaan lainya merupakan hal yang sangat penting dalam

perancangan bangunan. Berikut merupakan parameter penilaian

kemungkina pencahayaan alami yang dibuat oleh Lawrence Berkeley

National Laboratory :

1. Kaca atau jendela harus melihat atau mendapatkan cahaya pagi.

2. Kaca harus bisa mentransmisikan cahaya

3. Memasang alat control untuk system aktif pencahayaan alami

4. Melakukan tes desain untuk pencahayaan pada siang hari atau alami

5. Peniliaian kemungkinan pencahayaan alami pada setiap bagian

bangunan.

Setelah melihat parameter penilaian pertama, ada penilaian untuk

pencahayaan alami yang lebih lengkap, yaitu :

1. Penerangan alami secara umum

2. Penerangan alami melalui dinding

3. Penerangan alami melaui atap

4. Penerangan alami pada core atau pusat bangunan

Untuk lebih detailnya dapat dilihat digambar berikut :

(sumber : Charles j.kibert, Sustainable construction green building

designand delivery)

II.2.d Orientasi Bangunan Terhadap Matahari

Dalam pemanfaatan cahaya alami ke dalam bangunan, orientasi

dan bentuk bangunan terhadap garis edar matahari tentu juga mempunyai

pengaruh. Orientasi bangunan juga mempunyai peran penting dalam

menangkap cahaya dan mengurangi radiasi yang ditimbulkan oleh

cahaya matahari yang didapatkan. Menurut Setyo Soetiadji (Soetiadji S,

1986) orientasi adalah “suatu posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang

dasar, arah mata angin, atau terhadap pandangan seseorang yang

melihatnya. Dengan berorientasi dan kemudian mengadaptasikan situasi

dan kondisi setempat, bangunan kita akan menjadi milik lingkungan.

Jenis orientasi menurut Setyo Soetiadji adalah :

Page 19: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

26 

 

Orientasi terhadap garis edar matahari yang merupakan suatu bagian

yang elemen penerangan alami. Namun pada daerah beriklim tropis

penyinaran dalam jumlah yang berlebihan akan menimbulkan suatu

masalah, sehingga diusahakan adanya elemen-elemen yang dapat

mengurangi efek terik matahari.

Orientasi pada potensi-potensi terdekat, merupakan suatu orientasi

yang lebih bernilai pada sesuatu, bangunan dapat mengarah pada suatu

tempat atau bangunan tertentu atau cukup dengan suatu nilai orientasi

positif yang cukup membuat hubungan filosofisnya saja.

Matahari menimbulkan gangguan dari panas dan silau cahayanya

(Wijaya, 1988). Perlindungan yang dapat dilakukan untuk

mengantisipasi masalah tersebut dapat digunakan beberapa cara,

adapun cara yang dapat dilakukan antara lain dengan cara prinsip-

prinsip pembayangan dan filterasi/penyaringan cahaya. Cara

pematahan sinar matahari dengan sistem pembayangan dipengaruhi

oleh beberapa hal yaitu :

• Garis edar matahari

• Kondisi lingkungan setempat

• Bentuk bangunan

• Fungsi bangunan.

(sumber : A. Bamban Yuuwono, 2007)

II.3. StudiTapak dan Literatur

  II.3.a Tinjauan Terhadap Tapak

Lokasi : Jalan Pintu 1 Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270

Peraturan tapak :

Luas Lahan : 10.891 m2

KDB : 20% x 10.891 m2 = 2.178,2 m2

KLB 2,5 : 27.227,5 m2

Ketinggian Max. : 24 lapis

Peruntukan : Kut (umum taman)

Page 20: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

27 

 

Gambar II.3.1 Letak Wisma Atlet Senayan

Sumber: www.tatakota-jakartaku.net

Gambar II.3.2 Keadaan Wisma Atlet Senayan

Sumber : Pribadi

Kekuatan :

• Letak site dan bangunan yang dekat dengan pusat fasilitas olah raga di

Jakarta.

Page 21: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

28 

 

• Sinar matahari yang banyak di Indonesia yang berlimpah.

