bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id filesebagai koneksi dua atau lebih komputer yang...
TRANSCRIPT
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Setiawan (2014:9) Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri
dari komputer-komputer yang dirancang untuk dapat berbagi resource (Printer,CPU),
berkomunikasi (dalam bentuk surel, pesan instant) dan dapat mengakses informasi
secara bersama-sama.
Sebagai koneksi dua atau lebih komputer yang dihubungkan dengan
menggunakan sebuah sistem komunikasi. Secara umum jaringan komputer terbagi
atas beberapa jenis, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Menurut Sofana (2014:23) Local Area Network digunakan hanya untuk
menghubungkan komputer-komputer dalam satu gedung. Misalnya dalam satu
kantor, pabrik, kampus, dan lain sebagainya. Jaringan LAN terbagi menjadi dua
model jaringan, yaitu model jaringan LAN client to server dan model jaringan LAN
peer to peer (antar client)
Sumber : www.freesoftwaremagazine.com
Gambar II.1 Model Local Area Network Client to Server dan Peer to Peer
5
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut Sofana (2014:25) Jaringan MAN merupakan jaringan yang mencakup
satu kota besar, beserta daerah setempat, misal jaringan telepon lokal, sistem telepon
seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
Sumber : www.mucins.weebly.com
Gambar II.2 Metropolitan Area Network
2. Wide Area Network (WAN)
Menurut Sofana (2014:27) Manakala beberapa LAN di hubungkan dengan
media komunikasi publik atau media lainnya, seperti jaringan telepon dan melibatkan
area geografis yang cukup besar, seperti antar Negara antar Benua, maka model
jaringan berskala besar disebut WAN.
6
Sumber : www.ecomputernotes.com
Gambar II.3 Wide Area Network
3. Internet
Internet merupakan jaringan komputer terluas di dunia (world wide network) di
mana antara satu komputer dengan komputer lainnya saling berhubungan dan saling
berkomunikasi.
Sumber : www.maxmonroe.com
Gambar II.4 Internet
2.2. Topologi
Menurut Setiawan (2014:22) Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan
hubungan antar komputer yang di bangun berdasarkan kegunaan, keterbatasan
resource dan keterbatasan biaya, berarti topologi-topologi jaringan yang ada bisa di
7
sesuaikan dengan keadaan di lapangan. Macam-macam topologi jaringan ada 5
macam, yaitu:
1. Topologi Star (bintang)
Topologi Star (bintang) merupakan topologi jaringan yang terpusat, semua
pengguna harus melawati pusat untuk mendapat dan membagikan data dan informasi.
Keuntungan :
a. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada
pengguna bersangkutan.
b. Tingkat keamanan data tinggi
Kerugian :
a. Boros pemakaian kabel.
b. Jika node pusat atau server mengalami gangguan , maka seluruh jaringan
akan terganggu atau mati.
Sumber : www.ilmukomputer.com
Gambar II.5 Topologi star
8
2. Topologi cincin (Ring)
Topologi cincin (Ring) adalah topologi jaringan berbentuk melingkar atau cincin.
Tiap workstation atau server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu
komputer ke komputer lain bila alamat yang di maksud sesuai maka akan di terima
dan bila tidak sesuai akan di lewatkan.
Keuntungan :
a. Hemat dalam pemakaian kabel.
b. Tidak akan terjadi tabrakan data (collision) karena pada satu waktu hanya satu
simpul (node) yang dapat mengirimkan data.
Kekurangan :
a. Setiap simpul (node) akan ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan
sehingga bila terdapat gangguan di suatu simpul (node) maka seluruh
jaringan akan terganggu .
Sumber : www.ilmukomputer.com
Gambar II.6 Topologi cincin (Ring)
9
3. Topologi Bus
Topologi Bus merupakan teknologi yang banyak digunakan di awal penggunaan
jaringan komputer. Suatu komputer yang ingin tergabung ke jaringan dapat
mengkaitkan dengan mentap Ethernet-nya sepanjang kabel.
Keuntungan :
a. Hemat kabel
b. Penambahan atau pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu
operasi yang berjalan.
c. Mudah dikembangkan
Kerugian :
a. Kepadatan lalu lintas data tinggi
b. Faktor keamanan data kurang terjamin
c. Kecepatan data akan turun bila jumlah pemakai di tambah
Sumber : www.ilmukomputer.com
Gambar II.7 Topologi Bus
4. Topologi Jaring (Mesh)
Topologi Jaring (Mesh) merupakan sebuah topologi di mana setiap komputer
akan terhubung ke setiap komputer lain yang tersambung dalam jaringan.
