bab ii landasan teori -...

19
12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendidikan Menurut UU No. 2o Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesera didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat , bangsa, dan negara. Dari penefrtian tersebut, nampak bahwa UU Sisdiknas menekankan pendidikan sebagai suatu proses, dimana terdapat kegiatan pembelajaran didalamnya. Pengertian ini berbeda dengan pengertian yang dikemukakan oleh sumber yang lain. Menurut Bruner (Ratna Wikis : 74) ada empat tema tentang pendidikan yaitu : - Struktur pengetahuan, kurikulum henaknya mementingkan struktur pengetahuan. Hal ini perlu sebab dengan struktur pengetahuan, kita dapat menolong siswa untuk melihat fakta-fakta yang kelihatannya tidak memiliki hubungan, dapat dihubungkan dengan yang lain dan pada informasi yang telah mereka miliki. - Kesiapan belajar, terdiri atas penguasaan keterampilan yang sederhana yang dapat mengisikan seseorang untuk mencapai keterapilan yang lebih tinggi.

Upload: phungkhanh

Post on 16-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pendidikan

Menurut UU No. 2o Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar pesera didik aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat ,

bangsa, dan negara. Dari penefrtian tersebut, nampak bahwa UU Sisdiknas

menekankan pendidikan sebagai suatu proses, dimana terdapat kegiatan

pembelajaran didalamnya. Pengertian ini berbeda dengan pengertian yang

dikemukakan oleh sumber yang lain.

Menurut Bruner (Ratna Wikis : 74) ada empat tema tentang pendidikan

yaitu :

- Struktur pengetahuan, kurikulum henaknya mementingkan struktur

pengetahuan. Hal ini perlu sebab dengan struktur pengetahuan, kita dapat

menolong siswa untuk melihat fakta-fakta yang kelihatannya tidak

memiliki hubungan, dapat dihubungkan dengan yang lain dan pada

informasi yang telah mereka miliki.

- Kesiapan belajar, terdiri atas penguasaan keterampilan yang sederhana

yang dapat mengisikan seseorang untuk mencapai keterapilan yang lebih

tinggi.

13

- Dengan intuisi, teknik-teknik intelektual untuk sampai pada formulasi

yanpa melalui langkah analisis.

- Motivasi dan keinginan untuk belajar dan cara-cara yang tersedia pada

para guru untuk merancang motivasi siswa.

Bertolak dari pengertian pendidikan yang telah dikemukakan oleh

beberapa sumber tersebut, maka salah satu bentuk kegiatan yang mutlak

ada dalam pendidikan adalah belajar.

2.2 Hasil Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Terdapat berbagai pengertian menurut para ahli pendidikan.

a. Oemar Hamalik ( 2004 : 27 ), belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pegalaman ( learning is difined as the modification or

strenghtening of behavior through experiencing).

b. Menurut para ahli psikolog, belajar merupakan suatu proses perubahan

yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memnuhi kebutuhan hidup.

c. Cronbach dalam bukunya Sadirman (2014 : 20) mengemukakan “Learning

is a change in performanceas a result of practice”

Berdasarkan penelitian tersebut, maka yang dimaksud belajar

dalam penelitian ini adalah proses pendewasaan diri.

14

2.2.2 Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Berhasil tidaknya suatu pembelajaran siswa dipengaruhi faktor-faktor

yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. slameto (2003 : 5)

mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah :

Faktor intern : yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Faktor intern meliputi

faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah seperti

: kesehatan, cacat tubuh. Faktor psikologis seperti : Intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan, kesiapan. Faktor kelelahan seperti: kelelahan jasmani

dan kelelahan rohani. Faktor ekstern: faktor yang ada diluar individu. Meliputi

faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor keluarga seperti cara orang tua

mendidik, keadaan ekonomi keluarga, suasana keluarga, pengertian orang tua dan

latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah seperti : metode mengajar, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, cara belajar.

Faktor masyarakat seperti: media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Bloom dalam Leny susilawati (2010 : 10) mengklasifikasikan tujuan dari belajar

menjadi 3 ranah yaitu :

1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar itelektual yang meliputi

aspek-aspek pengetahuan, ingatan pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis

dan evaluasi disebut kognitif tingkat tinggi.

