bab ii pipa n sambungan

21
BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL BAB II PIPA DAN SAMBUNGAN A. JENIS PIPA a. Jenis menurut proses pembuatannya Menurut proses pembuatannya pipa terdiri dari : - Pipa tanpa sambungan; pipa jenis ini dihasilkan dengan proses pemutaran/roll - Pipa dengan pengelasan; pipa jenis ini dihasilkan dari baja yang dibentuk silinder kemudian dilas mendatar tersambung oleh tekanan listrik busur pipa pengeluaran b. Jenis menurut materialnya Bahan/material yang biasa digunakan untuk instalasi pipa uap, air, minyak, dan lain-lain dikamar mesin tidak hanya diatur oleh pihak klasifikasi/rules tetapi juga berdasarkan aturan dan standard yang ada. Oleh karena itu tekanan kerja maksimum dan suhu patut dijadikan dasar dalam pemilihannya. Jenis pipa menurut material yang biasa digunakan terdiri dari : Material Temperatur Kerja ( O C) Tekanan Kerja (Bar) Nominal (DN) Besi Tuang (Cast Steel) 300 D N 32 mm Besi Tuang Modular (Composite cast iron) ≤ 300 P B x D N 2500 Atau D N 250

Upload: soepriyanto

Post on 14-Jun-2015

9.756 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

BAB II

PIPA DAN SAMBUNGAN

A. JENIS PIPA

a. Jenis menurut proses pembuatannya

Menurut proses pembuatannya pipa terdiri dari :

- Pipa tanpa sambungan; pipa jenis ini dihasilkan dengan

proses pemutaran/roll

- Pipa dengan pengelasan; pipa jenis ini dihasilkan dari

baja yang dibentuk silinder kemudian dilas mendatar

tersambung oleh tekanan listrik busur pipa pengeluaran

b. Jenis menurut materialnya

Bahan/material yang biasa digunakan untuk instalasi

pipa uap, air, minyak, dan lain-lain dikamar mesin tidak

hanya diatur oleh pihak klasifikasi/rules tetapi juga

berdasarkan aturan dan standard yang ada. Oleh karena itu

tekanan kerja maksimum dan suhu patut dijadikan dasar

dalam pemilihannya. Jenis pipa menurut material yang biasa

digunakan terdiri dari :

Material Temperatur Kerja (OC)

Tekanan Kerja (Bar) Nominal

(DN)Besi Tuang (Cast Steel) 300 DN 32 mm

Besi Tuang Modular

(Composite cast iron)≤ 300 PB x DN 2500

Atau DN 250

Campuran Tembaga (composite

copper)≤ 225 PB x DN 2500

- Pipa baja; pipa jenis ini banyak digunakan untuk

instalasi yang dialiri oleh fluida air dan minyak.

Page 2: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

- Pipa tembaga; pipa jenis ini digunakan untuk pipa yang

berdiameter kecil. Pipa tembaga umumnya mudah

dibengkokkan dan tahan terhadap karat.

- Pipa kuningan; pipa jenis ini digunakan pada instalasi

atau alat penukar panas (kalor) dan lain-lain.

- Pipa Plastik; pipa jenis ini mengandung bahan Vynil

Chlorida dan biasanya untuk instalasi yang dialiri oleh

fluida air bertekanan rendah.

Pembagian kelompok kelas pipa menurut rules dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 1 :Kelas material Pipa

Sumber : Germanisc her Lloyd, 2000

9

Page 3: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Dalam bidang perkapalan untuk pipa baja biasanya berupa

baja campuran yang disebut baja carbon dikenal beberapa

jenis sesuai dengan fungsinya atau fluida yang dialirkan

yaitu :

