bab ii pendaftaran varietas tanaman a. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37334/3/chapter...
TRANSCRIPT
BAB II
PENDAFTARAN VARIETAS TANAMAN
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Varietas Tanaman
1. Pengertian Varietas Tanaman
Sesuai dengan Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman, disebutkan varietas tanaman adalah
sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk
tanaman, pertumbuhan tanaman, daun bunga, biji, dan eksperesi karakteristik
genotype atau kombinasi genotype yang dapat membedakan dari jenis atau spesies
yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila
diperbanyak tidak mengalami perubahan.55
Sesuai dengan pengertian diatas, maka
dapat dapat diketahui bahwa varietas tanaman yang dihasilkan harus berbeda dengan
varietas tanaman yang lain yang ditandai dengan perbedaan bentuk fisik samapai
perbedaan karakteristik tanaman.
Untuk diketahui bahwa mengenai definisi/pengertian dari istilah Perlindungan
Varietas Tanaman (selanjutnya disingkat PVT) dapat dilihat sederhananya dalam
Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman
terutama tercantum dalam Pasal 1 angka 1 yang memberikan definisi.“Perlindungan
Varietas Tanaman adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam
hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor
55
Pasal 1 ayat 3 UU No.29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
29
Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh
pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman”.56
Jika dilihat pada pengertian tersebut tergambar tegas bahwa negara berhak
memberikan perlindungan varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman
melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Pengertian berhak disini jika kemudian kita
menggunakan intrumen Undang-undang dimaksud untuk lebih jauh mencari
definisinya, maka diketahui bahwa hak yang diberikan negara adalah hak khusus
yang diberikan kepada pemulia untuk menggunakan sendiri hasil pemuliaannya atau
bahkan dapat pula memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
menggunakannya.
Diketahui Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki
sumberdaya hayati yang sangat beragam. Keanekaragaman hayati ini merupakan
sumber plasma nutfah dan dapat dimanfaatkan untuk merakit varietas unggul57
masa
depan yang sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi sektor pertanian
pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Sumberdaya plasma
nutfah merupakan bahan utama pemuliaan tanaman, perlu dilestarikan dan
dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka merakit dan mendapatkan varietas unggul
tanaman tanpa merugikan pihak manapun yang terkait guna mendorong pertumbuhan
industri perbenihan. Varietas tanaman sebagai komponen yang penting dalam Industri
Perbenihan sebagai upaya menyediakan komoditi pertanian sebanyak-banyaknya
56
Pasal 1 ayat 1 UU NO.29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman 57
Varietas Ungul adalah varietas yang telah dilepas oleh pemerintah baik berupa varietas
baru maupun varietas local yang memiliki kelebihan dalam potensi hasil dan sifat lainnya.
yang didukung oleh perlindungan yang tepat merupakan hal penting dalam
mendorong peningkatan produktivitas pertanian. Bila Industri benih krang
berkembang akan memperlemah sektor pertanian, selanjutnya akan memperlemah
peningkatan daya saing agribisnis sebagai upaya menunjang perekonomian
Indonesia.58
Pada bagian pertimbangan Undang-Undang perlindungan varietas tanaman
telah pula dipertegas bahwa “Negara Republik Indonesia adalah negara agraris,
maka pertanian yang maju, efisien, dan tangguh mempunyai peranan yang penting
dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional”, sehingga untuk
membangun pertanian yang maju, efisien, dan tangguh perlu didukung dan ditunjang
antara lain dengan tersedianya varietas unggul”. Untuk itulah guna lebih
meningkatkan minat dan peran serta perorangan maupun badan hukum untuk
melakukan kegiatan pemuliaan tanaman dalam rangka menghasilkan varietas unggul
baru, kepada pemulia tanaman atau pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman
perlu diberikan hak tertentu serta perlindungan hukum atas hak tersebut secara
memadai.59
Varietas tanaman sebagai komponen yang penting dalam Industri Perbenihan
sebagai upaya menyediakan komoditi pertanian sebanyak-banyaknya yang didukung
oleh perlindungan yang tepat merupakan hal penting dalam mendorong peningkatan
58
Nina Nuraini, Paten sebagai Alternatif Perlindungan Hukum Bagi Inventor Teknologi
Varietas Tanaman Meningkatkan Daya Saing Agribisnis Mendukung Pembangunan Ekonomi”,
(Jakarta, Hasil Skripsi, hal 14) 59
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, http://ppvt.setjen.deptan.go.id/ppvtnew, diakses
pada tanggal 21 April 2011
produktivitas pertanian. Bila industri benih kurang berkembang akan memperlemah
sektor pertanian, selanjutnya akan memperlemah peningkatan daya saing agribisnis
sebagai upaya menunjang perekonomian Indonesia.
Pada dasarnya regulasinya tersebut tidak lain tujuannya hanya untuk
melindungi, membatasi, dan menetapkan ketentuan main dibidang Varietas Tanaman.
Beberapa aturan tersebut juga tugasnya yaitu melindungi hak para pemulia tanaman
atas varietas tanaman yang dihasilkannya melalui kegiatan pemuliaan tanaman, yang
mana karya yang dihasilkannya dengan hak yang mengandung nilai ekonomi. Dilain
hal regulasi tersebut dapat pula dijadikan sandaran akan kepastian hukum bagi para
masyarakat industri (investasi maupun produksi secara massal).
Perlindungan terhadap varietas tanaman merupakan perkembangan dari segi
hukum yang ingin menciptakan hak-hak baru guna menegaskan dan memperkuat tipe
perlindungan untuk ide berupa konsep hak yang baru.60
Pemulian tanaman dapat juga
diartikan sebagai rangkaian kegiatan untuk mempertahankan kemurnian jenis/dan
atau varietas tanaman yang sudah ada, atau menghasilakan jenis dan/atau varietas
tanaman baru yang lebih baik. Pada dasarnya pemulian tanaman merupakan suatu
metode yang secara sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang
bermamfaat bagi kehidupan manusia.61
Kegiatan pemulian tanaman merupakan rangkaian kegiatan penelitian dan
pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan
60
Muhammad Djumhana, Hukum dalam Perkembangan Bioteknologi, ( Bandung: Citra
Aditya Bhakti, 1995), hal 111. 61
Amrin Makmur, Pengantar Pemulian Tanaman, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hal 11
metode baku untuk menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian
benih varietas yang dihasilkan,62
yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
suatu varietas tanaman baru yang bersifat unggul.
Adapun jenis varietas tanaman ada dua jenis varietas, yaitu varietas tanaman
lokal dan ada varietas hasil pemulian. Varietas lokal adalah varietas yang telah ada
dan dibudayakan secara turun-temurun oleh petani, serta menjadi milik masyarakat
dan dikuasai oleh Negara. Sedangkan varietas hasil pemulian adalah varietas yang
dihasilkan dari kegiatan pemulian tanaman.63
Dalam rangka melakukan kegiatan pemulian tanaman, maka harus dipenuhi
hal-hal berikut:
a. Adanya keragaman genetik
b. Sistem-sistem logis dalam pemindahan dan fiksasi gen
c. Konsepsi dan tujuan sasaran yang jelas
d. Mekanisme penyebarluasan asilnya kepada masyarakat
2. Ruang Lingkup Penemuan Varietas Tanaman
Varietas yang dapat diberi PerlindunganVarietas Tanaman meliputi varietas
dari jenis atau spesies tanaman yang baru, unik, seragam, stabil, dan diberi nama.
62
Pasal 1 ayat 4 Undang-Undang Nomor 29 tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas
tanaman 63
Gayatri K Rana Sebagai Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, Sosialisasi Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman Dan Perizinan Pertanian, ( Medan: di Gedung AULA DINAS
PERTANIAN SUMUT, tgl 26 April 2011).
Adapun ruang lingkup perlindungan penemuan varietas tanaman diberikan untuk
semua komoditas, yaitu:64
a. Tanaman Pangan
b. Tanaman Hortikultura
c. Tanaman Perkebunan
d. Tanaman Kehutanan
e. Hijauan Pakan Ternak
Secara umum tujuan utama dari pemulian tanaman adalah untuk mendapatkan
varietas tanaman. Kegiatan pemulian dalam bidang pertanian bertujuan untuk:
a. Perbaikan daya hasil dan stabilitas hasil pada tanaman bahan pangan
b. Perbaikan daya hasil yang lebih menarik pada tanaman buah-buahan
c. Penemuan bahan pangan baru (diversifikasi menu)
d. Peningkatan protein melalui peningkatan komposisi hasil
e. Peningkatan gizi melaui eksploitasi ragam genetik
f. Peningkatan hasil pertanian yang mempunyai kandungan energi tinggi
g. Perbaikan terhadap kandungan racun
h. Ketahanan terhadap penyakit dan hama di lapangan dan tempat
penyimpanan.65
Yang turut menunjang perkembangan di bidang pemulian tanaman adalah
adanya investasi dana. Berkaitan dengan kegiatan investasi akan memberikan suatu
64
Ibid, hal 6 65
Hasan Basri Jumin, Dasar- Dasar Agronomi, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994),
hal 65.
hak eksklusif berupa hak pemulia (breeder’s right) kepada para pemulian tanaman,
dengan bertujuan untuk:
a. Memberikan kesempatan kepada para pemulia termasuk lembaga
pemerintahan, untuk mendapatkan suatu pengembalian yang wajar
dari dana yang telah mereka keluarkan selama proses pemulian.
b. Memberikan intensif untuk melanjutkan atau menambah investasi
dimasa mendatang.
c. Mengakui hak Moral dari inventor (pihak pemulia yang
bersangkutan) dan hak ekonomi sebagai imbalan atas hasil usahanya.66
Proses pemulian tanaman, yang menjadi subjek yang perlu mendapat
perlindungan hukum adalah pihak pemulia yaitu orang-orang yang menjadi objek
dalam pemulian tanaman adalah varietas tanaman. Perlindungan hukum dibidang
pertanian sudah lama dibutuhkan karena melalui proses melului proses pemulian
tanaman telah diperoleh hasil yang sangat berarti berupa benih tanaman yang bersifat
unggul.