2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang meliputi aspek-aspek

penerimaan, tanggapan keyakinan, organisasi dan internalisasi.

15

3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan ketrampilan dan kemampuan

brtindak meliputi aspek-aspek gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar,

kemampuan preseptual, keharmonisa atau ketepatan dan gerakan

ketrampilan komplek.

Menurut Witherington dalam Lenny Susilowati (2011:10) mengatakan bahwa

belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai

pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan , sikap, kebiasaan, kepandaian,

atau suatu pengertian. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik phisik maupun fisik, seperti

perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berfikir, ketrampilan

, kecakapan, kebiasaan maupun sikap.

Keberhasilan belajar pada masa awal kehidupan seseorang, kita akan melihat

faktor-faktor umum keberhasilan pada umumnya. Dalam hal ini kita akan melihat

keberhasilan dalam belajar dari dua faktor penting yakni faktor internal

pembelajaran dan faktor ekternal. Kedua faktor ini sesungguhnya saling terkait

karena bisa jadi karena faktor internal maka faktor eksternal yang buruk bisa

diatasi. Demikian pula sebaliknya.

2.2.3 Pemahaman Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata “Hasil” dan

“belajar” yang memiliki arti berbeda. Oleh karena itu untuk memahami labih

16

mendalam mengenai makna hasil belajar, akan membahas pengertian “hasil” dan

“belajar”.

Menurut Djamarah dalam Lenny Susilowati (2011) , hasil adalah orestasi dari

suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun

kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan

sesuatu. Untuk melakukan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan

pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh-sungguh dan

kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mencapainya.

Dalam Slameto (2003 : 2) Hasil belajar merupakan suatu interaksi hasil

belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan

proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak

proses belajar yang merupakan bukti diri suatu usaha yang telah dilakukan.

Belajar ialah suatu proses usaha yang dlakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Oemar Hamalik (2004 : 30) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan

perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau

pelatihan, perubahan yang terjadi dapa diamati melalui beberapa aspek berikut :

1. Pengetahuan.

2. Pengertian.

3. Kebiasaan.

4. Keterampilan.

17

5. Apresiasi.

6. Emosioanal.

7. Hubungan sosial.

8. Jasmani.

9. Etis.

10. Sikap.

Menurut Oemar Hamalik (2004 : 155) hasil belajar nampak sebagai

terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan dapat

diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebiha baik

dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,

sikap tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud hasil belajar dalam

penelitian ini adalah perubahan yang terjadi dalam individu akibat dari usaha

yang dilakukan atau interaksi individu dengan lingkungannya. Hasil individu

dapat dilihat dari hasil evaluasi berupa skor/nilai yang dilakukan secara

bertahap selama proses belajar mengajar itu berlangsung. Evaluasi dapat

dilakukan pada awal pelajaran, selama pelajaran berlangsung atau pada akhir

pelajaran.

2.2.4 Manfaat dan Fungsi Hasil Belajar

Pelaksanaan penilaian hasil belajar pada proses belajar mengajar bertujuan untuk :

1) Mengetahui kemajuan belajar siswa.

18

2) Mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen

pembelajaran.

3) Menentukan tindak lanjut pembelajaran bagi siswa

4) Membantu siswa untuk memilih sekolah, pekerjaan, dan rancangan sistem

penilaian yang dipilih.

Dari tujuan tersebut, menunjukan bahwa penilaian hasil belajar

pada dasarnya tidak hanya sekedar mengevaluasi siswa tetapi juga seluruh

komponen proses pembelajaran seperti guru. Tujuan belajar pada materi

ini diharapakan :

1. Dapat menjelaskan tujuan penilaian hasil belajar.

2. Dapat menyebutkan fungsi penilaian hasil belajar metode dn media.

Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku pada

diri siswa.oleh sebab itu dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana

perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya.

2.3 Motivasi Belajar

2.3.1 Motivasi

Menurut Mc. Donald dalam sadirman ( 2014 : 73 ) , motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Pengertian yang dikemukakan MC. Donald ini mengandung

tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu, yaitu motivasi itu

mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan feeling

dan dirangsang karena adanya tujuan.

