perakitan varietas baru mawar melalui persilangan...

8
iptek hortikultura 1 Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias dalam kelompok genus Rosaseae yang dibudidayakan sebagai bunga potong, tanaman taman, bahan industri obat, dan kosmetik. Spesies mawar terdiri atas 150 spesies, 10 ribu lebih kultivar, dan sekitar 8–20% merupakan hasil persilangan (Horibe & Yamada 2017). Mawar merupakan tanaman introduksi dan domestikasi dari Eropa dan Cina beberapa ribu tahun yang lalu. Introduksi mawar dari Cina ke Eropa terjadi pada abad 18, dengan beragam warna, tipe tumbuh, ukuran bunga, aroma, dan tingkat adaptasi mawar (Debener & Byrne 2014). Tanaman mawar menduduki peringkat pertama dalam popularitas bunga potong dalam industri florikultura dunia (Kumar et al. 2013). Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, produksi mawar dunia per tahun mencapai 18 milyar mawar potong, 60–80 juta mawar pot, dan 220 juta mawar taman. Negara produsen mawar dunia adalah Belanda untuk mawar potong dan Amerika utara untuk mawar taman (Debener & Byrne 2014). Peningkatan produksi dan penjualan bunga mawar dunia ini mampu bertahan karena didukung oleh: (a) peningkatan kualitas produksi bunga, (b) promosi produk dan peningkatan jumlah outlet tanaman hias dan bunga potong, serta (c) varietas baru yang terus dihasilkan (Armitage & Laushman 2016). Sejarah Mawar Sejarah mawar diawali kepopulerannya sejak tahun 1820 dengan adanya mawar pink dan auriculas (Charles & Ritson 2011). Mawar- mawar tersebut pada umumnya mawar liar atau wild species. Karakter spesies mawar ini adalah petal bunga tunggal terdiri atas empat atau lima petal. Tumbuh disepanjang Benua Utara hingga berkembang menjadi mawar dengan petal ganda dan semi ganda. Mawar taman pertama kali ditemukan di Timur Tengah, menyebar ke Mesir dan Roma hingga tumbuh di Eropa. Awal mulanya mawar hanya digunakan sebagai tanaman obat. Selain wild species juga dikenal old roses yang memiliki karakter tanaman yang kuat, lebih wangi, berbunga sekali diawal musim panas serta memiliki warna yang terbatas, antara lain putih, merah muda, dan ungu. Old Roses ini menjadi tetua persilangan dan cikal bakal dihasilkannya mawar Gallicas , Damaskus , Portland, dan Bourbon pada abad ke-18 dan 19, termasuk mawar modern yang ada hingga saat ini (Austin 1993). Pemuliaan Mawar Pemuliaan mawar merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keragaman mawar. Keanekaragaman mawar saat ini tidak terlepas dari upaya para ilmuwan yang telah merintis Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensional

Upload: dinhbao

Post on 25-Apr-2019

271 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensionalhortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2018/1. Ridho Varietas... · Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias

iptek hortikultura

1

Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias dalam kelompok genus Rosaseae yang dibudidayakan sebagai bunga potong, tanaman taman, bahan industri obat, dan kosmetik. Spesies mawar terdiri atas 150 spesies, 10 ribu lebih kultivar, dan sekitar 8–20% merupakan hasil persilangan (Horibe & Yamada 2017). Mawar merupakan tanaman introduksi dan domestikasi dari Eropa dan Cina beberapa ribu tahun yang lalu. Introduksi mawar dari Cina ke Eropa terjadi pada abad 18, dengan beragam warna, tipe tumbuh, ukuran bunga, aroma, dan tingkat adaptasi mawar (Debener & Byrne 2014).

Tanaman mawar menduduki peringkat pertama dalam popularitas bunga potong dalam industri florikultura dunia (Kumar et al. 2013). Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, produksi mawar dunia per tahun mencapai 18 milyar mawar potong, 60–80 juta mawar pot, dan 220 juta mawar taman. Negara produsen mawar dunia adalah Belanda untuk mawar potong dan Amerika utara untuk mawar taman (Debener & Byrne 2014). Peningkatan produksi dan penjualan bunga mawar dunia ini mampu bertahan karena didukung oleh: (a) peningkatan kualitas produksi bunga, (b) promosi produk dan peningkatan jumlah outlet tanaman hias dan bunga potong, serta (c) varietas baru yang terus dihasilkan (Armitage & Laushman 2016).

