bab ii : pendekatan apresiasi sastra … · web viewpare ela parasa diri pang bao angin yam...

36
PENDEKATAN APRESIASI SASTRA SAMAWA 1.1 Pendekatan Apresiasi Lawas Pendekatan dalam apresiasi sastra dapat ditentukan oleh tujuan terhadap apa yang akan diapresiasikan dalam teks sastra tersebut. Pendekatan apresiasi sastra terproses lewat kegiatan memahami atau memaknai sebuah karya sastra. Proses memahami atau memaknai suatu karya sastra dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain : 1.1.1. Pendekatan Parafrase Pendekatan parafrase adalah proses pendekatan apresiasi karya sastra dengan menyederhanakan kata atau kalimat dalam karya sastra sehingga dapat lebih mudah dipahami. Pendekatan parafrase dapat juga dilakukan dengan cara mengubah bentuk suatu karya sastra ke dalam bentuk paragraf dengan mengungkapkan kembali gagasan paragraf dengan kata-kata atau kalimat yang berbeda. Dasar – dasar pendekatan parafrase : a. Gagasan yang sama dapat disampaikan dengan cara yang berbeda b. Penggunaan simbol-simbol yang konotatif dalam karya sastra c. Kata-kata dan kalimat dalam karya sastra banyak yang mengalami pelepasan Contoh : Na jina rampak beling no Kau kemang tanda balit Biasa gugir no balit Parafrase : Na jina rampak mu beling no, kudrat kau nan sawai biasa rusak no poka jangka. Kata Konotasi : * Kemang : Bunga ( simbol bunga biasanya diibaratkan dengan wanita) * Tanda balit : Tanda musim panas * Kemang tanda balit : Bunga pada musim panas, dimana masa suburnya hampir sirna atau hilang. * Biasa gugir no balit : Biasanya gugur atau mati sebelum dipetik.

Upload: lamtruc

Post on 08-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

PENDEKATAN APRESIASI SASTRA SAMAWA1.1 Pendekatan Apresiasi LawasPendekatan dalam apresiasi sastra dapat ditentukan oleh tujuan terhadap apa yang

akan diapresiasikan dalam teks sastra tersebut. Pendekatan apresiasi sastra terproses lewat kegiatan memahami atau memaknai sebuah karya sastra. Proses memahami atau memaknai suatu karya sastra dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain :

1.1.1. Pendekatan ParafrasePendekatan parafrase adalah proses pendekatan apresiasi karya sastra dengan

menyederhanakan kata atau kalimat dalam karya sastra sehingga dapat lebih mudah dipahami. Pendekatan parafrase dapat juga dilakukan dengan cara mengubah bentuk suatu karya sastra ke dalam bentuk paragraf dengan mengungkapkan kembali gagasan paragraf dengan kata-kata atau kalimat yang berbeda.

Dasar – dasar pendekatan parafrase :a. Gagasan yang sama dapat disampaikan dengan cara yang berbedab. Penggunaan simbol-simbol yang konotatif dalam karya sastrac. Kata-kata dan kalimat dalam karya sastra banyak yang mengalami pelepasanContoh :

Na jina rampak beling noKau kemang tanda balitBiasa gugir no balit

Parafrase :Na jina rampak mu beling no, kudrat kau nan sawai biasa rusak no poka jangka.Kata Konotasi :* Kemang : Bunga ( simbol bunga biasanya diibaratkan dengan wanita)* Tanda balit : Tanda musim panas* Kemang tanda balit : Bunga pada musim panas, dimana masa suburnya hampir sirna atau hilang.* Biasa gugir no balit : Biasanya gugur atau mati sebelum dipetik.Jadi kemang tanda balit dan gugir no balit dapat diartikan seperti seorang wanita (gadis) yang sudah melampaui masa produktifnya.

Makna Lawas : Janganlah terlalu mudah dan cepat menolak cintanya laki-laki karena sesungguhnya kudrat wanita tercipta untuk laki-laki, apalagi usianya yang sudah agak tua ( menjelang masa nonproduktif).

Ku tokal ling boa lawangKu tulang olat saminsiRenung kayu rapang kau

Parafrase : Ku tokal pang boa lawang, ku coba mo samolang mata, ku gita tu sawai balong jenang (rupa).

Kata konotasi : Renung kayu rapang kau* Renung : Pohon kapas yang sangat indah bentuknya* Kayu : Kayu ( pohon )* Renung kau rapang kau : Seorang wanita yang memiliki bentuk fisik yang sangat sempurna.

Makna :Seorang laki-laki yang melihat wanita yang memiliki bentuk fisik sangat indah.

Page 2: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Apa ampo ya mu buyaBuin ada dalam baleBosan mu jarip mu paning

Parafra : Apa ampo ya mu buya, sarea rasate boe mo ada pang ta, kaleng mu guna bae si.

Kata Konotasi : 1. Buin ada dalam bale 2. Bosan mu jarip mu paning

* Buin : Sumur kecil yang melambangkan kemakmuran, kesejahteraan dan kekayaan.

* Bale : Rumah* Buin dalam bale : Menggambarkan kemakmuran, kesejahteraan dan kekayaan yang dimiliki sebuah keluarga.* Bosan mu jarip mu paning : Kekayaan tersebut dapat digunakan atau dimanfaatkan sepuas-puasnya.

Makna : Apalagi yang kita butuhkan atau inginkan, semuanya sudah ada dan terpenuhi, tinggal kita menggunakan sesuai dengan kehendak dan kebutuhan kita.

1.1.2. Pendekatan EmotifPendekatan emotif adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara

menemukan unsur- unsur yang mengajuk emosi dan perasaan pembaca.Dasar- dasar pendekatan emotif :1. Karya sastra hadir untuk dinikmati, memberi hiburan dan kesenangan2. Menemukan wujud keindahan dalam karya sastraPendekatan emotif dapat diterapkan untuk mengapresiasi lawas yakni dengan

menemukan kata-kata atau kalimat – kalimat yang dapat membangkitkan emosi dan perasaan pembaca. Pada lawas, kata- kata atau kalimat-kalimat yang mengajuk emosi umumnya berada pada baris kedua dan ketiga dari struktur lawas tersebut.

