bab ii pemahaman terhadap sekolah menengah … ii.pdf · 1) menyebutkan bahwa ... 8 prakarya dan...
TRANSCRIPT
6
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP SEKOLAH MENENGAH
KEJUARUAN (SMK) SENI RUPA
Pada Bab II ini akan diuraikan secara umum mengenai Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Seni Rupa yang berupa teori, studi banding dan spesifikasi umum Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Seni Rupa.
2.1 Tinjauan Umum Sekolah
Pada tinjauan umum sekolah ini akan dijelaskan mengenai pengertian pendidikan,
pengertian sekolah, pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pengertian Seni
Rupa.
2.1.1 Pengertian Pendidikan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional menyebutkan Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan
perubahan zaman .
Peraturan Kabupaten Gianyar Nomor 13 Tahun 2010 tentang sistem penyelenggaraan
pendidikan menyebutkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
7
potensi dirinya sebagai bekal hidup dimasa sekarang dan yang akan datang. Adapun visi,
misi dan tujuan pendidikan yang disebutkan sebagai berikut:
1. Visi pendidikan adalah wawasan kedepan tentang ciri-ciri ideal manusia yang
didambakan sebagai hasil bimbingan pembelajaran dan pelatihan.
2. Misi pendidikan adalah seperangkat tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan visi
pendidikan.
3. Tujuan pendidikan adalah paparan lebih rinci dari visi dan misi pendidikan yang berisi
ciri-ciri kualitatif keluaran pendidikan yang diharapkan menurut jenis, jenjang
kekhususannya.
2.1.2 Pengertian Sekolah
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefisnisikan pengertian sekolah adalah bangunan
atau lembaga yang untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran
menurut tingkatannya, ada sekolah dasar, sekolah lanjutan, dan sekolah tinggi.
2.1.3 Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0490/U/1992 pasal 1 menyebutkan
definisi Sekolah Menengah Kejuruan adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan
peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional.
Sedangkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan mengatakan sekolah menengah kejuruan
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk
lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau
MTs.
Jadi dapat disimpulkan sekolah menengah kejuruan adalah bentuk satuan pendidikan
menengah yang merupakan lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat dan
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dengan berbekalkan keahlian.
2.1.4 Jenis-Jenis Sekolah Menengah Kejuruan
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, mencantumkan beberapa jenis-jenis
Sekolah Menengah Kejuruan dalam beberapa bidahng keahlian, sebagai berikut:
8
1. SMK/MAK Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa
2. SMK/MAK Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. SMK/MAK Bidang Keahlian Kesehatan
4. SMK/MAK Bidang Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi
5. SMK/MAK Bidang Keahlian Perikanan dan Kelautan
6. SMK/MAK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
7. SMK/MAK Bidang Keahlian Pariwisata
8. SMK/MAK Bidang Keahlian Seni Rupa dan Kriya
9. SMK/MAK Bidang Keahlian Seni Pertunjukan
2.1.5 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan disini membahas tentang pengertian kurikulum
dan pengertian kurikulum tingkat satuan pendidikan.
1. Pengertian Kurikulum
Berdasarkan UU No. 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dijadikan pedoman sebagai
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan bukan merupakan kumpulan dari berbagai
mata pelajaran. Pengertian yang senada mengenai kurikulum juga terdapat dalam UU No. 19
Th. 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Ahli lain yaitu Carter V. Good (Zaini, 2009:
1) menyebutkan bahwa kurikulum adalah sejumlah materi pelajaran yang harus ditempuh
dalam suatu mata pelajaran atau disiplin ilmu tertentu, seperti kurikulum Pendidikan Bahasa
Arab, kurikulum Pendidikan Bahasa Inggris, atau kurikulum Pendidikan Ilmu Sosial.
Kurikulum
Jadi dapat disimpulkan kurikulum adalah suatu pedoman tentang pengaturan
penyelenggaraan pendidikan yang harus ditempuh oleh pelajar dengan kumpulan berbagai
mata pelajaran.
2. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan SMK/MAK, maka
dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas Kelompok Mata
pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan. Mata pelajaran wajib mencakup 9 (sembilan)
mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Mata pelajaran pilihan terdiri atas
9
pilihan akademik untuk SMA/MA serta pilihan akademik dan vokasional untuk SMK/MAK.
Mata pelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya
terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun
X, XI, dan XII masing-masing adalah 42, 44, dan 44 jam pelajaran per minggu. Satu jam
belajar adalah 45 menit. Sedangkan beban belajar untuk SMK/MAK adalah 48 jam pelajaran
per minggu. (Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan).
Terdapat struktur kurikulum dengan kelompok mata pelajaran wajib dan permintaan
yang mencantukan waktu tatap muka dan maksimal jam dalam perminggunya, dapat dilihat
pada Tabel 2.1.
No Mata PelajaranKelas
Durasi Waktu (jam)
Kelompok A (Wajib) X XI XII
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9 Penjaskes 3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Permintaan)
Mata Pelajaran Permintaan Akademik dan Vokasi(SMK/MAK)
24 24 24
TOTAL 48 48 48
2.2 Tinjauan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Seni Rupa
Pada pembahasan dalam tinjauan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di uraikan
tentang pengertian Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa, fungsi dan tujuan, lingkup
pendidikan kejuruan, standar pendidik dan tenaga pendidik Sekolah Menengah Kejuruan dan
standar sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan.
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Umum SMK/MAK
( Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013
10
2.2.1 Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Seni Rupa
Dari uraian diatas dari pegertian Sekolah Menengah Kejuruan menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0490/U/1992 pasal 1 dan uaraian tentang seni rupa jadi
dapat disimpulkan sekolah menengah kejuruan seni rupa adalah bentuk satuan pendidikan
menengah yang merupakan lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat dan
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dengan berbekalkan keahlian
dalam bidang seni rupa itu sendiri.