Dengan adanya proses yang dipengaruhi penyerbukan dan seleksi tanaman,
manusia dapat mempengaruhi sifat-sifat varietas tanaman da bahkan menciptakan
varietas tanaman yang baru. Akan tetapi untuk menghasilkan varietas tanaman yang
baru atau unggul, diperlukan banyak waktu, usaha dan dana yang cukup besar,
66
Nina Nuraini, Perlindungan Hak Milik Intelektual Varietas Tanaman, ( Bandung:
Alfabeta, 2007), hal 81.
sehingga jika tidak ada perlindungan hukum yang jelas akan menimbulkan
ketidakpuasan bagi para pemulia tanaman.
Pada dasarnya perlindungan hukum hanya diberikan terhadap varietas
tanaman dari jenis atau spesies tanaman baru, unik, seragam, stabil dan diberi nama.
Suatu varietas tanaman dianggap baru apabila pada saat penerimaan permohonan
hak perlindungan varietas tanaman, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas
tanaman tersebut belum pernah diperdagangkan di Indonesia, atau jika sudah
diperdagangkan di luar negeri, jangka waktunya tidak lebih dari empat tahun untuk
tanaman semusim dan enam tahun untuk tanaman tahunan. Varietas tanaman
dianggap unik apabila pada saat penerimaan permohonan hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT), Varietas tanaman yang dapat dibedakan secara jelas dengan varietas
tanaman lainnya yang keberadaannya sudah diketahui secara umum.
Varietas tanaman dianggap seragam apabila sifat-sifat utama atau yang
penting pada varietas tanaman terbukti seragam, meskipun hasil yang diperoleh
bervariasi sebagai akibat dari cara tanam dan lingkungan yang berbeda-beda. Varietas
tanaman dianggap stabil apabila sifat-sifatnya tidak mengalami perubahan setelah
ditanam berulang-berulang dan untuk yang diperbanyak melalui siklus perbanyakan
khusus, tidak mengalami perubahan pada setiap akhir siklus tersebut. Maksud dari
Varietas tanaman yang diperbanyak tidak mengalami perubahan adalah varietas
tanaman harus tetap stabil dalam proses perbanyakan benih atau propagasi dengan
metode tertentu, misalnya produksi benih hibrida, kultur jaringan atau stek.
Bagan.1
Prosedur Pengujian BUSS
Sumber: http://www. ppvt.setjen.deptan.go.id/ppvtnew
Varietas tanaman yang diberikan perlindungan hukum harus mendapat
penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas tanaman yang bersangkutan
dengan ketentuan:
a. Nama varietas tanaman tersebut tetap dapat digunakan meskipun masa
perlindungan telah habis.
Permohonan pemeriksaan substantive
BUSS dari pemohon (max 1 bulan
dari masa pengumuman berakhir)
Memenuhi unsur BUSS
Kapus PVTPP menunjuk Pemaeriksa
PVT
TIDA
K
YA
Pemeriksaan di lapangan oleh
pemeriksa pvt Meliputi sifat BUSS
-Ditanam ulang atau
diminta penjelasan atau
ditolak
Laporan diterima oleh
Pusat PVTPP (
MAX.2.Minggu
setelah uji BUSS
Sidang Komisi PVT
Rekomendasi Komisi PVT kepada
Kapus PVTPP
b. Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat
varietas.
c. Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) dan didaftarkan pada kantor Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT).
d. Apabila penanam tidak sesuai dengan ketentuan butir b, maka kantor
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) berhak menolak penamaan tersebut dan
meminta penamaan baru.
e. Apabila nama varietas tersebut telah dipergunakan oleh varietas lain, maka
pemohon wajib mengganti nama varietas ersebut.
f. Nama varietas yang diajukan sebagai merek dagang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.67
Varietas tanaman yang baru dapat dikembangkan melalui 2 cara yaitu melalui
pemulian tanaman secara klasik dan bioteknologi, misalnya proses rekayasa
genetika. Varietas tanaman yang dihasilkan melalui proses rekayasa genetika juga
akan mendapatkan perlindungan dengan hak perlindungan Varietas Tanaman,akan
tetapi proses/metode untuk menghasilkan varietas tanaman yang baru akan dilindungi
dengan hak paten, sepanjang persyaratan dipenuhi. Pemulia tanaman yang
menginginkan perlindungan hak penemu varietas tanaman dan hak paten sekaligus
tidak dapat secara langsung memperoleh kedua hak tersebut.pemberian perlindungan
dengan hak paten akan lebih diutamakan, hal ini di sebabkan karena faktor kebaruan
67
Pasal 2 Ayat 6 UU N0.29 Tahun 2000 Tetang Perlindungan Varietas Tanaman
(novelty) pada hak paten lebih sulit diperoleh jika dibandingkan dengan hak
perlindungan Varietas Tanaman. Proses pemuliaan tanaman yang menghasilkan
varietas tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi, dapat dilindungi
kerahasiannya dengan menggunakan ketentuan rahasia dagang.
Perkembangan terhadap pengakuan hak pemulia memberikan keuntungan
yang besar bagi para pemulia tanaman,keuntungan semakian bertambah dengan
perubahan pad hak paten yang telah di perluas cakupannya. Hak paten telah
memungkinkan adanya hak monopoli atas gen-gen secara individuan bahkan ai atas
sifat-sifat genetis. Hak tersebut memungkinkan adanya tuntutan ganda
(multipleclaim), yang tidak hanya meliputi seluruh tanaman tetapi juga bagian-bagian
tanaman dan prosesnya Perlindungan HAKI bagi tanaman (kepemilikan eksklusif dari
beberapa aspek tanaman) cenderung pada bahan tanaman yang tidak ada akhirnya.
Pemegang hak pemulia tidak dapat menetapkan harga tertentu dengan bebas karena
kekayaan mereka dapat digantikan dengan hal yang sama di satu sisi dan di sisi yang
lain pemulia dapat melarang pihak lain untuk mempergunakan (menjual) produk
yang mereka lindungi. Dengan demikian, kemampuan HAKI tidak memberikan
kekuasan.
B. Pendaftaran Varietas Tanaman
Pendaftaran Varietas Tanaman adalah proses mendaftarkan varietas hasil
pemulian untuk semua spesies tanaman ke pusat Perlindungan Varietas Tanaman
(Pusat PVT) Kementerian Pertanian.
Varietas Tanaman yang didaftarkan ada dua jenis yaitu: Varietas Lokal yang
sudah dilepas maupun tidak/belum dilepas, Varietas Hasil Pemulian yang dilepas
maupun tidak/belum dilepas. Adapun manfaat varietas tersebut didaftarkan adalah:
a. Pengumpulan data varietas lokal dan varietas hasil pemulian oleh pemerintah
melalui Pusat PVT
b. Memperjelas nama varietas
c. Memperjelas hubungan hukum antara varietas yang bersangkutan dengan
pemiliknya dan/atau penggunaanya (jelas kepemilikannya).
d. Mendapat pembagian keuntungan apabila digunakan sebagai tetua (varietas
tetua (varietas asal) untuk menghasilkan varietas baru (varietas tahunan
esensial) yang mendapatkan Hak PVT.68
1. Varietas Lokal yang sudah dilepas maupun tidak/belum dilepas
Varietas lokal adalah varietas yang telah ada dan dibudidayakan secara turun
temurun oleh petani, serta jadi milik masyarakat dan dikuasai oleh Negara.69
Pendaftaran varietas lokal dilakukan oleh kepala daerah yang bertindak untuk dan
atas nama masyarakat pemilik varietas lokal, sesuai dengan sebaran geografisnya,
yaitu:
a. Bupati/Walikota: jika varietas lokal tersebut tersebar di kabupaten-
kabupaten/kotamadya dalam satu propinsi.
68
Gayatri K Rana, Op Cit, Hal 2
69 Pasal 1 ayat 4 Peraturan Menteri Pertanian No.01/Pert/ SR.120/2/2006
b. Gubernur; jika lokal tersebut tersebut tersebar di kabupaten-kabupaten/
kotamadya dalam satu propinsi.
c. Jika varietas lokal tersebar di beberapa propinsi di Indonesia,
pendaftaran dilaksanakan oleh pusat PVT mewakili Negara.
d. Kepala daerah dapat menujuk suatu lembaga/instansi atau membentuk
tim untuk mendaftarkan varetas lokal dengan memberikan surat
kuasa.70
Syarat Pendaftaran Varietas Lokal: 71
a. Formulir pendaftaran varietas lokal yang sudah diisi dan
ditandatangani oleh Bupati/Walikota/Gubernur atau Lembaga/Institusi
yang ditunjuk atau Tim yang dibentuk (sesuai dengan sebaran
geografis varietas lokal) diatas kertas bermeterai;
b. Foto yang disebut dalam deskripsi dicetak berwarna di atas kertas dof,
yang diperlukan untuk memperjelas deskripsinya;
c. Surat penunjukan atau surat pembentukan Tim oleh Bupati/Walikota/
Gubernur (sesuai dengan sebaran geografis varietas lokal) kepada
Lembaga/Institusi yang ditunjuk atau Tim yang dibentuk, apabila
70
Pasal 6 PERMENTAN No. 01/Pert/SR.120/2/2006 tentang Syarat Penamaan Dan Tata
Cara Pendaftaran Varietas Tanaman.
71
Gayatri K Rana Sebagai Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, Sosialisasi Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman Dan Perizinan Pertanian, (Medan: di Gedung AULA DINAS
PERTANIAN SUMUT, tgl 26 April 2011).
pendaftaran varietas lokal diajukan oleh Lembaga/Institusi Daerah
atau Tim.
2. Varietas hasil pemulian yang dilepas maupun tidak/belum dilepas.
Pendaftaran varietas hasil pemulian dilaksanakan oleh pemilik varietas.
Pemilik varietas adalah institusi atau individu, yang merakit varietas tersebut. Setiap
varietas tanaman hasil pemuliaan yang akan digunakan sebagai varietas asal untuk
membuat varietas turunan essensial harus diberi nama yang akan menjadi identitas
varietas tanaman yang bersangkutan.
Penamaan varietas hasil pemuliaan tersebut harus memenuhi syarat-syarat
untuk pemulian Tanaman:72
a. Mencerminkan identitas varietas tanaman hasil pemuliaan yang bersangkutan.
b. Tidak menimbulkan kerancuan karakteristik, nilai atau identitas suatu varietas
hasil pemuliaan.
c. Tidak telah digunakan untuk nama varietas yang sudah ada
d. Tidak menggunakan nama orang terkenal
e. Tidak menggunakan nama alam
f. Tidak menggunakan lambang negara.
g. Tidak menggunakan nama merek dagang untuk barang dan jasa yang
dihasilkan dari bahan propagasi dari benih atau bibit, atau bahan yang
dihasilkan dari varietas lain, jasa transportasi atau penyewaan tanaman.