Sejarah MawarSejarah mawar diawali kepopulerannya

sejak tahun 1820 dengan adanya mawar pink dan auriculas (Charles & Ritson 2011). Mawar- mawar tersebut pada umumnya mawar liar atau wild species. Karakter spesies mawar ini adalah petal bunga tunggal terdiri atas empat atau lima petal. Tumbuh disepanjang Benua Utara hingga berkembang menjadi mawar dengan petal ganda dan semi ganda. Mawar taman pertama kali ditemukan di Timur Tengah, menyebar ke Mesir dan Roma hingga tumbuh di Eropa. Awal mulanya mawar hanya digunakan sebagai tanaman obat. Selain wild species juga dikenal old roses yang memiliki karakter tanaman yang kuat, lebih wangi, berbunga sekali diawal musim panas serta memiliki warna yang terbatas, antara lain putih, merah muda, dan ungu. Old Roses ini menjadi tetua persilangan dan cikal bakal dihasilkannya mawar Gallicas, Damaskus, Portland, dan Bourbon pada abad ke-18 dan 19, termasuk mawar modern yang ada hingga saat ini (Austin 1993).

Pemuliaan MawarPemuliaan mawar merupakan salah satu

cara untuk meningkatkan keragaman mawar. Keanekaragaman mawar saat ini tidak terlepas dari upaya para ilmuwan yang telah merintis

Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensional

Page 2: Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensionalhortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2018/1. Ridho Varietas... · Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias

No. 14 - November 2018

2

persilangan mawar seperti David Austin (Inggris) dengan English Roses, Robert de Brie dengan Damask Roses, Ralph Moore dengan Polyanthas (Austin 1993), Joseph Pernet dengan Rosa Foetida, dan Henry Bennett dengan Hybrid Tea (Charles & Ritson 2011).

Perkembangan pemuliaan mawar diawali saat ilmuwan Eropa mengimpor mawar Cina 200 tahun yang lalu. Mawar Cina tersebut disilangkan dengan mawar Eropa dengan dihasilkannya bermacam-macam jenis mawar (Charles & Ritson 2011). Keragaman mawar ini merupakan hasil perjalanan panjang kegiatan pemuliaan para ilmuwan melalui persilangan beberapa jenis mawar. Jenis mawar dikelompokkan menjadi beberapa macam, di antaranya: (a) berdasarkan habitat tumbuh antara lain mawar yang tumbuh dalam bentuk semak, memanjat, dan penutup tanah/groundcover), (b) berdasarkan turunan, antara lain mawar lama dan mawar baru/modern. Mawar lama diperkenalkan sebelum tahun 1867, dikenal dengan old garden roses seperti mawar Albas, Centifolias, Damaskus, Gallicas, dan Tea roses. Mawar old oriental, biasanya berupa semak, bunganya indah saat mekar penuh, petal tipis, tanaman lebih kuat, dan sehat dibanding dengan mawar modern. Mawar Cina, lebih tua dibandingkan old roses yang merupakan cikal bakal tetua persilangan mawar yang ada sekarang ini (Charles & Ritson 2011).

Mawar sebagai komoditas industri florikultura pertama kali diawali oleh peneliti Perancis tahun 1815, dengan dihasilkannya

mawar Rosa Rugosa dengan karakter batang kuat, bunga besar, dan keras. Spesies ini merupakan hasil persilangan spesies mawar dari Jepang, Korea, Siberia, dan China. Mawar modern (La France) dihasilkan dengan persilangan Tea Roses oleh Henry Bennet di Inggris tahun 1880 serta Joseph Pernet (ilmuwan Belanda) menghasilkan hybrid tea roses warna kuning (Rosa Foetida) (Charles & Ritson 2011).