- Pipa baja carbon untuk instalasi umum yang dikenal

dengan istilah SGP

- Pipa baja carbon untuk instalasi bertekanan yang

dikenal dengan istilah STGP

- Pipa baja carbon untuk instalasi bertekanan tinggi

yang dikenal dengan istilah STP

- Pipa baja carbon untuk instalasi bersuhu tinggi yang

dikenal dengan istilah STPT

- Pipa baja carbon dengan pengelasan las busur listrik

yang dikenal dengan istilah STPY

Diameter luar suatu pipa sama ukurannya dengan

diameter nominal. Sedangkan tebal dari pipa, untuk pipa

baja carbon yang digunakan untuk instalasi umum (SGP)

hanya memiliki 1 ketebalan untuk tiap diameter nominal,

tetapi untuk pipa yang lainnya masing-masing memiliki

beberapa menurut nomor schedule (SCH). Mengenai pipa

tembaga, pipa tembaga tanpa kelim dengan tingkat tahan

korosi yang bagus, penghantar panas yang baik dan memiliki

kemampuan kerja yang baik adalah yang umum digunakan.

Salah satu jenisnya adalah pipa tembaga Phosphorous-

dioxided tanpa kelim dan bentuk tabung (C1221T) yang

digunakan untuk alat pemindah kalor (Heat Exchanger) dan

pipa tembaga tanpa kelim TCUT yang digunakan untuk

instalasi pipa control.

Material pipa lainnya seperti tembaga campuran

(copper alloy), seperti Zinc dengan bahan dasar aluminium-

brass (istilah pabriknya albrac atau Yorcalbro, kualitas

10

Page 4: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

keduanya sama) dan pipa nickel dengan bahan utama nickel

tembaga. Kedua material tersebut memiliki kemampuan kerja

yang bagus dan tahan korosi khususnya nickel mempunyai

kualitas yang sangat bagus pada kondisi kerja dengan suhu

dan tekanan tinggi. Pipa aluminium-brass dan cuppronickel

utamanya digunakan untuk instalasi air laut sistem

pendingin. Pipa plastik secara umum dibuat dari bahan

polyvinyl chloride (PVC) yang biasa digunakan untuk

instalasi sanitary pada deck akomodasi.

Beberapa pengelompokan material pipa dan komponen lain

instalasi dapat dilihat pada tabel berikut (lihat tabel

11.2 GL hal. 11-4)

B. PEMILIHAN UKURAN PIPA

Ukuran diameter dalam sebuah pipa ditentukan berdasarkan :

- Jenis fluida yang mengalir di dalam pipa.

- Jumlah volume fluida yang akan dipindahkan.

- Kecepatan aliran dari fluida yang akan

dipindahkan, dimana perlu juga memperhatikan adanya

tekanan akibat gesekan.

- Harga pipa, dimana semakin berat pipa

harganya makin mahal.

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa ;

- makin besar penampang pipa makin tinggi harganya

- makin kecil penampang pipa, makin banyak pipa yang

dibutuhkan, makin banyak pula tempat yang dibutuhkan,

tetapi hal ini memberikan keuntungan karena pada

penginstalasian pipa mudah diselipkan di tempat-tempat

yang tidak terpakai

- makin kecil kec. Aliran fluida dalam pipa, makin kecil

tahanannya. Dan dapat memberikan aliran yang laminer

11

Page 5: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Besarnya diameter dari pipa dapat dihitung dengan formula

sebagai berikut :

d = (m) (1.1)

atau

d = (mm) (1.2)

dimana; d = diameter pipa

Q = debit fluida yang mengalir (m3/s)

v = kecepatan aliran di dalam pipa (m/s)

kecepatan aliran biasanya diasumsikan sebagai berikut :

0,5 - 1 m/s; untuk suction line

1 - 2 m/s; untuk normal pressure

3 m/s atau lebih; untuk tekanan tinggi (higher pressure)

Sedangkan di kapal umumnya kecepatan aliran 122 m/menit.