19

Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri

seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah

keterampilan pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat

belajar untuk tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar

motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar tidak akan melakukan aktifitas balajar. Martinis

Tahmin (2011 : 216).

2.3.2 Ciri-ciri Motivasi

Menurut sadirman AM (2004 , Enny Hartantik , 2008 : 21) , motivasi

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tekun menghadapi tugas.

2. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik

mungkin

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin atau kurang kreatif.

Macam motivasi :

a. Menurut Sadirman A.M (2014 : 86).

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

a) Motif-motif bawaan.

b) Motif-motif yang dipelajari.

2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodhworth dan

Marquils.

20

a) Motif atau kebutuhan organis.

b) Motif-motif darurat.

c) Motif-motif objektif.

3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah.

4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

Fungsi motivasi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi.

Seseorang melakukan suatu usaha karena motivasi. Adanya

motivasi yang baik dalam belajar, siswa akan memperoleh hasil

belajar yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya

motivasi, seseorang yang belajar akan menghasilkan prestasi

yang baik (Enny Hartantik , 2008:23).

2.3.3 Teori Motivasi

Mc Clallend teori tentang motivasi yaitu Teori kebutuhan

berprestasi bahwa ada 3 hal yang melatar belakangi motivasi seseorang

( Martinis Yamin 2011:226).

1. The need for archivement

kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan

, menguasai berbagai keahlian atau memiliki standar tinggi.

Orang yang memiliki need for achiement tinggi biasanya selalu

ingin menghadapi tantangan baru untuk mencapai tingkat

kebebasan tinggi. Imbalan yang diharapkan dari seseorang

yang memiliki need for achiement tinggi biasanya berupa

pengakuan dari masyarakat akan kesuksesan yang dicapai,

21

sehingga menimbulkan perasaan positif dari orang tersebut

untuk selalu berusaha menghadapi tantangan.

2. The ned for Authority and power

kebutuhan akan kekuasaan dimana kebutuhan tersebut

didasari pada keinginan seseorang untuk mengatur atau

memimpin orang lain. Terdapat 2 need for authority and power.

1) kekuasaan pribadi, contohnya seseorang pemimpin

perusahaan yang terus mencari posisi paling tinggi agar dapat

mengatur orang lain dan mengarahkan kemana tujuan yang

ingin dicapai. 2)kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang

digunakan untuk hal yang berkaitan dengan kepentingan sosial.

3. The need for Affiliation.

kebutuhan didasari oleg keinginan untuk mendapatkan atau

menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain dan

merasa ingin di sukai dan diterima oleh sesamanya. Mc

Clelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat pada

afilisiasiakan mempengaruhi obyektifitas seseorang. Sebab jika

ia merasa ingin disukai, maka akan melakukan apapun agar

orang lain suka akan kebutuhannya.

2.3.4 Motivasi Belajar Siswa

Alasan mengapa manusia belajar, untuk tujuan apa , kapan dimana

manusia belajar. Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang mempunyai

motif dalam setiap diri manusia. Bahri 2002 (Leny Susilawati 2011:28)

22

menyatakan fungsi motivasi dalam belajar sebagai pendorong

perbuatan, penggerak perbuatan, dan pengaruh perbuatan. Sedangkan

motivais belajar Winata (Leny Susilawati 2001:28) mengemukakan

bahwa motivasi belajar pada hakikatnya merupaka kekuatan mental

yang mendorong terjadinya proses dalam diri siswa. Apabilamotivasi

belajar siswa kuat, maka kegiatan belajarnya akan meningkat,

sebaliknya apabila motivasinya lemah maka akan melemahkan

kegiatan belajarnya dan berakibat mutu hasil belajarnya akan rendah.

Artinya, tujuan belajar tidak akan tercapai sebaimana mestinya.

