bab ii pemahaman terhadap - sinta.unud.ac.id ii.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada...

25
Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida 7 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana BAB II PEMAHAMAN TERHADAP WISATA DESA TENUN RANGRANG Pada bab ini akan dijabarkan mengenai pemahaman judul perencanaan yang terbagi atas Wisata Desa, Tenun Rangrang, kajian objek sejenis, dan spesifikasi umum tentang Wisata Desa Tenun Rangrang. 2.1 Pemahaman terhadap Wisata Pemahaman terhadap Wisata akan dijabarkan hal-hal yang berkaitan mengenai definisi, persyaratan,dan lokasi. Uraian-uraian tersebut akan dijelaskan dibawah ini. 2.1.1 Definisi Wisata Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 Tentang Kepariwisataan menyebutkan bahwa Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Dapat disimpulkan bahwa perjalanan memiliki pengertian berkunjung atau mengunjungi, sehingga dalam hal ini objek yang akan dikunjungi menjadi vocal point untuk dapat dilihat. 2.1.2 Syarat-Syarat Wisata Dalam upaya sebagai Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang perlu diperhatikan sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai bahan acuan dalam pengadaan perencanaan yaitu :

Upload: duongthien

Post on 08-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

7 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP

WISATA DESA TENUN RANGRANG

Pada bab ini akan dijabarkan mengenai pemahaman judul perencanaan yang

terbagi atas Wisata Desa, Tenun Rangrang, kajian objek sejenis, dan spesifikasi

umum tentang Wisata Desa Tenun Rangrang.

2.1 Pemahaman terhadap Wisata

Pemahaman terhadap Wisata akan dijabarkan hal-hal yang berkaitan

mengenai definisi, persyaratan,dan lokasi. Uraian-uraian tersebut akan dijelaskan

dibawah ini.

2.1.1 Definisi Wisata

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 Tentang

Kepariwisataan menyebutkan bahwa Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian

dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk

menikmati objek dan daya tarik wisata. Dapat disimpulkan bahwa perjalanan

memiliki pengertian berkunjung atau mengunjungi, sehingga dalam hal ini objek

yang akan dikunjungi menjadi vocal point untuk dapat dilihat.

2.1.2 Syarat-Syarat Wisata

Dalam upaya sebagai Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang perlu

diperhatikan sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai bahan acuan dalam

pengadaan perencanaan yaitu :

Page 2: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

8 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

1. Lokasi Wisata

Persyaratan Lokasi tidak harus strategis dalam artian harus berada di pusat kota

atau pusat keramaian kota, namun mudah untuk dijangkau, baik dapat dijangkau

melalui jalan kaki maupun jalur angkutan umum. Selain itu adanya daya dukung

objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi pengadaan perencanaan wisata,

sehingga pengunjung dapat menikmati keragaman wisata yang ada.

Tabel 2.1 Objek dan Daya Tarik Wisata Nusa Penida

Page 3: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

9 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

2. Sarana dan Prasarana Transportasi

Sarana dan prasarana transportasi yang ada secara keseluruhan belum

mendukung untuk pengembangan kegiatan wisata. Namun dengan adanya rute

pelabuhan boat yang cukup banyak seperti Toya Pakeh, Buyuk, dan Sampalan

serta kapal RoRo, dapat menjadi triger pembangunan objek wisata Nusa Penida.

a. Jalan

Prasarana jalan di wilayah Nusa Penida pada umumnya telah menjangkau atau

menghubungkan seluruh desa yang ada, bahkan telah mencapai Banjar-

Banjar. Dilihat dari jenis perkerasan jalan, maka terlihat bahwa panjang jalan

yang beraspal 110,5 km, panjang jalan yang diperkeras 7,5 km, lebar jalan

berkisar antara 4-6 meter dengan kualitas jalan dapat dikategorikan sedang

sampai rusak.

Sumber : RDTR Pariwisata Nusa Penida Kabupaten Klungkung 2006-2015

Lanjutan tabel 2.1 Objek dan Daya Tarik Wisata Nusa Penida

Page 4: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

10 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

b. Sistem Angkutan

Sitem angkutan penumpang dan barang yang mengalami wilayah wisata Nusa

Penida adalah jenis pick-up. Angkutan umum tersebut merupakan angkutan

pedesaan yang melayani rute dan waktu operasi yaitu dari pelabuhan ke desa-

desa/banjar, dari pasar Sampalan ke desa antar desa. Terminal angkutan

umum yang terdapat di pelabuhan Buyuk, Mentigi, dan Pasar Sampalan.

c. Penyeberangan Angkutan Laut

Pelayanan angkutan laut di Nusa Penida umumnya menggunakan perahu

motor tempel, speed boat/kapal pesiar lainnya. pelabuhan di Bali daratan

yang melayani perjalanan ke Nusa Penida adalah pelabuhan tradisional Banjar

Bias, Banjar Tribuana dan Kusamba di Kabupaten Klungkung, Pelabuhan

Padang Bai di Karang Asem dan pelabuhan wisata Benoa dan Sanur di

Kabupaten Badung.