Tekanan yang hilang akibat gesekan disebabkan oleh panjang

bentangan pipa, getaran di dalam pipa, percabangan pipa,

katup (valve), dan sambungan akibat pengelasan dan sifat-

sifat aliran. Dalam perencanaan sedapat mungkin membuat

sedemikian rupa sehingga aliran fluida di dalam pipa adalah

laminer (arus dimana garis arus sejajar dengan dinding pipa).

Kecepatan aliran fluida untuk setiap sistem instalasi tidak

sama, hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

12

Page 6: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Tabel 2: Disain kec. Fluida pada sistem perpipaan

InstalasiKec. Fluida (fps)

Nominala) Limit

Condensate pump suction 3

Condensate pump discharge 3 8

Condensate drains 0,3 1

Hot-water suction 3

Hot-water discharge 3 8

Feedwater suction 1,3 4

Feedwater discharge 4 10

Cold freshwater suction 3 15

Cold freshwater discharge 5 20

Lube-oil service pump suction 4

Lube-oil discharge 2 6

Heavy-fuel service suction 4

Heavy-fuel service discharge 1,5 6

Heavy-fuel transfer suction 6

Heavy-fuel transfer discharge 2 15

Distillate-fuel suction 2 7

Distillate-fuel discharge 5 12

Hydraulic-oil suction 1,5 8

Hydraulic-oil discharge 8 20

Seawater suction 3 12 b,c

Seawater discharge 5 12 b,c

Steam, high pressure 50 200

Steam exhaust, 215 Psig 75 250

Steam exhaust, haigh vacuum 75 330

a) d adalah diameter dalam pipa dalam satuan

inci

b) 9 fps untuk pipa baja galvanis

c) kec. Air laut pada pipa titanium dan GRP

13

Page 7: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

sumber : Marine Engineering, Books II

C.PEMUAIAN PIPA

Pengaruh panas baik yang berasal dari dalam pipa ataupun

pengaruh lingkungan sekitar pipa dapat menyebabkan pipa

mengalami pemuaian. Pemuaian ini dapat menyebabkan diameter

pipa bertambah besar dan ataupun pertambahan panjang pipa.

D.SAMBUNGAN PIPA

Dalam suatu instalasi pipa, banyak ditemukan sambungan-

sambungan, baik sambungan antara pipa dengan pipa maupun

sambungan pipa dengan peralatan/komponen yang diperlukan

seperti katup (valve), alat instrumentasi, nozel (nozzle)

peralatan ataupun sambungan untuk merubah arah aliran. Sistem

instalasi diatas kapal harus mampu mempertahankan terhadap

getaran dan kelenturan. Sehingga sambungan yang memiliki daya

tahan yang tinggilah yang dipersyaratkan. Beberapa type

sambungan tidak memiliki kekuatan dan daya tahan untuk

digunakan pada lingkungan diatas kapal untuk waktu yang lama

tanpa mengalami kerusakan/kebocoran. Beberapa sambungan yang

sangat bagus meliputi : bolted flens, buttwelded, socket

weld, brazed socket, reinforced branch connection, threaded,

union, coupling, mechanically attached fitting dan bounded

socket untuk bahan plastik dan bahan komposit. Pemilihan

jenis sambungan yang akan digunakan pada sistem pipa

didasarkan pada beberapa faktor meliputi :

- Tekanan- Suhu- Harga- Keselamatan/keamanan- Kondisi lingkungan sekitar- Ukuran pipa- Bahan pipa

14

Page 8: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

- Kemudahan dalam pemeriksaaan- Jaminan kualitas - Ketersediaan komponen tersebut dipasar dan kecocokan

pada ujung pipa- Tingkat kemahiran dari instaler- Batasan yang diberikan oleh badan regulasi, pihak

klasifikasi dan persyaratan pemilik kapal sendiri.