ContohSai sate nyaman mateLaga mo rembit sambayangLema nyaman nyawa lalo

Dalam lawas di atas, kata atau kalimat yang menggugah emosi berada pada baris kedua dan ketiga yakni “Laga mo rembit sambayang” dan “Lema nyaman nyawa lalo”. Kata atau kalimat “Lema mo rembit sambayang” menggungkapkan makna “mari mendirikan atau melaksanakan sholat”, sedangkan “ Lema nyaman nyawa lalo” bermakna agar nyawa atau roh mudah terlepas dari raga pada saat menghadapi sakratul maut nantinya.

Jadi makna dari lawas di atas adalah siapa saja yang mengharapkan kematian dan ridho Allah swt maka marilah mendirikan dan melaksanakan sholat agar nyawa (roh) kita mudah terlepas dan mendapat tempat yang layak di sisi Allah swt.

Niat ku rabale paraBuya senap nyaman ateAnak sholeh jadi amal

Kalimat yang menggugah emosi pada lawas di atas yakni “Buya senap nyaman ate” yang berarti mencari ketenteraman hati dan “Anak sholeh jadi amal” berarti anak yang sholeh akan menjadi amal bagi kedua orang tuanya. Jadi makna keseluruhan lawas di atas adalah bahwa niat utama orang berkeluarga untuk

Page 3: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

mencari kebahagian dan ketentraman hati serta memperoleh keturunan yang sholeh dan soleha dunia dan akhirat.

Ma tu kenang tanang tendrangTurit palajar tu lokaInsyaallah bahagia

Kalimat yang mengajuk emosi pada lawas di atas “ Turit Palajar Tu Loka” yang berarti mengikuti, mendengarkan dan melaksanakan nasihat orang tua, Insyaallah bahagia dunia akhirat. Jadi makna lawas di atas adalah marilah kita berpikir dengan jernih untuk mengikuti, mendengarkan dan melaksanakan nasihat dari orang tua maka insyaallah kita akan hidup bahagia dunia akhirat.

1.1.3. Pendekatan analisisPendekatan analisis adalah pendekatan apresiasi karya sastra demgam cara

membedah dan memahami unsur-unsur atau elemen-elemen yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur yang membangun karya sastra terbagi atas dua yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrensik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk karya sastra dari dalam karya itu sendiri seperti tema, alur, amanat, bahasa, setting dan sebagainya. Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar karya karya sastra tersebut seperti latar belakang pengarang, politik, budaya, agama, dan debagainya.

Dasar - dasar pendekatan analisis1. Karya sastra terbentuk dari unsur-unsur2. Setiap elemen mempunyai fungsinya sendiri dalam suatu karya sastra3. Elemen-elemen dalam suatu karya sastra harus disikapi sebagai satu kesatuanContoh :

Ka mu ete anak tau → sebab, tujuanNa rapang kembo parana → akibat, syaratBilu sendi kena mangkar → akibat, syarat

Struktur lawas di atas terdiri atas tiga baris. Umumnya pada lawas baris pertama mengandung makna denotasi dan merupakan sebab sedangkan pada baris kedua dan ketiga mengandung makna konotasi dan merupakan akibat atau syarat (perumpamaan atau simbolis). Namun ketiga baris tersebut merupakan bagian isi dari keseluruhan makna lawas.

Pendekatan analisis merupakan pendekatan apresiasi suatu karya sastra dengan cara memahami, mendalami unsur-unsur yang membentuk karya sastra tersebut seperti :

1. Makna lawas → makna lawas di atas adalah seorang suami yang baik dan bertanggung jawab ialah seorang yang dapat menjaga dan melindunggi istrinya. Janganlah ringan tangan hanya karena kesalahan-kesalahan kecil yang diperbuat oleh istri.

2. Pesan Lawas → pesan dalam lawas umumnya tersirat pada baris kedua dan ketiga yakni sayangi dan hargailah istrimu seperti engkau menghargai dan menyayangi dirimu sendiri atau janganlah kau samakan istrimu seperti kerbau kerapan, salah sedikit langsung dipukul.

3. Tema lawas → tema lawas di atas adalah “ Sikap suami terhadap istri”Sai sate nyaman telas → sebab, tujuanLaga baguru pangeto → akibat, syaratLema salamat parana → akibat, syarat

Page 4: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Lawas di atas mengusung tema yang sangat mendalam yakni pendidikan atau menuntut ilmu. Tema tersebut tersirat pada baris kedua “Laga baguru pangeto” yang berarti marilah menuntut ilmu, kemudian didukung oleh baris pertama dan ketiga yang merupakan dampak dari menuntut ilmu yakni mencapai ketenteraman dan kesejahteraan hidup dunia dan akhirat.

Selain tema, makna yang terkandung dalam lawas di atas juga sangat mendalam. Pengarang dengan kata-katanya yang singkat dan padat dapat menyampaikan makna yang sangat luas. Diantaranya bahwa siapa-siapa yang ingin mendapat kenyamanan, kemakmuran, ketentraman, kesejahteraan dan keselamatan dunia dan akhirat maka tuntutlah ilmu setinggi mungkin.

Penggunaan bahasa yang khas dan lugas pada lawas tersebut juga seolah-olah mempertegas amanat atau pesan kepada pembaca agar dapat menuntut ilmu setinggi mungkin.

1.1.4. Pendekatan sosiopsikologisPendekatan sosiopsikologis merupakan pendekatan :a. Berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaya pada saat karya

sastra diciptakanb. Berusaha memahami latar belakang kehidupan masyarakat pada saat karya

sastra diciptakanc. Berusaha memahami sikap pengarang terhadap lingkungannya ataupun zaman

saat karya sastra diciptakan.Dasar pendekatan sosiopsikologis adalah karya sastra tidak dapat dipahami secara

lengkap apabila terpisah dari lingkungan atau kebudayaannya.Contoh :

O sarea rama peno Adat sapuan baradatMa tu tutir ka budaya Katawa rena mupakatLuk pola tau samawa Boat rea bau angkat

Sapuan ana gilae Tau sawai batemanPeno ragi peno macam Tau salaki batepongLuk cara saling sakiki Nan cara tu samawa

Boat sapuan samawaRabangkat rena raboatPola we gila tu tani

Lawas merupakan salah satu bentuk karya sastra Sumbawa yang bersifat anonim yang tersebar dan berkembang dari mulut ke mulut masyarakat pemakainya. Melalui lawas masyarakat Sumbawa menyampaikan dan mengungkapkan maksud, tujuan dan sikap terhadap suatu objek atau masalah. rasa sedih, gembira, suka, ataupun duka dapat juga diungkapkan melalui lawas.

