bab ii landasan teori · jurnal umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di...

23
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Akuntansi A. Pengertian Akuntansi Menurut George A. Mac Farland dalam (Hutauruk, 2017) “Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, penyajian, serta penafsiran secara sistematis dari data keuangan perusahaan atau perseorangan”. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan pengertian bahwa: 1. Prosedur-prosedur yang digunakan dalam akuntansi adalah mencatat, menggolongkan, menyajikan, dan menafsirkan. 2. Sasaran dari akuntansi adalah data keuangan atau peristiwa yang bersifat finansial. 3. Prosedur mencatat, menggolongkan, dan menyajikan data keuangan haruslah disusun secara sistematis, sehingga dapat digunakan untuk menafsirkan dan membuat analisis terhadap laporan yang dibuat. Adapun definisi lain dinyatakan oleh Accounting Principles Board (APB) dalam (Hutauruk, 2017) “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya menyajikan informasi kuantitatif tentang lembaga-lembaga ekonomi, terutama yang bersifat keuangan yang bertujuan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis”. Menurut Sujarweni dalam (Utami, 2018) menyatakan bahwa Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Akuntansi

A. Pengertian Akuntansi

Menurut George A. Mac Farland dalam (Hutauruk, 2017) “Akuntansi adalah

suatu seni pencatatan, penggolongan, penyajian, serta penafsiran secara sistematis

dari data keuangan perusahaan atau perseorangan”. Berdasarkan definisi tersebut

dapat dikemukakan pengertian bahwa:

1. Prosedur-prosedur yang digunakan dalam akuntansi adalah mencatat,

menggolongkan, menyajikan, dan menafsirkan.

2. Sasaran dari akuntansi adalah data keuangan atau peristiwa yang bersifat

finansial.

3. Prosedur mencatat, menggolongkan, dan menyajikan data keuangan haruslah

disusun secara sistematis, sehingga dapat digunakan untuk menafsirkan dan

membuat analisis terhadap laporan yang dibuat.

Adapun definisi lain dinyatakan oleh Accounting Principles Board (APB)

dalam (Hutauruk, 2017) “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya

menyajikan informasi kuantitatif tentang lembaga-lembaga ekonomi, terutama yang

bersifat keuangan yang bertujuan agar berguna dalam pengambilan keputusan

ekonomis”.

Menurut Sujarweni dalam (Utami, 2018) menyatakan bahwa “Akuntansi adalah

proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal,

buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

7

laporan keuangan yang digunakan pihak pihak tertentu”.

B. Persamaan Dasar Akuntansi

Menurut (Sugiri, 2018) “Secara sistematis, posisi keseimbangan antara asset

dan sumbernya dinyatakan dengan suatu persamaan sebagai berikut, yang dikenal

dengan persamaan akuntansi”.

Menurut Himayati dalam (Utami, 2018) menerangkan bahwa “Dalam

persamaan akuntansi, di sisi kiri adalah bagian yang dimiliki perusahaan yang diberi

nama harta (asset) dan disisi kanan terdapat pembelanjaan, yang terdiri dari hak

kreditur, atau disebut kewajiban (liabilities), dan hak pemilik (equities) atau modal

(capital)”. Dari pengertian tersebut dapat dibuat persamaan dasar akuntansi yang

sederhana yaitu:

Dengan maksud aktiva yang ada diperusahaan tersebut sama jumlahnya

dengan seluruh kewajiban yang ada ditambah dengan modal yang tersedia.

C. Siklus Akuntansi

Menurut (Hery, 2016) “Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis

dan menjurnal transaksi, dan yang diakhiri dengan membuat laporan dinamakan

sebagai siklus akuntansi (accounting cycle)”.