2.2.2 Fungsi Sekolah Menengah Kejuruan
Dibawah ini beberapa fungsi pendidikan menengah kejuruan sebagai berikut:
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan)
1. Meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai keimanan, akhlak mulia, dan
kepribadian luhur.
2. Meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Membekali peserta didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kecakapan kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4. Meningkatkan kepekaan dan kemampuan mengapresiasi serta mengekspresikan
keindahan, kehalusan, dan harmoni.
5. Meningkatkan kesiapan fisik dan mental untuk hidup mandiri di masyarakat dan/atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.
2.2.3 Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
Dibawah ini adalah beberapa tujuan pendidikan menengah yang dibagi menjadi dua
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai berikut: (Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003)
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari sekolah menengah kejuruan yang tercantum dalam UU No 20
Tahun 2003, sebagai berikut:
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
11
c. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
d. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan
hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta
memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari sekolah menengah kejuruan yang tercantum dalam UU No 20
Tahun 2003, sebagai berikut:
a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
b. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
d. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program
keahlian yang dipilih.
2.2.4 Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik Sekolah Menengah Kejuruan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan, standar pendidik dan tenaga pendidik dibagi menjadi dua yaitu bagian
satu tentang pendidik dan bagian kedua tentang tenaga kependidikan.
1. Pendidik
a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Pendidik pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), latar
belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan dan sertifikat profesi guru untuk SMK/MAK.
12
2. Tenaga Pendidik
SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala
sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga
kebersihan sekolah/madrasah.
2.2.5 Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan mengkelompokan beberapa struktur kurikulum dengan
bidang keahlainnya masing-masing. Dibawah ini adalah struktur kurikulum dalam bidang
seni rupa yang di kelompokan menjadi 2 kelompok bidang keahlian, sebagai berikut:
1. Struktur Kurkulum Program Keahlian Seni Rupa
Stuktur kurikulum dalam program kealian Desain dan Produk Kriya dapat dilihat pada
Tabel 2.2, sebagai berikut:
No Mata PelajaranKelas
Durasi Waktu (jam)
Kelompok A (Wajib) X XI XII
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9 Penjaskes 3 3 3
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Dasar-dasar Desain 2 2 -
11 Pengetahuan Bahan 2 2 -
12 Ekonomi Kreatif 2 2 -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Wawasan Seni 2 - -
14 Desain Dua dan Tiga Dimensi 6 - -
15 Gambar 10 - -
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum Desain Produk dan Kriya
13
C3. Paket Keahlian
17 Seni Lukis - 18 24
18 Seni Patung - 18 24
19 Desain Komunikasi Visual - 18 24
20 Desain Produk Interior dan Landscape - 18 24
21 Animasi - 18 24
TOTAL 48 48 48
2. Struktur Kurkulum Program Keahlian Desain dan Produk Kriya
Stuktur kurikulum dalam program kealian Desain dan Produk Kriya dapat dilihat pada
Tabel 2.3, sebagai berikut:
No Mata PelajaranKelas
Durasi Waktu (jam)
Kelompok A (Wajib) X XI XII
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9 Penjaskes 3 3 3
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Dasar-dasar Desain 2 2 -
11 Pengetahuan Bahan 2 2 -
12 Ekonomi Kreatif 2 2 -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Wawasan Seni 8 - -
14 Desain Dua dan Tiga Dimensi 10 - -
C3. Paket Keahlian
15 Desain dan Produksi Kria Kulit - 18 24
16 Desain dan Produksi Kria Tekstil - 18 24
17 Desain dan Produksi Kria Kayu - 18 24
18 Desain dan Produksi Kria Logam - 18 24
19 Desain dan Produksi Kria Keramik - 18 24
( Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum Seni Rupa
14
TOTAL 48 48 48
2.2.6 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan
Dalam sarana dan prasarana sekolah menengah kejuruan dicantumkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan
Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Smk/Mak) diantaranya:.
1. Satuan Pendidikan
Satu SMK/MAK memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum 3
rombongan belajar dan maksimum 48 rombongan belajar.
2. Lahan
a. Luas lahan minimum dapat menampung sarana dan prasarana untuk melayani 3
rombongan belajar.
b. Lahan efektif adalah lahan yang digunakan untuk mendirikan bangunan, infrastruktur,
tempat bermain/berolahraga/upacara, dan praktik.
c. Luas lahan efektif adalah seratus per tiga puluh 100 dikalikan luas lantai dasar
bangunan ditambah infrastruktur, tempat bermain/berolahraga/upacara, dan luas lahan
praktik.
d. Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan
jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
e. Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut:
Pencemaran air, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990
tentang Pengendalian Pencemaran Air.
Kebisingan, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara KLH nomor
94/MENKLH/1992 tentang Baku Mutu Kebisingan.
Pencemaran udara, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara KLH Nomor
02/MEN KLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.
3. Bangunan
a. Luas lantai bangunan dihitung berdasarkan banyak dan jenis program keahlian, serta
banyak rombongan belajar di masing-masing program keahlian.
b. Bangunan memenuhi ketentuan tata bangunan .
c. Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan.
d. Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan.
( Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013
15
e. Bangunan menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman
termasuk bagi penyandang cacat.
f. Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan.
g. Bangunan bertingkat memenuhi persyaratan.
h. Bangunan dilengkapi sistem keamanan.
i. Bangunan dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 2.200 watt. Instalasi
memenuhi ketentuan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
j. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi
secara profesional.
k. Kualitas bangunan minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005
Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.
l. Bangunan SMK/MAK baru dapat bertahan minimum 20 tahun.
4. Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Sebuah SMK/MAK sekurang-kurangnya memiliki prasarana yang dikelompokkan dalam
ruang pembelajaran umum, ruang pembelajaran penunjang dan ruang pembelajaran khusus
yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008
Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(Smk/Mak) diantaranya:
a. Kelompok Ruang Pembelajaran Umum
Ruang Kelas
- Jumlah minimum ruang kelas adalah 60% dari jumlah rombongan belajar.
- Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 32 peserta didik dengan rasio
minimum luas ruang kelas adalah 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 16 orang, luas minimum ruang kelas
adalah 32 m2. Lebar minimum ruang kelas adalah 4m.
Ruang Perpustakaan
- luas minimum ruang perpustakaan adalah 96 m2. Lebar minimum ruang
perpustakaan adalah 8 m dan ruang perpustakaan terletak di kelompok ruang
kelas.
Ruang Laboratorium Komputer
Rasio minimum ruang laboratorium komputer adalah 3 m2/peserta didik. Luas
minimum ruang laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan
perbaikan 16 m2. Lebar minimum ruang laboratorium komputer adalah 8 m.
16
Ruang Praktik Gambar Teknik
- Ruang praktik gambar teknik dapat menampung minimum setengah
rombongan belajar.
- Rasio minimum ruang laboratorium komputer adalah 3 m2/peserta didik. Luas
minimum ruang praktik gambar teknik adalah 64 m2. Lebar minimum
ruangruang praktik gambar teknik adalah 8 m.
b. Kelompok Ruang Penunjang
Ruang Pimpinan
Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan
SMK/MAK, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur
sekolah/majelis madrasah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya dengan
luas minimum ruang pimpinan adalah 18 m2 dan lebar minimum adalah 3 m.
Ruang pimpinan mudah diakses oleh tamu.
Ruang Guru
Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima
tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya dengan rasio minimum luas ruang
guru adalah 4 m2/pendidik dan luas minimum adalah 56 m2.
Ruang Tata Usaha
- Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan
administrasi SMK/MAK.
- Rasio minimum luas ruang tata usaha adalah 4 m2/petugas dan luas minimum
adalah 32 m2.
Ruang Konseling
- Ruang konseling berfungsi sebagai tempat peserta didik mendapatkan layanan
konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial,
belajar, karir, dan bursa kerja.
- Luas minimum ruang konseling adalah 12 m2. Ruang konseling dapat
memberikan kenyamanan suasana dan menjamin privasi peserta didik.
Ruang UKS
Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang
mengalami gangguan kesehatan di SMK/MAK. dengan luas minimum ruang UKS
adalah 12 m2.
17
Ruang Organisasi Kesiswaan
- Ruang organisasi kesiswaan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan
kesekretariatan pengelolaan organisasi kesiswaan.
- Luas minimum ruang organisasi kesiswaan adalah 12 m2.
Ruang Organisasi Kesiswaan
- Ruang organisasi kesiswaan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan
kesekretariatan pengelolaan organisasi kesiswaan.
- Luas minimum ruang organisasi kesiswaan adalah 12 m2.
Jamban/Toilet
- Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 40 peserta didik pria, 1 unit
jamban untuk setiap 30 peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru.
- Jumlah minimum jamban di setiap SMK/MAK adalah 3 unit. Luas minimum 1
unit jamban adalah 2 m2.
Gudang
- Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan dan bahan
pembelajaran yang belum dimanfaatkan.
- Luas minimum gudang adalah 24 m2.
Ruang Sirkulasi
Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di
dalam bangunan SMK/MAK dengan luas minimum adalah 30% dari luas total
seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum adalah 1,8 m, dan tinggi minimum
adalah 2,5 m.
Tempat Bermain/Berolahraga
- Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga,
pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler.
- Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga adalah 3 m2/peserta didik.
Jika banyak peserta didik kurang dari 334 orang, maka luas minimum tempat
bermain/berolahraga adalah 1.000 m2.
c. Kelompok Ruang Pembelajaran Khusus
Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
- Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran:
menggambar teknik dengan mesin gambar dan menggambar teknik.
18
- Luas minimum ruang adalah 176 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang
meliputi: ruang praktik gambar masinal 64 m², ruang praktik gambar komputer
64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
Ruang Praktik Program Keahlian Multimedia
- Berfungsi sebagai tempat pembelajaran mengembangkan basis data, animasi,
web desain dan program web. software digital audio video, operasional
pembuatan grafis, perekaman gambar dan suara.
- Luas minimum adalah 208 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang
meliputi: ruang praktik pengembangan perangkat lunak (software) 64 m², area
kerja/studio rekam gambar dan suara 48 m², ruang perawatan dan perbaikan
48 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
Ruang Praktik Program Keahlian Seni Murni
- Berfungsi sebagai tempat pembelajaran membuat pola, menggambar dua dan
tiga dimensi, membuat patung dari gibs dan batu, membuat lukisan,
pengambilan dan pembuatan foto.
- Luas minimum ruang adalah 288 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang
meliputi: ruang kreatifitas 64 m², ruang pola 24 m², ruang praktik mematung
24 m², ruang praktik/studio lukis 64 m², ruang praktik fotografi 32 m², ruang
pamer 32 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
Ruang Praktik Program Keahlian Grafis
- Berfungsi sebagai tempat pembelajaran pengambilan dan pembuatan foto,
menggambar dua dan tiga dimensi
- Luas minimum Ruang adalah 240 m² untuk menampung 32 peserta didik,
yang meliputi: ruang praktik fotografi 64 m², ruang gambar nirmana datar dan
ruang 48 m², area kerja pencapan basah/sablon 48 m², ruang praktik
pengembangan software animasi 32 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48
m².
Ruang Praktik Program Keahlian Animasi
- Berfungsi sebagai tempat pembelajaran mengembangkan basis data, animasi,
desainer web dan program web. Software digital audio video, operasional
pembuatan grafis, perekaman gambar animasi dan suara.
