homeless (tuna wisma

20
Homeless (tuna wisma/gelandangan) adalah orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma dimasyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap diwilayah tertentu dan hidup ditempat umum.

Upload: lailatulannifah

Post on 22-Jan-2016

121 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Homeless (Tuna Wisma

Homeless (tuna wisma/gelandangan)

adalah orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma dimasyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap diwilayah tertentu dan

hidup ditempat umum.

Page 2: Homeless (Tuna Wisma

Ciri-Ciri Tunawisma

Para tunawisma tidak mempunyai pekerjaan

Kondisi fisik para tunawisma yang dapat dibilang tidak sehat karena

kondisi lingkungan yang memprihatinkan.

Para tunawisma biasanya mencari-cari barang atau makanan disembarang tempat demi memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Para tunawisma hidup bebas tidak bergantung kepada orang lain ataupun

keluarganya.

Page 3: Homeless (Tuna Wisma

Penyebab Munculnya Homeless

Segi ekonomi.

Anak yang ditinggalkan orang tuanya.

Kurang kasih sayang

Lansia yang ditelantarkan oleh keluarganya.

Penggusuran karena perkembangan industri.

Pengangguran karena kemajuan IPTEK akibatnya tenaga kerja kurang terlatih tersingkir sehingga di PHK.

Tinggal di daerah konflik

Page 4: Homeless (Tuna Wisma

Penyebab Wanita Memilih Menjadi Homeless

Natural assets

Human assets

Physical assets

Financial assets

Social assets

Page 5: Homeless (Tuna Wisma

Dampak Tunawisma

Gizi kuran

gi

Kebersihan dan

kesehatan

Tindak kekerasan

sesama tunawisma

Pengguna

narkoba

Pelecehan seksual

Diman-faatkan

Page 6: Homeless (Tuna Wisma

Indikator Permasalahan Kesehatan Reproduksi Wanita Homeless

Gender

kemiskinan

Pendidikan yang rendah

Kawin muda

Page 7: Homeless (Tuna Wisma

Pola Perilaku Seksual Perempuan Homeless

Seks bebas

Penggunaan drugs

Tindak kriminal

Eksploitasi seksual

Drop out dari sekolah

Page 8: Homeless (Tuna Wisma

Penanganan Pada Home Less

Tahap persiapan

Tahap penyesuaian diri

Tahapan pendidikan yang berkelanjutan

Page 9: Homeless (Tuna Wisma

Kendala Dalam Penanganan Homeless

Alokasi dana untuk penanganan Tunawisma relatif kecil.

Upaya penanganan terhadap Tunawisma seringkali hanya berhenti pada pendekatan punitif-represif.

Upaya penanganan sering tidak didukung oleh kebijakan Pemerintah Daerah.

Kurangnya partisipasi dan perhatian dari pemerintah.

Belum teratasinya kemiskinan.

Page 10: Homeless (Tuna Wisma

Wanita Seks Komersial /Pekerja Seks Komersial (PSK)

Setiap orang yang memperjualkan seks dengan uang atau dengan bermacam – macam jenis

keuntungan kepada siapapun tanpa keterlibatan emosi sama sekali.

Page 11: Homeless (Tuna Wisma

Motif yang Melatarbelakangi• Kesulitan hidup/tekanan ekonomi

• Nafsu seks abnormal

• Akibat dari pergaulan bebas dan gaya hidup yang permisif

• Adanya keinginan/dorongan untuk menyalurkan kebutuhan seks

• Pemberontakan terhadap otoritas orang tua

• Ajakan teman yang sudah terjun terlebih dahulu dalam dunia prostitusi

• Bujuk rayu laki – laki dan atau calo

• Stimulasi seksual melalui film, gambar, dan bacaan

• Disorganisasi dan disintegrasi kehidupan keluarga

• Ambisi besar mendapatkan status social ekonomi tinggi

• Korban trafficking berlatar belakang pelayan/pembantu rumah tangga

• Pecandu narkoba

• Traumatis cinta, sakit hati ditinggal pacar dalam kondisi tidak perawan

• Adanya kebutuhan seks yang normal akan tetapi tidak dapat dipuaskan oleh pihak suami, misalnya karena impotensi

Page 12: Homeless (Tuna Wisma

Masalah yang Timbul dari PSK

• Penyakit menular seksual (PMS), seperti gonore, HIV/AIDS, sifilis dan klamidia.

• Timbul kehamilan yang pada umumnya tidak diinginkan

• Timbul kekerasan

• Menggangu ketenangan lingkungan tempat tinggal

Page 13: Homeless (Tuna Wisma

Penanggulangan Prostitusi

Preventif

Represif dan Kuratif

Page 14: Homeless (Tuna Wisma

Narkotika Dan Obat-obatan (Drug Abuse)

Narkoba (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara oral / diminum, dihirup, maupun disuntikan dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, serta perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Page 15: Homeless (Tuna Wisma

Jenis-jenis Narkoba

Narkotika

Psikotropika

Bahan adiktif

Page 16: Homeless (Tuna Wisma

Efek yang Ditimbulkan dari Narkoba

Depresan

Stimulan

Halusinogen

Page 17: Homeless (Tuna Wisma

Dampak penyalahgunaan

fisik

sosialpsikis

Page 18: Homeless (Tuna Wisma

Tujuan umum pendidikan kesehatan ialah mengubah perilaku individu/ masyarakat di bidang kesehatan (WHO (194) dalam Notoatmojo (1997))

• Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat,

• Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat

• Mendorong pengembangan dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan yang ada secara tepat.

Page 19: Homeless (Tuna Wisma

Wanita dipusat Rehabilitasi

• Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Narkotika, Rehabilitasi Medis adalah “suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika”.

• Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika Rehabilitasi Sosial adalah ”suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik, mental maupun sosial agar bekas pecandu narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat”.

Page 20: Homeless (Tuna Wisma

• Menurut KEPMENKES 996/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Rehabilitasi Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA. Rehabilitasi adalah ”Upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan terpadu melalui pendekatan non-medis, psikologis, sosial dan religi agar pengguna NAPZA yang menderita sindroma ketergantungan dapat mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin”.

• KEPMENKES 996/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Rehabilitasi Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA, Sarana Pelayanan Rehabilitasi adalah ”tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA, berupa Kegiatan Pemulihan dan Pengembangan secara terpadu baik fisik, mental, sosial dan agama”.