English Rose, merupakan mawar modern hasil silangan yang pertama kali diperkenalkan tahun 1969 dengan tiga macam varietas, antara lain Contance spry (1961), Chianti (1967) serta Shropshire Lass (1968). English Rose memiliki karakter bentuk bunga yang merupakan kombinasi kedua tetuanya, aroma wangi, karakter umum, dan sifat tumbuhnya seperti Old Rose, namun memiliki variasi warna yang lebih luas, sedangkan Old Rose sebagai tetua, memiliki karakter tanaman lebih kuat, aroma lebih wangi, warna terbatas (putih, pink, dan ungu) serta hanya berbunga sekali dalam setahun, yaitu diawal musim panas (Austin 1993). Dua abad terakhir, mawar yang ada lebih banyak didominasi oleh hasil persilangan dan kegiatan seleksi. Program pemuliaan tanaman mawar hingga saat ini telah berkembang pesat baik melalui intercrossing maupun bioteknologi melalui transformasi gen, serta kegiatan seleksi dalam skala luas baik mawar spesies maupun mawar budidaya (Debener & Byrne 2014).

Silsilah persilangan mawar sebagai awal mula terbentuknya keragaman mawar saat ini,

Gambar 1. Silsilah pewarisan sifat mawar. Persilangan Old European Roses x China Roses. (Sumber: English Roses, Glorius new roses American Garden, Austin 1993).

Page 3: Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensionalhortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2018/1. Ridho Varietas... · Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias

iptek hortikultura

3

diawali dengan persilangan antara Old European Roses X China Roses. Old European Roses antara lain Gallica, Damask, Centifolia, dan Moss Roses (Gambar 1).

Gambar 2. Bentuk bunga mawar. Dari kiri ke kanan : flat rosette, recurving rosette, cupped rosette, deep cup, quartered, pompom, tea rose, shallow cup, tunggal, dan semi ganda (Sumber : English Roses, Glorius New Roses American Garden (Austin D 1993)

Tujuan pemuliaan tanaman mawar melalui persilangan antara lain untuk mendapatkan mawar baru dengan peningkatan variasi warna dan bentuk bunga. Bentuk bunga mawar tersebut antara lain flat rosette, recurving rosette, cupped rosette, deep cup, quartered, pompom, tea rose, shallow cup, tunggal, dan semi ganda (Gambar 2) (Austin 1993). Pemuliaan mawar juga bertujuan meningkatkan lama vase life bunga, peningkatan produksi bunga serta ketahanan terhadap hama (Aphids, Thrips) dan penyakit seperti blackspot, mildew (downy mildew dan powdery mildew) juga rust (Debener & Byrne 2014).

Kualitas mawar potong ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya karakteristik bagian luar seperti warna bunga, panjang tangkai bunga, volume petal, kesegaran, aroma serta vase life bunga (Horibe & Yamada 2017).

Pemuliaan Mawar di IndonesiaDi Indonesia, pemuliaan mawar mengalami

perkembangan yang menggembirakan dan memuaskan. Tidak hanya ilmuwan yang melakukan persilangan, namun juga petani, nursery maupun pecinta/hobbies mawar. Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) sebagai institusi pemerintah dibidang penelitian tanaman hias juga melakukan perakitan varietas unggul

Gambar 3. Varietas mawar potong dan mawar mini yang dihasilkan Balithi (Sumber : Katalog varietas unggul florikultura – Balithi 2013)

Pertiwi Putri Fortuna Megawati Shananda

RosmaSiska ClarisaPracitaMega Puth

Rosmarun Rosanda Yulikara

Page 4: Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensionalhortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2018/1. Ridho Varietas... · Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias

No. 14 - November 2018

4

baru mawar melalui kegiatan pemuliaan mawar secara konvensional. Beberapa varietas mawar yang telah dihasilkan di antaranya Putri, Pertiwi, Fortuna, Megawati, dan Shananda (tahun 2001), Mega putih (tahun 2004), Clarissa dan Rosma (tahun 2008), Pracita dan Siska (tahun 2010), mawar mini Rosmarun dan Rosanda (tahun 2004) serta Yulikara (tahun 2008) (Gambar 3).

Varietas mawar tersebut telah terdistribusi hampir diseluruh wilayah di Indonesia, terutama bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan BPTP melalui kegiatan diseminasi agar dapat teradopsi dan teradaptasi dibeberapa daerah.