Lawas di atas merupakan suatu rangkaian yang menggambarkan tentang budaya masyarakat Sumbawa dalam bidang pertanian dan kemasyarakatan. Bertani merupakan mata pencaharian umunnya masyarakat Sumbawa. Dalam bidang pertanian masyarakat Sumbawa adalah masyarakat yang memilki sikap tolong menolong, gotong royong dan pekerja keras. Hal ini tergambar dalam lawas pertama dan kedua.

Sapuan ana gilae

Page 5: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Peno ragi peno macamLuk cara saling sakiki

Budaya tolong menolong dan gotong royong dari dahulu hingga sekarang sudah terpatri dalam diri masyarakat Sumbawa. Banyak cara dan bentuk masyarakat Sumbawa dalam mengaplikasikan sikap tolong menolong. Dalam bidang pertanian dikenal dengan istilah “Barajak” atau “Basiru” yang dilakukan pada saat membajak sawah, menanam padi maupun pada saat panen atau kegiatan-kegiatan sejenis lainnya.

Boat sapuan anaRabangkat rena raboatPola we gila tu tani

Dalam bidang pertanian, masyarakat Sumbawa adalah pekerja keras, ulet dan tekun. Para petani dapat mengerjakan pekerjaan dalam satu waktu secara bersamaan “ sambil menyelam minum air” seperti tertuang dalam lawas “ Rabangkat rena raboat” membuat pematang sambil membajak sawah.

Adat sapuan baradatKatawa rena mupakatBoat rea bau angkat

Lawas di atas menggambarkan kepada kita bahwa selain tolong menolong, masyarakat Sumbawa juga mengenal azas musyawarah untuk mufakat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Sumbawa sangat menghargai pendapat dan perbedaan pendapat antar sesama sesuai dengan bunyi lawas “ Katawa rena mufakat”, “Boat rea bau angkat”, berarti sambil bergurau, santai dan tertawa kata mufakat dapat tercapai untuk menyelesaikan masalah sebesar apapun.

Tau sawai batemanTau salaki batepongNan luk carat au Samawa

Lawas tersebut menggambarkan tata cara berpakaian masyarakat Sumbawa yakni bahwa perempuan dan laki-laki menggunakan sarung yang menandakan kesopanan dalam berpakaian.

Basukat tau Samawa Mula ano tama mo boat

Samula kaling bajajak Pangantan maris tu bada

Tendris lalo bakatoan Teris ya satama kengkam

Katoan no ko purang lin Kareng nyorong sia e

Samanta ko tu basempu Lalo antat soan lemar

Lema nyaman saling jatu I mung ke sarea riri

Bendru mole bakatoan Nyorong iring ke rabana

Page 6: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Saleng jatu mo tu loka Kemas kemo tu barantat

Luk sasopo karante Nan nya adat tau Samawa

Benru sopo mo karante Jira nyorong sia e

Kareng lalo mo saputis Pangantan teris tu odak

Saputis luk bowat iwit Bacaya mara bulan les

Bendru jira mo saputis Dapat mo leng ada wajip

Ada mo waya tu boat Penghulu datang basanika

Pangantan kemas kamoyang Nan palajar Rasulullah

Benru waya mo basaiEte tokal bo kawadeImung ke kemas kamoyang

Tata cara upacara perkawinan dalam masyarakat Sumbawa tergambar dalam lawas di atas. Lawas di atas merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan proses upacara perkawinan masyarakat Sumbawa dimulai dari “ Bajajak” (menjajaki), kemudian “Bakatoan” (melamar), setelah lamaran dari pihak laki-laki diterima, kemudian “basaputis” (bermufakat mengenai biaya upacara perkawinan antar kedua belah pihak), kemudian dilanjutkan dengan “Nyorong” (penyerahan mahar dari pihak laki-laki ke pihak perempuan), “Nikah” (ijab kabul), dan “ Basai” (upacara resepsi).

Berdasarkan lawas – lawas di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Sumbawa adalah masyarakat :

a. Memiliki pola pikir ilmiah dan teliti, hal ini tergambar dari proses-proses perkawinan dimana sebelum mengambil keputusan terlebih dahulu meneliti dan menjajaki objeknya.

b. Masyarakat Sumbawa adalah masyarakat yang menghargai sesama dan menjunjung tinggi sikap kebersamaan dan gotong royong

c. Masyarakat Sumbawa adalah masyarakat yang menjunjung tinggi azas musyawarah untuk mufakat.

1.1.5. Pendekatan didaktisPendekatan didaktis adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara

memahami gagasan, tanggapan evaluatif dan sikap pengarang terhadap kehidupan.Sai tu bungkak sakolahJarang jina bakalako

Page 7: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Mara kayu mate manang

Sai no roa sakolah Mara palangan tu butaRoa lantar batu batang

Lawas di atas menggambarkan pandangan masyarakat Sumbawa dalam bidang pendidikan. Masyarakat Sumbawa menganggap bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap manusia. Orang-orang yang lalai terhadap sekolah (ilmu) diibaratkan “ Mara kayu mate manang” atau “Mara palangan tu buta”, artinya :

a. Orang yang tidak berpendidikan atau tidak berilmu sama artinya dengan orang yang hidup tetapi seolah-olah sudah mati.

b. Orang yang tidak berilmu adalah orang yang tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun orang lain

c. Orang yang tidak berilmu adalah orang yang tidak akan dapat mencapai kesuksesan hidup dunia dan akhirat

d. Orang yang tidak berilmu adalah orang yang tidak memiliki arah dan tujuan hidup seperti orang buta.

Sesal dosa ka tu boatNa ke angan mu ramalikMuntu ajal no po datang

Nesal rena eneng ampinAku diri rango salaNan po lamin ya tarima

Yatarima si leng NeneLamin benar tutu ateAmpo ajal no po sekat

Adapun pandangan masyarakat Sumbawa yang tertuang dalam lawas tersebut adalah :

a. Mengakui dan bertobatlah atas dosa-dosa yang pernah kita perbuat sebelum ajal datang menjemput.

b. Bertaubatlah dengan sebenar-benarnya taubat maka insaallah Allah swt akan menerima taubat kita.

2.2. Pendekatan Apresiasi Ama SamawaAma adalah perumpamaan yang digunakan masyarakat Sumbawa untuk

menyampaikan perasaan dan isi hatinya dengan menggunakan bahasa-bahasa kias atau simbolik seperti rasa senang, sedih, jengkel, marah atau berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap serta sifat manusia lainnya.