Gambar 2.1 Kondisi Sarana dan Prasarana Transportasi Nusa Penida

Sumber : RDTR Pariwisata Nusa Penida Kabupaten Klungkung 2006-2015

Page 5: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

11 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

3. Jejalur Pergerakan

Jejalur pergerakan dapat member manfaat dan peluang bagi pengunjung apabila

lokasi perencanaan Wisata Edukasi Tenun Rangrang di Nusa Penida antara lain :

a. Perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, melainkan juga suatu

pengalaman perjalanan

b. Atraksi sepanjang perjalanan (dari lingkungan yang dilewati hingga moda

transportasi itu sendiri) menjadi hal yang penting.

c. Jejalur kegiatan wisata dapat dikomposisikan dengan jejalur bagi kegiatan

non wisata guna mendapatkan interaksi wisata dengan penduduk.

Gambar 2.2 Peta Potensi Objek Wisata Nusa Penida

Sumber : RDTR Pariwisata Nusa Penida Kabupaten Klungkung 2006-2015

Page 6: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

12 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

2.2 Pemahaman terhadap Wisata Desa

Desa Wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan

fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang

menyatu dengan tata cara dan tradisi dan social budaya yang berlaku. selain

berbagai keunikan, kawasan desa wisata juga harus memiliki berbagai fasilitas

untuk menunjangnya sebagai kawasan tujuan wisata seperti sarana transportasi,

telekomunikasi, kesehatan, dan juga akomodasi. Sehingga para pengunjung turut

merasakan suasana pedesaan. (Nurhayati, Wiendu. 1993. Consept, Perspective and

Challenges. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 2-3)

Dalam hal ini wisata desa ditekankan pada kerajinan Tenun Rangrang sebagai

objek wisata baik dari proses pembuatan, tahapan-tahapan, sampai hasil karya yang

mempunyai ciri khas dari masyarakat setempat.

Fungsi pengadaan wisata desa tenun Rangrang yaitu memberi peluang

pengunjung/wisatawan untuk mempelajari seluk beluk mengenai kerajinan Tenun

Rangrang sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan. Selain itu upaya untuk

pengembangan kain Rangrang dengan cara mengadakan kain tenun sebagai objek

wisata dan pameran temporer yang akan dilaksanakan.

2.3 Pemahaman terhadap Wisata Desa Tenun

Sesuai dengan fungsi wisata desa yaitu warisan budaya berupa kain tenun

sebagai objek wisata yang mengarah pada aspek pelestarian. Wisata desa dalam hal

ini merupakan pengembangan dan pelestarian kain tenun rangrang sebagai ciri khas

demi meningkatkan perekonomian masyarakat desa Karang yang dihasilkan dari

home industry menjadi sekelompok pengerajin yang memperkenalkan hasil

karyanya melalui sebuah pameran. Selain itu memberi kesempatan pengunjung

untuk menambah informasi mengenai proses dan tahapan pembuatan kain

Rangrang dari awal sampai siap untuk dipasarkan.

Penyajian kain tenun untuk para pengunjung/wisatawan, perlu adanya cara

dalam penyajiannya. Terdapat dua bentuk penyajian terhadap pengunjung yang

dibedakan menjadi pengunjung lama dan pengunjung baru, yaitu :

Page 7: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

13 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

1. Pengunjung lama

Merupakan para kolektor, para perancang, ilmuwan dan mahasiswa yang

seakan-akan mempunyai hubungan tertentu dengan motivasi yang jelas yaitu

untuk wisata sekaligus pembelajaran mengenai kerajinan tenun

2. Pengunjung baru

Merupakan pengunjung yang datang tanpa tujuan yang khusus dan hanya ingin

melihat kerajinan tenun.

Dari kedua jenis pengunjung diatas, terdapat 3 macam motivasi yang dapat

diamati terkait dengan penyajian kain tenun sebagai wisata edukasi yaitu :

a. Ingin melihat nilai keindahan (estetik)

b. Ingin mendapatkan informasi dan pembelajaran yang lebih banyak mengenai

tenun (intelektual)

c. Ingin menempatkan diri dalam suasana lain yang berbeda dari lingkungan

asalnya.

