bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id filedijalankan di server web, kemudian hasil dikirimkan...
TRANSCRIPT
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Menurut Kustiyahningsih (2011:5) “World Wide Web (WWW) lebih
dikenal dengan web yang merupakan salah satu layanan yang didapat oleh
pemakai komputer, yang terhubung ke internet dengan fasilitas hypertext
untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data
multimedia lainnya”.
Php merupakan salah satu script (perintah-perintah program) server side
yang sangat populer diterapkan dalam sebuah situs web. Situs atau web dapat
diterapkan menjadi dua yaitu web Statis dan web Dinamis. Web Statis adalah web
yang berisi atau menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap),
sedangkan “web Dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat
berinteraksi dengan pengguna”.
Ada dua kategori pemrograman web yaitu pemrograman server side dan
client side. Pada pemrograman server side perintah-perintah program (script)
dijalankan di server web, kemudian hasil dikirimkan ke browser dalam bentuk
HTML biasa. Adapun pada client side perintah program dijalankan pada browser
web sehingga ketika klient meminta dokumen script maka script dapat di-
download dari server kemudian dijalankan pada browser yang bersangkutan.
10
A. Website
Menurut Fathansyah (2012:464) menyimpulkan bahwa “World Wide Web
(WWW) merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis hypertext”.
Dokumen-dokumen yang dikelola dalam web bisa beraneka jenis (pengolahan
kata, lembar kerja, tabel basis data presentasi, hypertext, dan lain-lain) dan
beragam format (.doe, .pdf, .xls, .dbf, .ppt, .html, dan lain-lain)
1. Internet
Menurut Oetomo (2007:23) menyatakan bahwa Internet berasal dari kata
Interconnection Networking yang berarti hubungan komputer dengan
berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh
dunia (jaringan komputer global) melalui jalur telekomunikasi seperti
telepon, radio link, satelit, handphone dan lain-lain”.
Pada awalnya, internet berasal dari ARPAnet, dibangun oleh Advance
Research Project Agency. ARPAnet merupakan jaringan riset dan pertahanan
yang dibuat oleh Departemen Pertahanan AS pada awal 1970-an untuk riset
sistem jaringan dan sarana komunikasi serta pertukaran data antar ilmuwan untuk
proyek lainnya. The National Science Foundation (NSF) memperluas ARPAnet
dengan NSFnet yang pada awalnya dirancang untuk mengkoneksikan universitas-
univesitas dan pusat riset. Kemudian koneksi ini juga digunakan untuk
berkomunikasi antara individu-individu di dalam institusi ini lewat e-mail,
transfer file data, kelompok diskusi dan penggunaan lainnya.
11
2. Intranet
Menurut Syukrie (2008:46) “Intranet merupakan suatu teknik jaringan
dimana aplikasi yang berjalan disembunyikan oleh pihak tertentu untuk kalangan
internal perusahaan atau instansi tertentu”.
Intarnet memungkinkan karyawan perusahaan atau institusi mengakses
data atau sumber daya dari perusahaan atau institusi lain. Media penghubung
intranet ada yang menggunakan kabel saja dan ada yang menggunakan kabel dan
komputer server. Komputer server berfungsi melayani komputer yang terdapat
dalam jaringan tersebut. Jaringan komputer termasuk dalam intranet adalah LAN
(Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network).
3. XAMPP
Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang
didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP
sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database
server MySQL dan support PHP programming.
B. Bahasa Pemrograman
Menurut Munir (2011:13) mengemukakan bahwa “Bahasa pemrograman
adalah bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program”. Menurut
Subhan (2012:109) mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan
spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”. Menurut
Yulikuspartono (2009:29) mengemukakan bahwa, “Program merupakan sederetan
instruksi atau statement dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer yang
bersangkutan”. Menurut Stice (2009:571) adalah: “Persediaan ditujukan untuk
12
barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam
kasus perusahaan manufaktur, maka persediaan ditujukan untuk barang dalam
proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi”. Untuk
mengembangkan proses pembuatan website penulis menggunakan beberapa
bahasa pemrograman diantaranya, adalah :
1. HTML (HyperText Markup Language)
Menurut Winarmo (2013:1) “HTML merupakan singkatan dari HyperText
Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk
memformat konten halaman web. Atau dengan kata lain, bahasa untuk
mengatur bagaimana penampilan dan pemfromatan konten yang ada web”.