19
- Luas minimum ruang adalah 176 m² untuk menampung 32 eserta didik, yang
meliputi: ruang praktik pengembangan software animasi 64 m², studio/ruang
rekam gambar dan suara 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
Ruang Praktik Program Keahlian Kria Kayu
- Berfungsi sebagai tempat pembelajaran pengerjaan Kayu dasar/kerja
bangku/kerja manual, ukir-pahat, anyam-raut, kerja bubut kayu, terawang
kayu, jok (upholestry), penyelesaian akhir.
- Luas minimum ruang adalah 256 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang
meliputi: area kerja bangku 32 m², area kerja ukir-pahat 48 m², area kerja
anyam-raut 24 m², area kerja bubut 32 m², area kerja skroll 24 m², area kerja
jok (upholestry) 24 m², area kerja finishing 24 m², ruang penyimpanan dan
instruktur 48 m².
2.3 Tinjauan Proyek Sejenis
Dalam studi banding disini bertujuan untuk membandikan proyek satu dengan proyek
lainnya dengan fungsi dan tujuan yang sama. Studi banding dilakukan pada beberapa objek
Sekolah Menengah Kejuruan dalam bidang seni rupa sebagai berikut:
2.3.1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sukawati
Perkembangan SMKN 1 Sukawati tahun ke tahun sangatlah pesat. SMKN 1 Sukawati
berdiri pada tahun 28 Janusari 19967. Semasa berdirinya SMKN 1 Sukawati mengalami tiga
kali perubahan pada tahun 1967 menjadi nama SSRI, tahun 1977 menjadi nama SMSR
Negeri Denpasar dan terakhir tahun 1997 menjadilah nama SMKN 1 Sukawati.
(http://smkn1-sukawati.sch.id/html/index.php)
SMK Negeri 1 Sukawati, yang terletak di Kampus SMK Bali di Batubulan. SMK
Negeri 1 Sukawati merupakan sekolah yang mempunyai reputasi tinggi dalam bidang
Gambar 2.1 SMKN 1 Sukawati( Sumber : Observasi, 2015)
20
akademis dan non akademis di tingkat daerah. SMK Negeri 1 Sukawati memiliki tujuan
untuk memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mengembangkan diri dalam bidang
intelektual, estetika, moral, emosional, fisik dan sosial. Adapun Visi dan Misi SMK Negeri 1
Sukawati, sebagai berikut: ( Visi dan Misi SMKN 1 Sukawati)
1. Visi
Unggul Dalam Menghasilkan Tamatan Bidang Seni Rupa,Teknologi Informatika yang
berkarakter,Berwawasan Global, dan Bercita-cita Luhur Bagi Nusa dan Bangsa
2. Misi
a. Menghasilkan peserta didik dalam bidang seni rupa dan teknologi informatika agar
dapat bersaing di dunia usaha dan dunia industri serta dapat melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi
b. Menghasilkan peserta didik yang trampil dalam bidang seni rupa dan teknologi
informatika
c. Menghasilkan peserta didik agar memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu
mengembangkan diri dengan berwawasan lingkungan
d. Menghasilkan peserta didik agar berahlak mulia, bertanggung jawab dan berkarakter
Adapun Kopetensi/Program keahlian yang dimiliki SMKN 1 Sukawati sebagai
berikut:
1. Kompetensi keahlian seni lukis.
2. Kompetensi Keahlian Seni Patung.
3. Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV)
4. Kompetensi Keahlian Desain Produk Interior dan Landscaping
5. Kompetensi Keahlian Animasi.
6. Kompetensi Keahlian Multimedia.
7. Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Dalam berbagai kopetensi kehalian dapat dilihat pada Tabel 2.4 data PSB dan siswa
petinggat yang mengikuti kopetensi keahlian masing-masing, sebagai berikut:
21
NoKopetensiKeahlian
Pendaftaran SiswaBaru
SiswaTotal
Siswa
L + P
Pendaftar Diterima Rombel
Tk.1Rombel
Tk.2Rombel
Tk.3Rombel
Tk.4
L P L P L P L P L P L P
1Seni LukisModern
75 6 75 3 5 61 3 4 44 2 4 45 2 - - - 157
2Seni LukisTradisional
30 3 15 - 1 15 - 2 22 - 1 11 - - - - 48
3 Seni Patung 20 - 20 - 1 14 - 1 12 - 1 9 - - - - 35
4
DesainProdukInterior danLandscaping
- - - - - - - - - - 1 5 - - - - 5
5DesainKomunikasiVisual
22 3 10 - 1 10 - 2 15 2 1 6 - - - - 33
6 Multimedia 150 80 44 60 8 44 60 5 29 29 2 11 12 - - - 1857 Animasi 7 - 4 1 1 4 1 1 4 1 1 5 - - - - 10
SMKN 1 Sukawati memiliki sarana dan prasarana sebagai fasilitas penunjang dalam
menuntut ilmu, sebagai berikut:
a. Sarana
Adapun sarana sebagai fasilitas untuk pendukung proses pembelajaran dapat dilihat
pada Tabel 2.5, sebagai berikut:
No Nama Alat Praktek
Kondisi Saat ini Kebutuhan Alat
Jumlahalat
Jumlah baik/Berfungsi
Jumlahrusak/tidakberfungsi
JumlahAlat
+/-
Alat Praktek Umum
1 Camera Rekam 4 4 - 6 2
2 Komputer laptop 14 14 - 25 11
3 Komputer PC 94 62 32 125 63
4 Komputer Server 2 2 - 10 8
5 LCD 4 3 1 15 12
6 Tape Recorder 6 3 3 9 6
7 TV / Video 5 4 1 7 3
8 Printer 6 5 1 10 5
b. Prasarana