Dalam mengapresiasi ama samawa kita dapat menggunakan pendekatan isotopi. Pendekatan isotopi adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan mengelompokkan kata-kata atau kalimat-kalimat ke dalam isotop-isotop sejenis dan menentukan makna yang sebenarnya dari kata-kata kias yang digunakan dalam ama tersebut.

Page 8: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

A. Ama yang menggunakan bentuk dan sifat tumbuhanContoh :

1. Rabetis yam rebong katuntangIsotop manusia :* Rabetis = BetisIsotop tumbuhan :* Rebong katuntang = tunas bambu atau anak bambu yang masih mudaMaknanya adalah orang yang memiliki bentuk betis yang indah seperti tunas bambu yang masih muda.

2. Yam kalong ka tu bokekIsotop tumbuhan :* Kalong ka tu bokek artinya batang pisang yang dikupas* Maknanya : seseorang yang memiliki bentuk tubuh yang indah, putih, mulus tanpa cacat sedikitpun seperti patang pohon pisang yang dikupas kulit luarnya.

3. Yam oras air ola potoIsotop : * Air = bambu* Oras ola poto = menarik bambu dari ujung* Makna : Mengajak kerja orang yang sangat malas dan tidak mau bekerja seperti menarik bamboo dari ujungnya.

4. Idung mata yam ara kasepitIsotop manusia :* Idung = hidung * Mata = mataIsotop tumbuhan :* Ara = tumbuhan * Kasepit = terjepit*Maknanya : orang yang memiliki bentuk muka yang sangat jelek.

5. Yam rebu nat ling gulungIsotop Tumbuhan : * Rebu = rumputIsotop benda :* Gulung = benda yang digunakan para petani untuk meratakan tanah ketika

membajak sawah.

B. Ama yang menggunakan bentuk dan sifat hewan/binatang1. Yam bodok sio kuku

Isotop : * Bodok = kucing * Sio kuku = menyembunyikan kemampuannyaMakna : Orang yang menyembunyikan kemampuannya

2. Yam seda ne jaran tupangIsotop : * Seda = Bunyi *Ne = Kaki *Jaran = Kuda

* Tupang = BanyakMakna : Orang yang ketika berbicara sangat rebut dan gaduh kedengarannya.

3. Yam sifat ayam ngaramIsotop : * Ayam = Ayam *Ayam ngaram = Ayam yang sedang mengeram

Page 9: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Makna : Orang yang cepat marah ketika diganggu seperti sifat ayam yang sedang mengeram.

4. Yam kidat semit bariringIsotop : * Kidat = Jidat * Semit bariring = Semut berjejerMakna : Orang yang memiliki alis atau jidat yang sangat indah

5. Yam jaran kakan bokoIsotop : * Jaran = Kuda * Kakan boko = Makan bawaannya sendiriMakna : Orang yang memakan pemberian atau saudakahnya sendiri.

6. Yam palangan ular iwisIsotop : * Ular = Ular * Ular iwis = Ular sawah * Palangan = Cara jalanMakna : Orang yang sangat licik, berbahaya dan berbelit-belit.

C. Ama yang menggunakan bentuk dan sifat bendaContoh :

1. Yam seda guntir balitIsotop : * Seda = Bunyi * Guntir = Guntur * Balit = Musim panasMakna : Orang yang hanya mengeretak saja tetapi tidak berani melakukannya atau orang yang tidak berilmu seperti tong kosong nyaring bunyinya.

2. Yam minyak ulir godongIsotop : * Minyak = Minyak * Godong = Daun Makna : Orang-orang yang hubungannya sangat baik, dekat dan bersahabat.

3. Yam sira ka tu renamIsotop : * Sira = Garam * Sira ka tu renam = Garam yang direndamMakna : Orang yang mencari kabar berita tetapi tidak kembali lagi.

4. Yam api oramIsotop : * Oram = Sapu yang terbut dari jerami atau sejenisnya

* Api oram = Api yang cepat menyala tetapi cepat juga padamMakna : Orang yang memiliki semangat yang membara akan tetapi cepat putus asa.

5. Yam sira dadi diriIsotop : * Sira = Garam * Sira dadi diri = Garam yang terbentuk dengan sendirinya.Makna : Orang yang menyanjung dan memuji dirinya sendiri

D. Ama yang menggunakan bentuk dan sifat bagian-bagian tumbuhContoh :

1. Yam butu lantar kapukIsotop : * Butu = Penis * Kapuk = KapasMakna : Orang yang melakukan pekerjaan dengan tergesa –gesa.

2. Yam tai kalisuIsotop : * Tai = Tinja * Kalisu = Berputar pada tempatnyaMakna : Orang yang tidak pernah berubah atau memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam pekerjaannya.

3. Yam tau bolang parangeIsotop : * Tau = Orang * Bolang = Buang * Parange = Sifat

Page 10: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Makna : Seperti orang yang ajalnya sudah dekat4. Yam boa tu sawai

Isotop : * Boa = Mulut * sawai = WanitaMakna : Laki –laki yang sifatnya seperti sifat wanita.

TEORI APRESIASI SASTRA SAMAWA

Teori apresiasi merupakan teknik atau cara meneliti, menelaah, memahami dan memaknai suatu karya sastra. Pemahaman terhadap suatu karya sastra dapat dilakukan dengan beberapa teori yakni teori semiotik, teori struktural dan teori resepsi.

1.1. Teori Apresiasi Lawas1.1.1. Teori semiotik

Kata semiotik berasal dari kata semeion yang berarti tanda. Teori semiotic adalah teori apresiasi karya sastra yang meneliti, memahami dan mempelajari berbagai objek, peristiwa atau seluruh kebudayaan sebagai tanda dan mengartikan tanda tersebut.

ContohNan sia olo panyayangNa mu sayang mara kemangMara me lema no bosan

Dalam lawas tersebut terdapat beberapa kata atau kalimat simbol yang perlu dimaknai untuk membantu kita memaknai maksud dari sebuah lawas yakni

Kemang = Bungga adalah tanaman yang memiliki bau harum yang karena waktu keharuman tersebut akan hilang.

Na mu sayang mara kemang = Janganlah mencintai seorang wanita seperti mencintai bunga sebab setelah harumnya hilang akan dibuang.

Me = Nasi merupakan makanan pokok yang akan tatap dibutuhkan oleh manusia sampai kapanpun

Mara me lema no bosan = Cintailah wanita tersebut seperti nasi, sebab sampai kapanpun kita akan tetap memerlukannya dan menggunakannya.