10
Topologi model ini hanya di terapkan pada Wide Area Network (WAN) atau internet
oleh sebab itu disebut juga topologi web .
Keuntungan :
a. Bila salah satu jalur putus, maka masih ada jalur lain yang dapat digunakan
Kekurangan :
a. Membutuhkan banyak sekali kabel
b. Sulit dalam konfigurasinya
Sumber : www.ilmukomputer.com
Gambar II.8 Topologi mesh
5. Topologi Pohon (Tree)
Topologi Pohon (Tree) merupakan perpaduan jaringan topologi Bus dan jaringan
topologi star. Topologi ini memungkinkan pengembangan jaringan yang telah ada.
Keuntungan :
a Didukung oleh banyak hardware dan software
b. Instalasi jaringan dari titik ke titik pada masing-masing bagian (segmen)
Kerugian :
a. Jika jaringan utama rusak maka berakibat ke bagian (segmen) lain.
b. Sulit dikonfigurasi.
11
Sumber : www.ilmukomputer.com
Gambar II.9 Topologi Tree
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Menurut Setiawan (2014:31) Perangkat Keras Jaringan Komputer (hardware)
adalah alat-alat yang di gunakan untuk menghubungkan komputer ke komputer lain-
nya dalam jaringan untuk tujuan berbagi data, berbagi informasi dan juga berbagi
peripheral dalam sebuh jaringan. Jadi hardware atau perangkat keras adalah
kebalikan dari software atau perangkat lunak komputer. Adapun contoh atau macam-
macamnya hardware adalah sebagi berikut :
1. NIC (Network Interface Card).
NIC (Network Interface Card) atau Kartu Jaringan adalah salah satu perangkat
yang menyediakan media untuk menghubungkan antar komputer. Kebanyakan Kartu
Jaringan berjenis kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot
ekspansi di dalam komputer.
Fungsi NIC adalah Peranti yang menyambungkan kabel jaringan dengan
komputer dan juga Peranti yang menyediakan pengalamatan secara fisik. Artinya
kartu jaringan memiliki kode tertentu yang unik.
12
Sumber : www.gocomputertraining.com
Gambar II.10 Network Interface Card
2. Kabel Jaringan
Menurut Sutono (2010:40) Pengertian Kabel jaringan komputer adalah media di
mana informasi berpindah dari satu perangkat jaringan ke satu perangkat jaringan
yang lain. Ada beberapa jenis kabel jaringan komputer yang biasa digunakan di
dalam Jaringan Komputer. Ada beberapa situasi di mana jaringan hanya mengizinkan
satu jenis kabel saja yang dapat digunakan namun begitu terdapat juga situasi di mana
kombinasi lebih dari satu jenis kabel di izinkan.
Pemilihan jenis-jenis kabel jaringan komputer adalah berkaitan erat dengan
topologi, protokol dan ukuran jaringan. Memahami kriteria-kriteria untuk jenis-jenis
kabel jaringan komputer yang berbeda dan hubungannya dengan aspek lain di dalam
jaringan adalah penting untuk perkembangan sistem jaringan yang maju. Di antara
jenis-jenis kabel yang digunakan di dalan jaringan adalah seperti:
a. Kabel Coaxial
Kabel Coaxial ini digunakan pada jenis jaringan yang memilki topologi
jaringan bus dan juga topologi ring. Penggunaan dari kabel coaxial yang sudah
13
jarang digunakan ini tidak lain merupakan konsekuensi dari beberapa kelemahan
yang di milki oleh kabel coaxial itu sendiri. Salah satu kelemahan utama dari
jenis kabel coaxial ini di dalam jaringan adalah karena memiliki jangkauan dan
juga kualitas pentransmisian data yang terbatas, sehingga sudah jarang digunakan.
Selain itu, kabel coaxial juga dinilai kurang fleksibel, terutama apabila
dibandingkan dengan kabel twisted pair.
Sumber : www.gocomputertraining.com
Gambar II.11 Kabel Coaxial
b. Twisted Pair
Kabel jenis ini memiliki bentuk fisik berupa pasangan dari kabel kabel yang
dipasang secara berilit satu sama lain, membentuk spiral. Kabel jenis ini
merupakan jenis kabel yang saat ini paling banyak dan juga umum digunakan
untuk pembuatan sebuah jaringan local atau LAN.
