bab ii strategi militer a2/ad chinaeprints.umm.ac.id/39196/3/bab ii.pdf · 34 masa kepemimpinanya...

13
33 BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINA Dalam bab ini pada sub-bab pertama penulis akan menjelaskan tentang potensi China menjadi great power diwilayah Asia-Pasifik melalui modernisasi People’s Liberation Army (PLA) yang mendukung strategi A2/AD. Secara umum dalam sub bab pertama ini peneliti akan menjelaskan tentang sejarah dari modernisasi PLA, tujuan China melakukan modernisasi PLA serta potensinya menjadi great power dari pandangan U.S. Kemudian sub-bab kedua akan membahas tentang kapabilitas militer China dalam rangka penerapan strategi A2/AD. Sub-bab kedua ini akan membahas tentang pembagian wilayah komando dan tren pengembangan persenjataan China yang mendukung A2/AD. 2.1 Potensi Status Great Power China di Asia-Pasifik Melalui Modernisasi People’s Liberation Army (PLA) Setelah kematian Mao tahun 1977, Deng Xiaoping menjadi orang yang berkuasa. Deng Xiaoping pada masanya mengeluarkan kebijakan modernisasi yang fokus pada empat bidang yang salah satunya modernisasi militer. Ada beberapa hal yang Xiaoping lakukan untuk melakukan modernisasi PLA. Pertama adalah melakukan 'reshuffle' beberapa komandan dan komisaris PLA. Kedua menempatkan para personil yang mempunyai integritas dan loyalitas terhadap markas pusat dan juga melakukan sedikit reformasi pada struktur PLA. 41 Pada 41 Elisa, Cina di Masa Deng Xiaoping, Universitas Gajah Mada, diakses pada http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/30326/6a3714821014a597ecbd9a7f40a2321b (3/2/2018, 20:00 WIB), hal. 4

Upload: others

Post on 19-Aug-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

33

BAB II

STRATEGI MILITER A2/AD CHINA

Dalam bab ini pada sub-bab pertama penulis akan menjelaskan tentang

potensi China menjadi great power diwilayah Asia-Pasifik melalui modernisasi

People’s Liberation Army (PLA) yang mendukung strategi A2/AD. Secara umum

dalam sub bab pertama ini peneliti akan menjelaskan tentang sejarah dari

modernisasi PLA, tujuan China melakukan modernisasi PLA serta potensinya

menjadi great power dari pandangan U.S. Kemudian sub-bab kedua akan

membahas tentang kapabilitas militer China dalam rangka penerapan strategi

A2/AD. Sub-bab kedua ini akan membahas tentang pembagian wilayah komando

dan tren pengembangan persenjataan China yang mendukung A2/AD.

2.1 Potensi Status Great Power China di Asia-Pasifik Melalui Modernisasi

People’s Liberation Army (PLA)

Setelah kematian Mao tahun 1977, Deng Xiaoping menjadi orang yang

berkuasa. Deng Xiaoping pada masanya mengeluarkan kebijakan modernisasi

yang fokus pada empat bidang yang salah satunya modernisasi militer. Ada

beberapa hal yang Xiaoping lakukan untuk melakukan modernisasi PLA. Pertama

adalah melakukan 'reshuffle' beberapa komandan dan komisaris PLA. Kedua

menempatkan para personil yang mempunyai integritas dan loyalitas terhadap

markas pusat dan juga melakukan sedikit reformasi pada struktur PLA.41

Pada

41

Elisa, Cina di Masa Deng Xiaoping, Universitas Gajah Mada, diakses pada

http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/30326/6a3714821014a597ecbd9a7f40a2321b

(3/2/2018, 20:00 WIB), hal. 4

Page 2: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

34

masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran

strategis China dan mendorong China untuk menerapkan strategi "people's war

under modern conditions” dan menggantikan strategi sebelumya yaitu "people's

war".42

Perubahan strategi tersebut bertujuan untuk mencegah serangan nuklir Uni

Soviet pada waktu itu.43

Penerapan strategi baru tersebut secara umum bertujuan

untuk mengembangkan PLA agar mampu beradaptasi dengan perang modern.

