bab ii perihal orang-orang - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/611/bab 2...

7

Click here to load reader

Upload: phamque

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PERIHAL ORANG-ORANG - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/611/bab 2 hukum maritim.pdf · Keagenan Kapal. Setiap kapal yang masuk pelabuhan harus mempunyai

BAB II

PERIHAL ORANG-ORANG

• *Untuk pengurus kapal berkaitan erat dengan Badan Hukum atu orang seperti

dibawah ini:

A. Pengusaha Kapal/Pemilik Kapal.

1. Nakhoda

2. Awak Kapal

3. Umum.

PENGUSAHA KAPAL /PEMILIK KAPAL

Pengusaha kapal adalah seseorang yang memakai sebuah kapal guna pelayaran

dilaut baik dikemudikan sendiri atau menyewa seorang Nakhoda yang bekerja padanya

Badan Hukum yang mengusahakan pengangkutan dilaut disebut Perusahaan

Pelayaran.Perusahaan Pelayaran pada umumnya dikelola oleh seorang atau beberapa

orang usahawan.Usahawan inilah sebagai Pengusaha Kapal atau mungkin sekali gus

sebagai pemilik kapal.Tetapi ini tidaklah mutlak karena kadang-kadang Pemilik

bukannya yang mengusahakan kapal.Dia menyewakan kapalnya kepada usahawan

yang kita sebut Pengusaha.

• Nakhoda adalah salah seorang dari Awak Kapal yang menjadi pemimpi tertinggi

di kapal dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan. (UU 17/2008 ttg Pelayaran)

• Nakhoda adalah pemimpin diatas kapal (KUHD pasal 341)

• Nakhoda untuk kapal motor ukuran GT 35 atau lebih memiliki wewenang

penegakan hukum serta bertanggung jawab atas keselamatan,keamanan,dan

ketertiban kapal,pelayar dan barang muatan (UU 17/2008 ps.137(1) )

• Nakhoda untu kapal motor kurang dari GT 35 dan untuk kapal tradisional ukuran

kurang dari GT 105 dengan konstruksi sederhana yang berlayar di perairan

terbatas bertanggung jawab atas keselamatan,keamanan dan ketertiban

kapal,pelayar dan barang muatan (UU 17/2008 ps.137 (2) )

• Nakhoda tidak bertangggung jawab terhadap keabsahan atau kebenaran materiil

dokumen muatan kapal.(UU 17/2008 ps.137 (3) ).

• Nakhoda wajib menolak dan memberitahukan kepada instansi yang berwenagn

apabila mengetahui muatan yang diangkut tidak sesuai dengan dokumen

muatan.(UU 17/2008 ps.137 (4).Selain kewengan tersebut diatas Nakhoda untuk

kapal ukuran Gt 35 atau lebih diberi tugas dan kewenangan khusus yaitu :

• a.membuat catatan setiap kelahiran

• b.membuat catatan setiap kematian dan

• c.menyaksikan dan mencatat surat wasiat.

Page 2: BAB II PERIHAL ORANG-ORANG - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/611/bab 2 hukum maritim.pdf · Keagenan Kapal. Setiap kapal yang masuk pelabuhan harus mempunyai

Jadi secara umum Nakhoda menjabat sebagai:

1.Pemimpin kapal

2.pemegang kewibawaan umum ditas kapal.

3.Penrgak hukum diatas kapal

4.Pegawai Pencatatan sipil

5.Notaris.

Penjelasan :

Sebagai Pemimpin kapal berarti :

a. Mampu membawa kapal ketempat tujuan dengan selamat

b. Mampu mengurus kapal,muatan dan penumpang.

c. Mampu memelihara kapalnya agar selalu laik laut

d. Mampu dan mengrti mengelola tertib adminstrasi kapal.