Menurut Suryadi dalam (Rachmawati & Nurjanah, 2017) mendefinisikan bahwa

“Proses akuntansi yang di mulai dari identifikasi dan analisa transaksi dan di akhiri

menyusun laporan keuangan disebut siklus akuntansi”. Berikut adalah gambar siklus

akuntansi menurut Suradi dalam (Rachmawati & Nurjanah, 2017):

Aktiva = Kewajiban + Modal

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

8

Sumber: Suradi dalam (Rachmawati & Nurjanah, 2017)

Gambar II.1

Siklus Akuntansi

Dari gambar siklus akuntansi diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Identifikasi dan Analisa Transaksi

Proses pencatatan akuntansi dimulai dengan menganalisis setiap transaksi yang

terjadi dalam perusahaan dan menyiapkan dokumen transaksi seperti kwitansi, nota,

invoice, faktur, dan lain-lain.

2. Jurnal

Jurnal adalah pencatatan transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan

secara sistematis berdasarkan urutan waktu terjadinya transaksi . Jurnal dibedakan

menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.

Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di

jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum:

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

9

a. Transaksi retur pembelian

Utang xxx

Retur pembelian xxx

(apabila pembelian dilakukan secara kredit)

Kas xxx

Retur pembelian xxx

(apabila pembelian dilakukan secara tunai)

b. Transaksi retur penjualan

Retur penjualan xxx

Piutang xxx

(apabila penjualan dilakukan secara kredit)

Retur penjualan xxx

Kas xxx

(apabila pembelian dilakukan secara tunai)

c. Transaksi pembelian perlengkapan secara kredit

Perlengkapan xxx

Utang xxx

d. Transaksi pembelian peralatan secara kredit

Peralatan xxx

Utang xxx

Menurut (Sugiri, 2018) “Jurnal khusus adalah buku jurnal yang digunakan untuk

mencatat transaksi-transaksi sejenis yang bersifat rutin”. Jurnal khusus dibagi

menjadi 4 jurnal, yaitu:

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

10

a. Jurnal penjualan

Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara

kredit. Contoh jurnal penjualan:

Piutang xxx

Penjualan xxx

Harga pokok penjualan xxx

Persediaan barang dagang xxx

b. Jurnal pembelian

Digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan dari

supplier secara kredit. Contoh jurnal pembelian:

Pembelian xxx

Utang xxx

c. Jurnal penerimaan kas

Digunakan untuk mencatat seluruh transaksi penerimaan kas, yaitu:

1) penjualan barang dagangan secara tunai

Kas xxx

Penjualan xxx

2) penerimaan kas dari hasil penagihan piutang

kas xxx

piutang xxx

3) penjualan perlengkapan dan peralatan kantor secara tunai.

Kas xxx

Perlengkapan xxx

Kas xxx

Peralatan xxx

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

11

d. Jurnal pengeluaran kas

Digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yaitu:

1) pembelian barang dagang secara tunai

Pembelian xxx

Kas xxx

2) pengeluaran kas untuk pelunasan utang

Utang xxx

Kas xxx

3) serta pembelian perlengkapan dan peralatan secara tunai

Perlengkapan xxx

Kas xxx

Peralatan xxx

Kas xxx

3. Buku Besar

Menurut (Hery, 2016) “mem-posting yaitu pemindah bukuan setiap saldo akun

yang terdapat pada jurnal ke dalam buku besar untuk masing-masing akun”. Buku

besar dibedakan menjadi dua bagian yaitu buku besar umum dan buku besar

pembantu. Buku besar umum selalu dibuat atas seluruh akun laporan keuangan,

sedangkan buku besar pembantu hanya khusus diperlukan untuk merinci saldo akun

piutang dagang dan utang dagang.

4. Neraca Saldo

Menurut (Sugiri, 2018) “Neraca saldo adalah daftar akun-akun beserta saldo

akun yang menyertainya”. Neraca saldo dibuat untuk memastikan tidak adanya

kesalahan pada saat mem-posting jumlah debet/kredit dari jurnal ke buku besar.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

12

5. Jurnal Penyesuaian

Menurut (Sugiri, 2018) “Prosedur penyesuaian merupakan prosedur pada akhir

periode untuk menyesuaikan akun-akun yang belum menyajikan informasi yang

paling up-to-date”. Jurnal penyesuaian dibuat untuk memperbarui data akuntansi

supaya menjadi lebih akurat. Umumnya ada 5 hal yang memerlukan penyesuaian,

yaitu:

a. Beban yang masih harus dibayar

Contoh ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat beban yang masih harus di

bayar adalah sebagai berikut:

Beban gaji xxx

Utang gaji xxx

Beban bunga xxx

Utang bunga xxx

b. Pendapatan yang masih harus diterima

Contoh ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat pendapatan yang masih harus

diterima adalah sebagai berikut:

Piutang bunga xxx

Pendapatan bunga xxx

c. Biaya dibayar dimuka

Contoh ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya dibayar dimuka adalah

sebagai berikut:

Asuransi dibayar dimuka xxx

Kas xxx

Sewa dibayar dimuka xxx

Kas xxx

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

13

d. Pendapatan diterima dimuka

Pendapatan sewa xxx

Pendapatan sewa dibayar dimuka xxx

e. Penyusutan perlengkapan dan penyusutan peralatan

Contoh ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan perlengkapan dan

peralatan adalah sebagai berikut:

Perlengkapan xxx

Akumulasi penyusutan perlengkapan xxx

Peralatan xxx

Akumulasi penyusutan peralatan xxx

6. Neraca Lajur

Neraca lajur atau kertas kerja berfungsi sebagai alat bantu untuk mempermudah

proses penyusunan laporan keuangan yang dilakukan secara manual. Adapun

tahapan dalam membuat atau menyiapkan kertas kerja menurut (Hery, 2016) adalah

sebagai berikut:

a. Menyiapkan neraca saldo sebelum penyesuaian ke dalam kertas kerja

b. Memasukkan data jurnal penyesuaian ke kolom penyesuian yang ada dalam

kertas kerja.

c. Memasukan saldo yang telah di sesuaikan ke dalam kolom neraca saldo

setelah disesuaikan.

d. Memindahkan tiap saldo masing-masing akun yang ada di kolom neraca

saldo setalah disesuaikan ke dalam kolom laporan keuangan

e. Untuk masing-masing kolom (baik kolom laba rugi maupun kolom neraca),

hitunglah total saldo debet dan total saldo kredit dengan cara menjumlahkan

seluruh saldo akun dari atas sampai ke bawah sesuai dengan saldo akun yang

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

14

ada pada masing-masing kolom. Selisih antara saldo debit dan saldo kredit

pada kolom laba rugi harus sama dengan selisih dari total saldo debit dan

kredit pada kolom neraca. jika total saldo kredit untuk kolom laba rugi

melebihi total saldo debit kolom laba rugi maka akan menghasilkan laba, dan

sebaliknya jika total saldo debit pada kolom laba rugi melebihi total saldo

kredit pada kolom laba rugi maka akan menghasilkan rugi bersih.

7. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan perusahaan atau aktivitas

perusahaan kepada pihak pihak yang berkepentingan.

8. Jurnal Penutup

Jurnal penutup yaitu membuat saldo akun menjadi nihil atau nol, saldo akun

yang di tutup yaitu akun prive dan seluruh akun yang ada dalam laporan laba rugi.

Jurnal penutup dilakukan dengan cara:

a. Menutup akun pendapatan

Pendapatan xxx

Ikhtisar laba rugi xxx

b. Menutup akun beban

Ikhtisar laba rugi xxx

seluruh beban xxx

c. Menutup jumlah laba bersih

Ikhtisar laba rugi xxx

Modal xxx

d. Menutup akun prive

Modal xxx

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

15

Prive xxx

9. Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca ini dapat digunakan sebagai alat untuk membuktikan bahwa proses

penjurnalan dan pemostinganayat jurnal penutup telah dilakukan secara tepat.

Menurut (Sugiri, 2018) “Dengan disusunnya neraca saldo setelah penutupan,

akan tampak bahwa akun-akun perusahaan sudah siap untuk digunakan kembali pada

periode akuntansi berikutnya”.

10. Jurnal Pembalik

Ayat jurnal pembalik ini biasanya dibuat pada awal periode akuntansi dengan

cara membalik ayat jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada akhir periode

akuntansi sebelumnya. Ada 4 hal yang erlu dibuatkan ayat jurnal pembalik yaitu:

a. Ayat jurnal penyesuaian atas beban yang masih harus dibayar.

b. Ayat jurnal penyesuaian atas pendapatan yang masih harus diterima.

c. Ayat jurnal penyesuaian atas biaya dibayar dimuka yang mula-mula dicatat

sebagai beban bukan sebagai aktiva.

d. Ayat jurnal penyesuaian atas pendapatan diterima dimuka yang mula-mula

dicatat sebagai pendapatan bukan sebagai utang.