Makna lawas : Bila engkau mencintai dan menyayanggi wanita janganlah engkau mencintai seperti kembang sebab setelah habis harumnya akan dibuang tetapi cintailah seperti nasi, sampai kapanpun kita tidak akan bosan dan akan tetap membutuhkannya.

Bua ku kamata kauPapar mara tomat BaliBokong mara pona Mantar

Kata atau kalimat simbolik dalam kalimat di atas adalah : Tomat = Tomat adalah buah yang bentuknya padat dan kenyal serta warnanya

skemerah-merahan yang dapat memikat hati. Papar mara tomat Bali = Keindahan pipi seorang wanita yang padat, kenyal

dan berisi seperti buah tomat bali Pona = Buah labu yang bentuknya agak bundar dan berisi Bokong mara pona Mantar = Keindahan pinggul seorang wanita yang padat

dan berisi sepertin buah labu.

Page 11: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Makna lawas : Seorang laki-laki yang tertarik terhadap kemolekan dan keindahan tubuh seorang wanita .

Ku tulang parana kauMara bulan buntar subuhSelam ku kamata rua

Kata dan kalimat simbolik : Bulan buntar = Bulan purnama yang memiliki bentuk yang sangat indah dan

penuh dengan cahaya Mara bulan buntar subuh = Kecantikan seorang wanita yang diibaratkan

seperti bulan buntar subuh.Makna lawas : Kekaguman terhadap keindahan dan kecantikan tubuh seorang

gadis diumpamakan bulan purnama yang memilki bentuk dan cahaya yang indah sehingga tidak bosan untuk dilihat dan dipandang.

1.1.2. Teori strukturalTeori struktural adalah teori apresiasi karya sastra berdasarkan struktur dan unsur-

unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur yang membangun karya sastra terbagi atas dua yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam karya itu sendiri. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar karya sastra.

Dasar- dasar pemikiran teori struktural adalah a. Karya sastra dipahami dalam dirinya sendirib. Pemahaman karya sastra berdasarkan penafsiran struktur suatu karyac. Aturan-aturan dalam karya sastra bersifat universal dan objektifd. Menekankan pada keseluruhan relasi antara berbagai unsur tekse. Unsur-unsur karya sastra memperoleh artinya hanya di dalam relasi, unsur-

unsur secara berdiri sendiri tidaklah penting.

Contoh Panyayang sia ko andiNgamir mara api oramSakejap ilang mo mengas

Lawas tersebut menggambarkan ide dan sikap romantis masyarakat Sumbawa terhadap suatu objek. Penggunaan kata-kata atau kalimat-kalimat singkat yang bersifat klise dan simbolis tidaklah membatasi ungkapan makna lawas tersebut tetapi justeru menambah substansi dan luasnya penggambaran makna yang dikandungnya. Pendeskripsian tema tidaklah diutarakan secara langsung, tetapi diungkapkan melalui perumpamaan yang memiliki kemiripan bentuk dan sifat terhadap masalah atau objek yang diangkat seperti “ Ngamir mara api oram” atau “Sakejap ilang mo mengas”.

Kalimat-kalimat tersebut menggambarkan kepada kita bahwa janganlah menyayanggi dan mencintai seseorang seperti membakar sapu yang terbuat dari bahan jerami atau sejenisnya sebab cahayanya akan cepat hilang dan sirna.

Amanat yang ingin disampaikan melalui lawas tersebut sangatlah mendalam seperti yang tertuang dalan kalimat kedua dan ketiga dari lawas yakni

Cintailah dan sayanggilah pasanganmu seperti engkau mencintai dirimu sendiri

Page 12: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Janganlah engkau mencintai hanya karena kecantikannya saja sebab ketika kecantikannya sirna maka rasa cinta itu pun akan sirna tetapi cintailah dengan sesungguhnya cinta.

Untuk memahami makna yang terungkap dalam lawas tersebut maka diperlukan wawasan yang luas dari seorang pembaca terutama kemampuan memaknai kata-kata simbolik yang terdapat dalam lawas tersebut karena sesungguhnya makna dan pesan dari lawas tersebut tersurat di dalam kata-kata simbol tersebut. Pemaknaan terhadap kata simbol tersebut dapat dilakukan dengan cara memaknai bentuk dan fungsi kata tersebut dan dikaitkan dengan reslitas kehidupan kita sehari-hari.

Adapun nilai yang sangat menonjol dalam lawas tersebut adalah nilai estetika dan nilai kasih sayang. Nilai estetika dapat dilihat dari penggunaan kalimat-kalimat klise atau simbol sebagai sarana penggungkapan ide yang berdanfak pada keluasan dan ambiguitas makna. Nilai kasih saying yang disampaikan adalah bahwa mencintai, dicantai dan kasih saying adalah wujud penghargaan terhadap sesama manusia maupun makhluk hidup lainnya, untuk itu jagalah dan peliharalah rasa tersebut.

Secara umum lawas tersebut cukup baik. Perpaduan unsur-unsur dalam karya sudah dapat diterapkan seperti penggunaan bahasa sebagai pengungkapan ide dan pesan. Lawas tersebut juga memikat dan penuh dengan muatan nilai-nilai yang dapat direnungkan dan diterjemahkan lebih mendalam.

Belo ola belo turetRuris ola ruris turitLema bakompal pangeto

Lamin ada mo pangetoMana mu lalo lempat letPangeto dadi balanya

Pendidikan ta sia eKatokal tu bentuk jiwaLema dadi bangsa balong

Penggambaran pentingnya pendidikan dalam masyarakat Sumawa tercermin dalam tema lawas yakni “ Pendidikan adalah kunci sukses kebahagian hidup dunia dan akhirat”. Penguraian tema terkandung dalam setiap bait lawas seperti “ Lema bakumpul pangeto” ( pentingnya menuntut ilmu), “Pangeto dadi balanya” (ilmu sebagai bekal hidup), “ Lema dadi bangsa balong” (terbentuknya bangsa yang maju dan makmur).