Persilangan MawarPersilangan mawar terdiri atas beberapa

persiapan dan tahapan. Tahapan- tahapan tersebut antara lain, pemilihan tetua mawar (1), persiapan polen donor (2), kastrasi bunga yang akan disilangkan (3), persilangan bunga yang reseptif/siap diserbuki (4), pelabelan (5), penyungkupan bunga yang sudah diserbuki (6), pembuahan (7), pemanenan buah (8), dan penyemaian biji (9).

Gambar 4. Beberapa varietas mawar yang digunakan sebagai tetua persilangan (Dokumentasi : Eka Febrianty 2018)

Pemilihan Tetua MawarPemilihan tetua persilangan menjadi bagian

penting untuk mendapatkan hasil persilangan sesuai karakter yang dituju. Persilangan mawar pada umumnya bertujuan untuk memperbaiki karakter warna bunga, bentuk bunga, aroma, ketahanan terhadap hama dan penyakit, peningkatan hasil, peningkatan kandungan metabolit sekunder dan vase life serta tingkat kesegaran tanaman. Untuk mendapatkan karakter-karakter tersebut dipilih tetua yang membawa sifat tersebut. Varietas mawar yang digunakan dapat berupa spesies alami, varietas introduksi (Gambar 4) maupun varietas hasil silangan (Gambar 3).

Persiapan Polen DonorPolen diambil dari bunga yang belum mekar

penuh dan masih segar, mahkota bunga dan putik diambil/dihilangkan sehingga tinggal benangsari dengan polen yang masak. Polen diambil dengan menggunakan pinset dan ditempatkan pada petridish bersih dan disimpan di lemari pendingin untuk menjaga agar polen tetap segar (Gambar 5).

Page 5: Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensionalhortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2018/1. Ridho Varietas... · Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias

iptek hortikultura

5

Kastrasi Bunga yang Akan DisilangkanBunga yang akan disilangkan dan diserbuki

dikastrasi terlebih dahulu. Kastrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pembuangan polen jantan atau betina (http://kkbi.web.id). Kastrasi pada tanaman berarti membuang/memotong bagian tanaman yang letaknya berada di sekitar

Gambar 5. Proses pengambilan polen mawar yang digunakan sebagai donor persilangan. Bunga mawar siap kastrasi (A, C, dan E), hasil kastrasi (B, D, dan F), pengambilan polen (G), polen yang sudah siap digunakan untuk persilangan (H, I, dan J) (Dokumentasi : Ridho Kurniati 2018)

Gambar 6. Kastrasi mawar varietas Sexy Red. Mawar siap kastrasi (A), mawar yang sudah dikastrasi (B), polen/ serbuk sari hasil emaskulasi (C). (Dokumentasi : Eka Febrianty, 2018)

Gambar 7. Tahapan persilangan mawar. Bunga siap dikastrasi (A), bunga yang telah dikastrasi (B dan C), persilangan mawar dengan meletakkan polen donor ke putik bunga (D) dan penyungkupan bunga yang telah disilangkan (E) (Dokumentasi: Eka Febrianty 2018)

bunga, yang akan di emaskulasi dari serangga, kotoran, kuncup, dan mahkota bunga yang tidak digunakan dan akan mengganggu persilangan atau penyerbukan. Emaskulasi berarti membuang polen jantan/serbuk sari/stamen pada tetua betina pada saat bunga belum mekar sempurna atau sebelum terjadi penyerbukan.

A B C D

E F G H

I J

A B C

A B C D E

Page 6: Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensionalhortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2018/1. Ridho Varietas... · Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias

No. 14 - November 2018

6

Persilangan Bunga MawarPersilangan bunga mawar dilakukan pada

pagi hari, sekitar pukul 7–9 pagi, pada putik bunga yang sudah reseptif. Putik bunga yang reseptif ditandai dengan lengketnya bagian kepala putik (7C). Polen/tepung sari yang sudah masak dioleskan menggunakan kuas di bagian kepala putik (7D dan 8C). Pengolesan polen dilakukan berulang kali agar penyerbukan sempurna. Hal penting yang harus dilakukan adalah kuas polen untuk satu jenis varietas mawar harus dipisahkan dengan varietas lainnya. Hal tersebut untuk menjaga agar polen/tepungsari satu varietas tidak tercampur dengan varietas lainnya.