HTML menekenkan penggambaran komponen-komponen struktur dan
format didalam halaman web. Adapun untuk menentukan penampilan
adalah tugas CSS. Dengan adanya HTML, maka komputer menjadi
memiliki bahasa komunikasi yang standar. Jadi dokumen HTML ini bisa
dilihat dengan penampilan yang sama, baik di komputer Windows, MAC,
Linux dan lain sebagainya.
HTML digunakan untuk menampilkan berbagai info di dalam sebuah
penjelajah web internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis ke
dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang
terintegrasi. HTML saat ini merupakan standar internet yang didefinisikan
dan dikendalikan penggunaannya oleh world wide web (www). Dengan
kata lain, HTML adalah script pemograman yang mengatur bagaimana kita
menyajikan informasi di dunia internet dan bagaimana itu membawa kita
melompat dari satu tempat ke tempat lainnya. Adapun elemen-elemen
13
yang termasuk adalah head, body, table, paragraph, dan list. Elemen dapat
berupa teks murni atau bukan teks, atau berupa keduanya.
2. PHP (Personal Home Page)
Menurut Anhar (2010:3), menyatakan bahwa PHP singkatan dari PHP:
Hypertexy Processor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang
bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan
HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting).
PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis.
Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu
diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima
client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi
pada server dimana script tersebut dijalankan.
PHP digunakan untuk membuat tampilan web menjadi lebih dinamis,
dengan PHP anda bisa menjalankan beberapa file dalam satu file dengan
cara memasukkan atau memanggil. PHP itu sendiri sudah dapat
berinteraksi dengan beberapa database walaupun dengan kelengkapan
berbeda, yaitu seperti : DBM, FilePro (Personal,Inc), Informix, Ingres,
Interbase, Microsoft Access, MSSQL, MySQL, Oracle, PostgrSQL, dan
Sybase.
3. JavaScript
Menurut Sunyoto (2007:17) “Javascript adalah bahasa scripting yang
popular di internet dan dapat bekerja di sebagian besar browser popular
seperti Internet Exploler, Mozilla Firefox, Netscape, dan Opera”. Kode
Javascript dapat disisipkan dalam halaman web mengunakan tag script.
Beberapa hal tentang JavaScript sebagai berikut:
1. JavaScript didesain untuk menambah interaktif suatu web.
2. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting.
14
3. JavaScript berisi baris kode yang dijalankan di komputer (web
browser).
4. Bahasa Scirpting merupakan bahasa pemrograman yang ringan.
5. JavaScript biasanya disisipkan (embedded) dalam halaman HTML
6. JavaScript adalah bahasa interpreter (yang berarti skrip dieksekusi
tanpa proses kompilasi).
4. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Prasetio (2012:260) “Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu
teknnologi yang digunakan untuk memperindah halaman website (situs). Ada dua
jenis CSS yang dapat anda gunakan yaitu CSS yang bersifat internal dan
eksternal. Anda akan lebih mudah menggunakan yang eksternal, karena script
CSS akan tersimpan berupa file CSS tersendiri, jadi akan lebih mudah melakukan
pengeditan, karena biasanya dihubungkan dengan link. Jika anda melakukan
perubahan format, anda cuku melakukan perubahan pada file CSS, maka halaman
yang terhubung dengan file CSS tersebut akan ikut berubah. Jika menggunakan
CSS bersifat internal pada halaman, maka buka ada perubahan format harus
melakukan banyak pengeditan pada semua file.
C. Basis Data
Menurut Anhar (2010:45) “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang
berisi data dan merupakan kumpulan dari baris (field) dan kolom (column).
Setruktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.
15
1. MySQL
Menurut Anhar (2010:5) mengatakan bahwa “MySQL (My Structured
Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database
atau yang sering disebut DBMS (Database Management System), sifat dari
DBMS ini adalah Open Source dan ini didapatkan gratis pada alamat
http://www.mysql.com”.
MySQL awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TcX yang
berlokasi di Swedia dan dulunya MySQL berjalan pada Platform Linux,
dengan adanya perkembangan dan banyaknya pengguna, serta lisensi dari
database ini adalah Open Source, maka para ahli pengembang merilisnya
versi windowsnya.
2. PHPMyAdmin
Menurut Nugroho (2009:88), “PHPMyAdmin adalah suatu aplikasi Open
Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan PHP, fungsi
aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.
Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan
mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan
adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awan
tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam
pembuatan database dan tabel.
3. Apache
Menurut Sibero (2011:374),“Apache adalah perangkat lunak yang
digunakan untuk mengakses dan mengatur konfigurasi Apache web
server”.