72
Pasal 11 ayat 2 PERMENTAN No. 01/Pert/SR.120/2/2006 tentang Syarat Penamaan Dan
Tata Cara Pendaftaran Varietas Tanaman.
Setelah memenuhi persyaratan untuk penamaan tersebut, pemilik varietas
tanaman hasil pemuliaan harus segera mendaftarkan varietas tanaman hasil
pemuliaannya ke kantor Perlindungan Vanietas Tanaman. Selanjutnya kantor
Perlindungan Varietas Tanaman akan mendaftarkan varietas hasil pemuliaan yang
bersangkutan dalam daftar umum Perlindungan Varietas Tanaman dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran disampaikan oleh pemilik
varietas hasil pemuliaan. Petugas pemeriksa varietas tanaman akan memeriksa
kembali kelengkapan syarat-syarat untuk penamaan, jika belum sesuai dengan
persyaratan yang dimaksud maka kantor Perlindungan Varietas Tanaman akan
memberikan saran perbaikan nama varietas tanaman tersebut secara tertulis dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran disampaikan oleh
pemilik varietas tanaman hasil pemuliaan tersebut tidak memberikan tanggapan
apapun maka pendaftaran tersebut dianggap ditarik kembali.
Syarat Pendaftaran Varietas Hasil Pemulian:
a. Formulir pendaftaran varietas hasil pemuliaan yang sudah diisi dan
ditandatangani oleh pemilik varietas hasil pemuliaan diatas kertas bermeterai.
b. Foto yang disebut dalam deskripsi dicetak berwarna di atas kertas dof, yang
diperlukan untuk memperjelas deskripsinya.
c. Surat penugasan kepada pemulia, apabila varietas yang akan didaftarkan oleh
lembaga/institusi yang mempekerjakan pemulia.
d. Surat pemesanan atau perjanjian kerja sama, apabila varietas hasil pemuliaan
akan didaftarkan oleh perorangan atau lembaga/institusi melalui pemesanan
atau perjanjian kerja sama.
e. Dokumen kepemilikan varietas, apabila suatu varietas hasil pemuliaan
diperoleh melalui pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian dalam bentuk akta
notaris, atau sebab lain yang dibenarkan Undang-Undang
f. Surat penunjukan untuk mendaftarkan, apabila pendaftaran bukan oleh
pemulia atau pemilik dari varietas hasil pemuliaan yang akan didaftarkan.73
C. Pendaftaran varietas Tanaman di Indonesia
Sistem perlindungan Varietas (PVT) di Indonesia telah menunjukkan
perkembangan yang cukup signifikan dari Tahun ke tahun. Untuk saat ini jumlah
kumulatif permohonan hak PVT sejak tahun 2004 sampai dengan Desember 2011
sebanyak 364 varietas, sementara jumlah kumulatif pendaftaran varietas tanaman
(varietas lokal dan hasil pemulian) sejak tahun 2005-2011 sebanyak 1094 varietas,
sedangkan penerbitan sertifikat hak PVT sejak tahun 2007-20011 sejumlah 140
varietas.74
Dengan fakta ini maka dapat dikatakan bahwa pemulian tanaman
merupakan investasi jangka panjang, karena merakit ”varietas unggul baru”
memerlukan penguasaan ilmu dan teknologi serta curahan fikiran , tenaga waktu
73
Gayatri K Rana Sebagai Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, Sosialisasi Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman Dan Perizinan Pertanian, (Medan: di Gedung AULA DINAS
PERTANIAN SUMUT, tgl 26 April 2011). 74
Seminar Nasonal” Perlindungan dan Pendaftaran Varietas Tanaman” Optimasi Peran
Perlindungan Varietas Tanaman dalam mendorong Industeri Perbenihan Nasional” Sanur, 18
November 2011. Info PVTPP Edisi Oktober-Desember 2011.
dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika para pemulia
diberi penghargaan dan inovasi dan kerja kerasnya melalui pemberian jaminan
perlindungan hukum yang jelas.
Dengan adanya kepastian hukum akan mendorong terhadap para pemulia
lebih giat melakukan penelitian untuk menghasilkan varietas unggul baru.
Penghargaan dan jaminan kepastan hukum terhadap para pemulia tersebut
diwujudkan dalam Undang-Undang No. 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman.
Dengan Adanya Undang-Undang ini diharapkan menigkatkan suasanan
yang kondusif dalam upaya perakitan varietas unggul baru untuk mendorong industri
perbenihan nasional yang mandiri.75
Tujuan pendaftaran ini adalah: untuk mendata
secara jelas kepemilikan serta identitas varietas-varietas tanaman di Indonesia
sehingga negara memiliki database atau inventori varietas yang berguna dikemudian
hari.Ketika varietas-varietas yang telah didaftar didaftarkan di kantor dimaksudkan
untuk meningkatkan pemahaman implementasi sistem PVT dan pendaftaran varietas
lokal serta hasil pemulian bermamfaat mendorong industri perbenihan.
75
Ibid, hal 2
Tabel .1
HASIL PENDAFTARAN VARIETAS TANAMAN DI PVT MULAI TAHUN
2005-2011
NO
VARIETAS
(VARIETY)
PENDAFTARAN VARIETAS
(PLANT VARIETY REGISTRATION) JUMLAH
(TOTAL)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 LOKAL 6 12 83 64 45 52 84 346
2
HASIL PEMULIAN
(BREDING)
0 11 29 59 236 280 133 748
JUMLAH 6 23 112 123 281 332 217 1094
Sumber: INFO PVTPP Edisi Ke-III Oktober-Desember 2011
Berdasarkan Tabel .1 diatas merupakan hasil pendaftaran varietas tanaman
se Indonesia di Kantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, yaitu mulai dari tahun
2005 sampai dengan 2011, bahwa hasil pendaftaran varietas lokal adalah 346,
sementara varietas hasil pemulian 748 dan jumlah keseluruhan 1094 varietas yang
terdaftar. Pendaftaran varietas lokal dari tahun 2005 semakin meningkat sampai tahun
2011, sementara varietas hasil pemulian dari tahun 2005 semakin meningkat sampai
tahun 2010, akan tetapi tahun 2011 semakin menurun. Oleh kerena itu untuk
menigkatkan pendaftaran varietas lokal dan hasil pemulian untuk tahun berikutnya
perlunya sosialisasi kesetiap Daerah diberdayakan.
Bagan 2.
Pendafataran Varietas Lokal di PVT
Sumber: Info PVTPP Edisi Oktober-Desember 2011
Berdasarkan Bagan 2. diatas untuk varietas Lokal seperti gambar diatas,
bahwa pendaftaran Varietas Lokal untuk varietas pangan 20%, varietas sayur 5%,
varietas buah 56 %, Industri 14%, Rempah 2%, dan perkebunan 3 %. Jadi
disimpulkan berdasarkan varietas lokal terdaftar di PVT yang yang paling tinggi
tangkat pendaftarannya varietas pangan sebesar 56%.
Bagan 3.
Pendaftaran Varietas Hasil Pemulian
Sumber: Info PVTPP Edisi Oktober-Desember 2011
29%
28%11%
12%
2% 18%
Hasil Pemuliaan Varietas
pangan
sayur
buah
industri
rempah
Perkebunan
20%5%
56%
14%2% 3%
VARIETAS LOKAL
pangan
sayur
buah
industri
rempah
Perkebunan
Berdasarkan Bagan 3. diatas bahwa hasil pendaftaran hasil pemulian yang
terdaftar di Kantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman bahwa varietas pangan 29
%, varietas sayur 28%, buah 11%, industri 12%, rempah 2%, dan varietas perkebunan
18 %. Untuk hasil pemulian pendaftaran yang palinggi tinggi adalah varietas sayur.
Sementara untuk hasil pendaftaran varietas lokal dan varietas hasil
pemulian yang ada di Propinsi Sumatera Utara ada sekitar 15 varietas, berikut
tabelnya :
Tabel .2
HASIL PENDAFTARAN VARIETAS TANAMAN DI SUMATERA UTARA
MULAI Tahun 2005-2011
NO
VARIETAS
(VARIETY)
PENDAFTARAN VARIETAS
(PLANT VARIETY REGISTRATION) JUMLAH
(TOTAL)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 LOKAL - - - - 4 - - 4
2
HASIL PEMULIAAN
(BREDING)
- - - - 11 - - 11
JUMLAH - - - - 14 - - 15
Sumber: http://www. ppvt.setjen.deptan.go.id/ppvtnew
Berdasarkan tabel 2 diatas, bahwa perbandingan antara varietas lokal yang
terdaftar seluruh Indonesia 346 varietas sementara wilayah Sumetera Utara 4
varietas, atau perbandingannya varietas lokal wilayah Sumatera Utara 1,15% varietas
dan varietas Lokal Indonesia 98,85% varietas yang terdaftar.
Sementara Varietas hasil pemulian untuk yang terdaftar seluruh Indonesia
748 Varietas, untuk wilayah Sumatera Utara sekitar 11 varietas, jadi berdasarkan
perbandingannya varietas hasil pemulian wilayah Sumatera Utara 1,47% varietas dan
varietas Hasil Pemulian seluruh Indonesia 98,53% varietas yang terdaftar, artinya saat
ini untuk pendaftaran wilayah Sumatera Utara masih minim.
Tabel 3
Hasil Pendaftaran Varietas Lokal di Propinsi Sumatera Utara
No. Nama Pemohon/
Daerah Asal
Nama
Varietas
No.