Secara mendasar China melakukan modernisasi melalui perubahan

doktrin, strategi, transformasi organisasi dan pengembangan peralatan militer

modern. Ada lima hal utama yang menjadi kunci doktrin modernisasi China yaitu

pencegahan (deterrence), pertahanan (defence), penegasan (assertion),

demonstrasi (demonstration) dan ekspansi (expantion).44

Pada tahun 1990-an

China mulai membangun sistem command and control (C2) yaitu sistem komando

militer yang terstruktur yang melibatkan teknologi informasi satelit.45

Hal tersebut

dibangun setelah sebelumnya pada tahun 1985 China menggabungkan beberapa

army corps menjadi corps yang lebih besar. Kemudian China menyatukan

infanteri, artileri, dan cabang kekuatan darat lainnya kedalam satu komando.46

Selain untuk efisiensi dan efeftivitas hal tersebut juga dalam rangka mengurangi

biaya operasional dan melatih kemampuan personil agar mampu beradaptasi

42

Lee Ngok, 1991, The People's Liberation Army: Dynamics of Strategy and Politics, Chinese

University Press, diakses dalam http://www.jstor.org/stable/23451324 (3/2/2018, 21:30 WIB), hal.

5.3. 43

Jonathan D. Pollack, 1981, China's Military Moderenization, Policy, And Strategy, Asian

Perspective, Vol. 5, No. 2 (Fall-Winter 1981), pp. 157-169, diakses dalam

http://www.jstor.org/stable/43737971 (3/2/2018, 21:35 WIB), hal. 164. 44

Ibid., hal. 164-166 45

Lee Ngok, Op. Cit., hal. 5.6 46

Ibid.,

Page 3: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

35

dengan teknologi A2/AD. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Menteri

pertahanan China Zhang Aiping tahun 1983 yaitu:

“…Prinsip perang adalah untuk mencapai kemenangan

terbesar dengan biaya terkecil. Untuk mencapai hal ini

kita harus bergantung tidak hanya pada faktor politik,

tetapi juga pada strategi dan taktik yang tepat dari

komandan perang, peralatan perang yang canggih,

kualitas dari personil kita…"47

Perkembangan militer China tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan

ekonominya yang sangat pesat. Meskipun masih dibawah U.S tetapi pertumbuhan

ekonomi China merupakan terbesar kedua setelah U.S. Kemudian anggaran

militer yang dikeluarkan China sampai dengan 2016 juga merupakan yang

terbesar kedua setelah U.S.48

Anggaran militer ini dialokasikan untuk modernisasi

peralatan militer A2/AD yang membutuhkan integrasi militer berbasis teknologi

canggih. Meskipun masih dibawah U.S tetapi di regional China merupakan negara

dengan belanja militer paling besar.

47

Godwin, "Changing Concepts of Doctrine, Strategy and Operations in the People's Liberation

Army 1978-1987", hal. 576, dalam Kartik Bommakanti, 2017, China's Military Modernisation:

Recent Trends, ResearchGate, diakses dalam

https://www.researchgate.net/profile/Kartik_Bommakanti/publication/320373103_China%27s_Mi

litary_Modernisation_Recent_Trends/links/59e093620f7e9bc5126a7925/Chinas-Military-

Modernisation-Recent-Trends.pdf?origin=publication_detail (4/2/2018, 20:00 WIB), hal. 2 48

Niall Mc Carthy, 2017, The Top 15 Countries For Military Expenditure In 2016, diakses dalam

https://www.forbes.com/sites/niallmccarthy/2017/04/24/the-top-15-countries-for-military-

expenditure-in-2016-infographic/#2247ed3043f3 (13/5/2017, 22:36 WIB)

Page 4: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

36

Tabel 2.1. Military Expenditure 2007-201649

Ringking Negara

Total

belanja

tahun

2016 ($

miliar50

Perubahan

tahun

2007–2016

(%)

Total dari belanja

militer dunia

2016 (%)