16
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat
dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga
didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang
memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan
perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka
yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache
Software Foundation.
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini
menggunakan model waterfall atau yang bisa disebut air terjun. Menurut Sukamto
dan Shalahuddin (2013:28) yang terbagi menjadi empat tahapan yaitu :
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2013:28)
Gambar II.1
Model Waterfall
Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan pada gambar II.1
1. Analisis (analyst)
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan user. Spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak pada tahap ini perlu di dokumentasikan.
17
2. Pengodean (coding)
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil
dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah
dibuat pada tahap desain.
3. Pengujian (testing)
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan
fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan
keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
4. Pendukung (support)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi
karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat
pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan
yang baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan
perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat
lunak baru.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools Systems)
Perancangan program tidak terlepas dari penggunaan peralatan pendukung
(tools system), penggunaan peralatan pendukung ini menambah kemudahan dalam
merancang website. Pada perancngan website kali ini penulis menggunakan 6
(enam) peralatan pendukung diantaranya :
18
A. Struktur Navigasi
Menurut Binanto (2010:268) “Struktur navigasi adalah gabungan dari
struktur referensi informasi situs web dan mekanisme link yang mendukung
pengunjung untuk melakukan penjelajahan situs”. Struktur navigasi berfungsi
untuk menggambarkan dengan jelas hubungan dan rantai kerja seluruh elemen
yang akan digunakan dalam aplikasi. Sebelum menyusun aplikasi multimedia
kedalam sebuah software, kita harus menentukan terlebih dahulu alur yang akan
digunakan dalam aplikasi yang dibuat. Ada 4 macam bentuk dasar struktur
navigasi:
a. Struktur Navigasi Linier
Struktur Navigasi Linier merupakan tipe navigasi yang paling mudah,
secara konseptual banyak digunakan pada beberapa presentasi baik dalam
perkuliahan, buku test, video, dan lain-lain. Dalam navigasi linier
tampilan satu persatu secara langsung dan utuh.
Pada struktur navigasi ini tidak diperkenankan adanya percabangan.
Biasanya struktur ini digunakan untuk membuat multimedia presentasi
karena tidak selalu menurut keinteraksi tetapi hanya memerlukan
keindahan dan kemudahan menampilkan data sebagai informasi.
Sumber: Binanto (2010:269)
Gambar II. 2
Struktur Navigasi Linear Navigation Model
19
b. Struktur Navigas Non Linier
Pada struktur nonlienier diperkenankan membuat struktur navigasi
bercabang, percabangan ini berbeda dengan percabangan pada struktur
hirarki. Pada percabangan nonlinier walaupun terdapat banyak
percabangan tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama
tidak ada pada master page dan salve page.
Sumber: Binanto (2010:269)
Gambar II. 3
Struktur Navigasi NonLinier
c. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur Navigasi Hirarki (bercabang) merupakan suatu struktur yang
mengendalikan percabangan untuk menampilkan data atau gambar pada
layer berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu utama disebut
master page (halaman utama kesatu), halaman utama ini mempunyai
halaman percabangan yang disebut slave page (halaman pendukung). Jika
salah satu halaman pendukung dipilih atau diaktifkan maka tampilan
tersebut akan bernama master page (halaman utama kedua), dan
seterusnya. Pada struktur navigasi ini tidak diperkenankan adanya
tampilan linier.
20
Sumber: Binanto (2010:269)
Gambar II. 4
Struktur Navigasi Hierachical Model
4. Struktur Navigasi Campuran
Struktur Navigasi Campuran merupakan gabungan dari ketiga struktur
sebelumnya. Struktur ini juga bisa disebut navigasi bebas, struktur ini
banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi multimedia sehingga dapat
memberikan keinteraksian yang lebih tinggi.
Sumber: Binanto (2010:269)
Gambar II. 5
Struktur Navigasi Campuran
21
B. Sublime Text 3
Menurut Haughee (2013:32), “bahwa Sublime Text adalah aplikasi editor
untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system
dengan menggunakan teknologi Phyton API”.
Sublime Text 3 adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat
berjalan diberbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi
Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim, Aplikasi ini
sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat
dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages. Sublime Text bukanlah
aplikasi Open Source dan juga aplikasi yang dapat digunakan dan didapatkan
secara gratis, akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas (packages)
dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari
komunitas serta memiliki linsensi aplikasi gratis.