Sebagian besar sistem menggunakan beberapa jenis sambungan

yang berbeda. Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan

beberapa cara antara lain :

Pengelasan (Welded) ; jenis penyambungan dengan las

dipengaruhi oleh material pipa yang akan disambung dan

penggunaannya, misalnya pengelasan untuk bahan stainless

steel menggunakan las busur gas wolfram, dan untuk pipa

baja carbon digunakan las metal. Pada instalasi bersuhu

dan bertekanan tinggi seperti pada instalasi uap utama

pada kapal turbin, instalasi tanpa flens adalah lazim

digunakan tetapi saat ini instalasi tanpa flens selalu

digunakan pada instalasi tekanan rendah dengan maksud

untuk mendapatkan instalasi tanpa flens yang layak atau

pantas. Sambungan yang umum digunakan untuk instalasi

tanpa flens antara lain :

a. Sambungan Buttwelding (fig. 1.4); buttwelding joint

adalah salah satu metode yang digunakan pada

sambungan tanpa flens. Bagian yang disambung dari

pipa yaitu pada masing-masing ujungnya dilas sebagai

ganti dari flens. Tapi metode ini sama sekali tidak

dipakai/diterapkan karena dapat merusak pipa

galvanis, instalasi pipa yang dilapisi. Kemiringan

bagian pipa yang akan dilas dapat dilihat pada

gambar dibawah ini (Fig. 1.4)

15

Page 9: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

(a)

(b)

Gambar 1: Sambungan dengan cara pengelasan

Sumber : Machinery outfitting design manual Vol. 1 Piping System For Diesel Ships.

b. Sleeve Joint (sambungan sleeve); sambungan sleeve

dapat dilihat pada gambar 1.5, cara ini digunakan

pada bagian dimana flens yang digunakan adalah

bentuk konvensional. Ketebalan sleeve T bervariasi

seperti berikut; setara dengan SGP, SCH#40,SCH#80,

dan lain lain sesuai dengan ketebalan pipa . SCH#80

padanan ketebalan [menyangkut] lengan baju biasanya

digunakan dalam rangka memperkecil macam lengan baju

16

Page 10: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Gambar 2 : Sambungan Sleeve

c. Coupling Joint

Ada banyak macam sambungan coupling, kebanyakan

kekedapan terhadap fluida dengan mengencangkan suatu

packing karet elastis dengan suatu “nut” dan di sana

adalah beberapa tindakan balasan melawan terhadap

pipa [yang] jatuh

Gambar 3 : sambungan coupling

Sumber : Marine Engineering

d. Union Joint

sambungan union sebagian besar digunakan untuk

ukuran pipa yang kecil. Ada dua jenis sambungan

jenis ini sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar

1.6 dan gambar 1.7. Salah satu dari jenis ini, untuk

menjamin kekencangan sambungan dengan memasukkan

packing antara badan sambungan dan ujungnya ( gambar

1.6). Sedangkan jenis yang lain untuk menjamin

kekencangan tanpa menggunakan packings antara badan

sambungan dan ujungnya yang berhubungan berbentuk

kerucut dengan sudut masing-masing 37 o atau 90

derajat ( gambar 1,7). [satu/ orang] yang terdahulu

biasanya digunakan untuk 10 kg/cm2 dan di atas

penilaian/beban maksimum. Bahan sambungan Union,

17

Page 11: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

baja digunakan untuk pipa baja dan campuran logam

tembaga untuk pengikatan ke pipa, pengelasan dibuat

untuk pipa baja, tembaga dibuat untuk pipa tembaga.

Material sambungan union ditetapkan di (dalam) JIS

F7436, 7455

Gambar 4 : sambungan union

sumber :Machinery outfitting design manual)

Sambungan las seperti gambar 8a dan 8b (Mar. Eng.)

adalah yang cocok untuk semua tekanan dan suhu diatas

kapal. Sambungan braze seperti gambar 8c mempunyai batas

suhu yang tertinggi tergantung pada meterial pipa dan

brazing metal yang digunakan. Hubungan reinforced branch

seperti gambar 8d perlu ada metode dalam pemasangan

cabang tanpa menggunakan komponen lain, sehingga

pengurangan jumlah sambungan tiap cabang dari menjadi 3

menjadi 2, dan memudahkan dalam penginstalasian cabang

baru pada pipa yang ada. Sambungan ini didisain untuk

mengurangi konsentrasi tegangan yang ada pada cabang dari

kedua pipa untuk hubungan yang tidak diperkuat

(unreinforced connection).