Adapun prasarana sebagai fasilitas untuk pendukung proses pembelajaran dapat
dilihat pada Tabel 2.6, sebagai berikut:
( Sumber : SMKN 1 Sukawati, 2015)
( Sumber : SMKN 1 Sukawati, 2015)
Tabel 2.4 Data PSB dan Siswa Pertingkat tahun 2013
Tabel 2.5 Sarana Pendidikan
22
No Nama Ruang/Area Kerja
Kondisi Saat ini Kebutuhan Ruang
Jml.Ruang
LuasM²
TotalLuasM²
Jml.Baik
Jml.RusakSedang
Jml.RusakBerat
Jml.Ruang
LuasM²
TotalLuasM²
A Ruang PembelajaranUmum
1 Ruang Kelas 22 2046 2046 22 - - 22 2046 20462 Ruang Lab. Fisika - - - - - - - - -3 Ruang Lab.Kimia - - - - - - - - -4 Ruang Lab. Biologi - - - - - - - - -5 Ruang Lab. Bahasa 1 121 121 1 - - 2 121 2426 Ruang Lab. Komputer 1 121 121 1 - - 2 121 2427 Ruang Lb. Multimedia 3 298,25 994,75 3 - - 3 298,25 994,758 Ruang Praktek Gambar
Teknik- - - - - - - - -
9 Ruang PerpustakaanKonvensional
1 121 121 1 - - 1 121 121
10 Ruang PerpustakaanMultimedia
- - - - - - 1 121 121
B Ruang Khusus (Praktik)1 Ruang Bengkel Lukis
Modern1 121 121 1 - - 1 121 121
2 Ruang Bengkel LukisTradisional
1 121 121 1 - - 1 121 121
3 Ruang Bengkel Mematung 1 121 121 1 - - 1 121 1214 Ruang Bengkel DKV 1 121 121 1 - - 1 121 1215 Ruang Bengkel Kriya Kayu 1 121 121 1 - - 1 121 1216 Ruang Bengkel Dekorasi - - - - - - 1 121 121C Ruang Penunjang1 Ruang Kepala Sekolah &
Wakil2 27,5 55,0 - 2 - 2 27,5 55,0
2 Ruang Guru 1 324 324 1 - - 1 324 3243 Ruang Pelayanan
Administrasi1 296,5 296,5 - 1 - 1 296,5 296,5
4 Ruang BP/BK 1 18 18 - 1 - 1 18 185 Ruang OSIS 1 56,25 56,25 1 - - 1 56,25 56,256 Ruang Pramuka - - - - - - 1 56,25 56,257 Ruang Koperasi - - - - - - 1 121 1218 Ruang UKS 1 9 9 1 - - 1 9 99 Ruang Ibadah 1 63 63 1 - - 1 63 63
10 Ruang Bersama ( Aula ) 1 425 425 - - 1 1 425 42511 Ruang Kantin Sekolah 1 25 25 1 - - 1 25 2512 Ruang Toilet 3 90 90 1 - - 3 90 9013 Ruang Gudang 1 24 24 1 - - 1 24 2414 Ruang Penjaga Sekolah 1 9 9 - 1 - 1 9 915 Ruang Unit Produksi 1 21 21 - 1 - 1 21 2116 Ruang Pameran /Disply 3 121 363 - 3 - 4 484 48417 Ruang Satpam 1 4 4 1 - - 1 4 4
Kurikulum SMK. Negeri 1 Sukawati memuat 24 mata pelajaran, 2 mata pelajaran
muatan lokal dan 15 pengembangan diri. Mata pelajaran dikelompokkan menjadi lima yaitu :
1. Muatan Lokal
a. Muatan lokal mata pelajaran Bahasa Bali
b. Muatan lokal mata pelajaran Budi Pekerti
( Sumber : SMKN 1 Sukawati, 2015)
Tabel 2.6 Prasarana Pendidikan
23
2. Non Akademis
a. Tari Bali
b. Bulutangkis
c. Catur
d. Pingpong
e. Sepak Bola
f. Atletik
g. Bola Voly
h. Dharma Gita
i. Kopetensi Lukis
j. Kopetensi Patung
k. Kopetensi DKV
l. Kopetensi Landscaping
m. Kopetensi Animasi
n. Kopetensi Multimedia
o. Jurnalistik
p. KSPAN
q. PMR
r. Club Bahasa Ingris
s. KIR
t. Pramuka
SMKN 1 Sukawati memiliki kemitraan dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri sebagai
pendukung dalam meningkatkan kinerja pendidikan, dapat dilihat pada Tabel 2.7 sebagai
berikut:
NoNama DU/DI &Bidang Usaha
AlamatLokasi
DN/LN
TahunMOU
NoMOU
MasaBerlaku
BentukKerjasama
KompetensiKeahlianterkait
1 Museum Rudana Peliatan Ubud Prakerin Lukis2 Marsa Fine Art Studio Silakarang Prakerin Lukis
3 Genta Fine Art StudioLodtunduh
UbudPrakerin Lukis
4 Dewa Rai Art Gallery Batuan Prakerin Lukis5 Rai Art Studio Batuan Prakerin Patung6 Ganda Langu Peliatan Ubud Prakerin Patung7 Taman Printing Denpasar Prakerin DKV8 Time Line Studio Denpasar Prakerin Animasi
9Apel StudioProduction House
Denpasar Prakerin Media Rekam
Tabel 2.7 Keja Sama dengan DU/DI
24
10 AW Studio Batubulan Prakerin Media Rekam
Beberapa dokumentasi fasilitas SMKN 1 Sukawati , sebagai berikut:
2.3.2 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Sukawati
SMK Negeri 2 Sukawati terletak di jalan Kampus SMK Batubulan, Sukawati. SMKN
1 Sukawati memiliki moto yang menjadi pedoman menciptakan sekolah yang berbudaya
yaitu berkomitmen melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya, budi pekerti yang
suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, daya upaya melakukan perbaikan berlanjut dan
yakin percaya akan kemampuan memanfaatkan semua fasilitas, SDM yang efektif, efesien
( Sumber : SMKN 1 Sukawati, 2015)
Gambar 2.3 SMKN 2 Sukawati
( Sumber : Observasi, 2015)
Ruang Kelas Ruang Kelas Ruang Guru
Aula Lab. Editing & Animasi Lab. DKV & Seni Lukis
Gambar 2.2 Fasilitas SMK Negeri 1 Sukawati( Sumber : Observasi, 2015)
25
dan berhasilguna. Adapun Visi dan Misi SMK Negeri 2 Sukawati, sebagai berikut: ( Visi dan
Misi SMKN 2 Sukawati)
Visi
Terwujudnya SMK bertaraf Internasional yang cerdas, produktif dan kompetitif
berbasis seni budaya.