1 USA 611 -4.8 36

2 China 215 118 13

3 Russia 69.2 87 4.1

4 Saudi

Arabia

63.7 20 3.8

5 India 55.9 54 3.3

6 Prancis 55.7 2.8 3.3

7 Inggris 48.3 -12 2.9

8 Jepang 46.1 2.5 2.7

9 Jerman 41.1 6.8 2.4

10 Korean

Selatan

36.8 35 2.2

11 Italia 27.9 -16 1.7

12 Australia 24.6 29 1.5

13 Brazil 23.7 18 1.4

14 UAE 22.8 123 1.3

15 Israel 18.0 19 1.1

Total top

15

1 360 - 81

Total

dunia

1 686 14 100

Sumber: SIPRI Fact Sheet April 2017

Tabel diatas menunjukan 15 negara dengan belanja militer tertinggi pada

tahun 2016. 15 negara tersebut menghabiskan total $ 1360 miliar atau sekitar 81

persen dari total belanja militer global. Pada tabel diatas juga dijelaskan

peningkatan anggaran belanja antara tahun 2007 dan 2016. Jika dilihat China

telah mengalami pertumbuhan belanja militer terbesar, dimana peningkatan

49

Nan Tian & Aude Fleurant (dkk), 2017, Trends in World Military Expenditure, 2016, SIPRI

Fact Sheet, diakses dalam https://www.sipri.org/sites/default/files/Trends-world-military-

expenditure-2016.pdf (13/5/2017, 23:06 WIB), hal. 2 50

Data dihitung berdasarkan kalkulasi belanja militer market exchange rates (MER)

Page 5: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

37

belanja militer mencapai 118 persen, diikuti oleh Rusia 87 persen dan India 54

persen. Pada periode yang sama, beberapa negara mengalami penurunan seperti

Italia -16 persen, Inggris -12 persen dan U.S -4,8 persen. Jika kita lihat tahun

2016, total pengeluaran militer U.S sebesar $ 611 miliar yaitu sekitar sepertiga

dari pengeluaran militer dunia. Jika dibandingkan dengan China yang menempati

posisi kedua anggaran belanja U.S masih tiga kali lebih besar tetapi jika dilihat

dari peningkatan anggaran belanja China menempati urutan pertama dengan

peningkatan sebesar 118 persen sampai tahun 2016. Hal itu membuktikan China

sangat serius membangun milternya untuk menciptakan payung pertahanan

A2/AD.

Menurut laporan Department Of Defense (DoD) U.S, para pemimpin

China menganggap bahwa abad ke-21 merupakan “period of strategic

opportunity”, sebuah kesempatan untuk membangun dan mengembangakan

negara baik ekonomi dan militer.51

Pada bidang militer China fokus untuk

membangun peralatan perang modern (modern warfare). Hal tersebut dilakukan

dengan membangun pasukan darat (ground forces), angkatan udara (air forces),

angkatan laut (naval forces), dan juga membangun sistem jaringan komando,

komunikasi dan intelegen yang dikenal dengan command, control,

communications, computers, intelligence, surveillance, and reconnaissance

51

Office of the Secretary of Defense, 2014, Military and Security Developments Involving the

People’s Republic of China 2014, Department Of Defense, Wasington DC, diakses dalam

https://www.defense.gov/Portals/1/Documents/pubs/2014_DoD_China_Report.pdf (13/1/2018,

22:21 WIB), hal. 8

Page 6: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

38

(C4ISR),52

yang semuanya saling terintegrasi membentuk lingkungan yang

disebut oleh U.S sebagai A2/AD.

Melalui modernisasi tersebut menurut pengamatan U.S China mempunyai

potensi besar untuk mendapatkan status sebagai great power diwilayah Asia-

Pasifik. Hal tersebut sebagaimana laporan Department of Defense (DoD) pada

tahun 2015 “…Cina memandang modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA)

sebagai hal penting untuk mencapai status great power dan apa yang disebut

Presiden China Xi Jinping sebagai “China Dream” dari peremajaan

nasional…”.53

Dalam perspektif U.S China sangat berpotensi untuk menggeser

U.S di Asia-Pasifik melalui peningkatan teknologi militer yang canggih.

Teknologi tersebut dikembangkan dalam rangka menciptkan payung pertahanan

A2/AD yang sangat luas untuk memberikan China keuntungan dalam tindakan

militer dengan menguasai berbagai domain baik laut, udara dan luar angkasa

diwilayah Asia-Pasifik. .