Selain memperkenalkan, perawatan terhadap benda yang akan dilestarikan

sangatlah penting. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi fisik benda

yang dapat menyebabkan kerusakan yaitu faktor lingkungan, dan kondisi iklim.

1. Faktor Lingkungan

Lingkungan tempat pengadaan perencanaan wisata edukasi merupakan hal utama

yang perlu diperhatikan, karena sabagai tempat untuk pelestarian dan perawatan.

Dari faktor lingkungan yang perlu diperhatikan adalah hewan (serangga) dan

lingkungan sekitar (masyarakat).

a. Hewan (serangga)

Pencegahan terhadap gangguan serangga dilakukan dengan cara

menggunakan jenis kayu yang tidak mudah dimakan rayap, seperti kayu jati.

Kualitas kayu jati sangat terjamin dan kuat sebagai struktur pondasi pada

jaman Bali Aga.

b. Lingkungan Sekitar (masyarakat)

Page 8: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

14 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

Masyarakat sebagai pelaku dalam ikut serta untuk melestarikan benda yang

mereka miliki sebagai warisan budayanya.

2. Faktor Kondisi Iklim

Kondisi iklim yang terlampau kering dapat menimbulkan kerusakan pada benda-

benda yang akan dilestarikan. Demikian pula kondisi iklim yang terlalu lembab

sangat berpengaruh pada berkembangnya jamur dan bakteri sehingga memberi

keuntungan pada beberapa jenis serangga untuk berkembang. Selain itu faktor

udara juga perlu diperhatikan. Pencemaran udara dapat mengakibatkan proses

pelenturan, pelunakan, dan pelapukan terhadap bahan benda.

2.4 Pemahaman terhadap Wisata Desa Tenun Rangrang

Perkembangan kain tenun Rangrang Nusa Penida sebagai objek dan daya tarik

wisata yang direncanakan, UU No 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan

menyebutkan bahwa pembangunan objek dan daya tarik wisata dilakukan dengan

memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan nilai-nilai hidup

dalam masyarakat (kelestarian budaya dan lingkungan hidup)

Wisata Desa Tenun merupakan suatu tempat wisata berupa desa pengerajin

kain rangrang yang diproduksi oleh masyarakat setempat yang bersifat home industry

dan terdapat fasilitas yang mewadahi sejumlah pengerajin tenun Rangrang yang

didalamnya terdapat bale tenun sekaligus sebagai pelatihan, tempat pelestarian tenun,

proses pembuatan tenun, hingga motif tenun. Untuk pemesanan kain, pengunjung

dapat langsung memesan pada pengerajin tenun pada desa tersebut dan bagian staf

operasional yang mengatur tenun, baik motif dan kombinasi warna yang diinginkan

oleh pengunjung. Pada fasilitas wisata, bentuk penyajian wisata berupa pameran

temporer yang memamerkan jenis alat tenun yang digunakan, cara membuat kain dari

tahap awal sampai akhir, dan beberapa contoh kain Rangrang yang sudah jadi sebagai

dokumentasi dan informasi yang bertujuan untuk daya tarik wisatawan.

Pameran merupakan suatu kegiatan promosi produk yang dihasilkan oleh

produsen/kelompok organisasi kepada calon pembeli/pengunjung. Adapun jenis

pameran yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Page 9: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

15 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

a. Pameran Temporer

Merupakan pameran yang diadakan dalam jangka waktu tertentu, minimal 10 hari

dan maksimal berlangsung 30 hari.

b. Pameran Tetap (Permanent)

Merupakan pameran yang menyajikan berbagai jenis bahan yang berkaitan dengan

tenun, baik yang akan dijual maupun berupa pajangan. Selain itu juga menyajikan

pelatihan proses tenun dengan waktu penyelenggaraan minimal 1 tahun sekali.

2.5 Tentang Tenun Rangrang

Kain Tenun Rangrang ini merupakan kain tenun yang berasal dari Pulau Bali,

tepatnya adalah Nusa Penida Bali. Kain Rangrang merupakan salah satu kain tenun

dari Bali yang cukup terkenal selain dari kain tenun Gringsing, kain songket, kain

endek dan kain poleng. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,

pembuatan kain tenun ini juga untuk melestarikan kebudayaan tradisional serta

sebagai sarana dalam upacara keagamaan dan pakaian adat.

Gambar 2.3 Bentuk pengolahan kain tenun Rangrang

Sumber : www.google.com

Page 10: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

16 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

Kain tenun Rangrang menggunakan teknik penerapan corak ikat tunggal.