Adapun amanat yangtertuang dalam lawas di atas adalah Tuntutlah ilmu sampai ajal menjemput karena sesungguhnya ilmu dapat

menjadi bekal kebahagian hidup dunia dan akhirat Bangsa yang bermartabat adalah bangsa yang berilmu Kemakmuran suatu bangsa tercermin dari kualitas pendidikan bangsa itu

sendiri

Page 13: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Ditinjau dari struktur penyusunan lawas, masyarakat sumbawa merupakan masyarakat yang berpikir logis dan terstruktur, dimana penerapan penalaran telah terkonsep dengan sistematis yang diawali dari ulasan umum pada baris pertama dan kedua kemudian dipertegas pada baris ketiga.

Muatan nilai yang tertuang dalam lawas tersebut adalah nilai pendidkan dan nilai budaya. Nilai pendidikannya adalah pentingnya ilmu bagi setip individu sebagai modal dasar pencapaian kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Nilai budayanya, secara tidak langsung memberikan gambaran kepada kita bahwa masyarakat Sumbawa sejak dahulu merupakan masyarakat pemikir dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.

1.1.3. Teori resepsiTeori resepsi adalah teori apresiasi karya sastra yang menekankan kepada peran

pembaca dalam menginterpretasikan suatu karya sastra.Dasar- dasar pemikiran teori repetisi adalaha. Pembaca adalah subjek yang memberikan makna dan nilai suatu cipta sastra

berdasarkan interpretasinya.b. Tanpa peran pembaca, karya sastra hanya sebuah artefak.c. Kata berbeda dalam interpretasi karya sastra disebabkan pembaca membaca

karya sastra berbeda.d. Pembacalah yang menerapkan kode yang ditulis penyair.e. Karya sastra ibarat orkestra yang selalu memberikan kesempatan kepada

pembaca untuk menghadirkan resonansi yang baru yang membebaskan teks dari belenggu bahasa dan menciptakan konteks yang dapat diterima pembaca masa kini.

Contoh Na jina rampak beling noKau kemang tanda balitBiasa gugir no balit

Lawas di atas mengandung penafsiran makna yang berbeda tergantung pemahaman dan wawasan yang dimiliki pembaca. Penafsiran makna kalimat “ Kemang tanda balit” dan “ Gugir no balit” dapat melebihi satu penafsiran makna diantaranya adalah

1. “Kemang tanda balit” dapat berarti wanita yang sudah agak usur usianya ataupun berkaitan dengan kondisi wanita itu sendiri yang mengalami pembatasan masa subur.

2. “Biasa guger no balit” dapat diartikan Teori repetisi beranggapan bahwa penafsiran terhadap karya sastra tidaklah sing –

masing. mutlak tetapi relative artinya tergantung penafsiran dan wawasan dari pembaca ma

Teori Apresiasi Ama SamawaAma samawa adalah ungkapan yang menggunakan sifat dan bentuk benda,

tumbuhan, manusia, maupun hewan untuk menyampaikan pikiran, ide dan maksud terhadap suatu objek atau masalah. Ama samawa merupakan ungkapan yang menggunakan simbol atau tanda sebagai sarana pengungkapan maksud. Untuk

Page 14: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

mempermudah pemahaman terhadap simbol tersebut dapat menggunakan teori semiotika. Teori semiotika adalah teori apresiasi karya sastra dengan mendalami dan memaknai simbo-simbol tersebut.

Contoh1. Yam kalong ka tu bokek

Kata simbol : Kalong = Batang pisang Kalong ka tu bokek = Batang pisang yang dikupas sampai terlihat lapisan

putihnya.Simbol “ kalong ka tu bokek” diumpamakan dengan wanita cantik yang memiliki bentuk fisik yang ramping dan warna kulit yang putih.

2. Yam asu boka otakKata simbolik* Asu = anjing * Asu boka otak = Anjing yang terluka kepalanyaSimbol “ Asu boka otak” diibaratkan dengan sifat manusia yang tidak bisa

diam dan selalu berjalan kesana kemari atau manusia yang tidak memiliki pendirian.3. Yam palangan ular iwis

* Ular iwis = Ular sawah, ular adalah salah satu binatang yang berbahaya, diibaratkan manusia yang jahat

* Palangan ular iwis = Cara jalan ular yang berliku-liku atau berkelok-kelok seperti manusia yang memiliki sifat yang licik dan berbahaya

Makna “ Yam palangan ular iwis” adalah manusia yang memiliki sifat yang licik dan berbahaya.

AMA SAMAWA

AAma

Ada sio ada daki

Ajar bote ntek kayu

Ai mata yam ai ka tu bolang

Ada tai tikis

Yam asu boka otak

Arti

= Ada usaha ada hasil.

= Mengajari orang yang sudah mahir.

= Mengeluarkan banyak air mata

= Ada campuran barang yang tidak sah

atau tidak halal.

= Orang yang tidak punya tempat tinggal

yang tetap atau tidak punya pendirian

Page 15: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Yam api oram

Yam asu lela nisung

= Orang yang hanya memiliki hasrat dan

keinginan yang tinggi tetapi hanya

sementara.

= Orang yang tidak memiliki mata

pencaharian yang tetap.

BAma

Batili ke silaguri sapuin

Bilin api bao puntuk

Batata bulan satangal

Bakidat semit bariring

Beli tuna dalam ai

Barari lantar tiang langke

Bakarante no gita bungkak angkang

Balengan timung tu porat

Baridung bawang sajulu

Basawal ola anak

Beang sajengkal ete sadepa

Yam berang sala mata

Yam bote lontak ola

Arti

= Bersembunyi pada tempat yang mudah

terlihat.

= Orang yang meninggalkan pekerjaannya

yang belum selesai.

= Orang yang memiliki dahi yang sangat

indah.

= Orang yang memiliki dahi yang indah

= Membeli barang yang belum jelas

kualitasnya.

= Berusaha tanpa perhitunggan

= Berbicara tanpa memikirkan perasaan

orang lain.

= Orang yang memiliki lengan yang indah.

= orang yang memiliki hidung yang indah.

= Menjual barang lebih murah dari harga

pasar atau harga beli.

= Diberikan sedikit mengambil banyak atau

diberi kesempatan kesempatan sekali ingin

berkali-kali.

= Orang yang tergesa-gesa.

= Orang yang tergesa-gesa dan ketakutan.

Page 16: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Yam bote bau balang

Yam bodok sio kuku

Yam bawi bakat biya mantal

Yam butu lantar kapuk

Yam bele ngelan

Baromek kebo buyung

Bira upat keladi

Barisit gasal tu tembok

= Orang ingin mendapatkan semua yang

diinginkannya tetapi akhirnya tidak

memperoleh apa-apa.

= Orang yang menyembunyikan

kelebihannya.