2.2 Peningkatan Kapabilitas Militer China Dalam Penerapan Strategi A2/AD

Tahun 1955 China membagi daerah komando menjadi 13 daerah (Military

Regions).54

Kemudian pada tahun 1970 China mengurangi lagi Military Regions

tersebut menjadi 11 daerah,55

dan dilanjutkan pada tahun 1985 China mengurangi

52

Jonathan D. Pollack, Op. Cit., hal. 159 53

Office of the Secretary of Defense, 2015, Military and Security Developments Involving the

People’s Republic of China 2015, Department Of Defense, Wasington DC, diakses pada

https://www.defense.gov/Portals/1/Documents/pubs/2015_China_Military_Power_Report.pdf

(18/5/2017, 21:00 WIB), hal. 1 54

Kenneth W. Allen & Dennis J. Blasko (dkk), The PLA’s New Organizational Structure: What is

Known, Unknown and Speculation, Parts 1 & 2, diakses dalam https://jamestown.org/wp-

content/uploads/2016/02/Updated_The_PLA_s_New_Organizational_Structure_-

_What_is_Known__Unknown_and_Speculation_Parts_1_and_2.pdf (16/2/2018, 22:25 WIB) 55

Ibid.,

Page 7: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

39

lagi menjadi 7 Military Area Commands (MAC) saja.56

Kemudian pada tanggal 1

Februari 2016 MAC berubah nama menjadi Theater Comand (TC) dan dirubah

menjadi hanya 5 bagian saja untuk menjadi pusat komando setiap daerah. Lihat

gambar dibawah.

Gambar 2.1. Map of China’s Theater Commands and Surrounding Area 57

Gambar diatas adalah 5 daerah Theater Comand yaitu Eastern (fokus

terhadap selat Taiwan dan East China Sea), Southern (fokus terhadap South China

Sea), Western (fokus tehadap Central Asia), Northern (fokus pada semenanjung

Korea), Central (fokus terhadap ibu kota dan pendukung dari TC lain.58

Setiap TC

56

China Millitary, 2016, Zhang Tao (Ed), Army adjustment and establishment completed in five

Theater Commands, diakses dalam http://english.chinamil.com.cn/news-channels/china-military-

news/2016-02/04/content_6890499.htm (16/2/2018, 19:25 WIB) 57

Global Security, Military Regions / Military Area Commands, diakses dalam

https://www.globalsecurity.org/military/world/china/mr.htm (16/2/2018, 22:00WIB) 58

Ibid.,

Page 8: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

40

memiliki beberapa sub devisi seperti Air Force dan Navy Force, dimana hal

tersebut tergantung kebutuhan setiap TC. China membuat daerah TC menjadi 5

bagian untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi tugas PLA. Tugas utama dari

setiap TC adalah menjaga stabilitas keamanan, mencegah peperangan, dan

memenangkan pertempuran. Seperti yang dijelaskan oleh Kolonel Senior Wang

Xiaohui dari PLA National Defence University (NDU) setiap TC akan terlibat

dalam latihan bersama selama masa damai dan akan menjalankan perintah selama

masa perang berlangsung.59

Pada setiap TC terdiri dari beberapa sub departemen

yang berada dibawahnya mulai dari TC headquarter (HQ), pasukan (Army) HQ,

Group Armies, Navy HQ, Navy Fleets, Air Force HQ, dan Air Forces.

Kemampuan militer China dibangun untuk menciptakan lingkungan

pertahanan A2/AD dimana kemampuan ini mampu mencegah intervensi dan

dominasi U.S di masa yang akan datang. Berdasarkan laporan Secretary of

Defense pada tahun 2013 China menerapkan konsep “counter-intervention

operations” dimana pada tahun 2012 para pemimimpin China menginvestasikan

dana untuk meningkatkan kemampuan balistik misil jarak pendek maupun

menengah, land-attack dan anti-ship cruise missiles, counter-space weapons, dan

juga cyberspace capabilities.60

Senjata tersebut adalah senjata yang diandalkan

China untuk strategi A2/AD. Tidak hanya itu China juga terus meningkatkan

kemampuan dalam nuclear deterrence dan long-range conventional strike (senjata

jarak jauh). China juga meningkatkan pesawat tempur (fighter aircraft) dan juga

mulai mengoperasikan kapal induk (aircraft carrier) bernama Liaoning,

59

Joel Wuthnow and Phillip C. Saunders, Op. Cit., hal. 17 60

Office of the Secretary of Defense, 2014, Op. Cit., hal. i.