Kelemahan :

• Pencahayaan alami yang dirasa kurang di dalam bangunan baik yang

bersifat umum atau privat.

• Maintenance terhadap fisik dan fasilitas bangunan yang sangat kurang.

• Kondisi lingkungan atau tapak yang dirasa diurus dengan baik.

• Program ruang yang kurang cocok untuk atlet.

Kesempatan :

• Dapat menjadi bangunan dengan letak yang strategis untuk fungsi

sebagai wisma atlet

• Orientasi tapak menghadap utara sangat cocok dengan konsep orientasi

untuk pencahayaan alami.

Ancaman :

• Letak kantin yang tidak sesuai dengan program ruang wisma.

• Persaingan dengan hotel atlet century.

  II.3.b Tinjauan Literatur

1. Sekolah dan asrama atlet ragunan

Sekolah Atlit Ragunan diresmikan pda tanggal 15 Januari 1977 di daerah

Pasar Minggu,Jakarta Selatan.Sekolah Ragunan mempunyai visi yaitu

mengahasilkan anak bangsa yang unggul dalam prestasi olahraga dan

akademik berdasarkan iman dan taqwa melalui bimbingan dan pelayanan

yang prima.Bangunan Sekolah SMP/SMA Atlit Ragunan beberapa kali

dibangun dan dipugar,yang terakhir adalah pemugaran kembali Asrama

Pria.Sekolah Atlit Ragunan telah melahirkan atlit-atlit andalan Indonesia

yang mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia dikancah internasional.

Fasilitas

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di Sekolah Atlit Ragunan

pemerintah sudah menyiapkan asrama khusus untuk meringankan proses

belajar mengajar siswa/siswi Sekolah Atlit Ragunan juga lapangan olahraga

sesuai cabang olahraga mereka masing-masing diantaranya;

- 1 lapangan sepakbola - Tempat untuk Tenis Meja

Page 22: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

29 

 

- Lintasan atletik atau track & field - Lapangan Volly Indoor

- 2 buah lapangan Tenis Outdoor - Lapangan Bulutangkis

- 1 buah lapangan untuk olahraga Panahan

- 3 buah lapangan Basket(1 outdoor)

- Tempat cabor. Taekwondo dan senam

ASRAMA

Di Sekolah Atlit Ragunan terdapat asrama dimana asrama tersebut

digunakan untuk tempat tinggal sementara para atlit belia yang sedang

menempuh pendidikan di Sekolah Atlit Ragunan.

Gambar II.3.3 Wisma Atlet di Ragunan

Sumber: Pribadi

Asrama tersebut adalah;

- 1 gedung bertingkat yang digunakan oleh atlit laki-laki

- 5 rumah (paviliun) yang didalamya berjumlah kurang lebih 20 atlit

perempuan

- 1 gedung untuk para calon atlit yang sedang diaudisi (150 orang)

Gedung asrama ini terpisah dan berjauhan.

Gambar II.3.4 Letak Wisma Atlet di Ragunan

Page 23: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

30 

 

Sumber: www.tatakota-jakartaku.net

Fasilitas di dalam asrama ini adalah :

• Kamar tidur untuk 4 orang (kenyataannya kasur yang disediakan

tidak untuk 4 orang, sisanya memakai kasur tambahan)

Gambar II.3.5 Ruang Tidur Wisma Atlet di Ragunan

• Ruang makan (terpisah dari gedung)

Gambar II.3.6 Ruang Makan Wisma Atlet di Ragunan

• Lobby untuk santai

• Ruang laundry

• Fitnes (terpisah dari gedung)

Page 24: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

31 

 

Gambar II.3.7 Ruang Fitness Wisma Atlet di Ragunan

• Klinik (terpisah dari gedung)

Gambar II.3.8 Ruang Kesehatan Wisma Atlet di Ragunan

Sumber : Pribadi

Analisis terhadap asrama :

Tabel II.3.1 Analisis Wisma Ragunan

Arsitektur Landscape

Arsitektur : ‐ Bangunan bermassa tunggal. ‐ Bentuk massa U dengan total 3

lantai. ‐ Bentuk bangunan sangatlah

fungsional dan sesuai dengan konsep wisma.

