bab ii landasan teori -...

16
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kemampuan Guru Istilah kompetensi guru mempunyai banyak makna, Broke and Stone (Mulyasa, 2007) mengemukakan bahwa kompetensi guru sebagai descriptive of qualitative nature meaningful” (kompetensi guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang penuh arti). Sementara Charles (mulyasa, 2007) mengemukakan bahwa : competency as rational performance which satisfactory meets the objective for a desire condition (Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan). Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: Kompetensi adalah seperangkat pengetahun, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesianalan. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan dasar atau kecakapan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik, untuk menentukan suatu hal. kompetensi guru merupakan kewenangan guru untuk melakukan tugasnya dalam kegiatan belajar mengajar. Di dalam UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 menyebutkan guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pada pasal 8 tentang kompetensi dijelaskan pada pasal 10 ayat 1 yang berbunyi kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 meliputi: 1.Kompetensi Pedagogik, kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi ini dapat

Upload: nguyenlien

Post on 15-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

9

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Kemampuan GuruIstilah kompetensi guru mempunyai banyak

makna, Broke and Stone (Mulyasa, 2007)mengemukakan bahwa kompetensi guru sebagai“descriptive of qualitative nature meaningful” (kompetensiguru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikatperilaku guru yang penuh arti). Sementara Charles(mulyasa, 2007) mengemukakan bahwa : competency asrational performance which satisfactory meets theobjective for a desire condition (Kompetensi merupakanperilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yangdiharapkan).

Menurut Undang-undang Republik IndonesiaNomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,dijelaskan bahwa: Kompetensi adalah seperangkatpengetahun, ketrampilan, dan perilaku yang harusdimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosendalam melaksanakan tugas keprofesianalan.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapatdisimpulkan bahwa kompetensi guru adalahkemampuan dasar atau kecakapan yang harusdimiliki oleh seorang guru yang berkaitan dengantugas dan tanggung jawab sebagai pendidik, untukmenentukan suatu hal. kompetensi guru merupakankewenangan guru untuk melakukan tugasnya dalamkegiatan belajar mengajar.

Di dalam UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentangGuru dan Dosen pasal 8 menyebutkan guru wajibmemiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikatpendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memilikikemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikannasional. Pada pasal 8 tentang kompetensi dijelaskanpada pasal 10 ayat 1 yang berbunyi kompetensi gurusebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 meliputi:1.Kompetensi Pedagogik, kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik. Kompetensi ini dapat

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

10

dilihat dari kemampuan merencanakan programbelajar mengajar, kemampuan melaksanakaninteraksi atau mengelola proses belajar mengajar,dan kemampuan melakukan penilaian.

2.kompetensi kepribadian, memiliki karakteristikkepribadian yang sangat berpengaruh terhadapkeberhasilan pengembangan sumber dayamanusia. Kepribadian yang mantap dari sosokseorang guru akan memberikan teladan yang baikterhadap anak didik maupun masyarakat.

3.kompetensi profesional, kemampuan yangdiperlukan agar dapat mewujudkan dirinyasebagai guru profesional. Kompetensi profesionalmeliputi kepakaran atau keahlian dalambidangnya yaitu penguasaan bahan yang harusdiajarkannya beserta metodenya, rasa tanggungjawab akan tugasnya dan rasa kebersamaandengan sejawat guru lainnya.

4.kompetensi sosial, kemampuan guru untukberkomunikasi dan berinteraksi secara efektif danefisien dengan peserta didik, sesama guru,orangtua/wali peserta didik, dan masyarakatsekitar.

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentangStandar Kualifikasi Akademik dan kompetensi guru,kompetensi pedagogik guru mata pelajaran terdiri atas37 buah yang dirangkum dalam 10 kompetensi guruyaitu :

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspekfisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional,dan intelektual;

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsippembelajaran yang mendidik;

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait denganmata pelajaran yang diampu;

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik;5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk kepentingan pembelajaran;6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yangdimiliki;

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

11

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santundengan peserta didik;

8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi prosesdan hasil belajar;

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untukkepentingan pembelajaran;

10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatankualitas pembelajaran.

Kemampuan guru dalam membuat rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP) terutama kemampuanguru di dalam mengembangkan indikator termasukdalam kompetensi pedagogik, yang merupakankemampuan untuk merencanakan program belajarmengajar. Jadi perumusan indikator harus disesuaikandengan kriteria yang telah ditentukan agar programbelajar mengajar lebih efektif.