Page 9: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

41

melakukan integrasi pertahanan udara (air defense), pasukan bawah laut

(undersea warfare), meningkatkan command and control (C2) dan melakukan

beberapa latihan bersama antar seluruh angkatan udara, angkatan laut, dan darat

China.61

Selain pembagian wilayah komando setelah reformasi PLA mempunyai

beberapa devisi. Kelima devisi tersebut yaitu PLA Ground Force, PLA Navy

(PLAN), PLA Air Force (PLAAF), Second Artillery Corp (SAC) atau PLA

Rocket Force, dan PLA Reserve Force atau Strategic Support Force (SSF),62

yang

mana bertugas untuk mendukung logistik, space dan cyber capabilities, dan juga

bertangung jawab dalam pengembangan teknologi militer. Melihat dari kuantitas,

PLA merupakan salah satu kekuatan militer besar didunia yang mempunyai

sekitar 2,3 juta personil. Berikut merupakan jumlah pasukan pada setiap devisi.

Tabel 2.2. Chinese Military Personnel

63

ORGANISASI PLA JUMLAH

PERSONIL

PLA ground forces 1.600.000

PLA Navy (PLAN) 235.000

PLA Air Force (PLAAF) 398.000

PLA Rocket Force (PLARF) 100.000

Total PLA active force 2.333.000

61

Ibid., 62

The People’s Republic Of China, hal. 1. Diakses dalam

https://www.du.edu/korbel/cenex/media/documents/China_Background_Document.pdf

(17/2/2018, 21:00WIB), hal. 1-4 63

Ian E. Rinehart, 2016, The Chinese Military: Overview and Issues for Congress, Congressional

Research Service, diakses dalam https://fas.org/sgp/crs/row/R44196.pdf (16/2/2018, 22:00 WIB),

hal. 15

Page 10: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

42

PLA reserves 510.000

People’s Armed Police (PAP) 660.000

Berdasarkan tabel diatas total pasukan PLA yang aktif berjumlah

2.333.000 juta anggota. Dua pertiga adalah pasukan darat atau PLA Ground Force

yang berjumlah 1.600.000 personil, PLA Navy (PLAN) berjumlah 235.000

personil, PLA Air Force (PLAAF) berjumlah 398.000, Second Artillery Corp

(SAC) atau PLA Rocket Force berjumlah 100.000 personil, dan PLA Reserve

Force atau Strategic Support Force (SSF) berjumlah personil 510.000 personil.

China sendiri mulai melakukan perampingan jumlah personil sejak tahun 1950.

Pada awal pembentukanya 1949, China mempunyai sekitar 5.5 juta pasukan.

Kemudian dalam perkembanganya jumlah personil PLA tersebut meningkat

menjadi 6,3 juta personil dimana hal ini terjadi pada masa perang Korea.64

Pengurangan terjadi pada tahun 1952, 1953, 1957, 1966, 1980, dan 1982 sehingga

jumlah PLA menjadi 4.238. Kemudian pada tahun 1985-1987 China mengurangi

jumlah personilnya dari 4.238 menjadi 3.235 Juta.65

Selanjutnya pada tahun 1990

China melakukan pengurangan kembali dari 3.235 menjadi 3.199 juta personil.

Setelah itu pada tahun 1997-2000 China melakukan pengurangan kembali dari

3.199 juta menjadi 2.5 juta personil. Terakhir pengurangan pasukan PLA terjadi

pada tahun 2003-2005 dari 2.5 juta menjadi 2.3 juta.