D. Klasifikasi Akun

Menurut (Hery, 2016) “Akun adalah catatan akuntansi mengenai kenaikan atau

penurunan saldo dari masing-masing aktiva, kewajiban, dan ekuitas”. Dalam

pencatatan akuntansi terdapat lima kelompok akun yang umum digunakan yaitu

aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Setiap kelompok akun terdiri dari

akun-akun yang dapat di klasifikasikan dalam suatu bagan perkiraan.

Menurut (Hery, 2016) “Daftar (list) yang memuat mengenai keseluruhan kode

(nomor) dan nama akun, dinamakan sebagai bagan perkiraan (chart of accounts)”.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

16

Berikut adalah bagan perkiraan yang umum digunakan oleh suatu perusahaan untuk

mencatat setiap transaksi yang terjadi:

1. Aktiva

1.11 Kas

1.12 Piutang Dagang

1.13 Persediaan Barang Dagang

1.14 Perlengkapan

1.15 Sewa di bayar dimuka

1.21 Peralatan

1.210 Akumulasi Penyusutan Peralatan

2. Hutang

2.11 Hutang Dagang

3. Ekuitas

3.11 Modal Pemilik

3.12 Prive

4. Pendapatan

4.11 Penjualan Usaha

4.12 Potongan Penjualan

4.13 Pendapatan Jasa

4.14 Harga Pokok Penjualan

5. Pembelian

5.11 Pembelian

5.12 Potongan Pembelian

6. Beban

6.11 Beban Gaji

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

17

6.12 Beban Iklan

6.13 Beban Listrik, air, dan Telepon

6.14 Beban Sewa

6.15 Beban konsumsi

Akun-akun aktiva, beban dan pembelian bersaldo normal di debit, jika terjadi

transaksi yang mengakibatkan harta, beban, dan pembelian berkurang, maka harta,

beban, dan pembelian berada di posisi kredit. Kecuali akun akumulasi penyusutan,

karena akun tersebut berada di posisi kredit. Sedangkan akun-akun hutang, ekuitas

dan pendapatan bersaldo normal di kredit, jika terjadi transaksi yang mengakibatkan

hutang, ekuitas dan pendapatan berkurang maka akun tersebut berada di posisi debit.

Terkecuali akun prive dan harga pokok penjualan, jika bertambah di sebelah debit

dan jika berkurang di sebelah kredit.

E. Laporan Keuangan

Menurut (Sugiono, 2016) “Laporan keuangan pada perusahaan merupakan

hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi

keuangan dan hasil operasi perusahaan”.

Menurut (Sugiono, 2016) pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan

keuangan adalah:

1. Pihak Internal

a. Pihak manajemen berkepetingan langsung dan sangat membutuhkan

informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling),

pengkoordinasian (coordinating) dan perencanaan (planning) suatu

perusahaan.

b. Pemilik perusahaan dengan menganalisa laporan keuangannya pemilik dapat

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

18

menilai berhasil atau tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaan.

2. Pihak Eksternal

a. Investor, memerlukan analisa laporan keuangan dalam rangka penentuan

kebijakan penanaman modalnya. Bagi investor yang penting adalah tingkat

imbalan hasil (return) dari modal yang telah atau akan ditanam dalam suatu

perusahaan tersebut.

b. Kreditur, mereka merasa berkepentigan terhadap pengembalian/pembayaran

kredit yang telah diberikan kepada perusahaan, mereka perlu mengetahui

kinerja keuangan jangka pendek (likuiditas), dan profitabilitas dari

perusahaan.

Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya menurut (Hery,

2016) adalah sebagai berikut:

1. Laporan laba rugi merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan

beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.

2. Laporan ekuitas pemilik adalah sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar

perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu

(laporan perubahan modal).