Guru dalam era globalisasi memiliki tugas danfungsi yang lebih kompleks, sehingga perlu memilikikompetensi dan profesionalisme yang standar.Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleksserta merupakan satu kesatuan utuh yangmenggambarkan potensi yang mencakup pengetahuan,ketrampilan, sikap dan nilai yang dimiliki seorang guruterkait dengan profesinya yang dapat direpresentasikandalam amalan dan kinerja guru dalam mengelolapembelajaran di sekolah. Kompetensi ini digunakansebagai indikator dalam mengukur kualifikasi danprofesionalitas guru pada suatu jenjang dan jenispendidikan (Depdiknas, 2004).

2.2 Rencana Pelaksanaan PembelajaranTematik

2.2.1 Pengertian RPP TematikPembelajaran tematik adalah pembelajaran yang

menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa matapelajaran sehingga dapat memberikan pengalamanbermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karenadalam pembelajaran tematik, siswa akan memahamikonsep-konsep yang mereka pelajari melalui

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

12

pengalaman langsung dan menghubungkannya dengankonsep lain yang telah dipahami.

Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaranyang menolak proses latihan (drill) sebagai dasarpembentukan pengetahuan dan struktur intelektualanak. Teori pembelajaran ini dimotori oleh tokohpsikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankanbahwa pembelajaran haruslah bermakna danberorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.Pendekatan pembelajaran tematik lebih menekankanpada penerapan konsep belajar sambil melakukansesuatu (learning by doing).

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini pendekatanpembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yangdipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswadengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi matapelajaran. Tema adalah pokok pikiran atau gagasanpokok yang menjadi pokok pembicaraan(poerwadarminta,1983). Dengan tema diharapkan akanmemberikan banyak keuntungan, diantaranya :

1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatutema tertentu, 2) siswa mampu mempelajaripengetahuan dan mengembangkan berbagaikompetensi dasar antar mata pelajaran dalam temayang sama, 3) pemahaman terhadap materipembelajaran lebih mendalam dan berkesan, 4)kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baikdengan mengkaitkan mata pelajaran lain denganpengalaman pribadi siswa, 5) siswa mampu lebihmerasakan manfaat dan makna belajar karena materidisajikan dalam konteks tema yang jelas, 6) siswamampu lebih bergairah belajar karena dapatberkomunikasi dalam situasi nyata serta untukmengembangkan suatu kemampuan dalam satu matapelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain, 7)guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaranyang disajikan secara tematik dapat dipersiapkansekaligus dan diberikan dalam dua atau tigapertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untukkegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

13

2.2.2 Karakteristik RPP TematikSeperti yang diketahui bahwa inovasi dilakukan

dalam proses pembelajaran merupakan hal yang mutlakdilakukan oleh guru. Dengan menerapkan pendekatanpembelajaran tematik di sekolah dasar bisa disebutsebagai suatu upaya untuk memperbaiki kualitaspendidikan, terutama dalam rangka mengembangkan isikurikulum yang sering terjadi dalam prosespembelajaran yang dilaksanakan di sekolah disekitarkita.

Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal inidan perlu ditingkatkan oleh guru.1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah

berpikir reflektif.2. Memperkaya sensori pengalaman di bidang sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.3. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang

bermakna.4. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran.5. Bergerak memacu pembelajaran (Movement to

Enhance Learning).6. Membuka pilihan-pilihan.7. Optimasi waktu secara tepat.8. Kolaborasi.9. Umpan balik segera.10.Ketuntasan atau aplikasi.Terdapat beberapa karakteristik yang perlu dipahamidari pembelajaran tematik ini, yaitu (KementerianPendidikan dan Kebudayaan, 2014) :a. Berpusat pada anak. Hal ini sesuai dengan

pendekatan belajar modern yang lebih banyakmenempatkan siswa sebagai subjek belajar. Peranguru lebih banyak sebagai fasilitator yaitumemberikan kemudahan-kemudahan bagi untukmelakukan aktivitas belajar;

b. Memberikan pengalaman langsung pada anak. (directexperiences) dengan pengalaman langsung ini siswadihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit)