Sadirman (2011:76) menyatakan bahwa seseorang melakukan

aktivitas mendorong aktivitas didorong oleh adanya faktor-faktor

kebutuhan biologis, intrinsik, unsur-unsur kejiwaan yang lain serta

adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Jadi motivasi selalu

terkait dengan soal kebutuhan, karena seseorang akan terdorong

melakukan sesuatu bila merasa ada suatu kebutuhan. Dengan demikian

teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan

yaitu :

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan akan keamanan

3. Kebutuhan akan cinta kasih

4. Kebutuhn untuk mewujudkan diri sendiri.

Banyak dikemukakan oleh Sadirman A.M tentang Belajar Dan Motivasi

Belajar seperto berikut :

23

Dalam kegiatan belajar (Sadirmaan 2011 : 75), motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan

faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranan yang khas adalah

dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.

Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi

untuk melakukan kegiatan belajar.

Seorang siswa memiliki intelegnsia cukup tinggi, boleh jadi gagal

karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi

yang tepat. Disini tugas guru juga harus mampu memberikan motivasi

dalam kegiatan belajar, memberi motivasi kepada siswa berarti

menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu. Pada awalnya akan merasa

ada kebutuhan dan ingin melakukan suatu kegiatan belajar (Sadirman

2011 : 78)

Motivasi belajar berkaitan dengan tujuan, misalnya para pelajar

mengurung dirinya dikamar untuk belajar karena akan menghadapi ujian

pada pagi harinya. Ini berarti motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan

3 fungsi motivasi (Sadirman 2011 : 83) :

1. Mendorong manusia untuk berbuat

2. Menentukan arah perbuatan

3. Menyeleksi perbuatan

24

Dalam penjabaran diatas dapat dinyatakan orang yang mempunyai

motivasi yang tinggi dalam belajar makan akan timbul minat yang besar

dalam mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang

sehat melalui penyusunan jadwal belajar dan melaksanakan dengan tekun

Teori yang akan mengokohkan penelitian ini nantinya sebelumnya

diawali atau mendapat pandangan referensi dari penelitian sebelumnya

dengan beberapa variable yang hampir sama.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan

motivasi belajar dalam penelitian ini adalah suatu dorongan pada diri

siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya dengan mencapai nilai

yang memuaskan sehingga tercapai tujuan pendidikan bersama sesuai

yang diharapkan. Motivasi merupakan faktor yang sangat penting

karena dengan adanya motivasi maka siswa akan secara sadar dan giat

belajar demi tercapai cita-citanya. Motivasi merupakan dorongan yang

ada di dalam diri siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3 Salatiga hal ini

ditunjukan dengan keinginan untuk mencapai sesuatu yang dicita-

citakan melalui lembaga pendidikan yaitu sekolah dan melaksanakan

proses belajar di sekolah dengan baik. Hal ini juga ditunjukkan saat

proses belajar mengajar ekonomi ada siswa yang ingin bertanya karena

adanya keinginan untuk mengetahui materi pelajaran ekonomi secara

jelas dan benar.

25

2.4 Fasilitas Belajar.

2.4.1 Pengertian fasilitas belajar

Fasilitas belajar merupakan suatu sarana yang diperlukan untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar, lancar tidaknya suatu proses

pembelajaran sangat di pengaruhi oleh lengkap tidaknya fasilitas belajar

yang ada. Fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses

belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan

pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien

(Muhroji 2004:49).

Untuk belajar yang maksimal hendaknya memiliki fasilitas belajar

yang memadahi. Fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan

seseorang untuk mencapai tujuan belajar (Djamarah 2010:47). Fasilitas

yang mendukung akan membuat proses belajar siswa menyenangkan dan

fasilitas belajar yang memadai sangat penting dalam pencapaian hasil

belajar yang memuaskan.

Slameto (2010) menyatakan bahwa “Anak yang sedang belajar juga

membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,

penerangan, alat-alat tulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu

akan terpenuhi jika keluargannya mempunyai cukup uang.” Fasilitas

belajar siswa yang memadai akan mendukung kegiatan belajar siswa

sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik pula.

26

Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang idsediakan, perhatian, dan

motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang tua

untuk kesuksesan belajar anak (Nyayu Khodijah 2014:60).

Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud fasilitas belajar

dalam penelitian ini adalah sesuatu yang memudahkan seseorang dalam

belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Semakain lengkap, semakin

memdahi fasilitas yang dimiliki seseorang maka semakin baik pula hasil

belajarnya.

2.4.2 Macam-macam fasilitas belajar (Gie 2002:33) adalah sebagai berikut :

1. Ruang atau tempat belajar yang baik.

a. Penerangan cahaya

b. Peredaran udara

2. Perabotan belajar yang lengkap.

3. Perlengkapan belajar yang efisien.

2.5.Kerangka Berfikir

Motivasi belajar adalah faktor intrinsik terbangun dalam diri

masing-masing siswa yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Patisipasi orang tua yang berupa pemberian fasilitas belajar, uang saku,

perhatian, pujian yang merupakan faktor ekternal yang mendukung pribadi

siswa berpengaruh pada perkembangan belajar dan hasil belajar yang baik.

Motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena

motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas aktivitas

27

tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam

proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu upaya yang dapat

meningkatkan hasil belajarnya.

Begitu pula dengan fasilitas belajar. Fasilitas belajar dirumah

sangat penting dalam proses belajar disekolah ataupun dirumah, karena

fasilitas belajar dapat mendorong siswa untuk melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan pembelajaran. Fasilitas belajar dirumah yang

memadai sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel “variabel independen

(variabel bebas) yang di beri notasi (X) dan variabel dependen (variabel

tidak bebas) di beri notasi (Y). Variabel penelitian ini adalah motivasi (X1)

dan fasilitas belajar dirumah (X2) sedangkan variabel dependen dalam

penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3

salatiga tahun ajaran 2016/2017 (Y).

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Hubungan Motivasi dan Disiplin Belajar Dengan

Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran

2016/2017

MOTIVASI BELAJAR

(X1)

HASIL BELAJAR

EKONOMI PADA SISWA

(Y)

FASILITAS BELAJAR

DIRUMAH

(X2)

28

Keterangan :

X1 = Motivasi (Variabel bebas)

X2 = Fasilitas Belajar Dirumah (Variabel bebas)

Y = Hasil belajar (Variabel terikat

= Hubungan Asosiatif

Motivasi belajar siswa dan fasilitas belajar dirumah siswa yang

merupakan variabel bebas berhubungan dengan Hasil Belajar siswa

seperti yang diungkapkan pada teori-teori para ahli. Saat motivasi

belajar siswa meningkat, gambaran pada hasil belajar meningkat dapat

dilihat berhubungan karena motivasi yang meningkat atau pada saat

hasil belajar turun dapat membuat motivasi belajar siswa yang

awalnya rendah, siswa terdorong untuk memotivasi diri agar hasil

belajar meningkat. Kerangka berfikir ini menggambarkan hubungan

sebab-akibat adanya motivasi belajar siswa dengan hasil belajar mata

pelajaran Ekonomi kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Salatiga tahun ajaran

2016/2017.

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

penelitian, dimana dirumusan masalah penelitian dinyatakan dalam

kalimat tanya. (Sugiyono , 2008 : 96). Mengenai rumusan hipotesis

tentang hubungan motivasi siswa dan hasil belajar siswa pada mata

29

pelajaran ekonomi kelas XII IPS 1 SMA Negeri 3 Salatiga , maka

penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis statistik sebagai

berikut :

1. Hipotesis Kerja

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas XII

IPS mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga

Tahun Ajaran 2016/2017.

Hipotesis statistik

Ho : ρ X1Y= 0

H1 : ρ X1Y > 0

2. Hipotesis Kerja

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara

fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas XII IPS

mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 salatiga

Tahun Ajaran 2016/2017.

Hipotesis statistik

H0 : ρ X2Y = 0

H1 : ρX2Y >0

3. Hipotesis kerja

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi belajar dan fasilitas belajar dengan hasil

30

belajar siswa kelas XII IPS mata pelajaran ekonomi di

SMA Negeri 3 salatiga Tahun Ajaran 2016/2017.

Hipotesis statistik

H0 : ρX1X2Y= 0

H3 : ρX1X2Y> 0