Misi
- Meningkatkan citra Sekolah Menengah Kejuruan.
- Melaksanakan pembelajaran yang bertaraf Nasional dan Internasional berbasis
keunggulan seni dan budaya.
- Menghasilkan tamatan yang cerdas, produktif, kompetitif dan berbudi luhur.
- Menjalin kerjasama dengan Stakeholder di tingkat Nasional, Regional dan
Internasional.
- Mewujudkan SMK Negeri 2 Sukawati sebagai Regional Center dalam
pengembangan IPTEK yang berbasis seni budaya.
- Memberdayakan lingkungan sekolah dalam mewujudkan Wawasan Wiyata
Mandala.
Dalam data ketenagaan, SMKN 2 Sukawati memilki ketenagakerja yang mencagkup
guru pengajar 83 guru dengan rasio jumlah guru dan murid mencapai 1:9,15% dengan jumlah
kepegawaian baik dari tenaga khusus tata usaha, keamanan, kebersihan, penjaga sekolah,
kantin dan tukang kebun mencapai 17 pegawai. Adapun Kompetensi/Program keahlian yang
ada di SMKN 2 Sukawati sebagai berikut:
1. Desain dan Produksi Kria Kayu
2. Desain dan Produksi Kria Logam
3. Desain dan Produksi Kria Keramik
4. Desain dan Produksi Kria Tekstil
5. Multimedia
6. Jasa Boga
7. Busana Butik
8. Akomodasi Perhotelan
Dalam berbagai kopetensi kehalian, dapat dilihat pada Tabel 2.8 tentang data siswa
petinggat yang mengikuti kompetensi keahlian masing-masing, sebagai berikut:
26
Jurusan
I II III JUMLAH
BanyakKelas L P Banyak
Kelas L P BanyakKelas L P Banyak
Kelas L P Jml
TI 2 22 13 2 19 14 2 22 29 6 63 56 119
Tekstil 1 0 4 1 0 1 1 1 0 3 1 5 6
Keramik 1 5 5 1 7 1 1 4 2 3 16 8 24
Logam 1 6 3 1 7 1 1 8 6 3 21 10 31
Kayu 1 3 0 1 2 0 1 11 0 3 16 0 16
AkomodasiPerhotelan
4 78 64 4 68 59 3 44 50 11 190 173 363
Tata Boga 4 64 53 3 43 54 3 54 60 10 161 167 328
TataBusana
1 0 14 1 0 14 1 1 8 3 1 37 38
Jumlah 15 178 157 14 146 144 13 145 155 42 469 456 925
SMKN 2 Sukawati memiliki berbagai fasilitas umum dan penunjang dalam menuntut
ilmu, sebagai berikut:
a. Fasilitas Umum
Adapun fasilitas Umum yang dimiliki SMKN 2 Sukawati untuk pendukung proses
pembelajaran, dapat dilihat pada Tabel 2.9 sebagai berikut:
No Jenis Failitas Jumlah Kondisi
1 Ruang Kepala Sekola 1 Baik
2 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Tata Usaha 1 Baik
5 Ruang BK 1 Baik
6 Ruang Osis 1 Baik
7 Ruang UKS 1 Baik
8 Ruang PMR/Pramuka 1 Baik
9 KM/WC Guru 2 Baik
10 KM/WC Siswa 4 Baik
11 Perpustakaan 1 Baik
12 Lab Bahasa 1 Baik
13 Lab Komputer 2 Baik
14 Ruang Belajar 15 Baik
15 Bengkel/Laboratorium Produktif 1 Baik
16 Ruang Ibadah 1 Baik
Tabel 2.8 Keadaan Murid
( Sumber : SMKN 2 Sukawati, 2015)
Tabel 2.9 Fasilitas Umum
27
17 Kantin Sekolah 1 Baik
18 Rumah Penjaga 1 Baik
19 Gudang 1 Baik
20 Pos Satpam 1 Baik
21 Lapangan Upacara 1 Baik
22 Lapangan Basket 1 Baik
23 Lapangan Voli 1 Baik
24 Ruang Serbaguna 1 Baik
b. Fasilitas Penunjang
Adapun fasilitas Penunjang yang dimiliki SMKN 2 Sukawati untuk pendukung
proses pembelajaran, dapat dilihat pada Tabel 2.10 sebagai berikut:
No Jenis Fasilitas Jumlah Spesifikasi
1 Ruang Baca Ada Besar
2 Komputer 1 PIII
3 TV 1 Baik
Beberapa dokumentasi fasilitas SMKN 2 Sukawati , sebagai berikut:
( Sumber : SMKN 2 Sukawati, 2015)
( Sumber : SMKN 2 Sukawati, 2015)
Ruang Guru
Gambar 2.4 Fasilitas SMK Negeri 2 Sukawati( Sumber : Observasi, 2015)
Ruang Kelas Aula Serba Guna
Lapangan Kantin Pos. Keamanan
Tabel 2.10 Fasilitas Penunjang
28
2.3.3 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Denpasar
SMKN 5 Denpasar didirikan untuk menjawab perkembangan kepariwistaan dunia
semenjak tahun 1990-an yang menyebabkan kebutuhan tenaga terampil dalam bidang
kepariwisataan terus bertambah. Pendidikan dan pelatihan di bidang kepariwisataan yang
diselenggarakan oleh SMKN 5\Denpasar merupakan salah satu jawaban dalam menyiapkan
tenaga trampil dan siap pakai dalam bidang pariwisata.