14
Sumber : www.gocomputertraining.com
Gambar II.12 Kabel Twisted Pair
Kabel twisted pair memiliki 3 jenis kabel utama, yaitu :
1) UTP (Unshielded Twisted Pair).
Kabel UTP dalam aplikasinya tidak mendukung sebuah perlindungan atau
proteksi dari kumpulan spiralnya. Karena tidak memilki perlindungan apapun pada
bagian kabelnya, maka kabel jenis UTP ini memiliki kelemahan utama, yaitu sangat
rentan dan juga sensitive terhadap voltase tinggi dan juga medan magnet. Kabel UTP
banyak digunakan pada kabel jaringan telepon, dan juga jaringan LAN kecil. Berkut
ini adalah urutan warna dari kabel UTP :
a) Putih Oranye
b) Oranye
c) Putih Hijau
d) Biru
e) Putih Biru
f) Hijau
g) Putih Coklat
h) Coklat
15
2) FTP (Foiled Twisted Pair).
FTP memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP,
karena lapisan kabelnya di lindungi oleh semacam foil, sehingga hal ini membuat
kabel jenis FTP memiliiki ketahanan yang lebih baik terhadap noise dan gangguan
magnetic.
3) STP (Shielded Twisted Pair).
Kabel STP memiliki perlindungan di dalam lapisan kabelnya. Yang membedakan
hanyalah bahan yang digunakan untuk melapisi susunan kabel twisted pair-nya. STP
juga memiliki kemampuan yang baik dalam menangkal noise dan gangguan
magnetic.
c. Fiber Optic
Kabel jaringan fiber optic. Kabel fiber optic ini merupakan jenis kabel yang
terdiri atas kumpulan serat – serat fiber, dengan ukuran yang lebih kecil dan juga
lebih fleksibel dibandingkan dengan kabel twisted pair.
Sumber : www.gocomputertraining.com
Gambar II.13 Kabel Fiber Optic
16
Berikut ini beberapa kelebihan dan kelemahan dari kabel fiber optic :
1) Kelebihan
a) Mampu mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi.
b) Simple dan juga fleksibel.
c) Dapat mentransmisikan sinyal cahaya.
d) Tahan terhadap gelombang radio.
2) Kelemahan
a) Harga instalasi yang tinggi.
b) Tidak semua provider mau mendukung jaringan yang menggunakan
kabel fiber optic.
c) Apabila digunakan pada jaringan sederhana dan kecil, tidak akan
berpengaruh banyak.
d) Kecepatan transmisi masih dibatasi oleh provider.
3. Konektor
Menurut Sutono (2010:42) Konektor adalah pengubung antara kabel yang
digunakan sebagai media transmisi dengan komponen di mana kabel tersebut akan
dihubungkan, misalnya ke komputer atau peralatan jaringan lainnya. Tiap jenis kabel
memiliki konektor yang berbeda.
Sumber : www.gocomputertraining.com
Gambar II.14 Konektor
17
4. Hub
Menurut Sutono (2010:43) Hub adalah salah satu perangkat keras yang sangat
penting dalam jaringan komputer, Hub sangat mempengaruhi proses mempercepat
koneksi antar komputer sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh
jaringan komputer akan terputus dan juga terganggu. Fungsi Hub adalah penerima
sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang menghubungkan
keseluruh komputer dalam jaringan tersebut.
Sumber : www.gocomputertraining.com
Gambar II.15 HUB
5. Switch
Menurut Sutono (2010:44) Switch adalah sebuah perangkat keras komputer yang
menghubungkan komputer hingga membentuk segmen jaringan. Switch bekerja pada
lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki
jumlah port yang banyak sehingga switch sering dinamakan multi-port bridge.
Sumber : www.gocomputertraining.com
Gambar II.16 Switch
18
6. Modem
Menurut Sutono (2010:45) Modem yaitu singkatan dari modulator dan
demodulator. Modulator berfungsi untuk melakukan proses menumpangkan data
pada sinyal informasi ke sinyal pembawa agar dapat dikirim ke pengguna melalui
media tertentu, proses ini biasa disebut dengan proses modulasi. pada proses ini data
dari komputer yang berbentuk sinyal digital akan diubah menjadi sinyal analog.
Sedangkan Demodulator berfungsi sebagai proses mendapatkan kembali data yang
dikirim oleh pengirim. Pada proses ini data akan dipisahkan dari frekuensi tinggi dan
data yang berupa sinyal analog akan diubah kembali menjadi sinyal digital agar bisa
dibaca oleh komputer.