Sebagai Pemegang Kewibawaan Umum berarti:

1. Berwibawa terhadap semua orang yang ada diatas kapal demi keselamatan

hidup di laut

2. Berwibawa menegakkan kedisplinan diatas kapal.

Sebagai Penegak Hukum diatas kapal berarti:

1. Mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat prose verbal

2. Menyita barang-barang sebagai barang bukti.

3. Mendengar dari tersangka dan saksi

4. Mengamankan tersangka.

5. Menyerahkan barang bukti ,berkas pemeriksaan dan tersangka kepada yang

berwajib setibanya kapal di pelabuhan.

Selaku pejabat pencatatan sipil diatas kapal:

a) Membuat akte kelahiran dan mencatat dalam buku harian kapal. Dalam waktu 24

jam dengan 2 orang saksi’

b) Membuat akte kematian dalam jangka waktu 24 jam bila ada yang meninggal

dikapal.

5. Selaku Notaris dikapal:

a) Membuat akte wasiat seseorang diatas kapal dengan disaksikan 2 orang

saksi.Surat wasiat tsb hanya berlaku selama 6 bulan.

b) Membuat akte perjanjian antara pelayar yang berada dikapal. Juga dengan 2

orang saksi.

Kewajiban-kewajiban Nakhoda.:

a. Kewajiban terhadap Pengusaha Kapal

b. Kewajiban terdap Kapal dan Awak Kapal

Page 3: BAB II PERIHAL ORANG-ORANG - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/611/bab 2 hukum maritim.pdf · Keagenan Kapal. Setiap kapal yang masuk pelabuhan harus mempunyai

c. Kewajiban terhadap umum.

Kewajiban terhadap Pengusaha Kapal.

Hubungan antara Nakhoda dan Pengusaha Kapal ditetapkan dalam

Perjanjian Keraja Laut dan ketentuan lain yang diatur dalam perundang-

undangan. Contoh:

1. Nakhoda wajib mengatur awak kapal,melaksanakan dinas awak kapal dan

mengurus segala sesuatu mengenai muat bongkar.

2. Ditempat dimana pengusaha kapal tidak memiliki perwakilan, Nakhoda

berwenang untuk memperlengkapi kapalnya.

3. Selama dalam playaran nakhoda wajib terus menerus memberitahukan tentang

segala hal mengenai kapalnya dan muatannya.

4. Nakhoda tidak boleh melampaui batas kekuasaannya.Jika hal ini terjadi,maka

dia pribadi terikat oleh tindakannya.segala kerugian yang derita orang lain

sebagai akibat tindakannya harus diganti olehnya sendiri.

5. Diluar wilayah Indonesia:

A. Nakhoda berwenang mewakili pengusaha kapal,selaku penggugat ataupun

tergugat dimuka pengadilan tentang segala urusan yang menyangkut

kapalnya.

B. Nakhoda mewakili pengusaha kapal untuk prbaikan-perbaikan dalam

keadaan memaksa

C. Nakhoda mempertanggung jawabkan keuangan,apabila pelu dapat

meminjam demi kelancaran pelayaran.

D. Keawajiban terhadap kapal dan awak kapalnya.

Terhadap kapal:

1. Nakhoda bertanggung jawab terhadap laiklautnya

kapal.

2. Pemeliharaan dan kelancaran kapalnya

Terhadap awak kapal:

3. Selama pelayaran Nakhoda mewakili pengusaha

kapal membuat Perjanjian Kerja Laut dengan

anak Buah Kapal yang bekerja padanya.

4. Nakhoda menentukan peraturan-peraturan mengenai hubungan kerja

antara Perwira yang satu dengan lainnya atau antara awak kapal lainnya.

Kewajiban terhadap umum

Yang dimaksud umum disini berarti:

1. Syahbandar

2. Pemilik muatan

3. Penumpang

4. Bea Cukai

Page 4: BAB II PERIHAL ORANG-ORANG - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/611/bab 2 hukum maritim.pdf · Keagenan Kapal. Setiap kapal yang masuk pelabuhan harus mempunyai

5. Kesehatan Pelabuhan

Kewajiban selama dalam pelayaran:

1. Dimana saja menurut undang undang kebiasaan ataupun demi

keselamatan

Nakhoda wajib memakai Pandu.