Terdaftar
Tanggal
Terdaftar 1. Bupati Tapanuli Selatan Jeruk Sipirok 40/PVL/2011 19 Oktober 2011
2. Bupati Tapanuli Selatan Salak Padang
Sidimpuan
Merah
41/PVL/2011 19 Oktober 2011
3. Bupati Tapanuli Selatan Salak Sibakua 42/PVL/2011 19 Oktober 2011
4. Bupati Tapanuli Selatan Salak Padang
Sidimpuan
Putih
43/PVL/2011 19 Oktober 2011
Sumber: http://www. ppvt.setjen.deptan.go.id/ppvtnew
Berdasarkan tabel 3 diatas bahwa jumlah hasil pendaftaran varietas lokal di
Propinsi Sumatera Utara ada 4 varietas yang terdaftar di Kantor PVT, yaitu Jeruk
Sipirok, Salak Padangsidimpuan Merah, Salak Sibakua, Salak Padangsidimpuan
Putih, dimana keempat varietas tersebut sudah dilepas oleh Menteri Pertanian pada
tahun 1999, yang semua permohonan varietas tersebut dimohon oleh Bupati setempat
karena Bupati berhak sebagai Kepala Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Tabel 4
Hasil Pendaftaran Hasil Pemulian di Propinsi Sumatera Utara
No. Nama Pemohon Jenis
Tanaman
Nama
Varietas
No Terdaftar Tgl
Terdaftar 1 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP Bah
Jambi
225/PVHP/2009 19 Okt-2011
2 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP Lame 226/PVHP/2009 19 Okt-2011
3 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP Marihat 227/PVHP/2009 19 Okt-2011
4 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP Langkat 228/PVHP/2009 19 Okt-2011
5 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP Sungai
Pancur 2
229/PVHP/2009 19 Okt-2011
6 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP
Simalungun
230/PVHP/2009 19 Okt-2011
7 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP Sungai
Pancur 1
231/PVHP/2009 19 Okt-2011
8 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP Avros 232/PVHP/2009 19 Okt-2011
9 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP PPKS
718
233/PVHP/2009 19 Okt-2011
10 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP PPKS
540
234/PVHP/2009 19 Okt-2011
11 PPKS(Pusat Penelitian
Kelapa Sawit)
Kelapa
Sawit
DxP
Yangambi
235/PVHP/2009 19 Okt-2011
Sumber: http://www. ppvt.setjen.deptan.go.id/ppvtnew
Berdasarkan tabel 4, diatas untuk wilayah Sumatera Utara bahwa hasil
pendaftaran varietas tanaman untuk hasil pemuliaan adalah 11 varietas, diperoleh
perbandingan antara hasil pendaftaran varietas lokal dan pemuliaan di Sumatera
Utara relatif minim. Jadi jumlah kumulatif hasil pendaftaran varietas lokal dan
varietas hasil pemuliaan 15 varietas. Untuk saat ini varietas lokal yang sudah dilepas
dari Sumatera Utara ada 26 varietas dalam proses untuk pendaftaran ke Kantor PVT
berikut tabel daftar holtikultura varietas lokal yang dilepas oleh Pemerintah.
Tabel 5.
DAFTAR HORTIKULTURA VARIETAS LOKAL YANG SUDAH DILEPAS
ASAL SUMATERA UTARA
NO. Nama Varietas Asal Daerah SK MENPAN Pengusul 1. Salak Padang
Sidimpuan Merah
Desa Sibakua dan
Lobulayan,
Kec.P.sidempuan
Kab.Tap.Selatan,
No. 763/Kpts/TP.240/6/1999 BPSBTPH
Sumatera
Utara
2 Salak Padang
Sidimpian Putih
Desa Sibakua dan
Lobulayan,
Kec.P.sidempuan
Kab.Tap.Selatan,
No. 764/Kpts/TP.240/6/19999 BPSBTPH
Sumatera
Utara
3 Markisa Beras
Berastagi
Desa Kabung, Kec.
Barus Jahe,
Kab.Tanah Karo,
No.105/Kpts/TP.240/3/2000 BPSBTPH
Sumatera
Utara
4 Jeruk Keprok
Sipirok
DesaGunung Tua
Baringin,
Kec.Sipirok
Kab.Tap.Selatan,
No. 494/Kpts/TP.240/10/2000 BPSBTPH
Sumatera
Utara
5 Jeruk Keprok Maga DesaHuta tinggi,
Kec. Kota Nopan
Kab.Mandailing
Natal
No. 216/Kpts/TP.240/4/2001 BPSBTPH
Sumatera
Utara
6 Kuini Barus Desa Gabungan
Hasang, Kec.
Barus, Kab. Tap.
Tengah,
No. 424/Kpts/TP.240/7/2002 BPSBTPH
Sumatera
Utara
7 Salak Sibakua Desa Sibakua,
kec.P.sidempuan
Barat
Kab.Tap.Selatan
No. 427/Kpts/TP.240/7/2002 BPSBTPH
Sumatera
Utara
8 Nenas Simalungun Desa Purba Tua ,
Kec Silima Kuta
Kab.Simalungun,
No. 453/Kpts/PD.210/9/2003 BPSBTPH
Sumut,,
Balit
10 Belimbing Pancur
Batu
Desa Namoriam,
Kec. Pancur Batu
Kab.Deli Serdang
No. 515/Kpts/PD.210/10/2003 BPSBTPH
Sumatera
Utara
11 Terong Tamarillo Desa Lae Rias
Pegagan Julu, Kec.
Sumbul
Kab. Dairi,
No. 491/Kpts/LB.240/8/2004 Diperta
Sumut,
Faperta
USU, Sabar
Sinaga
12 Jambu Biji Deli Sembahe Kec.
Pancur Batu Kab
Deli Serdang
No. 271/Kpts/SR.120/7/2005 BPSBTPH
Sumatera
Utara
13 Pisang Kepok Desa Bangun Sari,
Kec.T. Morawa
Kab.Deli Serdang
No. 489/Kpts/SR.120/12/2005 UPT BPSB
IV,Diperta
Sumatera
14 Sawo Asahan Desa Sei Alim Ulu,
Air Batu
Kab.Asahan,
No. 496/Kpts/SR.120/12/2005 UPT BPSB
IV, Diperta
Sumut
15 Duku Tembung Kel. Tembung,
Kec Percut Sei
Tuan
Kab Deli Serdang
No. 569/Kpts/SR.120/9/2006 BPSBTPH
Sumatera
Utara
16 Biwa Biwata Ras Desa Surbakti,
Kec.Simpang
Empat
Kab.Karo
No. 315/Kpts/SR.120/5/2007, BPSBTPH
Sumatera
Utara
17 Nenas Pakpak Desa Salak I,
Kec.Salak
Kab.Pakpak
Bharat,
No. 321/Kpts/SR.120/5/2007 BPSBTPH
Sumatera
Utara
18 Durian Bintana Desa Tandem
Hulu, Kec.
Hamparan Perak
Kab. Deli Serdang
No. 442/Kpts/SR.120/4/2008 BPSBTPH
Sumatera
Utara
19 Jeruk Keprok
Berastepu
Desa Kubu Colia,
Kec. Tiga Panah
Kab. Karo,
No. 443/Kpts/SR.120/4/2008 BPSBTPH
Sumatera
Utara
20 Salak Jambon
Berdikari
Desa Jati Kesuma,
Kec. Namu Rambe
Kab. Deli Serdang,
No. 2091/Kpts/SR.120/5/2009 BPSBTPH
Sumatera
Utara
21 Mangga Kelong Desa Telaga Sari,
Kec. T.Morawa
Kab. Deli Serdang,
No. 2094/Kpts/SR.120/5/2009 BPSBTPH
Sumatera
Utara
22 Mangga Malaba Desa Telaga Sari,
Kec.T.Morawa
Kab. Deli Serdang
No. 2822/Kpts/SR.120/7/2009 BPSBTPH
Sumatera
Utara
23 Kesemek Simalem Desa Peceran,
Kec.Berastagi
Kab.Karo
No. 2043/Kpts/SR.120/5/2010 BPSBTPH
Sumatera
Utara
24 Cempedak Sumuna Desa Dalam, Kec.
STM Hilir
Kab. Deli Serdang
No. 2522/Kpts/SR.120/5/2011 BPSBTPH
Sumatera
Utara
25 Durian Ginting Durian Sirapit,
Kec. Sibiru-biru
Kab. Deli Serdang
No.2523/Kpts/SR.120/5/2011 BPSBTPH
Sumatera
Utara
26 Durian Sikapal Desa Durian
Sirapit, Kec.
Sibiru-biru
Kab. Deli Serdang,
No. 2524/Kpts/SR.120/5/2011 BPSBTPH
Sumatera
Utara
Sumber: Kantor Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara, UPT BPSB
Berdasarkan Tabel 5 diatas, bahwa untuk saat ini jumlah varietas Hortikultura
(varietas buah-buahan, sayur) yang varietas dilepas pemerintah dari tahun 1999
sampai dengan tahun 2011 sebanyak 26 varietas, meskipun saat ini jumlah varietas
asal tersebut dilepas akan tetapi belum semua yang terdaftar di kantor Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman.
D. Prosedur Hak Pendaftaran Varietas Tanaman
Varietas tanaman yang baru harus mendapatkan perlindungan secara hukum,
hal ini bertujuan agar para pemulia ataupun para pemegang hak pemulia dapat terus
bekerja menghasilkan varietas tanaman yang digunakan sebagai bibit unggul yang
bermanfaat dalam dunia pertanian tanpa harus khawatir hasil temuannya akan disalah
gunakan orang yang tidak berhak. Sama halnya dengan Hak Kekayaan Intelektual
lainnya, untuk mendapatkan hak perlindungan, varietas tanaman harus didaftarkan,
namun berbeda dengan Hak Kekayaan Intelektual yang lainnya dimana pendaftaran
dilakukan di kantor Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM,
pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman dilakukan di kantor Perlindungan
Varietas Tanaman yang berada dibawah naungan Departemen Pertanian.
Bagan.4
Prosedur Hak Pendaftaran Varietas Tanaman
lengkap Tidak lengkap
Sumber : //ppvt.setjen.deptan.go.id/ppvtnew
E. Objek Perlindungan Varietas Tanaman
Tidak semua varietas Tanaman mendapat perlindungan hukum, hanya
varietas tanaman yang memenuhi persyaratan Undang-Undang PVT yang mendapat
perlindungan hukum. Menurut Undang-Undang PVT, yang menjadi objek PVT
adalah varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan
pemulian tanaman.