Sumber : www.solusikompi.com
Gambar II.17 Modem
7. Router
Menurut Sutono (2010:46) Router adalah alat yang digunakan untuk membagi
Protocol kepada jaringan-jaringan lainnya, maka dengan router sebuah protocol bisa
kita sharing ke perangkat jaringan lainnya. Fungsi Router adalah sebagai penghubung
antara beberapa jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan
19
lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat
untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sumber : www.gocomputertraining.com
Gambar II.18 Router
8. Mobile WiFi
Mobile WiFi adalah perangkat yang merupakan perpaduan antara modem,
perangkat Wifi dan Router. Jadi mobile WiFi adalah satu perangkat dengan beberapa
fungsi modem, fungsi WiFi client, fungsi router dan juga bisa dijadikan sebagai
media penyimpanan data atau data storage.
Sumber : www.blibli.com
Gambar II.19 Mobile WiFi
20
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Menurut Yani (2007:5) Komputer dan perangkat keras (hardware) jaringan
komputer umumnya tidak dapat bekerja tanpa adanya perangkat lunak khusus yang
berfungsi sebagai pengendali. Perangkat lunak umumnya berkaitan dengan sistem
operasi yang digunakan oleh komputer. Sistem operasi komputer adalah software
yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan operasi-
operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi. Berikut beberapa
contoh perangkat lunak (software) dan sistem operasi yaitu :
1. Protokol
Menurut Yani (2007:6) memberi batasan bahwa “Protokol adalah sebagai prosedur
dan pengaturan sejumlah operasi peralatan komunikasi data”. Beberapa jenis
protokol pada jaringan Local Area Network yaitu :
a. Ethernet
Ethernet merupakan Protokol Local Area Network (LAN) paling popular dan
banyak di gunakan. Sistem perhubungan melalui Ethernet membagi aliran data
menjadi potongan-potongan pendek yang disebut bingkai (frame). Ethernet
mendukung kecepatan data antara 10 Mbps hingga 1000 Mbps.
b. Token Ring
Diciptakan oleh perusahaan IBM berupa suatu lingkaran atau ring dimana
komputer-komputer di letakkan di sekeliling lingkaran tersebut. Lalu komputer-
komputer tersebut di hubungkan ke jaringan Token Ring melalui suatu HUB
khusus yang di sebut Multi-Station Access Unit (MSAU). Token Ring mendukung
21
kecepatan data antara 4 Mbps sampai 16 Mbps dan mendukung kabel untuk jenis
UTP dan STP.
c. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
FDDI (Fiber Distributed Data Interface) adalah suatu protokol yang
menggunakan lingkaran serat optik ganda yaitu lingkaran Primary dan lingkaran
Secondary. Bekerja pada lapisan physical dan lapisan MAC dari lapisan data link.
Protokol FDDI mendukung kabel jenis serat optik dengan kecepatan data 100
Mbps dan kabel Copper yang disebut Copper Standard Distributed Data Interface
(CDDI).
d. ATM (Asynchronous Transfer Mode)
ATM (Asynchronous Transfer Mode) dapat mengirmkan informasi berupa
gambar, suara maupun data. Protokol ini sangat cepat dan dapat memiliki
Bandwidth yang sangat besar dengan menggunakan jalur transmisi cepat seperti
Fiber optik, Kabel UTP kategori 5, SONET, Fiber Channel yang mendukung
kecepatan data antara 155 Mbps hingga 622 Mbps (Mega bit per second).
2. Media Access Control (MAC) address
Media Acces Control (MAC) address merupakan alamat fisik sebuah perangkat
jaringan bersifat unik memiliki panjang 48-bit. 24 bit pertama merepresentasikan
pabrik pembuat dan 24 bit sisanya merepresantikan nomor kartu tersebut. MAC
address bekerja pada lapisan 2 (Data Link) pada model OSI (open system
interconnection).