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

14

sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebihabstrak;

c. Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas(menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan).Dengan demikian siswa akan lebih fokus padapembelajaran karena pembelajaran diarahkan kepadapembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitandengan kehidupan siswa;

d. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalamsatu proses pembelajaran (saling terkait antar muatanpelajaran yang satu dengan lainnya). Diharapkansiswa mampu memahami konsep-konsep tersebutsecara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantusiswa dalam memecahkan masalah-masalah yangdihadapi dalam kehidupan sehari-hari;

e. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatanpelajaran). Guru dapat mengaitkan bahan ajar darisatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yanglainnya bahkan dengan kehidupan siswa dan jugadengan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada;

f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai denganminat dan kebutuhan anak (melalui penilaian prosesdan hasil belajarnya). Siswa diberi kesempatanmengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasarmemiliki beberapa kendala dalam pelaksanaannya,diantaranya :1. Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa

dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan masihterpisah-pisah ke dalam mata pelajaran-matapelajaran yang ada. Hal ini menyulitkan guru dalammengembangkan program pembelajaran tematik. Disamping itu tidak semua kompetensi dasar dapatdipadukan;

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematikdibutuhkan sarana dan prasarana belajar yangmemadai untuk mencapai tujuan kompetensi dasarsecara optimal, jika tidak maka proses pelaksanaanpembelajaran tematik tidak akan berjalan baik, dan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

15

hal ini tentu akan berpengaruh terhadap hasil belajaryang dicapai siswa;

3. Belum semua guru sekolah dasar memahami konseppembelajaran tematik ini secara utuh, bahkan adakecenderungan yang menjadi kendala utama dalampelaksanaannya yaitu sifat konservatif guru dalamarti bahwa pada umumnya guru merasa senangdengan proses pembelajaran yang biasa dilakukannyayaitu pembelajaran yang konvensional.

2.2.3 Mengapa RPP TematikRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah

rencana yang menggambarkan prosedur danpembelajaran untuk mencapai satu atau lebihkompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dandijabarkan dalam silabus. Istilah silabus dapatdidefinisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar,atau pokok –pokok isi atau materi pembelajaran. RPPmerupakan komponen penting dari Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP) yang pengembangannyaharus dilaksanakan secara profesional. Tugas guru yangpaling utama terkait dengan RPP berbasis KTSP adalahmenjabarkan ke dalam RPP yang lebih operasional danrinci, serta siap dijadikan pedoman atau skenario dalampembelajaran. Dalam mengembangkan RPP, guru diberikebebasan untuk mengubah, memodifikasi, danmenyesuaikan silabus sesuai kondisi sekolah dandaerah, serta karakterstik peserta didik. Hal ini harusdipahami dan dilakukan guru.

Guru diberikan kewenangan secara leluasa untukmengembangkan RPP. Dalam tahap perencanaan,pertama ditetapkan kompetensi-kompetensi yang akandiwujudkan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkankompetensi-kompetensi tersebut selanjutnyadikembangkan tema, sub tema, dan topik-topik matapelajaran yang akan diajarkan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalahrencana yang menggambarkan prosedur danpembelajaran untuk mencapai satu atau lebihkompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

16

dijabarkan dalam silabus. Istilah silabus dapatdidefinisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar,atau pokok –pokok isi atau materi pembelajaran. RPPmerupakan komponen penting dari Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP) yang pengembangannyaharus dilaksanakan secara profesional. Tugas guru yangpaling utama terkait dengan RPP berbasis KTSP adalahmenjabarkan ke dalam RPP yang lebih operasional danrinci, serta siap dijadikan pedoman atau skenario dalampembelajaran. Dalam mengembangkan RPP, guru diberikebebasan untuk mengubah, memodifikasi, danmenyesuaikan silabus sesuai kondisi sekolah dandaerah, serta karakterstik peserta didik.

Guru yang profesional harus mampumengembangkan RPP yang baik, logis, dan sistematiskarena disamping untuk melaksanakan pembelajaranRPP juga mengemban Professional accountabilitysehingga guru dapat mempertanggung jawabkan apayang dilakukan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaranyang dikembangkan guru memiliki makna yang cukupmendalam bukan hanya sebagai rutinitas untukmemenuhi kelengkapan administratif, tetapi merupakancermin dari apa yang terbaik untuk peserta didiknya.Oleh karena itu setiap guru harus memiliki RPP yangmatang sebelum melaksanakan pembelajaran, baikpersiapan tertulis sebelum melaksanakan pembelajaran.