Varietas Hasil Pemulian Varietas Lokal
Pemilik Varietas: -Bupati/Walikota
-Gubernur
Pemilik Varietas:
-Perorangan
-Institusi
Perusahaan
Menyerahkan data varietas ke Pusat
PVT berupa:
-Nama -Deskripsi
-Metode Pemulian
-Foto Varietas
Menyerahkan data varietas ke pusat PVT Berupa:
-Nama
-Deskripsi -Sebaran Geografis
-Foto Varietas
Pusat PVT
Melakukan Verifikasi Data
Diterbitkan Sertifikat Pendataran
Varietas Tanaman Oleh Kapus
PVT
Diperbaiki Pemilik
Pasal 1 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang No.29 Tahun 2000 tentang PVT
menyatakan:
Varietas tanaman yang selanjutnya disebut varietas, adalah
sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh
bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji dan
ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat
membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya
satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami
perubahan.76
Dalam Penjelasan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No.29 Tahun 2000 PVT
dinyatakan:
Pengertian varietas secara umum, pada dasarnya sama dengan varietas
sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No.12 tentang Sistem
budidaya Tanaman, dengan ditambahkan penjelasan tentang sifat
genotipe atau kombinasi genotipe adalah susunan gen yang menghasilkan
karakter tanaman yang bersangkutan.Yang dimaksud dengan varietas
yang apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan adalah varietas
tersebut adalah tetap stabil didalam proses perbanyakan benih atau hibrid,
kultur jaringan dan steak.Sedangkan yang dimaksud dengan varietas dari
spesies tanaman yang dapat diberi hak PVT adalah semua jenis tanaman,
baik yang berbiak secara generatif maupun secara vegetatif, kecuali
bakteri,bakteriod,mikoplasma, virus,viroid dan bakterifag.77
Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa varietas tanaman yang dapat
diberi PVT hanyalah varietas tanaman yang dihasilkan pemulia tanaman yang
memepunyai ciri baru, unik, seragam, stabil dan diberi nama. Pemberian PVT
dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman atas dasr permohonan. Dalam
pasal 1 ayat (1) Undang-Undang PVT dinyatakan, bahwa Perlindungan Varietas
76
Pasal 1 ayat (3) dan ayat (4) Undang Undang No.29 Tahun 2000 tentang PVT 77
Penjelasan Pasal 2 ayat (1) Undang Undang No.29 Tahun 2000 tentang PVT
Tanaman, adalah perlindungan khusus yang diberi negara yang dalam hal ini diwakili
oleh pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan Kantor Perlindungan Varietas
Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui
kegiatan pemulia tanaman.
F. Subjek Hukum Yang Dapat Melakukan Proses Pendaftaran Hak
Perlindungan Varietas Tanaman
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) secara
tertulis dengan mempergunakan bahasa Indonesia dan membayar biaya yang
besarnya ditetapkan oleh Menteri. Permohonan pendaftaran hak Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) hanya dapat diajukan untuk suatu varietas tanaman, dimana
Permohonan dapat diajukan oleh:
1. Pemulia
Pemulia yang menghasilkan suatu varietas tanaman yang baru berhak untuk
mendapatkan imbalan yang layak dengan memperhatikan manfaat ekonomi yang
dapat diperoleh dari varietas tanaman. Imbalan tersebut dapat dibayarkan dengan
ketentuan seperti yang diatur dalam Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2000 yaitu:
a. Dalam jumlah tertentu dan sekaligus
b. Berdasarkan persentase
c. Dalam bentuk gabungan antara jumlah tertentu dan sekaligus dengan
hadiah atau bonus
d. Dalam bentuk gabungan antara persentase dengan hadiah atau bonus yang
besarnya ditetapkan sendiri oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Dalam hal ini pemberian imbalan sama sekali tidak akan menghapus hak
pemulia, agar namanya tetap dicantumkan dalam sertifikat pemberian hak
Perlindungan Varietas Tanaman. Seorang pemulia yang ingin melakukan pendaftaran
hak Perlindungan Varietas Tanaman berkewajiban untuk:
a. Melaksanakan hak Perlindungan Varietas Tanaman (P/T) di Indonesia
b. Membayar biaya tahunan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
c. Menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah
mendapatkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Indonesia.78
Tetapi ketentuan dapat dikecualikan apabila dalam melaksanakan hak
Perlindungan Varietas Tanamannya seorang pemulia mendapatkan kendala baik
secara teknis maupun ekonomis dalam mengembangkan varietas tanaman di
Indonesia. Pengecualian hanya dapat disetujui kantor Perlindungan Varietas Tanaman
apabila pihak pemulia sebagai pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman
mengajukan permohonan tertulis yang disertai alasan-alasan dan bukti yang diberikan
oleh instansi yang berwenang.
2. Orang atau badan hukum yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan
varietas dan pemulia
Para pihak yang mempekerjakan pemulia ini dapat berasal dari perorangan,
instansi pemerintah maupun pihak swasta. Para pihak tersebut yang memberikan dana
78
Pasal 9 ayat 1 UU No.9 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman
dan fasilitas yang diperlukan pihak pemulia untuk menghasilkan suatu varietas
tanaman yang baru. Kerjasama antara kedua belah pihak dituangkan dalam perjanjian
yang dibuat secara khusus. Berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama,
varietas tanaman yang dihasilkan pemulia selanjutnya akan dialihkan kepada pihak
yang mendanai kegiataan pemuliaan tanaman. Orang atau badan hukum selaku kuasa
dalam mengajukan permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman
harus menyertakan surat kuasa khusus dengan mencantumkan nama dan alamat
lengkap kuasa yang berhak.
3. Ahli waris
Pihak ahli waris dapat merupakan ahli waris dari pemulia tanaman maupun
ahli waris dari pihak yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari
Pemulia. Dalam mengajukan permohonan pendapatan hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT), seorang ahli waris harus membawa serta dokumen resmi sebagai
bukti bahwa dirinya benar merupakan ahli waris dari pemulia tanaman maupun ahli
waris dari pihak yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari
pemulia.
4. Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dapat
diajukan oleh pihak pemohon yang tidak bertempat tinggal atau berkedudukan tetap
di Indonesia. Mereka dapat membuat permohonan melalui konsultan Perlindungan
Varietas Tanaman di Indonesia selaku kuasa. Seorang konsultan Perlindungan
Vanietas Tanaman berkewajiban untuk:
a. Terdaftar di kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
b. Menjaga kerahasiaan varietas dan seluruh dokumen permohonan hak
Perlindungan Varietas tanaman (PVT), sampai dengan tanggal
diumumkannya permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
yang bersangkutan.79
Pekerjaan seorang konsultan Perlindungan Varietas Tanaman memerlukan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang khusus agar proses permohonan hak
Perlindungan Varietas Tanaman dan langkah-langkah selanjutnya dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dengan tidak melanggar ketentuan peraturan yang terkait serta
tidak merugikan pihak yang ingin mengajukan permohonan hak Perlindungan
Varietas Tanaman.
Kewajiban konsultan Perlindungan Varietas Tanaman untuk menjaga
kerahasiaan varietas, berlaku pula kepada para pihak terkait yang dipekerjakan oleh
konsultan tersebut, misalnya penerjemah dan sebagainya. Kewajiban untuk menjaga
kerahasiaan varietas akan berakhir pada saat permohonan hak Perlindungan Varietas
Tanaman mulai diumumkan oleh kantor Perlindungan Varietas Tanaman.
Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman merupakan perorangan maupun
lembaga yang secara khusus memberikan jasanya yang berkaitan dengan pengajuan
permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman. Tujuan pengadaan lembaga ini
adalah untuk memberikan kemudahan bagi pemulia ataupun para pemohon
Perlindungan Varietas Tanaman yang tidak memahami segi hukum ataupun segi
79
Pasal 13 ayat 1 UU No.29 Tahun 2000 Perlindungan Varietas Tanaman
administrasi mengenai hak Perlindungan Varietas Tanaman, khususnya bagi para
pihak pemohon yang berada di luar Indonesia yang tidak mempunyai perwakilan
seperti badan hukum yang resmi di Indonesia. Persyaratan untuk menjadi seorang
konsultan Perlindungan Varietas Tanaman diatur secara khusus oleh pemerintah,
dimana persyaratan tersebut meliputi syarat kelengkapan administrasi, kelengkapan
fasilitas perkantoran, kriteria pengetahuan dan keterampilan teknis staf yang
memadai, serta dedikasi dan kemampuan tugas dan fungsi konsultan Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) yang dinilai secara periodik.
G. Syarat-Syarat Permohonan Hak Perlindungan Varietas Tanaman.
Adapun Syarat Utama dalam Permohonan Hak Perlindungan Varietas
Tanaman:
1. Formulir permohonan hak PVT yang sudah diisi
2. Formulir Deskripsi Varietas Baru yang sudah diisi
3. Foto yang disebut dalam deskripsi dicetak berwarna diatas kertas dof
untuk memperjelas deskripsi.
4. Bukti pembayaran biaya permohonan hak PVT
5. Foto kopi surat penugasan/surat keterangan atau surat pemesanan kepada
pemulia apabila pemohonan bukan pemulia aslinya.
6. Foto kopi surat bukti penerimaan hak lebih lanjut atas Varietas tersebut
telah dialihkan kepemilikannya.
7. Surat kuasa kepada konsultan yang ditandatangani oleh pemohon konsultan
di atas kertas bermaterai,apabila permohonan hak PVT diajukan melalui
konsultan PVT
8. Surat kuasa kepada orang atau badan hukum di atas kertas
bermaterai,apabila permohonan hak PVT diajukan melalui orang atau
badan hukum .
9. Dokumen bukti ahli waris,apabila permohonan diajukan melalui oleh ahli
waris.
10. Untuk Varietas hasil Rekayasa Genetik :
- Surat keterangan aman pangan dari instansi yang berwenang
11. Surat perjanjian dengan pemilik Varietas asal, jika merupakan varietas
turunan esensial .
12. Untuk permohonan dengan menggunakan hak prioritas :
- Salinan surat permohonan hak PVT yang pertama kali dan disahkan oleh
yang berwenang di Negara asal.
- Salinan sah dokumen permohonan hak PVT yang pertama diluar negeri.
Bagan.5
Prosedur Permohonan Hak PVT
n
Sumber : //ppvt.setjen.deptan.go.id/ppvtnew
Diangap ditarik
kembali
Dilengkapi dalam jangka
Waktu meksimal 6 BULAN
Permohon
-Menyerahkan dokumen
permohonan hak PVT
-Membayar biaya Rp 150.000
Memenuhi Syarat Pemeriksaan Dokumen
permohonan hak PVT (Nama,Kebaruan, Keunikan,
Keseragaman, Kestabilan)
Pengumuman Selama
6 bulan
Diterbitkan Perlindungan
sementara
Penjelasan sangahan pemohon ke Pusat
PVT
Terbukti Ada sanggahan dari
masyarakat
Permohonan Batal
Proses dilanjutkan Pemeriksaan ke-Baruan,
ke-Unikan, ke-Seragaman,
dan ke-Stabilan varietas
Penolakan
diterima Memenuhi syarat
Permohonan Hak PVT
Ditolak
Banding ?