22
3. Windows 7
Menurut Wahana Komputer (2008:87) Windows 7 adalah rilis terkini Microsoft
Windows yang menggantikan Windows Vista. Windows 7 dirilis untuk pabrikan
komputer pada 22 Juli 2009 dan dirilis untuk publik pada 22 Oktober 2009, kurang
dari tiga tahun setelah rilis pendahulunya, Windows Vista. Windows 7 lebih fokus
pada pengembangan dasar Windows, dengan tujuan agar lebih kompatibel dengan
aplikasi-aplikasi dan perangkat keras komputer yang kompatibel dengan Windows
Vista. Presentasi Microsoft tentang Windows 7 pada tahun 2008 lebih fokus pada
dukungan multi touch pada layar, desain ulang taskbar yang sekarang dikenal
dengan nama Superbar, sebuah sistem jaringan rumahan bernama HomeGroup,
dan peningkatan performa. Beberapa aplikasi standar yang disertakan pada versi
sebelumnya dari Microsoft Windows, seperti Windows Calendar, Windows Mail,
Windows Movie Maker, dan Windows Photo Gallery, tidak disertakan lagi di
Windows 7 kebanyakan ditawarkan oleh Microsoft secara terpisah sebagai bagian
dari paket Windows Live Essentials yang gratis.
Kelebihan Windows 7 :
a. Booting lebih cepat
b. Durasi waktu booting ( booting delay time ) lebih cepat
c. Irit Konsumsi daya sehingga lebih stabil dari pada Windows Vista karena
konsumsi d. daya yang lebih sedikit.
e. Optimasi pada proses load data untuk HD maupun SSD.
f. Adanya aplikasi Device Storage.
23
g. Fitur baru untuk memudahkan kita menampilkan semua hal yang berhubungan
dengan peripheral tertentu, seperti fitur konfigurasi dan dan dokumentasi.
h. Mendukung Teknologi multi touch ( layar sentuh ).
i. System pencarian data yang lebih cepat.
4. Linux
Menurut Wahana Komputer (2008:93) Linux adalah software sistem operasi open
source yang gratis untuk di sebar luaskan di bawah lisensi GNU. Linux merupakan
turunan dari UNIX dan dapat bekerja pada berbagai macam perangkat keras
komputer mulai dari inter x86 sampai dengan RISC. Linux pada awalnya dibuat
oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Saat ini linux
adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan,
pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan.
Kelebihan Linux :
a. Bersifat open source, bebas dan terbuka, sehingga tidak perlu biaya untuk
mendapatkanya.
b. Mudah dioperasikan dan dapat berjalan di dua mode.
c. Memiliki pengamanan yang lebih unggul karena di desain multiuser sehingga
apabila virus menyerang user tertentu, akan sangat sulit menyebar lainya.
d. Membutuhkan resource yang lebih kecil dibandingkan Windows.
e. Terdapat beragam pilihan seperti Ubuntu, Fedora, Debian, Centos, RedHat,
Opensuse, Mandriva, dan sebagainya.
24
5. Mikrotik
Menurut Herlambang (2008:19) Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat
lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network.
Berikut merupakan keunggulan dari mikrotik, yaitu :
a. Pengaturan koneksi internet dapat dilakukan secara terpusat dan memudahkan
untuk pengelolaanya.
b. Konfigurasi LAN dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan PC Mikrotik
Router OS dengan hardware requirements yang sangat rendah.
c. Blocking situs-situs terlarang dengan menggunakan proxy di mikrotik
d. Manajemen bandwidth
Mikrotik Router OS merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan
sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi
penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application
(WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard komputer.
Komputer yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource
yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway.
Bandwidth merupakan salah satu parameter kinerja jaringan komputer selain
delay dan jitter. Bandwidth adalah data yang keluar masuk (upload-download), Di
dalam sistem jaringan komputer dan berbagai jenis digital lainnya, definisi
bandwidth sering kali direferensikan sebagai bits per sekon. Definisi ini
didasarkan pada hukum Hartley, suatu chanel capacity fisik dari komunikasi
berkorelasi dengan bandwidth dalam konsep Hertz, beberapa di definisikan
25
sebagai analog bandwidth. Bandwidth adalah istilah yang digunakan untuk
menunjukkan besaran data yang telah ditransfer keluar dari quota space hosting.
2.5. TCP/IP dan Subnetting
2.5.1. TCP (Transmision Control Protoco-Internet Protocol)
Menurut Sopandi (2008:60) TCP/IP (Transmision Control Protoco-Internet
Protocol) merupakan Protokol yang digunakan untuk jaringan internet. Protokol ini
juga digunakan pada sistem operasi Unix-Linux.
2.5.2. IP (Internet Protokol ) address
Sedangkan IP address menurut Sopandi (2008:63) adalah “metode atau
protokol untuk mengirimkan data ke internet”. IP address berfungsi untuk
mengalamatkan dan meneruskan paket data diterima secara sempurna di tujuan.