‐ Terdapat beberapa ruang terbuang dan desain yang tidak sesuai.

‐ Bergaya arsitektural klasik dengan pilar-pilar romawi.

‐ Kondisi fasade cukup terawat.

Interior : ‐ Interior bangunan cukup terawat. ‐ Pencahayaan dan penghawaan

alami cukup. ‐ Tidak ada yang istimewa dalam

interior ruangannya.

Landscape : ‐ Dua bulatan pada bagian

taman dengan pohon besar di tengah, selain berfungsi sebagai tempat duduk dan santai, juga berfungsi sebagai taman dan penanda kawasan yang khas.

‐ Walaupun lebih banyak perkerasan daripada taman, namun landscape didesain cukup baik dan berkonsep.

‐ Tangga sebagai penerima/entrance ke dalam dua bulatan taman tersebut.

‐ Pada sore hari bagian depan atau taman ini juga digunakan sebagai area untuk pemanasan atau olah raga kecil bagi para atlet.

Page 25: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

32 

 

Kesimpulan

Kelebihan Kekurangan

Kelebihan : ‐ Kondisi bangunan baik eksterior

maupun interior yang cukup baik. ‐ Fasilitas Gelanggang Olahraga

Ragunan yang cukup lengkap dan memadai.

‐ Penataan landscape yang cukup baik.

Kekurangan : ‐ Banyak ruang terbuang atau

tidak terpakai. ‐ Beberapa ruang tidak

fungsional, seperti ruang serbaguna (ada kolom di tengah yang menghalangi pandangan dan ruang duduk yang pada bagaian tengah bangunan

‐ Penempatan tangga kurang tepat pada kedua sisi sayap bangunan.

2. Beijing athletes villages

Gambar II.3.9 Beijing Athletes Villages

Sumber: Google

Luas area total : 66 hektar

Fungsi : Penginapan atlet saat Olimpiade Beijing 2008

Perkampungan atlet Beijing menempati area sebesar 370.000 m2

dimana penginapan memiliki 2 tema yaitu “six-story” dengan 22

bangunan dan “nine-story” dengan 20 bangunan. Keseluruhan bangunan

dapat menampung 16.800 atlet beserta pelatih dan official tiap tim dari

berbagai negara. Selain penginapan atlet, disana juga terdapat fasilitas

antara lain klinik, restauran, perpustakaan, pusat hiburan dan juga

Page 26: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

33 

 

fasilitas penunjang atlet seperti fitnes, kolam renang, lapangan tenis,

lapangan basket dan area joging.

Untuk memenuhi kebutuhan akan istirahat (tidur) atlet, tiap

kasurnya di desain sepanjang 2,2 m dan spesial tambahan panjang kasur

bagi atlet dengan postur tinggi seperti Yao Ming; 2,26 m. Di tiap

kamarnya terdapat wi-fi, telepon, TV, pengamanan sidik jari dan sensor

maling.

Gambar II.3.10 Fasilitas Beijing Athletes Villages

Sumber: Google

Analisis terhadap asrama :

Tabel II.3.2 Analisis Beijing Athletes Villages

Arsitektur Landscape

Page 27: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

34 

 

Landscape : ‐ Pedestrian yang sangat besar.

Sangat baik mengingat para atlet yang menginap semua adalah pejalan kaki dan tidak membawa kendaraan pribadi.

‐ Konsep taman dan penghijauan yang cukup baik.

‐ Pada beberapa mai entrance ingin menunjukan kebudayaan cina.

Interior : ‐ Interior kamar sangat simple. ‐ Interior pada bangunan masih sangat

terawat dengan baik. ‐ Pada lantai hunian semuanya

menggunakan parquet.

Kesimpulan

Kelebihan Kekurangan

‐ Fasilitas sangat lengkap ‐ Landscape sangat baik dengan

landmark-landmark atau penanda yang ada di dalamnya.