3. Neraca adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva, kewajiban

dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu.

4. Laporan Arus Kas adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk

dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari

aktivitas operasi, aktivitas inestasi, sampai pada aktivitas pendanaan/pembiayaan

untuk satu periode waktu tertentu.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

19

F. Analisa Laporan Keuangan

Menurut (Wahyudiono, 2014) “Tujuan analisis laporan keuangan sendiri pada

hakikatnya adalah untuk membantu pemakai dalam memperkirakan masa depan

perusahaan sengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan menganalisis

kecenderungan dari berbagai aspek keuangan perusahaan”.

Analisa rasio keuangan merupakan alat untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Dengan membuat analisa rasio keuangan, dapat diketahui bagaimana kinerja

perusahaan dalam satu periode, serta dapat menunjukkan kelemahan dan kekuatan

perusahaan dalam hal keuangan. Apabila informasi posisi keuangan perusahaan

diketahui, manajer ataupun pemilik akan lebih mudah untuk mengambil keputusan

keuangan perusahaan untuk kepentingan perusahaan di masa yang akan datang.

G. Persediaan barang dagang

Menurut (Hery, 2016) “Akuntan haruslah ekstra hati-hati terutama pada waktu

berurusan dengan pencatatan dan penilaian atas persediaan. Sebuah kesalahan yang

terjadi dalam pencatatan dan penilaian atas persediaan akan berakibat fatal, baik

pada neraca maupun laporan laba rugi.” Pencatatan persediaan dibagi menjadi dua

metode yaitu:

1. Metode Perpetual

Metode ini mencatat persediaan barang dagangan pada saat terjadi pembelian

dan penjualan. Pada saat terjadi pembelian maka akan dicatat pada akun persediaan

barang dagangan dan pada saat terjadi penjualan maka akan mencatat nilai penjualan

dan pembebanan beban pokok penjualan (Bahri, 2016).

2. Metode Periodik/Fisik

Metode ini mencatat persediaan barang dagangan pada awal dan akhir periode

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

20

terkait dengan beban pokok penjualan. Pada saat transaksi pembelian akan dicatat

pada akun pembelian akan dicatat pada akun penjualan tanpa melakukan

pembebanan pada akun beban pokok penjualan. Pada saar akhir periode, akun-akun

tersebut dilakukan penyesuaian terhadap beban pokok penjualan sehingga tidak akan

muncul di laporan keuangan (Bahri,2016). Dikenal 3 metode yang digunakan dalam

menghitung besarnya nilai persediaan akhir menurut (Hery, 2016), yaitu:

a. Metode FIFO (First In First Out)

Dengan menggunakan metode FIFO, harga pokook dari barang yang pertama

kali dibeli adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok

penjualan dan yang akan menjadi nilai pesediaan akhir adalah harga pokok

dari unit atau barang yang terakhir dibeli.

b. Metode LIFO (Last In First Out)

Dalam menggunakan metode LIFO, harga pokok dari barang yang terakhir

kali dibeli adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok

penjualan dan yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah harga pokok

dari unit atau barang yang pertama kali dibeli.

c. Metode Rata-rata (Avarage Cost Method)

Dengan menggunakan metode rata-rata, harga pokok penjualan perunit

dihitung berdasarkan rata-rata harga perolehan perunit dari barang yang

tersedia untuk dijual.

H. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Diana and Setiawati dalam (Tri Mulyaningsih, Siti Faizah, 2017)

“Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan

dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi

keuangan”.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

21

2.2. Zahir Accounting Versi 5.1

Menurut (Hutauruk, 2017) “Terdapat banyak software akuntansi yang beredar

saat ini ada di Indonesia, namun perlu kejelian dari para calon penggunanya untuk

dapat mengoptimalkan penggunaan software yang bersangkutan sesuai dengan

kebutuhan dari para calon pengguna”. Dalam pengolahan data akuntansi pada Toko

Aritra Cellular penulis menggunakan software akuntansi yaitu Zahir Accounting

Versi 5.1. Menurut (Yustia & Marlina, 2018) mengemukakan bahwa “Zahir

Accounting Versi 5.1 secara inovatif telah menggabungkan software akuntansi

financial dengan software manajemen financial (sebagai Decision Suport system)”.