Kelas-Kelas dari IP address yaitu :
a. Kelas A
Kelas A antara 10.0.0.0 sampai 10.255.255.255 biasanya IP address kelas A ini
digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Karakteristik IP
address Kelas A :
1) Bit pertama : 0
2) Panjang NetID : 8 bit
3) Panjang HostID : 24 bit
4) Byte pertama : 0-127
5) Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 di cadangkan)
26
Tabel II.1 Subnetting untuk kelas A
#bit SubnetMask CIDR #Host
0 255.0.0.0 /8 16777216
1 255.128.0.0 /9 8388608
2 255.192.0.0 /10 4194304
3 255.224.0.0 /11 2097152
4 255.240.0.0 /12 1048576
5 255.248.0.0 /13 524288
6 255.252.0.0 /14 262144
7 255.254.0.0 /15 131072
Sumber : Setiawan (2014:44)
b. Kelas B
Kelas B antara 127.16.0.0 sampai 127.31.255.255 biasanya IP address kelas B ini
digunakan untuk jumlah host yang sedang sampai besar Karakteristik kelas B :
1) 2 bit pertama : 10
2) Panjang NetId : 16 bit
3) Panjang HostId : 16 bit
4) Byte pertama : 128-191
5) Jumlah : 16.384 kelas B
6) Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx
7) Jumlah IP : 65.532 Ip address pada tiap kelas B
27
Tabel II.2 Subnetting untuk kelas B
#bit Subnet mask CIDR #Host
0 255.255.0.0 /16 65536
1 255.255.128.0 /17 32768
2 255.255.192.0 /18 16384
3 255.255.224.0 /19 8192
4 255.255.240.0 /20 4096
5 255.255.248.0 /21 2048
6 255.255.252.0 /22 1024
7 255.255.254.0 /23 512
Sumber : Setiawan (2014:44)
c. Kelas C
Kelas C antara 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 biasanya digunakan untuk
jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu banyak. Karakteristik kelas C :
1) 3 bit pertama : 110
2) Panjang NetId : 24 bit
3) Panjang HostId : 8 bit
4) Byte pertama : 192-223
5) Jumlah : 256 kelas C
6) Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 225.255.255.xxx
7) Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
28
Tabel II.3 Subnetting untuk kelas C
#bit Subnet mask CIDR #Host
0 255.255.255.0 /24 256
1 255.255.255.128 /25 128
2 255.255.255.192 /26 64
3 255.255.255.224 /27 32
4 255.255.255.240 /28 16
Sumber : Setiawan (2014:45)
d. Kelas D
IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara
bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0
– 239.255.255.255. Dalam Kelas D Multicast ini tidak mengenal N.Id dan H.ID .
e. Kelas E
Memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255. IP ini dicadangkan untuk
digunakan keperluan eksperimen.
2.5.3. Subnetting
Subnetting menurut Kurniawan (2007:73) adalah “ Pembagian suatu kelompok
IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih
kecil, yang disebut (subnetwork)”.
29
Sedangkan menurut Setiawan (2014:41) subnetting adalah “Teknik memecah
suatu jaringan yang besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara
mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk di jadikan Network ID baru”.
a. Perhitungan Subnetting
Subnetting dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Jumlah subnet = 2x Jumlah Host persubnet =2y-2
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask )
x = Jumlah bit yang diselubungkan
y = Jumlah bit yang masih tersisa untuk Host ID
Tabel II.4 Subnet Mask untuk kelas IP Address
Kelas IP
Address Bit Subnet Mask
Subnet dalam
Desimal
Kelas A 11111111.000000000.00000000.000000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.111111111.00000000.000000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.111111111.11111111.000000000 2555.255.255.0
Sumber : Setiawan (2014:43)
2.5.4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DHCP merupakan protokol client-server yang digunakan untuk memberikan IP
kepada komputer perangkat jaringan secara otomatis. DHCP memudahkan dalam
pemberian alamat IP kepada perangkat komputer yang ada pada suatu jaringan,
30
sehingga tidak perlu memberkan alamat IP secara manual. DHCP server juga
memberikan netmask, host name, domain name.
Kelebihan menggunakan layanan DHCP adalah :
1. Tidak perlu mengkonfigurasi alamat IP kepada client satu persatu.
2. Mencegah terjadinya IP conflict yang sering terjadi pada suatu jaringan.
3. Dapat mengintegrasi suatu host ke dalam suatu jaringan.
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
Menurut Suarna (2007:26) Keamanan jaringan komputer adalah proses
pencegahan yang dilakukan oleh penyerang untuk terhubung ke dalam jaringan
komputer melalui akses yang tidak sah, atau penggunaan secara illegal.