2. Pada waktu berlayar atau bahaya mengancam Nakhoda tidak boleh

meninggalkan kapal kecuali dalam keadaan darurat mengancam

dirinya.

3. Nakhoda wajib menyelenggarakan Buku Harian Kapal dan

mengisinya sesuai peraturan yang ada.

4. Nakhoda diberi kebebasan untuk menerima nasehat /pertimbangan

dari dewan kapal atau Perwira kapal dan dicatat dalam buku harian.

5. Kalau ada kejadian penting Nakhoda dapat membuat Kisah Kapal

dgn diketahui oleh Syahbandar atau Notaris.

6. Nakhoda berhak membuang atau memakai perlengkapan kapal atau

sebagian muatan demi menyelamatkan kapal dan pelayaran.

7. Dalam pelayaran Nakhoda berhak memakai

bahan makanan milik penumpang dan menggantinya setibanya di

pelabuhan

8. Nakhoda tidak boleh menyimpang dari tujuan haluannya kecuali untuk

menolong jiwa manusia

9. Nakhoda tidak boleh membawa barang-barang untuk keperluan

sendiri kecuali telah mendapat persetujuaan dari pengusaha kapal.

10. Nakhoda wajib menyimpan surat-surat kapal selama dalam pelayaran

dan menyerahkan kepada syahbandar setibanya di pelabuhan.

11. Nakhoda wajib memberi pertolongan kepada orang-orang yang dalam

bahaya dilaut

12. Atas permintaan Perwakilan RI diluar negeri Nakhoda wajib

membawa WNI yang terlantar diluar negeri.

Hubungan antara Nakhoda dan pemilik muatan:

1. Apabla kapal ditahan atau disita Nakhoda wajib memberi tahukan

kepada pemilik muatan melalui pengusaha kapal.

2. Selama pelayaran wajib menjaga kepentingan pemilik muatan dan

bertindak dalam batas-batas keperluan.

Page 5: BAB II PERIHAL ORANG-ORANG - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/611/bab 2 hukum maritim.pdf · Keagenan Kapal. Setiap kapal yang masuk pelabuhan harus mempunyai

Hubungan antara Nakhoda dan pemilik muatan:

1. Nakhoda wajib menjaga keselamatan dan keamanan penumpang sejak naik

dikapal sampai turun dari kapal.

2. Apabila karena keadaan setempat kapalnya tidak dapat mencapai tujua,maka

Nakhoda wajib memberikan alat pengangkut lain supaya para penumpang

dapat sampai ditempat yang dituju sesuai perjanjian.

3. Penumpang berhak mendapatkan tiket apabila telah membayar biaya

perjalanan, Hak dan kewajiban para penumpang telah dtentukan oleh sarat-

sarat yang tercantum dalam tiket

4. Seorang penumpang yang meninggal dunia dalam pelayaran atau sakit dan

terpaksa meninggalkan kapal, bila timbul perselisihan akan diputuskan oleh

pengadilan.

5. Nakhoda wajib menjaga barang-barang milik penumpang yang meninggal

dikapal untuk diserahkan kepada keluarganya di pelabuhan tujuan.

Instansi-instansi yang ada hubungannya dengan pengoperasian kapal:

1.Kesyahbandaran.

Syahbandar adalah pejabat pemerintah di pelabuhan yang diangkat oleh

Menteri dan mempunyai kewenangan tertinggi untuk menjalankan dan melakukan

pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan

untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran.