Permohonan banding ke
Komisi banding Diterbitkan sertifikat
Hak PVT oleh Kapus
PVT Komisi Banding
Memproses
Pemohon
Keputusan Banding
Kapus PVT mencabut
penolakan
Setiap varietas tanaman hasil pemuliaan yang akan digunakan sebagai varietas
asal untuk membuat varietas turunan essensial harus diberi nama yang akan menjadi
identitas varietas tanaman yang bersangkutan. Penamaan varietas hasil pemuliaan
tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Mencerminkan identitas varietas tanaman hasil pemuliaan yang
bersangkutan.
2. Tidak menimbulkan kerancuan karakteristik, nilai atau identitas suatu
varietas hasil pemuliaan.
3. Tidak telah digunakan untuk nama varietas yang sudah ada.
4. Tidak menggunakan nama orang terkenal.
5. Tidak menggunakan nama alam.
6. Tidak menggunakan lambang negara.
7. Tidak menggunakan nama merek dagang untuk barang dan jasa yang
dihasilkan dari bahan propagasi dari benih atau bibit, atau bahan yang
dihasilkan dari varietas lain, jasa transportasi atau penyewaan tanaman.
Setelah memenuhi persyaratan untuk penamaan tersebut, pemilik varietas
tanaman hasil pemuliaan harus segera mendaftarkan varietas tanaman hasil
pemuliaannya ke kantor Perlindungan Vanietas Tanaman. Selanjutnya kantor
Perlindungan Varietas Tanaman akan mendaftarkan varietas hasil pemuliaan yang
bersangkutan dalam daftar umum Perlindungan Varietas Tanaman dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran disampaikan oleh pemilik
varietas hasil pemuliaan. Petugas pemeriksa varietas tanaman akan memeriksa
kembali kelengkapan syarat-syarat untuk penamaan, jika belum sesuai dengan
persyaratan yang dimaksud maka kantor Perlindungan Varietas Tanaman akan
memberikan saran perbaikan nama varietas tanaman tersebut secara tertulis dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran disampaikan oleh
pemilik varietas tanaman hasil pemuliaan tersebut tidak memberikan tanggapan
apapun maka pendaftaran tersebut dianggap ditarik kembali. Varietas tanaman yang
telah disetujui penamaannya oleh kantor Perlindungan Varietas Tanaman memiliki
ketentuan bahwa:
1. Nama varietas tersebut terus dapat. dipergunakan meskipun masa
perlindungannya telah habis.
2. Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat
varietas.
3. Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) dan didaftarkan pada kantor Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT).
4. Apabila penamaan tidak sesuai dengan ketentuan butir b, maka pihak
kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) berhak menolak penamaan
tersebut dan meminta penamaan baru.
5. Apabila nama varietas tersebut telah dipergunakan untuk varietas lain,
maka pemohon wajib mengganti nama varietas tersebut.
6. Nama varietas yang diajukan dapat juga diajukan sebagai merek dagang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman terhadap
varietas tanaman yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada kantor
Perlindungan Varietas Tanaman, harus memuat:
1. Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan.
2. Nama dan alamat lengkap pemohon.
3. Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli
waris yang ditunjuk.
4. Nama varietas
5. Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri
morfologi, dan sifat-sifat penting lainnya.
6. Gambar dan atau foto yang disebut dalam deskripsi, yang diperlukan
untuk memperjelas deskripsinya.
Selain varietas tanaman biasa, dikenal juga varietas transgenik,80
dalam
permohonan untuk varietas tersebut maka deskripsinya harus juga mencakup uraian
mengenai penjelasan mokuler varietas yang bersangkutan dan stabilitas genetik dari
sifat yang diusulkan, sistem reproduksi tetuanya, keberadaan kerabat liarnya,
kandungan senyawa yang dapat mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia serta
cara pemusnahannya apabila terjadi penyimpangan, dan juga harus disertai dengan
80
menurut Ahmad Krisnawati dan Gazalba Saleh adalah: Transgenik adalah Varietas yang
dihasilkan melalui teknik rekayasa genetik yang tidak membahayakan bagi lingkungan, termasuk
sumber daya hayati dan bagi kesehatan manusia. Mengingat varietas transgenik dalam proses
pembuatannya mungkin menggunakan bahan atau bagian dari organisme yang dalam bentuk asalnya
memiliki resiko berbahaya bagi lingkungan, termasuk sumber daya hayati dan kesehatan manusia
maka varietas transgenik perlu dikaji terlebih dahulu oleh instansi yang berwenang sebelum digunakan
secara luas oleh masyarakat. Hasil pemeriksaan tersebut perlu disertakan pada berkas permohonan hak
Perlindungan Varietas Tanaman untuk suatu varietas transgenik.
surat pernyataan aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia dari instansi yang
berwenang. Dengan demikian varietas transgenik merupakan varietas yang dihasilkan
melalui teknik rekayasa genetika. Teknik ini juga diterapkan dalam usaha
menciptakan tanaman dengan sifat-sifat unggul, sehingga dapat meningkatkan hasil
produksi pertanian pada umumnya. Rekombinasi DNA dianggap sebagai bentuk baru
dari alam atau penemuan baru sehingga pada perkembangannya kemudian tanaman
transgenik dapat memperoleh perlindungan hukum.
TABEL 6
Permohonan & Penerbitan Sertifikat Hak PVT
(Application And Granted Varieties 2004-2011)
P : Permohonan Hak PVT
S : Sertifikat Hak PVT81
*) Per 31 Desember 2011
Berdasarkan tabel 6 diatas, Permohonan Hak Perlindungan Varietas Tanaman
& Penerbitan Sertifikat Hak Perlindungan Varietas Tanaman mulai dari tahun 2004
81
Suharyono, Artikel CIOPORA : All Parts Liable for Infringements, Info PVTPP : Edisi Oktober-
Desember 2011
No. Komoditas
Commodity
Tahun/Year
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011*)
P S P S P S P S P S P S P S P S
1 TAN. BUAH
Fruits 2 - - - 4 - 2 - - 4 17 2 3 - 2 7
2 TAN. SAYURAN
Vegetables - - 3 - 78 - 5 5 19 31 38 19 - 19 30 7
3 TAN. PANGAN
Food Crops - - 1 - 8 - 12 - 9 8 28 9 21 8 37 11
4 TAN. OBAT
Medicinal - - 1 - - - - 1 - - - 1 - 1 - -
5 TAN. HIAS
Ornamental - - - - 2 - - 1 2 2 - - - - - 1
6 TAN. TAHUNAN
Perrenial Crops - - - - 8 - 4 - 9 6 7 2 10 2 2 4
Jumlah 2 - 5 - 100 - 23 7 39 51 90 33 34 30 71 30
samapai dengan tahun 2011 adalah 364 yang memohon ke Kantor Perlindungan
Varietas Tanaman. Sementara penerbitan Hak PVT mulai dari tahun 2004 samapai
dengan 2011 adalah 152 sertifikat.
H. Pembatalan Hak PVT dan Pencabutan Hak PVT
Hak PVT dibatalkan apabila setelah hak diberikan ternyata:
1. Syarat kebaruan dan/atau keunikan dalam Pasal 2 ayat (2) da ayat 3 tidak dipenuhi
pada saat pemberian hak PVT
2. Pasal 2 ayat 4 dan dan/atau ayat 5 tidak dipenuhi
3. Hak PVT telah diberikan kepada pihak yang tidak berhak
4. Pemegang hak PT tidak memenuhi kewajiban membayar biaya tahunan daam
jangka waktu 6 bulan.
5. Syarat ciri-ciri Varietas yang dilindungi sudah berubah Pemengang hak PVT tidak
mampu menyediakan contoh benih
6. Pemegang hak PVT mengajukan permohonan pencabutan kepada Kapus PVT.
I. Pengalihan Hak PVT
Pengalihan Hak PVT dapat dialihkan karena:82
1. Pewarisan
2. Hibah
3. Wasiat
4. Perjanjian dalam bentuk akta notaris
5. dan sebab lain yang dibenarkan undang-undang
82
Pasal 40 Ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Varietas Tanaman
Pengalihan hak Perlindungan Varietas Tanaman disertai dokumen yang
berkaitan dengan itu. Tata Cara Pengalihan Hak PVT harus sesuai dengan syarat yang
telah ditentukan undang-undang perlindungan varietas tanaman. Adapun tata cara
Pengalihan Hak PVT karena :83
I.1. Tata cara Pengalihan Hak PVT Karena Pewarisan:
a. Dalam hal pemegang hak PVT meninggal dunia, ahli waris dari pemegang
hak PVT mengajukan permohonan kepada Kantor PVT mengenai pencatatan
pengalihan hak PVT kepada ahli waris, dengan mengisi formulir permohonan
pengalihan hak PVT dan melampirkan:84
1) Sertifikat hak PVT yang bersangkutan
2) Surat kematian pemegang hak PVT
3) Surat tanda bukti sebagai ahli waris
4) Akta penunjukan kepada salah seorang ahli waris dalam hal ahli waris
lebih dari satu orang
5) Surat kuasa khusus dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa
6) Bukti pembayaran biaya hal permohonan pencatatan pengalihan hak
PVT.
b. Dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
dipenuhinya persyaratan, Kantor PVT mencatat pengalihan hak PVT yang
83
Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan
Perlindungan Varietas Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah. 84
Pasal 5 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan Varietas
Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemrintah.
bersangkutan serta mengumumkan dalam berita Resmi PVT dan
memberitahukanya kepada ahli waris.
c. Pemberitahuan dilampiri dengan sertifikat hak PVT yang telah dibubuhi
pencatatan hak PVT kepada ahli waris.
d. Apabila persyaratan belum dipenuhi maka dalam jangka waktu yang paling
lama 30 (tiga puluh) terhitung sejak diterimanya permohonan, Kantor PVT
memberitahukan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan dimaksud
paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal pemberitahuan dari Kantor PVT.
e. Apabila ahli waris tidak bersedia menjadi pemegang hak PVT, maka ahli
waris dapat mengalihkan hak PVT tersebut kepada orang atau badan hukum
yang bersedia menerimanya atau yang menyatakan pelepasan hak PVT,
maka hak tersebut milik publik.85
I.2. Tata cara Pengalihan Hak PVT karena Hibah:
a. Pemegang Hak PVT dapat menghibahkan hak PVTnya kepada orang
atau badan hukum lain.86
b. Penerima hibah mengajukan permohonan pencatatan pengalihan hak
PVT kepada kantor PVT dengan mengisi formulir permohonan pengalihan
hak PVT dan melampirkannya:
1) salinan akta hibah
85
Pasal 6 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan Varietas
Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah. 86
Pasal 8 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan Varietas
Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah.