Biasanya kain tenun ini memiliki latar berwarna kuning atau merah. Namun beberapa

diantaranya diberikan beragam motif pada bagian tengahnya seperti pohon cemara.

Sedangkan hiasan untuk bagian tepinya biasa menggunakan motif daun bakung

sebagai togog. Pada kain tenun Rangrang ini selalu terdapat garis yang berwarna

putih yang dikenal sebagai pangoh taji, yaitu seperti pisau yang dipakai oleh petarung

ayam dalam acara sabung ayam.

2.6 Jenis Kain Tenun Rangrang

Pada kain tenun Rangrang terdapat beberapa jenis/motif kain sebagai corak

dan ciri khasnya diantaranya pangoh taji, byanglala, silang, wajik, dan MM. Dalam

motif yang ditampilkan terdapat salah satu jenis sebagai symbol kegiatan sosial

budaya dari adat istiadat masyarakat setempat yaitu Pangoh taji. Pangoh taji seperti

pisau yang dipakai oleh petarung ayam dalam acara sabung ayam, masyarakat

setempat menyebutnya “Tajen Gede atau tajen Semer” yang dilakukan setiap 1 tahun

sekali. Jenis kain tenun rang akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Rangrang Pangoh Taji

Gambar 2.4 Motif kain Rangrang Pangoh Taji

Sumber : Observasi, 3 Oktober 2014

Motif Pangoh taji ini dibuat menyerupai pisau

ayam tarung dengan bagian sudutnya dibuat

sangat lancip. Pangoh taji ini sebagai symbol

dari kegiatan sosial budaya masyarakat

setempat yaitu “Tajen Semer”

Page 11: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

17 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

2. Rangrang Byanglala

3. Rangrang Silang

4. Rangrang Wajik

Gambar 2.5 Motif kain Rangrang Byanglala

Sumber : Observasi, 3 Oktober 2014

Gambar 2.6 Motif kain Rangrang Silang

Sumber : Observasi, 3 Oktober 2014

Gambar 2.7 Motif kain Rangrang Wajik

Sumber : Observasi, 3 Oktober 2014

Motif Byanglala ini dibuat dengan sudut

tumpul/berliku-liku. Kemudian member

pinggiran sudut tumpulnya warna berbeda

dengan tujuan untuk mempertegas bentuk

motif yang dibuat sipenenun.

Motif Silang dibuat tidak jauh dari bentuk motif

lainnya. namun yang membedakan motif silang ini dari

motif lainnya yaitu sistem pewarnaannya pada bagian

tengah dengan selang-seling. Sehingga masyarakat

setempat menyebutnya motif silang.

Motif Wajik dibuat berbentuk wajik yang cukup besar.

Namun beberapa variasi bentuk, penenun membuat

ukuran wajik yang lebih kecil, tergantung dari

pemesanan pembeli.

Page 12: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

18 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

5. Rangrang MM

2.7 Proses Kerja Kain Tenun Rangrang

Pembuatan kain tenun Rangrang menggunakan 2 alat tenun tradisional (bukan

mesin) yaitu tenun Cag-cag dan tenun Abah yang dimodif. Alat tenun Cag-cag sudah

ada sejak tahun 1990-an di Nusa Penida dan digunakan oleh orang tua “lingsir”

disana, sehingga keberadaan tenun Cag-cag sudah mulai punah, karena

penggunaannya cukup sulit serta adanya tenun Abah yang dimodif dan lebih efektif

digunakan untuk menenun. Selain itu penggunaan tenun Cag-cag yang dominan

digunakan oleh “pelingsir” dengan faktor umur yang tidak kuat duduk dengan

pinggang dijepit oleh por. Sehingga tidak mudah untuk melakukan aktivitas lain

apabila sudah mengerjakan kain tenun. Sedangkan masyarakat setempat sebagian

besar berprofesi sebagai petani.

Gambar 2.9 Tenun Cag-cag

Sumber : Observasi, 3 Oktober 2014

Gambar 2.8 Motif kain Rangrang MM

Sumber : Observasi, 3 Oktober 2014

Motif MM dibuat menyerupai bentuk M pada kain.

Cara membedakan bentuk huruf M yaitu dengan warna.

Terlihat pada gambar disamping, bentuk huruf M sangat

jelas dengan kombinasi warna sebagai cirinya.

Page 13: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

19 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

Kain tenun Rangrang saat ini telah berkembang pesat dan diperlukan orang

lain karena dapat diolah menjadi berbagai macam selain sebagai sarana upacara yaitu

bahan baju, tas, sandal dan sepatu, serta mode show lainnya.