= Orang yang selalu mencari lawan

berkelahi atau merasa diri jagoan.

= Orang yang tergesa-gesa dalam

melakukan pekerjaannya.

= Orang yang serakah atau terlalu

berlebihan dalam berbuat seperti makan.

= Orang yang berkelahi tanpa senjata.

= Orang yang memiliki kemampuan atau

drajad yang sama.

= Memeiliki gigi yang rapi dan indah.

DAma

Dadi jaran boko lane

Dadi jarum polak mata

Dadi roro buras

Do awan ke tana

Arti

= Lain orang yang bekerja, lain yang

menikmati hasilnya.

= Orang yang menjadi penghubung atau

pereantara yang mendapatkan hasilnyanya.

= Menjadi sampah masyarakat karena ulah

dari perbuatanya yang buruk.

= Terlalu jauh perbedaan dari keduanya

Page 17: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

dari segala aspek.

EAma

Ete range teruk mata

Ete sipat jaran belo

Ete sipat ayam ngaram

Arti

= Orang yang mengambil resiko atau beban

karena keinginan sendiri.

= Orang yang tidak dapat setia dengan satu

pasangan.

= Orang yang tidak bisa diganggu dan

cepat marah.

GAma

Yam gagak parari tolang

Arti

= Orang yang berpenampilan tidak serasi

dengan orangnya.

IAma

Idung mata yam serusu

Idung mata yam asu mate nereng

Idung mata yang ara kasepit

Ingo tu satowe mata

Arti

= Orang yang raut mukanya cemberut

seperti orang yang marah.

= Orang yang memiliki paras yang kurang

cantik.

= Parasnya jelek dan gepeng.

= Orang yang kurang mempedulikan orang

lain.

Page 18: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

JAma

Jangka seka ling pangkali

Jual sira lako kuris

Yam jaran kakan boko

Arti

= Hubungan atau perkawinnanya berakhir

hanya oleh kematian.

= Menjual barang ke tempat pruduksi

barang tersebut.

= Orang yang makan pemberiannya

sendiri.

KAma

Keru ai mangan pupit

Kakan Palesa bukal

Kareng tolang ke lenong

Kareng tolang ke entit

Ka maong sio daki

Karantenya nan no tu bau amat kerat

Kam mo rik tana tegeng

Kalisu yang tai dalam tiu

Kam mo salampe tali

Kam motong surat

Kam pernah tebok ai lit

Arti

= Mengambil kesempatan dalam

kesempitan.

= Memakan makanan sisa orang lain.

= Orang yang bentuk fisiknya sangat kurus.

= Orang yang sangat kurus

= Hasil usahanya sendiri

= Pembicaraannya tidak dapat dipercaya.

= Orang yang sudah berhasil sehingga lupa

akan asal usulnya.

= Orang atau keadaan yang tidak ada

penyelesaiannya karena kembali kepada

keadaan semula.

= Sudah menyerah atau mengalah.

= Orang Yang sudah tidak ada harapan lagi

untuk menikah.

= Orang yang sudah mengarungi samudra

Page 19: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Yam kalong ka tu bokek

Kareng bulan kea no, ade nonda pang

dalam bale

Kakan poteng masak sapetang

atau orang yang memiliki wawasan yang

luas.

= Wanita yang sangat cantik

= Orang yang sangat kaya.

= Mati mendadak karena minum racun

yang sangat ganas.

LAma

Lis uti tama rentek

Luris todo

Lantar turang teba

Lamin karowe kamit no si nyelam

Arti

= Orang yang memilki kemampuan yang

sama.

= Orang yang terlalu jujur.

= Orang yang sangat tergesa-gesa tanpa

perhitungan.

= Yang benar pasti akan menang atau

keturunan orang baik pasti akan baik.

MAma

Mara sengo guntir mole

Mate ular lepang

Mole ko puntuk lading kong

Marasa surit udang

Yam mayung tama desa

Arti

= Orang yang sedih saat pulang

= Orang yang meninggala tanpa sebab

musabab dan mayatnya kurang dihargai.

= Orang yang kembali kepada orang yang

semula tidak disukai.

= Orang yang mengalah namun ragu-ragu.

= Seperti orang kampung masuk kota

Page 20: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Yam mata dangkong

Yam minyak ulir godong

Muntu ntek layang

= Orang yang tatapan matanya sangat

tajam.

= Dua orang atau lebih yang hubungannya

sangat erat.

Sedang mujur atau sedang banyak rejeki

NAma

Nonda au sanikan

Nonda adal

No tu beang elar no batisu

No roa tu bakati asu

Nonda bodok no roa jangan

Na empang ai balangan

Ngalugu guntir balit

Ngalugu guntir teri ujan

Ntin yang bage ka tu gerik

No kena ling oram panyapu

Nonda seda sening saneng

No to ling kuku kolo

Arti

= Orang yang miskin

= Orang yang melakukan perbuatan atau

pekerjaan seperti mencuri tidak ketahuan

dan kelihatan bekasnya.

= Orang yang kalau tidak diminta berbuat

tidak akan melakukannya atau orang yang

tidak memiliki inisiatif.

= Jangan berguyon atau mencela

berlebihan sebab akan mengakibatkan

perkelahian.

= Tidak ada manusia yang tidak senang

dengan keindahan atau sesuatu yang

bermanfaat bagi dirinya.

= Jangan melawan kekuasaan atau atasan.

= Orang yang banyak bicara ttetapi miskin

ilmu.

= Orang yang perkataannya sesuai dengan

perbuatannya.

= Orang yang sangat takut

= Orang yang tidak masuk dalam hitungan.

= Keadaan atau suasana yang sangat sepi.

= Perbuatannya tidak diketahui oleh orang

Page 21: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

No to rua rapo katabang

Nonda jeruk masam satowe

Nya sapu nya sarupat

No to sabgka ate

No tama ling pat patut

No to kena bawa idung mata

Nonda ampit lawit

No poda tau semal tengke anar

Nonda tau ada pedu

Nya nan beri sakeri ai atas

No mongka bau bagawe bagose

lain.

= Orang yang mencintai orang lain tanpa

pandang bulu tanpa mengghiraukan

kekerabatan.

= Tidak ada cinta yang sepihak

= Dia yang memperbaiki, dia juga yang

merusakkannya.

= Orang yang tidak bisa mengambil hati

orang lain.

= Orang yang sudah tidak dapat dinasehati

lagi.