2) sertifikat hak PVT yang bersangkutan
3) surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa
4) bukti pembayaran biaya permohonan pencatatan pengalihan hak PVT
c. Dalam jangka waktu paling lama 30 hari terhitung, sejak dipenuhinya
persyaratan, Kantor PVT mencatat pengalihan hak PVT yang bersangkutan
serta mengumumkannya dalam Berita Resmi PVT dan membrikannya
kepada penerima Hibah.87
d. Pemberitahuan tersebut dilampiri dengan sertifikat hak PVT yang
telah dibubuhi pencatatan pengalihan hak PVT kepada penerima Hibah.
e. Apabila persyaratan belum dipenuhi maka dalam waktu jangka
paling lama 30 hari, Kantor PVT memberitahukan kepada pemohon untuk
melengkapi persyaratan dimaksud paling lama 3 bulan sejak tanggal
pemberitahuan oleh Kantor PVT.
f. Apabila dalam jangka waktu pemohon tidak melengkapi persyaratan,
maka pemohon pencatatan pengalihan hak PVT karena Hibah dianggap
ditarik kembali.
g. Dalam hal penerima hibah tidak tersedia menjadi pemegang hak PVT,
maka penerima hibah dapat mengalihkan hak PVT.
h. Dalam hal penerimaan hibah menyatakan pelepasana hak PVT
sebagaimana dimaksud, maka hak tersebut menjadi hak publik.
87
Pasal 8 ayat 2 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan
Varietas Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah.
i. Biaya tahunan atas hak PVT dibebankan kepada penerima hibah atau
kepada pihak lainnya yang menerima hak PVT.88
I.3. Tata Cara Pengalihan Hak PVT Karena Wasiat :
a. Perorangan pemegang hak PVT dapat mewasiatkan hak PVT-nya kepada
orang atau badan hukum lain.
b. Wasiat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mulai berlaku setelah pemegang
hak PVT, yang membuat wasiat meninggal dunia.
c. Penerima wasiat mengajukan permohonan pencatatan pengalihan hak PVT
karena wasiat mengajukan permohonan pencatatan pengalihan hak PVT
karena wasiat kepada kantor PVT dengan mengisi formulir permohonan
pengalihan hak PVT dan melampirkan :89
1) Sertifikat hak PVT yang bersangkutan
2) Surat kematian pemegang hak PVT
3) Salinan akta wasiat atau keterangan lain yang dianggap sama dengan itu
4) Surat pernyataan para ahli waris dari pemegang hak PVT yang meninggal
dunia yang menyatakan tidak keberatan dengan wasiat tersebut
5) Surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa
6) Bukti pembayaran biaya permohonan pencatatan pengalihan hak PVT
88
Pasal 12 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan Varietas
Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah. 89
Pasal 12 ayat 3 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan
Varietas Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah.
d. Dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak dipenuhinya persyaratan sebagai
mana dimaksud pada ayat 1, Kantor PVT mencatat pengalihan hak PVT
karena wasiat pada Daftar Umum PVT dan pada sertifikat hak PVT yang
bersangkutan dan diumumkan dalam Berita Resmi PVT dan
memberitahukannya kepada penerima wasiat.90
e. Pemberitahuan tersebut dilampiri dengan sertifikat hak PVT yang telah
dibubuhi pencatatan pengalihan hak PVT kepada penerima wasiat.
f. Apabila persyaratan belum dipenuhi maka dalam jangka waktu 30 hari
terhitung sejak diterimanya permohonan, Kantor PVT memberitahukan
kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan dimaksud paling lama 3
bulan sejak tanggal pemberitahuan dari Kantor PVT.
g. Apabila pemohon tidak melengkapi persyaratan, maka permohonan
pencatatan pengalihan hak PVT karena wasiat dianggap ditarik kembali.
h. Dalam hal penerima wasiat tidak bersedia menjadi pemegang hak PVT
Biaya tahunan atas hak PVT dibebankan kepada peneriman wasiat atau
kepada pihak lain yang menerima pengalihan hak PVT.
I.4. Tata Cara Pengalihan Hak PVT karena Perjanjian dalam Bentuk Akta
Notaris
a. Penerima hak PVT karena perjanjian dalam bentuk akta notaris
mengajukan permohonan pencatatan pengalihan hak PVT kepada Kantor
90
Pasal 12 ayat 4 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan
Varietas Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah.
PVT dengan mengisi formulir permohonan pengalihan hak PVT dan
melampirkan:
1) Salinan akta notaris tentang pengalihan hak PVT
2) Sertifikat hak PVT yang bersangkutan
3) Surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa
4) Bukti pembayaran biaya permohonan pencatatan pengalihan hak
PVT 91
b. Dalam jangka waktu paling lama 30 hari terhitung sejak dipenuhinya
persyaratan, Kantor PVT mencatat pengalihan hak PVT karena
perjanjian dalam bentuk akta Notaris ke dalam Daftar Umum PVT dan
pada sertifikat hak PVT yang bersangkutan serta mengumumkan dalam
berita Resmi PVT dan memberitahukannya kepada penerima hak PVT.
c. Pemberitahuan dilampiri dengan sertifikat hak PVT yang telah dibubuhi
pencatatan pengalihan hak PVT kepada penerima hak PVT karena
perjanjian dalam bentuk akta notaris.
d. Apabila persyaratan belum dipenuhi maka dalam jangka waktu paling
lama 30 hari terhitung sejak diterimanya permohonan, Kantor PVT
memberitahukan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan paling
lama 3 bulan sejak tanggal pemberitahuan dari Kantor PVT.
91
Pasal 16 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan Varietas
Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah.
e. Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan pemohon tidak melengkapi
persyaratan, maka pemohon pengalihan hak PVT dianggap ditarik
kembali.
f. Biaya tahunan atas hak PVT dibebankan kepada penerima hak PVT
karena perjanjian dalam bentuk akta Notaris 92
I.5. Tata Cara Pengalihan Hak PVT karena Sebab Lain Yang Dibenarkan
Oleh Undang-Undang
a. Penerima hak PVT dibebankan karena sebab lain yang dibenarkan oleh
undang-undang mengajukan permohonan pencatatan pengalihan hak
PVT kepada Kantor PVT dengan mengisi formulir permohonan
pengalihan hak PVT dan melampirkan ;
1) Salinan bukti pengalihan hak PVT karena sebab lain yang
dibenarkan oleh undang-undang
2) Sertifikat hak PVT yang bersangkutan
3) Surat kuasa khusus, apabila diajukan melalui kuasa;
4) Bukti pembayaran biaya permohonan pencatatan pengalihan hak
PVT
b. Dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak dipenuhinya persyaratan,
maka Kantor PVT mencatat pengalihan hak PVT karena sebab lain yang
dibenarkan oleh undang-undang ke dalam Daftar Umum PVT dan pada
92 Pasal 17 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan Varietas
Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah.
Sertifikat hak PVT yang bersangkutan serta mengumumkannya dalam
Berita Resmi PVT dan memberitakannya kepada penerima hak PVT.
c. Pemberitahuan tersebut dilampiri dengan sertifikat hak PVT yang telah
dibubuhi pencatatan pengalihan hak PVT kepada penerima hak PVT
karena sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.
d. Apabila persyaratan belum dipenuhi, maka dalam jangka waktu paling
lama 30 hari terhitung sejak diterimanya permohonan, Kantor PVT
memberitahukan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan
dimaksud paling lama 3 bulan sejak tanggal pemberitahuan dari Kantor
PVT.
e. Apabila dalam jangka waktu pemohon tidak melengkapi persyaratan,
maka permohonan pengalihan hak PVT dianggap ditarik kembali.
f. Biaya tahunan atas hak PVT dibebankan kepada penerima hak PVT
karena sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.93
J. Instansi Yang Berwenang Mengelola Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas
Tanaman.
Agar kebutuhan varietas tanaman dari berbagai komoditi dapat terpenuhi,
maka diperlukan kerjasama yang baik dari semua kalangan, bukan saja keterlibatan
pihak pemulia tanaman dari kalangan instansi pemerintah ataupun dari kalangan
perguruan tinggi saja, melainkan juga dibutuhkan keterlibatan industri benih dari
93
Pasal 19 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan Varietas
Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah.
perusahaan swasta. Dalam proses pemuliaan tanaman, para pihak yang ingin
mendaftarkan hak perlindungan terhadap varietas tanaman dapat mengajukan
permohonan ke kantor perlindungan varietas tanaman yaitu suatu unit organisasi di
lingkungan Departemen Pertanian dimana unit tersebut mempunyai tugas dan
kewenangan khusus di bidang perlindungan varietas tanaman.
Dalam kantor Perlindungan Varietas Tanaman tersebut terdapat pejabat
khusus yang disebut pemeriksa perlindungan varietas tanaman yaitu pejabat
pemerintah yang berdasarkan keahliannya diangkat oleh Menteri Pertanian dan
ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan substantif dan memberikan rekomendasi
atas permohonan hak perlindungan varietas tanaman. Pemeriksaan substantif yang
dilakukan pemeriksa perlindungan varietas tanaman akan meliputi pemeriksaan
kebaruan, keunikan, keseragaman, dan kestabilan varietas tanaman yang dimohonkan
hak Perlindungan Varietas Tanaman. Dalam melaksanakan tugasnya kantor
Perlindungan Varietas Tanaman dapat meminta bantuan ahli maupun fasilitas yang
diperlukan termasuk mencari informasi dari institusi lain baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri.