Untuk memproleh bahan berupa benang dipesan dari Klungkung tepatnya

Banjar Tagtag Sampalan Kelod. Khusus untuk tenun Abah pemesanan benang dibuat

dalam gulungan benang yang disebut “bum” dengan jumlah kain yang dihasilkan

yaitu 44-54 kain dengan ukuran 2 X 1,6 meter (kamen). Dalam pembuatan kain

tenun, terdapat beberapa tahap yang dilakukan sampai terwujudnya lembaran kain

sebagai berikut. (Wawancara dengan Ni Wayan Wasih, 38 tahun, tanggal 4

September 2014, pengerajin tenun Rangrang).

Gambar 2.11 Detail tenun cag-cag

Sumber : Observasi, 3 Oktober 2014

Gambar 2.10 Tenun Abah

Sumber : Observasi, 3 Oktober 2014

Page 14: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

20 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

2.7.1 Tenun Cag-cag

Tenun Cag-cag adalah alat tenun manual yang digunakan oleh satu orang

dengan cara duduk dan posisi kaki menjulur kedepan, kemudian bagian pinggang

dijepit dengan por. Proses ini disebut dengan magohin. Adapun tahapan-tahapan

yang dilakukan dalam pembuatan kain Rangrang dengan alat tenun Cag-cag adalah

sebagai berikut.

a. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan terdapat pula beberapa proses yang harus dilakukan yaitu

sebagai berikut.

- Ngrerek

Mula-mula benang yang sudah dipesan dikrerek menyerupai gulungan bambu

(buluh), sampai beberapa gulungan yang disebut dengan benang lungsi. Bahan

benang yang digulung digunakan sebagai warna dasar dari pembuatan kain

tenun. Panjang untuk warna dasar biasanya 20-25 meter, sehingga kain tenun

yang dapat dihasilkan mencapai 13-16 kain tenun.

- Ngangining

Langkah selanjutnya adalah nganginin. Pada proses ini benang yang sudah

digulung hasil dari krerekan tersebut, kemudian kemudian dibentangkan

dengan lantihan. Dengan panjang mencapai 20-25 meter sebagai warna dasar.

- Nyuluh atau Nyuntik

Gambar 2.12 Tahap ngrerek

Page 15: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

21 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

Pada bagian ini ujung panen yang dipegang dengan apit, satu-persatu akan

dimasukkan kecelah-celah serat dengan alat penyuntik. Kemudian bagian

pinggir sebagai lis telah diperhitungkan oleh penenun agar kain menjadi lebih

kuat.

- Nyasah

Pada tahap ini benang yang sudah selesai dingangining kemudian bagian

ujungnya dihubungkan dengan pandalan dan apit. Setelah itu pada guun

bandulannya dimasukkan jeriring diantara persilangan benang lungsi yang

berhadapan dengan serat. Benang lungsi dibeberkan sampai Nampak lembar

kain yang akan ditenunnya.

- Magohin

Tahap terakhir adalah magohin yaitu mengencangkan benang lungsi agar

sesuai dengan tempat duduk sipenenun sehingga merasa nyaman dalam

menenun.

Dari tahap persiapan yang dilakukan dapat digambarkan prosesnya dalam

bentuk diagram yaitu sebagai berikut.

b. Tahap Pembuatan Motif

Benang yang digunakan untuk pembuatan motif adalah benang hasil

liduan/ulakan. Liduan/ulakan adalah benang yang dililitkan ke bahan plastik

bekas ember yang dibuat berbentuk persegi panjang yang bagian sudutnya

tumpul. Proses pembuatan motif dengan teknik menyulam/memasukkan benang

ulakan pada benang lungsi sesuai dengan motif yang telah direncanakan. Agar

membuat benang pakan rapat dan hasil kain yang bagus, alat yang digunakan

untuk merapatkan benang disebut belida. Belida adalah sejenis kayu halus yang

NGREREK

NGANGININ

G

NYULUH

NYASAH

MAGOHIN

TENUN

Gambar 2.13 Proses Tahapan tenun Cag-cag

Page 16: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

22 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

membentang ditengah-tengah persilangan benang lungsi bertujuan untuk sebagai

pembatas antara benang atas dan benang bawah pada saat proses penyilangan.

c. Tahap Finishing

Tahap finishing dilakukan setelah kain tenun selesai ditenun, kemudian

menambahkan bagian pinggir dengan warna benang yang berbeda. Hal ini

bertujuan sebagai pembatas antara kain yang sudah jadi dengan pembuatan kain

baru.