18

Page 12: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Gambar 5 : Jenis-senis sambungan

Sumber : Marine Engineering

Sambungan pipa dengan cara pengelasan dapat

dilakukan dengan :

a. Sambungan langsung (tanpa penguat)

b. Sambungan dengan penguatan

c. Sambungan menggunakan alat penyambung

d. Sambungan pipa cabang dengan menggunakan o’let.

Sambungan langsung (stub in)

Sistem sambungan ini dimana hubungan pipa dengan pipa

dilas secara langsung. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar dibawah ini (buku buku raswari Gb.

1.1 & 1.2 hlm. 2).

19

Page 13: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Sambungan dengan penguatan

Pada sambungan ini, antara pipa dengan yang menggunakan

penguatan yang berupa pelana kuda (saddle). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini (buku

buku raswari Gb. 1.3 & 1.4 hlm. 2)

Sambungan menggunakan alat penyambung (fitting)

Yang dimaksud dengan penyambungan ini adalah

penyambungan pipa dengan pipa menggunakan alat

penyambung, untuk mengubah arah aliran atau memperkecil

jalur pipa seperti : siku (ellbow), Te (tee), pemerkecil

(reducer), kap (cap) dan silang (cross). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gamba dibawah ini (buku buku

raswari Gb. 1.5 s/d 1.12 hlm. 3-5)

Sambungan pipa cabang dengan menggunakan o’let

Dari segi kekuatan dan teknis, sambungan pipa cabang

yang menggunakan o’let lebih kuat dan lebih baik dari

sambungan yang menggunakan penguat seperti pelana

(saddle), dan reinforcement, tetapi dari segi ekonomi

sambungan o’let lebih mahal. Untuk lebih jelasnya model

dari sambungan ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini

(buku buku raswari Gb. 1.13 & 1.17 hlm. 6-7)

Ulir (threaded) ; penyambungan ini digunakan pada pipa

yang bertekanan tidak terlalu tinggi. Sambungan pipa

secara ulir terdiri dari type straight (ulir rata) dan

tapered (ulir tirus/meruncing) seperti pada gambar 5

(Fig. 8e dan 8f) sangat bagus karena dapat dipasang dan

dilepas.

20

Page 14: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Bagaimanapun dibandingkan dengan jenis sambungan lain,

sambungan ulir cenderung lebih mudah mengalami karat

pada celah ulir dan kebocoran pada daerah ulir dan

berkurangnya kekuatan mekaniknya. Sehingga AL AS untuk

sambungan type ini hanya digunakan untuk ukuran pipa

yang kecil dan tidak vital serta bukan fluida yang

berbahaya. Umumnya penyambungan pipa dengan sambungan

ulir digunakan pada pipa dengan diameter dibawah 2 inci.