6. Menurut UU No.17/2008 tugas Syahbandar :

A. mengawasi kelaiklautan kapal,keselamatan keamanan dan ketertiban di

pelabuhan

B. .mengawasi tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur pelayaran

C. .mengawasi kegiatan alih muat di perairan pelabuhan

D. .mengawasi kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air

E. mengawasi kegiatan penundaan kapal.mengawasi pemanduan

F. .mengawasi bongkar muat barang berbahaya

G. mengwasi pengisian bahan bakar.

H. Mengawasi ketertiban embarksi dan debarkasi penumpang.

I. Mengawasi pengerukan dan reklamasi

J. Mengawasi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan

K. Melaksanakan bantuan SAR

L. Memimpin penanggulangan pencemaran dan pemadaman kebakaran di

pelabuhan

Page 6: BAB II PERIHAL ORANG-ORANG - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/611/bab 2 hukum maritim.pdf · Keagenan Kapal. Setiap kapal yang masuk pelabuhan harus mempunyai

M. Melaksanakan pengawasan perlindungan lingkungan

Kewenangan Syahbandar:

1.Mengkoordinasikan seluruh kegiatan di pelabuhan

2. Memeriksa dan menyimpan surat dan dokumen dan warta kapal.

3. Melakukan pemeriksaan kapal.

4. Menerbitkan Surat Persetujuan berlayar

5. Melakukan pemeriksaan kcelakaan kapal

6 Menahan kapal atas perintah pengadilan

7. Melaksanakan sijil awak kapal,

1. Kesehatan Pelabuhan bertugas mengawasi kesehatan kapal-kapal yang

masuk pelabuhan guna mencegah masuknya penyakit menular ke wilayah

Indonesia.Instansi dikenal juga dengan nama kantor karantina manusia.

2. Immigrasi

Instansi ini bertugas mengawasi oarang asing yang masuk ke wilayah

Indonesia dan orang Indonesia yang bepergian ke luar Negeri

3. Bea Cukai.

Instansi ini bertugas mengawasi masuk keluarnya barang-barang ke wilayah

pabean Indonesia’

4. Pengelola Pelabuhan

Di ndonesia Pelabuhan yang diusahakan dikelola oleh PT Pelabuhan

Indonesia.Instansi bertugas menyediakan jasa pelayanan untuk kapal kapal

yang masuk pelabuhan seperti tempat berlabuh,tempat sandar,fasilitas muat

bongkar,pergudangan,air tawar,pemanduan,kapal tunda d.l.l

5. Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran adalah sebuah instansi yang berada dibawah

Departemen Perhubungan yang mempunyai wewenang sebagai berikut:

A. Menyelidiki sebab-sebab kecelakaan kapal.

B. Kesakahan-kesalahan yang terjadi dari mereka yang bersangkutan

dengan kecelakaan kapal.

C. Memberikan hukuman administratif terhadap

Nakhoda dan Perwira yang dianggap bersalah dalam kecelakaan kapal.

8. Keagenan Kapal.

Setiap kapal yang masuk pelabuhan harus mempunyai agen yang mengurus semua

keperluan kapal tersebut selama berada di pelabuhan. Keagenan dapat dipegang oleh

Page 7: BAB II PERIHAL ORANG-ORANG - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/611/bab 2 hukum maritim.pdf · Keagenan Kapal. Setiap kapal yang masuk pelabuhan harus mempunyai

Cabang Perusahaan sendiri atau menunjuk perusahaan lain untuk bertindak selaku

agen.

9. Tugas Mandiri

1. Jelaskan pengertian dari Syahbandar ?

2. Jelaskan pengertian dari Mahkamah Pelayaran dan sebutkan wewenangnyaa?

3. Jelaskan pelaksanaan dari Sijil Awak Kapal ?

4. Jelaskan pengertian dari Nahkoda menurut undang undang UU 17/2008 ttg

Pelayaran)??

5. Jelaskan keagenaan Kapal ??

6. Jelaskan tanggung jawab Nahkoda diatas kapal ?

7. Sebutkan dan jelaskan tanggung jawab nahkoda terhadap pemilik kapal ??

8. Jelaskan apa yang dimaksud Bea Cukai ???

9. Jelaskan wewenang dari Syahbandar ??

10. Apa yang anda ketahui Awak kapal ??