Sebelum dua tanaman disilangkan, terlebih dahulu diinduksi pembungaannya agar tanaman dapat berbunga serempak. Faktor lingkungan yang menentukan dan dapat memanipulasi pembungaan serempak di antaranya fotoperiode, temperatur, dan nutrisi (Janick 1972).

Waktu pengambilan polen dilakukan setelah bunga dikastrasi. Dua hari setelah diambil, serbuk sari sudah siap digunakan sebagai donor persilangan (Gambar 8B). Demikian halnya

Gambar 8. Kegiatan persilangan dan hasil tanaman yang sudah disilangkan. Putik yang sudah siap diserbuki (A), polen yang sudah matang dan siap digunakan untuk persilangan (B), penempelan polen pada putik yang reseptif (C dan D) Dokumentasi : Ridho Kurniati 2018)

dengan putik, 2–3 hari setelah kastrasi sudah reseptif dan siap diserbuki ( Gambar 8C dan D).

Pelabelan dan Pencatatan Data PersilanganPelabelan dilakukan agar dapat diketahui

dan ditelusuri silsilah tetua dan turunannya. Pelabelan biasanya berupa kode persilangan yang dibuat oleh pemulianya. Data persilangan terdiri atas nama varietas tetua betina, nama varietas tetua jantan dan tanggal persilangan. Adakalanya kondisi saat persilangan dan waktu persilangan dicatat juga untuk melengkapi data keberhasilan persilangan.

Pelabelan segera dilakukan pada tanaman atau bunga yang sudah diserbuki, hal tersebut untuk menghindari kesalahan data pada tanaman yang disilangkan. Untuk melihat tingkat keberhasilan persilangan, semua data persilangan dicatat dalam satu buku khusus sehingga data terdokumentasi dengan baik.

Penyungkupan Bunga yang Telah DiserbukiPenyungkupan bertujuan agar bunga yang

telah diemaskulasi maupun yang telah dilakukan penyerbukan tidak terserbuki oleh serbuk sari/

Gambar 9. Pelabelan dan pencatatan data persilangan. Pelabelan pada tanaman mawar yang telah disilangkan (A), contoh label untuk persilangan mawar (B), pencatatan data tanaman yang sudah disilangkan (C) (Dokumentasi : Ridho Kurniati 2018)

A B C D

A B C

Page 7: Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensionalhortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2018/1. Ridho Varietas... · Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias

iptek hortikultura

7

Gambar 10. Tanaman mawar yang telah disilangkan. Penyungkupan bunga yang sudah disilangkan (A dan B) (Dokumentasi : Ridho Kurniati 2018)

polen asing. Penyungkupan juga dilakukan untuk menghindari polinator seperti serangga, angin maupun organisme lain yang dapat membawa polen ke putik reseptif.

Pembentukan dan Pemanenan BuahBuah akan terbentuk bila penyerbukan

telah berhasil dilakukan. Pada umumnya buah terbentuk 4 bulan setelah penyerbukan. Adakalanya terjadi kegagalan penyerbukan dan tidak terbentuk buah. Kegagalan tersebut dikenal dengan pre dan post fertilization barrier. Post ferlitization barrier (hambatan polinasi setelah pembuahan), dapat terjadi (a) selama tahapan hibridisasi, misalnya selama perkembangan embrio, (b) setelah terbentuk hybrid, karena F1 steril, dan (c) tidak adanya introgresi dan rekombinasi. Beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara polinasi in vitro/pembuahan secara in vitro, embryo rescue/ penyelamatan embrio, kultur ovul, penggandaan kromosom dan amphidiploids hibridisasi interspesifik (Van Tuyl, Mass & Byung Lim 2002).

Gambar 11. Buah hasil silangan. Buah hasil persilangan yang belum matang (A), buah yang sudah dipanen (B), buah yang sudah matang (C dan D) (Dokumentasi : Eka Febryanti 2018)