2.6.1. Firewall
Firewall adalah pertahanan pertama yang ditujukan untuk melindungi sebuah
komputer atau sebuah network dari traffic internet atau traffic intranet yang tidak di
inginkan.
Menurut Rafiudin (2006:80) memberi definisi bahwa “Firewall merupakan
bagian perangkat keamanan jaringan”. Firewall dapat berupa program atau pun
hardware yang dirancang khusus untuk mem-filter informasi diantara jaringan publik
(internet) dan jaringan privat. Menurut pendapatnya juga Firewall memerankan tiga
fungsi sebagai berikut :
1. Control (Pengendalian)
Sebagai contoh Firewall mengijinkan akses FTP jaringan tertentu dan menutupnya
untuk jaringan yang lain.
31
2. Secure (Mengamankan)
Mesin Firewall dirancang pula untuk memblok peluang penyerangan dan akses
tidak sah yang datang dari luar.
3. Prevent (Mencegah)
Firewall bekerja untuk memberitakan berbagai hal abnormal yang terjadi dalam
keluarga jaringan kita misalnya software rusak atau mesin yang terkonfigurasi
dengan buruk yang dapat memuntahkan sembarang paket ke dunia luar.
Ada beberapa kontrol dari firewall yang dapat dilakukan yaitu :
a. Permitted Services
Service yang boleh melintasi firewall harus dibatasi pada aplikasi yang benar-
benar diizinkan.
b. Restricted Commonication Flow
Komunikasi langsung harus dibatasi dan dikontrol firewall.
c. Access control
Hak akses pengguna atau user harus dibatasi dari mana dan mau kemana kapan
dan apa saja yang boleh atau tidak boleh di akses.
2.6.2. NAT ( Network Address Translation)
Menurut Suarna (2007:31) NAT adalah sebuah metode untuk menghubungkan
lebih dari satu komputer ke jaringan internet menggunakan satu IP Public. NAT
biasanya dipasang pada router, untuk menggabungkan dua jaringan berbeda menjadi
satu kemudian menerjemahkan IP Address dari jaringan itu ke IP Public.
32
Fungsi NAT (Network Address Translation) yaitu :
1. Menerjemahkan IP Address komputer menjadi IP Public yang memiliki hak akses
ke jaringan Internet.
2. Menghemat IP Legal yang dibutuhkan oleh Internet Service Provider.
3. Menghindari pengulangan pengalamatan ketika jaringan berubah.
4. Mengurangi duplikat IP Address.
5. Meningkatkan fleksibilitas jaringan.
2.6.3. Control Messages
Memungkinkan firewall untuk tidak membalas scanning suatu protokol atau
mengirimkan pesan seperti host unreachable, time exceeded dan lain-lain. Menurut
Setiawan (2014:122) memberikan batasan bahwa “secara umun Keamanan jaringan
mempunyai 3 kata kunci yaitu :
1. Resiko
Resiko berarti seberapa besar kemungkinan keberhasilan para penyusup dalam
memperoleh akses kedalam jaringan komputer lokal melalui konektivitas dengan
wide area network. Biasanya akses-akses yang diinginkan oleh para penyusup adalah:
a. Read Access
Mengetahui keseluruhan sistem jaringan informasi.
b. Write Access
Melakukan proses menulis dan menghancurkan data pada sistem tersebut.
33
c. Denial of service
Menutup penggunanan utitilitas-utilitas jaringan normal dengan cara
menghabiskan jatah CPU, bandwidth dan memory.
2. Ancaman (threats)
Ancaman berarti orang-orang yang berusaha memperoleh akses illegal terhadap
jaringan komputer lokal seolah-olah dia memiliki otoritas terhadap akses ke jaringan
komputer tersebut.
3. Kerapuhan System (Vulnerability)
Kerapuhan sistem berarti seberapa jauh proteksi perlindungan yang bisa di lakukan
pada jaringan komputer lokal dari orang-orang dari luar sistem maupun orang-orang
dari dalam yang berusaha memperoleh akses ilegal terhadap jaringan komputer lokal
yang dimiliki.
2.6.4. Aspek Keamanan Jaringan
Aspek keamanan jaringan dapat di definisikan dalam lima aspek, yaitu :
1. Kerahasiaan (Confidentiality) Membutuhkan bahwa informasi (data) hanya bisa
diakses oleh mereka yang memiliki otoritas.