Hal ini juga berlaku untuk kapal-kapal niaga. Kebocoran

pada sambungan ini dapat dicegah dengan menggunakan

gasket tape pipe. Selain itu, sambungan union (union

joint) seperti pada gambar 8g didisain untuk mengatasi

kelemahan pada sambungan ulir dengan memberikan kekuatan

mekanik yang lebih besar dan membuatkan cincin O ring,

jika diperlukan untuk mengisolasi ulir dari sistem

fluida, yang mana tetap memberikan kemudahan dalam

pemasangannya dan pelepasannya. Sambungan yang lainnya

adalah dengan sambungan kopling (coupling). Sambungan

kopling dibuat dalam banyak macam dan gambar 8h adalah

salah satu contohnya, harganya tidak terlalu mahal,

mudah dalam pemasangan/perakitan tanpa dilakukan

pengerjaan panas terlebih dahulu. Beberapa bentuk

kopling yang tidak dipasang secara langsung kepada pipa

tidak mempertimbangkan perlindungan terhadap separasi

dalam kaitan dengan getaran, pergerakan yang berkenaan

dengan panas, dan lenturan kapal. Beberapa bentuk

memerlukan suatu gland packing atau segel lain untuk

mencegah kebocoran. Sambungan Kopling diijinkan pada

kapal komersil untuk penggunaan yang spesifik tunduk

kepada prosedur instalasi khusus untuk memastikan

21

Page 15: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

sambungan tersebut tidak akan lepas. Sambungan ini

biasanya tidak diijinkan pada kapal angkatan laut AS.

Flens (flange) ; Pipa sesuai dengan panjangnya

dihubungkan dengan flens untuk pipa baja. Flens baja

dibentuk dengan las bubut, ulir atau menambah pipa.

Dimana kedua ujung pipa yang akan disambung dipasang

flens kemudian diikat dengan baut (bolt). Flens pipa

dikelompokkan menurut besarnya tekanan yang disesuaikan

dengan tekanan kerja maksimum ataupun diatasnya. Tetapi

tekanan kerja maksimum pada uap, udara kompresi,

udara/gas, air, minyak dan lain-lain, instalasi pipa

disesuaikan dengan besarnya tekanan dan kondisi fluida.

Batas maksimum tekanan kerja untuk material flens,

kondisi dari fluida secara khusus dapat dilihat pada JIS

B 2201 atau juga BS 10. Flens pipa secara umum

dikelompok menjadi beberapa macam menurut cara

penyambungan dan type dari permukaan flens. Berikut ini

diperlihatkan flens yang umum digunakan :

a. Welded neck flange

Welded neck flange adalah flens yang ujungnya dilas

pada pipa dan berbentuk kerucut tipis untuk

penguatan. Type flens seperti ini memiliki keamanan

konstruksi yang lebih baik dan cocok untuk tekanan

tinggi, suhu tinggi dan suhu yang rendah. Adapun

gambar flens ini sebagai berikut : (see Fig. 1.1).

22

Page 16: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Gambar : Jenis-jenis sambungan Flens

b. Slip-on welded flanges

Pada slip-on welded flens, pipa dimasukkan ke plate

flens dan dilas tipis pada kedua sisi dari flens dan

cocok untuk instalasi dengan tekanan dari rendah

sampai dengan tekanan sedang. (see Fig. 1.2)

c. Composite Flens

Flens composite yang digunakan pada instalasi pipa

copper atau paduan copper dengan diameter ≤ 50 mm

atau lebih sesuai ketentuan yang ada. (see fig. 1.3).

Sebagai contoh misalnya bagian dalam flens

menggunakan cast branze sedangkan bagian luar flens

menggunakan baja lunak.

Gambar : Sambungan Flange material campuran.

23

Page 17: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Untuk sambungan pipa dengan menggunakan flens, menurut

pihak klasifikasi sambungan flens ini terbagi menjadi

beberapa type sebagaimana pada gambar dibawah ini :

Gambar : Type-type flens

Sumber : Germanischers Lloyd

24

Page 18: BAB II Pipa n Sambungan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

DAFTAR PUSTAKA :

1. Germanischers Lloyd; [1998]; “Rules for Classification and Construction Ship Technology”; Germanischer Lloyd; Hamburg.

2. Harrington, Roy L.; [1992]; “Marine Engineering”; SNAME; New York.

3. Raswari; [1987]; “Perencanaan dan Penggambaran Sistem Perpipaan”; Universitas Indonesia Press; Jakarta

4. The Marine Engineering Society In Japan; [1982]; “Machinery Outfitting Design Manual, Vol. 1. Piping System for Diesel Ships”; The Marine Engineering Society In Japan; Jepang

25