Kantor perlindungan varietas tanaman akan menerbitkan daftar umum
perlindungan varietas tanaman yaitu daftar catatan resmi dari seluruh tahapan dan
kegiatan pengelolaan perlindungan varietas tanaman. Selain itu, kantor perlindungan
varietas tanaman tersebut juga menerbitkan berita resmi perlidungan varietas tanaman
yaitu suatu media informasi komunikasi resmi dan kegiatan pengelolaan
perlindungan varietas tanaman yang diterbitkan secara berkala untuk tujuan
kepentingan umum.
K. Hak Eksklusif Dalam Perlindungan Varietas Tanaman
Pada defenisi hak pemulia ataupun hak perlindungan terhadap varietas
tanaman yang telah dikemukakan sebelumnya, diketahui hak pemulia merupakan hak
yang bersifat eksklusif. Secara prinsip, keeksklusifan hak pemulia meliputi
kewenangan pemulia untuk memproduksi atau memperbanyak benih, menyiapkan
untuk tujuan propagasi, mengiklankan, menawarkan, menjual atau
memperdagangkan, mengekspor, mengimpor dan mencadangkan untuk keperluan
kegiatan dalam proses pemuliaan tanaman. Adanya hak eksklusif bagi pemegang hak
perlindungan mempunyai konsekuensi bahwa orang lain tidak dapat melakukan
kegiatan apapun yang bersifat komersil terhadap varietas tanaman yang telah
dilindungi, tanpa adanya persetujuan dari pemegang hak pemulia.
Sebagaimana diketahui bahwa hak pemulia (varietas baru tanaman)
merupakan suatu hak yang bersifat eksklusif. Secara prinsip eksklusif varietas hak
pemulia meliputi kewenangan pemulia untuk memproduksi atau memperbanyak
benih, menyiapkan untuk tujuan propagasi, mengiklankan, menawarkan, menjual atau
memperdagangkan, mengekspor, mengimpor dan mecabang untuk keperluan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Adanya Hak Eksklusif bagi pemegang hak pemulia mempunyai konsekuensi
bahwa orang lain tidak dapat melakukan kegiatan yang bersifat komersial terhadap
varietas tanaman yang telah dilindungi tanpa persetujuan pemegang hak
bersangkutan.
Hak eksklusif yang dimiliki melalui hak pemulia dibatasi oleh kegiatan-
kegiatan yang tidak dianggap sebagai pelanggaran apabila dilakukan oleh pihak lain
tanpa adanya persetujuan dari pemegang hak pemulia. Adapun kegiatan kegiatan
Yang dianggap tidak melanggar adalah:
1. Menggunakan sebagian hasil panen dari varietas yang dilindungi sepanjang tidak
untuk tujuan komersil.
2. Menggunakan varietas yang dilindungi untuk kegiatan penelitian, pemuliaan
tanaman dan perakitan varietas baru.
3. Penggunaan oleh pemerintah atas varietas yang dilindungi dalam rangka kebijakan
pengadaan pangan dan obat-obatan dengan memperhatikan hak-hak ekonomi dan
pemegang hak PVT.
Berdasarkan hak eksklusif yang dimiliki, maka pemegang hak pemulia atau
hak PVT dapat mengalihkan hak perlindungan kepada pihak lain yang dianggap
mampu melaksanakannya. Pengalihan hak kepada pihak lain dilakukan melalui
lisensi yang diatur berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Varietas Tanaman
dimana pemberian lisensi dilakukan melalui perjanjian lisensi. Berbeda dengan
pengalihan hak Perlindungan Varietas Tanaman melalui pewarisan, hibah, wasiat,
perjanjian dalam bentuk akta notaris dan sebab lain yang dibenarkan undang-undang,
dimana kepemilikan hak juga mengalami peralihan, pemberian lisensi melalui
perjanjian pada dasarnya hanya pemberian hak untuk menikmati manfaat eknomi dari
hak Perlindungan Varietas Tanaman dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu
pula, Kepemilikan hak Perlindungan Varietas Tanaman tetap berada pada
pemegangnya, tidak dialihkan kepada pemegang lisensi. Dengan demikian, pemegang
lisensi tidak boleh memberikan lisensi kepada orang lain.
Pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman berhak memberi lisensi
kepada pihak ketiga, maka apabila terjadi perjanjian lisensi, harus dinyatakan secara
tegas dalam perjanjian, yang harus menerangkan hak apa saja yang berpindah kepada
pemegang lisensi selama jangka waktu sesuai dalam perjanjian lisensi. Pemegang hak
Perlindungan Varietas Tanaman yang akan membuat perjanjian lisensi dengan pihak
ketiga lainnya, hanya boleh mengalihkan hak yang belum diberikan lisensi.
Pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman wajib memberitahukan kepada para
pemegang lisensi atas pemberian lisensi baru.
Selain lisensi yang diperoleh berdasarkan kesepakatan para pihak, dalam UU
Perlindungan Varietas Tanaman juga diatur mengenai lisensi wajib. Lisensi wajib
terjadi karena keputusan pemerintah, misalnya untuk mengatasi kelangkaan pangan di
musim kemarau, maupun atas dasar permohonan pihak lain karena tidak
dilaksanakannya hak Perlindungan Varietas Tanaman.
Surat perjanjian yang dilakukan oleh pemberi lisensi hak pemulia kepada
penerima lisensi maupun lisensi wajib, harus didaftarkan ke kantor Perlindungan
Varietas Tanaman di lingkungan Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Pendaftaran surat perjanjian lisensi sekaligus merupakan pencatatan hak yang
mempunyai akibat hukum bagi pihak ketiga.
L. Lisensi Pemegang Hak Perlindungan Varietes Tanaman
Pemegang Hak PVT berhak memberi lisensi kepada orang atau badan
hukum,berdasarkan surat perjanjian lisensi, kecuali diperjanjikan lain, maka
pemegang hak PVT tetap boleh melaksanakan sendiri atau memberi lisensi kepada
pihak ketiga lainnya. Perjanjian lisensi harus dicatatkan pada Kantor PVT dan
memuat dalam daftar Umum PVT, dengan membayar biaya besarnya ditetapkan oleh
Menteri.94
Dalam hal perjanjian lisensi tidak dicatatkan di Kantor PVT sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka perjanjian lisensi tersebut tidak mempunyai akibat
hukum pada pihak ketiga.
Perjanjian Lisensi berisi hak yang diberikan oleh pemegang hak PVT selaku
pemberi Lisensi kepada penerima Lisensi untuk melaksanakan satu atau lebih dari
beberapa kegiatan; Memproduksi dan memperbanyak Benih; Menyiapkan untuk
tujuan propagasi, Mengiklankan, Menawarkan, Menjual dan Memperdagangkan,
Mengekspor, Mengimpor, Mencadangkan untuk keperluan diatas. Perjanjian Lisensi
dapat bersifat eksklusif atau tidak eksklusif. Perjanjian Lisensi dilarang:
1. Memuat ketentuan yang secara langsung atau tidak langsung dapat
menimbulkan akibat yang merugikan Negara;
2. Memuat pembatasan yang dapat menghambat kemampuan bangsa Indonesia
dalam menguasai dan mengembangkan pemulian tanaman pada umumnya;
atau
3. Melebihi jangka waktu PVT yang bersangkutan.
94
Pasal 43 ayat 1 UU NO-29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varites Tanaman
Hak dan Kewajiban Pemberi dan Penerima Lisensi
Pemberi Lisensi Berhak:
a. Menerima pembayaran royalty sesuai dengan perjanjian;
b. Melaksanakan sendiri haknya sepanjang tidak diperjanjikan lain dalam hal
perjanjian Lisensi bersifat tidak eksklusif
c. Menuntut pembatalan Lisensi dalam hal penerima Lisensi tidak
melaksanakan perjanjian sebagaimana mestinya.
Pemberi Lisensi berkewajiban:
a. Menjamin Varietas yang disensikan dari cacat hukum atau gugatan dari
pihak ketiga;
b. Memberitahukan kepada penerima Lisensi bahwa bahwa Lisensi yang
diberikannya bukan Lisensi yang telah diberikan kepada penerima lisensi
lainnya dalam hal perjanjian Lisensi bersifat eksklusif;
c. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap mutu hasil produksi
sebagai pelaksanaan hak PVT oleh penerima lisensi.95
Penerima Lisensi berhak;
a. Menggunakan Varietas yang disensikan dengan perjanjian:
b. Meminta kembali pembayaran royalti yang telah dibayarkan kepada
pemberi Lisensi dalam hak PVT yang disensikan dicabut.
Penerima Lisensi berkewajiban;
95
Pasal 23 PP No.14 Tahun 2004 tentang Syarat Tata Cara Pengalihan Perlindungan Varietas
Tanaman Penggunaan Varietas Yang Dilindungi Oleh Pemerintah.
a. Membayar royalty sesuai dengan perjanjian;
b. Mencatatkan perjanjian Lisensi kepada Kantor PVT
c. Menjaga mutu produksi Varietas sesuai dengan standar produk yang
dilisensikan.
Lisensi Wajib hak PVT tidak digunakan di Indonesia, hak PVT digunakan
dengan cara merugikan masyarakat, diberikan oleh Pengedilan Negeri untuk jangka
waktu tidak lebih lama dari hak PVT, Dapat diajukan oleh orang/badan hukum
setelah 3 tahun masa perlindungan.Lisensi Pemegang hak PVT berhak untuk
memberikan Lisensi kepada orang, Badan hukum lain berdasarkan perjanjian lisensi.
Dicatatkan di Kantor PVT dalam daftar Umum PVT, apabila tidak dicatatkan, maka
tidak mempunyai akibat terhadap Pihak III.Ketentuan Lisensi diatur oleh Pemarintah.
Berakhirnya Perjanjian Lisensi karena:
a. Habis masa berlakunya sesuai dengan perjanjian
b. Kesekapatan kedua belah pihak
c. Hak PVT-nya dibatalkan oleh Kantor PVT
d. Hak PVT-nya dicabut oleh Kantor PVT
Dalam hal perjanjian lisensi berakhir karena alasan diatas,pemberi lisensi atau
kuasanya memberitahukan secara tertulis kepada Kantor PVT dalam jangka waktu
paling lama 30 hari sejak tanggal berakhirnya perjanjian Lisensi. Kantor PVT
memberitahukan secara tertulis berakhirnya perjanjianlisensi karena pembatalan atau
pencabutan hak PVT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) kepada pemberi
dan penerima Lisensi atau kuasanya paling lambat 30 hari terhitung sejak tanggal
pembatalan atau pencabutan tersebut.