2.7.2 Tenun Abah

Tenun Abah adalah alat manual yang dapat digunakan oleh satu atau dua

orang sekaligus dengan posisi kaki menginjak bagian penyilangan, kemudian

mendorong serat benang agar kain menjadi rapat dan rapi. Proses pembuatan kain

dengan dua alat ini hampir sama yaitu teknik dobel ikat dan menyulam, namun yang

membedakannya hanyalah cara menenun dan posisi serta lama waktu pembuatannya

lebih diunggulkan tenun abah. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

pembuatan kain Rangrang dengan alat tenun Abah adalah sebagai berikut.

a. Tahap Persiapan

Tahap pertama pada tenun Abah sangatlah sederhana. Terlebih dahulu benang

gulungan/bum dipasang pda jepitan tenun kemudian ujungnya benang

dimasukkan ke serat dengan proses nyuntik. Bagian tengah benang bum diberi

buluh/tiing untuk mempermudah penyilangan benang. Untuk pelilitan benang

dikaitkan pada bagian bawah tenun yaitu bass.

b. Tahap Pembuatan Motif

Benang yang digunakan untuk pembuatan motif adalah benang hasil

liduan/ulakan. Liduan adalah benang yang dililitkan ke bahan plastik bekas

ember yang dibuat berbentuk persegi panjang yang bagian sudutnya tumpul.

Proses pembuatan motif dengan teknik menyulam/memasukkan benang ulakan

pada benang dasar/bum sesuai dengan motif yang telah direncanakan. Agar

Page 17: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

23 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

membuat benang pakan rapat dan hasil kain yang bagus, alat yang digunakan

untuk merapatkan benang disebut kelteg. Kelteg adalah serat benang yang tepat

berada didepan penenun yang dilakukan setelah selesai injakan penyilangan.

c. Tahap Finishing

Tahap finishing dilakukan hampir sama dengan tenun Cag-cag yaitu setelah kain

tenun selesai ditenun, kemudian menambahkan bagian pinggir dengan warna

benang yang berbeda. Hal ini bertujuan sebagai pembatas antara kain yang sudah

jadi dengan pembuatan kain baru.

2.8 Fungsi Kain Tenun Rangrang

Kain tenun Rangrang berfungsi sebagai sarana upacara seperti kamen dan

senteng dalam pakaian adat Bali khususnya. Alternatif lain dapat diolah menjadi

hiasan asesoris seperti tas dan sandal/sepatu, bahan pakaian (rock dan baju). Untuk

masyarakat Desa Karang khususnya keberadaan kain Rangrang sangat membantu

perekonomian karena nilai jualnya cukup tinggi.

Gambar 2.14 Proses Pengerjaan Kain Rangrang dengan Tenun Abah

Sumber : Observasi, 3 Oktober 2014

Page 18: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

24 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

2.9 Kajian Studi Banding

Studi banding pada umumnya merupakan objek sejenis sebagai bahan

pembanding dalam perencanaan terhadap proyek yang akan direncanakan yaitu

wisata desa tenun rangrang di Nusa Penida

1. Rumah/Bale Tenun Cepuk di Banjar Tagtag, Sampalan Kelod, Klungkung

Pengerajin tenun Cepuk di Banjar Tagtag, Sampalan Kelod, Klungkung sudah

ada sejak tahun 1990-an. Namun dalam proses pengerjaannya dilakukan disetiap

rumah tangga. Melihat perkembangan penenun dan pesatnya perkembangan buruh

dari luar seperti Nusa Penida. Masyarakat desa Sampalan Kelod, Klungkung

membuat Bale/Rumah tenun. Disamping sebagai mata pencaharian, keberadaan bale

tenun cepuk juga memberi pembelajaran dan dapat mengembangkan kreativitas baik

masyarakat setempat maupun luar.

Gambar 2.16 Rumah Tenun Cepuk di Banjar Tagtag, Sampalan Kelod, Klungkung

Sumber : Observasi, 8 September 2014

Gambar 2.15 Bentuk pengolahan kain Rangrang

Sumber : www.google.com

Page 19: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

25 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

Terlihat pada gambar 2.16 di atas, beberapa jumlah tenun dikumpulkan dalam

satu wadah/rumah tenun. Dari beberapa tenun ini terdapat berbagai macam warna dan

ragam hias kain yang dihasilkan. Dalam pembuatan kain tenun cepuk tentu adanya

proses tahapan sebelum dilakukannya menenun. Proses tersebut adalah pewarnaan

dan pengolahan benang. Benang yang digunakan adalah benang bent sebagai benang

lungsi untuk menenun. Pewarnaan benang menggunakan bahan bubuk seperti wantek

kemudian digantung pada bambu agar benang cepat kering (diangin-anginkan).