Sublime Text mendukung berbagai bahasa pemrograman dan mampu
menyajikan fitur syntax highlight hampir di semua bahasa pemrogramman yang
didukung ataupun dikembangkan oleh komunitas seperti; C, C++, C#, CSS, D,
Dylan, Erlang, HTML, Groovy, Haskell, Java, JavaScript, LaTeX, Lisp, Lua,
Markdown, MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Python, R, Ruby, SQL, TCL, Textile
and XML. Biasanya bagi bahasa pemrograman yang didukung ataupun belum
terdukung secara default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung dengan
menggunakan add-ons yang bisa didownload sesuai kebutuhan user.
Berikut beberapa fitur yang diunggulkan dari aplikasi Sublime Text:
22
a. Goto Anything
Fitur yang sangat membantu dalam membuka file ataupun menjelajahi isi
dari file hanya dengan beberapa keystrokes.
b. Multiple Selections
Fitur ini memungkinkan user untuk mengubah secara interaktif banyak
baris sekaligus, mengubah nama variabel dengan mudah, dan
memanipulasi file lebih cepat dari sebelumnya.
c. Command Pallete
Dengan hanya beberapa keystorkes, user dapat dengan cepat mencari
fungsi yang diinginkan, tanpa harus menavigasi melalu menu.
d. Distraction Free Mode
Bila user memerlukan fokus penuh pada aplikasi ini, fitur ini dapat
membantu user dengan memberikan tampilan layar penuh.
e. Split Editing
Dapatkan hasil yang maksimal dari monitor layar lebar dengan dukungan
editing perpecahan. Mengedit sisi file dengan sisi, atau mengedit dua
lokasi di satu file. Anda dapat mengedit dengan banyak baris dan kolom
yang user inginkan.
f. Instant Project Switch
Menangkap semua file yang dimasukkan kedalam project pada aplikasi ini.
Terintegrasi dengan fitur Goto Anything untuk menjelajahi semua file yang
ada ataupun untuk beralih ke file dalam project lainnya dengan cepat.
23
g. Plugin API
Dilengkapi dengan plugin API berbasis Phyton sehingga membuat aplikasi
ini sangat tangguh.
h. Customize Anything
Aplikasi ini memberikan user fleksibilitas dalam hal pengaturan
fungsional dalam aplkasi ini.
i. Cross Platform
Aplikasi ini dapat berjalan hampir disemua operating system modern
seperti Windows, OS X, dan Linux based operating system.
C. Pengujian (Testing)
Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1), pengujian software adalah
teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu
software. Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program
atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.
a. Behavioral (Black-Box)
Menurut Black (2009 :3), “Tester menggunakan behavioral test
(disebut juga Black-Box Tests), sering digunakan untuk menemukan
bugdalam high level operations, pada tingkatan fitur, profil
operasional dan skenario customer”. Tester dapat membuat pengujian
fungsional black box berdasarkan pada apa yang harus sistem
lakukan. Behavioral testing melibatkan pemahaman rinci mengenai
domain aplikasi, masalah bisnis yang dipecahkan oleh sistem dan
misi yang dilakukan sistem.
24
b. Structural (White-Box)
Menurut Black (2009 :2), “Structural test (atau yang biasa disebut
white-box tests dan glass-box tests) menemukan bugdalam elemen
struktur tingkat rendah seperti yang terjadi di tingkatan code ,
database scemas, chips, subassemblies dan interfaces”. Pengujian
struktural ini didasarkan pada bagaimana suatu sistem beroperasi.
D. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity
Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk
memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys
dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara
seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain
database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD
bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada
gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan
antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.
Cardinality yang digunakan untuk menjelaskan batasan pada jumlah
entity yang berhubungan melalui suatu relationship.
25
1. One to One ( 1 : 1 )
Hubungan antara entity pertama dengan entity ke dua adalah satu
berbanding satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda
lingkaran untuk menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya dan
diwakili dengan tanda anak panah tunggal.
Gambar II.6
Contoh Cardinality One To One
2. One to Many ( 1 : M )
Hubungan antara entity pertama dengan entity ke dua adalah satu
berbanding banyak .
Gambar II.7
Contoh Cardinality One To Many
3. Many to Many ( M : N )
Hubungan antara entity pertama dengan entity ke dua adalah banyak
berbanding banyak .
Gambar II.8
Contoh Cardinality Many To Many
26
E. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa
LRS adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER
akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan
konvensi ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai
berikut (Hasugian dan Shidiq, 2012:608) :
1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika
hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan
cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan
cardinality yang paling membutuhkan referensi).