64

Global Security, PLA Reductions, diakses dalam

https://www.globalsecurity.org/military/world/china/pla-reductions.htm (17/2/2018, 21:30WIB) 65

Ibid.,

Page 11: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

43

Tabel 2.3. Timeline Perubahan Jumlah Personil PLA66

Tahun Jumlah Personil PLA

1949 5.5 juta (awal pembentukan)

1950-1952 6.3 juta (masa perang Korea)

1952-1982 4.238 juta

1985-1987 3.235 juta

1990 3.199 juta

1997-2000 2.5 juta

2003-2005 2.3 juta

China melakukan perampingan untuk meningkatkan kualitas PLA. Senior

Colonel Yang Yujun pada tahun 2017 berpendapat bahwa sangat penting untuk

membangun tipe pasukan baru yang tidak hanya fokus terhadap kuantitas tetapi

lebih kepada kualitas personil.67

Hal tersebut juga sejalan dengan keinginan

presiden Xi Jinping yang menginginkan pengembangan dalam "new-type" fighting

capabilities in electronic, information and space warfare.68

Dimana dia lebih

menekankan pembangunan militer berbasis elektronik dan sistem informasi

canggih. Selain personil dalam mengembangkan lingkungan A2/AD China juga

aktif membangun perlengkapan dan kapabilitas militernya seperti Naval Surface

Force, Submarine Force, Air Force dan Air Defense Force yang dibekali dengan

66

Ibid., 67

India Times, China revamps its military to make it more modernized, diakses dalam

https://economictimes.indiatimes.com/news/defence/china-revamps-its-military-to-make-it-more-

modernised/articleshow/58402537.cms (18/2/2018, 20:00WIB) 68

Ibid.,

Page 12: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

44

kemampuan A2/AD. Berikut merupakan diagram peningkatan peralatan PLA

China.

Grafk 2.1. Modernization by Type of Forces69

Diagram diatas memeperlihatkan peningkatan kapabilitas militer China

pada tahun 2000 sampai tahun 2010. Naval Surface Force China mengalami

peningkatan dari 3% menjadi 26%. Kemudian Submarine Force China mengalami

peningkatan dari 8% menjadi 56%. Sedangkan Air Force China mengalami

peningkatan dari 2% menjadi 25% dan Air Defense Force mengalami peningkatan

dari 5% menjadi 40%. Berdasarkan data tersebut modernisasi yang dilakukan

China sangat efektif. Beberapa bidang seperti Submarine mengalami peningkatan

yang paling besar hingga tahun 2010. Diikuti oleh Air Defense Force yang

berfokus pada pertahanan udara. Beberapa kapal perang, kapal selam dan

69

Ian E. Rinehart, Op. Cit., hal. 5

0

10

20

30

40

50

60

Naval Survace

Force

Submarine Force Air Force Air Defense Force

Sk

ala

%

2000

2004

2008

2010

Page 13: BAB II STRATEGI MILITER A2/AD CHINAeprints.umm.ac.id/39196/3/BAB II.pdf · 34 masa kepemimpinanya awal 1980-an sikap anti-Soviet mendominasi pemikiran strategis China dan mendorong

45

angkatan udara China dikembangkan agar mampu untuk menjadi tempat

peluncuran rudal-rudal balistik.

Proyeksi militer China terus berkembang dengan pesat dan membuat U.S

merasa khawatir. Seperti yang diungkapkan oleh Wakil Kepala Operasi Angkatan

Laut U.S, Laksamana Joseph Mulloy pada komite angkatan bersenjata U.S 26

Februari 2015.70

Mulloy mengungkapkan bahwa kapal selam nuklir China lebih

banyak dari pada milik U.S. China mampu melakukan operasi selama 95 hari

dengan kapal selam tersebut. Mulloy melihat China ingin tampil sebagai kekuatan

besar dunia. Menurut pentagon sampai 2015 China memeiliki 77 kapal selam

sedangkan U.S hanya mempunyai 71 kapal selam. Tidak hanya itu China juga

mempunyai sekitar 55 kapal amfibi besar dan 85 kapal perang kecil dilengkapi

dengan sistem rudal. 71

70Muhaimin, 2015, diakses dalam https://international.sindonews.com/read/969522/42/maju-pesat-

kapal-selam-nuklir-china-kagetkan-as-1424947545 (18/2/2018, 20:00WIB) 71

Ibid.,