Setelah itu dilakukan proses susut benang agar tidak melekat antara benang

satu dengan yang lainnya. kemudian proses nganginin benang lungsi sebelum

digulung menjadi bum benang. Proses tersebut dilakukan dibagian belakang

bale/rumah tenun.

Bum

Gambar 2.17 Bubuk warna dan pengeringan benang

Sumber : Observasi, 8 September 2014

Gambar 2.18 Proses penggulungan bum

Sumber : Observasi, 8 September 2014

Page 20: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

26 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

Semua tahapan tersebut dilakukan dengan manual (tanpa mesin). Hal ini

membutuhkan keahlian dan tenaga yang cukup banyak. Para pengusaha tenun pada

umumnya adalah orang-orang yang mempunyai pengalaman yang banyak dalam

dunia tenun. Sebagai objek persaingan dunia perdagangan yang sering terjadi adalah

corak-corak baru yang dikeluarkan oleh setiap pengusaha pengrajin tenun.

2. Museum Bali

Museum Bali terletak di pusat kota Denpasar, tepatnya di jalan Mayor Wisnu.

Pada bagian sebelah utara museum terdapat Pura Jagatnatha, sedangkan lapangan

Puputan Badung berada di depan Museum Bali. Bila menggunakan kendaraan

bermotor, jarak tempuh menuju Museum Bali memerlukan waktu kira-kira kurang

lebih 45 menit lebih kurang 13 km perjalanan dari Bandara Ngurah Rai.

Museum Bali adalah museum penyimpanan peningggalan masa lampau

manusia dan etnografi. Koleksi museum terdiri dari benda-benda etnografi antara lain

peralatan dan prlengkapan hidup, kesenian, keagamaan, bahasa tulisan dan lain-

lainnya yang mencerminkan kehidupan dan perkembangan kebudayaan bali. Museum

Bali ini berdiri pada tahun 1910 yaitu setelah kerajaan Badung diduduki Belanda.

Perencanaan awal berdirinya Museum Bali adalah pejabat Pemerintah Belanda

Asisten Residen bernama W. F. J. Kroon dan dibantu oleh arsitek Jerman bernama

Curt Grundler serta para undagi seperti I Gusti gede Ketut Kandel dari Banjar Abasan

Gambar 2.19 Museum Bali

Sumber : Observasi, 9 September 2014

Page 21: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

27 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

dan Igusti Ketut Rai dari Banjar Belong. Kemudian dana pembangunan dan material

berasal dari raja-raja yaitu Buleleng, Tabanan, Badung dan Karangasem.

Eksterior dinding, halaman, dan gerbang dirancang dengan gaya khas puri

atau kerajaan di Denpasar. Ada empat paviliun di museum ini yang mewakili

berbagai kabupaten di Bali. Pada bagian utara terdapat paviliun Tabanan. Koleksi-

koleksi yang ditampilkan adalah peralatan tari seperti kostum tari, semua jenis topeng

untuk tarian topeng, wayang kulit, keris (pedang tradisional Bali) untuk tari Calon

Arang, dan juga beberapa patung kuno.

Gambar 2.20 Eksterior dan pentu masuk Museum bali

Sumber : Observasi, 9 September 2014

Gambar 2.21 Benda-benda Koleksi Museum bali

Sumber : Observasi, 9 September 2014

Page 22: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

28 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

Di tengah berdiri paviliun Buleleng. Bangunan tempat menyimpan koleksi

pakaian Bali termasuk kipas tradisional Bali. Paviliun terakhir, yang terletak di pintu

masuk utama di mana terlihat kulkul yang tinggi menjulang (gambar 2.), serta

berbagai koleksi prasejarah lainnya. Sedangkan lantai atas paviliun ini menampilkan

koleksi seni rupa Bali. Museum Bali dibuka setiap :

Minggu – Kamis 08.00-15.00 WITA

Jumat : 08.00-12.30 WITA

Sabtu dan libur resmi : tutup

2.10 Kesimpulan Kajian terhadap Proyek Sejenis

Adapun rincian kesimpulan kajian terhadap beberapa proyek sejenis diatas

dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini :

FASILITAS RUMAH TENUN CEPUK

KLUNGKUNG MUSEUM BALI

Fasilitas Wisata Balai rumah tenun

Tempat menenun

pengembangan motif baru

Gedung Tabanan

Gedung Karangasem

Gedung Buleleng

Benda yang

dipamerkan

Kain Cepuk Klungkung Benda sejarah dan

prasejarah, barang

kesenian, alat pertanian,

patung

Ciri Khas Tenun Cepuk dikerjakan

dengan tenun manual (ATBM)