Pada pembelajaran di Sekolah Dasar tingkatankelas di sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua, yaitukelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri darikelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-kelas tinggiterdiri dari kelas empat, lima, dan enam. Di Indonesia,rentang usia siswa SD, yaitu antara 6 atau 7 tahunsampai 12 tahun. Usia siswa pada kelompok kelasrendah, yaitu 6 atau 7 sampai 8 atau 9 tahun. Siswayang berada pada kelompok ini termasuk dalamrentangan anak usia dini. Masa usia dini ini merupakanmasa yang pendek tetapi sangat penting bagi kehidupanseseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

17

potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akanberkembang secara optimal.

Beberapa keterampilan akan dimiliki oleh anakyang sudah mencapai tugas-tugas perkembangan padamasa kanak-kanak akhir dengan rentang usia 6-13tahun, Keterampilan yang dicapai diantaranya, yaitusocial-help skills dan play skill. Social-help skills bergunauntuk membantu orang lain di rumah, di sekolah, dandi tempat bermain seperti membersihkan halaman danmerapikan meja kursi. Keterampilan ini akanmenambah perasaan harga diri dan menjadikannyasebagai anak yang berguna, sehingga anak suka bekerjasama (bersifat kooperatif). Dengan keterampilan ini pula,anak telah dapat menunjukkan keakuannya tentangjenis kelamin, mulai berkompetisi dengan teman sebaya,mempunyai sahabat, mampu berbagi, dan mandiri.Sementara itu, play skill terkait dengan kemampuanmotorik seperti melempar, menangkap, berlari,keseimbangan. Anak yang terampil dapat membuatpenyesuaian-penyesuaian yang lebih baik di sekolah dandi masyarakat. Anak telah dapat melompat dengan kakisecara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua,dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasitangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupunmemegang gunting.

Pertumbuhan fisik sebagai salah satukarakteristik perkembangan siswa kelas rendahbiasanya telah mencapai kematangan. Anak telahmampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.Untuk perkembangan emosi, anak usia 6-8 tahunbiasanya telah dapat mengekspresikan reaksi terhadaporang lain, mengontrol emosi, mau dan mampu berpisahdengan orang tua, serta mulai belajar tentang benar dansalah. Perkembangan kecerdasan siswa kelas rendahditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukanseriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadapangka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata,senang berbicara, memahami sebab akibat dan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

18

berkembangnya pemahaman terhadap ruang danwaktu.Karakteristik Pembelajaran Di Kelas Rendah

Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakanberdasarkan rencana pelajaran yang telahdikembangkan oleh guru. Proses pembelajaran harusdirancang guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar,proses belajar, dan sistem penilaian sesuai dengantahapan perkembangansiswa. Hal lain yang harus dipahami, yaitu proses belajarharus dikembangkan secara interaktif. Dalam hal ini,guru memegang peranan penting dalam menciptakanstimulus respon agar siswa menyadari kejadian disekitar lingkungannya. Siswa kelas rendah masihbanyak membutuhkan perhatian karena fokuskonsentrasinya masih kurang, perhatian terhadapkecepatan dan aktivitas belajar juga masih kurang. Halini memerlukan kegigihan guru dalam menciptakanproses belajar yang lebih menarik dan efektif. Makaseorang guru dituntut untuk menciptakan pembelajaranyang menarik sehingga anak tidak merasa bosan dalammengikuti pembelajaran. maka untuk mengajar kelasrendah dibutuhkan suatu rencana pembelajarantematik yang terdiri dari beberapa mata pelajaran yangdigabung menjadi satu sehingga membuat pembelajaranlebih menarik.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yangmenggunakan tema dalam mengaitkan beberapa matapelajaran sehingga dapat memberikan pengalamanbermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karenadalam pembelajaran tematik, siswa akan memahamikonsep-konsep yang mereka pelajari melaluipengalaman langsung dan menghubungkannya dengankonsep lain yang telah dipahami.

Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaranyang menolak proses latihan (drill) sebagai dasarpembentukan pengetahuan dan struktur intelektualanak. Teori pembelajaran ini dimotori oleh tokohpsikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

19

bahwa pembelajaran haruslah bermakna danberorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.Pendekatan pembelajaran tematik lebih menekankanpada penerapan konsep belajar sambil melakukansesuatu (learning by doing).