2. Integritas (Integrity) Membutuhkan bahwa informasi hanya dapat di ubah oleh
pihak yang memiliki otoritas.
3. Ketersediaan (Availability) Mensyaratkan bahwa ketersediaan informasi yang
tersedia bagi mereka yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
4. Otentikasi (Authentication) Membutuhkan bahwa pengirim informasi dapat di
identifikasi dengan benar dan tidak ada jaminan identitas palsu tidak diperoleh.
34
5. Nonrepudiation Membutuhkan bahwa baik pengirim dan penerima informasi tidak
dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
2.6.5. Serangan Keamanan Jaringan
Attack (Serangan) untuk keamanan jaringan dapat di kategorikan ke
dalam empat kategori utama, yaitu :
1. Gangguan (Interruption) Aset dari sistem di bawah serangan sehingga menjadi
tidak tersedia atau tidak dapat digunakan oleh pihak berwenang. Contohnya adalah
perusakan / modifikasi perangkat keras atau jaringan saluran.
2. Intersepsi (Interception) Orang yang tidak berwenang mendapatkan akses ke aset.
Pihak bersangkutan dimaksud bisa orang, program, atau sistem lain. Contohnya
adalah penyadapan data dalam jaringan.
3. Modifikasi (Modification) Orang yang tidak berwenang dapat membuat
perubahan pada aset. Contohnya adalah perubahan nilai file data, memodifikasi
program sehingga tidak beres, dan modifikasi pesan yang sedang di transmisikan
dalam jaringan.
4. Fabrikasi (Fabrication) Sebuah pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek
palsu ke dalam sistem. Contohnya mengirimkan pesan palsu kepada orang lain.
2.6.6. Administrasi Jaringan
Menurut Setiawan (2014:114) Administrasi Jaringan Komputer adalah sebuah
pekerjaan dari para administrator jaringan yang bertugas untuk mengatur sebuah
jaringan komputer baik dalam skala kecil maupun skala besar. Dalam perusahaan
35
besar biasanya administrasi jaringan sangatlah di butuhkan. Hal ini terjadi karena
dalam perusahaan besar terdapat data-data perusahaan yang sangat penting, oleh
karena itu di perlukannya administrasi jaringan untuk mengamankan data-data
tersebut. Administrasi jaringan dikerjakan oleh seorang administrator, adapun tugas-
tugas dari administrator jaringan adalah sebagai berikut:
1. Menginstall dan Mengkonfigurasi Server
Tugas utama dari administrator jaringan adalah menginstall server atau komputer
server beserta konfigurasinya. Untuk server jaringan biasanya dalam perusahaan
atau lembaga menggunakan sistem operasi linux. Kemudian untuk konfigurasinya
biasanya adalah konfigurasi alamat IP beserta koneksi jaringan.
2.Menginstall dan Mengkonfigurasi Aplication Software
Kemudian setelah melakukan installasi dan konfigurasi server maka tugas kedua
administrator jaringan adalah menentukan aplikasi dan software apa saja yang ingin
di gunakan dalam jaringan tersebut.
3. Membuat dan Mengelolah User
Untuk tugas lainya dari administrator jaringan adalah membuat dan mengelolah
user, disini sangatlah di butuhkan agar tidak sembarangan orang yang memasuki
jaringan. Oleh karena itu di buatlah user untuk lebih mengamankan jaringan.
4. Back Up dan Restore File
Back Up dan Restore file sangatlah dibutuhkan dalam administrasi jaringan. Hal ini
di lakukan karena jika terjadi masalah dalam server atau jaringan maka data yang
hilang masih tetap tersimpan dan aman.
36
5. Mengkonfigurasi Keamanan Sistem
Keamanan sistem sangatlah di butuhkan untuk melindungi jaringan dan data-data
dalam jaringan. Oleh karena itu server atau sistem jaringan harus di konfigurasi.
6. Menggunakan Tool untuk Memonitor Keamanan Jaringan
Untuk memonitor atau mengontrol jaringan, administrator di harapkan
menggunakan tool dan tidak di haruskan untuk langsung mengontrol melalui
server karena hal tersebut sangat beresiko terhadap keamanan. Pada intinya
administrasi jaringan adalah sebuah tugas dari administrator jaringan untuk
mengelolah sumber daya dan juga keamanan dalam jaringan komputer.