‐ Keadaan dan konsep bangunan yang sangat terawat

‐ Interior kamar sangat simple. ‐ Massa bangunan yang sangat

banyak dan jarak-jaraknya yang cukup jauh.

3. Wisma Atlet Olimpiade London 2012

Perencanaan fasilitas perkampungan atlet yang dilengkapi dengan pusat

kesehatan masyarakat dan atlet telahdiresmikan oleh Olimpiade Delivery

Authority (ODA) sebagai panitia pengelola kegiatan Olympiade London

2012. Perkampungan atlet ini lokasinya berdekatan dengan taman olimpiade

Arsitektur : ‐ Bangunan bermassa tunggal. ‐ Bentuk bangunan masih cukup

fungsional tetapi di tambah dengan permainan pada facade.

‐ Bentuk ruang serbaguna yang menjadi landmark

‐ Bergaya arsitektural modern dengan konsep keberlanjutan.

‐ Fasilitas sangat lengkap dan terawat.

‐ Mempunyai dua konsep khusus pada dua zona.

Page 28: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

35 

 

dan akan menghasilkan 2.818 unit rumah baru untuk London. 1.380

diantaranya diperuntukan untuk masyarakat umum. Fasilitas awalnya akan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan atlet olimpiade dan praolimpiade pada

Olimpiade London 2012. Selanjutnya fasilitas ini dapat menjadi rumah

masyarakat yang baru di London. Pengembangan dan perencanaanya

difokuskan di tepi timur pemukiman kota di London. Fasilitas :

• Komunitas sarana dan pra-sarana kesehatan (poliklinik) terletak disebuah

bangunan seluas 5.000m2.

• Berbagai layanan kesehatan primer seperti rawat jalan, pelayanan

fisioterapi, klinik anak-anak, dan fasilitas diagnostic termasuk X-ray dan

USG.

• Fasilitas masyarakat seperti gymnasium, kantor organisasi olah raga,

kafe, ruang pertemuan ,dll.

• Gambar II.3.11 Fasilitas London Athletes Villages

Sumber: Google

Tabel II.3.3 Analisis London Athletes Villages

Arsitektur Landscape

Page 29: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00132-AR Bab 2.pdf · II.1. Pengertian Wisma ... • WBS (Wisma Besar) • WSD ... Apartemen,

36 

 

Kesimpulan

Kelebihan Kekurangan

Kesimpulan yang didapat dari studi literatur dan bangunan yang ada di

tapak ini yaitu, konsep wisma dapat di buat sama seperti hotel, baik dar

program ruang sampai fasilitasnya, hanya tinggal menyesuaikan skala atau

level dari jenis hotelnya. Selain itu, dari hasil studi ini dapat dikeatahui ruang-

ruang apa saja yang memang benar diperlukan oleh atlet di dalam wisma dan

fasilitas penunjangnya.

‐ Konsep berkelanjutan dengan pendekatan berbasis kesehatan.

‐ Bentuk bangunan fungsional dan sesuai dengan konsep wisma.

‐ Bergaya arsitektural modern. ‐ Konstruksi utama beton.

‐ Konsep New Parks, New Wetland Areas, New Play Areas, & Cycle Facilities.

‐ Serangkaian area taman saling berhubungan di seluruh tapak.

‐ Penataan landscape mencakup taman, lahan basah, tempat bermain, tempat latihan, kebun, dan rekreasi.

‐ Lahan basah akan berisi 3 kolam & 2 bidang tanah rawa.

‐ 700 pohon asli akan menciptakan 'kanopi hijau' di seluruh lahan basah.

‐ Lebih dari 70.000 bunga-bunga dan tanaman air akan diperkenalkan ke tapak

‐ Kondisi bangunan yang baik baik eksterior maupun interior.

‐ Fasilitas yang lengkap dan memadai.

‐ Penataan landscape dengan konsep yang sangat baik dan jelas.

‐ Gaya arsitektural yang modern.

‐ Massa bangunan terlihat terlalu padat dan banyak di antara massa-massa bangunan lainnya.