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini pendekatanpembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yangdipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswadengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi matapelajaran. Tema adalah pokok pikiran atau gagasanpokok yang menjadi pokok pembicaraan(poerwadarminta,1983). Dengan tema diharapkan akanmemberikan banyak keuntungan, diantaranya :

1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatutema tertentu, 2) siswa mampu mempelajaripengetahuan dan mengembangkan berbagaikompetensi dasar antar mata pelajaran dalam temayang sama, 3) pemahaman terhadap materipembelajaran lebih mendalam dan berkesan, 4)kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baikdengan mengkaitkan mata pelajaran lain denganpengalaman pribadi siswa, 5) siswa mampu lebihmerasakan manfaat dan makna belajar karena materidisajikan dalam konteks tema yang jelas, 6) siswamampu lebih bergairah belajar karena dapatberkomunikasi dalam situasi nyata serta untukmengembangkan suatu kemampuan dalam satu matapelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain, 7)guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaranyang disajikan secara tematik dapat dipersiapkansekaligus dan diberikan dalam dua atau tigapertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untukkegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.Inovasi dilakukan dalam proses pembelajaran

merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh guru.Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran tematikdi sekolah dasar bisa disebut sebagai suatu upaya untukmemperbaiki kualitas pendidikan, terutama dalamrangka mengembangkan isi kurikulum yang seringterjadi dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan disekolah disekitar kita.

Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal inidan perlu ditingkatkan oleh guru.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

20

1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambahberpikir reflektif.

2. Memperkaya sensori pengalaman di bidang sikap,keterampilan, dan pengetahuan.

3. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yangbermakna.

4. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran.5. Bergerak memacu pembelajaran (Movement to

Enhance Learning).6. Membuka pilihan-pilihan.7. Optimasi waktu secara tepat.8. Kolaborasi.9. Umpan balik segera.10. Ketuntasan atau aplikasi.

Terdapat beberapa karakteristik yang perlu dipahamidari pembelajaran tematik ini, yaitu (KementerianPendidikan dan Kebudayaan, 2014) :a. Berpusat pada anak. Hal ini sesuai dengan

pendekatan belajar modern yang lebih banyakmenempatkan siswa sebagai subjek belajar. Peranguru lebih banyak sebagai fasilitator yaitumemberikan kemudahan-kemudahan bagi untukmelakukan aktivitas belajar;

b. Memberikan pengalaman langsung pada anak. (directexperiences) dengan pengalaman langsung ini siswadihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit)sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebihabstrak;

c. Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas(menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan).Dengan demikian siswa akan lebih fokus padapembelajaran karena pembelajaran diarahkan kepadapembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitandengan kehidupan siswa;

d. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalamsatu proses pembelajaran (saling terkait antar muatanpelajaran yang satu dengan lainnya). Diharapkansiswa mampu memahami konsep-konsep tersebutsecara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

21

siswa dalam memecahkan masalah-masalah yangdihadapi dalam kehidupan sehari-hari;

e. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatanpelajaran). Guru dapat mengaitkan bahan ajar darisatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yanglainnya bahkan dengan kehidupan siswa dan jugadengan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada;

f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai denganminat dan kebutuhan anak (melalui penilaian prosesdan hasil belajarnya). Siswa diberi kesempatanmengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasarmemiliki beberapa kendala dalam pelaksanaannya,diantaranya :1. Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa

dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan masihterpisah-pisah ke dalam mata pelajaran-matapelajaran yang ada. Hal ini menyulitkan guru dalammengembangkan program pembelajaran tematik. Disamping itu tidak semua kompetensi dasar dapatdipadukan;

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematikdibutuhkan sarana dan prasarana belajar yangmemadai untuk mencapai tujuan kompetensi dasarsecara optimal, jika tidak maka proses pelaksanaanpembelajaran tematik tidak akan berjalan baik, danhal ini tentu akan berpengaruh terhadap hasil belajaryang dicapai siswa;

3. Belum semua guru sekolah dasar memahami konseppembelajaran tematik ini secara utuh, bahkan adakecenderungan yang menjadi kendala utama dalampelaksanaannya yaitu sifat konservatif guru dalamarti bahwa pada umumnya guru merasa senangdengan proses pembelajaran yang biasa dilakukannyayaitu pembelajaran yang konvensional.