Memaparkan mengenai

sejarah dan prasejarah

Ruang yang

disediakan dan

luasannya (m2)

balai rumah tenun

(15,90 x 6,65)

gudang (12,65 x 9,56)

khusus ruang pameran

(13,65 x 9)

Tabel 2.2 Kesimpulan Kajian terhadap Proyek Sejenis

Page 23: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

29 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

2.11 Spesifikasi Umum Proyek

1. Fungsi

Sebagai tempat wisata dan proses pembelajaran tenun serta mewadahi

pelestarian warisan budaya yang mengakomodasi kegiatan wisata serta

pameran temporer guna mengembangkan wawasan mengenai Kain Tenun

Rangrang.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan

- Menjadi tempat wisata baru Nusa Penida

- Memberi informasi terhadap pengunjung mengenai kain rangrang

- Memperkenalkan produk kain tenun Rangrang serta diperjualbelikan

hingga ke luar negeri

Sasaran dari pengdaan wisata desa Tenun Rangrang ini adalah menjadikan

kain Tenun Rangrang sebagai warisan budaya yang diakui dunia

3. Fasilitas

Sesuai dengan fungsi dan sifat kegiatannya, Wisata Edukasi Tenun Rangrang

memilki fasilitas sebagai berikut.

A. Fasilitas Utama

Tempat wisata yang mengarah pada rumah tenun dalam proses

pengenalan dan pembelajaran serta upaya pelestarian Kain tenun yang

mengarah pada museum yang bercerita tentang proses pembuatan kain

tenun mulai dari proses awal hingga siap untuk dipasarkan.

B. Fasilitas Penunjang

Ruang serbaguna yang didalamnya mencakup pemaparan dan pemberian

informasi pembelajaran terhadap pengunjung wisata dan dilain waktu

dapat digunakan sebagai ruang pameran temporer yang menampilkan

kain Tenun Rangrang masyarakat setempat untuk diperjaulbelikan.

C. Fasilitas Pelayanan

Memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengelola dan servis

Page 24: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

30 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

4. Lingkup Pelayanan

Wisatawan domestik maupun internasional serta masyarakat umum yang

berkunjung ke Nusa Penida, dan di waktu tertentu diadakan pameran hasil

Tenun Rangrang untuk diperjualbelikan.

5. Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan dijalankan oleh Masyarakat Desa atau pihak swasta yang

berbadan hokum yang bertugas menghimpun dana dalam upaya pelestarian

tenun Rangrang dengan partisipasi masyarakat setempat.

6. Ruang Lingkup

Mencakup dibidang pariwisata, pengembangan, serta pelestarian akan nilai-

nilai budaya berupa proses pembuatan Kain Tenun Rangrang.

7. Aktivitas dan Fasilitas

Adapun aktivitas yang dilakukan yaitu sebagai berikut.

Kegiatan wisata berupa proses pembuatan Kain Tenun Rangrang pada

Rumah/Bale tenun

Produk Kain Tenun Rangrang yang dipamerkan berupa motif dan jenis

kain seperti kamen, selendang, dan dalam pameran temporer yang diadakan

Pelestarian Kain Tenun Rangrang diletakkan terpisah agar tidak rusak.

Alat tenun yang digunakan masih tradisional yaitu tenun Cag-cag dan

tenun Abah serta alat pendukung lainnya.

Adapun fasilitas yang dibutuhkan secara umum yaitu sebagai berikut.

Fasilitas Wisata

Fasilitas Pelestarian dan Informasi

Fasilitas Pengembangan

Fasilitas Pengelolaan dan Servis

Page 25: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP - sinta.unud.ac.id II.pdf · objek wisata lainnya yang terdapat pada lokasi ... menggunakan jenis kayu yang tidak ... menggunakan motif daun bakung sebagai

Wisata DesaTenun Rangrang di Nusa Penida

31 Jurusan Arsitektur | Fakultas Teknik | Universitas Udayana

8. Persyaratan Lokasi

Persyaratan lokasi yang harus dipenuhi dalam perancangan Wisata Desa

Tenun Rangrang dengan pertimbangan :

1. Lokasi yang dihubungkan dengan nilai dan awig-awig desa tidak

menyalahi peruntukan

2. Lokasi yang termasuk kawasan efektif pariwisata

3. Lokasi yang dikaitkan dengan usaha-usaha pengembangan kerajinan serta

dekat dengan daerah potensi lokal

4. Lokasi yang dituju memiliki daya tarik wisata sepanjang perjalanan.

5. Disekitaran lokasi memiliki fasilitas penunjang wisata seperti penginapan,

transportasi, dan telekomunikasi