Sementara, kota Denpasar yang berwawasan budaya harus juga didukung oleh
lembaga pendidikan yang melahirkan seniman-seniman muda yang mampu berkiprah dalam
pengembangan budaya daerah dan nasional. Pariwisata dan seni merupakan suatu kegiatan
yang selalu berdampingan. Oleh karena itu dalam pengembangan pariwisata keberadaan seni
dengan berbagai bentuknya selalu mendapat perhatian.SMKN 5 Denpasar mengelola
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga dalam bidang keahlian pariwisata dan seni
pertunjukan. (http://www.imobeducare.com/story/smkn-5-denpasar)
Adapun Kopetensi/Program keahlian yang dimiliki SMKN 5 Denpasar sebagai
berikut:
1. Seni Tari
2. Seni Karawitan
3. Usaha Perjalanan Wisata
4. Akomodasi Perhotelan
5. Jasa Boga
Dalam berbagai kopetensi kehalian dapat dilihat pada Tabel 2.11 data PSB dan siswa
petinggat yang mengikuti kopetensi keahlian masing-masing, sebagai berikut:
Gambar 2.5 SMKN 3 Sukawati( Sumber : Observasi, 2015)
29
KopetensiKeahlian
Pendaftaran SiswaBaru
SiswaTotal
Siswa
L + P
Pendaftar Diterima Rombel
Tk.1Rombel
Tk.2Rombel
Tk.3Rombel
Tk.4
L P L P L P L P L P L P
Seni Tari 3 65 3 41 1 3 41 2 3 57 2 8 56 0 0 0 14
SeniKarawitan
83 1 51 1 2 51 1 2 61 0 1 53 1 0 0 0 165
UsahaPerjalananWisata
46 52 36 43 2 34 43 2 27 53 2 39 50 0 0 0 100
AkomodasiPerhotelan
281 254 104 75 4 104 76 5 120 70 5 109 82 0 0 0 333
Jasa Boga 186 179 77 68 4 77 68 3 84 71 4 89 86 0 0 0 250
Total 599 551 271 228 269 229 295 251 298 275 0 0 862
Adapun fasilitas Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Denpasar sebagai berikut:
(http://datapokok.ditpsmk.net/detil.php?id=2271020002)
Ruang Kepala Sekolah & Wakil
Ruang Guru Ruang Pelayanan Administrasi
Ruang Perpustakaan Ruang Unit Produksi
Ruang Ibadah Ruang Bersama Asrama Siswa
Ruang BP/BK Ruang OSIS
Ruang Koperasi Ruang UKS Ruang Penjaga Sekolah
Ruang Praktek Ruang Lab. Bahasa
Ruang Praktek Komputer
Adapun infrastruktur yang dimiliki SMKN 5 Denpasar, dapat dilihat pada Tabel 2.12
sebagai berikut:
Sumber listrik Daya listrik Voltase Phase Biaya per bulan
PLN > 15.000 Watt 220 Volt 3 Phase 3116611
( Sumber : http://datapokok.ditpsmk.net/detil.php?id=2271020002
Tabel 2.11 Data PSB dan siswa petinggat
Tabel 2.12 Infrastruktur SMKN 5 Denpasar
30
Akses internet Provider Bandwidth (Mbps) Biaya per bulan
VSAT Telkom 512 1000000
Sumber air bersih Ketersediaan Biaya per bulan
PDAM Memadai 169340
Adapun Status Lahan yang dimiliki SMKN 5 Denpasar, dapat dilihat pada Tabel 2.13
sebagai berikut:
Jenis Lahan Luas Lahan(m2) Status Kepemilikan Lahan
Luas Taman 4831 Pemerintah
Luas Lapangan Olah Raga 3969 Pemerintah
Luas Lahan Praktek/Kebun 0 Lainnya
Luas Bangunan 2928 Pemerintah
Lain-Lain 517 Pemerintah
Total Luas Keseluruhan 12245
Penerapan Pembelajaran berbasis TIK / e-pembelajaran bagi siswa SMK sudah
dilakukan yaitu dengan cara LCD pada 6 mata pelajaran. Penerapan Pembelajaran
Kewirausahaan bagi siswa SMK sudah dilakukan yaitu dengan menerapkan Unit Produksi.
Penerapan Pembelajaran membangun karakter bangsa sudah dilakukan yaitu dengan
menyelenggarakan ekstra/kokurikuler antara lain Kesenian, OSIS, Paskibra, Olah Raga,
Polisi Keamanan Sekolah
2.3.4 Kesimpulan Proyek Sejenis
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari studi literatur baik dari teori yang dijelaskan
dan hasil dari studi banding yang dilakukan di SMKN 1 Sukawati, SMKN 2 Sukawati dan
SMKN 3 Sukawati, dapat dilihat pada Tabel 2.14 sebagai berikut:
No
PerbandinganLokasi & Standar
Kelengkapan
Studi Proyek SejenisKesimpulanSMKN 1
SukawatiSMKN 2Sukawati
SMKN 3Sukawati
1 LokasiPusat Kota Sekolah Menengah Kejuruan
Seni Rupa memiliki kesamaanpada lokasi adalah Pedesaan
Pinggiran Kota Pedesaan
2RuangUmum
Ruang Kelas Standar kelengkapan ruangumum pada SMK Seni Rupaharus memiliki Rruang Kelas,Ruang Lab. Bahasa, Ruang Lab.