Menurut teori behavioristik belajar adalahperubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanyainteraksi antara stimulus dan respos. Dengan kata lain,belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

22

siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah lakudengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antarastimulus dan respons.

Dalam teori ini yang diutamakan adalah stimuluskarena dengan stimulus maka akan muncul respons.Dengan kata lain stimulus adalah input yaitu masukan-masukan yang diberikan guru kepada siswa. Sedangkanrespons adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadapstimulus yang diebrikan guru tersebut.

2.3 Kemampuan Guru dalam menyusun RPPKemampuan guru dalam menyusun RPP mempunyaibeberapa indikator antara lain :1. Tema atau judul yang akan dipelajari;2. Merumuskan tujuan pembelajaran;3. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,

media (alat bantu pembelajaran), dan sumberbelajar;

4. Merancang pengelolaan kelas;5. Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat

penilaian;6. Tampilan dokumen rencana pelaksanaan

pembelajaran.

2.4 Kerangka BerpikirKurikulum merupakan dasar dalam menentukan

tujuan, isi, organisasi, dan penilaian maka dalamKurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) terdapatpembelajaran dengan tematik pada kelas I, II dan III.Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dibutuhkansuatu rencana yang matang dalam Rencana yang tertiandalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yangtidak serta merta langsung jadi, maka sangat diperlukanbeberapa percobaan dalam membuat RPP tersebut agarmenghasilkan pembelajaran yang menarik danbermakna.

Kemampuan Guru dalam menyusun RPP Tematikdi Gugus Kendalisodo Kecamatan Tretep KabupatenTemanggung bisa dilihat dari skema gambar berikut :

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

23

Berdasarkan skema diatas maka RPP tematik yangbelum sesuai diadakan perbaikan sehingga menjadi RPPtematik yang sesuai.

2.5 Penelitian yang relevanPenelitian dilakukan oleh Hayama dkk (2012)

menyatakan bahwa pengimplementasian modelpembelajaran tematik pada peserta didik kelas IIIMadrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Islam PontianakBarat yang rendah aktivitasnya dalam pembelajaranpenyelesaian soal cerita pada Ilmu Pengetahuan Alam.Hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran penyelesaiansoal – soal bergambar dengan menggunakan metodepemecahan masalah pada setiap siklusnya selalumengalami peningkatan yaitu pada siklus I rata-rataindikator 60% dan pada siklus II rata-rata indikator88%. Kesimpulan bahwa diharapkan dapatmeningkatkan kinerja guru yang profesional danmemperbaiki mutu aktivitas peserta didik denganimplementasi pembelajaran tematik.

Penelitian juga dilakukan oleh Nurul Ain & MarisKurniawati (2012) hasil penelitian menunjukkan bahwaLebih dari enam tahun setelah penerapan KurikulumKTSP, sekolah dasar di Kecamatan Sukun danKecamatan Klojen belum melaksanakan pembelajarantematik dengan optimal. Guru sudah membuat RPPtematik tetapi belum melaksanakannya karena menurut

PengumpulanRPP

Proses SeleksiRPP

sesuai

Kurang sesuai

pembenahan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15824/2/T2_942013163_BAB II... · Kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan

24

guru pembelajaran terpisah lebih dapat meningkatkanhasil belajar siswa daripada pembelajaran tematik.Beberapa hambatan yang dialami guru menunjukkanbahwa mereka belum memahami konsep pembelajarantematik. Guru baru memberikan ketrampilan kognitif,sedangkan afektif dan psikomotorik belum berbasiskegiatan pembelajaran. Ketrampilan kognitif yangdiberikan kepada siswa baru pada tingkat C1-C3. Halini berarti bahwa guru belum memberikanketrampilan tingkat tinggi kepada siswa.

Penelitian juga dilakukan oleh Kon Chon Min(2012) Teachers' Understanding and Practice towardsThematic Approach in Teaching Integrated Living Skills(ILS) in Malaysia. Dan hasil penelitian ini menunjukkanbahwa di District Kinta Utara, Perak, Malaysiapendekatan tematik sangat membantu guru dalammengajar dan juga pengalaman guru belum tentuberpengaruh dalam pembelajaran.