Aplikasi ini mudah digunakan karena menggunakan bahasa Indonesia dan pengguna

bisa memahami dan menggunakan nya tanpa harus mempelajari teori akuntansi

sehingga dapat mempercepat pengambilan keputusan.

Zahir Accounting salah satu software akuntansi terbaik yang dilahirkan oleh

putra Indonesia dan mampu mengantisipasi dan memberikan solusi kepada

penggunanya. Hingga kini Zahir Accounting telah digunakan oleh lebih dari 30.000

perusahaan berskala kecil, menengah, dan besar dengan 50.000 pengguna

(user/lisensi) di Indonesia serta mancanegara.

Menurut (Hutauruk, 2017) “Zahir Accounting merupakan software

manajemen bisnis dan keuangan berbahasa Indonesia dan Inggris, fleksibel,

berfasilitas lengkap, dan berdaya guna tinggi, yang di rancang agar tepat

dengan kebutuhan perusahaan kecil, menengan, dan besar yang ada di

Indonesia bahkan mancanegara”.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

22

Tampilan modul software Zahir Accounting Versi 5.1 adalah sebagai berikut

1. Tampilan awal

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.2

Tampilan Awal Zahir

2. Menu Utama

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.3

Menu Utama Zahir

Pada menu utama terdiri dari:

a. Menu buka data sebelumnya, yaitu menu yang berfungsi untuk membuka

data yang sudah dibuat sebelumnya.

b. Membuat data baru, yaitu menu yang berfungsi untuk membuat data baru

perusahaan.

c. Buka data, yaitu untuk membuka data yang pernah dibuat sebelumnya dan

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

23

telah tersimpan di hardisk.

d. Buka file backup, yaitu untuk menyimpan data berupa arsip berextension

*GBK.

e. Keluar, yaitu untuk keluar dari program Zahir.

3. Menu Bar

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.4

Menu Bar

Pada menu bar terdapat modul sebagai berikut:

a. Modul Data-data

Modul data-data untuk menampilkan menu master data yang terdiri dari data

nama alamat, data rekening, data ptoduk, satuan pengukuran, data proyek,

data harta tetap, data pajak, data mata uang.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

24

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.5

Modul Data-data

b. Modul buku besar

Modul buku besar berfungsi untuk meng-input transaksi jurnal umum dan

menampilkan buku besar per rekening perkiraan yang berisi data rekening

perkiraan, transaksi jurnal umum, buku besar, dan daftar transaksi jurnal.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

25

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.6

Modul Buku Besar

c. Modul penjualan

Modul penjualan berfungsi untuk meng-input transaksi yang terkait dengan

penjualan dan piutang usaha menampilkan daftar transaksi penjualan, kartu

utang usaha, mencetak faktur, dan lain-lain.

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.7

Modul Penjualan

d. Modul Pembelian

Modul pembelian berfungsi untuk meng-input transaksi yang terkait dengan

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

26

pembelian dan utang usaha, menampilkan daftar transaksi penjualan, kartu

utang usaha, dan mencetak faktur.

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.8

Modul Pembelian

e. Modul kas&bank

Modul kas dan bank berfungsi untuk meng-input transaksi yang terkait

dengan kas dan bank seperti transaksi kas masuk dan kas keluar, transfer kas,

dan rekonsiliasi bank.

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.9

Modul Kas & Bank

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

27

f. Modul persediaan

Modul persediaan berfungsi untuk meng-input transaksi yang terkait dengan

persediaan, seperti pemakaian barang, pemindahan barang, perakitan, dan

penyesuaian.

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.10

Modul Persediaan

g. Modul Laporan

Modul laporan berfungsi untuk menampilkan daftar laporan yang tersedia,

seperti untuk mencetak laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan

arus kas, dan lain-lain.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI · Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat di jurnal khusus. Berikut ini adalah pencatatan transaksi ke jurnal umum: 9 a. Transaksi

28

Sumber: (Penulis, 2019)

Gambar II.11

Modul Laporan