Penyemaian Biji Hasil SilanganBuah mawar memiliki kulit yang keras

sehingga bila biji ditanam secara in vitro/ kultur jaringan, perlu dilakukan beberapa cara di antaranya skarifikasi, yaitu proses atau perlakuan buatan untuk mematahkan dormansi biji. Perlakuan tersebut dilakukan karena kulit biji tidak bersifat permeable terhadap air atau gas. Skarifikasi ada dua macam, yaitu skarifikasi kimiawi dan mekanik. Skarifikasi kimiawi dilakukan dengan memasukan biji kedalam larutan asam pekat (H2SO4) dan cairan organik terlarut seperti aseton dan alkohol serta menggunakan air panas, dengan suhu sekitar 77–100oC. Skarifikasi mekanik dilakukan dengan cara mengiris atau melukai biji dengan menggunakan pisau. Dengan skarifikasi tersebut, kulit biji menjadi permeable sehingga air dapat terserap dan terjadi perkecambahan. Biji selanjutnya ditanam pada media steril, dilakukan pemupukan dan penyiraman sesuai kondisi lingkungan. Bila kondisi lingkungan panas (musim kemarau) dilakukan penyiraman sehari sekali. Bila kondisi teduh (musim penghujan),

A B

A B C D

Page 8: Perakitan Varietas Baru Mawar Melalui Persilangan Konvensionalhortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2018/1. Ridho Varietas... · Mawar (Rosa hybrida L.) termasuk tanaman hias

No. 14 - November 2018

8

penyiraman dapat dilakukan 2 hari sekali untuk menghindari busuknya biji dan munculnya cendawan dalam kondisi lembab (Gambar 12).

KESIMPULAN

Tersedianya varietas unggul baru mawar saat ini merupakan perjalanan panjang proses perakitan varietas baru para ilmuwan dan pemulia sejak ratusan tahun lalu. Hasil silangan dan varietas unggul baru mawar sangat dipengaruhi oleh tetua persilangan yang digunakan, terkait sifat genetik, kondisi lingkungan serta proses/ tahapan sebelum dan sesudah persilangan. Varietas unggul baru mawar yang dihasilkan akan meningkatkan keragaman genetik dan varian baru mawar, baik sebagai sumber gen baru, koleksi plasma nutfah serta pendongkrak industri florikultura nasional maupun internasional.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Eka Febrianty, SP. M.Si. dan Ibu Nina Rosana atas kerjasama dan bantuannya selama kegiatan penelitian mawar serta dokumentasinya hingga dapat tersusun tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Armitage, AM & Laushman 2016, ‘Specialty cut flowers’, Second edition, The production of annuals, perennials, bulbs and woody plants for fresh and dried cut flowers, Timber Press.Portland, London.

Gambar 12. Proses penanaman biji mawar hasil persilangan. Buah mawar dibuka dan diambil bijinya (A), biji ditanam pada media bersih dan steril (B), dan pemindahan kecambah mawar secara individu (C) (Sumber : Charles & Ritson 2011)

2. Austins, D 1993, English Roses, Glorious New Roses for Americans Gardens, First ed. Little, Brown and Company London, pp.160.

3. Charles & Ritson, BQ 2011, Encyclopedia of Roses, first ed. 2003, DK, Publishing, NewYork, 448 p.

4. Debener, T & Byrne, D 2014, Disease resistance breeding in Rose : Current status and potential of Biotechnology tools, <http://dx.doi.org/10.1016/j.plantsci.2014.4.005>.

5. Horibe, T & Yamada, K 2017, Petal growth physiology of cut rose flowers : Progress and Future Prospects, Journal of Horticultural Research, vol. 25,no.5-18, Doi:10.1515/johr.2017.0001.

6. Janick, J 1972, Hortucultural science, ISBN.0-7167-0823-3, 586 p.

7. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2018, Pengertian kastrasi, diakses Juni 2018, <http://kkbi.web.id>.

8. Kumar, S, Tomar, KS, Shakywar, RC, Debashish & Pathak, M 2013, ‘Screening of rose varieties against blackspot disease and its management in East Siang District of Arunachal Pradesh’, International Journal of Agriculture Environment & Biotechnology, IJAEB, vol. 6, no. 4, pp. 639–645.

9. Van Tyul, J, Mass, IWG & Byung Lim, K 2002,’ Introgression in interspecific hybrids of lily’, Proc. 8 th.Int. Symp.on flowerbulbs, Eds.G.Little john.et.al.Acta.Hort.570, ISHS.

Ridho KurniatiBalai Penelitian Tanaman Hias Segunung

Jln. Raya Ciherang-Pacet, Cianjur- Jawa Barat, Indonesia 43253

Email : [email protected]