= Orang yang kebinggungan.

= tidak tersisa sedikit pun atau orang yang

tidak ada kabar-kabarnya lagi, menghilang.

= Belum ada orang yang berani melamar

karena kaya atau bangsawan.

= Tidak ada orang yang berani

= Orang yang suka cari muka pada atasan.

= Orang yang sangat sibuk dengan

pekerjaannya sehingga tidak memiliki

waktu luang untuk bersenda gurau.

OAma

Oras air ola poto

Arti

= Mengajak bekerja orang yang scangat

malas.

PAma Arti

Page 22: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Pamuya yam mangan gergaji

Pare ela

Parasa diri pang bao angin

Yam palangan ular iwis

Yam palangan kebo karong

Yam pio adang adal

= Orang yang sangat rakus dan serakah

= Orang yang perkataannya didengar oleh

orang lain (sangat disegani atau dihormati)

= Orang yang sombong karena merasa

memiliki kekuasaan dan kekayaan.

= Orang yang sangat berbahaya

= Orang yang merasa dirinya kuat dan

berani.

= Penantian yang sangat lama

RAma

Rabetis rebong katuntang

Reski bukal no si ete ling gagak

Rempong air sapurang

Rabeang ims kiri no to ling ima kanan

Rowe tau tunung desa

Rabokong tulang sakudi

Roso rempak kita

Yam rebu nat ling gulung

Ramata din kayu bemang kabalik

Arti

= Orang atau wanita yang memiliki betis

yang indah

= Setiap orang sudah memiliki reski

masing-masing.

= Perkawinan antara dua orang laki-laki

atau lebih dengan wanita yang bersaudara.

= Memberikan atau bersedekah dengan

ikhlas tanpa mengharapkan pujian.

= Keturunan orang yang suka membuat

keributan atau perkelahian.

= Waniti yang memiliki pantat yang indah

= Menganggap remeh orang lain atau

kurang ertika.

= Orang yang sudah tidak berdaya lagi.

= Wanita yang memiliki mata yang indah

S

Ama Arti

Page 23: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Sio otak tangkela burit

Sama ke tutama ko boa balo

Sala sat kena samentang

Sala ua sala kena

Sa sai bodok ke rarity

Sameleng macan tunung

Salemat berang beru

Sa sai suir ke buir

Sit cabe padang balolo

Satili ke silaguri sapuin

Sempit rarit ola bodok

Sorong sangkiri betak sangkanan

Sarusak bale para tau

Satama diri ko turang teba

Sowe kere angkang

Yam sira ka tu renam

Yam sedan e jaran tupan

= Orang yang tidak dapat lagi

menyembunyikan kesalahannya.

= Sama artinya dengan kita mengantar

nyawa kepada musuh

= Salah satu dapat yang satu atau ditolak

wanita yang pertama mendapat wanita

yang kedua.

= Bepergian tanpa memikirkan waktu yang

tepat.

= Membiarkan laki-laki dan wanita dalam

satu tempat.

= Membangkitkan atau melawan orang

yang memiliki kekuatan dan kekuasaan.

= Mencuba ilmu yang baru dipelajari.

= Mencampuradukkan masalah atau

sesuatu yang sulah jelas perbedaannya.

= Orang yang melakukan perbuatan jahat

langsung mendapatkan balasannya.

= Sembunyi di tempat yang mudah dilihat

orang lain.

= Mengirim barang atau pesan melalui

orang yang tidak dapat dipercaya atau

melaui musuh.

= Ada uang ada barang

= Merusak ketentyraman rumah tangga

orang lain.

= Tinggal dan bergaul dengan orang yang

jahat.

= Membuka aibnya sendiri

= Orang yang tidak ada kabar berita lagi

= Suranya sangat keras, bising dan rebut.

Page 24: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Yam seda rante towar

Yam sira dadi diri

= Suaranya sangat keras atau kata-katanya

kurang sopan.

= Orang yang memuji dirinya sendiri.

TAma

Tili sira no basa

Turin samuru ntek samuru

Teruk tipar galang

Tekik pa kiri, ngering pa kanan

Tau ramangan bingkung

Telas pang bao otak dengan

Tutit kudung, numpu katumpak

Tekan tonang bureng, yam garosong turis

Yam tai kalisu

Yam tau bolang parange

Yam tu balangan bao berang

Arti

= Orang yang menyembunyikan

kesalahannya atau kekurangannya.

= Perjalanan yang sangat jauh dan

melelahkan.

= Membicarakan wanita yang sudah

berkeluarga.

= Menyakiti atau membuka aib keluarga

sendiri.

= Orang yang hanya mencari keuntunggan

dsirinya sendiri tanta memikirkan orang

lain.

= Orang yang hidup diatas penderitaan

orang lain.

= Mengejar pendapatan/ keuntungan yang

sedikit hilang yang lebih banyak.

= Orang yang memakai perhiasan yang

berlebihan seperti perhiasan pada kerbau

saat kerapan kerbau.

= Orang yang bingung.

= Orang yang bersifat tidak seperti

biasanya seolah –olah akan meninggal.

= Orang yang melalui jalan yang sangat

berbahaya.

= Orang yang tidak bisa merawat diri atau

Page 25: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat

Yam tikis sowan oram

Yam tu sakakan kayu basa

orang yang ketakutan.

= Orang yang sulit menerima nasihat atau

pelajaran dari orang lain ( bodoh dan

malas)

U

Ama

Usaha nya masih balangan teri

Usaha nya luncup yang anak tulup

Ulat sira nan po bau batemung untung tau

nan

Ungkap batangkap no batumpan ke sanak

salaki

Ujan ano baranak bote

Arti

= Usahanya atau pekerjaannya masih

belum mapan

= Usahanya berkembang dengan cepat dan

lancer.

= Orang tersebut tidak ada kemungkinan

untuk berjodoh.

= Orang yang tidak rukun dengan

keluarganya sendiri.

= Orang yang hanya gertakan atau

bicaranya saja tetapi tidak ada realisasinya

atau kenyataannya.

W

Ama

Waktu turin tawer

Arti

Waktu permulaan turun hujan

Y

Ama

Ya timal umak rampek ban

Arti

Sebagai modal atau bekal memjelak

sakratul maut.

Page 26: BAB II : PENDEKATAN APRESIASI SASTRA … · Web viewPare ela Parasa diri pang bao angin Yam palangan ular iwis Yam palangan kebo karong Yam pio adang adal Arti = Orang yang sangat