Ruang Lab. Fisika Ruang Lab.Kimia Ruang Lab. Biologi
Ruang Lab. Bahasa
Tabel 2.14 Kesimpulan Kajian Proyek Sejenis
( Sumber : http://datapokok.ditpsmk.net/detil.php?id=2271020002
( Sumber : http://datapokok.ditpsmk.net/detil.php?id=2271020002
Tabel 2.13 Status Lahan
31
Ruang Lab. Komputer Komputer, Ruang Perpustakaan.Ruang Lb. Multimedia Ruang Praktek GambarTeknik
Ruang Perpustakaan
3RuangPenunjang
Ruang Pimpinan Standar kelengkapan pada SMKSeni Rupa pada ruang penunjangadalah Ruang Pimpinan, RuangGuru, Ruang PelayananAdministrasi, Ruang BP/BK,Ruang OSIS, Ruang Pramuka,Ruang Koperasi, Ruang UKS,Ruang Ibadah, Ruang Bersama (Aula ), Ruang Kantin Sekolah,Ruang Toilet, Ruang Gudang,Ruang Penjaga Sekolah, RuangUnit Produksi, Ruang Satpamdan Ruang Olah Raga
Ruang Guru Ruang PelayananAdministrasi
Ruang BP/BK Ruang OSIS
Ruang Pramuka Ruang Koperasi Ruang UKS
Ruang Ibadah Ruang Bersama ( Aula ) Ruang Kantin Sekolah
Ruang Toilet Ruang Gudang Ruang Penjaga Sekolah
Ruang Unit Produksi Ruang Satpam Ruang Olah Raga
4RuangKhusus
Ruang Bengkel Lukis
Standar kelengkapan pada ruangkhusus yang harus dimiliki SMKSeni Rupa adalah RuangBengkel sebagai tempat praktek.
Ruang Bengkel Kriya
Ruang Bengkel DKV Ruang Bengkel Dekorasi Ruang BengkelMultimedia
Ruang Pameran /Disply
2.4 Spesifikasi Umum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Seni Rupa
Spesifikasi umum disini akan menguraikan tentang pengertian Sekolah Menengah
Kejuruan Rupa, fungsi dan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa, sarana dan
prasaran serta sistem pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa.
2.4.1 Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa
Dari uraian diatas dari pegertian Sekolah Menengah Kejuruan menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0490/U/1992 pasal 1 dan uaraian tentang seni rupa jadi
dapat disimpulkan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa adalah bentuk satuan pendidikan
menengah yang merupakan lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat dan
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dengan berbekalkan keahlian
dalam bidang seni rupa itu sendiri.
( Sumber : Observasi, 2015)
32
2.4.2 Fungsi Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa
Adanya fungsi Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa, sebagai berikut:
1. Meningkatkan, menghayati, mengamalkan nilai-nilai keimanan, akhlak mulia, dan
kepribadian luhur.
2. Membekali peserta didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendekatan pendidikan berbasis kompetensi.
3. Meningkatkan kepekaan dan kemampuan mengapresiasi serta mengekspresikan
keindahan, kehalusan, dan harmoni sebagai pelaku seni.
4. Menyalurkan bakat dan kemampuan di bidang seni rupa
5. Meningkatkan kesiapan fisik dan mental untuk hidup mandiri di masyarakat dan/atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi dalam bidang seni rupa.
2.4.3 Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa
Adanya tujuan umum dan khusus Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa, sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengembangkan potensi peserta didik yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
c. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan
hidup dengan secara aktif dan serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif
dan efisien.
2. Tujuan Khusus
1. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni rupa agar
mampu mengembangkan diri secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
2. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi dalam bidang seni rupa.
3. Menyiapkan peserta didik agar mampu ulet dan gigih dalam berkompetensi,
beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang
seni rupa.
33
4. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah dengan
kompetensi dalam bidang seni rupa.
2.4.4 Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa tidak lepas dari fasilitas-fasilitas
sebagai penunjang kebutuhanan dalam menuntut ilmu. Dari tinjauan diatas dalam kesimpulan
tinjauan proyek sejenis dapat di uraikan sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan
Seni Rupa yang mencangkup standar Sekolah Menengah Kejuruan, dapat dilihat pada Tabel
2.15, sebgai berikut:
NoSarana & Prasarana
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Seni Rupa
1 Ruang Pembelajaran Umum
Ruang KelasRuang Lab. BahasaRuang Lab. KomputerRuang Lab. MultimediaRuang Perpustakaan
2 Ruang Pembelajaran Penunjang
Ruang PimpinanRuang GuruRuang Pelayanan AdministrasiRuang BP/BKRuang OSISRuang PramukaRuang KoperasiRuang UKSRuang IbadahRuang Bersama ( Aula )Ruang Kantin SekolahRuang ToiletRuang GudangRuang Penjaga SekolahRuang Unit ProduksiRuang SatpamRuang Olah Raga
3 Ruang Pembelajaran Khusus
Ruang Bengkel LukisRuang Bengkel KriyaRuang Pameran /DisplyRuang Aula / Serbaguna
( Sumber : Observasi, 2015)
Tabel 2.15 Sarana & Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa
34
2.4.5 Sistem Pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa
Dalam sistem pengelolaan pada Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa ini dikelola
oleh yayasan dengan status sekolah yaitu Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK) Seni Rupa
dantidak lepas dari pengawasan dan pelayanan dari pemerintah seperti dinas Pendidikan, dan
Dinas Lain yang terkait. Sistem pengelolaan ini akan dibantu oleh guru dan lain nya untuk
menjalankan suatu pendidikan yang berbasis kopetensi.